bab ii gambaran umum kota surakarta dan …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c9413004_bab2.pdf ·...

10
31 BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN KAWASAN HERITAGE DI KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA Penelitian tentang kampung kota dari pakar teknik arsitektur pada umumnya lebih banyak yang mengupas masalah tata ruang kota, tipologi ruang, urbanitas. Sedangkan definisi kota menurut Basundoro adalah sebuah kawasan yang di tempat tersebut ada aktivitas penghuninya. Manual Castells menyebutkan bahwa kota seperti halnya seluruh realitas sosial adalah produk sejarah, tidak hanya pada materials fisiknya, tetapi juga makna budayanya. Seperti halnya Kota Surakarta (Sumintarsih dan Ambar Adrianto, 2014 : 23). A. Geografis Kota Surakarta Kota Surakarta yang terletak di daratan rendah di ketinggian 105 meter dari permukaan laut dan di pusat kota 95 meter dari permukaan laut, dengan luas 44,04 km² (0,14% luas Jawa Tengah). Kota Surakarta berada di Provinsi Jawa Tengah, terletak di antara 110 45’ 15” – 110 45’ 35” Bujur Timur dan 70’ 36” – 70’ 56” Lintang Selatan dan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Kota Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu (tinggi 3.115 meter) di bagian barat dan Gunung Lawu (tinggi 2.806 meter) di bagian timur. Agak jauh di selatan terbentang Pegunungan Sewu. Tanah di sekitar kota ini cukup subur, karena dikelilingi oleh sungai terpanjang di Pulau Jawa yaitu Sungai Bengawan Solo, dan sungai-sungai yang dilewati seperti Kali Anyar, Kali Pepe, dan Kali Jenes (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, 2016 : 6). Wilayah-wilayah yang ada di Kota Surakarta sangatlah bagus dan menarik apabila dijadikan salah satu destinasi alternatif bagi wisatawan. Yaitu berwisata dengan sejarah dan budaya Kota Solo melalui toponimi Solo heritage dengan mengetahui daya tarik dan potensi apa saja yang ada pada daerah-daerah yang memiliki potensi tersebut.

Upload: doanduong

Post on 06-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413004_bab2.pdf · Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu ... dan kondisi serta

31

BAB II

GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN KAWASAN HERITAGE

DI KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA

Penelitian tentang kampung kota dari pakar teknik arsitektur pada umumnya

lebih banyak yang mengupas masalah tata ruang kota, tipologi ruang, urbanitas.

Sedangkan definisi kota menurut Basundoro adalah sebuah kawasan yang di

tempat tersebut ada aktivitas penghuninya. Manual Castells menyebutkan bahwa

kota seperti halnya seluruh realitas sosial adalah produk sejarah, tidak hanya pada

materials fisiknya, tetapi juga makna budayanya. Seperti halnya Kota Surakarta

(Sumintarsih dan Ambar Adrianto, 2014 : 23).

A. Geografis Kota Surakarta

Kota Surakarta yang terletak di daratan rendah di ketinggian 105 meter dari

permukaan laut dan di pusat kota 95 meter dari permukaan laut, dengan luas 44,04

km² (0,14% luas Jawa Tengah). Kota Surakarta berada di Provinsi Jawa Tengah,

terletak di antara 110 45’ 15” – 110 45’ 35” Bujur Timur dan 70’ 36” – 70’ 56”

Lintang Selatan dan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten

Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di

sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Kota

Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu (tinggi 3.115 meter)

di bagian barat dan Gunung Lawu (tinggi 2.806 meter) di bagian timur. Agak jauh

di selatan terbentang Pegunungan Sewu. Tanah di sekitar kota ini cukup subur,

karena dikelilingi oleh sungai terpanjang di Pulau Jawa yaitu Sungai Bengawan

Solo, dan sungai-sungai yang dilewati seperti Kali Anyar, Kali Pepe, dan Kali

Jenes (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, 2016 : 6).

Wilayah-wilayah yang ada di Kota Surakarta sangatlah bagus dan menarik

apabila dijadikan salah satu destinasi alternatif bagi wisatawan. Yaitu berwisata

dengan sejarah dan budaya Kota Solo melalui toponimi Solo heritage dengan

mengetahui daya tarik dan potensi apa saja yang ada pada daerah-daerah yang

memiliki potensi tersebut.

