bab ii kajian teori dan hipotesis 1. kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%)....

61
9 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Kesehatan dan Kebugaran Jasmani Pada masa pembangunan dewasa ini kesehatan yang merata merupakan titik awal untuk memulai dan mengembangkan tingkat produktivitas di segala bidang, karena pentingnya pemerataan kesehatan untuk mencapai keberhasilan program pembangunan perlu diadakan pembinaan kesehatan dengan melaksanakan program kebugaran jasmani. Manusia sebagai makhluk sosial dalam kesehariannya akan dihadapkan dengan tanggung jawab dan kewajiban untuk mempertahankan kehidupannya sendiri, kehidupan orang lain, maupun lingkungannya. Oleh karena itu, pengembangan aspek jasmaniah khususnya aspek kebugaran sangat penting untuk menunjang kehidupan individu maupun sosial. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap individu pasti akan dihadapkan pada hambatan dan tantangan kehidupan yang semakin tinggi. Hal tersebut menjadikan setiap individu mempunyai tuntutan untuk memelihara kebugaran jasmani agar dapat menjalani kehidupan dengan penuh gairah. Sementara bagi individu yang tidak peduli akan kebugaran jasmaninya tidak jarang akan menemui berbagai macam gangguan dalam metabolisme tubuh, jantung dan pembuluh darah, sistem tulang, otot, sistem syaraf dan juga sistem pernafasan. Oleh karena itu, kebugaran jasmani menunjukan adanya suatu potensi fungsional dan potensi metabolik. Sehingga kebugaran jasmani merupakan wujud akan kapasitas fungsional seseorang secara total melakukan suatu kerja dengan hasil baik tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Dalam hal ini masyarakat yang mental dan jasmaninya sehat maka akan mempunyai kualitas hidup yang tinggi sehingga untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya pembinaan kebugaran jasmani perorangan dengan baik. Kebugaran jasmani yang baik sangat diperlukan oleh setiap orang. Dari komponen-komponen kebugaran jasmani menunjukkan bahwa kebugaran

Upload: lamque

Post on 15-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Kesehatan dan Kebugaran Jasmani

Pada masa pembangunan dewasa ini kesehatan yang merata merupakan

titik awal untuk memulai dan mengembangkan tingkat produktivitas di segala

bidang, karena pentingnya pemerataan kesehatan untuk mencapai

keberhasilan program pembangunan perlu diadakan pembinaan kesehatan

dengan melaksanakan program kebugaran jasmani.

Manusia sebagai makhluk sosial dalam kesehariannya akan dihadapkan

dengan tanggung jawab dan kewajiban untuk mempertahankan kehidupannya

sendiri, kehidupan orang lain, maupun lingkungannya. Oleh karena itu,

pengembangan aspek jasmaniah khususnya aspek kebugaran sangat penting

untuk menunjang kehidupan individu maupun sosial.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap

individu pasti akan dihadapkan pada hambatan dan tantangan kehidupan yang

semakin tinggi. Hal tersebut menjadikan setiap individu mempunyai tuntutan

untuk memelihara kebugaran jasmani agar dapat menjalani kehidupan dengan

penuh gairah. Sementara bagi individu yang tidak peduli akan kebugaran

jasmaninya tidak jarang akan menemui berbagai macam gangguan dalam

metabolisme tubuh, jantung dan pembuluh darah, sistem tulang, otot, sistem

syaraf dan juga sistem pernafasan. Oleh karena itu, kebugaran jasmani

menunjukan adanya suatu potensi fungsional dan potensi metabolik.

Sehingga kebugaran jasmani merupakan wujud akan kapasitas fungsional

seseorang secara total melakukan suatu kerja dengan hasil baik tanpa

menimbulkan kelelahan yang berarti. Dalam hal ini masyarakat yang mental

dan jasmaninya sehat maka akan mempunyai kualitas hidup yang tinggi

sehingga untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya pembinaan kebugaran

jasmani perorangan dengan baik.

Kebugaran jasmani yang baik sangat diperlukan oleh setiap orang. Dari

komponen-komponen kebugaran jasmani menunjukkan bahwa kebugaran

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

10

jasmani ternyata memiliki pengertian luas dan kompleks. Untuk mendapatkan

kebugaran jasmani yang memadai perlu perencanaan yang sistematik melalui

pola hidup sehat bagi masyarakat. Menurut Joko Pekik Irianto (2004: 7)

untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang baik dan memadai diperlukan

pemahaman pola hidup yang sehat bagi setiap lapisan masyarakat meliputi

makan, istirahat, olahraga (intensitas latihan, lama latihan, frekuensi latihan).

Bukan hanya itu saja tetapi jika ingin mendapatkan kebugaran yang

prima, selain memperhatikan makan sehat berimbang juga dituntut

meninggalkan kebiasaan yang tidak sehat seperti : merokok, minum

beralkhohol dan makan berlebihan dan tidak teratur.

Seseorang yang merasa sehat belum tentu bugar sebab untuk dapat

mengerjakan tugas sehari-hari seseorang tidak hanya dituntut bebas dari

penyakit saja, tetapi juga dituntut memiliki kebugaran dinamis (Djoko Pekik

Irianto 2004:3).

Kebugaran jasmani menurut Djoko Pekik I, (2000:2) kebugaran jasmani

(physical fitness), yakni kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja

sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan

sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya.

Menurut Afriwardi (2011:37) kebugaran jasmani merupakan suatu

keadaan ketika tubuh masih memiliki sisa tenaga unktuk melakukan

kegiatankegiatan ringan yang bersifat rekreasi atau hiburan setelah

melakukan kegiatan/aktivitas fisik rutin. Dengan kata lain, bugar adalah

keadaan saat tubuh tidak mengalami kelelahan yang berarti setelah

melakukan kegiatn rutin. Kebugaran jasmani bersifat individual, yaitu setiap

orang memiliki tingkat kebugaran yang bersifat spesifik untuk dirinya.

Keadaan kebugaran jasmani seseorang maupun masyarakat juga tidak

lepas akan pengaruh pola hidup seseorang itu sendiri, baik dari status gizi,

kebiasaan hidup, dan lingkungan. Dengan demikian penyuluhan dan

pembudayaan kebugaran jasmani sangatlah penting untuk bisa masuk ke

setiap elemen masyarakat agar dapat memberikan pengertian yang utuh akan

pentingnya kebugaran jasmani.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

11

Sedangkan menurut pendapat Rusli Lutan, (2002: 7), kebugaran

jasmani (yang terkait dengan kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk

melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan flexibility.

Kebugaran jasmani menurut Sadoso Sumosardjuno. (1998:19) adalah

kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan

gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, dan masih mempunyai sisa

atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk

keperluan-keperluan yang mendadak. Menurut Wahjoedi (2001: 59)

kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan

pekerjaan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami kelelahan yang berarti,

serta dengan cadangan energi yang tersisa masih mampu menikmati waktu

luang dan menghadapi hal-hal yang tidak terduga sebelumnya. Sedangkan

menurut Nurhasan (2005: 2) pengertian kebugaran jasmani diartikan

kemampuan seseorang untuk melakukan aktifitas fisik dalam waktu yang

relative lama, yang dilakukan secara cukup efisien, tanpa menimbulkan

kelelahan yang berarti.

Kebugaran jasmani mempunyai komponen-komponen yang dapat

mendukung terciptanya kebugaran jasmani yang diinginkan. Mengetahui

komponen kebugaran jasmani sangatlah penting, karena dengan mengetahui

komponen-komponen kebugaran jasmani dapat menentukan baik buruknya

kebugaran jasmani seseorang.

Kesegaran jasmani harus dimiliki oleh setiap individu, karena

kesegaran jasmani akan menjadi modal dasar setiap individu untuk

melakukan aktivitas setiap hari, walaupun aktivitas setiap orang berbeda

sesuai dengan tugas dan profesi masing-masing individu. Kesegaran jasmani

merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan

tugas fisik tersebut, maka keadaan fisik seseorang juga harus diperhatikan

agar kesegaran tubuh selalu terjaga. Seperti yang ditulis oleh pusat

pengembangan kualitas jasmani, kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani

yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya, yang

berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

12

Sedangkan kesegaran jasmani menurut Rusli Lutan (2001:7), adalah

kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan

kekuatan, daya tahan, dan flexibility. Di sisi lain menurut Djoko Pekik Irianto

(2004:2) menyatakan bahwa kesegaran jasmani atau physical fitness adalah

kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa

timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu

luangnya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani

merupakan kemampuan fisik seseorang untuk dapat beraktivitas sehari-hari

secara efisien dan efektif dalam waktu yang lama dan terus menerus tanpa

mengalami kelelahan yang berarti dan masih bisa untuk menikmati waktu

luangnya dengan baik. Sehingga kesegaran jasmani tersebut penting, karena

dengan keadaan bugar seseorang dapat melakukan aktivitas secara optimal.

Komponen-komponen kesegaran jasmani meliputi : daya tahan jantung

/ peredaran darah dan paru, kemampuan adaptasi biokimia, bentuk tubuh,

kekuatan otot, tenaga ledak otot, daya tahan otot, kecepatan, kelincahan,

kelenturan, kecepatan reaksi dan koordinasi Roji (2004:97). Komponen-

komponen kesegaran jasmani seperti diungkapkan Engkos Kosasih (1985:27)

bahwa kesegaran jasmani terdiri atas komponen-komponen : ketahanan

(endurance), kekuatan (strenght), kelincahan (agility), keseimbangan

(balance), kecepatan (speed), kelentukan (flexibility). Pendapat lain

mengungkapkan bahwa kesegaran jasmani mencakup dua aspek, yaitu

kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, dan kesegaran jasmani

yang berkaitan dengan performa Rusli Lutan (2001:8). Kesegaran jasmani

yang berkaitan dengan kesehatan mengandung empat unsur pokok yaitu :

daya tahan aerobik, kekuatan otot, daya tahan otot, dan flekibilitas. Kesegaran

jasmani yang berkaitan dengan performa mengandung unsur-unsur :

koordinasi, keseimbangan, kecepatan, agility, power dan waktu reaksi.

Menurut Sadoso Sumosardjuno (1988:19) komponen kesegaran jasmani

terdiri dari empat macam yaitu : daya tahan kardiovaskuler (cardio

endurance), daya tahan otot (muscle endurance), kekuatan otot (muscle

strenght), dan kelentukan (flexibility).

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

13

Kesegaran jasmani ada dua macam yaitu kesegaran jasmani yang

berhubungan dengan kesehatan dan kesegaran jasmani yang berhubungan

dengan ketrampilan gerak Wahjoedi (2001:59-61). Kesegaran jasmani yang

berhubungan dengan kesehatan (heat related fitness) meliputi : daya tahan

jantung paru, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan dan komposisi tubuh.

Komponen-komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Daya tahan jantung paru, adalah kapasitas sistem jantung, paru dan

pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal dalam melakukan

aktifitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami

kelelahan yang berarti.

2. Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan

kontrakti yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu bahan

submaksimal dalam jangka waktu tertentu.

3. Kekuatan otot adalah tenaga, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh

otot-otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban

maksimal.

4. Kelentukan (flexibility) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan

gerak melalui ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara

maksimal.

5. Komposisi tubuh (body composition) digambarkan dengan berat badan

tanpa lemak. Berat badan tanpa lemak terdiri dari masa otot (40-50%),

tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam

prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil prosentase

lemak, maka akan semakin baik kinerja seseorang.

Mengetahui, mengerti dan memahami komponen kebugaran jasmani

sangatlah penting karena komponen-komponen tersebut merupakan tolok

ukur baik buruknya tingkat kebugaran jasmani seseorang. Menurut Tri Ani

Hastuti dalam Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia (2008:67), kebugaran

yang berhubungan dengan kesehatan memiliki empat komponen dasar yaitu :

1. Ketahanan jantung dan peredaran darah, hal ini dapat diukur

berdasarkan kemampuan melaksanakan tugas berat secara terus

menerus dengan mengikutsertakan otot-otot dalam jangka waktu lama

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

14

dibantu penyediaan oksigen yang cukup bagi otot agar berfungsi

sebagaimana mestinya.

2. Kekuatan, diperoleh karena banyaknya kegiatan berlatih, sehingga

seseorang dapat memiliki kemampuan maksimal. Selama melakukan

latihan seluruh otot diikutsertakan.

3. Ketahanan bagian otot, otot sanggup melakukan pekerjaan berulang

dalam jangka waktu lama.

4. Kelentukan tubuh, keadaan ini didapat melalui pemeliharaan dan cara

menggerakkan seluruh persendian.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat menyimpulkan bahwa

kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu

aktivitas dalam waktu tertentu tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan

orang tersebut masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan aktifitas

yang lainnya. Jadi untuk mencapai kondisi kebugaran jasmani yang prima

seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen

kebugaran jasmani dengan metode latihan yang benar.

2. Kondisi Fisik

Kondisi berasal dari kata “condition” (bahasa latin) yang berarti

keadaan. Sedangkan secara definitif kondisi menurut Jopath / Krampel dalam

Syafruddin (1992:34) adalah keadaan fisik dan psikis serta kesiapan seorang

atlet terhadap tuntutan-tuntutan khusus suatu cabang olahraga.

Beberapa ahli mengemukakan batasan tentang pengertian kondisi fisik,

menurut Jonath dan Krampel kondisi fisik itu dapat dibedakan atas pengertian

sempit dan luas. Dalam arti sempit kondisi merupakan keadaan yang meliputi

faktor kekuatan, kecepatan, dan daya tahan. Sedangkan dalam arti luas ketiga

faktor di atas ditambah dengan faktor kelentukan (flexibility) dan koordinasi.

Kesegaran jasmani tidak hanya dicapai dengan aktivitas jasmani

melainkan harus memperhatikan beberapa aspek agar tercapai kesegaran

total, baik kesegaran emosional maupun kesegaran intelektual. Seorang yang

mempunyai kesegaran jasmani yang baik tentunya kesehatannya juga akan

baik. Seperti yang dikemukakan Arma Abdoelah (1994:139) untuk

memperoleh kesegaran jasmani harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

15

: program aktivitas yang terus menerus, makanan yang bergizi baik, istirahat,

tidur, santai dan pemeliharaan kesehatan yang cukup. Untuk mendapat

kesegaraan jasmani yang memadai diperlukan perencanaan yang sistematik

melalui pemahaman pola hidup sehat bagi setiap lapisan masyarakat, meliputi

tiga upaya, yaitu makan, istirahat dan olahraga (Djoko Pekik Irianto, 2004:7).

Engkos Kosasih (1985:58) bagi individu yang melakukan olahraga

untuk memperbaiki kesegaran jasmani membutuhkan :

1. Intensitas latihan 70-85% dari denyut nadi maksimal (DNM). DNM =

220 – umur (dalam tahun)

2. Lamanya latihan antara 20-30 menit

3. Frekwensi latihan 3 kali seminggu

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani juga diungkapkan

oleh Roji (2004:97), yaitu :

1. Masalah kesehatan, seperti keadaan kesehatan, penyakit menahun

2. Masalah gizi, seperti kurang protein, gizi rendah dan gizi yang kurang

memadai

3. Masalah latihan fisik, seperti usia mulai latihan, frekuensi latihan per

minggu, intensitas latihan dan volume latihan

4. Masalah faktor keturunan, seperti anthropometri dan kelainan bawaan

Lebih lanjut Roji (2004:98) mengemukakan agar latihan fisik dapat

meningkatkan kesegaran jasmani, maka perlu memperhatikan rumusan

latihan sebagai berikut :

1. Macam latihan

Macam latihan disesuaikan dengan kebutuhan kita, namun untuk

mendapatkan kesegaran fisik seutuhnya, komponen-komponen

kesegaran jasmani harus dilatih secara seimbang. Juga pilihlah latihan

yang mudah dan murah, seperti lari jogging dan jalan kaki.

