bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · dengan cara membina hubungan yang sangat dekat...
TRANSCRIPT
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pemasaran
2.1.1. Pengertian Pemasaran
Menurut (Priansa, 2017a) menyatakan bahwa pemasaran adalah
“Dianggap sebagai proses perencanaan konsep, harga, promosi, dan pedistribusian
ide-ide barang ataupun jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
individu dan tujuan organisasi”.
Sedangkan menurut (Sunyoto, 2014) adalah, Pemasaran merupakan ujung tombak
perusahaan dalam dunia persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut agar
tetap bertahan hidup dan berkembang. Oleh karena itu seorang pemasar dituntut
untuk memahami permasalaan pokok di bidangnya dan menyusun strategi agar
dapat mencapai tujuan perusahaan.
2.1.2. Konsep Pemasaran
Sejumlah konsep inti yang terkandung dalam pemasaran sangat membantu
dalam memahami hakikat pemasaran.
Menurut (Kotler, R, Bowen, T, & Makens, 2014) adalah, “Marketing
concept is a philosophy that holds that achieving organizational goals depends on
determining the needs and wants of target markets and delivering the desired
satisfaction more effectively and efficiently than competitors.” Yang berarti
adalah konsep marketing adalah sebuah filosofi yang memegang prinsip di mana
pencapaian tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan
pasar, dan bagaimana menyampaikan kepuasan yang diharapkan oleh pasar
dengan lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
11
Menurut (Sudaryono, 2016) konsep inti pemasaran ada 4, yaitu:
1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Inti pemasaran yaitu di mulai dengan kebutuhan dan keinginan manusia. Salah
satu kebutuhan manusia antara lain seperti, makan, pakaian, tempat tinggal dll.
Seperti yang kita ketahui, kebutuhan dan keinginan memiliki arti yang
berbeda. Kebutuhan merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk bertahan
hidup, sedangkan keinginan merupakan hasrat atau pemuas dari sesuatu yang
kita inginakan.
2. Produk, Nilai, Biaya, dan Kepuasan
Apabila kita hendak memenuhi kebutuhan dan keinginan pasti berhubungan
dengan produk ataupun jasa. Produk adalah sesuatu barang yang ditawarkan
untuk memenuhi dan keinginan manusia. Manusia mempunyai suatu produk
bukan dilihat dari fisiknya akan tetapi dilihat dari segi fungsinya. Contohnya
apabila kita membeli sebuah microwafe, kita membeli microwafe bukan untuk
dicintai akan tetapi untuk memasak yang menjadi kebutuhan manusia.
3. Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia pada awalnya melalui pertukaran sesama
manusia. Pada zaman dahulu apabila manusia membutuhkan barang maka
mereka akan saling bertukar barang (barter) sesuai dengan barang yang
mereka butuhkan. Dengan adanya pertukaran ini, adanya transaksi dengan
sesama manusia, hal ini transaksi bukan menggunakan uang karena pada
zaman dahulu belum ditemukannya uang. Dari hal itulah, maka manusia pada
zaman dahulu sangat menjadi hubungan dengan baik.
12
4. Pasar, Pemasaran, dan Pemasar
Pasar merupakan salah satu tempat bertemunya antara pembeli dan penjual. Di
pasar kita dapat menemukan barang yang kita butuhkan dan inginkan dan
mampu untuk melakukan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan. Jadi besarnya pasar tergantung jumlah orang yang memiliki
kebutuhan, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan mau
menawarkan sumber daya itu untuk ditukar untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
Menurut (Priansa, 2017b) Ada lima konsep bersaing yang sering dijadikan
rujukan oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, yaitu sebagai
berikut:
1. Produksi
Konsep produk merupakan salah satu konsep bisnis tertua. Konsumen akan
lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan dengan harga yang
terjangkau sehingga manajemen harus berusaha memperbaiki dan
memperbaiki dan memperbaharui produksi dan efisiensi distribusi.
2. Produk
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan
fitur yang mempunyai mutu, kinerja, inovatif sehingga organisasi harus
mencurahkan energi untuk terus-menerus melakukan pengembangan produk.
