bab ii kajian pustaka 2.1 kajian teori 2.1.1 pembelajaran ips€¦ · 1. ips memberikan tempat bagi...

18
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS Peranan pengajaran IPS begitu unik karena harus mendidik dan mempersiapkan para murid agar dapat hidup di dunianya dan memahami dunianya dimana di perlukan kualitas personal dan kualitas sosial yang merupakan hal penting, alasan diajarkannya mata pelajaran IPS di sekolah adalah sebagai berikut: 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu siswa memahami "dunianya" 3. IPS adalah sarana untuk mengembangkan diri siswa secara positif 4. IPS membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan mendasar tentang sejarah, geografi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya 5. IPS meningkatkan kepekaan sosial siswa terhadap masalah-masalah sosial. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 bahwa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPS di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Pendidikan IPS diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari- hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPS diarahkan untuk berbuat sehingga

Upload: others

Post on 12-Dec-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

5  

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pembelajaran IPS Peranan pengajaran IPS begitu unik karena harus mendidik dan

mempersiapkan para murid agar dapat hidup di dunianya dan memahami dunianya dimana di perlukan kualitas personal dan kualitas sosial yang merupakan hal penting, alasan diajarkannya mata pelajaran IPS di sekolah adalah sebagai berikut : 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan

demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu siswa memahami "dunianya" 3. IPS adalah sarana untuk mengembangkan diri siswa secara positif 4. IPS membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan mendasar tentang

sejarah, geografi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya 5. IPS meningkatkan kepekaan sosial siswa terhadap masalah-masalah

sosial. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 bahwa

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPS di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Pendidikan IPS diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPS diarahkan untuk berbuat sehingga

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

6  

  

dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dalam Permen No. 22 Tahun 2006 Pasal 1 tentang standar Isi sebagai berikut : 1) Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya

disebut Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

2) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri.

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget (1963) berada dalam perkembangan kemampuan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

7  

  

intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang (kongkrit), dan bukan masa depan yang belum mereka pahami (abstrak). Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan (continuity), arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa SD.

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial . Memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, anak diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Mata pelajaran IPS bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,rasa ingin

tahu,inkuiri, memecahkan masalah, dan keteramplan dalam kehidupan sosial

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

d. Memiliki kemampuan berkomonikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang mejemuk, ditingkat lokal,nasional, dan global.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a. Manusia, tempat, dan lingkungan b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan sistem sosial dan budaya c. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

8  

  

Pencapaian tujuan IPS dapat dimiliki oleh kemampuan peserta didik yang standar dinamakan dengan Standar Kompetensi (SK) dan dirinci ke dalam Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi dasar ini merupakan standar minium yang secara nasional harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan.

Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Secara rinci SK dan KD untuk mata pelajaran IPS yang ditujukan bagi siswa kelas IV SD disajikan melalui matrik berikut ini.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Memahami sejarah, kenampakan

alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

2.3. Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di Iingkungan setempat

2.1.2 Prestasi Belajar

Prestasi belajar juga berarti hasil yang telah dicapai oleh murid sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka, huruf, atau tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang telah dicapai masing-masing anak dalam periode tertentu. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pebelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni, 2007: 5). Oleh karena itu pebelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep. Maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan tingkah laku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi.

Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai prestasi belajar, menurut istilah prestasi adalah bukti kebenaran keberhasilan usaha yang dicapai. Menurut pengertian ini prestasi belajar adalah suatu yang diperoleh seseorang setelah melakukan aktifitas belajar.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

9  

  

Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan tingkah laku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi. ( gerlach dan Ely, 1980 dalam Anni, 2007: 5 - 6).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 29) hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.

.Berdasarkan pendapat diatas prestasi belajar juga merupakan hasil belajar yang dicapai oleh setiap siswa setelah mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar baik itu berupa angka maupun kata-kata dalam jangka waktu tertentu.

Peningkatan prestasi belajar yang ada merupakan kriteria untuk menentukan tingkat keberhasilan atau prestasi belajar. Menurut Nana Sudjana, ada dua kriteria yang dijadikan sebagai tolok ukut keberhasilan hasil belajar yaitu : a. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya b. Kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya.