2. Volume latihan

Untuk berlatih kesegaran jasmani bukan atlit diperlukan waktu minimal

20 menit, tidak termasuk pemanasan dan pendinginan.

3. Frekuensi latihan

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

16

Untuk mencapai kesegaran jasmani, latihan sebaiknya sering dilakukan.

Latihan 5 kali seminggu tentunya memberikan efek lebih baik latihan 2

kali seminggu. Untuk seseorang bukan atlit, latihan 3 kali seminggu

adalah cukup, meskipun demikian latihan 4 kali atau 5 kali seminggu

memberikan hasil sedikit lebih baik.

4. Intensitas latihan

Untuk menentukan kadar intensitas latihan, khususnya untuk

perkembangan daya tahan kardiovaskuler.

Kondisi fisik merupakan aspek penting dan menjadi dasar atau pondasi

dalam pengembangan teknik, taktik, strategi dan pengembangan mental.

Menurut Mochamad Sajoto (1988:57), kondisi fisik adalah satu kesatuan

yang utuh dari komponen-komponen kebugaran jasmani yang tidak dapat

dipisahkan, baik dalam meningkatkan maupun pemeliharaannya. Artinya

bahwa dalam peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen-komponen

tersebut harus dikembangkan. Sekalipun dalam pengembangannya nanti

berorientasi kepada skala prioritas komponen tertentu sesuai dengan

periodesasi, kebutuhan dan tipe gerak dalam olahraga.

Mengetahui komponen kondisi fisik sangatlah penting, karena

komponen-komponen tersebut merupakan sesuatu hal yang vital, dengan kata

lain dapat juga sebagai penentu baik buruknya status atau keadaan fisik

seseorang. Menurut Mochamad Sajoto (1988:57) mengatakan bahwa

komponen-komponen kondisi fisik dapat dibagi menjadi sepuluh, yaitu

kekuatan (strenght), daya tahan (endurance), daya ledak otot (muscular

power), kecepatan (speed), kelentukan (flexibility), keseimbangan (balance),

koordinasi (coordination), kelincahan (agility), ketepatan (accuracy), reaksi

(reaction).

1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah kemampuan kontraksi seluruh sistem otot dalam

menerima beban / tahanan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar

dan mampu mengatasi suatu tekanan dalam waktu kerja tertentu sehingga

kekuatan ini sebagai dasar dari komponen kondisi fisik lain guna

menunjang komponen kondisi fisik tersebut. Kekuatan memegang

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

17

peranan penting dalam melindungi otot dari kemungkinan cedera, dengan

kekuatan atlet akan dapat lebih cepat melakukan teknik yang diinginkan.

Jadi kekuatan merupakan salah satu komponen kondisi fisik dan

merupakan komponen yang sangat penting dalam penentuan keberhasilan

seorang atlet, terutama untuk olahraga atletik yang memerlukan kekuatan

maksimal (maximum strenght) atau daya ledak (explosive power) atau

daya tahan kekuatan (strenght endurance). Selain itu kekuatan juga

sangat dibutuhkan oleh seorang atlet untuk meningkatkan kondisi fisik

keseluruhan. Kekuatan merupakan komponen yang paling mendasar dan

sangat penting dalam olahraga. Karena kekuatan merupakan daya

penggerak setiap aktivitas fisik, berperan untuk mencegah cedera, dan

merupakan komponen kondisi fisik lainnya. Meskipun banyak aktivitas

olahraga lebih memerlukan agility, speed, keseimbangan, koordinasi, dan

sebagainya. Tetapi faktor tersebut harus dikombinasikan dengan

kekuatan yang merupakan basis bagi komponen kondisi fisik lainnya.

2. Daya tahan (Endurance)

Menurut Sajoto daya tahan adalah “kemampuan seseorang dalam

meningkatkan kemampuan seluruh tubuh untuk selalu bergerak dalam

tempo sedang sampai cepat yang cukup lama.” (Sajoto, 1988:192). Daya

tahan dibagi menjadi dua komponen, yaitu daya tahan kardiorespirasi dan

daya tahan otot. Daya tahan kardiorespirasi atau daya tahan jantung dan

paru adalah kemampuan jantung (sistem peredaran darah) dan paru

(pernapasan) untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas

sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan

berarti. Daya tahan ini sangat penting untuk menunjang kerja otot, yaitu

dengan mengambil oksigen melalui pernapasan dan mengirimnya ke

otot-otot yang sedang aktif atau berkonsentrasi melalui peredaran darah.

Sedangkan daya tahan otot merupakan kapasitas otot untuk melakukan

kontraksi secara terus menerus pada tingkat intensitas sub maksimal.

Tujuan latihan daya tahan adalah meningkatkan kemampuan daya tahan

aerobik dan daya tahan otot. Artinya, seorang atlet dipacu untuk berlari

dan bergerak dalam waktu lama dan tidak mengalami kelelahan yang

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

18

berarti. Kemampuan daya tahan dan stamina dapat dikembangan melalui

kegiatan lain dan gerakan-gerakan lain yang memiliki nilai aerobik.

Untuk mempertahankan atau meningkatkan daya tahan

kardiorespirasi adalah dengan melakukan latihan aerobik atau lari

(jogging) selama 40-60 menit dengan kecepatan yang bervariasi.

Sedangkan daya tahan otot itu sendiri mengacu pada suatu kelompok otot

yang mampu untuk melakukan kontraksi berturut-turut untuk waktu yang

lama, misalnya latihan push up dan sit up.

Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk

berlatih dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang

berlebihan (Harsono, 2001:8). Komponen kondisi fisik daya tahan

merupakan komponen yang utama dalam permainan sepak bola.

Sedangkan pada olahraga bola basket, daya tahan digunakan untuk

tambahan waktu jika terjadi skor yang sama pada kuarter 4 dengan

tambahan 1 kuarter dengan durasi 5 menit. Pada atletik itu sendiri daya

tahan digunakan untuk mempertahankan tempo lari pada lari jarak

menengah hingga jauh.

3. Daya ledak otot (Muscular Power)

Kemampuan daya ledak otot atau yang sering kita sebut power, ini

sangat dipengaruhi oleh dua unsur komponen kondisi fisik lainnya yaitu

kekuatan otot dan kecepatan. Kedua komponen kondisi fisik ini tidak

dapat dipisahkan karena pada prinsipnya kerjanya kedua komponen

kondisi fisik ini bekerja bersama untuk menghasilkan kemampuan daya

ledak otot (power), dan dasar dari pembentukan power ini adalah

kekuatan, maka sebelum melatih kondisi fisik power haruslah terlebih

dahulu dilatih kekuatan.

Daya ledak otot atau muscular power adalah kemampuan seseorang

untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usaha yang dikerahkan

dalam waktu sependek-pendeknya (Sajoto, 1988:58). Daya ledak

diperlukan semua cabang olahraga tak terkecuali cabang olahraga atletik,

karena selain kekuatan terdapat pula kecepatan. Sehingga latihan yang

diberikan kepada atlet untuk meningkatkan daya ledak yaitu tidak hanya

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

19

faktor beban saja tetapi harus memperhatikan faktor kecepatan

konstraksinya. Dengan demikian bahwa daya ledak merupakan salah satu

komponen kondisi fisik yang sangat diperlukan untuk performance

seorang atlet khususnya cabang olahraga atletik.

4. Kecepatan (Speed)

Kecepatan sendiri menurut Harsono (2001:36) adalah kemampuan

untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut

dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk

menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat. Sedangkan menurut

Sukadiyanto (2005:106), “kecepatan adalah kemampuan otot atau

sekelompok otot untuk menjawab rangsangan dalam waktu secepat dan

sesingkat mungkin”. Dari pendapat para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa kecepatan adalah kemampuan otot dalam menjawab

rangsangan untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis dalam mencapai

jarak tertentu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Satu-satunya yang sulit dalam pembinaan mutu kondisi fisik adalah

meningkatkan kecepatan berlari, karena ini untuk sebagian besar

merupakan keturunan atau sifat bawaan seseorang. Untuk menghasilkan

kecepatan dengan baik maka dibutuhkan latihan-latihan yang :

mendukung komponen kondisi fisik tersebut yang sebaiknya diberikan

kepada atlet setelah memiliki komponen kekuatan. Dalam olahraga

atletik kecepatan sangat diperlukan misalnya dalam pencapaian suatu

jarak tertentu pada lari. Sedangkan pada bola voli kecepatan juga sangat

diperlukan misalnya kecepatan memukul bola, memblok atau

mengembalikan smash dari serangan lawan. Bentuk latihan untuk melatih

kecepatan adalah lari cepat dalam jarak dekat, back to back, dan lain-lain.

5. Kelentukan (Flexibility)

Menurut Sajoto kelentukan adalah “ keefektifan seseorang dalam

menguasai dirinya, untuk melakukan segala aktivitas tubuh dengan

penguluran seluas-luasnya, terutama otot-otot, ligamen-ligamen di sekitar

persendian” (Sajoto, 1988:58). Seorang atlet yang tidak memiliki

kelenturan dia akan cenderung akan sedikit sulit dalam melakukan

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

20

gerakan apalagi dengan gerakan yang kompleks dan dia akan terlibat

kaku. Sebaliknya seorang atlet memiliki kelenturan dia akan lebih mudah

dalam melakukan gerakan dan lebih efisien dan mengurangi risiko

cedera.

Kelentukan merupakan komponen kondisi fisik yang penting sekali

dalam hampir semua cabang olahraga, terutama cabang-cabang olahraga

yang banyak menuntut gerak sendi.

6. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan

organ-organ syaraf ototnya, selama melakukan gerakan-gerakan yang

cepat, dengan perubahan letak titik bobot badan yang cepat pula baik

dalam keadaan statis maupun dalam gerak dinamis (Sajoto, 1988:58)

Keseimbangan terbagi menjadi dua, (a). Keseimbangan statis

adalah kemampuan tubuh mempertahankan keseimbangan dalam posisi

tetap. (b) keseimbangan dinamis adalah kemampuan mempertahankan

keseimbangan pada waktu melakukan gerak don’ satu posisi ke arah

posisi lain.

7. Kelincahan (Agility)

Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi

tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa

kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya (Harsono,

2001:21). Jadi kelincahan bukan hanya menuntut kecepatan, akan tetapi

juga flexibility yang baik dari sendi-sendi anggota tubuh. Tanpa memiliki

kelincahan seorang atlet tidak akan bisa bergerak lincah, selain itu faktor

keseimbangan juga penting dalam agility.

Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya agility atau kelincahan

adalah kombinasi kecepatan, kekuatan, kecepatan reaksi, keseimbangan,

kelentukan, dan koordinasi. Bentuk latihan untuk mengembangkan

kelincahan adalah lari bolak-balik atau shuttle run, dalam latihan seorang

atlet dituntut lari cepat, belok cepat, tidak kehilangan keseimbangan dan

posisi tubuh.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

21

8. Koordinasi (Coordination)

Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan geraka dengan

berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh ketepatan

(Tangkudung, 2006:67). Dalam bukunya Nurhasan (2005;21)

mengemukakan bahwa komponen koordinasi menjadi dasar bagi usaha

belajar yang bersifat sensomotorik.

Makin tinggi tingkat kemampuan koordinasi akan makin cepat dan

efektif dalam mempelajari suatu gerakan. Sedangkan menurut

Sukadiyanto (2005:139) “Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja

dari kualitas otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan suatu

gerakan yang efektif dan efisien.

9. Reaksi (Reaction)

Reaksi (Reaction) adalah kemampuan seseorang segera bertindak

secepatnya, dalam menanggapi rangsangan-rangsangan yang datang

lewat indera, syaraf, atau feeling lainnya (Sajoto, 1988:59).

10. Stamina

Stamina adalah tingkat yang lebih tinggi dari daya tahan

(endurance). Otomatis kemampuan aerobiknya lebih tinggi daripada

kemampuan aerobik pada daya tahan bahkan dirubah menjadi

kemampuan anaerobik.

Melihat pernyataan di atas bahwa kemampuan daya tahan itu dapat

ditingkatkan menjadi lebih tinggi. Menurut Harsono stamina adalah

“tingkatan daya tahan yang lebih tinggi derajatnya daripada endurance”

(Harsono, 2001:14). Oleh karena itu atlet haruslah dilatih dengan intensitas

yang semakin lama semakin tinggi intensitasnya, sehingga kemampuannya

untuk bertahan terhadap rasa lelah semakin lama semakin meningkat. Dalam

olahraga atletik, stamina ini digunakan untuk pelari jarak menengah hingga

jauh agar dapat mempertahankan kecepatan tertentu. Sedangkan pada sepak

bola, stamina ini berfungsi untuk melakukan gerakan yang relatif lama yang

mengacu pada waktu.

Bompa (1994:317) berpendapat “It is prerequisite to the performance of

skills with hight amplitude and increases the ease with which fast

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

22

movementsmay be performed.” Dari pendapat Bompa bisa disimpulkan

bahwa flexibility merupakan prasyarat yang diperlukan untuk menampilkan

suatu keterampilan yang memerlukan ruang gerak sendi yang luas dan

memudahkan dalam melakukan gerakan-geraka yang cepat.

Komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan penelitian ini adalah

kelentukan (flexibility). Kelentukan adalah keefektifan seseorang dalam

penyesuaian dirinya untuk melakukan segala aktivitas tubuh dengan

penguluran seluas-luasnya, terutama otot-otot dan ligamen-ligamen di sekitar

persendian (Mochamad Sajoto, 1988:58).

a. Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain)

Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik emosional yang tidak

menyenangkan berkaitan dengan jaringan yang rusak atau jaringan yang

cenderung rusak. Macam-macam nyeri dilihat dari sumber penyebab

nyeri antara lain : 1) nyeri neuromuscolosceletal non neurogenik yang

dirasakan pada anggota gerak yang timbul akibat proses patalogik

jaringan yang dilengkapi dengan serabut nyeri, 2) nyeri neuromuscolo

scietal neurogenik yaitu nyeri akibat iritasi langsung terhadap sensoris

perifer dengan ciri khas nyeri menjalar sepanjang kawasan distal saraf

yang bersangkutan dan penjalaran nyeri tersebut berpangkal pada

bagian saraf yang mengalami iritasi, 3) nyeri radikuler yaitu nyeri yang

timbul akibat adanya iritasi pada serabut-serabut sensorik di bagian

radiks posterior maupun saraf spiral.

