bab ii landasan teori

5
 2 BAB II SIFAT DATAR (LEVELING) 2.1 Pengukuran Leveling Wa terpas ada lah sua tu al at yang dap at men guk ur beda tin ggi sua tu wi laya h. Wa terp as bi asanya di guna kan untuk meng ukur be da ti nggi di permukaan bumi saja, sedangkan diterowongan biasanya digunakan. Gamar 2.1 !a"er#a$ Ca ra keja wat er pas ya itu menembak rambu ukur di backside lalu menembak rambu ukur di fronside, dari hasil tersebut didapat tinngi backside dan tinggi fronside lalu dicari selisihnya. Gamar 2.2 %&n"&' %ara era !a"er#a$ Penentuan selisih tinggi antara dua titik dapat dilakukan dengan tiga cara penempatan alat penyipatan datar tergantung pada keadaan lapangan. 2 Backside Fronside W aterpas bj ek bj ek

Upload: dean-nugroho

Post on 06-Oct-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mik jeger

TRANSCRIPT

5

BAB II

SIFAT DATAR (LEVELING)2.1 Pengukuran Leveling

Waterpas adalah suatu alat yang dapat mengukur beda tinggi suatu wilayah. Waterpas biasanya digunakan untuk mengukur beda tinggi di permukaan bumi saja, sedangkan diterowongan biasanya digunakan.

Gambar 2.1 WaterpasCara keja waterpas yaitu menembak rambu ukur di backside lalu menembak rambu ukur di fronside, dari hasil tersebut didapat tinngi backside dan tinggi fronside lalu dicari selisihnya.

Gambar 2.2Contoh Cara Kerja WaterpasPenentuan selisih tinggi antara dua titik dapat dilakukan dengan tiga cara penempatan alat penyipatan datar tergantung pada keadaan lapangan.

Pada cara pertama kita menyimpan alat diatas salah satu titik, maka beda tinggi antara kedua titik tersebut adalah tinggi pada rambu ukur (a) dikurangi tinggi alat ukur (b). H = A B.

Gambar 2.3

Cara penggunaan Waterpass

Pada cara kedua kita menyimpan alat diantara kedua titik, agar jarak datar dari alat ke rambu ukur keduanya sama. Maka beda tinggi antara kedua titik tersebut adalah tinggi titik yang lebih besar tinginya (c) dikurangi dengan titik yang lebih kecil tingginya (d). H = C D.Gambar 2.4

Cara penggunaan WaterpassPada cara ketiga apabila penyimpanan alat tidak bisa dilakukan ditengah-tengah kedua titik, maka alat dapat diletakan disebelah kanan titik atau didaerah yang lebih tinggi. Maka beda tinggi antara kedua titik tersebut adalah tinggi titik yang lebih besar tingginya (e) dikurangi dengan titik yang lebih kecil tingginya (f). H = E F.

Gambar 2.5Cara penggunaan Waterpass

2.2Penggunaan Rumus

Rumus yang digunakan dalam pengolahan data pengamatan sebagai berikut :

a. Jarak Miring

Jarak miring merupakan selisih antar benang bawah dengan benang atas dikali seratus dan dikali sinus sudut vertikal.

Jarak Miring = (BB - BA) x 100 x Sin

Keterangan :

BB = Benang Bawah

BA = Benang Atas

= Pembacaan Sudut Zenitb. Jarak Datar

Jarak datar merupakan jarak garis mendatar antar alat ukur dengan rambu ukur, dapat ditentukan dengan rumus sebagi berikut :

Jarak Datar = Jarak Miring x Sin

Keterangan :

= Pembacaan sudut vertikalc. Beda Tinggi

Yang dimaksud dengan beda tinggi disini adalah perbedaan tinggi antara permukaan dengan titik referensi yang diambil sebagai patokan, dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

Beda Tinggi = Jarak Miring x Cos

d. Sudut Dalam

Yang dimaksud sudut dalam adalah sudut yang dibentuk dari backside ke arah frontside searah jarum jam.

Sudut Dalam = Fronside - Backsidee. Koordinat

Koordinat merupakan titik yang telah ditentukan di lapangan. Untuk mengetahui titik koordinat tersebut maka perlu mengetahui atau menentukan titik awal terlebih dahulu.

X = Xawal + (Jarak Datar x sin )

Y= Yawal + (Jarak Datar x cos )

EMBED CorelDraw.Graphic.12

EMBED CorelDraw.Graphic.12

EMBED CorelDraw.Graphic.12

EMBED CorelDraw.Graphic.12

5

_1455995138.unknown

_1455995139.unknown

_1455995140.unknown

_1455995137.unknown