bab ii gmbran umum prusahaan-an

36
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan Awal berdirinya, area perkebunan yang dikelola oleh PT. Karya Tanah Subur merupakan areal PT. Dina Maju yang bergerak di bidang perusahaan hutan dan perkayuan. Dalam perkembangannya, PT. Dina Maju mengalihkan pengolaan perkebunanan kelapa sawit. Pembangunan perkebunan oleh perusahaan dimulai pada tahun 1987 dengan pembukaan lahan dan penanaman kelapa sawit secara bertahap, sampai saat ini luas tanah efektif mencapai 4552,35 Ha dari luas HGU yang memiliki 5237 Ha. Berdasarkan kepemilikan modal mayoritas, PT. Karya Tanah Subur menjadi bagian dari Grup Astra Lestari, Tbk yang berkedudukan di Jakarta. Keseriusan manajemen dalam mengelola bisnis perkebunan kelapa sawit semakin nyata dan dibuktikan dengan keputusan untuk membangun Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit pada tahun 1994. Pabrik dirancang dengan kapasitas olah terpasang 25 Ton TBS (tandan buah segar) per jam dan mulai beroperasi pada tahun 1995 hingga saat ini belum ada perubahan desain maupun kapasitas dari semula. 6

Upload: johny-iskandar-nst

Post on 01-Oct-2015

81 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

gambaran umum perusahaan

TRANSCRIPT

BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan Awal berdirinya, area perkebunan yang dikelola oleh PT. Karya Tanah Subur merupakan areal PT. Dina Maju yang bergerak di bidang perusahaan hutan dan perkayuan. Dalam perkembangannya, PT. Dina Maju mengalihkan pengolaan perkebunanan kelapa sawit.Pembangunan perkebunan oleh perusahaan dimulai pada tahun 1987 dengan pembukaan lahan dan penanaman kelapa sawit secara bertahap, sampai saat ini luas tanah efektif mencapai 4552,35 Ha dari luas HGU yang memiliki 5237 Ha. Berdasarkan kepemilikan modal mayoritas, PT. Karya Tanah Subur menjadi bagian dari Grup Astra Lestari, Tbk yang berkedudukan di Jakarta.Keseriusan manajemen dalam mengelola bisnis perkebunan kelapa sawit semakin nyata dan dibuktikan dengan keputusan untuk membangun Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit pada tahun 1994. Pabrik dirancang dengan kapasitas olah terpasang 25 Ton TBS (tandan buah segar) per jam dan mulai beroperasi pada tahun 1995 hingga saat ini belum ada perubahan desain maupun kapasitas dari semula.Pengelolaan area perkebunan di dalam PT. Karya Tanah Subur dibagi menjadi 2 (dua) rayon yakni kebun I dan II, dimana kebun I membawahi 3 (tiga) afdeling dan kebun II membawahi 3 (tiga) afdeling.Selain itu untuk mendukung kelancaran aktifitas proses bisnis, perusahaan juga membentuk dua departemen lain yaitu departemen Administrasi/kantor dan Departemen Teknik, Selain Departemen Kebun dan Departemen Pabrik.Produk yang dihasilkan dari aktifitas proses bisnis perusahaan adalah minyak sawit kasar (crude palm oil ) dan inti sawit (kernel), jangkauan pemasaran produk masih sebatas lokal/regional kepada costumer di wilayah Medan-Sumatra Utara. Untuk transportasi pemasaran CPO dan kernel dilakukan dengan menggunakan pengangkutan darat.Sumber daya manusia sebagai penggerak roda bisnis yang dimiliki PT. Karya Tanah Subur saat ini adalah 1423 orang yang terdiri dari staff 15 orang, Non staff 31 orang, SKU dan golongan 467 orang serta BHL/Kontrak 910 orang.

