bab ii landasan teori

20
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Gambaran umum perusahaan menjelaskan mengenai seluruh hal yang berkaitan dengan PT Suzuki Indomobil Motor meliputi sejarah berdirinya perusahaan, visi dan misi perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, proses produksi perusahaan dan keterangan lain tentang perusahaan yang dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini. 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Indomobil Suzuki International adalah salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang Industri otomotif, yang menghasilkan produk kendaraan bermotor berupa sepeda motor dan mobil merk Suzuki. Untuk pabrik yang memproduksi kendaraan motor terletak pada Plant Tambun I yang beralamat di Jl. Diponegoro Km. 38.2 Tambun, Bekasi. Untuk mengetahui gambaran umum tentang PT. Indomobil Suzuki International berikut dijelaskan sejarah singkat sejak berdirinya. 2.1.1 Sejarah Umum Perusahaan

Upload: ratna-effiliani-putri

Post on 29-Jan-2016

61 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Keseimbangan Lintasan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Landasan Teori

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambaran umum perusahaan menjelaskan mengenai seluruh hal yang

berkaitan dengan PT Suzuki Indomobil Motor meliputi sejarah berdirinya

perusahaan, visi dan misi perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi

perusahaan, proses produksi perusahaan dan keterangan lain tentang perusahaan

yang dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini.

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Indomobil Suzuki International adalah salah satu badan usaha yang

bergerak dalam bidang Industri otomotif, yang menghasilkan produk kendaraan

bermotor berupa sepeda motor dan mobil merk Suzuki. Untuk pabrik yang

memproduksi kendaraan motor terletak pada Plant Tambun I yang beralamat di Jl.

Diponegoro Km. 38.2 Tambun, Bekasi. Untuk mengetahui gambaran umum tentang

PT. Indomobil Suzuki International berikut dijelaskan sejarah singkat sejak

berdirinya.

2.1.1 Sejarah Umum Perusahaan

PT. Indomobil Suzuki International berdiri tahun 1970. Dimulainya dengan

PT. Indohero Steel & Engineering Co. Sekaligus menandai kehadiran kendaraan

bermotor merk Suzuki di Indonesia, dengan produk–produknya adalah sepeda motor

Suzuki. Manajemen baru dibawah kepemimpinan Soebronto Laras tahun 1976,

merupakan awal dari pengembangan industri otomotif secara nasional. Suzuki

mengembangkan produksinya yang berupa sepeda motor melalui PT. Indohero Steel

& Engineering Co, dan mobil melalui PT. Indomobil Utama. Untuk memenuhi

program lokalisasi, maka lahirlah PT. Suzuki Indonesia Manufacturing sebagai

Page 2: BAB II Landasan Teori

industri penunjang yang membuat komponen baik sepeda motor maupun mobil merk

Suzuki untuk semua model.

2.2 Status Kepemilikan Dan Badan Hukum Perusahaan

PT. Suzuki Indonesia Manufacturing berdiri pada tanggal 22 Juni 1974

dengan akte notaris Khairul Bahri SH No. 64 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman

No. JA.5/147/13 tanggal 29 April 1975. Perusahaan ini merupakan sebuah hasil

kerjasama antara PT. Indo Karmo Utama dari pihak Indonesia dengan sebuah

perusahaan Jepang, yaitu Suzuki Motor Co. Ltd. Status permodalan atau investasinya

adalah Penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan Surat Keputusan Presiden No.

B25/Pres/II/1973, dengan komposisi modal dasar adalah PT. Indo Karmo Utama

45% dan Suzuki Motor Co. 55%.

2.3 Kegiatan Produksi Perusahaan

Produksi perdana PT. Suzuki Indonesia Manufacturing dimulai pada bulan

Oktober 1976 dengan mempunyai satu pabrik yang disebut factory dengan kegiatan

utama sebagai berikut

a. Proses Plating : melapisi komponen dengan chrome.

b. Proses Buffing : menghaluskan komponen.

c. Proses Welding : mengelas komponen.

d. Proses Painting : mengecat komponen.

e. Pada tahun 1973 sampai 1980 membangun factory II dan III dengan

kegiatan utamanya adalah sebagai berikut :

1) Pressing : mengepress dan mencetak plate

2) Spot Welding : mengelas titik komponen.

f. Tahun 1983 mulai membangun factory IV dengan kegiatan utamanya

adalah Die Casting, yaitu : Pengecoran, pembubutan dan pengeboran

komponen, sehingga pada tahun 1983 kendaraan dengan merk Suzuki

6

Page 3: BAB II Landasan Teori

80% komponen sudah dapat diproduksi dalam negeri dan selebihnya

didapat dari Jepang.

