bab ii kp

15
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mesin yang digunakan pada saat Kerja Praktek 2.1.1 Mesin Cutting Torch Oxygen 2.1.1.1 Definisi Mesin Cutting Torch Oxygen Mesin Cutting Torch Oxygen adalah suatu alat yang digunakan untuk memotong pelat atau logan dengan ketebalan tertentu. Dengan cara memotong yang memanfaatkan api yang keluar dari cutting tip dan memiliki suhu sangat tinggi sehingga mampu melelehkan serta memotong besi maupun baja yang sulit dipotong menggunakan mesin cutting biasa. Mesin Cutting Torch Oxygen menggunakan bantuan nitrogen dan oksigen sebagai gas yang memicu keluarnya api. Gambar 2.1 Mesin Cutting Torch Oxygen Kelebihan mesin cutting torch oxygen selain dapat memotong pelat dengan ketebalan mencapai 25 milimeter, pemotongan juga dapat dilakukan dengan cepat. Untuk kekurangannya, pengoperasian mesin cutting ini harus dilakukan oleh operator

Upload: nuhman

Post on 24-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan kp di cv purba karya baja

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KP

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mesin yang digunakan pada saat Kerja Praktek

2.1.1 Mesin Cutting Torch Oxygen

2.1.1.1 Definisi Mesin Cutting Torch Oxygen

Mesin Cutting Torch Oxygen adalah suatu alat yang digunakan untuk memotong

pelat atau logan dengan ketebalan tertentu. Dengan cara memotong yang memanfaatkan api

yang keluar dari cutting tip dan memiliki suhu sangat tinggi sehingga mampu melelehkan

serta memotong besi maupun baja yang sulit dipotong menggunakan mesin cutting biasa.

Mesin Cutting Torch Oxygen menggunakan bantuan nitrogen dan oksigen sebagai gas yang

memicu keluarnya api.

Gambar 2.1 Mesin Cutting Torch Oxygen

Kelebihan mesin cutting torch oxygen selain dapat memotong pelat dengan ketebalan

mencapai 25 milimeter, pemotongan juga dapat dilakukan dengan cepat. Untuk

kekurangannya, pengoperasian mesin cutting ini harus dilakukan oleh operator yang handal

karena mesin ini cukup sulit digunakan. Hasil potong dari mesin cutting torch oxygen tidak

bisa langsung dipakai karena harus di gerinda terlebih dahulu untuk membuang sisa jelaga

atau lelehan besi sisa. Selain itu, mesin cutting torch oxygen cukup berbahaya karena

menggunakan api dengan suhu yang sangat tinggi.

Page 2: BAB II KP

II-2

2.1.1.2 Gambar Mesin Cutting Torch Oxygen

Berikut ini adalah gambar mesin cutting torch oxygen yang digunakan saat

melakukan kerja praktek:

Gambar 2.2 Mesin Cutting Torch Oxygen

2.1.1.3 SOP (Standard Operational Procedure) Mesin Cutting Torch Oxygen

Dalam SOP (Standard Operational Procedure) memiliki tiga langkah, yaitu langkah

persiapan, langkah pelaksanaan pengerjaan dan langkah perawatan. Berikut ini adalah

langkah – langkah yang sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure) dalam

menggunakan mesin cutting:

2.1.1.3.1 Langkah Persiapan

Dalam mengoperasikan mesin cutting torch oxygen diperlukan persiapan. Berikut

ini adalah langkah – langkah persiapan penggunaan mesin cutting:

a. Mengetahui dan memahami prosedur penggunaan mesin cutting.

b. Mengecek keadaan komponen – komponen pada mesin cutting.

c. Mengetahui jenis benda kerja yang ingin dipotong.

d. Menyiapkan benda kerja yang ingin dipotong.

e. Menyiapkan alat safety (masker, sarung tangan khusus, kacamata safety).

f. Memakai alat safety (masker, sarung tangan khusus, kacamata safety) yang harus

digunakan selama proses berlangsung.

