asas-asas kewarganegaraan pkn

17
ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN Kelompok 5 Ara’Afi Tyas Nugraha 04 Elsa Fahira Oktavita 11 Luciana Rosaria O 17 M Rossy Alfian 23 Winda Sasqia Putri 33

Upload: windasasq

Post on 30-Jul-2015

1.367 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN

Kelompok 5Ara’Afi Tyas Nugraha 04Elsa Fahira Oktavita 11Luciana Rosaria O 17M Rossy Alfian 23Winda Sasqia Putri 33

Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 12 tahun

2006 menyebutkan, Kewarganegaraan adalah

segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga

negara. Dan Undang-Undang Kewarganegaraan yang baru ini tengah memuat asas-asas

kewarganegaraan umum ataupun universal.

adapun asas-asas yang dianut dalam undang-undang ini antara lain :

1. Asas Ius Sanguinis (law of blood) merupakan asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.

2. Asas Ius Soli (law of the soil) secara terbatas merupakan asas yang menetukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.

3. Asas Kewarganegaraan Tunggal merupakan asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.

4. Asas Kewarganegaraan Ganda terbatas merupakan asas yang menetukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.

Undang-undang kewarganegaraan pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Kewarganegaraan ganda yang diberikan kepada anak dalam undang-undang ini merupakan suatu pengecualian. Mengenai hilangnya kewarganegaraan seorang anak hanya apabila anak tersebut tidak memiliki hubungan hukum dengan ayahnya, dan hilangnya kewarganegaraan ayah atau ibu tidak secara otomatis menyebabkan kewarganegaraan seorang anak menjadi hilang.

ASAS-ASAS YANG MENENTUKAN KEWARGANEGARAAN

 (1) kewarganegaraan berdasarkan kelahiran      a. Asas Ius Sanguinis Kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkannya menentukan kewarganegaraan seseorang, artinya kalau orang dilahirkan dari orang tua yang berwarganegara Indonesia, ia dengan sendirinya juga warga negara Indonesia .Asas  Ius sanguinis atau Hukum Darah (law of the blood) atau asas genealogis (keturunan) atau asas keibubapakan, adalah asas yang menetapkan seseorang mempunyai kewarganegaraan menurut kewarganegaraan orang tuanya, tanpa melihat di mana ia dilahirkan. Asas ini dianut oleh negara yang tidak dibatasi oleh lautan, seperti Eropa Kontinental dan China.  Asas  ius sanguinis memilikikeuntungan, antara lain :

1. Akan memperkecil jumlah orang keturunan asing sebagai warga negara;2. Tidak akan memutuskan hubungan antara negara dengan warga negara yang lahir;3. Semakin menumbuhkan semangat nasionalisme;4. Bagi negara daratan seperti China dan lain-lain, yang tidak menetap pada suatu negara tertentu tetapi keturunan tetap sebagai warga negaranya meskipun lahir di tempat lain (negara tetangga).

b. Asas Ius Soli

• Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa karena seseorang lahir di suatu wilayah negara, maka otomatis dan logis ia menjadi warga negara tersebut.

• Asas ius soli atau asas tempat kelahiran atau hukum tempat kelahiran (law of the soil) atau asas teritorial adalah asas  yang menetapkan seseorang mempunyai kewarganegaraan menurut tempat di mana ia dilahirkan. Asas ini dianut oleh negara-negara imigrasi seprti USA, Australia, dan Kanada. Tidak semua  daerah tempat seseorang dilahirkan menentukan kewarganegaraan. Misalnya, kalau orang dilahirkan di dalam daerah hukum Indonesia, ia dengan sendirinya menjadi warga negara Indonesia. Terkecuali anggota-anggota korps diplomatik dan anggota tentara asing yang masih dalam ikatan dinas. Di samping dan bersama-sama dengan prinsip  ius sanguinis, prinsip  ius soli ini juga berlaku di Amerika, Inggris, Perancis, dan  juga Indonesia.

(2) Sistem Kewarganegaraan Berdasarkan Perkawinan Penentuan kewarganegaraan dalam  sistem perkawinan, dikenal dengan dua  asas, yaitu  asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat.

a. Asas Kesatuan Hukum• Asas kesatuan hukum berdasarkan pada

paradigma bahwa suami-istri ataupun ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang meniscayakan suasana sejahtera, sehat dan tidak berpecah. Dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, suami-istri ataupun ikatan keluarga yang baik perlu mencerminkan adanya suatu kesatuan yang bulat. Untuk merealisasikan terciptanya kesatuan dalam keluarga atau suamiistri, maka semuanya harus tunduk pada hukum yang sama

b. Asas Persamaan Derajat• Dalam asas  persamaan derajat,  suatu

perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan masing-masing pihak (suami atau istri). Baik suami ataupun istri tetap berkewarganegaraan asal, atau dengan kata lain sekalipun sudah menjadi suami-istri, mereka tetap memiliki status kewarganegaraan sendiri, sama halnya ketika mereka belum diikatkan menjadi suami istri.

