bab ii landasan teori - bina sarana informatika...6 6 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar sistem...
TRANSCRIPT
6
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Sistem
A. Pengertian Sistem.
Menurut Mulyani (2016:2) “Sistem bisa di artikan sebagai sekumpulan sub
sistem komponen ataupun element yang saling bekerjasama dengan tujuan yang
sama untuk menghasilkana output yang sudah ditentukan”.
Menurut Hutahaean (2014:2) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu”.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling
berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk
mencapai tujuan tertentu.
B. Karakteristik Sistem
Sistem memiliki ciri-ciri atau karakterisitik tertentu agar sistem tersebut
dapat dikategorikan sebagai sistem yang baik. Hutahaean (2014:3) suatu sistem
mempunyai karakteristik yaitu sebagai berikut:
7
7
a. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen
sistem terdiri dari komponen yang berupa subssitem atau bagian-bagian dari
sistem.
b. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu
sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem adalah luar dari batas sistem yang mempengaruhi
oprasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap
dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak
akan mengganggu kelangsungan hidup dar sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya
yang mengalir ke subsistem lain. Keluaran dari subsistem akan menjadi
masukan bagi subsistem lain melalui penghubung.
e. Masukan Sistem
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut dengan masukkan sistem, yang
dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
8
8
f. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukkan
menjadi keluaran.
g. Keluaran Sistem
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem
informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain
yang menjadi input bagi subsistem lain.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan dari sasaran yang pastidan bersifat
deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem
tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuan yang telah direncanakan.
C. Klasifikasi Sistem
Menurut Hutahaean (2014:6) sistem dapat diklasifikasikan dalam
beberapa sudut pandang:
1. Klasifikasi sitem sebagai:
a. Sistem Abstrak
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau tidak
tampak secara fisik.
b. Sistem Fisik
Sitem fisik adalah sistem yang ada secara fisik
2. Sitem diklasifikasikan sebagai:
9
9
a. Sistem Alamiah
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia
b. Sistem Buatan manusia
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat manusia melibatkakan
interaksi antar manusia dengan mesin.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem Tertentu
Sistem tertent adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
b. Sistem Tak Tentu
Sistem tak tentu adalah sistem kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probalistik.
4. Sistem Diklasifikasikan
a. Sistem Tertutup
sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak
berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja secara otomatis tanpa
ada turut campur lingkungan luar
b. Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya, sistem ini menerima masukan dan keluaran dari
lingkunngan luara ataupun subsistem lainnya.
D. Perngertian Informasi
10
10
Menurut Hutahaean (2014:9) “Informasi adalah data yang di olah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.
Menurut Anggraeni dan Rita Irviani (2017:1) “Informasi adalah data yang
yang diolah menjadi lebih berguna dan berarti arti bagi penerimanya, serta untuk
mengurangi ketidak pastian dalam proses pengambilan suatu keputusan
mengenangi suatu keadaan”.
Dengan demikian Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
berguna untuk membuat suatu keputusan.
E. Perngertian Sistem Informasi
Menurut Hutahaean (2014:13) “Sistem Informasi adalah suatu sistem
didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan
transaksi harian, mendukung oprasi, bersipat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang dibutuhkan”.
Menurut Anggraeni dan Rita Irviani (2017:2) Sistem Informasi adalah
suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan
komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan sistem informasi merupakn suatu
sistem yang menyediakan infomasi untuk menejemen mengambil keputusan atau
kebijakan.
F. Sistem Persedian
Menurut Ristono dalam (Mulyana, 2018:12) mengemukakan bahwa
“Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk
digunakan atau dijual pada masa periode yang akan datang”. Oleh karena itu
11
11
persediaan wajib untuk dikelola dengan baik demi kelancaran operasi-operasi
yang ada di dalam sebuah apotek.
2.1.2. Bahasa Pemograman
A. Pengertian Bahasa Pemograman
Menurut Munthe dan Sudi Suryadi (2018:2) “Bahasa Pemograman adalah
bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program”. Bahasa
pemograman tingkat tinggi yang dikenal saat ini dapat dipahami oleh komputer
dengan terlebih dahulu mengubah perintah-perintah yang diberikan pemograman
melalui complier ataupun interpreter. Proses tersebut tidak ditentukan begitu
saja, pasti terdapat sejarah dari bahas pemograman sehinggga dapat berevolusi
menjadi bahasa tingkat tinggi yang kita kenal saat ini.
B. Java
Menurut Nofriadi (2018:1) “Bahas Pemograman Java merupakan salah satu
dari sekian banyak bahasa pemograman yang dapat dijalankan di berbagai sistem
oprasi termasuk telepon genggam”.
Kelebihan Java dari bahasa pemograman yang lain adalah bisa dijalankan
diberbagai diberbagai jenis sistem oprasi sehingga dikenal juga bahasa pemograman
multiplatfrom bersifat pemograman berorientasi object (PBO), memiliki library yang
lengkap.
