bab ii landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/bab...

33
13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 INDUSTRI JASA MAKANAN Industri jasa makanan atau biasa disebut katering industri meliputi tempat- tempat, institusi dan perusahaan yang menyediakan makanan. Menurut Kardigantara (2006:4), jasa boga (katering) termasuk dalam industri Commercial Catering yaitu maksud dan tujuan dari perusahaannya adalah untuk mendapatkan profit melalui jasa layanan katering yang bertujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen melalui produk (jasa) yang disediakan. Faktor rasa pada makanan merupakan tolok ukur kepuasan konsumen yang disesuaikan dengan kebiasaan dan pengalaman dari konsumen yang menikmati produk tersebut. Manajemen katering didefinisikan sebagai tugas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan mengeksekusi setiap kegiatan yang mempengaruhi persiapan dan pengiriman makanan, minuman, dan layanan terkait, namun beorientasi pada penetapan harga.

Upload: phungkhanh

Post on 05-Mar-2018

233 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 INDUSTRI JASA MAKANAN

Industri jasa makanan atau biasa disebut katering industri meliputi tempat-

tempat, institusi dan perusahaan yang menyediakan makanan. Menurut Kardigantara

(2006:4), jasa boga (katering) termasuk dalam industri Commercial Catering yaitu

maksud dan tujuan dari perusahaannya adalah untuk mendapatkan profit melalui jasa

layanan katering yang bertujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen

melalui produk (jasa) yang disediakan.

Faktor rasa pada makanan merupakan tolok ukur kepuasan konsumen yang

disesuaikan dengan kebiasaan dan pengalaman dari konsumen yang menikmati

produk tersebut. Manajemen katering didefinisikan sebagai tugas perencanaan,

pengorganisasian, pengendalian dan mengeksekusi setiap kegiatan yang

mempengaruhi persiapan dan pengiriman makanan, minuman, dan layanan terkait,

namun beorientasi pada penetapan harga.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

14

2.2. MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD)

Makanan cepat saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas,

mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana, seperti fried chiken,

hamburger atau pizza. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri

pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk

mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Selain itu, pengolahan

dan penyiapannya lebih mudah dan cepat, cocok bagi mereka yang selalu sibuk

(Sulistijani, 2002). Kehadiran makanan cepat saji dalam industri makanan di

Indonesia juga bisa mempengaruhi pola makan kaum remaja di kota.

Makanan cepat saji umumnya mengandung kalori, kadar lemak, gula dan

sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam askorbat, kalsium dan

folat. Makanan cepat saji adalah gaya hidup remaja (Khomsan, 2004). Keberadaan

restoran-restoran fast food yang semakin menjamur di kota-kota besar di Indonesia

seperti McDonald, KFC, Richeese Factory, dan lain-lain. Makanan cepat saji

mempunyai kelebihan yaitu penyajian cepat sehingga hemat waktu dan dapat

dihidangkan kapan dan dimana saja, tempat saji dan penyajian yang higienis,

dianggap makanan bergengsi, makanan modern, juga makanan gaul bagi anak muda.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

15

2.3. SERVICE IMPROVEMENT

Service improvement memberikan panduan penting dalam menciptakan dan

memelihara nilai pelanggan melalui baik desain, pengenalan dan pengoperasian

layanan. Service improvement menggabungkan prinsip-prinsip, praktek dan metode

dari manajemen kualitas, perubahan manajemen dan peningkatan kemampuan.

Organisasi belajar untuk menyadari tambahan dan skala besar peningkatan kualitas

layanan, operasional efisiensi dan kelangsungan bisnis (Musda, 2012).

Tujuan utama dari service improvement adalah untuk terus menyelaraskan

layanan jasa ke perubahan kebutuhan bisnis dengan mengidentifikasi dan

melaksanakan perbaikan jasa layanan yang mendukung proses bisnis. Kegiatan

perbaikan ini dukungan pendekatan siklus hidup melalui gambar berikut :

Gambar 2.1 Service Improvement

Sumber: Musda (2012)

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

16

a. Strategi Layanan

Strategi layanan dari setiap penyedia layanan harus didasarkan atas dasar

pengakuan bahwa pelanggan tidak membeli produk, mereka membeli kepuasan

dari kebutuhan khusus. Oleh karena itu, untuk menjadi sukses, layanan yang

disediakan harus dapat dirasakan oleh pelanggan untuk memberikan nilai yang

cukup dalam bentuk manfaat yang ingin dicapai pelanggan.

