bab ii inform consent
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 BAB II Inform Consent
1/10
BAB II
INFORM CONSENT
A. Pengertian Inform Consent
Dalam sejarahnya, Informed Consent berakar pada banyak disiplin ilmu pengetahuan,
termasuk dalam ilmu kesehatan/kedokteran, ilmu hukum, ilmu perilaku sosial, dan ilmu filsafat
moral/etika. Belakangan ini, bidang ilmu yang sangat berpengaruh dalam hal informed consent
adalah ilmu hukum dan ilmu filsafat moral atau filsafat etika. Kedua disiplin ilmu ini, keduanya
dengan metoda dan objektifnya tersendiri, mempunyai fungsi sosial dan intelektual yang
berbeda.
Walaupun pendekatan kedua bidang ilmu ini terhadap Informed Consent rumit dan
kontroversial, intisari dari pendekatan secara hukum, dan pendekatan secara etika mudah
dimengerti. Hukum memfokuskan diri terutama pada konteks klinis, tidak pada riset. Dalam
kacamata hukum, dokter mempunyai keajiban untuk pertama memberi informasi kepada
pasiennya dan kedua untuk mendapatkan i!innya. "pabila seorang pasien cedera akibat dokter
lalai dengan tidak memberikan informasi yang lengkap mengenai suatu pengobatan atau
tindakan, maka pasien dapat menerima kompensasi finansial dari si dokter karena telahmenyebabkan cedera tersebut. #isi legal ini lebih berfokus pada kompensasi finansial daripada
pada pemberian informasi dan i!in yang diberikan pasien secara umum.
$enurut %er$enKes no &'(/$enKes/%er/)))/&((* dan ++ no &' th &(( %asal - serta
$anual %ersetujuan indakan Kedokteran KK) tahun &((*. maka Informed Consent adalah
persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah
mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan
terhadap pasien tersebut.
)nformed consent adalah suatu proses komunikasi antara pasien dan dokter yang
menghasilkan pemberian i!in oleh pasien untuk menjalankan suatu intervensi medik tertentu.
Informed Consentadalah persetujuan atau i!in oleh pasien atau keluarga yang berhak kepada
dokter untuk melakukan tindakan medis pada pasien, seperti pemriksaan fisik dan pemeriksaan
-
7/24/2019 BAB II Inform Consent
2/10
lainlain untuk menegakkan diagnosis, memberi obat, melakukan suntikan, menolong bersalin,
melakukan pembiusan, melakukan pembedahan, melakukan tindak lanjut jika terjadi kesulitan,
dan sebagainya. 0elanjutnya kata informed terkait dengan informasi atau penjelasan.
Informed Consent adalah suatu persetujuan mengenai akan dilakukannya tindakan
kedokteran oleh dokter terhadap pasiennya. %ersetujuan itu bisa dalam bentuk lisan maupun
tertulis. %ada hakikatnya Informed Consent adalah suatu proses komunikasi antara dokter dan
pasien tentang kesepakatan tindakan medis yang akan dilakukan dokter terhadap pasien 1ada
kegiatan penjelasan rinci oleh dokter2, sehingga kesepakatan lisan pun sesungguhnya sudah
cukup.
%enandatanganan formulirInformed Consent secara tertulis hanya merupakan pengukuhan
atas apa yang telah disepakati sebelumnya. 3ormulir ini juga merupakan suatu tanda bukti yang
akan disimpan di dalam arsip rekam medis pasien yang bisa dijadikan sebagai alat bukti baha
telah terjadi kontrak terapeutik antara dokter dan pasien. %embuktian tentang adanya perjanjian
terapeutik dapat dilakukan pasien dengan mengajukan arsip rekam medis atau dengan
persetujuan tindakan medis 1Informed Consent2 yang diberikan oleh pasien. Bahkan dalam
kontrak terapeutik adanya kartu berobat atau dengan kedatangan pasien menemui dokter untuk
meminta pertolongannya, dapat dianggap telah terjadi perjanjian terapeutik.
