bab ii landasan teori 2.1 sistem informasi...

14
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto (1990, p. 2), sistem adalah kumpulan dari elemen- elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dilihat dari pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya. Sedangkan Informasi didefinisikan juga oleh Jogiyanto (1990, p. 8) sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan menurut Wahana Komputer (2003, p. 2) mendefinisikan gabungan keduanya. Sistem Informasi adalah kumpulan organisasi yang dirancang untuk mengolah data menjadi informasi atau laporan yang ditujukan kepada pihak internal maupun external. Sistem Informasi Akademik (SIA) merupakan sebuah aplikasi yang mengintegrasikan seluruh proses inti sebuah pendidikan ke dalam sebuah sistem informasi yang didukung oleh teknologi terkini. Dengan penerapan SIA akan mempengaruhi mutu layanan secara keseluruhan, yaitu layanan yang berhubungan dengan pihak-pihak di luar lembaga pendidikan (Front Office) dan satu lagi tentunya layanan yang berhubungan dengan internal lembaga pendidikan itu sendiri (Back Office). 2.2 Administrasi Akademik Menurut Risetyawan (2010, p. 6), akademik adalah suatu bidang yang mempelajari tentang kurikulum dalam fungsinya untuk meningkatkan pengetahuan dalam segi pendidikan yang dapat dikelola oleh suatu sekolah.

Upload: others

Post on 06-Nov-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akademik

Menurut Jogiyanto (1990, p. 2), sistem adalah kumpulan dari elemen-

elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dilihat dari

pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya.

Sedangkan Informasi didefinisikan juga oleh Jogiyanto (1990, p. 8) sebagai data

yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya. Sedangkan menurut Wahana Komputer (2003, p. 2)

mendefinisikan gabungan keduanya. Sistem Informasi adalah kumpulan

organisasi yang dirancang untuk mengolah data menjadi informasi atau laporan

yang ditujukan kepada pihak internal maupun external. Sistem Informasi

Akademik (SIA) merupakan sebuah aplikasi yang mengintegrasikan seluruh

proses inti sebuah pendidikan ke dalam sebuah sistem informasi yang didukung

oleh teknologi terkini. Dengan penerapan SIA akan mempengaruhi mutu layanan

secara keseluruhan, yaitu layanan yang berhubungan dengan pihak-pihak di luar

lembaga pendidikan (Front Office) dan satu lagi tentunya layanan yang

berhubungan dengan internal lembaga pendidikan itu sendiri (Back Office).

2.2 Administrasi Akademik

Menurut Risetyawan (2010, p. 6), akademik adalah suatu bidang yang

mempelajari tentang kurikulum dalam fungsinya untuk meningkatkan

pengetahuan dalam segi pendidikan yang dapat dikelola oleh suatu sekolah.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

8

Pengelolaan pendidikan berasal dari kata manajemen, sedangkan istilah

manajemen sama artinya dengan administrasi. Dapat diartikan pengelolaan

pendidikan sebagai upaya untuk menerapkan kaidah-kaidah administrasi dalam

bidang pendidikan (Sutisna, 1989, p. 25).

2.3 Sekolah Menengah Atas

Sekolah Menengah Atas, yang selanjutnya disingkat SMA, adalah salah

satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum

pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau lanjutan

dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs yang berfungsi

untuk menegembangkan nilai-nilai dan sikap rasa keindahan dan harmoni,

pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan sebagai persiapan untuk melanjutkan

ke pendidikan tinggi dan untuk hidup di masyarakat dalam rangka mencapai

tujuan pendidikan nasional (Presiden Republik Indonesia, 2010).