C. Netbeans
Menurut Nofriadi (2018:4) “Netbeasn merupakan sebuah sebuah aplikasi
integrated Development Environmen (IDE) yang berbasis Java dari Sun
12
12
Microsystems yang berjalan diatas swing dan banyak digunakan sebagai editor untuk
berbagai bahasa pemograman”.
Sampai sekarang, Netbeasn sudah sampai ke versi 8.0. Pada Netbeans kita
bisa membuat bahasa pemograman Java, JavaScript, PHP, Python, Ruby, Groovy, C,
C++, Scala, Clojure. Swing merupakan teknologi java pengembangan aplikasi
desktop yang bisa dijalankan di berbagai sistem oprasi, seperti windows, linux, Mac
OS X, dan Solaris.
D. MySQL
Menurut Haqi dan Heri Satria Setiawan (2019:8) “MySQL adalah Sebuah
perangkat lunak sistem menejemen basis data SQL atau data DBMS yang
multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia”.
Menurut Harianto, Pratiwi dan Dkk (2019:13) “MySQL adalah salah satu jenis
database server yang sangat terkenal dan banayak digunakan untuk membangu
aplikasi web yang database sebagai sumber dan pengelolaan datanya,
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah perangkat
lunak untuk membangun sebuah aplikasi.
2.1.3. Basis Data
A. Pengertian Basis Data
Menurut Rosa dan M. Shlahuddin (2018:43) “basis data adalah sistem
terkomputerisasi yang tujuannya adalalah memelihara data yang sudah diolah atau
informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. Pada intinya basis data
adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Menutut Hidayatullah dalam (Safrina, 2018:15) “Basis data dapat didefinisikan
13
13
sebagai himpunan kelompok yang saling berhubungan yang diorganisasikan segala
rupa agar kelak dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah”.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa basis data adalah
kumpulan tempat penyimpanan data yang terhubung dan terorganisasi agar kelak
bisa dimanfaatkan.
Sumber: Rosa dan M. Shalahuddin (2018:44)
Gambar II.1. Ilustrasi Basis Data
B. Xampp
Menurut Haqi dan Heri Satria Setiawan (2019:8) “Xampp adalah perangkat
lunak bebas (free software) yang mendukung banyak oprasi, merupakan
kompilasi dari dari beberapa program, fungsi xampp sendiri sebagai server
yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari beberapa program antara lain:
Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis
dengan bahasa pemograman PHP dan Perl”.
Sedangkan menurut Pratama dalam Safrina (2018:17) menjelaskan bahwa,”
Xampp adalah aplikasi web server bersifat instan (saji) yang dapat digunakan baik di
oprasi Linux maupun di sistem oprasi Windows”.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa Xampp adalah sebuah
paket perangkat lunak yang berfungsi menjalankan website berbasis PHP dan
menggunakan pengelolahan data MySQL di komputer lokal.
14
14
C. Phpmyadmin
Menurut Hikmah dkk (2015:2) “PhpMyadmin merupakan aplikasi yang
digunakan untuk memmbangun database, pengguna (user), memodifikasi tabel,
maupun mengirim database secara cepat tampa menggunakan perintah (command)
SQL”. Menurut Masruri dan Java Creativity (2015:53) “PhpMyadmin merupakan
bagian untuk mengolah basis data MySQL yang ada di komputer.
Dari teori diatas PhpMyadmin merupakan perangkat lunak bebas yang dituliskan
dalam bahasa pemograman PHP yang digunakan untuk administrasi MySQL.
2.1.4. Metode Perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak dijadikan sebagai disiplin ilmu untuk
mengembangkan/merancang sebuah sistem. Model air terjun (waterfall) merupakan
salah satu model dari metode pengembangan perangkat lunak.
Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2018:26) “Model SLDC air terjun
(waterfall) sering juga disebut dengan model sekuesial liniear (sequental linier) atau
alur siklus hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara skuensial atau terurut dimulai dari
analis, desain, pengodengan, pengujian, dan tahap pendukung. Berikut adalah
tahapan metode waterfall :
Sumber :Rosa dan M. Shalahuddin (2018:29)
Gambar II.2. Ilustrasi Model Waterfall
15
15
1. Analisa kebutuhan perangkat lunak
Analisa kebutuhan Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif
untuk mengspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat
dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user, spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak pada tahapan ini perlu didokumentasikan.
2. Desain
Proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak
termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, repersentasi antarmuka, dan
prosedur pengkodean.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditransletkan kedalam perangkat lunak, hasil dari tahapan ini adalah
program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahapan desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak, secara segi lojik dan fungsional untuk
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji, hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Pendukung atau pemeliharaan
Tidak menutupi kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirim ke user, karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak
terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan
lingkungan baru, tahapan pendukung dan pemeliharaan dapat mengulangi proses
pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak
yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat program baru.
16
16
2.2. Teori Pendukung
Teori pendukung adalah pembahasan yang digunakan untuk mendapatkan
logika model dari suatu model yang menggunakan simbol-simbol, lambang-
lambang, diagram-diagram, yang menujukan tepat arti dan fungsinya. Teori
pendukung yang akan digunakan dalam merancang suatu sistem informasi
meliputi ERD ( Entity Relational Diagram), LRS (Logical Record Structure), dan
diagram UML (Unifed Modeling Languange), yang meliputi Activity Diagram,
Use Case Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram.