b. Desain Layanan

Desain Layanan adalah tahap dalam siklus hidup layanan secara keseluruhan

dan merupakan elemen penting dalam proses perubahan bisnis. Desain layanan

dimulai dengan seperangkat persyaratan bisnis dan diakhiri dengan pengembangan

desain solusi layanan untuk menselaraskan persyaratan dokumen bisnis

c. Transisi Layanan

Peran Transisi Layanan adalah untuk memberikan layanan yang diperlukan oleh

bisnis ke dalam penggunaan operasional. Transisi Layanan memberikan ini dengan

menerima Paket Desain Layanan dari tahap Desain Layanan dan memberikan

ke tahap Operasional setiap elemen yang diperlukan untuk operasi yang sedang

berlangsung dan mendukung layanan tersebut.

d. Operasi Layanan

Tujuan dari Operasi Layanan adalah untuk memberikan tingkat layanan yang

disepakati kepada pengguna dan pelanggan, dan untuk mengelola aplikasi,

teknologi dan infrastruktur yang mendukung pemberian layanan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

17

2.4. INTERNET

Saat ini, internet menjadi mediator antara masyarakat dengan perusahaan

dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan kapanpun dan dimanapun. Perusahaan

menggunakan internet untuk membangun sebuah hubungan yang lebih dekat dengan

pelanggan dan juga digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa dengan lebih

efektif dan efisien. Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p71), internet adalah

jaringan komputer global yang luas dan terus berkembang yang menghubungkan para

pengguna komputerdi seluruh dunia ke sebuah media penyimpanan informasi yang

sangat luas.

Menurut Bertha Silvia Sutejo (2006, p 11), dalam jurnal internet marketing,

konsep dan persiapan baru dunia pemasaran, mengatakan bahwa internet merupakan

sumber informasi yang paling banyak digunakan oleh perusahaan. Hal ini

dikarenakan internet dapat menjangkau semua wilayah, cepat dan efektif dalam

menyampaikan berbagai informasi secara universal, berkualitas serta efisien karena

dalam penggunaannya hampir tidak memerlukan biaya. Berdasarkan pendapat di atas

maka dapat disimpulkan bahwa internet merupakan suatu jaringan komputer untuk

mendapatkan informasi yang saat ini paling banyak digunakan oleh perusahaan

karena dianggap efektif dan efisien dalam menghubungkan para penggunanya pada

sebuah media penyimpanan informasi yang sangat luas.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

18

2.5. E-BUSINESS

Menurut Whitten L. J. dan Bentley (2007, p18), e-business merupakan suatu

bentuk aktivitas hasil dari kegunaan internet dalam mengurus dan mendukung

kegiatan bisnis dalam suatu perusahaan setiap harinya. Chaffey (2009, p397),

mendefinisikan e-business sebagai penggunaan jaringan elektronik untuk bisnis dan

biasanya menggunakan teknologi web.

Sedangkan menurut Turban et al. (2010, p4), e-business merujuk pada definisi

yang lebih luas dari e-commerce, tidak hanya sekedar menjual dan membeli produk

atau jasa, tetapi juga melayani pelanggan, kolaborasi antar rekan bisnis dan membawa

sebuah perusahaan dalam melakukan transaksi secara elektronik. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa e-business merupakan wujud aktivitas yang berasal dari kegunaan

internet mencakup seluruh kegiatan bisnis pada perusahaan, yang diantaranya berupa

aktivitas layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra binis serta transaksi jual beli

produk atau jasa menggunakan jaringan elektronik yang biasanya memanfaatkan

teknologi web sebagai medianya.

2.6. TEKNOLOGI BARCODE

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

19

Sebuah kode batang atau barcode adalah suatu kumpulan data optik yang

dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar

(garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau

simbologi linear / 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik,

heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode

matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering

juga disebut sebagai kode batang. Walaupun ada beragam simbol dan

penggunaan tetapi semua tujuannya sama, yaitu mengencode string karakter

sebagai garis batang atau spasi (Yudhanto, 2007)

Gambar 2.2 Contoh Barcode

Sumber: Anonymous (2016)

2.7. ANALISA INDUSTRI

2.7.1. ANALISA FIVE FORCES PORTER

Five Forces adalah model analisa dari Michael. E. Porter (Porter, 1979) untuk

menganalisis suatu industri berikut dengan pesaingnya serta menganalisis lingkungan

yang kompetitif yang mungkin akan berpengaruh terhadap pemasaran suatu produk.