2.2. Visi dan Misi PT. Karya Tanah SuburVisi dan misi merupakan hal yang paling utama dalam perusahaan karena dengan adanya visi dan misi inilah perusahaan mengejar target dan menjadi lebih maju kedepan dengan demikian visi dan misi pada PT. Karya Tanah Subur adalah dapat dilihat di bawah ini:

2.2.1. Visi PT. Karya Tanah Subur Adapun visi dari PT. Karya Tanah Subur adalah menjadikan perusahaan agrobisnis yang paling produktif dan inovatif di dunia.

2.2.2. Misi PT. Karya Tanah Subur Adapun misi dari PT. Karya Tanah Subur adalah menjadi panutan dan berkontribusi untuk pembangunan serta kesejahteraan bangsa.

2.3. Struktur OrganisasiStruktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan maupun suatu organisasi karena di struktur tersebut kita dapat mengetahui bagianbagian dari perusahaan serta organisasi dengan struktur juga kita dapat mengetahui siapa saja yang terdapat dalam perusahaan serta tanggung jawab pada bagian masing-masing dengan demikian pada PT. Karya Tanah Subur (KTS) terdiri dari departemen administrasi, departemen pabrik, dan departemen teknik. Bagan Struktur organisasi lini PT. Karya Tanah Subur dapat dilihat pada Gambar 2.1.7

6

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Lini PT. Karya Tanah Subur (KTS)2.4. Tugas Secara Umum Dan WewenangnyaPabrik kelapa sawit PT. Karya Tanah Subur mempunyai struktur organisasi seperti bagan pada di atas. Beberapa tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut:

2.4.1. Kepala PabrikKepala pabrik terdiri dari satu orang yang bertugas:1. Menjalankan segala rencana kerja dan intruksi dari direksi 2. Mengawasi kelancaran pekerjaan pengolahan 3. Memanfaatkan semua unsur produksi, aset dan menjaga hubungan baik dengan unsur-unsur terkait secara optimal untuk mewujudkan tujuan perusahaan. 4. Memenuhi persyaratan manejemen, mengontrol, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinir, semua tugas bidang produksi perusahaan tersebut. 5. Berwewenang mengambil keputusan yang bersifat menetukan demi kepentingan perusahaan. 6. Bertanggung jawab atas pekerjaannya.

2.4.2. Asisten ProsesAsisten proses menpunyai tugas mengkoordinir mandor proses/produksi dalam menetapkan teknologi pengolahan kelapa sawit untuk mencapai hasil yang optimum. Asisten proses besama-sama dengan mandor proses bertugas melaksanakan tugas quality control yang cermat. Menerapkan dan mengawasi perkembangan teknologi pengolahan PKS dengan pengendalian analisa laboratorium agar pengoperasian pabrik kelapa sawit mencapai hasil yang optimum.Asisten proses juga berwenang untuk memerintah atau memanfaatkan seluruh tenaga kerja yang berada di bawah pengawasan secara langsung, dan memutuskan, memberikan intruksi kerja yang berada di bawah pengawasan dalam bidang teknologi dan lain-lain.2.4.3. Asisten Pemeliharaan (Maintanace)Asisten pemeliharaan bertugas menganalisa data-data dalam rangka penilaian terhadap efesiensi mesin-mesin intalasi pengolahan dan mengawasi serta menganalisa pelaksanaan penggunaan biaya terhadap realisasi pengolahan yang mengalami kerusakan.Merencanakan serta menjamin terpeliharanya intalasi di dalam pabrik dangan bengkel. Bertanggung jawab langsung atas kelancaran mesin processing dan mesin-mesin penggerak intalasi serta mesinmesin pembangkit tenaga dan alat-alat kerja lainnya.

2.4.4. Kepala LaboratoriumKepala laboratorim terdiri dari satu orang, dibantu oleh seorang mandor/analist dan pegawai laboratorium lainnya. Ruang lingkup, tugas dengan tanggung jawabnya sebagai berikut:1. Melaksanakan analisa laboratorium yang diperlukan di pabrik secara optimal, guna pengendalian jalannya proses produksi. 2. Memimpin kegiatan laboratorium untuk menentukan kualitas produksi sehingga dapat dicontrol. 3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan di bidang pengolahan untuk mencapai rendemen yang wajar dan mutu yang baik. 4. Mengawasi pengolahan TBS, air ketel dan limbah agar mutu kerugian yang timbul tetap berada dalam batas normal termasuk menghitung hasil persediaan.

