bab ii kajian pustaka a. penelitian terdahulu tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/bab ii.pdf ·...

25
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Dasar berupa landasan temuan hasil berdasarkan berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang penting dan dapat dijadikan sebagai data pendukung. Penelitian terdahulu ini bertujuan untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian pendahulu yang dapat mendukung penelitian ini : Tabel 2.1 ( Penelitian Terdahulu ) Penelitian pertama Nama/tahun Tengku Putri Lindung Bulan dan Muhamad Rizal / 2016 Judul penelitian Pengaruh labelisasi halal terhadap keputusan pembelian sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang Metode penelitian 1. Regresi linier sederhana 2. Koefisien determenasi 3. Uji t

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Dasar berupa landasan temuan hasil berdasarkan berbagai penelitian

sebelumnya merupakan hal yang penting dan dapat dijadikan sebagai data

pendukung. Penelitian terdahulu ini bertujuan untuk membedakan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa

penelitian pendahulu yang dapat mendukung penelitian ini :

Tabel 2.1 ( Penelitian Terdahulu )

Penelitian pertama

Nama/tahun Tengku Putri Lindung Bulan dan Muhamad

Rizal / 2016

Judul penelitian Pengaruh labelisasi halal terhadap

keputusan pembelian sosis di Kuala

Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh label halal

terhadap keputusan pembelian sosis di

Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Metode penelitian 1. Regresi linier sederhana

2. Koefisien determenasi

3. Uji t

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

11

Hasil penelitian Variabel label halal bepengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian

sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh

Tamiang

Penelitian kedua

Nama/tahun Santri Zulaicha dan Rusda Irawati /2016

Judul penelitian Pengaruh produk dan harga terhadap

keputusan pembelian konsumen di Morning

Bakery Batam

Tujuan penelitian Untuk mengetahui produk dan harga

terhadap keputusan pembelian di Morning

Bakery Batam

Metode penelitian 1. Uji validitas dan reliablitas

2. Uji asumsi klasik

3. Uji hipotesis (uji T dan F)

Hasil penelitian Produk dan harga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian di

Morning Bakery Batam

Penelitian ketiga

Nama/tahun Julia Lestari /2017

Judul penelitian Pengaruh label halal dan harga terhadap

keputusan pembelian produk Indomie

(studi kasus pada Mahasiswa Fakultas

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

12

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Malang

Tujuan penelitian 1. Untuk pengaruh label halal dan harga

secara simultan terhadap keputusan

pembelian

2. Untuk pengaruh label halal dan harga

secara simultan terhadap keputusan

pembelian

Metode penelitian 1. Uji validitas dan reabilitas

2. Uji regresi linier berganda

3. Pegujian asumsi klasik

4. Uji F dan uji T

Hasil penelitian 1. Varibel halal dan harga secara simultan

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian Indomie pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Malang

2. Varibel halal dan harga secara parsial

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian Indomie pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Malang

Penelitian keempat

Nama/tahun Dewi Kurnia Sari /2013

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

13

Judul penelitian Analisis pengaruh labelisasi halal terhadap

keputusan pembelian produk makanan

impor dalam kemasan pada mahasisiwa

kedokteran Universitas Sumatra Utara

Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh labelisasi halal

terhadap keputusan pembelian produk

makanan impor dalam kemasan pada

mahasisiwa kedokteran Universitas

Sumatra Utara

Metode penelitian 1. Uji validitas dan reabilitas

2. Uji Hipotesis

Hasil penelitian Terdapat hubungan antara labelisasi halal

dengan keputusan pembelian produk

Penelitian kelima

Nama/tahun Devilia Sari /2016

Judul penelitian Pengaruh kualitas produk, harga dan word

of mouth terhadap proses keputusan

pembelian (studi pada kosumen martabak

jayagara jalan terusan Buahbatu Bandung)

Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh kualitas

produk, harga dan word of mouth terhadap

proses keputusan pembelian (studi pada

kosumen martabak jayagara jalan terusan

Buahbatu Bandung)

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

14

Metode penelitian 1. Uji validitas dan reabilitas

2. Uji regresi linier berganda

3. Uji F dan uji T

Hasil penelitian Terdapat Pengaruh antara kualitas produk,

harga dan word of mouth terhadap proses

keputusan pembelian (studi pada kosumen

martabak jayagara jalan terusan Buahbatu

Bandung)

Kesimpulan :

Penelitian terdahulu ini nantinya dijadikan dasar dalam pengambilan

hipotesis dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian terdahulu yang sudah

dipaparkan diatas dapat dilihat bahwa penelitian terdahulu memiliki

perbedaaan dan juga persamaan dengan penelitian saat ini.