(3) Sistem kewarganegaraan berdasarkan Naturalisasi•      Naturalisasi adalah suatu cara bagi orang asing untuk memperoleh

kewarganegaraan suatu negara. Sedangakan jika dipandang dari segi hukum naturalisasi adalah suatu perbuatan hukum (rechtsthandeling) yang menyebabkan seseorang memperoleh kewarganegaraan.

• Dalam praktek, Naturalisasi  dapat terjadi karena dua hal yaitu :

a.      Naturalisasi permohonan (biasa)•  Naturalisasi melalui permohonan adalah naturalisasi biasa yaitu

permohonan kewarganegaran Indonesia oleh orang asing yang dilakukan melalui prosedur yang telah ditetapkan. Prosedur permohonan tersebut diatur didalam peraturan perundang-undangan yang sah.

b.      Naturalisasi Istimewa• Naturalisasi istimewa adalah pemberian kewarganegaraan Indonesia

yang diberikan oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan alasan kepentingan negara atau yang bersangkutan telah berjasa terhadap negara

(4). Masalah Kewarganegaraan

• Dalam penentuan status kewarganegaan warganegaranya setiap negara mempunyai peraturan yang berbeda beda, sehingga perbedaan tersebut menimbulkan masalah kewarganegaraan. Permasalahan kewarganegaraan yang timbul tersebut apabila adanya seorang menjadi memiliki dua kewarganegaraan(Bipatride) dan tanpa kewarganegaraa (Apatride) akibat penentuan kewarganegaraan yang ditentukan oleh peraturan yang beda pada setiap negara.

a.  Dwi kewarganegaraan (Bipatride)• Bipatride terjadi apabila seorang anak yang negara orang tuanya menganut

azas ius sanguinis lahir di negara lain yang menganut azas ius soli, maka kedua negara tersebut menganggap anak tersebut adalah warga negaranya.

b. Tanpa Kewarganegaraan (apatride)•             Apatride terjadi apabila seorang anak yang negara orang tuanya

menganut azas kelahiran ius soli lahir di negara yang menganut azas ius sanguinis

c.  Multipatride (lebih dari 2 berkewarganegaraan)  Maka dari itu permasalah diatas harus dihindarai dengan upaya-upaya sebagai berikut; 1. Memberikan kepastian hukum yang jelas akan status kewarganegaraannya. 2. Menjamin hak-hak perlindungan hukum yang pasti bagi seseorang dalam kehidupan bernegara.

• Sistem yang sering digunakan untuk menentukan status kewarganegaraan adalah:

1. Stelsel aktif  Seseorang akan menjadi warga negara suatu negara dengan melakukan tindakan-tindakan hukum tertentu secara aktif. Dalam stelsel ini seorang warga negara memiliki hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan.  

2. Stelsel pasif Seseorang dengan sendirinya menjadi warga negara tanpa harus melakukan tindakan-tindakan hukum tertentu. Dalam stelsel ini seorang warga negara memiliki hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan.

Penyelesaian masalah kewarganegaraan menurut salah satu keputusan KMB dipergunakan stelsel aktif dengan hak opsi untuk penduduk Indonesia keturunan Eropa. Dan stelsel pasif dengan hak repudiasi untuk keturunan Timur Asing.

• Berkaitan dengan 2 stelsel di atas, seorang warga negara dalam suatu negara pada dasarnya mempunyai hak opsi dan hak repudiasi. 

a. hak opsi adalah hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif) 

b. hak repudiasi adalah hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (dalam stelsel pasif) 

• Menurut UU yang sekarang berlaku (UU no 12 thn 2006) maka asas yang dipakai Indonesia dalam menentukan kewarganegaraan adalah : 

1. asas ius soli 2. asas ius sanguinis 3. asas kewarganegaraan tunggal 4. asas kewarganegaraan ganda terbatas (hanya berlaku bagi anak sampai usia 18 thn) 

Bagaimana cara orang asing bisa masuk menjadi warga negara Indonesia?

ADA DENGAN 2 CARA

1. Naturalisasi biasa mengajukan permohonan kepada Menteri hukum dan HAM melalui kantor pengadilan negeri setempat dimana ia tinggal atau di Kedubes RI apabila di luar negeri permohonan ini ditulis dalam bahasa Indonesia. Bila lulus maka ia harus mengucapkan sumpah setia di hadapan pengadilan negeri. 

2. Naturalisasi istimewa diberikan kepada orang asing yang berjasa kepada negara. 

MENGAPA SESEORANG BISA KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN INDONESIA?

a. menikah dengan laki-laki asing b. menjadi tentara luar negeri c. diangkat anak secara syah oleh laki-laki asing d. mempunyai paspor dari negara asing e. dll