bab ii gambaran umum kondisi daerah, evaluasi · pdf file10 sumowono 5.563,20 5,85 11 ambarawa...

114
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 1 Kabupaten Semarang Tahun 2014 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH A. Gambaran Umum Daerah 1. Aspek Geografis Batas Administrasi Kabupaten Semarang sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, terletak pada posisi 110 o 14’ 54,75- 110 o 39’ 3” Bujur Timur dan 7 o 3’ 57” - 7 o 30’ 0” Lintang Selatan, dengan batas administratif : Sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung. Di tengah wilayah Kabupaten Semarang terdapat Kota Salatiga. a. Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Semarang adalah 95.020,67 Hektar atau sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah, secara administratif terdiri dari 19 wilayah Kecamatan, 208 Desa, dan 27 Kelurahan. Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan NO KECAMATAN LUAS (Ha) % 1 Getasan 6.579,55 6,92 2 Tengaran 4.729,55 4,98 3 Susukan 4.886,60 5,14 4 Kaliwungu 2.995,00 3,15 5 Suruh 6.401,52 6,74 6 Pabelan 4.797,60 5,05 7 Tuntang 5.624,20 5,92 8 Banyubiru 5.441,45 5,73 9 Jambu 5.163,00 5,43 10 Sumowono 5.563,20 5,85 11 Ambarawa 2.822,10 2,97 12 Bandungan 4.823,30 5,08 13 Bawen 4.657,00 4,90 14 Bringin 6.189,10 6,51 15 Bancak 4.384,55 4,61 16 Pringapus 7.834,70 8,25 17 Bergas 4.733,10 4,98 18 Ungaran Barat 3.596,05 3,78 19 Ungaran Timur 3.779,10 4,00 Jumlah 95.020,67 100,00 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2012

Upload: doananh

Post on 12-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 1

Kabupaten Semarang Tahun 2014

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH,

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

A. Gambaran Umum Daerah

1. Aspek Geografis Batas Administrasi

Kabupaten Semarang sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah,

terletak pada posisi 110o 14’ 54,75” - 110 o 39’ 3” Bujur Timur dan 7 o 3’ 57” - 7 o 30’ 0”

Lintang Selatan, dengan batas administratif : Sebelah utara berbatasan dengan Kota

Semarang dan Kabupaten Demak. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten

Boyolali dan Kabupaten Magelang. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten

Kendal dan Kabupaten Temanggung. Di tengah wilayah Kabupaten Semarang terdapat

Kota Salatiga.

a. Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Semarang adalah 95.020,67 Hektar atau sekitar

2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah, secara administratif terdiri dari 19 wilayah

Kecamatan, 208 Desa, dan 27 Kelurahan.

Tabel 2.1

Luas Wilayah Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan

NO KECAMATAN LUAS (Ha) %

1 Getasan 6.579,55 6,92

2 Tengaran 4.729,55 4,98

3 Susukan 4.886,60 5,14

4 Kaliwungu 2.995,00 3,15

5 Suruh 6.401,52 6,74

6 Pabelan 4.797,60 5,05

7 Tuntang 5.624,20 5,92

8 Banyubiru 5.441,45 5,73

9 Jambu 5.163,00 5,43

10 Sumowono 5.563,20 5,85

11 Ambarawa 2.822,10 2,97

12 Bandungan 4.823,30 5,08

13 Bawen 4.657,00 4,90

14 Bringin 6.189,10 6,51

15 Bancak 4.384,55 4,61

16 Pringapus 7.834,70 8,25

17 Bergas 4.733,10 4,98

18 Ungaran Barat 3.596,05 3,78

19 Ungaran Timur 3.779,10 4,00

Jumlah 95.020,67 100,00 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 2

Kabupaten Semarang Tahun 2014

b. Topografis

Ketinggian wilayah Kabupaten Semarang berada pada kisaran antara 318

– 1.450 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan ketinggian terendah berada di

Desa Candirejo Kecamatan Pringapus dan tertinggi di Desa Batur Kecamatan

Getasan. Berdasarkan tingkat kelandaiannya, wilayah Kabupaten Semarang dapat

diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu meliputi wilayah datar (kemiringan

0-2%) sebesar 6.169 Hektar; wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar

57.659 Hektar; wilayah curam (kemiringan 15-40%) sebesar 21.725 Hektar; dan

wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 9.467,67 Hektar.

c. Daerah Rawan Bencana Alam

Di Kabupaten Semarang terdapat daerah rawan bencana yaitu daerah

yang sering atau berpotensi mengalami bencana alam. Daerah rawan bencana

alam berupa kawasan rawan letusan gunung api, kawasan rawan longsor dan

kawasan rawan banjir.

1) Rawan Letusan Gunung Api

Daerah rawan bencana gunung berapi merupakan daerah yang diperkirakan

akan dilalui luncuran awan panas dan lahar maupun jatuhan material.

Berdasarkan peta bencana gunung api yang dibuat oleh Direktorat Vulkanologi

Bandung, meskipun Gunung Merbabu dan Gunung Ungaran sudah lama tidak

aktif namun bahaya gunung api masih berpotensi terjadi pada wilayah ini

sehingga daerah yang berada di sekitar puncak Gunung Ungaran sampai

Sumowono, Bandungan, Munding dan Gunung Tungku (sebelah atas

Nyatnyono) merupakan daerah yang diperkirakan terkena luncuran awan

panas, lahar dan jatuhan material. Sedang untuk Gunung Merbabu adalah

mulai puncaknya gunung sampai Desa Batur.

2) Rawan Tanah Longsor

Daerah rawan bencana gerakan tanah atau longsor merupakan wilayah dengan

kondisi permukaan tanah mudah longsor/bergerak karena pada daerah

tersebut terdapat zona tanah bergerak atau wilayah yang kondisi permukaan

tanahnya mudah longsor/bergerak akibat adanya patahan atau pergeseran

batuan induk pembentuk tanah. Di wilayah Kabupaten Semarang penyebaran

kawasan ini tersebar di seluruh kecamatan dengan konsentrasi terutama pada

wilayah Kecamatan Sumowono, Kecamatan Ungaran Barat, Kecamatan

Ungaran Timur, Kecamatan Bergas, Kecamatan Bandungan, Kecamatan Bawen,

Kecamatan Jambu, Kecamatan Banyubiru, Kecamatan Tuntang, Kecamatan

Ambarawa, Kecamatan Getasan, Kecamatan Bringin, Kecamatan Suruh dan

Kecamatan Susukan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 3

Kabupaten Semarang Tahun 2014

3) Rawan Banjir

Daerah rawan bencana banjir merupakan kawasan yang sering/berpotensi

tinggi mengalami bencana alam berupa banjir atau tempat-tempat yang secara

rutin setiap musim hujan tergenang lebih dari enam jam pada saat hujan turun

dalam keadaan normal. Pada wilayah Kabupaten Semarang, kawasan

perlindungan bahaya banjir terdapat pada dataran sekitar Rawa Pening dan

dataran bagian timur wilayah kabupaten, tepatnya sekitar Desa Boto

Kecamatan Bancak pada daerah aliran Sungai Tuntang. Disamping itu di

beberapa wilayah kota juga berpotensi rawan banjir sebagai akibat dari

berkembangnya permukiman dan menurunnya kualitas lingkungan.

d. Penggunaan Lahan dan Iklim

Dari luas wilayah Kabupaten Semarang sebesar 95.020,67 Ha sampai

dengan tahun 2011 tercatat areal lahan pertanian sawah sebesar 25,24% atau

23.982,83 Ha, lahan pertanian bukan sawah sebesar 38,37% atau 36.457,13 Ha

sedangkan luas lahan bukan pertanian sebesar 36,39% atau 34.580,70 Ha. Luas

lahan sawah sangat tidak merata keterbandingan antar kecamatan. Kecamatan

Suruh, Pabelan, Bringin dan Susukan merupakan kecamatan dengan sawah terluas

rata-rata diatas 2.000 Ha. Kondisi kontradiksi dengan luas lahan sawah di

Kecamatan Getasan yang hanya 26 Ha. Hal ini tentunya berdampak pada produksi

padi yang tidak merata antar kecamatan.

Rata-rata curah hujan di Wilayah Kabupaten Semarang selama tahun

2011 cenderung tinggi. Tercatat rata-rata curah hujannya hanya 2.334 mm dengan

Kecamatan Pringapus dan Bergas sebagai kecamatan bercurah hujan tinggi (3.236

mm) dan Kecamatan Bancak dan Bringin bercurah hujan terendah (1.584 mm).

2. Aspek Demografi

Penduduk Kabupaten Semarang pada akhir tahun 2012 berdasarkan data

dari BPS Kabupaten Semarang berjumlah 944.277 jiwa dengan 287.306 KK.

Dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2011 yang tercatat sebesar 938.802 jiwa

terdapat penambahan neto sebanyak 5.475 jiwa atau mengalami pertumbuhan

sebesar 0,58%.

Apabila dibandingkan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah

Kabupaten Semarang, dapat diketahui bahwa rata-rata kepadatan penduduk

Kabupaten Semarang tahun 2012 diperkirakan 994 jiwa/km2, naik dari tahun 2011

yang sebesar 988 jiwa/km2. Perkembangan penduduk Kabupaten Semarang selama

kurun waktu tahun 2011 dan 2012 terakhir terlihat pada Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 4

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.2

Penduduk Kabupaten Semarang Tahun 2011 dan 2012

NO URAIAN TAHUN

2011 2012

1 Jumlah penduduk 938.802 944.277

2 Kepala Keluarga 284.018 287.306

3 Penduduk berdasarkan jenis kelamin:

- Laki-laki 462.592 465.467

- Perempuan 476.210 478.810

4 Mutasi Penduduk

- Kelahiran 10.586 10.812

- Kematian 5.694 5.708

- Pindah 10.200 11.125

- Datang 10.346 11.496

5 Kepadatan penduduk (jiwa/km2) 988 994

6 Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 0,54 0,58 Sumber: BPS Kabupaten Semarang, 2012

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Semarang dapat diketahui bahwa

pada tahun 2011 penduduk Kabupaten Semarang yang belum/tidak bekerja sebesar

46,55%, sedangkan yang bekerja sekitar 53,45% sebagian besar bekerja pada sektor

pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan (35,89%), berikutnya pada sektor

industri pengolahan (22,26%) serta pada sektor perdagangan, rumah makan dan jasa

akomodasi (16,04%). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.3 dibawah ini:

Tabel 2.3 Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha

Kabupaten Semarang Tahun 2011

NO LAPANGAN USAHA JENIS KELAMIN

(%) LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

A Penduduk Belum/Tidak

Bekerja 185.639 251.292 436.931 46,55%

B Penduduk Bekerja 276.953 224.918 501.871 53,45%

1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

105.705 74.435 180.140 35,89%

2 Pertambangan dan Penggalian 1.233 174 1.407 0,28%

3 Industri Pengolahan 37.906 73.797 111.703 22,26%

4 Listrik, Gas dan Air Minum 1.285 169 1.454 0,29%

5 Konstruksi/Bangunan 31.656 507 32.163 6,40%

6 Perdagangan, Rumah Makan dan

Jasa Akomodasi 34.915 45.569 80.484 16,04%

7 Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi

17.715 516 18.231 3,63%

8 Lembaga Keuangan, Real Estate, Persewaan dan Jasa Perusahaan

3.049 1.275 4.324 0,86%

9 Jasa Kemasyarakatn, Sosial dan

Peorangan 40.587 27.240 67.827 13,51%

10 Lainnya 2.902 1.236 4.138 0,82%

Jumlah 462.592 476.210 938.802 100%

Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 5

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Untuk tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2011

masih tergolong rendah, karena 15,16% penduduk tidak/belum pernah sekolah, tidak

memiliki ijazah Sekolah Dasar sebesar 17,18% dan yang memiliki ijazah setingkat

Sekolah Dasar sebesar 29,63%, setingkat Sekolah Menengah Pertama 17,18%,

setingkat Sekolah Menengah Atas 16,25%, setingkat Akademi/Diploma sebesar 3,81%

dan hanya 0,15% yang mempunyai ijazah Sarjana ke atas. Persentase penduduk

Kabupaten Semarang menurut Ijasah atau STTB yang dimiliki seperti dalam gambar

berikut:

Gambar 2.1

Komposisi Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Semarang Tahun 2011

Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2012

B. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu Dan Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Dalam memacu perkembangan wilayah dengan berbekal potensi yang

ada di wilayah kabupaten, Pemerintah Kabupaten Semarang tetap berpegang

pada aspek integritas, sinergitas dan kontinuitas di dalam melakukan

pembangunan daerah. Untuk itu pembangunan daerah yang dilaksanakan saat ini

merupakan kelanjutan dari pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun-

tahun sebelumnya dengan upaya terus menggali, mengembangkan dan

melestarikan potensi unggulan daerah yang dimiliki.

Potensi unggulan daerah dapat dilihat dari kontribusi sektoral terhadap

PDRB. Perkembangan kontribusi masing-masing sektor PDRB Kabupaten

Semarang Tahun 2011-2012 ditunjukkan oleh Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 6

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.4

Distribusi PDRB Kabupaten Semarang Menurut Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2012

NO SEKTOR DISTRIBUSI ADHB (%)

2011 2012*)

1 Pertanian 14,81 14,70

2 Pertambangan dan Penggalian 0,13 0,13

3 Industri Pengolahan 42,76 42,48

4 Listrik, Gas dan Air Minum 1,40 1,48

5 Konstruksi/Bangunan 4,03 4,13

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,57 20,21

7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,77 2,95

8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,21 4,28

9 Jasa – jasa 9,32 9,29

TOTAL PDRB 100 100

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012; *) Angka sementara

Tabel 2.5 Distribusi PDRB Kabupaten Semarang Menurut Sektoral

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2011-2012

NO SEKTOR

DISTRIBUSI ADHK 2000 (%)

2011 2012*)

1 Pertanian 12,57 12,46

2 Pertambangan dan Penggalian 0,12 0,11

3 Industri Pengolahan 46,44 46,33

4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,93 0,96

5 Konstruksi/Bangunan 3,84 3,84

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 21,68 21,82

7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,18 2,21

8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,53 3,50

9 Jasa – jasa 8,71 8,75

TOTAL PDRB 100 100

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012; *) Angka sementara

Tabel di atas menunjukkan bahwa sumbangan terbesar masih didominasi

oleh sektor industri pengolahan disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran

serta sektor pertanian.

Kondisi perekonomian Kabupaten Semarang berdasarkan data PDRB

Kabupaten Semarang mengalami fluktuasi, Nilai Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga

Konstan walaupun belum sesuai dengan yang diharapkan, namun selalu

mengalami pertumbuhan yang positif.

PDRB Kabupaten Semarang pada tahun 2012 menurut data sementara

dari BPS Atas Dasar Harga Berlaku sebesar Rp. 13.805.528.690.000,00 mengalami

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 7

Kabupaten Semarang Tahun 2014

kenaikan sebesar 11,92% dibandingkan tahun 2011 sebesar

Rp. 12.335.447.000.000,00. Sedangkan berdasarkan harga konstan 2000, terjadi

kenaikan sebesar 5,94% dari Rp. 5.877.191.000.000,00 menjadi

Rp. 6.226.260.310.000,00. Secara rinci Pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang

Tahun 2011–2012 dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.6

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang Kurun Waktu 2011-2012

TAHUN

ADHB ADHK

NILAI (Jutaan)

PERTUMBUHAN (%)

NILAI (Jutaan)

PERTUMBUHAN (%)

2011 12.335.447,00 11,42 5.877.191,00 5,69

2012*) 13.805.528,69 11,92 6.226.260,31 5,94 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012; *) Angka sementara

Tabel 2.7 Perkembangan PDRB Kabupaten Semarang Menurut Sektoral

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2012

NO SEKTOR PDRB ADHB

2011 2012*)

1 Pertanian 1.826.999,00 2.029.057,85

2 Pertambangan dan Penggalian 15.615,00 17.617,91

3 Industri Pengolahan 5.275.114,00 5.914.249,62

4 Listrik, Gas dan Air Minum 172.226,00 204.432,06

5 Konstruksi/Bangunan 497.404,00 569.626,89

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.537.697,00 2.790.311,37

7 Pengangkutan dan Komunikasi 341.116,00 407.497,45

8 Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

519.388,00 590.400,05

9 Jasa – jasa 1.149.888,00 1.282.335,50

TOTAL PDRB 12.335.447,00 13.805.528,69

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, Tahun 2012; *) Angka sementara

Tabel 2.8 Perkembangan PDRB Kabupaten Semarang Menurut Sektoral

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2011-2012

NO SEKTOR PDRB ADHK 2000

2011 2012*)

1 Pertanian 738.896,00 775.693,47

2 Pertambangan dan Penggalian 6.852,00 6.932,01

3 Industri Pengolahan 2.729.084,00 2.884.914,22

4 Listrik, Gas dan Air Minum 54.862,00 60.007,44

5 Konstruksi/Bangunan 225.432,00 239.345,31

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.274.426,00 1.358.852,25

7 Pengangkutan dan Komunikasi 128.240,00 137.883,53

8 Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan

207.481,00 218.104,31

9 Jasa – jasa 511.919,00 544.527,76

TOTAL PDRB 5.877.191,00 6.226.260,31

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, Tahun 2012; *) Angka sementara

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 8

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Angka pertumbuhan ekonomi dan inflasi Kabupaten Semarang dalam

kurun waktu 2011-2012 ditunjukkan dalam Tabel berikut:

Tabel 2.9 Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

TAHUN PERTUMBUHAN EKONOMI (%) INFLASI (%)

2011 5,69 3,29

2012 5,94*) 4,56

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012 *) Angka sementara

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan perekonomian Kabupaten

Semarang, maka pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Semarang juga

mengalami kenaikan. Pendapatan perkapita Kabupaten Semarang berdasarkan

harga berlaku diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 11,26% yaitu dari

Rp. 13.178.079,00 pada tahun 2011 menjadi Rp. 14.662.586,00 pada tahun 2012.

Sedangkan berdasarkan harga konstan tahun 2000 pendapatan perkapita

mengalami kenaikan sebesar 5,32% yaitu sebesar Rp. 6.278.861,00 pada tahun

2011 menjadi Rp. 6.612.791,00 pada tahun 2012.

PDRB perkapita/pendapatan perkapita Kabupaten Semarang Tahun 2010–

2011 disajikan dalam Tabel berikut:

Tabel 2.10

Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhannya Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

TAHUN PENDAPATAN PERKAPITA (RP) PERTUMBUHAN (%)

ADHB ADHK ADHB ADHK

2011 13.178.079,00 6.278.861,00 10,83 11,26

2012*) 14.662.586,00 6.612.791,00 5,14 5,32

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012*) Angka sementara

b. Fokus Kesejahteraan Sosial

1) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan parameter yang

secara internasional digunakan untuk mengukur tingkat kualitas manusia.

IPM dihitung berdasarkan 4 (empat) komponen yaitu: angka harapan hidup,

angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran perkapita

disesuaikan. Capaian IPM Kabupaten Semarang selama kurun waktu tahun

2010-2011 seperti terlihat dalam Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 9

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.11

Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Semarang Tahun 2010-2011

NO KOMPONEN TAHUN

2010 2011

1 Angka harapan hidup (tahun) 72,47 72,54

2 Angka melek huruf (persen) 93,62 93,67

3 Rata-rata lama sekolah (tahun) 7,75 7,87

4 Pengeluaran perkapita disesuaikan 634,97 637,76

IPM Kab. Semarang 74,10 74,45

IPM Prov. Jawa Tengah 72,49 72,94

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2011

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa capaian IPM Kabupaten

Semarang dari tahun 2010-2011 selalu naik dan di atas rata-rata IPM

Provinsi Jawa Tengah.

Apabila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota disekitar yang

berbatasan dengan Kabupaten Semarang sebagaimana terlihat dalam Tabel

berikut:

Tabel 2.12 IPM Kabupaten Semarang dan Daerah Sekitarnya

Tahun 2010 dan 2011

NO KABUPATEN/KOTA

2010 2011 PERTUMBUHAN

2010-2011

IPM PERINGKAT

PROV. IPM

PERINGKAT PROV.

1 Kota Semarang 77,11 2 77,42 2 0,31

2 Kota Salatiga 76,53 4 76,83 4 0,30

3 Kabupaten Temanggung

74,11 6 74,47 6 0,36

4 Kabupaten

Semarang

74,10 7 74,45 7 0,35

5 Kabupaten Demak 72,58 16 73,09 15 0,51

6 Kabupaten Grobogan 70,83 26 71,27 26 0,44

7 Kabupaten Boyolali 70,72 27 71,25 28 0,53

8 Kabupaten Kendal 70,41 32 70,85 31 0,44

IPM Prov. Jawa Tengah

72,49 14 72,94 14 0,45

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012

Bila dibandingkan dengan IPM daerah sekitarnya, maka Kabupaten

Semarang masih di bawah Kota Semarang, Kota Salatiga dan Kabupaten

Temanggung, namun jauh diatas Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan,

Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Kendal. Dalam kurun waktu 2010-2011,

kenaikan IPM Kabupaten Semarang sebesar 0,35 poin, sementara tingkat

Provinsi Jawa Tengah meningkat sebesar 0,45 poin. Kota Salatiga dan Kota

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 10

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Semarang mengalami kenaikan dibawah Kabupaten Semarang, sementara

Kabupaten/Kota sekitar yang lain masih di atas Kabupaten Semarang.

2) Penduduk Miskin dan Pengangguran

Konsep kemiskinan yang sering digunakan adalah kemiskinan absolut

dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut adalah suatu kondisi dimana

tingkat pendapatan seseorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

pokoknya, seperti pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan

(Specker, 2005). Kemiskinan relatif pada dasarnya menunjuk pada

perbedaan relatif tingkat kesejahteraan antar kelompok masyarakat. Mereka

yang berada di lapis terbawah dalam derajat kemiskinan suatu masyarakat

digolongkan sebagai penduduk miskin. Kemiskinan relatif memahami

kemiskinan dari dimensi ketimpangan antar kelompok penduduk.

Kabupaten Semarang menggunakan 2 (dua) pendekatan pendataan

untuk mengetahui kondisi kemiskinan, yaitu:

a) Data Persentase Penduduk Miskin

Persentase penduduk miskin dihitung berdasarkan pada hasil

Susenas tahun 2011, dimana angka yang diperoleh adalah angka makro.

Penentuan penduduk miskin dihitung berdasarkan pemenuhan

kebutuhan pangan yang setara dengan pemenuhan 2100 kkal perkapita

per hari. Berdasarkan kriteria tersebut, selama kurun waktu tahun 2010-

2011 terjadi penurunan angka dari 10,50% menjadi 10,30%. Dibanding

angka Nasional dan angka Provinsi Jawa Tengah, persentase penduduk

miskin Kabupaten Semarang relatif lebih rendah, seperti ditunjukkan

pada Tabel 2.13 dan Gambar 2.2

Tabel 2.13 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Semarang

Tahun 2010-2011

NO TINGKAT 2010 2011

1 Nasional 13,33 12,89

2 Provinsi Jawa Tengah 16,56 16,21

3 Kabupaten Semarang 10,50 10,30

Sumber : BPS Kabupaten Semarang

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 11

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Gambar 2.2

Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Semarang Tahun 2010 - 2011

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

2010 2011

13,33 12,89

16,56 16,21

10,50 10,30

Nasional Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Semarang

Sumber : BPS Kabupaten Semarang

b) Jumlah Rumah Tangga Miskin.

Jumlah Rumah Tangga Miskin Kabupaten Semarang didasarkan

pada data PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) Tahun 2011,

dengan kriteria sebagai berikut:

(1) Status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati masih

sewa atau bukan milik sendiri;

(2) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m² per orang;

(3) Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/

kayu murahan;

(4) Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu

berkualitas rendah/tembok tanpa diplester;

(5) Jenis atap tempat tinggal terbuat dari ijuk/rumbia/seng dan

kondisi atap berkualitas jelek/rendah;

(6) Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/

sungai/air hujan;

(7) Cara memperoleh air minum yang masih mengambil dari sumur/

mata air tidak terlindung/sungai/air hujan;

(8) Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik;

(9) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/

minyak tanah;

(10) Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan

rumah tangga lain;

(11) Tempat pembuangan akhir tinja yang masih menggunakan sungai/

danau/laut/lubang tanah/kebun;

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 12

Kabupaten Semarang Tahun 2014

(12) Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai

Rp. 500.000,00 seperti sepeda motor (kredit/non kredit), emas,

ternak, kapal motor atau barang modal lainnya;

(13) Menjadi peserta program beras untuk orang miskin (Raskin).

Jumlah Rumah Tangga Miskin Kabupaten Semarang sebagaimana

Tabel dibawah ini:

Tabel 2.14 Jumlah Rumah Tangga Miskin Menurut Kecamatan

Kabupaten Semarang Tahun 2008 dan Tahun 2011

KECAMATAN

JUMLAH RUMAH TANGGA ANGGOTA RTS/ INDIVIDU

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 TOTAL

2008 2011 2008 2011 2008 2011 2008 2011 2008 2011

GETASAN 1.298 1.205 2.050 1.196 1.185 1.288 4.533 3.689 15.141 13.947

TENGARAN 845 1.498 1.764 1.248 1.832 1.354 4.441 4.100 14.117 16.249

SUSUKAN 748 1.695 1.312 1.135 1.536 963 3.596 3.793 11.309 12.785

KALIWUNGU 290 1.054 930 619 1.390 638 2.610 2.311 7.590 8.012

SURUH 1.068 2.587 2.372 1.877 2.477 1.697 5.917 6.161 17.925 22.758

PABELAN 983 1.475 1.877 1.234 1.379 1.265 4.239 3.974 12.618 14.195

TUNTANG 901 1.217 1.863 1.147 1.837 1.333 4.601 3.697 14.793 15.228

BANYUBIRU 770 1.151 1.570 986 1.451 862 3.791 2.999 12.087 11.114

JAMBU 313 628 980 775 1.251 876 2.544 2.279 7.951 8.401

SUMOWONO 688 957 933 740 545 642 2.166 2.339 7.495 9.161

AMBARAWA 335 601 849 510 1.267 626 2.451 1.737 7.973 7.242

BANDUNGAN 774 691 1.083 724 757 737 2.614 2.152 9.151 8.991

BAWEN 574 895 1.461 819 1.257 879 3.292 2.593 9.854 10.524

BRINGIN 874 1.545 1.961 1.473 2.126 1.306 4.961 4.324 15.160 15.013

BANCAK 767 1.063 1.292 745 715 713 2.774 2.521 8.539 8.574

PRINGAPUS 450 1.494 1.390 1.253 1.977 1.151 3.817 3.898 11.320 15.724

BERGAS 405 752 1.187 732 1.989 794 3.581 2.278 11.237 9.393

UNGARAN BARAT

263 425 767 408 1.114 516 2.144 1.349 6.699 5.834

UNGARAN TIMUR

328 948 993 905 1.407 885 2.728 2.738 7.740 10.038

JUMLAH 12.674 21.881 26.634 18.526 27.492 18.525 66.800 58.932 208.699 223.183

Sumber : Bappeda Kabupaten Semarang, 2012

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Semarang pada

tahun 2011 sebesar 6,21% sedangkan tahun 2012 sebesar 4,88%.

Dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 tingkat

pengangguran terbuka sebesar 5,93% dan tahun 2012 sebesar 5,63%.

Sedangkan ditingkat Nasional, TPT tahun 2011 sebesar 6,56% dan pada

tahun 2012 sebesar 6,14%. Hal ini menunjukkan bahwa secara persentase

TPT di Kabupaten Semarang mengalami penurunan sebesar 1,24%.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 13

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.15

Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO TINGKAT 2011 2012

1 Nasional 6,56 6,14

2 Provinsi Jawa Tengah 5,93 5,63

3 Kabupaten Semarang 6,12 4,88

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012

c. Fokus Seni, Budaya dan Olahraga

Perkembangan seni, budaya dan olahraga pada tahun 2011-2012 dalam

rangka mengukur aspek kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Semarang dapat

ditunjukkan Tabel berikut:

Tabel 2.16

Capaian Urusan Kebudayaan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SATUAN CAPAIAN

2011 TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Jumlah Grup Kesenian Group 1.152 1.127 1.583 140,46

2 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya

Kali 4 10 5 50,00

3 Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya

Buah 5 5 5 100,00

4 Benda, situs dan kawasan cagar

budaya yang dilestarikan Lokasi 35 34 79 232,35

Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Semarang, 2012

1) Jumlah grup kesenian tahun 2012 sebanyak 1.583 grup, meningkat 431 grup

jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 1.152 grup. Jumlah grup

kesenian selain mengalami peningkatan, juga telah melampaui target dalam

RPJMD yakni sebanyak 1.127 grup atau 140,46%.

2) Pada tahun 2012 telah dilaksanakan festival seni budaya berupa kirab budaya

dan pengiriman kelompok seni untuk mengikuti festival seni budaya yang

diselenggarakan oleh Provinsi Jawa Tengah, yakni:

Parade seni Jateng di Simpang Lima berupa Prajuritan Desa Takelan

Getasan “Manggala Tamtama Mudha”,

Pentas seni Maerokoco/PRPP Jateng berupa Kuda Lumping Setyo Budi

Utomo Desa Karanganyar Tuntang,

Parade seni di Taman Budaya Jateng berupa Tari Topeng Ireng Kopeng

Getasan,

Pentas seni di Taman Budaya Jateng Surakarta berupa Puspita Rinonce

Ambarawa tarian sekar ayu,

Pentas seni dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Klaten berupa Prajuritan

ujung-ujung Baok Pabelan “Langen Krido Turonggo”,

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 14

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Parade seni di Daerah Istimewa Yogyakarta berupa Tari Topeng Gecul

Kopeng ke Getasan.

3) Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya yang difasilitasi oleh Pemerintah

Kabupaten Semarang, berupa bantuan hibah peralatan dan pentas kepada

kelompok seni dan organisasi kemasyarakatan yang mempunyai kegiatan

dibidang seni dan budaya.

4) Pemerintah Kabupaten Semarang telah memfasilitasi perkembangan

keragaman budaya antara lain dengan menyelenggarakan pameran seni lukis

dan seni kriya.

5) Meningkatnya jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang

dilestarikan tahun 2012 sebanyak 79 lokasi melebihi target yang ditentukan

sebanyak 34 lokasi atau 232,35%.

6) Dalam rangka memperkenalkan dan sekaligus memasyarakatkan Benda Cagar

Budaya (BCB) Pemerintah Daerah tahun 2012 telah menyelenggarakan

pameran BCB di Candi Gedongsongo.

Capaian indikator kinerja urusan Pemuda dan Olahraga tahun 2012 rata-

rata sebesar 200,83%, tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa

outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan

program-program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya seperti yang terlihat

dalam Tabel berikut:

Tabel 2.17 Capaian Urusan Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Organisasi Pemuda Buah 25 16 27 168,75

2 Organisasi Olahraga Buah 168 100 174 174,00

3 Kegiatan Kepemudaan Keg 15 11 36 327,27

Lokasi 20 12 52 433,33

Orang 390 280 806 287,86

4 Jumlah Kegiatan Olahraga Cabang 40 30 28 93,33

5 Jumlah Klub Olahraga Buah 250 800 225 28,13

6 Jumlah Gedung Olahraga Buah 1 1 1 100,00 Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Semarang, 2012

1) Meningkatnya Organisasi Kepemudaan

Organisasi kepemudaan yang terdaftar di Kabupaten Semarang tahun

2012 sebanyak 27 organisasi, bertambah 12 organisasi dibandingkan tahun

2011 yang hanya berjumlah 15 organisasi.

Selain itu, terdapat juga Kelompok Usaha Pemuda Produktif sebanyak 27

kelompok, mengalami peningkatan sebesar 180% jika dibandingkan dengan

tahun 2011 sebanyak 15 kelompok.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 15

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Dengan semakin meningkatnya Kelompok Usaha Pemuda Produktif ini

diharapkan dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi

muda untuk dapat bersaing dalam perekonomian secara global, selain itu juga

dapat mengurangi tingkat pengangguran.