Untuk memenuhi anjuran dari pemerintah dalam bidang industri mesin dalam

negeri, maka didirikan PT. Suzuki Engine Industry pada tanggal 28 Juli 1981

dengan akte notaris Ridwan Suselo SH No. 341 dan disahkan oleh Menteri

Kehakiman No. JA.5/286/25 tanggal 6 April 1982 yang dikelola dan berlokasi di PT.

Suzuki Indonesia Manufacturing.

Pada bulan Juni 1985 langkah yang ditempuh dengan adanya PT. Suzuki

Engine Industry yaitu dengan membangun factory V, dengan kegiatan usaha adalah :

a. Perakitan mesin sepeda motor dan mobil.

b. Perakitan transmisi mobil.

c. Finishing Intake dan Exhaust manifold mobil.

d. Pengetesan dan pengelasan mesin mobil.

PT. Suzuki Indonesia Manufacturing dan PT. Suzuki Engine Industry dalam

kegiatan produksinya bekerja sama dengan kelompok perusahaan yang terdiri dari

beberapa bagian :

a. PT. First Chemical Industry.

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 21 Juni 1968 dengan akte notaris

Liem Toeng Kie SH dan disahkan oleh Menteri Kehakiman No.

JA.5/75/1968 No.123/1968. Pada tahun 1987 bekerja sama antara Bank

Central Asia sebagai investor dan Suzuki Group sebagai pelaksana.

Perusahaan ini bergerak dibidang produksi komponen plastik untuk

melengkapi kebutuhan dibidang otomotif, serta menerima pesanan dari

industri lain yaitu Cup untuk kulkas, TV, radio, kipas angin, dan

beberapa produk lainnya yang dibuat dari bahan plastik.

b. PT. Indohero Steel & Engineering Co.

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 1 September 1969 dengan akte

notaris Djojo Mulyadi SH No. 3 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman

7

Page 4: BAB II Landasan Teori

No. JA.5/105/9 tanggal 27 Nopember 1967 yang bergerak dibidang

perdagangan, Industri dan perakitan sepeda motor.

c. PT. Indomobil Utama.

Perusahaan ini didirikan dalam kaitannya dengan Undang–Undang

Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 / 1968, berdiri pada tanggal 26

Maret 1973 dengan akte notaris Khairul Bahri No. 38 dan disahkan oleh

Menteri Kehakiman No. JA.5/305/1 tanggal 15 Juni 1974 yang bergerak

dibidang perakitan mobil.

Tahun 1990 perusahaan di lingkungan Suzuki Group mengadakan

penggabungan atau merger bersama dengan nama PT. Indomobil Suzuki

International, penggabungan perusahaan tersebut tercantum dalam keputusan

BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), dengan No. 91 / III / PMA / 1990

tanggal 12 Maret 1990.

PT. Indomobil Suzuki International mulai beroperasi dengan kantor pusat di

Central Building Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 dan 48 Jakarta Selatan dan untuk Plant

terdiri dari :

a. PT. Suzuki Indonesia manufacturing dan Suzuki Engine Industry

sebagai Factory Cakung I.

b. PT. First Chemical Industry sebagai Factory Cakung II.

c. PT. Indohero Steel & Industry sebagai Factory Tambun I.

d. PT. Indomobil Utama sebagai Factory Service dan Spare Part.

Pada bulan April 1992 kantor pusat yang terletak di Jl. Jend. Sudirman

dipindahkan ke Wisma Indomobil di Jl. MT. Haryono Kav. 8 Jakarta Timur. PT.

Indomobil Suzuki International mengalami penurunan produksi yang drastis pada

tahun 1998 akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, situasi politik dan keamanan

yang tidak menentu. Pada tahun 2001 sebagian saham PT. Indomobil Suzuki

International telah dijual ke pihak Suzuki Motor Co. Ltd, Jepang yang telah disetujui

oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Asing dengan surat No. 552 / III / PMA /

2001 tanggal 12 Nopember 2001.

8

Page 5: BAB II Landasan Teori

Komposisi kepemilikan saham PT. Indomobil Suzuki International adalah

sebagai berikut :

a. Indomobil Group : dari 45 % menjadi 10 %.

b. Suzuki Motor Co. Ltd Jepang : dari 55 % menjadi 90 %.

