bab ii kajian pustaka 2.1 2.1 -...

18
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Peguasaan Kosakata 2.1.1 Pengertian Kosakata Dalam kamus arti kosakata adalah pembendaharaan kata. Sedangkan perbendaharaan kata atau kosakata adalah kumpulan kata-kata yang dimiliki suatu bahasa dan akan segera mengetahui makna katanya walaupun kata tersebut jarang digunakan lagi baik dalam bahasa lisan maupun tertulis. Dahidi dan Sudjianto (2004) berpendapat bahwa kosakata adalah keseluruhan kata berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada didalamnya. Bagi anak usia dini merupakan kegiatan yang menyenangkan dapat menambah ilmu pengetahuan yang belum diketahui dan dapat menambah kata- kata baru. Dapat memperkaya perbendaharaan kata adalah hal yang luar biasa sehingga anak dalam menggunakan kosakata tersebut menjadi lebih terampil (Ruswandi, 2004). 2.1.2 Penguasaan Kosakata Nurgiyantoro (2001) menjelaskan bahwa penguasaan kosakata adalah kemampuan untuk menambah kata yang mudah dipahami oleh anak. Kemampuan menambah kata dapat diperoleh dengan cara membaca, menyimak, menulis, bernyanyi dan berbicara. Kosakata mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan seseorang, terutama dalam berinteraksi terhadap lingkungan. Interaksi yang dilakukan anak misalnya dalam proses pembelajaran di sekolah bersama

Upload: duongduong

Post on 04-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Peguasaan Kosakata

2.1.1 Pengertian Kosakata

Dalam kamus arti kosakata adalah pembendaharaan kata. Sedangkan

perbendaharaan kata atau kosakata adalah kumpulan kata-kata yang dimiliki

suatu bahasa dan akan segera mengetahui makna katanya walaupun kata tersebut

jarang digunakan lagi baik dalam bahasa lisan maupun tertulis. Dahidi dan

Sudjianto (2004) berpendapat bahwa kosakata adalah keseluruhan kata berkenaan

dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada didalamnya.

Bagi anak usia dini merupakan kegiatan yang menyenangkan dapat

menambah ilmu pengetahuan yang belum diketahui dan dapat menambah kata-

kata baru. Dapat memperkaya perbendaharaan kata adalah hal yang luar biasa

sehingga anak dalam menggunakan kosakata tersebut menjadi lebih terampil

(Ruswandi, 2004).

2.1.2 Penguasaan Kosakata

Nurgiyantoro (2001) menjelaskan bahwa penguasaan kosakata adalah

kemampuan untuk menambah kata yang mudah dipahami oleh anak. Kemampuan

menambah kata dapat diperoleh dengan cara membaca, menyimak, menulis,

bernyanyi dan berbicara. Kosakata mempunyai peranan yang penting dalam

kehidupan seseorang, terutama dalam berinteraksi terhadap lingkungan. Interaksi

yang dilakukan anak misalnya dalam proses pembelajaran di sekolah bersama

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

12

teman dan guru. Penguasaan kosakata mempunyai peranan yang penting dalam

kehidupan, khususnya fungsi bahasa adalah suatu sarana di dalam berkomunikasi.

Pada dasarnya seorang anak tertarik untuk mengenal dan mempelajari kata-

kata baru, apa bila anak mendengar suatu kata baru, maka akan mengulang-ulang

hingga hafal. Proses penguasaan kosakata sebenarnya telah dimulai pada anak

semenjak masih bayi. Kosakata dapat direspon dengan baik ketika diucapkan

orang lain. Oleh karena itu kosakata yang pertama kali dikuasai anak ialah

kosakata dengar, kemudian barulah menguasai kosakata bicara

Margaret Lynch (dalam David Matsumoto, 2008) mengungkapkan seiring

dengan tumbuh kembang anak, bahasa mereka berubah bukan sekedar karena

mereka biasa lebih banyak bicara, tapi karena mereka biasa memahami dan

menggunakan kata-kata yang semakin kompleks dan dengan cara yang berbeda-

beda. Saat anak menginjak usia tiga tahun anak mulai menggunakan kalimat yang

tersusun dengan baik sesuai dengan aturan bahasa. Anak mulai menggunakan kata

saya, kamu dan aku dalam berbicara.

