bab ii landasan teori -...

31
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 EDP Coating 2.1.1 Pengenalan EDP 2.1.1.1 Pengertian ED Coating Secara Umum ED coating atau electro deposition coating adalah suatu metoda pengecatan dimana ED paint atau cat ED yang terdispersi didalam air secara elektris terdeposit diatas substrat dan membentuk suatu lapisan yang uniform dan tidak larut dalam air. Secara umum terdapat 2 jenis ED coating yaitu AED (Anodic Electrodeposition) dan CED (Cathodic Electrodeposition). Berikut perbedaan antara kedua jenis ED : Tabel 2.1 Perbedaan AED dan CED ITEM AED CED Substrat Anoda Katoda Cat 1 komponen 2 komponen bahan baku/resin Poly Butadiene Epoxy Polyamide Film Forming Secara Oksidasi Ikatan Silang Bahan Penetral Basa (Amine) Asam (Asam Asetat) Pencil hardness < F > F pH 7 9 6 - 7

Upload: truongduong

Post on 03-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

7  

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 EDP Coating

2.1.1 Pengenalan EDP

2.1.1.1 Pengertian ED Coating Secara Umum

ED coating atau electro deposition coating adalah suatu

metoda pengecatan dimana ED paint atau cat ED yang

terdispersi didalam air secara elektris terdeposit diatas substrat

dan membentuk suatu lapisan yang uniform dan tidak larut

dalam air. Secara umum terdapat 2 jenis ED coating yaitu

AED (Anodic Electrodeposition) dan CED (Cathodic

Electrodeposition). Berikut perbedaan antara kedua jenis ED :

Tabel 2.1 Perbedaan AED dan CED

ITEM AED CED Substrat Anoda Katoda Cat 1 komponen 2 komponen bahan baku/resin Poly Butadiene Epoxy Polyamide Film Forming Secara Oksidasi Ikatan Silang Bahan Penetral Basa (Amine) Asam (Asam Asetat) Pencil hardness < F > F pH 7 – 9 6 - 7

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

8  

2.1.1.2 Komposisi cat CED secara umum

Di dalam cat CED terdapat 2 komponen yaitu pasta pikmen

F1 dan emulsi F2. Berikut kandungan yang terdapat di dalam

masing-masing komponen :

• Pasta pikmen F1 yang terdiri dari:

1. Resin Epoxy yang larut dalam air

2. Pikmen

• Emulsi F2 yang terdiri dari:

1. Resin Epoxy

2. Solvent

2.1.1.3 Cara mencampur komponen F1 dan F2

Pada saat make-up, perbandingan F1 dan F2 adalah

tertentu, sedangkan pada proses penambahan/replenishment,

perbandingan tersebut akan berubah-ubah sesuai dengan

kondisi cat dalam tangki.

2.1.1.4 Keuntungan dan kerugian penggunaan cat CED secara

umum

Keuntungan penggunaan ED coating secara umum:

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

9  

• Otomatis

Artinya seluruh proses dari pre-treatment sampai

pengeringan melalui proses otomatisasi, berarti akan

menghemat biaya pengecatan.

• Terbantuknya lapisan film yang seragam

Arinya ketebalan yang diinginkan secara mudah dapat

diperoleh dengan cara pengaturan tegangan listriknya.

• High throwing power

Artinya bagian-bagian yang pada pengecatan secara

konvensional tidak terjangkau pada cara ini dapat

diatasi sehingga daya tahan terhadap korosi menjadi

meningkat.

• Pemakaian cat lebih efisien

• Cat sulit terbakar

Artinya cat ED adalah berpelarut air jadi meskipun cat

tersebut masih mengandung bahan-bahan kimia lain,

maka cat tersebut tetap sulit terbakar. Meskipun

demikian harus tetap berhati-hati karena pada proses

tersebut terbentuk gas H2 dan O2 dari hasil elektrolisa.

• Pencemaran terhadap lingkungan berkurang

(karena system celup)

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

10  

• Penampilan lapisan filmnya lebih baik, karena

ketebalannya yang lebih merata

• Daya tahan terhadap karat, lebih baik.

