bab ii kajian teori a. kemampuan berbahasa anak usia dini …repository.ump.ac.id/2223/3/bab ii_budi...

18
6 BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini 1. Pengertian Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena disamping berfungsi sebagai alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain juga sekaligus berfungsi sebagai alat untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain. Kemampuan berbahasa tidak hanya diperlukan oleh manusia yang sudah dewasa, tetapi juga diperlukan bagi kehidupan anak-anak. Dalam perkembangannya anak usia 3-6 tahuin sedang mengalami fase peralihan dari masa egosentris ke masa sosial. Ia mulai sadar bahwa lingkungan tidak selalu sesuai dengan keinginannya sehingga ia harus belajar menyesuaikan diri kepada tuntutan lingkungannya itu (Depdikbud, 1988:1). Menurut Bromley (1992) dalam Dhieni (2008 : 1.11) mendefinisikan bahwa sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri dari simbol-simbol visual maupun verbal. Simbol-simbol visual tersebut dapat dilihat,ditulis, dan dibaca, sedangkan simbol-simbol verbal dapat diucapkan dan didengar. Anak dapat memanipulasi simbol-simbol tersebut dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan berpikirnya. Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Upload: voliem

Post on 03-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

1. Pengertian Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam

kehidupan manusia, karena disamping berfungsi sebagai alat untuk

menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain juga sekaligus berfungsi

sebagai alat untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain. Kemampuan

berbahasa tidak hanya diperlukan oleh manusia yang sudah dewasa, tetapi

juga diperlukan bagi kehidupan anak-anak. Dalam perkembangannya anak

usia 3-6 tahuin sedang mengalami fase peralihan dari masa egosentris ke

masa sosial. Ia mulai sadar bahwa lingkungan tidak selalu sesuai dengan

keinginannya sehingga ia harus belajar menyesuaikan diri kepada tuntutan

lingkungannya itu (Depdikbud, 1988:1).

Menurut Bromley (1992) dalam Dhieni (2008 : 1.11) mendefinisikan

bahwa sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide

maupun informasi yang terdiri dari simbol-simbol visual maupun verbal.

Simbol-simbol visual tersebut dapat dilihat,ditulis, dan dibaca, sedangkan

simbol-simbol verbal dapat diucapkan dan didengar. Anak dapat

memanipulasi simbol-simbol tersebut dengan berbagai cara sesuai dengan

kemampuan berpikirnya.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

7

Selanjutnya dikemukakan Bromley bahwa bahasa memiliki 5 (lima)

macam fungsi sebagai berikut :

a. Bahasa menjelaskan keinginan dan kebutuhan individu. Anak usia dini

belajar kata-kata yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan utama

mereka.

b. Bahasa dapat merubah dan mengontrol perilaku. Anak-anak belajar

bahwa mereka dapat mempengaruhi lingkungan dan mengarahkan

perilaku orang dewasa dengan menggunakan bahasa.

c. Bahasa membantu perkembangan kognitif. Secara simbolik bahasa

menjelaskan hal yang nyata dan tidak nyata. Bahasa memudahkan untuk

mengingat kembali suatu informasi yang menghubungkannya dengan

informasi yang baru diperoleh.

d. Bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang lain. Bahasa

berperan dalam memelihara hubungan dengan orang disekitar.

e. Bahasa mengekspresikan keunikan individu.

Dengan meluasnya cakrawala sosial anak-anak, anak menemukan

bahwa berbicara merupakan sarana penting untuk memperoleh tempat di

dalam kelompok. Hal ini membuat dorongan yang kuat untuk berbicara lebih

baik. Anak juga mendapatkan bahwa bentuk-bentuk komunikasi sederhana

seperti menangis dan gerak isyarat secara sosial tidak diterima. Hal ini

menambah dorongan anak untuk memperbaiki kemampuannya

berbicara/berbahasa lisan. Yang paling penting, anak mengetahui bahwa in

komunikasi adalah behwa ia mampu mengerti apa yang dikatakan orang lain.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

8

Kalau anak tidak dapat mengerti apa yang dikatakan orang lain, tidak saja

bahwa ia tidak dapat berkomunikasi, tetapi juga lebih parah lagi ia

cenderung mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan dengan

apa yang dibicarakan oleh teman-temannya, sehingga ia tidak diterima

dalam kelompoknya (6, 79, 150) (Hurlock, 2002 : 151).

