bab ii karakteristik asas indemnitas dalam …repository.unair.ac.id/13746/9/9. bab 2.pdf ·...

22
BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI 2.1 Asas – Asas Dalam Perjanjian Asuransi Dalam asuransi kita mengenal beberapa prinsip atau asas. Asas – asas dalam asuransi tersebut diciptakan agar lembaga asuransi aman dari tindakan spekulasi yang dilakukan oleh tertanggung. Asas – asas dalam asuransi adalah: a. Asas Kepentingan Pasal 250 KUHD 1. Tertanggung harus mempunyai kepentingan atas barang yang diasuransikan (obyek asuransi) selama tenggang asuransi. 2. Jika tidak mempunyai kepentingan maka perjanjian asuransi tidak batal namun pihak penanggung tidak wajib membayar ganti kerugian. Kriteria suatu kepentingan itu dikatakan ada pada saat : 1. Segala kepentingan yang dapat dinilai dengan uang 2. Dapat diancam bahaya (resiko) 3. Tidak dikecualikan oleh undang – undang 13 13 Pasal 268 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Upload: vuanh

Post on 05-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

BAB II

KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN

ASURANSI

2.1 Asas – Asas Dalam Perjanjian Asuransi

Dalam asuransi kita mengenal beberapa prinsip atau asas. Asas – asas dalam

asuransi tersebut diciptakan agar lembaga asuransi aman dari tindakan spekulasi

yang dilakukan oleh tertanggung. Asas – asas dalam asuransi adalah:

a. Asas Kepentingan

Pasal 250 KUHD

1. Tertanggung harus mempunyai kepentingan atas barang yang

diasuransikan (obyek asuransi) selama tenggang asuransi.

2. Jika tidak mempunyai kepentingan maka perjanjian asuransi

tidak batal namun pihak penanggung tidak wajib membayar

ganti kerugian.

Kriteria suatu kepentingan itu dikatakan ada pada saat :

1. Segala kepentingan yang dapat dinilai dengan uang

2. Dapat diancam bahaya (resiko)

3. Tidak dikecualikan oleh undang – undang13

13 Pasal 268 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 2: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

b. Asas Indemnitas

Asas ini menyatakan bahwa pembayaran penanggung ke tertanggung

adalah pembayaran ganti rugi sebesar kerugian yang benar – benar

diderita oleh tertanggung sampai batas maksimal jumlah

pertanggungannya.

c. Asas Itikad Baik

Pasal 251 KUHD

1. Setiap keterangan yang diberikan oleh tertanggung harus

benar, jelas dan jujur

2. Bila semua keterangan yang diberikan oleh tertanggung tidak

jelas/ jujur, maka perjanjian asuransi tidak otomatis batal

namun bisa dijadikan alasan bagi penanggung untuk

membatalkan perjanjian asuransi.

d. Asas Subrogasi

Asas ini adalah sebagai konsekuensi logis dari asas indemnitas dan

larangan memperkaya diri. Dan bisa dilaksanakan dalam perjanjian

asuransi berdasarkan undang – undang dan perjanjian.

Asas subrogasi dalam asuransi adalah subrogasi berdasarkan UU, dan

hanya bisa dilaksanakan apabila memenuhi 2 syarat yaitu :

1. Tertanggung disamping mempunyai hak terhadap

penanggung juga mempunyai hak – hak kepada pihak ke 3.

2. Hak – hak tersebut timbul karena terjadinya kerugian.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 3: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

2.2 Asas Inde mnitas dalam Perjanjian Asuransi

Asuransi dan perjudian atau perjanjian untung – untungan merupakan hal

yang berbeda dimana perjanjian asuransi merupakan wujud pengalihan resiko

yang telah disetujui oleh pihak, dalan perjanjian asuransi memiliki beberapa asas