Nyeri dapat kita analisa melalui teori gerbang kontrol yang

banyak diterima banyak ahli. Menurut teori ini affierent terdiri dari 2

kelompok serabut yaitu serabut yang berukuran besar (A-Beta) dan

serabut kecil (A-Delta dan C). Kelomppok afferent ini berinteraksi

dengan subtansia gelatinosa yang berada pada lamina II dan III tulang

belakang medula spinalis, substansia gelatinosa berfungsi sebagai

modulator (gerbang kontrol terhadap A-Beta dan A-Delta). Apabila

substansia gelatinosa (SG) aktif, gerbang akan menutup. Serabut A-

Beta adalah penghantar rangsang non nociceptor, misalnya sentuhan

propioseptive. Apabila kelompok berdiameter kecil (A-Delta dan C)

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

23

terangsang subtansi gelatinosa menurun aktifitasnya sehingga membuka

gerbang A-Delta dan C serabut pembawa rasa nosiseptive, sehingga

kalau serabut saraf ini terangsang, gerbang akan membuka dan nyeri

berkurang.

Mekanisme nyeri melalui terapi latihan yaitu : terapi latihan

merupakan salah satu pengobatan dalam fisioterapi yang dalam

pelaksanaannya menggunakan gerakan-gerakan tubuh baik secara aktif

maupun pasif sehingga dapat mempercepat penyembuhan cidera atau

penyakit lainnya yang telah merubah pola hidup yang normal.

Terapi latihan berupa gerakan pasif dan aktif yang dilakukan

berulang-ulang dan perlahan-lahan secara ritmis dapat mengaktivasi

serabut saraf berpenampang kecil (A-Delta) dan akan menghabisi

serabut saraf beta berarti rasa nyeri tidak dicetuskan.

Parameter yang penulis gunakan yaitu menggunakan skala visual

analogue scale (VAS) adalah cara pengukuran derajat nyeri dengan

sepuluh skala penilaian yang terbuat dari penggaris khusus atau dengan

cara kita membuat garis lurus sepanjang 10 mm atau 10 cm yaitu :

0mm 10mm

Tabel 2.1. Visual Analogue Scale (VAS)

Nilai Keterangan1 Tidak nyeri2 Nyeri sangat ringan3 Nyeri ringan4 Nyeri tidak begitu berat5 Nyeri cukup berat6 Nyeri berat7 Nyeri sangat berat8 Nyeri amat sangat berat9 Nyeri cukup hebat10 Nyeri hebat

Nyeri punggung bawah atau LBP adalah nyeri yang terbatas pada

regio lumbar, tetapi gejalanya lebih merata dan tidak hanya terbatas pada

satu radik saraf, namun secara luas berasal dari diskus intervertebral

lumbar. Sedang istilah lumbago adalah nyeri hebat dan akut pada regio

lumbar yang disertai penurunan mobilitas.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

24

Nyeri punggung bawah adalah perasaan nyeri di daerah

lumbasakral dan sakroiliakal, nyeri punggung bawah ini sering disertai

penjalaran ke tungkai sampai kaki (Harsono, 2000:265). Nyeri

punggung bawah merupakan gangguan neuromuskuloskeletal yang

paling banyak dijumpai di kalangan industri. Sebagian besar disebabkan

oleh gangguan struktur jaringan lunak. Di Amerika Serikat, mechanical

LBP merupakan salah satu keluhan pasien terbanyak yang disampaikan

oleh para dokter. Kurang lebih 60-80% populasi dewasa terkena,

sehingga menduduki rangking 4 keluhan pasien terbanyak di poliklinik

rawat jalan. Ditilik dari beban biaya yang dikeluarkan, LBP merupakan

rangking 3 paling mahal, hanya dikalahkan oleh biaya penyakit kanker

dan penyakit jantung. Selama perjalanan hidupnya 4 dari antara 5 orang

dewasa pernah mengalami keluhan LBP, sehingga keluhan LBP paling

sering menyebabkan kehilangan hari kerja pada umur kurang 45 tahun.

Meskipun LBP sangat banyak dikeluhkan, namun berbagai

masalah yang mendasari sebagian besar tidak berbahaya dan nyeri akan

hilang sendiri dalam beberapa hari atau minggu. Pengetahuan tentang

patologi diskus intervetebral serta tanda dan gejala sudah diketahui

lebih dari setengah abad, tetapi masih banyak pendapat yang berbeda

tentang penyebab dan pengobatannya.

Ada beberapa alasan mengapa dalam banyak pasien terdapat

kesulitan untuk melacak sumber nyeri LBP. Pertama, LBP baik yang

kronik maupun yang berulang. Jarang berhubungan dengan perubahan

atau kerusakan tulang yang tampak secara radiografik. Meskipun ada

perubahan degeneratif atau osteoporotik, tidak secara konsisten

berhubungan dengan LBP, bahkan asimptomatik. Hal ini disebabkan

bahwa perubahan pada diskus intervertebral tidak dianggap sebagai

penyakit, tetapi merupakan proses biologik yang terjadi sepanjang

hidup. Kedua, inervasi pada vertebra adalah diffuse dan overlapping,

sehingga sulit melacak lesi didasarkan pada keluhan dan hasil

pemeriksaan dari pasien, kecuali bila ada nyeri radikuler. Ketiga,

adanya spasme otot paraspinal sebagai mekanisme proteksi terhadap

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

25

jejas vertebra lebih menutupi sumber nyeri yang asli. Keempat,

meskipun kini LBP jarang dilakukan pembedahan, ada sedikit informasi

dari pengamatan langsung saat operasi, bahwa kerusakan jaringan lunak

berhubungan dengan keluhan nyeri.

1) Anatomi

Spine atau kolumna vertebralis membentuk struktur dasar batang

tubuh. Di mana jumlah spine atau kolumna vertebralis yaitu terdiri dari

33-34 vertebra dan discus intervertebralis. Kemudian vertebra terbagi

menjadi 7 buah vertebra servikalis, 12 buah vertebra torakalis, 5 buah

vertebra lumbalis, 5 buah vertebra sacralis, dan 4-5 buah vertebra

coccygea.

Spine merupakan struktur tubuh yang paling kompleks dan

merupakan penyangga tubuh sekaligus berfungsi sebagai penggerak dan

juga sebagai stabilisator maupun inisiator gerak. Selain itu spine juga

merupakan tempat perlekatan anggota gerak atas dan anggota gerak

bawah serta berfungsi untuk melindungi medula spinalis dan flexibel

terhadap tenaga (force), regangan (stretch), tekanan (compression),

dorongan (shear), tekukan (tilt), maupun putaran (rotation) sehingga

memungkinkan gerakan ke segala arah.

Spine atau kolumna vertebralis memiliki kurva yang berbeda-

beda pada masing-masing bagian, yaitu pada regio servikalis

mempunyai kurva lordosis, regio torakalis kurva kifosis, regio lumbalis

kurva lordosis dan regio sakralis kurva kifosis, sehingga masing-masing

memiliki kekhususan gerak.

Gerakan yang dapat terjadi pada spine yaitu gerak flexi, extensi,

lateral flexi dan rotasi. Secara umum diskus intervertebralis

memungkinkan terjadinya gerak yang luas, namun facet joint yang

merupakan sendi datar dengan gerak utama luncur (glide) dan menekuk

(tilt) mengarahkan dan membatasi serta menstabilisasi gerakan

persegmen karena facet tidak terletak pada bidang yang sama sehingga

memungkinkan terjadinya gerak dominan tertentu pada segmen

tertentu.

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

26

Saat gerakan flexi vertebra menekuk ke arah anterior, dan di

processus articularis inferior terjadi gerak luncur pada processus

articularis vertebra di bawahnya, vertebra tersebut tidak hanya

menekuk ke anterior tetapi translasi ke anterior, ligamen longitudinal

anterior rileks dan bagian anterior dari annulus fibrosus mengalami

tekanan. Gerakan menjadi terbatas karena tegangan di serabut posterior

annulus fibrosus, ligamen longitudinal posterior, ligamen interspinosus

dan ligamen supraspinosus. Elastisitas dari ligamen flavum dan

tegangan di otot-otot esktensor juga membatasi gerakan.

Saat gerakan extensi vertebra menekuk dan translasi ke arah

posterior dan terjadi gerak luncur di processus articularis inferior ke

arah inferior pada processus articularis di bawahnya. Pada serabut

annulus fibrosus posterior, ligamen longitudinal posterior, ligamen

flavum, ligamen interspinosus dan ligamen supraspinosus rileks

sedangkan gerakan dibatasi oleh tegangan pada serabut annulus

fibrosus anterior dan ligamen longitudinal anterior serta dibatasi oleh

pertemuan antar processus spinosus.

Gerak lateral flexi dan rotasi dibatasi oleh tegangan pada serabut

annulus fibrosus, ligamen di sekelilingnya dan otot antagonis. Range of

motion setiap intervertebral joint kecil, namun ketika gerakan yang

terjadi di setiap segmen digabungkan maka rom akhir akan besar.

Otot spine terdiri atas otot instrinsik dan ekstrinsik dengan fungsi

utama sebagai stabilisator, di samping sebagai penggerak. Otot spine

termasuk otot tipe I sehingga bila ada patologi akan terjadi tighness dan

kontraktur. Otot spine terdiri atas :

a) M. Rectus abdominis untuk flexi dan lateral flexi, berasal dari krista

pubis dan symphysis pubis dan berinsersio di kostae 5-7; processus

xyphoideus.

b) M. Obliquus externus abdominis untuk flexi, lateral flexi, dan

rotasi. Dengan origo dari slips bagian luar di antara kostae 8 dan

berinsertio di abdominal aponeurosis, anterior dari krista illiakum.

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

27

c) M. Obliquus internus untuk flexi dan lateral flexi, berasal dari fascia

toracolumbar, 2/3 anterior midle dari krista illiska, sebelah lateral

½ dari ligamen inguinale dan berinsersio di bagian inferior kostae

3-4 melalui aponeurosis masuk ke selubung rektus garis pektineal

dari ospubis.

d) M. Semispinalis (toracic) berorigo dari processus transversus

torakal 6-10 dan berinsersio di processus spinosus servikal 6-

torakal 4. Bila berkontraksi secara bilateral berfungsi untuk extensi

kolumna vertebrae, bila secara unilateral berfungsi untuk rotasi

kolumna vertebrae pada sisi yang berlawanan.

e) M. Quadratus lumborum berorigo di krista illiaka dan illiolumbar

ligamen dan berinsersio di processus transversus 1.2-1.4 dan bagian

inferior dari kostae 12. Bila berkontraksi secara bilateral untuk

extensi lumbar spine dan bila secara unilateral untuk lateral flexi

lumbar spine dan elevasi pelvis.

f) M. Multifidus berorigo di posterior sakrum, posterior superior

spina illiaka, mamilary dari processus vertebrae lumbar, processus

transversus dari vertebrae torakal, processus artikularis bagian

inferior dari vertebrae servikal dan berinsersio di processus

spinosus lumbal, torakal, dan servikal. Bila berkontraksi secara

bilateral untuk extensi kolumna vertebrae dan bila secara unilateral

untuk lateral flexi dan rotasi pada sisi yang berlawanan.

g) M. Erector spine terdiri atas M. Iliokostalis toracis yang berorigo di

sudut kostae 7-12 dan berinsersio di sudut kostae 1-6 serta

processus transversus C7, berfungsi untuk extensi trunk bila

berkontraksi secara bilateral dan lateral flexi-rotasi bila

berkontraksi secara unilateral; M. Illiocostalis lumborum berorigo

di tendon erector spine dari sisi medial krista sakralis, processus

spinosus lumbal dan bagian inferior torakal, sebelah dorsum krista

illiaka, lateral dari krista sakrum, sakrotuberous dan posterior

ligamen sakroilliac, berinsersio di sudut kostae 6-7. Berfungsi

untuk extensi bila berkontraksi secara bilateral dan lateral flexi-

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

28

rotasi-elevasi pelvis bila berkontraksi secara unilateral; M.

Logissimus toracis berorigo di processus transversus vertebrae

lumbal dan fascia toracolumbal serta berinsertio di antara tubercle

dan sudut inferior kostae 9-10 dan processus tranversus vertebrae

torakal. Berfungsi untuk extensi trunk bila berkontraksi secara

bilateral dan lateral flexi bila berkontraksi secara unilateral; M.

Spinalis toracis berorigo di processus spinosus Th1 1-1.2 dan

berinsersio di processus spinosus di atas vertebrae torakal 4-8.

Berfungsi untuk extensi trunk.

2) Etiologi

Etiologi LBP bermacam-macam. Yang paling banyak adalah

penyebab sistem neuromuskuloskeletal. Di samping itu LBP dapat

merupakan nyeri rujukan dari gangguan sistem gastrointestinal, sistem

genitourinaria atau sistem kardiovaskuler. Proses infeksi, neoplasma,

dan inflamasi daerah panggul dapat juga menimbulkan LBP. Penyebab

sistem Neuromuskuloskeletal dapat diakibatkan beberapa faktor antara

lain disebabkan oleh usia.

Pengerahan tenaga dan robekan serta faktor keturunan akan

menyebabkan perubahan degeneratif diskus intervertebral seiring

dengan bertambahnya umur, sehingga terjadi penyakit diskus

intervertebral atau perubahan aestetik sendi-sendi kecil. Perubahan ini

berbeda untuk tiap individu. Bila berat dapat menyebabkan kekakuan

dan nyeri punggung bawah. Spur-spur tulang artrostik dan inflamasi

sendi dapat menyebabkan iritasi saraf dan nyeri tungkai.

3) Patofisiologi

Kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang

elastic yang tersusun atas banyak unit rigid (vertebrae) dan unit flexible

(discus intervertebralis) yang diikat satu sama lain oleh komplek sendi

faset, berbagai ligament dan otot paravertebralis.

Kontraksi punggung yang unik tersebut memungkinkan flexibility

sementara di sisi lain tetap dapat memberikan perlindungan yang

maksimal terhadap sumsum tulang belakang. Lengkungan tulang

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

29

belakang akan menyerap goncangan vertical pada saat berlari atau

melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang.

Otot-otot abdominal dan torak sangat penting pada aktivitas

mengangkat beban. Bila tidak pernah dipakai akan melemahkan

struktur pendukung ini. Obesitas, masalah postur, masalah struktur, dan

peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat

nyeri punggung.

Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika

usia bertambah tua. Pada orang muda diskus terutama tersusun atas

fibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan menjadi

fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Degenerasi diskus merupakan

penyebab nyeri punggung yang biasa diskus lumbal bawah, 1.4-1.5 dan

1.5-S1, menderita stress mekanis paling berat dan perubahan degenerasi

terberat. Penonjolan diskus (berniasi nucleus pulposus) atau kerusakan

sendi faset dapat mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika

keluar dari kanalis spinalis yang mengakibatkan nyeri yang menyebar

sepanjang saraf tersebut. Sekitar 12% orang dengan nyeri punggung

bawah menderita hernia nucleus pulposus (Brunner & Suddarth,

1984:2321).

4) Gejala dan Tanda-tanda LBP

Keluhan LBP sangat beragam, tergantung dari patofisiologi,

perubahan biokimia atau biomekanik dalam diskus intervertebralis.

Bahkan pola patofisiologi yang serupa pun dapat menyebabkan

sindroma yang berbeda dari pasien ke pasien. Pada umumnya sindrom

lumbar adalah nyeri. Sindroma nyeri muskuloskeletal yang

menyebabkan LBP termasuk sindrom nyeri miofasial dan fibromialgia.

