bab ii jalur kritis

21
8/14/2022/7:57 PM/ document.doc / Diktat Kuliah BAB Ii METODA JALUR KRITIS Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu menyusun jadwal proyek dengan metode CPM dan mampu menganalisis kegiatan kritis dan non kritis akibat LOGIKA KETERGANTUNGAN SUATU KEGIATAN THD kegiatan YANG LAIN terhadap jadual proyek keseluruhan , yang selanjutnya akan berdampak pada penggunaan / alokasi sumber daya proyek yang di gunakan Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini maka mahasiswa mempunyai kemampuan untuk Dapat menyebutkan minimal 5 tahap menyusun CPM Dapat menyebutkan 4 peryaratan pembuatan CPM Dapat menyebutkan 5 data yang diperlukan untuk membuat CPM Dapat menggambarkan simbol kegiatan, peristiwa , dan dummy Dapat menyebutkan kegunaan dummy Dapat menganalisis empat waktu yang dimiliki oleh suatu kegiatan dalam pengalokasian sumber daya proyek maupun keterlambatan waktu pelaksanaan Pendahuluan Metode jalur kritis sering disebut dengan diagram panah., karena kegiatan/aktifitas dalam jaringan dinyatakan dengan panah, digambar dengan simbol2 tertentu. Secara prinsip, Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 2

Upload: somantrirudi

Post on 19-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

BAB Ii

METODA JALUR KRITIS

Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa mampu menyusun jadwal proyek dengan metode CPM

dan mampu menganalisis kegiatan kritis dan non kritis akibat

LOGIKA KETERGANTUNGAN SUATU KEGIATAN THD kegiatan YANG

LAIN terhadap jadual proyek keseluruhan , yang selanjutnya akan

berdampak pada penggunaan / alokasi sumber daya proyek yang di

gunakan

Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kuliah ini maka mahasiswa mempunyai

kemampuan untuk

Dapat menyebutkan minimal 5 tahap menyusun CPM

Dapat menyebutkan 4 peryaratan pembuatan CPM

Dapat menyebutkan 5 data yang diperlukan untuk membuat CPM

Dapat menggambarkan simbol kegiatan, peristiwa , dan dummy

Dapat menyebutkan kegunaan dummy

Dapat menganalisis empat waktu yang dimiliki oleh suatu kegiatan

dalam pengalokasian sumber daya proyek maupun keterlambatan

waktu pelaksanaan

I. Pendahuluan

Metode jalur kritis sering disebut dengan diagram panah., karena

kegiatan/aktifitas dalam jaringan dinyatakan dengan panah,

digambar dengan simbol2 tertentu. Secara prinsip, untuk menyusun

CPM harus dipelajari keterkaitan antara setiap kegiatan.

II. Tahapan Membuat CPM :

A. Identifikasi kegiatan

Dapat dilakukan dengan pemilahan pekerjaan (WBS = Work

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 2

Page 2: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

Breakdown Structure). Pemilahan ini dilakukan bertingkat sampai

tingkat disagregasi yang dikehendaki.

B. Estimasi durasi kegiatan

Estimasi durasi atau lamanya kegiatan di dasarkan pada sumber

daya yang tersedia, antara lain tenaga ahli, lokasi material, :

1. Menganalisis Organisasi Pelaksana (Organization

Breakdown Analysis Table/OBS). Kegunaannya untuk

menentukan dan melokalisasi tanggung jawab

pelaksanaan dan pengelolaan proyek.

2. Pengalokasian tanggung jawab melalui Integrasi WBS

dan OBS

3. Integrasi WBS dan OBS dapat menunjukkan dengan jelas

suborganisasi mana yang bertanggung jawab pada

pelaksanaan setiap sub-proyek. Irisan antara unsur WBS

dan OBS dinamakan cost account atau cost centre yang

juga roerupakan titik kendali manajemen. Untuk setiap

titik kendali ini dapat dipersiapkan perangkat

pengendaliannya seperti network, barchart dan Kurva S.