g. Meletakkan benda kerja di tempat yang aman untuk dipotong

Page 3: BAB II KP

II-3

2.1.1.3.2 Langkah Pelaksanaan Pengerjaan

Berikut ini adalah langkah – langkah pelaksanaan pengerjaan pada mesin cutting

torch oxygen:

a. Menaruh benda kerja ditempat yang aman

b. Membuka saluran gas nitrogen dan oksigen pada tabung

c. Membuka saluran gas pada cutting tip

d. Memegang dan menyalakan mesin cutting torch oxygen dengan cara menyulutkan

api diujung cutting tip

e. Mengatur ukuran api yang keluar hingga api berwarna kebiru-biruan

f. Mendekatkan api pada benda kerja yang ingin dipotong tetapi jangan sampai

menempel

g. Memotong sambil menekan tuas oksigen yang terdapat pada handle

h. Setelah benda kerja terpotong, mengecilkan api yang keluar

i. Mematikan api yang keluar melalui cutting tip dengan memutuskan aliran gas

j. Menaruh kembali cutting torch di tempat yang aman

2.1.1.3.3 Langkah Perawatan

Berikut ini adalah langkah – langkah perawatan pada mesin cutting torch oxygen:

a. Memeriksa kelayakan setiap komponen mesin

b. Memastikan saluran untuk keluarnya gas tertutup dengan rapat

c. Melakukan pengecekkan rutin minimal 2 bulan sekali

2.1.2 Mesin Gerinda Tangan

2.1.2.1 Definisi Mesin Gerinda Tangan

Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah atau

memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu

gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,

pengasahan atau pemotongan. Terdapat dua jenis mesin gerinda tangan yang terdapat di

perusahaan tempat melakukan kerja praktek, yaitu hand grinding machine 4 inch dan hand

grinding machine 7 inch. Mesin gerinda yang kami gunakan adalah hand grinding machine 4

inch yang digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja setelah di potong

menggunakan cutting torch oxygen.

Page 4: BAB II KP

II-4

Kelebihan mesin gerinda tangan adalah mesin ini mudah dibawa dan dapat

menghaluskan daerah benda kerja yang sulit dihaluskan menggunakan gerinda duduk. Dan

karena banyaknya bentuk benda kerja yang berukuran besar, maka perusahaan tempat kami

melakukan kerja praktek menggunakan mesin gerrinda tangan. Kekurangannya adalah

gerinda tangan memiliki batu gerinda yang cepat habis, karena gerinda tangan digerakan

manual oleh operator maka dibutuhkan operator yang memiliki keterampilan dan pengalaman

yang cukup sehingga hasil penghalusan sesuai dengan yang diinginkan.

2.1.2.2 Gambar Mesin Gerinda Tangan

Berikut ini adalah gambar mesin gerinda tangan yang digunakan saat melakukan kerja

praktek:

Gambar 2.3 Mesin Gerinda Tangan

2.1.2.3 SOP (Standard Operational Procedure) Mesin Gerinda Tangan

Dalam SOP (Standard Operational Procedure) memiliki tiga langkah, yaitu langkah

persiapan, langkah pelaksanaan pengerjaan dan langkah perawatan. Berikut ini adalah

langkah – langkah yang sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure) dalam

menggunakan mesin gerinda:

2.1.2.3.1 Langkah Persiapan

Dalam mengoperasikan mesin gerinda tangan diperlukan persiapan. Berikut ini

adalah langkah – langkah persiapan pada mesin gerinda tangan:

a. Mengetahui dan memahami prosedur penggunaan mesin gerinda.

b. Mengecek keadaan komponen – komponen pada mesin gerinda.

c. Menyiapkan benda kerja yang ingin dihaluskan..

Page 5: BAB II KP

II-5

d. Menyiapkan alat safety (masker, sarung tangan, kacamata safety).

e. Memakai alat safety (masker, sarung tangan, kacamata safety) yang harus

digunakan selama proses berlangsung.