Konsep ini menunjukkan bahwa selera dan keinginan konsumen sangat
berpengaruh dalam penciptaan produk, dan hal ini juga berkaitan dengan
persaingan perusahaan yang harus memperlihatkan keunggulan pada kosumen
13
dengan cara yang harus memperlihatkan keunggulan pada konsumen dengan
cara yang dimengerti dan sangat menarik bagi konsumen.
3. Penjualan
Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen bahwa perusahaan
bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk
yang ditawarkan oleh organisasi tertentu, kecuali organisasi tersebut harus
melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif dan berskala besar.
4. Pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaaran
organisasi adalah perusahan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para
pesaing, dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai
konsumen kepada pasar sasaran yang dipilih.
5. Pemasaran berorientasi masyarakat
Konsep pemasaran masyarakat menegaskan bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran, serta
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan yang dilakukanoleh pesaing dengan cara tetap
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen masyarakat.
2.1.3. Komunikasi Pemasaran
Menurut (Sangadji, Mamang, & Sopiah, 2013) bahwa:
Komunikasi pemasaran adalah komunikasi yang dilakukan antara produsen,
prantara, pemasaran, dan konsumen, dan merupakan kegiatan untuk membantu
konsumen mengambil keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan
pertukaran atau transaksi agar lebih memuaskan dengan menyadarkan semua
pihak untuk berfikir, berbuat, dan bersikap lebih baik.
14
Menurut (Abdurrahman, 2015) komunikasi pemasaran yaitu, “Satu bauran
pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan nilai pelanggan atau membangun
ekuitas merek dalam ingatan pelanggan”.
2.1.4. Tujuan Komunikasi Pemasaran
Menurut (Priansa, 2017c) komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu
menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan
pembelian atau menarik konsumen (konsumen persuasif), dan mengingatkan
khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
Tujuan komunikasi pemasaran pada dasarnya adalah memberikan efek sebagai
berikukt:
1. Efek Kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu dalam benak
pelanggan.
2. Efek Afektif, yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu yang
diharapkan adalah reaksi pembelian dari pelanggan.
3. Efek Konatif atau Perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku
selanjutnya. Perilaku yang diharapkan adalah pembelian ulang.
2.1.5. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut (Tjiptono, 2014) menyatakan, “Bauran Pemasaran (marketing
mix) merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk
membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan pelanggan”.
Terdapat empat unsur yang dijadikan sebagai bauran pemasaran (marketing mix)
menurut (Assauri, 2013) sebagai berikut:
1. Strategi Produk
Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk
yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para
15
konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan
dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share
pasar. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang
bauran produk (product mix), merek dagang (brand), cara
pembungkusan/kemasan produk (product packaging), tingkat mutu/kualitas
dari produk, dan pelayanan (services) yang diberikan.
2. Strategi Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan
penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biasa saja.
Peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan
posisi perusahaan di pasar, yang tercermin dalam share pasar perusahaan, di
samping untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan. Dengan
kata lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan
dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.
3. Strategi Penyaluran (Distribusi)
Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ketangan si
pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Kebijakan penyaluran
merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan
saluran pemasaran (marketing channels) dan distribusi fisik.
4. Strategi Promosi
Perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen, untuk menciptakan
permintaan atas produk itu, kemudian dipelihara dan dikembangkan melalui
kegiatan promosi yang merupakan salah satu dari acuan/bauran pemasaran.
Promosi yang dilakukan harus sejalan dengan rencana pemasaran secara
16
keseluruhan, serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan
baik.
2.1.6. Bauran Promosi (Promotion Mix)
Menurut Kotler dan Keller dalam (Abdurrahman, 2015) mengartikan bahwa
bauran promosi adalah, Bauran komunikasi pemasaran (bauran promosi) adalah
paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan
personal, dan pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk
mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan
pelanggan.
Saat ini banyak perusahaan mulai menyadari perlunya upaya
mengintegrasikan berbagai kegiatan komunikasi pemasaran yang selama ini
dilakukan secara terpisah. Perusahaan-perusahaan itu mulai bergerak menuju
proses yang disebut dengan komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing
communication), yang mencakup upaya koordinasi dari berbagai elemen promosi
dan kegiatan pemasaran lainnya. Menurut (Priansa, 2017d) elemen promosi dan
pemasaran lainnya tersebut disebut dengan bauran komunikasi pemasaran yang
terdiri atas sebagai berikut:
1. Periklanan (advertising)
Iklan merupakan setiap bentuk komunikasi nonpersonaltentang produk yang
dihasilkan oleh perusahan, baik barang maupun jasa.
