bab ii landasan teori · 6 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar sistem sistem pada dasarnya...

17
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, maupun seperangkat unsur-unsur dari manusia, alat, konsep dan prosedur untuk maksud dan tujuan yang sama. Tujuan dari sistem tersebut secara keseluruhan adalah untuk menentukan perawatan. 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut (Kadir, 2014:61), Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme, pengendalian, dan umpan balik. Selain itu, sistem juga berinteraksi dengan lingkungan dan memiliki batas. 2.1.2. Pengertian Perancangan Menurut (Munawar, 2018:23) Perancangan adalah bagaimana sistem akan dibangun meski mungkin faktanya tidak benar-benar diwujudkan. Model yang dibuat dalam fase perancangan harus menunjukan bagaimana berbagai bagian dari sistem akan bekerja bersama. 2.1.3. Elemen Sistem Menurut (Kadir, 2014:62) Elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu : 1. Tujuan yaitu setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkn banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa

Upload: others

Post on 28-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, maupun

seperangkat unsur-unsur dari manusia, alat, konsep dan prosedur untuk maksud dan

tujuan yang sama. Tujuan dari sistem tersebut secara keseluruhan adalah untuk

menentukan perawatan.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut (Kadir, 2014:61), Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau

terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan elemen-elemen yang

membentuk sebuah sistem yaitu tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme,

pengendalian, dan umpan balik. Selain itu, sistem juga berinteraksi dengan lingkungan

dan memiliki batas.

2.1.2. Pengertian Perancangan

Menurut (Munawar, 2018:23) Perancangan adalah bagaimana sistem akan

dibangun meski mungkin faktanya tidak benar-benar diwujudkan. Model yang dibuat

dalam fase perancangan harus menunjukan bagaimana berbagai bagian dari sistem

akan bekerja bersama.

2.1.3. Elemen Sistem

Menurut (Kadir, 2014:62) Elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem

yaitu :

1. Tujuan yaitu setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkn

banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

7

tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja, tujuan antara

satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda.

2. Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud

(tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud

adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi

(misalnya permintaan jasa dari pelanggan).

3. Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

4. Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk,

tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan

atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa pemanasan bahan mentah.

Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

5. Umpan balik Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini

digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah

untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang

sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan dan keluaran yang

dikehendaki (standar).

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Kadir, 2014:71), Sistem informasi mengandung komponen-

komponen seperti berikut :

1. Perangkat keras (hardware), yang mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer

dan printer.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

8

2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan

data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem

informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan

dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang

memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh

sejumlah pemakai.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi

memiliki komponen-komponen yang saling berinteraksi serta berhubungan dalam

membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

2.1.5. Pengertian Prototype

Sumber : Jurnal TIK Digital Zone, Volume 8, Nomor 1, 2017:44

Gambar II.1.

Contoh Prototype

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

9

Menurut (Sukamto dan Salahuddin, 2014:31) Model prototype adalah yang

dapat digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal

teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada

pengembang perangkat lunak.

Menurut (Munawar, 2018:236) Prototype biasanya digunakan untuk menggai

kebutuhan secara cepat, keterlibatan user sangat dibutuhkan. Manfaat utama untuk

mengurangi resiko tidak diterimanya hasil pengembangan suatu perangkat lunak serta

pengulangan pekerjaan dikemudian hari.

Menurut (Mulyani, 2016:2) menyatakan bahwa:

Dalam metode prototype perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentikan

kepada klien, dan klien tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan

dan kritikan, sehingga perangkat lunak / software yang dihasilkan sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perubahan perangkat lunak dapat dilakukan

berkali-kali hingga dicapai kesepakatan bentuk dari software yang akan

dikembangkan.

Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh

perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem

yang akan dibuatan.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang

berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan

format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah

dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

10

langkah selanjutnya akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan

mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

2.1.6. Pengertian Basis Data (database)

Menurut (Kadir, 2014:218), Basis data atau (database) adalah suatu

pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas

untuk memperoleh informasi.

