bab ii kajian teori a. kajian teoretis 1. hakikat bahan ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/bab ii_bayu...

20
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajar Peran seorang guru dalam merancang ataupun menyusun bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:87) “bahan ajar” berarti “segala sesuatu yang dapat dipakai atau dijadikan pedoman atau digunakan untuk mengajar”. Bahan ajar adalah segala bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengn tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Prastowo, 2011: 17). Bahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pemebelajaran dan memungkinkan siswa untuk belajar (Direktorat Pembinaan SMA, 2010). Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahan ajar adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau dijadikan pedoman untuk mengajar yang disusun secara sistematis berupa materi Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Upload: others

Post on 19-Jan-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teoretis

1. Hakikat Bahan Ajar

Peran seorang guru dalam merancang ataupun menyusun bahan

ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses belajar. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2003:87) “bahan ajar” berarti “segala sesuatu

yang dapat dipakai atau dijadikan pedoman atau digunakan untuk

mengajar”.

Bahan ajar adalah segala bahan (baik informasi, alat maupun teks)

yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari

kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses

pembelajaran dengn tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi

pembelajaran (Prastowo, 2011: 17).

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi

yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu

guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pemebelajaran dan

memungkinkan siswa untuk belajar (Direktorat Pembinaan SMA, 2010).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan

bahan ajar adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau dijadikan

pedoman untuk mengajar yang disusun secara sistematis berupa materi

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam rangka mencapai

standar kompetensi yang telah ditentukan.

a. Jenis-jenis Bahan Ajar

Jenis bahan ajar terbagi menjadi lima macam, yaitu : (1) Bahan

cetak (Printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas,

yang dapat berfungsi utuk keperluan pembelajaran atau penyampaian

informasi. Contohnya, handout, buku, modul, lembar keja siswa,

brosur dll., (2) Bahan ajar dengar atau program Audio, yakni semua

system yang menggunakan sinyal radio secara langsung, yang dapat

dimainkan atau di dengar oleh sekelompok orang. Contohnya kaset,

radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar

(audiovisual), yakni semua system yang menggunakan sinyal radio

dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak. Contoh, Film, (4)

Bahan ajar multimedia interaktif (Interactive Teaching Material)

seperti CAI, compact disc (CD), dan multimedia pembelajaran

interaktif, dan (5) Bahan ajar berbasis web (web based learning

materials). (Direktorat Pengembangan SMA, 2010).

b. Kriteria Bahan Ajar

Menurut Arif dan Napitupulu (1997), kriteria bahan ajar yaitu :

1) Bahan ajar hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran, 2) sesuai

dengan kebutuhan peserta didik, 3) benar-benar dalam penyajian

faktualnya, 4) Menggambarkan latar belakang dan suasana yang

dihayati peserta didik, 5) mudah dan ekonomis dalam penggunaanya,

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

6) cocok dengan gaya belajar peserta didik, dan 7) Lingkungan dimana

bahan ajar digunakan harus tepat sesuai dengan jenis media yang

digunakan.

Berdasar pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa bahan ajar yang baik mempunyai kriteria: 1) Sesuai dengan

tujuan pembelajaran maksudnya, bahan ajar yang dipilih/digunakan

sebaiknya mendukung kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan, 2)

Berguna dan sesuai dengan perkembangan anak, maksudnya bahwa

bahan ajar dapat memotivasi belajar peserta didik dan senang dalam

mengikuti kegiatan belajar, 3) Mudah dipahami maksudnya baik

materi maupun penggunaan bahasanya mudah diikuti oleh peserta

didik, dan 4) Tersusun secara sistematis artinya, bahan ajar disajikan

dengan sistematika yang urut.

c. Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam

pengembangan bahan ajar yaitu: (1) Prinsip relevansi atau keterkaitan

materi sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar,

(2) Prinsip konsistensi atau keajegan, dimaksudkan jika kompetensi

dasar yang harus dicapai siswa ada empat macam, maka bahan ajarnya

pun harus empat macam, (3) Prinsip adekuasi atau kecukupan adalah

kecukupan materi dalam bahan ajar untuk mencapai kompetensi

seperti yang diajarkan oleh guru (Direktorat Pembinaan SMA, 2010).