2. Pemasaran Langsung (direct marketing)
Direct marketing merupakan bagian dari program komunikasi pemasaran
(marketing communication). Pemasaran langsung merupakan pemasaran
dengan cara membina hubungan yang sangat dekat dengan target market yang
memungkinkan terjadinya proses two ways communication. Pemasaran
langsung bukan sekedar mengirim surat (direct marketing), mengirim katalog
17
perusahaan kepada pelanggan, tetapi mencakup berbagai aktivitas termasuk
pengelolaan data, telemarketing, dan iklan tanggapan langsung dengan
menggunakan berbagai saluran komunikasi.
3. Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan merupakan salah satu cara yang digunakan perusahaan
untuk meningkatkan volume penjualan yang mencakup semua alat yang
terdapat pada bauran pemasaran yang peran utamanya adalah lebih
mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk.
4. Penjualan Personal (personal salling)
Penjualan personal merupakan suatu bentuk komunikasi langsung antara
penjual dan calon pembelinya (person-to-person communication). Personal
selling merupakan alat promosi yang berbeda dari periklanan karena penjualan
personal menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaannya.
5. Pemasaran Interaktif (interactive marketing)
Pemasaran interaktif didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi yang
memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif melalui media
massa, dan yang utama adalah internet. Media interaktif memungkinkan
terjadinya arus informasi timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat
berpartisipasi dan memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga.
6. Hubungan Masyarakat (public relations)
Jika suatu perusahaan merencanakan dan mendistribusikan informasi secara
sistematis dalam upaya mengontrol dan mengelola citra serta publisitas yang
diterimanya, hal itu berarti perusahaan tersebut sedang melakukan tugas
hubungan masyarakat (humas) yang memiliki kaitan erat dengan manajemen.
18
Humas berfungsi membantu manajemen dalam menetapkan suatu tujuan yang
akan dicapai serta menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah.
2.2. Periklanan
2.2.1. Pengertian Periklanan
Menurut (Malau, 2017) mendefinisikan iklan yaitu:
Bentuk komunikasi yang diatur sedemikian rupa melalui diseminasi informasi
tentang kegunaan, keunggulan atau keuntungan suatu produk supaya
menimbulkan keinginan untul melakukan pembelian. Sedangkan periklanan
merupakan seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksaan dan
pengawasan iklan.
Menurut Cravens dan Piercy dalam (Priansa, 2017e) adalah, “Advertising
consists of any form of non personal communication concerning an organization,
product, or idea that is paid for by a specific sponsor”. Iklan terdiri atas segala
bentuk komunikasi non pribadi mengenai organisasi, produk, atau ide yang
dibayar oleh sponsor tertentu. Sponsor melakukan pembayaran untuk komunikasi
melalui satu atau lebih bentuk media.
2.2.2. Peran dan Manfaat Periklanan Bagi Perusahaan dan Konsumen
Menurut Shimp dalam (Priansa, 2017f) adapun fungsi iklan adalah sebagai
berikut:
1. Memberi informasi (informing)
Iklan memfasilitasi (introduction) merek-merek baru, meningkatkan jumlah
permintaan terhadap merek-merek yang telah ada, dan meningkatkan puncak
kesadaran dalam benak konsumen (TOMA – Top of Mind Awareness) untuk
merek-merek yang sudah berada dalam kategori yang matang. Iklan menampilkan
19
peran informasi bernilai lainnya baik untuk yang diiklankan maupun
konsumennya dengan merek-merek yang telah ada.
2. Mempersuasi (persuanding)
Iklan yang efektif akan mampu memersuasi (membujuk) pelanggan untuk
mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Persuasi berbentuk memengaruhi
permintaan primer, yakni menciptakan bagi keseluruhan kategori produk. Akan
tetapi yang lebih sering, iklan berupa untuk membangun permintaan sekunder,
yakni permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik.
3. Mengingatkan (reminding)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan konsumen.
Iklan yang efektif juga mengingatkan minat konsumen terhadap merek yang
sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan di pilihnya.
