bab ii kajian pustaka 2.1 konsep dan definisi 2.1.1 …ii.pdf · kesehatan. sumber keuangan,...

31
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 Kemiskinan Istilah kemiskinan sangat mudah diucapkan tetapi tidak gampang untuk menentukan yang miskin itu yang seperti apa, siapa yang tergolong miskin, dan seterusnya (Sumedi, 2004). Miskin tidak dapat dibicarakan secara mutlak (absolut) melainkan bersifat relatif (nisbi) seperti perbedaan antara miskin dan kaya (Heriyanto, 2000). Kemiskinan dapat dilihat dari berbagai segi, baik dari pendapatan, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, laju pertumbuhan ekonomi, inflasi, ketahanan pangan, pembangunan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW), perkembangan usaha ekonomi kerakyatan, ketimpangan struktur usaha, ketidakberdayaan, kesejahteraan sosial, ketimpangan gender, kesenjangan antar golongan dan wilayah, pembangunan sumber daya manusia. Menurut Bank Dunia, kemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk memperoleh standar hidup yang minimal atau kemiskinan dapat juga diartikan mengenai keadaan melarat dan ketidakberuntungan atau suatu keadaan minus (deprivation). Kemiskinan juga berkaitan dengan rendahnya tingkat pendapatan dan kepemilikan harta, kelemahan fisik, isolasi, kerentanaan dan ketidakberdayaan (Chambers, 1987). Kondisi kemiskinan sampai saat ini diukur dengan kriteria dan standar yang berbeda-beda. Namun pada prinsipnya ada dua kategori kemiskinan, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif (Todaro &

Upload: duongthu

Post on 28-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep dan Definisi

2.1.1 Kemiskinan

Istilah kemiskinan sangat mudah diucapkan tetapi tidak gampang untuk

menentukan yang miskin itu yang seperti apa, siapa yang tergolong miskin, dan

seterusnya (Sumedi, 2004). Miskin tidak dapat dibicarakan secara mutlak

(absolut) melainkan bersifat relatif (nisbi) seperti perbedaan antara miskin dan

kaya (Heriyanto, 2000). Kemiskinan dapat dilihat dari berbagai segi, baik dari

pendapatan, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, laju pertumbuhan ekonomi,

inflasi, ketahanan pangan, pembangunan infrastruktur sosial ekonomi wilayah

(PISEW), perkembangan usaha ekonomi kerakyatan, ketimpangan struktur usaha,

ketidakberdayaan, kesejahteraan sosial, ketimpangan gender, kesenjangan antar

golongan dan wilayah, pembangunan sumber daya manusia.

Menurut Bank Dunia, kemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang

untuk memperoleh standar hidup yang minimal atau kemiskinan dapat juga

diartikan mengenai keadaan melarat dan ketidakberuntungan atau suatu keadaan

minus (deprivation). Kemiskinan juga berkaitan dengan rendahnya tingkat

pendapatan dan kepemilikan harta, kelemahan fisik, isolasi, kerentanaan dan

ketidakberdayaan (Chambers, 1987). Kondisi kemiskinan sampai saat ini diukur

dengan kriteria dan standar yang berbeda-beda. Namun pada prinsipnya ada dua

kategori kemiskinan, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif (Todaro &

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

14

Smith, 2006). Kemiskinan absolut adalah suatu kondisi dimana tingkat

pendapatan seseorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti

kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan. Kemiskinan relatif

adalah perhitungan kemiskinan yang didasarkan pada proporsi dan distribusi

pendapatan dalam suatu daerah, karena lebih berkaitan dengan distribusi

pendapatan antar berbagai lapisan masyarakat.

Menurut Friedman (2004), kemiskinan juga berarti ketidaksamaan

kesempatan untuk mengakumulasikan basis kekuasaan sosial. Basis kekuasaan

sosial ini meliputi modal produktif seperti tanah, alat produksi, perumahan,

kesehatan. sumber keuangan, organisasi sosial dan politik yang dapat digunakan

untuk kepentingan bersama seperti koperasi, partai potitik, organisasi sosial,

jaringan sosial, pengetahuan dan ketrampilan, serta informasi yang berguna untuk

kemajuan hidup (Friedman dalam Suharto, dkk., 2004).

Syahyuti (2006), menyatakan bahwa miskin adalah suatu keadaan dimana

seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai sengan taraf kehidupan

kelompoknya dan tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental dan pikirannya

dalam kelompok itu. Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai kondisi dimana

seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya

untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan secara layak dan

bermartabat (TKPK Provinsi Bali, 2006).

Kemiskinan adalah suatu kondisi penduduk, seseorang yang tidak mampu

untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarga yang menjadi tanggung

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

15

jawabnya secara optimal karena kurangnya kepemilikan faktor faktor pendukung

baik yang bersifat materi , non materi, fisik dan juga non fisik..

Menurut Bank Dunia (2003), penyebab dasar kemiskinan adalah

kegagalan kepemilikan terutama tanah dan modal, terbatasnya ketersediaan

kebutuhan dasar pelayanan dan prapelayanan, kebijakan pembangunan yang bias

perkotaan dan bias sektor, adanya perbedaan kesempatan diantara anggota

masyarakat dan sistem yang kurang mendukung, adanya perbedaan sumber daya

manusia dan perbedaan antara sektor ekonomi, rendahnya produktivitas dan

tingkat pembentukan modal dalam masyarakat, budaya hidup yang dikaitkan

dengan kemampuan mengelola sumber daya alam dan lingkungan, tidak adanya

tata pemerintahan yang baik dan bersih, dan pengelolaan sumber daya alam yang

berlebihan dan tidak berwawasan lingkungan.

