bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · 2.1. konsep dasar web konsep dasar web ini...

23
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Web Konsep dasar web ini berfungsi sebagai dasar terhadap rumusan masalah yang diajukan. Dalam bab ini menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar dalam pembuatan website. Seperti menjelaskan tentang sistem informasi berupa pengertian internet seperti web browser, website dinamis, website statis , dan web server. Menjabarkan tentang bahasa pemrograman web yaitu Hypertext Markup Languange (HTML), PHP Hypertext Protocol (PHP), JavaScript , Jquery, Bootsrap, Codeigniter dan Cascading Style Sheet (CSS). Menjelaskan tentang basis data seperti MySQL, phpMyAdmin serta aplikasi perangkat lunak yang digunakan yang meliputi Sublimetext dan XAMPP, dan menjelaskan tentang model perangkat lunak Waterfall. 2.1.1. Sistem Informasi 1. Sistem Menurut (Mirawati & Purnia, 2015) “Sistem adalah sekelompok elemen elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan”. Sedangkan menurut Jogiyanto H.M. dalam (Ferdika & Kuswara, 2017) menyimpulkan bahwa: Bahwa Sistem (System) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur- prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Upload: others

Post on 11-Aug-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Web

Konsep dasar web ini berfungsi sebagai dasar terhadap rumusan masalah

yang diajukan. Dalam bab ini menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan

permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar dalam pembuatan website. Seperti

menjelaskan tentang sistem informasi berupa pengertian internet seperti web

browser, website dinamis, website statis, dan web server.

Menjabarkan tentang bahasa pemrograman web yaitu Hypertext Markup

Languange (HTML), PHP Hypertext Protocol (PHP), JavaScript, Jquery,

Bootsrap, Codeigniter dan Cascading Style Sheet (CSS). Menjelaskan tentang

basis data seperti MySQL, phpMyAdmin serta aplikasi perangkat lunak yang

digunakan yang meliputi Sublimetext dan XAMPP, dan menjelaskan tentang

model perangkat lunak Waterfall.

2.1.1. Sistem Informasi

1. Sistem

Menurut (Mirawati & Purnia, 2015) “Sistem adalah sekelompok elemen

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan”.

Sedangkan menurut Jogiyanto H.M. dalam (Ferdika & Kuswara,

2017) menyimpulkan bahwa:

Bahwa Sistem (System) dapat didefinisikan dengan pendekatan

prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan

prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-

prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan

komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari

komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya

membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

8

2. Informasi

Menurut Hartono dalam (Ferdika & Kuswara, 2017) “Informasi adalah data

yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan

memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang

Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi

seseorang.”

Data itu sendiri merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti bagi

penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Berdasarkan

beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat

digunakan dalam membuat keputusan.

3. Sistem Informasi

Menurut Sutabri dalam (Kristania, Maryani, & Asyifudin, 2017)

menyimpulkan bahwa:

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang

mendukung fungsi organisasi operasi bersifat manajerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan

kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut

blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan,

blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok

kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-

masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu

kesatuan untuk mencapai sasaran.

9

2.1.2. Website

Website merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari

teks, gambar, suara dan animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang

menarik untuk dikunjungi

Menurut (Hartono, 2014) menyimpulkan bahwa:

Website merupakan sebuah kumpulan halaman-halaman web beserta file-

file pendukungnya seperti file gambar, video, dan file digital lainnya

yang disimpan pada sebuah web server yang umumnya dapat diakses

melalui internet. Atau dengan kata lain, website adalah sekumpulan

folder dan file yang mengandung banyak perintah dan fungsi-fungsi

tertentu, seperti fungsi tampilan, fungsi menangani penyimpanan data,

dan sebagaianya.

Sedangkan menurut (Susilo & Kesuma 2014) menjelaskan bahwa “Website

adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa

diakses diseluruh dunia, selama terkoneksi dengan jaringan internet”.

Secara garis besar menurut (Susilo & Kesuma 2014) menggolongkan website

menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya,

untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual

dengan mengedit code yang menjadi struktur dari website tersebut.