Titik kendali ini dapat dikumulatifkan untuk mencapai

titik kendali yang lebih tinggi. Komulatif ini dapat

dilakukan berdasarkan komponen WBS dan komponen

OBS.

C. Menentukan Urutan Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini meliputi menetapkan metode kerja, hubungan-

hubungan kegiatan yang satu dengan yang lain . Untuk

memudahkkan mencari hubungan tersebut dapat diajukan

pertanyaan berikut untuk masing-masing kegiatan , yaitu

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 3

Page 3: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

1. Kegiatan manakah yang menduhului kegiatan yang

sedang ditInjau

2. Kegiatan manakah yang mengikuti kegiatan yang

sedang ditInjau

3. Kegiatan manakah yang dapat berlangsung bersamaan

kegiatan yang sedang ditinjau.

4. menetapkan Milestone Network. Milestone network

bertujuan untuk menetapkan dan mengetahui target

waktu penyelesaian kegiatan yang dianggap penting.

5. Menyusun subnetwork. Setiap work package dibuat

networknya.

6. Menganalisis keterkaitan (interface) antara subnetwork.

7. Melakukan perhitungan-perhtungan

8. Menyusun network secara keseluruhan

Dengan mengetahui jawaban-jawaban tsb diatas , mengetahui

ketersediaan sumber daya, dan metode kerja maka hubungan-

hubungan tsb dapat ditabulasikan

Konsep perencanaan dan penyusunan network seperti diuraikan

diatas dikenal juga sebagai perencanaan bertingkat. Level diatas

merupakan rangkuman dari network level dibawahnya seperti

ditunjukkan oleh Gambar 1 Perencanaan bertingkat ini dilakukan

juga untuk cost account, bar hart dan kurva S .

III. Data - Data Yang Diperlukan :

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 4

Page 4: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

1. Data Proyek konstruksi tersebut ( hasil anwizying,

Berita2 acara, Spesifikasi, RKS, dll )

2. Metode pelaksanaan.

3. Membuat list semua kegiatan yang sudah dilakukan

untuk proyek tersebut , serta perkiraan waktu yang

dibutuhkan

4. Urutan pelaksanaan kegiatan, ketergantungan

pelaksanaan,antara kegiatan satu dan lainnya

IV. Notasi – Notasi Dan Symbol Yang Dipergunakan.

A. Event/Peristiwa/ Kejadian

Waktu Kejadian, disimbolkan dengan lingkaran ( dalam beberapa

buku tidak disimbulkan tetapi tertulis no peristiwa, EET dan LET.)

Untuk setiap kejadian, dikenal dua waktu, yaitu:Early Event Time

( EET) dan Latest Event Tima ( LET),

Penggambaran kejadian adalah sebagai berikut :

Gambar 2 EET

i

LET

Nomor Peristiwa

i = menyatakan nomor kejadian, dengan ketentuan sbb :

No peristiwa dapat menggunakan angka atau huruf kecil.

No peristiwa di urut dari kejadian paling awal di mulai sampai

dengan kejadian paling akhir. Nomor ( i ) diberikan pada event awal

dan nomor ini bergerak dari kiri dan kekanan Nomor terbesar

diberikan pada event akhir , dari nomor pada suatu event harus

diusahakan lebih besar dari nomor event yang mendahuluinya

EET : Earliest Event Time (waktu kejadian paling cepat dapat terjadi)

LET = Latest Event Time (waktu kejadian paling lambat harus terjadi

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 5

Page 5: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

supaya waktu penyelesaian proyek tidak terlambat)

Gambar 3

16

Peristiwa no 5 mempunyai waktu paling cepat ( EET ) terjadi adalah

pada hari ke 10.,dan waktu paling lambat terjadi ( LET ) adalah hari

ke 16, maka berarti peristiwa 5 dapat terjadi pada hari ke 10, 11, 12,

13, 14, 15, dan maksimum 16 , apabila terjadi pada hari ke 17

maka akan memepngaruhi secara keseluruhan CPM yang telah di

buat., demikian pula jika peristiwa 5 terjadi sebelum hari ke 10

B. Kegiatan /Pekerjaan / sub Pekerjaan

Kegiatan (Activity), dengan durasi d, disimbolkan dengan anak

panah dari kiri ke kanan , dengan garis yang tegas ( tidakterputus ),.