yang telah disebutkan dalam sub bab sebelumnya, diantaranya adalah asas

indemnintas, dalam tulisan ini akan membahas tentang indemnitas yang menjadi

salah satu asas dalam perjanjian asuransi. Yang dimaksud dengan indemnitas

adalah jumlah ganti rugi sama dengan jumlah kerugian yang diderita. Asas

Indemnitas atau ganti kerugian, si penanggung hanyalah diwajibkan mengganti

kerugian menurut imbangan daripada bagian yang dipertanggungkan.14 Ada pula

yang menerjemahkan asas ini sebagai asas keseimbangan.15 Namun pandangan ini

mendapat kritikan, karena jika indemnitas dianggap sebagai asas keseimbangan

berarti ganti rugi belum tentu seimbang dengan jumlah ganti rugi yang

sesungguhnya yang diderita oleh tertanggung.16 Esensi dari asas ganti kerugian

adalah bahwa tertanggung berhak atas penggantian sebesar kerugian yang

dideritanya, tidak lebih dan tidak kurang.17

Perjanjian asuransi bertujuan untuk mengganti kerugian tertanggung yang

mungkin dideritanya. Tertanggung mempunyai kemungkinan untuk menderita

kerugian dan penanggung bersedia menanggungnya, mengenai peristiwa yang

dipertanggungkan pada umumnya telah diatur dalam polis yakni peristiwa yang

14 Pasal 253 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang15 A. Junaedy Gan ie; Hukum Asuransi Indonesia. Sinar Grafika; Jakarta; 2011; hal.208-21116 Sembiring Sentosa; Hukum Asuransi. Nuansa Aulia; Bandung; 2014; hal. 4217 A. Junaedy Gan ie, Op. Cit. , hal. 102

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 4: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

memberikan kerugian secara finansial dan pihak asuransi sudah bersedia untuk

menanggungnya. Suatu peristiwa akan tidak dijamin oleh polis apabila

penyebabnya termasuk hal – hal yang menjadi pengecualian dalam polis. Asas

indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana dimaksud di atas pada

hakikatnya mengandung tiga aspek, yaitu:

1. aspek pertama ialah berhubungan dengan tujuan dari perjanjian,

harus ditujukan kepada ganti kerugian, bahwa pihak tertanggung

karena pembayaran ganti rugi jelas akan menduduki posisi yang

lebih menguntungkan. Jadi bila terdapat klausula yang

bertentangan dengan tujuan ini menyebabkan batalnya perjanjian.

2. aspek kedua ialah berhubungan dengan pelaksanaan perjanjian

asuransi sebagai keseluruhan yang sah. Untuk keseluiruhan atau

sebagian tidak boleh bertentangan dengan aspek pertama.

3. Ganti rugi yang diberikan sesuai dengan jumlah yang rusak/ hilang/

terbakar akibat peristiwa tidak pasti yang terjadi.

Asas - asas ganti kerugian dilaksanakan melalui doktrin hukum dan

ketentuan – ketentuan polis yang dibuat untuk membatasi jumlah yang dapat

diterima oleh tertanggung apabila terjadi klaim.18

Sehingga asas ini menjamin ganti rugi yang wajar dimana tertanggung

hanya diperkenankan untuk memperoleh penggantian atas obyek yang

dipertanggungkan sesuai dengan besarnya kerugian finansial yang benar – benar

18 Ibid, hal. 103

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 5: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

diderita sebab tertanggung tidak diperkenankan membeli perlindungan asuransi

untuk memperoleh keuntungan.

2.3 Macam Penggolongan Asuransi di Indonesia

Penggolongan Asuransi yang ada di Indonesia terdiri dari beberapa macam

yaitu :

a) Asuransi Sejumlah Uang (sommenverzekering)

Asuransi jumlah adalah suatu perjanjian asuransi yang berisi ketentuan

bahwa penanggung terikat akan melakukun prestasi berupa pembayaran

sejumlah uang yang besarnya sudah ditentukan sebelumnya.

Asuransi Sejumlah Uang terdiri dari

1) Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa merupakan jenis usaha asuransi yang memberikan jasa

dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau

meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.

2) Asuransi Kesehatan

Merupakan varian dari asuransi sejumlah uang, dalam asuransi

kesehatan yang dibayarkan ke rumah sakit sebesar plafon dari asuransi

kesehatan itu sendiri, tergantung dari besar kecilnya premi.

b) Asuransi Kerugian (schadeverzekering)

Asuransi kerugian adalah perjanjian asuransi yang berisikkan ketentuan

bahwa penanggung mengikatkan dirinya untuk melakukan prestasi.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 6: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

Asuransi ini merupakan jenis asuransi yang memberikan jaminan bagi

berbagai resiko yang mengancam harta benda dan berbagai kepentingan.

c) Asuransi Wajib/ Sosial

Asuransi sosial ini diselenggarakan untuk memberikan jaminan sosial

(social security) kepada masyarakat atau sekelompok masyarakat.

Penyelenggaraan asuransi jiwa didasarkan pada peraturan perundangan -

undangan tersendiri yang bersifat wajib serta didalamya terkandung tujuan

tertentu dari pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat

atau sebagian anggota masyarakat sehingga sistem ini disebut sebagai

asuransi sosial.

