bab ii kondisi kemiskinan daerah kota...
TRANSCRIPT
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-1
BAB II KONDISI KEMISKINAN DAERAH
KOTA SURAKARTA
2.1. Kondisi Umum Daerah
2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta pada tahun 2013 hingga tahun 2017
mengalami cenderung menurun dibandingkan tahun 2013 (6,25%). Namun dilihat
kondisi setahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta mengalami
kenaikan, yaitu pada tahun 2016 sebesar 5,32% dan pada tahun 2017 naik
menjadi sebesar 5,33%. Kondisi ini relevan dengan kondisi pertumbuhan
ekonomi nasional, namun kondisi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah
terjadi stagnan pada angka 5,27%. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Sumber : BPS Nasional, Buku “Produk Domestik Regional Bruto Provinsi- Provinsi di Indonesia Menurut lapangan usaha”, 2018
Gambar 2.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta
Tahun 2013-2017 (%)
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kota-kota lainnya se Jawa
Tengah pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi kota Surakarta menempati posisi
ketiga tertinggi setelah Kota Semarang (5,64%) dan Kota Tegal (5,46%).
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
6,25
5,285,44
5,32 5,33
5,11
5,27
5,47
5,275,27
5,71
5,21
5,015,06
5,19
4,70
4,90
5,10
5,30
5,50
5,70
5,90
6,10
6,30
2013 2014 2015 2016 2017
Kota Surakarta Jawa Tengah Nasional
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-2
Sumber : BPS Nasional, Buku “Produk Domestik Regional Bruto Provinsi- Provinsi di Indonesia Menurut lapangan usaha”, 2018
Gambar 2.2 Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta
dan Kota Lainnya di Jawa Tengah Tahun 2017 (%)
2.1.2. PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menjadi salah satu indikator
untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu.
Penghitungan PDRB dilakukan atas dasar harga berlaku (harga-harga pada tahun
penghitungan) dan atas dasar harga konstan (harga-harga pada tahun yang
dijadikan tahun dasar penghitungan) untuk dapat melihat pendapatan yang
dihasilkan dari lapangan usaha (sektoral) maupun dari sisi penggunaan.
Selama lima tahun terakhir (2013-2017) struktur perekonomian Kota
Surakarta didominasi oleh 5 (lima) kategori lapangan usaha, diantaranya:
konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda
Motor, informasi dan komunikasi, Industri Pengolahan; dan Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum. Hal ini dapat dilihat dari peranan masing-
masing lapangan usaha terhadap pembentukan PDRB Kota Surakarta.
Sektor terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Surakarta pada tahun
2017 dihasilkan oleh lapangan usaha konstruksi, yaitu sebesar
Rp.10.967.643,65 juta; selanjutnya lapangan usaha Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor sebesar Rp.9.211.200,08 juta
mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 sebesar Rp.6.839.466,39 juta rupiah;
disusul oleh lapangan usaha Informasi dan komunikasi sebesar
Rp.4.553.522,76 juta; Kontribusi kategori Industri pengolahan sebesar
5,185,21
5,32 5,33
5,46
5,64
5,27
5,19
4,90
5,00
5,10
5,20
5,30
5,40
5,50
5,60
5,70
KotaMagelang
KotaSalatiga
KotaPekalongan
KotaSurakarta
Kota Tegal KotaSemarang
Kota Jawa Tengah Nasional
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-3
Rp.3.478.887,13 juta; Berikutnya lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum sebesar Rp.2.402.558,56 juta.