Pendekatan penanggulangan kemiskinan berakibat pada perubahan cara

pandang terhadap hubungan negara dan masyarakat, khususnya masyarakat

miskin. Pelaksanaan kewajiban negara untuk mendahulukan, menghormati,

melindungi, dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat miskin akan membuat

proses tersebut lebih progresif dan tidak terhalang oleh ketersediaan sumber daya

dan sumber dana. Pemerintah dapat memilih alat -alat kebijakan dalam bentuk

program dan kegiatan melalui penetapan anggaran maupun aturan perundang-

undangan untuk melaksanakan kewajiban dalam pemenuhan hak-hak dasar secara

bertahap. Pemerintah juga dapat menentukan skala prioritas agar anggaran dapat

lebih efisien dan berpihak kepada masyarakat miskin.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

16

Kemiskinan di Indonesia terjadi akibat adanya budaya miskin yang terlihat

seolah dipelihara oleh masyarakat, contohnya seperti kurang berusaha dan

berinovasi untuk mendapatkan pendapatan tambahan. Kebijakan-kebijakan

ekonomi di Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh lapisan

masyarakat. Kebijakan ini mengakibatkan penduduk miskin tidak mampu

mengakses modal awal untuk melakukan usaha sampingan agar memperoleh

pendapatan tambahan. Lokasi kemiskinan yang terdapat di Indonesia terdiri atas

dua jenis, pertama adalah kemiskinan di kawasan perkotaan, kedua adalah

kemiskinan di kawasan perdesaan. Kedua kemiskinan ini memiliki karakteristik

yang berbeda dan memerlukan strategi pengentasan kemiskinan yang berbeda.

Fenomena ini terjadi baik oleh penduduk asli kota yang tidak mampu bersaing

dengan penduduk pendatang atau sebaliknya. Kemiskinan di kawasan perdesaan

merupakan kemiskinan yang terjadi di desa-desa yang ada di Indonesia. Penduduk

miskin di desa pada umumnya terjebak dalam kondisi kemiskinan akibat tidak

memilikinya modal, baik fisik maupun non fisik, atau dengan kata lain tidak

memiliki faktor produksi. Sebagai contoh, petani-petani yang ada di desa-desa

kebanyakan petani penggarap. Dikarenakan hanya petani penggarap, para petani

tersebut memiliki sistem pendapatan bagi hasil dengan pemilik lahan dan pada

umumnya pendapatan yang didapat tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Petani penggarap juga pada umumnya tidak memiliki lahan sehingga tidak

memiliki jaminan ketika akan meminjam modal ke bank. Dengan kata lain,

kebijakan kredit bagi usaha mikro kecil dan menengah (umkm) masih belum

menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, pada umumnya, penduduk di

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

17

desa kurang memiliki keahlian khusus selain bertani. Hal ini menyulitkan

penduduk desa untuk memiliki keahlian lain sebagai modal untuk usaha. Fakta

lain yang terdapat dalam kemiskinan di perdesaan adalah penduduk usia muda

banyak yang merantau, sehingga secara komposisi penduduk, penduduk miskin di

desa pada umumnya penduduk dengan usia cenderung tua dan sudah tidak

produktif. Dalam penanggulangan masalah kemiskinan melalui program bantuan

langsung tunai (BLT) BPS telah menetapkan 14 (empat belas) kriteria keluarga

miskin, seperti yang telah disosialisasikan oleh Departemen Komunikasi dan

Informatika (2005), rumah tangga yang memiliki ciri rumah tangga miskin, yaitu:

1) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang

2) Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.

3) Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas

rendah/tembok tanpa diplester.

4) Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga

lain.

5) Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

6) Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air

hujan.

7) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak

tanah.

8) Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.

9) Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.

10) Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

18

11) Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.

12) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 0,

5 ha. Buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan

lainnya dengan pendapatan di bawah Rp 600.000 per bulan.

13) Pendidikan tertinggi kepala kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat

SD/hanya SD.

14) Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp 500.000,

seperti: sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau

barang modal lainnya.

2.1.2 Morbiditas

Morbiditas sangat erat kaitannya dengan tingkat kemiskinan di suatu

daerah karena apabila penduduk banyak dalam kondisi yang tidak sehat maka

mereka akan tidak bisa melaksanakan aktifitas dan bekerja sehingga pemenuhan

terhadap hak dasarnya tidak dapat terlaksana. Untuk dapat mengetahui lebih jauh

lagi tentang morbiditas maka perlu diketahui lebih jauh tentang arti dari

morbiditas itu sendiri. Morbid berasal dari bahasa Latin yang berarti kondisi sakit

atau menjadi sakit. Pada pengobatan dan epidemiologi, kata morbiditas dapat

merujuk kepada pernyataan terkena penyakit (dari bahasa Latin ) morbidus berarti

sakit, tidak sehat, derajat kerasnya penyakit, meratanya penyakit, jumlah kasus

pada populasi, insiden penyakit, jumlah kasus baru pada populasi. Cacat terlepas

dari akibat (contoh cacat disebabkan oleh kecelakaan), (www.kingsasaqi65

.blogspot.com, 2013).

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

19

Menurut kamus kesehatan, morbiditas adalah keadaan sakit, terjadinya

penyakit atau kondisi yang mengubah kesehatan dan kualitas hidup

(www.kamuskesehatan.com, 2014). Di Indonesia pengertian morbiditas

(kesakitan) adalah kondisi seseorang dikatakan sakit apabila keluhan kesehatan

yang dirasakan mengganggu aktivitas sehari-hari yaitu tidak dapat melakukan

kegiatan seperti bekerja, mengurus rumah tangga dan kegiatan lainnya secara

normal sebagaimana biasanya (BPS RI, 2009). Morbiditas (kesakitan) merupakan

salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan penduduk.

Semakin tinggi angka morbiditas, menunjukkan derajat kesehatan penduduk

semakin buruk. Sebaliknya semakin rendah angka morbiditas (kesakitan)

menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang semakin baik (BPS RI, 2009).

Morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan

sejahtera, atau keberadaan suatu kondisi sakit. Morbiditas juga mengacu

pada angka kesakitan, jumlah orang yang sakit dibandingkan

dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang

sehat atau kelompok orang yang berisiko (www.scribd.com, 2013). Morbiditas

dapat juga diartikan sebagai suatu kondisi tubuh yang tidak dapat mempergunakan

anggota tubuhnya secara maksimal baik fisik maupun mental karena menurunnya

fungsi dari anggota tubuh akibat menderita gangguan tertentu.

National Association of State Mental Health Program Directors

(NASMHPD)(2006), menyatakan bahwa setiap penduduk yang menderita sakit

khususnya yang menderita sakit jiwa atau serious mental illness (SMI),

meninggal pada usia rata-rata 25 tahun lebih muda daripada orang pada

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

20

umumnya. Sakit jiwa ini disebabkan oleh faktor kemiskinan, dan faktor

lingkungan yang kumuh. Ukuran atau angka morbiditas adalah jumlah penderita

yang dicatat selama 1 (satu) tahun per 1000 jumlah penduduk pertengahan tahun

(www.epidemiolog.wordpress.com, 2011). Angka morbiditas dihitung untuk

menggambarkan kondisi kesehatan di masyarakat secara umum serta untuk

mengetahui keberhasilan program program pemberantasan penyakit, penggunaan

air minum yang layak dan kondisi sanitasi lingkungan yang layak serta

memberikan gambaran secara umum mengenai pemahaman, pengertian dan

pengetahuan penduduk tentang kesehatan. Angka morbiditas digunakan sebagai

indikator status kesehatan. Pada tahun 1959, WHO menetapkan tiga ukuran

morbiditas dalam laporan the expert committee on health statistics, yaitu:

ju m l a h o r a n g y a n g s a k i t , periode atau lama sakit yang dialami,

durasi (waktu : jam, hari, minggu, bulan) penyakit (www.epidemiolog.

wordpress.com, 2011)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh ahli kesehatan,

morbiditas (kesakitan) disebabkan karena sakit sindrom gawat napas neonatus,

tuberkulosis dan diare (Pediatri, 2012). Penyakit asma, tuberkulosis dan diare juga

dapat menimbulkan dampak negatif pada kehidupan pasien, serta menyebabkan

anak sering tidak masuk sekolah, membatasi aktivitas pribadi maupun keluarga

dan penurunan produktivitas kerja (Pediatri, 2009). Penyakit-penyakit tersebut

muncul karena gaya hidup dan pola makan yang salah, serta lingkungan yang

kotor semua bermula dari minimnya pengetahuan mengenai masalah kesehatan itu

sendiri baik tentang gizi maupun lingkungan. Secara umum dapat dikatakan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

21

bahwa terwujudnya derajat kesehatan masyarakat secara optimal yang merupakan

salah satu unsur kesejahteraan dari tujuan nasional adalah tercapainya

kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk (Pediatri, 2009). Derajat kesehatan

dipengaruhi oleh empat faktor yaitu lingkungan, perilaku, kesehatan dan

keturunan. Salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan yang optimum

diantaranya dengan melihat indikator-indikator morbiditas atau kesakitan (Depkes

RI, 2003).

Ada tiga dimensi yang menunjukkan indikator-indikator morbiditas

(kesakitan) yaitu dimensi umur panjang & sehat, dimensi pengetahuan dan

dimensi kehidupan yang layak. Untuk dimensi umur panjang & sehat diukur

berdasarkan lingkungan. Untuk dimensi pengetahuan diukur berdasarkan

pendidikan (dewasa). Dimensi kehidupan yang layak diukur berdasarkan

keturunan dan kesehatan (Depkes RI, 2003). Ukuran utama morbiditas adalah

angka insidensi & prevalensi dan berbagai ukuran turunan dari kedua indikator

tersebut. Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur

dengan angka insidensi dan angka prevalensi

2.1.3 Lingkungan

Kesehatan sangat penting artinya bagi setiap manusia karena dengan

kondisi tubuh yang sehat maka setiap aktifitas dapat dilaksanakan dengan optimal.

Kesehatan tubuh adalah salah satu hal yang penting untuk dijaga selain kesehatan

mental, dalam hal menjaganya tidak cukup hanya berolahraga yang rutin dan

menjaga pola makan, namun diperlukan juga lingkungan yang sehat. Dampak

lingkungan yang sehat terhadap kesehatan sangat besar. Menciptakan lingkungan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

22

yang sehat tentunya diperlukan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan

lingkungan. Menurut Undang-Undang Rl Nomor 4 Tahun 1982 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga Sejahtera, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan

ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia

dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Ahmad (1987)

mengemukakan bahwa lingkungan hidup adalah sistem kehidupan di mana

terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Menurut Darsono,

(1995), segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi

perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung juga

merupakan pengertian lingkungan.

Menurut Sutomo (1991), kesehatan lingkungan adalah suatu upaya yang

dilakukan untuk melindungi kesehatan manusia melalui pengelolaan, pengawasan

dan pencegahan terhadap faktor-faktor lingkungan yang dapat mengganggu

kesehatan manusia. Menurut Soenhadji (1994 ), kesehatan lingkungan adalah ilmu

& seni dalam mencapai keseimbangan, keselarasan dan keserasian lingkungan

hidup melalui upaya pengembangan budaya, perilaku sehat dan pengelolaan

lingkungan sehingga dicapai kondisiyang bersih, aman, nyaman, sehat dan

sejahtera sehingga terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan,

sesuai dengan harkat dan martabat manusia.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

23

UU No. 36 Tahun 2009, tentang upaya kesehatan lingkungan ditujukan

untuk mewujudkan kualitas lingkunganyang sehat, baik fisik, kimia, biologi,

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya. Pasal 163 (1) menyatakan bahwa pemerintah, pemerintah

daerah dan masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak

mempunyai risiko buruk bagi kesehatan, sedangkan pasal (2) menyebutkan

lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup lingkungan

permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum.

Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bebas dari unsur-unsur

yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain limbah cair, limbah padat,

limbah gas, sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang

ditetapkan pemerintah, binatang pembawa penyakit, zat kimia yang berbahaya,

kebisingan yang melebihi ambang batas, radiasi sinar pengion dan non pengion,

air yang tercemar, udara yang tercemar, dan makanan yang terkontaminasi.

Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang

menunjang kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan

lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Sanitasi adalah

menciptakan keadaan lingkungan yang baik atau bersih untuk kasehatan. Sanitasi

biasa disebut juga kebersihan lingkungan. Sanitasi adalah perilaku disengaja

dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan

langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan

usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Definisi lain dari

sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

24

yang memenuhi persyaratan kesehatan Sementara beberapa definisi lainnya

menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari sumber penularannya

dan pengendalian lingkungan

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

965/MENKES/SK/XI/1992,(1992), pengertian sanitasi adalah segala upaya yang

dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan

kesehatan. Notoadmojo (2003), mengemukakan bahwa sanitasi itu sendiri

merupakan perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud

mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan

berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan

kesehatan manusia, sedangkan untuk pengertian dari sanitasi lingkungan, sanitasi

lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan,

pembuangan kotoran, penyedian air bersih dan sebagainya. Menurut Azwar,

(www.gagaje.blogspot.com, 2013) sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat

yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan

yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

Menurut Ehler & Steel, (www.gagaje.blogspot.Com, 2013 ), sanitation is

the prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor

which from links in the chain of tansmission. Menurut Hopkins,(www.gagaje.

blogspot.com, 2013), sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor

lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.

Batasan pengertian sanitasi menurut WHO, (www.publichealth-

journal.helpingpeopleideas.com/sanitasi-industri), sanitasi adalah pengawasan

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

25

penyediaan air minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan

sampah, vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penanganan

makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan kerja. Menurut

pengertian umum, sanitasi adalah pencegahan penyakit dengan mengurangi

atau mengendalikan faktor – faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan

rantai penularan penyakit. Pengertian lain dari sanitasi adalah upaya pencegahan

penyakit melalui pengendalian faktor lingkungan yang menjadi mata rantai

penularan penyakit.

Menurut Entjang (2000), bahwa sanitasi lingkungan adalah pengawasan

lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan

manusia, dimana lingkungan berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan

yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan. Pada prinsipnya usaha sanitasi

bertujuan untuk menghilangkan sumber – sumber makanan (food presences),

tempat. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

416/MenKes/Per/IX/1990, yang di maksud air minum adalah air bersih yang

digunakan untuk keperluan sehari hari yang kualitasnya memenuhi syarat

kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Menurut Kusnoputranto (1986), ruang lingkup dari kesehatan lingkungan

meliputi, penyediaan air minum, pengolahan air buangan dan pengendalian

pencemaran air, pengelolaan sampah padat, pengendalian vektor penyakit,

pencegahan/pengendalian pencemaran tanah, hygiene makanan, pengendalian

pencemaran udara, pengendalian radiasi, kesehatan kerja, terutama pengendalian

dari bahaya-bahaya fisik, kimia dan biologis, pengendalian kebisingan,

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

26

perumahan dan pemukiman, terutama aspek kesehatan masyarakat dari

perumahan penduduk, bangunan-bangunan umum dan institusi, perencanaan

daerah dan perkotaan, aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara, laut dan

darat, pencegahan kecelakaan, rekreasi umum dan pariwisata, tindakan

pencegahan yang diperlukan untuk menjamin agar lingkungan pada umumnya

bebas dari resiko gangguan kesehatan serta tindakan-tindakan sanitasi yang

berhubungan dengan keadaan epidemi, bencana alam, perpindahan penduduk dan

keadaan darurat.

Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air minum,

higiene dan sanitasi masih sangat besar. Hasil studi Indonesia Sanitation Sector

Development Program (ISSDP) (2006), menunjukkan 47 persen masyarakat

masih berperilaku buang air besar ke sungai, sawah, kolam, kebun dan tempat

terbuka. Berdasarkan studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun 2006,

perilaku masyarakat dalam mencuci tangan adalah.

a) Setelah buang air besar 12 persen,

b) Setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9 persen,

c) Sebelum makan 14 persen,

d) Sebelum memberi makan bayi 7 persen, dan

e) Sebelum menyiapkan makanan 6 persen.

Salah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untuk

memastikan komitmen pemerintah terhadap Millenium Development Goals

(MDGs) yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup dengan menurunkan

target hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

27

terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015. Air minum adalah

air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi

syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Proporsi penduduk atau rumah

tangga dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak adalah perbandingan

antara rumah tangga yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak

dengan rumah tangga seluruhnya, dalam persen. Proporsi penduduk atau rumah

tangga dengan akses terhadap fasilitas air minum yang layak adalah perbandingan

antara rumah tangga yang memiliki akses terhadap fasilitas air minum yang layak

dengan rumah tangga seluruhnya, dalam persen.

2.1.4 Pendidikan

Pendidikan di Indonesia diselenggarakan sesuai dengan sistem pendidikan

nasional yang ditetapkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 sebagai pengganti UU

No. 2 Tahun 1989 yang tidak memadai lagi serta perlu disempurnakan sesuai

amanat perubahan UUD 1945. Undang-undang tersebut merupakan dasar hukum

penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional. Undang-undang

tersebut memuat visi, misi, fungsi, dan tujuan pendidikan yang bermutu, relevan,

dan kebutuhan masyarakat yang berdaya saing dalam kehidupan global. UU RI

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 menjelaskan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, sedangkan menurut Pusat Bahasa

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

28

Departemen Pendidikan Nasional (2002), menjelaskan bahwa pendidikan adalah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam

usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses,

cara, perbuatan mendidik. Menurut Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat pula

dikatakan sebagai suatu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain

baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang

diharapkan oleh pelaku pendidikan.