Tujuan pendidikan menengah atas terbagi menjadi tujuan umum dan

tujuan khusus (Presiden Republik Indonesia, 2003). Tujuan umum pendidikan

menengah atas adalah: (a) meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik

kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, demokratis dan bertanggung jawab; (c) mengembangkan potensi peserta

didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai

keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; dan (d) mengembangkan potensi

peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan secara

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

9

aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan

sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

Tujuan khusus pendidikan menengah atas adalah sebagai berikut: (a)

menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja

mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat

menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; (b)

menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam

berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap

profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (c) membekali peserta didik

dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri

di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang

lebih tinggi; dan (d) membekali peserta didik dengan kompetensi yang sesuai

dengan program keahlian yang dipilih.

2.4 Kehadiran

Menurut Imron (1996, p. 59), kehadiran siswa di sekolah adalah

kehadiran dan keikutsertaan siswa secara fisik dan mental terhadap aktivitas

sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Sedangkan ketidakhadiran adalah

ketiadaan partisipasi secara fisik siswa terhadap kegiatan-kegiatan sekolah.

Menurut Direktur Tenaga Kependidikan (2008) pada umumnya

ketidakhadiran siswa dapat dibagi ke dalam tiga bagian: (1) alpa, yaitu

ketidakhadiran tanpa keterangan yang jelas, dengan alasan yang tidak bisa

dipertanggungjawabkan; (2) ijin, ketidakhadiran dengan keterangan dan alasan

tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan, biasanya disertai surat pemberitahuan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

10

dari orang tua; dan (3) sakit, ketidakhadiran dengan alasan gangguan kesehatan,

biasanya disertai surat pemberitahuan dari orang tua atau surat keterangan sakit

dari dokter.

Peserta didik yang hadir di sekolah hendaknya dicatat oleh guru dalam

buku presensi. Sementara peserta didik yang tidak hadir di sekolah dicatat dalam

buku absensi. Dengan perkataan lain, presensi adalah daftar kehadiran peserta

didik, sementara absensi adalah buku daftar ketidakhadiran peserta didik. Begitu

jam pertama dinyatakan masuk, serta para peserta didik masuk ke kelas, guru

mempresensi peserta didiknya satu persatu. Selain agar mengenali satu persatu

peserta didiknya yang masuk sekolah dan yang tidak masuk sekolah. Demikian

juga pada jam-jam berikutnya setelah istirahat, guru perlu mempresensi kembali,

barangkali ada peserta didinya yang pulang sebelum waktunya. Tidak jarang,

peserta didik pulang sebelum waktunya, hanya karena sudah dinyatakan masuk

melalui presensi pada jam pertama (Direktur Tenaga Kependidikan, 2008).

2.5 Penilaian

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar perserta didik (Menteri

Pendidikan Nasional, 2007). Penilaian mencakup semua cara yang digunakan

untuk menilai melalui bukti-bukti tentang pencapaian belajar peserta didik

(Mardapi, 2008, p. 5). Berdasarkan definisi tersebut, penilaian dalam bidang

pendidikan dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh pendidik untuk

menilai peserta didik, sebagai umpan balik dari proses belajar dan mengajar. Pada

aspek kognitif penilaian siswa dapat dibagi ke dalam empat faktor (Menteri

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

11

Pendidikan Nasional, 2007): (1) tugas, adalah penilaian hasil belajar oleh pendidik

melalui penugasan perseorangan atau kelompok yang sesuai dengan karakteristik

kompetensi; (2) ulangan harian, adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu

Kompetensi Dasar (KD) atau lebih; (3) ulangan tengah semester, adalah kegiatan

yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik setelah melaksanakan 8–9 minggu kegiatan pembelajaran; (4) ulangan akhir

semester, adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Berikut perhitungan nilai

akhir yang digunakan pada SMA Ta’miriyah Surabaya diperoleh dari:

Gambar 2.1 Rumus Nilai Akhir

Keterangan:

RT = Rerata Nilai Tugas

RUH = Rerata Nilai Ulangan Harian

UTS = Nilai Ulangan Tengah Semester

UAS = Nilai Ulangan Akhir Semester

NA = Nilai Akhir

2.6 Pembayaran SPP

Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) merupakan iuran rutin sekolah

yang mana pembayarannya dilakukan setiap sebulan sekali. Dana iuran bulanan

tersebut akan dialokasikan oleh sekolah yang bersangkutan untuk membiayai

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

12

berbagai keperluan atau kebutuhan sekolah supaya kegiatan belajar mengajar

disekolah dapat berjalan lancer dengan adanya bantuan dari dana iuran tersebut

(Fatah, 2002, p. 112).