Dapat disimpulkan bahaInformed Consent adalah persetujuan atau i!in oleh pasien 1atau
keluarga yang berhak2 kepada dokter untuk melakukan tindakan medis atas dirinya, setelah
kepadanya oleh dokter yang bersangkutan diberikan informasi atau penjelasan yang lengkap
tentang tindakan itu. $endapat penjelasan lengkap itu adalah salah satu hak pasien yang diakui
oleh ++ sehingga dengan kata lainInformed Consent adalah persetujuan setelah penjelasan.
B. Tujuan Informed Consent
a. $emberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak
diperlukan dan secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa
sepengetahuan pasiennya.
-
7/24/2019 BAB II Inform Consent
3/10
b. $emberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif,
karena prosedur medik modern bukan tanpa resiko, dan pada setiap tindakan medik ada melekat
suatu resiko 1%ermenkes 4o. &'(/$enkes/%er/)))/&((* %asal 52
C. Elemen-elemen Informed Consent
0etelah hubungan dokter pasien terbentuk, dokter memiliki keajiban untuk
memberitahukan pasien mengenai kondisinya6 diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan
penunjang, terapi, risiko, alternatif, prognosis dan harapan. Dokter seharusnya tidak mengurangi
materi informasi atau memaksa pasien untuk segera memberi keputusan. )nformasi yang
diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
0uatuInformed Consentharus meliputi 7
8. Dokter harus menjelaskan pada pasien mengenai tindakan, terapi dan penyakitnya
&. %asien harus diberitahu tentang hasil terapi yang diharapkan dan seberapa besar kemungkinan
keberhasilannya
5. %asien harus diberitahu mengenai beberapa alternatif yang ada dan akibat apabila penyakit
tidak diobati.
. %asien harus diberitahu mengenai risiko apabila menerima atau menolak terapi
9isiko yang harus disampaikan meliputi efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat atau tindakan pemeriksaan dan operasi yang dilakukan. 9uang lingkup dan
materi informasi yang diberikan tergantung pada pengetahuan medis pasien saat itu. :ika
memungkinkan, pasien juga diberitahu mengenai tanggung jaab orang lain yang berperan serta
dalam pengobatan pasien. %asien memiliki hak atas informasi tentang kecurigaan dokter akan
adanya penyakit tertentu alaupun hasil pemeriksaan yang telah dilakukan inkonklusif.
Dalam proses komunikasi ini, dokter sebagai orang yang memberi terapi atau melakukan
tindakan mediklah yang harus menjelaskan dan mendiskusikan bersama pasien halhal di baah
ini. %roses komunikasi ini tidak bisa diakilkan kepada orang lain. Halhal yang harus
dibicarakan7
8. Diagnosis pada pasien, kalau sudah diketahui.
&. 0ifat dan manfaat dari pengobatan atau tindakan yang direncanakan.
5. 9isiko dan manfaat dari pengobatan atau tindakan yang direncanakan.
-
7/24/2019 BAB II Inform Consent
4/10
. %ilihan pengobatan atau tindakan yang lain yang tersedia 1tanpa melihat biayanya maupun
apakah termasuk di dalam pembiayaan yang dicakup oleh asuransi2.
-. 9isiko dan manfaat dari pilihan pengobatan atau tindakan lain yang tersedia.
;. 9isiko dan manfaat yang dihadapi apabila suatu pengobatan atau tindakan tidak dilakukan.
0ebaliknya, pasien atau klien harus mempunyai kesempatan untuk bertanya untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai suatu pengobatan atau tindakan. Dengan
demikian dia akan dapat membuat keputusan yang berdasarkan pemahaman yang baik
mengenai suatu intervensi medik. Keputusan yang dia ambil bisa berupa persetujuan maupun
penolakan akan intervensi tersebut.Informed Consentbaru dianggap sah kalau diberikan oleh
seorang pasien/klien yang kompeten dan diberikan secara sukarela.