Dengan kriteria di atas artinya bukan berarti mengejar hasil yang setinggi-tingginya sampai mengabaikan prosesnya, tetapi keduanya harus dicapai bersama-sama secara seimbang, sebab suatu hasil itu sendiri ditentukan oleh proses sebelumnya.

Prestasi belajar menurut Nana Sudjana biasanya berupa nilai yang diperoleh siswa melalui tes yang kemudian dimasukkan ke dalam buku raport. Dalam pengisian raport ini tidaklah dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu mengadakan pengukuran prestasi belajar siswa.

Oleh karena itu di dalam memberikan penilaian sebagai tolok ukur keberhasilan siswa, hendaknya menyangkut tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga hasilnya merupakan perwujudan prestasi yang sebenarnya. Karena prestasi yang sebenarnya adalah mengandung

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

10  

  

kompleksitas yang menyangkut berbagai macam pola tingkah laku sebagai hasil dari belajar.

2.1.3 Pengukuran Prestasi Belajar Dalam pelaksanaan pendidikan khususnya kegiatan belajar mengakar

banyak hal-hal yang harus diperhatikan. Selain faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, juga harus diperhatikan bagaimana kita bisa mengetahui berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar. Oleh karena itu diperlukan suatu alat untuk bisa mengukurnya yaitu dengan evaluasi.

Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar anak didik dan memberikan masukan kepada guru mengenai keberhasilan belajar anak didik dan memberikan masukan kepada guru mengenai yang dilakukan dalam pengajaran.

Evaluasi ini sangat perlu diketahui oleh guru dalam proses belajar mengajar, sehingga guru dapat mengetahui tingkat atau taraf belajar yang telah dicapai siswa. Dan penilaian ini biasanya lebih banyak diberikan dalam bentuk angka. Adapun tujuan utama dari penilaian dalam pendidikan adalah memberi nilai dari hasil belajar. Sedangkan penilaian itu dapat diadakan dengan cara ulangan atau test.

Penetapan angka kemampuan belajar peserta didik dapat dilakukan dengan berbagai cara atau teknik yang sistematis, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik penetapan angka tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian suatu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor (Balitbang Depdiknas, 2006). Secara umum teknik penilaian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tes dan non tes.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

11  

  

1. Tes. Terbiasa terdiri atas tes lisan (menuntut jawaban secara lisan), tes tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk (a) objektif, ada juga yang disusun dalam bentuk (b) esai atau uraian (Poerwanti dkk, 2008:4-4).

2. Bukan tes (non tes). Bukan tes sebagai alat penilaian mencakup observasi atau pengamatan, angket, kuesioner, interviews (wawancara), skala penilaian, sosiometri, studi kasus, work sample analisis (analisa sampel kerja), task analisis (analisis tugas), checklists dan rating scales dan portofolio (Poerwanti dkk, 2008:4.4).

2.1.4 Teknik penilaian juga dapat dibedakan menjadi : 1. Tes tertulis

merupakan alat penilaian yang dijawab oleh siswa, meliputi tes bentuk uraian dan obyektif.

2. Tes lisan merupakan alat penilaian yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung untuk mengetahui kemampuan-kemampuan berupa proses berfikir siswa dalam memecahkan suatu masalah, mempertangungjawabkan pendapat dan penguasaan materi.

3. Tes perbuatan adalah tes yang diberikan dalam bentuk tugas-tugas, pelaksanaannya dalam bentuk penilaian/perbuatan. Dilihat dari segi pelaksanaannya, non tes berupa : a) Wawancara

adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak artinya

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

12  

  

responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. (Suharsimi Arikunto, 1995:27)

b) Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.

c) Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup, akan dapat ditarik suatu kesimpulan tentang kepribadian, kebiasaan dan sikap dari obyek yang dinilai. Jadi prestasi belajar adalah suatu yang diperoleh seseorang setelah

melakukan aktifitas belajar. 2.1.5 Pendekatan Pembelajaran STM

Jadi Pendekatan STM adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi sosial mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi. Terdapat banyak pengertian pendekatan STM yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah : a. National Science Teacher Association atau NSTA, mendefinisikan

pendekatan STM ini sebagai belajar/mengajar sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia.