Sedangkan menurut Suryosubroto (2004), dasar hukum pengusutan SPP

adalah keputusan bersama tiga menteri, yaitu: (1) Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan (No. 0257/K/1974), (2) Menteri dalam Negeri (No. 221tahun 1947),

(3) Menteri Keuangan (No. Kep.1606/MK/11/1974). Keputusan itu menentukan

antara lain bahwa SPP adalah satu-satunya sumbangan yang dibenarkan untuk

dipungut oleh sekolah guna membantu penyelenggaraan sekolah.

Menurut Yuswanto (2005) yang dimaksud penyelenggaraan sekolah

ialah: (a) pengadaan alat bantu atau bahan pelajaran; (b) pengadaan alat atau

bahan manajemen; (c) penyelenggaraan ulangan, evaluasi belajar, kartu pribadi,

raport, dan STTB; (d) pengadaan perpustakaan sekolah; dan (e) prakarya dan

pelajaran praktek.

2.7 Pelanggaran

Menurut Mulyono (2000, p. 14), tata tertib adalah kumpulan aturan-

aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat anggota masyarakat. Keberadaan

tata tertib sekolah berfungsi sebagai pedoman berperilaku bagi siswa selama

mereka bersekolah. Dalam lingkungan sekolah, tata tertib diperlukan untuk

menciptakan kehidupan sekolah yang tertib, tentram, kondusif dan penuh dengan

kedisiplinan. Sehingga keberhasilan proses belajar mengajar dapat terlaksana

dengan baik. Sedangkan (Sunarto, 2005) mendefinisikan pelanggaran adalah

sesuatu hal yang merugikan, kelakuan menyimpang dari aspek yang sudah dibuat.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

13

Berdasarkan definisi tersebut, pelanggaran dapat diartikan sebagai perilaku siswa

yang menyimpang dari tata tertib yang telah dibuat oleh sekolah. Pelaksanaan tata

tertib sekolah akan dapat berjalan dengan baik jika guru, aparat sekolah dan siswa

telah saling mendukung terhadap tata tertib sekolah itu sendiri. Kurangnya

dukungan dari siswa akan mengakibatkan kurang berartinya tata tertib sekolah

yang diterapkan di sekolah.

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian (Setiyawan, Purnama, & Sukadi, 2013) menghasilkan sistem

informasi yang memiliki peranan untuk memperbaiki kinerja sistem pengolahan

data yang semula masih menggunakan lembaran kertas dan arsip yang mudah

hilang ataupun rusak dengan sistem informasi akademik berbsabis web, sehingga

dalam penyajian informasi dapat lebih cepat, efektif dan efisien. Demikian juga

(Saraswati, 2013), yang dalam penelitiannya menghasilkan sistem informasi

akademik berbasis web yang dapat memudahkan siswa dalam melihat nilainya

dimanapun dia berada dan membantu petugas tata usaha dalam mengelola data

akademik. Dalam penelitiannya (Hartono , Mumpuni, & Setyowibowo, 2014)

menghasilkan sistem informasi akademik berbasis web yang dapat memproses

dan menyampaikan informasi lebih cepat serta memperkecil kesalahan dalam

pengolahan.

Dari beberapa penelitian terdahulu penulis mempunyai gagasan membuat

sistem informasi administrasi akademik berbasis web untuk memudahkan pihak

sekolah dan wali murid dalam memantau perkembangan putra-putrinya di SMA

Ta’miriyah Surabaya. Dalam penelitian tugas akhir yang dibuat terdapat

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

14

perbedaan dari penelitian terdahulu yaitu memiliki fitur pencatatan nilai siswa,

fitur pencatatan kehadiran siswa, fitur pencatatan pembayaran SPP siswa, dan

fitur pencatatan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.