Gambar 4

Jenis kegiatan ( dapat di kodekan )

Durasi kegiatan

Satu kegiatan mempunyai 4 waktu, yaitu:

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 6

10

5 16

Page 6: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

1. Early Start (ES) adalah waktu awal dimulainya suatu

kegiatan dengan pengertian apabila kegiatan dimulai

sebelum nilai ES maka akan mempengaruhi CPM secara

keseluruhan ).

2. Latest Start (LS,) adalah waktu paling lambat dimulainya

suatu kegiatan,

3. Early Finish (EF), adalah waktu paling cepat selesainya

suatu kegiatan

4. Latest Finish (LF) adalah waktu paling lambat selesainya

suatu kegiatan dengan pengertian, apabila kegiatan

selesai setelah nilai LF, maka akan mempengaruhi CPM

secara keseluruhan.

Kegunaaan 4 waktu itu adalah untuk pengendalian jadual proyek

secara keseluruhan ataupun untuk pemanfaatan tenaga kerja dan

sumber daya yang lain yang optimal, karena dengan adanya 4 waktu

tersebut dimungkinkan suatu kegiatan dapat diperpanjang durasinya

( mungkian krn TK terbatas, material terlambat dlsb ) tanpa

mempengaruhi jadual proyek secara kesuluruhan, maka berarti

Empat waktu tersebut memberikan kemungkinan –kemungkinan

suatu kegiatan untuk :

Durasi suatu kegiatan tetap (tidak terlambat / tidak diperpanjang ),

Durasi kegiatan A menjadi lebih panjang ( terlambat / sengaja

diperpanjang )

Catatan :

Jadwal suatu proyek setelah dibuat CPM nya, dapat dikendalikan

dengan melihat setiap kegiatan-kegiatan

Contoh pekerjaan Pondasi dengan kode A ,mempunyai durasi 8 hari

maka , cara penulisannya adalah :

Gambar 5

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 7

18

6

2

10

5

1

Page 7: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

A

8

kegiatan A ( pekerjaan A ) :

mempunyai waktu paling cepat ( ES ) untuk dimulai adalah 10

mempunyai waktu paling lambat ( LS ) untuk di mulai adalah

16

mempunyai waktu paling cepat ( EF ) untuk selesai adalah 18

mempunyai waktu paling lambat ( LF ) selesainya adalah 24

Kegiatan A mempunyai pengertian sebagai berikut : kegiatan A

dapat dimulai pada hari ke 10, 11, 12 ,13, 14 ,15 dan maksimal pada

hari ke 16 .

Apabila durasi A tetap 8 hari, maka kegiatan A akan selesai pada

hari ke 18 ( 10 + 8= 18 ), dmk seterusnya apabila dimulai pada hari

ke 11, 12, dst

namun kegiatan A mempunyai kemungkinan untuk diperpanjang

durasinya menjadi 10 hari, apabila dimulai tepat waktu ( ES ) pada

hari ke 10 maka kegiatan A , akan selesai pada hari ke 20 ( 10+10 ),

dan maksimal akan dimulai pada hari ke 14 karena akan selesai

pada hari ke 24 ( waktu paling lambat harus selesai , 14 + 10 = 24)

Kemungkinan-kemungkinan dari suatu kegiatan A tsb dapat terjadi

apabila nilai ES dan LS tidak sama ataupun EF dan LF tidak sama

( ES, LS, EF, LF berbeda-beda), perbedaaan tsb dinamakan FLOAT

( lihat sub pokok bahasan Float ) , sebagaimana dalam gambar

Gambar 6.