Sedangkan kerugian penggunaan ED coating secara

umum adalah :

• Ketebalan lapisan cat terbatas pada jenis yang digunakan

• Ketahanan terhadap cuaca agak berkurang, artinya harus

segera ditutup dengan top coat

• Pemeliharaan hanger harus diperhatikan agar daya hantar

listrik dari hanger tetap bagus

• Hanya dapat digunakan untuk pengecatan bahan yang

konduktif

2.1.1.5 Penggunaan Pengecatan ED

Pengecatan dengan proses ED direkomendasikan untuk

penggunaan pada:

• Badan mobil atau bagian-bagian mobil

• Mesin-mesin industri

• Motor dan bagian-bagiannya

Pengecatan ED tidak mencakup semua bahan, terdapat

beberapa bahan yang tidak cocok apabila dicat dengan

proses ED. Bahan-bahan tersebut adalah :

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

11  

• Bahan-bahan yang tidak mengandung metal

• Bahan-bahan yang tidak tahan terhadap suhu tinggi,

±180oC

2.1.1.6 Pentingnya pretreatment sebelum proses ED

• Degreasing

Proses ini bertujuan untuk menghilangkan minyak-

minyak anti korosi pada substrat, selain itu

menghilangkan bahan kimia alkali terutama ion Na+

yang dapat menurunkan Rupture Voltage.

Pada proses degreasing yang tidak sempurna akan

menyebabkan pembentukan film yang tidak merata, serta

timbulnya cacat crater pada lapisan yang terdeposit pada

substrat. Dan ketidakrataan lapisan ini akan

menimbulkan kesulitan pada proses ED misalnya lapisan

yang terjadi permukaannya kasar, timbul bercak-bercak

pada permukaan produk.

• Surface Conditioning/perbaikan permukaan

Proses ini berlangsung ketika proses Degreasing dan

sebelum proses Phospathing. Adapun tujuan dari proses

ini adalah untuk memperbaiki keadaan permukaan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

12  

produk, sehingga pembentukan Kristal phosphate

menjadi sempurna. proses berlangsung dengan cara

mencelupkan produk kedalam bahan kimia tertentu.

• Phosphating

Phospathing adalah proses pelapisan garam

phosphate pada substrat dengan maksud meningkatkan

daya lekat terhadap film ED dan ketahanan korosi film

total. Pada proses ini harus diingat bahwa sebelumnya

kita telah melakukan proses degreasing, dimana senyawa

yang dipergunakan mengandung ion Na.

• Final Water Rinse

Proses ini adalah pembilasan terakhir yang

menggunakan DIW (DI Water) yaitu air yang sebagian

besar ion-ion logam dan ion-ion sisa asamnya telah

dihilangkan, sehingga memenuhi persyaratan untuk

proses ED. Sehingga pada proses tersebut kualitasnya

harus selalu dikontrol karena kemungkinan mengandung

sejumlah ion kontaminan. Pada pembilasan air yang

tidak sempurna akan membawa kontaminan kedalam

tangki cat EDP.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

13  

Dalam pengecatan ED terdapat istilah-istilah yang

digunakan. Berikut penjelasan singkat mengenai istilah yang

digunakan :

• Non-volatile (NV)

Bahan tidak menguap atau NV adalah kandungan

padatan dalam cat dalam % berat.

• pH

pH adalah derajat keasaman suatu larutan yang besarnya

log [H+].

• Specific Conductivity (SC)

Specific Conductivity adalah sifat penghantar listrik cat

yang diukur dalam dimensi 1cm jarak dan 1cm2 luas

yang dinyatakan dalam µsiemen/cm.

• Coulomb Yield

Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang

terbentuk selama proses ED per 1 Coulomb yang

dinyatakan dalam mg/Coulomb.

• Throwing Power

Throwing Power adalah kemampuan cat mendeposit dan

sejauh mana cat tersebut dapat menembus yang hal ini

dapat ditest dengan pipe method atau box method.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

14  

• Ash Content

%100)(

%100 xdpikmenSoliBerat

BeratAshxBeratSolidBeratAshASHContent ==

satuan dai ash content dinyatakan dalam grm/100grm

solid

• Solvent Content

Solvent Content adalah kandungan solvent dalam tangki

cat yang dinyatakan dalam % berat

• Ion Contaminant

Ion Contaminant adalah ion-ion yang dapat mencemari

tangki cat seperti misalnya ion Na, Fe, Zn, K dan lain-

lain yang akan mempengaruhi kenampakan lapisan,

apabila jumlahnya melampaui batas yang diijinkan misal

ion Na<30ppm ion Fe<100ppm.