Persamaan dapat dilihat bawa penelitian ini bahwa objek dalam

penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama makanan.

Tujuan dari penelitian ini pun sama yaitu untuk mengetahui pengaruh

labelisasi halal dan harga terhadap keputusan pembelian.

Sementara perbedaanya terletak pada jenis makanan yang diteliti.

Alat analisis yang digunakan pun berbeda pada rentang skala dan penelitian

pertama,keempat dan kelima tidak menggunakan analisis linier berganda.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

15

B. Landasan Teori

1. Keputusan Konsumen

a. Pengertian Keputusan Kosumen

Menurut Setiadi (2003) pengambilan keputusan konsumen

adalah proses peyatuan yang menggabungkan pengertahuan untuk

mengevaluasi dua atau lebih jenis periaku konsumen dan kemudian

memiih satu diataranya. Hasil dari penyatuan iniah yang disebut

dengan suatu pilihan yang dituangkan secara pemikiran sebagai

keinginan berperilaku.

Sedangkan menurut Helga Drumond (2003) menyebutkan

keputusan pembelian adalah sikap konsumen dalam melakukan

penilaian-penilaian secara sistematis dan obyektif secara sasaranya

yang menentukan keuntungan dan kerugianya masing-masing.

Menurut Kotler dan Keller (2012) keputusan pembelian adalah

keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian suatu

produk melalui proses atau tahapan yang dilakukan konsumen dimana

pada akhirnya konsumen benar-benar membeli produk.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen

Dalam keputusan konsumen ada beberapa faktor yang

mendorong seseorang untuk melakukan pembelian. Menurut Kotler &

kevin Lane Keller (2009) yaitu :

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

16

a. Faktor budaya

Kebudayaan merupakan faktor pengatur perilaku dan

keinginan seseorang yang mendasar. Faktor budaya ini meliputi :

1) Sub-budaya yang terbentuk oleh : kelompok keagamaan,

kelompok kenegaraan,kelompok ras dan wilayah geografis.

2) Kelas sosial adalah kelompok masyarakat yang macam-

macam sifatnya yang diklasifikasikan memiliki minat, nilai

dan kebiasaan atau tingkah laku yang sama.

b. Faktor sosial

Faktor sosial melingkupi beberapa aspek diantarnya refrensi,

keluarga serta peran dan status sosial.

1) Kelompok refrensi adalah seseorang atau kelompok tertentu

yang perilakunya dapat dijadikan bagi orang lain untuk

melakuakan hal yang serupa dengan dia. Kelompok refrensi

diantaranya yaitu teman, sahabat dan tetangga.

2) Keluarga adalah faktor penentu pembelian yang pentig dalam

msayarakat. Anggota keluarga dapat menjadi promotor

dalam menginformasikan suatu produk.

3) Peran dan status adalah peranan yang membawa status yang

dapat menjadi cerminan peghargaan yang diberikan sesuai

masyarakatnya.

c. Faktor Pribadi

Faktor pembelian kosumen dipengaruhi oleh karakter

internalnya atau pribadinya. Hal ini meliputi usia dan tahap siklus

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

17

pembeli,keadaan ekonomi, pendapatan, pekerjaan, gaya hidup

dan konsep diri.

d. Faktor Psikologi

Pemilihan konsumen dalam pembelian barang ditinjau dari

tiga aspek yaitu :

1) Motivasi adalah faktor yang dapat mendorong kosumen

untuk memenuhi kepuasan atas kebutuhanya.

