bab ii kajian program 2.1 kategori program · landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan...
TRANSCRIPT
9
BAB II
KAJIAN PROGRAM
2.1 Kategori Program
Moeliono seperti di kutip oleh Franciscus (2013:23) mendefinisikan bahwa ,
televisi adalah sistem penyiaran gambar yang d sertai dengan bunyi (suara)
melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah
cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya
kembali menjadi berkas cahaya yang dapat di lihat dan bunyi yang dapat di
dengar.
Suprapto (2013:15) menjelaskan bahwa “Penyelenggaraan program siaran
televisi nampak lebih kompleks di bandingkan dengan siaran radio. Namun esensi
isi programnya relatif sama dengan program radio hanya perbedaannya, siaran
televisi hasilkan gambar dan suara, sedangkan radio hanya bersifat auditif”.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan, televisi merupakan media
yang menggunakan indera penglihat dan indera pendengar sehingga memudahkan
masyarakat untuk menerima pesan yang disampaikan secara mudah dan dapat
ditonton dimanapun berada. Televisi merupakan sarana hiburan bagi masyarakat
karna melalui televisi masyarakat bisa terhibur dengan program acara yang stasiun
televisi sajikan. Televisi bersifat audio visual merupakan keuntungan tersendiri
bagi masyarakat dikarenakan masyarakat lebih mudah memahami isi dari pesan
yang disampaikan oleh program tersebut. Walaupun televisi bersifat audio visual
tidak berarti gambar lebih penting dari kata-kata, keduanya harus seimbang.
10
Suprapto ( 2013:17-18) menjelaskan bahwa “Mata Acara siaran televisi dapat
di bagi ke dalam 5 besar jenis mata acara siaran, yaitu Quiz, Drama, Komedi,
Musik dan News. Bahkan salah satu di antaranya memiliki rating yang cukup
baik, yakni acara drama atau sinetron yang saat ini masih marak di tayangkan di
beberapa stasiun televise swasta”.
Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa program kategori drama
masih banyak diminati masyarakat hingga saat ini, penulis juga ingin membuat
program drama yang tentunya lebih kreatif dan banyak mengandung pesan moral
yang disampaikan dengan jelas pada khalayak dan membuat program drama yang
tidak mengandung unsur sara dalam cerita yang berjudul “Takdir”
2.2 Format Program
Menurut Naratama mengatakan (2013:68) “Format acara televisi adalah
sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi
landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria
utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut”.
Menurut Irwanto dkk (2013 :45) “Di dalam stasiun televisi terdapat sejumlah
jenis format program yang di kenal , yaitu : Program Berita, Variety Show,
Program Drama,Program Musik, Program Dokumenter,Program Magazine,
Program Features, Program Talkshow, Program Kuis, Komedi
Format acara merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu program
televisi. Dalam suatu program televisi, format acara harus dibuat dengan
mengikuti apa yang diinginkan penonton. Format acara televisi adalah suatu
konsep acara yang dibuat sesuai dengan keinginan penulis dan menyesuaikan
11
dengan target audience itu sendiri. Format acara televisi dibuat oleh penulis sesuai
kreativitas dan imajinasi yang mengutamakan hiburan dan informasi yang akurat.
Sutisno seperti yang di kutip oleh Latief (2017:152) mendefinisikan bahwa,
drama adalah format yang paling kompleks di banding dengan format lainnya.
Pada prinsipnya dengan kombinasi penerapan tata tulis naskah televisi yang tepat,
pemilihan angle dan jenis shoot yang tepat aspek dramatic dari naskah yang
ditulis dapat memenuhi dengan sempurna.
Sesuai dengan pendapat di atas, program acara drama masih sangat kompleks
dan tentunya masih banyak di minati oleh masyarakat, karna drama televisi juga
sering kali membuat penontonnya merasa penasaran di setiap adegannya dan ingin
menyaksikan kembali kelanjutannya terus menerus. Maka dari itu penulis memilih
program drama agar bisa menciptakan drama televise yang lebih berbobot dengan
kisah yang tidak mudah di tebak oleh si penonton sehingga penonton yang
menyaksikan ingin terus menerus menonton untuk kelanjutannya.
Penulis ingin membuat program Drama Televisi Berjudul “Takdir”, yang
mengisahkan tentang seorang anak indigo dengan keterbatasan pengelihatannya
yang bisa melihat atau pertanda di kejadian buruk , yang nyatanya pun takdir
waktu berbeda dengan kenyataan, dan drama ini juga berbentuk drama keluarga
yang tentunya akan menjadi tontonan yang bermanfaat dengan di sisipkannya juga
pesan moral dalam film ini.
12
2.3 Judul Program
Penulis membuat judul drama televisi dengan judul “Takdir” , maksud dari
judul waktu ini adalah mengisahkan mengenai takdir waktu, waktu dalam
kenyataan dengan waktu dalam pengelihatan kelebihan peran dalam drama ini
untuk melihat masa depan atau kejadian yang akan datang. Akan ada konflik
keluarga dan penyelesaian yang kompleks untuk menciptakan penonton penasaran
dengan drama televisi yang di buat ini.
2.4 Target Audience
Latief menjelaskan (2017:99) bahwa Target penonton atau Target Audience
menerapkan satu target kelompok penonton misalnya, hanya sasaran pada usia 15-
25 tahun kelas sosial ABC, atau secara geografi sasarannya hanya penonton
perkotaan atau pedesaan saja.
Rusman Latief juga menjelaskan penonton di kelompokkan , yaitu (2017:99) :
1. Demografi : usia ,jenis kelamin, pendidikan
2. Geografi : wilayah tempat
3. Geodemografi : kawasannya
4. Psikografi : Gaya hidup
Dengan itu penulis menargetkan adalah usia remaja di atas 17 tahun , penulis
memilih SES A dan B (Menengah ke atas) baik dari kalangan wanita maupun pria
dikarenakan pada program acara ini didalamnya berisi mengenai film drama
keluarga dan kelebihan seorang anak yang mampu membaca pikiran yang akan
terjadi beberapa jam ke depan, dan di karenakan juga edukasi di dalam filmnya
13
jadi bisa menginspirasi banyak orang. Jadi masuk cocok untuk target audiens yang
telah penulis pilih.
2.5 Karakteristik Produksi
Rusman Latief dalam Glosarium nya (2017:240) menjelaskan bahwa tapping
adalah program siaran rekaman yang di tayangkan pada waktu yang berbeda beda
dengan peristiwanya.
Penulis memilih produksi secara tapping atau rekaman (record) karena
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan persiapan dan berpindah-
pindah tempat untuk pengambilan gambar yang tidak mungkin penulis selesaikan
dalam waktu singkat. Selain itu, penulis akan melalui proses editing untuk
menggabungkan hasil rekaman dan memilih gambar yang menarik dan bagus
untuk menarik para audience.
Deskripsi Program
Kategori Program : Drama Televisi
Format Program : Drama keluarga
Judul Program : Waktu Durasi : 30 menit
Target Audience Usia : Remaja
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
SES : A–B (menengah atas)
Format Tayangan : Taping (record)
Media : Televisi
Konsep Produksi : Single Camera