bab ii kajian teori a. kajian pustaka 1. bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/bab 2.pdf1. bahasa bagi...

28
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli bahasa, bahasa adalah pola ucapan manusia, sistem (yang implisist) yang mengatur bagaimana orang berbicara dan mendengarkan. Kemudian timbul gejala-gejala lain yang kita sebut sebagai “bahasa” karena dekat dengan ucapan dan pendengaran manusia, yaitu menulis, tanda-tanda bahasa, bahasa komputer, bahasa lumba- lumba, atau bahasa lebah. Jadi pada dasarnya, bahasa dapat mencerminkan proses ekstensi dari ucapan yang berhubungan dengan inti tanda-tanda itu. 1 Dalam artiannya yang luas, bahasa adalah sejumlah formula yang pasti, sejumlah kombinasi item-item kosa kata yang digenerasi oleh sebuah tata bahasa. Dalam artian yang lebih sempit, bahasa adalah sejumlah formula pasti yang bisa diinterpretasi secara semantik. Sebuah formula mengalami interpretasi secara semantik ketika ia diletakkan dalam hubungan sistematis dengan objek-objek lain: misalnya dengan formula-formula dari bahasa lain, dengan kondisi dari penggunaan bahasa atau dengan kondisi-kondisi yang mungkin terjadi di dunia. 2 Jadi bahasa merupakan suatu sistem yang mengatur manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain dan simbol yang dipakai untuk 1 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 342. 2 Sperber Dan Dan Wilson Deirdre, Teori Relevansi Komunikasi Dan Kognisi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 250. 26

Upload: trankhanh

Post on 06-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

26

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Bahasa

Bagi kebanyakan ahli bahasa, bahasa adalah pola ucapan manusia,

sistem (yang implisist) yang mengatur bagaimana orang berbicara dan

mendengarkan. Kemudian timbul gejala-gejala lain yang kita sebut

sebagai “bahasa” karena dekat dengan ucapan dan pendengaran manusia,

yaitu menulis, tanda-tanda bahasa, bahasa komputer, bahasa lumba-

lumba, atau bahasa lebah. Jadi pada dasarnya, bahasa dapat

mencerminkan proses ekstensi dari ucapan yang berhubungan dengan inti

tanda-tanda itu.1

Dalam artiannya yang luas, bahasa adalah sejumlah formula yang

pasti, sejumlah kombinasi item-item kosa kata yang digenerasi oleh

sebuah tata bahasa. Dalam artian yang lebih sempit, bahasa adalah

sejumlah formula pasti yang bisa diinterpretasi secara semantik. Sebuah

formula mengalami interpretasi secara semantik ketika ia diletakkan

dalam hubungan sistematis dengan objek-objek lain: misalnya dengan

formula-formula dari bahasa lain, dengan kondisi dari penggunaan

bahasa atau dengan kondisi-kondisi yang mungkin terjadi di dunia.2 Jadi

bahasa merupakan suatu sistem yang mengatur manusia untuk

berkomunikasi dengan orang lain dan simbol yang dipakai untuk

1 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 342.

2 Sperber Dan Dan Wilson Deirdre, Teori Relevansi Komunikasi Dan Kognisi,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 250.

26

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

27

mewakili suara manusia yang ketika disatukan membentuk fakta, kata,

dan kalimat.

Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki

orang, objek, dan peristiwa. Setiap orang punya nama untuk identifikasi

sosial. Orang juga dapat menamai apa saja objek-objek yang berlainan,

termasuk perasaan tertentu yang mereka alami. Penamaan adalah dimensi

pertama bahasa dan basis bahasa, dan pada awalnya itu dilakukan

manusia sesuka mereka, yang kemudian menjadi konvensi.

Menurut Larry L. Barker, bahasa memiliki tiga fungsi : penamaan

(naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi.

a. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi

objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga

dapat dirujuk dalam komunikasi.

b. Fungsi interaksi menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang

dapat mengundang simpati dan penegertian atau kemarahan dan

kebingungan.

c. Fungi transmisi dengan melalui bahasa, informasi dapat

disampaikan kepada orang lain setiap harinya baik langsung

maupun tidak langsung (melalui media massa).