0emua informasi diatas sudah harus diterima pasien sebelum rencana tindakan medis
dilaksanakan. %emberian informasi ini selayaknya bersifat obyektif, tidak memihak, dan tanpa
tekanan. 0etelah menerima semua informasi tersebut, pasien seharusnya diberi aktu untuk
berfikir dan mempertimbangkan keputusannya.
riteria !asien "ang #er$a%7
idak semua pasien boleh memberikan pernyataan, baik setuju maupun tidak setuju. 0yarat
seorang pasien yang boleh memberikan pernyataan, yaitu 7
8. %asien tersebut sudah deasa
$asih terdapat perbedaan pendapat pakar tentang batas usia deasa, namun secara umum bisa
digunakan batas &8 tahun. %asien yang masih dibaah batas umur ini tapi sudah menikah
termasuk kriteria pasien sudah deasa.
&. %asien dalam keadaan sadar.
Hal ini mengandung pengertian baha pasien tidak sedang pingsan, koma, atau terganggu
kesadarannya karena pengaruh obat, tekanan kejiaan, atau hal lain. Berarti, pasien harus bisa
diajak berkomunikasi secara ajar dan lancar.
5. %asien dalam keadaan sehat akal
:adi yang paling berhak untuk menentukan dan memberikan pernyataan persetujuan terhadap
rencana tindakan medis adalah pasien itu sendiri, apabila dia memenuhi 5 kriteria diatas,
bukan orang tuanya, anaknya, suami/istrinya, atau orang lainnya. 4amun apabila pasien
tersebut tidak memenuhi 5 kriteria tersebut diatas maka dia tidak berhak untuk menentukan
dan menyatakan persetujuannya terhadap rencana tindakan medis yang akan dilakukan kepada
-
7/24/2019 BAB II Inform Consent
5/10
dirinya. Dalam hal seperti ini, maka hak pasien akan diakili oleh ali keluarga atau ali
hukumnya. $isalnya pasien masih anakanak, maka yang berhak memberikan persetujuan
adalah orang tuanya, atau paman/bibinya, atau urutan ali lainnya yang sah. Bila pasien sudah
menikah, tapi dalam keadaan tidak sadar atau kehilangan akal sehat, maka suami/istrinya
merupakan yang paling berhak untuk menyatakan persetujuan bila memang dia setuju.
. Hak suami/istri pasien
+ntuk beberapa jenis tindakan medis yang berkaitan dengan kehidupan berpasangan
sebagai suamiistri, maka pernyataan persetujuan terhadap rencana tindakan medisnya harus
melibatkan persetujuan suami/istri pasien tersebut apabila suami/istrinya ada atau bisa
dihubungi untuk keperluan ini. Dalam hal ini, tentu saja suami/istrinya tersebut harus juga
memenuhi kriteria
-
7/24/2019 BAB II Inform Consent
6/10
pasien tidak akan menuntut apapun kerugian yang timbul. )nformed consent tidak menjadikan
dokter kebal terhadap hukum atas kejadian yang disebabkan karena kelalaiannya dalam
melaksanakan tindakan medis.
indakan invasif7
a. Wali
>rang yang menurut hukum menggantikan orang lain yang belum deasa untuk meakili
dalam melakukan perbuatan hukum, atau orang yang menurut hukum menggantikan
kedudukan orang tua.
b. )nduk semang
>rang yang berkeajiban untuk mengaasi serta ikut bertanggung jaab terhadap pribadi
orang lain, misalnya 7 %impinan asrama dari anak perantau, kepala 9 dari seorang pembantu
9 yang belum deasa.
?. Halhal yang diinformasikan
8. Hasil %emeriksaan
%asien memiliki hak untuk mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. $isalnya
perubahan keganasan pada hasilPap smear. "pabila infomasi sudah diberikan, maka keputusan
selanjutnya berada di tangan pasien.
&. 9isiko
9isiko yang mungkin terjadi dalam terapi harus diungkapkan disertai upaya antisipasi yang
dilakukan dokter untuk terjadinya hal tersebut. 9eaksi alergi idiosinkratik dan kematian yang tak
terduga akibat pengobatan selama ini jarang diungkapkan dokter. 0ebagian kalangan berpendapat
baha kemungkinan tersebut juga harus diberitahu pada pasien. :ika seorang dokter mengetahui
baha tindakan pengobatannya berisiko dan terdapat alternatif pengobatan lain yang lebih aman,
ia harus memberitahukannya pada pasien. :ika seorang dokter tidak yakin pada kemampuannya
untuk melakukan suatu prosedur terapi dan terdapat dokter lain yang dapat melakukannya, ia
ajib memberitahukan pada pasien.
5. "lternatif
Dokter harus mengungkapkan beberapa alternatif dalam proses diagnosis dan terapi. )a
harus dapat menjelaskan prosedur, manfaat, kerugian dan bahaya yang ditimbulkan dari beberapa
pilihan tersebut. 0ebagai contoh adalah terapi hipertiroidisme. erdapat tiga pilihan terapi yaitu
-
7/24/2019 BAB II Inform Consent
7/10
obat, iodium radioaktif, dan subtotal tiroidektomi. Dokter harus menjelaskan prosedur,
keberhasilan dan kerugian serta komplikasi yang mungkin timbul.
. 9ujukan/ konsultasi
Dokter berkeajiban melakukan rujukan apabila ia menyadari baha kemampuan dan
pengetahuan yang ia miliki kurang untuk melaksanakan terapi pada pasienpasien tertentu.
%engadilan menyatakan baha dokter harus merujuk saat ia merasa tidak mampu melaksanakan
terapi karena keterbatasan kemampuannya dan ia mengetahui adanya dokter lain yang dapat
menangani pasien tersebut lebih baik darinya.
-. %rognosis
%asien berhak mengetahui semua prognosis, komplikasi, sekuele, ketidaknyamanan, biaya,
kesulitan dan risiko dari setiap pilihan termasuk tidak mendapat pengobatan atau tidak mendapat
tindakan apapun. %asien juga berhak mengetahui apa yang diharapkan dari dan apa yang terjadi
dengan mereka. 0emua ini berdasarkan atas kejadiankejadian beralasan yang dapat diduga oleh
dokter. Kejadian yang jarang atau tidak biasa bukan merupakan bagian dariInformed Consent.
&. S"arat-s"arat Informed Consent
'a%im Cardo(o )ing* +,menyatakan baha setiap manusia deasa dan berpikiran
sehat mempunyai hak untuk menetukan hal yang dapat dilakukan terhadap tubuhnya
$enurut Beau/$am!baha informed consent dilandasi oleh prinsip etik dan moral serta
otonomi pasien
0uatu informed consent baru sah diberikan oleh pasien jika memenuhi minimal 5 1tiga2
unsur sebagai berikut 7
a2 Keterbukaan informasi yang cukup diberikan oleh dokter
b2 Kompetensi pasien dalam memberikan persetujuan
c2 Kesukarelaan 1tanpa paksaan atau tekanan2 dalam memberikan persetujuan.
-
7/24/2019 BAB II Inform Consent
8/10
@. B@4+K )43>9$@D ?>40@4
0ecara umum bentuk persetujuan yang diberikan pengguna jasa tindakan medis 1pasien2 kepada
pihak pelaksana jasa tindakan medis 1dokter2 untuk melakukan tindakan medis dapat dibedakan
menjadi tiga bentuk, yaitu 7
8. %ersetujuan ertulis, biasanya diperlukan untuk tindakan medis yang mengandung resiko
besar, sebagaimana ditegaskan dalam %er$enKes 4o. -*-/$en.Kes/%er/)A/8'*' %asal 5
ayat 182 dan 0K %B)D) 4o. 58'/%B/"./** butir 5, yaitu intinya setiap tindakan medis yangmengandung resiko cukup besar, mengharuskan adanya persetujuan tertulis, setelah
sebelumnya pihak pasien memperoleh informasi yang adekuat tentang perlunya tindakan
medis serta resiko yang berkaitan dengannya 1telah terjadi informed consent26
&. %ersetujuan isan, biasanya diperlukan untuk tindakan medis yang bersifat noninvasif dan
tidak mengandung resiko tinggi, yang diberikan oleh pihak pasien6
5. %ersetujuan dengan isyarat, dilakukan pasien melalui isyarat, misalnya pasien yang akan
disuntik atau diperiksa tekanan darahnya, langsung menyodorkan lengannya sebagai tanda
menyetujui tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya.