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413004_bab2.pdf · Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu ... dan kondisi serta

32

Pemerintah Kota Surakarta juga telah melakukan perlindungan Cagar Budaya

dengan menerbitkan Keputusan Walikota Nomor : 646/116/I/1997 tanggal 31

November 1997 Tentang Penetapan Bangunan dan Kawasan Kuno Bersejarah di

Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

Surakarta, 2016 : 9).

Kota Surakarta memiliki berbagai macam nama kampung yang dimiliki.

Seperti kampung-kampung yang berada di Kecamatan Banjarsari. Dimana,

kampung tersebut memiliki nilai sejarah dan budaya serta menjadi kawasan

heritage di Kota Surakarta. Sebelum bernama Kecamatan Banjarsari, kawasan ini

bernama daerah Mangkunegaran. Lalu, pada tahun 1933 teciptalah nama

Kecamatan Banjarsari sampai sekarang (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

Surakarta, 2016 : 9).

B. Toponimi Kota Surakarta

Toponimi menurut Tim Peneliti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

Surakarta dalam bukunya Toponimi Kutha Sala Bagian I, 2012, isinya antara lain

mendefiniskan kata toponimi diturunkan dari bahasa Inggris yang memiliki

pengertian ‘toponimy is the study of toponyms’ (Random House Dictionary, 1968 :

1386) atau ‘toponimie : plaatsnamen kunde’ (MJ Koenens, 1938 : 1038). Dari

kedua pengertian tersebut bila dirangkum menjadi pengertian bahwa toponimi

adalah ilmu yang bergerak dalam penelitian pemetaan dan penggambaran nama-

nama tempat. Oleh karena itu, dengan bekal pengetahuan tentang toponimi itu kita

dapat menunjukkan asal-usul atau sejarah terjadinya nama-nama dari tempat-

tempat tertentu, desa, kota, negara, gunung, sungai, dan sebagainya, serta

menentukan tempatnya di dalam peta geografis serta dalam tempatnya yang

sebenarnya, hingga akhirnya dapat membuat peta geografisnya (topografi)

mengenai tempat-tempat tersebut. Di samping itu, dengan pengetahuan toponimi

dapat memperoleh pengetahuan tentang kegiatan dan hasil kegiatan serta sikap

dan pandangan hidup penduduk di tempat-tempat tersebut pada zaman dahulu

hingga sekarang, khususnya dalam tradisi pemberian nama orang, tempat, dan

bangunan atau benda.

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413004_bab2.pdf · Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu ... dan kondisi serta

33

Pengetahuan tentang peta-peta lama (topografi dan toponimi) sering

dilupakan dalam kegiatan penelitian dan penulisan yang bersangkut pun dengan

letak, situasi, dan kondisi serta sejarah terjadinya sesuatu tempat, daerah, kota,

atau negara tertentu bahkan sejarah pemberian nama orang sejak dahulu hingga

sekarang. Penemuan atau penentuan peta lama akan sangat bermanfaat sebagai

alat penerang bagi masalah atau peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di dalam

kehidupan manusia di sesuatu tempat tertentu. Untuk menandai sesuatu, maka

orang memberi tanda yang mengandung ciri-ciri dan atau sifat-sifat dari sesuatu

itu. Tanda ini biasa disebut nama. Manusia, hewan, tumbuhan, sesuatu tempat

desa, kota, negara diberi nama. Bahkan bangunan pun diberi nama sebagai tanda

pengenal berdasarkan ciri-ciri dan kondisi letaknya serta fungsinya. Sebagai

contoh Desa Pereng diberikan nama tersebut karena letak tempat itu di lereng

bukit, gunung atau di bawah jurang. Sama juga dengan nama Jurang Jero,

Prapatan, Bukit Barisan, Gunung Merapi, Sala, dan sebagainya. Lain lagi nama

Pringgalayan, Kusmadilagan, Purwapuran, Reksaniten, Wiragunan, Wirapaten,

Yasadipuran dan sejenisnya untuk menunjukkan tokoh penting yang bertempat

tinggal di kampung tersebut. Atau Mertalulutan, Saragenen, Gandekan, Miji

Pinilihan untuk menunjukkan tempat sekelompok abdi dalem bertempat tinggal di

situ. Pembahasan terhadap tradisi pemberian nama dan pemetaan tempat-tempat

dan letak bangunan akan menyangkut usaha untuk menemukan gejala-gejala masa

lampau yang berproses menjadi hasil karya dalam bidang budaya masyarakat,

terutama masyarakat orang Jawa khususnya di Kota Surakarta (Tim Peneliti Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, 2012 : 16).