Dari macam penggolongan yang telah disebutkan diatas, asas indemnitas

hanya berlaku dalam asuransi kerugian dan asuransi kesehatan, mengapa

demikian? Karena indemnitas hanya berlaku dalam perjanjian asuransi yang dapat

diberlakukan dalam perjanjian asuransi yang memberikan atau mengenal adanya

ganti kerugian didalamnya, sedangkan dalam asuransi kesehatan merupakan salah

satu varian atau pengembangan dari asuransi sejumlah uang dan asuransi kerugian

yang dimana didalamnya terdapat poin – poin yang mengenai pemberian ganti

kerugian seperti ongkos pelayanan kesehatan yang pencairannya dengan beberapa

opsi seperti yang telah diperjanjikan. Dalam asuransi kesehatan apa yang

dibayarkan perusahaan asuransi sebesar apa yang dikeluarkan atau maksimal

sejumlah plafon yang telah diperjanjikan sebelumnya, pada umumnya semakin

besar premi semakin besar plafon dari asuransi tersebut. Dalam tulisan ini penulis

akan membahas mengenai asuransi kerugian dan asuransi kesehatan yang mana

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 7: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

keduanya merupakan yang paling berkaitan dan dapat diterapkan adanya

indemnitas dalam pelaksanaannya.

2.3.1 Asuransi Kerugian

Pada asuransi kerugian pihak penanggung mengikatkan dirinya untuk

melakukan prestasi dalam bentuk ganti rugi selama kerugian yang timbul karena

adanya peristiwa tidak pasti yang terjadi. Pada asuransi ini aspek yang paling

utama adalah asas indemnitas yang merupakan aspek terpenting dan merupakan

ciri khas dari asuransi kerugian. Contoh asuransi kerugian adalah asuransi

kebakaran, asuransi pencurian, asuransi pengangkutan laut, darat, udara, asuransi

kendaraan bermotor.

Pihak – pihak yang terlibat dalam perjanjian asuransi yaitu penanggung dan

tertanggung. Tertanggung (verzekerde), (insured) adalah orang atau badan hukum

yang mempertanggungkan barang atau aset dan membayar premi kepada

perusahaan asuransi. Penanggung (verzekeraar), (asurador) adalah perusahaan

asuransi yang menerima pembayaran premi dari tertanggung dan mengganti

kerugian yang diderita tertanggung atas suatu peristiwa tidak pasti.19

Penanggung dan tertanggung adalah pendukung kewajiban dan hak, dimana

penanggung wajib memikul resiko yang dialihkan kepadanya, dan berhak

mendapatkan pembayaran premi, dan tertanggung adalah yang wajib membayar

premi dan berhak memperoleh penggantian apabila timbul kerugian atas harta

miliknya yang diasuransikan karena peristiwa tidak pasti.

19 Zahry Vandawat i Chumaida; Buku Ajar Hukum Asuransi. Faku ltas Hukum; Universitas Airlangga; 2013; hal. 31

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 8: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

Obyek dalam asuransi utamanya asuransi kerugian adalah hak atau

kepentingan yang melekat pada benda, atau hal lain baik benda berwujud maupun

yang tidak berwujud yang terus berkembang seiring perkembangan zaman dan

merupakan aset penting yang dimiliki oleh tertanggung yang berkaitan dengan

harta dan kekayaan.

Obyek Asuransi Kerugian sendiri adalah kendaraan bermotor, apabila yang

diasuransikan adalah kendaraan bermotor. Rumah dapat pula menjadi obyek

asuransi apabila diasuransikan oleh asuransi kebakaran.

2.3.2 Asuransi Kesehatan

Orang-orang berperilaku penghindar risiko, sangat diperlukan dalam

keberhasilan transaksi asuransi, termasuk asuransi kesehatan. Hal ini terjadi

karena dengan membeli asuransi, seorang tertanggung tidak hanya memperoleh

kepastian berkenaan dengan sakit, tetapi juga memperoleh kepuasan (utilitas)

yang relatif lebih tinggi karena merasa terlindungi. Dalam membicarakan

asuransi, tidak terlepas dari pemeliharaan dan pelayanan kesehatan yang termasuk

ke dalam kelompok pelayanan jasa karena sebagian besar produknya berupa jasa

pelayanan. Ada beberapa ciri khusus yang perlu dipertimbangkan dalam

pemeliharaan dan pelayanan kesehatan antara lain :

1. Sehat dan Pelayanan Kesehatan Sebagai Hak

Kesehatan dan hidup sehat merupakan elemen dasar dalam kehidupan yang harus diupayakan terlepas dari kemampuan seseorang untuk membayarnya.

2. Uncertainty (ketidakpastian)

Adanya ketidakpastian tentang kebutuhan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 9: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

3. Asymetric Information

Keadaan tidak seimbang antara pengetahuan pemberi pelayanan (provider) dengan pengguna jasa pelayanan (klien/pasien) karena pasien ignorance, provider-lah yang menentukan jenis dan volume pelayanan yang perlu dikonsumsi oleh pasien. Keadaan ini akan memicu terjadinya supply induced demand yaitu pemberian pelayanan melebihi kebutuhan pasien sehingga terjadi peningkatan biaya kesehatan.