Keistimewaan bahasa sebagai sarana transmisi informasi yang lintas-

waktu dengan menghubungkan masa lalu, masa kini dan masa depan,

memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita. Tanpa bahasa

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

28

kita tidak mungkin bertukar informasi, tidak mungkin menghadirkan

semua objek dan tempat untuk kita rujuk dalam komunikasi kita.3

Manusia sebagai makhluk sosial selalu menggunakan bahasa untuk

berkomunikasi yang mana komunikasi terebut dapat memenuhi

kebutahan dan keinginan dalam kehidupan sosial kutural. Bahasa dan

komunikasi seringkali dipandang sebagai dua sisi dari satu keping uang

yang sama. Berdasarkan pandangan ini, aspek terpenting dari bahasa

adalah penggunaannya dalam berkomunikasi dan aspek terpenting dari

komunikasi adalah digunakannya sebuah kode atau bahasa. Hubungan

antara bahasa dan komunikasi dianggap seperti hubungan antara jantung

dan sirkulasi darah.4

2. Komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu istilah populer dalam kehidupan

manusia. Jika manusia normal maka merupakan makhluk sosial yang

selalu membangun interaksi antar sesamannya, maka komunikasi adalah

sarana utamanya. Banyak alasan kenapa manusia berkomunikasi. Thomas

M. Scheidel (dalam mulyana, 2003) mengatakan, orang berkomunikasi

terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk

membangun kontak sosial dengan orang disekitarnya dan untuk

mempengaruhi orang lain untuk merasa, berfikir, atau berperilaku

3 Mulyana Dedy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Pt Remaja Rosda Karya,

2010), hlm 266-267. 4Sperber Dan Dan Wilson Deirdre, Teori Relevansi Komunikasi Dan Kognisi,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm.249.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

29

sebagaimana yang diinginkan. Namun tujuan utama komunikasi sejatinya

adalah untuk mengendalikan fisik dan sikologis.5

Secara kodrati manusia senantiasa terlibat dalam komunikasi. Manusia

paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama

lainnya, karena berhubungan menimbulkan interaksi sosial. Terjadinya

interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. Komunikasi adalah suatu

interaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur

lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama melalui

pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain,

serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6

a. Pengertian komunikasi

Secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku

seseorang baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh

orang lain. Setiap tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu,

sehingga juga merupakan bentuk komunikasi (johnson, 1981).

Sedangkan komunikasi secara sempit merupakan pesan yang

dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan

maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima.

Dalam setiap bentuk komunikasi setidaknya dua orang saling

mengirimkan lambang-lambang yang memiliki makna tertentu,

lambang-lambang tersebut bisa bersifat verbal maupun kata-kata,

5 Edi Santoso, Teori Kounikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), Hlm. 3

6 Lukiati Komala, Ilmu Komunikasi Perspektif, Proses, Dan Konteks (Padjajaran: Widya,

2009), hlm. 73.

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

30

atau bersifat nonverbal berupa ekspresi atau ungkapan tertentu

dan gerak tubuh (johnson, 1981).7

Jadi komunikasi bisa di artikan sebagai proses

penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik

secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).

b. Proses komunikasi

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara

primer dan secara sekunder:8

1) Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses

penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang

lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai

media. Lambang sebagai media primer dalam proses

komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan

lain sebagainya yang secara langsung mampu

“menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator pada

komunikan. Bahwa bahasa yyang paing banyak

dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena halnya

bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang

kepada orang lain.

7 A.Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi, (Yogyakarta, Kanisius, 1995), hlm. 30.

8 Onong Uchajana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung : Pt Remaja

Rosdakarya, 2006), hlm.11.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

31

2) Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses

penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua

setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media kedua

dengan melancarkan komunikasinya karena komunikan

sebagai sarananya berada ditempat yang relatif jauh atau

jumlahnya banyak. Surat, telepon, radio, televisi dan banyak

lagi media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

c. Jenis komunikasi

Jenis-jenis komunikasi dapat dikelompokkan menjadi empat

macam, yaitu:9

1) Menurut jumlah lawan yang berkomunikasi, antara lain :

(a) Komunikasi pribadi, yaitu komunikasi yang

berlangsung antara satu orang pengirim dengan satu

orang penerima.

(b) Komunikasi kelompok, yaitu komunikasi yang

berlangsung dalam satu kelompok atau group tertentu.

(c) Komunikasi umum, yaitu komunikasi antara satu

orang dihadapan orang khalayak banyak, misalnya

presentasi.

9 Widjaja, Ilmu Komunikasi; Pengantar Studi, (Indralaya : Rineka Cipta, 1998), hlm. 98-

100.

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

32

2) Menurut cara penyampaiannya

(a) Komunikasi lisan atau verbal

Menurut Deddy Mulyana (imu komunikasi suatu

pengantar), komunikasi verbal adalah semua jenis

simbol komunikasi yang menggunakan satu kata atau

lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita

sadari masuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja

yaitu, bahasa dapat didefinsikan sebagai seperangkat

simbol dengan aturan untuk mengkombinasikan

simbol-simbol tersebut yang mana bahasa verbal adalah

merupakan sarana utama untuk menyatakan pikiran,

perasaan, dan maksud kita. Menurut widjaja

komunikasi verbal adalah komunikasi dengan

menggunakan mimic, pantonim, dan bahasa isyarat.

Bahasa isyarat bermacam-macam dan dapat

menimbulkan salah tafsir, terutama kalau berbeda latar

belakang budayanya.10

(b) Komunikasi tertulis atau komunikasi non verbal

Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Poter

komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan

(kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting

komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan

penggunaan lingkungan oleh individu yang mempunyai

10

Ibid, Hlm. 99

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

33

nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima; jadi

definisi ini mencakup perilaku yang disengaja juga

tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa

komunikasi secara keseluruhan; kita mengirim banyak

pesan non verbal tanpa menyadari bahwa pesan-pesan

tersebut bermakna bagi orang lain.11

Komunikasi non

verbal adalah proses komunikasi dimana pesan yang

disampaikan tidaak menggunakan kata-kata. Contoh

komunikasi non verbal ialah menggunkan isyarat,

bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata,

penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut,

dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara

seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi,

dan gaya berbicara.

d. Hambatan komunikasi

Suatu proses komunikasi memang sering kali tidak dapat

berjalan dengan mulus karena adanya gangguan atau hambatan.

Tiadanya kesadaran dari salah satu pihak partisipan merupakan

satu hambatan. Gangguan atau hambatan lain, misalnya daya

pendengaran salah satu partisipan yang kurang baik, suara bising

atau juga kemampuan pengguna bahasa yang kurang. Proses

komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam

pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain,

11

Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. (Bandung : Remaja Rosda Karya,

2005), hlm. 308.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

34

komunikasi adalah proses membuat sebuah pesan bagi

komunikator dan komunikan.12

Berikut ini hambatan-hambatan dalam berkomunikasi dan

cara mengatasinya, antara lain :13

1) Kebisingan

Cara mengatasinya dengan memilih tempat yang tepat

dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses

komunikasi yang baik da lancar.

2) Keadaan psikis komunikan

Dalam keadaan berkomunikasi diperlukan keadaan

sehat. Apabila ada kekurangan baik fisik maupun non fisik

diperlukan alat bantu sebagai penolong.

3) Kekurangan komunikator atu komunikan

Apabila kurang kecakapan dalam berkomunikasi

maka harus lebih banyak beajar dan berlatih. Pelajari teori

dan kemudian praktekkan.

4) Kesalah penilaian oleh komunikator (field of experience)

Ketidaksamaan ruang lingkup pengalaman. Apabila

kurang memahami sistem sosial (lingkungan masyarakat),

pahami sistem sosial dengan jalan mempelajari tradisi atau

kebiasaan masyarakat tersebut. banyak hal yang sama

12

Onong Uchajana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2006), hlm.13. 13

Widjaja, Ilmu Komunikasi; Pengantar Studi, (Indralaya : Rineka Cipta, 1998), hlm. 68-

70.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

35

tetapi berbeada penafsiran dalam praktek kehidupan satu

dengan yang lainnya (kebiasaan tempat).

5) Kurangnya pengetahuan komunikator atau komunikan

(field of reference)

Ketidaksamaan kerangka rujukan / pengetahuan.

Pengetahuan kurang bukan saja bagi komunikan tetapi

juga bagi komunikator sendiri. Pesan-pesan hendaknya

disesuaikan dengan kemampuan kedua belah pihak. Harus

ada penyesuaian agar jurang perbedaan pengetahuan tidak

semakin menjauh. Adakan pertemuan-pertemuan baik

formal maupun informal.

6) Bahasa

Sering terjadi penafsiran yang keliru karena perbadaan

arti suatu istilah. Cara mengatasinya diperlukan

pengetahuan bahasa bagi kelompok tertentu. Selain itu,

hendaknya dipergunakan bahasa baku yang berlaku umum

dan menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan

kaidah yang berlaku.

7) Isi pesan berlebihan

Penjelasan diberikan sesuai dengan pesan yang

disampaikan mengenai hal-hal yang relevan saja. Kadang-

kadang diperlukan “tanda pengatas” yang dapat

dimengerti tanpa pnejelasan yang panjang tanpa

menjemukan.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

36

8) Bersifat satu arah

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan komunikasi dua

arah (komunikasi timbal balik). Yaitu ada penggantian

peranan komunikator dan komunikan dalam

menyampaikan pesan dan umpan balik.

9) Faktor teknis

Komunikasi yang dilakukan dengan jarak jauh,

misalnya dengan surat menyurat, telepon, telegram, dan

lain-lain. Kelemahan komunikasi ialah bila terjadi kesalah

pahaman dalam menafsirka pesan. Untuk ini diperlukan

latihan dan pengetahuan teknik pembuatan dan

pengetahuan alat-alat yang diperlukan.

10) Kepentingan atau interest

Diperlukan sikap yang simpatik, ramah tamah, wajar,

tidak sombong, rendah hati, tahu bergaul dan cepat

membaca situasi.

11) Prasangka

Perbedaan antara watak janganlah menjadi suatu

prasangka buruk. Tidak perlu ada rasa curiga tidak

beralasan, perlu dihilangkan karena akan merugikan.

12) Cara penyajian yang verbalistis

Biasanya agak menjemukan tanpa adanya selingan.

Cara mengatasainya diperlukan peragaan atau alat bantu

sehingga tidak hanya berkata-kata yang membosankan.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

37

3. Santri

Santri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yang

mendalami agama islam, orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh,

orang soleh.14

Sedangkan dalam istilah lain, santri berasal dari kata cantrik (dalam

agama Hindu yang berarti orang-orang yang ikut belajar dan mengembara

dengan empu-empu ternama. Namun ketika diterapkan dalam agama

Islam, kata cantrik tersebut berubah menjadi santri yang berarti orang-

orang yang belajar kepada guru agama.15

Dalam arti sempit santri adalah murid yang belajar ilmu keagamaan

dibawah asuhan kyai dengan bermukim disebuah tempat disebut pondok

pesantren. Adapaun makna secara luas, seorang muslim yang menjalankan

ibadah keagamaan secara kaafah (sempurna) sesuai ajaran syariat.

Sebagian besar beranggapan, kata santri berasal dari shastri (bahasa

sansekerta) berarti orang yang tahu pengetahuan agama dan umum.16

Dari segi metode dan materi pendidikan kata „santri‟ pun dapat dibagi

menjadi dua. Ada „Santri Modern‟ dan ada ‟Santri Tradisional‟, Seperti

juga ada pondok modern dan ada juga pondok tradisional. Sedang dari segi

tempat belajarnya, ada istilah „santri kalong‟ dan „santri tetap‟. Santri

mukim adalah murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap di

pesantren. Sedangkan santri kalong adalah murid yang tingga tidak jauh

14

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), Cet.Ke-1, hlm.783. 15

Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren; Sebuah Potret Perjalanan,

(Jakarta:Paramadina, 1997), hlm.20. 16

Syafiqul Anam. Mendiagnosis Problem Komunikasi Sosial Santri Dengan Analisis

Kitab Jurumiah. (Surabaya: Institut Agama Islam Negri Sunan Ampel, 2009) , hlm. 8.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

38

dari lokasi berdirinya pesantren tersebut. para santri kalong pergi ke

pesantren ketika ada tugas belajar dan aktivitas pesantren lainnya.17

Sehingga dapat dipahami bahwa santri adalah murid yang belajar

dipesantren dan didampingi oleh seorang kyai dengan tujuan untuk lebih

mendalami ilmu agama islam.

4. Bahasa harian santri

Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh

sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Ciri-

ciri yang merupakan hakikat bahasa itu, antara lain adalah bahwa bahasa

itu sebuah lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis,

beragam, dan manusiawi. Sedangkan, santri merupakan murid yang belajar

ilmu keagamaan dibawah asuhan kyai dengan bermukim disebuah tempat

disebut pondok pesantren.

Jadi bahasa harian santri dalam penelitian ini menurut peneliti adalah

bahasa yang biasa digunakan oleh santri dalam kehidupan hariannya yang

mana bahasa tersebut disepakati bersama oleh para santri dan hanya dalam

kelompok tersebut yang mengetahui makna dari bahasa tersebut.

5. Keakraban

Seperti yang dikemukakan Fisher (1986:261-262), keakraban

merupakan salah satu hal yang serta kaitannya dengan komunikasi self-

disclosure. Apa yang diungkapkan itu bisa saja hal-hal yang sifatnya

pribadi atau intim misalnya mengenai perasaan kita, tetapi bisa juga

mengenai hal-hal yang sifatnya umum, seperti pandangan kita terhadap

17

Hm. Amin Haedari, Dkk, Masa Depan Pesantren; Dalam Tantangan Modernitas Dan

Tantangan Komplesitas Global (Jakarta: Ird Press, 2004), hlm. 3.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

39

situasi politik mutakhir di tanah air atau bisa saja antara hal yang intim

atau pribadi dan hal yang impersonal publik.18

Hubungan keakraban dibedakan dari pergaulan yang lebih sederhana

dalam paling sedikit enam cara yang spesifik: pengetahuan, kepedulian,

saling ketergantungan, saling membutuhkan, kepercayaan, dan komitmen.

Berikut ini macam-macam hubungan sebagai kenalan, teman, dan

sahabat kental atau teman akrab (Verder 2007).19

a. Kenalan

Kenalan adalah orang yang kita kenal melalui namanya dan

berbicara bila ada kesempatan, tetapi interaksi kita dengan

mereka terbatas. Banyak hubungan dengan kenalan tumbuh atau

berkembang pada konteks khusus. Kita menjadi kenal dengan

mereka yang tinggal di lingkungan yang sama dengan kita.

b. Teman

Karena perjalanan waktu, beberapa kenalan bisa menjadi

teman, teman atau teman-teman adalah mereka dengan siapa kita

telah mengadakan hubungan yang lebih pribadi secara sukarela.

Sebagaimana persahabatan berkembang, orang bergerak ke arah

interaksi yang kurang terikat kepada peran. Persahabatan konteksi

ini bisa hilang atau putus jika konteksnya berubah. Agar

persahabatan itu berkembang dan berkesinambungan, beberapa

perilaku kunci harus ada.

18

Http://Repository.Usu.Ac.Id/Bitstream/123456789/39488/4/Chapter%20ii.Pdf

19 Annisa ariyanti “penggunaan bahasa slang sebagai simbol keakraban mahasiswa

universitas sultan ageng tirtayasa” (skripsi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sultan

ageng tirtayasa,2013), hlm.28-30.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

40

Samter (2003), menjelaskan lima kompetensi penting perlu untuk

hubungan persahabatan:

1) Inisiasi. Dimana seseorang harus berhubungan atau berkenalan

dengan orang lain dan interaksi harus berjalan mulus, santai dan

menyenangkan. Sebuah persahabatan tidak akan terjalin antara dua

orang yang jarang berinteraksi atau interaksinya tidak memuaskan.

2) Sifat mau mendengarkan. Masing-masing harus mendengarkan

kepada orang lain, fokus kepada mitranya, dan merespon

pembicaraan mitranya. Sulit untuk menjalin persahabatan kepada

orang yang hanya fokus pada dirinya sendiri atau maslahnya

sendiri.

3) Pengungkapan diri. Kedua belah pihak mampu mengungkapkan

perasaan pribadinya terhadap satu sama lain. Persahabatan tidak

akan terjalin, jika masing-masing hanya mendiskusikanlah hal-hal

yang abstrak saja atau membicarakan masalah-masalah yang

dangkal sifatnya tidak mendalam.

4) Dukungan emosional. Orang berharap mendapatkan kenyamanan

dan dukungan dari temannya, kita berharap mendapatkan teman

dengan sifat-sifat seperti ini.

5) Pengelolaan konflik. Suatu hal yang terelakkan bahwa teman-

teman akan tidak setuju mengenai gagasan atau prilaku kita.

Persahabatan bergantung pada keberhasilan menangani hal-hal

yang tidak disetujui ini. Pada kenyataanya, dengan mengelola

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

41

konflik secara kompeten, maka orang dapat mempererat

persahabatannya.

Ketergantungan satu sama lain dalam keakraban muncul pada saat

mereka sering saling membutuhkan dan saling mempengaruhi (mereka

sering mempengaruhi satu sama lain), kuat (mereka memberikan pengaruh

yang kuat satu dan lainnya), berbeda (mereka saling mempengaruhi dalam

banyak cara yang berbeda), dan bertahan (mereka saling mempengaruhi

dalam jangka waktu yang lama). Ketika hubungan itu saling tergantung

satu sama lain, perilaku yang satu dapat mempengaruhi yang lainnya.

Keakraban merupakan konsep yang kompleks dan heterogen yang

dihasilkan dari berbagai definisi. Definisi keakraban dari peneliti ilmu

sosial dapat dibagi menjadi dua. Pertama, keakraban adalah berbagi

keberadaan terdalam seseorang, atau esensi, seperti kekuatan dan

kerentanan, kelemahan dan kompetensi dengan orang lain. Kedua,

keakraban adalah pengalaman keutuhan lain, kesadaran akan karakter

terdalam orang lain.20

Hubungan akrab ditandai oleh kadar yang tinggi mengenai keramah-

tamahan dan kasih sayang, kepercayaan, pengungkapan diri, dan tanggung

jawab, dirumuskan melalui lambang-lambang dan ritual. Berikut ini

pembahasan mengenai masing-masing karakteristik tersebut :21

20

Http://Komunikasi.Us/Index.Php/Mata-Kuliah/Media-Convergence/12-Response-

Paper-Ptk-2013/1420-Riset-Hubungan-Instant-Messaging-Dengan-Tingkat-Keakraban. Dikutip 07

April 2014 21

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antar Pribadi (Jakarta : Kencana Predana

Media Group, 2011), Hlm. 36.

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

42

a. Keramahtamahan dan kasih sayang

Karakteristik keakraban yang paling penting adalah

keramahtamahan dan kasih sayang. Sahabat-sahabat kenal saling

amat menyukai atu sama lain. Singkat kata, hubungan akrab yang

baik bukanlah hal yang menjengkelkan. Satu cara sahabat kental

menyatakan kesukaanya ialah melalui cara menghabiskan waktu

bersama-sama. Teman akrab selalu berharap untuk selalu

bersama-sama karena mengalami kegembiraan atau kesenangan

secara bersama-sama, menikmati bersama-sama dalam berbicara,

dan menikmati dalam berbagai pengalaman.

b. Kepercayaan

Karakteristik penting lainnya mengenai keakraban ialah

kepercayaan atau trust. Kepercayaan ialah menempatkan

kepercayaan atau confidence kepada yang lain sedikit banyak

hampir selalu melibatkan beberapa resiko. Kita percaya orang-

orang itu yang antara lain tidak akan dengan sengaja merugikan

kepentingan kita.

c. Pengungkapan diri

Keakraban mengehendaki secara relatif pengungkapan diri

tingkat tinggi. Melalui berbagai perasaan dan proses

pengungkapan diri yang sangat pribadi orang benar-benar dapat

mengerti dan mengetahui satu sama lain. Sahabat kental

seringkali memperoleh pengetahuan yang paling dalam mengenai

teman kentalnya. Mills dan Clark (2001) menjelaskan “berbagi

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

43

dan mengemukakan informasi pribadi merupakan karakteristik

hubungan komunal secara timbal balik yang kuat dimana

pengungkapan diri telah diajarkan sebagai inti dari hubungan

yang erat”.

d. Tanggung jawab

Hubungan yang akrab memerlukan tanggung jawab yang

mendalam. Misalnya, hubungan akrab dicirikan oleh pada tahap

tertentu diman aseseorang membatalkan hubungan dengan orang

lain agar dapat menyediakan lebih banyak waktu dan energi pada

hubungan yang lebih utama. Terutama pada dua orang sedang

menguji kecocokan hubungan langgeng, contohnya pergi

bersama, tunangan, menikah. Hubungan yang akrab memiliki

ikatan yang kuat sekali.

Terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu baik dari jurnal ataupun

skripsi yaitu:

Skripsi Anisa Ariyanti Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa Serang 2013, dengan metode kualitatif deskriptif yang

berjudul Penggunaan Bahasa Slang Sebagai Simbol Keakraban Mahasiswa

(Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).

Penelitian ini membahas tentang penggunaan bahasa slang untuk

membangun pengungkapan diri, kepercayaan, kasih sayang dan hubungan

antar mahasiswa. yang mana berkomunikasi dimaksudkan untuk

menyampaikan makna yang akan diberikan dari komunikator maupun

komunikan. Bahasa slang merupakan bahasa yang sedang populer

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

44

dikalangan anak muda, sehingga dihawatirkan akan hilangnya bahasa baku

atau bahasa indonesia. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme

simbolik dan teori penetrasi sosial dan menggunakan metode pengumpulan

data wawancara, observasi dan dokumentasi.

Selanjutnya skripsi yang kedua yaitu penelitian Nindi Ragil

Kusumaningrum jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan

Politik Universitas Pembangunan nasional “Veteran” surabaya 2012,

dengan metode penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan teori

semiotik (simbol) yang berjudul Pemaknaan Identifikasi Simbol Verbal

Dan Non Verbal Pada Kaum Lesbian (Studi Deskriptif Identifikasi Simbol

Verbal Dan Non Verbal Pada Kaum Lesbian Butch Di Surabaya).

Dalam penelitian ini bertujuan untuk memahami pemaknaan akan

simbol verbal dan non-verbal kaum Lesbian Butch di Surabaya, yang

mana dalam penelitian ini ditemukan dua symbol non-verbal yang

digunakan Butch, yaitu “bintang biru” dan “kapak hitam”. Sedangkan

simbol verbalnya yang terdiri dari adinda, ananda, bismila, cekong, polo,

Mawar, Makassar, Belalang, Ngemes, dan Organda yang digunakan kaum

lesbian dalam berkomunikasi atau memaknai simbol verbal atau non

verbal.

Sedangkan skripsi dari Kartika M. Dinihari Universitas Airlangga

yang berjudul Komunikasi Verbal dan Nonverbal pada Komunitas Dugem

677 di Surabaya membahas tentang bentuk komunikasi verbal dan non

verbal pada komunitas dugem yang berada di surabaya. Komunitas dugem

677 memiliki bahasa khusus, bahasa mereka sendiri yang unik dan sulit

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

45

dipahami oleh orang-orang diluar subkultur itu. Sehingga penelitian ini

menarik dan penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi komunikasi

verbal dan non verbal pada komunitas dugem yang berada di Surabaya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

Dan yang terakhir yaitu skripsi yang berjudul Penggunaan Simbol

Komunikasi Verbal Dan Non Verbal Antara Makelar Dan Pengunjung

Saat Berinterksi Di Lokasi Dolly Surabaya yang ditulis oleh Nur Indah

Lailia Fakultas Dakwa Ilmu Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya

pada Tahun 2007.

Komunikasi transaksi yang dilakukan makelar dengan pengunjung di

lokasi Dolly, transaksi yang dimaksud adalah proes awal bertemunya

pengunjung dengan makelar sampai terjadi suatu kesepakatan. Dalam

skripsi ini bertujuan untu mengetahui bagaimana penggunaan simbol

komunikasi verbal dan non verbal dan apa makna simbol komunikasi

verbal dan non verbal yang menggunakan metode penelitian studi

kualitatif deskriptif dan menggunakan teori semiotik Charles Sanders

Pierce dalam menggunakan pemaknaan dari sebuah simbol-simbol

komunikasi.

B. Kajian Teori

Dalam penelitian bahasa harian santri dalam membangun keakraban

dalam lingkungan ini, peneliti mengacu pada Teori Interaksionalisme

Simbolik. Setiap orang menggunakan suatu bahasa dalam berkomunikasi

karena salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi

atau penggunaan lambang. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

46

digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan

sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku

non verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Kemampuan

manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan

bahasa dan menangani hubungan antar manusia dan objek (baik nyata

ataupun abstrak) tanpa kehadiran manusia dan objek tersebut.22

1. Teori Interaksionalisme Simbolik

Teori Interaksionalisme Simbolik merupakan perspektif

teoritis Amerika yang nyata dikembangkan oleh para ilmuan

pskologi sosial di universitas Cicago, ini merupakan perspektif

yang luas daripada teori yang spesifik dan berpendapat bahwa

komunikasi manusia terjadi melalui pertukaran lambang-lambang

beserta maknanya perilaku manusia dapat dimengerti dengan

mempelajari bagaimana para individu memberi makna pada

informasi simbolik yang mereka pertukarkan dengan pihak lain.23

George Herbert Mead, yang dikenal sebagai pencetus awal

Teori Interaksionisme simbolik, sangat mengagumi kemampuan

manusia untuk menggunakan simbol; dia menyatakan bahwa

orang bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul di

dalam sebuah situasi tertentu. Interaksionisme simbolik

membentuk sebuah jembatan antara teori yang berfokus pada

individu-individu dan teori yang berfokus pada kekuatan sosial.

22

Mulyana Dedy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Pt Remaja Rosda Karya,

2010), hlm. 92. 23

Muhamad Budyatna, Teori Komunikasi Antar Pribadi (Jakarata: Kencana, 2011), hlm.

188-192.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

47

Sebagaimana diamati oleh Kenneth J. Smith dan Linda Liska

Belgrave (1984), Interaksionisme simbolik beragumen bahwa

masyarakat dibuat menjadi “nyata” oleh interaksi individu-

individu,yang “hidup dan bekerja untuk membuat dunia sosial

mereka bermakna” (Hlm. 253). Selanjutnya, pada argumentasi ini

dapat dilihat meyakinan Mead bahwa individu merupakan

partisipan yang aktif dan reflektif terhadap konteks sosialnya.24

George Herbert Mead lebih menekankan pada bahasa atau

simbol signifiksi. Simbol signifikasi adalah suatu makna yang

dimengerti bersama. Hal itu dikembangkan melalui interaksi yang

pada dirinya merupakan persoalan manusia yang berusaha untuk

mencapai hasil-hasil praktis dalam kerja samanya satau sama

lain.25

Interaksionisme simbolik selalu didasarkan pada ide-ide

mengenai diri dan hubungannya dengan masyarakat. Asumsi-

asumsi dalam teori ini ialah sebagai berikut:

a. Manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan

makna yang diberikan orang lain terhadap mereka.26

Asumsi ini menjelaskan perilaku sebagai suatu

rangkaian pemikiran dan perilaku yang dilakukan secara

sadar antara rangsangan dan respon orang berkaitan

dengan rangsangan tersebut. Contohnya, ketika seseorang

24

Richard West dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi

(Jakarta: Salemba Humanika, 2009), Hlm. 96-97. 25

Craib Ian, Teori-Teori Sosial Modern, (Jakarta : Rajawali Pers, 1992), hlm. 113. 26

Richard West dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi

(Jakarta: Salemba Humanika, 2009), Hlm. 99.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

48

berada pada lingkungan baru dengan budaya yang

berbeda, dia akan memberikan makna dengan menerapkan

interpretasi yang diterima secara umum pada hal-hal yang

dilihatnya.

Makna yang diberikan pada simbol merupakan

produk dari interaksi sosial dan menggambarkan

kesepakatan untuk menerapkan makna tertentu pada

simbol tertentu pula. Contohnya, Budaya masaa yang

menghubungkan cincin perkawinan dengan cinta dan

komitmen.

b. Makna diciptakan dari interaksi antarmanusia.27

Makna dapat ada, hanya ketika orang-orang memiliki

interpretasi yang sama mengenai simbol yang mereka

pertukarkan dalam interaksi. Interaksionisme simbolik

melihat makna sebagai sesuatu yang terjadi di antara

orang-orang. Makna adalah “produk sosial” atau “ciptaan

yang dibentuk dalam dan melalui pendefinisian aktivitas

manusia ketika mereka berinteraksi”. Ketika dua individu

yang berbeda budaya sedang berinteraksi, sangat penting

bagi kedua individu tersebut untuk berbagi bahasa yang

sama dan sepakat pada denotasi dan konotasi dari simbol-

simbol yang mereka pertukarkan, guna mendapatkan

makna yang sama dari pembicaraan tersebut.

27

Ibid. Hlm. 100.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

49

c. Makna dimodifikasi melalui proses interpretatif.28

Terdapat dua langkah dalam proses interpretatif.

Pertama, para pelaku menentukan benda-benda yang

mempunyai makna. Kedua, melibatkan si pelaku untuk

memilih, mengecek, dan melakukan transformasi makna

di dalam konteks di mana mereka berada. Setiap orang

berhak untuk memberikan makna akan sesuatu akan tetapi,

ketika berada pada lingkungan baru yang berbeda

budayanya, maka seseorang dituntut untuk memberikan

makna sosial yang sama dan relevan sekaligus dapat

diterima secara budaya.

d. Individu mengembangkan konsep diri melalui interaksi

dengan orang lain.29

Dalam membangun perasaan akan diri (sense of self)

tidak selamanya melalui kontak dengan orang lain. Orang-

orang tidak lahir dengan konsep diri, mereka belajar

tentang diri mereka melalui interaksi. Ketika seseorang

berinteraksi dengan orang lain, maka konsep mengenai

dirinya akan terbentuk.

e. Konsep diri memberikan motif penting untuk perilaku.30

Pemikiran bahwa keyakinan, nilai, perasaan, penilaian-

penilaian mengenai diri memengaruhi perilaku adalah

28

Ibid. Hlm. 100. 29

Ibid. Hlm. 102. 30

Ibid. Hlm. 102.

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

50

sebuah prinsip penting pada interaksionisme simbolik.

