bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · 2.1. konsep dasar web konsep dasar web ini...
TRANSCRIPT
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Konsep dasar web ini berfungsi sebagai dasar terhadap rumusan masalah
yang diajukan. Dalam bab ini menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar dalam pembuatan website. Seperti
menjelaskan tentang sistem informasi berupa pengertian internet seperti web
browser, website dinamis, website statis, dan web server.
Menjabarkan tentang bahasa pemrograman web yaitu Hypertext Markup
Languange (HTML), PHP Hypertext Protocol (PHP), JavaScript, Jquery,
Bootsrap, Codeigniter dan Cascading Style Sheet (CSS). Menjelaskan tentang
basis data seperti MySQL, phpMyAdmin serta aplikasi perangkat lunak yang
digunakan yang meliputi Sublimetext dan XAMPP, dan menjelaskan tentang
model perangkat lunak Waterfall.
2.1.1. Sistem Informasi
1. Sistem
Menurut (Mirawati & Purnia, 2015) “Sistem adalah sekelompok elemen
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan”.
Sedangkan menurut Jogiyanto H.M. dalam (Ferdika & Kuswara,
2017) menyimpulkan bahwa:
Bahwa Sistem (System) dapat didefinisikan dengan pendekatan
prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan
prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-
prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan
komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
8
2. Informasi
Menurut Hartono dalam (Ferdika & Kuswara, 2017) “Informasi adalah data
yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan
memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang
Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi
seseorang.”
Data itu sendiri merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti bagi
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Berdasarkan
beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat
digunakan dalam membuat keputusan.
3. Sistem Informasi
Menurut Sutabri dalam (Kristania, Maryani, & Asyifudin, 2017)
menyimpulkan bahwa:
Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi organisasi operasi bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut
blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan,
blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok
kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-
masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu
kesatuan untuk mencapai sasaran.
9
2.1.2. Website
Website merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari
teks, gambar, suara dan animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang
menarik untuk dikunjungi
Menurut (Hartono, 2014) menyimpulkan bahwa:
Website merupakan sebuah kumpulan halaman-halaman web beserta file-
file pendukungnya seperti file gambar, video, dan file digital lainnya
yang disimpan pada sebuah web server yang umumnya dapat diakses
melalui internet. Atau dengan kata lain, website adalah sekumpulan
folder dan file yang mengandung banyak perintah dan fungsi-fungsi
tertentu, seperti fungsi tampilan, fungsi menangani penyimpanan data,
dan sebagaianya.
Sedangkan menurut (Susilo & Kesuma 2014) menjelaskan bahwa “Website
adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa
diakses diseluruh dunia, selama terkoneksi dengan jaringan internet”.
Secara garis besar menurut (Susilo & Kesuma 2014) menggolongkan website
menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya,
untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual
dengan mengedit code yang menjadi struktur dari website tersebut.
2. Website Dinamis merupakan website yang secara terstruktur diperuntukan
untuk update sesering mungkin, biasanya selain halaman utama bisa diakses
oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit
konten dari website.
3. Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang „booming‟. Salah
satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user bisa
berinteraksi dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran
mereka.
10
2.1.3. Internet
Menurut Ahmadi dan Hermawan dalam (Handayani vembria rose, Ragil
Wijianto, 2018) menggambarkan bahwa “Internet merupakan komunikasi jaringan
global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia meskipun berbeda sistem
operasi dan mesin”.
Sedangkan menurut Yuhefizar dalam (Handayani vembria rose, Ragil
Wijianto, 2018) “Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat
diakses secara umum di seluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket
data berdasarkan standar IP”.
1. Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
Menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam (Eka Wida Fridayanthie, 2016)
“HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol agar client dan server bisa
berkomunikasi dengan gaya request-response”.
Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa HTTP (Hypertext Transfer
Protocol) adalah protokol agar client dan server bisa berkomunikasi dengan gaya
request-response dan menjadi pondasi pertukaran informasi di layanan web.
