bab ii kajian pustaka 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap...

15
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Mata Pelajaran PKn. Pendidikan Kewarganegaraan Negara (PKN) adalah mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk warga negaranya yang tahu, mau, dan mampu berbuat baik. PKn adalah pendidikan kewarganegaraan yang menyangkut status formal warga negara. Menurut Azis Wahab Pendidikan Kewarganegaraan adalah media pengajaran yang membuat siswa sadar, cerdas, dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya. Menurut Zamroni (Tim ICCE, 2005: 7) pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga negaranya berpikir kritis dan bertindak demokratis melalui kesadaran terhadap generasi muda dengan membentuk kehidupan masyarakat yang menjamin hak-hak warga masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dengan tujuan untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang baik, tau, dan mau berpikir kritis serta bertindak demokratis dalam kehidupan masyarakat yang menjamin hak-hak warga negara. Mata pelajaran PKn merupakan media pengajaran yang dapat membuat siswa sadar, cerdas, dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara, menghindari perilaku korupsi dan nepotisme. Sunarso, dkk (2008:1) PKn dirancang sebagai subjek pembelajaran yang memuat aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam konteks ide, nilai, konsep, dan moral pancasila. 2.1.1.1 Pengertian Mata Pelajaran PKn Mata pelajaran PKn adalah salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk membekali siswa untuk mengembangkan penalaran dalam aspek nilai dan moral yang memuat materi sosial dan bersifat hafalan, sehingga informasi dan pengetahuan yang diperoleh siswa hanya dihafalkan bukan untuk dipahami dalam materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) selain mengembangkan penalaran, pengetahuan yang

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Mata Pelajaran PKn.

Pendidikan Kewarganegaraan Negara (PKN) adalah mata pelajaran yang

bertujuan untuk membentuk warga negaranya yang tahu, mau, dan mampu

berbuat baik. PKn adalah pendidikan kewarganegaraan yang menyangkut status

formal warga negara. Menurut Azis Wahab Pendidikan Kewarganegaraan adalah

media pengajaran yang membuat siswa sadar, cerdas, dan tanggung jawab

terhadap bangsa dan negaranya. Menurut Zamroni (Tim ICCE, 2005: 7)

pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk

mempersiapkan warga negaranya berpikir kritis dan bertindak demokratis melalui

kesadaran terhadap generasi muda dengan membentuk kehidupan masyarakat

yang menjamin hak-hak warga masyarakat.

Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang diajarkan di

sekolah dengan tujuan untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang baik,

tau, dan mau berpikir kritis serta bertindak demokratis dalam kehidupan

masyarakat yang menjamin hak-hak warga negara. Mata pelajaran PKn

merupakan media pengajaran yang dapat membuat siswa sadar, cerdas, dan

bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara, menghindari perilaku korupsi dan

nepotisme. Sunarso, dkk (2008:1) PKn dirancang sebagai subjek pembelajaran

yang memuat aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam konteks ide, nilai,

konsep, dan moral pancasila.

2.1.1.1 Pengertian Mata Pelajaran PKn

Mata pelajaran PKn adalah salah satu mata pelajaran yang bertujuan

untuk membekali siswa untuk mengembangkan penalaran dalam aspek nilai dan

moral yang memuat materi sosial dan bersifat hafalan, sehingga informasi dan

pengetahuan yang diperoleh siswa hanya dihafalkan bukan untuk dipahami dalam

materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) selain mengembangkan penalaran, pengetahuan yang

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

6

diperoleh, diharapkan siswa dapat menjadi warga negara yang memiliki rasa

untuk mempertahankan NKRI. Pendidikan kewarganegaraan diartikan sebagai

penyiapan siswa untuk menjadi warga negara yang memiliki pengetahuan,

kecakapan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam

masyarakat (Samsuri, 2011: 28). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendikbud) No.22 Tahun 2006 mengenai standar isi untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah, pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

yang berfokus untuk membentuk warga negara agar lebih memahami serta dapat

melaksanakan segala hak dan kewajiban sebagai warga negara yang memiliki

karakter, kecerdasan, ketrampilan.