• MEQ

MEQ (MEQ/100 gr solid) adalah mili equivalen dari

pada bahan penetral (neutralizer) dalam cat yang diukur

secara potensiometris, dengan larutan NaOH.

• L-Effect

L-Effect adalah cara evaluasi kenampakan cat pada

permukaan horizontal dan vertical dengan

mempergunakan panel yang berbentuk L.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

15  

• Turn Over

Turn Over adalah kecepatan penambahancat

(replenishment). 1 (satu) Turn over adalah solid cat yang

ditambahkan sama dengan solid yang ada dalam tangki

cat.

• Rupture Voltage

Rupture Voltage (dalam volt) adalah batas tertinggi dari

coating voltage, dimana apabila nilai voltage tersebut

dilampaui, maka akan timbul cacat pada lapisan cat yang

terjadi.

• Ultra Fitration System (UF System)

Ultra Filtration Sistem adalah suatu sistem penyaringan

yang dapat memisahkan cat menjadi bagian yang

mempunyai berat molekul rendah dan bagian yang

mempunyai berat molekul tinggi. Filtrat yang dihasilkan

dapat dipakai untuk proses pembilasan dalam proses

pengecatan ED, sedangkan fase lainnya dikembalikan

ketangki cat, yang berarti akan menghemat cat.

Apabila terjadi kontaminsi, maka kontaminan tersebut

akan terbawa dalam filtrat yang selanjutnya dapat

dibuang sehingga cacat yang terjadi dapat diatasi.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

16  

• Protective Membrant System

Protective Membrant System adalah suatu membran yang

berupa ion Exchanger atau bahan penukar ion yang

berfungsi mengatur keseimbangan kadar asam dalam

tangki cat, sehingga kadar asam selalu terkendali.

2.1.2 Pengendalian ED line secara umum

Disamping spesifikasi dari cat ED harus dipenuhi, beberapa standar

kontrol harus dilakukan selama proses berlangsung diantaranya adalah:

1. Cat segar atau feed (umpan) yang harus ditambahkan dengan

maksud untuk menjaga agar NV tetap stabil/konstan sesuai

dengan ketentuan yang diharuskan.

2. Performance hasil proses pengecatan (ketebalan dan

kenampakan lapisan film).

apabila ada kelalaian yang terjadi harus segera dicari

penyebabnya. Misalnya untuk mendapatkan ketebalan tertentu

(film thickness ±20µ) dengan kenampakan yang halus perlu

adanya pemeriksaan yang teliti oleh pihak pemakai dan pihak

penyedia cat, misalnya:

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

17  

i. Test bath point adalah 1 minggu atau 2 minggu sekali

ii. Inspection test panel dalam ED line adalah setiap hari pada

saat operasi

3. Penambahan dan pengaturan solven.

Akibat pengaruh suhu lingkungan, maka kadar solvent akan

menurun yang hal ini akan mengakibatkan rendahnya ketebalan

lapisan cat dan kenampakan yang jelek sehingga perlu dilakukan

penambahan solvent yang sesuai dengan kandungan dengan

kandungan solvent dalam spesifikasi.

4. Pengaturan pH dan MEQ, dengan cara menambah aditif.

5. Pemeriksaan suhu cat dalam bak.

6. Pemeriksaan batas permukaan antara tangki cat utama dan tangki

penampungan luapan atau sub-tank dalam hal ini batas

maksimumnya adalah 5 cm, dengan cara menambahkan DIW dan

cat, untuk mengimbangi terjadinya penguapan dan untuk

mencegah terjadinya busa yang akan menimbulkan cacat/defect

berupa pin hole.

7. Pencegahan terhadap terjadinya pengurangan solvent dan DIW, hal

ini dilakukan dengan cara menutup tangki cat utama dengan PVC

sheet pada saat tidak beroperasi.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

18  

8. Pemeriksaan system anolyte, cairan anolyte yang normal berwarna

kekuning-kuningan dan bening atau transparan. Jadi apabila suatu

saat berwarna keabu-abuan dan keruh, kemungkinan besar sistem

membrannya rusak atau bocor.