b. Menurut Widyatiningtyas (2009), pendekatan STM dapat menghubungkan kehidupan dunia nyata anak sebagai anggota masyarakat dengan kelas sebagai ruang belajar sains.

c. Menurut Rusmansyah dan Irhasyuarna, (2003) STM adalah terjemahan dari Sains Technology Society (STS) yaitu usaha menyajikan IPA dengan menggunakan masalah-masalah dari dunia nyata.

d. Menurut Depdiknas (2007: 227) pendekatan STM merupakan inovasi pembelajaran sains yang berorientasi bahwa sains sebagai bidang ilmu tidak terpisahkan dari realitas kehidupan masyarakat sehari-hari dan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

13  

  

melibatkan siswa secara aktif dalam mempelajari konsep-konsep sains yang terkait.

Jadi, pendekatan STM adalah : pendekatan pembelajaran yang dimaksudkan memasukkan pengalaman nyata anak sebagai anggota masyarakat dan teknologi ke dalam ruang kelas sebagai ruang atau tempat belajar sains dan mencakup seluruh aspek pendidikan yaitu tujuan, topik/masalah yang akan dieksplorasi, strategi pembelajaran, evaluasi dan persiapan kinerja guru.

Pendekatan STM dikembangkan dengan tujuan agar : 1. Peserta didik mampu menghubungkan realitas sosial dengan topik

pembelajaran di dalam kelas. 2. Peserta didik mampu menggunakan berbagai jalan/ perspekti untuk

mensikapi berbagai isu/ situasi yang berkembang di masyarakat berdasarkan pandangan ilmiah

3. Peserta didik mampu menjadikan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki tanggungjwab sosial.

Pendekatan STM, sesuai dengan pengertian dan tujuan yang diungkapkan sebelumnya, dalam penerapannya di dalam kelas sesungguhnya tidak membutuhkan konsep ataupun proses yang terlalu unik. Sebagaimana menurut pandangan National Science Teachers Association (1990:1), there are

no concepts and/or processes uniqe to STS. Hanya saja, ada beberapa prinsip yang harus dimunculkan dalam pendekatan STM menurut National Science Teachers Association (1990:2) yaitu sebagai berikut: 1) Peserta didik melakukan identifikasi terhadap persoalan dan dampak yang

ditimbulkan dari persoalan tersebut yang muncul di sekitar lingkungannya 2) Menggunakan sumberdaya lokal untuk mencari informasi yang dapat

digunakan dalam penyelesaian persoalan yang telah berhasil diidentifikasi 3) Menfokuskan pembelajaran pada akibat yang ditimbulkan oleh sains dan

teknologi bagi peserta didik 4) Pandangan bahwa pemahaman terhadap konten sains lebih berharga

daripada sekedar mampu mengerjakan soal

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

14  

  

5) Adanya penekanan kepada keterampilan proses yang dapat digunakan peserta didik untuk menyelesaikan persoalannya sendiri

6) Adanya penekanan pada kesadaran berkarir, terutama karir yang berhubungan dengan sains dan teknologi

7) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengalaman tentang aturan hidup bermasyarakat yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang telah diidentifikasi.

2.1.6 Langkah-Langkah Penerapan Pendekatan STM dalam Pembelajaran Adapun tahap-tahap dari pendekatan STM (Poedjiadi, A, 2005) yaitu

sebagai berikut: a. Tahap apersepsi yaitu mula-mula dikemukakan isu-isu atau masalah aktual

yang ada di masyarakat dan dapat diamati peserta didik. b. Tahap pembentukan konsep yaitu peserta didik membangun atau

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui observasi, eksperimen, diskusi, dan lain-lain

c. Tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah yaitu menganalisa isu-isu atau masalah yang telah dikemukakan diawal pembelajaran berdasarkan konsep yang telah dipahami sebelumnya.

d. Tahap pemantapan konsep, yaitu guru memberikan pemantapan konsep-konsep agar tidak terjadi kesalahan pada diri pendidik.

e. Tahap evaluasi, pada tahap ini penggunaan portofolio atau data pribadi peserta didik sangat disarankan.