Salah satu sektor yang penyumbang PDRB terrendah yaitu sektor
Pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar Rp.204.257,51 juta, salah satu
penyebab utama adalah adalah berkurangnya luas lahan pada lapangan usaha
tersebut. Lambatnya kenaikan harga produk lapangan usaha tersebut
dibandingkan produk lain juga menjadi penyebab turunnya peranan lapangan
usaha.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-4
Tabel 2.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Kota Surakarta Tahun 2013-2017 (Juta Rupiah)
Kategori Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
A Pertanian, Kehutanan, danPerikanan 156.759,32 167.748,49 182.751,51 195.392,73 204.257,51
B Pertambangan dan Penggalian 600,78 697,25 770,26 779,11 800,26
C Industri Pengolahan 2.440.165,97 2.789.563,68 3.002.990,09 3.243.802,39 3.478.887,13
D Pengadaan Listrik dan Gas 58.562,30 60.379,07 64.963,06 74.052,94 82.618,04
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
49.564,92 52.562,74 55.285,78 57.524,26 61.412,83
F Konstruksi 7.707.302,44 8.591.705,73 9.410.744,97 10.191.821,93 10.967.643,65
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
6.839.466,39 7.307.631,60 7.889.988,82 8.486.444,94 9.211.200,08
H Transportasi dan Pergudangan 713.390,43 831.699,95 936.398,98 987.244,08 1.118.656,74
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1.614.045,03 1.826.367,28 2.015.814,83 2.242.400,85 2.402.558,56
J Informasi dan Komunikasi 3.201.750,06 3.453.784,47 3.715.658,93 3.943.522,76 4.553.522,76
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1.065.842,54 1.173.873,01 1.310.074,81 1.467.497,02 1.598.052,78
L Real Estat 1.148.116,83 1.296.580,03 1.436.443,80 1.554.663,91 1.673.192,64
M,N Jasa Perusahaan 208.386,73 235.080,88 272.952,59 305.638,45 328.367,83
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1.772.641,71 1.888.650,12 2.086.163,83 2.249.744,30 2.350.648,03
P Jasa Pendidikan 1.534.635,46 1.734.114,99 1.877.495,85 2.016.243,19 2.191.776,48
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 296.594,32 346.392,98 385.675,46 416.091,63 454.831,32
R,S,T,U Jasa lainnya 273.487,25 305.614,62 326.200,52 358.401,66 387.712,83
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 29.081.312,47 32.062.446,90 34.970.374,09 37.791.266,18 41.066.139,47
Sumber : BPS Kota Surakarta, Buku"Produk Domestik Regional Bruto Kota Surakarta Menurut Lapangan Usaha 2013-2017", 2018
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-5
PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan mengalami peningkatan
yang dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha
yang sudah bebas dari pengaruh inflasi. Nilai PDRB atas dasar harga
konstan pada tahun 2017 sebesar Rp. 31.562.980,46 juta rupiah. Secara
rinci PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
Kota Surakarta Tahun 2013-2017 dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-6
Tabel 2.2. PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
Kota Surakarta Tahun 2013-2017 (Juta Rupiah)
Kategori Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
A Pertanian, Kehutanan, danPerikanan 125.292,13 127.634,25 129.926,80 131.448,34 136.489,99
B Pertambangan dan Penggalian 562,50 549,59 535,17 532,82 530,74
C Industri Pengolahan 2.044.003,66 21.841.053,67 2.263.993,97 2.347.880,69 2.446.405,47
D Pengadaan Listrik dan Gas 61.821,35 63.499,68 65.092,81 69.156,76 72.109,52
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
47.384,05 48.594,69 49.454,24 50.640,12 53.518,10
F Konstruksi 6.767.584,32 7.014.333,33 7.390.395,31 7.865.547,96 8.255.938,75
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
6.193.415,14 6.458.014,08 6.723.422,13 7.029.200,29 7.415.193,59
H Transportasi dan Pergudangan 695.071,27 753.350,60 816.507,78 859.855,02 908.893,25
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.288.357,53 1.377.875,81 1.463.048,48 1.537.527,02 16.053.085,59
J Informasi dan Komunikasi 3.204.036,98 3.490.330,91 3.723.082,11 3.949.332,65 4.302.733,75
K Jasa Keuangan dan Asuransi 872.109,50 907.659,83 965.841,37 1.046.410,12 1.091.006,81
L Real Estat 1.094.700,86 1.164.923,59 1.249.065,08 1.328.972,87 1.397.574,02
M,N Jasa Perusahaan 177.726,37 189.915,26 207.530,85 224.829,61 233.751,42
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1.506.447,18 1.524.921,96 1.623.466,15 1.661.471,93 1.682.112,54
P Jasa Pendidikan 1.060.271,81 1.144.903,75 1.223.370,41 1.269.371,34 1.326.726,85
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 238.715,15 268.758,62 285.590,16 305.638,62 326.332,40
R,S,T,U Jasa lainnya 254.181,54 264.987,02 273.171,04 288.553,84 308.354,68
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 25.631.681,32 26.984.358,61 28.453.493,87 29.966.373,01 31.562.980,46
Sumber : BPs Kota Surakarta, Buku"Produk Domestik Regional Bruto Kota Surakarta Menurut Lapangan Usaha 2013-2017", 2018
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-7
2.1.3. Inflasi
Inflasi merupakan persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang
dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Inflasi yaitu indikator
ekonomi yang sering dicermati karena terkait langsung dengan kemampuan
daya beli dari uang yang dimiliki oleh masyarakat, terutama mereka yang
berpenghasilan tetap. Perubahan harga secara umum (inflasi/deflasi) untuk
barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat di ukur dengan perubahan Indeks
Harga Konsumen (IHK). Laju inflasi tahun kalender 2017 (Januari - Desember
2017) sebesar 3,10%, dalam kurun waktu lima tahun mengalami fluktuatif
dengan angka tertinggi pada tahun 2013 sebesar 8,32% dan angka terendah
pada tahun 2016 sebesar 2,15%, seperti terlihat pada gambar berikut.