Selain prinsip tersebut, menurut Prastowo (2011: 58-60) ada

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

tiga prinsip yang dapat dijadikan pedoman. Pertama, prinsip relevansi.

Maksudnya, bahan ajar yang dipilih hendaknya ada relasi dengan

pencapaian standar kompetensi maupun kompetensi dasar. Kedua,

prinsip konsistensi, maksudnya bahan ajar yang dipilih memiliki

keajegan. Jadi, antara kompetensi dasar yang mesti dikuasai peserta

didik dengan bahan ajar yang disediakan memiliki keselarasan dan

kesamaan. Ketiga, prinsip kecukupan, maksudnya, ketika memilih

bahan ajar hendaknya dicari yang memadai untuk membantu siswa

menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.

Adapun penelitian pengembangan ini dilakukan dengan

mengacu pada prinsip pengembangan bahan ajar menurut Borg and

Gall yang dikembangkan oleh Sugiyono yaitu penelitian

pengembangan level 3, yaitu peneliti melakukan penelitian untuk

mengembangkan produk yang telah ada, membuat produk dan menguji

keefektifan produk tersebut secara terbatas.

2. Hakikat Big Book

a. Pengertian Big Book

Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Big

Book. Bahan ajar berbasis visual memegang peran yang sangat penting

dalam proses belajar. Bahan ajar ini dapat memperlancar pemahaman

(misalnya melalui elaborasi struktur dan elaborasi) dan memperkuat

ingatan. Visual (image)dapat pula menambah minat siswa dan dapat

memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang

bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk

meyakinkan terjadinya proses informasi.

Buku besar (Big Book) adalah buku bacaan yang memiliki

ukuran, tulisan, dan gambar yang besar. Big Book berkarakteristik

khusus yang dibesarkan, baik teks maupun gambarnya, sehingga

memungkinkan terjadinya kegiatan membaca bersama antara guru dan

murid. Ukuran Big Book bisa beragam, misalnya ukuran A3, A4, A5,

atau seukuran koran. Ukuran Big Book harus mempertimbangkan segi

keterbacaan seluruh siswa di kelas.

Guru dapat memilih Big Book yang isi cerita dan topiknya

sesuai dengan minat siswa atau sesuai dengan tema pelajaran. Bahkan,

guru dapat membuat sendiri Big Book sesuai dengan karakteristik dan

kebutuhan siswa. Big Book digunakan oleh guru saat ia sedang

melakukan pemodelan membaca atau membaca bersama. Jenis buku

ini akan diminati siswa karena tampilannya menarik perhatian mereka.

b. Prinsip-prinsip Pembuatan Big Book

Big Book merupakan media berbasis visual sehingga harus

mengikuti prinsip dasar dan penuntun dalam rangka memenuhi

kebutuhan penggunaan media berbasis visual. Prinsip-prinsip tersebut

antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan

keseimbangan. Uraiannya adalah sebagai berikut:

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

1) Kesederhanaan

Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap

dan memahami pesan yang disampaikan. Pesan atau informasi

yang panjang dan rumit harus dibagi ke dalam beberapa bahan

visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami, demikian pula

teks yang menyertai bahan visual harus dibatasi (misalnya antara

15 sampai 20 kata). Kata-kata harus memakai huruf yang

sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu

beragam dalam satu tampilan ataupun serangkaian tampilan visual.

Kalimat-kalimatnya juga harus ringkas tetapi padat, dan mudah

dimengerti.

2) Keterpaduan

Keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara

elemen-elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi

secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan

menyatu sebagai suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan

suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal yang dapat membantu

pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.

3) Penekanan

Penekanan pada salah satu unsur akan menjadi pusat perhatian

siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan,

perspektif, warna, atau ruang penekanan dapat diberikan kepada

unsur terpenting.