Menurut Kerr (Winataputra dan Budimansyah, 2007: 4) pendidikan

kewarganegaraan untuk penyiapkan siswa agar bisa mengambil peran dan

tanggung jawab sebagai warga negara termasuk dalam sekolah, pengajaran dan

belajar. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bertujuan

untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang dapat mengembangkan

penalaran dalam aspek nilai dan moral, bertanggung jawab, memahami dan

melaksanakan segala hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik,

berkarakter, cerdas, dan terampil.

2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan PKn

Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tujuan agar siswa mempunyai

kemampuan berkembang secara positif dan memiliki sikap demokratis dalam

membentuk diri berdasarkan karakter-karakter yang dimiliki oleh setiap

masyarakat agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya sebagai

berikut (Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, 2010: 7-8):

1. Berpikir secara kritis, kreatif dan rasional dalam menanggapi setiap isu

kewarganegaraan yang terjadi di Indonesia,

2. Berpartisipasi aktif, bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam

kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi,

3. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi yang berkembang.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

7

4. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan pada berbagai macam karakter masyarakat Indonesia agar

dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

Dari tujuan pembelajaran PKn diatas diharapkan siswa mampu

berkembang secara positif dan demokrasi, ikut berpartisipasi aktif dalam segala

kegiatan kewarganegaraan. Saat menanggapi setiap isu yang terjadi siswa

diharpakan mampu berpikir kritis, kreatif, dan rasional, serta mampu

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang dengan

bijaksana.

2.1.1.3 Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi

beberapa aspek diantaranya (Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, 2010: 7-8):

a. Persatuan dan kesatuan bangsa yang meliputi hidup rukun, cinta

lingkungan, kebanggaan, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI,

keterbukaan dan jaminan keadilan.

b. Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi tata tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib sekolah, norma yang berlaku di masyarakat. Peraturan-

peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

c. Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban

anggota masyarakat, instrument nasional dan internasional HAM,

pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM.

d. Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai

masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan

pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan

kedudukan warga negara.

e. Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan knstitusi yang

pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,

hubungan dasar negara dengan konstitusi.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

8

2.1.2 Model Pembelajaran Mind Mapping

Model Mind Mapping diperkenalkan pertama kali oleh Tony Buzan pada

tahun 1970-an, dalam bukunya yang berjudul “Buku Pintar Mind Mapp”

merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif, dan memetakan pikiran-pikiran.

Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah model mencatat kreatif untuk mengingat

berbagai macam informasi. Catatan yang sudah dikumpulkan dari berbagai

macam informasi dibuat dengan membentuk sebuah pola gagasan yang saling

berkaitan, topik utama ditengah dan subtopik dengan perinciannya menjadi

cabang-cabangnya. Dari cabang–cabang tersebut berkembang sampai ke materi

yang lebih kecil. Selain itu, Mind Mapping adalah alat yang dapat membantu daya

ingat yang lebih tajam sesuai dengan imajinasi siswa.

Menurut Porter & Hernacki (2008:152-159), Mind Mapping disebut juga

dengan Peta Pemikiran yang merupakan model mencatat secara menyeluruh

dalam satu halaman. Mind Mapping menggunakan pengingat visual dan sensorik

dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan. Mind Mapping digunakan untuk

membantu penulisan esai/ tugas yang berkaitan dengan penguasaan konsep yang

dapat membuat siswa paham dengan materi PKn. Mind Mapping digunakan untuk

membentuk, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat keputusan,

dan mengklarifikasikan topik utama, sehingga siswa dapat mengerjakan tugas-

tugas dengan baik. Swadarma (2013:2) Mind Mapping adalah teknik grafis yang

memungkinkan untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak dengan

memberikan kata kunci secara umum dan dapat menghasilkan catatan yang

memberikan banyak informasi dalam satu halaman dengan memperlihatkan

hubungan antar berbagai konsep dan ide.

Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa Mind Mapping

merupakan model mencatat informasi yang kreatif untuk mengingat seluruh

informasi yang diperoleh. Dari catatan-catan yang sudah terkumpul dengan

membentuk suatu pola gagasan yang saling berkaitan. Mind Mapping dapat

menghasilkan informasi untuk mengeksplor kemampuan otak dengan kata kunci

dari informasi yang didapat.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

9

2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping.

Ada beberapa ahli yang menyebutkan pengertian Mind Mapping. Menurut

Caroline Edward (2009:64) Mind Mapping merupakan cara memasukan,

menyimpan, dan mengeluarkan data dari atau ke otak yang bekerja secara alami

dalam otak, sehingga dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas otak

manusia. Menurut Melvin L. Silberman (2005: 177) Mind Mapping adalah cara

kreatif untuk siswa dalam menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau

merencanakan penelitian baru. Berbeda dengan Bobby De Porter, menurutnya

Mind Mapping atau peta pikiran adalah pemanfaatan keseluruhan dari otak yang

menggunakan visual dan grafik untuk membentuk kesan antara otak kiri dan otak

kanan yang terlibat dalam mempermudah memasukan informasi ke dalam otak.

Windura (2008:16) Mind Mapping merupakan model pencatatan untuk

keseluruhan dari suatu topik, serta hubungan relatif antar masing-masing

komponen dan mekanisme penghubungannya. Zarkasyi (2015:76) Mind Mapping

adalah model pembelajaran yang mempelajarai teknik mengingat sesuatu dengan

menggunakan peta pemikiran agar informasi yang didapat lebih mudah dan dapat

diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat tradisional.

Dari pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa Mind Mapping adalah peta

pemikiran yang digunakan untuk memasukan suatu informasi yang didapat siswa

dengan menggunakan cara yang kreatif secara individual untuk menghasilkan

suatu ide kreatif, dan mencatat pelajaran. Selain itu, Mind Mapping dapat

digunakan dalam pembelajaran agar informasi yang didapat lebih mudah untuk

diingat atau dicatat.

2.1.2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Mind Mapping

Langkah-langkah dalam model pembelajaran Mind Mapping. Sebelum

guru menerapkan langkah-langkah Mind Mapping, guru harus mengetahui dan

memahami langkah-langkah yang dilakukan terlebih dahulu, agar proses

pembelajaran dapat maksimal dan sesuai dengan harapan. Ada pun langkah-

langkah Mind Mapping menurut Santoso (2011) diantaranya:

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

10

a. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran dan membuat suasana kelas

yang menyenangkan.

b. Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai.

c. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari dan siswa menyimak

penjelasan dari guru.

d. Guru mengajak siswa untuk menemukan permasalahan yang akan

ditanggapi oleh siswa dengan alternatif jawaban dari permasalahan yang

akan dibahas.

e. Membentuk kelompok yang beranggotakan 8 orang siswa untuk

mendiskusikan masalah yang akan diberikan.

f. Setiap kelompok mencatat kata kunci atau poin-poin dari materi yang

sudah dibahas.

g. Guru memberikan kertas kosong dan meminta siswa untuk membuat Mind

Mapping dengan menulis dan menggambar gagasan/poin/kata kunci yang

diletakan ditengah kertas.

h. Guru membimbing siswa dengan membuat cabang utama dan

menghubungkan cabang utama dengan gagasan/poin/kata kunci yang

sudah dibuat sebagai pusat dan membuat cabang-cabang tingkat 2, 3, dan

seterusnya.

i. Dari setiap garis cabang yang dibuat siswa dapat menggunakan kata kunci

tunggal sebagai penjelas.

j. Tiap kelompok akan membacakan hasil diskusinya dan guru mencatat di

papan dari hasil diskusi yang disampaikan siswa.

k. Dari data yang dicatat pada papan, siswa diminta untuk membuat

kesimpulan.