Sumber: BPS Kota Surakarta, 2017
Gambar 2.3 Perkembangan Laju Inflasi Kota Surakarta Tahun
2013-2017 (%)
2.1.4. Indeks Gini
Salah satu indikator yang dipergunakan untuk menilai ketimpangan
pemerataan pendapatan di suatu wilayah adalah dengan menggunakan Indeks
Gini. Besarnya nilai Indeks Gini adalah 0 (nol) hingga 1 (satu) yang mengandung
arti bahwa sama sekali tidak terjadi ketimpangan ketika capaian indeks Gini
ketika bernilai 0 (nol) dan ketimpangan dapat dikatakan tinggi apabila capaian
Indeks Gini ketika bernilai 1 (satu). Ketimpangan pemerataan pendapatan
menggunakan Indeks Gini dapat diklasifikasikan kedalam 3 kategori, yaitu : (1)
8,32 8,01
2,562,15
3,10
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
2013 2014 2015 2016 2017
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-8
ketimpangan rendah (<0,3), (2) ketimpangan sedang (0,3-<0,4)dan (3)
ketimpangan tinggi (>0,4-1). Indeks gini Kota Surakarta dalam periode tahun
2011 sampai dengan tahun 2015 terjadi fluktuatif dan posisi terendah pada tahun
2011 sebesar 0,33. Indeks gini Kota Surakarta selama tahun 2011 hingga tahun
2015 termasuk dalam kategori sedang. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar
berikut.
Sumber: BPS , 2016 Gambar 2.4
Perkembangan Indeks Gini Kota Surakarta tahun 2011-2015
Posisi relatif indeks gini Kota Surakarta tahun 2015 sebesar 0,35 berada
di bawah rata-rata Jawa Tengah sebesar 0,38 dan Nasional sebesar 0,41.
Namun dibandingkan kota lainnya di Jawa Tengah, Kota Surakarta masih lebih
tinggi dibandingkan Kota Magelang, Kota Semarang dan Kota Pekalongan,
secara rinci dapat dilihat pada Gambar berikut.
Sumber: BPS , 2016
Gambar 2.5 Posisi Relatif Indeks Gini Kota Surakarta dan Kota Lainnya di
Jawa Tengah Tahun 2015
0,33
0,37
0,35
0,36
0,35
0,31
0,32
0,33
0,34
0,35
0,36
0,37
0,38
2011 2012 2013 2014 2015Indeks Gini
0,3
2
0,3
3
0,3
4
0,3
5
0,3
5
0,3
8
0,38
0,41
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
KotaPekalongan
KotaSemarang
KotaMagelang
KotaSurakarta
Kota Tegal KotaSalatiga
Kabupaten Jateng Nasional
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-9
2.1.5. Indeks Pembangunan Manusia
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk
mengetahui status kemampuan dasar penduduk, yang dihitung BPS dari
beberapa komponen, meliputi Angka Harapan Hidup, Angka Harapan Lama
Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah, dan Pengeluaran Per Kapita untuk mengukur
akses terhadap sumberdaya untuk mencapai standar hidup layak. IPM Kota
Surakarta terus meningkat tiap tahunnya, yaitu pada tahun 2013 sebesar 78,89,
meningkat menjadi sebesar 80,85 pada tahun 2017. Kondisi tersebut relevan
terhadap realisasi Provinsi Jawa Tengah dan Nasional, seperti terlihat pada
gambar berikut:
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2018
Gambar 2.6 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota
Surakarta Tahun 2013- 2017
Realisasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surakarta tahun
2017 sebesar 80,85, merupakan ketiga tertinggi di seluruh wilayah Jawa Tengah
setelah Kota Semarang sebesar 82,01 dan Kota Salatiga sebesar 81,68. Secara
rinci terlihat pada gambar berikut.
78,89 79,3480,14 80,76 80,85
68,0268,78 69,49 69,98 70,52
68,31 68,90 69,55 70,18 70,81
60,00
65,00
70,00
75,00
80,00
85,00
2013 2014 2015 2016 2017
Kota Surakarta Jawa Tengah Nasional
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-10
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2018
Gambar 2.7 Posisi Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surakarta dan Kab/Kota Lainnya di Jawa Tengah Tahun 2017
Kondisi indikator pembentuk IPM Kota Surakarta sebagai berikut :
a) Angka Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan
banyak tahun yang dapat ditempuh oleh masyarakat sejak lahir yang
mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat. Kualitas
kesehatan masyarakat Kota Surakarta secara umum semakin
membaik berdasarkan rata-rata usia harapan hidup yang semakin
panjang. Angka Harapan Hidup Kota Surakarta dalam kurun waktu
2013-2017 menunjukkan kecenderungan meningkat, yaitu dari
sebesar 76,97 pada tahun 2013 menjadi sebesar 77,06 pada tahun
2017, kondisi tersebut relevan dengan Jawa Tengah dan Nasional.
Secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut.
64
,86
65
,04
65,8
6
66
,44
66
,89
67
,35
67
,52
67
,72
68
,29
68
,34
68
,39
68
,40
68
,66
68,8
7
68
,90
68
,95
70
,12
70
,41
70,6
2
70
,75
70
,79
71
,31
72
,40
72
,64
73
,20
73
,77
73
,84
73
,95
74
,25
75,2
2
75
,56
77
,84
80
,85
81
,68
82
,01
70,5270,81
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
Bre
bes
Pe
ma
lan
g
Banja
rnegara
Te
ga
l
Wo
no
so
bo
Ba
tan
g
Blo
ra
Purb
alin
gga
Ke
bu
me
n
Te
ma
ng
gu
ng
Ma
ge
lan
g
Pe
ka
lon
ga
n
Wo
nogiri
Gro
bogan
Cila
ca
p
Re
mb
an
g
Pa
ti
De
ma
k
Kendal
Ba
nyu
ma
s
Je
pa
ra
Pu
rwo
rejo
Sra
gen
Boyola
li
Se
ma
ran
g
Ko
ta P
eka
lon
ga
n
Kudus
Ko
ta T
eg
al
Kla
ten
Ka
ran
ga
nya
r
Su
ko
ha
rjo
Ko
ta M
ag
ela
ng
Ko
ta S
ura
ka
rta
Ko
ta S
ala
tig
a
Kota
Sem
ara
ng
Kabupaten/Kota Jawa Tengah Nasional
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-11
Sumber: BPS Kota Surakarta, 2017
Gambar 2.8 Perkembangan Angka Harapan Hidup Kota Surakarta
Tahun 2013-2017
Posisi relatif angka harapan hidup di antara kota-kota di Provinsi Jawa
Tengah, Kota Surakarta menempati posisi kedua tertinggi setelah
Kota Semarang, seperti terlihat pada gambar berikut.
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2017
Gambar 2.9 Posisi Relatif Angka Harapan Hidup Kota Surakarta dan Kota Lainnya di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
b) Harapan Lama Sekolah
Harapan lama sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke
atas, digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem
pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk
lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai
76,97 76,99 77,00 77,03 77,06
73,2873,88 73,96 74,02 74,08
70,40 70,59 70,78 70,90 71,06
66,00
68,00
70,00
72,00
74,00
76,00
78,00
2013 2014 2015 2016 2017
Kota Surakarta Jawa Tengah Nasional
K O T A P E K A L O N G A N
K O T A T E G A L K O T A M A G E L A N G
K O T A S A L A T I G A
K O T A S U R A K A R T A
K O T A S E M A R A N G
74,1
9
74,2
3
76,6
6
76,9
8
77,0
6
77,2
1
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-12
oleh setiap anak. Capaian harapan lama sekolah di Kota Surakarta
dalam kurun waktu 2013-2017 menunjukkan kecenderungan
meningkat, yaitu dari sebesar 13,64 (tahun 2013) menjadi 14,51
(tahun 2017), kondisi tersebut relevan dengan Jawa Tengah dan
Nasional, seperti terlihat pada gambar berikut.
Sumber: BPS Kota Surakarta, 2017
Gambar 2.10 Perkembangan Harapan Lama Sekolah di Kota Surakarta
Tahun 2013-2017
Posisi relatif harapan lama sekolah di antara kota-kota se Jawa
Tengah, harapan lama sekolah Kota Surakarta menempati posisi
ketiga tertinggi setelah Kota Salatiga dan Kota Semarang, secara
dapat dilihat pada gambar berikut.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2017
Gambar 2.11 Posisi Relatif Harapan Lama Sekolah Kota Surakarta dan Kota Lainnya di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
13,6413,92
14,1414,50 14,51
11,8912,17
12,38 12,45 12,57
12,1012,39 12,55 12,72 12,85
10,00
10,50
11,00
11,50
12,00
12,50
13,00
13,50
14,00
14,50
15,00
2013 2014 2015 2016 2017
Kota Surakarta Jawa Tengah Nasional
K O T A P E K A L O N G A N
K O T A T E G A L K O T A M A G E L A N G
K O T A S U R A K A R T A
K O T A S E M A R A N G
K O T A S A L A T I G A
12,7
7
12,8
8 13,5
5
14,5
0
14,7
0
14,9
8
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-13
c) Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah adalah jumlah tahun belajar penduduk usia
15 tahun ke atas yang telah diselesaikan dalam Pendidikan Formal
(tidak termasuk tahun yang mengulang). Angka rata-rata lama
sekolah bermanfaat untuk melihat kualitas penduduk dalam hal
mengenyam Pendidikan Formal. Rata-rata lama sekolah di Kota
Surakarta mengalami kenaikan, yaitu dari 10,25 tahun pada tahun
2013 menjadi sebesar 10,38 tahun pada tahun 2017, kondisi tersebut
relevan dengan Jawa Tengah dan Nasional. Secara rinci dapat dilihat
pada gambar berikut :
Sumber: BPS Kota Surakarta, 2017
Gambar 2.12 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Kota Surakarta
Tahun 2013-2017
Dibandingkan kota-kota lain di Jawa Tengah, posisi Rata-rata lama
sekolah Kota Surakarta menempati posisi kedua tertinggi setelah Kota
Semarang, seperti terlihat pada Gambar berikut.