C. Mata Pencaharian Penduduk di Kota Surakarta

Masyarakat di Kota Surakarta memiliki mata pencaharian yang bermacam-

macam karena pengaruh dari lingkungan perkotaan. Mata pencaharian tersebut

terdiri dari petani sendiri, pekerja tani, usahawan, pekerja industri, pekerja

bangunan, angkutan, pensiunan (pesara), dan lain-lain.

(https://santyaminah.wordpress.com/2011/04/06/peta-perekonomian-kota-solo/).

Masyarakat Kota Surakarta sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai

pegawai negeri, pegawai swasta, dan wirausahawan.

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413004_bab2.pdf · Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu ... dan kondisi serta

34

D. Demografis Kota Surakarta

1. Jumlah penduduk di Kota Surakarta

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Surakarta pada tahun 2014

(terbaru), Kota Surakarta memiliki jumlah penduduk perempuan (262.011) lebih

banyak dibanding dengan jumlah penduduk laki-laki (248.066), bila di total bisa

mencapai 510.077 jiwa.

2. Tingkat pendidikan di Kota Surakarta

Menurut data Badan Pusat Statistik 2014, tingkat pendidikan di Kota

Surakarta cukup tinggi untuk kalangan tingkat Sekolah Dasar dibandingan dengan

kalangan Perguruan Tinggi. Berikut data persentase tingkat pendidikan Kota

Surakarta dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah

Umum hingga Perguruan Tinggi.

Tabel 2. Tingkat Pendidikan di Kota Surakarta

Tingkat Pendidikan Persentase

Sekolah Dasar 99.60%

Sekolah Menengah Pertama 97.21%

Sekolah Menengah Umum 78.10%

Perguruan Tinggi 42.05%

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surakarta, 2014

E. Administratif Kota Surakarta

Pemerintahan Kota Surakarta di bagi menjadi 5 kecamatan dan terbagi ke

dalam 51 kelurahan. Kelima kecamatan yang ada di Kota Surakarta adalah:

1. Kecamatan Jebres terdapat 11 Kelurahan

2. Kecamatan Banjarsari terdapat 13 Kelurahan

3. Kecamatan Laweyan terapat 11 Kelurahan

4. Kecamatan Pasar Kliwon terdapat 9 Kelurahan

5. Kecamatan Serengan terdapat 7 Kelurahan

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413004_bab2.pdf · Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu ... dan kondisi serta

35

Pembagian letak administratif Kota Surakarta adalah sebagai berikut.

Gambar 3. Peta Kecamatan di Kota Surakarta

Sumber : www.surakarta.go.id

Adapun luas wilayah masing-masing kecamatan yang tercatat : Kecamatan

Serengan dengan luas wilayah terkecil yaitu 319,40 ha. Disusul Kecamatan Pasar

Kliwon seluas 481,52 ha dan Kecamatan Laweyan seluas 863,86 ha. Sementara

kecamatan dengan wialayah terluas adalah Kecamatan Banjarsari yaitu 1.481, 10

ha dan disusul Kecamatan Jebres 1.258, 18 ha. Sehingga, luas total kecamatan di

Kota Surakarta mencapai 4.404,06 ha. (Rencana Induk Pembangunan

Kepariwisataan 2016 – 2026, 2016).

F. Pariwisata Kota Surakarta

Kota Surakarta sekarang merupakan kota yang memiliki unggulan mengenai

pariwisata. Banyak obyek wisata dan atraksi wisata, serta event wisata yang ada di

Kota Surakarta ini. Dari obyek wisata yang memiliki nilai sejarah hingga wisata

minat khusus. Banyak wisatawan dari luar Kota Surakarta yang mengunjungi kota

ini untuk berwisata. Oleh karena itu, sektor pariwisata di Kota Surakarta perlu

dikembangkan agar lebih maju dan menarik wisatawan lebih banyak, baik

wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Selain itu, dapat

menambah sektor perekonomian setempat bila kawasan yang dijadikan obyek

wisata dapat mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah hingga negara. Tidak

hanya obyek wisata, namun atraksi wisata dan event tahuanan Kota Surakarta,

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413004_bab2.pdf · Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu ... dan kondisi serta

36

juga dapat dijadikan potensi dan daya tarik, mengingat Kota Surakarta sendiri

merupakan kota yang memiliki beberapa nilai sejarah, adat-budaya, bangunan

cagar budaya dan kawasan heritage.

Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, potensi

dan daya tarik di Kota Surakarta dikelompokkan atau dikategorikan dalam tiga

peringkat, yaitu :

1. Peringkat A

Peringkat A merupakan obyek dan daya tarik wisata yang menjadi andalan,

sangat terkenal bahkan menjadi salah satu icon Kota Surakarta. obyek dan

daya tarik yang tergolong dalam kategori ini adalah Pura Mangkunegaran

karena dilihat dari berbagai aspek, obyek wisata ini memiliki nilai paling

tinggi dibandingkan dengan obyek wisata lainnya.

2. Peringkat B

Peringkat B adalah obyek dan daya tarik wisata unggulan yang berpotensi

untuk dikembangkan, dilihat dari kondisi obyek, keunikan, lingkungan, dan

skala kunjungan. Jenis obyek ini dapat memunculkan daya tarik yang baru

yaitu obyek wisata yang sedang berkembang, sebagian sudah ada pengelola

dan sebagian belum di kelola seperti obyek wisata Taman Balekambang.

3. Peringkat C

Peringkat C merupakan obyek dan daya tarik yang potensial, namun masih

belum berkembang karena kualitas sumber daya wisata yang masih kurang

nilainya dilihat dari berbagai aspek, sepeerti obyek wisata Taman Sriwedari.

Pengembangan obyek wisata kategori pertama sebagai unggulan diharapkan

dapat mengangkat prospek pengembangan obyek dan daya tarik wisata untuk

kategori kedua dan ketiga yang saat ini belum berkembang. (Mayar Mayasari,

2010).

G. Sekilas tentang Dinamika Wisata di Kota Surakarta

Sejak berdirinya Kota Surakarta, kota ini selalu mengalami kemajuan dan

modernisasi yang cepat. Sehingga muncul berbagai macam kebutuhan masyarakat

saat ini. Apalagi di sektor pariwisata yang sedang naik daun seperti sekarang.

Banyak rancangan dan rencana untuk membuat destinasi wisata baru di Kota

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413004_bab2.pdf · Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu ... dan kondisi serta

37

Surakarta, seperti dibentuknya Kota Pusaka dengan membuat Museum Keris di

kawasan Sriwedari, lalu direncanakannya program wisata air di sepanjang sungai

yang ada di kota-kota Solo. Hal-hal tersebut merupakan salah satu bentuk

pengembangan destinasi wisata kota yang sadar akan potensi wisata yang

dimiliki.

Perkembangan mengenai wisata di Kota Surakarta, juga tidak luput dengan

banyaknya makanan atau jajanan khas yang populer dari resep lama hingga dapat

disajikan ke masa sekarang. Tentu hal tersebut juga merupakan bentuk

berkembangnya makanan khas kota masa lalu yang masih sama dengan saat ini,

sehingga dapat menunjang wisatawan untuk berkunjung ke kota Surakarta. Selain

menikmati obyek wisata yang ada, juga dapat mencicipi kuliner khas Kota

Surakarta yang masih dilestarikan keberadaannya.

Kurang lebih berjalan 10 tahun, Kota Surakarta menjadi berkembang di aspek

pariwisata, terutama dengan adanya event tahunan yang diselenggarakan oleh

pemerintah Kota Surakarta, dengan mengenalkan tempat-tempat bersejarah

sebagai venue-nya, sehingga menambah daftar obyek wisata minat khusus bagi

wisatawan, seperti dengan bangunan Benteng Vasternburg yang sering digunakan

sebagai tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan kota.

Tidak hanya itu, sekarang pun di Kota Surakarta, juga sudah mulai banyak

menjadikan kampung-kampung kuno sebagai destinasi wisata minat khusus di

Kota Surakarta. Seperti Kampung Baluwarti yang sudah mulai berjalan dengan

wisata susur kampungnya. Tentu hal ini sangat menarik bagi wisatawan luar

ataupun setempat yang berkunjung, karena konsep tersebut berbeda dengan

destinasi wisata lainnya. Tidak hanya dapat menyaksikan keindahan kampung

tersebut, akan tetapi dapat belajar sekaligus mengenal toponimi (asal-usul) nama

kampung yang dijajaki. Namun, hal tersebut akan lebih menarik lagi, apabila

ditambahi faktor-faktor penunjang atau fasilitas lain, supaya wisatawan merasa

sangat puas untuk berkunjung ke destinasi wisata tersebut.