Berkaitan dengan kemampuan berbahasa lisan anak usia dini, Suyanto

(2005:161) menjelaskan bahwa fungsi utama bahasa bagi anak adalah untuk

berkomunikasi. Perkembangan selanjutnya ialah. mulai mengucapkan kata

atau beberapa kata sederhana meskipun dari segi tata bahasa belum baik.

Pada usia 2,5 – 3,5 tahun, anak mulai menunjukkan kemampuan membuat

kalimat yang baik dan anak TK umumnya sudah bisa berkomunikasi secara

lisan.

Berbahasa lisan dikenal dengan istilah berbicara. Berbicara bukan

sekedar pengucapan kata atau bunyi, tetapi merupakan suatu alat untuk

mengekspresikan, menyatakan, menyampaiakn, atau mengkomunikasikan

pikiran, ide, maupun perasaan. Berbicara merupakan suatu keterampilan

berbahasa yang berkembang dan dipengaruhi oleh keterampilan menyimak.

Berbicara dan menyimak adalah kegiatan komunikasi dua arah atau tatap

muka yang dilakukan secara langsung. Kemampuan berbicara berkaitan

dengan kosa kata yang diperoleh anak dari kegiatan menyimak dan

membaca.

2. Perkembangan Bahasa Anak DI Taman Kanak-kanak

Perkembangan bahasa anak meliputi perkembangan fonologis (yakni

mengenal dan memproduksi suara); perkembangan kosa kata, perkembangan Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

9

semantic atau makna kata, perkembangan sintaksisi atau penyusunan kalimat,

dan perkembangan pragmatic atau penggunaan bahasa untuk keperluan

komunikasi (sesuai dengan norma konvensi). Pada anakusia TK atau pra

sekolah, perkembangan fonologis belum sempurna namun hampir semua

yang dikatakannya dapat dimengerti. Selain itu, IQ anak sudah relatif stabil.

Menurut Depdiknas (dalam Dhieni, 2008 : 6.4) pada usia TK antara 4-6

tahun, perkembangan kemampuan bahasa anak ditandai dengan berbagai

kemampuan yaitu anak mampu menggunakan kata ganti saya dalam

komunikasi; anak memiliki berbagai perbendaharaan kata kerja, kata sifat,

kata keadaan, kata Tanya, dan kata sambung; anak menunjukkan pengertian

dan pemahaman tentang sesuatu; anak mampu mengungkapkan pikiran,

perasaan dan tindakan dengan menggunakan kalimat sederhana, dan anak

mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar.

Analisis terhadap kemampuan berbicara menurut Hurlock (2002: 151)

meskipun anak diberi kesempatan yang sama untuk memperbaiki

pembicaraan, namun terdapat sejumlah perbedaan yang menonjol dalam

kemajuan yang dicapai.juga terdapat perbedaan dalam banyaknya kemajuan

yang tercakup dalam belajar berbicara/berbahasa lisan. Disebutkan pula oleh

Hurlock (2002 : 151-153), analisis terhadap tugas-tugas ini menunjukkan

timbulnya kemajuan sebagai berikut:

Penambahan kosa kata, sepanjang akhir masa kanak-kanak,

penambahan kosa kata umum terjadi secara tidak teratur. Dari berbagai

pelajaran di sekolah, bacaan, pembicaraan dengan anak-anak lain dan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

10

usahanya melalui radio dan televise, anak menambah kosa kata yang ia

pergunakan dalam pembicaraan dan tulisan. Ini dikenal sebagai “kosa kata

umum”, karena terdiri dari kata-kata yang digunakan secara umum, bukan

kata-kata yang artinya terbatas yang hanya dapat digunakan dalam konteks

yang khusus. Disamping mempelajari kata-kata baru dalam kosa kata umum,

anak menambah “kosa kata khusus” yang terdiri dari kata-kata dengan

arti khusus dan penggunaan yang terbatas.