4. Externality

Pengguna maupun bukan pengguna jasa pemeliharaan dan pelayanan kesehatan langsung dapat menikmati hasilnya, pelayanan yang sifatnya pencegahan umumnya mempunyai eksternalitas yang besar sehingga digolongkan pada komoditi masyarakat atau public goods. Contohnya : Imunisasi.

5. Padat Karya

Banyak sekali jenis tenaga yang memberikan kontribusi dalam pelayanan kesehatan dan bekerja secara tim. Contohnya : tenaga di rumah sakit (lebih dari 60 jenis).

6. Mix-outputs

Keluaran yang dihasilkan merupakan suatu paket pelayanan sebagai kerjasama tim yang sifatnya bervariasi antar individu dan sangat tergantung pada jenis penyakit.

7. Retriksi Berkompetisi

Adanya pembatasan praktek berkompetisi sehingga mekanisme pasar tidak sempurna, misalnya : tidak ada pemberian barang atau banting harga dalam pelayanan kesehatan.20

Subyek asuransi kesehatan merupakan pihak – pihak yang terlibat dalam

perjanjian asuransi yaitu penanggung dan tertanggung. Tertanggung (verzekerde),

(insured) adalah orang atau badan hukum yang mempertanggungkan barang atau

aset dan membayar premi kepada perusahaan asuransi. Penanggung (verzekeraar),

(asurador) adalah perusahaan asuransi yang menerima pembayaran premi dari

20 Wawancara dengan Bapak Aryo Binantoro (Asuransi Jasindo) di Jalan MT Haryono Jakarta Selatan pada 18 November 2014

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 10: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

tertanggung dan mengganti kerugian yang diderita tertanggung atas suatu

peristiwa tidak pasti.21

Obyek asuransi kesehatan adalah hal yang dipertanggungkan dalam asuransi

ini yaitu kesehatan tertanggung, dimana apabila ada hal – hal mengenai klaim dari

biaya perawatan ataupun biaya memeriksakan diri tertanggung ditanggung oleh

penanggung yang dalam hal ini adalah perusahaan asuransi yang bersangkutan

2.4 Perbedaan Asas Indemnitas dalam Asuransi Kerugian dan Asuransi

Kesehatan

Asas Indemnitas terkandung dalam pasal 252 dan 253 Kitab Undang –

Undang Hukum Dagang. Menurut asas ini yang menjadi dasar penggantian

kerugian dari penanggung pada tertanggung adalah sebesar kerugian yang

dialaminya, dalam artian adalah tertanggung tidak diperkenankan mencari

keuntungan dari ganti rugi yang diberikan oleh pihak penanggung pada

tertanggung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa asas indemnitas merupakan

asas keseimbangan dimana ganti kerugian yang diperoleh oleh tertanggung

merupakan jumlah yang sepadan dengan yang dialaminya, demikian pula

penanggung hanya dapat memberi ganti kerugian sebesar apa yang dialami

tertanggung.

2.4.1 Asuransi Kerugian

Suatu pertanggungan yang melebihi jumlah harga atau kepentingan yang

sesungguhnya, hanyalah sah sampai jumlah tersebut.

21 Ibid

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 11: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

Apabila harga penuh sesuatu barang tidak dipergunakan, maka apabila

timbul kerugian, si penanggung hanyalah diwajibkan menggantinya menurut

imbangan daripada yang dipertanggungkan terhadap bagian yang tidak

dipertanggungkan.

Namun demikian bolehlah para pihak memperjanjikan dengan tegas, bahwa

dengan tak mengingat harga lebihnya harga barang yang dipertanggungkan,

kerugian yang menimpa barang itu, akan diganti sepenuhnya sampai jumlah yang

dipertanggungkan.22

Dalam pasal 253 tersebut diatas asuransi kerugian hanya mengganti sebesar

yang diderita oleh tertanggung, jadi apabila si tertanggung mengalami kerugian

sebesar 100 juta dan hal tersebut diperjanjikan dalam asuransi maka si

penanggung hanya berkewajiban memberi ganti rugi kepada tertanggung sebesar

100 juta.