Nyeri misofasial khas ditandai nyeri dan nyeri tekan seluruh

daerah yang bersangkutan (trigger points), kehilangan ruang gerak

kelompok otot yang rersangkut (loss of range of motion) dan nyeri

radikuler yang terbatas pada saraf tepi. Keluhan nyeri sering hilang bila

kelompok otot tersebut diregangkan. Fibromialgia mengakibatkan nyeri

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

30

dan nyeri tekan daerah punggung bawah, kekakuan, rasa capai dan

nyeri otot.

Postur adalah sikap tubuh, baik dengan support selama otot tidak

bekerja atau non aktif maupun dengan koordinasi kerja beberapa otot

untuk mempertahankan stabilitas. Postur dapat dipengaruhi oleh

kesehatan secara general (kondisi umum), struktur tubuh, sex, kekuatan

dan daya tahan, kesadaran visual dan kinestetik, kebiasaan individu,

tuntutan dari tempat kerja, tradisi social serta kultural.

Postur tubuh yang baik atau sering disebut dengan good posture

adalah suatu keadan seimbang antara system muscular dengan sistem

skeletal yang melindungi struktur penyangga tubuh terhadap suatu

trauma atau deformitas yang progesif, di mana struktur-struktur tersebut

sedang bekerja atau istirahat. Dalam keadaan ini otot akan berfungsi

dengan efisien dan bekerja dengan usaha yang minimum serta

menghasilkan posisi yang optimum terhadap organ-organ tubuh seperti

abdomen dan torakal.

Pada umumnya postur dipengaruhi oleh keadaan fisik dan status

emosional seseorang, sehingga dapat menimbulkan bervariasinya postur

seseorang oleh karenanya hal ini akan menyulitkan untuk menentukan

nilai normal postur seseorang karena tidak semua orang dapat

melakukan good postur tersebut, di mana good posture tersebut akan

melahibrkan postur tubuh yang ideal pada seseorang. Dan postur yang

ideal sangat dipengaruhi oleh faktor kebiasaan dari seseorang di dalam

melakukan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga untuk mendefinisikan good postur sangat sulit

ditentukan pada setiap orang karena setiap individu memiliki

antropometrik dan fisik yang berbeda. Secara morfologi tipe tubuh

(somatotipe) terbagi menjadi tiga bagian yaitu ectomorphs (tinggi dan

kurus), endomorphs (pendek dan gemuk), dan mectomorphs (atletik dan

berotot).

Dalam posisi berdiri, secara ideal adalah garis gaya gravitasi

harus terpusat di atas dasar tumpuannya sehingga keseimbangannya

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

31

hanya dipertahankan oleh usaha otot yang minimal. Sedangkan pusat

gravitasi tubuh tepat berada di depan vertebra S2. Dalam posisi berdiri,

keseimbangan tubuh bergantung pada meratanya distribusi berat tubuh

ke masing-masing kaki dan di antara kedua kaki atau base of support.

Postur tubuh yang seimbang dapat menurunkan kerja otot-otot

yang mempertahankan tubuh yang tetap tegak. Posisi berdiri tegak juga

dipertahankan oleh pergantian aksi dari grup otot antagonist ysng

mencegah terjadinya ovisualance. Keadaan ini menghasilkan suatu

ayunan yang kecil dan kontinyu dari tubuh tersebut. Walaupun tetap

mempertahankan garis gaya gravitasi jatuh di atas area tumpuan di

antara kedua kaki. Besarnya ayunan di sekitar pusat dasar tumpuan

adalah cenderung bertambah besar pada usia yang sangat tua dan usia

sangat muda.

Adanya ayunan postur yang terjadi secara konstan selama berdiri,

menyebabkan beberapa muscle spindle tertarik ke atas secara beraturan

sehingga terjadi pergantian aktivitas dan inaktivitas dari berbagai motor

unit. Hal ini dapat membantu mencegah kelelahan serta membantu

kembalinya aliran darah vena.

Posisi duduk lebih relaks dibandingkan dengan posisi berdiri.

Pada posisi ini akan memberikan sanggahan pada permukaan tubuh atas

membuat tubuh lebih stabil dan diikuti dengan relaksasi dari otot-otot

anggota gerak bawah. Di mana posisi duduk merupakan salah satu

posisi yang paling sering digunakan dalam aktivitas kegiatan sehari-

hari. Dalam posisi duduk, hal yang esensial adalah posisi alignment

vertikal dari kepala ke trunk harus dipertahankan, kecuali dalam

keadaan istirahat dengan punggung dan kepala tersanggah pada kursi

yang enak. Stabilitas duduk bergantung pada posisi yang diambil serta

bentuk dan luas permukaan sanggahan.

Posisi duduk dapat dilakukan di atas lantai, bed atau di atas kursi /

stool. Posisi duduk di atas lantai akan menghasilkan postur tubuh yang

bervariasi, bergantung pada posisi yang diambil oleh kedua tungkai.

Sedangkan posisi duduk di atas kursi / stool cenderung untuk

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

32

menghasilkan postur tubuh yang tegak, walaupun sangat dipengaruhi

oleh bentuk kursi / stool dan posisi yang diambil.

Posisi tidur merupakan posisi yang menyenangkan dan enak serta

memberikan relaksasi yang sempurna. Posisi ini merupakan postur

normal bagi bayi selama bulan-bulan awal setelah post natal.

Posisi tidur merupakan posisi yang paling mudah di dalam

mempertahankan keseimbangan tubuh karena pusat gravitasi tubuh

menjadi rendah terhadap dasar tumpuan dan gaya gravitasi dinetralisir

oleh mekanisme secara pasif, sehingga hanya sedikit aktifitas otot yang

dibutuhkan untuk mempertahankan tubuh. Dalam posisi ini permukaan

sanggahan harus kuat dan comfortable sehingga pembengkokan tubuh

dapat dicegah serta relaksasi maksimum dapat diperoleh.

Suatu postur dikatakan jelek jika postur tersebut tidak efisien dan

gagal untuk melaksanakan fungsinya atau sejumlah otot yang

sebenarnya tidak perlu digunakan untuk mempertahankan postur

tersebut.

Faktor-faktor yang sangat mendukung pembentukkan pola postur

yang jelak adalah kelemahan tubuh secara general setelah sakit berat

yang merupakan faktor predisposisi, kurangnya pengetahuan pasien

tentang postur yang baik dan kebiasaan yang jelek juga mendukung

pola postur yang jelek.

Penyebab poor posture seringkali tidak jelas, biasanya penyebab

adanya masalah posture karena faktor kebiasaan di mana seseorang

tidak dapat untuk mempertahankan posture atau posisi tubuh yang baik,

tipe postur ini terlihat pada seseorang yang saat melakukan aktivitasnya

dalam posisi berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang lama. Untuk

menjaga postur yang benar memerlukan otot-otot yang kuat, flexible

dan dapat dengan mudah untuk beradaptasi terhadap perubahan

lingkungan. Otot-otot ini harus terus bekerja melawan gravitasi dan

bekerjasama antara satu dengan yang lainnya untuk menjaga postur

yang baik.

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

33

Penyebab lain dari poor posture adalah adanya nyeri karena tubuh

secara tidak sadar akan mengadopsi posture yang dapat menurunkan

rasa nyerinya tersebut. Dapat juga karena adanya kelemahan otot,

kontraktor otot, ketegangan otot secara lokal yang dapat menyebabkan

disbalance muscle, gangguan stabilitas dan keseimbangan serta dapat

juga disebabkan karena adanya perbedaan panjang tungkai atau

kelainan pada spine.

5) Reaksi Otot dan Bentuk Latihan

Cara otot melakukan respon otot rangka manusia memiliki dua

jenis syaraf penerima yang berbeda urat syaraf receptors, yaitu muscle

spindle dan golgi tendon organs.

Muscle spindle merupakan struktur syraf yang rumit terletak

secara paralel di sepanjang serat-serat otot. Muscle spindel dikenal

sebagai otot intrafusal karena letak struktur syaraf tertutup dalam

perpaduan bentuk spindle yang melebar.

Golgi tendon organs (GTOs) terletak pada urat daging (tendons)

dekat dengan serat otot. Kedua syaraf otot tersebut merupakan inti dari

syaraf penerima yang berperan dalam peregangan.

b. Flexibilitas

Flexibility adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam

ruang gerak sendi. Orang yang mempunyai flexibility tinggi adalah

orang yang mempunyai ruang gerak sendi yang luas dan otot-otot yang

elastis. Menurut Harsono (1988:163),”orang yang otot-ototnya kaku,

tidak elastis, biasanya terbatas ruang gerak sendi-sendinya.”

Menurut AAHPERD (1999:112), “Flexibility is the ability of a

joint and themuscles and tendons surrounding it to move freely and

comfortably through its intended full range of motion (ROM).” Maksud

dari pernyataan tersebut bahwa flexibility adalah kemampuan dari sendi,

otot dan tendon-tendon disekitarnya untuk dapat digerakkan dengan

bebas dan nyaman.

Bompa (1994:317) menyebutkan “Flexibility is affected by the

form, type, and structure of a joint, ligaments and tendons, the muscles,

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

34

age and sex, body temperature and muscle temperature.” Maksud dari

pernyataan tersebut bahwa flexibility dipengaruhi oleh tipe dan struktur

sendi, ligamen, tendon, otot, usia dan jenis kelamin, serta suhu tubuh

dan suhu otot.

Dari beberapa pendapat di atas mengenai pengertian flexibility,

maka dapat disimpulkan bahwa flexibility adalah kemampuan untuk

melakukan gerak dalam ruang gerak sendi. Kemampuan yang

dimaksudkan merupakan prasyarat untuk menampilkan suatu

ketrampilan yang memerlukan ruang gerak sendi yang luas dan

memudahkan untuk melakukan gerakan-gerakan yang cepat dan lincah.

Keberhasilan untuk menampilkan gerakan demikian itu sangat

ditentukan oleh luasnya ruang gerak sendi.

Flexibility merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang

mempunyai peranan penting. Peranan tersebut bagi non olahragawan

adalah untuk menunjang aktivitas kegiatan sehari-hari. Sedangkan bagi

para olahragawan yang terlibat dalam cabang olahraga yang banyak

menuntut keluwesan gerak seperti senam, judo, gulat, atletik, dan

cabang-cabang olahraga permainan lainnya ternyata flexibility juga

sangat diperlukan. Flexibility yang dimiliki seseorang biasanya

menggambarkan kelincahan seseorang dalam geraknya. Bahkan bagi

para olahragawan yang terlibat dalam cabang olahraga yang dominan

unsur flexibilitynya, apabila flexibilitynya tinggi akan menampakkan

prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan olahragawan yang tingkat

flexibilitynya rendah.

Flexibility seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Para ahli

memberi penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut antara lain :

Bompa (1994:317) menyebutkan “flexibility is affected by the

form, type, and structure of a joint, ligaments and tendons, the muscles,

age and sex, body temperature and muscle temperature.” Pernyataan

tersebut menyampaikan bahwa flexibility dipengaruhi oleh tipe dan

struktur sendi, ligamen, tendon, otot, usia dan jenis kelamin, serta suhu

tubuh dan suhu otot.

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

35

Bloomfield, dkk (1994:212) menyebutkan,”Factors affecting

flexibility is age, gender, environmental conditions, phychological

effect, limitations to the range of movement, physiological limitations.”

Maksud dari pernyataan tersebut faktor-faktor yang mempengaruhi

flexibility adalah usia, jenis kelamin, kondisi lingkungan, efek

psikologis, keterbatasan ruang gerak, dan keterbatasan fisiologis.

Dari beberapa pendapat ahli mengenai faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap flexibility, berikut ini akan dijelaskan secara

singkat mengenai faktor-faktor tersebut, yaitu sebagai berikut :

1. Otot

Kebanyakan jaringan dalam tubuh terdiri dari satuan-satuan sel

hidup yang susunannya disesuaikan dengan fungsi jaringan tertentu.

Satuan sel utama dalam jaringannya disebut serabut otot. Serabut

tersebut panjang dan kecil serta dikelilingi oleh matriks jaringan ikat

yang disebut endomisium. Serabut itu letaknya sejajar dan disusun

dalam ikatan. Tiap ikatan dibungkus oleh perimisium, yaitu lapisan

kedua dari jaringan ikat. Ikatan-ikatan ini terbungkus dalam epimisium,

yaitu lapisan jaringan yang menutupi seluruh otot (Dwijowinoto,

1984/1993).

Lapisan-lapisan jaringan ikat membentuk kesatuan susunan otot

rangka yang berfungsi sebagai penghubung antara serabut otot dengan

tulang. Pada kedua ujung otot, lapisan jaringan ikat menyatu dengan

daging yang langsung terikat pada tulang. Jaringan ikat memberikan

kelentukan pada otot, yakni sifat fisik yang menentukan daya rentang

otot. Karena otot seringkali melewati persendian, komponen otot elastis

menjadi faktor yang membatasi kelentukan sendi (Dwijowinoto,

1984/1993).

2. Tendon

Tendon merupakan sekumpulan jaringan penunjang tempat otot

dapat melekat pada tulang. Tendon menghubungkan otot dengan tulang

seperti tali, dan bentuknya datar atau rata. Tendon terdiri dari jaringan

ikat padat yang mempunyai serat yang tersusun oleh garis longitudinal /

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

36

memanjang. Tendon memiliki regangan yang kecil sehingga

memungkinkan untuk mentransfer kontraksi otot langsung ke tulang

yang diikatnya.

3. Tipe dan Struktur Sendi

Susunan bentuk sendi menentukan kemampuan gerakan

seseorang dan masing-masing susunan persendian juga menyebabkan

perbedaan fungsi yang khusus (Dwijowinoto, 1984/1993:148).

Persendian tubuh manusia biasanya dikelompokkan menurut jenis

gerakan yang dapat dilakukan berdasarkan sifat bentuk fisiknya, yakni

sinatthrodial, amfiarthrodial, atau diarthrodial. Persendian diarthrodial

mempunyai beberapa sifat fisik yang memungkinkan tingkat kelentukan

yang tinggi, termasuk : (1) dua lekukan sendi yang membelah tulang,

(2) tulang muda hialin yang lunak yang menutupi ujung tulang, dan (3)

suatu selaput sinovial yang memberi minyak pada sendi.”

4. Usia

Usia merupakan faktor penting dalam menentukan flexibility

seseorang. Flexibility seseorang meningkat pada masa kanak-kanak dan

berkurang bersamaan dengan bertambahnya usia. Hal ini sesuai dengan

pendapat yang dikemukakan Bloomfield, dkk (1994:212) bahwa

“Flexibility increased in a child until adolescence, when there appeared

to be aplateau effect, followed by a steady decrease in mobility as the

individual aged.” Maksud dari pernyataan tersebut adalah flexibility

meningkat pada waktu kanak-kanak sampai masa remaja kemudian

menetap, selanjutnya dengan bertambahnya usia, terjadi penurunan

mobilitas secara berangsur-angsur.