2) Meningkatnya Kegiatan Kepemudaan

Kegiatan Kepemudaan tahun 2012 mengalami peningkatan baik dari sisi

jenis, jumlah dan peserta kegiatan yaitu 5 jenis kegiatan dilakukan sebanyak

36 kali di 52 lokasi dengan 806 peserta. Jika dibandingkan tahun 2011, yakni

4 jenis kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 15 kali di 20 lokasi dengan 390

peserta.

Meningkatnya kegiatan kepemudaan, juga didukung adanya bantuan

hibah dari pemerintah daerah kepada organisasi kepemudaan, yaitu: KNPI

dan Kwarcab Pramuka.

3) Meningkatnya Organisasi Olahraga

Jumlah organisasi olahraga di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebanyak

174 buah, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011

sebanyak 168 buah. Meningkatnya organisasi olahraga ini didukung oleh

Sarana Penyelenggaraan Olahraga yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah

berupa bantuan hibah kepada organisasi dan kelompok masyarakat yang

mempunyai kegiatan keolahragaan antara lain: KONI.

4) Meningkatnya Prestasi Olahraga

Peningkatan prestasi olahraga dapat dilihat dari meningkatnya perolehan

medali pada kegiatan-kegiatan olahraga, antara lain: Pekan Olahraga Pelajar

Daerah (POPDA), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), Kejuaraan

Daerah (Kejurda), Kejuaran Nasional (Kejurnas) dan Kejuaraan Internasional.

Jumlah total medali yang diperoleh untuk tahun 2012 sebanyak 163 medali

terdiri dari 61 medali emas, 55 medali perak dan 47 medali perunggu.

Dibandingkan tahun 2011 sebanyak 87 medali.

2. Aspek Pelayanan Umum

a. Fokus Layanan Urusan Wajib

1) Pendidikan

Capaian target indikator sasaran Urusan Pendidikan tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan

keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan

kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan

pembangunan di Urusan Pendidikan dapat dilihat lebih rinci dari indikator

kinerja pelayanan yang telah dicapai ditahun 2012 adalah seperti dalam Tabel

berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 16

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.18

Capaian Urusan Pendidikan Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO URAIAN SATUAN CAPAIAN

2011

2012 %

TARGET REALIASI

1. Angka Partisipasi PAUD % 35,41 36,42 37,13 101,95

2. Angka Partisipasi Murni (APM)

- SD/MI % 95,03 95,05 95,05 100,00

- SMP/MTs % 81,63 81,67 81,70 100,04

- SMA/SMK/MA % 39,35 39,50 40,03 101,34

3. Angka Partisipasi Kasar (APK)

- SD/MI % 105,01 104,91 105,01 100,10

- SMP/MTs % 95,87 95,91 95,88 99,97

- SMA/SMK/MA % 49,23 49,00 51,02 104,12

4. Angka Kelulusan

- SD/MI % 100,00 99,97 100,00 100,03

- SMP/MTs % 99,02 99,50 99,09 99,59

- SMA/SMK/MA % 99,80 99,02 99,83 100,82

5. Angka Putus Sekolah

- SD/MI % 0,11 0,11 0,10 110,00

- SMP/MTs % 0,61 0,58 0,51 113,73

- SMA/SMK/MA % 0,91 0,85 0,91 93,41

6. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah

- SD/MI % 0,73 0,76 0,74 97,37

- SMP/MTs % 0,30 0,30 0,30 100,00

- SMA/SMK/MA % 0,13 0,14 0,13 92,86

7. Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs

% 93,33 91,00 93,30 102,53

8. Angka Melanjutkan dari SMP/ MTs ke SMA/MA/SMK

% 70,42 68,30 76,26 111,65

9. Angka Melek Huruf usia > 15 th % 99,78 99,87 99,86 99,99

10. Guru yang berpendidikan S1/D-IV

- TK/RA, SD/MI % 48,78 43,00 52,67 122,49

- SMP/MTs % 84,95 86,00 87,04 101,21

- SMA/MA/SMK % 92,95 94,00 93,51 99,48

11. Guru bersertifikat pendidik

- SD % 38,33 55,00 43,06 78,29

- SMP % 56,89 60,00 58,84 98,07

- SMA/SMK % 38,33 54,00 38,35 71,02

12. Ruang kelas SD/MI sesuai

standar % 62,80 64,59 95,24 147,45

13. Ruang kelas SMP/MTs sesuai

standar % 79,20 88,90 83,53 93,96

14. Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar

% 40,02 38,00 42,75 112,50

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012

a) Pemerataan dan akses layanan pendidikan

(1) Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi

Murni (APM) jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA/SMK

sebagaimana Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 17

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.19

Capaian APK dan APM Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

JENJANG

APK (%) APM (%)

CAPAIAN 2011

2012 +

( - )

CAPAIAN 2011

2012 +

( - ) TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

PAUD 35,41 36,42 37,13 101,95 1,72

SD/MI 105,01 104,91 105,01 100,10 0,00 95,03 95,05 95,05 100,00 0,02

SMP/MTS 95,87 95,91 95,88 99,97 0,01 81,63 81,67 81,70 100,04 0,07

SMA/MA/ SMK 49,23 49,00 51,02 104,12 1,79 39,35 39,50 40,03 101,34 0,68

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012

Dari Tabel di atas tampak bahwa terdapat kenaikan APK tahun

2012 pada jenjang PAUD sebesar 37,13 atau 101,95% dari target

sebesar 36,42, jenjang SD/MI sebesar 105,01 atau 100,10% dari

target sebesar 104,91 dan jenjang SMA/MA/SMK sebesar 51,02 atau

104,12% dari target 49,00. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat

kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tinggi, sedangkan

untuk jenjang SMP/MTs mengalami penurunan sebesar 95,88 atau

99,97% dari target 95,91 sehingga tingkat kesadaran masyarakat

akan pentingnya pendidikan tinggi masih harus terus ditingkatkan.

Demikian juga untuk APM tahun 2012 mengalami kenaikan

untuk jenjang SMP/MTs sebesar 81,70 atau 100,04% dari target

sebesar 81,67 dan jenjang SMA/MA/SMK sebesar 40,03 atau

101,34% dari target sebesar 39,35. Hal ini menunjukkan bahwa

tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tinggi.

Sedangkan untuk jenjang SD/MI tidak mengalami kenaikan/

penurunan, sehingga tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya

pendidikan tinggi masih harus terus ditingkatkan.

(2) Menurunnya angka putus sekolah sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 2.20 Angka Putus Sekolah

Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

JENJANG CAPAIAN

2011

2012 + ( - )

TARGET REALISASI %

SD/MI 0,11 0,11 0,10 110,10 (0,01)

SMP/MTS 0,61 0,58 0,51 113,70 (0,10)

SMA/MA/SMK 0,91 0,85 0,91 93,41 0,00

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012

Berdasarkan Tabel di atas tampak bahwa angka putus sekolah

tahun 2012 mengalami kenaikan pada jenjang SD/MI sebesar 0,10

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 18

Kabupaten Semarang Tahun 2014

atau 110,10% dibandingkan dengan target sebesar 0,11 dan

jenjang SMP/MTs sebesar 0,51 atau 113,70% dari target 0,58 karena

dengan meningkatnya pemberian beasiswa untuk siswa miskin/tidak

mampu serta meningkatnya Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

dalam hitungan unit cost per siswa. Namun pada jenjang

SMA/MA/SMK angka putus sekolah tidak menunjukkan adanya

penurunan sebesar 0,91 atau 93,41% dari target 0,85 dikarenakan

banyaknya tawaran pekerjaan dari Dunia Usaha dan Dunia Industri

(DUDI) pada tamatan SMP serta masih relatif tingginya biaya

pendidikan pada jenjang SMA/SMK (belum adanya BOS untuk jenjang

pendidikan SMA/SMK). Untuk tahun-tahun mendatang diharapkan

ada BOS untuk jenjang SMA/SMK, sehingga bisa membantu secara

tidak langsung untuk menekan angka putus sekolah.

Secara umum tidak adanya kenaikan angka putus sekolah di

jenjang pendidikan dasar. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat

kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan semakin

meningkat, disamping didukung oleh adanya kebijakan Pemerintah

Pusat melalui dana BOS untuk jenjang pendidikan SD dan SMP serta

program beasiswa bagi keluarga tidak mampu disemua jenjang

pendidikan.

(3) Kenaikan angka melanjutkan pada tahun 2012 dibandingkan dengan

target yang menandai tercapainya target RPJMD pada angka

melanjutkan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran

masyarakat Kabupaten Semarang akan pentingnya pendidikan.

Kenaikan angka melanjutkan ini dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.21 Angka Melanjutkan Sekolah

Kabupaten Semarang Tahun 2011 – 2012

JENJANG CAPAIAN

2011

2012 + ( - )

TARGET REALISASI %

Dari SD/MI ke SMP/MTs

93,33 91,00 93,30 102,53 (0,03)

Dari SMP/MTS ke

SMA/SMK/MA 70,42 68,30 76,26 111,65 5,84

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012

(4) Meningkatnya rasio ketersediaan sekolah yang menunjukkan semakin

meningkatnya pemerataan akses pendidikan di Kabupaten Semarang.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 19

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.22

Rasio Ketersediaan Sekolah Kabupaten Semarang Tahun 2011 – 2012

JENJANG 2010/2011 2011/2012

% + ( - ) TARGET REALISASI

SD/MI 0,73 0,76 0,74 97,37 (0,01)

SMP/MTS 0,30 0,30 0,30 100,00 (0,10)

SMA/MA/SMK 0,13 0,14 0,13 92,86 0,00

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012

Dari Tabel di atas tampak bahwa secara umum rasio

ketersediaan sekolah di Kabupaten Semarang untuk jenjang SD/MI

tidak memenuhi target RPJMD namun naik dibandingkan tahun

sebelumnya, dikarenakan ada 2 sekolah baru yaitu SD Solafide

Ungaran dan SD Ar Rahmah Ambarawa, akan tetapi ada 2 sekolah

yang tutup yaitu SDN Pakis 1 Bringin, SDN Tempuran 1 Bringin.

Untuk jenjang SMP/MTs angka ketersediaan sekolah memenuhi

target RPJMD namun tidak mengalami kenaikan dibandingkan tahun

sebelumnya dikarenakan adanya 1 sekolah baru yaitu MTs Nurul

Huda Banyubiru, dan ada 1 sekolah tutup yaitu SMP Issud Pabelan,

sedangkan untuk jenjang SMA/SMK angka ketersediaan sekolah tidak

mengalami peningkatan dan dibawah target RPJMD dikarenakan

bertambahnya 2 SMK yaitu SMKN Nurul Forqon Susukan dan SMK

Wikrama Susukan belum seimbang dengan kenaikan jumlah

penduduk usai 16-18 tahun. Disamping itu rencana pendirian Unit

Sekolah Baru (USB) SMK baru tidak dapat terlaksana pada tahun

2012 dikarenakan salah satu syarat yaitu kepemilikan yang

bersertifikat Pemda tidak terealisasi sehingga dana pendirian USB

SMK dari pusat tidak terealisasi.

(5) Meningkatnya angka melek huruf sebesar 0,08% dari 99,78% pada

tahun 2011 menjadi 99,86% pada tahun 2012. Sedangkan dari target

RPJMD angka melek huruf ini masih dibawah target sebesar 0,01%

dari target tahun 2012 sebesar 99,87%. Tidak tercapainya target ini

dikarenakan minimnya dana penyelenggaraan kelompok belajar

Keaksaraan Fungsional Dasar pada tahun 2012 sehingga proses

pemberantasan buta aksara kurang optimal.

Dalam rangka menunjang keberhasilan pencapaian indikator

pemerataan dan akses layanan pendidikan, upaya yang telah

dilaksanakan pada tahun 2012 adalah :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 20

Kabupaten Semarang Tahun 2014

(1) Peningkatan kuantitas dan kualitas sekolah melalui pembangunan

dan rehabilitasi sedang/berat ruang kelas/bangunan sekolah, dengan

presentase ruang kelas sesuai standar dapat dilihat pada gambar 2.3

berikut ini :

Gambar 2.3

Persentase Ruang Kelas Sesuai Standar Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Semarang,2012

(2) Tersalurkannya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada siswa SD

dan SMP dari Pemerintah Provinsi untuk SD/MI 74.816 siswa masing-

masing Rp. 30.000,00 dan SMP/MTs 26.731 siswa masing-masing

Rp. 50.000,00.

(3) Tersalurkannya bantuan beasiswa miskin untuk SD sebanyak 8.580

siswa, untuk siswa SMP sebanyak 3.465 siswa dan untuk siswa

SMA/SMK sebanyak 4.014 siswa dari Pemerintah Pusat, Pemerintah

Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Semarang.

b) Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan

(1) Meningkatnya angka kelulusan dari tahun 2011 dan nilai ujian

nasional yang secara umum menunjukkan hasil cukup memuaskan,

seperti terlihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.23 Tingkat Kelulusan Kabupaten Semarang

Tahun 2010/2011 dan 2011/2012

NO. JENJANG /INDIKATOR

KINERJA 2010/2011 2011/2012 +/(-)

I. SD/MI/SDLB

1 Tingkat Kelulusan 100% 100% 0,00%

2 Nilai UN 7,60 7,43 (0,17)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 21

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO. JENJANG /INDIKATOR

KINERJA 2010/2011 2011/2012 +/(-)

II. SMP/MTs/SMPLB

1 Tingkat Kelulusan 99,02% 99,09% 0,07%

2 Nilai UN 6,89 7,35 0,46

III. SMA/MA/SMK/SMALB

1 Tingkat Kelulusan 99,80% 99,83% 0,03

2 Nilai UN 7,45 7,60 0,15

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012

Dari data tersebut di atas, tingkat kelulusan menunjukkan

adanya peningkatan pada semua jenjang pendidikan. Sedangkan

untuk nilai UN pada jenjang SMP/MTs dan SMA/MA/SMK mengalami

peningkatan, namun pada jenjang SD/MI mengalami penurunan

dikarenakan:

- Kurang optimalnya guru SD/MI/SDLB dalam mengajar di sekolah

dikarenakan selain harus mengajar juga harus melaksanakan

administrasi sekolah.

- Banyak kepala sekolah yang kosong, sehingga sebagian kepala

sekolah harus mengampu lebih dari satu sekolah yang secara tidak

langsung mempengaruhi kualitas pembelajaran di sekolah.

- Tingkat kemampuan siswa berbeda-beda setiap tahunnya.

(2) Secara umum peringkat hasil ujian nasional tingkat Provinsi untuk

tiap jenjang pendidikan mengalami kenaikan kecuali untuk SD/MI dan

SMK, sehingga masih perlu ditingkatkan, sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 2.24 Peringkat Hasil Ujian Nasional Tingkat Provinsi

Tahun 2010/2011 dan 2011/2012

JENJANG 2010/2011 2011/2012 NAIK/ (TURUN)

SD/MI 3 7 (4)

SMP/MTS 25 24 1

SMA/MA - Jurusan IPA

- Jurusan IPS

- Jurusan Bahasa

SMK

25 27 25

29

22 18 21

35

3 9 4

(6)

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Semarang, Tahun 2012

(3) Sampai dengan tahun 2012 jumlah guru yang telah memenuhi

kualifikasi D4/S1 sebanyak 8.477 guru (73,01%) dan yang telah

sertifikasi sebanyak 4.042 guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK

(43,18%). Hal ini menunjukkan terpenuhinya kualifikasi S1/DIV

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 22

Kabupaten Semarang Tahun 2014

sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen dan Sertifikasi Guru.

Tabel 2.25 Persentase Guru Berpendidikan D4/S1

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

JENJANG CAPAIAN

2011

2012 % + ( - )

TARGET REALISASI

SD/MI 48,78 43,00 52,67 122,49 3,89

SMP/MTS 84,95 86,00 87,04 101,21 2,09

SMA/MA/SMK 92,95 94,00 93,51 99,48 0,56

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Semarang, Tahun 2012

Tabel 2.26 Persentase Guru Bersertifikat Pendidik

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

JENJANG CAPAIAN

2011

2012 % + ( - )

TARGET REALISASI

SD/MI 38,33 55,00 43,06 78,29 4,73

SMP/MTS 56,89 60,00 58,84 98,07 1,95

SMA/MA/SMK 38,33 54,00 38,35 71,02 0,02

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Semarang, Tahun 2012

Dari dua Tabel di atas secara umum baik guru berkualifikasi

S1/D4 maupun guru bersertifikat pendidik mengalami peningkatan.

Sedangkan jumlah guru bersertifikat pendidik juga menunjukkan

adanya peningkatan, namun belum sesuai dengan target RPJMD. Hal

ini dikarenakan proses sertifikasi tenaga pendidik yang sebelumnya

dengan metode portofolio, apabila tidak lulus baru mengikuti

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) namun saat ini semua

harus melalui metode PLPG dan didahului dengan tes potensi awal

secara online, sehingga jumlah guru yang lulus sertifikasi tidak bisa

sesuai dengan target.

2) Kesehatan

Capaian target indikator sasaran Urusan Kesehatan tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menujukkan

keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan

kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan

pembangunan di Urusan Kesehatan dapat dilihat lebih rinci dari indikator

kinerja pelayanan yang telah dicapai ditahun 2012 seperti terlihat dalam Tabel

berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 23

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.27 Capaian Urusan Kesehatan

Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO URAIAN SATUAN

CAPAIAN

TAHUN 2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Angka Harapan Hidup*) Tahun 72,54 72,40 72,61 100,92

2 Angka Kematian Bayi Per 1000

KH 13,37 8,11 13,19 61,49

3 Angka Kematian Ibu

Per

100.000 KH

146,24 118,00 78,01 151,26

4 Angka Kematian Balita Per 1000 KH

14,48 5,4 14,47 37,32

5 Persentase balita gizi buruk % 0,12 0,12 0,06 200,00

6 Rasio posyandu per satuan balita

Per 1000 balita

22,28 22,00 22,17 100,77

7 Rasio puskesmas, poliklinik,

pustu per satuan penduduk

Per 1000

penduduk 0,37 0,38 0,37 97,37

8 Rasio Rumah Sakit per satuan

penduduk

Per 1000

penduduk 0,004 0,004 0,004 100,00

9 Rasio dokter per satuan penduduk

Per 1000 penduduk

0,24 0,21 0,24 114,29

10 Rasio tenaga medis per satuan penduduk

Per 1000 penduduk

0,36 0,28 0,37 132,14

11 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

% 100,00 100,00 100,00 100,00

12 Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 92,10 93,75 94,33 100,62

13 Cakupan desa/kelurahan

Universal Child Immunization (UCI)

% 73,61 100,00 99,15 99,15

14 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan % 100,00 100,00 100,00 100,00

15 Cakupan penemuan dan

penanganan penderita penyakit TBC BTA

% 43,87 48,00 26,32 54,83

16 Cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit DBD

% 100,00 100,00 100,00 100,00

17 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

- Jamkesmas %

5.616 6.241 111,13

- Jamkesda %

1.323 888 67,12

18 Cakupan kunjungan bayi % 97,04 91,00 91,86 100,95

19 Cakupan puskesmas % 136,84 136,84 136,84 100,00

20 Cakupan Puskesmas Pembantu

% 28,94 28,94 28,94 100,00

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2012; *) Angka sementara

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 24

Kabupaten Semarang Tahun 2014

a) Kondisi mortalitas

Secara umum angka mortalitas tahun 2012 mengalami penurunan

dibanding dengan tahun 2011, ini dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.28

Capaian Indikator Angka Mortalitas Kabupaten Semarang Tahun 2011 dan 2012

NO INDIKATOR REALISASI

2011

2012

TARGET REALISASI

1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kh

13,37 8,11 13,19

2 Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI)

per 100.000 kh

146,24 118 78,01

3 Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 kh

14,48 5,40 14,47

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2012

(1) Angka kematian bayi (0-1 tahun) pada tahun 2012 sebesar 13,19 per

1.000 kelahiran hidup lebih rendah apabila dibandingkan tahun 2011,

sebagaimana terlihat pada Tabel bahwa pada tahun 2011 angka

kematian bayi mencapai 13,37 per 1.000 kelahiran hidup, namun

demikian realisasi 2012 ini belum mencapai target. Hal tersebut

disebabkan oleh jumlah bayi yang meninggal pada tahun 2012

sebanyak 186 bayi, menurun dibanding tahun 2011, dimana pada

tahun 2011 jumlah kematian bayi sebanyak 192 bayi. Dari total 186

kematian bayi, penyebab terbesar karena Berat Bayi Lahir Rendah

(BBLR) yaitu sebesar 33,82%, disusul kasus asfiksia (sesak nafas)

sebanyak 25,26% sedangkan sisanya 40,87% kasus lainnya yaitu

infeksi, aspirasi (tersedak), kongenital (kelainan bawaan), pneumoni

(penyakit paru) dan lain-lain.

Bila dilihat dari umur kematian bayi, terbanyak pada usia 0-7 hari

yaitu sebesar 68,82%, usia 8-28 hari sebesar 6,45% dan usia 29

hari-1 tahun hanya sebesar 24,73%.

Tabel 2.29

Data Kematian Bayi Kabupaten Semarang Tahun 2012

NO

PENYEBAB

KEMATIAN BAYI

JUMLAH BAYI MENINGGAL BERDASARKAN USIA

KEMATIAN JUMLAH %

PENYEBAB 0-7

HARI

8-28

HARI

29 HARI-

1 TAHUN

1 BBLR 60 3 0 63 33,87

2 Asfiksia 38 0 9 47 25,26

3 Tetanus 0 0 0 0 0

4 Infeksi 9 2 0 11 5,91

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 25

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO PENYEBAB KEMATIAN

BAYI

JUMLAH BAYI MENINGGAL BERDASARKAN USIA

KEMATIAN JUMLAH %

PENYEBAB 0-7

HARI

8-28

HARI

29 HARI-

1 TAHUN

5 Aspirasi 9 2 0 11 5,91

6 Kongenital 8 4 0 12 6,45

7 DBD 0 0 2 2 1,08

8 Pneumonia 0 0 9 9 4,84

9 Diare 0 0 2 2 1,08

10 Lain 4 1 24 29 15,59

Jumlah 128 12 46 186

% Jumlah kematian bayi berdasar usia

68,82 6,45 24,73

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2012

Dari data tersebut terlihat bahwa kasus kematian tertinggi adalah

BBLR pada usia 0-7 hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa bayi usia

0-7 hari dengan kondisi BBLR rawan terhadap kematian. Kondisi yang

menyebabkan tingginya angka kematian bayi secara umum antara

lain:

Frekuensi kunjungan ibu hamil K1-K4 masih rendah.

Asupan gizi ibu hamil masih rendah.

Masih kecilnya Persentase bidan desa yang sudah dilatih APN.

(2) Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2012 sebesar 78,01 per

100.000 kelahiran hidup mengalami penurunan dibandingkan tahun

2011, dimana pada tahun 2011 Angka Kematian Ibu sebesar 146,24

per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu hamil/bersalin/

nifas pada tahun 2012 sebanyak 11 orang, menurun dibanding tahun

2011, dimana pada tahun 2011 jumlah kematian ibu hamil/bersalin/

nifas sebanyak 21 orang. Secara umum penyebab kematian ibu

karena faktor usia resiko tinggi. Dari 11 kematian ibu, 6 diantaranya

disebabkan karena perdarahan, 2 orang preeklampsie/eklampsie,

1 orang CRF dan 2 orang penyakit jantung.

(3) Angka kematian balita (umur 0-5 tahun) di tahun 2012 sebesar 14,47

per 1.000 kelahiran hidup, sedikit menurun jika dibandingkan tahun

2011 dimana pada tahun 2011 angka kematian balita sebesar 14,48

per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah balita berumur 1-5 tahun yang

meninggal pada tahun 2012 sebanyak 18 balita, meningkat

dibandiingkan tahun 2011, dimana pada tahun 2011 jumlah balita

meninggal sebanyak 16 balita. Kematian balita antara lain disebabkan

karena diare (1 balita), sedangkan yang lainnya disebabkan oleh

penyakit resiko tinggi dan kecelakaan yaitu : sakit jantung (2 balita),

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 26

Kabupaten Semarang Tahun 2014

gizi buruk (1 balita), tenggelam (1 balita), kejang (1 balita),

kecelakaan (1 balita), tumor otak (1 balita), Haemathomega

enchepalitis (1 balita), kecelakaan lalu-lintas (2 balita), kelainan

aesophagus (1 balita), Leukimia (3 balita), Febris (1 balita), Atresia

bilier (1 balita) dan aspirasi (1 balita).

b) Kondisi morbiditas

Angka morbiditas tahun 2012 dibanding tahun 2011,

sebagaimana ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut :

Tabel 2.30

Capaian Indikator Angka Morbiditas Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO INDIKATOR REALISASI

2011

TARGET

2012

REALISASI

2012

1 Incident Rate DBD per 10.000 penduduk

1,16 < 3 0,96

2 CFR DBD 1,85 0 2,02

3 Cakupan penemuan dan penanganan penderita

DBD

100%

(108 kasus)

100%

(101 kasus)

100%

(101 kasus)

4 Cakupan penemuan penderita TBC BTA (+)

43,87% 48,00% 26,32%

5 Cakupan penanganan HIV/AIDS

100%

(20 HIV /

13 AIDS)

100%

(15 HIV /

16 AIDS)

100%

(15 HIV /

16 AIDS)

6 AFP Rate per 100.000

penduduk < 15 thn 1,79 > 2 4,00

7 Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam

100% 100% 100%

8 Cakupan desa/kelurahan Universal Child

Immunization (UCI)

100% 100% 99,15%

9 Balita Gizi Kurang 3,18% 6% 3,06%

10 Balita Gizi Buruk 0,12% 0,12% 0,06%

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2012

(1) Jumlah kasus DBD pada tahun 2012 sejumlah 101 kasus menurun

dibanding tahun 2011 yang berjumlah 108 kasus. Penurunan kasus

DBD dipengaruhi faktor iklim dan periodesasi serangan DBD.

Penurunan kasus ini menyebabkan Incidence Rate (IR) menurun

dibanding tahun 2011 dan mencapai target <2 per 10.000 penduduk.

IR DBD tahun 2012 sebesar 0,96 per 10.000 penduduk menurun

dibandingkan tahun 2011 dimana IR DBD-nya sebesar 1,16 per

10.000 penduduk. Berjalannya penegakan diagnosa secara dini juga

mendukung terjadinya penurunan IR DBD.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 27

Kabupaten Semarang Tahun 2014

(2) Jumlah kematian akibat penyakit DBD di tahun 2012 sebanyak 2

orang, sama dengan tahun 2011 sebanyak 2 orang. Angka Case

Fatality Rate (CFR)/angka kematian DBD tahun 2012 sebesar 1,82%,

angka ini menurun dari tahun 2011 sebesar 1,85%, hal ini

disebabkan karena dengan kasus kematian yang sama sementara

jumlah kasus penyakit meningkat.

(3) Jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati

sebanyak 152 kasus, dengan cakupan Case Detection Rate (CDR)

sebesar 26,32% (data tidak termasuk dari Rumah sakit Paru Avio

Wirawan Salatiga dan BKPM Salatiga). Cakupan penemuan penderita

TBC BTA (+) meningkat dibanding tahun 2011 sebesar 25,48%.

Persentase kesembuhan penderita TBC BTA (+) tahun 2012 sebesar

83,33%, menurun dibanding tahun 2011, dimana persentase

kesembuhan di tahun 2011 sebesar 89%. Penurunan persentase

kesembuhan disebabkan oleh adanya sistem pengobatan lengkap

tanpa diikuti pemeriksaan dahak (terjadi di rumah sakit). Prosedur

pengobatan TB yang benar adalah pasien dikatakan sudah sembuh

apabila selama proses pengobatan diperiksa dahaknya sebanyak 2

kali dengan hasil negatif.

(4) Jumlah kasus HIV di tahun 2012 sebanyak 15 kasus, menurun jika

dibandingkan dengan tahun 2011, dimana pada tahun 2011 jumlah

kasus HIV sebanyak 20 kasus. Jumlah kasus AIDS di tahun 2012

sebanyak 16 kasus yang berarti mengalami peningkatan dari 13

kasus AIDS di tahun 2011 menjadi 16 kasus di tahun 2012. Seluruh

kasus HIV/AIDS yang terdeteksi mendapatkan pelayanan kesehatan.

(5) Jumlah kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) yang ditemukan pada

tahun 2012 sebanyak 4 kasus, sama dengan tahun 2011, dimana

pada tahun 2011 ditemukan 4 kasus AFP. Berdasarkan hasil

laboratorium, seluruh kasus AFP yang ditemukan pada tahun 2012

negatif (bukan polio). AFP rate tahun 2012 sebesar 1,79 sama

dengan tahun 2011 sebesar 1,79, dimana target AFP rate adalah ≥ 2.

(6) Pada tahun 2012 desa/kelurahan yang mengalami Kejadian Luar

Biasa (KLB) sebanyak 12 desa/kelurahan. Jumlah ini menurun

dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 16 desa/kelurahan

mengalami KLB. Seluruh KLB yang terjadi dapat tertangani < 24 jam.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 28

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.31

Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupaten Semarang Tahun 2012

NO JENIS KLB

DESA/KELURAHAN MENGALAMI KLB

JUMLAH KASUS

JUMLAH PENDERITA MENINGGAL

1 AFP Purworejo Kec. Suruh 1 0

Tambakboyo Kec.Ambarawa 1 0

Gentan Kec. Susukan 1 0

Wirogomo Kec. Banyubiru 1 0

2 Keracunan makanan

Sraten Kec.Tuntang 6 0

Regunung Kec. Tuntang 116 0

Wirogomo Kec. Banyubiru 7 0

3 KIPI Tlogo Kec. Tuntang 1 0

Kedungringin Kec. Suruh 1 0

4 Rubella Lanjan Kec. Sumowono 25 0

5 Hepatitis A Boto Kec.Bancak 13 0

Harjosari Kec. Bawen 30 0

Randugunting Kec. Bergas 56 0 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2012

(7) Pada tahun 2012 belum semua desa/kelurahan di Kabupaten

Semarang yang berjumlah 235 desa/kelurahan mencapai Universal

Child Immunization (UCI), yaitu tercapainya imunisasi dasar secara

lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil , Wanita Usia Subur (WUS)

dan anak sekolah tingkat dasar. Desa/Kelurahan UCI Tahun 2012

adalah 99,15%. Kondisi ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun

2011 yang mencapai 73,61%, meskipun belum mencapai target yang

diinginkan yaitu 100%. Hal ini disebabkan dari 235 desa masih ada 2

desa yang imunisasi dasarnya tidak mencapai 80%, karena faktor

umur sejumlah bayi belum diperbolehkan mendapatkan imunisasi

dasar.

(8) Dari hasil kegiatan penimbangan serentak yang dilaksanakan pada

bulan Agustus sampai dengan September 2012 sejumlah 66.827

balita diperoleh hasil persentase balita gizi buruk sebesar 0,06% (41

balita). Angka ini lebih kecil dari target yang ditetapkan yaitu 0,12%.

Seluruh balita dengan kasus gizi buruk mendapatkan perawatan.

Balita dengan gizi kurang sebesar 3,06% (2.047 balita), gizi lebih

sebesar 3,83% (2.560 balita) dan gizi baik sebesar 93,04% (62.174

balita).

(9) Jumlah Posyandu di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebanyak

1.626 Posyandu. Bila dibandingkan dengan rata-rata jumlah balita

dalam 1 tahun sebanyak 74.732 balita diperoleh angka rasio

Posyandu sebesar 22,17 per 1000 balita.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 29

Kabupaten Semarang Tahun 2014

c) Kondisi Sanitasi Lingkungan

Kondisi sanitasi lingkungan tahun 2012 dibandingkan tahun 2011

digambarkan secara jelas pada Tabel berikut:

Tabel 2.32

Kondisi Sanitasi Lingkungan Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO INDIKATOR REALISASI

2011 TARGET

2012 REALISASI

2012

1 Cakupan jamban 84,30% 85,00% 85,72%

2 Cakupan rumah sehat 79,01% 76,00% 77,36%

3 Cakupan sarana air bersih 87,06% 90,00% 88,60%

4 Cakupan pengawasan sanitasi TTU, industri, TPM, TP3

81,81% 84,00% 84,41%

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2012

(1) Cakupan jamban di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebesar

85,72%, meningkat dibanding tahun 2011, dimana tahun 2011

cakupan jamban sebesar 84,30%. Dengan meningkatnya cakupan

jamban menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk

hidup sehat.