10,25 10,33 10,36 10,37 10,38
6,80 6,93 7,03 7,15 7,27
7,61 7,73 7,84 7,95 8,10
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
10,00
11,00
2013 2014 2015 2016 2017
Kota Surakarta Jawa Tengah Nasional
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-14
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2017
Gambar 2.13 Posisi Relatif Rata-Rata Lama Sekolah Kota Surakarta dan Kota
Lainnya di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
d) Pengeluaran Per Kapita
Pengeluaran perkapita di Kota Surakarta mengalami kenaikan dari
Rp12.820 ribu (tahun 2013) menjadi Rp13.986 ribu (tahun 2017).
Kondisi tersebut relevan dengan kondisi pengeluaran per kapita
Provinsi Jawa Tengah maupun Nasional. Secara rinci dapat dilihat
pada Gambar berikut.
Sumber : BPS Kota Surakarta, 2017
Gambar 2.14 Perkembangan Pengeluaran per Kapita Kota Surakarta
Tahun 2013 – 2017
Selanjutnya, apabila dibandingkan dengan capaian pengeluaran per
kapita di antara kota-kota di Provinsi Jawa Tengah, capaian
K O T A T E G A L K O T A P E K A L O N G A N
K O T A S A L A T I G A
K O T A M A G E L A N G
K O T A S U R A K A R T A
K O T A S E M A R A N G
8,2
9
8,5
6 10,1
5
10,3
0
10,3
8
10,5
0
12.820 12.907
13.60413.900 13.986
9.618 9.640 9.930 10.153 10.377
9.858 9.903 10.150 10.420 10.644
6.000
7.000
8.000
9.000
10.000
11.000
12.000
13.000
14.000
15.000
2013 2014 2015 2016 2017
Kota Surakarta Jawa Tengah Nasional
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-15
pengeluaran per kapita Kota Surakarta menempati posisi ketiga.
Pengeluaran per kapita kota-kota di Provinsi Jawa Tengah dapat
dilihat pada Gambar berikut.
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2017
Gambar 2.15
Posisi Relatif Pengeluaran Per Kapita Kota Surakarta dan Kota-Kota Lainnya di Provinsi Jawa Tengah Tahun
2017 (Ribu Rupiah)
2.2. Kondisi Umum Kemiskinan
Kondisi umum kemiskinan Kota Surakarta terdiri dari 4 indikator, meliputi:
1) Persentase Penduduk Miskin (P0); 2) Jumlah Penduduk Miskin; 3) Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1); 4) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2).
2.2.1. Persentase Penduduk Miskin
Persentase penduduk miskin di Kota Surakarta tahun 2013 hingga tahun
2017 terus menurun dari tahun ke tahun, yaitu pada tahun 2013 sebesar 11,74%
dan pada tahun 2017 menurun menjadi sebesar 10,65%. Kondisi tersebut
relevan dengan Jawa tengah, sedangkan Nasional berfluktuatif. Secara rinci
dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
K O T A M A G E L A N G
K O T A P E K A L O N G A N
K O T A T E G A L K O T A S U R A K A R T A
K O T A S E M A R A N G
K O T A S A L A T I G A
11.5
25
11.8
00
12.2
83
13.9
86
14.3
34
14.9
21
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-16
Sumber : BPS Jawa Tengah, 2018
Gambar 2.16 Persentase Penduduk Miskin Kota Surakarta Tahun 2013–
2017
Berdasarkan posisi relatif, persentase penduduk miskin Kota Surakarta
tahun 2017 sebesar 10,65% berada di atas rata-rata Nasional (10,64%) dan
berada di bawah rata-rata Jawa Tengah (13,01%). Dibandingkan dengan
kabupaten/kota se Jawa Tengah, Kota Surakarta menempati urutan ke 11
terendah setelah Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Pekalongan, Kudus,
Semarang, Kota Tegal, Jepara, Sukoharjo, Kota Magelang dan Tegal.
