bab ii kajian pustaka - uksw ii.pdf2.1.5.2 teori tentang motivasi terdapat 3 teori motivasi yang...

20
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real Science is both product and process, inseparably Joint” Suprijono, 2003: 11 Menurut Trianto (2010:136), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa inggris ‘science’. Kata ‘science’ itu sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin ‘scientia’ yang berarti saya tahu. ‘Science’ terdiri dari social science (ilmu pengetahuan social) dan natural science (ilmu pengetahuan alam). Menurut Slameto dkk (2009:1), IPA merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena-fenomena alam yang disusun melalui tahapan- tahapan metode ilmiah yang bersifat khas-khusus, penarikan kesimpulan, dan seterusnya. Fenomena-fenomena alam yang diungkap biasanya dapat dirumuskan dalam besaran-besaran fisika. Menurut Hardini dan Puspitasari (2012:151), menuliskan bahwa mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

Upload: others

Post on 18-Jul-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia

yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi

khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan

bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.

Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan

pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan

itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real Science

is both product and process, inseparably Joint” Suprijono, 2003: 11

Menurut Trianto (2010:136), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan

bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa inggris

‘science’. Kata ‘science’ itu sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin ‘scientia’

yang berarti saya tahu. ‘Science’ terdiri dari social science (ilmu pengetahuan

social) dan natural science (ilmu pengetahuan alam).

Menurut Slameto dkk (2009:1), IPA merupakan cabang ilmu pengetahuan

yang mempelajari tentang fenomena-fenomena alam yang disusun melalui tahapan-

tahapan metode ilmiah yang bersifat khas-khusus, penarikan kesimpulan, dan

seterusnya. Fenomena-fenomena alam yang diungkap biasanya dapat dirumuskan

dalam besaran-besaran fisika.

Menurut Hardini dan Puspitasari (2012:151), menuliskan bahwa mata

pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

8

4) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Karakteristik kajian Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai pengetahuan

yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan dan

deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat

dipercaya.

Proses pembelajaran IPA selain mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari

siswa juga penemuan sesuatu yang bermakna. Pembelajaran IPA lebih menekankan

eksperimen dan pengamatan untuk menemukan hal-hal yang baru bagi siswa.

Kegiatan tersebut akan menunjang siswa untuk aktif dalam pembelajaran, karena

siswa terlibat penuh dalam proses pembelajaran. IPA merupakan Ilmu Pengetahuan

yang sangat memungkinkan untuk melakukan eksperimen dan pengamatan, serta

dalam proses pembelajaran juga mudah dilakukan variasi-variasi yang menarik bagi

siswa supaya perhatian siswa terfokus dalam pembelajaran.

2.1.2 Pembelajaran IPA di SD

Ilmu Pengetahuan Alam di SD hendaknya membuka kesempatan untuk

memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah. Hal ini akan membantu

mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban berdasarkan

bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Fokus program pengajaran IPA

di SD bertujuan untuk memupuk minat dan pengembangan anak didik terhadap

dunia mereka dimana mereka hidup.

Setiap guru harus paham akan alasan mengapa IPA diajarkan di sekolah

dasar. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasukkan

kedalam kurikulum suatu sekolah. Alasan mengapa IPA diajarkan di SD menurut

Samatowa (2010:4) adalah:

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

9

1. Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa. Kesejahteraan materiil suatu bangsa banyak sekali bergantung pada kemampuan bangsa dalam bidang IPA, sebab IPA merupakan dasar teknologi. Sedangkan teknologi sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Suatu teknologi tidak akan berkembang pesat bila tidak didasari pengetahuan dasar yang memadai. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah IPA.

2. Bila diajarkan menurut cara yang tepat, IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan untuk berfikir kritis. Misalnya IPA diajarkan dengan mengikuti metode “menemukan sendiri”. Dengan metode ini anak dihadapkan pada suatu masalah. Anak diminta untuk menyelidiki masalah tersebut. Dari berbagai saran dikemukakan anak mereka dituntun merancang percobaan. Akibatnya anak mengamati percobaan sampai memperoleh suatu kesimpulan.

3. Pelajaran IPA modern lebih mementingkan kemampuan berfikir dari pada menghafal. Disamping itu dipentingkan juga kemampuan mengadakan pengamatan secara teliti, menggunakan prinsip memecahkan percobaan sederhana, menyusun data, mengemukakan dugaan dan lain-lainnya.

4. Mata pelajaran ini memiliki nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyau potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam

masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Samatowa (2010:5), Ilmu

Pengetahuan Alam untuk anak-anak didefinisikan oleh Plato dan Marten yang

terdapat dalam Carin (1993:5) yaitu: (1) mengamati apa yang terjadi, (2) mencoba

memahami apa yang diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk

meramalkan apa yang akan terjadi, (4) Menguji ramalan-ramalan dibawah kondisi

untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.

2.1.3 Tujuan Pembelajaran IPA

Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas,

2006:1) secara terperinci adalah:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya,

2. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

3. mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,

4. mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

10

5. meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan

6. memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.

2.1.4 Pengertian Belajar

Menurut Slameto (2010:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar menurut Slameto (2010:3-4)

yaitu:

a. Perubahan terjadi secara sadar Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau

sekurangkurangnya ia merasakan telah terjadi suatu perubahan dalam dirinya.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa

bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau

permanen. Ini berarti tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan

yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

11

Pengertian belajar menurut Thursan (2001:1) mengemukakan belajar

adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia,dan perubahan tersebut

ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti

peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan,

daya pikir, dan lain-lain. Hal ini berarti peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah

laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kulitas dan kuantitas

kemampuan seseorang dalam berbagi bidang. Apabila tidak mendapatkan

peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan,orang tersebut belum mengalami

proses belajar atau dengan kata lain,ia mengalami kegagalan di dalam proses

belajar.

Menurut Hamalik (2002:2) “ belajar tidak hanya mata pelajaran, tetapi

juga penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial

bermacam- macam keterampilan lain dan cita-cita. Dengan demikian seorang

dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada diri orang yang belajar akibat

adanya latihan dan pengalaman melalui olah informasi, respon positif yang semula

belum tahu menjadi lebih tahu supaya mendapat suatu kepribadian baru yang lebih

baik.

Dari beberapa definisi diatas dapat disumpulkan belajar adalah suatu

proses interaksi manusia baik secara langsung (dengan contoh) ataupun tidak

langsung (dengan kata-kata) dengan lingkungan untuk memperoleh

suatuperubahan, tingkah laku yang berupa perbuatan, pemahaman, keterampilan

dan sifat yang positif sehingga membawa pada kondisi kehidupan yang lebih baik

dan bermakna.

2.1.5 Motivasi Belajar

Menurut Hamalik (2002:205) motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan

yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada mahluk untuk bertingkah laku

mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.

Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebutkan kekuatan mental yang

mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi di

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

12

pandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku

manusia,termasuk perilaku belajar.

Menurut Suprijono (2009:162) motivasi adalah dorongan internal dan

eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan

kegigihan perilaku.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi

memiliki pengertian yang sama yaitu menunjukkan suatu dorongan yang timbul

dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak

melakukan sesuatu guna tujuan yang diinginkan.

2.1.5.1 Pengertian Motivasi Belajar

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan oleh seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas

belajar. Hal ini merupakan suatu pertanda yang akan dikerjakan itu tidak

menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum

tentu dapat membangkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai

hubungan dengan kepentingannya sendiri.

Seseorang yang melakukan aktivitas secara terus menerus tanpa motivasi dari

dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting dalam aktivitas belajar.

Namun seseorang yang tidak mempunyai keinginan belajar, dorongan dari luar

merupakan motivasi ekstrinsik yang diharapkan. Oleh motivasi intrinsik dperlukan

bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri seseorang sebagai subjek belajar.

Menurut Sardiman (2003:80) mengatakan motivasi mengatakan motivasi

belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dan kegiatan belajar siswa dan

memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subjek belajar tercapai.

Dari pengertian motivasi belajar, dapat disimpulkan 3 fungsi motivasi sebagi

berikut:

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

13

a. Mendorong manusia untuk berbuat (motivasi sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan).

b. Menyeleksi sesuatu perbuatan (menentukan perbuatan-perbuatan) yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan).

c. Menentukan arah perbuatan (kearah tujuan yang hendak dicapai) .

Berdasarkan kutipan, maka dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud

dengan motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dalam diri individu untuk

melakukan sesuatu tindakan, sehingga mencapai hasil yang lebih baik dari pada

hasil sebelumnya, menyeleksi dan menentukan arah suatu perbuatan serta

memelihara semangat kerja yang tinggi.

2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi

Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi,

yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik, Teori Behavioristik.

1) Teori Kebutuhan/Keperluan

Menurut teori ini, manusia termotivasi untuk bertindak kalau dia ingin

memenuhi kebutuhannya. Terdapat tiga jenis kebutuhan yang umum, yaitu : 1).

Kebutuhan fisik, yaitu makan, kesehatan, keselamatan. 2). Kebutuhan emosional,

yaitu prestasi dan harga diri. 3). Kebutuhan kognitif, yaitu berhasil untuk

mencipta, memecahkan suasana konflik,untuk mendapat rangsangan.

2) Teori Humanistik

Para pakar teori Humanistik percaya bahwa hanya ada satu motivasi,yaitu

motivasi yang berasal dari dalam diri masing-masing individu dan motivasi ini

dimiliki oleh individu sepanjang waktu dan dimanapun ia berada. Motivasi tampil

dalam bentuk prilaku. Motivasi dalam diri ini merupakan keinginan dasar yang

mendorong individu mencapai berbagai pemenuhan segala keperluan/kebutuhan

dirinya sendiri. Keinginan dasr yang dimiliki oleh masing masing siswa dibawa

oleh siswa tersebut kesekolah. Guru hanya tinggal ingin memanfaatkan dorongan

ingin tahu siswa yang bersifat sudah ada dari dalam diri siswa dengan cara

menyajikan bahan pelajaran yang sesuai dan berguna bagi siswa.

Untuk meningkatkan gambaran siswa tentang dirinya sendiri, maka guru

memberikan berbagai kesempatan agar siswa berprestasi secara maksimum. Yang

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

14

paling penting untuk meningkatkan motivasi siswa menurut kaum Humanis ini

adalah member kesempatan siswa untuk melakukan eksplorasi/penjelajahan

secara pribadi dan memungkinkan mereka menemukan sesuatu yang berarti

melalui bekerja.

3) Teori Behavioristik

Para pakar Behavioristik bahwa motivasi dikontrol/dikendalikan oleh

lingkungan sekitar. Suatu perilaku yang bermotivasi terjadi apabila akibat dari

perilaku itu dapat menggetarkan emosi individu, yaitu menjadi suka atau tidak

suka. Kaum Behavioristik berpandangan bahwa manusia berperilaku jika ada

rangsangan dari luar. Perilaku menjadi kuat atau lemah dipengaruhi oleh peristiwa

sebagai akibat dari perilaku tersebut yang dapat menguggah emosi orang yang

berperilaku. Apabila akibat perilaku itu menimbulkan rasa suka,maka perilaku

menjadi kuat; tetapi jika perilaku itu menimbulkan rasa tidak suka, maka perilaku

itu akan ditinggalkan. Guru hendaknya dapat mengenalikan emosi siswa untuk

menjadi suksa dan ingin belajar.

2.1.5.3 Jenis-Jenis Motivasi Belajar

Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, hanya dibahas dari

dua sudut pandang yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang yang

disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang

disebut “motivasi ekstrinsik” .

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi Intrinsik adalah motiv-motiv yang menjadi aktif dan berfungsi

tidak perlu dirangsang dari luar, karena setiap individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu.

Bila seseorang memiliki motif intrinsik dalam dirinya, maka ia sadar akan

melakukan sesuatu kegiatan yang tidak menimbulkan motivasi dari luar dirinya.

Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik diperlukan terutama belajar

sendiri.Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju sulit sekali

melakukan aktifitas belajar terus menerus. Sedangkan seseorang yang memiliki

motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar.Keinginan ini dilatarbelakangi

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

15

oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajarans yang dipelajari sangat

dibutuhkan dan sangat berguna kini dan mendatang. Motivasi memang

berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran untuk

melakukan aktifitas atau kegiatan.

Siswa yang memiliki motivasi intrinsik cenderung akan menjadi seseorang

yang terdidik, berpengetahuan yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu.

Untuk mendapatkan semuanya itu perlu belajar. Belajar adalah suatu cara untuk

mendapatkan suatu ilmu pengetahuan dan ketrampilan.

Dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan yang berisikan keharusan

untuk menjadi orang terdidik dan berpengetahuan.Jadi motivasi intrinsik muncul

berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial, bukan kesadaran atribut dan

seremonial.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yag aktif dan berfungsi karena

adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau

belajar. Guru harus dapat membangkitkan minat siswa dengan motivasi ekstrinsik

dalam berbagai bentuknya. Kesalahan dalam menggunakan motif-motif ekstrinsik

bukan menjadi pendorong, tetapi menjadikan siswa malas belajar. Untuk itu guru

harus tepat dan benar dalam memotovasi siswa dalam rangka proses interaksi

belajar mengajar.

Dalam pendidikan dan pengajaran, guru bukan hanya berperan menjadi

administator, demonstrator, pengolola kelas, mediator, fasilitator, supervisor dan

evaluator, tetapi juga sebagai motivator dan pembimbing.

Sebagai motivator guru berperan untuk mendorong siswa agar giat belajar.

Usaha ini dapat diusahakan guru dengan memanfaatkan bentuk–bentuk motivasi

sekolah agar dapat membangkitkan gairah belajar siswa.Menurut Djamarah

(Syamsuddin 2003) ada enam hal yang dapat diusahakan guru yaitu:

1) Membangkitkan dorongan kepada siswa agar belajar. 2) Menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa yang dapat di lakukan pada

akhir pengajaran. 3) Memberikan ganjaran kepada terhadap prestasi yang dicapai siswa sehingga

dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik di kemudian hari.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

16

4) Membentuk kebiasaan belajar siswa secara individual maupun kelompok. 5) Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok. 6) Menggunakan metode yang bervariasi.

Berdasarkan uraian, dapat dipahami bahwa guru dalam membangkitkan

gairah belajar siswa dengan motivasi ekstrinsik dalam proses interaksi belajar

mengajar. Motivasi ekstrinsik adalah suatu alat yang cukup ampuh yang senantiasa

gunakan guru untuk membangkitkan gairah belajar siswa.Kadangkala ada guru

yang keliru dalam menggunakan motivasi ekstrinsik, sehingga siswa tidak berminat

untuk belajar, dan bahkan guru tersebut dibenci oleh siswa. Guru yang memaksa

siswa dengan kekerasan, tidak akan berhasil dalam memotivasi siswa, malah guru

yang merusak jati dirinya itu akan kehilangan wibawanya di depan siswanya. Oleh

sebab itu penggunaan motivasi ekstrinsik terkadang menjadi momok bagi setiap

siswa.Untuk itulah seluruh aspek dari kehidupan guru merupakan cermin dari

kepribadian guru sebagai idola anak didik, yang secara keseluruhan dari

kepribadian guru adalah suri tauladan bagi setiap siswa baik di sekolah maupun di

masyarakat.

Terkait dengan proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik

maupun motivasi ekstrinsik diperlukan untuk mendorong siswa agar tekun

melakukan aktivitas belajar. Motif ekstrinsik sangat diperlukan bila ada siswa yang

kurang berminat mengikuti pelajaran dalam jangka waktu tertentu.

2.1.6 Hasil Belajar

2.1.6.1 Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2004:14) hasil belajar adalah suatu akibat dari proses

belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara

terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan.

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan mengajar atau

belajar” Dimyati dan Moedjiono (1992:40). Hasil belajar dapat berupa pengetahuan

(kognitif), tingkah laku atau sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor), yang

diperoleh siswa dalam proses pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa hasil

belajar merupakan perolehan seseorang dari suatu perbuatan belajar, atau hasil

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

17

belajar merupakan kecakapan nyata yang dicapai siswa dalam waktu tertentu. Hasil

belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat yang diperoleh oleh setiap

siswa setelah proses belajar.

Sanjaya (2005:90) juga menjelaskan bahwa, belajar bukan hanya sebagai

hasil, akan tetapi juga sebagai proses. Belajar mengembangkan dua sisi yang sama

pentingnya yaitu sisi hasil dan proses. Oleh karena itu, keberhasilan belajar tidak

hanya diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai pelajaran, akan tetapi

bagaimana proses penguasaan itu terjadi. Hal ini terutama diajukan untuk

menentukan perubahan perilaku yang non kognitif.

Menurut Bloom (Suprijono,2012:6-7) ada tiga ranah (domain) hasil belajar,

yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu

pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), menguraikan (analisys), mengorganisasikan (sintesis), dan penilaian (evaluation).

b. Ranah afektif Berkenaan dengan sikap (receiving), memberikan respon (responding) dan

nilai (valuing). Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuanya itu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

c. Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi

neuromuscular (menghubungkan dan mengamati). Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Cara mengetahui hasil belajar siswa, guru dapat melakukan dengan berbagai

cara salah satunya adalah dengan melakukan evaluasi dan tes. Evaluasi pendidikan

adalah kegiatan pengendalian, penjamin dan penetapan mutu pendidikan terhadap

berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan

sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan (UU No 20

Tahun 2003 SISDIKNAS ).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut

mengalami aktivitas belajar.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

18

2.1.7 Metode Pembelajaran Picure and Picture

Menurut Fathurrahman (Trianto:2010) metode secara harfiah berarti cara.

Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur

yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan

pembelajaran, metode di definisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan pelajaran

pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan .Dengan

demikian salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam

pembelajaran adalah keterampilan memilih metode. Pemilihan metode terkait

langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan pengajaran yang sesuai

dengan situasi dan kondisi, sehingga pencapaian pengajaran diperoleh secara

optimal.

Menurut Ahmadi ( 2011:58) metode pembelajaran picture and picture

adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan di

pasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Dengan penerapan metode pembelajaran

picture and picture siswa dapat memperdalam konsep secara leluasa, terkondisi

untuk mengembangkan daya nalarnya, dan memperkaya penglamannya di sekolah.

Dengan picture atau gambar kita akan menghemat energy kita dan siswa akan

lebih mudah memahami materi yang diajarkan (Sahrudin dan Iriani, 2010 : 2).

Metode pembelajaran picture and picture mengupayakan siswa belajar secara

aktif, berangkat dari pengalaman siswa, mengajak siswa berpikir kritis, dan

merupakan pembelajaran kontekstual.

Metode ini dapat melatih siswa untuk berani menerima tugas yang diberikan

guru dengan maju kedepan untuk memasangkan gambar melatih siswa untuk

mendengarkan tugas yang diberikan oleh guru secara lisan.Dalam pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya konsep perkembangan teknologi transportasi

dapat membantu siswa meningkatkan sikap positif serta menciptakan kepercayaan

diri dalam menyelesaikan masalah.Metode ini juga merupakan metode

pembelajaran yang mengetumakan keberanian siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

19

2.1.8 Kelebihan dan Kekurangan Metode Picture and Picture

2.1.8.1 Kelebihan Metode Picture and Picture

Menurut Ahmadi (2011:58) metode pembelajaran ini juga memiliki

kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya. Adapun kelebihan dari metode

pembelajaran picture and picture ini adalah :

a. Guru dengan metode inovatif ini akan dapat dengan mudah mengetahui

kemampuan masing-masing siswa.

b. Melatih berfikir logis dan sistematis siswa

c. Dengan model ini dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

d. Guru hanya sebagai pendamping dalam proses belajar.

e. Proses belajar akan dapat diikuti seragam oleh siswa

2.1.8.2 Kekurangan Metode Picture and Picture

Sedangkan kekurangannya menurut Ahmadi (2011:58) dari metode

pembelajaran ini adalah :

a. Memakan banyak waktu

b. Harus memersiapkan banyak alat dan bahan yang berhubungan dengan

materi yang diajarkan dengan model tersebut.

c. Membutuhkan biaya yang tidak sedikit

d. Guru dituntut untuk lebih terampil dalam menyajikan gambar sehingga

mendorong motivasi siswa untuk lebih aktif

2.1.8.3 Langkah-langkah Metode Picture and Picture

Menurut Ahmadi (2011:58) adapun langkah-langkah dari pelaksanaan

picture and picture ini adalah sebagai berikut :

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin

dicapai

b. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan

c. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan (berkaitan dengan

materi)

d. Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan

gambar-gambar yang ada

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

20

e. Guru member pertanyaan mengenai alasan siswa dalam menentukan urutan

gambar

f. Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan

konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang di capai

g. Guru menyampaikan kesimpulan

2.1.8.4 Penerapan Pembelajaran Picture And Picture dalam PBM IPA

Berdasarkan Standar Proses Standar proses pendidikan

dapat diartikan sebagai suatu bentuk teknis yang merupakan acuan atau

kriteria yang dibuat secara terencana atau didesain dalam pelaksanaan pembelajaran

(UU No 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah). Masih mengacu pada UU tersebut (UU No 41 Tahun 2007

Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah), hal-hal

yang diatur dalam standar proses terdiri dari perencanaan proses pembelajaran yang

meliputi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat

identitas mata pelajaran, standar kompentensi (SK), kompetensi dasar (KD),

indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran materi pembelajaran, alokasi

waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan

sumber belajar; pelaksanaan proses pembelajaran dimana hal-hal yang harus

diperhatikan antara lain rombongan (peserta) belajar maksimal, beban kerja

minimal guru, buku pelajaran, dan pengelolaan kelas; penilaian hasil pembelajaran

tujuannya digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik,

digunakan untuk menyusun laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki

proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik dan

terprogram dengan menggunakan tes dalam bentuk tes tertulis maupun tes lisan,

dan nontes dalam bentuk pengamatan kerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya

berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio dan penilaian diri. Penilaian hasil

pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian

Kelompok Mata Pelajaran; serta pengawasan proses pembelajaran yang dilakukan

dengan cara pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan.

Berdasarkan pada hal yang telah dipaparkan, maka dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Picture And

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

21

Picture pada mata pelajaran IPA pada siswa SD kelas 4, standar kompentensi

dan kompentensi dasar (SK/KD), adalah SK/KD mata pelajaran IPA kelas 4

pada semester II pada materi Perubahan lingkungan fisik terhadap daratan ,

indikator pencapaian, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan penilaian

yang dilakukan, serta bentuk penilaian yang dilakukan antara lain dijabarkan

dalam RPP berkarakter berdasarkan sintaks metode pembelajaran Picture And

Picture berikut ini:

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

22

Tabel 2.1

Sintaks Metode Pembelajaran Picture And Picture

No Kegiatan pembelajaran 1.

2

3

Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan

- Salam - Doa - Pengkondisian kelas - Absensi

Apersepsi dan Motivasi Guru bertanya kepada siswa

1. Guru bertanya kepada siswa siapa diantara kalian yang suka bermain hujan? 2. Guru : hari ini materi yang kita pelajari tentang tentang perubahan lingkungan fisik

terhadap daratan. 3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dan hasil/KKM belajar yang

dicapai setiap siswa dalam evaluasi. 4. Guru memotivasi siswa dan menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh dalam

proses pembelajaran (dengan metode pembelajaran Picture And Picture). Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk melihat kemampuan siswa, dan melihat siswa yang aktif.

2. Guru menyampaikan materi/pelajaran yang akan dipelajari. 3. Guru menunjukan dan menjelaskan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran 4. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok 5. Guru membagi LKS yang telah disiapkan kepada siswa

Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru : 1. Guru meminta siswa untuk mengamati perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. 2. Siswa mengurutkan gambar perubahan lingkungan fisik terhadap daratan sesuai dengan alat peraga yang sudah dibagikan guru disetiap kelompok. 3. Perwakilan kelompok secara bergantian maju kedepan untuk memasangkan gambar dengan pertanyaan yang ada. 4. Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan guru sambil guru dan siswa tanya jawab.

Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru

1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas dari materi yang disampaikan.

2. Guru memberi motivasi berupa pujian kepada siswa yang belum berhasil dalam proses pembelajaran.

Kegiatan Akhir 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran. 2. Guru memberikan siswa evaluasi 3. Siswa mengerjakan evaluasi 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

23

2.2 Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

PTK karya Sulastri yang berjudul: meningkatkan hasil belajar IPA melalui

metode pembelajaran picture and picture siswa kelas IV semester I SD N Slungkep

02 Kecamatan Keyen Kabupaten Pati Tahun 2011/2012. Hasil penelitian

menunjukan: penerapan metode picture and picture dengan KKM 6,5 dapat

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV semester I SD

Negeri Slungkep 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun 2011/2012 . Hal ini

dilihat dari kenaikan nilai hasil belajar setiap siklus dimana pada pra siklus

ketuntasan belajar siswa pada pra siklus ada 6 siswa atau 27,3% naik menjadi 16

siswa atau72,7% pada siklus I, meningkat lagi pada siklus II menjadi 19 siswaatau

86,4%. Demikian peningkatan juga terjadi pada keaktifan siswa dimana pada pra

siklus keaktifan pada kategori baik sekali ada 7 siswa atau 31,8 naik menjadi 14

siswa atau 6,37% pada siklus I dan terakhir pada siklus II menjadi 20 siswa atau

90,9% . Dari hasil ini ketuntasan hasil belajar dan keaktifan belajar sudah

mencapai indikator yaitu 80% keatas. Dengan kata lain hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode picture and picture telah tuntas atau mencapai KKM yang di

harapkan.

PTK karya Deden M.Laode yang berjudul:“Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas IV SDN 237 Atue Kabupaten Luwu Timur Melalui Metode

Pembelajaran Picture And Picture” menunjukan bahwa adanya peningkatan hasil

belajar IPA setelah penerapan metode pembelajaran picture and picture dengan

niali ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I 52% (13 dari siswa yang

dapat mencapai KKM (≥ 63 ) dan pada siklus II 84% (21 dari 25 siswa yang dapat

mencapai nilai KKM (≥63) Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

siswa siklus I ke siklus II setelah penerapan metode penerapan picture and picture

sebesar 32%. Berdasarkan analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa

metode pembeljaran picture and picture sangat efektif digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 237 Atue Kabupaten Luwu

Timur.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

24

PTK karya Yusup Hanafi Nasution yang berjudul: “Meningkatkan motivasi

belajar siswa dengan menggunakan metode picture and picture pada mata pelajaran

IPA pokok bahasan sumber daya alam di kelas V SD Negeri 101777 Saentis T.A

2011/2012” menunjukan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar, Pada kondisi

awal motivasi siswa tergolong rendah, dimana ada 14 orang dari 23 orang siswa

atau (60,8% ) yang motivasinya tergolong rendah, 6 orang siswa dari 23 orang

siswa atau ( 26,1% ) yang motivasinya tergolong sedang, dan hanya 3 orang siswa

dari 23 orang atau ( 13,1% ) siswa yang motivasinya tergolong tinggi. Pada siklus I

5 orang dari 23 orang siswa atau (21,7%) yang motivasinya tergolong rendah, 11

orang siswa dari 23 orang siswa atau ( 47,8% ) yang motivasinya tergolong sedang,

dan 7 orang siswa atau ( 30,4% ) yang motivasinya tergolong tinggi. Selanjutnya

pada siklus II yang motivasinya tergolong rendah turun menjadi hanya 1 orang dari

23 orang siswa atau ( 4,4% ), 2 orang siswa yang motivasinya tergolong sedang

atau ( 8,7%), dan siswa yang motivasinya tinggi meningkat signifikan menjadi 20

orang siswa dari 23 orang siswa atau ( 86,9% ). Melihat peningkatan yang terjadi

pada motivasi siswa dalam pokok bahasan sumber daya alam pada siklus II, maka

proses belajar mengajar tidak lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Dari data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa dapat

meningkat pada mata pelajaran IPA pokok bahasan sumber daya alam dengan

menggunakan metode picture and picture di kelas V SD Negeri 101777 Saentis

T.A 2011/2012.

PTK karya Agung rimba kurniawan yang berjudul Meningkatkan Motivasi

Dan Hasil Belajar Sains Materi Rantai Makanan Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Picture And Picture Siswa Kelas IV SDN No.76/I Sungai Buluh”

,hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan motivasi belajar siswa dengan nilai

rata-rata 56,31 dalam kategori cukup tinggi pada siklus I, dan meningkat pada

siklus II dengan skor rata-rata menjadi 71,05. Dari siswa yang tuntas belajar 13

siswa pada siklus I menjadi 18 siswa pada siklus kedua. Hal ini menunjukkan

kelengkapan klasik 68,42% pada siklus I dan 94,73% pada siklus kedua. Terjadi

peningkatan dari siklus I ke siklus II karena peningkatan perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi serta anggota kelompok mengubah setiap siklus. Ini

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

25

menunjukkan hasil dari upaya pemulihan proses pembelajaran untuk meningkatkan

motivasi siswa dan hasil belajar dengan menggunkan model pembelajaran picture

and picture. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan

motivasi dan pembelajaran ilmu Sains dari rantai makanan pada siswa kelas IV

SDN 76 / I Sungai Buluh.

Berdasarkan kajian penelitian diatas, penggunaan metode pembelajaran

picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Dengan

mengacu pada penelitian diatas maka dilakukan penelitian dengan judul Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD

Mangunsari 02 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.

2.3 Kerangka Berfikir

Dalam mengajarkan pelajaran IPA terutama materi Perubahan lingkungan

fisik daratan. Dibutuhkan konsep dasar teori yang tepat dalam menyampaikan

pelajaran tersebut. Konsep dasar teori yang dipilih harus sesuai dan cocok serta

harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, terutama dalam penyampaian materi

IPA. Sebab dalam pelajaran IPA siswa diberi kesempatan untuk diberfikir kritis

serta menemukan sendiri, mengadakan pengamatan secara teliti, menggunakan

prinsip memecahkan percobaan sederhana, menyusun data, mengemukakan dugaan

dan menjelaskan gagasan dan pernyataan IPA serta memiliki sikap menghargai

kegunaan IPA dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan

minat dalam mempelajari IPA, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan

masalah. Dalam penerapan metode pembelajaran Picture And Picture proses

pembelajaran mempunyai keungulan dan dipastikan dapat meningkatkan motivasi

belajar dan hasil belajar, keungulannya; guru dengan metode inovatif ini akan dapat

dengan mudah mengetahui kemampuan masing-masing siswa,melatih siswa

berfikir logis dan sistematis, dapat mendorong siswa lebih aktif dalam

pembelajaran, guru hanya sebagai pendamping dalam proses belajar, proses belajar

akan diikuti dengan seragam oleh siswa. Untuk meningkatkan keberhasilan siswa,

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW II.pdf2.1.5.2 Teori Tentang Motivasi Terdapat 3 teori motivasi yang terkenal menurut para pakar motivasi, yaitu: Teori Kebutuhan/Keperluan, Teori Humanistik,

26

interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam

berpendapat.

Dalam metode pembelajaran Picture And Picture siswa sangat dilibatkan

dalam proses pembelajaran, siswa lebih mudah menemukan dan memahami materi-

materi yang diangap sulit karena setiap pembahasan ada gambar-gambarnya dan

dalam kelompok mereka saling bekerjasama dengan temannya untuk

menyelesaikan masalah. Melalui kerjasama akan terjalin rasa kebersamaan,

komunikasi, mereka saling berbagi pengetahuan yang dimiliki mereka masing-

masing sehingga terjadi pemahaman yang sama dalam persoalan-persoalan yang

mereka diskusikan. Ini akan membawa dampak pada peningkatkan motivasi belajar

dan hasil belajar.

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian-kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis

tindakan pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: penerapan metode

pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

pada mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri Mangunsari 02 Kecamatan

Sidomukti Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013.

Diduga melalui penerapan picture and picture dapat meningkatkan motivasi

dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri Mangunsari 02

Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013.