2) Presepsi adalah proses dimana seseorang itu melakukan

penyeleksian,pengaturan,penginterpretasian informasi untuk

memberikan gambaran tentang sesuatu.

3) Keyakinan dan sikap : keyakinan merupakan pemikiran yang

dipertahankan sesorang tentang sesuatu, sedangkan sikap

adalah hasil dari perasaan dan kecenderungan yang konsisten

terhadap ide atau suatu obyek.

c. Proses Dalam Keputusan Pembeli

Dalam melakukan suatu keputusan pembelian diperlukan suatu

proses. Dimana dalam proses itu merupakan indikator pengambilan

keputusan secara spesifik. Menurut Kotler dan Keller (2012)

menjelaskan proses pengambilan keputusan konsumen terbentuk dari

lima tahap sampai kepada tahap keputusan pembelian dan kemudian

tahap setelah membeli. Hal ini menunjukan bahwa indikator proses

keputusan pembelian memiliki konsekuensi setelah pembelian yang

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

18

dilakukan. Lima tahap keputusan pembelian konsumen tersebut

adalah sebagai berikut :

a) Tahap pengenalan masalah

Pengenalan masalah adalah tahap mendasar dari proses

pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian, kosumen

akan mulai mengidentifikasi masalah atau kebutuhan proses

untuk melakukan pembelian dimulai pembeli ketika menyadari

suatu.masalah atau kebutuhan yang belum terpenuhi dalam

dirinya. Kebutuhan ini didasari rangsagan internal dan exteral

semisal rasa lapar, haus, kebutuhan biologis, pada tingkatan

tertentuk itu akan menjadi dorongan yang sangat kuat.

b) Pencarian Informasi

Konsumen yang sudah didorong oleh rangsangan otomatis

akan mencari banyak informasi untuk memuaskan rangsanganya.

Informasi-informasi tersebut dapat didapatkan melalui 4 sumber

yaitu :

1. Sumber Pribadi misalnya keluarga, teman, rekan kerja dan

tetangga.

2. Sumber komersial misalnya web, iklan dan kemasan.

3. Sumber publik misalnya media masa, koran dan organisasi

4. Sumber pengalaman misalnya kesan ketika menggunakan

suatu produk.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

19

c) Evaluasi Alternatif

Ketika konsumen sudah memiliki informasi tentang suatu

produk maka langkah selanjutnya adalah evaluasi alternatif.

Evaluasi alternatif adalah tahap dimana konsumen mencoba

untuk mengevaluasi merk-merk yang didapatnya. Kosumen pada

saat melakukan evaluasi produk selalu berorientasi kepada hal

yang bersifat kognitif yaitu kosumen sebagian besar melakukan

produk dalam perasaan sadar dan rasional.

d) Keputusan Pembelian

Setelah melakukan berbagai penilaian terhadap produk,

langkah selanjutnya dalam pegambilan keputusan ,ini adalah

tahap puncak dalam keputusan konsumen dalam membeli suatu

produk. Pada tahap ini konsumen merasakan manfaat dari produk

yang dipilihnya., konsumen akan merasakan kepuasan atau

ketidakpuasan produk tersebut.

e) Kepuasan setelah membeli

Setelah melakukan pembelian konsumen mungkin akan

menimbang apakah merasakan puas terhadap produk ataukah

sebaliknya. Disini tugas dari seorang pemasar harus melihat

sampai sejauh itu. Kepuasan pembelian merupakan rasio antara

harapan pembeli tentang poduk dengan manfaaat yang

dihasilkan. Apabila kinerja produk tidak sesuai dengan harapan

konsumen maka konsumen akan merasakan kecewa.namun jika

kinerja produk sesuai dengan harapan konsumen atau bahakan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

20

melebihi maka konsumen akan merasakan puas atau sangat puas

dengan produk.

d. Tipe Perilaku Kosumen Membeli

Pembelian merupakan hal penting baik bagi penjual maupun

pembeli. Dari sisi perusahaan penting untuk mengetahui faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap perilaku pembelian, dan peranan didalam

keputusan pembelian. Ada lima peran yang timbul didalam keputusan

pembelian yag akan didapaparkan menurut argumen dari Simamora

(2004) yaitu :

1) Pemrakarsa/ Initiator : adalah orang yang pertamakali

menyarankan untuk membeli suatu produk.

