bab ii kajian pustaka a. kajian teori 1. sistem akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2...

51
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2001;3), Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan, yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. Menurut Howard F. Stettler yang diterjemahkan Zaki Baridwan (1998:4) menyebutkan sistem akuntansi adalah formulir-formulir , catatan- catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai operasi. Sedangkan menurut Bambang Purnomosidi dan Muhammad F (1990:19), sistem akuntansi adalah berbagai rancang bangun (design) prosedur-prosedur untuk pengumpulan dan pelaporan data akuntansi yang paling sesuai dengan kebutuhan suatu perusahaan tertentu.

Upload: lykien

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001;3), Sistem akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan. Unsur suatu sistem akuntansi

pokok adalah formulir, catatan, yang terdiri dari jurnal, buku besar dan

buku pembantu, serta laporan.

Menurut Howard F. Stettler yang diterjemahkan Zaki Baridwan

(1998:4) menyebutkan sistem akuntansi adalah formulir-formulir , catatan-

catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah

data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk

menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan

manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang

berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga

pemerintah untuk menilai operasi. Sedangkan menurut Bambang

Purnomosidi dan Muhammad F (1990:19), sistem akuntansi adalah

berbagai rancang bangun (design) prosedur-prosedur untuk pengumpulan

dan pelaporan data akuntansi yang paling sesuai dengan kebutuhan suatu

perusahaan tertentu.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

12

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi

adalah metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasikan,

mengumpulkan, menganalisis, mencatat dan melaporkan transaksi-

transaksi organisasi dan untuk menjaga pertanggungjawaban aktiva dan

kewajiban. Dalam membahas sistem akuntansi perlu dibedakan antara

sistem dan prosedur. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal,

prosedur merupakan bagian kecil dari sistem.

2. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

a. Konsep Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Menurut Bambang Purnomosidi dan Muhammad F (1990:19),

sistem akuntansi adalah berbagai rancang bangun (design) prosedur-

prosedur untuk pengumpulan dan pelaporan data akuntansi yang paling

sesuai dengan kebutuhan suatu perusahaan tertentu. Unsur suatu sistem

akuntansi pokok adalah formulir, catatan, yang terdiri dari jurnal, buku

besar dan buku pembantu, serta laporan.

IAI (2007:23.2) mendefinisikan pendapatan (penerimaan kas)

sebagai arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari

aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk

tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari

kontribusi penanam modal. Penerimaan kas adalah kas yang diterima

perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga

yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

13

transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang atau

transaksi lain yang dapat menambah kas perusahaan.

Dari berbagai konsep diatas dapat disimpulkan bahwa sistem

akuntansi penerimaan kas merupakan sistem dan prosedur yang

mengorganisasi formulir, catatan, laporan dan transaksi yang

berhubungan dengan penerimaan kas perusahaan yang berasal dari

transaksi penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lain yang

dapat menambah kas perusahaan dengan menggunakan suatu media

agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen.

Prosedur dalam penerimaan kas perlu mempertimbangkan pentingnya

dan frekuensi masing-masing. Sesudah itu baru merencanakan

organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

catatan pengelolaan dan pengawasan.

b. Fungsi yang Terkait

Berdasarkan konteks penelitian ini, yaitu perusahaan jasa, maka fungsi

yang terkait dengan sistem akuntansi penerimaan kas menurut Arfan

Ikhsan (2008 : 240) adalah sebagai berikut:

1) Fungsi Penjualan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi

faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada

pembeli untuk kepentingan pembayaran ke fungsi kas.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

14

2) Fungsi kas

Dalam transaksi penerimaan kas, fungsi ini bertanggung jawab

sebagai penerimaan kas dari pembeli, menyetor kas yang diterima

ke bank dalam jumlah penuh.

3) Fungsi Gudang

Dalam transaksi penerimaa kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh

pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

4) Fungsi Pengiriman

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab untuk membungkus dan menyerahkan barang

yang telah dibayar harganya kepada pembeli.

5) Fungsi Akuntansi

Dalam sistem penjualan tunai, fungi ini bertanggung jawab sebagai

pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuatan

laporan penjualan.

c. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas

menurut Mulyadi (2001: 463), yaitu:

1) Faktur penjualan tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

diperlukan oleh manajemen mengenai penjualan tunai.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

15

TERIMA KASIH*

12.500,0015.000,0020.000,0057.000,0075.000,00

179.500,00 ST180.000,00

500,00 C

Sumber: Mulyadi (2001:464)

Gambar 1. Faktur Penjualan Tunai

2) Pita Register Kas(cash register tape)

Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan

oleh bagian kas dan merupakan dokumen pendukung faktur

penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.

Sumber: Mulyadi (2001:464)

Gambar 2. Pita Register Kas

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

16

3) Credit card sales slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang

menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang

menjadi anggota kartu kredit. Bagi perusahaan yang menjual

barang atau jasa, dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi

sebagai alat untuk menagih uang tunai dari bank yang

mengeluarkan kartu kredit, untuk transaksi penjualan yang telah

diakukan kepada pemegang kartu kredit.

Sumber: Mulyadi (2001: 465)

Gambar 3. Credit Card Slip

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

4) Bill of lading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan dari perusahaan

penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.

digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang

penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.

Bill of lading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan dari perusahaan

penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini

digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang

penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.

Sumber: Mulyadi (

Gambar 4. Bill of Lading

17

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan dari perusahaan

Dokumen ini

digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang

penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.

(2001: 466)

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

5) Faktur penjualan

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan

6) Bukti Setor bank

Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti penyetoran kas

ke bank.

Faktur penjualan COD

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.

Sumber: (Mulyadi, 2001: 467)

Gambar 5. Faktur Penjualan COD

Bukti Setor bank

Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti penyetoran kas

Sumber: Mulyadi (2001

Gambar 6. Bukti Setor Bank

18

COD.

Sumber: (Mulyadi, 2001: 467)

Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti penyetoran kas

di (2001:468)

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

19

7) Rekapitulasi harga pokok penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas

harga pokok produk yang dijual selama satu periode.