Untuk mendukung program pemerintah bagi penyediaan lapangan kerja di

Indonesia, maka PT. Indomobil Suzuki International telah membangun industri

otomotif di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat dengan kapasitas saat ini 1.200.000

unit per tahun untuk sepeda motor dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak

2.154 orang, dan disusul kemudian dengan membangun pabrik baru untuk produksi

mobil dengan kapasitas 100.000 unit per tahun dengan nilai investasi sebesar US$

60 juta dan mampu menyerap tenaga kerja 2.200 orang. Pabrik tersebut didirikan di

atas tanah seluas 36 Ha, yang merupakan total integrated manufacturing dibidang

industri kendaraan bermotor. Dalam pembangunan pabrik tersebut sudah

memperhitungkan dengan cermat masalah penanganan dan pengolahan limbah

indusrti sesuai ketentuan konservasi lingkungan hidup.

Adapun pemilihan lokasi pabrik terpadu di Tambun, Bekasi, Jawa Barat

tersebut dengan pertimbangan antara lain sebagai berikut :

a. Tersedia lokasi tanah pabrik yang relatif luas dan murah.

b. Jumlah tenaga terampil cukup tersedia di daerah sekitarnya.

c. Upah tenaga kerja relatif murah dikarenakan persaingan sedikit.

d. Arus kendaraan cukup lancar, yang menjamin kelancaran arus pasokan

bahan baku dan delivery barang jadi.

e. Sarana dan prasarana seperti listrik, air tersedia dengan cukup.

PT. Indomobil Suzuki International dalam operasi produksinya masih

memerlukan dukungan dari para sub kontraktor untuk dapat memasok komponen

lokal yang dibutuhkan. Dalam keputusan untuk menggunakan sub kontraktor ini

diambil karena perusahaan akan lebih efisien memberi order pekerjaan kepada pihak

luar dari pada memproduksi sendiri komponen kecil / pelengkap, sehingga

perusahaan tidak perlu mengeluarkan investasi untuk pembelian mesin atau peralatan

9

Page 6: BAB II Landasan Teori

yang dibutuhkan. Bahan baku berupa steel coil untuk menghasilkan komponen lokal

masih harus diimpor dari Jepang, hal ini disebabkan karena produk steel coil dengan

standart mutu yang diperlukan sesuai ketentuan kualitas dari pihak prinsipal masih

belum dapat diproduksi di Indonesia.

Adanya ketergantungan kepada pihak prinsipal dalam hal pasokan bahan

baku ini sering kali menghambat kelancaran produksi di Indonesia. Perlu

dikemukakan bahwa pembelian impor bahan baku harus dipesan minimal 6 bulan

sebelumnya, dimana semua pesanan tersebut tidak boleh dibatalkan. Akibatnya

bilamana situasi pasar otomotif di Indonesia lemah atau terjadi perubahan rancang

bangun (design) mobil maupun sepeda motor dari pihak prinsipal atau munculnya

produk pesaing dengan rancang bangun (design) yang sama sekali baru, maka pihak

produsen / perakit di Indonesia akan menanggung resiko penumpukan persediaan

yang tidak terjual atau tidak dapat di proses lebih lanjut. Disamping itu, industri

otomotif juga dikenal sebagai industri yang tidak efisien antara lain dikarenakan

kapasitas terpasang tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya dikarenakan berbagai hal

antara lain kebijaksanaan pemerintah, krisis ekonomi, kondisi keamanan dan lain–

lainnya.

Adapun hasil produksi yang dibuat dan dirakit oleh PT. Indomobil Suzuki

International adalah sebagai berikut :

a. Sepeda motor.

- Underbone

New Satria F150, Shooter Tromol, Shooter R, Shooter SR, Satria

Black Fire, Satria F150, Shogun Axelo 125, Shogun Axelo S 125,

Shogun Axelo R 125, Shogun Axelo SE 125, Smash Titan Black Fire,

Smash Titan 115, Smash Titan 115 R, Smash Titan 115 SR

- Scooter

New Two Tone, Nex Black Fire, Nex, Hayate, Skydrive Dynamic,

Skydrive Special Edition, Let’s

- Sport

Thunder 125, Inazuma 250

10

Page 7: BAB II Landasan Teori

b. Mobil.

- Karimun Wagon R, New Splash, All New Swift, New Swift Sport,

SX 4, New Grand Vitara 2.4, Ertiga

- MPV

APV GA/GE, APV Arena/Luxury, Carry 1.5 Real Van, Carry 1.5

Futura Pick Up, Mega Carry, Mega Carry Xtra.