Kecuali dalam hal - hal yang disebutkan dalam ketentuan - ketentuan undang - undang, maka tak bolehlah diadakan suatu pertanggungan kedua, untuk jangka waktu yang sudah dipertanggungkan untuk harganya penuh, dan demikian itu atas ancaman batalnya pertanggungan yang kedua tersebut.23

Dalam pasal 252 KUHD diatas dijelaskan bahwa tidak diperbolehkannya

dilakukan asuransi yang kedua dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Konsekuensinya apabila terjadi asuransi yang kedua sedangkan telah di

adakannya asuransi yang pertama dengan nilai penuh, maka asuransi yang kedua

ini dianggap tidak ada atau batal. Namun dalam keadaannya, asuransi seperti ini

sering dilakukan guna mendapat kepastian akan suatu ganti kerugian, hal ini di

22 Pasal 253 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang23 Pasal 252 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 12: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

sebabkan dari berbagai faktor, seperti rasa tidak percaya terhadap penanggung,

rasa kurang puas dengan asuransi yang ada, dan kurang pahamnya tertanggung

dengan aturan undang-undang yang ada. Dengan uraian contoh sebagai berikut :

A mengasuransikan mobil seharga 20jt di Asuransi Jasindo sebesar 4jt, lalu dia

juga mengasuransikannya di Asuransi Sinar Mas sebesar 2jt. Pada suatu hari

terjadi Peristiwa Tidak Pasti yaitu mobil tersebut terserempet bis dan menabrak

pembatas jalan, dengan kondisi demikian kerugian yang dialami sebesar 10jt,

dengan demikian diketahui bahwa tertanggung memakai 2 asuransi yang berbeda/

asuransi berganda. Maka penghitungan kerugian didasarkan pada rumus sebagai

berikut :

GR = P/H x K

Maka ganti rugi dari Asuransi Jasindo adalah sebesar

GR = 4.000.000/20.000.000 x 10.000.000 = 2.000.000

Sedangkan dari Asuransi Sinar Mas sebesar

GR = 2.000.000/20.000.000 x 10.000.000 = 1.000.000

Dengan demikian apabila tertanggung menggunakan asuransi berganda

maka jumlah ganti kerugian yang diperoleh adalah sebesar nilai yang

tercantum diatas.

Inilah pentingnya asas indemnitas dalam asuransi dimana asas tersebut

berfungsi sebagai tolok ukur dalam penggantian dan dalam pembagian

ganti rugi yang akan diberikan pada tertanggung. Hal tersebut

diberlakukan agar tidak terjadi tindakan yang menguntungkan pihak

tertanggung yaitu dimana tertanggung meminta ganti rugi maksimal dari

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 13: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

jumlah klaim ganti rugi yang bisa dia dapatkan padahal kerugian yang

dialami tidak sebesar itu.

Pasal tersebut memberikan intepretasi apabila benda telah diasuransikan

dengan taksiran yang penuh, maka tiada lagi boleh untuk diasuransikan dengan

ketentuan waktu yang sama dan atas evenemen yang sama. Apabila ditemukan

adanya suatu asuransi yang kedua seperti dalam ketentuan diatas, maka asuransi

yang kedua ini batal. Asuransi kedua yang disebut diatas itulah yang disebut

asuransi berganda atau asuransi rangkap ”double insurance”. Namun yang perlu

digaris bawahi yakni pelarangan tersebut diatas hanya berlaku bagi asuransi yang

bernilai penuh. A contrarionya dapat dikatakan asuransi rangkap dapat dilakukan

apabila benda yang sama telah tidak diasuransikan dengan nilai yang penuh.

Asuransi berganda pada dasarnya tidaklah menjadi masalah, tergantung

klausula apa yang digunakan dalam membuat perjanjian asuransi tadi dan juga

asal ada indemnitas dalam pelaksanaannya yang berfungi untuk mencegah

tertanggung untuk mendapat ganti kerugian melebihi nilai benda sesungguhnya,

sehingga melanggar adanya asas keseimbangan seperti yang dianut dalam

asuransi. Dengan adanya aturan tersebut maka tidak akan ada suatu asuransi

rangkap yang bertujuan untuk memberi keuntungan pada diri sendiri dengan tidak

memperhatikan hak yang melekat padanya, artinya memperkaya diri dengan harta

yang bukan haknya.

Permasalahan yang kemudian muncul yakni bagaimana nantinya

mengetahui adanya suatu asuransi ganda atau tidak, karena hal ini tidaklah mudah

mengetahui bahwa suatu benda telah diasuransikan atau belum. Untuk mengetahui

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 14: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

hal tersebut hanya bisa dipastikan saat terjadi peristiwa tidak pasti yang

menimbulkan kerugian. Saat evenemen itu terjadi, akan ada klaim yang muncul,

apabila terdapat dua asuransi dalam satu benda, maka akan ada klaim juga yang

muncul setelah evenemen itu muncul.