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

4) Keseimbangan

Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang

penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun

tidak semuanya simetris. Keseimbangan yang keseluruhannya

simetris disebut keseimbangan formal. Keseimbangan seperti ini

menampakkan dua bayangan yang sama dan sebangun. Oleh

karena itu keseimbangan formal cenderung statis. Sebaliknya,

keseimbangan informal (tidak seluruhnya simetris) cenderung

memberikan kesan dinamis dan menarik perhatian siswa.

Menurut Karges-Bone (1992) agar pembelajaran bahasa dapat

lebih efektif dan berhasil, sebuah Big Book sebaiknya memiliki kriteria

berikut ini:

1) Cerita singkat (10-15 halaman).

2) Pola kalimat jelas.

3) Gambar memiliki makna.

4) Jenis dan ukuran huruf jelas terbaca.

5) Jalan cerita mudah dipahami.

Beberapa halaman Big Book memunculkan kata secara

berulang untuk dipelajari siswa. Curtain dan Dahlberg (2004)

menyatakan bahwa Big Book memungkinkan siswa belajar membaca

melalui cara mengingat dan mengulang bacaan. Banyak ahli

pendidikan yang menyatakan bahwa Big Book sangat baik

dipergunakan di kelas awal karena dapat membantu meningkatkan

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

minat siswa dalam membaca. Penggunaan Big Book dalam

pembelajaran membaca memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah

berikut ini.

1) Memberi pengalaman membaca.

2) Membantu siswa memahami buku.

3) Mengenalkan berbagai jenis bahan membaca kepada siswa.

4) Memberikan peluang kepada guru memberi contoh bacaan yang

baik.

5) Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.

6) Menyediakan contoh teks yang baik untuk digunakan siswa.

7) Menggali informasi.

c. Langkah-langkah Membuat Big Book

Dalam menyusun sebuah Big Book, ada beberapa langkah yang

dapat dilakukan yaitu :

1) Siapkan kertas minimal berukuran A3 sebanyak 8-10 halaman atau

10-15 halaman, spidol warna, lem, dan kertas HVS.

2) Tentukan topik cerita.

3) Kembangkan topik cerita menjadi cerita utuh dalam kalimat-kalimat

singkat.

4) Tentukan gambar atau ilustrasi untuk setiap halaman.

5) Buatlah desain cerita dan gambar/ilustrasi.

6) Rencanakanlah isi setiap halaman buku besar:

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

7) Apa kalimatnya dan bagaimana gambar/ilustrasinya yang sesuai

dengan kalimat tersebut.

8) Dalam satu halaman terdapat beberapa kalimat singkat disertai

dengan gambar/ilustrasi yang sesuai. Begitu juga dengan bagian

muka (cover) Big Book. Tuliskan judul Big Book, tentukan

gambar/ilustrasi yang menarik dan sesuai dengan judul, serta

tulislah nama penulisnya.

d. Skenario Pembelajaran Menggunakan Bahan Ajar Big Book

Susan dan Barbara (2006: 494-497) memaparkan langkah-

langkah pembelajaran dengan menggunakan Big Book supaya

memudahkan guru dalam mengajar. Berikut langkah-langkah

pembelajaran menggunakan Big Book:

1) saat Big Book digunakan untuk mengajar, pertama-tama guru

menunjukkan sampul bagian depan. Kegiatan ini membuat siswa

menjadi memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap isi cerita

yang ada pada Big Book. Guru dapat bertanya tentang apa saja

yang siswa amati pada sampul Big Book. Siswa kemudian

memunculkan pendapat-pendapat mereka dengan kata-kata

sederhana. Guru terus memancing siswa supaya rasa ingin tahu

mereka bertambah dan dapat fokus terhadap pelajaran. Guru dapat

menuliskan di papan tulis prediksi-prediksi dari siswa tentang isi

cerita di dalam Big Book,

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

2) selanjutnya, guru mulai membaca judul dan nama pengarang untuk

menambah prediksi-prediksi dari siswa. Hal ini bertujuan supaya

keadaan kelas terlihat akrab dengan tanggapan terbuka. Guru juga

mengaitkan pengetahuan yang dimiliki siswa dengan judul Big

Book

3) guru mulai membacakan cerita dengan keras dan ekspresif supaya

siswa dapat fokus terhadap cerita. Guru juga menunjukkan gambar

ilustrasi cerita supaya siswa mengetahui secara pasti bagaimana

gambaran cerita. Siswa mendengarkan tanpa menyela sampai akhir

cerita.