Manusia memiliki diri, mereka memiliki mekanisme untuk

berinteraksi dengan dirinya sendiri. Mekanisme ini juga

digunakan untuk menuntun perilaku dan sikap. Ketika

seseorang mendapat pujian mengenai kemampuannya,

maka orang tersebut akan melakukan pemenuhan diri

terkait kemampuannya.

f. Orang dan kelompok dipengaruhi oleh proses sosial dan

budaya.31

Asumsi yang mengakui bahwa norma-norma sosial

membatasi perilaku individu. Selain itu, budaya secara

kuat mempengaruhi perilaku dan sikap yang dianggap

penting dalam konsep diri. Di Amerika misalnya, terdapat

suatu budaya yang individualis yang menghargai

ketegasan dan individualitas, sehingga orang sering kali

bangga jika melihat dirinya sebagai orang yang tegas.

g. Struktur sosial dihasilkan melalui interaksi sosial.32

Interaksionisme simbolik percaya bahwa manusia

adalah pembuat pilihan. Sehingga asumsi ini menengahi

posisi yang diambil oleh asumsi sebelumnya.

Interaksionisme simbolik mempertanyakan pandangan

bahwa struktur sosial tidak berubah serta mengakui bahwa

31

Ibid. Hlm. 103. 32

Ibid. Hlm. 104.

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

51

individu dapat memodifikasi situasi sosial. Padahal

sebenarnya manusia sebagai pembuat pilihan tidaklah

dibatasi oleh budaya atau situasi.

Teori interaksionalisme simbolik sangat berpengaruh dalam

perkembangan ilmu-ilmu sosial, khususnya ilmu komunikasi.

lebih dari itu, teori interaksionalisme simbolik juga memberikan

inspirasi bagi kecenderungan semakin menguatnya pendekatan

kualitatif dalam studi komunikasi. pengaruh itu terutama dalam

hal cara pandang holistik terhadap gejala komunikasi sebagai

konsekuensi dari prinsip berpikir sistemik yang menjadi prinsip

dan teori interaksionalisme simbolik. Prinsip ini menempatkan

komunikasi sebagai suatu proses menuju kondisi-kondisi

interaksional yang bersifat konvergensif untuk mencapai

pengertian bersama diantara para partisipan komunikasi.

informasi dan pengertian bersama menjadi konsep kunci dalam

pandangan konvergensif terhadap komunikasi (Rogers dan

Kincaid, 1980: 56). Informasi daam hubungan ini pada dasarnya

berupa simbol atau lambang-lambang yang saling dipertukarkan

oleh atau diantara partisipan komunikasi.

Teori interaksionalisme simbolik memandang bahwa makna-

makna diciptakan dan dilanggengkan melalui interaksi dalam

kelompok-kelompok sosial. Interaksi sosial memberikan,

melanggengkan, dan mengubah aneka konvensi, seperti peran,

norma, aturan, dan makna-makna yang ada dalam suatu kelompok

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

52

sosial. Konvensi-konvensi yang ada pada giliranyya

mendefinisikan realitas kebudayaan dari masyarakat itu sendiri.

Bahasa dalam hubungan ini dipandang sebagai pengangkat realita

(informasi) yang karenannya menduduki posisi sangat penting.

Interaksionalisme simbolik meruakan gerakan cara pandang

terhadap komunikasi dan masyarakat yang pada intinya

berpendirian bahwa struktur sosial dan makna-makna dicipta dan

dilanggengkan melalui interaksi sosial.

Barbara Ballis Lal mengidentifikasi cara pandang

interaksionalisme simbolik sebagai berikut :

a. Orang mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan

pemahaman subjektif tentang situasi yang dihadapi.

b. Kehidupan sosial lebih merupakan proses-proses interaksi

daripada struktur-struktur yang karenannya senantiasa

berubah.

c. Orang memahami pengalamannya melalui makna-makna

yang ia ketahui dari kelompok-kelompok primer, dan

bahasa merupakan suatu hal yang esensial dalam

kehidupan sosial.

d. Dunia ini terbangun atas objek-objek sosial yang disebut

dengan sebutan tertentu dan menentukan makna-makna

sosial.

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bahasadigilib.uinsby.ac.id/775/4/Bab 2.pdf1. Bahasa Bagi kebanyakan ahli ... serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.6 a. ... seseorang

53

e. Tindakan manusia didasarkan pada penafsiran-penafsiran

dimana objek-objek yang relevan serta tindakan-tindakan

tertentu diperhitungkan dan didefinisikan.

f. Kesadaran tentang diri sendiri seseorang merupakan suatu

objek yang signifikan, dan seperti objek sosial lainnya, ia

didefinisikan melalui iteraksi sosial dengan orang lain.

Interkasionaisme simbolik, dengan melihat kecenderungan-

kecenderungan di atas, dapat dikatakan berupaya membahas

totalitas perilaku manusia dari sudut pandang sosio-psikologis.

Artinya, perilaku manusia dipahami melalui proses interaksi yang

terjadi. Struktur sosial dan makna-makna dicipta dan dipelihara

melalui ineraksi sosial. Dari perspektif ini, komunikasi

didefinisikan sebagai perilaku simbolik yang menghasilkan saling

berbagi makna dan nilai-nilai diantara partisipan dalam tingkat

yang beragam.33

33

Ph.D Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta : Pt Lkis Pelangi Aksara,

2007), Hlm. 66-68.