REKAP HARGA POKOK PENJUALAN

Bulan Nomor Tgl. Pembuatan

Kode Rekening Nama Persediaan Jumlah Rupiah

Departemen Akuntansi Biaya Bagian Kartu Persediaan

Sumber: Mulyadi (2001: 218)

Gambar 7. Rekapitulasi Harga Pokok Penjulan

d. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan

kas menurut Mulyadi (2001;468) adalah

1) Jurnal penjualan

Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data

penjualan.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

20

Sumber: Mulyadi (2001:279)

Gambar 8. Jurnal Penjualan

2) Jurnal penerimaan kas

Untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya

dari penjualan tunai.

Sumber: James A. Hall (2009:243)

Gambar 9. Jurnal Penerimaan Kas

3) Jurnal umum

Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk

yang dijual.

Sumber: Mulyadi (2001:102)

Gambar 10. Jurnal Umum

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

21

4) Kartu gudang

Untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual.

Sumber: Mulyadi (2001:417)

Gambar 11. Kartu gudang

e. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Berdasarkan konteks penelitian ini yaitu perusahaan jasa, maka

jaringan prosedur yang membentuk sistem dalam sistem akuntansi

penerimaan kas menurut Arfan Ikhsan (2008:255) adalah sebagai

berikut:

1) Prosedur order penjualan

Prosedur Order Penjualan pada Bagian order penjualan memulai

transaksi dengan menerima order dari pembeli dan membuat faktur

penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan

pembayaran harga barang ke fungsi kas.

2) Prosedur penerimaan kas

Prosedur penerimaan kas adalah pada bagian kas menerima

pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda

pembayaran dan memberikan tanda cap “Lunas” pada faktur

penjualan tunai.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

22

3) Prosedur penyerahan barang

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada

pembeli.

4) Prosedur pencatatan penjualan tunai

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan

transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal

penerimaan kas.

5) Prosedur penyetoran kas ke bank

Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran

dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari.

Dalam prosedur ini fungsi kas yang diterima dari penjualan tunai ke

bank dalam jurnal penuh.

6) Prosedur pencatatan penerimaan kas

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke

dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang

diterima dari bank melalui fungsi kas.

7) Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga

pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu

persediaan.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

23

f. Unsur Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode

dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen. Menurut Mulyadi (2001:470) unsur pengendalian intern

secara garis besar adalah sebagai berikut:

1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas.

a) Fungsi Penjualan harus terpisah dari Fungsi Kas.

b) Fungsi Kas harus terpisah dari Fungsi Akuntansi.

c) Transaksi penjualan harus dilakukan oleh Fungsi Penjualan,

Fungsi Pengiriman, dan Fungsi Akuntansi.

2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan,

dan biaya.

a) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh Fungsi

Penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan.

b) Penerimaan kas diotorisasi oleh Fungsi Kas dengan cara

membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan dan

menempelkan pita register kas pada faktur tersebut.

c) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan

permintaan otorisasi kredit dari bank penerbit kartu kredit.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

24

d) Penyerahan barang diotorisasi oleh Fungsi Pengiriman dengan

cara membubuhkan cap sudah diserahkan pada faktur

penjualan.

e) Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh Fungsi

Akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur

penjualan.

3) Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap

unit organisasi.

a) Faktur penjualan bernomor urut tercetak dalam pemakaian

dipertanggungjawabkan oleh Fungsi Penjualan.

b) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor

seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi

penjualan atau hari kerja berikutnya.

c) Perhitungan saldo kas yang ada di tangan Fungsi Kas secara

periodik dan secara mendadak oleh Fungsi Pemeriksa Intern.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

25

g. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Sumber : Mulyadi (2001 : 476)

Gambar 12. Prosedur Penerimaan Kas

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

26

Sumber : Mulyadi (2001 : 477)

Gambar 12. Prosedur Penerimaan Kas (Lanjutan)

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

27

3. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Terkomputerisasi

a. Konsep Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Terkomputerisasi

Menurut Zaki Baridwan (2000:5), terkomputerisasi bermakna

sebagai penggunaan komputer dalam pemrosesan transaksi penjualan

dan kegiatan pengolahan data penjualan menggantikan proses

pengolahan data manual. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem

akuntansi penerimaan kas terkomputerisasi adalah pengorganisasian

formulir, catatan, laporan dan transaksi yang berhubungan dengan

penerimaan kas perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan tunai,

pelunasan piutang atau transaksi lain yang dapat menambah kas

perusahaan menggunakan teknologi komputer.

1) File Magnetis Catatan Akuntansi

James A. Hall (2007 : 76) menyebutkan bahwa pencatatan

akuntansi terkomputerisasi disajikan dalam empat jenis file

magnetic, yaitu :

a) File Master

File master biasanya berisi data akun. contohnya buku besar

umum dan buku besar pembantu.

b) File Transaksi

File transaksi adalah file sementara yang berisi catatan transaksi

yang akan digunakan untuk memperbaharui file master.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

28

c) File Referensi

File referensi menyimpan data yang akan digunakan untuk

memproses transaksi.

d) File Arsip

File arsip berisi catatan transaksi masa lalu yang dipertahankan

untuk referensi masa depan.

2) Perbedaan Sistem Batch Dan Real Time

Pemrosesan transaksi akuntansi terkomputerisasi dibagi

menjadi dua, yaitu batch dan real time. Perbedaan karakterisitik

antara pemrosesan batch dengan real time menurut James A.Hall,

(2007 :98)

Karakteristik

PembedaBatch Real Time

Kerangka

waktu

informasi

Terdapat jeda antara

waktu terjadinya

kegiatan ekonomi dengan

waktu pencatatannya

Pemrosesan dilakukan

ketika kegiatan

ekonomi itu terjadi

Sumber Daya Lebih sedikit sumber

daya yang digunakan

Lebih banyak sumber

daya yang digunakan

Efisiensi

Operasional

Record tertentu diproses

setelah terjadi peristiwa

untuk menghindari

penundaan operasional

Semua record yang

berkaitan dengan

peristiwa segera

diproses

Sumber : James A.Hall, (2007:98)

Tabel 1 : Perbedaan Sistem Batch dan Real Time

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

29

Selain itu, masih menurut James A. Hall (2007:257)

pemrosesan data secara real-time mempunyai beberapa keunggulan,

diantaranya:

a) Pemrosesan secara real time akan sangat menyederhanakan

siklus kas perusahaan.

b) Pemrosesan real time dapat memberikan keunggulan bagi

perusahaan untuk bersaing di pasar.

c) Prosedur manual akan sangat berpeluang terjadi kesalahan

administrasi, seperti kesalahan nomor akun dan kesalahan

perhitungan harga.

b. Desain Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Terkomputerisasi

Desain sistem akuntansi penerimaan kas terkomputerisasi

melewati beberapa tahapan yaitu pemodelan database, pemodelan

proses dan desain interface. Pada desain interface meliputi desain input,

dan desain output.