Pengucapan, yaitu kesalahan dalam pengucapan kata-kata lebih sedikit

pada usia ini dari pada sebelumnya. Sebuah kata baru mungkin ketika

pertama kali digunakan diucapkan dengan tidak tepat, tetapi setelah beberapa

kali mendengar pengucapan yang benar anak sudah mampu mengucapkannya

secara benar. Namun tidak sedemikian halnya pada anak dari kelompok sosial

ekonomi lebih rendah yang dirumah lebih banyak mendengar kata-kata salah

ucap dari pada anak dari lingkungan rumah yang lebih baik, apalagi anak dari

lingkungan rumah yang berbahasa dua.

Pembentukan kalimat, yaitu anak usia enam tahun harus sudah

menguasai hampir semua jenis struktur kalimat. Dari enam sampai sembilan

atau sepuluh tahun, panjang kalimat akan bertambah. Kalimat panjang

biasanya tidak teratur dan terpotong-potong. Berangsur-angsur setelah usia

Sembilan tahun, anak mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan

lebih padat.

Kemajuan dan pengertian, yaitu dengan meningkatnya minat dalam

keanggotaan kelompok, maka meningkat pula minat untuk berkomunikasi

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

11

dengan anggota-anggota kelompok. Anak segera mengetahui bahwa

komunikasi yang bermakna tidak dapat dicapai kecuali ia mengerti arti dari

apa yang dikatakan oleh orang lain kepadanya. Ini menimbulkan dorongan

untuk meningkatkan pengertiannya.

Lebih lanjut Hurlock (2002 : 153) menerangkan bahwa peningkatan

dalam pengertian juga dibantu oleh pelatihan konsentrasi di sekolah. Anak

segera mengetahui bahwa ia harus menaruh perhatian terhadap setiap

kejadian di kelas dan apa yang dikatakan oleh guru-guru dan teman-teman

kalau ingin mengerti semua pelajaran dengan baik. Di beberapa sekolah,

kegagalan berkonsentrasi dihukum dengan tidak boleh pulang seusai sekolah

atau mengerjakan kegiatan tambahan.

Isi pembicaraan, yaitu saat anak mengalihkan pembicaraan egosentris

kepada pembicaraa yang bersifat sosial tidak sepenuhnya bergantung pada

usia, tetapi juga bergantung kepada kepribadian, banyaknya kontak sosial,

kepuasan yang diperoleh dari kontak sosial dan besarnya kelompok kepada

siapa ia berbicara. Semakin besar kelompok, dengan kondisi-kondisi lain

yang sama, semakin sosiallah pembicaraan. Juga kalau anak bersama teman-

temannya, pembicaraan umumnya tidak terlalu egosentris dibandingkan bila

ia berada bersama orangf-orang dewasa. Banyak orang dewasa mendorong

pembicaraan egosentris kepada anak-anak, sedangkan teman-temannya selain

tidak mendorong juga tidak menghiraukan anak yang tetap berbicara tentang

dirinya sendiri.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

12

Berapa banyak peningkatan dalam isi pembicaraan dan dalam cara

mengungkapkan apa yang ingin dikatakan tidak sepenuhnya bergantung pada

kecerdasan, tetapi juga pada tingkat sosialisasi. Anak yang populer

mempunyai keinginan yang kuat untuk memperbaiki mutu pembicaraan. Dari

pengalaman pribadi, anak belajar bahwa kata-kata dapat menyakitkan hati

dan bahwa anak yang populer adalah anak-anak yang pembicaraannya

menambah kegembiraan dalam hubungan dengan teman-teman sebaya,

Banyak bicara, yaitu tahap mengobrol, yang merupakan ciri dari awal

masa kanak-kanak, berangsur-angsur digantikan oleh pembicaraan yang lebih

terkendali dan lebih terseleksi. Anak tidak lagi bicara sekedar untuk bicara

tanpa memperdulikan apakah ada yang memperhatikan. Sekarang anak

menggunakan pembicaraan sebagai bentuk komunikasi, bukan sebagai bentuk

latihan verbal.

Dengan berjalannya periode akhir masa kanak-kanak, banyaknya

bicara makin lama makin berkurang. Mula-mula, ketika anak masuk sekolah,

ia masih sering melalukan obrolan tanpa arti yang banyak dilakukan pada

tahun-tahun pra sekolah. Namun anak segera mengetahui bahwa hal ini tidak

lagi diperbolehkan, anak hanya boleh berbicara kalau diizinkan oleh guru.