(2) Cakupan rumah sehat tahun 2012 sebesar 77,36%. Secara target

cakupan rumah sehat 2012 bisa terpenuhi, namun apabila

dibandingkan dengan tahun 2011 maka cakupan rumah sehat ini

menurun, dimana cakupan tahun 2011 sebesar 79,01%. Menurunnya

cakupan rumah sehat disebabkan karena:

- Akselerasi pertumbuhan penduduk dengan proporsi pertumbuhan

rumah tidak sejalan.

- Wilayah kerja yang luas tidak sebanding dengan jumlah tenaga

pelaksana pemeriksa yang ada sehingga cakupan pemeriksaan

tidak seperti yang diharapkan.

(3) Cakupan sarana air bersih tahun 2012 sebesar 88,60%. Angka ini

belum memenuhi target 90% walaupun meningkat apabila

dibandingkan cakupan tahun 2011 yaitu sebesar 87,06%. Hal ini

disebabkan karena:

- Sebaran sarana air bersih di Kabupaten Semarang belum merata.

- Masih banyak daerah-daerah karena letak geografis yang sulit

meningkatkan cakupan air bersihnya (Kecamatan Suruh, Bancak,

Bringin dan Susukan).

(4) Cakupan pengawasan sanitasi Tempat Tempat Umum (TTU), industri,

Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Tempat Penyimpanan dan

Pengelolaan Pestisida (TP3) tahun 2012 sebesar 84,41% meningkat

dibanding tahun 2011 sebesar 81,81%.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 30

Kabupaten Semarang Tahun 2014

d) Kondisi pelayanan kesehatan

Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Kabupaten

Semarang pemerintah daerah selalu berupaya untuk mengembangkan

sarana pelayanan kesehatan, baik dari segi kuantitas maupun

pengembangan kualitas pelayanan agar tercipta pelayanan prima di setiap

institusi pelayanan kesehatan.

Tabel 2.33 Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan

Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO INDIKATOR REALISASI

2011

2012

TARGET REALISASI

1 Rasio Posyandu per 1000 balita 22,28 22,00 22,17

2 Rasio puskesmas, poliklinik,

pustu per 1000 penduduk

0,37 0,38 0,18

3 Rasio Rumah Sakit per 1000

penduduk

0,004 0,004 0,004

4 Rasio dokter per 1000 penduduk 0,19 0,20 0,24

5 Rasio tenaga medis per 1000 penduduk (dokter umum, dokter

spesialis dan dokter gigi)

0,36 0,28 0,37

6 Cakupan komplikasi kebidanan

yang ditangani

100,00 100,00 100,00

7 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

92,10 93,75 94,33

8 Cakupan desa/kelurahan

Universal Child Immunization (UCI)

73,61 100,00 99,15

9 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

100,00 100,00 100,00

10 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

TBC BTA

25,48 40,00 43,87

11 Cakupan penemuan dan

penanganan penderita penyakit DBD

100,00 100,00 100,00

12 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat

miskin (RS)

- Jamkesmas 5.616 6.241

- Jamkesda 1.323 888

- Rawat Jalan (pasien) 61.369 64.891 120.699

- Rawat Inap (pasien) 55.394 59.579 87.041

13 Cakupan kunjungan bayi 97,04 91,00 91,86

14 Cakupan Puskesmas (Rasio Puskesmas per Kecamatan)

136,84 136,84 136,84

15 Cakupan Puskesmas pembantu (Rasio Puskesmas Pembantu per Desa)

28,94 28,94 28,94

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2012

(1) Pada tahun 2012 di Kabupaten Semarang terdapat 4 unit rumah

sakit, yang terdiri dari 2 rumah sakit pemerintah yaitu RSUD Ungaran

dan RSUD Ambarawa, dan 2 rumah sakit swasta yaitu RS Bina kasih

dan RS Ken Saras. Rasio rumah sakit di Kabupaten Semarang sebesar

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 31

Kabupaten Semarang Tahun 2014

0,004 per 1.000 penduduk. Jumlah puskesmas tahun 2012 di

Kabupaten Semarang sebanyak 26 puskesmas yang tersebar di 19

kecamatan, dengan jumlah puskesmas perawatan sebanyak 12

puskesmas dan non perawatan sebanyak 14 puskesmas. Puskesmas

pembantu sebanyak 68 unit, Pos Kesehatan Desa (PKD) sebanyak

152 unit, polindes sebanyak 25 unit, Rumah Bersalin (RB) sebanyak

11 unit dan Balai Pengobatan (BP) sebanyak 67 unit.

(2) Total jumlah puskesmas, poliklinik, pustu, PKD, polindes, BP dan RB

sebanyak 349 unit, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk

sebanyak 944.277 jiwa diperoleh angka rasio sebesar 0,37 per 1.000

penduduk atau 3,7 per 10.000 penduduk. Cakupan puskesmas

sebesar 136,84% dan cakupan pustu sebesar 28,94%.

(3) Cakupan rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Semarang

menunjukkan trend penurunan dari tahun 2011 sebesar 29,59%

menjadi 26,58% di tahun 2012 dan persentase cakupan rawat jalan

di Kabupaten Semarang di tahun 2012 sudah di atas target nasional

sebesar 15%. Trend penurunan ini menunjukkan status kesehatan

masyarakat yang semakin baik yang mana hal ini disebabkan

keberhasilan dalam upaya peneguhan fungsi puskesmas sebagai

pusat pemberdayaan masyarakat yang bertujuan agar masyarakat

memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri

dan masyarakat untuk hidup sehat dapat berjalan dengan baik.

Fungsi ini dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan promosi

dan pencegahan, misalnya penyuluhan, sosialisasi program dan lain-

lain.

(4) Cakupan rawat inap di Puskesmas rawat inap Kabupaten Semarang

menunjukkan tren penurunan dari tahun 2011 sebesar 0,65%

menjadi 0,62% di tahun 2012. Namun demikian cakupan yang

dicapai belum bisa memenuhi target sebesar 1,5%. Hal ini

disebabkan karena sebagian besar masyarakat yang sakit dan harus

dirawat inap lebih memilih dirawat inap di rumah sakit khususnya

rumah sakit milik pemerintah dengan alasan antara lain pelayanan

yang diberikan lebih lengkap, disamping itu adanya kebijakan

Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang dimana masyarakat

Kabupaten Semarang yang dirawat di kelas tiga tidak dikenakan

biaya.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 32

Kabupaten Semarang Tahun 2014

(5) Jumlah kunjungan peserta Jamkesmas di Puskesmas (pelayanan

kesehatan strata 1) sebanyak 72.235 kunjungan atau sekitar 34,55%.

Jumlah kunjungan menurun dibanding tahun 2011, dimana tahun

2011 jumlah kunjungan sebanyak 82.732 atau sekitar 39,69%.

(6) Pelayanan kesehatan pasien miskin melalui kegiatan Jaminan

Kesehatan Daerah (Jamkesda) tahun 2012 telah melayani sebanyak

4.078 pasien, menurun dibandingkan tahun 2011 dimana pada tahun

2011 pasien yang dilayani Jamkesda sebanyak 4.768 pasien.

(7) Selain UPTD Puskesmas, Dinas Kesehatan memiliki UPTD

Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang melaksanakan

pelayanan pemeriksaan sampel bakteriologi lingkungan, parasitologi

lingkungan, kimia lingkungan dan sampel klinis. Kinerja UPTD

Labkesda pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.34 Kinerja UPTD Labkesda

Kabupaten Semarang Tahun 2012

NO JENIS

PEMERIKSAAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

KONDISI 2011

TARGET 2012

REALISASI 2012

1 Pemeriksaan

Bakteriologi Lingkungan

a. Jumlah sampel MPN

coliform dan atau E Coli air yang diperiksa

sampel 508 274 902

b. Jumlah sampel MPN coliform dan atau E

Coli makanan yang diperiksa

sampel 75 180 32

2 Pemeriksaan Parasitologi Lingkungan

Jumlah sampel tanah yang diperiksa

sampel 0 1 0

3 Pemeriksaan

Kimia Lingkungan

a. Jumlah sampel air

yang diperiksa

sampel 264 100 605

b. Jumlah parameter yang diperiksa

Parameter 2181 300 2667

4

Pemeriksaan klinis

a. Jumlah pasien per tahun

orang 869 460 612

b. Jumlah sampel klinis yang diperiksa

sampel 900 550 622

c. Jumlah parameter yang diperiksa

Parameter 3.492 1350 1284

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2012

Dari 8 indikator kinerja Labkesda, target yang tidak tercapai adalah

jumlah pemeriksaan sampel tanah, karena UPTD Labkesda tidak

mempunyai program khusus yang secara aktif melakukan

pengambilan dan pemeriksaan sampel tanah, program yang ada

biasanya kerja sama dengan Dinas Kesehatan atau instansi lain.

Selain itu, target sampel makanan yang ditargetkan 180 sampel

hanya tercapai 32 sampel, hal ini dikarenakan ijin laik sehat yang

merupakan penyumbang utama pemeriksaan sudah tidak lagi

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 33

Kabupaten Semarang Tahun 2014

ditargetkan pendapatannya sehingga mempengaruhi jumlah

pemeriksaan sampel makanan.

e) Kinerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Semarang yang diselenggarakan oleh RSUD Ungaran dan RSUD

Ambarawa dapat dilihat pada Tabel capaian indikator pelayanan Rumah

Sakit berikut:

Tabel 2.35 Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URUSAN, INDIKATOR

KINERJA SAT.

CAPAIAN 2011 REALISASI 2012

RSU UNG RSU AMB RSU UNG RSU AMB

1 BOR (Bed Occupation Rate) % 71,30 60,01 72,90 72,30

2 LOS (Lenght of Stay) hari 4,00 5,30 4,60 5,00

3 TOI (Turn Over Internal) hari 1,50 3,00 1,40 1,80

4 BTO (Bed Turn Over) kali 69,50 51,20 72,50 56,20

5 GDR (Gross Death Rate) ‰ 22,80 35,56 23,40 43,01

6 NDR (Net Death Rate) ‰ 11,70 16,60 15,00 20,56

Sumber: RSUD Ungaran dan RSUD Ambarawa, Tahun 2012

(1) Dari Tabel 2.35 dapat dilihat angka tingkat pemanfaatan tempat tidur

rumah sakit/Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Ungaran mencapai

72,90% meningkat dibandingkan tahun 2011, BOR dikatakan baik

jika realisasinya 75%-85%, walaupun kondisi ideal standar nasional

85%, demikian juga di RSUD Ambarawa dengan kondisi BOR 72,3%

yang menunjukkan baik.

(2) Rata-rata lama perawatan pasien (Length of Stay) RSUD Ungaran

mencapai 4,6 hari pada tahun 2012 lebih lama 0,6 hari dibanding

tahun 2011, sedangkan di RSUD Ambarawa lebih lama lagi yaitu 5

hari. Hal ini menunjukan bahwa pelayanan rumah sakit terhadap

pasien cukup memadai, karena sesuai dengan standar nasional lama

perawatan 3-6 hari.

(3) Pada tahun 2012 rata-rata tempat tidur dalam kondisi tidak terisi ke

kondisi terisi berikutnya (Turn Over Interval) di RSUD Ungaran

mencapai 1,4 hari menurun sedikit yaitu 0,1 hari dibandingkan tahun

2011 mencapai 1,5 hari, sedangkan di RSUD Ambarawa terjadi

penurunan 1,2 hari yaitu dari 3 hari pada tahun 2011 menjadi 1,8

hari pada tahun 2012. Hal ini memperlihatkan kondisi pelayanan

kamar pada pasien sudah mencapai ideal yaitu sesuai standar

Kementerian Kesehatan 6 jam sampai dengan 3 hari.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 34

Kabupaten Semarang Tahun 2014

(4) Frekuensi pemakaian (Bed Turn Over) tahun 2012 RSUD Ungaran

mencapai 72,50 kali pertahun atau meningkat 3 dari tahun 2011 yang

mencapai 69,50 kali per tahun, sedangkan di RSUD Ambarawa juga

turun dari 61,76 kali pada tahun 2011 menjadi 56,02 kali pada tahun

2012, namun kondisi pelayanan pemakaian tempat tersebut masih

sesuai standar nasional yaitu 75 kali per tahun.

(5) Angka kematian kasar (Gross Death Rate) merupakan angka

kematian seluruh pasien dibanding pasien keluar hidup dan mati di

RSUD Ungaran pada tahun 2012 mencapai 23,40‰ pasien

meningkat 0,60‰ dari 22,80‰ pasien pada tahun 2011. Sedangkan

untuk RSUD Ambarawa pada tahun 2012 naik dari 33,56‰ menjadi

43,01‰.

(6) Angka kematian bersih (Net Death Rate) yang menunjukkan angka

kematian pasien ketika dirawat di rumah sakit lebih dari 48 jam untuk

RSUD Ungaran pada tahun 2012 mencapai 15,00‰ pasien,

mengalami kenaikan/penurunan sebesar 3,30‰ pasien dari tahun

2011 yang menunjuk angka 11,70‰ pasien, sedangkan di RSUD

Ambarawa juga mengalami kenaikan dari 16,60‰ pada tahun 2011

menjadi 20,56‰ pada tahun 2012.

3) Pekerjaan Umum

Keberhasilan pembangunan bidang ekonomi pada urusan Pekerjaan

Umum tidak terlepas dari adanya dukungan infrastruktur berupa sarana dan

prasarana fasilitas Jalan/Jembatan dan Jaringan Irigasi. Kondisi sarana

prasarana di Kabupaten Semarang yang menjadi tugas pokok dan fungsi

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut:

a) Prasarana Jalan

Berdasarkan status pengelolaannya di Kabupaten Semarang terdapat

sepanjang 47,55 km jalan nasional, sepanjang 82,51 km jalan provinsi,

dan sepanjang 733,62 km jalan kabupaten (560,12 km jalan kabupaten

non perkotaan dan 173,10 km jalan perkotaan) serta sepanjang 715,00

km jalan perdesan (poros desa), sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 2.36

Status dan Panjang Jalan di Kabupaten Semarang

NO STATUS JALAN PANJANG (KM)

1 Jalan Nasional 47,55

2 Jalan Provinsi 82,51

3 Jalan Kabupaten Terdiri Dari: 733,62

- Jalan Perkotaan (Ungaran, Bergas, Ambarawa) = 144 Ruas 172,50

- Jalan Non Perkotaan - 102 Ruas 560,12

4 Jalan Poros Desa 715

Jumlah Total 1.578,68 Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 35

Kabupaten Semarang Tahun 2014

b) Prasarana Jembatan

Pada tahun 2012 prasarana jembatan di Kabupaten Semarang yang

menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum adalah 342 buah jembatan

dengan panjang total 2.721,5 meter, terjadi peningkatan dibandingkan

tahun 2011 yaitu 337 buah dengan panjang total 2.629,5 meter. Dengan

rincian sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 2.37 Jenis, Jumlah dan Panjang Jembatan

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO JENIS JEMBATAN

TAHUN 2011 TAHUN 2012

JUMLAH

(BUAH)

PANJANG

(M)

JUMLAH

(BUAH)

PANJANG

(M)

1 Jembatan Beton 280 1.822,5 285 1.914,5

2 Jembatan Besi 51 780 51 780

3 Jembatan Kayu 6 27 6 27

Jumlah Total 337 2.629,5 342 2.721,5

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012

c) Prasarana Irigasi

Prasarana irigasi berupa bendung, bangunan air dan saluran. Pada

tahun 2012, saluran irigasi terbagi dalam saluran irigasi teknis sepanjang

200.660 meter, saluran irigasi semi teknis sepanjang 427.410 meter dan

saluran irigasi sederhana sepanjang mencapai 255.465 meter. Sementara

prasarana bendung seluruhnya berjumlah 439 buah. Areal sawah irigasi di

Kabupaten Semarang adalah 33.077 Ha yang tersebar pada 680 Daerah

Irigasi (DI), sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:

Tabel 2.38 Jenis dan Jumlah Jaringan Irigasi, Panjang Saluran

dan Areal Sawah Irigasi Di Kabupaten Semarang

JARINGAN

IRIGASI

TAHUN 2011 TAHUN 2012

JUMLAH

DI

PANJANG SALURAN

(M)

AREAL LUAS SAWAH

IRIGASI (HA)

JUMLAH

DI

PANJANG SALURAN

(M)

AREAL LUAS SAWAH

IRIGASI (HA)

Teknis 37 200.660 10.762 37 200.660 10.740

Semi Teknis 427 446.785 16.956 403 427.410 15.820

Sederhana 248 261.765 6.743 240 255.465 6.517

Jumlah 712 908.210 34.461 680 883.535 33.077

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012

Capaian target indikator sasaran Urusan Pekerjaan Umum tercermin

dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan

keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan

kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012. Kinerja Urusan

Pekerjaan Umum yang dicapai ditahun 2012 adalah sebagai berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 36

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.39

Capaian Indikator Urusan Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

2012

TARGET REALISASI %

1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

% 32,87 45,00 49,38 109,73

2 Rasio jaringan irigasi dalam kondisi baik

% 26,38 56,05 26,71 47,65

3 Jalan penghubung dari ibukota

kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4)

% 54,70 60,00 100,00 166,67

4 Panjang jalan kabupaten dalam

kondisi baik (kecepatan kend> 40 km/jam)

% 35,74 60,00 49,38 82,30

5 Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (lebar> 1,5 m)

% 22,49 19,00 23,00 1,21

6 Drainase dalam kondisi

baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat

% 53,61 61,00 61,00 100,00

7 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik

% 35,81 50,69 39,94 78,79

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012

(1) Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik mencapai 49,38% atau

109,73% di atas target 45,00% dan mengalami kenaikan jika

dibandingkan capaian tahun 2011 sebesar 32,87%.

Kondisi Jalan Kabupaten pada Akhir tahun 2012 seperti dalam Tabel

berikut:

Tabel 2.40

Kondisi Jalan di Kabupaten Semarang Tahun 2012

NO KONDISI TARGET

(KM)

REALISASI

(KM) %

1 Baik 459,286 362,23 49,38

2 Sedang 118,204 262,85 35,83

3 Rusak 156,13 108,54 14,39

Jumlah 733,62 733,62 100,00 Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012

(2) Rasio jaringan irigasi dalam kondisi baik mencapai 26,71% atau

47,65% di bawah target sebesar 56,05% dan jika dibandingkan

tahun lalu mengalami sedikit peningkatan dari capaian sebesar

26,38%.

(3) Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman

penduduk (minimal dilalui roda 4) mencapai 100,00% atau 166,67%

melebihi target sebesar 60,00%, dan meningkat jika dibandingkan

dengan tahun lalu dari capaian sebesar 54,70%.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 37

Kabupaten Semarang Tahun 2014

(4) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (kecepatan kendaraan

>40) mencapai 49,38% atau di bawah target sebesar 60,00% namun

meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 35,74%.

(5) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran

pembuangan air (lebar>1,5m) mencapai 23% di atas target sebesar

19% dan meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu dari

capaian sebesar 22,49%.

(6) Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat

mencapai 61% sesuai target dan meningkat dari capaian tahun lalu

sebesar 53,61%.

(7) Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik mencapai 39,94% atau di

bawah target sebesar 50,69%, meskipun meningkat jika

dibandingkan dengan capaian tahun lalu sebesar 35,81%.

Berdasarkan uraian diatas, terdapat Capaian Indikator Kinerja tahun 2012

yang tidak mencapai target RPJMD. Hal-hal yang menyebabkan tidak

tercapainya target indikator kinerja tahun 2012 tersebut adalah:

- Kondisi ekstrim berupa curah musim hujan tinggi selama tahun 2012

menyebabkan badan jalan terutama pada tanah lempung (geologi

labil) mudah amblas akibat lalulintas.

- Penggunaan lahan irigasi untuk pembangunan infrastruktur seperti

jalan tol dan alih fungsi lahan untuk kawasan terbangun sehingga

mengurangi luas sawah irigasi.

- Berkurangnya sumber air untuk irigasi sehingga debit saluran tidak

optimal sehingga beberapa saluran tidak dilakukan pemeliharaan

secara optimal karena tidak teraliri optimal.

- Aktivitas pembangunan di masyarakat yang meningkat dengan

menggunakan mobilitas (truk pembawa material) yang melebihi beban

atau banyaknya kendaraan khususnya angkutan barang yang melintas

melebihi batas muatan kelas jalan.

4) Perumahan

Indikator kinerja Urusan Perumahan ditunjukkan dengan tercukupinya

kebutuhan air bersih dan sanitasi lingkungan. Persentase rumah tangga yang

menggunakan air bersih tahun 2012 sebanyak 83,85% sedangkan tahun 2011

sebanyak 80,21%. Persentase rumah tinggal bersanitasi tahun 2012 adalah

38,05% dan tahun 2011 sebesar 36,24%.

Capaian indikator kinerja Urusan Perumahan tahun 2012 dibandingkan

dengan targetnya dalam RPJMD seperti dalam Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 38

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.41

Capaian Indikator Kinerja Urusan Perumahan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Persentase Rumah Tangga yang menggunakan air bersih

% 80,21 85,34 83,85 98,25

2 Persentase rumah tinggal bersanitasi

% 35,24 42,54 42,27 99,37

3 Rasio tempat pemakaman

umum per satuan penduduk % 89,08 89,08 89,08 100,00

4 Rasio rumah layak huni % 61,99 67,69 66,94 98,89

5 Rasio permukiman layak huni % 66,27 69,34 69,34 100,00

6 Lingkungan permukiman ha 19.920 20.325 20.325 100,00

7 Lingkungan permukiman kumuh ha 1.007 997 996 99,90

8 Rumah tangga pengguna listrik % 99,00 99,00 99,00 100,00

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012

Dari capaian indikator kinerja diatas, nampak secara umum capain kinerja

tahun 2012 relatif sama dibandingkan dengan capaian tahun 2011.

5) Penataan Ruang

Capaian program dan kegiatan Urusan Penataan Ruang Tahun 2012,

dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.42 Capaian Indikator Kinerja Urusan Penataan Ruang

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan

% 50,00 57,00 55,00 96,00

2 Luas wilayah produktif Ribuan

Ha 43.091 43.339 43.597 105,00

3 Luas Wilayah industri Ha 1.657 1.723 1.677 97,33

4 Luas wilayah kebanjiran

(Perkotaan) Ha 0,22 0,18 0,60 30,00

5 Luas wilayah kekeringan Ha 4.125 4.107 4.100 100,17

6 Luas wilayah perkotaan Ha 8.524,29 8.604,29 8.560 99,49 Sumber: Dinas PU dan BAPPEDA Kabupaten Semarang, 2012

a) Rasio bangunan ber-IMB persatuan bangunan

Capaian rasio bangunan ber-IMB tahun 2012 sekitar 55,00%, atau

96,00% sedikit lebih rendah dari target RPJMD tahun 2012 dan

meningkat 5,00% jika dibanding tahun 2011 sebesar 50,00%. Hal ini

menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat mematuhi

regulasi pendirian bangunan dan semakin membaiknya pelayanan yang

diberikan pemerintah daerah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 39

Kabupaten Semarang Tahun 2014

b) Luas Wilayah Produktif

Capaian Luas wilayah produktif tahun 2012 sebesar 43.597 Ha, atau

105,00% lebih tinggi target RPJMD dan meningkat jika dibanding tahun

2011 dari capaian sebesar 43.091 Ha. Meningkatnya lahan produktif ini

kemungkinan terjadi karena keberhasilan program penanganan lahan

kritis.

c) Luas Wilayah Industri

Luas wilayah industri tahun 2012 mencapai 1.677 Ha, atau 97,33% dari

target RPJMD dan mengalami peningkatan 20 Ha jika dibanding dengan

realisasi tahun 2011 seluas 1.657 Ha.

d) Luas Wilayah Kebanjiran

Luas wilayah kebanjiran di wilayah perkotaan tahun 2012 seluas 0,6 Ha,

atau tidak sesuai target tahun 2012 dan mengalami peningkatan jika

dibandingkan tahun 2011, yakni 0,22 Ha. Kondisi ini karena banyak

terjadinya bencana banjir pada tahun 2012 karena fenomena curah hujan

tinggi yang terjadi secara makro.

e) Luas Wilayah Kekeringan

Luas wilayah kekeringan mengalami kondisi yang relatif stagnan baik jika

dilihat dari target tahun 2012, realisasi tahun 2011 dan realisasi tahun

2012, yakni seluas sekitar 4.100 Ha.

f) Luas Wilayah Perkotaan

Luas wilayah perkotaan tahun 2012 seluas 8.560 Ha, atau 99,49%

dengan target dan selain itu jika dibandingkan tahun 2011 luas wilayah

perkotaan 8.524,29 Ha, mengalami kenaikan seluas sekitar 36 Ha.

6) Perencanaan Pembangunan

Cakupan realisasi program dan kegiatan Urusan Perencanaan

Pembangunan tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.43

Capaian Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang

telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA

buku 1 - - -

2 Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan PERKADA

buku 1 1 1 100

3 Penjabaran Program

RPJMD ke dalam RKPD buku 1 1 1 100

Sumber: Bappeda Kabupaten Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 40

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Secara umum capaian Urusan Perencanaan Pembangunan pada tahun

2012 adalah sebagai berikut :

a) Tersedianya dokumen RKPD 2013 yang telah ditetapkan dengan

Peraturan Bupati sebagai pedoman dan arah kebijakan tahunan daerah;

b) Tersedianya program penjabaran RPJMD ke dalam RKPD Tahun Anggaran

2013;

c) Tersedianya data, Profil Daerah, statistik daerah, PDRB dan indikator

ekonomi daerah Kabupaten Semarang;

d) Tersusunnya dokumen masterplan penanggulangan kemiskinan;

e) Tersusunnya dokumen analisis data informasi perencanaan pembangunan

ekonomi.

f) Tersusunnya dokumen raperda Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)

Suruh;

g) Tersusunnya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Industri

Kaliwungu dan Susukan.

h) Terfasilitasinya permohonan alih fungsi penetapan lokasi dan pengadaan

tanah di Pemda Kabupaten Semarang.

i) Terfasilitasinya kerjasama, baik dengan daerah lain, pihak ketiga maupun

Perguruan Tinggi.

7) Perhubungan

Capaian program dan kegiatan Urusan Perhubungan tahun 2012 dapat

dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.44

Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SATUAN CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Jumlah arus penumpang angkutan umum

Orang 8.563.703 9.172.552 5.423.676 59,13

2 Rasio ijin trayek % 0,00026 1,20 0,00015 0,01

3 Jumlah uji kir angkutan umum

Kendaraan 2.749 2.852 2.392 83,87

4 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

Terminal B 1 1 1 100,00

Terminal C 4 4 4 100,00

5 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

% 0,0053 0.0053 0,0048 90,57

6 Jumlah orang/barang terangkut angkutan umum

Orang/ Ton

8.563.703/ 236.344

9.129.640/ 236.345

5.423.676/ 125.060

59/ 52,91

7 Jml org/brg melalui

dermaga/terminal per tahun

Org/ Ton

8.563.703/ 236.344

9.129.640/ 236.345

5.423.676/ 125.060

59/ 52,91

8 Angkutan darat % 0,0202 0,0185 0,00048 2,59

9 Kepemilikan KIR angkutan umum

Kendaraan 7.612 7.702 1.520 19,74

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 41

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO URAIAN SATUAN CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

10 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

Menit 35 30 30 100,00

11 Pemasangan Rambu-

rambu Buah 248 614 510 83,06

Sumber: Dishubkominfo Kabupaten Semarang, 2012

Dari Tabel Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan Tahun 2012,

rata-rata tidak mencapai target. Hal ini disebabkan antara lain karena faktor-

faktor berikut:

a) Jumlah arus penumpang angkutan umum tahun 2012 sebanyak

5.423.676 orang menurun dibanding tahun 2011 dan di bawah target

RPJMD tahun 2012 sebanyak 9.172.552 orang. Menurunnya jumlah

penumpang angkutan umum ini disebabkan karena beralihnya moda

transportasi dari kendaraan umum ke kendaraan pribadi.

b) Ijin Trayek yang dikeluarkan Dishubkominfo Kabupaten Semarang tahun

2012 sebanyak 159 ijin. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tahun 2011

dikeluarkan sebanyak 241 ijin. Berdasarkan Permendagri No.54 tahun

2010 perhitungan Rasio ijin trayek hanya menggunakan perhitungan Ijin

trayek yang dikeluarkan. Pada target tahun 2012 perhitungan target ijin

angkutan umum yang dikeluarkan terdiri dari Ijin Trayek, Ijin Isidentil dan

Penneng. Hal ini menyebabkan tidak tercapainya target di tahun 2012.

c) Jumlah uji KIR Angkutan Umum tahun 2012 sebanyak 2.392 kendaraan

lebih rendah dibandingkan realisasi 2011 dan target 2012. Pada tahun

2012 dari jumlah Kendaraan Bermotor Wajib Uji (KBWU) 9.164

seharusnya melakukan uji 2 kali dalam satu tahun (9.164 x 2 = 18.328

KBWU), adapun realisasi yang melakukan uji 14.995 kendaraan. Hal ini

dikarenakan terdapat kendaraan yang melakukan numpang uji keluar ke

daerah lain, mutasi keluar dan keterlambatan uji.

d) Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan tahun 2012 adalah 0,0048%

lebih rendah dari target RPJMD sebesar 0,0053%. Hal ini disebabkan

pertambahan jumlah kendaraan yang jauh lebih besar dibanding panjang

jalan yang ada.

e) Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum tahun 2012 adalah

5.423.676 orang dan 125.060 ton. Tidak tercapainya target dikarenakan

peralihan moda transportasi dari kendaraan angkutan umum ke

kendaraan pribadi.

f) Realisasi Angkutan Darat tahun 2012 sangat rendah dibandingkan tahun

2011 dan target 2012 karena beralihnya moda angkutan umum ke

kendaraan pribadi yang berimbas pada berkurangnya kendaraan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 42

Kabupaten Semarang Tahun 2014

angkutan umum yang beroperasi selain itu meningkatnya harga suku

cadang kendaraan menyebabkan biaya operasional tinggi sehingga antara

biaya operasional kendaraan dengan pemasukannya tidak seimbang.

g) Kepemilikan KIR Angkutan Umum tahun 2012 lebih rendah dibandingkan

target tahun 2012 tetapi lebih tinggi dibandingkan tahun 2011. Tidak

tercapainya target dikarenakan banyak kendaraan umum yang tidak

beroperasi. Tidak beroperasinya kendaraan umum disebabkan beralihnya

moda transportasi dari kendaraan umum ke kendaraan pribadi dan

pengurangan rute trayek.

h) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas di tahun 2012 belum mencapai

target dikarenakan anggaran yang terbatas dan direncanakan

kekuarangan rambu akan dipenuhi di tahun 2013.

i) Untuk pencapaian target pendapatan dari Dishubkominfo rata-rata

tercapai kecuali untuk retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum dan

retribusi terminal yang masih di bawah target. Capaian pendapatan dari

retribusi yang dikelola Dishubkominfo dapat dijelaskan pada Tabel

berikut:

Tabel 2.45

Capaian Target Pendapatan Dishubkominfo Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO JENIS RETRIBUSI

CAPAIAN 2011

(RP)

TAHUN 2012

TARGET (RP)

REALISASI (RP)

%

1 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

96.576.000 141.299.000 125.018.000 88,48

2 Retribusi Pengujian

Kendaraan Bermotor

596.082.140 810.860.000 998.308.230 123,12

3 Retribusi Mobil derek 3.840.000 3.360.000 3.680.000 109,52

4 Retribusi Terminal 371.956.500 377.000.000 359.322.750 95,31

5 Retribusi Tempat

khusus Parkir

369.399.000 147.159.000 107.548.000 73,08

6 Retribusi Ijin Trayek 36.078.200 35.920.000 36.112.400 100,54

7 Retribusi Ijin Usaha

Angkutan Orang

3.162.000 - - -

8 Retribusi Ijin

Pengusahaan Barang

3.296.000 - - -

9 Retribusi Dispensasi Penggunaan Jalan

16.953.000 - - -

10 Fasilitas Umum - 36.000.000 36.000.000 100,00

Jumlah 1.497.342.840 1.551.598.000 1.665.989.380 107,37

Sumber: Dishubkominfo Kabupaten Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 43

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Secara keseluruhan Dishubkominfo Kabupaten Semarang dapat

memenuhi target pendapatan. Tetapi jika dilihat per retribusi terdapat 3

reribusi yang tidak memenuhi target, yaitu Retribusi Pelayanan Parkir di

Tepi Jalan Umum, Retribusi Terminal dan Retribusi Tempat Khusus

Parkir. Alasan tidak tercapainya target pendapatan adalah sebagai

berikut:

(1) Pendapatan Parkir Tepi Jalan Umum tidak memenuhi target

dikarenakan fluktuasi parkir kendaraan yang tidak tetap. Curah hujan

yang tinggi di bulan Januari–pertengahan Maret ikut mempengaruhi

pendapatan dikarenakan berkurangnya pengguna parkir tepi jalan

umum.