Berikut merupakan model Five Forces’s Porter.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

20

Gambar 2.3 Model Five Forces’s Porter

Sumber: Moore, K. (2014)

Dalam analisa Five Forces’s Porter ada 5 faktor yang mempengaruhi kelangsungan

hidup suatu bisnis antara lain:

a. Ancaman dari pendatang baru (Threat of New Entrants)

Pertumbuhan kompetitor atau pendatang baru akan menambah juga tingkat

kompetisi antar perusahaan. Ancaman masuknya pesaing baru tergantung dari besar

kecilnya hambatan untuk masuk ke dalam sebuah industri.

b. Ancaman Produk Pengganti (Threat of Substitution Product)

Adanya perusahaan lain dengan produk atau jasa pengganti akan membatasi

keuntungan potensial dari suatu industri. Ancaman produk substitusi terjadi apabila

konsumen dihadapkan pada kecilnya biaya untuk beralih ke produk lain (switching

cost) atau jika produk substitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

21

kualitasnya sama atau bahkan dengan kualitas yang lebih tinggi dari produk-produk

lainnya pada suatu industri.

c. Kekuatan Penawaran Pembeli (Bargaining Power of Buyers)

Daya tawar pembeli pada suatu industri berperan dalam menekan harga, serta

memberikan penawatan dalam peningkatan kualitas ataupun layanan lebih dan

membuat kompetitor saling bersaing satu sama lain.

d. Kekuatan Penawaran Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)

Kekuatan tawar-menawar pemasok memengaruhi intensitas persaingan dalam suatu

industri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit

barang substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku

sangat mahal. Sering kali kepentingan yang dicari oleh pemasok dan produsen

adalah saling memberikan harga yang masuk akal, memperbaiki kualitas,

mengembangkan jasa baru, pengiriman just-in-time, dan mengurangi biaya

persediaan, dengan demikian memperbaiki profitabilitas jangka panjang untuk

semua pihak. Perusahaan dapat menjalankan strategi integrasi ke belakang untuk

mendapatkan kendali atau kepemilikan dari pemasok.

e. Persaingan di antara Perusahaan yang ada (Kompetitor)

Persaingan antar perusahan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam

lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat

berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibanding strategi

yang dijalankan perusahaan pesaing. Intensitas persaingan akan tinggi apabila

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

22

jumlah pesaing seimbang, pertumbuhan industri yang lamban, biaya tetap (fixed

cost) yang tinggi, kurangnya diferensiasi produk, dan kompetitor yang beragam.

2.7.2 ANALISA STP

Menurut Kotler (2008), dalam upaya untuk mendapatkan kepuasan konsumen

di tengah persaingan, perusahaan harus mengerti terlebih dahulu apa kebutuhan dan

keinginan konsumennya. Akan tetapi, sebuah perusahaan tidak dapat memenuhi

keinginan konsumen yang sangat beragam. Untuk mendapatkan keuntungan yang

sebesar-besarnya, perusahaan harus mempersiapkan strategi pemasaran dengan

memilih segmen konsumen yang tepat. Proses ini meliputi market segmentation,

targeting, positioning :

1. Segmentation

Menurut Kotler & Amstrong (2008, p46), segmentasi pasar adalah membagi

sebuah pasar menjadi grup-grup pembeli dengan keinginan, karakteristik, atau

perilaku yang berbeda-beda. Pembagian pasar menurut Kotler:

a. Geografis

Segmentasi geografis adalah membagi keseluruhan pasar menjadi kelompok

homogeneous berdasarkan lokasi. Lokasi geografis tidak menjamin bahwa

semua konsumen di lokasi tersebut mempunyai keputusan pembelian yang

sama, namun pendekatan ini dapat membantu mengidentifikasi secara umum

akan kebutuhan konsumen di suatu lokasi.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

23

b. Demografis

Segmentasi dari demografis dibagi menjadi :

1) Usia : Kebutuhan dan keinginan konsumen berubah seiring usia.

2) Jenis kelamin : Membagi pasar sesuai jenis kelamin

c. Psikografik

Membagi pasar berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan karakteristik pribadi.

2. Targeting

Setiap perusahaan dapat masuk ke dalam satu atau beberapa segmen pasar. Setelah

perusahaan mendefinisikan segmen pasarnya, market targeting mengevaluasi

ketertarikan dari masing-masing segmen dan memilih segmen pasar. Menurut

Craven (2003, p198-199), market targeting adalah sebuah proses ketertarikan

setiap segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki. Pada

umumnya market targeting dapat dibedakan menjadi beberapa level:

a. Undifferentiated Marketing (mass)

Sebuah strategi pasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk

mengabaikan perbedaan segmen dan masuk ke dalam sebuah pasar dengan

hanya satu penawaran.

b. Differentiated Marketing (Segmented)

Sebuah strategi pasar dimana perusahaan memutuskan untuk menargetkan

beberapa segmen pasar dan merancang beberapa penawaran untuk setiap

pasarnya.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

24

3. Positioning

Positioning adalah memposisikan suatu produk dengan jelas, tepat, dan berbeda

untuk bersaing di pikiran target konsumen

2.7.3 ANALISA TOWS

Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-

kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki

perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang

dihadapi. SWOT adalah akronim untuk Kekuatan (Strenghts), Kelemahan

(Weakness), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) dari lingkungan

eksternal perusahaan.