2.5. Tenaga KerjaanAdapun tenaga kerja maupun jam kerja dari pada karyawan PT. Karya Tanah Subur dapat dilihat di bawah ini:

2.5.1. Jumlah Tenaga KerjaTenaga kerja produktif yang dimiliki PT. Kaya Tanah Subur yang merupakan penggerak roda bisnis saat ini adalah 1423 orang, seperti terlihat dalam tabel 2.1. Tabel 2.1 Jumlah Karyawan PT. Karya Tanah SuburKaryawanJumlah

Staff15 orang

Non Staff31 orang

SKU Dan Golongan467 orang

BHL/Kontrak910 orang

Total1423 orang

(Sumber : PT. Karya Tanah Subur, 2013)

2.5.2 Hari/Jam Kerja Hari kerja di pabrik kelapa sawit PT. Karya Tanah Subur adalah 6 (enam) hari kerja dalam seminggu yaitu hari senin sampai dengan hari sabtu. Ketenagakerjaan terdiri dari 2 shift yaitu tenaga kerja shif I dan tenga kerja shif II. Tenaga kerja shift I masuk kerja pagi, maka tenaga kerja shift II masuk kerja sore hari, ini berlangsung selama seminggu. Setelah satu minggu, posisi ini berganti menjadi tenaga kerja shift II masuk kerja pagi sedangkan shift I masuk sore hari. Adapun jam kerja pabrik kelapa sawit PT. Karya Tanah Subur seperti pada tabel 2.2. di bawah ini:Tabel 2.2. Hari/Jam Kerja Karyawan PKS PT. Karya Tanah SuburHariShift IShift II

SeninMasuk I 07.00-12.00 WIBMasuk I 16.00-21.00 WIB

Istrirahat 12.00-14.00 WIBIstrirahat 21.00-23.00 WIB

Masuk II 14.00-16.00 WIBMasuk II 23.00-01.00 WIB

Lembur 01.00-07.00 WIB

Tabel 2.2. Hari/Jam kerja Karyawan PKS PT. Karya Tanah Subur (Lanjutan)

HariShift IShift II

SelasaMasuk I 07.00-12.00 WIBMasuk I 16.00-21.00 WIB

Istrirahat 12.00-14.00 WIBIstrirahat 21.00-23.00 WIB

Masuk II 14.00-16.00 WIBMasuk II 23.00-01.00 WIB

Lembur 01.00-07.00 WIB

RabuMasuk I 07.00-12.00 WIBMasuk I 16.00-21.00 WIB

Istrirahat 12.00-14.00 WIBIstrirahat 21.00-23.00 WIB

Masuk II 14.00-16.00 WIBMasuk II 23.00-01.00 WIB

Lembur 01.00-07.00 WIB

KamisMasuk I 07.00-12.00 WIBMasuk I 16.00-21.00 WIB

Istrirahat 12.00-14.00 WIBIstrirahat 21.00-23.00 WIB

Masuk II 14.00-16.00 WIBMasuk II 23.00-01.00 WIB

Lembur 01.00-07.00 WIB

JumatMasuk I 07.00-12.00 WIBMasuk I 16.00-21.00 WIB

Istrirahat 12.00-14.00 WIBIstrirahat 21.00-23.00 WIB

Masuk II 14.00-16.00 WIBMasuk II 23.00-01.00 WIB

Lembur 01.00-07.00 WIB

SabtuMasuk I 07.00-12.00 WIBMasuk I 16.00-21.00 WIB

Istrirahat 12.00-14.00 WIBIstrirahat 21.00-23.00 WIB

Masuk II 14.00-16.00 WIBMasuk II 23.00-01.00 WIB

(Sumber : PT. Karya Tanah Subur, 2013)

Hari libur, pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Karya Tanah Subur tidak bekerja atau libur, terkecuali ada pekerjaan yang sifatnya mendesak, maka perusahaan dapat memperkerjakan karyawan atau pegawainya untuk bekerja lembur.