Iklan lebih jauh didemonstrasikan untuk memengaruhi pengalihan merek (brand
switching) dan mengingatkan para konsumen yang belum membeli suatu merek
yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
4. Memberi nilai tambah (adding value)
Iklan memberi nilai tambah merek dengan memengaruhi persepsi konsumen.
Iklan yan efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih gaya, lebih
bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
5. Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan (assisting)
Iklan hanyalah salah satu alat dari tim atau bauran komunikasi pemasaran.
Iklan pada suatu saat adalah pencetak skor yang berhasil mencetak gol melalui
dirinya sendiri. Pada saat-saat lainnya, peran utama iklan adalah sebagai
20
pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses
komunikasi pemasaran.
Adapun manfaat iklan menurut (Jaiz, 2014a) diantaranya yaitu:
1. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan, konsumen
dapat mengetahui adanya berbagai produk/jasa yang pada gilirannya
melahirkan adanya pilihan.
2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumen. Iklan-
iklan yang secara keren tampil hadapan masyarakat dengan ukuran besar dan
logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan
yang membuatnya bonafid dan produknya bermutu.
3. Iklan membuat orang kenal, ingat dan percaya terhadap produk/jasa.
2.2.3 Proses Komunikasi Periklanan
Menurut Lasswell dalam (Priansa, 2017g) menyatakan bahwa unsur-unsur
komunikasi massa diantaranya sebagai berikut:
1. Sumber (source)
Sumber adalah perusahaana atau pemasar yang mengiklankan produk tertentu.
2. Pesan (message)
Pesan adalah hal-hal yang dikomunikasikan oleh perusahaan atau pemasar
tersebut. Unsur pesan ini memiliki sifat terbuka untuk umum (publicity), singkat
dan simultan (rapid), segera, dan sekali pakai (transient).
3. Saluran (channel)
Saluran menyangkut media yang dipakai untuk menyebarluaskan pesan-pesan
(surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet).
21
4. Penerima (receiver)
Penerima adalah khalayak sasaran (mass audience) dari pesan komunikas
massa yang disampaikan melalui media.
5. Efek (effect) atau SMCRE
Unsur efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada khalayak sasaran
menerima pesan tersebut. Identifikasi efek perubahan terbagi dalam tiga
kecenderungan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, perubahan
perilaku.
2.2.4 Strategi Kreatif Iklan
Strategi pesan iklan yang kreatif dapat dilihat dari elemen yang terkandung
di dalamnya. Menurut Kasali dalam (Jaiz, 2014b) “Sebuah pesan persuasif harus
memenuhi kriteria dari ke semua elemen AIDCA yang mencakup attention
(perhatian), interest (minat), desire (kebutuhan), conviction (keinginan), action
(tindakan)”.
Adapun penjelasannya menurut Kasali dalam (Jaiz, 2014c) yaitu:
1. Attention (perhatian), dalam elemen ini iklan harus menarik perhatian
khalayak sasaran. Iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna,
tata letak, atau suara-suara khusus. Beberapa pengiklan menggunakan trik-trik
khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli seperti:
a. Menggunakan headline yang mengarahkan
b. Menggunakan slogan yang mudah diingat
c. Menonjolkan atau menebalkan huruf tentang harga
d. Menunjukkan selling point suatu produk
22
e. Menggunakan huruf-huruf tebal untuk menonjolkan kata-kata yang
menjual.
2. Interest (minat), elemen ini berkaitan dengan cara pengiklan membuat
konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Penggunaan kata-kata
atau kalimat pembuka sebaiknya dapat merangsang orang untuk tahu lebih
lanjut.
3. Desire (kebutuhan/keinginan), dalam elemen ini iklan harus mampu
menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk yang
ditawarkan.
4. Conviction (rasa percaya), artinya iklan harus mampu menciptakan kebutuhan
percaya diri pada calon pembeli. Untuk menimbulkan percaya diri calon
pembeli sebuah iklan dapat ditunjang berbagai peragaan seperti testimonial
atau pembuktian dan membagikan sampel gratis. Hal-hal yang dapat
digunakan sebagai penggerak antara lain:
a. Pengalaman panjang perusahaan
b. Hasil uji coba pihak ketiga
c. Sejumlah penghargaan yang diterima dan bisa dipercaya masyarakat
d. Tenaga ahli yang merancang produk.