1) Pemodelan Database

Menurut Hanif Al Fatta (2007:121) data model adalah cara

formal untuk menggambarkan data yang digunakan dan diciptakan

dalam suatu sistem bisnis. Salah satu cara pemodelan adalah dengan

Relational Data Base Model (RDBM).

Relational Data Base Model (RDBM) menurut Edhy Sutanta

(2004:133) merupakan model basis data menunujukkan/suatu

cara/mekanisme yang digunakan untuk mengelola/

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

30

mengorganisasikan data secara fisik dalam memori sekunder yang

berdampak pula pada bagaimana kita menelompokkan dan

membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang sedang

ditinjau.

RDBM berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya akan

dikembangkan basis datanya. RDBM juga dapat menunjukkan

macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antar data yang ada di

dalamnya. Untuk melakukan relasi antar tabel pada sebuah database

dikenal istilah primary key. Untuk jenis-jenis kerelasian terdapat

relasi satu ke satu, relasi satu ke banyak, relasi banyak ke satu, relasi

banyak ke banyak. Berikut ini tabel-tabel yang akan dibuat beserta

dengan primary key yang akan digunakan:

1) Tabel Mobil

Tabel mobil adalah tabel untuk menyimpan berbagai hal yang

berhubungan dengan data mobil, antara lain kode mobil

(primary key), No. Polisi, jenis mobil, warna mobil, dan harga

sewa mobil.

2) Tabel Pelanggan

Tabel pelanggan adalah tabel untuk menyimpan data pelanggan.

Tabel ini akan berisi kode pelanggan (primary key), nama

pelanggan, alamat pelanggan, jenis kelamin dan no telepon.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

31

3) Tabel Karyawan

Tabel karyawan adalah tabel untuk menyimpan data karyawan.

Tabel ini akan berisi kode karyawan (primary key), nama

karyawan, alamat karyawan, jenis kelamin dan no telepon.

4) Tabel Booking

Tabel booking adalah tabel untuk menyimpan data booking.

Dengan tabel ini memungkinkan pelanggan melakukan

pemesanan melalui telepon. Tabel booking akan berisi nomor

booking (primary key), kode pelanggan, kode mobil, tanggal

sewa, tanggal booking dan uang muka.

5) Tabel Kas

Tabel kas adalah tabel untuk menyimpan data pembayaran.

Tabel ini akan berisi no transaksi (primary key), tanggal

transaksi, kode mobil, kode pelanggan, nama transaksi dan kas.

6) Tabel Pinjam

Tabel pinjam adalah tabel untuk menyimpan data peminjaman

dan data pengembalian Tabel pinjam nantinya akan dipakai

untuk melakukan penyimpanan data dari form peminjaman dan

form pengembalian. Tabel ini akan berisi nomor peminjaman

(primary key), tanggal peminjaman, tanggal pengembalian, lama

peminjaman, kode karyawan, kode pelanggan, kode mobil,

jaminan, overtime, denda overtime, kondisi mobil, denda

kerusakan, total, uang muka, dan kekurangan .

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

32

2) Pemodelan Proses

Pemodelan proses dapat digambarkan melalui Flowchart.

Flowchart digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan dengan lebih

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir

atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

Penggambaran Flowchart dilakukan dengan menggunakan

simbol-simbol tertentu. Simbol-simbol tersebut digunakan pada

Flowchart dengan maksud mewakili suatu elemen tertentu

3) Desain Interface.

Desain interface merupakan desain tatap muka yang akan

dibuat pada program aplikasi. Desain interface yang akan dibuat

meliputi desain input dan desain output.

a) Desain Input

Desain input merupakan desain media sebagai tempat untuk

memasukkan data-data ke dalam database. Desain input ini

meliputi beberapa form sebagai berikut:

(1) Form Mobil

Form mobil digunakan untuk memasukkan data barang,

mengubah data barang dan menghapus data barang.

(2) Form Pelanggan

Form pelanggan digunakan untuk memasukkan data,

mengubah data dan menghapus data pelanggan.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

33

(3) Form karyawan

Form karyawan digunakan untuk memasukkan data

karyawan, mengubah data karyawan dan menghapus data

karyawan.

(4) Form Booking

Form booking digunakan untuk memasukkan data booking

yang telah di order oleh pelanggan.

(5) Form Peminjaman

Form peminjaman digunakan untuk memasukkan data

peminjaman mobil.

(6) Form Pengembalian

Form pengembalian digunakan untuk memasukkan data

pengembalian mobil.

(7) Form Pembayaran

Form pembayaran digunakan untuk mencatat data-data

pembayaran yang diterima oleh perusahaan.

b) Desain Output

Desain output berupa informasi tentang laporan-laporan

penerimaan kas dan laporan transaksi yang telah terjadi. Desain

output ini meliputi beberapa laporan berikut:

(1) Laporan Data Mobil

Laporan data mobil merupakan laporan tentang data-data

mobil yang dimiliki oleh perusahaan.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

34

(2) Laporan Data Pelanggan

Laporan data pelanggan merupakan laporan tentang data-data

pelanggan yang melakukan peminjaman mobil di Putra Surya

Rent Car.

(3) Laporan Data Karyawan

Laporan data karyawan merupakan laporan tentang data-data

karyawan yang bekerja di Putra Surya Rent Car.

(4) Laporan Penerimaan Kas All Periode

Laporan penerimaan kas periode merupakan laporan tentang

jumlah seluruh kas yang ada pada periode tertentu.

(5) Laporan Penerimaan Kas dari Denda Overtime Periode

Laporan penerimaan kas dari denda overtime periode

merupakan laporan tentang jumlah kas yang hanya berasal

dari denda overtime (keterlambatan pengembalian mobil).

(6) Laporan Penerimaan Kas dari Denda Kerusakan Periode

Laporan penerimaan kas dari denda kerusakan periode

merupakan laporan tentang jumlah kas yang hanya berasal

dari denda/ganti rugi kerusakan oleh pelanggan.