2. Aplikasi Berbasis Web
a. Web Server
Menurut Fathansyah dalam (Agus & Safitri, 2015) “Server Web (Web
Server) merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang
menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi
HTTP ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang
terdapat pada suatu URL ke pemakai”.
11
Secara bentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web server tidak
berbeda dengan komputer rumah atau Personal Computer, yang membedakan
adalah kapasitas dan kapabilitasnya. Perbedaan tersebut dikarenakan web
server bekerja sebagai penyedia layanan yang dapat diakses oleh banyak
pengguna, sehingga dibutuhkan kapasitas dan kapabilitas yang besar
dibandingkan PC.
Dukungan perangkat lunak sangat dibutuhkan agar web server dapat
berjalan secara optimal. Setiap perangkat lunak web server memiliki
karakteristik dan teknologi yang digunakan untuk mengatur sistem kerjanya.
Macam-macam web server yang digunakan saat ini seperti Apache, Web
Server Litespeed, Web Server Ngix, Web Server Microsoft IIS.
Web server yang banyak digunakan salah satunya yaitu Apache. Apache
adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada request-
response HTTP dan logging informasi secara detail. Selain itu Apache juga
diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar
protokol HTTP.
b. Web Browser
Menurut Sidik (Arsyad & Sodiq, 2014) menjelaskan bahwa “Web browser
adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari web.
Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface
grafis, sehingga pemakai dapat dengan melakukan ,,point dan click‟ untuk
pindah antar dokumen.”
Sedangkan Menurut Abdulloh dalam (Handayani vembria rose, Ragil
Wijianto, 2018) “Menggambarkan bahwa Web browser Digunakan untuk
menampilkan hasil website yang telah dibuat. Web browser yang paling
12
sering digunakan, di antaranya Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet
Explorer, Opera, dan Safari”.
Sumber : Aplikasi Mozila Firefox
Gambar II.1 Mozila Firefox
c. Web Hosting
Menurut (Purnama, 2019) menyimpulkan bahwa:
Web Hosting adalah salah satu bentuk layanan jasa penyewaan tempat
di Internet yang memungkinkan perorangan ataupun organisasi
menampilkan layanan jasa atau produknya di web / situs Internet.
Tempat dapat juga diartikan sebagai tempat penyimpanan data berupa
megabytes (mb) hingga terabytes (tb) yang memiliki koneksi ke
internet sehingga data tersebut dapat direquest atau diakses oleh user
dari semua tempat secara simultan. Inilah yang menyebabkan sebuah
website dapat diakses bersamaan dalam satu waktu oleh multi user.
2.1.4. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah sebuah intruksi standar untuk memerintahkan
komputer agar menjalankan fungsi tertentu
1. Hypertext Prepocesor (PHP)
Hypertext Prepocessor atau yang biasa disebut dengan PHP adalah sebuah
bahasa pemrograman yang perintahnya dilaksanakan pada server dan kemudian
hasilnya ditampilkan pada komputer klien. PHP juga merupakan HTML embedded,
13
yaitu perintah-perintah PHP yang dituliskan bersamaan dengan perintah-perintah
HTML.
Menurut Suryatiningsih dan Wardan dalam (Kusniawan, 2016) “PHP adalah
bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side.
Semua sintax yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan
yang dikirimkan ke browser hanya berupa hasilnya saja”.
Seperti halnya pada HTML, PHP mempunyai aturan penulisan tersendiri.
Untuk menandakan bahwa penggunaan script PHP pada dokumen HTML, diperlukan
tag PHP yang ditulis sebagai berikut:
<?php
<isi coding php>
?>
2. Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut Abdulloh dalam (Handayani vembria rose, Ragil Wijianto, 2018)
“Menjelaskan tentang HTML singkatan dari Hyper Text Markup Language, yaitu
skrip yang berupa tag-tag untuk membuat dan mengatur struktur website”.