Gambar 6.

A10 21

i 12 B 7 j 25

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 8

Page 8: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

C

Penjelasan terhadap kegiatan A yang diambil dari suatu jaringan

CPM proyek X ( durasi harian )

Berdasarkan gambar Kegiatan A paling cepat dimulai pada hari ke

10, paling lambat dimulai adalah 12 , paling cepat selesai hari ke 21

dan paling lambat selesai hari ke 25 ( wajib selesai, karena jika

dilampaui maka umur proyek secara keseluruhan akan terlambat ),

namun kegiatan A tsb mempunyai analisis yang perlu

dipertimbangkan dalam keputusan penggunaan sumber daya antara

lain adalah sbb :

Kegiatan A dapat di perpanjang durasi nya karena pertimbangan

sumber daya atau mengalami keterlambatan yang diakibatkan

diakibatkan belum tersedianya sumber daya yang ada atau karena

adanya kebijakan manajemen . Hal ini disebabkan karena

Jika pertimbangan memperpanjang durai , maka kegiatan A dapat

dipoerpanjang durasi maksimal adalah 25-10= 15 hari , yang mana

kegiatan harus tepat waku dimulainya pada ES nya yaitu hari ke 10.

Atau kegiatan A dengan durasi yang tetap 7 hari maka kegiatan A

boleh terlambat sampai dengan hari ke 18 ( 15-7 = 18 )

( analisis terhadap pengaruh keterlambatan kegiatan A akan

mempengaruhi kegiatan berikutnya tidak di analis dalam penjelasan

ini )

Penjelasan tsb diatas dapat diuraikan dalam diagram sbb :

Gambar 7.

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 9

Page 9: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

A10 21

i 12 B7

j 25

C

9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

6

Free float

d

A

7 hari

Ind. Float

d

A

7 Hari Total float

d

A

15

hari

Akan terjadi perubahan kegiatan

berikutnya

Waktu yg tersedia

kegiatan A boleh

terlambat di hari ke

11,12,13,14,15,16,17,18

d

A

7 hari

C. Dummy = kegiatan semu , terjadi karena :

Logika keterkaitan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain

dalam satu CPM. Dan dummy juga di pergunakan agar dua kegiatan

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 10

Page 10: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

atau lebih tidak boleh mempunyai persitiwa awal dan peristiwa akhir

yang sama ( no peristiwa awal sama dsan no peristiwa akhir sama ,

tidak akan teridentifikasi dalam sistem komputerisasi

V. PERSYARATAN CPM

A. Dalam satu CPM hanya boleh ada , satu EVENT PERMULAAN

/PEMBUKA dan satu EVENT PENGAKHIRAN /PENUTUP

16

A 2 B 7 C12

ij

0 D 3 16 5 81 16 E F

event penutupevent pembuka

4G H J

6I

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 11

Page 11: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

B. Setiap event awal , harus mempunyai paling sedikit satu

kegiatan yang mengikuti, contoh peristiwa 6 terjadi di tengah2

suatu CPM , maka paling sedikit satu kegiatan harus

mengikuti ,lihat Error: Reference source not found Kecuali event

pertama dalam suatu gambar jaring CPM.

C. Setiap event terakhir harus mempunyai paling sedikit satu

aktivitas yang mendahului contoh peristiwa 10 adalah peristiwa

paling akhir suatu CPM , maka paling sedikit satu kegiatan harus

mendahului

syarat ke 2 dan ke 3 CPM

EETi A EETjLETi d LETj

i j

event awal adalah event I = maka minimal 1 kegiatan yang mengikuti yaitu kegiatan A

event akhir adalah event j = maka minimal 1 kegiatan yang mendahului yaitu kegiatan A

