bab ii landasan teori dan data - · pdf file(kampanye adalah suatu proses yang dirancang...
TRANSCRIPT
5
BAB II Landasan Teori dan Data 2.1 Pengertian atau Pemaknaan 2.1.1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan suatu proses dimana para komunikator menggunakan
media yang secara cepat dan periodik menyebarluaskan pesan untuk
menginformasikan, mempengaruhi, atau memacu perubahan di antara audience yang
beragam (Roger Fidler, Media Morfosis, 2003). Didalamnya terdapat penyebaran pesan
melalui media massa yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang
yang relatif besar dan heterogen yang tidak tampak oleh penyampai pesan. Khalayak
sasaran ini disatukan oleh minat yang sama dan terbuka bagi pengaktifan tujuan yang
sama.
1. Kampanye
Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan
komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah
besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
Merujuk pada definisi ini maka setiap aktivitas kampanye komunikasi setidaknya harus
mengandung empat hal yakni (1) tindakan kampanye yang ditujukan untuk
menciptakan efek atau dampak tertentu (2) jumlah khalayak sasaran yang besar (3)
biasanya dipusatkan dalam kurun waktu tertentu dan (4) melalui serangkaian tindakan
komunikasi yang terorganisasi.
Disamping keempat ciri pokok diatas, kampanye juga memiliki karakteristik lain, yaitu
sumber yang jelas, yang menjadi penggagas, perancang, penyampai sekaligus
penanggung jawab suatu produk kampanye (campaign makers), sehingga setiap
individu yang menerima pesan kampanye dapat mengidentifikasi bahkan mengevaluasi
kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat.
Pesan-pesan kampanye juga terbuka untuk didiskusikan, bahkan gagasan-gagasan
pokok yang melatarbelakangi diselenggarakannya kampanye juga terbuka untuk
dikritisi. Keterbukaan seperti ini dimungkinkan karena gagasan dan tujuan kampanye
6
pada dasarnya mengandung kebaikan untuk publik. Segala tindakan dalam kegiatan
kampanye dilandasi oleh prinsip persuasi yakni mengajak dan mendorong publik untuk
menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaaan. Dengan
demikian kampanye pada prinsipnya adalah contoh tindakan persuasi secara nyata.
Dalam ungkapan Perloff (1993) dikatakan Campaigns generally exemplify persuasion
in action.
Beberapa ahli mendefinisikan kampanye, antara lain :
Pfau dan Parrot (1993)
A Campaign is conscious, sustained and incremental process designed to be
implemented over a specified period of time for the purpose of influencing a
specified audience. (kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar,
bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan
tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan)
Rajasundaram (1981)
A Campaign is a coordinated use of different methods of communication aimed at
focusing attention on a particular problem and its solution over a period of time.
(Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang
berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang diyujukan untuk
mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya)
2. Periklanan
Periklanan adalah pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada
calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan
biaya yang semurah-murahnya. (Frank Jefkins, Periklanan, 1997).
Periklanan merupakan bagian dari paduan promosi (promotion mix), sedangkan paduan
promosi merupakan bagian dari paduan pemasaran (marketing mix). Paduan
pemasaran adalah suatu kesatuan variabel terkontrol yang didalamnya meliputi
keutuhan strategi yang menyangkut produk (product), harga (price), distribusi (place),
dan promosi (promotion). Variabel promosi adalah periklanan, publisitas, promosi
penjualan, dan personal selling.
7
Periklanan merupakan salah satu tahap dalam strategi pemasaran yang memegang
peranan yang sangat penting dan vital. Periklanan adalah sebuah bentuk komunikasi
pemasaran, dimana suatu periklanan harus lebih dari sekedar memberkan informasi
kepada masyarakat namun juga dapat membujuk masyarakat agar berprilaku
sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran.
2.1.2 Definisi Konservasi Bangunan Bersejarah Bandung
1. Konservasi
Pelestarian Bangunan Bersejarah merupakan suatu pendekatan yang strategis dalam
pembangunan kota, karena pelestarian menjamin kesinambungan nilai-nilai kehidupan
dalam proses pembangunan yang dilakukan manusia.