3. Jenis Terapi Fisik

a. Sinar Infra Merah

Sinar infra merah adalah pancaran gelombang elektromagnetik

dengan panjang gelombang7.700 – 4 juta Amstrong. Sebelumnya

telah dijelaskan bahwa selain dari Matahari, sinar Infra merah dapat

diperoleh secara buatan (Sujatno,1993). Berdasarkan panjang

gelombang maka infra merah dapat diklasifikan menjadi dua, yaitu

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

37

gelombang panjang (non-penetrating) dengan panjang gelombang di

atas 12.000 A sampai dengan 150.000 A, daya penetrasi sinar ini

hanya sampai kepada lapisan superficial epidermis, yaitu sekitar 0,5

mm dan gelombang pendek (penetrating) dengan panjang gelombang

antara 7.700-12.000 A. daya penetrasi lebih dalam dari yang

gelombang panjang, yaitu sampai subkutan kira-kira dapat

mempengaruhi secara langsung terhadap pembuluh darah kapiler,

pembuluh darah limfe, ujung-ujung saraf dan struktur lain dibawah

kulit. Tujuan pemberian infra merah yaitu memanfaatkan kekuatan

panas yang digunakan pada kelainan kulit, otot, maupun jaringan

tubuh bagian dalam lainnya.

Rasa hangat yang ditimbulkan infra red dapat meningkatkan

vasodilatasi jaringan superfisial sehingga dapat memperlancar

metabolisme dan menyebabkan efek relaks pada ujung saraf sensorik.

Efek terapeutiknya adalah mengurangi nyeri (singh, 2005).

1) Efek fisiologis :

a) Meningkatkan proses metabolisme

b) Vasodilatasi pembuluh darah

c) Pengaruh terhadap saraf sensoris

d) Pengaruh terhadap jaringan otot

e) Menaikkan temperatur tubuh

f) Mengaktifkan kerja kelenjar keringat

2) Efek terapeutik :

a) Mengurangi atau menghilangkan rasa sakit

b) Relaksasi otot

c) Meningkatkan suplai darah

d) Menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme.

3) Indikasi :

a) Peradangan

b) Gangguan sirkulasi darah

c) Arthritis

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

38

d) Penyakit kulit

e) Persiapan exercise dan massage

4) Kontra indikasi

a) Luka terbuka

b) Insufisiensi peredaran darah

c) Anestesi kulit

d) Diabetes tingkat lanjut

5) Penatalaksanaan terapi :

a) Persiapan pasien

Sebelum dilakukan terapi pasien diberitahu indikasi dan

kontra indikasi serta tujuan dari alat yang digunakan untuk

terapi. Kemudian posisikan pasien terlentang senyaman

mungkin

b) Persiapan alat

Pastikan alat yang digunakan dalam keadaan baik lalu

hubungkan kabel dalam satu daya dan tekan tombol on

untuk menyalakan.

c) Pelaksanaan terapi

Pemasangan lampu diatur sehingga sinar dari lampu jatuh

tegak lurus terhadap jaringan yang akan diterapi.Jarak

penyinaran untuk lampu non-luminous antara 45 cm.Waktu

terapi sekitar 15 menit

d) Evaluasi

Evaluasi dilakukan sebelum, saat dan setelah terapi

kemudian setelah terapi selesai, rapikan alat kembali.

Gambar 2.1 Infra Merah

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

39

b. Back exercise

Back exercise mempunyai manfaat untuk memperkuat otot-otot

perut dan otot-otot punggung sehingga tubuh dalam keadaan tegak

secara fisiologis. Back exercise yang dilakukan secara baik dan benar

dalam waktu yang relatif lama akan meningkatkan kekuatan otot

secara aktif sehingga disebut stabilisasi aktif. Peningkatan kekuatan

otot juga mempunyai efek peningkatan daya tahan tubuh terhadap

perubahan gerakan atau pembebanan secara statis dan dinamis.

Back exercise juga akan memperbaiki sistem peredaran darah

sehingga mengatasi terjadinya pembengkakan yang dapat

mengganggu gerakan dan fungsi sendi. Back exercise juga akan

mengurangi nyeri melalui mekanisme gerbang kontrol dan

pengurangan nyeri melalui Beta endorpin. Umumnya perbaikan nyeri

tidak terdapat pada keseluruhan latihan dan kemungkinan tidak dapat

berperan dalam pengurangan nyeri pada latihan punggung bawah

(Borenstein, David G, 1989).

Back exercise yang dilakukan secara baik dan benar dalam

waktu yang relatif lama akan meningkatkan kekuatan otot secara aktif

sehingga disebut stabilisasi aktif. Peningkatan kekuatan otot juga

mempunyai efek peningkatan daya tahan tubuh terhadap perubahan

gerakan atau pembebanan secara statis dan dinamis.

Metode Latihan William flexi merupakan latihan mengulur pada

komponen flexibility pilar belakang pada punggung, selain itu

memberikan penguatan pada pilar depan (otot perut) sehingga dapat

terjadi proses stabilisasi pada tulang belakang (vertebrae). Sedangkan

latihan McKenzie adalah latihan yang bersifat extensi sehingga terjadi

penguluran pada pilar depan pada vertebrae lumbal, dan efek relaksasi

pada otot-otot vertebrae sehingga ada proses relaksasi pada vertebrae.

1) William Flexion Exercises

Secara umum tujuan dari latihan ini adalah mengurangi

tekanan oleh Beban tubuh pada sendi fecet dan merengangkan

otot dan fasia (Meningkatkan extensibilitas jaringan lunak) di

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

40

daerah lumbal serta bermanfaat untuk mengoreksi postur tubuh

yang salah, meningkatkan stabilitas di daerah lumbal karena

secara aktif melatih otot-otot abdominal, qluteus maximus dan

hamstring. Selain itu dapat membantu mengurangi nyeri dengan

cara mengurangi gaya kompresi pada sendi facet dan

meregangkan flexor hip dan extensor lumbal secara teoritis,

latihan flexi ini akan meningkatkan tekanan intra abdominal yang

mendorong columna vertebralis ke arah belakang, dengan

demikian akan membantu mengurangi hiperloidasis lumbal dan

mengurangi tekanan pada discus intervertebralis. Metode latihan

ini cocok digunakan untuk meningkatan atau memulihkan

mobilitas lumbal. Kontra indikasi dari latihan ini adalah

hipermobilitas segmental dari columna vertebra lumbal. Karena

latihan ini meningktkan intra abdominal, maka sebaliknya latihan

ini hati-hati dilakukan pada pasien dengan gangguan

kordiouaskuler.

Peningkatan kekuatan otot dapat dicapai dengan pemberian

tahanan yang besar dan repetise yang rendah. Sedangkan untuk

meningkatkan mobilitas / flesibilitas lumbal pada pasien dengan

nyeri punggung bawah tidak dibutuhkan latihan dengan

pemberian tahanan yang besar, melainkan dengan peningkatan

latihan lingkup gerak sendi. Latihan ini merupakan salah satu

teknik dalam yang dalam pelaksanaannya menggunakan gerakan-

gerakan tubuh baik secara aktif maupun pasif sehingga dapat

mempercepat penyembuhan cidera atau penyakit lainnya yang

telah merubah pola hidup yang normal.

Terapi latihan berupa gerakan pasif dan aktif yang

dilakukan berulang-ulang dan berlahan secara ritmis dapat

mengaktivasi serabut saraf berpenampang kecil (adeta) dan akan

menginhibisi serabut saraf beta berarti rasa nyeri tidak dicetuskan.

Secara umum tujuan latihan ini meliputi pencegahan

disfungsi dengan pengembangan peningkatan kemampuan

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

41

kardiouaskuler, mobilisasi dan flexsibilitas jaringan lunak,

stabilitas, relaksasi, koordinasi keseimbangan dan kemampuan

fungsional.

Dalam meningkatkan kekuatan otot dilakukan dengan aktif

William Flexi karena dengan latihan ini berusaha untuk

mengontraksikan ototnya. Otot yang berkontraksi secara langsung

berhubungan dengan besarnya ketegangan dari serabut otot, jika

kontraksi tersebut ditahan akan meningkatkan tonus. Latihan

penguatan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan otot dengan

intensitas pengulangan yang rendah dan waktu yang lama, adapun

macam gerakan pada william flexi exercise adalah sebagai

berikut:

1. Pelvic tilt.

Lie on your back with knees bent, feet flat on floor. Flatten

the small of your back against the floor, without pushing

down with the legs. (Berbaring telentang dengan lutut

ditekuk, kaki rata di lantai. Meratakan punggung Anda

terhadap lantai, tanpa menekan dengan kaki).

Gambar 2.2. Latihan william exercise 1

(sumber : Blackburn, P. 1981,The Back & Abdominal Exercise Spesialists)

2. Single Knee to chest.

Lie on your back with knees bent and feet flat on the floor.

Slowly pull your right knee toward your. Lower the knee

and repeat with the other knee (Berbaring telentang dengan

lutut ditekuk dan kaki datar di lantai. Perlahan tarik lutut

kanan ke arah bahu Anda. Turunkan lutut dan ulangi dengan

lutut yang lain).

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

42

3. Double knee to chest.

Begin as in the previous exercise. After pulling right knee to

chest, pull left knee to chest and hold both knees. Slowly

lower one leg at a time (Mulailah seperti pada latihan

sebelumnya. Setelah menarik lutut kanan ke dada, tarik lutut

kiri ke dada dan memegang kedua lutut. Perlahan-lahan lebih

rendah satu kaki pada suatu waktu).

Gambar 2.3. Latihan william exercise 3

(sumber : Blackburn, P. 1981,The Back & Abdominal Exercise Spesialists)

4. Partial sit-up.

Do the pelvic tilt (exercise 1) and, while holding this position,

slowly curl your head and shoulders off the floor. Hold

briefly. Return slowly to the starting position (diawali

dengan posisi yang sama dengan latihan pertama dan, sambil

memegang posisi ini, perlahan-lahan mengangkat kepala dan

bahu dari lantai. Tahan sebentar. Kembali perlahan-lahan ke

posisi awal).

Gambar 2.4. Latihan william exercise 4

(sumber : Blackburn, P. 1981,The Back & Abdominal Exercise Spesialists)

5. Hamstring stretch.

Start in long sitting with toes directed toward the ceiling and

knees fully extended. Slowly lower the trunk forward over the

legs, keeping knees extended, arms outstretched over the legs,

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

43

and eyes focus ahead (Mulai dengan posisi duduk dengan

kaki diarahkan pada langit-langit dan lutut sepenuhnya

diluruskan. Perlahan-lahan badan dicondongkan ke arah kaki

dan tetap menjaga lutut posisi lurus, lengan terentang di atas

kaki, dan mata fokus ke depan).

Gambar 2.5. Latihan william exercise 5

(sumber : Blackburn, P. 1981,The Back & Abdominal Exercise Spesialists)

6. Hip Flexor stretch.

Place one foot in front of the other with the left (front) knee

flexed and the right (back) knee held rigidly straight. Flex

forward through the trunk until the left knee contacts the

axillary fold (arm pit region). Repeat with right leg forward

and left leg back (Tempatkan satu kaki di depan yang lain

dengan posisi lutut depan tertekuk dan kaki yang lain lurus ke

belakang, kaki depan lutut kiri mendekati lipatan ketiak.

Ulangi dengan kaki kanan ke depan dan kaki kiri kembali.)

Gambar 2.6. Latihan william exercise 6

(sumber : Blackburn, P. 1981,The Back & Abdominal Exercise Spesialists)

Page 36: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

44

7. Squat.

Stand with both feet parallel, about shoulder’s width apart.

Attempting to maintain the trunk as perpendicular as

possible to the floor, eyes focused ahead, and feet flat on the

floor, the subject slowly lowers his body by flexing his knees

(Berdiri dengan kedua kaki sejajar, sekitar lebar bahu yang

terpisah. Mencoba untuk menjaga punggung tegak lurus ,

mata terfokus ke depan, dan kaki datar di lantai, subjek

perlahan menurunkan tubuhnya dengan meregangkan lutut).

Gambar 2.7. Latihan william exercise 7

(sumber : Blackburn, P. 1981,The Back & Abdominal Exercise Spesialists)

2) Mc.Kenzie Back Exercises

Postural correction atau koreksi sikap bila diterjemahkan

menurut kamus kedokteran yaitu merupakan suatu cara untuk

mengontrol posisi tubuh yang benar pada posisi apa saja dalam

melakukan suatu aktivitas.

Koreksi sikap posisi extensi pada regio punggung adalah

suatu bentuk latihan pada regio punggung dengan gerakan extensi

yang ditujukan untuk mengkoreksi sikap tubuh. Salah satu bentuk

latihan ini diantaranya adalah latihan Mc Kenzie yang

dikembangkan pada tahun 1960 oleh Robin Mc Kenzie. Latihan

Mc Kenzie adalah suatu latihan spesifik pada problem yang

mengenai tulang belakang dan meliputi satu set latihan yang

gerakannya menjauh dari extremitas pada punggung (extensi)

Page 37: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

45

untuk membantu peregangan pada tulang belakang dan membantu

penurunan nyeri.

Metoda ini berdasarkan pada kondisi – kondisi pada

problem tulang belakang atau kondisi yang berdasarkan gejala

dari postural syndrom. Postural syndrom dapat mengakibatkan

joint blockade dikarenakan postur tubuh dengan posisi yang

buruk dalam hal ini adanya penambahan kurva kifosis pada

torakal serta adanya anteroposisi kepala dan protraksi skapula..

Latihan koreksi sikap posisi extensi punggung ini dapat

memberikan manfaat seperti memperbaiki mobilitas, stabilitas

pada struktur sendi vertebra, dapat mengkoreksi posture yang

tidak baik serta dapat mengurangi keluhan nyeri karena dengan

adanya koreksi postur ini maka dapat mengurangi iritasi pada

jaringan facet, diskus kostovertebra dan kostotransversal,

mengembalikan puncak kurva torakal serta dapat mengurangi

spasme pada otot-otot segmental yang bersangkutan. Latihan ini

dimulai dari gerakan extensi secara general dengan posisi yang

telah terkoreksi sehingga memungkinkan semua otot dapat

berkontraksi dan terulur secara general.

Mekanisme penurunan nyeri dengan latihan koreksi sikap

extensi punggung diantaranya dengan latihan Mc Kenzie yaitu

dengan latihan tersebut akan memperbaiki atau mengembangkan

kearah sikap tubuh yang normal (correct posture) dan

mempertahankannya. Sehingga otot – otot dan ligamen serta

sendi akan lebih dinamis dalam memelihara tubuh pada saat

melakukan gerakan, mobilisasi costovertebral membantu

peregangan otot –otot paravertebra dan menguatkan otot – otot

yang lemah serta mengulur atau meregangkan otot – otot yang

tegang atau memendek. Dengan terulurnya otot yang mengalami

spasme sirkulasi darah akan meningkat sehingga otot dapat

berkontraksi dan menjadi rileks sehingga akan terjadi penurunan

nyeri pada regio punggung atas.

Page 38: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

46

Pada waktu melakukan latihan sedapat mungkin gerakan

yang dilakukan pelan, berirama dan terkontrol serta sesuai dengan

kemampuan pasien

Setiap jenis gerakan dilakukan dengan 7 kali repetisi.

Adapun macam gerakan pada Mc. Kenzie Exercise adalah sebagai

berikut :

1. Prone lying.

Lie on your stomach with arms along your sides and head

turned to one side (Berbaring tengkurap dengan lengan

sepanjang sisi Anda dan kepala berpaling ke satu sisi).