4) guru bertanya bagaimana isi cerita yang telah dibacanya apakah

menarik atau tidak. Siswa mulai mengekspresikan reaksi mereka.

5) guru mengajak siswa untuk membaca bersama dengan suara keras

secara klasikal. Guru menunjuk setiap kata yang dibaca.

6) guru meminta siswa membaca cerita secara kelompok agar siswa

benarbenar memahami isi cerita.

7) guru menunjuk siswa satu per satu untuk membaca. Membaca

berulang-ulang dapat meningkatkan keterampilan siswa.

8) guru mengembangkan keterampilan membaca siswa untuk melihat

apakah siswa mengetahui isi yang di baca atau belum. Hal yang

biasa dilakukan dalam kegiatan pengembangan yaitu menceritakan

kembali isi cerita yang di baca.

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan Big Book juga

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

dapat dilakukan sebagai berikut: (a) Guru menyiapkan alat/bahan yang

dibutuhkan (Big Book), (b) Guru terlebih dahulu membaca Big Book

sampai benar-benar memahami isinya, (c) Guru mengkondisikan siswa

(siswa yang belum lancar membaca duduk di depan), (d) Guru

mengatur strategi sesuai kondisi kelas, (e) Guru membaca cerita

dengan intonasi yang sesuai, (f) Guru membaca dan siswa menyimak

sambil melihat bacaan yang tertera pada buku, (g) Guru meminta salah

satu siswa membaca kalimat berikutnya, diikuti siswa yang lain.

Begitu seterusnya, dan (h) Di akhir cerita, guru meminta siswa

menceritakan kembali isi cerita. (Modul Lokakarya Praktik yang Baik:

40)

Sedangkan pada penelitian ini, langkah-langkah pembelajaran

membaca permulaan melalui media Big Book adalah sebagai berikut:

1) Guru mengatur tempat duduk siswa supaya lebih nyaman,

2) Guru memperlihatkan sampul Big Book dan membacakan judul Big

Book.

3) Guru bertanya kepada siswa apa yang mereka pikirkan terkait judul

Big Book.

4) Guru menulis jawaban-jawaban siswa di papan tulis.

5) Guru membacakan Big Book dengan lafal dan intonasi yang jelas.

6) Guru mencocokkan prediksi siswa dengan cerita yang telah di

baca.

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

7) Guru bertanya apakah siswa suka dengan cerita di dalam Big

Books.

8) Guru membacakan Big Book lagi dengan menunjuk setiap kata.

9) Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya atau memberikan

tanggapan terkait cerita di dalam Big Book.

10) Guru membacakan cerita di dalam Big Book dan diikuti oleh

seluruh siswa

11) Guru meminta siswa secara kelompok membaca cerita di dalam

Big Book.

12) Guru meminta siswa satu per satu membaca cerita di dalam Big

Book.

13) Guru mengatur siswa lain agar mendengarkan apa yang sedang

dibacakan temannya.

14) Guru memberikan bimbingan dan evaluasi terkait membaca siswa,

dan

15) Guru meminta siswa untuk menuliskan kembali cerita di dalam Big

Book.

e. Kelebihan Menggunakan Big Book

Kelebihan menggunakan Big Book adalah guru dengan mudah

menarik perhatian siswa supaya fokus terhadap bacaan atau cerita

yang akan dibaca. Selain itu saat guru melafalkan bacaan, siswa dapat

melihat kalimatnya karena Big Book dibuat dengan ukuran besar baik

gambar maupun tulisannya. Siswa tentu tertarik untuk belajar

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

membaca dengan buku yang besar dan berwarna.