2.9 Website

Website atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai situs web

merupakan kumpulan berbagai halaman web yang ditulis dengan bahasa HTML

yang kemudian bisa dilihat menggunakan software yang disebut web browser

(Zaki, 1999, p. 127). Halaman web bisa berisi file seperti gambar, video, dan

sebagainya. Agar dapat diakses, halaman web harus diletakkan di server web

untuk kemudian bisa diakses melalui peranti seperti internet, jaringan, dan

sebagainya.

2.10 Bahasa Pemrograman PHP

Menurut Peranginangin (2006, p. 2), PHP adalah singkatan dari

Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam

pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. PHP dikatakan

sebagai sebuah server-side embedded script languange artinya sintaks-sintaks dan

perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan

pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

Pendapat lain juga diutarakan Saputra (2011), bahwa bahasa

pemrograman PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda

kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout

web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya sehingga dengan adanya PHP

tersebut, web akan sangat mudah di-maintenance.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

15

PHP ini bersifat open source sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma

dan mampu lintas platform, yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows

maupun Linux. PHP juga dibangun sebagai modul pada web server apache dan

sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI. Bahasa Pemrograman PHP

memiliki beberapa kelebihan diantaranya, sebagai berikut (Peranginangin, 2006):

a. Bahasa pemograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak

melekukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

b. Banyak web server yang mendukung PHP script antara lain : Apache,

AOLServer, Microsoft IIS, dan sebagainya. Web server ini dapat dijalankan

pada berbagai sistem operasi, dengan konfigurasi yang relatif mudah.

c. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis Dan

developer yang siap membantu dalam pengembangan.

d. PHP mendukung banyak paket database, baik yang komersil maupun

nonkomersil, seperti Oracle, Informix, MySQL, Microsoft SQL Server dan

lain-lain.

2.11 MySQL

Menurut Nugroho (2004, p. 133), MySQL merupakan database yang

paling digemari dikalangan Programmer Web, dengan alasan bahwa program ini

merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai

media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk

memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang

paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya.

Kemampuan lain yang dimiliki MySQL adalah mampu mendukung Relasional

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

16

Database Management System (RDBMS), sehingga dengan kemampuan ini

MySQL akan mampu menangani data – data sebuah perusaahan yang berukuran

sangat besar hingga berukuran Giga Byte.

MySQL merupakan database server yang memiliki konsep database

modern (Sutarman, 2003), MySQL mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:

a. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagi sistem operasi di antaranya adalah

Windows, Linux, FreBSSD, Mac OS X Server, Solaris, Amiga, HP-UX, dan

lain-lain.

b. Open Source

MySQL didistribusikan secara gratis (open source), dibawah lisensi General

Public License sehingga dapat digunakan tanpa dipungut biaya.

c. Multiuser

MySQL memiliki beberapa security seperti level subnetmask, nama host, dan

izin akses user dengan sistem yang mendetail serta password yang

menggunakan sistem enkripsi.

d. Connectivity

MySQLdapat melakukan koneksi dengan client melalui penggunaan protocol

TCP/IP, Unix soket(Unixx), atau Namd Pipes(NT).

e. Interface

MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan Bahasa

pemograman dengan menggunakan fungsi Aplication Programming.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

17

2.12 Black Box Testing

Menurut Myers (1979), testing adalah proses eksekusi program atau

sistem secara intens untuk menemukan error. Sedangkan (Romeo, 2003, p. 3)

mendefinisikan testing adalah proses mengoperasikan software dalam suatu

kondisi yang dikendalikan untuk: (1) Verifikasi; (2) Mendeteksi error; dan (3)

Validasi.

Test case merupakan tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu

inisialisasi, masukan, kondisi, ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya

(Romeo, 2003, p. 33). Black box testing atau behavioral testing atau specification-

based testing, input/output testing atau functional testing dilakukan tanpa

sepengetahuan detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites.

Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan

spesifikasi kebutuhan dari software.

Menggunakan black box testing, perekayasa software dapat

menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa

keseluruhan kebutuhan fungsional pada sutau program. Kategori error dapat

diketahui melalui black box testing, antara lain:

a. Fungsi yang hilang atau tidak benar.

b. Error dari antar-muka.

c. Error dari struktur data atau akses eksternal database.

d. Error dari kinerja atau tingkah laku.

e. Error dari inisialisasi dan terminasi.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

18

2.13 System Development Life Cycle

Menurut Kadir (2014) System Development Life Cycle (SDLC) atau daur

hidup pengembangan merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk

mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Metodologi

ini mencakup sejumlah fase atau tahapan. Waterfall merupakan model SDLC

yang menawarkan pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata yaitu sesuai

dengan tahapan analisa sistem, desain sistem, implementasi sistem, operasi dan

pemeliharaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 System Development Life Cycle Model Waterfall (Kadir, 2014)

Penjelasan mengenai tahap-tahap SDLC model waterfall adalah sebagai berikut:

a. Analisis Sistem

Tahap analisis sitem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru,

mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah-masalah

yang belum tertangani. Manfaat analisa sistem adalah untuk menentukan hal-

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

19

hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan. Analisis

sistem terdiri dari analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan untuk

menghasilkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi

rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.

Dengan adanya spesifikasi kebutuhan dapat membuat kesepahaman antara

pengembang sistem, pemakai, manajemen dan mitra kerja yang lain.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis sistem adalah seperti

wawancara, riset terhadap sistem sekarang, observasi lapangan, kuisioner,

dan pengamatan terhadap sistem yang serupa.

b. Desain sistem

Desain sistem dilakukan setelah kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah

teridentifikasi dari tahap analisis sistem. Desain sistem terbagi menjadi dua

tahapan yakni perancangan konseptual dan perancangan fisik. Perancangan

konseptual/logis adalah membuat rancangan masukkan dan keluaran sistem,

rancangan penyimpanan data dan prosedure pemrosesan dan operasi. Hasil

dari perancangan konseptual ini berupa desain input-output, desain

ERD/CDM basis data yang akan digunakan dan system flowchart dari sistem.

Setelah perancangan konseptual dilakukan tahap selanjutnya adalah

perancangan fisik. Perancangan fisik adalah membuat rancangan antarmuka

pemakai dan sistem, rancangan platform, rancangan basis data, rancangan

modul, rencana pengujian dan rencana konversi.

c. Implementasi sistem

Pada implementasi sistem tedapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan.

Tahapan tersebut adalah pemrograman, pengujian dan konversi.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademikrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/2026/4/BAB_II.pdf · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto

20

Pemrograman adalah aktivitas pembuatan program atau sederetan intruksi

untuk mengatur komputer agar bekerja sesuai dengan hasil

desain/perancangan sistem. Sedangkan pengujian adalah aktivitas untuk

memastikan program bebas dari kesalahan ketika dijalankan. Pengujian ini

dapat terdiri dari pengujian integrasi, pengujian sistem, pengujian penerimaan

dan pengujian instalasi. Tahap selanjutnya setelah pengujian adalah tahap

konversi. Konversi adalah pengoperasian sistem baru guna menggantikan

sistem yang lama. Terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan untuk

melakukan konversi. Tahapan tersebut yaitu konversi paralel, konversi

langsung, konversi pilot dan konversi modular.

d. Operasi dan Pemeliharaan

Setelah sistem baru berjalan sepenuhnya sistem memasuki tahapan operasi

dan pemeliharaan. Pemeliharaan sistem diperlukan karena sistem suatu saat

dapat berubah karena adanya perubahan bisnis atau lingkungan, adanya

permintaan kebutuhan baru, adanya masalah-masalah yang tidak terdeteksi

selama pengujian, dan menurunnya kinerja sistem sehingga perlu adanya

perubahan dalam penulisan program.