bab ii kajian pustaka 2.1 landasan teori 2.1.1...
TRANSCRIPT
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Prosedur
Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan
untuk mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan
tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan baik itu swasta maupun pemerintah
hendaknya memiliki prosedur dasar pelaksanaan kerja untuk menunjang
kelancaran operasioanal perusahaan. Dengan adanya prosedur yang memadai
maka pengendalian dan tujuan yang akan dicapai dalam suatu organisasi dapat
berjalan dengan baik. Menurut Mulyadi (2008:5), Prosedur adalah suatu urutan
kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen
atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap
transaksi organisasi yang terjadi berulang-ulang. Menurut Nafarin (2007:9),
Prosedur adalah urutan-urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna
menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. Menurut Azhar Susanto (2004:198),
Prosedur adalah rangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-
ulang dengan cara yang sama.
Berdasarkan uraian mengenai definisi prosedur diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa prosedur adalah adalah suatu urutan langkah-langkah
pemrosesan data atau urutan kegiatan secara sistematis dan jelas yang melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin
6
penanganan secara seragam terhadap suatu transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang.
2.1.2 Karakteristik Prosedur
Berikut ini adalah beberapa karakteristik prosedur menurut Mulyadi
(2008: 8), diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.
b) Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan
menggunakan biaya yang seminimal mungkin.
c) Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.
d) Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab.
2.1.3 Pengertian Kas
Kas merupakan aktiva yang paling mudah untuk dicairkan pada suatu
perusahaan, karena kas sebagai aktiva lancar terlibat langsung maupun tidak
langsung dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Kas selain digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan, dalam sehari-hari juga diperlukan untuk
mengadakan investasi baru dari aktiva tetap.
Dalam susunan neraca, pos ini termasuk harta yang paling sering
mengalami mutasi dikarenakan hampir sebagian besar transaksi perusahaan akan
mengurangi jumlah kas, misalnya: pembelian bahan, jasa, penjualan, pembayaran
gaji dan upah serta biaya lain-lain. Oleh karena itu, kas adalah harta lancar yang
sangat penting yang merupakan alat pertukaran dan juga dipakai sebagai alat
pengukur dalan akuntansi atau dalam dunia perekonomian. Menurut Ely Suhayati
7
dan Sri Dewi Anggadini (2009:143), kas adalah uang tunai yang dapat digunakan
sebagai alat bayar atau alat tukar dalam transaksi keuangan. Menurut Zaki
Baridwan (2004:83), kas adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk
pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah
sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lainnya yang
dapat diambil sewaktu-waktu. Menurut Soemarso S.R (2009:296), kas adalah
segala sesuatu (baik yang berbentuk uang/bukan) yang dapat tersedia dengan
segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.
Dari bebarapa definisi yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa kas adalah uang dan surat berharga yang merupakan alat
pertukaran maupun pelunasan dalam transaksi keuangan dan juga dipakai sebagai
alat pengukur dalam akuntansi atau dalam dunia perekonomian.
2.1.4 Pengertian Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas adalah transaksi keuangan yang menyebabkan Asset
berupa kas yang dimiliki perusahaan berkurang. Transaksi pengeluaran kas dicatat
melalui formulir elektronik pengeluaran kas berdasarkan bukti-bukti transaksi
yang mendukung seperti bukti penerimaan barang, order pembelian dan yang
lainnya lalu dibukukan oleh komputer melalui jurnal pengeluaran kas.
Pengurangan kas yang disebabkan oleh beban usaha seperti bunga, selisih kurs
lainnya dicatat pada memorial.
Dalam perusahaan, pengeluaran kas merupakan suatu transaksi yang
sering terjadi. Menurut Mulyadi (2008:543), pengeluaran kas adalah suatu catatan
yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun
8
dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Menurut
Soemarso S.R (2009:297), Pengeluaran kas adalah suatu transaksi yang
menimbulkan berkurangnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang
diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun hasil transaksi
yang menyebabkan berkurangnya kas. Menurut Azhar Susanto (2004:211),
pengeluaran kas adalah transaksi yang mengakibatkan berkurangnya saldo kas
tunai dan atau rekening bank milik perusahaan, baik karena pembelian tunai,
pembayaran utang maupun pengeluaran-pengeluaran lainnya.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengeluaran kas adalah
suatu hal yang melibatkan catatan-catatan atas transaksi-transaksi yang
mengakibatkan berkurangnya saldo-saldo kas tunai, dan atau rekening bank milik
perusahaan baik yang berasal dari pembelian tunai, pembayaran utang,
pengeluaran transfer maupun pengeluaran-pengeluaran lainnya.