Menurut (Sukamto dan Shalahudin, 2014:43) Basis data adalah sistem

terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah

atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Media untuk

menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

2.1.7. Pengertian Program

Menurut (Kadir, 2014:192) Program adalah sekumpulan instruksi yang

digunakan untuk mengatur perangkat keras komputer agar melaksanakan tindakan

tertentu. Kegiatan yang berkaitan dengan penulisan program biasanya disebut

pemograman.

A. Java Netbeans

Menurut (Sugiarti, 2018:1) Java adalah bahasa pemograman tingkat tinggi,

yang bahasanya mudah dipahami dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Bahasa

pemograman multi-platfrom, Java tidak menyediakan IDE khusus seperti halnya

bahasa pemograman lain.

Menurut definisi Sun Microsystem, di dalam buku (Sukamto dan Shalahuddin

2010:1) Java adalah nama sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan

perangkat lunak pada komputer yang berdiri sendiri (standalone) ataupun pada

lingkungan jaringan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

11

2.1.8. Penelitian Terkait

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengumpulkan beberapa referensi

dari penelitian penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan latar belakang masalah

pada Tugas Akhir ini. Beberapa penelitian terkait yang berhubungan Tugas Akhir ini

antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Wiby Aditya Pribiwisono (2015:1) yang

berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perawatan Perangkat Keras Komputer Di

Diskominfo Bandung “. Penelitian ini membahas tentang perawatan perangkat keras

komputer. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model Protoype.

Sistem ini dibangun menggunakan PHP sebagai bahasa pemrogaman web yang

dihubungkan dengan MySQL sebagai media penyimpanan data.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Noor Ahmadi dan Nur Yulianti Hidayah

(2017:1) yang berjudul “ Analisis Pemeliharaan Mesin Blowmould Dengan Metode

RCM Di PT. CCAI “. Masalah yang dihadapi adalah kerusakan yang sering terjadi

secara tiba-tiba pada mesin blowmould sehingga pemeliharaan korektif harus

dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab kerusakan

dan mengusulkan rencana tindakan untuk meminimalkan waktu henti. Metode yang

digunakan adalah Reliability Centered Maintenance untuk menentukan pemilihan aksi

dan interval waktu penggantian untuk komponen kritis pada mesin blowmould.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Wastana, dkk (2016:2) yang berjudul “ Studi

Komparatif Biaya Perawatan, Biaya Perbaikan Dan Biaya Ban Dalam Penerapan

Active Maintenance Terhadap Profitabilitas PT. Serasi Logistics Indonesia Surabaya

“.Metode penelitian menggunkan metode deskriptif. Permasalahan yang dihadapi oleh

perusahaan ini masalah pola maintenance yang efektif dalam penurunan biaya

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

12

maintenance kendaraan. Penerapan active maintenance PT. Serasi Logistics Indonesia

sangat efektif dan terbukti mampu menurunkan biaya maintenance.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Neneng, Kusmaningrum dan Fifi Herni

(2015:1) yang berjudul “ Penjadwalan Perawatan Pencegahan Komponen Kopling

Dan Rem Pada Mobil Pancar Di Dinas Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran

Kota Bandung”. Saat ini belum terdapat tindakan perawatan pencegahan bagi

perawatan mobil pemadam kebakaran tersebut. Komponen yang sering mengalami

kerusakan (kritis) adalah kopling (plat kopling) dan rem (pirodo rem). Kerusakan

komponen kritis dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat karena mengakibatkan

keterlambatan pihak damkar datang ke lokasi kejadian. Oleh karena itu diperlukan

penjadwalan perawatan yang optimal. Metode yang digunakan untuk menghitung

interval penggantian kerusakan adalah metode age replacement.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Noor dan Zainal Arifin (2017:5) yang

berjudul “ Manajemen Perawatan Peralatan Praktik Program Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan Di SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen perawatan peralatan praktik

program keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro

yang ditinjau dari aspek perencanaan (planning). Metode penelitian dilakukan dengan

teknik deskriptif kuantitatif dan teknik statistik deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa manajemen perawatan peralatan praktik program keahlian teknik

kendaraan ringan di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro untuk aspek perencanaan

termasuk kategori yang sangat efektif dengan persentase mencapai 81,32%.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

13

2.2. Teori Pendukung

2.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram)

Sumber : Andri Sukmaindrayana / Rahman Sidik, Jurnal MI Vol 4. No. 2. 2017:35

Gambar II.2.