Menurut Hidayati (2008: 6.34) mengemukakan tahap-tahap implementasi pendekatan STM dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Tahap apersepsi (inisiasi, invitasi, dan eksplorasi) yang mengemukakan isu/

masalah aktual yang ada di masyarakat. b. Tahap pembentukan konsep, yaitu siswa membangun atau mengkonstruksi

pengetahuan sendiri melalui observasi, eksperimen, dan diskusi.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

15  

  

c. Tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah, yaitu menganalisis isu/ masalah yang telah dikemukakan di awal pembelajaran berdasar konsep yang telah dipahami siswa.

d. Tahap pemantapan konsep, dimana guru memberikan pemahaman konsep agar tidak terjadi kesalahan konsep pada siswa.

e. Tahap evaluasi, dapat berupa evaluai proses maupun evaluasi hasil. Menurut Robert E. Yager dalam Depdiknas (2007: 230) sintak model pembelajaran

STM adalah sebagai berikut: 1. Fase 1 (Invitasi)

Menggali isu atau masalah lebih dahulu dari peserta didik, menghubungkan pembelajaran baru dengan pembelajaran sebelumnya, dan mengidentifikasi isu atau masalah dalam masyarakat yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.

2. Fase 2 (Eksplorasi) Merancang dan melakukan kegiatan eksperimen atau percobaan untuk mengumpulkan data, berlatih keterampilan proses sains, mengasah kerja ilmiah dan sikap ilmiah serta diskusi kelompok untuk menghasilkan kesimpulan.

3. Fase 3 (Pengajuan Eksplanasi dan Solusi) Siswa membangun sendiri konsep, siswa berdiskusi, dan solusi masalah yang dihadapi masyarakat terkait materi yang diperoleh siswa semata-mata berdasarkan informasi dari kegiatan eksplorasi.

4. Fase 4 (Tindak Lanjut) Menjelaskan fenomena alam berdasarkan konsep yang disusun, menjelaskan berbagai aplikasi untuk memberikan makna, dan refleksi pemahaman konsep.

Menurut Anwariyah dalam Munawarah ada empat macam penerapan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran yaitu: 1. Menyadari hubungan yang kompleks antara ilmu, teknologi dan masyarakat

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

16  

  

2. Mengerti dan mampu mengadaptasikan diri dengan berbagai perubahan besar sebagai akibat perkembangan IPTEK serta dampak-dampak bagi individu dan masyarakat.

3. Mampu membuat keputusan yang tepat mengenai penggunaan teknologi dala masyarakat khususnya yang melibatkan unsur-unsur sosial, seperti lingkungan, energi, kependudukan, bio genetika, teknologi, maknan, transportasi dan lain-lain.

4. Secara realistik dapat memproyeksikan alternatif masa depan beserta konsekwensi positif dan negatifnya.

Berdasarkan penjelasan mengenai pendekatan STM di atas, dapat kita terapkan dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran IPS tentang persebaran Sumber Daya Alam seperti berikut : a) Standar Kompetensi (SK) : Memahami sejarah, kenampakan alam dan

keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. b) Kompetensi Dasar (KD) yang harus dimiliki oleh setiap siswa adalah :

Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di Iingkungan setempat.

Jadi kesimpulan dari pendapat-pendapat di atas, langkah-langkah pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) meliputi: a. Tahap apersepsi/Invitasi yaitu mengemukakan isu atau masalah aktual

yang ada di masyarakat dan dapat diamati oleh siswa dalam Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

b. Tahap Pembentukan Konsep siswa menyimak gambar tentang sumber daya alam,mengidentifikasi tentang sumber daya alam

c. Tahap aplikasi konsep atau menyelesaikan masalah yang menganalisis masalah atau isu yang telah dikemukakan di awal pembelajaran berdasarkan konsep dalam Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

d. Tahap pemantapan konsep, di mana guru memberi pemantapan konsep agar tidak terjadi kesalahan konsep pada siswa dalam Memahami sejarah,

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

17  

  

kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

e. Tahap evaluasi penggunaan tes untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap materi yang dikaji dalam Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