2.1.2.3 Kelebihan Model Pembelajaran Mind Mapping

Menggunakan Mind Mapping tentu saja ada kelebihan dan kekurangannya

saat akan digunakan oleh guru dalam pengajar. Ada pun kelebihan Mind Mapping

menurut Tony Buzan diantaranya:

a. Mudah dalam melihat gambaran keseluruhan

b. Setiap peta pikiran bersifat unik.

c. Menambah informasi baru.

d. Membantu otak untuk mengingat, membandingkan, dan membuat

hubungan.

Dari kelebihan diatas dapat disimpulkan dengan menggunakan Mind

Mapping dapat berfokus pada pokok bahasan, membantu menunjukkan hubungan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

11

antara bagian-bagian informasi yang terpisah, memberikan gambaran yang jelas

pada keseluruhan dan rinci, menambah informasi baru dengan peta pikiran yang

menarik. Selain itu dapat meningkatkan pemaham dan memberikan catatan ulang,

dapat meningkatkan daya ingat siswa dengan pembelajaran yang lebih efektif dan

efisien.

2.1.2.4 Kelemahan Model Pembelajaran Mind Mapping

Selain kelebihan dari Mind Mapping ada juga kelemahan yang dimiliki

model Mind Mapping yaitu:

a. Waktu terbuang untuk mencari kata kunci pengingat.

b. Kata kunci pengingat terpisah.

c. Hubungan kata kunci pengingat terputus oleh kata-kata yang

memisahkan.

d. Waktu terbuang untuk membaca kembali kata yang tidak diperlukan.

e. Waktu untuk menulis kata yang tidak memiliki hubungan dengan ingatan

terbuang.

Dengan menggunakan Mind Mapping banyak waktu yang terbuang untuk

mencari kata kunci pengingat yang terpisah, waktu untuk membaca terbuang

karena kata yang tidak diperlukan dan menulis kata yang tidak memiliki

hubungan dengan ingatan juga terbuang.

2.1.2.5 Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping dalam Mata Pelajaran

PKn sesuai Standart Proses.

Penerapan model pembelajaran Mind Mapping dalam mata pelajaran PKn

diharapkan dapat membuat siswa paham dan dapat mengingat mata pelajaran PKn

dengan menggunakan peta pemikiran yang dibuat sesuai dengan pemahaman

siswa tentang materi yang diajarkan melalui kegiatan pembelajaran yang

berlangsung sesuai dengan standar proses.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

12

Tabel 2.1

Penerapan model Mind Mapping sesuai dengan Standar Proses

Standar

Proses Langkah – Langkah Penerapan Model Mind Mapping

Pendahuluan - Memberi salam

- Mengajak siswa berdoa

- Presensi

- Memberikan apersepsi

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Eksplorasi

a. Bertanya jawab tentang materi yang diajarkan.

b. Menampilkan video tentang materi yang diajarkan.

c. Membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah yang

terdapat dalam video.

d. Menjelaskan secara singkat materi pembelajaran yang ada di

video.

Elaborasi

a. Membagi siswa dalam 4 kelompok yang terdiri dari 8 orang.

b. Bersama kelompoknya siswa mulai mencatat hal-hal penting

dari materi yang disampaikan.

c. Siswa bersama kelompok bekerjasama untuk membuat peta

pemikiran berdasarkan materi yang telah dicatat.

d. Membimbing siswa dalam membuat peta pemikiran.

e. Mendiskusikan tugas dan pembagian menteri dalam sistem

pemerintahan pusat.

f. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas,

kelompok lain memperhatikan dan menanggapi.

Konfirmasi

a. Menarik kesimpulan dan menjelaskan kembali dari hasil diskusi

yang dilakukan siswa.

b. Bertanya apakah ada yang belum paham dengan materi yang

sudah dijelaskan.

c. Mengerjakan soal evaluasi.

Penutup - Memberikan penghargaan untuk setiap kelompok dan motivasi

untuk siswa.