(2) Pendapatan Terminal tidak dapat memenuhi target dikarenakan

pendapatan terminal sangat tergantung pada jumlah angkutan umum

(AKDP, Angdes, Angkot) yang masuk ke terminal. Jumlah angkutan

yang masuk ke terminal mengalami penurunan dibandingkan tahun

2011. Tahun 2011 jumlah angkutan yang masuk ke terminal

sebanyak 747.413 kendaraan. Tahun 2012 sebanyak 453.125

kendaraan.

(3) Pendapatan Tempat Khusus Parkir tidak dapat memenuhi target

sehubungan dengan pengalihan kewenangan pengelolaan retribusi

tempat khusus parkir dari Dishubkominfo ke masing–masing SKPD

pengelola mulai 1 Mei 2012 sesuai Perda Nomor 2/2012.

8) Lingkungan Hidup

Capaian indikator program dan kegiatan Urusan Lingkungan Hidup seperti

yang diuraikan di atas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.46 Capaian Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Persentase penanganan

sampah

% 78,56 78,96 79,26 100,38

2 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

% 0,13 0,18 0,215 119,44

3 Persentase penduduk berakses air minum

% 60,21 71,20 71,18 99,90

4 Persentase luas permukiman

yang tertata

% 41,10 45,59 53,87 118,16

5 Cakupan Pantauan Pencemaran status mutu air

Titik 9 9 19 211,11

6 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air

Ha 14 14 14 100,00

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 44

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

7 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL-UPL, SPPL

Pelaku usaha

20 13 21 161,54

8 Pelayanan Tindak Lanjut

Pengaduan Masyarakat akibat adanya dugaan Pencemaran dan/atau Kerusakan LH

Penegakan hukum lingkungan

Kasus 12 10 12 120

Sumber: Badan Lingkungan Hidup dan DPU Kabupaten Semarang, 2012

a) Persentase penanganan sampah tahun 2012 sebesar 79,26% lebih tinggi

dibanding capaian tahun 2011 yang sebesar 78,56%. Capaian tahun 2012

di atas target yang ditetapkan sebesar 78,96%.

b) Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk pada

tahun 2012 sebesar 0,215% meningkat dibanding tahun 2011 yaitu

sebesar 0,13%, dan di atas target 2012 yang sebesar 0,18%.

c) Melalui kegiatan penyediaan sarana air bersih dan optimalisasi sarana

air bersih, telah meningkatkan persentase penduduk berakses air

minum pada tahun 2012 sebesar 71,18% naik dibanding tahun 2011

sebesar 60,21%, angka ini hampir mencapai target 2012 yaitu 71,20%.

d) Persentase luas pemukiman tertata sebesar 53,87% meningkat 12,00%

dibanding tahun 2011, dan di atas target 2012 sebesar 45,59%.

e) Cakupan pantauan pencemaran status mutu air pada 19 titik di tahun

2012 lebih tinggi apabila dibanding dengan tahun 2011 sebesar 9 titik.

Dan di atas target yang telah ditetapkan sebesar 9 titik.

f) Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air 14

Ha tercapai target 100%.

g) Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL-UPL, SPPL

sebanyak 24 pelaku usaha, meningkat 4 dari tahun 2011 yang hanya

20 pengusaha. Dan di atas target yang telah ditetapkan sebesar 13

pelaku usaha.

h) Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau kerusakan LH penegakan hukum lingkungan

tahun 2012 sebanyak 12 kasus sama dibanding tahun 2011.

9) Pertanahan

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Pertanahan adalah

sebagai berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 45

Kabupaten Semarang Tahun 2014

a) Terfasilitasinya penyelesaian pengadaan tanah untuk kepentingan

umum dan pemerintah, penanganan permohonan alih fungsi lahan,

penetapan lokasi, tukar menukar tanah Pemda dan penyelesaian

permasalahan tanah lainnya;

b) Meningkatnya tanah milik Pemda yang bersertifikat tanah, dimana

pada tahun 2011 tanah yang bersertifikat sebanyak 337 bidang dan

pada tahun 2012 naik menjadi 384 bidang. Pada tahun 2012 dari

1.385 bidang tanah yang belum bersertifikat telah ditindaklajuti proses

pensertifikatan tanahnya sebanyak 113 bidang tanah yang sampai

dengan 31 Desember 2012 masih dalam proses;

c) Tercapainya pendapatan lelang bengkok pada tahun 2012 sebesar

Rp. 1.497.170.450,00 melebihi dari target sebesar

Rp. 1.354.220.000,00 atau 110,56%.

10) Kependudukan dan Catatan Sipil

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Kependudukan dan

Catatan Sipil disajikan dalam Tabel berikut:

Tabel 2.47

Capaian Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011 TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk

% 77,00 87,00 86,84 99,82

2 Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk

orang 521 725 569 78,48

3 Rasio pasangan berakte

nikah % 86,71 56,00 71,47 127,62

4 Rasio bayi berakte

kelahiran % 87,00 100,00 100,00 100,00

5 Kepemilikan KTP orang 603.031 649.127 621.233 95,70

6 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi

% 100,00 100,00 100,00 100,00

7 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

% 96,00 100,00 100,00 100,00

8 Angka pertumbuhan

penduduk % 0,54 1,30 0,58 224,14

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Semarang , 2012

a) Capaian kepemilikan administrasi kependudukan yang merupakan

pelaksanaan kebijakan fungsi perlindungan sosial Urusan Kependudukan

dan Catatan Sipil tahun 2011 dan 2012 terlihat dalam Tabel:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 46

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.48

Kepemilikan Dokumen Administrasi Kependudukan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SATUAN 2011 2012

1 KTP Lembar 107.926 223.863

2 KK Lembar 52.259 93.500

3 Akta Kelahiran Lembar 24.115 16.589

4 Akta Kematian Lembar 1.248 1.956

5 Akta Perkawinan Lembar 375 780

6 Akta Perceraian Lembar 48 52

7 Akta pengesahan anak lembar 9 7

8 Akta pengangkatan anak lembar 9 9

9 Akta perubahan nama lembar 17 14

10 Kutipan II Akta Kelahiran WNI lembar 336 545

11 Kutipan II Akta Kematian WNI lembar - 4

12 Kutipan II Akta Perkawinan WNI lembar 17 16

13 Kutipan II Akta Perceraian WNI lembar 5 6 Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012

Dari Tabel di atas terlihat terjadi kenaikan dokumen adminstrasi

kependudukan tahun 2012 dibandingkan tahun 2011, meskipun belum

sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini menunjukkan tingkat

kesadaran penduduk akan pentingnya dokumen administrasi

kependudukan semakin meningkat.

b) Realisasi penerimaan pendapatan dari pelayanan administrasi

kependudukan catatan sipil tahun 2011 dan 2012 terlihat dalam Tabel:

Tabel 2.49 Penerimaan Pendapatan Retribusi Pelayanan Administrasi

Kependudukan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO DOKUMEN 2011 2012

1 Kartu Tanda Penduduk (KTP) Gratis Gratis

2 Kartu Keluarga (KK) Gratis Gratis

3 SKPLN 5.000 134.950.000

4 SKDLN 140.000 245.000

5 SKTT 540.000 1.700.000

6 SKTS 910.000 765.000

7 Jasa Layanan Capil 49.705.000 56.860.000

a) Akta Kelahiran Gratis Gratis

b) Akta Perkawinan 28.275.000 29.425.000

c) Akta Perceraian 4.800.000 5.600.000

d) Akta Pengangkatan Anak 450.000 450.000

e) Akta Perubahan Nama 425.000 350.000

f) Akta Kematian 6.245.000 10.805.000

g) Akta Pengakuan & Pengesahan Anak

500.000 350.000

h) Penerbitan Pengumuman

Perkawinan 1.875.000 -

i) Surat keterangan bagi WNI 160.000 -

j) Surat keterangan bagi WNA 160.000 -

k) Kutipan II Akta Kelahiran 5.040.000 8.175.000

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 47

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO DOKUMEN 2011 2012

l) Kutipan II Akta Perkawinan 1.275.000 1.275.000

m) Kutipan II Akta Perceraian 500.000 400.000

n) Kutipan II Akta Kematian - 30.000

o) Denda Keterlambatan 378.375.000 671.490.000

TOTAL 378.375.000 866.010.000 Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012

c) Realisasi jumlah kepemilikan akte tahun 2011 dan 2012 terlihat dalam

Tabel:

Tabel 2.50 Jumlah Kepemilikan Akte

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SATUAN TAHUN

2011 2012

1 Kepemilikan akte kelahiran orang 547.861 564.450

2 Kepemilikan akte perkawinan orang 3.074 3.854

3 Kepemilikan akte perceraian orang 270 374

4 Kepemilikan akte pengangkatan anak

orang 41 41

5 Kepemilikan akte ganti nama orang 41 41

6 Kepemilikan akte kematian orang 1.438 3.394

7 Kepemilikan akte pengakuan dan

pengesahan anak

orang 141 148

Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012

Dari data tersebut terlihat bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten

Semarang telah memiliki KTP, dimana jumlah penduduk yang berumur

tujuh belas tahun keatas berjumlah 715.342 orang (wajib KTP)

sedangkan yang telah memiliki KTP sebesar 621.233 orang, begitu pula

kepala keluarga yang telah memiliki Kartu Keluarga sebesar 300.448

kepala keluarga.

d) Realisasi tingkat migrasi penduduk tahun 2011 dan 2012 terlihat dalam

Tabel:

Tabel 2.51 Penduduk Menurut Tingkat Migrasi

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SATUAN TAHUN

2011 2012

1 Jumlah migrasi masuk Jiwa 7,616 6.487

2 Jumlah migrasi keluar Jiwa 4,865 8.643

3 Jumlah akta kelahiran Jiwa 24.099 16.589

4 Jumlah akta kematian Jiwa 1.249 1.956

Jumlah Jiwa 37.809 33.675 Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012

Dari data tersebut penambahan penduduk di Kabupaten Semarang

disamping dari segi kelahiran yang lebih besar dibanding dengan

kematian juga penduduk yang masuk lebih besar dibanding dengan

pendudak yang masuk Kabupaten Semarang.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 48

Kabupaten Semarang Tahun 2014

e) Realisasi pencapaian Program Nasional Penerapan e-KTP tahun 2011

dan 2012 terlihat dalam Tabel:

Tabel 2.52 Jumlah Kepemilikan KTP dan KK

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SATUAN TAHUN

2011 2012

1 Kepemilikan KTP keluarga 603.031 621.233

2 Kepemilikan KK keluarga 346.837 300.448 Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012

Tabel 2.53

Jumlah Perekaman e-KTP Kabupaten Semarang Tahun 2012

NO URAIAN SAT TAHUN 2012

CAPAIAN TARGET REALISASI

1 Kuota e-KTP orang 741.001 634.088 92% Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012

Pemerintah Kabupaten Semarang telah melaksanakan Program Nasional

Penerapan e-KTP yang dilaksanakan sejak Bulan Maret 2012 ditandai

dengan pelaksanakan perekaman awal e-KTP bertempat di Kecamatan

Ambarawa yang diawali oleh Bupati Semarang beserta Tokoh Agama/

Tokoh Masyarakat dan anggota DPRD Kabupaten Semarang yang

berdomisili di Ambarawa.

Kuota perekaman e-KTP di Kabupaten Semarang Tahun 2012 sebanyak

741.001 orang wajib e-KTP, dengan target pelaksanaan yang ditetapkan

oleh Kementrian Dalam Negeri sampai dengan 31 Desember 2012.

Realisasi rekam wajib e-KTP yang telah dilaksanakan melalui proses

perekaman (sidik jari dan retina mata) adalah sebanyak 634.088 per

31 Desember 2012 atau 92% dari kuota e-KTP setelah jumlah wajib

rekam e-KTP dikurangi dengan data ganda tingkat nasional sebanyak

4.053 orang, wajib e-KTP yang meninggal sebanyak 8.615 orang dan

wajib e-KTP yang pindah sebanyak 38.805 orang.

11) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak terlihat dalam Tabel sebagai berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 49

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.54

Capaian Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

2012 %

TARGET REALISASI

1. Persentase partisipasi

perempuan di lembaga pemerintah (%)

% 6,870 5,400 7,860 145,56

2. Rasio KDRT (%) % 0,040 0,015 0,0470 31,91

3. Persentase tenaga kerja di bawah umur (%)

% 0,727 0,970 0,712 136,24

4. Partisipasi angkatan kerja perempuan (%)

% 27,760 26,650 78,800 295,68

5. Penyelesaian pengaduan

perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan (%)

% 0,009 0,020 19,080 95.400,00

Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Semarang, 2012

a) Sosialisasi sekaligus pelatihan sebanyak 50 orang kader BKB dan 19 orang

kader di masyarakat dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman

tentang kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak dan telah dilakukan advokasi dan fasilitasi bagi 50 kader yang ada di

masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang

pengarusutamaan gender.

b) Kegiatan fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuandan Anak (P2TP2A) melalui sosialisasi Undang-

Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan

Penanganan Korban KDRT di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Suruh,

Tengaran, Bandungan, Ungaran Timur sebagai pesertanya adalah tokoh

masyarakat, tokoh agama, tim penggerak PKK untuk masing masing

kecamatan 50 peserta.

Penanganan permasalahan terkait dengan pemberdayaan perempuan

antara lain kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), trafficking

dan korban pemerkosaan. Permasalahan yang timbul di tahun 2012

sebanyak 131 kasus terdiri atas kekerasan terhadap anak sebanyak 42

kasus (kekerasan fisik 10 kasus, kekerasan seksual 22 kasus,

penelantaran 9 kasus, dan trafficking 1 kasus), dan kekerasan terhadap

perempuan sebanyak 89 kasus yang apabila dibandingkan dengan tahun

2011 mengalami kenaikan kasus sebanyak 15 kasus atau 12,93%.

c) Untuk mendukung Kabupaten Semarang menuju Kabupaten Layak Anak

telah dibentuk pengurus Forum Anak Tingkat Kecamatan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 50

Kabupaten Semarang Tahun 2014

d) Kegiatan fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak

kekerasan dengan memberikan bantuan, pendampingan dan pemulihan

terhadap tindak kekerasan dari 131 kasus yang mendapat bantuan dana

sebanyak 25 kasus.

12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera sebagai berikut:

Tabel 2.55 Capaian Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO. URAIAN CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1. Rata-rata jumlah anak per keluarga

3,40 3,35 3,38 99,11

2. Keluarga Pra KS 25,21 26,00 25,95 104,21

3. Keluarga KS1 18,54 18,00 18,64 103,56

4. Cakupan peserta KB aktif 83,29 81,50 81,41 99,89

Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Semarang, 2012

a) Melalui program Keluarga Berencana telah berhasil menurunkan rata-rata

jumlah per keluarga pada tahun 2012 sebanyak 3,38 dari tahun 2011

sebanyak 3,40, meskipun belum mencapai target yang ditetapkan sebesar

3,35.

b) Jumlah Keluarga Pra Sejahtera Kabupaten Semarang tahun 2012

mengalami penurunan menjadi 69.952 KK atau 24,95% dari total KK yaitu

280.353 KK, dibandingkan tahun 2011 sebesar 70.299 KK atau 25,21%

dari total 278.819 KK, namun demikian masih dibawah dari target yang

ditetapkan tahun 2012 sebesar 26,00%.

Tabel 2.56

Tahapan Keluarga Sejahtera Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN 2011 2012

KK % KK %

1 Keluarga Pra Sejahtera 70.299 25,21 69.952 24,95

2 Keluarga Sejahtera I 51.682 18,54 52.259 18,64

3 Keluarga Sejahtera II 71.951 25,81 72.483 25,85

4 Keluarga Sejahtera III 80.418 28,84 80.934 28,87

5 Keluarga Sejahtera III plus 4.469 1,60 4.725 1,69

Jumlah 278.819 100,00 280.353 100,00

Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 51

Kabupaten Semarang Tahun 2014

c) Berdasarkan hasil pendataan sampai dengan Desember 2012 jumlah

peserta aktif KB adalah sebanyak 166.634 atau 86,63% dari Pasangan

Usia Subur (PUS) sejumlah 192.358. Apabila dibandingkan tahun 2011

sebesar 83,29% terjadi kenaikan 3,34%. Hal ini menunjukkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya Keluarga Berencana semakin tinggi dan

berdampak pada turunnya jumlah anak dalam keluarga.

Tabel 2.57 Jumlah Peserta Aktif Keluarga Berencana

Kabupaten Semarang sampai dengan Tahun 2012

NO PESERTA KB

AKTIF

2011 2012

+(-) REALISASI TARGET REALISASI %

1 IUD 18.693 19.364 19.948 103,02 1.255

2 MOW 7.925 8.718 8.045 92,28 120

3 MOP 1.775 2.167 1.795 82,83 20

4 KONDOM 1.123 1.120 1.231 109,88 108

5 IMPLAN 24.301 26.772 28.121 105,04 3.820

6 SUNTIK 90.933 90.539 92.539 102,34 1.606

7 PIL 14.712 17.195 14.955 86,97 243

Jumlah PA 159.462 165.875 166.634 100,46

Jumlah PUS 191.447 196.663 192.358 97,81

% PA/PUS 83,29 84,34 86,63 Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Semarang, 2012

13) Sosial

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Sosial sebagai Tabel

berikut:

Tabel 2.58 Capaian Urusan Sosial

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo, dan

panti rehabilitasi

buah 36 37 39 105,41

2 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

% 4,30 1,54 11,48 745,54

Sumber: Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012

a) Sarana sosial tahun 2012 sebanyak 39 panti, bertambah 3 panti atau

8,33% dibanding tahun 2011 dan telah melampaui target tahun 2012

sebanyak 37 panti atau 105,41%.

b) Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada

tahun 2012 pelayanan bagi PMKS mencapai 11,48% dari populasi potensi

PMKS dan Pemberdayaan Sosial Kesejahteraan Masyarakat (PSKM) yang

dibina selama tahun 2012 mencapai 23,28% dari populasi potensi PSKM,

dengan rincian seperti terlihat pada Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 52

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.59

Penanganan PMKS Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO. PMKS SAT. DILAYANI

2011

TAHUN 2012

POPULASI DILAYANI %

1 Anak Balita Terlantar Jiwa 15 1.509 87 5,77

2 Anak Terlantar Jiwa 220 4.940 275 5,57

3 Anak yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan

Jiwa 4 223 47 21,08

4 Anak Nakal Jiwa 25 480 45 9,38

5 Anak Jalanan Jiwa 31 258 50 19,38

6 Anak Cacat Jiwa 424 1.784 518 29,04

7 Wanita Rawan Sosial

Ekonomi Jiwa 100 19.697 357 1,81

8 Lanjut Usia Terlantar Jiwa 318 5.157 325 6,30

9 Penyandang Cacat Jiwa 621 6.440 748 11,61

10 Penyandang Cacat Bekas

Penderita Penyakit Kronis (eks BK)

Jiwa 50 1.102 50 4,54

11 Penyandang HIV/AIDS Jiwa 33 44 35 79,55

12 Tuna Susila Jiwa 0 580 50 8,62

13 Pengemis Jiwa 26 35 30 85,71

14 Gelandangan dan Orang

Terlantar Jiwa 630 5.178 412 7,96

15 Pekerja Migran Bermasalah

Jiwa 4 5 5 100

16 Korban Penyalahgunaan Nafsa

Jiwa 0 211 25 11,85

17 Keluarga Fakir Miskin KK 9.420 64.603 10.280 15,91

18 Keluarga Berumah Tak Layak Huni

KK 113 9.018 258 2,86

19 Keluarga Bermasalah Psikologis

KK 46 252 150 59,52

20 Komunitas Adat Terpencil KK 0 162 119 73,46

21 Korban Bencana Alam KK 207 189 126 66,67

Jumlah 12.287 121.862 13.992 11,48

Sumber: Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012

Tabel 2.60

Pemberdayaan Sosial Kesejahteraan Masyarakat (PSKM) Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO. PSKM SAT. DIBINA

2011

TAHUN 2012

POPULASI DIBINA %

1 Karang Taruna Jiwa 115 235 190 80,85

2 Pekerja Sosial Masyarakat Jiwa 41 235 51 21,70

3 Organisasi Sosial Panti

Asuhan

Jiwa 36 39 39 100,00

4 Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial

Jiwa 115 942 155 16,45

5 Dunia Usaha Jiwa 30 745 30 4,03

6 Veteran dan Janda Perintis Kemerdekaan

Jiwa 430 1.651 430 26,04

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 53

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO. PSKM SAT. DIBINA

2011

TAHUN 2012

POPULASI DIBINA %

7 Makam Pahlawan Jiwa 1 1 1 100,00

8 Makam Pahlawan Nasional

Jiwa 0 2 2 100,00

9 Makam Pejuang Kemerdekaan dan Tugu

Kejuangan

Jiwa 0 12 1 8,33

JUMLAH

768 3.862 899 23,28 Sumber: Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012

14) Ketenagakerjaan

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Ketenagakerjaan disajikan

dalam Tabel berikut:

Tabel 2.61

Capaian Urusan Ketenagakerjaan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO. URAIAN SAT. CAPAIAN

2011 TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Rasio penduduk yg bekerja

% 52,19 51,85 53,46 103,11

2 Tingkat partisipasi angkatan kerja

% 96,20 86,95 96,83 111,36

3 Perkiraan angka sengketa pengusaha pekerja per

tahun

% 8,37 4,80 7,10 67,61

4 Pencari kerja yg ditempatkan

% 17,47 17,01 83,74 492,30

5 Keselamatan dan perlindungan

% 60,00 65,00 60,00 92,31

Sumber: Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012

Secara umum capaian Urusan Ketenagakerjaan pada tahun 2012 sesuai

RPJMD adalah sebagai berikut:

a) Tingkat Partisipasi angkatan kerja pada tahun 2012 cukup tinggi dan

sudah memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini karena banyaknya

perusahaan yang ada di Kabupaten Semarang cukup untuk menampung

para pencari kerja.

b) Angka sengketa antara pengusaha dengan pekerja pada tahun 2012

sebanyak 55 kasus meningkat sebanyak 51 kasus dibandingkan tahun

2011 sebanyak 4 kasus, disebabkan karena Pemutusan Hubungan Kerja

(PHK) secara sepihak, lembur dan sisa upah yang tidak dibayar, efisensi

atau pengurangan karyawan, sakit yang berkepanjangan dari pekerja,

kontrak tidak sesuai Undang-Undang dan gaji yang tidak dibayar oleh

perusahaan kepada pekerja.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 54

Kabupaten Semarang Tahun 2014

c) Jumlah pencari kerja yang ditempatkan pada sektor-sektor lapangan

usaha yang ada di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebanyak 7.021

orang. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja yang telah

mendaftar di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebanyak 8.384

orang. Hal ini karena ketidaksesuaian antara lowongan kerja/ketersediaan

kesempatan kerja dengan pencari kerja.

d) Pada tahun 2012 telah dilaksanakan penyuluhan K3 terhadap 200 orang

tenaga kerja di Perusahaan, terlaksananya pemeriksaan, pembinaan dan

pengujian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sebanyak 124 kali

kunjungan Perusahaan dan terlaksananya pengawasan terhadap norma

ketenagakerjaan sebanyak 85 kali kunjungan perusahaan. Selama Tahun

2012 angka kecelakaan kerja masih terjadi tahun 2011 sebanyak 1.041

dan tahun 2012 cukup tinggi sebanyak 1.112 kasus yang terjadi di

Kabupaten Semarang. Hal ini disebabkan masih kurangnya kesadaran

tenaga kerja terhadap K3 di Perusahaan dan karena terjadi kecelakaan

lalu lintas saat berangkat atau pulang kerja.

e) Selama tahun 2012 masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Semarang

terjadi juga:

- Kondisi pemutusan hubungan kerja sebanyak 41 kasus mengalami

penurunan sebesar 19,61% dibanding tahun 2011 sebanyak 51 kasus

dan perselisihan hubungan industrial sebanyak 12 kasus ada

peningkatan sebesar 171,43 % dibanding tahun 2011 sebanyak 7

kasus. Pemutusan hubungan kerja disebabkan antara lain tidak

dipenuhinya hak-hak normatif pekerja, kurang harmonis hubungan

karyawan dengan perusahaan dan tindakan indisipliner sehingga

menyebabkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja dan Perselisihan

Hubungan Industrial.

- Pada tahun 2012 terjadi unjuk rasa di 2 (dua) perusahaan yang

melibatkan sekitar 723 tenaga kerja, jumlah jam kerja yang hilang

1.490 jam dengan kerugian Rp 64.300.000,00. Unjuk rasa ini

disebabkan masalah norma ketenagakerjaan.

f) Pelaksanaan pelatihan-pelatihan dalam rangka menyediakan tenaga kerja

yang kompeten dan produktif sesuai dengan pasar kerja nasional dan luar

negeri sebagaimana Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 55

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.62

Jumlah Pelatihan yang Dilaksanakan Dinas Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO. INDIKATOR SATUAN 2011 2012

1

Pelatihan Ketrampilan :

- Menjahit high speed Orang 144 60

- Mekanik sepeda motor Orang 116 80

- Mekanik mobil Orang 32 20

- Las listrik/karbit Orang 32 0

- Bordir Orang 20 20

- Sablon Orang 20 60

- Potong rambut Orang 0 20

- Aneka kerajinan(pembuatan boneka) Orang 20 0

- Tata rias pengantin Orang 48 20

- Pembuatan jamur Orang 0 0

- Aneka makanan Kecil Orang 0 20

2

Pemagangan

- Luar negeri (Jepang) Orang 15 0

3 Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja di Perusahaan Achievement Motivation Training (AMT)

Orang 20 0

4 Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja di Perusahaan Managemen Mutu Terpadu

(MMT)

Orang 20 0

Sumber: Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012

Dengan melihat Tabel di atas dapat dilihat bahwa:

- Jumlah pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial dan

Nakertrans pada tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun

2011. Hal ini disebabkan karena biaya untuk operasional pelatihan-

pelatihan tidak mencukupi sehingga kuota tenaga kerja yang ingin

mengikuti pelatihan tidak terakomodir di tahun 2012.

- Pada tahun 2012 melalui mediasi antara pencari kerja dan pengguna

tenaga kerja telah terserap pencari kerja sebanyak 7.021 orang di 9

sektor industri meningkat sebesar 4,48% dibanding tahun 2011

sebanyak 6.720 orang.

- Telah dilaksanakannya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten

Semarang sesuai dengan SK Gubernur Jawa Tengah sebesar

Rp. 941.600,00 terjadi peningkatan sebesar 7,00% dibanding tahun

2011 sebesar Rp. 880.000,00. UMK tahun 2013 sebesar

Rp. 1.051.000,00 telah dibahas dalam sidang Dewan Pengupahan

Kabupaten dan ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 56

Kabupaten Semarang Tahun 2014

15) Koperasi dan UKM

Adapun capaian realisasi anggaran program dan kegiatan Urusan

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebagai berikut:

Tabel 2.63

Capaian Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO. INDIKATOR

KINERJA SAT.

CAPAIAN TAHUN

2011

TAHUN 2012 %

TARGET REALISASI

1 Jumlah Koperasi unit 637 660 657 99,55

2 Komposisi Koperasi

Aktif % 80,10 86,87 86,00 99,00

3 Jumlah Koperasi Aktif Unit 510 573 528 92,15

4 UMKM non

BPR/LKMUKM Org 26.569 26.135 26.719 102,23

5 UMKM Binaan Org 6.661 6.729 6.811 101,22

6 BPR/LKM Unit 936 914 953 104,27

7 Kontribusi sektor

Lemb. Keuangan Jasa dan Persewaan terhadap PDRB

Rp. (Juta)

554.521,20 629.789,20 590.400,05 93,75

8 Usaha mikro dan kecil % 25,00 25,70 26,00 116,73

Sumber: Dinas Koperasi UMKM, Perindag Kab. Semarang, 2012

a) Meningkatnya jumlah koperasi di Kabupaten Semarang Tahun 2012

sebesar 657 unit atau 99,55% dari target 660 unit, jika dibandingkan

dengan tahun 2011 sebesar 637 unit, mengalami kenaikan sebesar 20

unit atau 3,14%.

b) Realisasi koperasi aktif tahun 2012 sebanyak 528 unit atau 92,15% dari

target RPJMD sebanyak 573 unit, sedangkan perbandingan antara

koperasi aktif dengan koperasi koperasi tidak aktif pada tahun 2012

sebesar 86,00% atau 99,00%, dari target sebesar 86,87%. Jika

dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 80,10%, mengalami kenaikan

5,90%. Meskipun mengalami penurunan jumlah dan komposisi koperasi

aktif, diharapkan peningkatan jumlah koperasi mampu menjadi penopang

ekonomi kerakyatan di Kabupaten Semarang.

c) Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Semarang

tahun 2012 mencapai target sebanyak 26.135 UMKM. Jumlah binaan

UMKM Tahun 2012 sebanyak 6.781 atau 100,77% dari target RPJMD

sebanyak 6.729. Dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 6.661

mengalami kenaikan sebesar 1,80%. Dengan meningkatnya jumlah

binaan UMKM diharapkan dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan

(enterpreneur) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 57

Kabupaten Semarang Tahun 2014

meningkatnya daya saing produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM).

d) Jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR)/Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

tahun 2012 sebanyak 954 unit atau 102,40%, melebihi target sebesar

914 unit. Dibandingkan dengn tahun 2011 sebesar 936 unit, tidak

mengalami kenaikan. Dengan bertambahnya jumlah BPR/LKM ini

diharapkan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap rentenir.