2.6. Manfaat Perusahaan Bagi Pemerintah dan MasyarakatBerdirinya perusahaan PT. Karya Tanah Subur (KTS) pihak perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang sebesarnya dari proses produksi buah kelapa sawit yang menghasilkan minyak kelapa sawit. Sedangkan bagi pemerintah dengan adanya PT. Karya Tanah Subur (KTS) menjadi suatu kemajuan tentunya secara tidak langsung menjadi suatu tumbukan penghasil minyak makan. Sedangkan manfaat bagi pemerintah daerah dapat meningkatkan PAD dan Aset daerah semakin meningkat.Manfaat bagi masyarakat sekitar Pabrik Kelapa Sawit (PKS) adalah dapat meningkatkan pertumbuhan baik dari segi ekonomi, pendidikan dan dapat menciptakan lapangan kerja baru.

2.6.1. Dampak Positif dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS)Adapun dampak positif dari berdirinya PT Karya Tanah Subur (KTS) di Aceh Barat adalah sebagai berikut :1. Dengan adanya Pabrik Kelapa Sawit (PKS), penanam TBS dapat menjual ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS), sehingga dapat mempermudah mereka-mereka penanam TBS.2. Dengan adanya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) perekonomian masyarakat semakin meningkat.3. Dapat menciptakan kemakmuran bagi masyarakat sekitar dengan adanya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) khususnya dan masyarakat Aceh Barat pada umumnya.

2.6.2. Dampak Negatif dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS)Adapun dampak negatif dari berdirinya PT. Karya Tanah Subur (KTS) Aceh Barat bila penanganannya tidak sesuai dengan prosedur maka dapat :1. Mencemari udara yang ada disekitarnya dan dapat merusak lapisan ozon karena gas buang hasil pembakaran yang panas. 2. Dapat menggangu masyarakat yang ada disekitar perusahaan karena kebisingan.2.7. Bahan Baku Bahan baku yang diolah oleh PT. Karya Tanah Subur (KTS) untuk pengolahan CPO adalah Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang diperoleh dari kebun sendiri dan sebagian lagi diperoleh dari kebun-kebun rakyat disekitarnya. TBS ini terdiri dari brondolan, tandan buah, bingkai dan kelopak daun yang diperoleh dari kebun tersebut. Adapun kriteria Tandan Buah Segar (TBS) yang diperoleh dari kebun sendiri dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini.

Buah MentahBuah Busuk

Buah Normal (Matang)

Buah Tangkai Panjang > 5cmTandan Kosong

Gambar 2.2. Kriteria Buah Kelapa SawitBuah kelapa sawit terdiri dari brondolan yang cukup banyak disetiap tandannya dengan berat berkisar antara 5-40 kg. Setiap tandan disusun oleh setiap brondolan dengan berat masing-masing brondolan 10-20 gr/brondolan. Buah kelapa sawit terdiri dari daging buah (mesocarp), serabut (fibres), cangkang (shell), dan inti (kernel). Bentuk irisan buah kelapa sawit dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut ini.