2) Pemberi pengaruh/ Influencer : adalah orang yang pandanganya

dijadikan pedoman untuk membeli suatu produk

3) Pengambil keputusan/ decider : orang yang menentukan keputusan

pembelian termasuk didalamnya apa yang akan dibeli dan dimana

membelinya.

4) Pembeli/ buyer : orang yang melakukan pembelian

5) Pemakai/ user : orang yang mengonsumsi suatu produk.

e. Klasifikasi Peran Pengambilan Keputusan

Keputusan konsumen dalam membeli produk dapat dibedakan

dalam 3 jenis yakni :

a) Perilaku kosumen ditentukan melalui kebiasaasn rutin ketika

membeli produk yang sudah biasanya dibelinya dan harganya murah

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

21

serta hanya memerlukan sedikit pengorbanan usaha untuk mencari

suatu produk.

b) Pengambilan keputusan konsumen terbatas diperuntukan untuk

produk yang jarang dibeli. Konsumen akan memerlukan informasi

lengkap tentang suatu produk yang tidak mereka kenali, mereka akan

menanyakan informasi ini kepada kelompok yang pernah melakukan

pembelian.

c) Pengambilan keputusan meluas ditunjukan untuk membeli produk

tidak dikenal sama sekali atau memang produk tersebut mahal.

f. Indikator Keputusan Pembelian

Kotler dan Keller (2012) menyebutkan ada beberapa indikator

dalam keputusan pembelian yang akan dipaparkan sebagai berikut :

1) Pilihan produk

Konsumen akan menetukan produk apa yang akan dibeli.

Penentuan tersebut didasarkan pada kebutuhan dan keinginan

konsumen.

2) Pilihan merek

Setetelah memlilh produk apa yang akan dibeli kemudian

konsumen mulai menyeleksi dari banyak merek yang tersedia di

pasar, merek mana yang sesuai dengan konsumen.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

22

3) Pemilihan saluran pembelian

Konsumen harus mengambil keputusan penyalur mana yang

hendak dikunjungi. Setiap konsumen berbeda dalam menentukan

penyalur, bisa dikarenakan faktor harga yang murah, keyamanan

belanja, dan lokasi yang dekat.

4) Penentuan waktu pembelian

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu yang berbeda-

beda.

5) Jumlah pembelian

Konsumen mengambil keputusan tentang seberapa banyak

produk yang akan dibelinya, pembelian yang dilakukan mungkin

lebih dari satu produk.

2. Labelisasi Halal

a. Pengertian Label

Label berhubungan kuat dengan bidang manajemen pemasaran.

Label menurut Sunyoto (2013) adalah bagian dari produk yang

bertujuan menyampaikan informasi tentang apa saja yang

terkandung dalam produk itu sendiri dan berupa berbagai

keterangan. labeling atau pemberian label merupakan unsur dari

produk yang penting dan harusnya memperoleh perhatian dengan

maksud untuk menarik minat konsumen untuk melakukan

pembelian.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

23

Pada umumnya label paling tidak harus memuat beberapa

informasi diataranya merk produk,bahan baku,bahan tambahan

komposisi, informasi gizi, tanggal kadaluarsa, isi produk serta

keteragan legalitas. Label bisa juga merupakan bagian dari kemasan

poduk atau sebagai tanda pengenal yang melakat pada suatu

kemasan. Secara umum menurut penjelasan Sunyoto (2013) ada tiga

macam label yaitu :

a) Brand label adalah merk yang dicantumkan pada suatu kemasan

atau merk yang diberikan pada produk.

b) Descriptive label adalah label yang memberikan informasi

lengkap terkait penggunaan, pembuatan, perawatan serta kinerja

produk dan juga karakterstik lainya yang ada dengan produk.

c) Grand label adalah label untuk menetapkan identitas pada

produk dengan suatu angka, huruf atau kata.