(7) Laporan Booking Mobil Periode

Laporan booking merupakan laporan yang berisi tentang

detail booking mobil pada periode tertentu.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

35

(8) Laporan Peminjaman Mobil Periode

Laporan peminjaman mobil merupakan laporan yang berisi

tentang detail peminjaman mobil pada periode tertentu.

(9) Laporan Pengembalian mobil Periode

Laporan pengembalian mobil merupakan laporan yang berisi

tentang detail pengembalian mobil. Dari laporan ini dapat

diketahui mobil mana saja yang sudah dikembalikan tepat

waktu.

4. Pengembangan Sistem

Nugroho Wijayanto (2004:521) mendefinisikan pengembangan

sistem sebagai daur dari suatu perkembangan sistem informasi mulai dari

konsepsi yang berwujud gagasan, proses pengembangannya hingga

implementasi dan operasionalnya. Menurut Jogiyanto (2005)

pengembangan sistem adalah proses penyusunan suatu sistem yang baru

untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

memperbaiki sistem yang telah ada. Mulyadi (2001:39) menjelaskan

pengembangan sistem merupakan langkah-langkah yang dilalui oleh

analisis sistem dalam mengembangkan sistem informasi.

a. Prinsip dan Tujuan Pengembangan Sistem

Dalam proses pengembangan sistem, ada beberapa prinsip yang

tidak boleh dilupakan. Menurut Jogiyanto (2005;38) prinsip-prinsip ini

adalah sebagai berikut:

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

36

1) Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen. Pengguna

informasi dari sistem ini adalah manajemen, sehingga sistem harus

dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.

2) Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.

Pengembangan sistem membutuhkan dana yang besar, oleh karena

itu harus mempertimbangkan hal berikut, yaitu semua altenatif

yang ada harus diinvestigasi dan investasi yang terbaik harus

bernilai.

3) Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.

Orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan

sistem ini harus merupakan orang yang terdidik tentang

permasalahan-permasalahan yang ada dan terhadap solusi-solusi

yang mungkin dilakukan.

4) Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses

pengembangan sistem. Tanpa adanya perencanaan dan koordinasi

yang kerja yang baik, maka proses pengembangan sistem tidak

akan berhasil dengan memuaskan.

5) Tahapan pengembangan sistem tidak harus urut. Langkah-langkah

dalam pengembangan sistem tidak harus urut, tetapi dapat

dilakukan secara bersama-sama, karena waktu adalah uang.

6) Jangan takut membatalkan proyek. Jika terjadi kasus-kasus tertentu

dimana suatu proyek terpaksa harus dihentikan karena sudah tidak

layak lagi, maka harus dilakukan dengan tegas.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

37

7) Dokumentasi harus ada untuk pedoman pengembangan sistem.

Dokumentasi yang dibuat dan dikumpulkan selama proses dari

pengembangan sistem dapat digunakan untuk bahan komunikasi

antara analis sistem dengan pemakai sistem.

Dalam proses pengembangan sistem, ada beberapa tujuannya. Tujuan

pengembangan sistem menurut Mulyadi (2001 :19 ) yaitu:

1) Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha

baru. Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika

perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan

usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan

selama ini.

2) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada, baik mengenai mutu, kecepatan penyajian, maupun

struktur informasinya. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh

perkembangan usaha perusahaan, sehingga menuntut sistem

akuntansi dapat menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang

lebih baik dan tepat penyajiannya, dengan struktur informasi yang

sesuai dengan tuntutan manajemen.

3) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengendalian

intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability)

informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap

mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan

perusahaan.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

38

4) Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi. Dalam memperhitungkan pengorbanan untuk

memperoleh informasi keuangan ternyata lebih besar dibandingkan

dengan manfaat yang diperoleh, sistem yang sudah ada perlu

dirancang kembali untuk mengurangi pengorbanan sumberdaya

bagi penyediaan informasi.

b. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem merupakan tahapan-tahapan

yang penting untuk menentukan arah dari pembuatan sistem. Untuk

metode pengembangan sistem, metode yang digunakan merupakan

metode SDLC ( System Development Life Cycle ). Metode SDLC

terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

1) Tahap Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahap pertama yang dilakukan

dalam pengembangan sebuah sistem. Hanif Al Fatta (2007:27)

menjelaskan tahapan analisis adalah tahapan dimana sistem yang

sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Dalam

analisis sistem dibagi menjadi tiga analisis, yaitu :

a) Analisis Kelemahan Sistem Lama

Metode yang digunakan dalam analisis terhadap sistem

yang lama adalah metode analisis PIECES (Performance,

Information, Economy, Control, Eficiency dan Service).

Menurut Hanif Al Fatta (2007:51), untuk mengidentifikasi

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

39

masalah sistem dari sistem lama, harus dilakukan analisis

terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan, efisiensi

dan pelayanan pelanggan.

(1) Performance (analisis kinerja)

Kinerja merupakan kemapuan menyelesaikan tugas

pelayanan dengan cepat sehingga sasaran atau tujuan

segera tercapai. Masalah kinerja diukur dengan jumlah

dan waktu tanggap dan jumlah produksi akan muncul

ketika tugas-tugas tidak mencapai tujuan sasaran.

(2) Information (analisis informasi)

Keadaan yang membutuhkan peningkatan informasi di

antaranya, kurangnya informasi yang relevan mengenai

keputusan sekarang, kurangnya informasi yang tepat

waktu, dan kurang akuratnya informasi. Sehingga

dibutuhkan evaluasi terhadap kemampuan sistem

informasi yang bisa menghasilkan informasi yang

bermanfaat. Dalam hal ini meningkatkan suatu kualitas

informasi tidak dengan menambah jumlah informasi,

karena jika terjadi banyaknya informasi yang ada

hanyalah muncul masalah baru.

(3) Economy (analisis ekonomi)

Analisis ekonomi merupakan penilaian sistem atau biaya

dan keuntungan yang akan didapatkan dari sistem yang

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

40

diterapkan. Hal yang harus diperhatikan dalam analisis ini

adalah biaya dan keuntungan. Biaya meliputi biaya tidak

diketahui, biaya tidak dapat dilacak ke sumber, dan biaya

terlalu tinggi. Sedangkan untuk keuntungan meliputi

pasar-pasar baru dapat dieksplorasi, pemasaran ini dapat

diperbaiki, dan pesanan-pesanan dapat ditingkatkan.