Struktur dasar HTML sebagai berikut:
<html>
<head>
<title>Judul Halaman</title>
<head>
<body>
{konten website}
</body>
14
</html>
3. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut Abdulloh dalam (Handayani vembria rose, Ragil Wijianto, 2018)
“Menjelaskan tentang bahwa CSS singkatan dari Cascading Style Sheets, yaitu skrip
yang digunakan untuk mengatur desain website”.
Sedangkan menurut (Kusniawan, 2016) Cascading Style Sheet (CSS) adalah
“suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur style suatu dokumen. pada
umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan web yang dibuat dengan bahasa
HTML dan XHTML”.
Beberapa jenis CSS yang dikenal, diantaranya:
a. CSS Internal
CSSadalah code CSS yang diletakkan pada file pemanggilnya misalnya
pada file HTML. Internal CSS diletakkan pada tag <Style> dalam header tag
<Head>. Penggunaan internal CSS yang efisien diterapkan jika hanya
sebuah file HTML saja yang membutuhkan sebuah CSS dan CSS tersebut
diterapkan pada banyak elemen HTML.
Contoh struktur CSS internal:
<head>
<title>Internal CSS</title>
<style type=”teks/css”>
H1{color:blue; text-align; center};
P{color:white; background: black; padding: 10px 10px};
</style>
</head>
<h1>Ini Contoh Internal CSS</h1><br/>
15
<p>hallo! Ini adalah bagian contoh penggunaan internal
CSS yang bisa anda buat sendiri dirumah. Semoga bermanfaat!
</p>
b. CSS Eksternal
CSS eksternal adalah peletakkan code CSS pada sebuah file yang dilink-
kan terhadap file yang memanggilnya. Pada file CSS tersebut tidak diawali
oleh sebuah tag seperti <Style> tetapi langsung dengan menuliskan code-
code CSS. File CSS yang berekstensi (css) dapat dilink-kan dengan sebuah
dokumen HTML dengan menggunakan tag <link>. Eksternal CSS digunakan
jika banyak file membutuhkan CSS yang sama, maka penerapan eksternal
CSS lebih efisien.
Contoh struktur CSS eksternal:
<head>
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”/css/style.css” />
</head>
c. CSS Inline
CSS Inline adalah memasukkan kode CSS pada line HTML tepatnya pada
atribut “style” pada sebuah tag. Inline CSS dapat digunakan jika penggunaan
CSS tidak terlalu banyak dan cukup dibutuhkan oleh tag pemanggilnya saja.
Karena jika pemakaiannya terlalu banyak misalnya pada setiap tag yang
memerlukannya.
Maka penggunaan inline CSS tidak efisien dan malah akan membuat
“kotor” kode HTML dan ukuran file pun akan semakin besar. Contoh struktur
inline CSS:
16
<p style=”background: red; color: white; font-weight: bold; padding:
5px 5px; border-radius: 2px 2px;”>
Ini adalah contoh penggunaan inline CSS fungsinya adalah untuk
membuat perbedaan pada tag html tertentu agar tidak mengikuti pengaturan
global yang terdapat pada internal ataupun external css.</p>
4. JavaScript
Menurut (Constantianus, 2015) Java Script adalah
kode-kode program kecil yang dapat digunakan untuk membuat
halaman web terlihat lebih dinamis. Dengan menggunakan Java Script
kita dapat menambahkan beberapa fitur yang dapat membuat tampilan
lebih menarik serta dapat juga membatasi aksi dari pengguna. Dengan
Java Script, navigasi menu yang lebih canggih serta efek grafis
sederhana dapat dilakukan.
5. JQuery
Menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam (Eka Wida Fridayanthie, 2016)
“JQuery adalah suatu library JavaScript yang akan menjadikan web lebih bagus
dalam hal user interface, lebih stabil, dan dapat mempercepat waktu kinerja dalam
pembuatan web hanya perlu memanggil fungsinya saja tanpa harus membuat dari
awal”.