5. Action (tindakan), merupakan upaya membujuk calon pembeli agar segera
membeli produk yang ditawarkan. Kata-kata yang biasa digunakan seperti
beli, ambil, rasakan, hubungi, cobalah, dan lain-lain. Keputusan tentang
manajemen iklan dirancang melalui proses yang panjang.
23
Menurut Kotler dan Keller dalam (Priansa, 2017h) menyatakan bahwa,
“Dalam merancang program periklanan, manajer periklanan selalu memulai
dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembelian”. Kemudian, ia
membuat lima keputusan utama dalam pembuatan program periklanan yang
disebut dengan “Lima M” yaitu berkenaan dengan:
1. Apakah tujuan (missions) iklan?
2. Berapa dana (money) yang akan digunakan?
3. Apakah pesan (message) yang ingin di sampaikan?
4. Apakah media (media) yang akan digunakan?
5. Bagaimana cara untuk mengevaluasi hasilnya (measurement)?
2.2.5. Kriteria Iklan Efektif
Iklan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi
fungsi pemasaran.
Menurut Jefkins dalam (Priansa, 2017I) bahwa:
Untuk menjalankan fungsi pemasaran, kegiatan iklan tentu saja harus lebih dari
sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Iklan harus mampu membujuk
khalayak ramai agar perilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran
perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Iklan harus mampu
mengarahkan konsumen untuk membeli produk-produk yang oleh departemen
pemasaran dirancang sedemikian rupa sehingga diyakini dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan pembeli. Singkatnya, iklan harus memengaruhi
pemilihan dan keputusan pembeli.
Iklan dianggap menarik jika berbeda dan unik jika di bandingkan dengan
kompetitornya. Perusahaan atau pemasar atau biro iklan harus memiliki sumber
daya manusia berbakat di bidang iklan. Ia merupakan pribadi-pribadi yang kreatif,
yang mampu menyusun pesan persuasif dan komunikatif dalam manajemen iklan.
Daya tarik iklan menurut Alma dalam (Priansa, 2017J) berkenaan dengan:
24
1. Appeal yang memberikan rasa kebanggaan apabila menggunakan produk yang
bersangkutan.
2. Economic appeal, yaitu daya tarik yang mengemukakan bahwa si pembeli
akan mendapat penghasilan apabila memakai atau menggunakan produk
tersebut, atau produk itu lebih hemat, tahan lama, dan sebagainya.
3. Appeal yang mengemukakn rasa kasih sayang.
4. Safety appeal yang menonjolkan rasa keselamatan apabila menggunakan
produk tersebut.
5. Ownership appeal, misalnya hobi dan lain-lain.
6. Appeal terhadap kesenangan yang akan diperoleh dari barang atau jasa,
misalnya radio, televisi, travel biro, dan sebagainya.
2.3. Brand Awaresess
Menurut Aaker dalam (Priansa, 2017K) menyatakan bahwa, “Kesadaran
merek atau brand awareness berkaitan dengan kemampuan konsumen untuk
mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari
kategori produk tertentu”.
Menurut Kotler dan Keller dalam (Priansa, 2017L) menyatakan bahwa,
“Kesadaran merek adalah kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi merek
dalam kondisi berbeda, misalya tercermin oleh pengenalan merek mereka atau
prestasi pengingat”.
Merek terdiri atas sejumlah tingkatan yang berurutan, yang dimulai dari
posisi yang paling atas hingga yang paling rendah. Hal ini dijelaskan oleh
(Priansa, 2017M) sebagai berikut:
25
1. Puncak pikiran (top of mind)
Jika konsumen ditanya secara langsung tentang sebuah produk tanpa diberi
bantuan atau pengingat tertentu, kemudian konsumen tersebut mampu
menyebutkan satu merek pada urutan pertama merek tersebut merupakan
merek yang bersifat top of mind di benak konsumen. Dengan kata lain, merek
tersebut merupakan pilihan utama konsumen dari berbagai merek yang
terpikirkan oleh konsumen.