Dengan ukurannya yang besar dan gambar yang menarik, Big

Book memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya adalah berikut

ini:

1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam

kegiatan membaca dengan cara yang tidak menakutkan.

2) Memungkinkan semua siswa melihat tulisan yang sama ketika

guru membaca tulisan tersebut.

3) Memungkinkan siswa secara bersama-sama memberi makna pada

setiap tulisan yang ada dalam Big Book.

4) Memberikan kesempatan kepada siswa yang lambat membaca

untuk mengenali tulisan dengan bantuan guru dan teman-teman

lainnya.

5) Disukai siswa, termasuk siswa yang terlambat membaca. Dengan

membaca Big Book bersama-sama, timbul keberanian dan

keyakinan dalam diri siswa bahwa mereka “sudah bisa” membaca.

6) Mengembangkan semua aspek bahasa.

7) Dapat diselingi percakapan yang relevan mengenai isi cerita

bersama siswa sehingga topik bacaan semakin berkembang sesuai

pengalaman dan imajinasi siswa.

Big Book tidak hanya menekankan pada keterampilan

membaca dan menulis siswa, tetapi juga dapat mengembangkan sikap

dan karakter baik pada diri mereka. Hal tersebut diperoleh dari makna

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

atau pesan yang terkandung dalam sebuah cerita yang dituliskan

dalam Big Book.

3. Hakikat Budaya Lokal

Menurut KBBI, budaya memiliki arti pikiran, akal budi. Konsep

budaya selalu mengacu pada pola pikir secara menyeluruh dan kompleks

mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, serta

kebiasaan yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat dalam

bentuk ide, perilaku, dan artifak. Konsepsi ini mengandung arti sebagai

berikut :

1) Bentuk budaya terdiri dari ide, perilaku, dan artifak.

2) Masyarakat memiliki cara berfikir.

3) Masyarakata memiliki kriteria mengatakan sesuatu itu baik atau buruk.

4) Baik atau buruk didasarkan pada nilai yang diyakininya.

Lokal menurut KBBI mengandung arti terjadi (berlaku, ada, dan

sebagainya) di satu tempat, tidak merata; setempat. Budaya lokal disini

mengandung pengertian budaya yang diangkat pada bahan ajar Big Book

lingkupnya terbatas pada area tertentu khususnya budaya lokal berupa cerita

rakyat yang ada di daerah kabupaten Purbalingga.

4. Hakikat Membaca Pemahaman

Banyak ahli bahasa mengatakan bahwa sampai sekarang ini, masalah

ketrampilan membaca dan pembelajarannya masih belum mendapat

perhatian. Padahal peranan membaca bagi kehidupan manusia sangat besar

frekuensinya.

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

Henry Guntur Tarigan (1995:ii-iv) mengatakan : “Harus kita sadari

benar-benar bahwa membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting

dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Karena Pertama, membaca

merupakan alat komunikasi yang sangat diperlukan dalam masyarakat

berbudaya. Kedua, bahan bacaan setiap kurun zaman berkembang. Ketiga,

membaca dapat menjadi alat pemersatu, tetapi di satu sisi bisa menjadi

pemecah belah. Oleh karena itu guru harus belajar membaca untuk

menambah ilmu pengetahuannya sendiri dan harus mengajarkan membaca

untuk menerapkan ilmu pengetahuan kepada siswa sebagai harapan bangsa

di masa depan.

Burhan (1971:90) mengatakan bahwa membaca tidaklah hanya

menyuarakan bahasa tertulis atau mengikuti lembat lambat dan teliti bacaan

itu saja, tetapi lebih dari itu membaca adalah perbuatan yang dilakukan

berdasarkan kerjasama beberapa keterampilan, yaitu mengamati,

memahami, dan memikirkan.

Jenis-jenis membaca erat kaitannya dengan tujuan membaca.