Selanjutnya adalah bagaimana menentukan klaim yang sah sebagai dasar

dimintainya ganti rugi dari pihak penanggung, hal ini mengingat bisa saja kedua

pihak asuransi tersebut diminta memberi ganti rugi oleh teranggung, maka untuk

menghindari hal tersebut sesuai dengan pasal 252 Kitab Undang – Undang

Hukum Dagang bahwa asuransi pertama dengan nilai penuhlah yang berhak

memberi saat dimintai ganti rugi sedangkan asuransi kedua dinyatakan tidak sah

dan tidak dapat dimintai ganti kerugian.

Dalam hal apabila terjadi suatu sengketa asuransi dimana terdapat data yang

sama mengenai waktu yang tertera dalam suatu polis asuransi sehingga

mengakibatkan sulitnya hal penentuan penanggung yang harus mengganti

kerugian, maka merupakan kewajiban dari tertanggunglah untuk membuktikan

asuransi yang mana yang lebih dahulu dilakukan sehingga dengan jelasnya

kronologis, maka jelas pula siapa yang wajib membayar ganti kerugian. Karena

dalam hal ini tidaklah mungkin kedua penganggung membayar ganti kerugian

pada pihak tertanggung. Dan dalam hal batalnya asuransi yang kedua, tertanggung

tidak berhak meminta ganti premi yang telah ia bayarkan sebelumnya.

Namun dalam pasal 277 KUHD membahas mengenai pengecualian

pelarangan asuransi berganda yang menentukan bahwa :

a. Apabila berbagai pertanggungan dengan itikad baik, telah diadakan mengenai satu – satunya barang, sedangkan dalam pertanggungan yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 15: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

pertama harga sepenuhnya telah dipertanggungkan maka hanya pertanggungan pertama yang mengikat, sedangkan para penanggung berikutnya dibebaskan dari penggantian kerugian yang diderita oleh tertanggung.b. Apabila dalam pertanggungan pertama itu tidak dipertanggungkan harga sepenuhnya, maka para penanggung yang lain bertanggung jawab untuk harga yang selebihnya tidak tertanggung oleh penanggung pertama tadi, menurut jangka waktu kapan pertanggungan tersebut akan selesai atau ditutup.

Jika terjadi perjanjian yang berhubungan dengan asuransi berganda atas

benda yang sama dengan kepentingan yang sama dan untuk jangka waktu yang

sama, dan harga pertanggungan penuh telah ada pada penanggung pertama, maka

penanggung kedua dan seterusnya (apabila lebih dari 2 penanggung) dibebaskan

dari kewajiban membayar ganti kerugian. Penanggung kedua hanya berkewajiban

memenuhi tanggung jawab untuk membayar ganti kerugian apabila pada

pertanggungan pada penanggung pertama tidak ditanggung secara penuh,

penanggung kedua dan seterusnya akan berkewajiban membayar ganti kerugian

sesuai dengan sisa yang tidak dipertanggungkan pada penanggung pertama tadi.

Dengan demikian maka pasal 252 KUHD bertujuan untuk mencegah adanya

penggantian kerugian yang melebihi dari kerugian yang diderita oleh tertanggung,

dan mengharuskan adanya keseimbangan antara penggantian kerugian dengan

nilai benda yang diasuransikan.

Lalu dengan melihat itikad baik dari masing-masing pihak, penanggung

apabila dengan itikad baik dalam suatu asuransi ganda tidak mengetahui adanya

asuransi tersebut ialah asuransi rangkap, maka menurut pasal 282 KUHD

penanggung tetap berhak atas preminya meskipun batalnya asuransi dengan pihak

tertanggung. Sedang apabila melihat itikad baik dari pihak tertanggung maka

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 16: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

tidak mungkin pihak tertanggung akan mengadakan suatu double insurance

apabila tujuannya hanya untuk mendapat ganti kerugian sesuai dengan kerugian

yang diderita, namun ada tujuan lain yang ingin di peroleh yakni mendapat

keuntungan lebih dari apa yang diderita, dan hal demikian bukanlah merupakan

suatu itikad baik. Apabila asuransi tadi dilakukan dengan itikad baik, maka yang

dilakukan ialah asuransi rangkap dengan nilai tak penuh yang dikecualikan

undang-undang.

2.4.2 Asuransi Kesehatan

Merupakan varian atau pengembangan dari asuransi jiwa dan asuransi

kerugian, dimana asuransi kerugian mengenal adanya indemnitas sedangkan

asuransi jiwa tidak, karena dalam asuransi kerugian jumlah kerugian yang diderita

dapat diketahui dan dapat dihitung, sedang dalam asuransi jiwa tidak dapat

menghitung jumlah kerugian yang diderita dan dalam asuransi jiwa tidak

mengenal batas limit yang menyebabkan kerugian tidak bisa dihitung.