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Sumber : BPS Jawa Tengah, 2018
Gambar 2.17 Posisi Relatif Persentase Penduduk Miskin Kota Surakarta
Tahun 2017
11,74
10,95 10,89
10,8810,65
14,44
13,58 13,58
13,27
13,01
11,47 10,9611,22
10,70 10,6410,00
10,50
11,00
11,50
12,00
12,50
13,00
13,50
14,00
14,50
15,00
2013 2014 2015 2016 2017
Kota Surakarta Jawa Tengah Nasional
4,6
25,0
77,4
77,5
97,7
88,1
18,1
28,7
58,7
59,9
010,6
510,8
011,1
011,3
811,4
611,9
612,2
812,4
212,6
112,9
013,0
413,2
713,4
113,8
113,9
414,0
214,1
517,0
517,2
117,3
718
,35
18,8
019,1
419,6
020,3
213,01
10,64
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
Ko
ta S
em
ara
ng
Ko
ta S
ala
tig
a
Ko
ta P
eka
long
an
Ka
b.
Ku
du
s
Ka
b.
Se
mara
ng
Ko
ta T
ega
l
Ka
b.
Je
pa
ra
Ka
b.
Su
ko
ha
rjo
Ko
ta M
ag
ela
ng
Ka
b.
Te
ga
l
Ko
ta S
ura
ka
rta
Ka
b.
Ba
tang
Ka
b.
Ke
nd
al
Ka
b.
P a
t i
Ka
b.
Te
man
gg
un
g
Ka
b.
Bo
yo
lali
Ka
b.
Ka
rang
an
ya
r
Ka
b.
Mag
ela
ng
Ka
b.
Pe
ka
long
an
Ka
b.
Won
og
iri
Ka
b.
Blo
ra
Ka
b.
Gro
bog
an
Ka
b.
De
mak
Ka
b.
Pu
rwore
jo
Ka
b.
Cila
cap
Ka
b.
Sra
gen
Ka
b.
Kla
ten
Ka
b.
Ba
nyum
as
Ka
b.
Ba
nja
rne
ga
ra
Ka
b.
Pe
mala
ng
Ka
b.
Re
mba
ng
Ka
b.
Pu
rbalin
gga
Ka
b.
Bre
bes
Ka
b.
Ke
bu
men
Ka
b.
Won
osob
o
Kab/Kota Jawa Tengah Nasional
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-17
2.2.2. Jumlah Penduduk Miskin
Perkembangan jumlah penduduk miskin Kota Surakarta pada tahun 2013
hingga tahun 2017 terus mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2013 sebesar
59.700 jiwa sampai dengan tahun 2017 menurun menjadi sebesar 54.890 jiwa
atau turun sebanyak 4.810 jiwa.
Sumber : BPS Jawa Tengah, 2018
Gambar 2.18 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kota Surakarta
Tahun 2013-2017 (jiwa)
Sedangkan posisi relatif jumlah penduduk miskin Kota Surakarta tahun
2017 sebanyak 54.890 jiwa menempati posisi terendah ke 5 terendah
dibandingkan dengan kabupaten/kota se Jawa Tengah, setelah Kota Salatiga,
Kota Magelang, Kota Tegal dan Kota Pekalongan.
Sumber : BPS Jawa Tengah, 2018
Gambar 2.19 Posisi Relatif Penduduk Miskin Kota Surakarta
Tahun 2017
59.700
55.923 55.700 55.900
54.890
52.000
53.000
54.000
55.000
56.000
57.000
58.000
59.000
60.000
61.000
2013 2014 2015 2016 2017
Kota Surakarta
9.5
50
10.6
30
20.1
10
22.5
10
54.8
90
64.4
50
76.6
90
79.6
60
80.8
60
81.4
50
86.7
70
98.6
50
98.9
80
106.0
70
106.7
80
111.5
80
111.8
80
115.1
90
116.3
90
123.0
40
124.0
10
141.7
30
141.8
00
152.6
20
156.8
30
157.1
50
159.1
60
164.9
90
171.8
80
180.9
50
225.0
00
233.4
50
238.3
20
283.2
50
343.4
60
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
Ko
ta S
ala
tig
a
Ko
ta M
ag
ela
ng
Ko
ta T
ega
l
Ko
ta P
eka
long
an
Ko
ta S
ura
ka
rta
Ka
b.
Ku
du
s
Ka
b.
Su
ko
ha
rjo
Ka
b.