Gambar 2.8. Latihan mc. kenzie exercise 1

(sumber : Blackburn, P. 1981,The Back & Abdominal Exercise Spesialists)

2. Prone lying on elbows.

Lie on your stomach with your weight on your elbows and

forearms and your hips touching the floor or mat. Relax your

lower back. If this causes pain, repeat exercise 1, then try

again (Berbaring telungkup dengan berat badan Anda pada

siku dan lengan dan pinggul Anda menyentuh lantai atau

tikar. Bersantai punggung bawah Anda. Jika ini menyebabkan

nyeri, ulangi latihan 1, kemudian coba lagi)

Gambar 2.9. Latihan mc. kenzie exercise 2

(sumber : Blackburn, P. 1981,The Back & Abdominal Exercise Spesialists)

Page 39: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

47

3. Prone press-ups.

Lie on your stomach with palms near your shoulders, as if to

do a standard push-up. Slowly push your shoulders up,

keeping your hips on the surface and letting your back and

stomach sag. Slowly lower your shoulders. Repeat 10 times

(Berbaring telungkup dengan telapak tangan dekat bahu Anda,

seolah-olah untuk melakukan standar push-up. Perlahan-lahan

mendorong bahu Anda ke atas, menjaga pinggul Anda pada

permukaan dan membiarkan punggung dan perut Anda

melorot. Perlahan-lahan menurunkan bahu Anda. Ulangi 10

Gambar 2.10. Latihan mc. kenzie exercise 3

(sumber : Blackburn, P. 1981,The Back & Abdominal Exercise Spesialists)

4. Progressive extension with pillows.

Lie on your stomach and place a pillow under your chest.

After several minutes, add a second pillow. If this does not

hurt, add a third pillow after a few more minutes. Remove

pillows one at a time over several minutes (Berbaring

telungkup dan menempatkan bantal di bawah dada Anda.

Setelah beberapa menit, tambahkan bantal kedua. Jika ini

tidak sakit, tambahkan bantal ketiga setelah beberapa menit.

Hapus bantal satu per satu selama beberapa menit).

Gambar 2.11. Latihan mc. kenzie exercise 4

Page 40: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

48

(sumber : Blackburn, P. 1981,The Back & Abdominal Exercise Spesialists)

5. Standing extension.

While standing, place your hands in the small of your back

and lean backward. Use this exercise after normal activities

during the day that place your back in a flexed position:

lifting, forward bending, sitting, etc (Sambil berdiri, letakkan

tangan Anda di punggung dan bersandar ke belakang.

Gunakan latihan ini setelah kegiatan normal sehari hari dan

selama hari itu menempatkan Anda dalam posisi tertekuk:

mengangkat, membungkuk ke depan, duduk, dll).

Gambar 2.12. Latihan mc. kenzie exercise 5

(sumber : Blackburn, P. 1981,The Back & Abdominal Exercise Spesialists)

Page 41: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

49

4. Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkat risiko keluhan otot rangka. Walaupun masih ada perbedaan

pendapat dari beberapa ahli tentang pengaruh jenis kelamin terhadap

resiko keluhan otot skeletal, namun beberapa hasil penelitian secara

signifikan menunjukkan bahwa jenis kelamin sangat mempengaruhi

tingkat resiko keluhan otot. Hal ini terjadi karena secara fisiologis,

kemampuan otot wanita lebih rendah dari pada pria. Berdasarkan

beberapa penelitian menunjukkan prevalensi beberapa kasus

musculoskeletal disorders lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada

pria.

Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini

menunjukan seringnya gejala ini dijumpai pada sebagian besar

penderita. Sakit pinggang merupakan keluhan banyak penderita yang

berkunjung ke dokter. Yang dimaksud dengan istilah sakit pinggang

bawah ialah nyeri, pegal linu, ngilu, atau tidak enak didaerah lumbal

berikut sacrum. Dalam bahasa inggris disebut dengan istilah Low Back

Pain (LBP).

Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

penting pada semua negara. Besarnya masalah yang diakibatkan oleh

nyeri pinggang dapat dilihat dari ilustrasi data berikut. Pada usia kurang

dari 45 tahun, nyeri pinggang menjadi penyebab kemangkiran yang

paling sering, penyebab tersering kedua kunjungan kedokter, urutan

kelima masuk rumah sakit dan masuk 3 besar tindakan pembedahan.

Pada usia antara 19-45 tahun, yaitu periode usia yang paling produktif,

nyeri pinggang menjadi penyebab disabilitas yang paling tinggi.

Di Indonesia, LBP dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara

keseluruhan, LBP merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai (49

%). Pada negara maju prevalensi orang terkena LBP adalah sekitar 70-80

%. Pada buruh di Amerika, kelelahan LBP meningkat sebanyak 68 %

antara thn 1971-1981.

Page 42: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

50

Sekitar 80-90% pasien LBP menyatakan bahwa mereka tidak

melakukan usaha apapun untuk mengobati penyakitnya jadi dapat

disimpulkan bahwa LBP meskipun mempunyai prevalensi yang tinggi

namun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya.

Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utam nyeri

pinggang bawah. Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan

pekerjaan otot atau sudah lama tidak melakukan kegiatan ini dapat

menderita nyeri pinggang bawah yang akut. Cara bekerja di pabrik atau

di kantor dengan sikap yang salah lama-lama nenyebabkan nyeri

pinggang bawah yang kronis.

Patah tulang, pada orang yang umurnya sudah agak lanjut sering

oleh karena trauma kecil saja dapat menimbulkan fraktur kompresi pada

korpus vertebra. Hal ini banyak ditemukan pada kaum wanita terutam

yang sudah sering melahirkan. Dalam hal ini tidak jarang osteoporosis

menjadi sebab dasar daripada fraktur kompresi. Fraktur pada salah satu

prosesus transversus terutama ditemukan pada orang-orang lebih muda

yang melakukan kegiatan olahraga yang terlalu dipaksakan.

Pada penderita dengan obesitas mungkin perut yang besar dapat

menggangu keseimbangan statik dan kinetik dari tulang belakang

sehingga timbul nyeri pinggang.

Ketegangan mental terutama ketegangan dalam bidang seksual atau

frustasi seksual dapat ditransfer kepada daerah lumbal sehingga timbul

kontraksi otot-otot paraspinal secara terus menerus sehingga timbul rasa

nyeri pinggang. Analog dengan tension headache maka nyeri pinggang

semacam ini dapat dinamakan “tension backache”.

Tidak jarang seorang pemuda mengeluh tentang nyeri pinggang,

yang timbul karena adanya anggapan yang salah yaitu bahwa karena

seringnya melakukan onani di waktu yang lampau lantas kini sumsum

balakangnya telah menjadi kering dan nyeri.

Penyebab LBP bermacam-macam dan multifaktorial; banyak yang

ringan, namun ada juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan

cepat dan tepat. Mengingat tingginya angka kejadian LBP, maka tidaklah

Page 43: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

51

bijaksana untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yang mendalam

secara rutin pada tiap penderita. Hal ini akan memakan waktu yang lama,

dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang seksama dan

dibantu oleh pemeriksaan laboratorium yang terarah, maka penyebab

LBP dapat ditegakan pada sebagian terbesar penderita

Kondisi fisik antara pria dan wanita berbeda karena adanya

perbedaan ukuran tubuh yang terjadi setelah masa pubertas. Daya tahan

kardiovaskuler yang menunjang stamina seseorang pada masa pubertas

terdapat perbedaan, karena wanita memiliki jaringan lemak yang lebih

banyak dibandingkan pria. Hal yang sama juga terjadi pada kekuatan

otot, karena perbedaan kekuatan otot antara pria dan wanita disebabkan

oleh perbedaan ukuran otot baik besar maupun proposinya dalam tubuh.

Kekuatannya otot pria dan wanita berbeda karena perbedaan massa

otot. Sementara jika diukur berdasarkan kekuatan per sentimeter persegi

luas cross sectional, konstraksi maksimal yang dapat dicapai wanita bisa

menyamai pria, yaitu sekitar 3-4 kg/cm2.

Otot pria lebih tebal dibandingkan otot wanita sehingga lebih kuat,

bahkan tanpa latihan beban. Hal ini disebabkan oleh testosteron, hormon

steroid yang disekresikan utamanya pada pria. Testosteron ini akan

mempromosikan sintesis dan perakitan aktin serta miosin. Sayangnya,

fakta inilah menjadi pemicu atlet, baik pria maupun wanita, untuk

menggunakan steroid atau yang mirip steroid untuk meningkatkan

performa mereka.

Metode latihan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

endurance (ketahanan) training dan resistance (kekuatan) training.Latihan

untuk meningkatkan ketahanan melibatkan tantangan yang berbeda

dengan otot yang dilatih kekuatannya sehingga adaptasi yang terjadi juga

berbeda.

Latihan kekuatan (resistance) adalah latihan yang menyebabkan

otot untuk berkontraksi melawan beban eksternal dengan tujuan

meningkatkan kekuatan, tonus, massa, dan / atau daya tahan. Beban

eksternal dapat berupa dumbbells, pipa karet olahraga, berat badan tubuh

Page 44: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

52

sendiri, batu bata, botol air, atau benda lain yang menyebabkan otot-otot

untuk berkontraksi. Sementara itu, latihan daya tahan merupakan latihan

yang erat hubungannya dengan penggunaan oksigen (aerobik). Tubuh

akan dilatih untuk menggunakan oksigen sebagai pembantu untuk

menyediakan energi. Hasil yang ingin dicapai, tentunya adalah

peningkatan sistem penyedia energy.

Dalam suatu latihan otot, beban kerja diberikan dalam bentuk

massa yang harus dilawan atau dipindahkan oleh gaya kontraksi otot.

Dengan memperhatikan besar beban (resistance / intensity) dan ulangan

kontraksi otot (repetitions), pembebanan terhadap otot dapat diatur.

Secara umum, peningkatan kekuatan otot dapat dicapai dengan latihan

beban besar kurang dari 6 kontraksi otot (higher resistance, high intensity

and lower repetitions) sedangkan daya tahan otot bisa meningkat pada

latihan beban ringan untuk kontraksi otot lebih dari 20 kali (lower

resistance and higher repetitions).

Pada latihan kekuatan otot, peningkatan kekuatan otot awalnya

disebabkan oleh perbaikan kontrol sistem saraf motorik seperti

penyelarasan rekruitmen motor unit, penurunan hambatan autogen golgi

tendon organ, koaktivasi otot agonis dan antagonis serta frekuensi impuls

motorik yang menuju unit motorik. Sementara itu, pada latihan daya

tahan, adaptasi terbesar terjadi pada proses biokimiawi di dalam otot.

Pembesaran otot mungkin terjadi, tapi hanya sedikit sekali.

Atlet dengan tingkat ketahanan tinggi sering memiliki proporsi

serat kedut lambat yang lebih tinggi. Serat ini lebih efisien dalam

menggunakan oksigen untuk menghasilkan bahan bakar lebih (ATP)

secara terus menerus untuk kontraksi otot dalam waktu yang lama. Hal

tersebut membantu atlet untuk lari maraton maupun bersepeda selama

berjam-jam.

Olahraga ketahanan aerobik yang teratur, seperti jogging jarak jauh

atau berenang, memicu perubahan metabolik di dalam serat oksidatif,

serat paling digunakan selama olahraga aerobik. Misalnya, terjadi

peningkatan jumlah, ukuran dan kepadatan mitokondria dan kapiler

Page 45: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

53

pensuplai darah ke serat tersebut. Otot menjadi teradaptasi karena bisa

menggunakan oksigen secara lebih efisien sehingga bisa lebih memiliki

ketahanan beraktivitas tanpa kelelahan. Selain itu, penggunaan asam

lemak sebagai bahan bakar semakin efektif daripada penggunaan

glikogen. Meskipun begitu, ukurannya tidak banyak berubah.

Jaringan otot manusia dibuat dari bahan dasar yang sama terlepas

dari otot tersebut adalah otot milik pria atau wanita. Bila dibandingkan

dengan pria, wanita biasanya memiliki massa otot yang lebih sedikit,

massa lemak yang lebih banyak, dan serabut otot yang lebih kecil.

Laki-laki dan perempuan memiliki faktor resiko yang sama

terhadap nyeri punggung bawah sampai dengan umur 60 tahun, namun

pada kenyataannya seorang wanita yang mengalami menopouse lebih

sering mengalami gangguan nyeri punggung bawah daripada laki-laki,

hal ini tentunya berhubungan dengan berhentinya produktivitas hormon

estrogen pada wanita yang mengalami menopouse. Selain gangguan

berupa hormon, seorang wanita juga mempunyai lebih banyak faktor

penyebab terjadinya nyeri punggung bawah seperti menstruasi,

kehamilan dan kegemukan.

Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Phillips

(1955), Kirchnerdan Glines (1957), dalam Bloomfield,dkk (1994:212).

Mereka mengatakan,” ...that elementary school aged girls were more

flexible than boys of a similar age.” Selain itu Bompa (1994:318)

menyebutkan,” age and sex affect flexibility to theextent that younger

individuals and girls as opposed to boys, seem to be moreflexible.”

Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Phillips (1955), Kirchner

dan Glines (1957), dalam Bloomfield,dkk (1994:212) menyebutkan,”

females appear to be more flexible with smaller bones and less

musculature thanmales.” Jadi maksud penjelasan di atas ialah wanita

lebih lentur daripada laki-laki karena tulang-tulangnya lebih kecil dan

otot-ototnya lebih sedikit daripada laki-laki.

Hal ini sesuai dengan pendapat Bompa (1994:317),” The capacity

to perform movementover a broad range is known as flexibility, or quite

Page 46: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

54

often mobility, and is of significantimportance in training.” Penjelasan

tersebut menggambarkan bahwa pada proses latihan, flexibility

merupakan komponen kondisi fisik yang tidak boleh diabaikan, sehingga

manfaat latihan flexibility itu benar-benar dapat dirasakan atau diperoleh

hasilnya oleh orang yang melakukannya, sehingga dapat diperoleh

simpulan bahwa setiap orang dianjurkan untuk memiliki tingkat

flexibility yang tinggi. Namun dengan cara apa tingkat flexibility yang

tinggi dapat dicapai? Ternyata dengan adanya kemajuan ilmu dan

teknologi dalam kepelatihan olahraga saat ini, ada beberapa metode

latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan flexibility.

Pria dan wanita memiliki karakteristik tubuh yang berbeda,

termasuk bentuk ototnya. Alasan utama wanita tidak mau melakukan

angkat beban yaitu takut akan bertubuh seperti pria yang berotot dan

kekar. Ini hanyalah sebuah mitos yang tentu saja tidak benar.

Pada prinsipnya, tubuh pria dan wanita adalah sama baik bentuk

tubuh dan bentuk ototnya. Yang membedakan ialah kuantitasnya karena

yang menentukan kuantitas otot pada pria ialah keberadaan hormon

testosteron yang sangat memainkan peranan penting dalam pembentukan

otot. Hormon testosteron pada pria sangat berlimpah jumlahnya.

Sedangkan pada wanita hormon ini sangat terbatas sehingga otot yang

dibentuk pada tubuh wanita lebih cenderung kencang dan padat

dibandingkan membesar layaknya laki-laki.