1. Kulit luar (exocarp)2. Daging buah (mesocarp)3. Cangkang (shell)4. Inti (kernel)

Gambar 2.3 Penampang Buah Kelapa Sawit

Kelompok varietas tertentu memiliki mutu buah tertentu yang sudah dikenal baik dalam seleksi. Kelompok-kelompok tersebut diklarifikasikan berdasarkan ketebalan relatif dari ukurannya, cangkang dan inti dari tandan buah segar. Tanaman kelapa sawit mempunyai 3 jenis atau varietas sebagai berikut dapat dijelaskan:1. Dura, tebal cangkang 2-8 mm, persentase antara daging buah dengan buah adalah 35-50% dengan ekstraksi minyak 17-18%.2. Tenera, tebal cangkang 0,5-4 mm, persentase antara daging buah dengan buah adalah 60-90% dengan ekstraksi minyak 22-24%.3. Pesifera, tidak memiliki cangkang, tetap mempunyai cincin serat yang tebal dengan kernel yang berukuran kecil.Semua jenis kelapa sawit digunakan pada pabrik ini tetapi dari ketiga jenis kelapa sawit, kelapa sawit yang paling banyak digunakan untuk diolah menjadi minyak sawit kasar CPO adalah kelapa sawit yang berasal dari jenis Tenera. Perbandingan penggunaan adalah 80:10:10 yaitu Tenera 80%, sedangkan Dura dan Pesifera 10%. Alasannya adalah karena jenis kelapa sawit Tenera mampu menghasilkan rendemen CPO lebih banyak dibanding Dura dan Pesifera. Buah kelapa sawit dipanen menurut kriteria panen. Adapun kriteria panen merupakan indikasi yang dapat membantu pemanenan agar memotong buah pada saat yang tepat, sehingga tidak mempengaruhi mutu buah. Mutu buah kelapa sawit ditentukan dari banyaknya brondolan yang lepas dari tandannya.

Hubungan antara fraksi kematangan TBS dengan rendemen minyak dan Asam Lemak Bebas (ALB) minyak sawit dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 2.3. Hasil Rendemen Minyak dan ALBKematangan BuahRendemen Minyak %KadarALB %UkuranStandar

Buah mentah14 181,6 - 2,8Tidak Bagus

Buah agak matang19 251,7 - 3,3Kurang Bagus

Buah normal (matang)24 301,8 - 4,5Bagus

Buah lewat matang28 313,8 6,1Sangat Bagus

Buah Busuk< 2,0> 5,0-

(Sumber: PT. Karya Tanah Subur, 2013)

2.8. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001-2008) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001-2004) Selain itu, PT. Karya Tanah Subur (KTS) telah mengikuti kebijakan International Standarization Organization (ISO), dan untuk mewujudkan kebijakan tersebut perusahaan menerapkan:1. ISO 9001: 2008 (Sistem Mutu), yaitu standarisasi sistem dalam memproduksi barang sehingga menghasilkan produk bermutu sesuai dengan keinginan pelanggan.2. ISO 14001: 2004 (Sistem Lingkungan), yaitu memproduksi barang tanpa merusak dan mencemari lingkungan.2.9. Sistem Proses Pengolahan TBSSistem proses pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) di PT. Karya Tanah Subur dapat dilihat pada gambar 2.4. diagram proses pengolahan TBS.

Gambar 2.4. Diagram Proses Pengolahan TBS

Sistem proses pengolahan kelapa sawit terdiri dari beberapa tahapan yang dimulai dari penerimaan Tandan Buah Segar (TBS) sampai menjadi minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Sistem proses pengolahan kelapa sawit dapat dipakai dalam beberapa tahap yang dilakukan pada masing-masing stasiun.

Adapun stasiun-stasiun yang terdapat pada sistem proses pengolahan tersebut dapat di lihat di bawah ini:2.9.1. Stasiun Penerimaan Buah (Reception Fruit Stasion)2.9.1.1. Jembatan Timbang (Weight Bridge) Jembatan timbang adalah suatu stasiun untuk mendapatkan bruto, tara dan netto. Pada stasiun ini mobil dan TBS (tandan buah segar) ditimbang, dari data timbangan tersebut dibaca oleh indikator pada bagian operator, adapun data-data yang dibaca pada indikator dalah sebagai berikut:1. Bruto2. Tara3. NettoPada stasiun ini juga dilakukan pencatatan data pada repass antara lain:1. Plat polisi2. Asal kebun3. Nama pelangganBruto adalah berat truk dijumlah berat TBS, sedangkan tara adalah berat kendaraan yang keluar dari pabrik setelah TBS dikeluarkan sehingga di peroleh berat netto. Untuk yang membawa buah dari perkebunan rakyat sering dilakukan pemotongan, pemotongan ini dilakukan kepada pemilik TBS agar dihari mendatang yang dibawa sesuai dengan standar. Besarnya pemotongan bervariasi, tergantung dari TBS yang dibawa. Selain untuk menimbang TBS jembatan timbang juga berfungsi untuk menimbang CPO dan kernel yang akan dijual keluar.