16) Penanaman Modal

Capaian target indikator sasaran Urusan Penanaman Modal tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan

keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan

kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012. Kinerja Urusan

Penanaman Modal yang dicapai di tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.64 Capaian Urusan Penanaman Modal

Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO URAIAN SATUAN CAPAIAN

2011

TAHUN2012

TARGET REALISASI %

1 Jumlah Investor berskala nasional (PMDN/PMA)

buah 7 6 7 116,67

2 Jumlah nilai investasi berskal nasional (PMDN/PMA)

Rp milyar 154,50 157,00 259,90 165,64

3 Lama proses perijinan hari 3 s/d 14 3 s/d 14 11 100,00

4 Pameran/ekspo kali 1 2 2 100,00

5 Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN

Rp milyar 9,924 7,300 10,540 1,44

Sumber: KPMPT Kabupaten Semarang, 2012

a) Capaian indikator kinerja

Dari capaian indikator kinerja berdasarkan Tabel 2.64, pada tahun 2012

nampak adanya peningkatan nilai investasi dibandingkan dengan capaian

tahun 2011. Hal ini menunjukkan iklim investasi yang semakin kondusif.

b) Prestasi Bidang Penanaman Modal

Pemerintah Kabupaten Semarang di dalam pelaksanaan urusan

Penanaman Modal yang dilaksanakan oleh KPMPT, pada tahun 2012

mendapatkan Anugerah BKPM AWARD Katagori Bintang Emas Satu. BKPM

AWARD merupakan penghargaan pelayanan terpadu satu pintu di bidang

Penanaman Modal. Dari penghargaan tersebut, pemberian perijinan

penanaman modal yang telah dilaksanakan termasuk 10 besar kategori

kabupaten di Indonesia.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 58

Kabupaten Semarang Tahun 2014

17) Kebudayaan

Adapun capaian tahun 2011 dan realisasi program, kegiatan Urusan

Kebudayaan tahun 2012 terinci pada Tabel berikut:

Tabel 2.65 Capaian Urusan Kebudayaan

Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011 TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Jumlah Grup Kesenian Group 1.152 1.127 1.583 140,46

2 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya

Kali 4 10 5 50,00

3 Jumlah sarana

penyelenggaraan seni dan budaya

Buah 5 5 5 100,00

4 Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

Lokasi 35 34 79 232,35

Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Semarang, 2012

a) Jumlah grup kesenian tahun 2012 sebanyak 1.583 grup, meningkat 431

grup jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 1.152 grup. Jumlah

grup kesenian selain mengalami peningkatan ini juga telah melampaui

target dalam RPJMD yakni sebanyak 1.127 grup atau 140,46%.

b) Pada tahun 2012 telah dilaksanakan festival seni budaya berupa kirab

budaya dan pengiriman kelompok seni untuk mengikuti festival seni

budaya yang diselenggarakan oleh Provinsi Jawa Tengah, yakni:

- Parade seni Jateng di Simpang lima berupa Prajuritan Desa Takelan

Getasan “Manggala Tamtama Mudha”,

- Pentas seni Maerokoco/PRPP Jateng berupa Kuda Lumping Setyo Budi

Utomo Desa Karanganyar Tuntang,

- Parade seni di taman Budaya Jateng berupa Tari Topeng Ireng Kopeng

Getasan,

- Pentas seni di Taman Budaya Jateng Surakarta berupa Puspita Rinonce

Ambarawa tarian sekar ayu,

- Pentas seni dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Klaten berupa Prajuritan

ujung-ujung Baok Pabelan “Langen Krido Turonggo”,

- Parade seni di Daerah Istimewa Yogyakarta berupa Tari topeng gecul

Kopeng ke Getasan.

c) Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya yang difasilitasi oleh

Pemerintah Kabupaten Semarang, berupa bantuan hibah peralatan dan

pentas kepada kelompok seni dan organisasi kemasyarakatan yang

mempunyai kegiatan dibidang seni dan budaya.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 59

Kabupaten Semarang Tahun 2014

d) Pemerintah Kabupaten Semarang telah memfasilitasi perkembangan

keragaman budaya antara lain dengan menyelenggarakan pameran seni

lukis dan seni kriya.

e) Meningkatnya jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang

dilestarikan tahun 2012 sebanyak 79 lokasi melebihi target yang

ditentukan sebanyak 34 lokasi atau 232,35%.

f) Dalam rangka memperkenalkan dan sekaligus memasyarakatkan Benda

Cagar Budaya (BCB) Pemerintah Daerah tahun 2012 telah

menyelenggarakan pameran BCB di Candi Gedongsongo.

18) Pemuda dan Olahraga

Capaian indikator kinerja Urusan Pemuda dan Olahraga tahun 2012 rata-

rata sebesar 200,83%, tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa

outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan

program-program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya seperti yang

terlihat dalam Tabel berikut:

Tabel 2.66

Capaian Urusan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO URAIAN SATUAN CAPAIAN

2011 TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Organisasi Pemuda Buah 25 16 27 168,75

2 Organisasi Olahraga Bauh 168 100 174 174,00

3 Kegiatan Kepemudaan Keg 15 11 36 327,27

Lokasi 20 12 52 433,33

Orang 390 280 806 287,86

4 Jumlah Kegiatan Olahraga Cabang 40 30 28 93,33

5 Jumlah Klub Olahraga Buah 250 800 225 28,13

6 Jumlah Gedung Olahraga Buah 1 1 1 100,00

Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Semarang, 2012

a) Meningkatnya Organisasi Kepemudaan

Organisasi kepemudaan yang terdaftar di Kabupaten Semarang tahun

2012 sebanyak 27 organisasi, bertambah 12 organisasi dibandingkan

tahun 2011 yang hanya berjumlah 15 organisasi. Selain itu, terdapat juga

Kelompok Usaha Pemuda Produktif sebanyak 27 kelompok, mengalami

peningkatan sebesar 180% jika dibandingkan dengan tahun 2011

sebanyak 15 kelompok.

Dengan semakin meningkatnya Kelompok Usaha Pemuda Produktif ini

diharapkan dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi

muda untuk dapat bersaing dalam perekonomian secara global, selain itu

juga dapat mengurangi tingkat pengangguran.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 60

Kabupaten Semarang Tahun 2014

b) Meningkatnya Kegiatan Kepemudaan

Kegiatan Kepemudaan tahun 2012 mengalami peningkatan baik dari sisi

jenis, jumlah dan peserta kegiatan yaitu 5 jenis kegiatan dilakukan

sebanyak 36 kali di 52 lokasi dengan 806 peserta, jika dibandingkan

tahun 2011, yakni 4 jenis kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 15 kali di

20 lokasi dengan 390 peserta.

Meningkatnya kegiatan kepemudaan, juga didukung adanya bantuan

hibah dari pemerintah daerah kepada organisasi kepemudaan, yaitu:

KNPI dan Kwarcab Pramuka.

c) Meningkatnya Organisasi Olahraga

Jumlah organisasi olahraga di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebanyak

174 buah, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011

sebanyak 168 buah. Meningkatnya organisasi olahraga ini didukung oleh

sarana penyelenggaraan olahraga yang difasilitasi oleh Pemerintah

Daerah berupa bantuan hibah kepada organisasi dan kelompok

masyarakat yang mempunyai kegiatan keolahragaan antara lain KONI.

d) Meningkatnya Prestasi Olahraga

Peningkatan prestasi olahraga dapat dilihat dari meningkatnya perolehan

medali pada kegiatan-kegiatan olahraga, antara lain: Pekan Olahraga

Pelajar Daerah (POPDA), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS),

Kejuaraan Daerah (Kejurda), Kejuaran Nasional (Kejurnas) dan Kejuaraan

Internasional. Jumlah total medali yang diperoleh untuk tahun 2012

sebanyak 163 medali terdiri dari 61 medali emas, 55 medali perak dan 47

medali perunggu. Dibandingkan tahun 2011 sebanyak 87 medali.

19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Keberhasilan Pembangunan di Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Negeri dapat dilihat lebih rinci dari outcome yang telah dicapai ditahun 2012

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.67 Capaian Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO. URAIAN SATUAN CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

% 48,00 68 49 72,06

2 Jumlah linmas per jumlah 10.000 penduduk

% 101,43 103,38 101,61 98,29

3 Rasio Siskamling per jumlah

desa/kelurahan % 13,48 13,48 13,60 100,89

4 Jumlah demo kegiatan 9 15 34 226,66

5 Kegiatan pembinaan politik

daerah Kegiatan 1 2 2 100,00

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 61

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO. URAIAN SATUAN CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

6 Cakupan patroli petugas Satpol

PP Kegiatan 409 463 470 101,51

7 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)

% 69,60 70,00 100,00 142,86

8 Petugas Perlindungan

Masyarakat (Linmas) % 1,02 1,03 1,00 97,09

9 Forum Kewaspadaan Dini

Masyarakat (FKDM) Kegiatan 1 1 1 100,00

Sumber: Kantor Kesbangpol dan Satpol-PP Kab.Semarang, 2012

Secara umum semua indikator keberhasilan Urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri dapat tercapai, beberapa hal yang menyebabkan adanya

target yang tidak tercapai antara lain:

a) Rasio jumlah Polisi Pamong Praja tidak memenuhi target, disebabkan

selama tahun 2012 tidak ada penambahan personil dan adanya personil

Polisi Pamong Praja yang purna tugas.

b) Jumlah Linmas menurun karena sudah memasuki usia purna tugas,

meninggal dunia dan mendapatkan pekerjaan di tempat lain.

c) Jumlah kejadian demo cukup tinggi disebabkan karena ada pembangunan

jalan tol dimana ada beberapa warga yang kena jalan tol merasa tidak

puas dengan ganti rugi tanah dan menyampaikan aspirasinya dengan

melakukan demo disamping juga ada permaslahan UMK dan pendirian

kandang ternak yang mengganggu lingkungan.

20) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Capaian target indikator sasaran Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome

yang menujukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-

program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012.

Keberhasilan Pembangunan di Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian dapat dilihat dari realisasi tahun 2012 sebagai berikut:

a) Penyelenggaraan Pemerintahan Umum

(1) Untuk mencapai penyelenggaraan pemerintahan yang baik, salah

satu diantaranya adalah reformasi kelembagaan daerah, dengan hasil

tersusunnya Peraturan Daerah kegiatan tahun 2011 dan 2012

sebagaimana terlihat pada Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 62

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.68

Capaian Bidang Kelembagaan Daerah

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN 2011

TAHUN 2012

% TARGET REALISASI

I Pendayagunaan Aparatur Daerah

1. Penyusunan LAKIP Daerah

Buku 90 90 90 100,00

2. Penyusunan LAKIP SETDA

Buku 15 15 15 100,00

3. Penetapan Kinerja Buku 10 10 10 100.00

4. Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Dokumen 1 1 1 100,00

5. Forkompinda bidang

Pelayanan Publik

Keg/Dok 1 1 1 100,00

II Kelembagaan

1. Kajian Kelembagaan

Organisasi Perangkat Daerah

Buku 0 24 24 100,00

2. Papan Data Kelembagaan

Papan 0 5 5 100,00

3. Profil Kelembagaan Perangkat Daerah

Buku 0 300 300 100,00

4. Fasilitasi Pemantapan

SOTK SKPD

Raperda 5 0 0 0

5. Evaluasi Rincian Tugas

SKPD

Perbup 5 0 0 0

6. Penyusunan Analisa Beban Kerja

SKPD 0 73 73 100,00

7. Kajian Formasi PNS SKPD 0 73 73 100,00

III Ketatalaksanaan

1. Pedoman Standar Pelayanan Publik

Buku 0 100 100 100,00

2. Fasilitasi Penyusunan IKM

Bid/Buku 0 10/90 10/90 100,00

3. Fasilitasi Penilaian CBAN 2011

SKPD 75 0 0 0

4. Fasilitasi Penyusunan

SOP Pelayanan Publik

SKPD 75 0 0 0

5. Fasilitasi Penilaian

Kinerja Pelayanan SKPD (CPP

Even 0 1 1 100,00

6. Bimtek Penyusunan SOP

Kebijakan 0 1 1 100,00

7. Fasilitasi Penyusunan

IKM

Kebijakan 68 73 73 100,00

Sumber : Setda-Bagian Organisasi Kab. Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 63

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Hal yang tak kalah pentingnya dalam reformasi birokrasi adalah

sumber daya manusia yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan

manajemen kepegawaian yang baik diharapkan diperoleh aparatur

pemerintah daerah yang profesional, sehingga efisiensi dan efektifitas

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing SKPD dapat

dicapai. Jumlah pegawai per 31 Desember 2012 sebanyak 10.461

orang PNS/CPNS. Bila dilihat berdasarkan jenjang kepangkatan

PNS/CPNS Tahun 2012 sebagian besar terdapat pada golongan III

(3.972 orang atau 37,97%), golongan IV (3.821 orangatau 36,53%),

golongan II (2.366 orang atau 22,62%) dan golongan I (302 orang

atau 2,87%). Sedangkan bila dilihat berdasarkan tingkat pendidikan

PNS/CPNS terbanyak dengan urutan pendidikan S1/D4 (4.790 orang

atau 45,78%), SLTA (2.111 orang atau 20,18%), D1/D2 (1.660 orang

atau 15,87%), D3 (797 orang atau 7,62%), SLTP/SD (633 orang atau

6,05%) dan S2 (470 orang atau 4,49%).

Gambar 2.4

Tingkat Pendidikan PNS Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

Sumber: BKD Kabupaten Semarang, 2012

Dari gambar terlihat bahwa terjadi kenaikan jumlah pegawai pada

tingkat pendidikan S1 dan S2, dan pegawai dengan tingkat

pendidikan D3/D4 ke bawah menjadi berkurang. Hal tersebut

menunjukkan bahwa SDM PNS semakin bertambah baik dari segi

pendidikan, sehingga diharapkan kinerjanya juga semakin meningkat.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 64

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.69

Capaian Indikator Kepegawaian Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO URUSAN,INDIKATOR KINERJA SAT.

CAPAIAN

TAHUN 2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1

Program Pendidikan Kedinasan : - Terlaksananya diklat PIM Tk II % 4 6 4 66,67

- Terlaksananya diklat PIM Tk III % 8 32 15 46,88

Terlaksananya diklat PIM Tk IV

0 40 89 222,50

- Terlaksananya ujian Dinas % 25 70 30 42,86

- Terlaksananya ujian kenaikan pangkat PI

% 91 70 0 0,00

- Terlaksananya pembekalan CPNS

dan Sekdes % 341 0 0 0,00

2

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur:

- Terlaksananya prajabatan bagi gol II dan III

% 589 198 197 99,49

- Terlaksananya diklat teknis dan fungsi

% 42 40 152 380,00

- Terlaksananya bintek PAK jabatan fungsional

% 40 40 0 0,00

3

Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur %

- Pelantikan pejabat

struktural/fungsional % 1/303 3/135 5/229

166,67/

169,63

- Terlaksananya tes potensi bagi pejabat

% 165 70 0 0,00

- Terlaksananya seleksi CPNSD % 197 200 12 6,00

- Terlaksananya mutasi PNS % 65 150 223 148,67

- Penerimaan SK CPNS % 612 198 197 99,49

- Evaluasi perpanjangan SK PTTD % 169 176 138 78,41

- Terselesaikannya SK KP % 1891 2100 1803 85,86

- Terselesaikannya SPTKG Gol IV % 1571 2000 1833 91,65

- Tersedianya informasi, analis

data kepegawaian CPNS/PNS dan terintegrasinya sistem aplikasi pelayanan kepegawaian

antara BKD dan BKN

% 10944 11155 10461 93,78

- Penyerahan piagam & tanda kehormatan PNS

% 100 100 36 36,00

- Penanganan kasus kedisiplinan PNS

% 29 24 24 100,00

- Pemberian bantuan pada PNS tugas belajar

% 5 4 6 150,00

- Terkirimnya meklap ke BKD Prov

dan BKN % 12 12 12 100,00

- Pengambilan sumpah janji PNS % 421 400 414 103,50

- Tersusunnya buku formasi PNSD % 8 8 8 100,00 Sumber: BKD Kab. Semarang, 2012

Keterangan:

(a) Tahun 2012 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tidak

Mengadakan Ujian Dinas Penyesuaian Ijasah (PI) karena untuk

mendukung moratorium CPNS.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 65

Kabupaten Semarang Tahun 2014

(b) Tahun 2012 penyelenggaraan bintek PAK jabatan fungsional

tidak disetujui oleh DPRD karena masing-masing SKPD sudah

mempunyai anggaran untuk diklat tersebut.

(c) Tahun 2012 tidak menyelenggarakan tes potensi bagi pejabat

eselon II dan III karena pada tahun 2011 sudah dilaksanakan.

(2) Guna lebih memantapkan hubungan dan keterikatan daerah satu

dengan daerah yang lain dalam kerangka NKRI, serta dalam rangka

menyerasikan pembangunan daerah dan mensinergikan potensi

daerah dengan pihak ketiga serta meningkatkan pertukaran

pengetahuan, teknologi dan kapasitas fiskal, telah dilaksanakan kerja

sama yang saling menguntungkan baik antar daerah maupun dengan

pihak ketiga seperti Tabel berikut:

Tabel 2.70

Realisasi Kerjasama Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN

2011

TAHUN 2012 %

TARGET REALISASI

I Kerjasama antar Daerah

6 8 15 187,5

1. Kesepakatan

Bersama (MoU) Buah

4 4 5 125

2. Perjanjian Kerjasama

Buah 2 4 10 250

II Kerjasama dengan Pihak Ketiga

15 7 14 200

1. Kesepakatan Bersama (MoU)

Buah 6 3 6 200

2. Perjanjian Kerja Sama

Buah 7 3 7 233,3

3. Perjanjian Hibah Buah 0 0 0 0

4. Keputusan Bersama

Buah 0 1 1 100

Sumber : Setda-Bagian Tata Pemerintahan Kab. Semarang, 2012

(3) Pembangunan Hukum di Kabupaten Semarang secara umum telah

dilaksanakan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan

bersih, pembangunan hukum yang dilaksanakan pada tahun 2012

dititikberatkan untuk melaksanakan pembentukan beberapa produk

hukum daerah dalam rangka penjabaran lebih lanjut Peraturan

Perundang-undangan yang lebih tinggi sebagaimana telah dituangkan

dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda). Capaian

penyelenggaraan pemerintahan dalam bidang pembangunan hukum

tahun 2011 dan 2012 seperti terlihat pada Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 66

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.71

Realisasi Bidang Pembangunan Hukum Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT.

CAPAIAN

TAHUN 2011

TAHUN 2012

% TARGET REALISASI

1 Penyusunan Raperda Raperda 12 10 10 100,00

2 Raperda yang disampaikan ke DPRD

Raperda 10 10 11 110,00

3 Perda yang diundangkan Perda 10 10 10 100,00

4 Penyusunan Peraturan Bupati

Perbup 119 110 172 156,36

5 Penyusunan Keputusan Bupati

Keputusan 632 597 731 122,45

6 Peraturan Desa yg diundangkan

Perdes 248 272 185 68,02

7 Evaluasi Raperda Raperda 5 3 3 100,00

8 Evaluasi Peraturan Desa kegiatan 25 20 20 100,00

9 Evaluasi perda Produk hukum

15 12 12 100,00

10 Peraturan Perundang-undangan

Buku 65 60 60 100,00

11 Himpunan Lembaran

Daerah

Buku 120 140 140 100,00

12 Himpunan Keputusan Bupati

Buku 60 80 80 100,00

13 Lembaran Daerah Lepas eksemplar 3.000 2.500 2.500 100,00

14 Fasilitasi Pembinaan Kelompok

Kegiatan/klpk

19 19/1 19/1 100,00

Sumber : Setda-Bagian Hukum Kab. Semarang, 2012

(4) Dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, melalui Program

Pelayanan Masyarakat Tingkat Kecamatan dan Program Pelimpahan

Kewenangan kepada Kecamatan, seluruh kecamatan (19 kecamatan)

telah melaksanakan fasilitasi dan koordinasi Bidang Tata

Pemerintahan, Pembangunan, Kesejahteraan Sosial/Kemasyarakatan,

Keamanan, Ketentraman, Ketertiban Umum, Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa/Kelurahan serta Pelayanan Umum Lainnya.

(5) Kelurahan sebagai salah satu unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah

yang membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan

pemerintahan sebagaimana tertuang dalam Perbup Nomor 18 Tahun

2007 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati Semarang

Kepada Lurah di Kabupaten Semarang, dengan anggaran yang

terbatas melalui Program Pelayanan Masyarakat Tingkat Kelurahan

telah melaksanakan pelayanan Bidang Tata Pemerintahan,

Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat, Pembangunan dan

Kesejahteraan Masyarakat.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 67

Kabupaten Semarang Tahun 2014

b) Pengawasan Daerah

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, efektif,

transparan dan akuntabel, maka dilakukan pengawasan yang obyektif dan

profesional sesuai Norma dan Standar Audit Pemerintah, dengan realisasi

indikator seperti terlihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.72

Capaian Kinerja Pengawasan Tahun 2012 Kabupaten Semarang

NO INDIKATOR JUMLAH NILAI (Rp)

SETOR (Rp)

SISA (Rp)

1. Tindak lanjut Pemeriksaan

Reguler (keuangan)

a.Kerugian 133 46.041.852 46.041.852 0

b.Kewajiban setor 37 43.002.146 43.002.146 0

Sumber: Inspektorat Kab. Semarang, Tahun 2012

Dalam tindak lanjut pemeriksaan regular tahun 2012, dari 133

kasus kerugian dengan nilai Rp. 46.041.852,00 yang telah disetor

seluruhnya. Bila dibandingkan temuan kerugian tahun 2011 sejumlah 21

kasus dengan nilai Rp. 11.760.581,00 berarti telah mengalami kenaikan

yang cukup signifikan. Begitu pula terhadap temuan kewajiban setor

tahun 2012 sejumlah 27 mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun

2011 sejumlah 19 kasus.

Tabel 2.73 Temuan Administrasi Pengawasan Tahun 2012

Kabupaten Semarang

NO INDIKATOR

TAHUN 2011 TAHUN 2012

TEMUAN SELESAI % TEMUAN SELESAI %

1 Tindak Lanjut Pemeriksaan

Administrasi

a. Pelanggaran terhadap

peraturan perundangan yang berlaku

0 0 0,00 0 0 0,00

b. Pelanggarn terhadap prosedur dan dan tata

kerja yang telah ditetapkan

2 2 100,00 2 2 100,00

c. Penyimpangan dari ketentuan pelaksanaan

ketentuan anggaran

11 4 36,36 14 14 100,00

d. Hambatan terhadap

kelancaran proyek

1 1 100,00 1 1 100,00

e. Hambatan terhadap kelancaran tugas pokok

0 0 0,00 0 0 0,00

f. Kelemahan administrasi 88 32 36,36 110 107 97,27

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 68

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO INDIKATOR

TAHUN 2011 TAHUN 2012

TEMUAN SELESAI % TEMUAN SELESAI %

g. Ketidaklancaran pelayanan masyarakat

0 0 0,00 0 0 0,00

h. Temuan pemeriksaan

lain-lain

2 1 50,00 2 2 100,00

Jumlah 104 40 38,46 129 126 97,67

Sumber: Inspektorat Kab. Semarang, 2012

Tabel 2.74 Temuan dan Tindak Lanjut Pengawasan

Kabupaten Semarang Tahun 2012

NO SUB KELOMPOK TEMUAN KODE JUMLAH

KEJADIAN SELESAI % NILAI (RP)

I Temuan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan

1.00.00

1 Kerugian negara/daerah atau

kerugian negara/daerah yang terjadi pada perusahaan

negara/daerah.

1.01.00 19 13 68,00 6.714.500,00

2 Potensi kerugian

negara/daerah atau kerugian negara/daerah yang terjadi pada perusahaan milik

negara/daerah

1.02.00 0 0 0,00

3 Kekurangan penerimaan negara/daerah atau perusahaan milik

negara/daerah.

1.03.00 29 21 72,00 29.244.424,00

4 Administrasi 1.04.00 61 47 77,00 4.629.452,00

5 Indikasi tindak pidana 1.05.00 0 0 0,00

II Temuan Kelemahan Sistem Pengendalian Intern

2.00.00

1 Kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan

2.01.00 34 25 73,00 1.160.000,00

2 Kelemahan sistem

pengendalian pelaksanaan anggran pendapatan dan belanja

2.02.00 2 1 50,00

3 Klemahan struktur

pengendalian intern

2.03.00 3 3 100,00

III Temuan 3 E 3.00.00

1 Ketidakhematan/pemborosan/ketidakekonomisan

3.01.00 0 0 0,00

2 Ketidakefisienan 3.02.00 0 0 0,00

3 Ketidakefektifan 3.03.00 1 1 0,00

Jumlah Kejadian 149 111 74 41.748.376,00

Sumber: Inspektorat Kabupaten Semarang, 2012

Dalam pemeriksaan reguler terhadap administrasi kegiatan pada

tahun 2012 ditemukan 149 temuan, mengalami kenaikan bila

dibandingkan tahun 2011 sebesar 129 temuan. Bila dilihat tingkat

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 69

Kabupaten Semarang Tahun 2014

penyelesaian temuan mengalami kenaikan, masih ada 38 temuan yang

belum diselesaikan sampai dengan 31 Desember 2012.

c) Fasilitasi Kegiatan Legislatif

Capaian kinerja dalam rangka Fasilitasi Kegiatan DPRD tahun 2012

dibandingkan tahun 2011 digambarkan secara jelas pada Tabel sebagai

berikut:

Tabel 2.75 Fasilitasi Kegiatan DPRD

Kabupaten Semarang Tahun 2011–2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

TAHUN 2011

TAHUN 2012 %

TARGET REALISASI

1 Pembahasan rancangan

Peraturan Daerah

Raperda 10 18 6 33,33

2 Hearing/ dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh

masyarakat/tokoh agama

Kali 8 10 8 80

3 Rapat-rapat alat kelengkapan

DPRD

a. Rapat Pimpinan Kali 4 5 2 40

b. Rapat Badan Musyawarah Kali 15 12 10 83,33

c. Rapat Konsultasi 0 0 2 - -

d. Rapat Komisi Internal Kali 13 164 123 75

e. Rapat Komisi Eksternal Kali 121 16 16 100

f. Rapat Badan Anggaran Internal

Kali 3 7 6 85,71

g. Rapat Badan Anggaran Eksternal

Kali 23 9 9 100

h. Rapat Pansus Raperda Kali 18 6 33,33

i. Rapat Pansus Non Raperda 0 0 3 2 66,67

j. Rapat Badan Kehormatan Kali 2 8 3 37,50

k. Rapat Kerja/Dengar Pendapat

Kali 1 6 2 33,33

l. Rapat Badan Legislasi Kali 13 8 7 87,50

m. Rapat Gabungan Kali 6 2 1 50

4 Rapat-rapat Paripurna

Rapat Paripurna Kali 23 20 17 85

Rapat Paripurna istimewa Kali 1 1 100

Rapat Paripurna internal Kali 2 2

5 Penjaringan aspirasi

masyarakat pada masa Reses

0K 0 45 45 100

6 Kunjungan kerja pimpinan dan

anggota DPRD dalam daerah

85

Pimpinan DPRD OH 30 25 9 36

Anggota DPRD OH 13 17 7 41,18

Komisi-komisi OH 50 60 59 98,33

Badan Kehirmatan OH 0 6 0 0

7 Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD

Kali 6

Ketua ok - 9 9 100

Wakil Ketua 3 orang ok - 27 27 100

Anggota 41 orang ok - 369 359 97,29

8 Penyediaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan pimpinan dan anggota DPRD

180 163 163 100

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 70

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

TAHUN 2011

TAHUN 2012 %

TARGET REALISASI

9 Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar daerah

139

Kunker ke Luar Jawa

Pimpinan ok 5 10 10 100

Anggota ok 2 2 0 0

Komisi-komisi ok 4 4 4 100

Badan Musyawarah ok 1 100

Badan Anggaran ok 1 1 100

Badan Legislasi ok 1 1 100

Badan Kehormatan ok 1 1 100

Kunjungan ke DKI/Jabar/Jatim

Pimpinan ok 28 30 28 93,33

Anggota ok 44 5 2 40

Komisi-komisi ok 12 20 20 100

Badan Musyawarah ok 2 3 3 100

Badan Anggaran ok 2 4 4 100

Badan Legislasi ok 3 3 100

Pansus non Raperda ok 1 0 0

Badan Kehormatan ok 2 3 3 100

Kunjungan kerja ke Jateng/DIY

Pimpinan ok 5 10 10 100

Anggota ok 15 10 3 30

Komisi-komisi ok 4 8 8 100

Badan Musyawarah ok 1 2 1 50

Badan Anggaran ok 1 2 0 0

Badan Legislasi ok 2 2 100

Badan Kehormatan ok 1 2 2 100

Kota Semarang/Kota salatiga

Pimpinan Ok 11 14 7 50

Anggota Ok 13 6 4 66,67

Badan Kehormatan ok 0 4 0 0 Sumber: Sekretariat DPRD Kab. Semarang, Tahun 2012

d) Pengelolaan Keuangan Daerah

Capaian kinerja dalam bidang pengelolaan keuangan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

(1) Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

secara online di seluruh SKPD. Melalui SIPKD ini pengelolaan

keuangan daerah yang pada tahapan penganggaran, pelaksanaan/

penatausahaan sampai dengan akuntansi dan pelaporan dilaksanakan

secara komputerisasi.

(2) Pada tahun 2011 yang penilaiannya dilakukan pada tahun 2012,

Pemerintah Kabupaten Semarang telah dapat mewujudkan

pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dengan diberikannya opini

dari BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

(3) Penyusunan Peraturan Bupati Semarang Nomor 162 Tahun 2012

sebagai pengganti dari Peraturan Bupati Semarang Nomor 78 Tahun

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 71

Kabupaten Semarang Tahun 2014

2011 tentang Analisis Standar Biaya (ASB) dengan tujuan untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan dan

pengendalian anggaran yang selanjunya digunakan sebagai pedoman

dalam penyusunan RAPBD, dimana pada tahun 2011 baru 3 kegiatan

yang dihitung dengan ASB pada tahun 2012 menjadi 10 kegiatan.

21) Ketahanan Pangan

Capaian target indikator sasaran Urusan Ketahanan Pangan tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan

keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan yang

mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan pelaksanaan Ketahanan

Pangan tahun 2012 terlihat dari capaian sebagai berikut:

Tabel 2.76 Capaian Indikator Urusan Ketahanan Pangan

Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO URAIAN SAT. TAHUN 2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1. Ketersediaan pangan

utama

Kg/

kap/th

167,42 159,56 178,93 112,14

2. Pola Pangan Harapan Skor 82,10 86,00 88,10 102,44

3. Regulasi Ketahanan

Pangan

Buah 1 1 0 0

Sumber: Kantor Ketahanan Pangan Kab. Semarang, 2012

Ketersediaan pangan merupakan salah satu sub sistem utama dalam

sistem ketahanan pangan, yang menjelaskan tentang jumlah bahan pangan

yang tersedia di suatu wilayah. Capaian ketersediaan pangan utama tahun

2012 sebesar 178,93 kg/kapita/tahun di Kabupaten Semarang meningkat

dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 167,42 kg/kapita/tahun.

Berdasarkan Tabel capaian indikator kinerja di atas, terjadi peningkatan

mutu gizi konsumsi pangan penduduk Kabupaten Semarang yang

diindikasikan dengan meningkatnya skor mutu gizi pangan Pola Pangan

Harapan (PPH) pada tahun 2012, yaitu 88,10 dibanding tahun 2011 sebesar

82,10 maupun target tahun 2012 sebesar 86,00. Hal ini disebabkan karena

semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mutu gizi

konsumsi pangan. Kondisi ini mencerminkan aksesibilitas masyarakat terhadap

ketersedian pangan mengalami kenaikan, yang berpengaruh terhadap Pola

Pangan Harapan masyarakat dan Penganekaragaman Pangan.

Upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan diharapkan

mencapai hasil maksimal pada tahun 2015 yang diindikasikan oleh tercapainya

skor PPH mendekati 100 dan pangan yang tersedia aman untuk dikonsumsi

berbasis sumberdaya lokal.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 72

Kabupaten Semarang Tahun 2014

a) Kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Daerah

Keluaran kegiatan pengembangan cadangan pangan adalah

monitoring dan evaluasi pada petani dan pelaku distribusi perberasan saat

musim panen dan paceklik di 19 kelompok, terselenggaranya rakor untuk

memantau pelaku distribusi pangan sebanyak 10 kali, terlaksananya

monitoring dan pengawasan pelaksanaan pengelolaan cadangan pangan

dan distribusi pangan di 19 kecamatan, terlaksananya penyusunan DED

bangunan gudang cadangan pangan sebanyak 1 buku dan terbangunnya

gudang cadangan pangan pemerintah (CPP). Kegiatan pengembangan

cadangan pangan daerah ini bermanfaat untuk memantau harga gabah

agar sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan terpantaunya

cadangan pangan di masyarakat. Dampak dari kegiatan tersebut adalah

terantisipasinya kekurangan stok cadangan pangan di masyarakat dan

harga gabah dipetani dapat sesuai dengan HPP.