(4) Control (analisis pengendalian)

Untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau

mendeteksi kesalahan sistem serta menjamin keamanan

data dan informasi maka dipasang sebuah control. Hal-hal

yang harus diperhatikan yaitu :

(a) Keamanan atau kontrol yang lemah

(b) Kontrol atau keamanan yang berlebihan

(5) Eficiency (analisis efisisensi)

Ditujukan untuk menghasilkan output sebanyak-

banyaknya dengan input seminimal mungkin. Terdapat

beberapa alasan atau indikasi suatu sistem dikatakan tidak

efisien, yaitu ;

(a) Data di input atau di salin secara berlebihan

(b) Data di proses berlebihan

(c) Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber

daya manusia

(d) Informasi yang dihasilkan berlebihan

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

41

(e) Usaha yang dibutuhkan untuk tugas terlalu berlebihan

(f) Material yang dibutuhkan untuk tugas terlalu

berlebihan

(6) Service (analisis pelayanan pelanggan)

Merupakan analisis terhadap peningkatan pelayanan yang

diberikan oleh sistem. Kriteria sistem dikatakan buruk

jika sistem tersebut menghasilkan suatu produk yang

tidak akurat, tidak konsisten, dan tidak bisa dipercaya.

b) Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem dibutuhkan guna menunjang

penerapan sistem baru. Analisis tersebut guna memutuskan

bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru dibutuhkan

atau tidak. Kebutuhan sistem dibagi menjadi dua, yaitu :

(1) Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan yang

berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan

oleh sistem. Selain itu, berisi tentang informasi-informasi

yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem.

(2) Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional adalah tipe kebutuhan yang

berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem,

meliputi : operasional, kinerja, keamanan dan informasi.

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

42

c) Analis Kelayakan Sistem

Menurut Jogiyanto (2008:436) anaisis kelayakan

sistem merupakan analisis yang dilakukan untuk menentukan

apakah proyek pengembangan sistem layak dipertimbangkan

atau tidak. Hanif Al Fatta (2007:75) menyebutkan aspek yang

harus dianalisis kelayakannya adalah kelayakan teknis,

kelayakan operasional, kelayakan ekonomi dan kelayakan

hukum.

(1) Kelayakan Teknis

Kriteria kelayakan ini berhubungan dengan tingkat

dan karateristik teknologi dalam industri komputer serta

kemampuan perusahaan dalam menerapkan teknologi.

Jika teknologi yang dikehendaki untuk pengembangan

sistem merupakan teknologi yang mudah didapat, tingkat

pemakaian mudah, dan murah berarti bisa dikatakan

layak.

(2) Kelayakan Operasional

Kriteria kelayakan ini berhubungan dengan sistem

teknologi yang dihasilkan tersebut dapat dioperasikan

atau tidak. Faktor penting yang harus diperhatikan dalam

menguji kelayakan sistem operasional adalah kepuasan

pengguna sistem.

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

43

(3) Kelayakan Ekonomi

Aspek yang mendominasi aspek kelayakan adalah

aspek ekonomi. Terdapat beberapa metode kuantitatif

untuk melakukan analisis kelayakan.

(a) Metode Periode Pengembalian (payback period)

Metode ini digunakan untuk mengukur jumlah

tahun yang diperlukan untuk mendapatkan kembali

investasi awal yang telah dikeluarkan. Proyek yang

memiliki periode kembalian paling rendah menjadi

prioritas utama untuk dipilih. Rumus dari payback

period :

Jika Periode Pengembalian bernilai positif, berarti

investasi menguntungkan dan dikatakan layak.

(b) Metode Nilai Sekarang (Net Present Value)

Metode nilai sekarang bersih menggunakan

suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi arus

dari uang. Metode NPV dapat dihitung dari selisih

nilai proyek pada awal tahun yang dinilai dengan

tingkat suku bunga diskonto. Rumus untuk

menghitung besarnya NPV adalah

PP = 0 +

Total biaya pengembangan

Proceed tahun 1

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

44

Keterangan :

I : Tingkat Bunga Diskonto

Proceed : Total Manfaat-Total Biaya

Bila NPV bernilai lebih besar dari 0 (Nol), berarti

investasi menguntungkan dan dikatakan layak.

(c) Metode Tingkat Pengembalian Internal (Internal

Rate of Return)

Tingkat pengembalian internal (IRR) dari suatu

proyek sistem informasi dapat dihitung dengan

rumus :

(i2 – i1) . NPV1

IRR = i1 +

NPV1 – NPV2

Keterangan :

NPV = Net Present Value

i = Tingkat pengembalian

Bila nilai IRR lebih besar daripada nilai tingkat

bunga diskonto (i1), maka investasi dikatakan layak.

(4) Kelayakan Hukum

Suatu sistem dapat dikatakan layak secara hukum

jika memenuhi aturan dan undang-undang yang berlaku.

NPV = Nilai proyek +

Proceed 1 Proceed 2 Proceed 3 + + (1 + I)1 (1 + I)2 (1 + I)3

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

45

Misalnya menggunakan software asli dari pembuatnya,

tidak dalam bentuk bajakan, karena hal tersebut

melanggar undang-undang.

2) Tahap Desain Sistem

Pengertian desain sistem menurut Mulyadi (2001 : 51) adalah

suatu proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi dalam

alternatif rancangan sistem yang diajukan kepada pemakai

informasi untuk menjadi bahan pertimbangan. Tujuan utamanya

adalah memberikan gambaran secara umum tentang kebutuhan

informasi kepada sistem secara logika dan memberikan gambaran

yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer

komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.

Dalam tahap ini menentukan bagaimana membangun sistem

informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan untuk

memenuhi kebutuhan pemakai sistem. Dalam desain sistem

terdapat tiga desain, yaitu desain database, desain input dan desain

output.

a) Desain Database

Desain database merupakan proses merancang database

sebagai tempat data input dimasukkan dan diolah sehingga

menjadi informasi yang diperlukan. Desain database

merupakan desain dalam bentuk file dan database yang

memuat data input yang akan diolah dan ditampilkan pada

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

46

layar komputer maupun pada laporan tercetak Langkah-

langkah desain database yaitu :

(1) Menentukan kebutuhan file database untuk sistem yang

baru.