2.1.2.3.2 Langkah Pelaksanaan Pengerjaan

Berikut ini adalah langkah – langkah pelaksanaan pengerjaan pada mesin gerinda

tangan:

a. Menghidupkan mesin gerinda dengan menekan tombol on.

b. Memegang erat mesin gerinda dengan kedua tangan

c. Mendekatkan batu gerinda dengan benda kerja dengan perlahan sampai

kehalusan benda kerja sesuai dengan yang diinginkan.

d. Mematikan mesin gerinda dengan menekan tombol off.

2.1.2.4 Langkah Perawatan

Berikut ini adalah langkah – langkah perawatan pada mesin gerinda:

a. Memeriksa kelayakan setiap komponen mesin

b. Melakukan pengecekan secara rutin minimal 2 bulan sekali

2.1.3 Mesin Drill Jet Loss

2.1.3.1 Definisi Mesin Drill Jet Loss

Proses gurdi adalah proses pemesinan yang paling sederhana diantara proses

pemesinan yang lain. Proses gurdi digunakan untuk pembuatan lubang silindris. Mesin drill

jet loss adalah salah satu mesin gurdi yang terdapat di perusahaan tempat kami melakukan

kerja praktek. Prinsip kerjanya hampir sama dengan mesin drill magnet tetapi bedanya

ukurannya lebih besar, mata bor berdiameter lebih lebar dan mesin drill jet loss tidak bisa

dibawa kemana-mana seperti mesin drill magnet.

Kelebihan mesin drill jet loss adalah mesin ini dapat melubangi benda kerja dengan

cepat. Semakin tebal besi atau pelat yang ingin dilubangi, semakin cepat pula mesin tersebut

bekerja. Sebaliknya, jika besi atau pelat yang ingin dilubangi tipis, maka proses pelubangan

harus dilakukan dengan sangat perlahan dan hati-hati. Mesin drill jet loss menggunakan daya

1100 watt 230 V AC 50 Hz 5,2 A dengan kecepatan putar 620 rpm.

Page 6: BAB II KP

II-6

2.1.3.2 Gambar Mesin Drill Jet Loss

Berikut ini adalah gambar mesin drill jet loss yang digunakan saat melakukan kerja

praktek:

Gambar 2.4 Mesin Drill Jet Loss

2.1.3.3 SOP (Standard Operational Procedure) Mesin Drill Jet Loss

Dalam SOP (Standard Operational Procedure) memiliki tiga langkah, yaitu langkah

persiapan, langkah pelaksanaan pengerjaan dan langkah perawatan. Berikut ini adalah

langkah – langkah yang sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure) dalam

menggunakan mesin drill jet loss:

2.1.3.3.1 Langkah Persiapan

Dalam mengoperasikan mesin drill jet loss diperlukan persiapan. Berikut ini adalah

langkah – langkah persiapannya :

a. Mengetahui dan memahami prosedur penggunaan mesin drill jet loss

b. Memeriksa keadaan mata bor

c. Menyiapkan benda kerja yang ingin dilubangi

d. Menaruh benda kerja dibawah mesin drill jet loss

e. Memastikan benda kerja tidak terlalu tipis, minimal 10 milimeter

f. Menyiapkan alat safety (masker, sarung tangan khusus, kacamata safety).

g. Memakai alat safety (masker, sarung tangan khusus, kacamata safety) yang harus

digunakan selama proses berlangsung

Page 7: BAB II KP

II-7

2.1.3.3.2 Langkah Pelaksanaan Pengerjaan

Berikut ini adalah langkah – langkah pelaksanaan pengerjaan pada mesin drill jet

loss:

a. Menghidupkan tombol on pada magnet sehingga benda kerja menempel kuat

dibawah mesin drill jet loss

b. Menghidupkan mesin dengan menekan tombol on.

c. Menggerakan pahat ke bawah dengan memutarkan handle secara perlahan.

d. Menyemprotkan cairan pendingin ke mata pahat potong selama penggurdian.

e. Menggerakkan pahat ke atas dengan memutarkan handle secara perlahan.

f. Mematikan mesin dengan menekan tombol off.

g. Mematikan tombol on pada magnet

2.1.3.3.2 Langkah Perawatan

Berikut ini adalah langkah – langkah perawatan pada mesin drill jet loss:

a. Membersihkan geram dengan kuas setelah pemakaian mesin drill jet loss.

b. Memoleskan mesin gurdi dengan oli agar tidak berkarat.

c. Melakukan pengecekkan mesin secara rutin minimal 2 bulan sekali. Pengerjaan

dengan kepala bor yang rusak tidak diperbolehkan.