Berdasarkan berbagai tujuan membaca, maka ada beberapa jenis membaca

yang biasa dilakukan. Menurut Sukirno, (2009:7-8) jenis-jenis kegiatan

membaca antara lain :

1. Membaca pemahaman yaitu membaca yang dilakukan dalam hati

dengan cermat dan teliti, untuk mengetahui isi bacaan sampai kepada hal

yang sekecil-kecilnya. Kecepatan membaca dalam hati sangat bervariasi.

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

Kadang-kadang cepat sekali, cepat, agak lambat, dan lambat bergantung

dengan tujuan yang akan dicari dalam bacaan.

2. Membaca kritis, yaitu membaca untuk mengetahui fakta-fakta yang

terdapat dalam bacaan, kemudian memberi penilaian kepada fakta-fakta

itu. Membaca kritis adalah jenis membaca tertinggi yang dicapai

seseorang.

3. Membaca cepat, yaitu membaca secara cepat untuk memahami gagasan

pokok dalam bacaan secara cepat pula.

4. Membaca bahasa atau membaca telaah bahasa, yaitu keterampilan

membaca untuk menelaah bahasa. Penekanan membaca ini terletak pada

latihan penelaahan hukum dan kaidah bahasa.

5. Membaca untuk keperluan studi, yaitu kegiatan membaca yang

bertujuan untuk mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan studi

seseorang.

6. Membaca untuk keperluan praktis, yaitu membaca yang digunakan

untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari sesuai dengan tugas kita masing-

masing.

7. Membaca bebas, yaitu keterampilan membaca yang penekanannya

terletak pada latihan kebiasaan mengisi waktu terluang dengan kegiatan

membaca

8. Membaca di perpustakaan, yaitu kegiatan membaca di ruang

perpustakaan dengan memanfaatkan buku-buku di perpustaakaan.

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

9. Membaca teknik, yaitu keterampilan membaca lisan atau membaca

bersuara atau membaca keras yang penekanannya terletak pada

kemempuan membaca dengan pengucapan atau pelafalan, intonasi, jeda,

dan pelaguan yang sesuai dengan isi situasi bacaan.

10. Membaca indah, yaitu keterampilan membaca nyaring/bersuara yang

sering juga disebut juga dengan istilah membaca sastra, membaca

estetis, membaca ekspresif.

Dalam penelitian pengembangan ini lebih mengarah ke membaca

pemahaman dimana siswa diharapkan mampu memahami isi cerita yang

disajikan dalam media Big Book dan mengakomodasikan dengan

pengetahuan yang sudah dimiliki. Siswa diharapkan juga dapat memahami

hal-hal kecil dalam bacaan seperti tanda baca, penggunaan huruf kapital,

dan kosakata yang ada pada cerita.

Kesimpulan diatas didukung oleh pendapat berikut, membaca

pemahaman adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh seseorang untuk

memahami isi bacaan secara menyeluruh. Membaca pemahaman dilakukan

dengan menghubungkan skemata atau pengetahuan awal yang dimilki

pembaca dan pengetahuan baru yang diperoleh saat membaca sehingga

proses pemahaman terbangun secara maksimal. (Modul Lokakarya Praktik

yang Baik di SD: 40).

B. Penelitian yang Relevan

Masalah rendahnya kemampuan membaca siswa dan kurangnya bahan

ajar yang mengakomodasi cerita berbasis budaya lokal merupakan masalah

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

yang menarik untuk dikaji. Beberapa penelitian telah dilakukan terkait

masalah tersebut.

Pertama penelitian yang dilakukan oleh Nabilah1, Ananthia2, Abidin3

Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini

berjudul “Penggunaan Big Book untuk Meningkatkan Kemampuan Reading

Comprehension Siswa Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai rerata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 68, pada siklus II adalah 72,

dan pada sikus III adalah 85. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa penggunaan Big Book dapat meningkatkan hasil belajar reading

comprehension siswa sekolah dasar.