2. Pengingat kembali terhadap merek (brand recall)
Brand recall adalah pengingat kembali merek yang dicerminkan dengan
merek lain yang diingat oleh konsumen setelah konsumen menyebutkan merek
pertama. Brand recall menggunakan multi respons questions yang artinya
konsumen memberikan jawaban tanpa dibantu. Pengingat kembali pada merek
didasarkan pada permintaan konsumen untuk menyebutkan merek tertentu
dalam suatu kelas.
3. Pengenalan merek (brand recognition)
Brand recognition adalah pengenalan merek yang ditujukan tingkat kesadaran
konsumen terhadap suatu merek diukur dengan diberikan bantuan dengan
menyebutkan ciri-ciri dari produk tersebut. Pertanyaan diajukan untuk
mengetahui berapa banyak konsumen yang diperlukan tentang keberadaan
merek tersebut.
4. Tidak menyadari merek (unware brand)
Unware brand merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida
kesadaran merek, dalam hal ini konsumen tidak menyadari akan adanya suatu
merek.
26
Upaya meraih kesadaran merek, baik dalam tingkat pengenalan maupun
pengingat kembali, melibatkan dua kegiatan, yaitu: berusaha memperoleh
identitas merek dan berusaha mengaitkannya dengan kelas produk tertentu.
Menurut Durianto, dkk dalam (Priansa, 2017N) menyatakan bahwa tingkat
kesadaran merek konsumen terhadap suatu merek dapat ditingkatkan melalui
berbagai upaya sebagai berikut:
1. Suatu merek harus dapat menyampaikan pesan yang mudah diingat oleh para
konsumen. Pesan yang disampaikan harus berbeda dibandingkan dengan
merek lainnya. Selain itu, pesan yang disampaikan harus memiliki hubungan
merek dan kategori produk.
2. Perusahaan diharuskan memakai jingle lagu dan slogan yang menarik agar
merek lebih mudah diingat oleh konsumen.
3. Simbol yang digunakan perusahaan sebaiknya memiliki hubungan dengan
mereknya.
4. Perusahaan dapat menggunakan merek untuk melakukan perluasan produk
sehingga merek tersebut akan semakin diingat oleh konsumen.
5. Perusahaan dapat memperkuat kesadaran merek melalui suatu isyarat yang
sesuai dengan kategori produk, merek, atau keduanya.
6. Membentuk ingatan dalam pikiran konsumen lebih sulit dibandingkan dengan
memperkenalkan suatu produk baru sehingga perusahaan harus selalu
melakukan pengulangan untuk meningkatkan ingatan konsumen terhadap
merek.
27
2.4. Pengertian Teoritis Judul Karya
Judul Tugas Akhir ini adalah “Perancangan Iklan Media Cetak Makaroni
Nyuk untuk Meningkatkan Brand Awareness sebagai Makanan Ringan yang
Bercita Rasa Unik dan Bergizi”.
Iklan Media Cetak
Menurut Kotler dan Armstrong dalam (Priansa, 2017O) menyatakan
bahwa, “Media periklanan merupakan wahana yang digunakan untuk
mengantarkan pesan iklan kepada pemirsa yang dituju”.
Menurut (Morissan, 2015) menyebutkan bahwa:
Iklan media cetak memiliki sejumlah komponen atau bagian utama (basic
component) yang mencakup kepala atau judul iklan (headline), badan iklan (body
copy), visual atau ilustrasi dan tata letak atau susunan (layout) iklan, yaitu
bagaimana tiga komponen tersebut di padukan sehingga menghasilkan pesan iklan
yang efektif.
Brand Awareness
Menurut (Wibowo, 2017) menyatakan bahwa, “Kesadaran merek adalah
kemampuan dari seorang calon pembeli (potential buyer) untuk mengenali
(recognize) atau mengingat (recall) suatu merek yang merupakan bagian dari
suatu kategori produk”.
Unik dan Bergizi
Menurut (Suharso & Retnoningsih, 2017a) menyatakan bahwa, “Unik
adalah tersendiri dalam bentuk sejenisnya, lain daripada yang lain, tidak ada
persamaan daripada yang lain atau khusus”.
Sedangkan Gizi dan Bergizi menurut (Suharso & Retnoningsih, 2017b)
Gizi adalah “Zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan
kesehatan badan. Dan Bergizi adalah yang “mengandung gizi”