Pada usia 3 tahun anak dapat bercakap-cakap pada diri sendiri dengan

bahagia, bernyanyi atau bertepuk tangan saat bermain. Secara harfiah anak usia

ini mampu menggunakan ratusan kata berbeda dalam percakapannya sehari-hari

(Dr. Richard C.Woolfon, 2001).

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

13

Ada beberapa cara peningkatan penguasaan kosakata pada anak 3 – 4 tahun

yang harus dilakukan, diantaranya dengan berlatih belajar kosakata dengan

teratur, mempelajari kosakata dengan kartu, mencari arti dalam lirik lagu dan

merespon dengan tindakan.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Kosakata

Penguasaan kosakata pada anak dapat dipengaruhi beberapa faktor

diantaranya:

1. Faktor Kesehatan

Apabila anak berkembang secara sehat maka pertumbuhannya akan sehat

pula, sehingga perkembangan bahasa anak akan lebih baik dan

penguasaan kosakata akan betambah secara alami.

2. Faktor Intelegensi

Intelegensi (daya ingat) anak usia 3 – 4 tahun merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi penguasaan kosakata anak karena pada usia ini anak

memang mengalami perkembangan bahasa yang sangat pesat karena apa

yang dilihat dan didengarkan mudah sekali disimpan dalam pikirannya.

3. Faktor Sosial Ekonomi Keluarga

Anak usia 3 – 4 tahun dalam penguasaan kosakata perlu stimulasi, sarana

dan bimbingan yang baik. Keluarga yang memiliki status sosial ekonomi

lebih baik akan menjadi faktor yang berpengaruh pada penguasaan

kosakata anak menjadi lebih baik, dengan catatan keluarga benar-benar

memperhatikan perkembangan bahasa anak.

4. Faktor Jenis kelamin dan Hubungan Keluarga

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

14

Jenis kelamin berpengaruh dalam penguasaan kosakata anak. Anak laki-

laki cenderung memiliki kosakata lebih sedikit dibanding perempuan

karena anak laki-laki lebih tertutup sedangkan anak perempuan lebih aktif

berbicara. Penguasaan kosakata yang baik bagi anak adalah faktor

lingkungan keluarga dimana anak itu berada, anak berada didalam

lingkungan yang positif dan bebas dari tekanan, menunjukkan sikap dan

minat yang tulus pada anak dan melibatkan anak dalam komunikasi

(Syamsu Yusuf, 2007).

5. Faktor Lingkungan Sekitar

Bayi saat dilahirkan, belum mengetahui apa-apa tentang diri dan

lingkungannya. Apa dan bagaimana dia belajar, banyak sekali di

pengaruhi oleh lingkungan sosial dimana anak tersebut dilahirkan. Walau

begitu, bayi tersebut memiliki potensi untuk mempelajari diri dan

lingkungannya. Seorang anak dapat berbicara bahasa Indonesia karena

lingkungan sekitar anak menggunakan bahasa Indonesia. Apabila di

lingkungan anak menggunakan bahasa Jawa maka otomatis anak tersebut

dapat berbahasa jawa. Begitu pula dengan kebiasaan-kebiasaan lain yang

dilakukan oleh anak. Anak melakukan kebiasaan-kebiasaan seperti doa

sebelum tidur, cuci tangan sebelum makan dan kegiatan yang lainnya

dikerenakan lingkungannya juga melakukan kegiatan yang sama.