Pendidikan juga dikatakan sebagai suatu aktivitas dan usaha manusia

untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi–potensi

pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani). Pendididkan

juga berarti lembaga yang bertanggungjawab menetapkan cita–cita (tujuan)

pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan. Lembaga–lembaga ini meliputi

keluarga, sekolah dan masyarakat (Ihsan, 2005), sedangkan menurut Rousseau,

pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak,

akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa (Ahmadi, 2003).

Pendidikan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi.

1) Pendidikan informal

Pendidikan informal yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari

pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sepanjang hayat.

Pendidikan ini dapat berlangsung dalam keluarga dalam pergaulan sehari-hari

maupun dalam pekerjaan, masyarakat, keluarga, organisasi. Pendidikan formal,

yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan mengikuti

syarat-syarat tertentu secara ketat.pendidikan ini berlangsung di sekolah.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

29

Pendidikan non formal, yaitu pemdidikan yang dilaksanakan secara tertentu dan

sadar tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang kekal (Ahmadi, 2003).

2) Pendidikan menengah

Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta

didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan

hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial budaya, dan alam sekitar, serta

dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau

pendidikan tinggi. Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah umum

dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah umum

diselenggarakan selain untuk mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan

tinggi, juga untuk memasuki lapangan kerja. Pendidikan menengah kejuruan

diselenggarakan untuk memasuki lapangan kerja atau mengikuti pendidikan

keprofesian pada tingkat yang lebih tinggi. Pendidikan menengah dapat

merupakan pendidikan biasa atau pendidikan luar biasa. Tingkat pendidikan

menengah adalah SMP, SMA dan SMK.

3) Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik

untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan tinggi yang

bersifat akademik dan atau profesional sehingga dapat menerapkan,

mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

dalam rangka pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan manusia

(Ihsan, 2005).

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

30

2.1.5 Ekonomi

Istilah kata ‘ekonomi’ berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘oikos dan namos’

atau oikonomia’ yang dapat diartikan sebagai manajemen urusan rumah-tangga,

khususnya pada penyediaan dan administrasi pendapatan (Sastradipoera, 2001).

Kamus Bahasa modern juga mengartikan istilah ekonomi suatu prinsip usaha

maupun metode untuk mencapai tujuan dengan alat-alat sesedikit mungkin. Bapak

Ekonomi yakni Adam Smith (Sastradipoera, 2001) memberikan definisi secara

sistematis bahwa ilmu ekonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari

tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber

daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu (teori ekonomi klasik) dengan

istilah-istilah normatif seperti nilai (value), kekayaan (welfare), dan utilitas

(utility) .

Wykstra (Sastradipoera, 2001), mengartikan ekonomi sebagai studi

tentang cara-cara alternatif manusia dalam melakukan pilihan untuk menggunakan

sumber daya yang langka dengan produktif untuk menghasilkan barang dan jasa

yang dapat mengurangi keinginan. Meyers (Abdullah, 1992), memberikan definisi

bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempermasalahkan tentang kebutuhan

dan alat pemuasan kebutuhan manusia. Menurut Meyers (Abdullah, 1992),

kebutuhan diartikan sebagai suatu keperluan manusia terhadap barang-barang dan

jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang

tidak terbatas, sedangkan pemuas kebutuhan yang memiliki ciri-ciri terbatas.

Menurut Lipsey (1981), masalah dalam ekonomi timbul karena adanya

kesenjangan antara kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa yang jumlahnya

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

31

tak terbatas, sedangkan di lain pihak barang-barang dan jasa-jasa sebagai alat

pemuas kebutuhan sifatnya langka ataupun terbatas. Menurut Meiji (Abdullah,

1992), ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang usaha manusia untuk

meningkatkan kemakmuran. Usaha manusia sangat realistis, karena ditinjau dari

aspek ekonomi di mana manusia sebagai mahluk ekonomi (homo economicus)

pada hakekatnya mengarah kepada pencapaian kemakmuran. Secara ekonomi,

kemakmuran menjadi tujuan utama dalam kehidupan manusia. Berdasarkan

tulisan Adam Smith dalam buku “An Inquiry into the Nature and Cause of the

Wealth of Nations” tahun 1976.

Samuelson dan Nordhaus (1990), menjelaskan bahwa ilmu ekonomi

merupakan suatu studi yang mempelajari tentang perilaku orang dan masyarakat

dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki

beberapa alternative penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi,

untuk kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa depan kepada

berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. lmu ekonomi

adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari dan memberikan kajian tentang

bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang sudah langka untuk

memproduksi barang barang yang berharga dan mendistribusikannya pada

masyarakat luas dan dapat memperoleh tanbahan nilai. Inti dari ilmu ekonomi

adalah mengakui realitas kelangkaan, lalu memikirkan cara mengorganisir

masyarakat dalam suatu cara yang menghasilkan pemanfaatan sumber daya yang

paling efisien dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan

dimasa depan.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

32

2.2 Teori Yang Digunakan

2.2.1 Teori Mosley dan Chen (1984)

Menurut Mosley dan Chen (1984), variabel yang berpengaruh terhadap

kelangsungan hidup anak meliputi variabel eksogenous atau sosial ekonomi

(seperti sosial, ekonomi, budaya, masyarakat dan faktor regional) dan variabel

endogenous atau faktor biomedical (seperti pola pemberian ASI, kebersihan,

sanitasi dan nutrisi).

2.2.2 Teori H.L Blum

H.L. Blum, menyatakan bahwa derajat kesehatan masyarakat sangat erat

dengan angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas). Konsep

paradigma sehat H.L. Blum memandang pola hidup sehat seseorang secara

holistik dan komprehensif. Masyarakat yang sehat tidak dilihat dari sudut pandang

tindakan penyembuhan penyakit melainkan upaya yang berkesinambungan dalam

menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. H.L Blum menjelaskan

ada empat faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

Keempat faktor tersebut merupakan faktor determinan timbulnya masalah

kesehatan. Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup (life

style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan

kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan faktor genetik (keturunan).

Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan

perorangan dan derajat kesehatan masyarakat.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

33

2.3 Keaslian Penelitian

Hakimi (1990), dengan judul penelitian An Evaluation Of A Maternal And

Child Health Village Health Workers Program In Central Java. Teknik analisis

data yang dipergunakan analisis regresi digunakan untuk mengestimasi pengaruh

perlakuan dengan penyesuaian terhadap pengaruh pengubah. Hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa program KKD-KIA meningkatkan pengetahuan, sikap dan

perilaku yang lebih baik terhadap perawatan antenatal dan memperbaiki hasil

kehamilan pada ibu-ibu berisiko rendah.

Menurut Octavianus (2003), dengan penelitian berjudul Pengaruh

Ketersediaan Sarana dan Prasarana Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten Lima

Puluh Kota, Padang. Teknik Analisis menggunakan Momen Produk Pearson.

Hasil uji korelasi Momen Produk Pearson menunjukkan hubungan yang negatif

antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan tingkat kemiskinan. Artinya

semakin baik ketersediaan sarana dan prasarana (persentase keluarga yang

menggunakan listrik) maka tingkat kemiskinan akan semakin rendah, dan semakin

buruk ketersediaan sarana dan prasarana maka tingkat kemiskinan akan semakin

tinggi dan semakin buruk ketersediaan sarana dan prasarana maka tingkat

kemiskinan akan semakin tinggi.

Asmoro, Joyo, (2006), dengan judul penelitian Pengaruh Sanitasi

Lingkungan Permukiman terhadap Tingkat Morbiditas Balita di Kelurahan

Kotalama Kecamatan Kedung kandang Kota Malang. Teknik Analisis data yang

dipergunakan dengan metode tabulasi silang dan regresi ganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar balita tingkat morbiditasnya termasuk dalam

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

34

kategori sedang, sanitasi lingkungan permukiman yang meliputi sumber air

bersih, pembuangan sampah, pembuangan limbah rumah tangga, MCK, sarana

peranginan, dan kebersihan rumah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

tingkatmorbiditas balita baik secara parsial maupun simultan. Pengaruh sanitasi

lingkunganpermukiman secara simultan terhadap morbiditas balita di Kelurahan

KotalamaKecamatan Kedung kandang Kota Malang sebesar 53,2 persen.

Nikijuluw (2007), dengan judul penelitian Kemiskinan Dan Kerusakan

Lingkungan, Penelitian ini menggunakan teknik analisis bivariat. Hasil dari

penelitian ini menunjukan kemiskinan dan kerusakan lingkungan berkorelasi

positif, bahkan keduanya memiliki hubungan kausalitas derajat polynomial

dimana pada derajat pertama, kemiskinan terjadi karena kerusakan lingkungan

atau sebaliknya kerusakan lingkungan terjadi akibat dari kemiskinan.

Min Hua dkk (2008), dengan judul penelitian “International Variation in

Life Expectancy : A Spatio-Temporal Analysis” . Teknik analisis data yang

dipergunakan analisis komparasi keruangan dan temporal. Hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa lingkungan negara-negara di dunia mempunyai variasi baik

menurut ruang maupun waktu. Variasi lingkungan tersebut secara umum

disebabkan oleh perbedaan kondisi politik, sosial dan ekonomi Negara bahwa

lingkungan negara-negara di dunia mempunyai variasi baik menurut ruang

maupun waktu. Variasi lingkungan tersebut secara umum disebabkan oleh

perbedaan kondisi politik, sosial dan ekonomi Negara.

Mahfuz (2008), dengan judul “Determinants of Life Expectancy in

Developing Countries”. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

35

linier ganda dengan variabel pendapatan per kapita, pendidikan, akses terhadap air

minum, anggaran untuk kebutuhan kesehatan dan urbanisasi. Hasil penelitian

bahwa kondisi sosial ekonomi yang baik tidak sepenuhnya menjamin lingkungan

tinggi. Peningkatan pendapatan per kapita, pendidikan, anggaran kesehatan per

kapita dan urbanisasi tidak menjamin terjadinya peningkatan AHH di negara-

negara berkembang.

Datrini (2009), dengan judul penelitin Dampak Investasi dan Tenaga Kerja

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Pengaruhnya Terhadap Tingkat

Kimiskinan di Provinsi Bali. Teknik analisis dengan menggunakan dua jenis

model pengolahan data yaitu regresi linier berganda dan regresi linier

sederhana/fungsi cobb-douglas (log-linier atau double log / log ganda). Hasil

penelitiannya menyatakan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap

tingkat kemiskinan di provinsi Bali tahun 1990 –2007 dan hipotesis yang

menyatakan bahwa besarnya koefisien elastisitas pertumbuhan ekonomi terhadap

tingkat kemiskinan adalah lebih dari satu dan bersifat elastis tidak dapat diterima

hasil penelitian menunjukkan bahwa elastisnya secara absolut adalah kurang dari

satu atau bersifat inelastis artinya pertumbuhan ekonomi tidak dengan serta merta

akan mengurangi jumlah penduduk miskin

Pane (2009), dengan judul penelitiannya Pengaruh Pendidikan Terhadap

Perilaku Warga Menggunaka Jamban. Teknik penelitian ini menggunakan desain

cross-sectional. Hasil Penelitian ini menjelaskan pendidikan ibu dan pengetahuan

ibu tentang jamban merupakan variabel confounder (perancu). Faktor pemungkin

(enabling factor) yakni kepemilikan jamban sebagai faktor dominan yang

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

36

berhubungan dengan perilaku keluarga terhadap penggunaan jamban, dimana

keluarga yang memiliki jamban akan mempunyai peluang 27,04 (5,224 –

139,912) kali untuk menggunakan jamban dibandingkan dengan keluarga yang

tidak memiliki jamban.