Jadi semakin bertambah usia anak maka perkembangan kemampuan

berbahasa lisannya juga semakin baik. Dalam keadaaan normal, anak belajar

dari lingkungannya dalam meningkatkan kemampuan berbahasa lisannya.

Dukungan dari orang-orang terdekat sangat membantu perkembangan

kemampuan berbahasa lisan tersebut.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

13

Sesuai dengan tujuan pembelajaran di TK, tujuan pengembangan

bahasa lisan di TK dan prinsip belajar di TK biasanya mengandung nilai-nilai

moral yang mengarahkan kepada pengembangan emosional, sosial dan

spiritual anak, yang dikembangkan di TK dalam program pembentukan

perilaku.

Adapun tujuan pembelajaran di TK menurut Instruksional Umum

Bidang Pengembangan Bahasa (Depdikbud, 1988 : 3) adalah: anak mengenal

nama-nama anggota tubuhnya melalui pengamatan dan dapat

mengungkapkannya dengan lafal yang benar, anak mengenal nama benda-

benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan dan dapat

mengucapkannya dengan lafal yang benar, anak mengenal bermacam-macam

jenis kata dan penggolongannya melalui pengamatan, anak mengenal

bermacam-macam bunyi dan penggolongannya melalui pengamatan, anak

mengenal kata-kata yang hamper sama bunyinya melalui pengamatan, anak

mampu memahami perintah, menerapkan dan mengkomunikasikan isi

perintah tersebut dengan benar melalui pengamatan dan perbuatan, anak

berminat mendengarkan isi cerita, dapat menghayal dan menghargainya

melalui pengamatan dan perbuatan, anak mengenal serta membedakan

kalimat-kalimat sederhana yang benar dan yang salah melalui

pendengarannya, anak mau melakukan pesan-pesan yang harus disampaikan

kepada orang lain maupun untuk dirinya sendiri, dan anak senang dan mampu

menggunakan kalimat perintah dalam berkominikasi sehari-hari.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

14

Selain tujuan kurikuler dan tujuan instruksional umum, pembelajaran

bahasa di TK dalam KBK 2004 (dalam Dhieni, 2008 : 9.7) bertujuan agar

anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara

tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk

dapat berbahasa Indonesia.

B. Kegiatan Circle Time di TK

1. Kegiatan Circle Time

Menurut Suyanto (2005 : 39), pada kegiatan Circle Time anak-

anakduduk melingkar dan guruberadadi tengah lingkaran. Sedangkan

menurut Asmawati, dkk (2008 : 7.5), Circle Time adalah kegiatan kelompok

yang dilakukan oleh sejumlah orang yang terdiri atas orang dewasa dan anak,

duduk bersama dengan tujuan untuk membangun pemahaman bersama.

Selanjutnya menurut Asmawati, dkk (2008 : 7.5), kegiatan circle time

merupakan kegiatan untuk membangun jembatan dan memfasilitasi

percakapan antara anak dengan orang dewasa. Kegiatan circle time

memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan rasa

kebersamaan dalam kelompok. Kegiatan ini juga dapat mengembangkan

keterampilan sosial anak, dimana anak belajar untuk mengungkapkan ide dan

mendengarkan pendapat orang lain serta belajar untuk bersikap sportif bila

pendapatnya diterima atau tidak diterima oleh kelompok.

Orang dewasa yang terlibat dalam kegiatan circle time yaitu guru

dan/atau nara sumber yang sengaja didatangkan untuk berdiskusi dengan anak

berdasarkan topik tertentu. Kegiatan circle time juga dirancang sesuai dengan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

15

usia dan tingkat perkembangan anak, waktu yang disesuaikan dengan

kemampuan anak memusatkan perhatian, minat dan kebutuhan anak.

Jadi yang dimaksud dengan kegiatan circle time adalah kegiatan

kelompok yang melibatkan anak dan guru yang dilaksanakan secara

melingkar untuk membangun pemahaman bersama untuk mencapai suatu

tujuan pembelajaran.