2.1.5 Dokumen Pengeluaran Kas
Menurut Mulyadi (2008:510), dokumen yang digunakan dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah:
1) Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian
kasir sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dokumen ini
berfungsi juga sebagai surat pemberitahuan yang dikirim kepada kreditur
dan berfungsi pula sebagai dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya
utang.
9
2) Cek
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank
melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang
namanya tercantum pada cek. Ada dua pilihan dalam penggunaan cek
untuk pembayaran yaitu cek atas nama dan cek atas unjuk. Cek atas nama
dibuat dengan cara mengisi nama orang atau perusahaan yang akan
menerima pembayaran melalui cek. Cek atas unjuk merupakan cek yang
bisa langsung dicairkan ke bank.
3) Permintaan cek
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan
pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.
Bukti kas keluar ini dibuat sebagai perintah kepada fungsi keuangan untuk
membuat cek sebesar jumlah yang tercantum di dalam dokumen tersebut.
2.1.6 Catatan Akuntansi Pengeluaran Kas
Menurut Mulyadi (2008: 513), adapun catatan akuntansi yang digunakan
dalam sistem pengeluaran kas dengan cek adalah:
1) Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam mencatat transaksi pembelian digunakan jurnal pembelian dan
untuk pengeluaran kas digunakan jurnal pengeluaran kas. Dokumen
sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal pengeluaran
kas adalah faktur dari pemasok yang telah dicap lunas oleh fungsi kas.
10
2) Register Cek.
Dalam mencatat transaksi pembelian digunakan dua jurnal yaitu register
bukti kas keluar dan register cek. Register bukti kas keluar digunakan
untuk mencatat utang yang timbul dan register cek digunakan untuk
mencatat pengeluaran kas dengan cek.
2.1.7 Fungsi-Fungsi Terkait dalam Pengeluaran Kas
Menurut Mulyadi (2008:513), fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan cek adalah:
1) Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas
Suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian
jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan
mengajukan permintaan cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang).
Permintaan cek ini harus mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi
yang bersangkutan.
2) Fungsi Kas
Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi ini
bertanggung jawab dalam mengisi cek, dan memintakan otorisasi atas
cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur melalui pos atau membayar
langsung kepada kreditur.
3) Fungsi Akuntansi
Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi akuntansi
bertanggung jawab atas:
11
a) Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan
persediaan, fungsi ini berada di bagian kartu persediaan dan bagian
kartu biaya.
b) Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas
atau register cek. Fungsi ini berada di tangan bagian jurnal.
c) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada
fungsi kas dalam pengeluaran cek sebesar yang tercantum dalam
dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk
melakukan verifikasi kelengkapan dan keaslian dokumen
pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
4) Fungsi Pemeriksaan Intern
Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi ini
bertanggung jawab untuk melaksanakan penghitungan kas (cash count)
secara periodik dan mencocokan hasil perhitungannya dengan saldo kas
menurut catatan akuntansi (rekening kas dalam buku besar). Fungsi ini
bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan intern secara
mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada di tangan dan
membuat rekonsiliasi bank secara periodik.
2.1.8 Formulir Pengeluaran Kas
Menurut Zaki Baridwan (2009:194), formulir-formulir yang digunakan
dalam pengeluaran kas adalah:
1) Voucher atau Voucher Check
12
Merupakan formulir yang digunakan sebagai surat perintah membayar
uang kepada kasir.
2) Voucher Register (Daftar Voucher)
Merupakan buku jurnal yang digunakan untuk mencatat voucher-voucher
yang dikeluarkan.