2. Website Dinamis merupakan website yang secara terstruktur diperuntukan

untuk update sesering mungkin, biasanya selain halaman utama bisa diakses

oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit

konten dari website.

3. Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang „booming‟. Salah

satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user bisa

berinteraksi dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran

mereka.

10

2.1.3. Internet

Menurut Ahmadi dan Hermawan dalam (Handayani vembria rose, Ragil

Wijianto, 2018) menggambarkan bahwa “Internet merupakan komunikasi jaringan

global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia meskipun berbeda sistem

operasi dan mesin”.

Sedangkan menurut Yuhefizar dalam (Handayani vembria rose, Ragil

Wijianto, 2018) “Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat

diakses secara umum di seluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket

data berdasarkan standar IP”.

1. Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

Menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam (Eka Wida Fridayanthie, 2016)

“HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol agar client dan server bisa

berkomunikasi dengan gaya request-response”.

Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa HTTP (Hypertext Transfer

Protocol) adalah protokol agar client dan server bisa berkomunikasi dengan gaya

request-response dan menjadi pondasi pertukaran informasi di layanan web.

2. Aplikasi Berbasis Web

a. Web Server

Menurut Fathansyah dalam (Agus & Safitri, 2015) “Server Web (Web

Server) merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang

menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi

HTTP ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang

terdapat pada suatu URL ke pemakai”.

11

Secara bentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web server tidak

berbeda dengan komputer rumah atau Personal Computer, yang membedakan

adalah kapasitas dan kapabilitasnya. Perbedaan tersebut dikarenakan web

server bekerja sebagai penyedia layanan yang dapat diakses oleh banyak

pengguna, sehingga dibutuhkan kapasitas dan kapabilitas yang besar

dibandingkan PC.

Dukungan perangkat lunak sangat dibutuhkan agar web server dapat

berjalan secara optimal. Setiap perangkat lunak web server memiliki

karakteristik dan teknologi yang digunakan untuk mengatur sistem kerjanya.

Macam-macam web server yang digunakan saat ini seperti Apache, Web

Server Litespeed, Web Server Ngix, Web Server Microsoft IIS.

Web server yang banyak digunakan salah satunya yaitu Apache. Apache

adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada request-

response HTTP dan logging informasi secara detail. Selain itu Apache juga

diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar

protokol HTTP.

b. Web Browser

Menurut Sidik (Arsyad & Sodiq, 2014) menjelaskan bahwa “Web browser

adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari web.

Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface

grafis, sehingga pemakai dapat dengan melakukan ,,point dan click‟ untuk

pindah antar dokumen.”

Sedangkan Menurut Abdulloh dalam (Handayani vembria rose, Ragil

Wijianto, 2018) “Menggambarkan bahwa Web browser Digunakan untuk

menampilkan hasil website yang telah dibuat. Web browser yang paling

12

sering digunakan, di antaranya Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet

Explorer, Opera, dan Safari”.

Sumber : Aplikasi Mozila Firefox

Gambar II.1 Mozila Firefox

c. Web Hosting

Menurut (Purnama, 2019) menyimpulkan bahwa:

Web Hosting adalah salah satu bentuk layanan jasa penyewaan tempat

di Internet yang memungkinkan perorangan ataupun organisasi

menampilkan layanan jasa atau produknya di web / situs Internet.

Tempat dapat juga diartikan sebagai tempat penyimpanan data berupa

megabytes (mb) hingga terabytes (tb) yang memiliki koneksi ke

internet sehingga data tersebut dapat direquest atau diakses oleh user

dari semua tempat secara simultan. Inilah yang menyebabkan sebuah

website dapat diakses bersamaan dalam satu waktu oleh multi user.

2.1.4. Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah sebuah intruksi standar untuk memerintahkan

komputer agar menjalankan fungsi tertentu

1. Hypertext Prepocesor (PHP)

Hypertext Prepocessor atau yang biasa disebut dengan PHP adalah sebuah

bahasa pemrograman yang perintahnya dilaksanakan pada server dan kemudian

hasilnya ditampilkan pada komputer klien. PHP juga merupakan HTML embedded,

13

yaitu perintah-perintah PHP yang dituliskan bersamaan dengan perintah-perintah

HTML.

Menurut Suryatiningsih dan Wardan dalam (Kusniawan, 2016) “PHP adalah

bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side.

Semua sintax yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan

yang dikirimkan ke browser hanya berupa hasilnya saja”.

Seperti halnya pada HTML, PHP mempunyai aturan penulisan tersendiri.

Untuk menandakan bahwa penggunaan script PHP pada dokumen HTML, diperlukan

tag PHP yang ditulis sebagai berikut:

<?php

<isi coding php>

?>

2. Hypertext Markup Language (HTML)

Menurut Abdulloh dalam (Handayani vembria rose, Ragil Wijianto, 2018)

“Menjelaskan tentang HTML singkatan dari Hyper Text Markup Language, yaitu

skrip yang berupa tag-tag untuk membuat dan mengatur struktur website”.

Struktur dasar HTML sebagai berikut:

<html>

<head>

<title>Judul Halaman</title>

<head>

<body>

{konten website}

</body>

14

</html>

3. Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut Abdulloh dalam (Handayani vembria rose, Ragil Wijianto, 2018)

“Menjelaskan tentang bahwa CSS singkatan dari Cascading Style Sheets, yaitu skrip

yang digunakan untuk mengatur desain website”.

Sedangkan menurut (Kusniawan, 2016) Cascading Style Sheet (CSS) adalah

“suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur style suatu dokumen. pada

umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan web yang dibuat dengan bahasa

HTML dan XHTML”.

Beberapa jenis CSS yang dikenal, diantaranya:

a. CSS Internal

CSSadalah code CSS yang diletakkan pada file pemanggilnya misalnya

pada file HTML. Internal CSS diletakkan pada tag <Style> dalam header tag

<Head>. Penggunaan internal CSS yang efisien diterapkan jika hanya

sebuah file HTML saja yang membutuhkan sebuah CSS dan CSS tersebut

diterapkan pada banyak elemen HTML.

Contoh struktur CSS internal:

<head>

<title>Internal CSS</title>

<style type=”teks/css”>

H1{color:blue; text-align; center};

P{color:white; background: black; padding: 10px 10px};

</style>

</head>

<h1>Ini Contoh Internal CSS</h1><br/>

15

<p>hallo! Ini adalah bagian contoh penggunaan internal

CSS yang bisa anda buat sendiri dirumah. Semoga bermanfaat!

</p>

b. CSS Eksternal

CSS eksternal adalah peletakkan code CSS pada sebuah file yang dilink-

kan terhadap file yang memanggilnya. Pada file CSS tersebut tidak diawali

oleh sebuah tag seperti <Style> tetapi langsung dengan menuliskan code-

code CSS. File CSS yang berekstensi (css) dapat dilink-kan dengan sebuah

dokumen HTML dengan menggunakan tag <link>. Eksternal CSS digunakan

jika banyak file membutuhkan CSS yang sama, maka penerapan eksternal

CSS lebih efisien.

Contoh struktur CSS eksternal:

<head>

<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”/css/style.css” />

</head>

c. CSS Inline

CSS Inline adalah memasukkan kode CSS pada line HTML tepatnya pada

atribut “style” pada sebuah tag. Inline CSS dapat digunakan jika penggunaan

CSS tidak terlalu banyak dan cukup dibutuhkan oleh tag pemanggilnya saja.

Karena jika pemakaiannya terlalu banyak misalnya pada setiap tag yang

memerlukannya.

Maka penggunaan inline CSS tidak efisien dan malah akan membuat

“kotor” kode HTML dan ukuran file pun akan semakin besar. Contoh struktur

inline CSS:

16

<p style=”background: red; color: white; font-weight: bold; padding:

5px 5px; border-radius: 2px 2px;”>

Ini adalah contoh penggunaan inline CSS fungsinya adalah untuk

membuat perbedaan pada tag html tertentu agar tidak mengikuti pengaturan

global yang terdapat pada internal ataupun external css.</p>

4. JavaScript

Menurut (Constantianus, 2015) Java Script adalah

kode-kode program kecil yang dapat digunakan untuk membuat

halaman web terlihat lebih dinamis. Dengan menggunakan Java Script

kita dapat menambahkan beberapa fitur yang dapat membuat tampilan

lebih menarik serta dapat juga membatasi aksi dari pengguna. Dengan

Java Script, navigasi menu yang lebih canggih serta efek grafis

sederhana dapat dilakukan.

5. JQuery

Menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam (Eka Wida Fridayanthie, 2016)

“JQuery adalah suatu library JavaScript yang akan menjadikan web lebih bagus

dalam hal user interface, lebih stabil, dan dapat mempercepat waktu kinerja dalam

pembuatan web hanya perlu memanggil fungsinya saja tanpa harus membuat dari

awal”.

6. Bootsrap

Menurut (Novianto, 2016) Bootstrap adalah “platform untuk membuat

interface website dan aplikasi berbasis web. Bootstrap berisi kode html dan css yang

telah dilengkapi desain untuk tipografi, bentuk, tombol, navigasi, dan lain

sebagainya. Bootstrap bertujuan untuk meringankan pembuatan dan pengembangan

web”.

17

7. Codeigniter

Menurut (Novianto, 2016) Codeigniter adalah “sebuah web application

framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun aplikasi web.

Tujuan utama pengembangan codeigniter adalah untuk membantu developer dalam

pengerjaan aplikasi yang lebih cepat daripada menulis semua code dari awal dan

codeigniter merupakan salah satu framework php tercepat yang ada saat ini”.

8. Sublime Text

Menurut (Pasaribu, 2017) Sublime Text Editor adalah “editor teks untuk

berbagai bahasa pemograman termasuk pemograman PHP. Sublime Text Editor

merupakan editor text lintas platform dengan Python Application Programming

Interface (API). Sublime Text Editor juga mendukung banyak bahasa pemrograman

dan bahasa markup, dan fungsinya dapat ditambah dengan plugin, dan Sublime Text

Editor tanpa lisensi perangkat lunak”.

2.1.5. Basis Data

Menurut (Puspitasari, 2016) “Basis data merupakan kumpulan dari item data

yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan

sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan

software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu”

1. Structured Query Language (SQL)

Menurut (Rosa dan Shalahuddin 2015) “Structured Query Language (SQL)

adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS (Relational

Database Management System)”. SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori

aljabar relasional kalkulus.

2. My Structured Query Language (MySQL)

Menurut buku dari wahana computer dalam (Anjaya, Lukito, &

Djatikusuma, 2014) MySQL merupakan

sistem manajemen database. Database merupakan struktur

penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses, dan memproses

18

data yang disimpan dalam database komputer, diperlukan sistem

manajemen database seperti MySQL server. MySQL merupakan

sistem manajemen database atau basis data terhubung (relational

database manajemen system). Database terhubung menyimpan data

pada tabel tabel terpisah.

2.1.6. Software Pendukung

Adapun software pendukung yang digunakan pembuatan laporan Tugas

Akhir ini yaitu :

1. PHPMyAdmin

Menurut Zaki dan Smitdev dalam (Kristania et al., 2017) “PHPMyAdmin

adalah MySQL client yang berupa aplikasi web dan umumnya tersedia di server php

seperti XAMPP maupun server komersial lainya. Di web server local, anda dapat

mengakses PHPMyAdmin mengunakan URL”.

Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa PhpMyAdmin adalah sebuah

software pemrograman PHP yang digunakan sebagai administrator MySQL yang

merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada di komputer.

Sumber: Aplikasi PHPMyAdmin

Gambar II.2. PHPMyAdmin

19

2. XAMPP

Menurut Wardana dalam (Handayani vembria rose, Ragil Wijianto, 2018)

menerangkan bahwa “XAMPP adalah paket software yang di dalamnya sudah

terkandung Web Server Apache, database MySQL, dan PHP interpreter. “Dalam

bukunya menerangkan bahwa XAMPP adalah paket software yang di dalamnya

sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL, dan PHP interpreter”.

Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan paket PHP

dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu

pengembangan aplikasi berbasis PHP dan saat ini merupakan andalan para

programmer.

Sumber: Aplikasi Xampp

Gambar II.3. XAMPP

2.1.7. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Model SDLC air terjun (waterfall) model air terjun menyediakan pendekatan

alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,

20

desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Berikut adalah gambar

model air terjun

Sumber: (Rosa dan Shalahuddin, 2015)

Gambar II.4. Ilustrasi model waterfall

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015) Metode yang digunakan pada

pengembangan perangkat lunak menggunakan model waterfall yang terbagi menjadi

lima tahapan, yaitu:

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak

seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada

tahap in perlu untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangakat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat

lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi

kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar

dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat

lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

21

3. Pembuatan Kode

Program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.Hasil

dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada

tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logic dan fungsional

dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai

dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (Maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirim ke user.Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang

muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi

dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi

proses pengembangan mulai dari analsis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak

yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.2. Teori Pendukung

Teori pendukung merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan

bentuk logical model dari perancangan sistem informasi, dimana simbol-simbol,

lambang-lambang dan diagram-diagram menunjukkan secara tepat fisiknya. Logical

model dapat digambarkan dengan struktur navigasi, Entity Relationship Diagram

(ERD), Logical Record Structure (LRS) dan pengujian web.

22

2.2.1. Struktur Navigasi

Dalam sebuah pemrograman website diperlukan struktur navigasi sebagai

penggambaran dari halaman-halaman apa saja yang tersedia di dalam website.

Layaknya petunjuk arah, navigasi memudahkan pengguna untuk “berselancar”

didalam sebuah website. Objek yang digunakan dalam sebuah navigasi dapat berupa

tombol atau teks yang disisipkan hyperlink untuk mengakses suatu halaman tertentu.

Struktur navigasi dapat diartikan sebagai alur dari suatu program yang

menggambarkan rancangan hubungan antar area yang berbeda sehingga

memudahkan proses pengorganisasian seluruh elemen website.

Menurut (Binanto & Andriansyah, 2016), ada empat macam bentuk dasar

navigasi, yaitu:

1. Struktur Navigasi Berurut (Linier)

Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut

yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya.

Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu halaman

sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya atau

dua halaman sesudahnya, pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan,

dalam frame atau byte informasi satu ke yang lainnya.

Sumber: (Andriansyah, 2016)

Gambar II.5. Ilustrasi Struktur Navigasi Berurut (Linier)

23

2. Struktur Navigasi Tidak Berurut (Non-Linier)

Struktur navigasi non-linier merupakan pengembangan dari struktur navigasi

linier. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan

yang dibuat pada struktur non-linier ini berbeda dengan percabangan pada struktur

hirarki, karena pada percabangan non-linier ini walaupun terdapat percabangan tetap

tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master Page

dan Slave Page, pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek

dengan tidak terikat jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sumber: Andriansyah (2016)

Gambar II.6. Ilustrasi Navigasi Tidak Beruntut (Non Linier)

3. Struktur Navigasi Hirarki

Struktur dasar ini disebut juga struktur linier dengan percabangan karena

pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon yang terbentuk oleh logika

ini.

Sumber: (Andriansyah, 2016)

Gambar II.7. Ilustrasi Navigasi Hirarki

24

4. Struktur Navigasi Campuran (Composite)

Struktur navigasi jenis ini pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas

(secara non-linier), tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi

penting dan pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.

Sumber: (Andriansyah, 2016)

Gambar II.8. Ilustrasi Navigasi Campuran (Composite)

2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2014) “Entity Relationship Diagram (ERD)

Merupakan bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional.

Jika menggunakan OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.

ERD menjadi salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering

digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional. Penggunaannya

yang sangat luas disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kemudahan, penggunaan

yang secara luas Computer Aided Software Engineering (CASE), dukungan konsep

matematika (kalkulus relasional) yang tangguh, hubungan entitas antar entitas

merupakan konsep pemodelan alamiah yang sesuai dengan keadaan dunia nyata.

ERD menjadi salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering

digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional. Penggunaannya

yang sangat luas disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kemudahan, penggunaan

yang secara luas Computer Aided Software Engineering (CASE), dukungan konsep

25

matematika (kalkulus relasional) yang tangguh, hubungan entitas antar entitas

merupakan konsep pemodelan alamiah yang sesuai dengan keadaan dunia nyata.

Sumber: (Rosa dan Shalahuddin 2015)

Gambar II.9. Simbol-simbol ERD

26

1. Entitas (Entity) Entitas adalah sesuatu yang nyata atau abstrak akan

menyimpan data.