2.2 Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan STM bisa dipakai meningkatkan

hasil belajar siswa dan lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Temuan ini sesuai dengan pendapat Hadiat (Winarno: 1999) yang menyatakan bahwa pengajaran sains dengan pendekatan sains teknologi masyarakat mempunyai keunggulan dalam meningkatkan prestasi belajar dan literasi sains siswa daripada pembelajaran dengan pendekatan tradisional. Temuan ini sesuai pula dengan hasil penelitian yang dilakukan Winarno (1998) yang menemukan bahwa pendekatan sains teknologi masyarakat cukup baik untuk meningkatkan hasil belajar dan literasi sains siswa. Literasi sains siswa kelas dengan pembelajaran kontekstual dengan pendekatan STM termasuk kategori tuntas, sedangkan kelas dengan pembelajaran konvensional pencapaiannya termasuk belum tuntas. Temuan-temuan tersebut menunjukan bahwa pembelajaran kontekstual dengan pendekatan STM bisa dipakai meningkatkan literasi sains siswa dan lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Temuan ini sesuai dengan pendapat Hadiat (Winarno: 1999) yang menyatakan bahwa pengajaran sains dengan pendekatan sains teknologi masyarakat mempunyai keunggulan dalam meningkatkan prestasi belajar dan literasi sains siswa pada pembelajaran dengan pendekatan tradisional. Temuan ini sesuai pula dengan hasil penelitian yang dilakukan Winarno (1998) yang menemukan bahwa pendekatan sains teknologi masyarakat cukuk baik untuk meningkatkan hasil belajar dan literasi sains siswa Hasil yang diperoleh dari uji perbedaan mean ( ) hasil belajar dengan pembelajaran kontekstual dengan pendekatan STM dan pembelajaran konvensional menunjukan ada perbedaan yang signifikan pada taraf signifikansi 5 %. Hasil uji perbedaan mean ( ) literasi sains antara siswa pembelajaran kontekstual dengan pendekatan STM dan siswa dengan pembelajaran konvensional menunjukan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

18  

  

ada perbedaan yang signifikan pada taraf signifikansi 5%. Temuan ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan pendekataan STM lebih unggul daripada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar dan literasi sains siswa. Hasil ini sesuai dengan pendapat Hadiat (Winarno, 1999) yang mengatakan bahwa pengajaran sains dengan pendekatan sains teknologi masyarakat mempunyai keunggulan dalam meningkatkan hasil belajar dan literasi sains siswa daripada pembelajaran dengan pendekatan tradisional.

Penanaman sikap dan nilai sebagai pengabdi. Hal ini menuntut adanya pengenalan terhadap tata cara memproses dan memperoleh kebenaran ilmu yang bersifat kesementaraan. Hal ini akan mengarahkan siswa pada kesadaran keterbatasan manusiawi dan keunggulan manusiawi, apabila dibandingkan dengan keterbatasan dan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi (Dimyati dan Mudjiono, 2006 : 135 – 138).

Menurut Anwariyah dalam Munawarah (2002 : 5) ada empat macam penerapan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran yaitu: 1. Menyadari hubungan yang kompleks antara ilmu, teknologi dan masyarakat 2. Mengerti dan mampu mengadaptasikan diri dengan berbagai perubahan besar

sebagai akibat perkembangan IPTEK serta dampak-dampak bagi individu dan masyarakat.

3. Mampu membuat keputusan yang tepat mengenai penggunaan teknologi dala masyarakat khususnya yang melibatkan unsur-unsur sosial, seperti lingkungan, energi, kependudukan, bio genetika, teknologi, maknan, transportasi dan lain-lain.

4. Secara realistik dapat memproyeksikan alternatif masa depan beserta konsekwensi positif dan negatifnya

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu, di bidang ilmu pendidikan dikembangkan pula berbagai metode mengajar yang lebih sesuai, efektif dan efisien. Materi pelajaranpun dikembangkan karena telah banyak perubahan yang terjadi atau telah banyak ditemukan pengetahuan yang lebih mendalam sebagai akibat dari perkembangan teknologi.