2.9.1.2. Grading Grading adalah proses pengecekan atau sortir buah yang masuk kedalam loading ramp, baik buah matang, buah mentah, buah busuk, tangkai panjang dan tandan kosong. Adapun kriteria tersebut adalah:1. Kiteria TBS Kebun Inti dan Kebun sendiri a. Buah matang: TBS yang membrondol > 10 brondolanb. Buah mentah : TBS yang membrondol kurang dari 10 brondolanc. Buah busuk : TBS yang buah di dalam ikut membrondol d. Tandan kosong: TBS tanpa brondolan e. Tangkai panjang : TBS dengan panjang > 5 cm dari pangkal tandan.2. Ketentuan denda dan sanksi untuk TBS luara. Buah mentah : Tidak diterima/dikembalikanb. Buah busuk : Tidak diterima/dikembalikan c. Tandan kosong: Tidak diterima/dikembalikan d. Tangkai panjang : 1% x % Tangkai Pnjang x Ton TBS yang diterima.

2.9.2. Stasiun Loading RampSetelah buah disortir pihak sortasi, buah dimasukkan kedalamramp cageyang berada diatas rel lori.ramp cagemempunyai 16 pintu yang dibuka tutup dengan sistem hidrolik. Pada saat pintu dibuka lori yang berada dibawahcageakan terisi dengan TBS. Setelah terisi, lori ditarik dengan capstand ketransfercarriage, dimanatransfer carriagedapat memuat 3 lori yang masing masing mempunyai berat rata-rata 3,3 3,5 ton. Dengantransfer carriagelori diarahkan ke relsterilizeryang diinginkan. Kemudian diserikan sebanyak 7 lori untuk dimasukan kedalamsterilizer.

2.9.3. Stasiun SterilizerSterilisasi adalah proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut dengansterilizer. Adapun fungsi dari perebusan adalah sebagai berikut:1. Mematikanenzyme.2. Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan. 3. Mengurangi kadar air dalam buah. 4. Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan proses pelumatan dan pengepressan. 5. Memudahkan lepasnya kernel dari cangkangnya.

Proses perebusan dilakukan selama 85-95 menit. Untuk media pemanas dipakai steam dari BVP (Back Pressure Vessel) yang bertekanan 2,8-3 bar. Perebusan dilakukan dengan sistem 3peak( tiga puncak tekanan). Puncak pertama tekanan sampai 1,5 Bar, puncak kedua tekanan sampai 2,0 Bardanpuncak ketiga tekanan sampai 2,8 3,0 Bar. Berikut dapat dilihat pada gambar 2.5. Grafik Diagram Perebusannya.

P (Tekanan)

3,0

2,0

1,5

0T (Waktu)

7515320457

Gambar 2.5. Grafik Diagram Perebusan.

Berikut proses perebusan sistem tigapeak:1. Deaerationdilakukan 2 menit, dimana posisicondensateterbuka.2. Memasukkan uap untukpeakpertama yang dicapai dalam waktu 7 menit. Biasanya tekanan mencapai 1,2 - 1,5 bar.3. Uap dan kondensat dibuang sampai tekanan menjadi 0 bar dalam waktu 5 menit.4. Uap dimasukkan selama 15 menit untuk mencapai tekanan 2 bar.5. Uap kondensat dibuang lagi selama 3 menit.6. Kemudian steam dimasukkan lagi untuk mencapai peakke-3 dalam waktu 15 20 menit.7. Setalahpeakketiga tercapai maka dilakukan penahanan selama 40 50 menit.8. Uap kondensat dibuang selama 5 7 menit sampai tekanan 0