Se
mara
ng
Ko
ta S
em
ara
ng
Ka
b.
Ba
tang
Ka
b.
Te
man
gg
un
g
Ka
b.
Pu
rwore
jo
Ka
b.
Je
pa
ra
Ka
b.
Ke
nd
al
Ka
b.
Ka
rang
an
ya
r
Ka
b.
Pe
ka
long
an
Ka
b.
Blo
ra
Ka
b.
Re
mba
ng
Ka
b.
Bo
yo
lali
Ka
b.
Won
og
iri
Ka
b.
Sra
gen
Ka
b.
P a
t i
Ka
b.
Te
ga
l
Ka
b.
De
mak
Ka
b.
Ba
nja
rne
ga
ra
Ka
b.
Mag
ela
ng
Ka
b.
Won
osob
o
Ka
b.
Kla
ten
Ka
b.
Pu
rbalin
gga
Ka
b.
Gro
bog
an
Ka
b.
Pe
mala
ng
Ka
b.
Ke
bu
men
Ka
b.
Cila
cap
Ka
b.
Ba
nyum
as
Ka
b.
Bre
bes
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-18
2.2.3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran rata-rata
kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi kesenjangan
pengeluaran penduduk miskin terhadap Garis Kemiskinan. Perkembangan
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Surakarta terjadi fluktuasi dan
cenderung meningkat (semakin senjang) dalam kurun waktu lima tahun terakhir,
yaitu pada tahun 2013 sebesar 1,63 menurun menjadi 1,48 pada tahun 2014,
pada tahun 2015 meningkat menjadi 1,74, kemudian pada tahun 2016 menurun
kembali menjadi 1,34, dan pada tahun 2017 kembali naik menjadi 1,87.
Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Sumber : BPS Kota Surakarta, 2017
Gambar 2.20 Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota
Surakarta Tahun 2013 – 2017
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Surakarta pada tahun 2017
sebesar 1,87 berada di atas rata-rata Jawa Tengah (1,83) dan di bawah rata-rata
Nasional (2,214). Dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya se Jawa
Tengah, Kota Surakarta menempati posisi ke-16 tertinggi setelah Wonosobo,
Kebumen, Pemalang, banjarnegara, Rembang, Banyumas, Brebes,
Purbalingga, Klaten, Purworejo, Demak, Grobogan, Cilacap, Boyolali dan
Sragen. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
1,63 1,48
1,74
1,34
1,87
2,374
2,087
2,4402,370
2,214
1,89
1,75
1,97
1,74 1,83
1,00
1,20
1,40
1,60
1,80
2,00
2,20
2,40
2,60
2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7
Kota Surakarta Jawa Tengah Nasional
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-19
Sumber : BPS Kota Surakarta, 2017
Gambar 2.21 Posisi Relatif Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota
Surakarta Tahun 2017
2.2.4. Indeks Keparahan kemiskinan (P2)
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) merupakan satuan indeks yang
memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk
miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di
antara penduduk miskin. Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2013-2017) Kota Surakarta terjadi
fluktuasi dan cenderung meningkat (semakin timpang), yaitu pada tahun 2013
sebesar 0,34 menurun menjadi 0,30 pada tahun 2014, selanjutnya pada tahun
2015 naik menjadi 0,40, kemudian menurun pada tahun 2016 menjadi 0,35, dan
pada tahun 2017 kembali naik menjadi 0,44. Selengkapnya dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini.
0,5
4
0,8
5
0,9
2
0,9
3
0,9
8
1,0
0
1,1
0
1,2
7
1,3
0
1,4
2
1,4
4
1,5
1
1,5
3
1,6
7
1,6
9
1,7
3
1,8
0
1,8
1
1,8
5
1,8
7
1,9
3
1,9
6
1,9
8
2,0
3
2,2
0
2,2
5
2,4
6
2,7
9
3,0
6
3,1
9
3,2
4
3,2
5
3,5
2
3,6
2
3,8
5
2,214
1,83
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
Ko
ta S
em
ara
ng
Ko
ta S
ala
tig
a
Ko
ta P
eka
long
an
Ka
b.
Su
ko
ha
rjo
Ka
b.
Je
pa
ra
Ka
b.
Ku
du
s
Ka
b.
Se
mara
ng
Ka
b.
Te
ga
l
Ko
ta M
ag
ela
ng
Ko
ta T
ega
l
Ka
b.
P a
t i
Ka
b.
Ba
tang
Ka
b.
Blo
ra
Ka
b.
Mag
ela
ng
Ka
b.
Ke
nd
al
Ka
b.
Pe
ka
long
an
Ka
b.
Won
og
iri
Ka
b.
Te
man
gg
un
g
Ka
b.
Ka
rang
an
ya
r
Ko
ta S
ura
ka
rta
Ka
b.
Sra
gen
Ka
b.
Bo
yo
lali
Ka
b.
Cila
cap
Ka
b.
Gro
bog
an
Ka
b.
De
mak
Ka
b.
Pu
rwore
jo
Ka
b.
Kla
ten
Ka
b.
Pu
rbalin
gga
Ka
b.
Bre
bes
Ka
b.
Ba
nyum
as
Ka
b.
Re
mba
ng
Ka
b.
Ba
nja
rne
ga
ra
Ka
b.
Pe
mala
ng
Ka
b.
Ke
bu
men
Ka
b.
Won
osob
o
Kab/Kota Jawa Tengah Nasional
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-20
Sumber : BPS Kota Surakarta, 2017
Gambar 2.22 Grafik Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kota Surakarta Tahun 2013 – 2017
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Surakarta tahun 2017 sebesar
0,44 berada di bawah rata-rata Jawa Tengah (0,48) dan Nasional (0,573), serta
menempati posisi ke-14 tertinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota se Jawa
Tengah, setelah Wonosobo, Pemalang, Kebumen, Rembang, Banyumas,
Banjarnegara, Brebes, Purbalingga, Klaten, Demak, Grobogan, Purworejo, dan
Boyolali, secara rinci dapat dilihat pada Gambar berikut.
Sumber : BPS Kota Surakarta, 2017
Gambar 2.23 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Surakarta Tahun
2017
0,34
0,30
0,40
0,35
0,44
0,59
0,51
0,650,63
0,573
0,48
0,44
0,54
0,44 0,48
0,20
0,25
0,30
0,35
0,40
0,45
0,50
0,55
0,60
0,65
0,70
2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7
Kota Surakarta Jawa Tengah Nasional
0,1
2
0,1
7
0,2
0,2
1
0,2
1
0,2
2
0,2
5
0,2
7
0,3
1
0,3
1
0,3
1
0,3
2
0,3
5
0,3
6
0,3
8
0,3
9
0,4
2
0,4
2
0,4
3
0,4
3
0,4
3
0,4
4
0,5
3
0,5
4
0,5
6
0,5
9
0,6
1
0,6
8
0,7
8
0,8
4
0,8
5
0,8
9
0,9
9
1,0
0
1,1
0,573
0,48
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
Ko
ta S
em
ara
ng
Ka
b.
Su
ko
ha
rjo
Ko
ta P
eka
long
an
Ka
b.
Ku
du
s
Ko
ta S
ala
tig
a
Ka
b.
Je
pa
ra
Ka
b.
Se
mara
ng
Ka
b.
Te
ga
l
Ka
b.
Mag
ela
ng
Ka
b.
Blo
ra
Ka
b.
Ba
tang
Ko
ta M
ag
ela
ng
Ka
b.
P a
t i
Ka
b.
Pe
ka
long
an
Ko
ta T
ega
l
Ka
b.
Ke
nd
al
Ka
b.
Cila
cap
Ka
b.
Sra
gen
Ka
b.
Won
og
iri
Ka
b.
Ka
rang
an
ya
r
Ka
b.
Te
man
gg
un
g
Ko
ta S
ura
ka
rta
Ka
b.
Bo
yo
lali
Ka
b.
Pu
rwore
jo
Ka
b.
Gro
bog
an
Ka
b.
De
mak
Ka
b.
Kla
ten
Ka
b.
Pu
rbalin
gga
Ka
b.
Bre
bes
Ka
b.
Ba
nja
rne
ga
ra
Ka
b.
Ba
nyum
as
Ka
b.
Re
mba
ng
Ka
b.
Ke
bu
men
Ka
b.
Pe
mala
ng
Ka
b.
Won
osob
o
Kab/Kota Jawa Tengah Nasional
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018
II-Kondisi kemiskinan-21
2.2.5. Kinerja Persentase Penduduk Miskin
Persentase penduduk miskin Kota Surakarta saat ini data yang tersedia
dari Badan Pusat Statistik masih data tahun 2017 sebesar 10,65%. Data tahun
2017 dibandingkan target tahun 2018 sebesar 8,34% dengan kinerja sebesar
72,30% atau status perlu upaya keras, artinya persentase realisasi dibandingkan
target dengan kinerja kurang dari atau sama dengan 75%.
Tabel 2.3. Kinerja Persentase Penduduk Miskin
Kota Surakarta Tahun 2018
Realisasi Target 2018
Kinerja Status 2013 2014 2015 2016 2017 2018
11,74 10,95 10,89 10,88 10,65 N/A 8,34 72,30 Perlu upaya keras
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Surakarta