Contoh Entity Relationship Diagram

Menurut (Sukamto dan Salahuddin, 2014:50) Bentuk paling awal dalam

melakukan perancangan basis data yang menghasilkan pemetaan tabel-tabel rasional.

Model basis data yang paling banyak digunakan serta menggambarkan rancangan atau

susunan data store dari sistem pada level yang tinggi.ialah ERD (entity relationship

diagram) digunakan untuk pemodelan data rasional. Menggunakan hubungan binary

(satu relasi menghubungkan dua buah entitas).

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

14

Berikut ini merupakan komponen-komponen ERD:

1. Entitas

Entitas adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga

dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistentinya)

dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain(Fathansyah, 1999). Entitas digambarkan

dengan bentuk persegi.

Sumber : Andri Sukmaindrayana / Rahman Sidik, Jurnal MI Vol 4. No. 2. 2017:35

Gambar II.3.

Contoh Entitas

2. Atribut

Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut

digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas

atau key diberi garis bawah.

Sumber : Andri Sukmaindrayana / Rahman Sidik, Jurnal MI Vol 4. No. 2. 2017:35

Gambar II.4.

Contoh Atribut

3. Relasi atau Hubungan

Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal

dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi digambarkan dalam bentuk bangun

datar belah ketupat.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

15

Sumber : Andri Sukmaindrayana / Rahman Sidik, Jurnal MI Vol 4. No. 2. 2017:35

Gambar II.5.

Contoh Relasi

4. Kardinalitas

Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Adapun kardinalitasnya :

a. Satu ke Satu (One to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan

paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan begitu juga

sebaliknya. Contoh : Satu ruang digunakan untuk satu mata kuliah.

Sumber : Andri Sukmaindrayana / Rahman Sidik, Jurnal MI Vol 4. No. 2. 2017:35

Gambar II.6.

Contoh Kardinalitas

b. Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.

Contoh : Satu Dosen mengajar banyak Siswa.

Sumber : Andri Sukmaindrayana / Rahman Sidik, Jurnal MI Vol 4. No. 2. 2017:35

Gambar II.7.

Contoh Kardinalitas

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

16

2.2.2. LRS (Logical Record Stucture)

Sumber : Andri Sukmaindrayana / Rahman Sidik, Jurnal MI Vol 4. No. 2. 2017:35

Gambar II.8.

Contoh Logical Record Stucture

Logical record structure merupakan struktur record pada tabel yang terbentuk

dari hasil antara himpunan entitas. Memiliki aturan pokok yang sangat dipengaruhi

oleh elemen yang menjadi titik perhatian utama.

Menurut (Frieyadie dalam Rahmayu, 2015:162), “LRS merupakan hasil dari

pemodelan Entity Relationship (ER) beserta atributnya sehingga terlihat hubungan-

hubungan antara entitas”.

Aturan-aturan dalam melakukan transformasi E-R diagram ke logical record

structure sebagai berikut :

1. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada diluar

kotak dan atribut berada didalam kotak.

2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang dipisah

dalam sebuah kotak tersendiri.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

17

Aturan pokok diatas akan sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik

utama pada langkah transformasi yaitu cardinality atau kardinalitas. Adapun macam-

macam kardinalitas sebagai berikut :

a. 1 : 1 (One to one) Pada kardinalitas one to one, sebaiknya panah diarahkan ke

entity dengan jumlah atribut yang lebih sedikit.

b. 1 : M (One to many) Pada kardinalitas relasi one to many, maka relasi harus

digabungkan dengan entity pada pihak yang many, dan tidak perlu melihat

banyak sedikitnya atribut pada entity tersebut.

c. M : M (Many to many) Pada kardinalitas many to many, maka relationship

berubah status menjadi file konektor (yang akan merubah kardinalitas many to

many seolah-olah menjadi one to many), sehingga baik entity maupun relasi akan

menjadi struktur record tersendiri.

2.2.3. UML (Unified Modelling Language)

Menurut (Sukamto dan Shalahudin, 2014:133) menyimpulkan bahwa:

UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan,

menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML

hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas

pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak

digunakan pada metodologi berorientasi objek .