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan harus dapat mempergunakan sumber-sumber pengetahuan yang ada di masyarakat

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

19  

  

karena:dengan melihat apa yang terjadi di masyarakat anak didik akan mendapatkan pengalaman langsung (first hand experience) dan oleh karenanya mereka dapat memiliki pengalaman yang konkret (jelas dan nyata) serta mudah diingat. Pendidikan membina anak-anak yang berasal dari masyarakat, dan akan kembali ke masyarakat. Di masyarakat banyak sumber pengetahuan yang mungkin guru sendiri belum mengetahuinya. Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan orang-orang yang berdidik dan anak didikpun membutuhkan masyarakat (Munawarah, 2004 : 6-7).

Keunggulan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Menurut Wahyudi, dkk dalam Munawarah (2004 : 7) ada beberapa keunggulan yang dapat diperoleh dari pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) yaitu: a. Keunggulan pendekatan STM jika ditinjau dari segi tujuan Meningkatkan

keterampilan inquiry dan pemecahan, di samping keterampilan proses. Menekankan cara belajar yang baik yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Menekankan sains dalam keterpaduan dan antara bidang studi.

b. Keunggulan pendekatan STM jika ditinjau dari segi pembelajaran Menekankan keberhasilan siswa Menggunakan berbagai strategi Menyadarkan guru bahwa kadang-kadang dirinya tidak selalu berfungsi sebagai sumber informasi.

c. Keunggulan pendekatan STM ditinjau dari segi evaluasi Ada hubungan antara tujuan, proses dan hasil belajar Perbedaan antara kecakapan, kematangan serta latar belakang siswa juga diperhatikan. Kualitas efisiensi dan keefektifan serta fungsi program juga dievaluasi. Guru juga termasuk yang dievaluasi usahanya yang terus menerus dalam membantu siswa.

2.3 Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian di atas, banyak permasalahan

pelaksanaan pembelajaran IPS yang terjadi di SDN 1 Karangbener, guru dalam menerapkan pembelajaran lebih menekankan pada metode yang lebih berpusat pada guru (Teacher Centered), pembelajaran yang dilakukan guru kurang kreatif, lebih banyak menggunakan metode konvensional dan kurang mengoptimalkan media

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

20  

  

pembelajaran. Sehingga siswa kurang kreatif dalam pembelajaran dan prestasii belajar siswa rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka digunakan pembelajaran dengan pendekatan STM (Sains, Teknologi dan Masyarakat) yang terdiri dari tahap apersepsi, tahap pembentukan konsep, tahap aplikasi konsep, tahap pemantapan konsep dan tahap evaluasi. Penerapan pembelajaran dengan pendekatan STM akan mendorong siswa mampu memecahkan masalah dengan memanfaatkan sains dan teknologi serta kondisi masyarakat yang ada di lingkungannnya sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

21  

  

PenilaianProses

Prestasi Belajar  KKM 

Tahap InvitasiSiswa merumuskan masalah Tentang Sumber Daya Alam 

Tahap Pembentukan Konsep1. Siswa menyimak gambar Tentang 

Sumber Daya Alam  2. Siswa mengidentifikasi Tentang 

Sumber Daya AlamTahap Aplikasi Konsep

Siswa memecahkan masalah tentang Sumber Daya Alam 

Tahap Pemantapan Konsep1.  Siswa mempresentasikan hasil diskusi 

2.  Siswa lain memberi tanggapan

Tahap Evaluasi1. Lembar Kerja Siswa 2. Pengamatan Menyimak 3. Pengamatan Diskusi 4. Pengamatan Presentasi 5. Tes Formatif (Penilaian Hasil)

Pembelajaran STM

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

Gambar 2.1 Kerangka berpikir Menggunakan Pendekatan STM

Pembelajaran IPS

Tentang Sumber Daya Alam 

Pembelajaran Konvensional 

Prestasi  Belajar ≤KKM

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS€¦ · 1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi 2. IPS dirancang untuk membantu

22  

  

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, diduga melalui pendekatan STM dapat meningkatkan prestasi belajar IPS tentang persebaran summber daya alam siswa Kelas IV SDN 1 Semester 1 Tahun 2012/2013.

2.4 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis membuat suatu

hipotesis tindakan sebagai berikut: Melaluipendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) dapat meningkatkan prestasi belajar IPS tentang persebaran sumber daya alam pada siswa kelas IV SD N I Karangbener, Bae Kudus Semester I tahun 2012/2013.