Menurut Asmawati, dkk (2008 : 7.6), kegiatan circle time memiliki

beberapa manfaat bagi anak usia dini, yaitu : 1) membantu mengkondisikan

anak agar siap mengikuti kegiatan; 2) membantu anak untuk memahami topik

pembahasan yang berkaitan dengan tema; 3) Memberikan kesempatan

kepada anak untuk belajar dan menggali lebih jauh pengalaman mereka

sendiri melalui diskusi bersama; 4) membangun kecakapan interpersonal dan

memperkuat hubungan sosial antar anak; 5) mengembangkan kemampuan

berkomunikasi anak dengan anak dan anak dengan orang dewasa; 6)

membantu anak untuk menghargai pendapat orang lain; 7) mem-bangun rasa

percaya diri anak saat anak diberi kesempatan untuk mengemukakan

pendapat; 8) membantu anak untuk mengembangkan kemampuan dan

pengetahuannya.

Adapun kemampuan dan pengetahuan yang dapat dikembangkan dalam

kegiatan circle time menurut Asmawati, dkk (2008 : 7.6) adalah: Bahasa dan

literisasi, yaitu kemampuan untuk menyimak, memberikan pengalaman untuk

mengajukan pertanyaan, bercerita dan mengikuti lagu. Kemampuan ini akan

dikembangkan melalui kegiatan bercakap-cakap, bercerita dan tukar

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

16

pendapat; Matematika, yitu melatih kemampuan berhitung permulaan pada

anak dengan cara yang menyenangkan. Permainan pada kegiatan circle time

dapat membantu anak memahami posisi depan, belakang, kiri dan kanan.

Kegiatan ini dapat dikembangkan melalui kegiatan permainan, bernyanyi dan

bersyair; Perkembangan kepribadian dan sosial, yaitu kegiatan circle time

akan dapat membantu anak untuk berbagi, menunggu giliran, serta

memperhatikan dan menghargai orang lain, mau mendengarkan orang lain

bicara dan belajar bekerja sama; Mengenal Lingkungan, yaitu dalam kegiatan

circle time anak dapat menceritakan berbagai hal yang ditemuinya di

lingkungan sekitar anak yang menarik minat anak; Perkembangan fisik,

yaitu kegiatan circle time memberikan kesempatan kepada anak untuk

bergerak dan mengembangkan keterampilan motorik kasar dan Bahasa

Lisannya. Misalnya, kegiatan meniru gerakan binatang, menari, dan

gerakan ritmik; dan Kreativitas. Dengan kegiatan circle time ini

diharapkan anak merasa senang dan nyaman dalam mengikuti proses

pembelajaran sehingga pada akhirnya dapat mengembangkan kemampuan

dan pengetahuan anak didik sehingga lebih berkembang potensi yang ada

pada dirinya.

Kemampuan berbahasa lisan memungkinkan anak pandai berkisah,

berdiskusi, berdebat dan berpidato kelak di kemudian hari. Menurut Masitoh,

yang diakses dari file.upi.edu/Direktori/FIP/Jur, pada tanggal 26 Mei 2012),

metode yang dapat dikembangkan yaitu :

a. Metode Bercakap-cakap

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

17

Metode bercakap-cakap adalah suatucara penyampaian bahan

pengembangan yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap antar anak

dengan guru, anak dengan anak.

b. Metode Bercerita, merupakan cara memberikan pengalaman belajar bagi

anak dengan membawakan cerita secara lisan

c. Metode Circle Time, merupakan salah satu metode belajar yang dapat

digunakan di Taman Kanak-kanak dengan membuat formasi setengah

lingkaran dimana guru dan anak bisa berinteraksi secara langsung.

d. Metode Sosiodrama, adalah cara memainkan peran dalam suatu cerita

tertentu yang menuntut kerjasama secara utuh diantara para pemainnya.

Dari beberapa metode pengembangan kemampuan berbahasa

pada anak TK, metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan

bahasa lisan anak pada penelitian ini adalah metode circle time.

2. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Circle Time

Dalam melaksanakan kegiatan circle time, ada beberapa rambu-

rambu yang diperhatikan, yaitu : rancang kegiatan dengan sebaik mungkin

dan menetapkan aturan kegiatan untuk kemudian disepakati dan dipatuhi oleh

semua peserta dan peran guru dalam circle time yang optimal. Menurut Diane

T. Dodge dalam Asmawati, dkk(2008 :7.16), untuk melaksanakan kegiatan

circle time yang efektif ada beberapa prosedur yang dapat dilakukan oleh

guru, yaitu :

a. Bagi anak-anak menjadi kelompok kecil, hal ini akan memberikan

kesempatan bagi anak untuk berpartisipasi dalam diskusi Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

18

b. Alokasikan waktu untuk melakukan kegiatan circle time selama 10-15

menit pada setiap harinya, sebelum melakukan kegiatan

c. Tata ruangan senyaman mungkin, singkirkan meja dan kursi yang tidak

diperlukan

d. Pilihlah kegiatan untuk memanggil anak agar mengikuti kegiatan circle

time, misalnya dengan menggunakan gerak dan lagu sehingga anak dapat

berkumpul di tempat yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan

tersebut

e. Ajak anak untuk duduk melingkar sehingga dapat saling melihat satu

sama lain dan guru dapat melihat semua anak

f. Hindari demonstrasi kegiatan dan penjelasan yang terlalu panjang dan

berbelit-belit tanpa adanya interaksi anatara anak dan guru

g. Berikan penjelasan kegiatan yang akan dilakukan oleh anak dengan

singkat dan jelas yang mudah dimengerti.

Berikut ini adalah contoh pembagian kelompok lingkaran berdasarkan

pada jumlah anggota kelompoknya, yaitu : lingkaran individu, lingkaran

kelompok, dan variasi.

C. Pedoman Penilaian

1. Cara Penilaian Membaca Permulaan

Penilaian dilaksanakan dengan mengacu pada kemampuan (indikator)

yang hendak dicapai dalam satu satuan kegiatan yang direncanakan, dalam

tahapan waktu tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian yang telah

ditentukan. Penilaian ditentukan seiring dengan kegiatan pembelajaran. Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

19

Penilaian tidak dilaksanakan secara khusus, tetapi ketika pembelajaran

berlangsung. Dalam buku pedoman penilaian dari Depdiknas (2006: 607),

pencapaian hasil penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut :

a. Anak yang belum mencapai indikator yang diharapkan dalam SKH atau

dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada kolom

penilaian dituliskan nama anak dan diberi tanda bulatan kosong (O).

b. Jika semua anak menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang

tertuang dalam SKH, atau dalam tugas sedikit dibantu guru maka pada

kolom penilaian guru menuliskan tanda check (√)

c. Anak yang sudah melebihi indikator yang tertuang dalam SKH atau

mampu melaksanakan tugas tanpa bantuan tepat/cepat/lengkap/benar,

maka pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan tanda bulatan

penuh (●).

Sedangkan menurut Kemdiknas (2010: 11), tentang Pedoman Penilaian

di TK, penilaian dilaksanakan dengan mengacu pada kemampuan (indikator)

yang hendak dicapai dalam satu satuan kegiatan yang direncanakan, dalam

tahapan waktu tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian yang telah

ditentukan. Penilaian ditentukan seiring dengan kegiatan pembelajaran.

Penilaian tidak dilaksanakan secara khusus, tetapi ketika pembelajaran dan

kegiatan bermain berlangsung, guru dapat melaksanakan penilaian. Dalam

pelaksanaan penilaian sehari-hari, guru menilai kemampuan (indikator)

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

20

semua anak yang hendak dicapai seperti yang telah diprogramkan dalam

rencana kegiatan harian (RKH).

Adapun cara pencatatan hasil penilaian harian dilaksanakan sebagai

berikut:

a. Anak yang belum berkembang (BB) sesuai dengan indikator seperti:

dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada kolom

penilaian ditulis nama anak dan diberi tanda satu bintang ( )

b. Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai dengan indikator yang

diharapkan dalam RKH maka pada kolom penilaian dituliskan nama

anak dan diberi tanda dua bintang ( )

c. Anak yang sudah berkembang (BSH) sesuai dengan indikator yang

diharapkan dalam RKH diberi tanda tiga bintang ( )

d. Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indikator seperti yang

diharapkan dalam RKH mendapatkan tanda empat bintang ( ).