Menurut (Sugiarti, 2018:5) UML adalah bahasa grafis yang kompleks dan kaya

dengan fitur. Salah satu bentuk notasi atau bahasa yang digunakan oleh profesional di

bidang software untuk menggambarkan atau memodelkan sebuah sistem software.

Menurut (Munawar, 2018:49) UML Unified Modelling Language) adalah salah satu

alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang beriorentasi obyek.

Bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk

membuat cetak biru atas visi yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan

mekanisme yang efektif untuk berbagirancangan komunikasi.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

18

1. Activity Diagram

Sumber : Suendri Volume: 03, No :01. Hal. 8. 2018 ISSN 2598-6341

Gambar II.9.

Contoh Activity Diagram

Menurut (Sugiarti, 2018:134) Activity Diagram merupakan state diagram khusus,

yang menggambarkan berbagai aliran activity dalam sistem yang sedang dirancang,

bagaimana aliran berawal dari , secision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka

berakhir. Dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa

eksekusi.

Menurut (Munawar, 2018:127) Activity Diagram adalah bagian penting dari UML

yang menggambarkan aspek dinamis dari sistem. Logika perosedural, proses bisnis

dan aliran kerja suatu bisnis bisa dideskripsikan dlam activity diagram. Activity

diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya activity

diagram bisa mendukung prilaku paralel.

Menurut (Sukamto dan Shalahudin, 2014:161) Activity Diagram adalah

penggambaran aliran kerja (workflow) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses

bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak yang perlu diperhatikan disini adalah

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

19

diagram aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor. Jadi aktivitas apa yang dapat

dilakukan oleh sistem.

2. Use Case Diagram

Sumber : Suendri Volume: 03, No :01. Hal. 7. 2018 ISSN 2598-6341

Gambar II.10.

Contoh Use Case Diagram

Menurut (Sukamto dan Shalahudin, 2014:155) menyatakan bahwa Use case atau

diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi

yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih

aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja

yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu

Menurut (Munawar, 2018:89) Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah

sistem dari perspektif pengguna, bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi

antara pengguna sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita

bagaimana sebuah sistem dipakai.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

20

Menurut (Sugiarti, 2018:109) Use Case merupakan pemodelan untuk

menggambarkan behavior sistem yang dibuat. Mendeskripsikan sebuah interaksi

antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat.

3. Class Diagram

Sumber : Suendri Volume: 03, No :01. Hal. 7. 2018 ISSN 2598-6341

Gambar II.11.

Contoh Class Diagram

Menurut (Munawar, 2018:101) Class Diagram adalah diagram statis, mewakili

diagram tidak hanya digunakan untuk memvisualisasikan, menggambarkan dan

mendokumentasikan berbagai aspek sistem tetapi juga untuk membangun kode

eksekusi (executeable code) dari aplikasi perangkat lunak.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

21

Menurut (Sugiarti, 2018:119) Class Diagram adalah menggambarkan struktur

sistem dari segi pendefisian class-class yang akan dibuat untuk membangun sistem.

Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan

statis yang terdapat di antara mereka.

Menurut (Sukamto dan Shalahudin, 2014:141) Diagram kelas atau class

diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan

dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan method

atau operasi. Berikut penjelasan atribut dan method :

a. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

b. Operasi atau method adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

4. Sequence Diagram

Sumber : Suendri Volume: 03, No :01. Hal. 8. 2018 ISSN 2598-6341

Gambar II.12.

Contoh Sequence Diagram

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2014:165) Sequnce Diagram

menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup

objek dan message yang dikirmkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu, untuk

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

22

menggambar sequence diagram harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam

sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi

objek itu. Membuat sequence diagram juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang

ada pada use case.

Menurut (Sugiarti, 2018:130) Sequence Diagram adalah Diagram sekuens

menggambarkan behavior objek pada Usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup

objek dan message yang dikirimkan dan diterima objek.

Menurut (Munawar, 2018:137) Sequence Diagram adalah untuk menggambarkan

perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan

message yang diletakan diantara obyek-obyek ini di dalam usecase. Komponen utama

sequence diagram diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat

bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukan

dengan progress vertical.