Seiring dengan perkembangan waktu banyak model bisnis baru beralih ke

analisis TOWS. Perbedaan yang mendasar dalam analisis SWOT dan analisis

TOWS adalah analisis TOWS merupakan analisis yang diawali dari

mengeksplorasi pemikiran akan hal-hal yang akan datang atau hal yang lebih

dinamis yaitu dari faktor eksternal terlebih dahulu baru diikuti dengan faktor

internal. Berikut merupakan matriks dari strategi TOWS:

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

25

Gambar 2.4. Matriks TOWS

Sumber: David (2006)

Matriks strategi TOWS merangkai perangkat pencocokan yang penting

membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu strategi SO

(Strengths-Opportunities), strategi WO (Weakness - Opportunities), strategi ST

(Strengths- Threats) dan strategi WT (Weakness- Threats). Mencocokkan kunci

faktor-faktor eksternal dan internal merupakan bagian yang sulit dalam

mengembangkan Matriks TOWS dan memerlukan penilaian yang baik (David,

2006). Berikut akan dijelaskan lebih lanjut:

a. Strengths & Opportunities (SO)

Perusahaan dapat menggunakan Kekuatan (Strengths) untuk mengambil

keuntungan dari Peluang (Opportunities) yang ada. Kekuatan adalah faktor

internal yang dimiliki, baik bersifat individual, kelompok ataupun proses bisnis

organisasi. Faktor kekuatan ini dapat menjadi potensi paling penting dalam

keberhasilan strategi perusahaan.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

26

b. Strengths & Threats (ST)

Perusahaan dapat menggunakan Kekuatan (Strengths) untuk menghadapi adanya

potensi ancaman (Threats) yang nyata. Kekuatan juga diperlukan dalam

mengatasi ancaman kompetitor, dan dalam dunia bisnis dimana perubahan atau

dinamika pasar yang sangat cepat, akan membuat perubahan yang cepat pula

setiap pemain. Semisal kekuatan perusahaan adalah jumlah jaringan bisnis yang

tersebar luas, maka pengelolaan dan pengawasan harus semakin intensif agar

kompetitor tidak memakan pangsa pasar berlebihan.

c. Weaknesses and Opportunities (WO)

Perusahaan dapat menggunakan peluang (Opportunities) untuk mengatasi

kelemahan (Weakness). Selain kekuatan yang bisa dikedepankan, kelemahan

dalam perusahaan harus dapat diminimalkan, agar tidak menjadi mangsa bagi

pesaing dan pasar. Dengan adanya peluang yang terbuka, maka kelemahan

perusahaan dapat dikelola lebih baik.

d. Weaknesses and Threats (WT)

Perusahaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan menghindari

ancaman (Threats). Kelemahan yang ada harus dapat menghindari ancaman

nyata atau ancaman yang hanya memiliki potensi. Kerjasama antar tim sangat

diperlukan agar kelemahan ini tidak membuat perusahaan sulit bersaing.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

27

2.7.4. MARKETING MIX

Marketing mix atau bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007)

memiliki pengertian sebagai berikut : “Bauran pemasaran adalah perangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaannya”.

Maka, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu perangkat

yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi, yang didalamnya akan

menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan untuk

mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran. Menurut Alma (2008: p303),

Bauran Pemasaran yang digunakan adalah konsep 7P yang terdiri dari 4P

konvensional yaitu: Product (Produk), Price (Harga), Place (Lokasi), Promotion

(Promosi). Ditambah dengan 3P khusus untuk pemasaran jasa, yaitu: People (Sumber

daya Manusia), Physical Evidence (Bukti fisik atau sarana prasarana), serta Process

(Proses).

2.7.4.1. PRODUCT

Pada jaman sekarang ini, konsumen semakin banyak memiliki

alternatif dan sangat hati-hati dalam menentukan keputusan untuk

melakukan pembelian dengan mempertimbangkan faktor faktor kebutuhan,

keunggulan produk, pelayanan dan perbandingan harga sebelum

memutuskan untuk membeli. Dari faktor-faktor tersebut, keunggulan

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

28

produk termasuk ke dalam pertimbangan utama sebelum membeli.

Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan salah satu faktor

penentu dari kesuksesan produk baru, dimana kesuksesan produk

tersebut diukur dengan parameter jumlah penjualan produk (Tjiptono,

2008 dalam Selang (2013)).