Sekilas masalah dalam penelitian itu hampir sama dengan masalah

penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Perbedaannya pada penelitian yang

akan dilaksanakan peneliti, yaitu fokus pada pengembangan bahan ajar Big

Book berisi cerita berbasis budaya lokal.

Berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Desy Lavenia BR

Keliat mahasiswa Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang berjudul

“Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media Big Book

Pada Siswa Kelas II Di SD Negeri 101797 Deli Tua T.A 2016-2017”.

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil observasi dapat diambil kesimpulan

bahwa dengan menggunakan media Big Book dapat meningkatkan

keterampilan membaca permulaan siswa di kelas II SD Negeri 101797 Deli

Tua.

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

Dalam penelitian itu terlihat ada kesamaan dengan penelitian yang

dilaksanakan oleh penulis, yaitu sama-sama mengkaji tentang Big Book. Yang

membedakan adalah penelitian yang dilakukan penulis fokus pada

pengembangan Big Book bukan hanya mengkaji manfaat penggunaan Big

Book yaitu untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.

Jadi dari dua contoh penelitian yang relevan tadi dan sejauh yang

peneliti ketahui belum ada penelitian yang sama persis dengan penelitian yang

peneliti lakukan.

C. Kerangka Berpikir

Membaca merupakan jendela dunia. Tapi pada kenyataannya, sebagian

besar siswa membaca hanya jika diminta oleh guru. Hal ini bisa disebabkan

buku yang dibaca kurang menarik bagi siswa, siswa belum memahami bahwa

membaca dapat dijadikan sebagai salah satu kegiatan rekreasi, dan siswa

merasa terbebani karena kegiatan membaca hanya sebagai suatu tugas yang

diberikan guru untuk mencari suatu informasi dalam kegiatan pembelajaran.

Terkait dengan kompetensi pedagogik guru dituntut untuk memiliki

pemahaman terhadap peserta didik, merancang dan melaksanakan

pembelajaran, termasuk didalamnya memilih bahan ajar yang tepat dan

mengembangkannya sehingga dapat membantu peserta didik

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Siswa biasanya membaca apa yang mereka suka, fakta tersebut

menunjukkan bahwa pengajaran membaca perlu mendapatkan perhatian

serius. Dengan demikian merupakan tugas guru untuk menyajikan proses

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Bahan Ajarrepository.ump.ac.id/4557/3/BAB II_BAYU AJI... · radio, dan piringan hitam, (3) Bahan ajar pandang dengar ... unsur terpenting

pembelajaran membaca menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan bagi

siswa.

Terkait dengan masalah diatas, penulis berusaha menemukan solusi

permasalahan tersebut dengan mengembangkan sebuah bahan ajar berupa Big

Book berbasis budaya lokal. Big Book penulis kembangkan dengan

pertimbangan beberapa hal berikut :

1. Big Book memiliki beberapa kelebihan, diantaranya tampilannya menarik

baik warna yang mencolok, ukuran Big Book dan ukuran fontnya.

2. Big Book yang ada selama ini belum ada yang mengangkat cerita berbasis

budaya lokal, dalam hal ini cerita rakyat yang ada di daerah asal siswa yaitu

cerita sejarah yang berasal dari Kabupaten Purbalingga. Oleh karena itu

penulis berkeyakinan, cerita yang diangkat dari lingkungan sekitar siswa

akan lebih menarik minat siswa dan memudahkan siswa dalam belajar

membaca sehingga kemampuan membaca siswapun akan meningkat.

Selain itu, penulis juga memiliki tujuan di dalam mengembangkan Big

Book berbasis budaya lokal, yaitu ingin melestarikan budaya lokal berupa

cerita rakyat yang berjudul “Sejarah Wirasaba” sehingga siswapun tidak

akan lupa dengan sejarah daerahnya.

Dengan menggunakan bahan ajar yang tepat dan menarik baik dari segi

tampilan maupun isi ceritanya diduga kuat akan meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman siswa.

Pengembangan Bahan Ajar…, Bayu Aji Wicaksono, Program Pasca Sarjana UMP, 2017