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 12

Page 12: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

D. Dua kegiatan atau lebih tidak boleh mempunyai persitiwa awal

dan peristiwa akhir yang sama ( no peristiwa awal sama , juga

no peristiwa akhir sama ) – di hubungkan dengan dummy , lihat

Error: Reference source not found untuk yang salah dan Gambar

6.untuk yang benar

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 13

Page 13: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

AdA

EETi EETjLETi LETj

BdB

kegiatan B mempunyai event awal I dan event akhir jkegiatan A mempunyai event awal I dan event akhir j

AGAR TERCAPAI SYARAT 4 MAKA DI HUBUNGKAN DENGAN DUMMY

B. penggambaran yang benar

A EETjdA LETj

EETi

LETiEETkLETk

dB

kegiatan B mempunyai event awal i dan event akhir kkegiatan A mempunyai event awal i dan event akhir j

PERHITUNGAN UNTUK MENTEAPKAN EARLY EVENT TIME = EET

B

persyaratan 4 yang benar , karena kegiatan A dan B mepunyai event awal sama dan event akhir

Adalah dengan menghitung maju dirunut dari EET event pembuka = 0, jika dalam proses perunutan terdapat dua kegiatan atau lebih menuju satu event berikutnya ( event j ), maka EET j ditetapkan nilai yang terbesar

i j

persyaratan 4 yang salah , karena kegiatan A dan B mepunayi event awal dan event akhir yang sama

j

k

dummy

j

i

VI. Perhitungan Waktu kejadian / Waktu suatu kegiatan

A. Perhitungan ke Depan / maju untuk menghitung EET

Di mulai dari event pembuka dengan EET = 0 menuju event

terakhir, selanjutnya di runut maju ke kanan untuk menghitung

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 14

Page 14: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

EET peristiwa berikutnya sebagaimana dalam .....................

dibawah ini

Menghitung maju berarti EETi pada node i, yang merupakan

waktu mulainya kegiatan X yang paling awal, ditambah durasi

kegiatan A akan menjadi EETj, yang merupakan waktu paling

cepat kegiatan A selesai dan sekaligus merupakan waktu

paling cepat untuk memulai kegiatan sesudah kegiatan A

Apabila terdapat lebih dari dua kegiatan yang menuju suatu

peristiwa maka = EETj suatu kegiatan selalu diambil yang

terbesar.

16

12 15 25

ij

0 D 16 E F16 25 28

G H16 21 J 30

Demikian seterusnya sampai dengan event penutup = EET8

6

4

3 5 8

A B C2

1

7

EET2 = EET1 + dA atauEET1 + dB, maka berarti

dari kegiatan A didapat nilai = 12 dan dari kegiatan B didapat nilai = 16 , maka yang EET 2 = 16 ( nilai yg terbesar )

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 15

Page 15: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

B. Perhitungan mundur untuk menghitung Latest Event Time (LET)

Dimulai dari event penutup dengan LET = EET yang didapat dari

perhitungan maju, selanjutnya di runut mundur ke kiri untuk

menghitung LET peristiwa berikutnya sebagaimana dalam

Menghitung mundur berarti LETj pada node j, yang merupakan

waktu selesainya kegiatan A yang paling lama, dikurangi durasi

kegiatan A akan menjadi LTE i, yang merupakan waktu paling

terlambat untuk memulai kegiatan A dan sekaligus merupakan

waktu selesai paling lambat bagi kegiatan yang mendahului kegiatan

A

Apabila terdapat lebih dari dua kegiatan yang mundur tsb menuju ke

satu peristiwa maka = LETi suatu kegiatan selalu diambil yang

terkecil

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 16

Page 16: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

16 41

12 21 15 46 25

i mj

710 D 16 E 41 F0 16 16 25 41 28 71

k l

G 16 H16 20 21 J 30

4141

Demikian seterusnya sampai dengan event Pembuka = LET 1

1

4

6

langkah awal tetapkan LET penutup = EET

penutup

C2

3 5 8

A B7

MENCARI LET EVENT 3LET3 = LET2 - i atau

LET7 - j, atau LET6- k maka berarti dari kegiatan i didapat nilai = 21 dan dari kegiatan j didapat nilai = 46 , dan dari kegiatan k didapat nilai = 16, maka LET3= 16 ( nilai yg terkecil r )