Kyte and Wells ( 2010), dalam penelitian yang berjudul “Variations in Life

Expectancy between Rural and Urban Areas of England 2001-2007”. Teknik

analisisnya mempergunakan analisis regresi linier. Hasil analisis penelitian

menunjukkan bahwa lingkungan (AHH) penduduk perdesaan lebih tinggi

daripada penduduk perkotaan di Inggris. Hal itu disebabkan oleh tingkat

kesehatan masyarakat perdesaan yang lebih baik daripada masyarakat perkotaan

dan pinggiran di Inggris. Masyarakat perdesaan lebih memahami pola hidup sehat

daripada masyarakat perkotaan.

Saragih ( 2010 ), dengan judul penelitian “Analisis Kebijakan Penanganan

Masalah Gizi di Kalimantan Timur berdasarkan Pengalaman Berbagai Negara”.

Penelitian ini teknik analisisnya hanya menggunakan metode perbandingan

kondisi antar Negara. Hasil penelitiannya adalah bahwa masalah gizi di

Kalimantan Timur rentan dengan kemiskinan dan pola pengasuhan anak oleh

keluarga termasuk asuh makan, kesehatan, kebersihan dan bermain.

Djannata dan Dwi Atmanti( 2011 ), judul penelitiannya “Analisis

program-program penanggulangan kemiskinan menurut SKPD (Satuan Kerja

Perangkat Daerah) di Kota Semarang” dengan metode analisis mempergunakan

metode analisis hierarki proses (AHP). Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa

prioritas utama dalam upaya mengurangi kemiskinan ditinjau dari kelompok

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

37

program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat adalah

program pembangunan infrastruktur sanitasi dengan bobot sebesar 0,544.

Hasegawa, dkk (2011), dengan judul penelitian The Effect of

Socioeconomic Status and Lifestyle on Life Expectancy : A Structural Analysis of

an Elderly Japanese Population. Teknik analisis data yang dipergunakan Variasi

AHH dikaji berdasarkan klasifikasi daerah RUAC (Rural and Urban Area

Classification) 2004 dan IMD (Index of Multiple Deprivation) 2007. Data

penduduk dan kematian diperoleh dari publikasi instansi terkait yaitu ONS (Office

for Nation Statistics). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa lingkungan

penduduk lansia di Jepang sangat dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi dan

kesehatan. Sementara itu, faktor gaya hidup hanya berpengaruh kecil terhadap

lingkungan penduduk lansia di Jepang.

Nugroho (2011), dengan judul “Pengaruh Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB), Agrishare (AG), Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), dan Angka

Melek Huruf (AMH) terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia”. Teknik

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear

panel data dengan metode Fixed Effect Model (FEM) dengan waktu penelitian

tahun 2006-2009. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), Agrishare (AG), dan Rata-Rata Lama Sekolah

(RLS) menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah penduduk miskin

sedangkan variabel Angka Melek Huruf (AMH) tidak berpengaruh signifikan

terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

38

Nurdyana, Budiono, Fahmi, (2012), dengan judul penelitian Pendidikan

dan Kemiskinan Studi Kasus Provinsi Maluku Utara. Teknik analisis yang

diperguanakan adalah teknik regrersi probit.Hasil penelitiannya menunjukan

bahwa tingkat pendidikan yang dihitung melalui tahun sekolah kepala rumah

tangga mempunyai pengaruh negatif terhadap kemiskinan pada tingkat signifikan

si 1 persen. Hal ini mengindikasikan pentingnya pendidikan dalam mengurangi

kemiskinan di Provinsi Maluku Utara. Marginal effect pendidikan sebesar

-0,0090, ditafsirkan bahwa penambahan satu tahun sekolah kepala rumah tangga

dari nilai rata-ratanya akan menurunkan peluang rumah tangga jatuh dalam

kemiskinan sebesar 0,90 persen.

Syarif Hidayat dan Abas Basuni Jahari ( 2012 ), dengan judul penelitian

“Perilaku Pemanfaatan Posyandu Hubungannya dengan Status Gizi dan

Morbiditas”. Penelitian ini mempergunakan teknik analisis data yang dilakukan

secara bivariat dengan Chi-Square dengan hasil analisis memberikan informasi

bahwa balita yang tinggal dengan sanitasi lingkungan sehat serta menggunakan air

minum yang dimasak ternyata lebih banyak yang status gizi baik berdasarkan

BB/U dan berbeda sangat nyata (P <0.001) dibandingkan dengan balita yang

menggunakan air minum yang tidak dimasak.

Nasir ( 2012 ), dalam penelitiannya dengan judul “Indikator dan strategi

penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Aceh Utara”. Teknik analisisnya

menggunakan pendekatan deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitiannya

menyimpulkan bahwa semakin banyak anggota rumah tangga, semakin parah

tingkat kemiskinannya. Sebanyak 8,46 persen individu usia 5-14 tahun (anak-

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

39

anak) turut bekerja; 62,35 persen individu usia 60+ (lansia) masih bekerja

sementara 28,05 persen individu usia produktif (15-49 th), tidak

bekerja/menganggur. Sebanyak 54,56 persen rumahtangga tidak mempunyai

Pelayanan buang air besar/WC dengan sebaran di Kecamatan Sawang 80,87

persen rumahtangga tidak punya dan di Kecamatan Baktiya Barat 79,47 persen di

Kecamatan Baktiya 76,10 persen.

Hanum dan Purhadi (2013), dengan judul penelitian “ Faktor-faktor yang

mempengaruhi morbiditas penduduk Jawa Timur dengan Multivariate

Geographically Weighted Regression (MGWR). Teknik analisis datanya memper

gunakan teknik analisis regresi multivariate. Hasil analisisnya, variabel

lingkungan, pendidikan, persentase penduduk dengan sumber air minum sumur

terlindungi, persentase penduduk berobat jalan di praktek nakes, persentase

penduduk dengan jarak sumber air minum ke tempat penampungan kotoran > 10

meter dan persentase penduduk dengan pengeluaran perkapita sebulan 200.000 s/d

299.999 untuk membeli makanan yang bergizi berpengaruh signifikan terhadap

persentase penduduk yang mengalami morbiditas dan variabel lingkungan yang

berpengaruh signifikan terhadap indeks kesejahteraan rakyat di Jawa Timur.