Dalam kegiatan ini, dihasilkan data Ketersediaan dan Kebutuhan

Beras Tahun 2012 dan Estimasi Stok Cadangan Pangan Masyarakat Tahun

2012.

Tabel 2.77

Ketersediaan dan Kebutuhan Beras Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

KOMODITI

DESEMBER 2011 DESEMBER 2012

KETERSEDIAAN (TON)

KEBUTUHAN (TON)

(+/-) KETERSEDIAAN

(TON) KEBUTUHAN

(TON) (+/-)

Beras 105.676 78.371 27.305 113.731 88.091 25.640 Sumber: Kantor Ketahanan Pangan Kab. Semarang, 2012

Ketersediaan beras di Kabupaten Semarang sampai dengan akhir

Tahun 2011 mengalami surplus sebesar 27.305 ton. Sedangkan pada

akhir tahun 2012, mengalami surplus sebesar 25.640 ton.

Ketersediaan beras di Kabupaten Semarang apabila dibandingkan

antara Tahun 2011 dengan tahun 2012 mengalami peningkatan. Dengan

ketersediaan beras yang mengalami surplus pada akhir tahun,

menunjukkan ketersediaan pangan beras mampu mendukung ketahanan

pangan di Kabupaten Semarang.

Tabel 2.78 Estimasi Stok Cadangan Pangan Masyarakat

Kabupaten Semarang (Desember 2012)

NO KETERANGAN ESTIMASI STOK (TON)

1. Rumah tangga petani 17.948

2. Rumah tangga konsumen 2.000

3. Penggilingan 5.512

4. Pedagang 180

TOTAL 25.640

Sumber: Kantor Ketahanan Pangan Kab. Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 73

Kabupaten Semarang Tahun 2014

b) Kegiatan Desa Mandiri Pangan

Desa Mandiri Pangan adalah desa yang masyarakatnya mempunyai

kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui

pengembangan sub sistem ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan

dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan. Ada

beberapa tahapan menuju Desa Mandiri Pangan, yaitu:

(1) Desa Persiapan adalah tahap awal perkembangan yang diawali

dengan perubahan dinamika kelompok dalam perencanaan

penanggulangan kerawanan pangan serta penumbuhan awal

lembaga swadaya setempat.

(2) Desa Penumbuhan adalah tahap lanjut dengan berfungsinya LKD,

Kader Gizi dan aspek ketersediaan, distribusi dan keamanan pangan.

(3) Desa Pengembangan adalah tahap ketiga ditandai dengan kemajuan

sumber pendapatan, peningkatan daya beli dan peningkatan

ketahanan pangan rumah tangga.

(4) Desa Kemandirian adalah tahap akhir ditandai dengan optimasi

kelompok swadaya masyarakat (afinitas, LKD, dsb), peningkatan pola

pikir masyarakat dan peningkatan ketrampilan.

(5) Desa Replikasi adalah desa pengembangan Desa Mandiri Pangan

paska Kemandirian yang berlokasi di Kecamatan yang sama,

sehingga diharapkan dapat menjadi aglomerasi kemandirian pangan

di Kecamatan setempat.

Tabel 2.79

Data Perkembangan Desa Mandiri Pangan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

TAHUN PERSIAPAN PENUMBUHAN PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN REPLIKASI

2011 - Tawang,

Susukan

Duren,

Sumowono

Candirejo,

Pringapus Wonoyoso,

Pringapus

Derekan, Pringapus

Jatirunggo, Pringapus

2012 Kebowan, Suruh

- Tawang, Susukan Wiru, Bringin Rejosari, Bancak

Candirejo,

Pringapus

Duren,

Sumowono

Wonoyoso, Pringapus

Derekan,

Pringapus

Jatirunggo,

Pringapus

Sumber: Kantor Ketahanan Pangan Kab. Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 74

Kabupaten Semarang Tahun 2014

c) Kegiatan Lumbung Pangan Desa

Kegiatan ini bertujuan memperkuat aspek kelembagaan dan

administrasi kelompok lumbung di Kabupaten Semarang, sehingga

pengembangan unit usaha lumbung tidak saja berorientasi pada segi

sosial tetapi menuju pada agribisnis. Dalam rangka pengembangan

rintisan desa inovatif menuju desa mandiri tertib dan sejahtera (Rintisan

Desa In-Matra) tersusun 1 buku DED (bangunan fisik lumbung) dan

terbangun 1 unit gudang lumbung pangan desa di Desa Tawang,

Kecamatan Susukan dengan dana APBD sebesar Rp. 133.600.000,00.

Lumbung Pangan Masyarakat telah dilaksanakan dari tahun 2007–

2012 berupa bangunan fisik gudang maupun bantuan uang tunai sebesar

Rp. 12.500.000,00 terhadap 43 LPM (Lumbung Pangan Masyarakat) yang

terdapat di Kecamatan Bancak, Bringin, Susukan, Banyubiru, Pringapus,

Jambu, Ambarawa, Pabelan, Kaliwungu, Ungaran Barat, Sumowono,

Bandungan, Bergas, Tengaran dan Tuntang. Namun, sampai dengan

tahun 2012, tercatat 25 Lumbung Pangan Masyarakat yang masih aktif,

sisanya tidak aktif.

d) Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

Keluaran kegiatan peningkatan mutu dan keamanan pangan antara

lain terlaksananya sosialisasi sertifikasi produk pangan segar bagi

produsen pangan segar untuk 100 orang yang hasilnya diharapkan dapat

meningkatkan mutu dan keamanan pangan yang dikelola oleh produsen

pangan segar tersebut dan mereka dapat menginformasikan kembali

kepada masyarakat akan pentingnya pangan yang aman dikonsumsi

sehingga pengetahuan masyarakat dalam hal keamanan pangan

meningkat.

e) Kegiatan Koordinasi Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan ketahanan

pangan melalui sinergitas para pelaku pemberdaya ketahanan pangan.

Dari kegiatan ini dihasilkan pula Data Neraca Bahan Makanan (NBM) yang

merupakan data yang dapat menggambarkan situasi dan kondisi

ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk suatu wilayah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 75

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.80

Neraca Bahan Makanan (NBM) Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO

KELOMPOK

BAHAN PANGAN

TAHUN 2011 TAHUN 2012

K.ENERGI K.PROTEIN K. LEMAK K. ENERGI K.PROTEIN K. LEMAK

(kkal/kap/hr) (g/kap/hr) (g/kap/hr) (kkal/kap/hr) (g/kap/hr) (g/kap/hr)

1 Padi-padian 1.609 40,19 10,02 1.975 49,34 12,34

2 Makanan

berpati 202 1,51 0,46 160 1,17 0,35

3 Gula 18 0,05 0,17 18 0,05 0,17

4 Buah / biji berminyak

25 1,59 2,12 41 2,86 3,26

5 Buah-buahan 78 0,9 1,94 81 0,93 1,82

6 Sayuran 112 9,43 2,43 114 9,24 2,43

7 Daging 70 5,04 5,35 69 5,01 5,32

8 Telur 108 8,27 37,75 98 7,68 7,00

9 Susu 5 0,28 0,3 1 0,03 0,03

10 Ikan 5 0,96 0,13 5 0,95 0,13

11 Minyak dan Lemak

2 0 0,2 2 0 0,25

Total 2.234 68,22 60,87 2.564 77,27 33,42 Sumber: Kantor Ketahanan Pangan Kab. Semarang, 2012

Ketersediaan pangan sumber energi/karbohidrat tahun 2011

sebesar 2.234 Kkal/kap/hari dan tahun 2012 sebesar 2.564 Kkal/kap/hari.

Melihat hasil analisis NBM tahun 2011 dan 2012 terdapat kenaikan

ketersediaan pangan sumber energi sebesar 87,12%, dimana kenaikan

tersebut disebabkan peningkatan produksi dan produktivitas pada

komoditi pangan serta adanya kenaikan jumlah penduduk.

Bila dibandingkan dengan angka standart nasional (berdasarkan

WNPG 2008), yaitu sebesar 2.200 Kkal/kap/hari maka pada tahun 2012

jumlah ketersediaan pangan terjamin. Dan sumber karbohidrat masih

didominasi kelompok pangan padi-padian.

Bila dilihat dari ketersediaan pangan sumber protein dari tahun

2011 (68,22 g/kap/hr) terdapat kenaikan pada tahun 2012 (77,27

g/kap/hr) yaitu sebesar 88,28%. Sedangkan angka standar nasional

(berdasarkan WNPG 2008) yaitu 57 g/kap/hr. Dengan demikian

ketersediaan pangan sumber protein yang dikonsumsi masyarakat telah

tercukupi dengan baik. Hal tersebut terutama pada kualitas protein nabati

yang berkembang lebih baik dibanding protein hewani. Kondisi ini

disebabkan agroekosistem wilayah yang sebagian merupakan dataran

tinggi.

Berdasarkan data NBM diatas, jumlah ketersediaan pangan makin

mengalami peningkatan dari tahun 2011-2012, yang menunjukkan

ketahanan pangan di tingkat wilayah semakin terjamin.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 76

Kabupaten Semarang Tahun 2014

f) Kegiatan Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi

Keluaran kegiatan Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan

Gizi (SKPG) diantaranya terlaksananya sosialisasi dan koordinasi

keamanan pangan dan gizi sebanyak 2 kali serta termonitornya SKPG di

19 kecamatan di Kabupaten Semarang. Hasilnya adalah tersedianya

informasi keamanan pangan dan gizi, tersedianya data ketersediaan dan

kebutuhan pangan dan teraksesnya informasi pangan dan tersedianya

data kerawanan pangan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan

masyarakat akan pentingnya bahan tambahan pangan yang aman di

konsumsi dan pengolahan pangan yang aman dan bergizi. Kegiatan

tersebut berdampak pada termonitornya kondisi ketersediaan dan

kebutuhan pangan di wilayah dan terpantaunya kondisi keamanan

pangan dan gizi masyarakat.

g) Kegiatan Pengembangan Percepatan Diversifikasi Pangan

Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)

ini dilaksanakan dalam rangka untuk mendukung percepatan Diversifikasi

Pangan pada Masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat mengalami

peningkatan Skor Pola Pangan Harapan.

Kegiatan P2KP ini telah dilaksanakan di 27 kelompok masyarakat

pada 10 kecamatan, yaitu Kecamatan Susukan, Bancak, Bringin,

Pringapus, Sumowono, Tengaran, Pabelan, Tuntang, Getasan dan

Banyubiru. Adapun total dana yang telah disalurkan sampai dengan tahun

2012 sejumlah Rp. 272.000.000,00 melalui 1 tahap pelaksanaan. Kegiatan

Pengembangan Percepatan Diversifikasi Pangan dilaksanakan melalui

Lomba Cipta Menu B2SA, Sosialisasi Diversifikasi Pangan dan Penyusunan

Analisis Pola Pangan Harapan (PPH).

22) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Capaian target indikator sasaran Urusan Pembedayaan Masyarakat dan

Desa tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang

menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-

program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012,

seperti dijelaskan dalam Tabel berikut:

Tabel 2.81 Capaian Indikator Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan

masyarakat (LPM)

Org 235 235 235 100

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 77

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK

Klmp 8,001 8,001 8,001 100

3 Jumlah LSM Org 5 6 6 100

4 Swadaya masyarakat terhadap

program pemberdayaan masyarakat

Rp 5.275.040.850 7.261.117.954 14.260.392.200 196

5 PKK aktif % 100,00 100,00 100,00 100

6 Posyandu aktif % 100,00 100,00 100,00 100

7 Cakupan sarana prasarana

perkantoran pemerintahan desa yang baik

% 93,00 95,00 95,00 100

Sumber: Bapermasdes Kab.Semarang, 2012

Dari data dan Tabel di atas terlihat bahwa semua target tercapai 100%,

hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan Urusan Pembedayaan Masyarakat dan

Desa yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa sudah

sejalan dengan amanat RPJMD Kabupaten Semarang.

Disamping capaian kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

dari belanja langsung, juga ditunjang dengan adanya bantuan baik berupa

hibah, bantuan sosial maupun bantuan keuangan kepada desa, yang terdiri

dari:

a) Bantuan Operasional RT/RW di Kelurahan sebanyak 1.326 RT/RW;

b) Bantuan Kepada LKMK di 27 Kelurahan untuk peningkatan pelaksanaan

pemberdayaan masyarakat Kelurahan dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat Kelurahan serta peran aktif dalam proses pembangunan yang

berbasis masyarakat;

c) Bantuan penataan lingkungan permukiman/bantuan perdesaan pada 575

kelompok. Untuk peningkatan kualitas sarana dan prasarana desa dan

meningkatnya peran serta dan partisipasi masyarakat dalam proses

pembangunan daerah;

d) Bantuan Dana Daerah Untuk Urusan Bersama (DDUB) PNPM Mandiri

kepada 204 Desa yang bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan

melalui PNPM Mandiri Perdesaan, peningkatan perekonomian masyarakat

dan infrastuktur perdesaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat;

e) Bantuan Pemugaran Rumah untuk RTM sebanyak 478 KK sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan dasar perumahan yang layak huni bagi Rumah

Tangga Miskin;

f) Bantuan Dana Alokasi Umum Desa sebesar Rp. 15.281.078.000,00 pada

208 desa yang diperuntukkan bagi peningkatan pemantapan

penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat

serta peningkatan kesejahteraan masyarakat;

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 78

Kabupaten Semarang Tahun 2014

g) Bantuan peningkatan kesejahteraan aparatur pemerintahan desa sebesar

Rp. 17.718.300.000,00 terealisasi Rp. 17.035.800.000,00 atau 96,14%

tersisa dana Rp. 682.500.000,00 karena terdapat perangkat desa yang

selesai masa jabatannya sehingga penerima yang terealisasi sebanyak

205 Kades, 32 Sekdes Non PNS, 1.040 Kaur/Kasi, 1.293 Kadus, 234 Staf

Teknis.

h) Bantuan Pelaksanaan Pilkades Rp. 470.000.000,00 terealisasi

Rp. 465.000.000,00 atau 98,94% sisa dana Rp. 5.000.000,00 karena

terdapat 1 (satu) desa yaitu desa Banyukuning Kecamatan Bandungan

tidak jadi melaksanakan Pilkades tahun 2012 sehingga realisasi Pilkades

hanya sebanyak 93 desa.

i) Bantuan TMMD Sengkuyung I di desa Tempuran Kecamatan Bringin dan

TMMD Sengkuyung II di desa Sepakung Kecamatan Banyubiru yang

bertujuan meningkatkan sarana dan prasarana desa dalam rangka

mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di lokasi TMMD.

j) Bantuan Operasional RT/RW di desa sebesar Rp. 1.351.400.000,00

terealisasi Rp. 1.349.600.000,00 atau 99,86%. Bantuan ini disalurkan

untuk 5.383 RT dan 1.365 RW dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja

Lembaga RT/RW dan kelancaran proses pembangunan di desa/kelurahan.

k) Bantuan Desa Inovasi Rp. 200.000.000,00 disalurkan untuk 5 desa

dengan tujuan untuk peningkatan kapasitas penyelenggaraan

pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat serta peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

23) Statistik

Capaian indikator keberhasilan Urusan Statistik tahun 2011 dan 2012

seperti terlihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.82 Capaian Urusan Statistik

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

2012

TARGET REALISASI %

1 Buku Statistik Daerah Dok 5 6 5 83,33

2 Buku PDRB Dok 3 3 2 66,67

Sumber : Bappeda Kab. Semarang, 2012

Capaian indikator Urusan Statistik berupa buku statistik daerah yang

terdiri dari Buku Kabupaten Dalam Angka, Buku Kecamatan Dalam Angka,

Buku Indikator Ekonomi dan Sosial, Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi

serta Buku Nilai Tukar Petani (NTP) dan Buku PDRB telah digunakan sebagai

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 79

Kabupaten Semarang Tahun 2014

bahan perumusan dan analisis kebijakan baik dalam perencanaan keuangan

daerah maupun penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Semarang.

24) Kearsipan

Capaian indikator keberhasilan Urusan Kearsipan tahun 2011 dan 2012

seperti terlihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.83

Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URUSAN

INDIKATOR

KINERJA

SAT. TAHUN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Penerapan pengelolaan arsip secara baku

% 50 52 56 107,69

2 Kegiatan peningkatan

SDM pengelola kearsipan

Kegiatan 2 2 2 100,00

Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2012

Dengan melihat Tabel di atas bahwa capaian realisasi dalam penerapan

pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2012 sebesar 56% atau 107,69%

melebihi target tahun 2012 sebesar 52%, dan bila dibandingkan tahun 2011

yang mencapai 50%, maka terjadi kenaikan 6%. Hal tersebut tercapai melalui

kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan yang telah dilakukan.

a) Meningkatnya pemahaman kearsipan baik intern Pemda maupun

masyarakat sehingga mendorong terciptanya penataan arsip yang baik.

Pembinaan dilakukan melalui penyuluhan maupun bintek kearsipan.

Tabel 2.84 Peningkatan Kualitas SDM Pengelola Kearsipan

Kabupaten Semarang Tahun 2011–2012

NO JENIS SATUAN TAHUN

2011 2012

1 Bintek Kearsipan Sekdes/Seklur 100 0

2 Pembinaan dan Praktek Pengelolaan Arsip

Satker 19 19

3 Sosialisasi/penyuluhan kearsipan di lingkungan instansi pemerintahan

Kasi Umum 235 0

Sumber : Kantor Perpustakan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2012

b) Pelaksanaan pemeliharaan dan duplikasi arsip selama kurun waktu 2011-

2012 sebagai berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 80

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.85

Kegiatan Pemeliharaan dan Duplikasi Arsip Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO. JENIS SATUAN TAHUN

2011 2012

1 Termit Kontrol M² 320 416

2 Fumigasi M³ 500 656

3 House Spraying M³ 500 1.630

4 Kapur Barus Kg 3 4

5 Penduplikatan Foto 250 406

Kaset 35 25 Sumber : Kantor Perpustakan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2012

c) Dalam rangka meningkatkan penataan arsip pada tahun 2012 telah

dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi keseluruh Kecamatan dengan

sampel beberapa desa/kelurahan yang hasilnya rata-rata dalam kategori

sedang.

Tabel 2.86 Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Bidang Kearsipan

Kabupaten Semarang Tahun 2012

NO KECAMATAN DESA/KEL KONDISI KETERANGAN

1 Ungaran Barat Lerep

Sedang

Arsip belum ditangani sesuai sistem dan

sarpras belum digunakan secara maksimal

Kalisidi

Sedang

Arsip belum ditangani sesuai sistem dan

sarpras kurang

Gogik Sedang Arsip sudah ditata, tetapi belum sesuai

aturan dan sarpras belum dimanfaatkan secara maksimal

2 Ungaran Timur Kalongan Sedang Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai aturan

dan sarpras belum dimanfaatkan dengan baik

3 Bergas Pagersari

Sedang

Arsip belum ditangani sesuai sistem dan

sarpras blm dimanfaatkan dengan baik

Wringinputi

Sedang

Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai aturan dan sarpras masih kurang

Diwak Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras sudah memadai

4 Pringapus Pringsari Baik Arsip sudah dikelola baik sarpras kurang

5 Bawen Polosiri

Sedang

Arsip belum ditangani sesuai sistem, sarpras

belum dimanfaatkan dengan baik

Asinan Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem, sarpras

belum dimanfaatkan dengan baik

6 Ambarawa Pasekan Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem, sarpras

belum difungsikan

7 Bandungan Jimbaran

Sedang

Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai

dengan aturan dan sarpras digunakan dengan baik

Sidomukti

Sedang

Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai

dengan aturan dan sarpras digunakan dengan baik

Kenteng Sedang Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai dengan aturan dan sarpras digunakan dengan baik

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 81

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO KECAMATAN DESA/KEL KONDISI KETERANGAN

8 Sumowono Kemitir Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem, sarpras minim

9 Jambu Gemawang

Sedang

Arsip belum ditangani sesuai sistem, sarpras belum dimanfaatkan dengan baik

Rejosari Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras belum dimanfaatkan dengan baik

10 Banyubiru Kebondowo Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras kurang

11 Tuntang Candirejo Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras minim

12 Bringin Kalikurmo Baik Arsip sudah dikelola baik sarpras kurang

13 Pabelan Sukoharjo Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan

sarpras kurang

14 Bancak Boto

Sedang

Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras kurang

Pucung Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras kurang

15 Suruh Reksosari

Sedang

Arsip belum ditangani sesuai sistem dan

sarpras belum dimanfaatkan dengan baik

Medayu Sedang Arsip belum ditata dan belum memanfaatkan

sarpras yang ada

16 Susukan Tawang Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan

sarpras belum dimanfaatkan dengan baik

17 Tengaran Bener

Sedang

Arsip belum ditata sesuai dengan aturan dan

sarpras belum digunakan/difungsikan.

Tegalwaton

Sedang

Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai dengan aturan dan sarpras kurang

Sugihan Sedang Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai

dengan aturan dan sarpras kurang

Karangduren Sedang Arsip belum ditata sesuai dengan aturan dan sarpras belum digunakan/difungsikan

18 Getasan Tajuk

Sedang

Arsip belum ditata sesuai dengan aturan dan sarpras belum digunakan

Jetak Sedang Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai

dengan aturan dan sarpras belum digunakan

19 Kaliwungu Mukiran Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan

sarpras minim Sumber : Kantor Perpustakan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2012

25) Komunikasi dan Informatika

Capaian indikator kinerja Urusan Komunikasi dan Informasi sebagai

berikut :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 82

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.87

Capaian Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO INDIKATOR KINERJA SAT. CAPAIAN 2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Jumlah jaringan komunikasi unit 76 100 97 97,00

2 Jumlah surat kabar nasional/ lokal

buah 15 12 15 125,00

3 Jumlah penyiaran radio/TV lokal

buah 14 9 14 155,56

4 Web Site milik pemerintah

daerah

Sub

domain 30 30 25 83,33

Sumber : Dishubkominfo Kab.Semarang, 2012

a) Jumlah jaringan komunikasi tahun 2012 mencapai 97 unit, di bawah

target tahun 2012 sebanyak 100 unit, dan meningkat dibandingkan

realisasi tahun 2011 sebanyak 76 unit. Dengan meningkatnya jumlah

jaringan komunikasi ini diharapkan dapat memperlancar komunikasi

dalam masyarakat sehingga dapat terhindar dari keterisolasian informasi.

b) Jumlah surat kabar nasional/lokal tahun 2012 mencapai 15 buah, melebihi

target tahun 2012 sebanyak 12 buah atau 25%, jumlah surat kabar sama

dibandingkan realisasi tahun 2011 sebanyak 15 buah. Surat kabar

nasional/lokal ini diharapkan dapat memperlancar alur informasi kepada

masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pembangunan di

Kabupaten Semarang.

c) Jumlah penyiaran radio/TV lokal tahun 2012 mencapai 14 buah, terdiri

dari 6 penyiaran radio lokal dan 8 penyiaran TV lokal. Jumlah ini melebihi

target tahun 2012 sebanyak 9 buah atau 55,56%, dan sama

dibandingkan realisasi tahun 2011 sebanyak 14 buah. Dengan penyiaran

radio/TV lokal ini diharapkan dapat memperlancar alur informasi kepada

masyarakat, terutama yang terjadi di Kabupaten Semarang.

d) Web site milik pemerintah daerah tahun 2012 mencapai 25 sub domain,

di bawah target tahun 2012 sebanyak 30 sub domain, dan turun

dibandingkan realisasi tahun 2011 sebanyak 25 sub domain. Dengan

turunnya jumlah sub domain dalam web site pemerintah daerah ini

menunjukkan bahwa pengelola sub domain belum mampu memberikan

pelayanan lebih baik kepada masyarakat dalam mendukung keterbukaan

informasi publik.

26) Perpustakaan

Capaian indikator keberhasilan Urusan Perpustakaan tahun 2011 dan

2012 seperti terlihat pada Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 83

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.88

Capaian Urusan Perpustakaan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Jumlah Perpustakaan unit 1.024 1.042 1.040 99,81

2 Jumlah Pengunjung perpustakaan per tahun

org 96.705 91.052 76.366 83,87

3 Koleksi Buku yang tersedia di perpustakaan daerah

judul 29.587 29.584 30.361 102,62

ekspl 52.653 56.510 54.975 93,17

Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab.Semarang,2012

a) Jumlah perpustakaan tahun 2012 sebanyak 1.040 unit, terjadi

peningkatan sejumlah 16 unit bila dibandingkan dengan tahun 2011,

meskipun belum mencapai target sebanyak 1.042 unit. Sebaran dan

komposisi perpustakan pada tahun 2011 dan tahun 2012 seperti terlihat

pada Tabel berikut:

Tabel 2.89

Jumlah Perpustakaan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO. URAIAN SATUAN TAHUN 2011

TAHUN 2012

1 SD Sekolah 475 475

2 MI Sekolah 129 129

3 SMP Sekolah 94 94

4 MTs Sekola 37 37

5 SMA Sekolah 25 25

6 MA Sekolah 7 7

7 SMK Sekolah 28 28

8 Perpustakaan Keliling Pos 125 130

9 Instansi Pemerintah Unit 25 25

10 Perguruan Tinggi PT 2 2

11 Umum Desa 77 88

Jumlah 1.024 1.040 Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab.Semarang, 2012

Jumlah perpustakaan desa pada tahun 2012 ada pada 88

desa/kelurahan dari total 235 desa/kelurahan atau 37,45%, sehingga

masih ada 147 desa/kelurahan atau 62,55 % yang belum memiliki

perpustakaan desa, sedangkan di tempat-tempat umum pelayanan

membaca antara lain ada di alun-alun Sidomulyo Ungaran, Pos Baca

Medika di RSU Ungaran, Pos Baca di Kecamatan Bandungan dan Pos Baca

di Kecamatan Kaliwungu.

b) Tahun 2011 jumlah pengunjung 96.705 orang, tahun 2012 jumlah

pengunjung 76.366 orang, data untuk peminjam buku tahun 2011

sejumlah 25.081 orang, tahun 2012 peminjam sejumlah 23.406 orang,

data buku yang di pinjam tahun 2011 jumlah 46.803 eksemplar dan tahun

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 84

Kabupaten Semarang Tahun 2014

2012 jumlah 46.800 eksemplar, sedangkan pos pelayanan keliling ada

130 pos keliling dan 3 pos baca, adapun jam layanan perpustakaan Hari

Senin s/d Jum’at jam 08.00–20.00 WIB, Hari Sabtu Jam 08.00–14.00

WIB. Apabila melihat data tersebut dapat dikatakan bahwa upaya untuk

mempromosikan perpustakaan telah dilakukan dengan berbagai cara

namun dikarenakan gedung perpustakaan yang lama sedang dibongkar

dan dipindah menempati sebagian aula UPTD Ungaran Barat maka jumlah

pengunjung perpustakaan sedikit berkurang dikarenakan lokasi yang

kurang strategis. Demikian juga dengan animo masyarakat untuk

membaca semakin besar dengan ditandainya jumlah buku yang dipinjam

semakin banyak. Namun, apabila kita melihat peminjam buku kita cukup

prihatin karena mengalami penurunan hal ini disebabkan karena koleksi

buku dirasa sangat kurang terutama buku–buku yang baru, sehingga para

pengunjung rata–rata telah membaca koleksi buku dan akhirnya tidak

meminjam.

c) Jumlah koleksi buku yang ada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

pada tahun 2012 meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 baik buku

non fiksi, buku referensi maupun buku fiksi.

Tabel 2.90 Jumlah Koleksi Buku Kantor Perpustakaan Daerah

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

TAHUN SATUAN JUMLAH

BUKU BUKU NON

FIKSI BUKU

REFERENSI BUKU FIKSI

2011

Judul 29.587 18.656 1.816 9.115

Eksp 52.653 32.824 4.009 15.820

2012

Judul 30.361 18.954 1.820 9.587

Eksp 53.653 33.718 4.021 17.236 Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab.Semarang, 2012

d) Untuk pengembangan layanan yang telah dilaksanakan oleh Kantor

Perpustakaan dan Arsip Daerah adalah layanan bimbingan belajar,

layanan pembelajaran bagi anak pra sekolah, story telling, pemutaran

film, layanan membaca, layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan

internet dengan fasilitas Hotspot area, E-book, layanan perpustakaan

keliling dan penerbitan buletin perpustakaan,layanan APE (Alat Peraga

Edukatif), otomasi layanan arsip sehingga pemustaka dan pencari arsip

dapat memanfaatkan perpustakaan dan depo arsip dengan sebaik-

baiknya. Adapun jumlah pengunjung perpustakaan dari tahun ke tahun

selalu meningkat.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 85

Kabupaten Semarang Tahun 2014

b. Fokus Layanan Urusan Pilihan.

1) Pertanian

Capaian target indikator sasaran Urusan Pertanian tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan

keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan yang

mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan pelaksanaan Urusan

Pertanian tahun 2012 terlihat dari capaian sebagai berikut:

Tabel 2.91 Capaian Indikator Urusan Pertanian

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal

lainnya per hektar

% 54,22 54,40 56,61 104,06

2 Kontribusi sub sektor

tanaman pangan terhadap PDRB *)

Rp.

(Juta)

1.004.549,60 1.123.058,80 1.115.648,90 99,34

3 Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap PDRB *)

Rp. (Juta)

114.046,70 150.964,90 126.659,80 83,90

4 Cakupan bina kelompok

tani

% 10 8,94 30,71 343,51

Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012; *) angka sementara

Peningkatan produktivitas padi terlihat pada tahun 2012 dikarenakan

berbagai upaya antara lain Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu

(SLPTT) Padi yang menerapkan sistem teknis yang tepat disesuaikan dengan

kondisi setempat, penggunaan benih bermutu, perbaikan jaringan irigasi

tingkat usaha tani (jitut) sehingga luas panen meningkat dari 35.645 Ha pada

tahun 2011 menjadi 36.250 Ha pada tahun 2012, penerapan pemupukan

berimbang, pengendalian OPT, penanganan pasca panen dan perbaikan

infrastruktur lainnya.

Capaian indikator kinerja tersebut diatas juga didukung oleh capaian

produksi pertanian pada komoditas tanaman pangan, hortikultura, tanaman

hias, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman perkebunan.

Tabel 2.92 Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO JENIS

KOMODITI

LUAS PANEN (HA)

PRODUKSI (TON) PRODUKTIVITAS

(KU/HA)

2011 2012 2011 2012 2011 2012

1 Padi 35.645 36.256 193.253 205.242 54,22 56,61

2 Jagung 13.191 12.507 50.043 60.123 37,94 48,07

3 Kedelai 326 127 431 157 13,22 12,36

4 Kacang tanah 1.832 2.562 1.934 2.919 10,61 11,39

5 Ubi kayu 1.567 2.100 42.744 58.373 272,78 277,97

6 Ubi jalar 962 1.074 29.803 31.865 309,80 296,70 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 86

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Pada Tahun Anggaran 2012 sumber pangan utama di Kabupaten

Semarang, seperti padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar

mengalami peningkatan dibanding tahun 2011. Hanya pada komoditas kedelai

yang mengalami penurunan produksi. Hal ini dikarenakan luas tanam kedelai

yang berkurang karena lebih menguntungkan tanaman lain seperti padi dan

kacang tanah. Petani mengalihkan lahannya untuk komoditas yang lain,

sedangkan untuk perkembangan produktivitas tanaman sayur dapat dilihat

pada Tabel berikut:

Tabel 2.93

Luas Panen Tanaman Sayuran Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO JENIS

KOMODITI

LUAS PANEN (HA)

PRODUKSI (TON) PRODUKTIVITAS

(KU/HA)

2011 2012 2011 2012 2011 2012

1 Bawang Daun 1.125 1.280 11.745 13.397 10,44 10,47

2 Kentang 133 189 2.984 4.375,4 22,44 23,15

3 Kubis 743 867 21.035 23.918,4 28,31 27,59

4 Petsai / Sawi 1.136 1.112 20.084 19.499,6 17,68 17,54

5 Wortel 494 449 11.835 10.459 23,96 23,29

6 Cabe besar 957 1.105 10.019 9.885,6 10,47 8,95

7 Cabe rawit 488 405 2.432 2.287 4,98 5,65

8 Tomat 538 523 11.658 11.077 21,67 21,18

9 Buncis 360 361 4.302 4.528 11,95 12,54 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012

Realisasi produksi hortikultura sayur-sayuran rata-rata mengalami

peningkatan produksi. Penurunan produksi hortikultura terjadi pada sawi,

wortel, cabe besar, cabe rawit dan tomat, karena faktor cuaca kemarau

panjang dan adanya alih fungsi lahan ke komoditas lain, dan untuk

perkembangan produktivitas tanaman hias dapat dilihat di Tabel berikut ini:

Tabel 2.94 Luas Panen dan Produksi Tanaman Hias

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO JENIS

KOMODITI

LUAS PANEN (m²) PRODUKSI (Tangkai) PRODUKTIVITAS (Tangkai/m²)

2011 2012 2011 2012 2011 2012

1 Gladiol 11.900 11.510 426.000 281.892 35,80 24,50

2 Krisan 1.617.500 1.663.000 102.130.000 129.238.500 63,14 77,71

3 Mawar 38.775 28.600 10.210.475 7.103.586 263,33 248,38

4 Anggrek 665 427 6.730 2.513 10,12 5,88

5 Sedap malam 101.750 81.700 3.031.250 2.045.900 29,79 25,04 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012

Secara umum produksi tanaman hias mengalami penurunan karena

animo permintaan pasar cenderung menurun, juga adanya penurunan kualitas

benih, khususnya untuk benih gladiol dan sedap malam.