2.7.4.2. PRICE

Sepatutnya dewasa ini harga yang dibayar oleh pembeli sudah

termasuk layanan yang diberikan oleh penjual. Banyak perusahaan

mengadakan pendekatan terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan

yang hendak dicapainya. Adapun tujuan tersebut dapat berupa

meningkatkan penjualan, mempertahankan market share, mempertahankan

stabilitas harga, mencapai laba maksimum dan sebagainya.

2.7.4.3. PLACE

Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana suatu

perusahaan dapat bereaksi terhadap perubahan situasi ekonomi. Di

samping itu, lokasi juga berpengaruh terhadap dimensi-dimensi strategi

seperti flexibility, competitive, positioning, dan focus (Christian A. D.

dalam Selang, 2013). Keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

29

komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek yang sifatnya kapital

intensif, maka perusahaan benar-benar harus mempertimbangkan dan

menyeleksi lokasi yang responsif terhadap situasi ekonomi, demografi,

budaya, dan persaingan di masa mendatang.

2.7.4.4. PROMOTION

Menurut Tjiptono (2007: p209-210) yang dikutip oleh Selang

(2013), promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang

merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan/atau meningatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2.7.4.5. PEOPLE

Payne (2000:18), menyatakan bahwa orang atau karyawan merupakan

bauran pemasaran yang memiliki peran penting, karena terlibat langsung

dalam kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen.

2.7.4.6. PROCESS

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

30

Proses dibedakan dengan dua cara (Selang, 2013) yaitu:

1. Complexity, dalam hal ini berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap

dalam proses.

2. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah tahap

proses.

Obyek utama dari pemasaran adalah mengidentifikasikan kebutuhan dan

keinginan pasar. Oleh karena itu jasa harus didesain untuk memenuhi keinginan

tersebut.

2.7.4.7. PHYSICAL EVIDENCE

Dikutip oleh Selang (2013), perusahaan melalui tenaga pemasarnya

menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu

sebagai berikut :

1. An attention-creating medium. Perusahaan jasa melakukan diferensiasi

dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk

menjaring pelanggan dari target pasarnya.

2. As a message-creating medium. Menggunakan simbol untuk

mengkomunikasikan kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari

produk jasa.

3. As effect-creating medium. Baju seragam yang berwarna, bercorak, dan

desain untuk menciptakan sesuatu dari produk jasa yang ditawarkan. (Ratih,

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

31

2005: p64). Bentuk fisik di artikan oleh Zeithaml et al. (2009: p168)

merupakan suatu hal yang secara nyata mempengaruhi keputusan konsumen

untuk membeli dan menggunakan jasa yang di tawarkan (Baso, 2013).

2.7.5 ANALISA PESAING

Di dalam dunia bisnis persaingan merupakan hal yang wajar, Cravens (2003)

menyatakan bahwa analisa pesaing meliputi pendefinisian arena persaingan,

penganalisisan grop strategis, penggambaran dan pengevaluasian tiap pesaing utama.

Analisis tersebut harus mampu menunjukan kemampuan dan kekuatan pesaing.

Menurut Kotler dan Keller (2008), analisa pesaing memiliki posisi yang penting yaitu

POP (Point of Parity) dan POD (Point of Difference). Analisa pesaing Wa^Port akan

dijelaskan lebih detail di Bab 3.

2.8. TEORI YANG BERKAITAN DENGAN BUSINESS MODEL

Business Model Creation The 9 Building Blocks & Business

Model Canvas

Menurut Alexander Osterwalder & Pigneur (2010: p14), model bisnis

menggambarkan secara rasional bagaimana sebuah organisasi membuat,

menyampaikan dan menangkap value yang ada. Semua pelaku bisnis harus

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

32

memiliki pemahaman yang sama terhadap Business Model sehingga

diperlukan sebuah konsep yang dapat memberikan suatu gambaran yang

standar. Konsep yang dibuat harus simple, relevan dan mudah dipahami. Di

dalam Business Model Canvas terdapat 9 (sembilan) bagian penting yaitu:

Gambar 2.5 The 9 Building Blocks

Sumber: Hossain, Moulude (2014)

Berikut adalah penjelasan tentang 9 Building Blocks:

1. Customer Segments

Customer segments menjelaskan perbedaan kumpulan orang atau organisasi

sebuah bisnis yang bertujuan untuk mendekati dan melayani pelanggan.