2. Indikator Hasil Belajar

Dalam Permendiknas Nomor 58 (2009: 10) tentang Standar Pendidikan

Anak Usia Dini, tingkat pencapaian perkembangan bahasa anak usia 4-6

tahun adalah sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

21

Tabel 2.1. Kurikulum Kelompok B

No Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapaian Perkembangan

1. Mengungkapkan Bahasa

1. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks. 2. Menyebutkan Kelompok Gambar yang

memiliki bunyi yang sama 3. Berkomunikasi secara lisan, memiliki

perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung

4. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-predikat-keterangan)

5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain

6. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan.

Sumber: Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009

Berdasarkan pada peengertian di atas, maka pada Kurikulum TK

Pertiwi Pancasan Tahun Pelajaran 2011/2012 halaman 12-13, indikator

penilaian kemampuan bahasa disusun sebagai berikut:

Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Bahasa anak Kelompok B

TK Pertiwi Pancasan Tahun 2011/2012

No. Indikator

1. Menjawab pertanyaan sederhana

2. Memberikan keterangan yang berhubungan dengan posisi/ keterangan tempat, misal: di luar, di dalam, di atas, di bawah, di muka, di depan, di belakang, di kiri, di kanan, dll

3. Menyebutkan nama benda yang diperlihatkan 4. Berkomunikasi secara lisan dengan bahasanya sendiri (sesuai anak)

Sumber: Kurikulum TK Pertiwi Pancasan Tahun 2011/2012

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

22

Sudjana (2010 : 8) menyebutkan bahwa biasanya keberhasilan siswa

ditentukan kriterianya yakni : berkisar antara 75% - 80%, artinya siswa

dikatakan berhasil apabila ia mencapai 75% - 80 % dari tujuan atau nilai yang

seharusnya dicapai. Kurang dari nilai tersebut dikatakan belum berhasil.

Adapun kriteria tingkat keberhasilan anak dalam upaya perbaikan

pembelajaran dalam PTK ini, adalah sebagai berikut:

a. Proses pembelajaran dinyatakan berhasil jika 75% dari materi yang di

ajarkan dikuasai oleh anak.

b. Proses pembelajaran secara klasikal dinyatakan berhasil jika 75% dari

keseluruhan jumlah anak dalam kelas sudah memperoleh nilai kriteria

keberhasilan seperti tersebut di atas.

D. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini, dilaksanakan kegiatan bercerita pada kegiatan

circle time sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan bahsa lisan

anakdengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi dan praktek

langsung.

Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir pada penelitian tindakan kelas ini

peneliti jabarkan melalui bagan sebagai berikut :

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini …repository.ump.ac.id/2223/3/BAB II_BUDI NASTITI_PAUD'13.pdf · benda di luar dirinya/lingkungannya melalui pengamatan

23

kondisi

awal

- Pembelajaran masih terpusat pada guru

- Kemampuan Bahasa lisan masih rendah

- Hasil belajar belum optimal

Dilakukan upaya

perbaikan dengan PTK

Kondisi sudah

meningkat, ada perbaikan

tapi belum maksimal

- Minat siswa bertambah pada kegiatan bercerita

- Kemampuan bahasa lisan anak mulai meningkat

- Guru sudah lebih bisa memberikan motivasi kepada siswa

Siklus I

3 x pertemuan

Siklus II

3 x pertemuan

- Minat siswa meningkat pada kegiatan bercerita

- Kemampuan bahasa lisan siswa sudah baik

- Guru sudah berhasil memberikan pembelajaran bahasa lisan melalui bercerita

Telah terjadi perbaikan

pembelajaran yang optimal.

Berhasil

Gambar . 2.1 Skema Kerangka Pikir

E. Hipotesis Tindakan

Dari permasalahan di atas, hipotesis yang di ajukan adalah : “melalui

kegiatan circle time yang dilakukan secara intensif dapat meningkatkan

kemampuan berbahasa lisan pada anak usia dini kelompok B2 di TK Pertiwi

Desa Pancasan semester II Tahun Ajaran 2011-2012”.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Budi Nastiti, FKIP UMP, 2013