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413004_bab2.pdf · Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu ... dan kondisi serta

38

H. Kecamatan Banjarsari

Gambar 4. Peta Wilayah Kecamatan Banjarsari

Sumber : www.surakarta.go.id

Kecamatan Banjarsari memiliki 13 kelurahan, antara lain : Kelurahan

Keprabon, Kelurahan Timuran, Kelurahan Setabelan, Kelurahan Ketelan,

Kelurahan Kestalan, Kelurahan Punggawan, Kelurahan Mangkubumen,

Kelurahan Manahan, Kelurahan Gilingan, Kelurahan Nusukan, Kelurahan

Sumber, Kelurahan Banyuanyar, dan Kelurahan Kadipiro. Kecamatan Banjarsari

merupakan kecamatan terbesar di Kota Surakarta, yaitu 33,63% dari luas wilayah

Kota Surakarta dengan luas wilayah ± 1.481,10 ha. Secara geografis terletak pada

1100 BT – 1110 BT dan 7,60 LS LS - 80 LS. Kecamatan Banjarsari terletak di

sebelah utara di Jalan Letjen S. Parman 133 Surakarta, 57130

(www.surakarta.go.id).

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413004_bab2.pdf · Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu ... dan kondisi serta

39

I. Kawasan Heritage di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta

Kawasan heritage di Kota Surakarta beragam letaknya. Namun, pada laporan

ini akan membahas mengenai kawasan heritage di kawasan Kecamatan

Banjarsari. Kecamatan Banjarsari pada mulanya bernama Kawedanan Distrik

Kota Mangkunegaran, kemudian setelah tahun 1933 dijadikan daerah Kecamatan

Banjarsari (Tim Peneliti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, 2012 :

76).

Daerah Kecamatan Banjarsari dahulu menjadi daerah Kota Mangkunegaran.

Adapun batas-batas daerah Kadipaten Mangkunegaran dengan daerah Keraton

Kasunanan adalah : dari kampung Jurug ke utara mengikuti aliran Bengawan Solo

sampai pertemuan dengan Sungai Susukan, ke barat mengikuti aliran sungai

Susukan tersebut sampai di kampung Debegan, ke selatan kampung Kandangsapi,

sampai Panggung, belok ke barat sampai di kampung Margoyudan. Ke selatan

sampai di sungai Pepe dan seterusnya (Tim Peneliti Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kota Surakarta, 2012 : 76).

Banjarsari dahulu bernama kampung Balapan, sebab daerah tersebut

merupakan tanah lapang luas untuk pacuan kuda. Pada zaman Mangkunegara IV

memerintahkan untuk membuat tempat pacuan kuda di sebelah utara Pasar Legi

(sekarang merupakan tempat berdirinya Monumen Perjuangan ’45). Kemudian, di

bangun pula tribune (panggung) tempat duduk para pembesar kerajaan

(Mangkunegaran) yang menyaksikan pacuan kuda tersebut. Sekarang, nama

Balapan sendiri merupakan nama stasiun kereta api pusat di Surakarta (Tim

Peneliti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, 2012 : 76).

Sejak zaman Mangkunegara V, tempat pacuan tersebut dibangun rumah-

rumah mewah untuk para pembesar Belanda yang dinamakan Villa Park. Rumah-

rumah tersebut dibangun berbanjar dan kelihatan sangat indah (sari) maka

kemudian disebut dengan nama Banjarsari (banjar berarti rumah besar), dan

kelihatan indah (asri, sari). Sekarang rumah-rumah tersebut masih berdiri dengan

megah dan satu di antaranya digunakan sebagai tempat Residen Surakarta, dan

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413004_bab2.pdf · Surakarta juga dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu ... dan kondisi serta

40

sekarang merupakan tempat berdirinya Monumen ’45 dan Villa Park Banjarsari

(Tim Peneliti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, 2012 : 77).

Berikut merupakan obyek heritage di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta

antara lain adalah :

1. Stasiun Solo Balapan – Kelurahan Kestalan

2. Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) – Kelurahan Kestalan

3. Ponten – Kelurahan Kestalan

4. Villa Park Banjarsari – Kelurahan Setabelan

5. Monumen ’45 – Kelurahan Setabelan

6. Pasar Antik Windujenar Triwindu – Kelurahan Keprabon

7. Istana Pura Mangkunegaran – Kelurahan Keprabon

8. Masjid Al-Wustho – Kelurahan Ketelan

9. Monumen Pers – Kelurahan Timuran

10. Taman Balekambang – Kelurahan Manahan