Label memiliki kegunanaan atau fungsi yaitu sebagai berikut :

a) Identifikasi (Identifies) : yaitu label berfungsi untuk

mengenalkan suatu produk.

b) Nilai (Grade) : yaitu label berfungsi untuk menujukan nilai atau

kelas dari suatu produk.

c) Memberikan keterangan (discribe) : yaitu label berfungsi untuk

memberikan keterangan yang menyangkut dengan siapa

produsen dari produsen tersebut, dibuat kapan, dimana

dibuatnya, apa komposisi produk dan bagaimana cara

penggunaan produk tersebut secara aman.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

24

d) Mempromosikan (promote) : yaitu label berfungsi untuk

memberikan Informasi melalui gambar dan produk yang

menarik.

b. Halal

Secara harfiah kata halal berasal dari bahasa arab yaitu

melepaskan atau tidak terikat. Secara definisi kata halal adalah hal-

hal yang boleh untuk dilakukan dan tidak terikat oleh hal-hal yang

melarangnya. Pengertian Halal menurut Himpunan Majlis Ulama

Indonesia (MUI) adalah segala kegiatan yang diizinkan atau

diperbolehkan menurut syariat Islam.

Sertifikat halal yaitu merupaka fatwa tertulis yang dikeluarkan

oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI),serifikasi halal memuat

kebolehan untuk mengonsumsi suatu produk. Sertifikat ini adalah

syarat jika ingin dicantumkan label halal dari instansi pemerintah

yang mempunyai kewenangan untuk memutuskan perkara ini.

Sedangkan yang dimaksud produk halal menurut Anton (2003)

yaitu produk yang memenuhi syarat kehalalan menurut hukum-

hukum dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT memberikan

petunjuk untuk manusia agar senatiasa makan dan minum dengan

makanan dan minuman yang halalan thayyiban.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

25

c. Pengertian Labelisasi Halal

Labelisasi Halal menurut Ahsin (2007) adalah pencantuman

tulisan halal yang tertera pada kemasan produk untuk

menginformasikan kepada konsumen bahwa produk yang dimaksud

sebagai produk yang berstatus halal. Labelisasi diberikan oleh

Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada produsen yang

mendaftarkan produkya.

Tujuan labelisasi halal ialah untuk melindungi keyakinan

para konsumen yang beragama Islam. Dengan adanya label halal

konsumen yang agamanya Islam diharapkan semakin yakin untuk

mengonsumsi produk yang dibutuhkan.

Dengan adanya label halal yang termaktub pada kemasan

suatu produk maka secara otomatis akan memberikan dampak bagi

konsumen produk didalam mengonsumsi produk yang digunakan.

Konsumen muslim akan merasa nyaman serta kepercayaan dan

minat beli konsumen,berdasarkan jurnal yang dirilis Majelis Ulama

Indonesia (2003) yang berjudul petunjuk teknis pedoman sistem

produksi halal mencoba menerangkan makanan yang umat islam

konsumsi seharusnya memperhatikan:

a) Proses Pembuatan

Proses pembuatan produk atau proses produksi dalam suatu

perusahaan yang telah menggunakan label halal seharusnya tetap

menjaga kehalalan dari bahan mentah sampai output dari produk.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

26

b) Bahan Baku Utama

Bahan baku produksi adalah bahan mentah yang digunakan

sebagai dasar untuk membuat suatu produk, dimana bahan tersebut

diolah lagi menjadi bahan yang lain.

c) Bahan pembantu

Bahan pembantu adalah bahan yang fungsinya untuk

membantu proses produksi.

d) Efek

Makanan dalam kemasan yang sudah ada stempel halalnya

harus tetap dalam tujuan Islam sendiri yaitu menciptakan maslahat

dan tidak memberikan mudharat atau bahaya. Selaras dengan ilmu

kesehatan kalau jenis makanan yang dapat membahayakan tubuh

manusia dapat dikategorikan makanan tersebut haram dikonsumsi.

d. Indikator Labelisasi Halal

Labelisasi halal dalam pengertian Ahmadi Miru (2007)

menjelaskan bahwa labelisasi halal memiliki indikator yaitu sebagai

berikut :

1) Gambar : Gambar label halal yang tertera pada suatu produk

yang menunjukan bahwa produk tersebut baik untuk

dikonsumsi menurut ketentuan agama.