(2) Menetukan parameter dari file database.

b) Desain Input

Desain input merupakan desain media sebagai tempat

untuk memasukkan data-data ke dalam database. Tujuan

dilakukannya desain input adalah untuk mencapai keakuratan

yang tinggi, untuk mengefektifkan biaya pemasukan data dan

untuk menjamin pemasukan data sehingga dapat diterima dan

dimengerti oleh pemakai. Proses input pada sistem

terkomputerisasi melibatkan dua tahapan, yaitu :

(1) Data Capture (Penangkapan Data)

Tahap penangkapan data merupakan tahap dimana semua

data-data yang ada di seleksi untuk kemudian dimasukkan

(input). Terdapat juga aplikasi untuk melakukan

penangkapan data secara otomatis, yaitu dengan cara data-

data tersebut di foto, kemudian di scan dan akan telah

otomatis masuk ke database.

(2) Data Entry (Pemasukan Data)

Tahap pemasukan data adalah tahap dimana data-data

yang telah dipilih pada tahap sebelumnya kemudian

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

47

dimasukkan (input) ke dalam sistem dengan cara diketik

atau dengan scan otomatis.

c) Desain Output

Desain output merupakan hal yang tidak bisa diabaikan,

karena dengan adanya perancangan tersebut dapat

memudahkan bagi setiap pemakai info yang membutuhkan.

Tipe output ada dua, yaitu :

(1) Eksternal

Tipe output eksternal merupakan output sistem yang

memiliki tujuan untuk memberikan informasi diluar

organisasi pemakai. Contohnya faktur, cek.

(2) Internal

Tipe output internal merupakan output sistem yang

memiliki tujuan untuk memberikan informasi dari

lingkungan organisasi pemakai. Contohnya seperti

laporan-laporan manajerial.

3) Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Mulyadi (2005:53), Implementasi sistem adalah

pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan

koordinasi teknisi yang akan menajalankan sistem, pengajuan

sistem yang baru, dan pengubahan yang dilakukan untuk

membuat sistem informasi yang telah dirancang menjadi dapat

dilaksanakan secara profesional. Puncak segala kegiatan

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

48

pengembangan dan perancangan informasi terletak pada tahap

implementasi. Menurut Jogiyanto (2005 : 573) beberapa tahapan

implementasi yaitu :

(a) Menerapkan Rencana Implementasi

Supaya kegiatan implementasi nantinya dapat

beroperasi sesuai yang diharapkan, maka suatu rencana

implementasi perlu dibuat terlebih dahulu. Rencana

implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya

dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi

sistem.

(b) Melakukan Kegiatan Implementasi

Kegiatan implementasi dilakuka dengan dasar kegiatan

yang telah direncanakan dalam rencana implementasi.

Kegitan-kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap

implementasi ini adalah sebagai berikut:

(1)Pemilihan dan Pelatihan Personil, yaitu melakukan

pemilihan bagian mana yang akan menjalankan sistem

akuntansi penerimaan kas terkomputerisasi, kemudian

dilakukan pelatihan terhadap karyawan yang akan

mengoperasionalkan sistem tersebut.

(2)Pemilihan Tempat dan Instalasi Perangkat Keras dan

Perangkat Lunak

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

49

(3)Pemrograman dan Pengetesan Program, yaitu merupakan

kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh

komputer. Setelah program selesai dibuat kemudian

dilakukan pengetesan program untuk menemukan

masalah-masalah yang mungkin dapat terjadi.

(4)Pengetesan Sistem, yaitu dilakukan untuk memerikasa

kekompakan antar komponene sistem yang

diimplementasi. Tujuan utama dari penegetesan sistem ini

adalah untuk memastikan komponen dari sistem telah

berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

(5)Konversi Sistem

Proses konversi sistem merupakan proses

meletakkan sistem baru supaya siap mulai untuk dapat

digunakan. Menurut Jogiyanto (2005:586) terdapat

beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem,

yaitu sebagai berikut:

a. Konversi langsung

Pendekatan konversi langsung dilakukan dengan

mengganti sistem yang lama langsung dengan sistem

yang baru. Pada pendekatan konversi langsung ini,

sistem yang lama dihentikan sama sekali dan sistem

yang baru mulai dioperasikan. Pendekatan ini biasanya

dilakukan untuk sistem yang tidak terlalu besar.

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

50

Jogiyanto (2005:447)

Gambar 13. Pendekatan Konversi Langsung

b. Konversi paralel

Konversi paralel dilakukan dengan

mengoperasikan sistem yang baru bersama – sama

dengan sistem yang lama selama satu periode waktu

yang tertentu. kedua sistem ini dioperasikan bersama-

sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru telah

benar-benar beroperasi dengan sukses sebelum sistem

lama dihentikan.

Jogiyanto (2005:447)

Gambar 14. Pendekatan Konversi Paralel

c. Konversi Pilot

Konversi pilot biasanya dilakukan bila beberapa

sistem sejenis akan diterapkan pada beberapa area

terpisah (beberapa departemen, beberapa cabang atau

divisi). Konversi sistem dapat dilakukan pada sebuah

unit organisasi terlebih dahulu dan dinilai operasinya.

Sistem lama Sistem Baru

Sistem Lama

Sistem Baru

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

51

Jika sistem yang baru ini telah dapat beroperasi dengan

sukses, maka sistem baru ini mulai diterapkan ke semua

bagian-bagian yang lainnya.

Jogiyanto (2005:447)

Gambar 15. Pendekatan Konversi Pilot

d. Konversi bertahap

Konversi ini dilakukan dengan menerapkan

masing-masing modul sistem yang berbeda secara urut.

Tiap-tiap modul dioperasikan terlebih dahulu dan jika

telah sukses maka disusul oleh modul yang lainnya dan

seterusnya sampai semua modul berhasil dioperasikan.

Jogiyanto (2005:447)

Gambar 16. Pendekatan Konversi Bertahap

(c) Tindak Lanjut Implementasi

Setelah tahap implementasi selesai dilakukan, maka

perlu dilakukan tindak lanjut dengan melakukan evaluasi

hasil implementasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui

Sistem

Sistem Lama Baru

Sistem

Baru

Sistem Lama

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

52

apakah sistem yang telah dirancang masih memerlukan revisi

atau sudah siap untuk dijalankan.

5. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak merupakan elektronik yang disimpan oleh

komputer, data ini bisa berupa program atau instruksi yang akan

dijalankan atau catatan yang dibutuhkan oleh komputer untuk menjalankan

perintah yang dilaksanakannya. Dalam perancangan sistem akuntansi

penerimaan kas terkomputerisasi ini, penulis menggunakan aplikasi

Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai tampilannya dan menggunakan aplikasi

Microsoft Access 2007 sebagai databasenya.

a. Microsoft Access 2007

Menurut Firdaus (2006), Microsoft Access adalah sebuah sistem

pengelolaan database yang bersifat RDBMS (Relational Database

Management Sistem). Access akan menyusun informasi yang banyak

secara sistematis dan disimpan ke dalam komputer dalam bentuk tabel

pada sebuah database.

Access dapat digunakan untuk membuat basis aplikasi database

dalam waktu relatif singkat, yang semuanya dapat dilakukan secara

visual. Dengan menggunakan Access juga, proses pencarian,

pengurutan, penghapusan dan pengelompokan data jauh lebih mudah.

Kemampuan yang dimiliki Access selain menyimpan data ke dalam

table, Access juga dapat menampilkan Queries, Form, Report dan

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

53

penggunaan di luar Access, seperti VBA (Visual Basic Aplication), OL

E (Object Linking Embedding), XML (Extended Markup Language).

Menurut Edhi Sutanta, (2004 : 18 ) Database atau basis data

merupakan suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang

disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu

sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada) maka

kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol

(controllel redundancy), data disimpan dengan cara-cara tertentu

sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali.

Dalam Microsoft Access ada beberapa fitur utama (Firdaus :

2006), yaitu:

1) Tabel

Tabel merupakan sekumpulan data atau informasi spesifik

mengenai subjek tertentu yang disusun dalam bentuk kolom dan

baris. Kolom atau field berisi judul yang mewakili sekumpulan baris.

Sedangkan baris atau disebut record, berisi kumpulan data yang

memiliki karakteristik dan pengertian yang sama.

2) Query

Query ini berarti mendefinisikan sebuah data. Yaitu

memanipulasi data dan mengendalikan manipulasi data tersebut

melalui bahasa.

Page 44: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

54

3) Formulir

Formulir dibuat untuk menampilkan field-field yang

dibutuhkan dan label penjelasannya dibuat dalam tampilan yang

menarik.

4) Report

Report atau biasa disebut dengan laporan digunakan untuk

menampilkan dan mencetak informasi yang berasal dari tabel dan

query. Report biasa disebut dengan hasil akhir pengolahan database

yang menggunakan Microsoft Access.

b. Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut Abdul Rajaq (2005:4) Visual basic merupakan salah satu

bahasa pemrograman yang berbasis GUI (Graphic User Interface).

Didalamnya berisi perintah-perintah untuk melakukan tugas-tugas

tertentu. Tugas-tugas tersebut dapat dijalankan apabila ada respon dari

pemakai atau user. Respon tersebut berupa kejadian tertentu, misalnya

memilih tombol, memilih menu dan sebagainya. Beberapa kemampuan

Visual basic antara lain:

1) Membuat program aplikasi berbasis windows.

2) Membuat objek-objek pembantu program, misalnya file help,

kontrol ActiveX dan sebagainya.

3) Menguji program dan menghasilkan program akhir berekstensi

EXE yang langsung dapat dijalankan.

Page 45: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

55

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Noorita Ambarsari (2011) yang berjudul

“Perancangan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Terkomputerisasi pada

Golden Goal Futsal Yogyakarta”.

Penelitian tersebut menyatakan bahwa dalam sistem akuntansi yang

lama masih manual, dokumen dan catatan yang digunakan masih sangat

sederhana yakni berupa kertas dan buku yang dibuat berkolom, transaksi

DP belum ditulis dalam buku catatan sehingga menyulitkan operator saat

terjadi pelunasan sewa lapangan, sistem yang berjalan belum dapat

menyajikan informasi mengenai data lapangan secara tepat dan akurat,

laporan penerimaan kas belum disajikan secara tepat waktu karena harus

dilakukan perhitungan secara manual.

Dari permasalahan tersebut kemudian penulis melakukan

pengembangan sistem akuntansi penerimaan kas pada Golden Goal Futsal

Yogyakarta. Hasil akhir dari perancangan ini menghasilkan form booking

lapangan 1, form booking lapangan 2, form reservasi, form pelunasan,

form input data karyawan, dan form input data pelanggan. Laporan yang

dihasilkan adalah laporan data karyawan, laporan data pelanggan, laporan

reservasi lapangan, laporan pembayaran lapangan, laporan penerimaan kas

harian, laporan penerimaan kas bulanan.

Persamaan penelitian tersebut dengan yang akan diteliti adalah

sama-sama merancang dan mengembangkan sistem penerimaan kas pada

perusahaan jasa. Perbedaannya terletak pada lokasi penelitian, dalam

Page 46: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

56

penelitian tersebut berlokasi pada tempat futsal, sedangkan yang akan

diteliti berlokasi pada Rental Mobil.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Pitaloka Br Ginting (2011) yang

berjudul “Perancangan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Terkomputerisasi pada Jogja House of Laundry (J.H.O.L)”.

Penelitian tersebut menyatakan bahwa sistem yang lama yang ada

pada Jogja House of Laundry (J.H.O.L) masih manual dan rawan terhadap

kesalahan pencatatan yaitu pada saat menuliskan nota penjualan, terutama

pada saat perhitungan total biaya jasa laundry yang harus dibayar oleh

pelanggan, pelanggan sering mengeluh bahwa cuciannya sering tertukar

dengan pelanggan lain, sistem yang lama tidak efisien karena

membutuhkan waktu yang lama untuk membuat laporan penerimaan kas

harian.

Dari permasalahan diatas kemudan penulis melakukan analisis dan

pengembangan terhadap sistem akuntansi penerimaan kas pada Jogja

House of Laundry (J.H.O.L). hasil dari pengembangan tersebut telah

menghasilkan sistem akuntansi yang baru dan terkomputerisasi dengan

memiliki tampilan antarmuka form produk jasa, form pelanggan, form

order, form karyawan, form pewangi dan form pembayaran. Laporan yang

dapat dihasilkan yaitu laporan pelanggan, laporan karyawan, laporan

order, laporan struk (pembayaran), laporan penerimaan kas per periode,

laporan penerimaan kas all.