3. )0) )43>9$"0) C"4 H"9+0 D)0"$%")K"4
0ecara garis besar dalam melakukan tindakan medis pada pasien, yang harus dijelaskan
beberapa hal, yaitu7
8. aris besar seluk beluk penyakit yang diderita dan prosedur peraatan / pengobatan yang
akan diberikan / diterapkan.
&. 9esiko yang dihadapi, misalnya komplikasi yang diduga akan timbul.
5. %rospek / prognosis keberhasilan ataupun kegagalan.
. "lternative metode peraatan / pengobatan.-. Halhal yang dapat terjadi bila pasien menolak untuk memberikan persetujuan.
-
7/24/2019 BAB II Inform Consent
9/10
;. %rosedur peraatan / pengobatan yang akan dilakukan merupakan suatu percobaan atau
menyimpang dari kebiasaan, bila hal itu yang akan dilakukan
Dokter juga perlu menyampaikan 1meskipun hanya sekilas2, mengenai cara kerja dan
pengalamannya dalam melakukan tindakan medis tersebut 1"chadiat, &((E2.
)nformasi/keterangan yang ajib diberikan sebelum suatu tindakan kedokteran
dilaksanakan adalah7
82 Diagnosa yang telah ditegakkan.&2 0ifat dan luasnya tindakan yang akan dilakukan.
52 $anfaat dan urgensinya dilakukan tindakan tersebut.
2 9esiko resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi daripada tindakan kedokteran
tersebut.
-2 Konsekensinya bila tidak dilakukan tindakan tersebut dan adakah alternatif cara
pengobatan yang lain.
;2 Kadangkala biaya yang menyangkut tindakan kedokteran tersebut.
9esiko resiko yang harus diinformasikan kepada pasien yang dimintakan
persetujuan tindakan kedokteran 7
a2 9esiko yang melekat pada tindakan kedokteran tersebut.
b2 9esiko yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya.
Dalam hal terdapat indikasi kemungkinan perluasan tindakan kedokteran,
dokter yang akan melakukan tindakan juga harus memberikan penjelasan 1
%asal 88 "yat 8 %ermenkes 4o &'( / $enkes / %@9 / ))) / &((* 2.
%enjelasan kemungkinan perluasan tindakan kedokteran sebagaimana
dimaksud dalam "yat 8 merupakan dasar daripada persetujuan 1"yat &2.
%engecualian terhadap keharusan pemberian informasi sebelum
dimintakan persetujuan tindakan kedokteran adalah7
Dalam keadaan gaat darurat 1emergency2, dimana dokter harus
segera bertindak untuk menyelamatkan jia.
Keadaan emosi pasien yang sangat labil sehingga ia tidak bisa
menghadapi situasi dirinya.
)ni tercantum dalam %er$enKes no &'(/$enkes/%er/)))/&((*.
. Peran Pera0at dalam Informed Consent
-
7/24/2019 BAB II Inform Consent
10/10
%eraat sangat berperan dalam pelaksanaan informed consent yaitu berfungsi sebagai advocator
pasien dan sumber informasi 1communicator 2 bagi pasien selama fase peraatan di rumah sakit,
tetapi pada kenyataanya, pelaksanaan informed consent di indonesia sampai saat ini belum
terkoordinasi, karena terdapat kesenjangan dalam pelaksanaanya, 3enomena yang terlihat
sekarang ini adalah baha peraat belum melaksanakan informed consent secara optimal sesuai
dengan standar praktik keperaatan, seolaholah peraat tidak mempunyai eenang dalam
pelaksanaan informed consent10uhaemi,&((2.
Halhal yang harus dijelaskan oleh dokter dan peraat terkait informed consent7
8. entang tujuan dan prospek keberhasilan tindakan medis yang ada dilakukan 1purhate of
medical procedure2
&. entang tata cara tindakan medis yang akan dilakukan 1consenpleated medical procedure2
5. entang risiko 1risk inherene in sual medical procedures2
. entang risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
-. entang alternatif tindakan medis lain yang tersedia dan risiko Frisikonya 1alternative
medical procedure and risk2
;. entang prognosis penyakit, bila tindakan dilakukan
E. Diagnosis