- Tindak lanjut.

- Mengajak siswa berdoa.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

13

2.1.3 Hasil Belajar

2.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar.

Hasil belajar merupakan suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam

usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani di sekolah. Untuk mengetahui

perkembangan hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar, maka diperlukan

adanya evaluasi. Menurut Winarno Srakhmad menyatakan bahwa hasil belajar

siswa kebanyakan dari ulangan, ujian, dan tes. Hamalik (2008) menyatakan hasil

belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati

dan diukur dalam bentuk, pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat di

artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari

sebelumnya tidak tahu menjadi tahu.

Mulyasa (2008) menyatakan bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar

siswa secara keseluruhan dalam perubahan perilaku, kompetensi yang harus

dikuasai oleh siswa yang dinyatakan dalam wujud hasil belajar. Dimyati dan

Mudjiono (2006) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar

dan tindak mengajar. Tindak belajar dari siswa hasil belajar merupakan

berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar, tindak mengajar dari sisi guru

merupakan tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Menurut

Winkel (dalam Purwanto 2014:85) hasil belajar merupakan perubahan yang

terjadi dalam sikap dan tingkah laku mencakup aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik yang diakibatkan dari belajar. Nana Sudjana (2010:22) hasil belajar

merupakan kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat dari belajar dan dapat

diamati melalui tingkah laku siswa setelah menerima pembelajaran.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

suatu hasil yang dicapai siswa baik itu perubahan tingkah laku, tercapainya

kompetensi pembelajaran yang dapat diukur dan diamati baik dalam bentuk

pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan

evaluasi yang bertujuan untuk menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang optimal dapat tercapai jika

sesuatu yang diingat diperlukan dalam proses belajar selanjutnya dan menuntun

siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

14

2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.

Menurut Slameto (2010:54), adapun faktor yang mempengaruhi hasil

belajar dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yang meliputi: Faktor yang ada pada

diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individu (intern), yang meliputi:

1. Faktor biologis, meliputi: kesehatan, gizi, pendengaran dan penglihatan.

Jika salah satu faktor biologis terganggu akan mempengaruhi hasil

prestasi belajar

2. Faktor Psikologis, meliputi: intelegensi, minat, dan motivasi serta

perhatian ingatan berfikir

3. Faktor kelelahan, meliputi: kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan

jasmani nampak dengan adanya lemah tubuh, lapar, dan haus.

Faktor yang ada pada luar individu yang disebut faktor ekstern, yang meliputi:

1. Faktor keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan terutama.

Merupakan lembaga pendidikan dalam ukuran kecil tetapi bersifat

menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar

2. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum,hubungan guru

dengan siswa, siswa dengan siswa danberdisiplin di sekolah

3. Faktor masyarakat meliputi bentuk kehidupan masyarakat sekitar dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika lingkungan siswa adalah

lingkungan terpelajar maka siswa akan terpengaruh dan mendorong

untuk lebih giat belajar.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas dapat

dikaji bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks. Aktivitas

belajar siswa memang tidak selamanya menguntungkan. Kadang-kadang juga

lancar, kadang mudah menangkap apa yang dipelajari, kadang sulit menangkap

mata pelajaran. Dalam keadaan dimana siswa dapat belajar sebagaimana

mestinya, itulah yang disebut belajar.

2.1.3.3 Pengukuran Hasil Belajar

Pengukuruan adalah suatu kegiatan untuk membandingkan objek/hasil

belajar yang diteliti dengan skala ukur yang diterapkan untuk mengetahui adakah

peningkatan dengan hasil belajar yang lalu. Pengukuran adalah kegiatan atau

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

15

upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu peristiwa atau

benda atau berupa angka (Endang Purwanti, 2008:4).

Pengukuran merupakan proses memperoleh deskripsi numerik dari

karakteristik yang dimiliki siswa dari hasil tes atau bentuk lainnya berdasarkan

prosedur tertentu (Nirko, Miller et al, 2009). Russel dan Airasian (2011)

mendefinisikan pengukuran sebagai proses mengkuantitatif atau menentukan

secara numerik (angka) suatu kinerja atau sifat tertentu dari belajar siswa.

Oosterhof (2003) pengukuran pendidikan berarti proses penentuan kinerja atau

sifat tertentu dari individu atau kelompok yang memiliki relevansi. Misalnya ;

seorang guru melakukan pengukuran dengan menggunakan teknik tes sehingga

mendapatkan skor siswa yang merupakan hasil belajar siswa dari kegiatan

pengukuran yang berupa angka. Pengukuran hasil belajar dilakukan dengan

menggunakan tes yang berupa soal.

2.1.4 Hubungan Model Pembelajaran Mind Mapping dan Hasil Belajar

Dengan menggunakan model Mind Mapping diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar. Mind Mapping merupakan peta pikiran atau peta

konsep yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami mata

pelajaran PKn, sehingga dapat memungkinkan siswa memperoleh peningkatan

dalam hasil belajar. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka perlu adanya

model pembelajaran yang dapat membuat siswa paham dengan materi yang

diajarkan. Hasil belajar adalah suatu hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran

yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan

keterampilan. Model pembelajaran adalah acuan pembelajaran yang digunakan

sebagai panduan atau pedoman dalam melakukan aktivitas pembelajaran.

Dengan model pembelajaran Mind Mapping dapat membuat siswa lebih

aktif, kreatif, paham, dan mengingat dengan baik materi yang telah dipelajari.

Selain itu, siswa dapat mengemukakan pendapatnya dari peta pemikiran yang

dibuat sesuai dengan pemahaman dan daya ingat siswa.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

16

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian tindakan kelas dengan model Mind Mapping pernah dilakukan

oleh Rahayu Syarief, Dadang Kurnia, Nedin Badruzaman dengan judul penelitian

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping untuk Meningkatkan

Hasil Belajar pada Materi Susunan Pemerintahan Desa dan Kecamatan di kelas

IV Sekolah Dasar Negeri Kebonjeruk Kabupaten, Sukabumi semester satu Tahun

Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil

belajar pada siklus I pertemuan pertama memperoleh nilai 31%, siklus I

pertemuan kedua memperoleh nilai 60%, dan siklus II pertemuan ketiga

memperoleh nilai 81%, artinya terjadi peningkatan/perbaikan hasil belajar siswa.

Begitu pula dengan hasil observasi siswa menunjukkan adanya peningkatan pada

keaktifan, perhatian, kerjasama, dan tanggung jawab dengan memperoleh nilai

pada siklus I pertemuan pertama memperoleh nilai 50, sedangkan siklus I

pertemuan kedua memperoleh nilai 65, dan siklus II pertemuan ketiga

memperoleh nilai 80.

Penelitian kedua Penelitian yang dilakukan oleh Herwulan Irine Purnama

(2013) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi menggunakan

model pembelajaran Mind Mapping pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas

V. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pada tes menulis pada pembelajaran

Bahas Indonesia kelas V SD Negeri 14 Pontianak Kota tahun ajaran 2011/2012,

dengan standar kompetensi mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan

fakta tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas rata-rata 65,38

sedangkan standar KKM nya adalah 7.00. Vol 2, No 12 (2013) >Purnama

Dari dua penelitian terdahulu, dapat dilihat perbedaan yang cukup jelas,

diantaranya oleh Rahayu Syarief, dengan judul penelitian Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar

pada Materi Susunan Pemerintahan Desa dan Kecamatan di kelas IV Sekolah

Dasar Negeri Kebonjeruk Kabupaten, Sukabumi semester satu Tahun Pelajaran

2012/2013. Penelitian oleh Herwulan Irine Purnama (2013) yang berjudul

Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi menggunakan model pembelajaran

Mind Mapping pada mata pelajaran Bjjahasa Indonesia kelas V. Hal ini dapat

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

17

dilihat dari nilai rata-rata pada tes menulis pada pembelajaran Bahas Indonesia

kelas V SD Negeri 14 Pontianak Kota tahun ajaran 2011/2012,. Penelitian

terdahulu membuktikan bahwa model pembelajaran Mind Mapping dapat

membantu proses belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Mengacu pada

penelitian terdahulu, maka peneliti ingin melakukan penelitian lagi dengan

menggunakan model pembelajaran yang sama. Meskipun demikian, terdapat

beberapa perbedaan antara penelitian yang dilakukan kali ini, dengan penelitian-

penelitian terdahulu. Perbedaan pada penelitian terdahulu subyek penelitiannya

adalah siswa sekolah yang berbeda. Penulis berasumsi bahwa perbedaan subyek

didik, merupakan faktor lain yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Situasi

sekolah yang berbeda, fasilitas yang berbeda, tantangan masyarakat yang berbeda,

demikian juga pola asuh dari orang tua yang berbeda karena budaya yang berbeda

tentu berkontribusi terhadap hasil belajar siswa juga. Karena itu, dengan memilih

subyek penelitian yaitu siswa kelas IV di SD Negeri Blotongan 02, Kec. Sidorejo

tahun pelajaran 2016/2017.

2.3 Kerangka Pikir

Dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan pembelajaran yang

konvensional, sehingga siswa merasa jenuh, bosan dan tidak paham dengan

pembelajaran yang sudah diajarkan. Dengan cara mengajar yang seperti itulah

menyebabkan hasil belajar siswa menjadi tidak maksimal, tidak sesuai dengan

harapan, dan tidak mencapai KKM. Oleh karena itu, sebagai seorang guru perlu

adanya perubahan cara dan gaya mengajar untuk meningkatkan minat belajar

siswa, sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang mencapai KKM dan sesuai

dengan yang diharapkan.

Dengan melibatkan siswa dalam kelompok, mereka dapat saling berkerjasama

dalam menemukan dan menjawab soal, dan dengan belajar dengan teman

sekelompok diharapkan siswa paham dengan materi yang diajarkan dan mampu

meningkatkan hasil belajar yang mencapai KKM.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

18

Gambar 2.3 Alur Kerangka Pikiran

Hasil belajar siswa

dalam pelajaran PKn

lebih meningkat.

Hasil Belajar siswa

Rendah.

Proses

Belajar

Mengajar.

Pembelajaran

Konvensional:

siswa

cenderung

bosan dan

tidak paham.

Penerapan model

pembelajaran

Mind Mapping.

Hasil belajar

siswa

meningkat

Pembelajaran dengan Mind Mapping:

Guru memberikan kertas kosong dan

meminta siswa membuat Mind

Mapping dengan menggambar dan

menulis gagasan/topik yang diletakkan

ditengah kertas.

Membimbing siswa membuat cabang

utama yang berisi topik/gagasan

utama/kata kunci.

Membuat cabang tingkat 2,3,4,..dst

yang kemudian dihubungkan dengan

cabang utama sebagai pusat.

Dari setiap garis cabang yang dibuat,

siswa menulis kata kunci tunggal

sebagai penjelas.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - repository.uksw.edu€¦ · partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan

19

Dengan pembelajaran yang konvensional siswa cenderung bosan tidak

paham, sehingga hasil belajar rendah. Oleh karena itu, pembelajaran dilakukan

dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping, diharapkan dengan

model ini siswa paham dengan materi yang dibahas dan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir diatas, hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Penerapan langkah-langkah model pembelajaran Mind Mapping sesuai

dengan sintaks, diduga dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas

4 di SD Negeri Blotongan 02, Kec. Sidorejo tahun pelajaran 2016/2017.

2. Penerapan model pembelajaran Mind Mapping diduga dapat meningkatkan

hasil belajar PKn pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 02 Kec.

Sidorejo tahun pelajaran 2016/2017.