2) Tulisan : Tulisan resmi dari MUI berupa nomor sertifikat

penerbitan label halal pada kemasan produk untuk menunjukan

kepastian status kehalalanya.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

27

3. Harga

a. Definisi Harga

Menurut Tjiptono (2012) mengartikan bahwa harga adalah

satuan moneter atau ukuran lainya termasuk barang dan jasa yang

ditukarkan untuk memperoleh hak kepemilikan suatu barang atau

jasa. Sementara Effendi M.Guntur (2010) yaitu sejumlah uang yang

ditagihkan atas produk ataupun jasa. Dalam pegertian yang lebih

luas diungkap oleh Kotler & Amstrong (2013) harga adalah

sejumlah nilai yang ditukarkan untuk memperoleh manfaat saat

mengunakan produk ataupun jasa. Harga merupakan faktor

terpenting yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan

pembelian suatu barang dan jasa.

Harga merupakan satu-satunnya unsur dalam bauran

pemasaran yang menghasilkan pedapatan bagi perusahaan. Apabila

suatu barang memiliki harga yang lebih tinggi daripada manfaatnya

maka produk itu adalah produk yang memiliki nilai negatif dan juga

sebaliknya pun sama.

Harga memili dua andil utama didalam pegambilan

keputusan konsumen yaitu :

a) Peranan alokasi : Tujuan harga yaitu untuk membantu

pembeli dalam menenentukan bagaimana mendapatkan manfaat

yang tinggi yang diharapkan pembeli. Oleh karnanya fungsi harga

ialah untuk mengalokasikan daya beli konsumen untuk

mendapatkan barang yang diinginkan.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

28

b) Peranan informasi : Harga juga berguna utuk memberikan

informasi suatu produk dengan kualitas yang dihasilkan. Hal ini

bermanfaaat manakala konsumen mengalami kebingungan produk.

(Sunyoto:2012)

b. Tujuan Penetapan Harga

Secara normatif bahwa tujuan penetapan harga adalah untuk

mencari laba agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya

namun dalam situasi persaingan yang begitu ketat tujuan dalam

mencari laba maksimum dapat tercapai oleh karenanya dalam ilmu

menajemen ada beberapa tujuan penetapan harga menurut Tjiptono

(2012) antara lain :

1. Tujuan berorientas pada laba

Setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat

menghasilkan laba paling tinggi, tujuan ini dikenal dengan

istilah maksimasi laba.

2. Tujuan berorietasi pada volume

Selain tujuan laba, ada juga perusahaan yang menetapkan

harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume

tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing

objectives.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

29

3. Tujuan berorientasi pada citra

Citra atau image suatu perusahaan dapat diciptakan melalui

stategi harga, perusahaan dapat menerapkan harga tinggi untuk

membentuk atau mempertahankan citra prestisius.

4. Tujuan stabilisasi harga

Kondisi pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap

harga apabila perusahaan menurukan harga, maka pesaingnya

harus menurunkan harga mereka.

5. Tujuan lain-lain

Harga dapatjuga ditetapkan untuk mencegah masuknya

pesaing, mempertahankan loyalitas pada konsumen atau

menghindari dari campur tangan pemerintah.

c. Strategi Harga Produk Baru

Menurut Kotler & Amstrong (2013) menyebutkan beberapa

strategi harga sebagai berikut :

1. Harga pemerahan pasar (market skimming price)

Harga pemerahan pasar adalah perusahaan menetapkan

harga yang tinggi pada produk baru untuk meraih pendapatan

maksimum dari segmen konsumen yang bersedia membayar

dengan harga tinggi. Penetapan harga pemerahan pasar dapat

diterapakan dalam situasi demikian :