VII. Menghitung Float / Tenggang Waktu/ Waktu Jedda

Adalah sejumlah waktu pada suatu kegiatan yang dapat

dimanfaatkan untuk pengendalian dan pemanfaatan sumber daya

seoptimal mungkin dari suatu jjadwal suatu proyek.. Penggunaan

folat akan mengakibatkan beberapa konsekwensi tehadap

pemanfaatan sumber daya dan jadual proyek.

Dalam CPM terdapat beberapa jenis Float yang dapat digunakan

untuk menganalisis pelaksanaan proyek konstruksi yang sedang

berjalan , ataupun dalam hal perencanaan pemanfaatan sumber

daya proyek konstruksi, yaitu

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 17

Page 17: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

A. Total Float:

Sejumlah waktu untuk menyatakan berapa lama suatu kegiatan

boleh terlambat tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek./

atau sejumlah waktu dimana suatu kegiatan non kritis boleh

terlambat tanpa mempengaruhi waktu selesainya proyek

B. Float Bebas / Free Float:

Sejumlah waktu untuk menyatakan berapa lama suatu kegiatan

boleh terlambat tanpa mempengaruhi TF kegiatan sesudahnya. Atau

FF adalah sejumlah waktu dimana suatu aktivitas non kritis boleh

terlambat tanpa mempengaruhi aktivitas yang berikutnya

C. Independent Float:

Sejumlah waktu untuk menyatakan berapa lama suatu kegiatan

boleh terlambat untuk tidak mempengaruhi total float dari kegiatan

sebelum dan sesudahnya.

D. Menetapkan Jalur Kritis

Lintasan kritis adalah lintasan sepanjang diagram jaring yang

mempunyai waktu terpanjang (durasi proyek). Atau lintasan yang

melalui kegiatan-kegiatan yang tidak mempunyai float (waktu jeda).

Untuk menentukan lintasan kritis dari jaringan kerja dapat di lakukan

dengan 2 (dua ) cara

Lintasan kritis adalah lintasan yang melalui kegiatan - kegiatan yang

mempunyai jumlah durasi terbesar, lhat gambar …….

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 18

Free Float suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal

kegiatan j dikurangi waktu / durasi, dikurangi waktu mulai paling awal

dari kegiatan i

Rumus : FF = EET j – d ij – EET i

Independent Float suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling

awal kegiatan j dikurangi waktu / durasi, dikurangi waktu selesai paling

akhir kegiatan i

Rumus : FF = EET j – d ij – LET i

Page 18: Bab II Jalur Kritis

4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah

Membuat perencanaan jadwal proyek konstruksi rumah tinggal

dengan metoda diagram jaring ( CPM induk ) dan pekerjaan pondasi

dengan sub-sub pekerjaan sebagai CPM anak

N

o

PEKERJAAN /KEGIATAN /

NOTASI

DURASI ( minggu )

1 Pek. Pondasi A 5

2 Pek beton dan

Dinding

B 9

3 Pek Pintu dan

Jendela

C 6

4 Pek Instalasi D 3

5 Pek Plafond E 5

6 Pek Atap F 7

7 Pek Plesteran G 4

8 Pek Lantai H 7

9 Pek Pengecatan I 6

10 Pek Sanitasi J 4

Pek. Pondasi KODE A dikerjakan lima minggu yang terdiri dari

beberapa sub pekerjaan

Sub pekerjaan pekerjaan DURASI

Pemb lapangan A.1 3

Pas bouwplank A.2 3

Pemb direksi keet A.3 5

Pemb. Loos kerja A.4 5

Galian tanah A.5 8

Urugan pasir A.6 1

Urugan tanah A.7 2

Ans. batu kali A.8 3

Pas batu kali popndasi A.9 6

Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 19