Page 47: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

57

Persamaan penelitian tersbut dengan yang akan diteliti adalah sama-

sama merancang dan mengembangkan sistem penerimaan kas pada

perusahaan jasa. Perbedaannya terletak pada lokasi penelitian, dalam

penelitian tersebut berlokasi pada Laundry, sedangkan yang akan diteliti

berlokasi pada Rental Mobil.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Deny Setyawan Purwandaru (2009) yang

berjudul “Perancangan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Terkomputerisasi pada Instalasi Rawat Inap RSBK, BP/RB Rizki Amalia

Medika Kulon Progo”.

Penelitian tersebut menyatakan bahwa sistem yang lama yang ada

pada Instalasi rawat inap RSBK, BP/RB Rizki Amalia Medika Kulon

Progo pada sistem penerimaan kas masih tergolong manual, mereka

kesulitan dalam pengelolaan data serta penyusunan laporan keuangan.

Distribusi informasi pada RSBK, BP/RB Rizki Amalia Medika kurang

berjalan secara maksimal. Pengendalian intern sistem penerimaan kas pada

RSBK, BP/RB Rizki Amalia Medika kurang memadai.

Dari permasalahan diatas kemudian penulis melakukan analisis dan

pengembangan pada sistem penerimaan kas pada RSBK, BP/RB Rizki

Amalia Medika. Hasil dari penelitian tersebut menghasilkan sistem

akuntansi penerimaan kas yang baru dan terkomputerisasi dengan

memiliki tampilan antarmuka Form Data Pasien, Form Data dokter,

Formdata pegawai, Form Data Ruang, Form Data rawat Inap, Form Data

Diagnosa, Form Data Pembayaran. Laporan yang dapat dihasilkan adalah

Page 48: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

58

Laporan Pasien, Laporan Dokter, Laporan Ruang, Laporan Pembayaran

dan Laporan Klaim Asuransi.

Persamaan penelitian tersebut dengan yang akan diteliti adalah

sama-sama merancang dan mengembangkan sistem penerimaan kas pada

perusahaan jasa. Perbedaannya terletak pada lokasi penelitian, dalam

penelitian tersebut berlokasi pada Rumah Sakit, sedangkan yang akan

diteliti berlokasi pada Rental Mobil.

C. Kerangka Berfikir

Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang

berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat

segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan

tunai, pelunasan piutang atau transaksi lain yang dapat menambah kas

perusahaan. Penerimaan kas merupakan faktor yang penting dalam

menunjang keberlangsungan hidup suatu perusahaan. Karena sebuah

perusahaan jasa mendapatkan keuntungan utamanya dari penjualan jasa yang

merupakan penerimaan kas bagi perusahaan.

Sistem akuntansi penerimaan kas adalah sistem yang menangani

transaksi-transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas. Dengan

adanya sistem akuntansi penerimaan kas yang berbasis komputer, perusahaan

akan banyak memperoleh manfaat berupa proses pengolahan data transaksi

yang cepat dibandingkan sistem yang dilakukan secara manual. Begitu juga

untuk mendapatkan informasi, dengan adanya sistem akuntansi penerimaan

Page 49: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

59

kas yang berbasis komputer untuk memporoleh informasi yang cepat dan

tepat sangat mudah.

Perancangan sistem akuntansi penerimaan kas dengan pendekatan

database mampu mengakomodasi kebutuhan informasi suatu perusahaan.

Program database yang digunakan adalah Microsoft Access 2007 sedangkan

tampilannya menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Aplikasi ini dipilih

karena pembuatan dan pengelolaannya mudah, selain itu juga mudah

dimengerti oleh orang awam dan cukup baik. Sistem ini akan dirancang

berdasarkan komponen-komponen yang berhubungan dengan sistem

akuntansi penerimaan kas pada Putra Surya Rent Car. Perancangan

diharapkan mampu menghemat proses pengelolaan administrasi.

Perancangan sistem akuntansi penerimaan kas yang akan dilakukan

melibatkan beberapa desain utama, yaitu desain input, desain database, dan

desain output. Desain input berupa perancangan form meliputi Form Mobil,

Form Pelanggan, Form Karyawan, Form Booking, Form Peminjaman, Form

Pengembalian dan Form Pembayaran. Desain database berupa perancangan

tabel meliputi Tabel Mobil, Tabel Pelanggan, Tabel karyawan, Tabel

Booking, Tabel kas dan Tabel Pinjam. Sedangkan untuk desain outputnya

berupa perancangan laporan - laporan meliputi Laporan data mobil, Laporan

data karyawan, Laporan data pelanggan, Laporan booking mobil periode,

Laporan penerimaan kas Periode, laporan peminjaman mobil periode dan

Laporan pengembalian mobil.

Page 50: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

60

D. Tahapan Pengembangan Sistem

Tahap-tahap dalam perancangan sistem akuntansi penerimaan kas, yaitu:

Gambar 17. Tahap Pengembangan Sistem

E. Pertanyaan Penelitian

Dari penjelasan di atas, maka muncul pertanyaan penelitian yang

disusun oleh penulis, yaitu:

1. Fungsi apa saja yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada

Putra Surya Rent Car?

2. Bagaimana prosedur dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada Putra

Surya Rent Car?

3. Dokumen apa saja yang ada dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada

Putra Surya Rent Car?

4. Bagaimanakah sistem pengendalian pada sistem akuntansi penerimaan kas

pada Putra Surya Rent Car?

5. Catatan apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas

pada Putra Surya Rent Car?

Analisis Sistem

Perancangan Sistem

Implementasi Sistem

Page 51: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Akuntansieprints.uny.ac.id/8868/3/bab 2 -08412144044.pdf · organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat

61

6. Bagaimana bagan alir data dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada

Putra Surya Rent Car?

7. Bagaimana analisis sistem akuntansi penerimaan yang sudah berjalan pada

Putra Surya Rent Car?

8. Bagaimana perancangan sistem akuntansi penerimaan kas terkomputerisasi

yang sesuai pada Putra Surya Rent Car?

9. Bagaimana implementasi sistem akuntansi penerimaan kas

terkomputerisasi pada Putra Surya Rent Car?