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

30

a. Kualitas produk dan citra produk harus mendukung harga

yang tinggi dan harus ada pembeli yang menginginkan

produk harga tersebut

b. Biaya satuan memproduksi volume kecil sehingga tidak

menghilangkan keuntungan

c. Pesaing tidak mudah untuk memasuki pasar sehingga dapat

melemahkan harga tinggi

2. Harga pangsa pasar (market penetration pricing)

Harga pangsa pasar adalah perusahaan menetapkan harga

yang rendah pada produk baru untuk menarik pembeli dan

pangsa pasar yang besar. Penetapan harga pasar dapat

diterapkan apabila :

a. Kondisi pasar harus respon terhadap harga sehingga harga

yang redah dapat menghasilkan pertumbuhan pasar yang

tinggi.

b. Biaya produksi dan distribusi harus rendah untuk

meningkatkan volume penjualan.

c. Harga yang lebih rendah harus membantu menjaga

persaingan diluar.

d. Indikator Harga

Harga menurut Kotler dan Amstrong (2013) menyebutkan

bahwa harga memiliki indikator yang akan dijelaskan dalam paparan

berikut ini :

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

31

1) Keterjangkauan harga

Konsumen dapat menjangkau harga yang telah ditetapkan

oleh produsen. Ada bebeberapa jenis produk yang memiliki satu

merek dan harganya berbeda dari termurah sampai termahal dan

harga sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan konsumen.

2) Daya saing harga

Konsumen kadangkala membandingkan harga suatu produk

dengan produk lain. Mahal dan murahnya produk akan menjadi

pertimbangan konsumen dalam memilih produk.

3) Kesesuaian harga dengan manfaat

Harga berbanding lurus dengan manfaat suatu produk. Harga

yang ditawarkan oleh produsen mencerminkan manfaat suatu

produk dan konsumen memilih produk yang mempunyai

manfaat sesuai dengan kebutuhanya.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pemikiran adalah alur yang dilakukan peneliti untuk

dasar penelitian. Pada penelitian ini peneliti mendasarkan pemikiranya

pada kebutuhan makanan setiap orang. Apalagi mahasiswa dengan

kesibukanya pasti memilih makanan instan seperti Mie Samyang.

Produsen menggunakan strategi agar produknya dapat diterima oleh

konsumen diantaraya strateginya yaitu label halal dan harga produk.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

32

Gambar 2.2 Hubungan Labelisasi Halal, Harga

Terhadap Keputusan Pembelian.

Keputusan Pembelian

(Y1)

Penentuan waktu

pembelian

Jumlah pembelian

Label Halal (X1)

Gambar

Tulisan

H

a

r

g

a

Kesesuaian

Harga dengan

Kualitas Produk

Daya Saing Harga

Harga (X2)

Keterjangkauan

harga

Daya saing

harga

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

33

Penjelasan :

Kerangka pikir diatas dapat diketahui mengenai hubungan antar

variabel tersebut yaitu independen dan dependen. Dimana ada dua viariabel

yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu labelisasi halal dan harga.

Kedua itu dapat mempengaruhi baik secara parsial maupun secara simultan.

D. Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2015) adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian. Dimana rumusan

masalah penelitian telah disebutkan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini dan landasan penelitian

sebelumnya maka, peneliti mencoba menjabarkan hipotesa atau penelitian

sementara pada penelitian seperti dibawah ini :

Dalam jurnal yang Tengku Putri Lindung Bulan dan Muhamad Rizal

(2016) menjelaskan dalam kesimpulanya bahwa Variabel label halal

bepengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sosis di

Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Sementara penelitian harga Santri Zulaicha dan Rusda Irawati

(2016) menyebutkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian di Morning Bakery Batam

H1: labelisasi halal dan harga secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan konsumen Mie Samyang pada

Mahasiswa di Universitas Muhamadiyah Malang.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 ...eprints.umm.ac.id/50949/3/BAB II.pdf · 1) Pemrakarsa/ Initiator: adalah orang yang pertamakali menyarankan untuk membeli

34

Dalam penelitian Julia Lestari (2017) mengungkapkan hasil

penelitiannya bahwa varibel halal dan harga secara simultan berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian Indomie pada Mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

. Berangkat dari penelitian terdahulu itulah disini peneliti

mengugkapkan hipotesis bahwasanya :

H2 : labelisasi halal dan harga secara simultan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Mie Samyang

pada Mahasiswa di Universitas Muhamadiyah Malang.