2.1.4 Mesin Roll Bending

2.1.4.1 Definisi Mesin Roll Bending

Mesin roll bending adalah mesin yang digunakan untuk mengubah pelat menjadi

gulungan-gulungan bundar. Mesin roll yang kami gunakan saat melakukan kerja praktek

adalah mesin roll bending asimetris. Karena perusahaan membuat belt cover, tangki,

platform, dan coupling cover yang semuanya berbentuk silindris maka mesin ini sangat

dibutuhkan.

Mesin ini merupakan tipe yang paling sederhana, menggunakan 3 roll yang disusun

secara asimetris yang mana 2 roll digunakan untuk menjepit dan satu roll untuk

mengarahkan. Mesin ini digunakan untuk mengerol plat plat tipis. Cara pengoperasiaannya

adalah dengan menaruh pelat diantara roll dan memutar roll hingga pelat berubah bentuk

menjadi silindris. Tenaga yang digunakakan adalah dari tenaga manusia.

Page 8: BAB II KP

II-8

2.1.4.2 Gambar Mesin Roll Bending

Berikut ini adalah gambar mesin roll bending yang digunakan saat melakukan kerja

praktek:

Gambar 2.5 Mesin Roll Bending Asimetris

2.1.4.3 SOP (Standard Operational Procedure) Mesin Roll Bending

Dalam SOP (Standard Operational Procedure) memiliki tiga langkah, yaitu langkah

persiapan, langkah pelaksanaan pengerjaan dan langkah perawatan. Berikut ini adalah

langkah – langkah yang sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure) dalam

menggunakan mesin roll bending:

2.1.4.3.1 Langkah Persiapan

Dalam mengoperasikan mesin roll bending diperlukan persiapan. Berikut ini adalah

langkah – langkah persiapannya :

a. Mengetahui dan memahami prosedur penggunaan mesin roll bending

b. Menyiapkan benda kerja yang ingin dirol

c. Menaruh benda kerja atau pelat diantara roll

d. Memastikan benda kerja atau pelat tersisipkan di tengah roll horizontal dan

tidak miring

e. Menyiapkan alat safety (sarung tangan)

f. Memakai alat safety (sarung tangan)

g. Menyetel kedalaman roll dengan teliti

Page 9: BAB II KP

II-9

2.1.4.3.2 Langkah Pelaksanaan Pengerjaan

Berikut ini adalah langkah – langkah pelaksanaan pengerjaan pada mesin roll

bending:.

a. Menggerakan dengan memutarkan pemutar secara perlahan

b. Lakukan berulang kali hingga benda kerja atau pelat berbentuk silindris

sempurna

2.1.4.3.3 Langkah Perawatan

Berikut ini adalah langkah – langkah perawatan pada mesin roll bending:

d. Mengoleskan pemutar mesin roll bending dengan oli agar tidak berkarat

e. Menyimpan mesin roll bending di tempat yang tidak terkena air

f. Melakukan pengecekkan secara rutin minimal 2 bulan sekali

2.2 Analisa Hasil Kerja Praktek

Dari hasil kerja praktek di CV Purba Karya Baja, diketahui bahwa perusahaan tersebut

telah ada sejak 1990 dan mulai resmi menjadi perusahaan yang menerima pemesanan

manufaktur pada tahun 2004. Dari tahun 2004 telah banyak produk yang telah dibuat oleh

perusahaan ini, diantaranya adalah tiang-tiang pilar pabrik, kompeyer, tangga monyet, belt

cover, platform, tangki, couping cover dan produk lain.