2. Relasi (Relationship) Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara satu

atau lebih entitas.

3. Atribut (Attribute) Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar

instansi pada entitas tertentu.

Dalam ERD aturan terpenting adalah Kardinalitas Relasi (Mapping

Cardinalities) yang menentukan jumlah entity yang dapat dikaitkan dengan jumlah

entity lainnya melalui relationship-set, diantaranya:

1. One-to-One, sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak satu

entitas pada B dan sebuah entitas pada B berhubungan dengan paling banyak

satu entitas pada A.

Contoh : Setiap seorang supir menyupiri satu mobil. Dan satu mobil hanya

dapat di supiri oleh satu sopir.

Gambar II.10. Ilustrasi One To One

2. One-to-Many, sebuah entitas pada A berhubungan dengan nol atau lebih

entitas pada B. Sebuah entitas pada B dapat dihubungkan dengan paling

banyak satu entitas pada A.

Contoh : Setiap kelas terdapat banyak siswa, dan banyak siswa terdapat

dalam satu kelas.

Gambar II.11. Ilustrasi One To Many

27

3. Many-to-One, sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak satu

entitas pada B. Sebuah entitas pada B dapat dihubungkan dengan nol atau

lebih entitas pada A.

Contoh : Beberapa mahasiswa dapat mengambil satu jurusan, dan satu

jurusan diambil lebih dari satu anggota.

Gambar II.12. Ilustrasi Many To One

4. Many-to-Many, sebuah entitas pada A berhubungan dengan nol atau lebih

entitas pada B dan sebuah entitas pada B dapat dihubungkan nol atau lebih

entitas pada A.

Contoh : Beberapa mahasiswa dapat mengikuti lebih dari satu

matakuliah, dan setiap mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu

mahasiswa walaupun tidak dalam satu waktu (dalam waktu yang

bersamaan).

Gambar II.13. Ilustrasi Many To Many

2.2.3. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Tabrani dalam (Kuryanti, 2016) “Logical Record Structure (LRS)

dibentuk dengan nomor dari tipe record”. Beberapa tipe record digambarkan oleh

kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik. Perbedaan LRS dengan E-R

28

diagram adalah nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan.

LRS terdiri dari link-link diantara tipe record.

Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record field-field yang kelihatan pada

kedua link tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang

dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua

model yang dapat dikonversikan ke LRS, metode yang lain dimulai dengan ER-

Diagram dan langsung dikonversikan ke LRS.

Sedangkan pada jurnal (Supriadi dan Apriliandi 2015) Logical Record

Structure (LRS) terdiri dari link antar type record. Link ini menunjukan arah dari satu

type record yang lain.

Berikut beberapa aturan dalam melakukan transformasi ERD ke Logical

Record Structure:

1. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada

diluar kotak dan atribut berada dalam kotak.

2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang

dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.

Setelah ERD ditransformasikan ke bentuk LRS, maka hasil akhir dari proses

transformasi tersebut adalah sebuah diagram yang sudah dapat menggambarkan basis

data yang akan digunakan. LRS terdiri dari tipe record, yang berupa sebuah persegi

dengan field yang dibutuhkan di dalamnya. LRS terdiri juga dari hubungan antara

tipe record tersebut.

Berikut beberapa pedoman dalam membuat Logical Record Structure:

1. Tiap entity dan relationship dijadikan sebuah Logical Record Structure.

2. Nama LRS menjadi nama tabel.

3. Tiap 1 atribut menjadi 1 kolom.

29

4. Nama atribut akan menjadi nama kolom.

2.2.4. Implementasi dan Pengujian Web

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2014) dalam “Black-box testing adalah

perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode

program”. Pengujian web yang dilakukan pada kesempatan ini, menggunakan

metode black box testing.

Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui fungsi-fungsi, masukan dan

keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan

pengujian dengan metode black box testing memungkinkan pengembang software

untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat

fungsional suatu program.

Adapun beberapa kategori kesalahan yang diuji oleh black box testing,

diantaranya:

a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

b. Kesalahan interface.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

d. Kesalahan performa.

e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.