2.9.4. Stasiun ThresserSetelah perebusan TBS yang telah masak diangkut kethresserdengan mengggunakan hoisting crane yang mempunyai daya angkat 5 ton. Lori diangkat dan dibalikkan diatashopperthresser(auto feeder). Pada stasiun ini tandan buah segar yang telah direbus siap untuk dipisahkan antara berondolan dan tandannya. Sebelum masuk kedalamthresserTBS yang telah direbus diatur pemasukannya dengan menggunakanauto feeder.Menggunakan putaran TBS dibanting sehingga berondolan lepas dari tandannya dan jatuh keconveyordanelevatoruntuk didistribusikan kerethresser untuk pembantingan kedua kalinya mempunyai kecepatan putaran 22 25 rpm. Pada bagian dalamthresser, dipasang batang-batang besi perantara sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan berondolan keluar darithresser. Untuk tandan kosong sendiri di distribusikan denganempty bunch conveyoruntuk di distribusikan ke penampunganempty bunch.

2.9.5. Stasiun Press Berondolan yang keluar darithresserjatuh keconveyor, kemudian diangkut denganfruit elevatorketop cross conveyoryang mendistribusikan berondolan ke distributing conveyoruntuk dimasukkan dalam tiap-tiap digester. Digester adalah tangki silinder tegak yang dilengkapi pisau-pisau pengaduk dengan kecepatan putaran 25-26 rpm, sehingga brondolan dapat di cacah di dalam tangki ini. Bila tiap-tiapdigestertelah terisi penuh maka brondolan menuju ke conveyor recycling, diteruskan ke elevator untuk dikembalikan kedigester. Tujuan pelumatan adalah agar daging buah terlepas daribijisehingga mudah di kempa (press). Untuk memudahkan pelumatan buah, padadigesterdi-injectsteambersuhu sekitar 90 95 C. Berondolan yang telah lumat masuk ke dalamscrew pressuntuk diperas sehingga dihasilkan minyak (crude oil). Proses ini dilakukan penyemprotan air panas agar minyak yang keluar tidak terlalu kental (penurunanviscositas) supaya pori-pori silinder tidak tersumbat, sehingga kerjascrew presstidak terlalu berat. Penyemprotan air dilakukan melaluinozzle-nozzlepada pipa berlubang yang dipasang padascrew press. Kapasitas mesinpressadalah 15 ton per jam.Tekanan mesinpressharus diatur, karena bila tekanan terlalu tinggi dapat menyebabkan inti pecah danscrew pressmudah aus. Sebaliknya, jika tekanan mesin press terlalu rendah makaoil lossesdi ampas tinggi. Minyak hasil mesinpresskemudian menuju kesand trap tankuntuk pengendapan. Hasil lain adalah ampas (terdiri dari biji dan fiber), yang akan dipisahkan dengan menggunakancake breaker conveyor(CBC).

2.9.6. Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)Minyak yang berasal dari stasiunpressmasih banyak mengandung kotoran-kotoran yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air dan lain-lain. Proses ini bertujuan untuk memperoleh minyak sebanyak-banyaknya dan menghasilkan CPO dengan kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar kotoran yang sesuai dengan standar untuk mendapatkan minyak yang memenuhi standar, maka perlu dilakukan pemurnian terhadap minyak tersebut. Pada stasiun ini terdiri dari beberapa unit alat pengolah untuk memurnikan minyak produksi, yang meliputi: Sand Trap Tank,Vibrating Screen,Crude Oil Tank (COT),Continous Settling Tank(CST),Oil Tank, Purifier, VacuumDryer, Sludge Tank, Sludge Centrifuge,Sludge Drain Tank, Fat Pit, danStorage Tank.