Pelanggan merupakan hal yang paling penting dalam Business Model. Tanpa

pelanggan, perusahaan atau bisnis tidak akan berkembang. Untuk memuaskan

pelanggan, sebuah bisnis harus mengelompokkan ke segment yang berbeda

seperti kebutuhan, kebiasaan atau atribut lainnya. Sebuah bisnis harus

mengetahui segmen apa yang akan harus diperhatikan dan diabaikan. Business

Model didesain sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

33

2. Value Propositions

Menggambarkan sekumpulan produk dan jasa yang menciptakan value bagi

segmen pelanggan tertentu. Value proposition adalah alasan utama pelanggan

berpindah dari satu produk ke produk lainnya. Value proposition harus dapat

memuaskan kebutuhan pelanggan. Beberapa value dapat inovatif dan berbeda

dari produk yang sudah ada. Beberapa elemen yang digunakan untuk

meningkatkan value pada produk yang digunakan oleh yaitu

- Newness

Merupakan proposisi nilai yang sama sekali baru dari kebutuhan pelanggan

sebelumnya. Hal ini sering terjadi, tapi tidak selalu terkait dengan teknologi.

- Accessibility

Membuat produk atau layanan untuk pelanggan yang sebelumnya tidak

memiliki akses mudah adalah salah satu cara untuk menciptakan nilai. Ini dapat

dilakukan dari inovasi, teknologi baru, atau kombinasi keduanya

3. Channels

Mendeskripsikan bagaimana komunikasi perusahaan dalam menggapai

pelanggan untuk mendistribusikan barang

Tabel 2.1 Type of Channel Channel Channel Phases

Ow

n

Dir

ect Sales Force 1. Awareness

How do we raise

awareness about

our company’s

products and

services?

2. Evaluation

How do we

allow customers

evaluate our

organization’s

Value

3. Purchase

How do we

allow

customers

purchase

specific

4. Delivery

How do we

deliver a

Value

Proposition to

customers?

5. After Sales

How do we

provide post-

purchase customer

support?

Web Sales

Indir

ect Own Stores

P ar tn er Partner Stores

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

34

Wholesaler Propostion? products and

services?

Sumber: Kottler dan Keller (2004)

a. Awareness

Bertujuan untuk meningkatkan awareness konsumen terhadap perusahaan dan

pelayanan yang ditawarkan. Dengan konsep awareness yang digunakan

adalah viral marketing, maka penggunaan sosial media sebagai channel

utama.

b. Evaluation

Bertujuan untuk memberikan bantuan kepada konsumen di mana mereka

dapat menyampaikan tanggapan mengenai layanan yang diberikan. Forum

online dan customer service merupakan evaluasi channel yang dapat

diterapkan.

c. Purchase

Bagaimana cara agar pelanggan dapat membeli produk atau jasa secara spesifik.

d. Delivery

Dipergunakan untuk menyampaikan value proposition yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada konsumer. Layanan perusahaan di bidang jasa menjadikan

delivery channel penting untuk diperhatikan serta dikembangkan.

e. After Sales

Dipergunakan oleh perusahaan untuk memberikan bantuan kepada para

konsumen yang telah membeli produk atau jasa dari perusahaan tersebut.

4. Customer Relationships

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

35

Menjelaskan tipe hubungan yang dibangun oleh perusahaan dengan masing -

masing customer segments. Tujuan dari membangun relasi dengan pelanggan

adalah untuk memberikan pengalaman yang baik kepada pelanggan. Beberapa

kategori dalam membangun relasi dengan konsumen adalah:

a. Personal Assistance

Membangun relasi dengan pelanggan melaui interaksi antar manusia.

Contoh: e-mail.

b. Self-Service

Membuat kontak langsung kepada pelanggan. Perusahaan sudah

memberikan semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk

membantu diri mereka sendiri.

5. Revenue Streams

Yaitu mengenai uang atau cash yang didapatkan perusahaan dari setiap segmen

pelanggan yang mereka miliki. Perusahaan harus mengetahui berapa yang harus

dikeluarkan dalam setiap segmen untuk mendapatkan value yang nantinya akan

ditawarkan ke pasar. Ada 2 (dua) jenis Revenue Streams yaitu:

a. Pendapatan transaksi yang berasal dari pembayaran konsumen biasa.

b. Pendapatan berulang (recurring) yang berasal dari pembayaran konsumen

langganan, atau layanan pasca - pembelian untuk konsumen.

Revenue Streams Wa^Port didapatkan dari Asset Sale yaitu menjual produk

yang dimiliki oleh perusahaan kepada konsumen.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

36

Perusahaan menentukan harga dengan juga mempertimbangkan harga produk

kompetitor, atau harga barang substitusi. Wa^Port menggunakan metode

Perceived - value pricing, merupakan metode penentuan harga dengan

berdasarkan pada harga yang dirasakan pantas oleh konsumen (Kottler dan

Keller, 2012).