6. Bootsrap
Menurut (Novianto, 2016) Bootstrap adalah “platform untuk membuat
interface website dan aplikasi berbasis web. Bootstrap berisi kode html dan css yang
telah dilengkapi desain untuk tipografi, bentuk, tombol, navigasi, dan lain
sebagainya. Bootstrap bertujuan untuk meringankan pembuatan dan pengembangan
web”.
17
7. Codeigniter
Menurut (Novianto, 2016) Codeigniter adalah “sebuah web application
framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun aplikasi web.
Tujuan utama pengembangan codeigniter adalah untuk membantu developer dalam
pengerjaan aplikasi yang lebih cepat daripada menulis semua code dari awal dan
codeigniter merupakan salah satu framework php tercepat yang ada saat ini”.
8. Sublime Text
Menurut (Pasaribu, 2017) Sublime Text Editor adalah “editor teks untuk
berbagai bahasa pemograman termasuk pemograman PHP. Sublime Text Editor
merupakan editor text lintas platform dengan Python Application Programming
Interface (API). Sublime Text Editor juga mendukung banyak bahasa pemrograman
dan bahasa markup, dan fungsinya dapat ditambah dengan plugin, dan Sublime Text
Editor tanpa lisensi perangkat lunak”.
2.1.5. Basis Data
Menurut (Puspitasari, 2016) “Basis data merupakan kumpulan dari item data
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan
sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan
software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu”
1. Structured Query Language (SQL)
Menurut (Rosa dan Shalahuddin 2015) “Structured Query Language (SQL)
adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS (Relational
Database Management System)”. SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori
aljabar relasional kalkulus.
2. My Structured Query Language (MySQL)
Menurut buku dari wahana computer dalam (Anjaya, Lukito, &
Djatikusuma, 2014) MySQL merupakan
sistem manajemen database. Database merupakan struktur
penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses, dan memproses
18
data yang disimpan dalam database komputer, diperlukan sistem
manajemen database seperti MySQL server. MySQL merupakan
sistem manajemen database atau basis data terhubung (relational
database manajemen system). Database terhubung menyimpan data
pada tabel tabel terpisah.
2.1.6. Software Pendukung
Adapun software pendukung yang digunakan pembuatan laporan Tugas
Akhir ini yaitu :
1. PHPMyAdmin
Menurut Zaki dan Smitdev dalam (Kristania et al., 2017) “PHPMyAdmin
adalah MySQL client yang berupa aplikasi web dan umumnya tersedia di server php
seperti XAMPP maupun server komersial lainya. Di web server local, anda dapat
mengakses PHPMyAdmin mengunakan URL”.
Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa PhpMyAdmin adalah sebuah
software pemrograman PHP yang digunakan sebagai administrator MySQL yang
merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada di komputer.
Sumber: Aplikasi PHPMyAdmin
Gambar II.2. PHPMyAdmin
19
2. XAMPP
Menurut Wardana dalam (Handayani vembria rose, Ragil Wijianto, 2018)
menerangkan bahwa “XAMPP adalah paket software yang di dalamnya sudah
terkandung Web Server Apache, database MySQL, dan PHP interpreter. “Dalam
bukunya menerangkan bahwa XAMPP adalah paket software yang di dalamnya
sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL, dan PHP interpreter”.
Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan paket PHP
dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu
pengembangan aplikasi berbasis PHP dan saat ini merupakan andalan para
programmer.
Sumber: Aplikasi Xampp
Gambar II.3. XAMPP
2.1.7. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Model SDLC air terjun (waterfall) model air terjun menyediakan pendekatan
alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,
20
desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Berikut adalah gambar
model air terjun
Sumber: (Rosa dan Shalahuddin, 2015)
Gambar II.4. Ilustrasi model waterfall
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015) Metode yang digunakan pada
pengembangan perangkat lunak menggunakan model waterfall yang terbagi menjadi
lima tahapan, yaitu:
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak
seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada
tahap in perlu untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangakat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar
dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat
lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
21
3. Pembuatan Kode
Program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.Hasil
dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada
tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logic dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (Maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirim ke user.Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang
muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi
dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi
proses pengembangan mulai dari analsis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak
yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2. Teori Pendukung
Teori pendukung merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan
bentuk logical model dari perancangan sistem informasi, dimana simbol-simbol,
lambang-lambang dan diagram-diagram menunjukkan secara tepat fisiknya. Logical
model dapat digambarkan dengan struktur navigasi, Entity Relationship Diagram
(ERD), Logical Record Structure (LRS) dan pengujian web.