Namun ada beberapa wanita yang menginginkan bentuk badan

seperti pria, tapi ini untuk kalangan terbatas saja, biasanya untuk atlet

binaraga wanita. Untuk membentuk otot seperti pria, para atlet

binaragawan wanita menggunakan hormon testosteron buatan untuk

meningkatkan pertumbuhan otot mereka sampai maksimal. Namun yang

disayangkan penggunaan hormon ini membuat timbulnya ciri sekunder

pria, seperti suara yang makin berat, payudara mengecil, bentuk wajah

menyerupai pria dan lain-lain. Begitu pula dengan pria yang

menggunakan hormon testosterone buatan, akan membuat pertumbuhan

Page 47: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

55

ototnya menyerupai wanita, seperti otot dada yang membulat seperti

payudara wanita.

a. Perbandingan nyeri punggung bawah antara laki-laki dan perempuan

Berdasarkan penelitian Altinel, Levent, et al (2008) didapatkan

bahwa prevalensi NPB pada perempuan adalah 63,2% dan pada laki-

laki sebesar 33,8% setidaknya satu kali dalam hidup mereka untuk

menderita NPB

Wanita sedikit lebih rentan terkena nyeri punggung bawah

daripada laki-laki. Puncak kejadian nyeri punggung bawah adalah

pada usia sekitar 50 tahun. Pada usia tersebut, wanita mulai memasuki

masa menopause. Ketika wanita mengalami menopause, kepadatan

tulang berkurang karena penurunan hormon esterogen. Penurunan

kepadatan tulang akan meningkatkan risiko nyeri punggung bawah,

namun pada kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat

mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri pinggang, karena pada wanita

keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus

menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan

kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen,

sehingga memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.

Keluhan nyeri ini juga berkaitan erat dengan aktifitas

mengangkat beban berat, sehingga riwayat pekerjaan sangat

diperlukan dalam penelusuran penyebab serta penanggulangan

keluhan ini. Pada pekerjaan tertentu, misalnya seorang kuli pasar yang

biasanya memikul beban di pundaknya setiap hari. Mengangkat beban

berat lebih dari 25 Kg sehari akan memperbesar resiko timbulnya

keluhan nyeri pinggang.

Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri pinggang

yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Terutama sikap tubuh

yang menjadi kebiasaan. Kebiasaan seseorang, seperti duduk, berdiri,

tidur, mengangkat beban pada posisi yang salah dapat menimbulkan

nyeri pinggang. Misalnya pada pekerja kantoran yang terbiasa duduk

dengan posisi punggung yang tidak tertopang pada kursi, atau seorang

Page 48: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

56

mahasiswa yang seringkali membungkukan punggungnya pada waktu

menulis.

Posisi berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk

atau menekuk ke muka. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada

kasur yang tidak menopang spinal (tulang belakang). Kasur yang

diletakkan diatas lantai lebih baik daripada tempat tidur yang bagian

tengahnya lentur. Posisi mengangkat beban dari posisi berdiri

langsung membungkuk mengambil beban, merupakan posisi yang

salah. Seharusnya beban tersebut diangkat setelah jongkok terlebih

dahulu.

Selain sikap tubuh salah yang seringkali menjadi kebiasaan,

beberapa aktifitas berat seperti berdiri lebih dari 1 jam dalam sehari,

melakukan aktifitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari 2

jam dalam sehari, naik turun anak tangga lebih dari 10 anak tangga

dalam sehari, berjalan lebih dari 3,2 Km dalam sehari dapat pula

meningkatkan resiko timbulnya nyeri pinggang.

Penyebab tersering terjadinya nyeri pinggang (LBP) adalah

peregangan tulang pinggang (akut/kronis). Peregangan tersebut

merupakan cedera regangan pada ligamentum, tendon dan otot

pinggang. Regangan akan menyebabkan luka pada organ tersebut.

Dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain; pergerakan yang

tidak benar atau trauma. Disebut akut bila keadaan ini berlangsung

dalam beberapa hari atau minggu, dan disebut kronis bila keadaan ini

berlangsung lebih dari 3 bulan.

Peregangan tulang pinggang sering terjadi pada orang yang

berumur diatas 40 tahun. Terkadang keadaan ini bisa menyerang tanpa

batasan usia. Gejala yang timbul dari keadaan ini yaitu adanya rasa

tidak nyaman atau nyeri pada pinggang setelah pinggang mengalami

tekanan mekanis. Derajat nyeri sangat tergantung dari seberapa

banyak otot yang mengalami cedera.

Prevalensi terjadinya LBP lebih banyak terjadi pada perempuan

daripada laki-laki, beberapa penelitian menunjukkan bahwa

Page 49: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

57

perempuan lebih sering tidak masuk bekerja karena nyeri punggung

bawah. Sebuah hasil study menemukan bahwa perempuan memiliki

asosiasi kuat dalam munculnya LBP. Wanita memiliki resiko dua kali

lipat. Kekuatan otot wanita hanya 60% dari kekuatan otot pria dan

tingkat kejadian nyeri punggung bawah dapat mencapai 80-90%, yang

berarti sampai 90% populasi diantara umur 18 tahun dan 65 tahun

akan mengalami nyeri punggung bawah pada suatu ketika dalam

kehidupannya Tidak ada perbedaan yang jelas antara wanita dan pria

dalam insidensi nyeri punggunh bawah. Persentase tersebut diatas

dapat bervariasi menurut negara dan populasi, struktur, sosial-

ekonomi. Sekitar sepertiga dari populasi umur diatas empat puluh lima

tahun menderita nyeri punggung bawah kronis. Nyeri punggung

bawah merupakan penyebab utama dari suatu ketidak mampuan

(disability) pada orang berumur dibawah empat puluh tahun.

Hal tersebut mengakibatkan keluhan musculoskeletal banyak

dialami wanita, Walaupun masih ada pebedaan pendapat dari

beberapa ahli tentang pengaruh jenis kelamin terhadap resiko keluhan

otot skeletal, namun beberapa hasil penelitian secara signifikan

menunjukan bahwa jenis kelamin sangat mempengaruhi tingkat resiko

keluhan otot. Hal ini terjadi karena secara fisiologis, kemampuan otot

wanita memang lebih rendah dari pada pria.

Pekerjaan fisik yang berat, terutama yang memberikan tekanan

yang cukup besar pada tulang belakang. Pekerjaan yang berhubungan

dengan posisi statis yang berkepanjangan, seperti duduk atau berdiri

dalam waktu lama. Pekerjaan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan

membungkukkan atau memutar tubuh secara berulang-ulang.

Nyeri punggung bawah merupakan salah satu keluhan yang

dapat menurunkan produktivitas kerja manusia (Suharto, 2005). Nyeri

punggung bawah jarang fatal namun nyeri yang dirasakan dapat

membuat penderita mengalami penurunan kemampuan melakukan

aktivitas sehari-hari, problema kesehatan kerja, dan banyak

Page 50: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

58

kehilangan jam kerja pada usia produktif maupun usia lanjut, sehingga

merupakan alasan terbanyak dalam mencari pengobatan.

Berdasarkan perjalanan klinisnya LBP dibagi menjadi 2 jenis

yaitu 1) acute Low Back pain ditandai dengan rasa nyeri yang

menyerang secara tiba-tiba, rentang wakunya hanya sebentar, antara

beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang

atau sembuh. Acute Low Back pain dapat disebabkan karena luka

traumatic seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat

hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak

jaringan, juga dapat melukai otot, ligament dan tendon. Pada

kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal masih

dapat sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanaan awal nyeri

punggung akut terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik. 2)

chronic Low Back pain, rasa nyeri pada chronic Low Back pain bisa

menyerang lebih dari 3 bulan. Rasa nyeri ini dapat berulang-ulang

atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang

berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama.

Penelitian tentang nyeri punggung bawah yang berhubungan

dengan keterbatasan fungsional aktivitas kehidupan sehari-hari belum

banyak dilakukan. Dari 180 penderita nyeri punggung akut yang di

ikuti selama satu tahun ternyata 38% mengalami keterbatasan

fungsional yang menetap. Keterbatasan fungsional yang menetap

bukan saja dipengaruhi oleh beratnya nyeri, tetapi juga faktor

premorbid faktor distress psikologi, rendahnya aktivitas fisik,

merokok, ketidakpuasan dalam pekerjaan, dan faktor yang

berhubungan dengan lamanya gejala, luasnya nyeri, dan terbatasnya

mobilitas spinal.

Keterbatasan fungsional yang dikarenakan nyeri punggung

bawah mengakibatkan tingginya biaya yang dibutuhkan setiap tahun,

sehingga terhadap penderita perlu dilakukan evaluasi seberapa besar

ketidakmampuan disfungsional yang terjadi dan faktor yang

mempengaruhinya.

Page 51: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

59

Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap

keluhan nyeri pinggang sampai umur 60 tahun, namun pada

kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi timbulnya

keluhan nyeri pinggang, karena pada wanita keluhan ini lebih sering

terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi, selain itu

proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan tulang

berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga

memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.

Perbedaan kebugaran antara laki-laki dan perempuan berkaitan

dengan kekuatan maksimal otot yang berhubungan dengan luas

permukaan tubuh, komposisi tubuh, kekuatan otot, jumlah

hemoglobin, hormon, kapasitas paru-paru, dan sebagainya. Sampai

pubertas biasanya kebugaran pada anak laki-laki hampir sama dengan

anak perempuan, tapi setelah pubertas kebugaran laki-laki dan

perempuan biasanya semakin berbeda, terutama yang berhubungan

dengan daya kardiorespiratori. Hal ini dikarenakan perempuan

memiliki jaringan lemak yang lebih banyak, adanya perbedaan

hormone testosterone dan estrogen, dan kadar hemoglobin yang lebih

rendah.

Sebelum pubertas, perbedaan gender pada performa atletik

tidak terlalu nyata. Wanita tidak mendapatkan perubahan signifikan

pada otot selama pubertas. Pada usia 11 sampai 12 tahun, wanita bisa

90% sekuat pria, pada usia 13-14 tahun menjadi 18%. Perbedaan

semakin besar pada usia 15-16 tahun, kekuatan otot wanita hanya

sekitar ¾ dari pria.

Proporsi relatif tipe serat otot pada pria maupun wanita

cenderung sama, namun terdapat perbedaan pada area cross-sectional.

Perbedaan kekuatan antara pria dan wanita lebih nampak pada

ekstremitas atas dibandingkan bawah.

Kondisi fisik antara pria dan wanita berbeda karena adanya

perbedaan ukuran tubuh yang terjadi setelah masa pubertas. Daya

tahan kardiovaskuler yang menunjang stamina seseorang pada masa

Page 52: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

60

pubertas terdapat perbedaan, karena wanita memiliki jaringan lemak

yang lebih banyak dibandingkan pria. Hal yang sama juga terjadi pada

kekuatan otot, karena perbedaan kekuatan otot antara pria dan wanita

disebabkan oleh perbedaan ukuran otot baik besar maupun proposinya

dalam tubuh.

Jenis kelamin adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki

dan perempuan yang dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Pada saat

sakit laki-laki lebih jarang dan sulit untuk diajak berobat karena sering

merasa bahwa fisiknya kuat dan mampu melawan penyakit apapun,

sehingga laki-laki jarang melakukan kunjungan ke rumah sakit untuk

berobat. Berbeda dengan wanita terutama ibu rumah tangga yang

melakukan aktifitas pekerjaan di rumah dengan postur yang tidak

ergonomis. Pada umumnya wanita sering melakukan pekerjaan rumah

yang melibatkan gerakan secara terus menerus dan tidak teratur pada

tulang belakang seperti menyapu, mencuci, mengangkat barang serta

memindahkan barang. Dari kebiasaan tersebut maka seorang wanita

lebih sering mengalami gangguan nyeri punggung bawah dan berawal

dari rasa nyeri yang dirasakan itu maka berlanjut kepada keterbatasan

gerak dari tulang belakang sehingga mengalami beberapa gangguan

berupa nyeri dan gangguan flexibility dari tulang belakang.

b. Perbandingan flexibility tulang belakang antara laki-laki dan

perempuan

Fleksibilitas mengacu pada kemampuan ruang gerak sendi atau

persendian tubuh. Kemampuan gerak sendi ini berbeda di setiap

persendian dan bergantung pada struktur anatomi disekitarnya,

seberapa jauh sendi itu digunakan secara normal, ada tidaknya cidera,

dan ketegangan otot.

Wanita cenderung lebih fleksibel daripada laki-laki pada usia

yang sama sepanjang hidup. Perbedaan ini umumnya dikaitkan

dengan variasi anatomi dalam struktur sendi Holland (1968) dalam

Kravitz dan Heyward (1995). Perbedaan umur dikaitkan dengan

variasi dan anatomi pada struktur sendi. Fleksibilitas mengacu pada

Page 53: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

61

total rentang gerak sendi atau kelompok sendi . Fleksibilitas , yang

berbeda dari orang ke orang dan dari bersama untuk bersama, meliputi

semua komponen dari sistem muskuloskeletal serta jalur

neuromuskuler tertentu dari tubuh .

Karakteristik struktural dari sendi dan sifat mekanik dari

jaringan ikat dari struktur otot - tendon sebagian besar mempengaruhi

tingkat gerakan di sekitar sendi yang diberikan . Kekhasan gerakan

yang seseorang melakukan aktivitas fisik dan metode peregangan

secara teratur sering mendefinisikan pengembangan dan peningkatan

jangkauan tubuh gerak . Tujuan dari semua program peregangan

adalah untuk mengoptimalkan mobilitas sendi tetap menjaga stabilitas

sendi . Perhatian harus selalu difokuskan pada aplikasi sistematis ,

aman dan efektif dari berbagai teknik gerak dimanfaatkan. Hal ini

sangat tidak dipungkiri bahwa fleksibilitas spesifik pada sendi.

Misalnya, penari dilatih menunjukkan lebih unggul fleksibilitas bagian

atas daripada fleksibilitas pada bagian pergelangan kaki dan kaki.

(Kravitz dan Heyward). Jarak total pergerakan di sekitar sendi sangat

spesifik dan bervariasi dari satu sendi ke sendi yang lainnya (pinggul,

batang, bahu), serta dari satu individu ke individu lainnya.

Level kemampuan fisik seseorang dipengaruhi oleh gen yang

ada dalam tubuh. Genetik atau keturunan yaitu sifat-sifat spesifik yang

ada dalam tubuh seseorang dari sejak lahir. Sifat genetik

mempengaruhi perbedaan dalam ledakan kekuatan, pergerakan

anggota tubuh, kecepatan lari, kecepatan flexibility, dan keseimbangan

pada setiap orang. Selain itu, sifat genetik mempengaruhi fungsi

pergerakan anggota tubuh dan kontraksi otor. Hal ini berhubungan

dengan perbedaan jenis serabut otot seseorang, di mana serabut otot

skeletal memperlihatkan beberapa struktural, histokimiawi, dan sifat

karakteristik yang berbeda-beda.

Perbedaan anatomis wanita dan pria memang nyata dan

menjadikan kemampuan kerja wanita secara umum lebih rendah dari

kaum pria, tetapi bukan berarti kemampuan kerja fisik wanita tidak

Page 54: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

62

dapat ditingkatkan. Namun demikian rentang parameter psikologik

antara wanita terlatih dengan pria terlatih menjadi lebih pendek atau

menjadi lebih kecil dari kelompok wanita dan pria yang tidak terlatih.