2.4 Struktur Organisasi dan Jobdesc.

PT. Indomobil Suzuki International menganut struktur organisasi fungsional

yang terpusat, dimana setiap fungsi bertanggung jawab kepada atasannya masing –

masing. Adapun struktur organisasi fungsional ini dibagi atas 3 fungsi besar yaitu

produksi, pemasaran, serta keuangan dan administrasi. Kewenangan tertinggi berada

pada Executive Board yang terdiri dari wakil–wakil shareholder dibantu oleh

beberapa Managing Director. Jabatan tertinggi dalam directorat dipegang oleh

Managing Director yang membawahi para Director, para Director membawahi

Directorat Head, Dept. Head dan seterusnya sampai ke tingkat Group Head, Sub

Group Head, Leader dan Operator. Untuk mengambil sesuatu keputusan, maka

managemen membentuk Executive Board ini yang terdiri dari 6 orang, dengan

komposisi 5 orang pihak Jepang dan 1 orang pihak Indonesia. Executive Board ini

juga menentukan arah dan tujuan organisasi dengan membuat rencana jangka pendek

(1 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang (di atas 5 tahun).

11

Page 8: BAB II Landasan Teori

GAMBAR 2.1 Struktur Organisasi PT. Indomobil Suzuki International

(Sumber : PT. Indomobil Suzuki International Plant Tambun I)

12

Page 9: BAB II Landasan Teori

GAMBAR 2.2 Struktur Organisasi Section Welding 2W

PT. Indomobil Suzuki International Plant Tambun I

(Sumber : PT. Indomobil Suzuki International Plant Tambun I)

Job description dari jabatan–jabatan yang ada pada PT. Indomobil Suzuki

International diuraikan sebagai berikut :

a. Exboard.

Bertugas mengawasi tindakan President Director dan apabila

menyimpang dari tujuan yang ditetapkan, Komisaris berwenang untuk

mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham.

b. President Director.

1) Melaksanakan kebijaksanaan dan program perusahaan untuk

mendapatkan operasi dan perkembangan–perkembangan yang efektif

dan menguntungkan.

2) Mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan, memimpin dan

memberikan petunjuk–petunjuk kepada Managing Director masing–

masing bidang.

13

Page 10: BAB II Landasan Teori

Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) orang Managing

Director yaitu :

a) Managing Director Finance dan Administration.

b) Managing Director Marketing dan Service.

c) Managing Director Production dan Enginering.

Ketiganya ini bertanggung jawab kepada President Director dengan

masalah administrasi, personalia dan masalah–masalah yang berhubungan

dengan pengembangan perusahaan.

c. Vice President Director.

Berkewajiban mewakili President Direktor apabila yang bersangkutan

cuti atau berhalangan dan bertanggung jawab kepada President Director

atas lajur roda kegiatan intern perusahaan sehari–hari.

d. Managing Director Finance dan Administration.

Fungsi utamanya merencanakan, mencari, dan memanfaatkan dana

dengan berbagai cara untuk memaksimumkan effisiensi (daya guna) dari

operasi perusahaan sehingga jalannya transaksi penerimaan dan

pembayaran yang merupakan faktor penting dalam likuiditas perusahaan

dapat berjalan dengan baik. Managing Director Finance dan

Administration membawahi Director Finance, Director Accounting,

Director HRD-GA dan Director IT System.

e. Managing Director Marketing dan Service.

Fungsi utamanya merencanakan, mengkoordinir dan membuat

kebijaksanaan pemasaran hasil produksi sehingga dapat tercapainya

target. Managing Director Marketing dan Service ini membawahi

Director Marketing 2W, Director Marketing 4W, Director Service dan

Quality Assurance, dan Director Spare parts.

f. Managing Director Production dan Enginering.

Fungsi utamanya adalah merencanakan dan mengkoordinasi rencana

produksi sehingga dapat tercapai target yang telah ditentukan,

merencanakan pembelian bahan baku baik lokal maupun import serta

mengawasi jadwal kedatangan bahan baku tersebut, sehingga tidak

mengganggu kegiatan produksi, dan menjaga kualitas produksi agar

14

Page 11: BAB II Landasan Teori

sesuai dengan standard yang ada, serta merencanakan untuk pembuatan

model – model terbaru baik pada sepeda motor maupun mobil pada PT.

Indomobil Suzuki International. Managing Director Production dan

Enginering membawahi Director Production 2W, Director Production

4W, Director Production Engine dan Transmisi 2W, Director Production

Enginering 2W, Director Production Enginering 4W, Director Production

Engine dan Transmisi 4W, Director PPC PMC, Director Inspection,

Director Procurement, Dept. VAVE, Kaizen, Safety Poject dan Dept. ISO

Project.

g. Director Production 2W.