22
2.2.1. Struktur Navigasi
Dalam sebuah pemrograman website diperlukan struktur navigasi sebagai
penggambaran dari halaman-halaman apa saja yang tersedia di dalam website.
Layaknya petunjuk arah, navigasi memudahkan pengguna untuk “berselancar”
didalam sebuah website. Objek yang digunakan dalam sebuah navigasi dapat berupa
tombol atau teks yang disisipkan hyperlink untuk mengakses suatu halaman tertentu.
Struktur navigasi dapat diartikan sebagai alur dari suatu program yang
menggambarkan rancangan hubungan antar area yang berbeda sehingga
memudahkan proses pengorganisasian seluruh elemen website.
Menurut (Binanto & Andriansyah, 2016), ada empat macam bentuk dasar
navigasi, yaitu:
1. Struktur Navigasi Berurut (Linier)
Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut
yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya.
Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu halaman
sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya atau
dua halaman sesudahnya, pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan,
dalam frame atau byte informasi satu ke yang lainnya.
Sumber: (Andriansyah, 2016)
Gambar II.5. Ilustrasi Struktur Navigasi Berurut (Linier)
23
2. Struktur Navigasi Tidak Berurut (Non-Linier)
Struktur navigasi non-linier merupakan pengembangan dari struktur navigasi
linier. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan
yang dibuat pada struktur non-linier ini berbeda dengan percabangan pada struktur
hirarki, karena pada percabangan non-linier ini walaupun terdapat percabangan tetap
tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master Page
dan Slave Page, pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek
dengan tidak terikat jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sumber: Andriansyah (2016)
Gambar II.6. Ilustrasi Navigasi Tidak Beruntut (Non Linier)
3. Struktur Navigasi Hirarki
Struktur dasar ini disebut juga struktur linier dengan percabangan karena
pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon yang terbentuk oleh logika
ini.
Sumber: (Andriansyah, 2016)
Gambar II.7. Ilustrasi Navigasi Hirarki
24
4. Struktur Navigasi Campuran (Composite)
Struktur navigasi jenis ini pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas
(secara non-linier), tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi
penting dan pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.
Sumber: (Andriansyah, 2016)
Gambar II.8. Ilustrasi Navigasi Campuran (Composite)
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2014) “Entity Relationship Diagram (ERD)
Merupakan bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional.
Jika menggunakan OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.
ERD menjadi salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering
digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional. Penggunaannya
yang sangat luas disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kemudahan, penggunaan
yang secara luas Computer Aided Software Engineering (CASE), dukungan konsep
matematika (kalkulus relasional) yang tangguh, hubungan entitas antar entitas
merupakan konsep pemodelan alamiah yang sesuai dengan keadaan dunia nyata.
ERD menjadi salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering
digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional. Penggunaannya
yang sangat luas disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kemudahan, penggunaan
yang secara luas Computer Aided Software Engineering (CASE), dukungan konsep
25
matematika (kalkulus relasional) yang tangguh, hubungan entitas antar entitas
merupakan konsep pemodelan alamiah yang sesuai dengan keadaan dunia nyata.
Sumber: (Rosa dan Shalahuddin 2015)
Gambar II.9. Simbol-simbol ERD
26
1. Entitas (Entity) Entitas adalah sesuatu yang nyata atau abstrak akan
menyimpan data.
2. Relasi (Relationship) Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara satu
atau lebih entitas.