Keadaan tersebut di atas bila dikaji dari sudut pandang fisiologi

adalah sebagai berikut :

1. Diameter dan masa total serabut otot wanita dapat ditingkatkan

dengan latihan yang sistematis, tetapi tidak dapat menyamai

kaum pria karena kadar testoreronnya relatif rendah dari kaum

pria.

2. Meningkatnya diameter serabut otot pada wanita tidak

menghasilkan perbaikan metabolisme lemak pada olahraga daya

tahan, misalnya seperti maraton. Lemak tubuh yang tinggi pada

wanita sangat bermanfaat untuk daya apung dan sekaligus

merupakan faktor penunjang keunggulan penampilan perenang-

perenang jarak ultra jauh.

Kegiatan olahraga bagi kaum wanita pada zaman sekarang

merupakan salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat ketika mereka

menderita akibat haid, karena berbagai gangguan berupa : perasaan

tidak enak, sakit (dysmenorrhoea), rasa tidak enak pada payudara dan

kecemasan jadi berkurang.

Perbedaan kebugaran antara laki-laki dan perempuan berkaitan

dengan kekuatan maksimal otot yang berhubungan dengan luas

permukaan tubuh, komposisi tubuh, kekuatan otot, jumlah

hemoglobin, hormon, kapasitas paru-paru, dan sebagainya. Sampai

pubertas biasanya kebugaran pada anak laki-laki hampir sama dengan

anak perempuan, tapi setelah pubertas kebugaran laki-laki dan

perempuan biasanya semakin berbeda, terutama yang berhubungan

dengan daya kardiorespiratori. Hal ini dikarenakan perempuan

memiliki jaringan lemak yang lebih banyak, adanya perbedaan

hormone testosterone dan estrogen, dan kadar hemoglobin yang lebih

rendah.

Page 55: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

63

Perbedaan yang nyata antara wanita dan pria jelas nampak

dalam aspek anatomi, tetapi dan sisi fisiologis perbedaannya tidak

jelas (lihat dasar fisiologis olahraga). Perbedaan antomis itulah yang

menyebabkan kaum pria secara umum lebih mampu melakukan

kegiatan fisik yang memerlukan kekuatan. Namun demikian banyak

dari perbedaan tersebut yang dapat diubah melalui latihan fisik.

Keadaan termaksud dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari ada

banyak wanita yang terlatih mampu melampaui parameter fisiologis

kaum pria yang kurang terlatih. Misalnya dalam angkat besi ada

banyak wanita terlatih yang mampu mengangkat beban sampai ratusan

kilogram, sebaliknya banyak pria yang tidak mampu mengangkat

beban dalam ukuran berat yang sama seperti dilakukan kaum wanita

di atas.

Selain faktor usia, jenis kelamin berpengaruh juga terhadap

flexibility seseorang. Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang

sama terhadap keluhan nyeri pinggang sampai umur 60 tahun, namun

pada kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi

timbulnya keluhan nyeri pinggang, karena pada wanita keluhan ini

lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus

menstruasi,selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan

kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen

sehingga memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.

Kegiatan olahraga bagi kaum wanita pada zaman sekarang

merupakan salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat ketika mereka

menderita akibat haid, karena berbagai gangguan berupa : perasaan

tidak enak, sakit (dysmenorrhoea), rasa tidak enak pada payudara dan

kecemasan jadi berkurang.

Dari beberapa penelitian yang dilakukan di masa lalu,

ditemukan bahwa pria dan wanita memiliki reaksi yang berbeda

terhadap rangsangan dari latihan beban. Namun kesimpulan dari studi-

studi tersebut mengindikasikan bahwa pria dan wanita memiliki

kapasitas membangun otot yang hampir sama cepatnya. Wow! Hal ini

Page 56: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

64

tentu saja akan menjadi hal yang sangat menakutkan bagi wanita.

Tetapi ada satu penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan yang bisa

menguak misteri ini menjadi lebih jelas.

Salah satu keunikan terbesar dari penelitian ini adalah jumlah

peserta yang terlibat dalam penelitian ini, di mana peserta prianya

mencapai 243 orang dan peserta wanitanya mencapai 342 orang. Dan

penelitian ini benar-benar berkonsentrasi pada reaksi hypertrofi

(pembesaran serabut otot) dari latihan beban. Dalam studi ini, pria dan

wanita yang sebelumnya belum pernah berlatih dengan beban ini

diberikan program latihan beban dengan intensitas yang tinggi selama

12 minggu. Hasilnya adalah pria memiliki respon pembesaran serabut

otot 2% lebih tinggi daripada wanita. Hasil ini tentu saja tidak terlihat

signifikan, tetapi dalam studi yang melibatkan hampir 600 orang, hasil

ini dalam perhitungan statistik sudah dianggap signifikan sekali

(P<0.001).

Dalam studi-studi jangka pendek sebelumnya, topik mengenai

perbedaan antar jenis kelamin dalam reaksi terhadap latihan beban

adalah sebesar 6-7%. Tetapi karena jumlah peserta studi yang lebih

sedikit, maka perbedaan ini secara statistik dianggap tidak signifikan.

Oleh karena itu, berdasarkan penelitian terbaru tadi, perbedaan laju

pertumbuhan otot pada pria dan wanita terlihat lebih jelas bahwa pria

membangun otot dengan laju yang jauh lebih pesat daripada wanita,

sementara wanita menunjukkan peningkatan kekuatan yang lebih baik

daripada pria.

Penemuan yang menarik dari studi ini adalah bahwa setelah 12

minggu berlatih, kelompok wanita ternyata mengalahkan kelompok

pria dalam laju peningkatan kekuatan. Hal ini bisa saja terjadi karena

wanita memiliki titik mulai angkatan yang jauh lebih rendah daripada

pria, yang berarti juga bahwa wanita bisa mengalami peningkatan

kekuatan yang signifikan tanpa harus mengalami peningkatan massa

otot yang besar.

Page 57: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

65

Beberapa studi yang khusus meneliti pada partisipan wanita

juga menyimpulkan bahwa peningkatan massa otot tidak berlanjut

secara signifikan untuk program latihan beban jangka panjang. Dalam

bahasa sederhananya, semakin lama wanita berlatih dengan beban,

semakin ia tidak perlu kuatir mendapatkan tubuh besar berotot seperti

binaragawan pria. Kasus ini sangat berbeda terhadap studi mengenai

partisipan pria di mana ditemukan peningkatan massa otot dan

kekuatan yang jauh lebih besar dan masih berlanjut untuk jangka

waktu yang panjang.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai pengaruh latihan terhadap keluhan nyeri punggung

bawah antara lain dilakukan oleh deyo dkk (1990) yang menyatakan bahwa

penderita nyeri pinggang stadium kronik, pemberian program latihan dapat

menambah lingkup gerak sendi atau flexibility tulang belakang. Semakin

besar nilai lingkup gerak sendi maka semakin besar pula flexibility dari tulang

belakang tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa fakta ketegangan otot

pada pasien nyeri pinggang bawah pada stadium akut dapat dikurangi dengan

latihan yang menggabungkan antara latihan flexi dan extensi punggung,

namun sayangnya penelitian ini belum menyebutkan pengaruh latihan

terhadap nyeri punggung bawah dan belum dilihat dari sudut pandangan

pengaruh dari jenis kelamin.

Penelitian yang dilakukan oleh Endang Sri Maryani (2002) tentang

perbandingan efek terapi laser berdaya rendah dengan diatermy gelombang

pendek dalam pengurangan nyeri dan perbaikan fungsional pada nyeri

punggung bawah mekanik didapatkan hasil bahwa terapi laser dan SWD

berpengaruh dalam pengurangan nyeri dan perbaikan gerak fungsional, akan

tetapi pada penelitian ini belum dilakukan evaluasi terhadap flexibility dari

tulang belakang dan belum melihat sudut pandang pengaruh jenis kelamin.

Penelitian yang dilakukan oleh Hadi Kurniawan (2004) tentang

pengaruh william exercise terhadap mobilitas lumbal dan aktifitas fungsional

pada pasien nyeri punggung bawah mekanik didapatkan kesimpulan bahwa

back exercise berupa william exercise dengan frekuensi 3 kali dalam

Page 58: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

66

seminggu selama dua minggu dapat meningkatkan mobilitas lumbal dan

aktifitas fungsional, akan tetapi dalam penelitian ini belum ada pembanding

teknik back exercise yang lainnya untuk mendapatkan hasil yang lebih

memuaskan.

C. Kerangka Pemikiran

Kondisi fisik yang terjadi pada penderita nyeri punggung bawah seperti

gangguan flexibility dan juga faktor jenis kelamin di mana pada usia dewasa

otot pada perempuan lebih flexibel dibandingkan otot pada laki-laki yang

dipengaruhi oleh berbagai hal baik faktor alamiah ataupun faktor psikis dari

seorang individu ini dapat mempengaruhi terjadinya spasme pada otot

punggung bawah dan mengakibatkan terjadinya nyeri yang dirasakan pada

area punggung bawah.

Pemberian sinar infra merah disertai dengan latihan kelenturan pada

otot-otot punggung bawah metode William Flexi dan metode Mc. Kenzie

dapat mengurangi keluhan nyeri punggung bawah dan meningkatkan

flexibility tulang belakang. Hal ini didasari oleh back exercise mempunyai

manfaat untuk memperkuat otot-otot punggung sehingga tubuh dalam

keadaan tegak secara fisiologis.

Pemberian terapi dengan cara diberikan perlakuan terapi sinar infra

merah dan metode exercise berupa back exercise yang terdiri dari dua macam

latihan yaitu William Flexi Exercise dan Mc. Kenzie Exercise berperan serta

dalam menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan pada punggung bawah

klien. Rasa hangat yang ditimbulkan infra merah dapat meningkatkan

vasodilatasi jaringan superfisial sehingga dapat memperlancar metabolisme

dan menyebabkan efek relaks pada ujung saraf sensorik, panas akan

meningkatkan laju difusi melalui membran selular dan juga permeabilitas

vaskular sehingga meningkatkan edema dan keradangan dan mengurangi rasa

nyeri. Pemanasan juga mempunyai efek terhadap produksi hormon endorphin

dan menurunkan konduksi saraf dan permeabilitas sel.

Back exercise juga akan memperbaiki sistem peredaran darah sehingga

mengatasi terjadinya pembengkakan yang dapat mengganggu gerakan dan

fungsi sendi. Back exercise juga akan mengurangi nyeri melalui mekanisme

Page 59: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

67

gerbang kontrol dan pengurangan nyeri melalui Beta endorpin. Back exercise

yang dilakukan secara baik dan benar dalam waktu yang relatif lama akan

meningkatkan kekuatan otot secara aktif sehingga disebut stabilisasi aktif.

Peningkatan kekuatan otot juga mempunyai efek peningkatan daya tahan

tubuh terhadap perubahan gerakan atau pembebanan secara statis dan

dinamis. Selain itu dapat membantu mengurangi nyeri dengan cara

mengurangi gaya kompresi pada sendi facet dan meregangkan flexor hip dan

extensor lumbal secara teoritis, latihan flexi ini akan meningkatkan tekanan

intra abdominal yang mendorong columna vertebralis ke arah belakang,

dengan demikian akan membantu mengurangi hiperloidasis lumbal dan

mengurangi tekanan pada discus intervertebralis.

Pemberian terapi dengan cara diberikan perlakuan terapi sinar infra

merah dan metode exercise berupa back exercise yang terdiri dari dua macam

latihan yaitu William Flexi Exercise dan Mc. Kenzie Exercise berperan serta

dalam peningkatan flexibility tulang belakang. Latihan yang bertujuan untuk

melakukan penguluran otot tanpa dilakukan pemanasan terlebih dahulu maka

dapat menyebabkan terjadinya robekan pada otot itu sendiri, apalagi jika otot

yang akan dilakukan penguluran maksimal itu mengalami spasme. Pemberian

sinar dan back exercise yang dilakukan secara baik dan benar dalam waktu

yang relatif lama akan meningkatkan kekuatan otot secara aktif sehingga

disebut stabilisasi aktif. Peningkatan kekuatan otot juga mempunyai efek

peningkatan daya tahan tubuh terhadap perubahan gerakan atau pembebanan

secara statis dan dinamis.

Metode Latihan William flexi merupakan latihan mengulur pada

komponen flexibility pilar belakang pada punggung, selain itu memberikan

penguatan pada pilar depan (otot perut) sehingga dapat terjadi proses

stabilisasi pada tulang belakang (vertebrae). Sedangkan latihan McKenzie

adalah latihan yang bersifat extensi sehingga terjadi penguluran pada pilar

depan pada vertebrae lumbal, dan efek relaksasi pada otot-otot vertebrae

sehingga ada proses relaksasi pada vertebrae.

Bila dilakukan pengamatan dari jenis kelamin maka sudah bukan

merupakan sebuah rahasia bila sebagian besar laki-laki lebih bisa menahan

Page 60: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

68

rasa nyeri bila dibandingkan dengan perempuan, namun perbedaan kebugaran

antara laki-laki dan perempuan berkaitan dengan kekuatan maksimal otot

yang berhubungan dengan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh, kekuatan

otot, jumlah hemoglobin, hormon, kapasitas paru-paru, dan sebagainya. Oleh

karena hal tersebut maka dengan pemberian pemanasan dan exercise dengan

dosis yang sama antara laki-laki dengan perempuan akan didapatkan hasil

yang berbeda.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan terapi pemberian sinar infra

merah dan dua model latihan back exercise sebagai model latihan yang

hasilnya akan dibandingkan pada akhir program.

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori tersebut di atas, peneliti beranggapan

bahwa kedua model latihan sama-sama bermanfaat untuk mengurangi

keluhan nyeri punggung bawah dan peningkatan flexibility tulang belakang,

tetapi peneliti mempunyai pemikiran bahwa pemberian infra merah dan

metode william exercise mungkin lebih baik dalam pengurangan nyeri dan

peningkatan flexibility mengingat terdapat gerakan yang berbeda dibanding

metode Mc.Kenzie. Oleh karena itu, dirumuskan beberapa hipotesis sebagai

berikut :

1. Pengaruh terapi terhadap nyeri punggung bawah.

a. Ada perbedaan pengaruh terapi Sinar Infra Merah dan William Flexi

Exercise dengan terapi Sinar Infra Merah dan Mc. Kenzie Exercise

terhadap penurunan nyeri punggung bawah

b. Ada perbedaan penurunan nyeri punggung bawah antara laki–laki dan

perempuan

c. Ada pengaruh interaksi antara jenis terapi dengan jenis kelamin

terhadap nyeri punggung bawah

2. Pengaruh terapi terhadap flexibility tulang belakang

a. Ada perbedaan pengaruh terapi Sinar Infra Merah dan William Flexi

Exercise dengan terapi Sinar Infra Merah dan Mc. Kenzie Exercise

terhadap peningkatan flexibility tulang belakang pada nyeri punggung

bawah

Page 61: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Kesehatan dan ... · tulang dan organ-organ tubuh (29-39%). Berat lemak dinyatakan dalam prosentasenya terhadap berat badan total. Semakin kecil

69

b. Ada perbedaan peningkatan flexibility tulang belakang antara laki–laki

dan perempuan

c. Ada pengaruh interaksi antara jenis terapi dengan jenis kelamin

terhadap flexibility tulang belakang pada kondisi nyeri punggung bawah