Konservasi adalah upaya untuk memelihara dan melindungi tempat-tempat yang indah
dan berharga, agar tidak hancur atau berubah sampai batas-batas yang wajar,
menekankan pada penggunaan kembali bangunan lama, agar tidak terlantar, apakah
dengan menghidupkan kembali fungsi lama, ataukah dengan mengubah fungsi
bangunan lama dengan fungsi baru yang dibutuhkan. Konservasi sebagai suatu upaya
pelestarian yang mengupayakan kepada upaya perlindungan terhadap benda-benda
cagar budaya yang dilakukan secara langsung dengan membersihkan, memelihara,
memperbaiki, baik secara fisik maupun teknis secara langsung dari pengaruh berbagai
faktor lingkungan yang merusak, perlindungan benda-benda (dalam hal ini benda-
benda peninggalan sejarah dan purbakala) dari kerusakan yang diakibatkan oleh alam,
kimiawi dan mikro organisme, atau dengan kata lain konservasi adalah suatu tindakan
pelestarian dengan cara memelihara dan mengawetkan benda cagar budaya dengan
teknologi modern sebagai upaya untuk menghambat proses kerusakan dan pelapukan
lebih lanjut.
Konservasi diartikan bukan sebagai penghambat pembangunan melainkan sebagai
upaya mengatur, menata dan meningkatkan kualitas bangunan dengan menghargai
peninggalan budaya lama.
8
Ditentukannya suatu daerah menjadi kawasan konservasi tidak berarti bahwa
masyarakat yang tinggal di daerah tersebut dilarang membangun atau dilarang
mengubah bangunannya. Hal ini lebih diartikan bahwa daerah kota ini mempunyai
kualitas lingkungan yang bernilai tinggi, dan pembangunan yang baru serta perubahan
bangunan lama perlu direncanakan dan dirancang dengan mempertimbangkan nilai-
nilai yang masih berharga tersebut. Bahkan kalau dapat kualitas nilai-nilai tersebut
harus lebih ditingkatkan dengan merawatnya yang lebih baik dan menjadikannya
sebagai acuan pembangunan kota, sehingga penghuni kota akan lebih nyaman dan
bangga terhadap kotanya.
Untuk penentuan kawasan konservasi, survey komprehensif perlu dilakukan untuk
mencari tata aturan yang lalu, yang perlu dilestarikan dan diperhatikan. Dengan
mengetahui karakter penting dari setiap kawasan (yang sudah ada) tersebut dari
sejarah perkembangan kota. Serta dengan mempelajari dan mengindahkan peraturan-
peraturan yang berlaku pada wilayah tersebut di masa lalu, akan dapat kita peroleh
arahan untuk perencanaan pembangunan kota selanjutnya. Perencanaan dan
perancangan pembangunan baru yang memperhatikan keberadaan cagar budaya,
ditinjau dari segi sosial budaya, pariwisata dan ekonomi akan sangat menguntungkan
bagi generasi saat ini maupun generasi mendatang. Pengarahan perencanaan dan
perancangan bangunan akan lebih berhasil apabila kita melibatkan pemilik, pemakai
dan masyarakat pada umumnya, serta instansi pemerintah yang terkait dalam
perencanaan lingkungan kota.
2. Bangunan Bersejarah
Istilah yang digunakan masyarakat dunia untuk bangunan lama yang memiliki nilai-nilai
berharga adalah historical building, atau dapat kita samakan artinya dengan
bangunan bersejarah.
Menurut Prof. Serge Domicelj dan J. Sommerville (Heritage Conservation and Urban
Developement, 1996) kriteria bangunan bersejarah yang layak dipelihara dapat
disebutkan sebagai berikut :
a. Usia bangunan di atas lima puluh tahun.
b. Berkaitan dengan peristiwa sejarah.
9
c. Karya arsitek ternama.
d. Bangunan tersebut memiliki makna budaya serta nilai arsitektural.
3. Bandung
Kota Bandung terletak di wilayah provinsi Jawa Barat dan merupakan ibukota provinsi.
Secara geografis Kota Bandung terletak di antara garis 1070, 36 Bujur Timur dan 6
0,
58 Lintang Selatan. Secara topografi Kota Bandung memiliki temperatur sejuk dengan
berada di ketinggian 791 di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di daerah utara
1.050 m dan terendah di daerah selatan 675 m diatas permukaan laut. Iklim Kota
Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk dengan
temperatur rata-rata 23,6 0C, curah hujan rata-rata 156,4 mm dan jumlah hari hujan
rata-rata 15 hari/bulan (kondisi tahun 2003).
Kota Bandung dikenal sebagai kota dengan masyarakat yang kreatif dan dinamis. Di
tengah arus modernisasi, Kota Bandung berhasil menjaga kultur budaya. Dari kota ini
karya-karya seni dilahirkan dan menjadi masterpiece kebudayaan Indonesia. Kota
Bandung menjadi trendsetter bagi budaya tradisional dan modern di Indonesia baik di
bidang seni, arsitektur, fashion, dan musik. Kesemuanya ditunjang dengan fasilitas
pendidikan untuk masyarakat yang tersebar di setiap sudut kota mulai dari pra-
pendidikan dasar hingga pasca universitas.
Sebagai ibukota propinsi Jawa Barat, Kota Bandung merupakan bar