2.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2018:55) mengungkapkan bahwa,
“ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data
relasional”.
Menurut Puspitasari dalam Safrina (2018:20) “ERD merupakan suatu
model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data dalam objek-
objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi”
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan ERD adalah salah satu model
yang digunakan untuk mendesain database dengan tujuan menggambarkan data
yang berlerasi pada sebuah database.
Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2018:52) tiga hubungan dalam ERD
yaitu:
1. Binary(satu relasi menghubungkan dua buah entitas).
2. Ternary(satu relasi menghubungkan tiga buah entitas).
17
17
3. N-ary(satu relasi menghubungkan banyak entitas).
Jadi dapat disimpulkan bahwa ERD adalah diagram awal dalam
melakukan perancangan basis data yang terdapat keterkaitan antar tabel beserta
dengan field-field.
2.2.2 LRS (Logical Record Structure)
Menurut Hasugian dan Ahmad Nur Sidiq dalam (Anggraeni 2017:18)
mendefinisikan bahwa”LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan
dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu dalam
kaitannya dalam konvensi ke LRS.
Dari pengertian dari para diatas dapat disimpulkan bahwa LRS adalah
representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil
himpunan antar entitas.
2.2.3 UML (Unified Modelling Language)
A. Pengertian UML
Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2018:133) UML (Unified Modelling
Language) adalah “salah satu standar bahasa yang banayak digunakan di dunia
industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.
Menurut Munawar (2018:49) UML (Unified Modelling Language) adalah
“salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang
berorientasi objek.
Dari teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa UML adalah adalah
himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek
18
18
(OOP). Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2018:140) diagram UML (Unified
Modelling Language) terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3
kategori yaitu:
Sumber : Rosa dan M. Shalahuddin (2018:140)
Gambar II.3. Diagram UML
Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.
a. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan..
b. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakukan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada
sebuah sistem.
c. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar
subsistem pada suatu sistem.
19
19
B. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2018:161) “diagram aktivitas atau
activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari
sebuah sistem yaitu proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.
Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan
aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat
dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk
mendefinisikan hal-hal berikut
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan
b. Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap
aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya
d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak
Berikut ini adalah contoh gambar diagram aktivitas:
Sumber : Rosa dan M. Shalahuddin (2018:235)
Gambar II.4. Diagram Aktivitas
20
20
C. Diagram Use Case (Use Case Diagram)
Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2018:155) “diagram use case atau use
case diagram merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi
yang akan dibuat”. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau
lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem
informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel
mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu
pendefinisian apa yang disebut actor atau use case.
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor
adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Berikut ini gambar diagram use case:
Sumber : Rosa dan M. Shalahuddin (2018:176)
Gambar II.5. Diagram Use Case
21
21
D. Diagram Kelas (Class Diagram)
Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2018:141) “diagram kelas atau class
diagram menggambarkan sruktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang
akan dibuat untuk membangun sistem”. Kelas memiliki apa yang disebut atribut
dan metode atau operasi.
a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas
b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas
Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat
kelas-kelas sesuai rancangan didalam diagram kelas agar antara dokumentasi
perancangan dan perangkat lunak sinkron. Banyak berbagai kasus, perancangan
kelas yang dibuat tidak sesuai dengan kelas-kelas yang dibuat pada perangkat
lunak, sehingga tidaklah ada gunanya lagi sebuah perancangan karena apa yang
dirancang dan hasil jadinya tidak sesuai.
Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-
fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak atau
programmer dapat membuat kelas-kelas didalam program perangkat lunak sesuai
dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur kealas yang baik pada
diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut:
a. Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan
b. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai
c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)
22
22
Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian
use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani
proses bisnis pada perangkat lunak.
d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)
e. Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah
kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua table yang
dibuat di basis data dapat dijadikan kelas, namun untuk table yang dibuat dibasis
data dapat dijadikan kelas, namun untuk tabel dari hasil relasi atau atribut
multivalue pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri dapat juga tidak asalkan
pengaksesannya dapat dipertanggung jawabkan atau tetap ada didalam
perancangan kelas. Misalkan dalam tabel Telepon dan Tanggota pada studi kasus
maka perancangan kelas dapat mengandung kelas Telepon dan anggota atau
perancangan kelas hanya terdiri dari kelas Anggota dimana didalamnya ada sebuah
atribut berupa larik (array) bertipe string dengan nama telepon.
Berikut ini adalah contoh gambar diagram kelas:
Sumber: Rosa dan M. Shalahuddin (2018:205)
Gambar II.6. Class Diagram
23
23
E. Diagram Sekuen (Sequence Diagram)
Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2018:165) “Sequence diagram
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu
hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena
itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang
terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang
diinstanisasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk
melihat scenario yang ada pada use case.
Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal
sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting
semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup
pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka
diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.
Berikut ini adalah contoh gambar diagram sekuen:
Sumber: Rosa dan M. Shalahuddin (2018:208)
Gambar II.7. Diagram Sekuen