3) Check Register (Daftar Cek)
Merupakan buku jurnal yang digunakan untuk mencatat cek-cek yang
dikeluarkan.
2.1.9 Prosedur Pengeluaran Kas
Sistem pengeluaran kas juga memiliki prosedur yang dirancang
sedemikian rupa sehingga terhindar dari pencurian, kehilangan kas ataupun
pengeluaran-pengeluaran yang tidak tepat pengalokasiannya, sehingga hanya
pengeluaran-pengeluaran yang telah disetujui dan betul-betul untuk kegiatan
perusahaan saja yang dicatat dalam pembukuan perusahaan. Prosedur pengeluaran
kas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan
sebuah transaksi atau pembayaran biaya. Selain itu, prosedur pengeluaran kas
dapat diartikan pula sebagai prosedur pengeluaran cek untuk melunasi utang yang
sudah disetujui dan mencatat pengeluaran kas, serta pengeluaran-pengeluaran lain
yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan.
Menurut Zaki Baridwan (2009:201), alur dalam prosedur pengeluaran
kas yaitu:
13
a) Bagian akuntansi (buku besar) menerima voucher lembar ke-3 dari
bagian utang. Voucher tersebut dicatat dalam voucher register dan
kemudian diserahkan ke pemegang kartu persediaan.
b) Bagian akuntansi (persediaan) mencatat voucher dalam kartu persediaan
dan kemudian mengarsipkan voucher tersebut urut nomor.
c) Pada tanggal jatuh tempo, bagian utang menyerahkan voucher lembar
pertama dan kedua ke bagian pengeluaran uang.
d) Bagian pengeluaran uang memeriksa voucher dan bukti pendukungnya
kemudian menulis cek. Data tentang cek dituliskan dalam voucher
lembar pertama dan kedua. Cek beserta lembar kedua voucher diserahkan
pada supplier dan voucher lembar pertama di serahkan ke bagian
akuntansi (buku besar).
e) Bagian akuntansi (buku besar) mencatat voucher dalam check register,
menuliskan tanggal dan nomor cek dalam voucher register dan
menyimpan voucher dalam arsip urut nomor.
f) Bagian akuntansi (buku besar) setiap periode (misalnya bulanan)
menjumlahkan voucher register dan check register dan mempostingnya
ke dalam buku besar.
g) Laporan bank setiap bulan diterima oleh internal auditor. Laporan ini
oleh internal auditor akan direkonsiliasi dengan catatan kas.
Prosedur pengeluaran kas diatas merupakan prosedur pengeluaran kas untuk
pembelian barang. Penjelasan mengenai prosedur pengeluaran kas diatas untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut:
14
Voucher
register
Gambar 2.1
Prosedur Pengeluaran Kas
Supplier Pengeluaraan
uang
Akutansi Internal Auditor
Bank Buku Besar Kartu Persediaan
Sumber : Zaki Baridwan, 2009
Keterangan :
A : Voucher lembar pertama dan kedua dari Bagian Utang
B : Voucher lembar ketiga dari Bagian Utang
N : Arsip
B
A
Voucher Voucher
Voucher Voucher
Kartu
Persedia
an
Cek Cek
Voucher N
Cek
Register
N
Laoran
Bank Laporan
Bank Buku
Besar
15
2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Kepada Rekanan
pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali yang telah dilakukan oleh Oka Trisnayanti
(2008), yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
sistem akuntansi pengeluaran kas kepada rekanan pada PT. PLN (Persero)
Distribusi Bali. Tujuannya adalah untuk mengetahui sistem akuntansi pengeluaran
kas kepada rekanan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali. Teknik analisis data
yang digunakan adalah deskriptif komparatif yaitu metode analisis data dengan
membandingkan teori yang ada dengan praktek yang berlangsung pada
perusahaan. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara,
observasi dan dokumentasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah pada penelitian ini membahas mengenai prosedur pengeluaran
kas sedangkan penelitian sebelumnya membahas tentang sistem akuntansi
pengeluaran kas kepada rekanan. Perbedaan lainnya terletak pada metode
pengumpulan data serta lokasi penelitiannya.