Asuransi kesehatan merupakan sistem pembiayaan kesehatan yang berjalan

berdasarkan konsep resiko, dalam asuransi kesehatan resiko yang dimaksud

adalah transfer resiko dari satu individu ke suatu kelompok maksudnya adalah

membagi bersama jumlah kerugian dengan proporsi yang adil oleh seluruh

anggota melalui kelompok penanggung. Adapun unsur – unsur asuransi kesehatan

seperti yang telah saya tulis pada sub bab sebelumnya yaitu :

1. Tertanggung (Pasien)

2. Penanggung (Perusahaan Asuransi)

3. Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 17: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

Maksud dari Pemberi Pelayanan Kesehatan adalah rekanan dari pihak

asuransi selaku penanggung, dikarenakan setiap perusahaan asuransi mempunyai

rekanan sendiri untuk menangani tertanggung yang telah membuat perjanjian

asuransi di perusahaan asuransi tersebut.

Asuransi Kesehatan sendiri ada 2 macam yakni :

1. Asuransi Kesehatan Sosial (Social Health Insurance)

Dalam asuransi kesehatan sosial kepesertaan bersifat wajib dengan

pembayaran premi didasarkan pada prosentase pendapatan atau gaji, dalam

asuransi ini premi ditanggung bersama oleh tempat bekerja dan tenaga

kerjanya (dengan kata lain seperti pembagian pembayaran oleh pihak

tertanggung dan perusahaan tempat bekerja tertanggung), lalu dalam

asuransi ini pula peserta dan keluarganya memperoleh jaminan

pemeliharaan kesehatan dan memperoleh kompensasi selama sakit.

Asuransi kesehatan sosial merupakan asuransi yang banyak mendapat

campur tangan pemerintah, dikatakan demikian karena peran pemerintah

begitu sentral dalam mendukung dan melaksanakan asuransi ini. Wujud

asuransi kesehatan sosial ini seperti BPJS Kesehatan yang baru - baru ini

ramai diperbincangkan, BPJS Kesehatan sendiri merupakan wujud dari

jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah.

Pengaturan Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasionalbertujuan untuk memberikan acuan bagi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, Pemerintah (Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota) dan Pihak Pemberi Pelayanan Kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan), peserta program

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 18: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

Jaminan Kesehatan Nasional dan pihak terkait dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional24.

Dalam Permen sendiri telah diatur pedoman – pedoman dalam pemberian

asuransi kesehatan sosial yang dilaksanakan atau diselenggarakan oleh

pemerintah sehingga mempunyai kekuatan hukum.

Program asuransi kesehatan sendiri ada 2 macam yaitu :

1. Asuransi Kesehatan Ganti Rugi Tradisional

a) Penanggung memberikan penggantian (reimbursement) secara

tunai terdahap biaya yang telah dikeluarkan oleh peserta untuk

perawatannya

b) PPK (health care providers) hanya memberikan pelayanan

kuratif

c) Biaya kepada PPK dilakukan secara langsung dari peserta

setelah PPK memberikan pelayanan perawatan

d) Peserta bebas memilih PPK

2. Asuransi Kesehatan Terkendali

a) Memberikan jasa pelayanan kesehatan (services benefits) dan

bukan kemanfaatan tunai (non cash benefits)

b) Pelayanan kesehatan komprehensif berupa kuratif, promotif,

preventif dan rehabilitatif

(kuratif : suatu kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin)

24 Pasal 1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 28 Tahun 2014

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 19: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

(promotif : suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan)(preventif : suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan)(rehabilitatif : serangkaian kegiatan untuk mengembalikan penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berperan aktif kembali sebagai suatu organ dalam masyarakat)25

c) Imbalan atau dana yang dibayarkan kepada PPK berupa iuran

per-Kapita yang dibayarkan didepan oleh penanggung atau

pihak asuransi

d) Peserta bebas memilih PPK yang telah dikontrak dan merupakan

rekanan dari penanggung (member health providers)

Dengan demikian perserta atau tertanggung memperoleh pelayanan

kesehatan yang komprehensif dan mudah, namun terbatas pilihannya

atas PPK dalam memperoleh pelayanan dikarekan PPK ada yang

merupakan rekanan dan ada pula yang bukan rekanan pihak asuransi

tertentu.

2. Asuransi Kesehatan Komersial (Private Voluntary Health Insurance)

Dalam asuransi kesehatan komersial ini kepesertaan bersifat sukarela

dan pembayaran preminya pun berdasarkan perjanjian baku di awal yakni

bersifat absolut dan tidak fluktuatif. Peserta dan keluarga yang mengikuti

asuransi ini memperoleh santunan biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan

perjanjian/ kontrak di awal yang telah disepakati (dalam artian apabila

tertanggung sakit dan ada peristiwa tidak pasti dengan kerugian besar maka

ganti kerugian atau santunan yang diberikan belum tentu sebesar kerugian

25 http://kesehatan.kompasiana.com/med is/2013/07/15/ jaminan-kesehatan-kuratif-tak-mendid ik-atau-mendidik-rakyat--573659.html diakses pada 28 November 2014 puku l 19.20

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 20: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

yang dialami, namun berdasarkan perjanjian yang telah diteken di awal

dengan ganti kerugian sebesar jumlah tertentu sesuai dengan pembayaran

premi tadi). Disini peran pemerintah relatif kecil dikarenakan pada

dasarnya asuransi ini bersifat komersial.

Asas Indemnitas dalam asuransi kesehatan pada dasarnya nyaris sama

dengan asuransi kerugian namun dalam asuransi ini ada beberapa

perbedaan.

Dalam asuransi kesehatan wujud indemnitas dalam pemberian ganti

rugi asuransi berupa reimbursement atau memberikan dana sesuai dengan

biaya perawatan pada tertanggung apabila tertanggung mengalami peristiwa

tidak pasti yaitu sakit dan menjalani pengobatan. Dalam asuransi kesehatan

peristiwa tidak pastinya berupa tertanggung yang mengalami gangguan

kesehatan. Asuransi kesehatan sendiri selain memberi reimburse juga dapat

langsung memberikan pelayanan kesehatan untuk setiap kali tertanggung

diserang penyakit tanpa mengindahkan besar atau kecilnya biaya perawatan

yang dijalani oleh tertanggung karena selain memberikan reimbursement,

asuransi juga dapat mewujudkan indemnitas dengan hal lain yaitu dengan

pelayanan kesehatan yang langsung diberikan (bukan kemanfaatan tunai)

sesuai dengan hal – hal atau penyakit yang dicover dalam perjanjian

asuransi. Dalam asuransi kesehatan penanggung menyediakan dana yang

akan digunakan oleh tertanggung untuk berkali kali tertanggung menderita

penyakit, namun jumlah total dana yang diberikan atau yang boleh

digunakan maksimal sebesar dana yang ada dan telah disediakan oleh

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 21: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

penanggung seperti dalam perjanjian yang sudah diperjanjikan. Asuransi

Kesehatan dalam kaitannya dengan asas indemnitas adalah apabila asas

keseimbangan yang dikedepankan maka ganti rugi yang berupa

reimbursement tadi hanya diberikan apabila tertanggung mengalami sakit,

jadi tidak bisa apabila tertanggung berusaha mencari untung dengan

meminta ganti rugi.

Dalam asuransi kesehatan sendiri ada pengendalian biaya dalam

kaitannya dengan pembayaran perawatan yakni sebagai berikut :

a. Deduktibel

Tertanggung diwajibkan untuk membayar sebagian biaya pelayanan

kesehatan terlebih dahulu sebelum perusahaan asuransi mulai pelayanan

kesehatan.

b. Co-Insurance

Tertanggung diwajibkan membayar sekian prosentase dari seluruh biaya

perawatan yang harus dibayar.

Dalam kaitannya dengan pasal 253 Kitab Undang – Undang Hukum

Dagang asas indemnitas tidak bisa diterapkan dalam asuransi jiwa,

mengapa? Karena apabila tertanggung mengalami patah kaki atau patah

tangan lalu asuransi katakanlah memberikan ganti rugi sebesar 1 miliar,

apakah seimbang dana sebesar itu dengan apa yang dialami oleh

tertanggung? Tentu kerugian demikian tidak bisa dihitung kerugiannya

dengan uang seperti asuransi kerugian. Dengan demikian asuransi jiwa tidak

bisa dinilai kerugiannya, karena jiwa merupakan sesuatu yang tidak ternilai

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA

Page 22: BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM …repository.unair.ac.id/13746/9/9. Bab 2.pdf · ASURANSI 2.1 Asas – Asas ... indemnitas ini adalah sebagai landasan dasar sebagaimana

harganya. Asuransi Kesehatan yang merupakan varian dari asuransi

kerugian dan asuransi jiwa lah yang dapat memberikan cover apabila

tertanggung mengalami peristiwa tidak pasti seperti sakit, dimana asuransi

memberikan ganti rugi berupa reimbursement atau dapat langsung

memberikan kemanfaatan dengan pelayanan kesehatan langsung dari

rekanan perusahaan asuransi.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi INDIKASI ADANYA PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

MUHAMMAD RIZA PRARENDA