6. Faktor Masukan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

15

Dalam pemerolehan kosa kata, masukan merupakan faktor yang sangat

penting. Manusia tidak akan dapat menguasai bahasa bila tidak ada

masukan kebahasaan pada anak. Untuk itu, masukan memberikan

rangsangan kepada seseorang untuk selajutnya dapat berbahasa. Elemen

bahasa yang dikuasai terlebih dahulu oleh anak sebelum anak bisa

memproduksi apa pun yang bermakna telah banyak dinyatakan oleh para

ahli. Altman (dalam Soenjono, 2000) menyatakan bahwa sejak tujuh

bulan dalam kandungan, janin memiliki sistem pendengaran yang telah

berfungsi. Setelah bayi lahir akan mendapatkan masukan dari orang-orang

sekitar, dia mengembangkan komprehensinya terlebih dahulu. Bahkan

komprehensi ini dikatakan lima kali lipat daripada produksinya

(Soenjono, 2000).

Gorys Kraft (2004) menguraikan tingkat penguasaan kosakata pada anak

lebih ditekankan khususnya kesanggupan untuk nominasi gagasan yang konkrit

maksudnya anak hanya memerlukan istilah untuk menyebutkan kata-kata secara

terlepas dan juga ingin mengetahui semua yang dilihat, didengar dan dirasakan

setiap hari. Faktor peranan orang tua, sanak saudara, teman bermain dan guru

sangat penting dalam penguasaan kosakata dasar anak.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

16

2.2. Metode Bernyanyi

2.2.1 Pengertian Bernyanyi

Bernyanyi berasal dari kata “nyanyi”. “Nyanyi” dalam kamus bahasa

Indonesia berarti membawakan sebuah lagu, mendendangkan sebuah lagu.

Asti (2007) mengemukakan bahwa bernyanyi bagi anak merupakan kegiatan yang

menggunakan instrument suara yang dapat menambah pembendaharaan kata serta

wawasan mengenai hal-hal yang belum diketahui. Dengan bernyanyi anak-anak

akan banyak belajar kosakata baru, yang dapat memperkaya perbendaharaan

kosakata dan lebih terampil dalam mempergunakannya. Lain halnya pendapat

Widia (2008) yang menyatakan bahwa bernyanyi adalah kegiatan musikal yang

pengekspresiannya sangat pribadi karena menggunakan alat musik yang ada pada

tubuh manusia serta bersifat langsung dan juga bernyanyi adalah ekspresi

natural yang artistik.

Pengertian bernyanyi secara keseluruhan dapat diartikan sebagai suatu

aktifitas yang mengekspresikan rasa yang ada dalam diri manusia melalui

nada,kata-kata dan gerak. Lagu mempunyai tujuan yang sangat penting,

diantaranya:

1. Untuk merangsang kognitif anak

2. Untuk menidurkan

3. Untuk menghibur pada saat sedih

4. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, misalnya: pada saat

bermain atau saat perayaan ulang tahun.

5. Untuk meningkatkan penguasaan kosakata pada anak.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

17

Salah satu cara yang paling efektif dalam menumbuhkan rasa emosional

anak adalah dengan nyanyian. Sebab nyanyian merupakan salah satu

perwujudan dari bentuk pernyataan atau pesan yang memiliki kekuatan

menegakkan hati,wawasan, keindahan, dan rasa estetika hingga dapat membantu

anak menumbuh kembangkan segi emosionalnya (Fathur Rasyid, 2010).

Bernyanyi adalah kegiatan yang dapat mengeluarkan bunyi secara beraturan

dan dengan memperhatikan irama tertentu baik diiringi oleh musik maupun tidak

diiringi oleh musik. Menyanyi tanpa diiringi musik berperan melatih kekuatan

emosional anak dalam mengembangkan kemampuannya sekaligus mendengarkan

musik dalam dirinya (Fathur Rasyid, 2010). Dengan bernyanyi anak akan

mengekspresikan perasaan gembira, sedih, bersemangat dan sendu sesuai dengan

lirik dalam sebuah nyanyian.