3. Atribut (Attribute) Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar
instansi pada entitas tertentu.
Dalam ERD aturan terpenting adalah Kardinalitas Relasi (Mapping
Cardinalities) yang menentukan jumlah entity yang dapat dikaitkan dengan jumlah
entity lainnya melalui relationship-set, diantaranya:
1. One-to-One, sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak satu
entitas pada B dan sebuah entitas pada B berhubungan dengan paling banyak
satu entitas pada A.
Contoh : Setiap seorang supir menyupiri satu mobil. Dan satu mobil hanya
dapat di supiri oleh satu sopir.
Gambar II.10. Ilustrasi One To One
2. One-to-Many, sebuah entitas pada A berhubungan dengan nol atau lebih
entitas pada B. Sebuah entitas pada B dapat dihubungkan dengan paling
banyak satu entitas pada A.
Contoh : Setiap kelas terdapat banyak siswa, dan banyak siswa terdapat
dalam satu kelas.
Gambar II.11. Ilustrasi One To Many
27
3. Many-to-One, sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak satu
entitas pada B. Sebuah entitas pada B dapat dihubungkan dengan nol atau
lebih entitas pada A.
Contoh : Beberapa mahasiswa dapat mengambil satu jurusan, dan satu
jurusan diambil lebih dari satu anggota.
Gambar II.12. Ilustrasi Many To One
4. Many-to-Many, sebuah entitas pada A berhubungan dengan nol atau lebih
entitas pada B dan sebuah entitas pada B dapat dihubungkan nol atau lebih
entitas pada A.
Contoh : Beberapa mahasiswa dapat mengikuti lebih dari satu
matakuliah, dan setiap mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu
mahasiswa walaupun tidak dalam satu waktu (dalam waktu yang
bersamaan).
Gambar II.13. Ilustrasi Many To Many
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Tabrani dalam (Kuryanti, 2016) “Logical Record Structure (LRS)
dibentuk dengan nomor dari tipe record”. Beberapa tipe record digambarkan oleh
kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik. Perbedaan LRS dengan E-R
28
diagram adalah nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan.
LRS terdiri dari link-link diantara tipe record.
Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record field-field yang kelihatan pada
kedua link tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang
dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua
model yang dapat dikonversikan ke LRS, metode yang lain dimulai dengan ER-
Diagram dan langsung dikonversikan ke LRS.
Sedangkan pada jurnal (Supriadi dan Apriliandi 2015) Logical Record
Structure (LRS) terdiri dari link antar type record. Link ini menunjukan arah dari satu
type record yang lain.
Berikut beberapa aturan dalam melakukan transformasi ERD ke Logical
Record Structure:
1. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada
diluar kotak dan atribut berada dalam kotak.
2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang
dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.
Setelah ERD ditransformasikan ke bentuk LRS, maka hasil akhir dari proses
transformasi tersebut adalah sebuah diagram yang sudah dapat menggambarkan basis
data yang akan digunakan. LRS terdiri dari tipe record, yang berupa sebuah persegi
dengan field yang dibutuhkan di dalamnya. LRS terdiri juga dari hubungan antara
tipe record tersebut.
Berikut beberapa pedoman dalam membuat Logical Record Structure:
1. Tiap entity dan relationship dijadikan sebuah Logical Record Structure.
2. Nama LRS menjadi nama tabel.
3. Tiap 1 atribut menjadi 1 kolom.
29
4. Nama atribut akan menjadi nama kolom.
2.2.4. Implementasi dan Pengujian Web
Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2014) dalam “Black-box testing adalah
perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode
program”. Pengujian web yang dilakukan pada kesempatan ini, menggunakan
metode black box testing.
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui fungsi-fungsi, masukan dan
keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan
pengujian dengan metode black box testing memungkinkan pengembang software
untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat
fungsional suatu program.
Adapun beberapa kategori kesalahan yang diuji oleh black box testing,
diantaranya:
a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
b. Kesalahan interface.
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
d. Kesalahan performa.
e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.