9. Pengujian mutu DIW harus sering dilakukan dengan maksud untuk

mencegah terjadinya kontaminasi ion-ion.

10. Memperhatikan kebersihan lingkungan sehingga tidak mencemari

cat yang hal ini dapat menyebabkan terjadinya cacat crater.

11. Pemeriksaan proses pretreatment, sebab proses pretreatment yang

tidak sempurna akan menyebabkan terjadinya kesulitan pada

proses ED seperti misalnya pembilasan yang tidak sempurna akan

membawa kontaminasi masuk kedalam tangki cat dan hasil

pengecatan bintik-bintik atau kotor.

12. Pembuatan laporan harian yang lengkap yang hal ini akan sangat

berguna untuk mengetahui hasil proses ED sehingga apabila terjadi

masalah dapat segera dilakukan tindakan-tindakan untuk

mengatasinya.

13. Tindakan perbaikan terhadap cat dan protes ED

14. Pemeriksaan standar terhadap cat yang ada didalam bak harus

sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

15. Pemeriksaan terhadap suhu pengeringan atau oven.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

19  

2.1.3 Paramater – Parameter untuk Pengontrolan Bak

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

20  

2.2 Diagram Sebab akibat

Diagram sebab akibat ialah suatu diagram yang menunjukan hubungan

antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistical,

diagram sebab akibat digunakan untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab

(sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor

penyebab itu. Diagram sebab akibat ini sering disebut dengan diagram tulang

ikan (fishbone diagram) karena bentuknya seperti kerangka ikan atau diagram

(ishikawa’s diagram) karena pertama kali dikenalkan oleh Prof. Kaoru

Ishikawa dari Universitas Tokyo pada tahun 1953.

Pada dasarnya diagram sebab-akibat dapat dipergunakan untuk

kebutuhan-kebutuhan berikut :

• Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah.

• Membantu mengembangkan ide-ide untu soluasi suatu masalah.

• Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut.

Dalam pembuatan diagram sebab-akibat ada 4 prinsip gagasan yang

bisa diperhatikan yaitu :

• Jangan melarang seseorang untuk berbicara.

• Jangan mengkritik pendapat orang lain.

• Semakin banyak pendapat, maka hasil akhir akan semakin baik.

• Ambillah manfaat dari idea atau pendapat orang lain.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

21  

Untuk mencari faktor – faktor penyebab terjadinya penyimpangan

kualitas hasil kerja, maka orang akan selalu mendapatkan bahwa 5 (lima)

faktor penyebab utama yang signifikan yang perlu diperhatikan, yaitu:

• Manusia (man)

• Metode kerja (work-method)

• Mesin atau peralatan kerja lainnya (machine/equipment).

• Bahan-bahan baku (raw materials).

• Lingkungan kerja (work environment).

Hubungan penyimpangan kualitas dengan faktor-faktor penyebab tersebut

dapat digambarkan dalam diagram berikut :

Gambar 2.1 Gambaran Diagram Tulang Ikan

AKIBAT (EFFECT) = kualitas hasil kerja

SEBAB (CAUSE) = faktor-faktor yang secara signifikan memberikan

pengaruh dan mengaakibatkan sesuatu pada kualitas output kerja.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

22  

Diagram sebab-akibat ini sangat bermanfaat untuk mencari faktor-faktor

penyebab sedetail-detailnya (uncountable) dan mencari hubungannya dengan

penyimpangan kualitas kerja yang ditimbulkannya.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

23  

2.3 Diagram Pareto (Pareto Chart)

2.3.1 Tentang Diagram Pareto

Diagram Pareto diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo

Pareto (1848-1923). Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang

mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan

ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu

menemukan permasalahan yang paling penting untuk segera

diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan masalah yang tidak

harus segera diselesaikan (ranking terendah). Diagram pareto juga

dapat mengidentifikasi masalah yang paling penting yang

mempengaruhi usaha perbaikan kualitas dan memberikan petunjuk

dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk

menyelesaikan masalah (mitra,1993).

Selain itu, Diagram Pareto juga dapat digunakan untuk

membandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses

sebelum dan setelah diambil tindakan perbaikan terhadap proses.

Penyusunan Diagram Pareto sangat sederhana. Menurut Mitra (1993)

Dan Besterfield (1998), proses penyusunan Diagram Pareto meliputi

enam langkah, yaitu:

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

24  

1. Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data, misalnya

berdasarkan masalah, penyebab, jenis ketidaksesuaian, dan

sebagainya.

2. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan

karekteristik-karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit

dan sebagainya.

3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah

ditentukan.

4. Merangkum data dan memuat ranking kategori data tersebut dari

yang terbesar hingga terkecil.

5. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang

digunakan.

6. Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan

relative masing-masing masalah. Mengidentifikasi beberapa hal

yang penting untuk mendapat perhatian.

Adapun gambar mengenai Diagram Pareto dapat dilihat pada

diagram 2.1 dibawah ini:

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

25  

Diagram 2.1 Contoh Diagram Pareto

Penggunaan Diagram Pareto merupakan proses yang tidak pernah

berakhir. Misalnya, dari Gambar 2.5 diatas, masalah F merupakan

target dalam program perbaikan. Apabila program tersebut berhasil,

maka di waktu mendatang analisis pareto dilakukan lagi dan masalah

C yang akan menjadi target dalam program perbaikan. Selanjutnya

proses tersebut dilakukan hingga perbaikan dapat dilakukan secara

menyeluruh. Secara keseluruhan, Diagram Pareto dapat dibuat dalam

bentuk persentase yang merupakan tipe kesalahan kumulatif. Hal ini

tampak seperti diagram 2.2.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

26  

Diagram 2.2 Diagram Pareto Kumulatif

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

27  

2.4 Diagram Alur

Diagram alur merupakan diagram yang menunjukkan aliran atau urutan

suatu proses atau peristiwa. Diagram tersebut akan memudahkan dalam

menggambarkan suatu sistem, mengidentifikasi masalah, dan melakukan

tindakan pengandalian. Diagram alur juga menunjukkan siapa pelanggan pada

maisng-masing tahap proses. Diagram tersebut akan lebih baik apabila

disusun oleh suatu tim, sehingga dapat diketahui serangkaian proses secara

jelas dan tepat. Tindakan perbaikan dapat dicapai dengan pengurangan atau

penyederhanaan tahapan proses, pengkombinasian proses, atau membuat

frekuensi terjadinya langkah atau proses lebih efisien. Gambar diagram alur

dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.2 Contoh Model Diagram Alur

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

28  

2.5 Analytical Hierarchy Process (AHP)

Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran. Ia

digunakan untuk menentukan skala rasio baik dari perbandingan pasangan

yang diskrit maupun kontiniu. Perbandingan-perbandingan in dapat diambil

dari ukuran actual atau dari suatu skala dasar yang mencerminkan kekuatan

perasaan dan prefansi relative. AHP memiliki perhatian khusus tentang

penyimpangan dari konsistensi, pengukuran dan pada ketergantungan di

dalam dan di antara kelompok elemen strukturnya.

2.5.1 Dasar-dasar AHP

Dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP ada beberapa

prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah: decomposition,

comparative judgement, synthesis of priority dan logical consistency.

• Decomposition

Setelah persoalan didefinisikan, maka perlu dilakukan

decomposition yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi

unsure-unsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat,

pemecahan juga dilakukan terhadap unsure-unsurnya sampai tidak

mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan

beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Karena alasan ini, maka

proses analisis ini dinamakan hirarki (hierarchy). Ada dua jenis

hirarki, yaitu lengkap dan tak lengkap. Dalam hirarki lengkap,

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

29  

semua elemen pada suatu tingkat memiliki semua elemen yang ada

pada tingkat berikutnya. Jika tidak demikian, dinamakan hirarki

tak lengkap.

• Comperative Judgement

Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relative

dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan

tingkat di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena

ia akan berpengaruh terhadap prioritas elemen-elemen. Hasil dari

penilaian ini akan tampak lebih enak bila disajikan dalam bentuk

matriks yang dinamakan matriks pairwise comparison. Pertanyaan

yang biasa diajukan dalam penyusunan skala kepentingan adalah:

a. Elemen mana yang lebih (penting/disukai/mungkin/..)? dan

b. Berapa kali lebih (penting/disukai/mungkin/..)?

Agar diperoleh skala yang bermanfaat ketika membandingkan dua

elemen, seseorang yang akan memberikan jawaban perlu

pengertian menyeluruh tentang elemen-elemen yang dibandingkan

dan relevansinya terhadap kriteria atau tujuan yang dipelajari.