1.2.2 Metode Bernyanyi

Pengertian metode menutut kamus adalah cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode juga

menjadi penentu apakah pengajaran akan berhasil atau bahkan gagal. Oleh karena

itu, metode harus benar-benar dikuasai oleh guru. Jika metode pengajaran berhasil

diterapkan akan mengantarkan anak untuk mencapai tujuan selanjutnya anak akan

mampu meningkatkan kemahirannya sendiri dalam mencapai tujuan yang lebih

tinggi.

Anak usia dini akan belajar banyak kosakata baru sehingga dari waktu ke

waktu dapat memperkaya perbendaharaan kosakata dan lebih terampil dalam

berbahasa. Metode bernyanyi adalah suatu metode yang melafalkan suatu kata

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

18

atau kalimat yang dinyanyikan (Tantranuradi, 2008). Otib Satibi (2005)

berpendapat bahwa metode bernyanyi adalah suatu metode yang melakukan

pendekatan pembelajaran secara nyata dan mampu membuat anak senang dan

gembira melalui ungkapan kata atau nada. Hal ini menekankan pada kata-kata

yang dilagukan dengan suasana yang menyenangkan sehingga menciptakan

suasana yang menyenangkan pula.

Sedangkan manfaat metode bernyanyi yaitu anak menjadi aktif bergerak,

meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggan pada diri anak, menjalin kedekatan

anak dengan pendidik, membantu daya ingat anak khususnya kosakata yang

terdapat dalam nyanyian dan merangsang perkembangan otak.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode bernyanyi adalah guru

mengetahui pokok materi yang diajarkan, memilih lagu yang mendidik sesuai

dengan usia anak, supaya nyanyian lebih disukai anak ciptakan gerakan sesuai

dengan nyanyian, lakukanlah nyanyian secara berulang-ulang, mengajukan

pertanyaan seputar materi ajar untuk mengukur apakah anak sudah menguasai

kosakata dalam nyanyian tersebut.

1.2.3 Jenis-Jenis Nyanyian

Nyanyian yang didengarkan kepada anak usia 3 – 4 tahun sebaiknya memiliki

komposisi lagu yang sederhana namun elemen musiknya sangat kaya (nada, ritme,

warna suara). Jenis-jenisnya meliputi lagu Folk, trasidonal dan lagu klasik ringan

merupakan pilihan yang tepat untuk anak usia ini (Fathur rasyid, 2010). Jenis-

jenis nyanyian yang diberikan kepada anak cara pembawaannya bisa dilakukan

bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan, membentuk

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

19

lingkaran, menepuk lutut/ paha. Contoh lahu gembira yang dinyanyikan

membentuk lingkaran adalah:

Mari Kawan bermain dalam lingkaran

Bermain binatang yang ada dihutan

Binatang apakah itu..? binatang apakah itu..?

(badannya besar, telinganya lebar, belalainya panjang binatang apa

namanya..?)

Gajah..gajah namanya...

Beginilah jalannya... beginilah jalannya...

Untuk jenis lagu religi bisa dibawakan saat berdoa misalnya lagu “Bismillah”

Bismilah sudah kuucapkan

Bila aku mulai kerjakan

Setiap amal dan perbuatan

Itulah kawan Nabi ajarkan

Jenis- jenis nyanyian yang bisa diperdengarkan pada anak banyak sumbernya

misalnya dari buku, VCD/ CD, media TV maupun ciptaan dan kreasi guru.

Kemampuan guru untuk mengajak anak-anak bernyanyi harus pandai memilih

jenis lagu karena ada jenis lagu anak yang justru merusak kemampuan berfikir

logis matematis anak. Tidak semua nyanyian cocok bagi perkembangan

kecerdasan psikologis anak karena daya kerja otaknya masih terbatas.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

20

2.3 Manfaat Bernyanyi

Menurut Fathur Rasyid (2010) menyanyi merupakan langkah yang paling

tepat dalam pembelajaran anak usia 3 – 4 tahun karena dengan bernyanyi anak

lebih mudah menguasai, mempelajari dan mempraktekan sesuatu yang telah

dipelajarinya. Secara umum kegiatan menyanyi bagi anak-anak lebih berfungsi

sebagai aktifitas bermain serta sebagai media untuk penyampaian pesan. Adapun

manfaat bernyanyi sebagai berikut:

1. Mendengarkan nyanyian adalah sebagai mengungkapkan pesan yang

terkandung didalam lirik tersebut melalui: nada, irama, rasa, dan gerak.

Setelah anak menikmati nyanyian tersebut anak akan dapat mengekspresikan

dirinya dan menambah kepekaan terhadap ritme, melodi, bunyi musik lainnya.

2. Memiliki rasa senang bernyanyi bersama yaitu lagu yang diberikan kepada

anak harus mengandung pesan positif bagi perkembangan otak anak. Lebih

baik lagu yang dinyanyikan anak adalah lagu ciptaan sendiri sehingga anak

lebih merasa senang dan jika dilakukan secara berulang-ulang maka otaknya

akan berkembang dengan baik, karena otak anak pada dasarnya membutuhkan

rangsangan.

3. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan suasana hatinya. Saat mengajarkan

anak-anak bernyanyi, nyanyikan lagu-lagu yang anak-anak sukai sehingga

mudah memahami lagu dengan benar dan tepat, lebih bagus lagi jika pendidik

memperkenalan lagu daerah, pendidik harus menjelaskan sejarah lagu tersebut

dan kapan lagu tersebut harus dinyanyikan. Dengan penjelasan pendidik

tersebut menambah ilmu pengetahuan anak. Anak yang harus diberi

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

21

kesempatan untuk mengeskspresikan perasaannya, biasanya kebahagiaan

muncul saat anak tersebut sedang bernyanyi.

4. Merasa senang bernyanyi dan belajar bagaimana mengendalikan suara. Belajar

bernyanyi membuat perasaan anak senang dan dapat mengendalikan suara,

misalnya saat menyanyikan lagu sedih maka suara yang dikeluarkan harus

merasa sedih.

5. Nyanyian menambah perbendaharaan kosakata. Anak yang diberikan

nyanyian secara terus-menerus akan menambah kosakata baru. Kosakata

tersebut dapat berupa warna, binatang, bilangan, bahkan benda disekitar anak

contohnya pada lagu “Pelangi”. Kata “merah, kuning, hijau dilangit yang

biru” anak belajar tentang berbagai macam warna. “pelangi-pelangi ciptaan

Tuhan” anak menjadi tahu bahwa yang menciptakan pelangi adalah Tuhan.

Anak juga perlu didengarkan nyanyian-nyanyian religi, misalnya sebelum

mulai pembelajaran anak diajak untuk mendengarkan lagu religi dan meminta

supaya anak menirukan nyanyian yang didengarnya, sehingga perbendaharaan

kosakata religi mereka juga dapat bertambah.

Pembelajaran tersebut tidak hanya dilakukan di sekolah saja, namun keluarga

juga perlu memberi pembelajaran kepada anak, misalnya mengajak anak

bernyanyi saat anak tersebut bangun tidur, sebelum tidur, sebelum berangkat

sekolah, menyiram tanaman, atau saat berjalan-jalan. Karena kegiatan tersebut

dilakukan secara terus-menerus maka anak akan cepat menangkap isi dalam lagu-

lagu tersebut dan dapat menambah kosakata anak.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

22

2.4 Pembelajaran Kosakata dengan Metode Bernyanyi

Anak-anak sering melakukan kegiatan yang berulang-ulang menurut irama

tertentu, begitulah ketika anak mendengar sebuah nyanyian dengan sendirinya

akan menirukan syair-syair yang terdapat pada nyanyian tersebut. Dunia anak

adalah dunia yang penuh dengan nyanyian, maka hal ini sangat menarik untuk

menjadikan nyanyian sebagai metode pengenalan kosakata baru bagi anak usia 3

– 4 tahun. Mengajarkan bernyanyi pada anak juga secara tidak langsung dapat

mengasah kemampuan anak dalam membedakan bunyi huruf dengan jelas dan

dapat mengingat huruf, kata bahkan kalimat. (Fathur Rasyid, 2010)

Fathur Rasyid (2010) Pembelajaran kosakata yang paling efektif untuk anak

usia tiga sampai empat tahun dengan menggunakan cara bernyanyi. Pada usia ini

saat belajar bernyanyi anak tidak hanya mengucapkan syairnya, tetapi juga pandai

bergaya sebagai bentuk pengekspresian diri. Alangkah baiknya apabila belajar

bernyanyi pada usia ini diikuti dengan gerak dan ekspresi. Misalnya anak diajak

menyanyikan lagu “Balonku”, anak akan mendapat beberapa kosakata, antara

lain: “balonku ada lima” (anak akan mengangkat jari tangannya yang berjumlah

5), “meletus balon hijau.. door..(seketika anak akan berekspresi kaget)”.

Anak diajak bernyanyi tentang alam semesta, misalnya “matahari terbenam

hari mulai malam” disini anak akan mengetahui apabila matahari mulai terbenam

maka hari berganti dari siang menjadi malam.

Perkenalkanlah anak usia 3 - 4 tahun dengan nyanyian yang abstrak, tetapi

harus dijelaskan kata kata abstrak tadi secara konkret. Misalnya, ketika anak

menyanyikan lagu “tik.. tik.. tik.. bunyi hujan di atas genting” berikan penjelasan

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

23

dan masukkan kepada anak bahwa hujan tidak mempunyai mulut namun dapat

mengeluarkan bunyi saat air hujan mengenai genting. Ini dikarenakan adanya

getaran yang terjadi saat air hujan menyentuh genting (Fathur Rasyid, 2010).

Permainan atau dongeng yang dilagukan baik untuk melatih keterampilan

sosial dan koordinasi fisik anak serta perkembangan daya ingatnya. Dongeng

yang dinyanyikan akan lebih mudah diingat dari pada diceritakan secara langsung

contohnya: cerita si kancil yang nakal akan lebih menarik bagi anak apabila

disampaikan dalam bentuk nyanyian.

Pada saat kegiatan bernyanyi sebaiknya guru berada di tengah anak-anak untuk

turut bernyanyi dan bergerak bersama. Berikanlah bantuan dan petunjuk pada

anak bila diperlukan. Apabila terdapat anak yang belum bisa bernyanyi dengan

baik, biarkanlah anak tersebut ikut bernyanyi sebisanya jangan sampai diam.

2.5 Kerangka Berfikir

Untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa anak pendidik harus

menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga anak merasa tertarik dalam

mengikuti pembelajaran yang dilakukan dikelas dan tidak merasa terbebani.

Kemampuan kosakata bahasa anak dapat dikembangkan melalui beberapa metode,

namun dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode bernyanyi.

Bernyanyi bagi anak usia 3 – 4 tahun dapat mengembangkan imajinasi,

menghilangkan kecemasan, menimbulkan kepercayaan diri, memperkenalkan

keterampilan dasar seperti menghitung, berbicara, menyimak yang dapat

membantu anak meningkatkan penguasaan kosakata. Oleh karena itu

pembelajaran dengan metode bernyanyi dapat meningkatkan kosakata bahasa,

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

24

dimana anak usia 3 – 4 tahun memiliki kemampuan bahasa yang dapat

berkembang dengan sangat pesat.

Dengan mendengarkan nyanyian anak juga akan terstimulasi daya ingatnya

sehingga anak juga akan lebih mudah mengingat apa yang dipelajarinya, selain itu

perkembangan motorik anak juga dapat berkembang dengan baik karena pada

umumnya anak usia 3 – 4 tahun mengekspresikan perasaannya saat bernyanyi

dengan menggunakan gerakan sesuai dengan isi dan makna lagu atau alunan

musik pada lagu tersebut.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa peningkatan penguasaan

kosakata anak akan terlihat apabila anak menguasai empat keterampilan bahasa

seperti mendengarkan, berbicara, membaca serta menulis. Keterampilan tersebut

dapat dikembangkan dengan berbagai metode, namun pada penelitian ini peneliti

menggunakan metode bernyanyi.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

25

9

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir pada Penelitian Tindakan Kelas

Guru:

Menggunakan

metode bernyanyi

tetapi lagu-lagunya

sangat minim.

Kondisi Awal

(sebelum

pembelajaran)

Siswa:

Kurang menguasai

kosakata dalam

berbahasa.

TINDAKAN

Peneliti mulai

menggunakan

metode bernyanyi

sebagai

pembelajaran.

Siklus I:

Bernyanyikan lagu -

lagu anak secara

klasikal tentang tema

“alam semesta” dan sub

tema “matahari”

KONDISI

AKHIR

Penguasaan kosakata

bahasa anak usia 3 –

4 tahun meningkat.

Siklus II:

Menyanyi lagu anak

dengan lengkap

dilakukan secara

berkelompok dengan

tema “alam semesta”

dengan sub tema

“pelangi”.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

26

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas diharapkan

menggunakan metode bernyanyi dapat meningkatkan penguasaan kosakata anak

usia 3 – 4 tahun di PAUD Terpadu KB-TK Islam Tarbiyatul Banin II Salatiga

Tahun Ajaran 2013/2014.

2.6 Hipotesis Tindakan

Hipotesis pada penelitian ini yaitu dengan metode bernyanyi dapat

meningkatkan penguasaan kosakata bahasa anak usia 3 – 4 tahun di PAUD

Terpadu KB-TK Islam Tarbiyatul Banin II Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

27

2.7 Korelasi Antara Penguasaan Kosakata Dengan Metode Bernyanyi

Gambar 2.2

Bagan Korelasi antara Penggunaan Kosakata dengan Metode Bernyanyi

Penguasaan

kosakata

Mampu mengucapkan kosakata menjadi

sebuah kalimat.

Penguasaan kosakata adalah

kemampuan untuk menambah

kata yang mudah dipahami

oleh anak. Metode bernyanyi

merupakan salah satu alternatif

dalam mengekspresikan apa

yang dirasakan, dipikirkan dan

diimpikan oleh anak dengan

rasa yang menyenangkan

sehingga secara tidak langsung

dengan bernyanyi dapat

meningkatkan penguasaan

kosakata anak.

Kegiatannya: bernyanyi

lagu anak secara klasikal

dengan tema “alam

semesta” dan sub tema

“matahari”

Kegiatannya: lagu anak

dengan lengkap dilakukan

secara berkelompok dengan

tema “alam semesta”

dengan sub tema

“pelangi”.

Banyak lagu yang

dapat dinyanyikan

pada tema “alam

semesta”, seperti :

matahari, bintang,

dll.

Metode

bernyanyi

1. Anak mampu mengucapkan kosakata

menjadi sebuah kalimat. 2. Anak mampu mengucapkan kosakata sesuai

dengan lirik pada nyanyian.

3. Anak mampu menguasai banyak kosakata.

Ketepatan anak dalam mengucapkan kosakata

sesuai dengan lirik pada nyanyian.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5079/3/T1_272010007_BAB II.pdf · bervariasi misalnya jenis lagu gembira dengan tepuk tangan,

28

Penguasaan kosakata pada anak dengan metode bernyanyi bertujuan agar

anak mampu mengucapkan kosakata menjadi kalimat, ketepatan anak

mengucapkan kosakata sesuai lirik pada nyanyian. Metode bernyanyi merupakan

salah satu alternatif dalam mengekspresikan apa yang dirasakan, difikirkan oleh

anak dengan rasa yang menyenangkan sehingga secara tidak langsung bernyanyi

dapat menambah kosakata pada anak. Kegiatan bernyanyi dilakukan dengan

menggunakan lagu-lagu yang berhubungan dengan pembelajaran inti, sehingga

ketika menyampaikan pembelajaran inti anak sudah mengerti maksud, makna dan

apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran sehingga komunikasi antara guru

dan anak didik terjalin harmonis.