Adapun perkembangan produktivitas tanaman hortikultura/buah-buahan

dapat dilihat di Tabel berikut ini:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 87

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.95

Luas Panen dan Produksi Tanaman Hortikultura/Buah-buahan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO JENIS

KOMODITI

LUAS PANEN

(Pohon) PRODUKSI (Ku)

PRODUKTIVITAS (Ku/Pohon)

2011 2012 2011 2012 2011 2012

1 Alpukat 35.463 48.806 141.998 92.703 4,00 1,89

2 Mangga 162.284 186.529 52.678 71.513 0,32 0,38

3 Rambutan 118.120 52.713 120.397 20.061 1,02 0,38

4 Durian 54.367 33.122 56.076 54.670 1,03 1,65

5 Pisang 208.376 244.072 108.689 135.194 0,52 0,55

6 Salak 42.088 121.919 5.977 8.258 0,14 0,07

7 Kelengkeng 26.112 27.552 122.679 63.291 4,70 2,30

8 Manggis 1.591 1.741 933 1.476 0,59 0,85

9 Nangka 15.009 22.512 13.445 23.125 0,90 1,03 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012

Produksi beberapa buah, seperti: alpukat, durian, rambutan, dan

kelengkeng mengalami penurunan. Hal ini disebabkan antara lain:

- Produksi mengalami penurunan karena terjadi inisiasi pembungaan,

sebagai akibat dari musim kemarau yang lebih panjang (sampai bulan

Oktober 2012). Munculnya bunga baru sekitar bulan Nopember 2012,

menjadikan panen baru bisa pada tahun berikutnya (tahun 2013).

- Tanaman buah-buahan pada umumnya akan mengalami penurunan

produktivitas setelah panen raya/berbuah lebat pada panen periode

sebelumnya.

Untuk perkembangan produktivitas tanaman obat dapat dilihat pada

Tabel berikut:

Tabel 2.96 Luas Panen dan Produksi Tanaman Obat

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO JENIS

KOMODITI

LUAS PANEN (m²) PRODUKSI (Kg) PRODUKTIVITAS

(Kg/m²)

2011 2012 2011 2012 2011 2012

1 Jahe 2.584.467 2.276.150 3.836.159 3.641.340 1,48 1,60

2 Temulawak 364.602 320.450 785.679 736.052 2,15 2,30

3 Kencur 43.611 60.441 82.952 39.247 1,90 0,65

4 Kunyit 2.015.472 1.251.031 3.497.889 2.406.693 1,74 1,92

5 Laos 174.765 191.208 483.769 500.370 2,77 2,62

6 Kapulaga 1.208.583 835.179 710.138 1.388.783 0,59 1,66 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012

Pada komoditas tanaman biofarmaka, seperti: jahe, temulawak, kencur

dan kunyit mengalami penurunan, antara lain disebabkan tanaman

biofarmaka sebagian besar merupakan tanaman sela dibawah tegakan yang

kondisinya sangat tergantung pada tanaman tegakan yang ada, konversi

lahan pertanian ke non pertanian, alih komoditas pertanian yang lebih

menguntungkan dan berbagai serangan hama penyakit. Kondisi ini juga

menjadi penyebab penurunan produksi pertanian pada komoditas lain.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 88

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Untuk perkembangan produktivitas tanaman perkebunan dapat dilihat di

Tabel berikut ini:

Tabel 2.97 Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO JENIS

KOMODITI

LUAS PANEN (HA) PRODUKSI (TON) PRODUKTIVITAS

(Kg/HA)

2011 2012 2011 2012 2011 2012

1 Kelapa 4.602,66 4.495,85 4.396,27 4.295,29 955 955

2 Kelapa Deres 892,60 892,60 5.400,69 5.401,61 6.051 6.052

3 Kopi 2.785,56 2.784,84 1.096,89 1.459,49 394 524

4 Cengkeh 2.271,50 2.189,73 164,90 224,20 73 102

5 Aren 314,23 313,98 872,97 872,53 2.778 2.779

6 Kapok 480,28 471,48 93,72 91,22 195 193

7 Panili 10,80 10,3 1,46 1,58 135 153

8 Tebu 319,00 345 665,22 1.219,84 2.085 3.536

9 Kakao 32,42 46,42 4,58 7,40 141 159

10 Tembakau 853,25 988 834,99 909,93 979 921 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012

Untuk produksi perkebunan, rata-rata hampir sama dengan tahun 2011.

Akan tetapi untuk tanaman kopi dan cengkeh terjadi peningkatan produksi.

Saat ini upaya peremajaan tanaman untuk tanaman yang kurang produktif

terus dilakukan dan butuh waktu untuk bisa berproduksi. Peremajaan

tanaman perkebunan antara lain dilakukan pada tanaman kelapa 4.000

batang dan cengkeh 6.000 batang. Selain itu dilakukan pembibitan karet

sebanyak 7.500 batang. Dalam bidang perkebunan UPTD Perbibitan Tanaman

Perkebunan dan Kehutanan telah melakukan upaya pembuatan bibit antara

lain pelaksanaan pengelolaan kebun buah kelengkeng dan durian 4.217

batang.

Adapun kondisi JITUT Kabupaten Semarang dapat dilihat pada Tabel

berikut ini:

Tabel 2.98 Kondisi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN 2011 2012

1

Jumlah Jaringan Irigasi (unit) 2.046 2.046

a. Kondisi Baik (unit) 888 942

b. Kondisi Rusak (unit) 807 699

c. Telah Di Rehab / Dibangun (unit) 351 405

Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012

Di bidang peternakan realisasi program dan kegiatan adalah sebagai

berikut:

- Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan, dengan

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian/Perkebunan tahun

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 89

Kabupaten Semarang Tahun 2014

2012 mendukung penyusunan program penyuluh di 19 kecamatan,

penilaian angka kredit penyuluh untuk 23 orang dan temu usaha/teknologi

untuk pelaku utama dan pelaku usaha peternakan sebanyak 2 kali. Melalui

kegiatan ini pelayanan terhadap masyarakat yang berkaitan dengan

penyuluhan dapat terlaksana di kelompok ternak. Berikut ini adalah jumlah

kelas kelompok tani ternak yang di layani oleh penyuluh peternakan.

Tabel 2.99 Perkembangan Kelas Kelompok Ternak

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO KELAS/

KELOMPOK SAT

CAPAIAN THN 2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Pemula Klp 564 569 658 115,64

2 Lanjut Klp 30 35 123 351,43

3 Madya Klp 2 3 2 66,67

4 Utama Klp 0 0 0 0,00

Jumlah Klp 596 607 783 129,00

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012

Jumlah kelas kelompok Madya tidak ada peningkatan sehingga target

ditahun 2012 tidak tercapai. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan

indikator penilaian kelas kelompok di bidang pertanian sesuai Peraturan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pertanian Nomor 168/Per/SM.170/J/11/11 Tahun 2011 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani sehingga penerapan

penilaian kelas kelompok perlu penyesuaian baik secara administratif

maupun kemampuan kelompok hal ini yang menyebabkan belum

maksimalnya penilaian kelas kelompok dari lanjut ke kelas kelompok

Madya.

- Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Ternak, dengan

kegiatan: Pendataan Masalah Peternakan, Pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit menular ternak, Pemusnahan Ternak yang terjangkit

penyakit endemis, Pengawasan Perdagangan Ternak antar Daerah,

Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan Kesehatan Ternak,

Operasionalisasi UPTD Labkeswan dan Puskeswan. Pada program ini Dinas

Peternakan dan Perikanan melakukan pelayanan kesehatan hewan kepada

masyarakat di Kabupaten Semarang. Rincian capaian indikator pelayanan

kesehatan hewan dapat di lihat pada Tabel di bawah ini:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 90

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.100

Perkembangan Pelayanan Kesehatan Hewan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT

CAPAIAN

TAHUN 2011

2012

TARGET REALISASI %

1 Vaksinasi Ternak ekor 154.950 253.820 271.300 107

2 Pengobatan Ternak ekor 5.300 7.200 8.195 114

3 Pemeriksaan

Penyakit Ternak ekor 1.300 1.585 1.967 124

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012

Pelayanan kesehatan hewan mengalami peningkatan dan melampaui target

yang ditetapkan, hal ini disebabkan karena banyaknya permintaan

masyarakat untuk pelayanan tersebut, dan pelayanan tersebut didukung

tidak hanya dari dana APBD Kabupaten Semarang, namun juga berasal dari

Dana APBN, APBD Provinsi Jawa Tengah dan swadaya dari petugas

pelayanan kesehatan hewan.

- Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan kegiatan:

pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan,

pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar hasil produksi

peternakan, promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah,

penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternakan yang

dipasarkan, pengembangan usaha agribisnis peternakan. Program

peningkatan produksi hasil peternakan ini dilaksanakan untuk mendukung

pencapaian indikator kinerja bidang peternakan, rincian indikator capaian

kinerja bidang peternakan dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 2.101 Capaian Perkembangan Populasi dan Produksi Ternak

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT CAPAIAN

TAHUN 2011

2012

TARGET REALISASI %

POPULASI

1 Sapi potong ekor 57.888 58.411 61.560 105,39

2 Sapi perah ekor 37.278 37.700 39.017 103,49

3 Kerbau ekor 3.582 3.603 3.564 98,92

4 Kuda ekor 1.913 2.009 1.991 99,10

5 Kambing ekor 200.62 32.519 32.640 100,37

6 Domba ekor 203.463 204.631 204.733 100,05

7 Babi ekor 32.462 268.847 295.744 110,00

8 Kelinci ekor 28.165 28.074 28.560 101,73

9 Ayam petelur ekor 2.104.484 2.146.513 1.919.999 89,45

10 Ayam broiler ekor 12.759.865 12.733.142 12.935.664 101,59

11 Ayam buras ekor 1.612.693 1.644.541 1.955.527 118,91

12 Itik ekor 309.791 315.946 367.491 116,31

13 Puyuh ekor 297.108 303.047 300.168 99,05

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 91

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO URAIAN SAT CAPAIAN

TAHUN 2011

2012

TARGET REALISASI %

PRODUKSI

1 Daging sapi Kg 2.600.955 1.623.901 2.846.579 175,29

2 Daging kambing

Kg 343.779 315.600 318.639 100,96

3 Daging domba Kg 209.593 210.000 310.486 147,85

4 Daging Ayam

petelur Kg 2.460.980 2.163.685 2.544.841 117,62

5 Daging Ayam broiler

Kg 6.983.177 6.492.000 8.618.605 132,76

6 Daging ayam buras

Kg 767.945 699.600 878.486 125,57

7 Telur ayam ras butir 343.887.214 34.855.982 375.729.813 112,21

8 Telur ayam

buras butir 51.985.433 48.842.874 63.300.156 129,60

9 Telur Itik butir 11.507.200 10.615.771 13.235.069 124,67

10 Telur puyuh butir 37.642.026 38.329.343 37.971.326 99,07

11 Produksi susu liter 34.761.636 31.168.731 34.385.423 110,32

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012

Untuk capaian indikator kinerja populasi ada beberapa populasi yang tidak

mencapai target antara lain: populasi kerbau, kuda, ayam petelur dan

puyuh, untuk populasi kerbau dan kuda tidak mencapai target pada tahun

2012 dikarenakan ternak kerbau dan kuda merupakan jenis ternak yang

sulit untuk dilakukan rekayasa reproduksi dan bila dilakukan perekayasaan

reproduksi membutuhkan biaya yang mahal, sehingga masyarakat

melakukan pembiakan kerbau dan kuda secara alami dan tradisional hal ini

menyebabkan pertumbuhan populasinya belum bisa dikendalikan secara

baik, dan tidak mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2012, untuk

ternak ayam ras petelur dan burung puyuh menurun dari tahun 2011

dikarenakan biaya produksi untuk beternak unggas tersebut yang tidak

sebanding dengan harga jual telur sehingga para peternak tidak

menambah populasinya dan ada beberapa peternak burung puyuh dan

perusahaan ayam petelur yang menutup usahanya. Penurunan jumlah

populasi burung puyuh juga mempengaruhi produksi telur puyuh yang

tidak mencapai target pada tahun 2012. Keterlibatan masyarakat dalam

kegiatan peternakan di Kabupaten Semarang dapat di lihat dalam Tabel

berikut ini:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 92

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.102

Capaian Perkembangan Keterlibatan Masyarakat dalam Kegiatan Peternakan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SATUAN

CAPAIAN

TAHUN 2011

2012

TARGET REALISASI %

1 Peternak rakyat orang 251.476 272.941 275.856 101,07

2 Perusahaan Peternakan:

- Ayam petelur RTP 33 39 28 71,79

- Ayam pedaging RTP 6 4 6 150,00

- Sapi potong RTP 4 4 4 100,00

- Breeder RTP 3 3 3 100,00

- Babi RTP 18 18 17 94,44 Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012

Untuk capaian indikator kinerja keterlibatan masyarakat dalam kegiatan

peternakan pada tahun 2012 mengalami penurunan dari tahun 2011. Hal

ini karena biaya produksi untuk beternak unggas tersebut yang tidak

sebanding dengan harga jual telur sehingga ada beberapa perusahaan

peternak ayam petelur menutup usahanya. Hal ini juga terjadi pada para

pengusaha ternak babi di Kabupaten Semarang.

- Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, dengan

kegiatan: Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil

peternakan, Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar hasil

produksi peternakan, Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan

daerah, Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternakan

yang dipasarkan, Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan. Pada

program ini Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan penambahan los

kaki lima sebanyak 3 unit, penataan Pasar Hewan Ambarawa 1 paket,

operasionalisasi pasar hewan selama 1 tahun, promosi produk olahan

peternakan sebanyak 2 kali, pembinaan pengemasan olahan ternak untuk

60 orang pelaku usaha olahan ternak dan pemebrian bantuan ternak

domba pada kelompok tani ternak di Kabupaten Semarang. Dengan

program ini Dinas Peternakan dan Perikanan memfasilitasi dan melayani

kegiatan masyarakat dalam memasarkan ternaknya di Pasar Hewan

Ambarawa maupun memasarkan produk olahan hasil ternak.

- Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner, dengan kegiatan:

pengamanan produk hewan dan ikutannya, pengendalian penanggulangan

penyakit zoonosa dan peningkatan kesejahteraan hewan, operasionalisasi

UPTD RPH/RPU. Program ini dilaksanakan dalam rangka mendukung

pelayanan kemasyarakat yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan

masyarakat veteriner. Adapun rincian indikator pelayanan kesehatan hewan

pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 93

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.103

Perkembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT.

CAPAIAN

TAHUN 2011

2012

TARGET REALISASI %

1 Pemeriksaan Kualitas Susu sampel 525 525 525 100,00

2 Pemeriksaan Kualitas

Daging sampel 250 243 250 102,88

3 Uji Cemaran Mikroba Dan Risidu Antbiotik

sampel 140 150 152 101,33

Sumber : Distanbunhut dan Disnakan Kab. Semarang, 2012

2) Kehutanan

Capaian target indikator sasaran Urusan Kehutanan tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukan

keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan yang

mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan pelaksanaan Urusan

Kehutanan tahun 2012 terlihat dari capaian sebagai berikut:

Tabel 2.104

Capaian Indikator Urusan Kehutanan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

TAHUN 2011

2012

TARGET REALISASI %

1 Rehabilitasi Hutan dan

lahan kritis

% 24,20 20,40 52,17 255,76

2 Kontribusi sub sektor kehutanan terhadap PDRB

Rp. (Juta)

112.988,60 102.237,80 125.484,70 122,74

Sumber : Distanbunhut dan Disnakan Kab. Semarang, 2012

Sebagai upaya penanganan lahan kritis yang ada di Kabupaten

Semarang, UPTD Perbibitan dan Tanaman Kehutanan telah membuat

perbibitan tanaman keras dan buah-buahan antara lain jati 17 batang, suren

10.000 batang, alpokat 3.000 batang, petai 2.000 batang, cengkeh 2.000

batang dan jabon 2.500 batang. Perkembangan penanganan lahan kritis

tahun 2011 dan 2012 sebagaimana diperlihatkan dalam Tabel berikut ini:

Tabel 2.105 Penanganan Lahan Kritis

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SATUAN TAHUN 2011

TAHUN 2012

1 Lahan Kritis awal tahun Ha 14.669 13.094

2 Lahan kritis yang ditangani Ha 4.375 6.832

3 Laju penebangan hutan Ha/tahun 2.800 4.455

4 Lahan kritis akhir tahun (yang harus

ditangani) Ha 13.094 10.717

Sumber : Distanbunhut dan Disnakan Kab. Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 94

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Untuk mengembangkan nilai tambah kehutanan dan menertibkan

peredaran hasil hutan serta meminimalkan illegal logging telah dilaksanakan

berbagai kegiatan Aneka Usaha Kehutanan (AUK) seperti Tabel berikut:

Tabel 2.106

Aneka Usaha Kehutanan (AUK) Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SATUAN TAHUN 2011

TAHUN 2012

1 Bantuan Stup Madu unit 35 15

2 Bantuan Ekstraktor Madu unit 1 -

3 Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (SKSKB) yang dikeluarkan

dok 4.007 2.508

4 Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) kayu yang dikeluarkan

dok 1.750 2.608

5 Produksi Kayu Bulat Rakyat m³ 36.953 27.117 Sumber : Distanbunhut dan Disnakan Kab. Semarang, 2012

Terjadi penurunan SKSKB yang dikeluarkan dan kenaikan SKAU pada

tahun 2012, karena berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor:

P.30/Menhut-II/2012 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari

Hutan HAK, dalam Bab II pasal 4: Surat keterangan asal usul hasil hutan yang

berasal dari hasil hutan hak berupa: Nota Angkutan, Nota Angkutan

Penggunaan Sendiri dan SKAU. Sebelumnya SKSKB termasuk salah satu surat

keterangan asal usul hasil hutan yang berasal dari hasil hutan hak yang harus

dikeluarkan untuk penatausahaan hasil hutan.

Sebagai upaya untuk memberikan motivasi dan apresiasi sebagai upaya

peningkatan kemampuan petani, masyarakat desa dan petugas lapangan,

maka kelompok tani/kelompok usaha dan Petugas Lapangan pertanian,

perkebunan dan kehutanan telah diikutsertakan dalam berbagai kegiatan dan

lomba pada tahun 2012, dengan keberhasilan yang telah dicapai sebagai

Juara KEDUA dalam lomba Desa Peduli Kehutanan Tingkat Nasional, yaitu

Desa Regunung Kecamatan Tengaran.

3) Energi dan Sumber Daya Mineral

Capaian target indikator sasaran Urusan Energi dan Sumber Daya

Mineral tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang

menunjukkan keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan-

kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan pelaksanaan

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2012 seperti Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 95

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.107

Capaian Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN

2011

2012

TARGET REALISASI %

1 Rasio Ketersediaan Daya Listrik

% 100,00 100,00 100,00 100,00

2 Persentase Rumah Tangga Yang

Menggunakan Listrik

% 82,40 97,00 99,00 102,06

3 Pertambangan Tanpa

Ijin Unit 22 16 15 106,67

4 Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Terhadap

PDRB

Rp. (Juta)

16.293,53 16.050,50 17.617,91*) 109,77

5 Kontribusi Sekror

Listrik, Gas Dan Air Minum Terhadap PDRB

Rp. (Juta)

164.359,05 170.342,40 204.432,06*) 120,01

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan BPS, 2012, *) Angka sementara

a) Rasio ketersediaan daya listrik mencapai 100%, sama dengan target dan

capaian tahun lalu.

b) Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik mencapai 99% atau

melebihi target sebesar 97%. Jika dibandingkan dengan tahun lalu

mengalami peningkatan dari capaian sebesar 82,4%.

c) Pertambangan tanpa ijin dapat diturunkan mencapai 15 unit, melebihi

target sebesar 16 unit atau 106,67% jika dibandingkan dengan tahun lalu

mengalami penurunan 7 unit dari sebanyak 22 unit.

d) Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB

meningkat dibandingkan capaian tahu lalu.

e) Kontribusi Sektor Pertambangan dan penggalian terhadap PDRB dan

sektor listrik, gas dan air minum terhadap PDRB meningkat dari capain

tahun lalu.

4) Pariwisata

Capaian indikator kinerja Urusan Pariwisata tahun 2012 rata-rata

mencapai 103,45% dengan rincian sesuai Tabel berikut:

Tabel 2.108 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pariwisata

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN 2011

2012

TARGET REALISASI %

1 KunjunganWisata Org 1.172.409 1.062.054 1.279.850 120,51

2 Restoran/RumahMakan Unit 156 165 156 94,55

3 Hotel/Penginapan Hotel 217 263 228 86,69

4 Kontribusi Sektor Pariwisata

terhadap PDRB (Perdagangan, RM dan Akomodasi)

Rp

(juta) 2.537.697,20 2.489.912,90 2.790.311,37 112,06

Sumber: Dinas Porabudpar Kab. Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 96

Kabupaten Semarang Tahun 2014

a) Jumlah kunjungan wisata sebanyak tahun 2012 sebanyak 1.279.850

wisatawan, meningkat sebanyak 107.441 wisatawan dibanding tahun

2011 sebanyak 1.172.409 wisatawan dan melampaui target RPJMD

sebanyak 1.062.054 orang atau 120,51%. Jumlah kunjungan wisata

tersebut terdiri dari 1.276.228 wisatawan domestik dan 3.622 wisatawan

asing.

b) Jumlah kunjungan wisata ini berdampak langsung pada peningkatan

jumlah PAD dari retribusi tempat wisata tahun 2012 sebesar

Rp. 2.582.508.000,00, naik dari realisasi tahun 2011 sebesar

Rp. 1.687.658.200,00. Penerimaan retribusi dari tempat wisata terinci

sebagai berikut:

Tabel 2.109 Perkembangan Retribusi Tempat Wisata

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO OBYEK WISATA TAHUN

2011 2012 *)

1 Gedongsongo 1.143.290.000 1.777.325.000

2 Kolam Rendam Air Panas - 38.484.000

3 Retribusi Kendaran Masuk OW.Gedongsongo - 28.680.000

4 Pemandian Muncul 324.459.500 437.471.500

5 Sewa Kios Obyek Wisata Pemandian Muncul - 3.300.000

6 Retribusi Kendaran Masuk OW.Pemandian Muncul - 1.680.000

7 Bukit Cinta Brawijaya 94.934.500 145.933.500

8 Musium Palagan 51.735.000 87.801.000

9 Musium Kereta Api 7.250.000 -

10 Wanawisata Penggaron 6.106.980 -

11 Wanawisata Air Terjun Semirang 8.097.480 -

12 Wanawisata Umbul Songo 5.140.800 -

13 Langen Tirto Muncul 2.042.000 42.000

14 Kios Benteng Willem 18.101.940 -

15 The Fountain 1.500.000 5.700.000

16 Sewa Lahan Depo Ikan Muncul 25.000.000 56.091.000

17 Sewa Lapangan Olahraga - 2.840.000

Jumlah 1.687.658.200 2.582.508.000

Sumber : Dinas Porabudpar Kab. Semarang, *) s/d Desember 2012

c) Jumlah restoran dan rumah makan tahun 2012 sebanyak 156 unit, tidak

mengalami perubahan dibandingkan tahun 2011. Dibanding target RPJMD

sebesar 165 jumlah restoran dan rumah makan masih 94,55% dari

target.

d) Jumlah hotel/penginapan tahun 2012 sebanyak 228 buah dari target

RPJMD 263 buah atau baru mencapai 86,69%. Tidak tercapainya target

ini karena adanya kebijakan dengan keluarnya Peraturan Bupati

Semarang Nomor 53 Tahun 2011 pada Bab III pasal 3 s/d pasal 5

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 97

Kabupaten Semarang Tahun 2014

tentang pengendalian atau pembatasan pendirian hotel melati, karaoke

dan panti mandi uap di kawasan Bandungan.

Tabel 2.110 Perkembangan Tingkat Hunian Hotel

Tahun 2011-2012

NO KECAMATAN

TAHUN 2011 TAHUN 2012

JUMLAH JUMLAH

HOTEL KAMAR TAMU HOTEL KAMAR TAMU

1 Getasan 90 708 147.954 90 708 71.636

2 Tengaran 0 0 0 1 30 7.278

3 Tuntang 1 37 3.998 1 37 4.516

4 Ambarawa 8 121 25.284 8 145 44.662

5 Bandungan 98 2.449 517.484 109 2.698 535.034

6 Bawen 2 44 9.194 2 44 9.234

7 Bergas 8 230 48.064 8 324 66.660

8 Ungaran Barat 8 186 39.240 9 213 44.048

Jumlah 215 3.775 791.218 228 4.199 783.068

Sumber : Dinas Porabudpar Kab. Semarang, *) s/d Desember 2012

5) Kelautan dan Perikanan

Capaian indikator kinerja Urusan Perikanan dan Kelautan Tahun 2012

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.111

Capaian Indikator Kinerja Urusan Perikanan Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN 2011

2012

TARGET REALISASI %

1 Produksi perikanan Budidaya Ton 1.877 2.808 2.811 100,11

2 Produksi perikanan tangkap Ton 1.218 1.236,20 1.236,31 100,01

3 Konsumsi ikan Kg/

kapita 13,44 18,26 18,26 100,00

4 Cakupan binaan kelompok

nelayan Klp 38 36 36 100,00

5 Kontribusi sub sektor Perikanan terhadap PDRB

Rp. (Juta)

21.137,60 23.083,10 23.475,30 101,70

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012

Pada tahun 2012 produksi perikanan budidaya, produksi perikanan

tangkap, konsumsi ikan, cakupan binaan kelompok tani dan kontribusi

terhadap PDRB mengalami kenaikan dibanding tahun 2011 dan mencapai

target yang ditetapkan pada RPJMD tahun 2012.

Program-progam yang dilakukan untuk peningkatan dan pengembangan

bidang perikanan adalah sebagai berikut:

a) Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Program Pengembangan Budidaya Perikanan yang dilaksanakan pada

Tahun 2012 ditujukan untuk meningkatkan produksi benih ikan baik di

Unit Pembenihan Rakyat (UPR) maupun Balai Benih Ikan (BBI) dan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 98

Kabupaten Semarang Tahun 2014

peningkatan produksi budidaya ikan, perkembangan produksi perikanan

budidaya tahun 2011-2012 seperti dalam Tabel berikut ini:

Tabel 2.112 Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya

Kabupaten Semarang Tahun 2011-212

NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN

2011

2012

TARGET REALISASI %

1 Jumlah produksi benih UPR unit 23.577.675 25.935.443 52.723.000 203,29

2 Jumlah produksi benih Ikan Hias

ekor 556.600 612.260 3.320.291 542,30

3 Jumlah BBI Unit 2 2 2 100,00

4 Jumlah produksi benih BBI ekor 1.418.890 1.560.779 1.600.000 102,51

5 Produksi ikan di kolam ton 1.472 2.022 2.023 100,05

6 Produksi ikan di karamba apung

ton 150 206 206,80 100,39

7 Produksi ikan di karamba

tancap

ton 421 580 581,96 100,34

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012

b) Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Program Pengembangan Perikanan Tangkap dilaksanakan dalam

mendukung peningkatan produksi perikanan tangkap di Kabupaten

Semarang, pada program ini Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan

pembinaan pada nelayan di perairan umum Rawa Pening untuk

melakukan penangkapan yang ramah lingkungan, selain pembinaan juga

diberikan bantuan alat penangkapan yang ramah lingkungan, selain itu

Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan bantuan alat pengolah

enceng gondok pada 7 kelompok nelayan yang memiliki ternak sebagai

pakan ternak alternatif, pemberian bantuan ini bertujuan untuk

mengurangi enceng gondok di Rawa Pening. Adapun rincian capaian

kinerja penangkapan ikan di Rawa Pening dapat dilhat pada Tabel di

bawah ini:

Tabel 2.113 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap

Kabupaten Semarang Tahun 2011-212

NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN 2011

2012

TARGET REALISASI %

1 Produksi perikanan tangkap ton 1.218 1.236,20 1.236,31 100,01

2 Cakupan binaan kelompok nelayan

kelp 36 36 36 100,00

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 99

Kabupaten Semarang Tahun 2014

c) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

Program ini dilakukan dengan kegiatan pengembangan kapasitas tenaga

penyuluh perikanan. Pada kegiatan ini dilaksanakan penyusunan program

penyuluh perikanan di 18 kecamatan, penilaian angka kredit penyuluh

untuk 17 orang. Melalui kegiatan ini pelayanan terhadap masyarakat yang

berkaitan dengan penyuluhan dapat terlaksana di kelompok pembudidaya

ikan dan nelayan penangkapan ikan. Berikut ini adalah jumlah kelas

kelompok tani ikan yang dilayani oleh penyuluh perikanan pada tahun

2012. Perkembangan kenaikan kelas kelompok perikanan tahun 2011-

2012 seperti dalam Tabel berikut ini:

Tabel 2.114

Perkembangan Kenaikan Kelas Kelompok Perikanan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO KELAS

KELOMPOK SATUAN

CAPAIAN TAHUN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1. Pemula kelompok 232 232 292 125,86

2. Lanjut kelompok 31 48 37 77,08

3. Madya kelompok 1 2 2 100,00

4. Utama kelompok 0 0 0 0,00

Jumlah 264 282 331 117,38 Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012

Jumlah kelas kelompok Lanjut tidak dapat memenuhi target ditahun 2012

karena adanya perubahan indikator penilaian kelas kelompok sesuai

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan R.I Nomor Kep.14/MEN/2012

Tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan

Pelaku Utama Perikanan

d) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Pada program ini tahun 2012 melakukan kegiatan pembinaan kepada 16

kelompok pengolah dan pemasaran hasil perikanan, dan juga

memberikan bantuan alat pengolahan hasil perikanan pada 8 kelompok

dan alat pemasaran ikan pada 8 kelompok, selain itu Dinas Peternakan

dan Perikanan juga mengikuti kegiatan promosi pada acara pameran

pembangunan di Kabupaten Semarang untuk memperkenalkan produk-

produk hasil olahan perikanan. Jangkauan pemasaran perikanan antara

lain di Boyolali, Semarang, dan Magelang.

6) Perdagangan

Capaian indikator kinerja Urusan Perdagangan Tahun 2012 adalah

sebagai berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 100

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.115

Capaian Indikator Urusan Perdagangan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Ekspor bersih perdagangan US $ 000 242.222,98 257.737.477 315.057.524 122

2 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

% 29,24 53,14 85,88 161,5

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag, 2012

a) Nilai Ekspor tahun 2012

Nilai ekspor pada Tahun 2012 di Kabupaten Semarang mencapai

US$ 315.057.524 ribu melebihi target sebesar US$ 57.320.087 atau 122%

dan mengalami kenaikan sebesar US$ 72.834.544 dari nilai tahun 2011

dengan capaian nilai ekspor sebesar US$ 244.222,98 peningkatan ini

dikarenakan:

(1) Permintaan pasar di negara tujuan ekspor.