6. Key Resources

Sumber daya dibutuhkan untuk membuat dan menawarkan value untuk

mendapatkan tempat dalam suatu market. Jenis-jenis key resources sebagai

berikut:

a. Physical

Sumber daya yang didapatkan dari fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan

seperti toko, bangunan kendaraan dan jaringan distribusi lainnya.

b. Intellectual

Sumber daya yang dipakai pada industri kreatif seperti fashion.

c. Human

Sumber daya yang berupa tenaga kerja atau manusia yang bekerja pada

perusahaan.

d. Financial

Sumber daya yang digunakan oleh bagian keuangan seperti pembayaran

secara tunai ataupun kredit.

7. Key Activities

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

37

Key Activities adalah hal penting yang harus dilakukan perusahaan untuk

membuat model bisnis. 3 (tiga) kategori Key Activities:

a. Production

Mendesain, membuat, dan menyampaikan produk dalam kuantitas

tertentu dan kualitas yang terbaik.

b. Problem Solving

Solusi untuk sertiap masalah baru yang dimiliki oleh pelanggan

c. Platform/Network

Jaringan atau sarana untuk mendukung jalannya bisnis model.

8. Key Partnership

Jaringan dari para supplier dan partners yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

Perusahaan bekerjasama untuk mengoptimalkan bisnis model yang mereka

miliki mengurangi resiko dari bisnis dan juga untuk mendapat sumber daya. 3

(tiga) alasan perusahaan menjalin kemitraan, yakni:

a. Optimalisasi dan skala ekonomi relasi yang terjalin antara buyer dan

supplier bertujuan untuk menciptakan pengalokasian sumber daya dan

juga aktivitas yang ada seoptimal mungkin. Selain itu, optimalisasi dan

skala ekonomi biasa juga berlanjut hingga adanya pengurangan atau

penurunan biaya dan sering juga memiliki infrasuktur yang digunakan

bersamaan.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

38

b. Mengurangi resiko dalam lingkungan persaingan yang identik dengan

ketidakpastian.

c. Mengakuisisi sumber daya tertentu. Kemitraan bisa juga dimotivasi guna

mengakuisisi suatu sumber daya tertentu daripada mereka harus membuat

atau meriset sendiri, yang tentunya memakan waktu dan biaya.

9. Cost Structure

Penjelasan mengenai biaya yang dibutuhkan selama perusahaan beroperasi. 2

jenis Cost Structure, yaitu

a. Cost-Driven

Meminimalkan biaya produksi sekecil mungkin.

b. Value-Driven

Fokus dengan produk yang diciptakan.

Beberapa karakteristik Cost Structure yaitu:

a. Fixed costs

Fixed costs atau biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah,

berapapun jumlah produk atau jasa yang dihasilkan. Contohnya adalah

gaji, biaya sewa, fasilitas pabrik, dan lain-lain.

b. Variable Cost

Variable cost atau biaya tidak tetap merupakan biaya yang berubah- ubah

bergantung oleh jumlah produk atau jasa yang dihasilkan.

2.9. TEORI LAPORAN KEUANGAN

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

39

2.9.1 LAPORAN KEUANGAN

Dalam membuat bisnis diperlukan laporan keuangan untuk mengetahui

dan memantau perkembangan bisnis yang sedang dijalani. Laporan keuangan

terdiri dari 3 bagian yaitu:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Pendapatan perusahaan yang diterima selama periode waktu tertentu

biasanya seperempat tahun dari tahun penuh, biaya itu terjadi selama

periode berjalan untuk memperoleh pendapatan, dan laba perusahaan yang

diperoleh selama periode tersebut (Titman, S. et al. 2014). Tujuan utama

laporan laba rugi yaitu mengukur tingkat keuntungan dalam periode

tertentu. Hasil akhirnya adalah berupa keuntungan atau kerugian. bila

perusahaan tidak membagi deviden dengan stakeholder maka seluruh hasil

akhir menjadi laba ditahan. Tetapi bila perusahaan membagi dividen, maka

hasil akhir tersebut dikurangi dengan dividen untuk mendapatkan nilai laba

ditahan

2. Neraca (Balance Sheet)

Berisi informasi tentang aset (segala sesuatu dari nilai milik perusahaan),

liabilities (utang perusahaan), dan stakeholders equity (uang yang

diinvestasikan oleh pemilik perusahaan) (Titman, S. et al. 2014). Neraca

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

40

digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan, untuk menilai apakah

kondisi perusahaan dalam kondisi baik atau tidak. Aset menjelaskan

aktivitas yang terjadi dalam bisnis, sedangkan liabilities dan stakeholders’

equity menjelaskan apa saja yang disediakan untuk mendukung bisnis.