Dalam penyusunan skala kepentingan ini, digunakan patokan tabel

dibawah.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

30  

Tabel 2.3 Skala Dasar

Tingkat

Kepentingan

Definisi

1 Sama pentingnya disbanding yang lain

3 Moderat pentingnya disbanding yang lain

5 Kuat pentingnya disbanding yang lain

7 Sangat kuat pentingnya disbanding yang lain

9 Ekstrim pentingnya dibanding yang lain

2,4,6,8 Nilai di antara dua penilaian yang berdekatan

Reciprocal Jika elemen i memiliki salah satu angka di atas

ketika dibandingkan elemen j, maka j memiliki

nilai kebalikannya ketika dibanding elemen i.

Dalam penilaian kepentingan relative dua elemen berlaku aksioma

reciprocal artinya jika elemen i dinilai 3 kali lebih penting

disbanding j, maka elemen j harus sama dengan 1/3 kali

pentingnya disbanding elemen i. Disamping itu, perbandingan dua

elemen yang sama akan menghasilkan angka 1, artinya, sama

penting. Dua elemen yang berlainan dapat saja dinilai sama

penting. Jika terdapat n elemen, maka akan diperoleh matriks

pairwise comparison berukuran n x n. Banyaknya penilaian yang

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

31  

diperlukan dalam menyusun matriks ini adalah n(n-1)/2 karena

matriksnya reciprocal dan elemen-elemen diagonal sama dengan1.

• Synthesis of Priority

Dari setiap matriks pairwise comprasion, kemudian dicari

eigenvectornya untuk mendapatkan local priority. Karen

matriks(matrik-matriks) pairwise comprasion terdapat pada setiap

tingkat. Maka unutk mendapatkan global Priority, harus dilakukan

sintesa diantara local priority. Prosedur melakukan sintesis

berbeda menurut bentuk hierarchy. Pengurutan elemen-elemen

menurut kepentingan relative melalui prosedur sintesa dinamakan

priority setting.

• Logical Consistency

Konsistensi memiliki 2 makna. Pertama adalah bahwa objek-objek

yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan

relevansi. Contohnya, anggur dan kelereng dapat dikelompokkan

dalam himpunan yang seragam jika bulat merupakan kriterianya,

tetapi tidak dapat, jika rasa ssebagai kriterianya. Arti kedua, adalah

menyangkut tingkat hubungan antara objek-objek yang didasarkan

pada kriteria tertentu. Contohnya, jika manis merupakan kriteria

dan madu dinilai 5 kali lebih manis dibandingkan dengan gula, dan

gula 2x lebih manis dibandingkan dengan sirup, maka seharusnya

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

32  

madu, dinilai 10x lebih manis dibandingkan sirup. Jika madu

hanya dinilai 4x manisnya dibanding sirop, maka penilaian tidak

konsisten dan proses harus diulang jika ingin memperoleh

penilaian lebih tepat.

2.6 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu

apa yang bisa diiharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok

digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/ pernyataan tertutup atau terbuka,

dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos

atau internet.

Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas,

sehingga kuesioner dapat diantarkan langsunng dalam waktu tidak terlalu

lama, maka pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos.

dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden akan

menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan

sukarela akan member data obyektif dan cepat.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

33  

Uma sekaran ( 1992 ) mengemukakan beberapa prinsip dalam

penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu : prinsip penulisan,

pengukuran, dan penampilan fisik.

1. Prinsip Penulisan Angket

Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu : isi dan tujuan

pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka-

negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang

sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan, dan

urutan pertanyaan.

a. Isi dan tujuan pertanyaan

Yang dimaksud disini adalah, apakah isi pertanyaan tersebut

merupakan bentuk pengukuran atau bukan?. Kalau berbentuk

pengukuran, maka dalam mmembuat pertanyaan harus diteliti, setiap

pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi

untuk mengukur variabel yang diteliti.

b. Bahasa yang digunakan

Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner ( angket ) harus

disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden. Kalau

sekiranya responden tidak dapat berbahasa Indonesia, maka angket

jangan disusun dengan bahasa Indonesia. Jadi bahas yang digunakan

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

34  

dalam kuesioner harus memperhatikan jenjang pendidikan responden,

keadaan social budaya dan “frame of reference “ dari responden.

c. Tipe dan bentuk pertanyaan

Tipe pertanyaan dalam kuesioner dapat terbuka atau tertutup, ( kalau

dalam wawancara : terstruktur dan tidak terstruktur ). Dan bentuknya

dapat mengunakan kalimat positif atau negative.

Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden

untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal.

Contoh : bagaimanakah tanggapan anda terhadap iklan-iklan di TV

saat ini?. Sebaliknya pertanyaan tertutup, adalah pertanyaan yang

mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk

memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah

bersedia. Setiap pertanyaan kuesioner yang mengharapkan jawaban

berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio, adalah bentuk

pertanyaan tertutup.

Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab

dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan

analisis data terhadap seluruh angket yang telah berkumpul.

Pertanyaan/pernyataan dalam angket perlu dibuat positif dan negatife

agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih

serius, dan tidak mekanistis.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

35  

d. Pertanyaan tidak mendua

Setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua ( double-barreled )

sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban. Contoh

: bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan harga barang tersebut

? ini adalah pertanyaan yang mendua, karena menanyakan tentang dua

hal sekaligus, yaitu kualitas dan harga. Sebaiknya pertanyaan tersebut

dijadikan menjadi dua yaitu : bagaimanakah kualitas barang tersebut ?

bagaimanakah harga barang tersebut ?

e. Tidak menanyakan yang sudah lupa

Setiap pertanyaan dalam instrument kuesioner, sebaiknnya juga tidak

menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau

pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat. Contoh

misalnya : bagaimanakah kinerja para penguasa Indonesia 30 tahun

lalu ? menurut anda, baimanakah cara mengatasi krisis ekonomi saat

ini ? ( kecuali penelitian yang mengharapakn pendapat para ahli ).

Kalau misalnya umur responden baru 25 tahun, dan pendidikannya

rendah, maka akan sulit memberikan jawaban.

f. Pertanyaan tidak menggiring

Pertanyaan dalam angket sebaiknya juga tidak menggiring ke jawaban

yang baik saja atau yang jelek saja. Misalnya : bagaimanakah kalau

bonus atau jasa pemasaran ditingkatkan?? Jawaban responden tentu

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

36  

cenderung akan setuju. Bagaimanakah prestasi kerja anda selama

setahun terakhir ? jawabannya akan cenderung baik.

g. Panjang pertanyaan

Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga

akan membuat jenuh responden dalam mengisi. Bila jumlah variabel

banyak, sehingga memerlukan instrumen yang banyak, maka

instrumen tersebut dibuat bervariasi dalam penampilan, model skala

pengukuran yang digunakan, dan cara mengisinya. Disarankan

empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20 – 30

petanyaan.

h. Urutan pertanyaan

Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke

hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju ke hal yang sulit, atau

diacak. Hal ini perlu dipertimbangkan karena secara psikologis akan

mempengaruhi semangat responden untuk menjawab. Kalau awalnya

sudah diberi pertanyaan yang sulit, atau yang spesifik, maka respon

akan patah semangat untuk mengisi angket yang telah mereka terima.

Urutan pertanyaan yang diacak perlu dibuat bila tingkat kematangan

responden terhadap masalah yang ditanyakan sudah tinggi.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00459-TI bab 2.pdf · Coulomb Yield adalah banyaknya lapisan cat yang terbentuk selama

37  

2. Prinsip pengukuran

Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen

penelitian, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti.

Oleh karena itu instrumen kuesioner tersebut harus digunakan untuk

mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur.

Supaya diperoleh data penelitian yang valid dan reliabel, maka sebelum

instrumen kuesioner tersebut diberikan kepada responden, maka perlu diuji

validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu. Instrumen yang tidak valid dan

reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data

yang tidak valid dan reliabel pula.

3. Penampilan fisik kuesioner

Penampilan fisik kuesioner sebagai alat pengumpul data akan

mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi kuesioner.

Kuesioner yang dibuat di kertas buram, akan mendapat respon yang kurang

menarik bagi responden, bila dibandingkan kuesioner yang dicetak dalam

kertas yang bagus dan berwarna. Tetapi kuesioner yang dicetak dikertas bagus

dan berwarna akan menjadi mahal.