Faisal (2013), dengan judul penelitian Pengaruh Tingkat Pendidikan,

Kesehatan Terhadap Produktivitas Dan Jumlah Penduduk Miskin Di Provinsi

Kalimantan Barat. Teknik analisis yang dipergunakan model regresi dengan

teknik Least Squre Dummy Variable (LSDV). Hasil analisisnya bahwa faktor

pendidikan dan kesehatan tidak begitu dominan mempengaruhi produktivitas

tenaga kerja, namun terhadap tingkat kemiskinan melalui produktivitas

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

40

pengaruhnya sangat dominan. Jika dilihat di lapangan, kondisi pendidikan

,kesehatan, produktivitas tenaga kerja di Kalimantan Barat.

Muzakir (2013), dengan penelitian berjudul Hubungan Tingkat Pendidikan

Dan Pengetahuan Kepala Keluarga Terhadap Prilaku Hidup Bersih Sehat Di

Lingkungan Pangden Wilayah Kerja Puskesmas Tikala Toraja Utara. Penelitian

deskriptif analitik dengan desain cross sectional uji statistik Univariat. Hasil

analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (signifikan)

antara tingkat pendidikan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (p=0,000), dan

terdapat pula hubungan yang bermakna (signifikan) antara pengetahuan dengan

perilaku bersih dan sehat dilingkungan pangden wilayah puskesmas Tikala Toraja

utara (p=0,000).

Nizar dkk (2013), dengan penelitian berjudul Pengaruh Investasi Dan

Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap

Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Teknik analisis menggunakan metode Ordinary

Least Square (OLS) dan diolah dengan menggunakan software ekonometrik

Eviews 6.1 dan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh

pertumbuhan ekonomi (PDB) terhadap tingkat kemiskinan secara langsung sangat

kecil namun hubungannya negatif dan signifikan.

Nuradita, Mariyam (2013), penelitiannya berjudul Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Pada Remaja Di SMP

Negeri 3 kendal. Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji McNemmar.

disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukan ada pengaruh Pendidikan

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

41

Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Pada Remaja Di SMP

Negeri 3 Kendal dengan nilai p value = 0,000.

Songjanan (2013), dengan judul penelitian Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Tentang Hipertensi Kehamilan Terhadap Sikap Pemeliharaan Tekanan

Darah Ibu Hamil Di Puskesmas Debut Kabupaten Maluku Tenggara, STIKES

Nani Hasanuddin Makassar. Teknik analisis dengan menggunakan uji statistik

wilcoxon signed rank test dengan tingkat signifikan p< 0,05. Hasil penelitiannya

menunjukan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi kehamilan

terhadap sikap pemeliharaan tekanan darah ibu hamil di Puskesmas Debut

Kabupaten Maluku Tenggara” dengan tingkat signifikan atau kemaknaan p =

0,000

Suharwati (2013), dengan penelitian berjudul Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Morbiditas Balita Di Desa Klampar Kecamatan Proppo

Kabupaten Pamekasan Teknik analisis yang dipergunakan yakni Analisis

Deskriptif yaitu Tabulasi Tunggal, Silang, dan Chi-Square. Hasil penelitiannya

menyatakan lingkungan biofisik desa Klampar tergolong sedang. Hasil Chi-

Square menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan antara lingkungan biofisik

dengan morbiditas balita.

Ekawati (2014), dengan penelitian berjudul Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kejadian Diare Di Ruang Rawat Inap Di RSUD Kota Makassar.

Teknik analisis mempergunakan uji statistik analisis bivariat. Hasil analisis

didapatkan ada pengaruh antara pengetahuan terhadap kejadian diare, pengaruh

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

42

pola makan terhadap kejadian diare dan ada pengaruh antara lingkungan terhadap

pasien kejadian diare di RSUD Kota Makassar

Prabowo (2014), dengan judul penelitian Analisis Pengaruh Pertumbuhan

Ekonomi, Upah Minimum, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Jumlah

Penduduk Miskin di Kabupaten Brebes Tahun 1997-2012. Teknik analisis yang

dipergunakan adalah regresi linier berganda (Ordinary Least Square),

menggunakan alat bantu software eviews 7. Hasil penelitannya menunjukan

bahwa upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Brebes selama periode

1997-2012, akan tetapi pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang tidak

signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Brebes selama periode

tahun 1997-2012.

Informasi yang diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya yang telah

dipaparkan di atas memberikan banyak informasi serta masukan dan menjadi

bahan pertimbangan bagi peneliti dalam penyusunan penelitian yang dilakukan

yaitu “Peningkatan Angka Morbiditas di Provinsi Bali”. Pada Penelitian

sebelumnya apabila dibandingkan dengan penelitian ini terdapat beberapa

kesamaan antara lain mengenai topik dan permasalahan yang akan dibahas serta

metodeloginya, tetapi yang membedakan adalah mengenai daerah objek

penelitian, periode waktu penelitian dan analisis yang dipergunakan. Pada

penelitian ini, penulis lebih memfokuskan pada indikator – indikator morbiditas

dari dimensi yang menunjukan peningkatan angka morbiditas. Dimensi dimensi

itu antara lain dimensi umur panjang & sehat yang diukur melalui lingkungan.

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi 2.1.1 …II.pdf · kesehatan. sumber keuangan, organisasi ... merupakan kemiskinan yang terjadi di desa ... Tidak sanggup membayar biaya

43

Dimensi pengetahuan diukur berdasarkan variabel pendidikan (dewasa), serta dari

sisi ekonomi. Penulis juga mengukur pengaruh tingkat kemiskinan melalui

dimensi dimensi yang ada.

Penulis dalam menganalisis mengambil data sekunder dari TNP2K dan

beberapa sumber yang berbeda dengan penelitian terdahulu. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Persamaan Struktural (Struktural

Equation Modeling)