Sumber: Titman, S. et al. (2014)

3. Laporan arus kas (Cash Flow Statement)

Melaporkan kas yang diterima dan uang tunai yang dikeluarkan oleh

perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya dalam seperempat tahun

atau satu tahun penuh (Titman, S. et al. 2014). Laporan arus kas

diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus

kas masuk dan arus kas keluar. Pengklasifikasian transaksi berdasarkan pada

kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan. Laporan arus kas dapat

memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan

laba dimasa yang akan datang. Untuk melakukan pendanaan pada sebuah

perusahaan dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu

- Pendanaan dilakukan melalui hutang

Pendanaan dilakukan melalui hutang dilakukan dengan cara meminjam

ke bank, mengikuti program pemerintah Kredit Usaha Rakyat (KUR),

dan lain-lain

Assets = Liabilities + Stake holders’ Equity

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

41

- Pendanaan dilakukan melalui ekuitas / modal

Pendanaan dilakukan melalui modal dilakukan dengan cara menggunakan

modal sendiri, saham, dan lain lain.

2.9.2 FINANCIAL RATIO

Ada beberapa ratio yang akan digunakan dalam bisnis ini:

1. Net Present Value (NPV)

Net Present Value adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa

suatu proposal investasi dengan cara membandingkan investasi awal

dengan present value dari net cash flow (Warren dan Reeve, 2005). Syarat

yang harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan yaitu:

a. Jika Net Present Value lebih besar dari 0, maka proposaltersebut dapat

diterima.

b. Jika Net Present Value sama dengan 0, maka proposal tersebut dapat

diterima dan dapat juga ditolak.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

42

c. Jika Net Present Value lebih kecil dari 0, maka proposal tersebut

ditolak.

Rumus NPV

Sumber: Titman, S. et al (2014)

dimana: n = jumlah tahun

rate = tingkat bunga

Arti dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang akan

dilakukan.

2. Internal Rate Ratio (IRR)

Internal Rate Ratio (IRR) adalah interest rate yang akan menyebabkan nilai

sekarang dari proposal pengeluaran modal untuk menyamakan nilai sekarang

dari annual cash flow yang diharapkan. IRR juga didefinisikan sebagai

tingkat pengembalian yang digunakan dalam Capital Budgeting. Berikut

merupakan rumus IRR:

Sumber: KISCL (2007)

dimana: IRR dapat diterima jika nilai IRR > WACC

: IRR ditolak jika nilai IRR < WACC

3. Return on Investment (ROI)

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

43

Return on Investment (ROI) adalah suatu metode yang digunakan untuk

mengevaluasi efisiensi data keuangan yang digunakan untuk interest rate

yang menyebabkan nilai sekarang dari proposal pengeluaran modal untuk

menyamakan nilai sekarang dari annual cash flows yang diharapkan. Berikut

rumus dari ROI:

Sumber: Syamsuddin (2009)

4. Discounted Payback Period

Menurut Jan, I. (2013), perhitungan ini lebih handal dibandingkan dengan

perhitungan Payback Period biasa karena ia memperhitungkan nilai uang

berdasarkan waktu. Dengan melakukan pemotongan terhadap arus kas masuk

suatu proyek.

Discounted Payback Period =

dimana:

A: Periode terakhir dengan diskon kumulatif arus kas negatif

B: Nilai absolut dari akumulatif diskon arus kas pada akhir periode A

C: Arus kas diskon selama periode setelah A

5. Break Even Point

Menurut Bambang Riyanto (2011: p359) dalam Suhardi (2016) menyatakan

bahwa: “Analisa Break Even adalah suatu teknik analisa untuk mengetahui

hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

44

kegiatan”. Menurut Kasmir (2011: p332) dalam Suhardi (2016): “Analisis titik

impas adalah suatu keadaan dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi

tidak memperoleh pendapatan (laba) dan tidak pula menderita kerugian.

Artinya dalam kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama dengan

jumlah biaya yang dikeluarkan”

Berikut adalah cara untuk menghitung break even point:

Sumber: Suhardi (2016)

5. Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Weighted Average Cost of Capital (WACC) adalah metode biaya rata-rata

tertimbang dari struktur pemodalan perusahaan. Dari laporan neraca dapat

diketahui financial leverage yaitu sumber dana pemodalan perusahaan yang

diperoleh dari dua macam sumber yaitu hutang dan dari modal sendiri. Nilai

menurut Brigham dan Houston (2006: p484):

WACC = (Cost of Debt x Proportion of Debt) + (Cost of Equity x

Proportion of Equity)

Cost of Debt = YTM (1- Tax rate)

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II-bmc-2016-0159.pdf · maksud dan tujuan dari perusahaannya ... disediakan harus dapat dirasakan

45

Cost of Equity = Risk Free Rate + β (return on market – risk free rate)