2.9.6.1. Sand Trap Tank Minyak hasil mesinpressmerupakan minyak mentah yang masih banyak mengandung kotoran-kotoran. Minyak tersebut masuk kesand trap tank untuk mengendapkan partikel-partikel yang mempunyai densitas tinggi.Sand trap tank atau tangki pemisah pasir adalah sebuah bejana yang berbentuk silinder tegak dan fungsinya adalah untuk memisahkan CPO dari pasir dan cangkang halus.

2.9.6.2. Vibrating Screen Minyak bagian atas darisand trap tankyang masih mengandung serat dan sedikit kotoran dialirkan ke ayakan atau saringan getar (vibrating screen). Proses penyaringan memakaivibrating screen bertujuan untuk memisahkan padatan, seperti : serabut, pasir, tanah dan kotoran-kotoran lain yang masih terbawa darisand trap tank.Vibrating yang digunakan adalah doubledeck vibrating screen, dimana screen pertama berukuran 30meshdanscreen kedua 40mesh. Padatan yang tertahan pada ayakan akan dikembalikan ke digester melalui conveyor, sedangkan minyak dipompakan kecrude oil tank. Vibrating screen fungsinya adalah untuk memisahkan crude oil dari fiber halus (ampas) yang masih terikut. 2.9.6.3. Crude Oil Tank (COT) Minyak yang keluar darivibrating screendialirkan keCrude Oil Tank (COT) untuk ditampung sementara. Pada crude oil tank ini minyak dipanaskan dengansteam melalui sistem pipa pemanas, dan suhu dipertahankan 90-95C. Dari sini minyak dipompakan ke CST (Continuous Settling Tank).

2.9.6.4. Continuous Settling Tank (CST) Continuous Settling Tank (CST) ini berfungsi untuk memisahkan minyak dari kotoran dengan cara pengendapan. Minyak dari COT dipompakan ke CST dimana sebelumnya dilewatkan kebuffer tankagar aliran minyak masuk ke CST tidak terlalu kencang. CST bertujuan untuk mengendapkan lumpur (sudge) berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Di CST suhu dipertahankan 86-90oC. Minyak pada bagian atas CST dikutip dengan bantuanskimmermenujuoil tank, sedangkansludge(yang masih mengandung minyak) pada bagian bawah dialirkan secara underflow kesludge vibrating screensebelum kesludge oil tank. Sludge dan pasir yang mengendap didasar CST di blowdownuntuk dibawa kesludge drain tank.

2.9.6.5. Oil TankOil tank ini fungsinya adalah menampung minyak dari Continuous Settling Tank (CST) menuju keoil tankuntuk ditampung sementara waktu, sebelum dialirkan dan diolah kepurifier. Dalam oil tank juga terjadi pemanasan (75-80C) dengan tujuan untuk mengurangi kadar air.

2.9.6.6. Purifier Dalampurifierdilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal, dengan kecepatan perputarannya 7500 rpm. Purifier ini fungsinya adalah untuk memurnikan minyak dari kadar kotoran (dirt) dan kadar air (moisture). kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan berada pada bagian yang luar (dindingbowl), sedangkan minyak yang mempunyai lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui sudut-sudut untuk dialirkan kevacuum dryer. Kotoran dan air yang melekat pada dinding di blowdownkesaluran pembuangan untuk dibawa kefat-pit.

2.9.6.7. Vacuum Dryer Minyak yang keluar daripurifiermasih mengandung air, oleh karena itu untuk mengurangi kadar air (moisture) tersebut, minyak dipompakan ke float tank untuk seterusnya dihisap olehvacuum dryer. Disini minyak disemprot dengan menggunakannozzlesehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah. Vacuum dryer ini berfungsi untuk mengurangi kadar air (moisture) minyak, dengan sistem penguapan hampa.. Hal ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap lebih tinggi dari air akan turun ke bawah dan kemudian dipompakan kestorage tank. Alat vacuum dryer ini terdiri dari tabung hampa udara dengan tekanan -0,9 kg/cm dan minyak yang akan dihasilkan mempunyai kandungan air sekitar