(2) Pertambahan negara tujuan ekspor yaitu Republik Czech, Romania,

Yunani, Croasia, Maroko, Nigeria, Chilie, Peru, Uruguay, Papua

Nuginie dan Mauritius.

(3) Bertambahnya pengusaha baru di Kabupaten Semarang yang

melakukan kegiatan ekspor.

(4) Peningkatan kesadaran dan kesediaan pelaku ekspor untuk

melaksanakan pelaporan kegiatan ekspor.

Komoditi ekspor utama terdiri dari mebel/kayu olahan, plastik, tekstil dan

produk tekstil, sepatu serta kerajinan dengan tujuan ekspor ke Belgia,

USA, Italia, Australia, Inggris, India, Jerman, Taiwan, Brasil, Jepang,

Malaysia, Philipina, Myanmar, Bangladesh, Singapura, Korea, Norwegia,

Denmark dan Swedia.

b) Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal

Jumlah pedagang pasar di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebanyak

8.350 pedagang dengan sebaran sebagai berikut:

Tabel 2.116

Jumlah Pedagang Pasar Kabupaten Semarang Tahun 2012

NO JENIS PASAR

JUMLAH PEDAGANG

TOTAL KIOS LOS LESEHAN

PEDAGANG

PAGI PKL

1 Kelas I 706 2.443 313 561 81 4.104

2 Kelas II 487 2.211 304 122 43 3.167

3 Kelas III 309 619 151 - - 1.079

JUMLAH 1.502 5.273 768 683 124 8.350

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 101

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Dari jumlah tersebut yang menjadi binaan sampai dengan tahun 2012

telah mencapai 85,88%.

Selain berdasarkan capaian dalam indikator kinerja Urusan Perdagangan

dalam RPJMD. Keberhasilan Pembangunan di Urusan Perdagangan tahun

2011 dapat dilihat dari capaian sebagai berikut:

a) Perkembangan Penerbitan Ijin Usaha Perdagangan

Jumlah penerbitan SIUP di Kabupaten Semarang dari Tahun 2004 sampai

dengan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.117

Jumlah Penerbitan SIUP Kabupaten Semarang Tahun 2004-2012

GOLONGAN SIUP

TAHUN

SD

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012*)

Kecil 5.691 546 509 421 892 431 560 417 465

Menengah 453 32 60 47 29 30 50 34 37

Besar 74 25 25 20 12 25 23 21 12

JUMLAH 6.218 603 594 488 933 486 633 472* 514

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag, 2012 *) data sampai dengan bulan November 2012

Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa selama tahun 2012

penerbitan SIUP mencapai 514 lembar ijin, naik sejumlah 42 lembar ijin

atau sebesar 8,89 %.

b) Perpasaran

Pada tahun 2011, jumlah pasar tradisional yang dimiliki Pemerintah

Kabupaten Semarang adalah sejumlah 33 pasar tradisional yang tersebar

diseluruh Kabupaten Semarang. Sedangkan jumlah toko modern dan

minimarket, sampai dengan Tahun 2009 tercatat sejumlah 75 unit.

Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan terbukanya

peluang investasi di Kabupaten Semarang dan era perdagangan global.

Hal ini juga ditunjang dengan adanya perubahan pola hidup, tingkat

kesejahteraan masyarakat dan perilaku konsumen.

Merebaknya toko modern dan kemungkinan kehadiran pasar modern

nantinya dikhawatirkan akan mengancam eksistensi pasar tradisional.

Disamping adanya ancaman dari kehadiran toko dan pasar modern,

kondisi pasar tradisional di Kabupaten Semarang pun sudah sangat

memprihatinkan apalagi dengan rata-rata usia pasar tradisional di atas 30

tahun.

Pemerintah Kabupaten Semarang telah melaksanakan revitalisasi dan

pembangunan pasar-pasar tradisional. Revitalisasi disini merupakan

upaya Pemerintah Kabupaten Semarang untuk memvitalkan kembali

pasar tradisional yang mengalami kemunduran dengan mengembangkan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 102

Kabupaten Semarang Tahun 2014

potensi pasar sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas

pelayanannya.

7) Perindustrian

Capaian indikator kinerja Urusan Perindustrian Tahun 2012 adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.118

Capaian Indikator Kinerja Urusan Perindustrian Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Rp (juta)

5.275.113,50 5.542.975,10 5.914.249,62 106,70

2 Pertumbuhan industri % 5,44 5,64 2,60 46,10

3 Cakupan bina kelompok pengrajin

% 29,24 45,90 39,30 85.62

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag,

Atas capaian indikator kinerja Urusan Perindustrian seperti tersebut

diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB tahun 2012 sebesar

Rp. 5.914.249.620.000,00, melebihi target RPJMD tahun 2012 sebesar

Rp. 5.542.975.100.000,00. Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

tahun 2012 ini juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

tahun 2011 sebesar Rp. 5.275.113.500.000,00. Kenaikan PDRB ini,

menunjukan adanya pertumbuhan ekonomi dari sektor industri, yang

diharapkan dapat berdampak kepada peningkatan perekonomian dan

daya beli masyarakat.

b) Pertumbuhan Industri

Pertumbuhan industri di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebesar 2,48%

lebih rendah dari target RPJMD tahun 2012 sebesar 5,64%. Penurunan ini

disebabkan karena pada realisasinya persyaratan untuk memperoleh ijin

(Tanda Daftar Industri (TDI)) pelaku IKM harus memiliki HO dan untuk

memiliki HO harus memiliki IMB. Bagi industri tertentu (misal : mebel,

tahu) harus memiliki UKL/UPL yang biayanya relatif mahal.

c) Cakupan Bina Kelompok Pengrajin

Jumlah industri kecil tahun 2012 sebesar 1.605 unit, dibandingkan

dengan tahun 2011 sebanyak 1.564 unit, jumlah tersebut mengalami

kenaikan sebesar 41 unit (2,6%). Dari jumlah tersebut baru 39,3% yang

memperoleh binaan dari Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Semarang atau hanya mencapai 91,40% dari

target 43% Kelompok Pengrajin yang memperoleh binaan. Penyebab

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 103

Kabupaten Semarang Tahun 2014

tidak tercapainya target ini disebabkan keterbatasan anggaran. Meskipun

tidak mencapai target yang ditetapkan diharapkan pembinaan terhadap

kelompok pengrajin ini dapat membawa dampak yang cukup signifikan

dalam kemandirian pengrajin dalam berwirausaha, yang selanjutnya

dapat merangsang tumbuhnya pengrajin-pengrajin lainnya.

8) Transmigrasi

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Ketenagakerjaan disajikan

dalam Tabel berikut:

Tabel 2.119

Capaian Indikator Kinerja Urusan Transmigrasi Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT. CAPAIAN

2011 TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Transmigrasi Swakarsa % - 38,46 - -

2 Transmigrasi Umum KK 26 45 20 44,45 Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012

Kinerja urusan transmigrasi diukur dari indikator persentase transmigrasi

swakarsa yang ada. Tetapi pada tahun 2011 transmigrasi swakarsa

pelaksanaannya tidak dapat terealisasi. Hal ini disebabkan setelah diadakan

penjajagan di lokasi yang pada awalnya telah direncanakan, ternyata masih

dalam sengketa, sehingga tidak jadi diberangkatkan dan selanjutnya alokasi

anggaran dialihkan ke transmigrasi umum.

Pada tahun 2012 transmigrasi umum ditargetkan 45% dengan

memberangkatkan transmigran sebanyak 45 KK, sedangkan realisasinya

sebesar 20 KK untuk 3 lokasi, dibanding tahun 2011 ada penurunan jumlah

transmigrasi yang diberangkatkan.

Perbandingan animo dan jumlah pendaftar transmigrasi Kabupaten

Semarang disajikan dalam gambar berikut:

Gambar 2.5 Jumlah Animo dan Pendaftar Calon Transmigrasi

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 104

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Dengan melihat Tabel dan Gambar diatas bahwa jumlah animo calon

transmigrasi pada tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun 2011,

hal ini dibuktikan bahwa animo/minat masyarakat untuk mengikuti

transmigrasi sangat tinggi. Sedangkan bila dilihat dari jumlah pendaftar

mengalami penurunan dibanding tahun 2011, hal ini karena quota dari

pemerintah sangat terbatas sehingga calon transmigrasi yang sudah

mendaftarkan di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak

terakomodir semua untuk diberangkatkan.

Adapun beberapa capaian dalam urusan transmigrasi yang telah

dilaksanakan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:

a) Telah dilaksanakannya MoU/Kerja sama antar daerah bidang

ketransmigrasian dengan 4 Provinsi 5 Kabupaten yaitu:

(1) Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Sigi dan Donggala;

(2) Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten OKI;

(3) Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Toraja Utara;

(4) Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Kapuas.

b) Pada Tahun 2012 ini telah mengirimkan 20 KK Transmigrasi Umum di 3

(tiga) lokasi transmigrasi yaitu Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten

Donggala, Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten OKI dan Provinsi

Kalimantan Tengah Kabupaten Kapuas, dibanding dengan tahun 2011

bahwa pengiriman ketempat tujuan transmigrasi mengalami kenaikan

yaitu dari 2 lokasi menjadi 3 Lokasi.

c) Sebelum penempatan transmigrasi, terlebih dahulu dilakukan penjajagan,

survey/cek lokasi penempatan serta ada pemberian bekal transmigran

berupa bibit dan peralatan pertanian serta uang saku, sedangkan di lokasi

penempatan transmigran masih mendapatkan bantuan bibit dan jaminan

hidup selama 1 (satu) tahun. Setelah penempatan transmigrasi diadakan

evaluasi dan monitoring untuk mengetahui apakah hak-hak transmigran

sudah diberikan atau belum.

3. Aspek Daya Saing Daerah

Pada tahun 2012 Survey Daya Saing Daerah Kabupaten Semarang

berdasarkan hasil ada-tidaknya kesenjangan Daya Tarik Investasi Antar Kabupaten/

Kota. Indikator Daya Tarik Investasi dapat ditunjukkan dengan beberapa kelompok

indikator yaitu sebagaimana Tabel di bawah ini:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 105

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.120

Indikator Daya Tarik Investasi Kabupaten Semarang Tahun 2012

NO INDIKATOR SKOR RANKING

1 Rerata Penilaian Daya Tarik Investasi 7,75 2

2 Penilaian Pembangunan dan Perawatan

Infrastruktur 4,00

33

3 Konsistensi Perilaku Pejabat Pemerintah 2,50 33

4 Kebutuhan terhadap Biaya Tidak Resmi 4,75 29

5 Rencana Perluasan Usaha 3,80 29

6 Kesesuaian Kinerja Investasi Dengan Harapan 5,50 22

7 Jumlah Regulasi yang menghambat investasi 10 3

8 Efisiensi Proses Layanan Perijinan 8,5 10

9 Rerata Kualitas Layanan Pra-Investasi 4,74 16

10 Rerata Penggunaan Layanan Pasca-Investasi 2,32 28

11 Kepuasan Pengusaha terhadap Kinerja Kabupaten/Kota

10 2

12 Kapasitas Petugas Pelayanan dan Perijinan Investasi

8,50 12

13 Pertumbuhan Kredit Modal Kerja (Bank Indonesia) 3,94 26

14 Pertumbuhan Kredit Investasi (Bank Indonesia) 5,13 16

15 Pertumbuhan Biaya Modal (BPMD Jateng) 3,29 13

Rata-rata 5,16 22

Sumber : BPMD Provinsi Jawa Tengah, 2012

Dengan melihat Tabel di atas bahwa indikator rata-rata Kabupaten Semarang

dalam peringkat daya tarik investasi adalah 5,16 artinya tidak banyak kesenjangan

daya tarik investasi antar Kabupaten/Kota. Kabupaten Semarang pada tahun 2012

masuk dalam peringkat ke 22 dari seluruh Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah.

a. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur.

Fasilitas wilayah atau infrastruktur menunjang daya saing daerah dalam

hubungannya dengan ketersediaannya (availability) yang mendukung aktivitas

ekonomi daerah di berbagai sektor di daerah dan antar wilayah.

Secara kewilayahan, kecamatan-kecamatan di Kabupaten Semarang

memiliki kondisi, potensi dan permasalahan yang berbeda-beda, dimana

dipengaruhi oleh kondisi sumberdaya ekonomi yang tidak sama. Sumberdaya

ekonomi yang paling mendasar adalah letak geografis dan sumberdaya alam.

Terdapat beberapa kecamatan yang secara geografis terletak pada jalur

perekonomian regional seperti pada jalur jalan Semarang-Solo dan Semarang-

Yogyakarta yang tentunya lebih memberikan peluang perkembangan ekonomi

lokal dibandingkan dengan kecamatan yang tidak dilalui jalur ekonomi regional

seperti Kecamatan Bancak dan Kecamatan Kaliwungu. Demikian pula dengan

daerah yang memiliki sumberdaya alam melimpah misalnya tanah subur dan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 106

Kabupaten Semarang Tahun 2014

sumberdaya air mencukupi relatif lebih berkembang daripada daerah yang

sumberdaya alamnya terbatas. Hal ini dapat dilihat pada daerah di bagian barat

Kabupaten Semarang cenderung lebih produktif dibanding dengan daerah di

bagian timur wilayah seperti Kecamatan Bancak, Bringin dan Suruh.

Oleh karena itu fasilitas wilayah/infrastruktur guna mendukung aktifitas

ekonomi daerah di Kabupaten Semarang berkaitan adalah:

1) Fasilitas Perhubungan

a) Kondisi ketersediaan sarana jalan dalam memberi akses tiap kendaraan,

sebagaimana Tabel berikut :

Tabel 2.121 Capaian Indikator Kinerja Ketersediaan Sarana Jalan

Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT CAPAIAN

2011

2012

TARGET REALISASI %

1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

% 32,87 45 49,38 109,73

2 Rasio jaringan irigasi

dalam kondisi baik % 26,38 56,05 26,71 47,65

3 Jalan penghubung dari

ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman

penduduk (minimal dilalui roda 4)

% 54,70 60 100 166,67

4 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (kecepatan kend> 40

km/jam)

% 35,74 60 49,38 82,3

5 Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran

pembuangan air (lebar> 1,5 m)

% 22,49 19 23 1,21

6 Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran

air tidak tersumbat

% 53,61 61 61 100

7 Luas irigasi Kabupaten

dalam kondisi baik % 35,81 50,69 39,94 78,79

Sumber: DPU Kabupaten Semarang, 2012

b) Status dan panjang jalan Kabupaten Semarang, sebagaimana Tabel

berikut:

Tabel 2.122

Status dan Panjang Jalan Kabupaten Semarang

STATUS JALAN PANJANG(Km)

Jalan Nasional 47,55

Jalan Provinsi 82,51

Jalan Kabupaten : 733,62

- Jalan Perkotaan (Ungaran, Bergas, Ambarawa) – 144Ruas - Jalan Non Perkotaan - 102 Ruas

172,50 560,12

Jalan Poros Desa 715

Jumlah Total 1.578,68 Sumber: DPU Kabupaten Semarang, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 107

Kabupaten Semarang Tahun 2014

c) Target dan realisasi kondisi jalan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012,

sebagaimana table berikut :

Tabel 2.123 Target dan Realisasi Kondisi Jalan

Kabupaten Semarang Tahun 2011 -2012

KONDISI REALISASI 2011

(%)

TARGET 2012

(Km)

REALISASI 2012

(Km) %

Baik 32,87 459,286 362,23 49,38

Sedang 30,38 118,204 262,85 35,83

Rusak 36,85 156,13 108,54 14,39

Jumlah 100,00 733,62 733,62 100,00 Sumber: DPU Kabupaten Semarang, 2012

(i) Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman

penduduk (minimal dilalui roda 4) mencapai 100,00% atau 166,67%

melebihi target sebesar 60,00%, dan meningkat jika dibandingkan

dengan tahun lalu dari capaian sebesar 54,70%;

(ii) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (kecepatan kendaraan

>40) mencapai 49,38% atau di bawah target sebesar 60,00% namun

meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 35,74%;

(iii) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan

air (lebar >1,5m) mencapai 23% di atas target sebesar 19% dan

meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu dari capaian sebesar

22,49%.

2) Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), yang mana capaian

indikatornya sebagai berikut:

Tabel 2.124 Capaian Indikator Ketaatan terhadap RTRW

Kabupaten Semarang Tahun 2011 -2012

NO URAIAN SAT CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan

% 50,00 57,00 55,00 96,00

2 Luas wilayah produktif Ribuan Ha

43,09 43,34 43,597 105,00

3 Luas Wilayah industri Ha 1.657,00 1.723 1.677 97,00

4 Luas wilayah

kebanjiran(Perkotaan) Ha 0,22 0,18 0,6 30,00

5 Luas wilayah kekeringan Ha 4.125,00 4.107 4.100 100,20

6 Luas wilayah perkotaan Ha 8.524,29 8.604,29 8.560 99,40

Sumber: DPU dan Bappeda Kabupaten Semarang, 2012

a) Rasio bangunan ber-IMB persatuan bangunan

Capaian rasio bangunan ber-IMB tahun 2011 sekitar 55,00%, atau 96,00%

sedikit lebih rendah dari target RPJMD tahun 2012 dan meningkat 10,00%

jika dibanding tahun 2010 sebesar 50,00%. Hal ini menunjukkan semakin

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 108

Kabupaten Semarang Tahun 2014

tingginya kesadaran masyarakat mematuhi regulasi pendirian bangunan

dan semakin membaiknya pelayanan yang diberikan pemerintah daerah.

b) Luas Wilayah Produktif

Capaian luas wilayah produktif tahun 2012 sebesar 43.597 Ha, atau

105,00% lebih tinggi target RPJMD dan meningkat jika dibanding tahun

2011 dari capaian sebesar 43.090 Ha. Meningkatnya lahan produktif ini

kemungkinan terjadi karena keberhasilan program penanganan lahan kritis.

c) Luas Wilayah Industri

Luas wilayah industri tahun 2012 mencapai 1.677 Ha, atau 97% dari

target RPJMD dan mengalami peningkatan 20 Ha jika dibanding dengan

realisasi tahun 2011 seluas 1.657 Ha.

d) Luas Wilayah Kebanjiran

Luas wilayah kebanjiran di wilayah perkotaan tahun 2012 seluas 0,6 Ha,

atau tidak sesuai target tahun 2012 dan mengalami peningkatan jika

dibandingkan tahun 2010, yakni 0,22 Ha. Kondisi ini karena banyak

terjadinya bencana banjir pada tahun 2012 karena fenomena curah hujan

tinggi yang terjadi secara makro.

e) Luas Wilayah Kekeringan

Luas wilayah kekeringan mengalami kondisi yang relatif stagnan baik jika

dilihat dari target tahun 2012, realisasi tahun 2011 dan realisasi tahun

2012, yakni seluas sekitar 4.100 Ha.

f) Luas Wilayah Perkotaan

Luas wilayah perkotaan tahun 2012 seluas 8.560 Ha, atau 99,4% dengan

target dan selain itu jika dibandingkan tahun 2011 luas wilayah perkotaan

8.524,29 Ha, mengalami kenaikan seluas sekitar 36 Ha.

3) Fasilitas jenis dan jumlah bank dan cabang; jenis, kelas dan jumlah restoran

serta jumlah, kelas dan jumlah penginapan/hotel.

a) Fasilitas jenis, jumlah bank dan cabang di Kabupaten Semarang pada

tahun 2011-2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.125 Jumlah BUMD, Perbankan Daerah dan Lembaga Keuangan

Daerah di Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN TAHUN

2011 2012

A. Jumlah Perbankan

1 Persero (BUMN)

a. BRI ( Kantor Cabang) 1 1

b. BNI 1 1

c. BANK MANDIRI 1 1

d. BTN

1 1

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 109

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO URAIAN TAHUN

2011 2012

2 Swasta Nasional Devisa

- BCA 1 1

- Bank CIMB Niaga 1 1

- Bank OCBC NISP 1 1

- Bank Danamon 1 1

- Bank Mu'amalat 1 1

- Bank Mayapada 1 1

- BII 1 1

- Bank Saudara 1 1

3 Swasta Nasional Non Devisa

- BTPN 1 1

- BRI Syariah 1 1

- Bank Pundi Indonesia 1 1

- BNI Syariah

1

- Mandiri Syariah

1

4 Bank Campuran

- Bank ANZ Panin 1 1

5 Bank Asing 0 0

6 Bank Pembangunan Daerah

- Bank Jabar Banten 1 1

- Bank Jateng (kantor Cabang) 1 1

7 Milik Pemerintah Daerah

1. PD BPR BKK Ungaran 1

- Kantor Pusat

1

- Kantor Cabang

9

B.

Lembaga Non Perbankan

1 Modal Ventura 0 1

2 Lembaga Keuangan Mikro

a. LKD 208 208

b. LKK 27 27

c. PD BKK Susukan 1

- Kantor Pusat

1

- Kantor Cabang

5

d. BKPD 1 1

e. BKD (Badan Kredit Desa) 15 15

f. LPED (Lembaga Pemberdayaan

Ekonomi Daerah) 1 1

Sumber : Bag. Perekonomian SETDA Kabupaten Semarang, 2012

b) Fasilitas jenis, kelas dan jumlah restoran serta jenis, kelas dan jumlah

penginapan/hotel dapat dilihat dari capaian indikator kinerja Urusan

Pariwisata tahun 2012 rata-rata mencapai 103,45% dengan rincian sesuai

Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 110

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.126

Capaian Indikator Kinerja Urusan Pariwisata Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO URAIAN SAT CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Kunjungan Wisata Org 1.172.409 1.062.054 1.279.850 120,51

2 Restoran/Rumah Makan Unit 156 165 156 94,55

3 Hotel/Penginapan Hotel 217 263 228 86,69

4 Kontribusi Sektor Pariwisata

terhadap PDRB (Perdagangan, RM dan Akomodasi)

Rp

(juta)

2.537.697,20 2.489.912,90 2.790.311,37 112,06

Sumber: Dinas Porabudpar Kab. Semarang, 2012

(1) Jumlah kunjungan wisata tahun 2012 sebanyak 1.279.850 wisatawan,

meningkat sebanyak 107.441 wisatawan dibanding tahun 2011

sebanyak 1.172.409 wisatawan dan melampaui target RPJMD

sebanyak 1.062.054 orang atau 120,51%. Jumlah kunjungan wisata

tersebut terdiri dari 1.276.228 wisatawan domestik dan 3.622

wisatawan asing.Jumlah kunjungan wisata ini berdampak langsung

pada peningkatan jumlah PAD dari retribusi tempat wisata tahun 2012

sebesar Rp. 2.582.508.000,00, naik dari realisasi tahun 2011 sebesar

Rp. 1.687.658.200,00. Penerimaan retribusi dari tempat wisata terinci

sebagai berikut:

Tabel 2.127

Perkembangan Retribusi Tempat Wisata Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO OBYEK WISATA TAHUN

2011 2012 *)

1 Gedongsongo 1.143.290.000 1.777.325.000

2 Kolam Rendam Air Panas - 38.484.000

3 Retribusi Kendaran Masuk OW.Gedongsongo - 28.680.000

4 Pemandian Muncul 324.459.500 437.471.500

5 Sewa Kios Obyek Wisata Pemandian Muncul - 3.300.000

6 Retribusi Kendaran Masuk OW.Pemandian Muncul - 1.680.000

7 Bukit Cinta Brawijaya 94.934.500 145.933.500

8 Musium Palagan 51.735.000 87.801.000

9 Musium Kereta Api 7.250.000 -

10 Wanawisata Penggaron 6.106.980 -

11 Wanawisata Air Terjun Semirang 8.097.480 -

12 Wanawisata Umbul Songo 5.140.800 -

13 Langen Tirto Muncul 2.042.000 42.000

14 Kios Benteng Willem 18.101.940 -

15 The Fountain 1.500.000 5.700.000

16 Sewa Lahan Depo Ikan Muncul 25.000.000 56.091.000

17 Sewa Lapangan Olahraga - 2.840.000

Jumlah 1.687.658.200 2.582.508.000

Sumber : Dinas Porabudpar Kab. Semarang, *) s/d Desember 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 111

Kabupaten Semarang Tahun 2014

(2) Jumlah restoran dan rumah makan tahun 2012 sebanyak 156 unit,

tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2011. Dibanding

target RPJMD sebesar 165 jumlah restoran dan rumah makan masih

94,55% dari target.

(3) Jumlah hotel/penginapan tahun 2012 sebanyak 228 buah dari target

RPJMD 263 buah atau baru mencapai 86,69%. Tidak tercapainya

target ini karena adanya kebijakan dengan keluarnya Peraturan Bupati

Semarang Nomor 53 Tahun 2011 pada Bab III pasal 3 s/d pasal 5

tentang pengendalian atau pembatasan pendirian hotel melati, karaoke

dan panti mandi uap di kawasan Bandungan.

Tabel 2.128

Perkembangan Tingkat Hunian Hotel Tahun 2011-2012

NO KECAMATAN

TAHUN 2011 TAHUN 2012

JUMLAH JUMLAH

HOTEL KAMAR TAMU HOTEL KAMAR TAMU

1 Getasan 90 708 147.954 90 708 71.636

2 Tengaran 0 0 0 1 30 7.278

3 Tuntang 1 37 3.998 1 37 4.516

4 Ambarawa 8 121 25.284 8 145 44.662

5 Bandungan 98 2.449 517.484 109 2.698 535.034

6 Bawen 2 44 9.194 2 44 9.234

7 Bergas 8 230 48.064 8 324 66.660

8 Ungaran Barat 8 186 39.240 9 213 44.048

Jumlah 215 3.775 791.218 228 4.199 783.068

Sumber : Dinas Porabudpar Kab. Semarang, *) s/d Desember 2012

4) Fasilitas Lingkungan Hidup

Melalui kegiatan penyediaan sarana air bersih dan optimalisasi sarana air

bersih, telah meningkatkan persentase penduduk berakses air minum pada

tahun 2012 sebesar 71,18% naik dibanding tahun 2011 sebesar 60,21%, angka

ini hampir mencapai target 2012 yaitu 71,20%.

5) Fasilitas Komunikasi dan Informatika

Dalam mendukung perkembangan ekonomi daerah di Kabupaten Semarang

maka fasilitas komunikasi dan informatika sangat berpengaruh. Adapun

indikatornya dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 2.129

Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

1 Jumlah jaringan komunikasi

unit 76 100 97 97,00

2 Jumlah surat kabar nasional/ lokal

buah 15 12 15 125,00

3 Jumlah penyiaran radio/TV lokal

buah 14 9 14 155,56

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 112

Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN CAPAIAN

2011

TAHUN 2012

TARGET REALISASI %

4 Web Site milik

pemerintah daerah

Sub

domain 30 30 25 83,33

Sumber: Sekretariat Daerah Kab. Semarang, 2012

a) Jumlah jaringan komunikasi tahun 2012 mencapai 97 unit, di bawah target

tahun 2012 sebanyak 100 unit, dan meningkat dibandingkan realisasi tahun

2011 sebanyak 76 unit.

b) Di bidang komunikasi dan informatika, telah dilakukan pendataan jumlah

menara telekomunikasi yang ada di Kabupaten Semarang dengan

menyusun Audit Menara Telekomunikasi, selanjutnya disusun regulasi

tentang menara telekomunikasi yang mengacu pada SKB. Dengan

meningkatnya jumlah jaringan komunikasi ini diharapkan dapat

memperlancar komunikasi dalam masyarakat sehingga dapat terhindar dari

keterisolasian informasi.

c) Jumlah surat kabar nasional/lokal tahun 2012 mencapai 15 buah, melebihi

target tahun 2012 sebanyak 12 buah atau 25%, jumlah surat kabar sama

dibandingkan realisasi tahun 2011 sebanyak 15 buah. Surat kabar

nasional/lokal ini diharapkan dapat memperlancar alur informasi kepada

masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pembangunan di Kabupaten

Semarang.

d) Jumlah penyiaran radio/TV lokal tahun 2012 mencapai 14 buah, terdiri dari

6 penyiaran radio lokal dan 8 penyiaran TV lokal. Jumlah ini melebihi target

tahun 2012 sebanyak 9 buah atau 55,56%, dan sama dibandingkan

realisasi tahun 2011 sebanyak 14 buah. Dengan penyiaran radio/TV lokal

ini diharapkan dapat memperlancar alur informasi kepada masyarakat,

terutama yang terjadi di Kabupaten Semarang.

e) Web site milik pemerintah daerah tahun 2012 mencapai 25 sub domain, di

bawah target tahun 2012 sebanyak 30 sub domain, dan turun

dibandingkan realisasi tahun 2011 sebanyak 25 sub domain. Dengan

turunnya jumlah sub domain dalam web site pemerintah daerah

menunjukkan bahwa pengelola sub domain belum mampu memberikan

pelayanan lebih baik kepada masyarakat dalam mendukung keterbukaan

informasi publik.

b. Fokus Iklim Berinvestasi

Guna menciptakan iklim dalam berinvestasi di Kabupaten Semarang,

maka perkembangan angka kriminalitas dan jumlah demo yang terjadi sebagai

berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 113

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.130

Angka Kriminalitas dan Jumlah Demo Di Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012

NO INDIKATOR SAT. CAPAIAN

2011

TARGET

2012

REALISASI TAHUN

2012

%

1 Angka Kriminalitas Kasus 563 535 558 95,88

2 Jumlah Demo Keg 9 15 34 226,66

Sumber: Polres Semarang dan Satpol PP, 2012

1) Dengan melihat Tabel di atas bahwa jumlah angka krimininalitas 558 kasus

pada tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011 sebanyak 563

kasus, namun hanya mencapai target sebesar 95,88%. Hal ini perlu

kewaspadaan bagi kalangan masyarakat dan perlu ada koordinasi di lintas

sektor.

2) Sedangkan Jumlah kejadian demo cukup tinggi disebabkan karena ada

pembangunan jalan tol dimana ada beberapa warga yang terkena jalan tol

merasa tidak puas dengan ganti rugi tanah dan menyampaikan aspirasinya

dengan melakukan demo disamping juga ada permasalahan UMK dan pendirian

kandang ternak yang mengganggu lingkungan.

c. Fokus Sumber Daya Manusia

Kualitas sumberdaya manusia memegang peranan penting dalam

meningkatkan daya saing daerah dan perkembangan investasi di daerah. Yang

mana kualitas sumberdaya manusia dapat diukur dari kualitas tenaga kerja dan

tingkat ketergantungan penduduk. Komposisi penduduk apabila dilihat dari

berdasarkan kelompok umur, diperkirakan pada tahun 2012 masih sama dengan

tahun 2011, dimana kelompok umur 0–14 tahun berkisar 23,9%, umur 15-64

tahun sebesar 68,4% dan umur 65 tahun ke atas sebesar 7,7%. Dari komposisi

tersebut dapat digolongkan struktur “penduduk tua”, dengan rasio

ketergantungan (dependency ratio) berkisar 46%. Artinya setiap 100 orang usia

produktif menanggung 46 orang non produktif, dengan dominasi tanggungan

adalah usia muda sebesar 34,9%.

Disamping komposisi penduduk menurut kelompok umur, kualitas

sumberdaya manusia juga dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk

sebagaimana Tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 114

Kabupaten Semarang Tahun 2014

Tabel 2.131

Penduduk Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki Kabupaten Semarang Tahun 2011

NO URAIAN JUMLAH

1 Tidak/belum pernah bersekolah 142.352

2 Tidak punya ijazah SD 161.311

3 SD/MI/Sederajat 278.126

4 SLTP/MTs/Sederajat 167.160

5 SLTA/MA/Sederajat 133.709

6 SMK 18.194

7 Program D I/D II 5.201

8 Program D III/Sarjana Muda 9.833

9 Program D IV/S1 20.792

10 Program S2/S3 1.404

JUMLAH 938.802 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2012