Fungsi utamanya adalah sebagai Location Head Tambun I yang

merencanakan dan mengkoordinasi rencana produksi sepeda motor

sehingga dapat tercapai target yang telah ditentukan. Director Production

2W membawahi Directorat Production I, Directorat Production II, Dept.

Technical Control dan Dept. Production Planning Inventory Control.

h. General Manager Production I.

Fungsi utamanya adalah sebagai Directorat Head yang membantu

Director Production 2W untuk merencanakan dan mengkoordinasi

rencana, hambatan produksi sepeda motor sehingga dapat tercapai target

yang telah ditentukan. General Manager Production I membawahi Dept.

Head Pressing 2W, Dept. Head Welding 2W dan Dept. Head Plating 2W.

i. Section Head Welding 2W.

Fungsi utamanya adalah mengatur dan mengendalikan sumber daya yang

ada di Sect. Welding 2W sehingga tercapai sinergi untuk mencapai target-

target yang telah ditentukan. Sect. Head Welding 2W membawahi :

1) Group Head Frame I fungsi utamanya membuat body frame comp

untuk sepeda motor.

2) Group Head Frame II fungsi utamanya membuat body frame comp

untuk sepeda motor.

3) Group Head Frame III fungsi utamanya membuat body frame comp

untuk sepeda motor.

15

Page 12: BAB II Landasan Teori

4) Group Head Muffler I & II fungsi utamanya membuat body muffler

comp untuk sepeda motor.

5) Group Head Muffler III & Muffler Assy fungsi utamanya membuat

body muffler comp untuk sepeda motor.

6) Group Head Fuel Tank I&III fungsi utamanya membuat body fuel

tank comp untuk sepeda motor.

7) Group Head Planing and General Adm fungsi utamanya mengatur dan

mengendalikan faktor-faktor penunjang produksi, sehingga target

produksi yang telah ditentukan dapat tercapai.

8) Group Head Quality Up fungsi utamanya mengendalikan dan

mengontrol Qualitas dan new model.

j. Group Head Planing and General Adm.

Fungsi utamanya adalah mengatur dan mengendalikan faktor-faktor

penunjang produksi, sehingga target produksi yang telah ditentukan dapat

tercapai. Group Head Planing and General Adm membawahi Sub Group

Head Planing, dan Sub Group Head General Adm.

k. Sub Group Head Planing.

Fungsi utamanya adalah memonitor progress dari pencapaian hasil

produksi dan supplynya ke next proses, dan membuat, mengembangkan

sistem administrasi produksi dan supply.

l. Sub Group Head General Adm.

Fungsi utamanya adalah memonitoring dan koordinasi administrasi

umum, safety dan 5S. Sub Group Head General Adm. membawahi Leader

General Adm dan Leader Safety-5S.

m. Leader Inventory Control.

Fungsi utamanya adalah membuat dan mengembangkan sistem

persediaan konponen produksi.

n. Leader General Adm.

Fungsi utamanya adalah membuat, mengembangkan sistem administrasi

dan kontrol barang-barang consumable. Mengkoordinir operator

administrasi dan gudang untuk melaksanakan rencana. Leader General

Adm. membawahi Operator General Adm, dan Operator Gudang.

16

Page 13: BAB II Landasan Teori

o. Operator General Adm.

Fungsi utamanya adalah merekap data-data administrasi seperti : data

man power, absensi dan jam kerja.

p. Operator Inventory Control.

Fungsi utamanya adalah melayani penerimaan, pengeluaran dan mendata

persediaan komponen produksi, serta membuat laporan barang minus

kepada Leader Inventory Control.

2.5 Motto Perusahaan

Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan teratur maka PT.

Indomobil Suzuki International membuat suatu prinsip kerja-motto perusahaan dari

Indonesia dan Jepang, sebagai berikut :

1. Indonesia (5 P) :

a. Persatuan/Kesatuan

b. Perbaikan/Improvement

c. Patuh/Disiplin

d. Perjuangan

e. Penghematan

2. Jepang (3 K)

a. Kimerareta kotowo = apa yang telah diputuskan

b. Kimerareta tori = harus dipatuhi

c. Kichin to mamoru = sebagian standard kerja

3. Jepang (5 S) :

5S sebagai prasyarat bagi kondisi lingkungan management (organisasi

perusahaan, rumah tangga keluarga, perorangan).

a. Seiri (pemilahan/cleaning)

b. Seiton (penataan/arrangement)

c. Seisou (pembersihan/sweeping & washing)

d. Seiketsu (pemantapan/kebersihan/cleanliness)

e. Shitsuke (sifat/pembiasaan/mengikuti keteraturan dan keputusan)

17