Semua produk dikerjakan sendiri oleh pegawai di perusahaan dengan bahan baku yang

didapat dari distributor PT Krakatau Steel. Jumlah pegawai dan staff di CV Purba Karya Baja

berjumlah 40 orang dengan jam kerja 8 jam setiap harinya. Dipimpin oleh Bapak Ir. Irman

Budiman sebagai Direktur Utama dan Bapak Juli Iskandar sebagai supervisor. Karena pekerja

di CV Purba Karya Baja mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dan tidak semua

memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, di CV ini malakukan pelatihan kepada

semua pekerjanya. Penanggung jawab di dalam perusahaan adalah Bapak Indra di dampingi

oleh Bapak Rahmat.

Pekerja yang dianggap cukup kompeten dan telah bekerja paling tidak 2 tahun

direkomendasikan ke perusahaan-perusahaan besar seperti PT Krakatau Steel, PT Krakatau

Engineering dan PT Krakatau Posco. Di dalam CV Purba Karya Baja pekerja dibagi menjadi

3 tingkatan dengan keahliannya masing-masing. Pertama adalah Peeter, di tingkat Peeter

dibagi mejadi 2, yaitu Peeter 1 dengan keahlian dapat membaca gambaran produk yang

dipesan dan Peeter 2 dengan keahlian dapat membaca dan melakukan pemolaan pada benda

Page 10: BAB II KP

II-10

kerja. Tingkat 2 adalah Welder, welder memiliki keahlian dalam melakukan proses pabrikasi

yang ada seperti pengelasan, pemotongan, penggurdian, penghalusan dan lain sebagainya.

Tingakat 3 adalah Helper, helper adalah orang yang membantu memindahkan bahan baku

maupun produk sehingga dapat melakukan proses yang diperlukan.

Di CV Purba Karya Baja terdapat banyak mesin dan alat baik yang masih dapat

digunakan maupun tidak. Mesin yang masih dapat digunakan adalah mesin cutting torch

oxygen, mesin cutting rel, mesin cutting wheel, mesin gerinda 4 inch, mesin gerinda 7 inch,

mesin las, mesin bending siku, mesin roll bending, mesin drill duduk, mesin drill magnet,

mesin drill jet loss, alat brushing dan mesin untuk pengecatan (spray gun). Di perusahaan ini

juga terdapat mesin yang sudah tidak bisa digunakan seperti mesin potong cut of machine,

bending siku, mesin las dan mesin drill. Sayangnya mesin tersebut hanya dibiarkan

menumpuk di dalam tempat kerja. Maintenance mesin-mesin di CV Purba Karya Baja

dilakukan oleh Bapak Erwin, dan pengecekkan dilakukan minimal 2 bulan sekali. Karena

tempat penyimpanan mesin yang terlalu terbuka dan rentan terkena air hujan, banyak terdapat

mesin yang tidak dapat digunakan karena berkarat. Mesin yang sudah tidak bisa digunakan

tidak diperbaiki melainkan hanya dibiarkan dan menumpuk sehinga membuat tempat kerja

terasa tidak nyaman.

Tenaga kerja di CV Purba Karya Baja tidak terlalu mempedulikan keselamatan kerja.

Karena merasa sudah terbiasa mereka megabaikan hal-hal penting seperti memakai sarung

tangan, kacamata safety dan masker yang dapat membahayakan jika terjadi hal yang tidak

diinginkan. Dengan tempat kerja yang berantakan dan kurang perawatan juga membahayakan

bagi tenaga kerja di perusahaan ini. PT CV Purba Karya Baja menggunakan sistem JIT (Just

In Time) jadi, perusahaan ini hanya akan bekerja saat ada pemesanan. Tanpa adanya gudang

penyimpanan, maka tenaga kerja dituntut untuk kerja sesuai target dalam waktu yang

ditentukan. Perusahaan ini tidak memiliki genset dengan daya besar, sehingga bila terjadi

gangguan listrik atau mati lampu, mereka hanya mengerjakan pekerjaan yang tidak

membutuhkan listrik seperti melakukan pemolaan pada benda kerja dan pemotongan secara

manual. Saat tidak ada pemesanan, tenaga kerja melakukan pelatihan dan seminar terkait

manufaktur. CV Purba Karya Baja juga menerima panggilan jasa ke luar pulau jawa seperti

Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi.