bab ii kajian pustaka -...

15
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Model Pembelajaran Matematika SD Pembelajaran Matematika di sekolah dasar lebih menekankan hal-hal yang konkret kemudian antar konsep-konsep saling dikaitkan. Ibrahim dan Suparni (2012:5) menyebutkan “matematika adalah ilmu tentang pola dan hubungan, sebab matematika sering dicari keragaman seperti keruntutan, dan keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau model-model yang merupakan representasinya, sehingga dapat dibuat generalisasinya untuk selanjutnya dibuktikan kebenarannya secara deduktif. Sedangkan Ruseffendi (dalam Heruman, 2011:1) menyimpulkan “matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Depdiknas (2006) menyimpulkan matematika bersifat ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Berdasarkan beberapa definisi tentang pengertian matematika penulis menyimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang memiliki konsep yang saling terorganisir yang berpotensi dalam memajukan teknologi dan daya pikir manusia yang dengan cara pembuktian yang mengahasilkan dalil. Soejadi (dalam Heruman, 2011:1) menyimpulkan “Hakikat matematika yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif. Pelajaran Matematika memiliki berbagai unit yang satu sama lain saling berkaitan, yang terpenting dalam belajar matematika adalah bagaimana pemecahan masalahnya.Anwara (dalam Ibrahim, 2012) menyimpulkan karena matematika didasarkan pada satu pemikiran bahwa materi matematika merupakan materi yang abstrak yang memiliki karakteristik berbeda dibanding materi ilmu

Upload: doanquynh

Post on 14-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Model Pembelajaran Matematika SD

Pembelajaran Matematika di sekolah dasar lebih menekankan hal-hal yang

konkret kemudian antar konsep-konsep saling dikaitkan. Ibrahim dan Suparni

(2012:5) menyebutkan “matematika adalah ilmu tentang pola dan hubungan,

sebab matematika sering dicari keragaman seperti keruntutan, dan keterkaitan

pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau model-model yang merupakan

representasinya, sehingga dapat dibuat generalisasinya untuk selanjutnya

dibuktikan kebenarannya secara deduktif”. Sedangkan Ruseffendi (dalam

Heruman, 2011:1) menyimpulkan “matematika adalah bahasa simbol; ilmu

deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola

keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak

didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya

ke dalil”.

Depdiknas (2006) menyimpulkan matematika bersifat ilmu universal yang

mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam

berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Berdasarkan beberapa

definisi tentang pengertian matematika penulis menyimpulkan bahwa matematika

adalah ilmu yang memiliki konsep yang saling terorganisir yang berpotensi dalam

memajukan teknologi dan daya pikir manusia yang dengan cara pembuktian yang

mengahasilkan dalil.

Soejadi (dalam Heruman, 2011:1) menyimpulkan “Hakikat matematika

yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir

yang deduktif. Pelajaran Matematika memiliki berbagai unit yang satu sama lain

saling berkaitan, yang terpenting dalam belajar matematika adalah bagaimana

pemecahan masalahnya.” Anwara (dalam Ibrahim, 2012) menyimpulkan karena

matematika didasarkan pada satu pemikiran bahwa materi matematika merupakan

materi yang abstrak yang memiliki karakteristik berbeda dibanding materi ilmu

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

8

lainny. Selama matematika diajarkan sifatnya hafalan maupun parsial

kemungkinan siswa untuk memiliki kemampuan matematis tingkat tinggi

memiliki peluang kecil. Oleh karena itu, guru diharapkan menemukan cara yang

dianggap terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep matematika. Ibrahim dan

Suparni (2012) menyarankan guru diharapkan mampu menggunakan model

pembelajaran yang lebih baik lagi.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik

mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan

bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki

kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk

bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif

(Depdiknas, 2006). Pelajaran Matematika juga bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan

mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel,

diagram, dan media lain dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan mata pelajaran matematika di SD/MI dari Depdiknas (2006:417)

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep danmengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dantepat, dalam pemecahan masalah.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasimatematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, ataumenjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkansolusi yang diperoleh.

d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau medialain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitumemiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajarimatematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Depdiknas (2006) mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan

SD/MI meliputi aspek-aspek atau memilki ruang lingkup, yaitu bilangan,

geometri dan pengukuran, dan pengolahan data.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

9

2.1.2 Peta Pikiran (Mind Map)

2.1.2.1 Definisi Peta Pikiran (Mind Map)

Mind Map memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Michael

Michalo (dalam Tony Buzan, 2012:2) “Mind Map merupakan alternatif pemikiran

keseluruhan otak terhadap pemikiran linier [Mind Map] menggapai ke segala arah

dan mengungkap berbagai pikiran dari segala sudut”. Mind Map menggapai ke

segala arah dan menangkap berbagai pikiran dan segala sudut. Tony Buzan (2012)

menambahkan Mind Map merupakan cara yang mencatat kreatif, efektif, dan

secara harafiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind Map juga sederhana.

Mind Map menggunakan warna semuanya memiliki struktur alami yang

memancar dari pusat dengan melibatkan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar

yang sesuai dengan rangkaian aturan sederhana, alami, mendasar, dan sesuai

dengan cara kerja otak.

De Porter dan Hernacki (2011) beranggapan bahwa Mind Map sebagai

“pendekatan keseluruhan otak” karena peta pikiran atau Mind Map merupakan

pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang

berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan,

dan merencanakan. Berbeda dengan pendapat Purwoko (2012:23) yang

menyatakan “Mind Map merupakan cara mencatat yang mengembangkan cara

belajar visual”. Mind map memadukan kedua belah otak sehingga akan

memudahkan mengatur dan mengingat segala informasi, baik secara tulis maupun

verbal. Adanya kombinasi antara garis, kata, warna, simbol kemudian dimasukkan

kedalam secara terstruktur akan membuat informasi mudah.

Melvin L. Silbermen (2012:200) berpendapat bahwa “Mind Map

merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk mengahsilkan gagasan, mencatat apa

yang dipelajari, atau merancanakan tugas baru”. Berdasarkan perbedaan beberapa

pendapat mengenai Mind Map, penulis menyimpulkan bahwa Mind Map

merupakan suatu desain pembelajaran dengan cara mencatat dengan cara

memetakan pemikiran yang membentuk seperti struktur otak atau peta jalan.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

10

2.1.2.2 Peta Pikiran (Mind Map) Model Bobbi DePorter dan Mike Hernacki

DePorter dan Hernacki (2011) beranggapan bahwa Mind Map sebagai

“pendekatan keseluruhan otak” karena peta pikiran. Mind Map merupakan

pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang

berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan,

dan merencanakan.

DePorter dan Hernacki (2011:152) menyimpulkan “Peta pikiran

menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu ide-ide

yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar,

mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide

orisinil dan memicu ingatan yang mudah”.

Gambar 1 Mind Map Bobbi DePorter dan Mike Hernacki

Langkah membuat Mind Map model DePorter dan Hernacki (2011:155-

156) sebagai berikut:

a. Tulislah gagasan utamanya di tengah-tengah kertas dan lingkupilah

dengan lingkaran, persegi, atau bentuk lain. Misalnya, dilingkupi gambar

bohlam.

b. Tambahkan sebuah cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin

atau gagasan utama. Jumlah cabang-cabangnya akan bervariasi, tergantung

dari jumlah gagasan atau segmen. Gunakan warna yang berbeda untuk

tiap-tiap cabang. (gambar 1 di ilustrasikan menggunakan warna)

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

11

c. Tulislah kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang yang dikembangkan

untuk detail. Kata-kata kunci adalah kata-kata yang menyampaikan inti

sebuah gagasan dan memicu ingatan anda. Jika Anda menggunakan

singkatan, pastikan bahwa Anda mengenal singkatan-singkatan tersebut

sehingga Anda dengan mudah segera mengingat artinya selama berhari-

hari atau berminggu-minggu setelahnya.

d. Tambahkan simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi untk mendapatkan

ingatan yang lebih baik.

Kiat- kiat tambahan untuk membuat peta pikiran (Mind Map) menjadi

lebih mudah diingat (Bobbi DePorter dan Hernacki, 2011:157) sebagai berikut:

a. Di tengah kertas, buatlah lingkaran dari gagasan utamanya.b. Tambahkan sebuah cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci –

gunakan pulpen warna-warni.c. Tulislah kata kunci/frase pada tiap-tiap cabang, kembangkan untuk

menambahkan detai-detail.d. Tambahkan simbol dan ilustrasi.e. Gunakan huruf-huruf kapital.f. Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf-huruf yang lebih besar.g. Hidupkan peta pikiran.h. Garis bawahi kata-kata dan gunakan huruf-huruf tebal.i. Bersikap kreatif dan berani.j. Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan poin-poin atau gagasan-

gagasan.k. Buatlah peta pikiran secara horizontal.

Mind Map menurut DePorter dan Hernacki (2012:172) memiliki manfaat

sebagai berikut:

a. Fleksibel, jika seseorang pembicara tiba-tiba teringat untuk menjelaskansuatu hal tentang pemikiran, Anda dapat dengan mudah menambahkannyadi tempat yang sesuai dalam peta pikiran anda tanpa harus kebingungan.

b. Dapat memusatkan Perhatian, Anda tidak perlu berpikir untukmenangkap setiap kata yanh dibicarakan. Sebaliknya, Anda dapatberkosentrasi pada gagasan-gagasannya.

c. Meningkatkan pemahaman, ketika membaca suatu tulisan atau laporanteknik, peta pikiran akan meningkatkan pemahaman dan memberikancatatan tinjauan ulang yang sangat berarti nantinya.

d. Menyenangkan, imajinasi dan kreativitas Anda tidak terbatas. Dan hal itumenjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan lebih menyenangkan.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

12

2.1.2.3 Peta Pikiran (Mind Map) Model Tony Buzan

Otak manusia terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan

kiri. Otak kiri memikirkan hal, seperti kata-kata, logika, angka, urutan, linieritas,

analisis, dan daftar. Sedangkan otak kanan memikirkan hal, seperti irama,

kesadaran ruang, gestalt (gambar keseluruhan), imajinasi, melamun, warna, dan

dimensi. Buzan (2012:96) mengatakan “cara kerja Mind Map menggunakan kedua

belahan otak yang berpikir secara linier dan berurutan”. Sehingga memudahkan

kita dalam berpikir, mengingat, berencana, menyusun, dan mengambil kendali.

Tony Buzan (2012) menyatakan bahwa Mind Map merupakan cara yang

mencatat kreatif, efektif, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran-pikiran

kita. Mind Map juga sederhana. Mind Map menggunakan warna semuanya

memiliki struktur alami yang memancar dari pusat dengan melibatkan garis

lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan rangkaian aturan

sederhana, alami, mendasar, dan sesuai dengan cara kerja otak. Mind Map

menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dan segala sudut.

Buzan (2012:124) menyimpulkan sebagai berikut:

Mind Map membantu otak membuat asosiasi dan lompatan-lompatan besar dalam pemahaman. Mereka mengandalkan kegiatan intiotak untuk membuat kaitan-kaitan. Seni menggambar Mind Mapmendorong otak untuk membuat asosiasi: setiap cabang mengaitkan satupikiran dengan pikiran lainnya. Mind Map juga merupakan cara cerdikuntuk mengatur informasi ke dalam kelompok pada sebuah halaman danmenggunakan gambar-gambar sebagai simbol-simbol pemicu.

Mind Map Tony Buzan memiliki ciri-ciri struktur memancar dari pusat

menggunanakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu

rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja

otak.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

13

Gambar 2 Mind Map Tony Buzan

Menurut Tony Buzan (2012), ada tujuh langkah membuat Mind Map

sebagai berikut:

a. Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya

diletakkan secara mendatar.

Gambar 3 langkah 1

b. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral.

Gambar 4 Langkah 2

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

14

c. Gunakan warna.

Gambar 5 Langkah 3d. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang

tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya.

Gambar 6 Langkah 4e. Buatlah garis garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus.

Gambar 7 Langkah 6f. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

Gambar 8 Langkah 6

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

15

g. Gunakan gambar.

Gambar 9 Langkah 7

Tony Buzan menambahkan (2008:25)“keefektifan dan kreatifitas model

Mind Map buatanya sangat membantu kita untuk: mengingat, berkonsentrasi,

mencatat, memahami, memilah informasi dan gagasan, menjadi kretif,

menggunakan imajinasi, tetap tenang, tetap berminat, dan mengendalikan”.

2.1.2.4 Persamaan dan Perbedaan Mind Map Tony dengan Mind Map

DePorter dan Hernacki

Kesederhanaan bentuk merupakan kelebihan Mind Map. Penggunaan

warna-warna yang memberikan efek menarik sehingga memudahkan untuk

membaca dan mengingatnya. Mind Map dikembangkan oleh beberapa tokoh

sebagai inovasi teknik mencatat. Mind Map dikembangkan pada tahun 1970-an

dan dilanjutkan oleh beberapa tokoh seperti Bobbi DePorter dan Mike Hernacki.

Dari berbagai model yang dikembangkan oleh beberapa tokoh memiliki

persamaan dan perbedaan baik bentuk dan ciri khasnya.

Kesamaan antara model Mind Map DePorter Hernacki dengan model

Mind Map Tony Buzan adalah keduanya sama-sama menggunakan warna untuk

memudahkan dalam memahami dan mengingat. Keduanya menggunakan cabang

untuk saling mengorganisasikan dengan gagasan lain. Disamping menggunakan

warna dan cabang, gagasan utama untuk memulai catatan dari pusat/tengah, dan

tersusun secara horizontal.

Selain persamaan ada perbedaan dari kedua model. Tony Buzan

mengawalinya dalam bentuk seperti struktur otak yang memancar dati tengah.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

16

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki membentuk Mind Map seperti peta jalan.

Model Mind Map Tony Buzan menggunakan gambar atau foto pada gagasan

utama dan pada cabang terakhir, tapi DePorter dan Hernacki gambar/simbol untuk

melingkupi gagasan utamanya dan cabang terakhir menggunakan simbol

sederhana. Kesimpulannya perbedaan yang paling menonjol, yaitu model Mind

Map Tony buzan lebih menggunakan gambar untuk membuat catatannya

sedangkan model Mind Map DePorter dan Hernacki menggunakan simbol

sederhana untuk membuat catatanya.

2.1.2.5 Kelebihan Mind Mapping dalam Pembelajaran

Adapun kelebihan-kelebihan model pembelajaran Mind Mapping yaitu:

a. Mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman yang telah dikuasai siswa.

b. Dapat digunakan untuk meluruskan kesalahpahaman apabila ada

kesalahan.

c. Cara cepat untuk belajar atau menjelaskan materi pelajaran yang luas.

d. Proses dalam menggambar peta pikiran dengan mudah dapat

memunculkan ide-ide baru.

2.1.2.6 Kekurangan Mind Mapping dalam Pembelajaran

Selain memilki kelebihan, model pembelajaran Mind Mapping juga

memiliki kelemahan sebagai berikut:

a. Tidak semua materi dapat disajikan ke dalam Mind Map.

b. Kurang adanya kerjasama antar siswa sebab siswa yang kurang kreatif

akan lebih menyerahkan kepada teman lain yang memiliki kreatifitas di

atasnya.

c. Materi pembelajaran yang disajikan kurang detail.

2.1.2.7 Langkah-langkah Mind Mapping dalam Pembelajaran

Model pembelajaran Mind Mapping sebaiknya dilakukan secara

berpasangan (2 orang) dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan tujan pembelajaran dan membagikan bahan belajar

atau handout kepada siswa.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

17

b. Guru menyajikan atau menjelaskan materi.

c. Guru membentuk kelompok untuk membuat peta konsep/peta pikiran

sebagai pengukur tingkat pemahaman siswa atas materi yang telah

dipelajari.

d. Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi atas peta pikiran

yang dibuat dengan memberikan beberapa penjabaran atas kata-kata kunci

dari peta pikiran yang di buat.

e. Guru bersama-sama dengan siswa merangkum pembelajaran.

f. Guru memberikan evaluasi/ latihan soal untuk mengukur ketercapaian

tujuan pembelajaran.

2.1.3 Hasil Belajar

Hasil belajar sering diartikan sebagai hasil akhir dari evaluasi

pembelajaran. Dimyati dan Mujiono (2006:3) menyimpulkan “hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi

guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi

siswa hasil belajar merupakan penggal dan puncak proses belajar”. Sedangkan

Winkel (2012) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan kemampuan baru

sama sekali; boleh juga merupakan penyempurnaan atau pengembangan dari

suatu kemampuan yang telah dimilki. Selanjutnya, Wismono (dalam Isnining

2011) hasil belajar dipandang sesuatu yang digunakan untuk menilai hasil

pelajaran yang telah diberikan kepada siswa dalam waktu tertentu.

Nana Sudjana (2011:12) memiliki pendapat yang berbeda yaitu:

Sebagai objek penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan siswaterhadap tujuan-tujuan instruksional. Karena isi rumusan tujuan instruksionalmenggambarkan hasil belajar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan-kemampuan siswa setelah menerima atau menyelesaikan pengalaman belajarnya.Belajar terdiri dari input kemudian proses (belajar) dan menghasilkan output(hasil belajar) dapat dijelaskan bahwa proses (belajar) yang biasa akanmenghasilkan output atau hasil belajar yang biasa pula.Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar juga akan mempengaruhi atau

berdampak pada hasil belajar.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

18

Gagne (dalam Ratna Wilis, 2011) mengemukakan bahwa “hasil belajar

ditandai dengan lima kemampuan meliputi lima domain: keterampilan intelektual,

strategi kognitif, sikap, informasi verbal, keterampilan motorik”. Gagne (dalam

Winkel, 2012) lebih menekankan kemampuan internal yang telah menjadi pribadi

dan memungkinkan seseorang mendapatkan prestasi (performance). Bloom

(dalam Ratna Wilis, 2011) memiliki perbedaan pendapat dan membagi hasil

belajar atas tiga domain: kognitif, afektif, dan psikomotor. Bloom (dalam Winkel,

2012) menjabarkan bahwa ranah kognitif meliputi: mengetahui, memahami,

menerapkan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Selanjutnya ranah afektif meliputi:

penerimaan, pertisipasi, penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola

hidup. Terakhir, ranah psikomotor meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan

terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola

gerakan, dan kreatifitas.

Berdasarkan perbedaan beberapa pendapat mengenai hasil belajar, penulis

menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil akhir dalam proses belajar

berupa perubahan baik perilaku baru atau penyempurnaan dari kemampuan yang

telah dimiliki sebelumnya yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf.

2.2 Kajian-kajian Hasil Penelitian yang Relevan

PTK Isnining (2011) berjudul “Upaya Merancang Peta Konsep Dalam

Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Materi Sumberdaya

Alam Kelas 1V Semester 1 SD Negeri Dringo Kecamatan Todanaan Kabupaten

Blora Tahun Pelajaran 2010/2011”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

rancangan peta konsep dalam pembelajaran IPS mampu meningkatkan ketuntasan

belajar pada kondisi awal/ pembelajaran yang tidak menggunakan rancangan peta

konsep; penggunaan rancangan peta konsep siklus I; penggunaan rancangan peta

konsep siklus II adalah: 35%; 70%; 95%. Peningkatan nilai rata-rata kelas pada

kondisi awal/pembelajaran yang tidak menggunakan rancangan peta konsep;

dengan penggunaan rancangan peta konsep siklus I; penggunaan rancangan peta

konsep siklus II adalah; 59,25; 72,25 ;80,15. kemudian terjadi kenaikan angka

skor maksimal dari kondisi awal; siklus I; siklus II adalah: 80; 88; 95, dan terjadi

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

19

kenaikan angka skor minimal dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II yaitu dari:

40; 55; 68.

Penelitian Yudy Guspriyanto dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode

Pembelajaran MIND MAPPING terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS

Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Jenis penelitian yang adalah eksperimen dengan

desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi-Experimental

Research bentuk Nonequivalent Control Group Design. Bahan yang diteliti adalah

minat belajar dan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan

bentuk tes pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar IPS dan angket untuk

mengukur minat belajar. Dari data yang diperoleh kemudian dibandingkan untuk

mencari signifikansi dengan menggunakan uji beda (uji t). Dari hasil penelitian

yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh minat belajar dan

hasil belajar melalui penerapan metode pembelajaran Mind Mapping dalam

pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN Banyubiru 01.

Selanjutnya, penelitian oleh Daniel Hendra Purwoko (2012) yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa

Sekolah Dasar Ditinjau Dari Perbedaan Jenis Kelamin Pada Siswa Kelas IV SD

Pangudi Luhur Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 2011/ 2012”. Hasil

penelitian kelas kontrol mempunyai rata-rata 74,269 dan kelas eksperimen 82,87.

Nilai signifikansi yang diperoleh dari penghitungan anova 2 jalan 0,000 dengan

tingkat kesalahan 5%, menunjukkan bahwa metode Mind Mapping berpengaruh

terhadap hasil belajar. Sedangkan penghitungan dalam perbedaan jenis kelamin

menunjukkan nilai 0,003 yang menunjukkan bahwa jenis kelamin berpengaruh

terhadap metode yang digunakan. Peneliti menggunakan perbandingan dari hasil

pretest dan nilai postest kemudian dicari selisih antara jenis kelamin laki- laki dan

perempuan. Dari hasil perhitungan terdapat selisih 10,449. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa metode mind mapping lebih berpengaruh terhadap siswa

dengan jenis kelamin laki-laki. Pembelajaran mind mapping disajikan dalam

catatan bentuk catatan, diskusi, tanya jawab, dan soal evaluasi.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

20

2.3 Kerangka Berpikir

Guru yang baik adalah guru yang mampu mengajar dengan efektif dan

sistematis. Untuk mengatasi beberapa masalah pembelajaran matematika dalam

kelas guru harus mampu menemukan model pembelajaran yang efektif agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Mengatasi masalah rendahnya nilai

matematika pada siswa tidak hanya sekedar mengajar dengan model pembelajaran

yang efektif saja, selain itu guru juga harus mampu menggali kreatifitas dan

potensi yang dimiliki oleh siswanya. Guru memegang peranan penting dari

kesimpulan Phopam dan Baker (2008), guru merupakan satu di antara pembentuk-

pembentuk utama calon warga masyarakat.

Guru kurang efektif dalam menentukan model pembembelajaran, siswa

belum menemukan gaya belajar, catatan kurang efektif dan sistematis sehingga

hasil belajar tidak sesuai harapan. Matematika sering mendapat kurang perhatian

dari siswa, banyak rumus, banyak sifat, dan hitungan membuat siswa

menghindarinya. Matematika mata pelajaran yang mudah karena saling

berasosiasi antar satu konsep dengan konsep yang lain dan matematika tersaji

dengan sistematis. Mind mapping merupakan model pembelajaran yang berbentuk

sederhana dengan prinsip seperti kerja otak hanya dengan garis lengkung, simbol,

dan kata kunci. Tersaji dengan sederhana sehingga mudah dipahami.

Tantangan untuk meningkatkan hasil belajar matematika memungkinkan

akan tercapai karena mampu membuat mata pelajaran Matematika menarik bagi

siswa. Dengan adanya penerapan model pembelajaran Mind Mapping Tony Buzan

dengan model pembelajaran Mind Mapping Bobbi DePorter dan Mike Hernacki

akan menarik minat dan motivasi belajar belajar siswa. Motivasi dan minat

merupkan dorongan intern dari siswa yang berpotensi untuk meningkatkan hasil

belajar.

2.4 Hipotesis

Berdasarkan uraian kerangka berpikir, Sugiyono (2010:96) merumuskan

“hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan”.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4371/3/T1_292009099_BAB II.pdf · mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara ... belahan otak

21

Sedangkan Puwanto (2010:145) memiliki perbedaan pendapat “hipotesis

merupakan dugaan berdasarkan keterangan teori yang semetara diterima sebagai

kebenaran sambil menunggu pengujian menggunakan data empiris”. Dapat

disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan.

Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Ada perbedaan hasil belajar Matematika siswa kelas 5 antara siswa yang

belajar dengan model pembelajaran Mind Mapping Bobbi DePorter dan

Mike Hernacki dan model pembelajaran Mind Mapping Tony Buzan.

2) Hasil belajar Matematika siswa kelas 5 model pembelajaran Mind

Mapping Tony Buzan lebih kecil dari pada (<) model Mind Mapping

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki.

3) Hasil belajar Matematika siswa kelas 5 model pembelajaran Mind

Mapping Tony Buzan lebih besar daripada (>) model Mind Mapping

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki.