bab ii evaluasi hasil pelaksanaan rkpd tahun … · jazirah tenggara pulau sulawesi dan beberapa...

72
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 11 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1. Aspek Geografis dan Demografi A. Letak Geografis dan Batas Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Secara geografis terletak di bagian Selatan Garis Khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan di antara 02°45'-06°15' Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur di antara 120°45'-124°45' Bujur Timur. Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi NTT di Laut Flores, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Maluku di Laut Banda dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone. Gambar 1. Wilayah Administrasi Provinsi Sulawesi Tenggara

Upload: hoangtruc

Post on 10-Jun-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 11

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2012 DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografis dan Demografi

A. Letak Geografis dan Batas Wilayah

Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di jazirah Tenggara Pulau

Sulawesi. Secara geografis terletak di bagian Selatan Garis Khatulistiwa,

memanjang dari Utara ke Selatan di antara 02°45'-06°15' Lintang Selatan

dan membentang dari Barat ke Timur di antara 120°45'-124°45' Bujur

Timur. Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah Utara berbatasan dengan

Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah Selatan

berbatasan dengan Provinsi NTT di Laut Flores, sebelah Timur berbatasan

dengan Provinsi Maluku di Laut Banda dan sebelah Barat berbatasan

dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone.

Gambar 1. Wilayah Administrasi Provinsi Sulawesi Tenggara

Page 2: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 12

B. Luas Wilayah

Sebagian besar wilayah Sulawesi Tenggara (75 persen atau 110.000

km²) merupakan perairan (laut). Sedangkan wilayah daratan, mencakup

jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau kecil, adalah seluas

38.140 km² (25 persen).

Secara administrasi, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Tahun 2013

terdiri atas 11 (sebelas) wilayah Kabupaten dengan terbentuknya

Kabupaten Kolaka Timur yaitu (Kabupaten Buton, Muna, Konawe,

Kolaka, Konawe Selatan, Wakatobi, Bombana, Kolaka Utara, Buton Utara,

Konawe Utara dan Kolaka Timur) dan 2 (dua) wilayah kota, (Kota

Kendari serta Kota Bau-Bau). Persentase dan luas masing-masing wilayah

tersebut bisa dilihat pada Gambar 2 di bawah ini

Gambar 2. Persentase Luas Wilayah Sulawesi Tenggara Menurut

Kabupaten/Kota Tahun 2013

C. Penggunaan Tanah

Peta topografi menunjukkan bahwa Sulawesi Tenggara umumnya

memiliki permukaan tanah yang bergunung, bergelombang berbukit-

Page 3: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 13

bukit. Diantara gunung dan bukit-bukit, terbentang dataran-dataran yang

merupakan daerah potensial untuk pengembangan sektor pertanian.

keadaan permukaan tanah wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Permukaan tanah pegunungan seluas 1.868.860 ha telah digunakan untuk

usaha. Tanah ini sebagian besar berada pada ketinggian 100-500 meter di

atas permukaan laut dan pada kemiringan tanah yang mencapai 40

derajat.

Kondisi batuan di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara ditinjau dari

sudut geologis, terdiri atas batuan sedimen, batuan metamorfosis, dan

batuan beku. Dari ketiga jenis batuan tersebut, yang terluas adalah batuan

sedimen seluas 2.579,79 ha (67,64 persen). Dari jenis tanah, Provinsi

Sulawesi Tenggara memiliki sedikitnya enam jenis tanah, yaitu tanah

podsolik seluas 2.299.729 ha atau 60,30 persen dari luas tanah Sulawesi

Tenggara, tanah mediteran seluas 898.802 ha (23,57 persen), tanah latosol

seluas 349.784 ha (9,17 persen), tanah organosol seluas 116.099 ha (3,04

persen), jenis tanah alluvial seluas 129.569 ha (3,40 persen) dan tanah

grumosol seluas 20.017 ha (0,52 persen).

D. Perairan (Sungai dan Laut)

Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki beberapa sungai yang

melintasi hampir seluruh kabupaten/kota. Sungai-sungai tersebut pada

umumnya potensial untuk dijadikan sebagai sumber energi, untuk

kebutuhan industri, rumah tangga dan irigasi. Daerah aliran sungai,

seperti Daerah Aliran Sungai (DAS) Konaweha, melintasi Kabupaten

Kolaka, dan Konawe. DAS tersebut seluas 7.150,68 km² dengan debit air

rata-rata 200 m³/detik. Bendungan Wawotobi yang menampung aliran

sungai tersebut, mampu mengairi persawahan di daerah Konawe seluas

18.000 ha. Selain itu, masih dapat dijumpai banyak aliran sungai di

Provinsi Sulawesi Tenggara dengan debit air yang besar sehingga

berpotensi untuk pembangunan dan pengembangan irigasi seperti:

Sungai Lasolo di Kabupaten Konawe, Sungai Roraya di Kabupaten

Page 4: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 14

Bombana (Kecamatan Rumbia, dan Poleang), Sungai Wandasa dan Sungai

Kabangka Balano di Kabupaten Muna, Sungai Laeya di Kabupaten

Kolaka, dan Sungai Sampolawa di Kabupaten Buton.

Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki perairan (laut) yang sangat

luas. Luas perairan Sulawesi Tenggara diperkirakan mencapai 110.000

km². Perairan tersebut, sangat potensial untuk pengembangan usaha

perikanan dan pengembangan wisata bahari, karena disamping memiliki

bermacam-macam jenis ikan dan berbagai varietas biota, juga memiliki

panorama laut yang sangat indah. Berbagai spesies ikan yang banyak

ditangkap nelayan dari perairan laut Sulawesi Tenggara adalah:

Cakalang, Teri, Layang, Kembung, Udang dan masih banyak lagi jenis

ikan yang lain. Di samping ikan, juga terdapat hasil laut lainnya seperti:

Teripang, Agar-agar, Japing-Japing (kerang mutiara), Kerang Lola

(Trochusniloticus), Mutiara dan sebagainya.

Sulawesi Tenggara merupakan daerah wisata bahari. Di sebelah

Tenggara terdapat Taman Nasional Wakatobi yang memiliki potensi

sumberdaya alam laut yang bernilai tinggi baik jenis dan keunikannya,

dengan panorama bawah laut yang menakjubkan. Taman nasional ini

memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari

pulaupulau karang sepanjang 600 km. Lebih dari 112 jenis karang dari 13

famili diantaranya Acropora formosa, A.hyacinthus, Psammocora

profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia

robusta,Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens,

Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan

Sinularia spp.

E. Tipe Iklim

Sulawesi Tenggara memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan

penghujan. Musim Kemarau terjadi antara Bulan Juni dan September,

dimana angin Timur yang bertiup dari Australia tidak banyak

mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau.

Page 5: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 15

Sebaliknya Musim Hujan terjadi antara Bulan Desember dan Maret,

dimana angin Barat yang bertiup dari Benua Asia dan Samudera Pasifik

banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim hujan. Keadaan

seperti itu berganti setiap setengah Tahun setelah melewati masa

peralihan pada bulan April - Mei dan Oktober - November.

Curah hujan dipengaruhi oleh perbedaan iklim, orografi dan

perputaran/pertemuan arus udara. Hal ini menimbulkan adanya

perbedaan curah hujan menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Di

wilayah Sulawesi Tengara, curah hujan yang lebih dari 2.000 mm

perTahun, meliputi wilayah sebelah Utara “garis lurus Kendari-Kolaka”

dan bagian Utara Pulau Buton dan Pulau Wawonii. Sedangkan wilayah

dengan curah hujan kurang dari 2.000 mm perTahun, meliputi wilayah

sebelah Selatan “garis lurus” Kendari-Kolaka dan wilayah kepulauan di

sebelah Selatan dan Tenggara jazirah Sulawesi Tenggara.

Tinggi rendahnya suhu udara dipengaruhi oleh letak geografis

wilayah dan ketinggian dari permukaan laut. Sulawesi Tenggara yang

terletak di daerah khatulistiwa dengan ketinggian pada umumnya di

bawah 1.000 meter, sehingga beriklim tropis. Pada Tahun 2009, suhu

udara maksimum rata-rata berkisar antara 30ºC - 35ºC, dan suhu

minimum rata-rata berkisar antara 22ºC -25ºC.

F. Demografi

Hasil Sensus Penduduk 2011, jumlah penduduk Sulawesi Tenggara

adalah sebesar 2.227.775 Jiwa, yang terdiri dari 1.144.153 laki-laki dan

1.132.867 perempuan. Kolaka, Kendari dan Muna adalah 3

Kabupaten/Kota yang berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing

berjumlah 321.506 Jiwa, 295.737 Jiwa, dan 273.616 Jiwa. Distribusi

penduduk Sulawesi Tenggara, untuk wilayah daratan paling banyak

terkonsentrasi di Kabupaten Kolaka yaitu sebesar 14,11 persen dan

terkecil di Kabupaten Konawe Utara yaitu sebesar 2,31 persen. Sedangkan

di wilayah kepulauan paling banyak terkonsentrasi di Kabupaten Muna

Page 6: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 16

yaitu sebesar 12,02 persen dan terkecil di Kabupaten Buton Utara yaitu

sebesar 2,46 persen. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 1. Jumlah Penduduk Sulawesi Tenggara Menurut Kabupaten/Kota

Tahun 2007-2011

2007 2008 2009 2010 2011

1 Buton 275,666 279,546 284,627 255,712 260,801

2 Muna 243,379 246,004 248,461 268,277 273,616

3 Konawe 224,345 228,706 233,080 241,982 246,798

4 Kolaka 278,829 281,450 287,246 315,232 321,506

5 Konawe Selatan 237,918 240,053 244,046 264,587 269,853

6 Bombana 108,231 109,883 111,481 139,235 142,006

7 Wakatobi 99,492 101,475 103,423 92,995 94,846

8 Kolaka Utara 94,497 111,418 118,386 121,340 123,755

9 Buton Utara 48,184 45,760 46,635 51,533 52,560

10 Konawe Utara 44,887 45,760 46,635 51,533 52,560

11 Kota Kendari 251,477 254,236 260,867 289,966 295,737

12 Kota BauBau 124,609 127,743 130,862 136,991 139,717 2,031,514 2,072,034 2,115,749 2,229,383 2,273,755

TahunKabupatenNo

Jumlah

Sumber: BPS Prov. Sultra Tahun 2013

Dengan luas wilayah Sulawesi Tenggara sekitar 38.140 kilo meter

persegi yang didiami oleh 2.230.569 Jiwa, maka rata-rata tingkat

kepadatan penduduk Sulawesi Tenggara adalah sebesar 58,48 Jiwa per

kilometer persegi. Daerah yang paling tinggi tingkat kepadatan

penduduknya adalah Kota Kendari sebesar 978,30 Jiwa per kilometer

persegi sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Konawe Utara

yakni sebesar 10,55 Jiwa per kilometer persegi.

Pertumbuhan Penduduk Sulawesi Tenggara selama sepuluh Tahun

terakhir, Tahun 2000-2010 sebesar 2,07 persen per Tahun, Lebih besar jika

dibandingkan dengan laju pertumbuhan Penduduk Nasional sebesar 1,49

persen. Laju pertumbuhan Penduduk Kota Kendari merupakan yang

tertinggi di Sulawesi Tenggara yakni sebesar 3,52 persen, diikuti

Kabupaten Bombana sebesar 3,29 persen dan Kabupaten Kolaka Utara

sebesar 2,88 persen. Sedangkan yang terendah di Kabupaten Wakatobi

Page 7: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 17

yakni sebesar 0,33 persen, lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3 di

bawah ini:

Gambar 3. Persentase Distribusi Penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2013

2.1.2. Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

A. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

a. Pertumbuhan PDRB

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2012 yang

diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan

peningkatan yang cukup menggembirakan dari Tahun ke Tahun di atas

pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional. Tahun 2008 pertumbuhan

ekonomi Sulawesi Tenggara mencapai 7,27 persen, kemudian pada Tahun

2009 pertumbuhan ekonomi meningkat mencapai 7,57 persen..

Selanjutnya pada Tahun 2010 mencapai 8,19 persen dan pada Tahun 2011

pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara mencapai 8,68 persen.

Untuk Tahun 2012 pertumbuhan ekonomi sudah mencapai 10,41

persen masih di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan

Page 8: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 18

mencapai posisi kedua dari 33 (tiga puluh tiga) provinsi di Indonesia.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada berikut ini :

Tabel 2. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Sulawesi

Tenggara Tahun 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012

1 Pertanian 36.44 35.02 33.16 31.71 30.52

2 Pertambangan dan Penggalian 4.60 4.28 5.09 6.08 7.76

3 Industri Pengolahan 7.62 6.43 7.13 6.93 6.36

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0.87 0.93 0.93 0.93 0.98

5 Konstruksi/Bangunan 7.40 7.72 7.99 8.56 8.79

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 16.26 17.45 18.02 18.62 19.09

7 Pengangkutan dan Komunikasi 8.46 9.26 9.34 9.21 8.98

8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 5.38 5.30 5.44 5.93 5.97

9 Jasa-Jasa 12.97 13.61 12.89 12.03 11.56

7.27 7.57 8.19 8.68 10.41

NOTAHUN

SEKTOR EKONOMI

PDRB Sumber: BPS Prov. Sultra, 2013 b. Laju Inflasi

Inflasi yang tinggi merupakan salah satu fenomena dalam

perekonomian yang dapat menekan daya beli masyarakat dan

menurunkan pendapatan rill masyarakat. Inflasi dapat dilihat dari

perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK). Dalam beberapa Tahun

terakhir inflasi Sulawesi Tenggara cenderung berada diatas rata-rata

inflasi nasional. Hal ini tentu saja berdampak negatif pada jalannya roda

perekonomian.

Laju inflasi dalam kurun waktu Tahun 2008-2012 cenderung

mengalami ketidakstabilan yang ditunjukkan dengan fluktuasi laju inflasi

pada tingkat satu hingga dua digit. Inflasi tertinggi terjadi pada Tahun

2008, yakni sebesar 15,88 persen (per November 2008) dan lebih tinggi

dibandingkan laju inflasi nasional yang mencapai 11,06 persen. Namun

pada Tahun 2009 inflasi cukup terkendali hingga mencapai 4,60 persen

dan mencapai 4,29 persen Tahun 2010 dan pada Tahun 2011 inflasi

Page 9: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 19

mencapai 5,09 persen dan pada Tahun 2012 tingkat inflasi mencapai 4,03

persen. Tingkat inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada

gambar 4 berikut ini:

Gambar 4. Laju Inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2012

Sumber: BPS Prov. Sultra, 2013

c. PDRB Per Kapita

PDRB per kapita merupakan ukuran kemakmuran suatu wilayah.

PDRB per kapita Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan atas Dasar

Harga Berlaku maupun Harga Konstan (2000), terus mengalami

peningkatan. Pada Tahun 2008 pendapatan per kapita Provinsi Sulawesi

Tenggara mencapai 4,65 Juta, kemudian pada Tahun 2009 mencapai 4,91

Juta. Pada Tahun 2010 dan Tahun 2011 pendapatan perkapita masyarakat

Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan mencapai 5,15 Juta dan 5,49

Juta dan pada Tahun 2012 meningkat mencapai 6,04 Juta. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini pendapatan perkapita

masyarakat Sulawesi Tenggara atas dasar harga berlaku dan atas dasar

harga konstan.

Page 10: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 20

Tabel 3. Pendapatan Perkapita Masyarakat Sulawesi Tenggara Atas

Dasar Harga Konstan dan Harga Berlaku Tahun 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012

1 PRDB Perkapita ADH Berlaku 10,335,160 11,704,610 12,548,270 13,905,820 15,526,330

2 PRDB Perkapita ADH Konstan 4,659,810 4,912,780 5,153,420 5,498,630 6,046,900

TahunUraianNo

Sumber: BPS Prov. Sultra, 2013

d. Jumlah Penduduk Miskin

Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tenggara periode 2008-2012

cenderung mengalami penurunan. Pada Tahun 2008 jumlah penduduk

miskin mencapai 435.930 orang, Tahun 2009 turun menjadi 434.340 orang

(18,93%), kemudian pada Tahun 2010 turun menjadi 400.700 orang

(17,05%). Selanjutnya jumlah penduduk miskin semakin berkurang pada

Tahun 2012 sebesar 300.425 orang (13,06%) bila dibandingkan Tahun 2011

yang mencapai 224.280 orang (14,61%) . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 4. Total dan Presentase Penduduk Miskin di Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012

1 Tingkat Penduduk Miskin (%) 19.53 18.93 17.05 14.61 13.06

2 Total Penduduk Miskin (Orang) 435,930 434,340 400,700 334,280 30,425

3 Jumlah Penduduk Miskin Perkotaan (Orang) 27,200 26,190 22,180 28,330 29,560

4 Jumlah Penduduk Miskin Perdesaan (Orang) 408,730 408,150 378,520 305,950 27,470

NoTahun

Uraian

Sumber: BPS Prov. Sultra, 2013

Page 11: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 21

2. Kesejahteraan Sosial

a. Pendidikan

a) Angka Melek Huruf (AMH)

Prosentase Angka Melek Huruf (AMH) di Provinsi Sulawesi

Tenggara menunjukkan kesenjangan antara laki-laki dan perempuan sejak

usia 45 Tahun. Provinsi Sulawesi Tenggara menempati fase tertinggi

dibanding dengan provinsi lain di wilayah sulawesi dalam hal

kesenjangan AMH antara laiki-laki dan perempuan. Pada kelompok usia

45 hingga 60 Tahun ke atas.

Jumlah AMH di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan data

berbasis profil pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2004-2010,

menunjukkan bahwa AMH 15 Tahun ke atas mengalami peningkatan

dari Tahun ke Tahun. Pada Tahun 2004, AMH sebesar 90,70 persen, dan

pada Tahun 2011 AMH sudah mencapai 92,50 persen. AMH penduduk

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2004-2011 ditunjukan pada gambar 5

berikut.

Gambar 5. Angka Melek Huruf Penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2004-2011

Sumber: Dinas Pendidikan Prov. Sultra, 2012

Page 12: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 22

b) Indeks Rata-Rata Lama Sekolah

Angka rata-rata lama sekolah di Sulawesi Tenggara relatif lebih

baik dari angka nasional. Selain diatas rata-rata nasional, angka rata-rata

lama sekolah Sulawesi Tenggara perkembangannya seiring dengan

perkembangan tingkat nasional. Pada tahun 2010, rata-rata lama sekolah

di Sulawesi Tenggara adalah 8,1 tahun atau berada pada peringkat ke-16

tertinggi, atau ke-2 tertinggi di Pulau Sulawesi setelah Sulawesi Utara.

Angka rata-rata lama sekolah di Provinsi Sulawesi Tenggara

mengalami kemajuan dari Tahun ke Tahun, dimana pada Tahun 2005

mencapai 7,6 Tahun dan meningkat pada Tahun 2008 mencapai 7,74

Tahun. Kemudian pada Tahun 2009 mencapai 7,90 Tahun dan Tahun 2010

mencapai 8,11 Tahun. Hal ini menunjukan penduduk hanya tamat

sekolah dasar dan berpendidikan lanjutan tingkat pertama di kelas 1

(satu).

Oleh karena itu kebijakan yang tepat perlu dilakukan untuk

mengajak penduduk usia sekolah agar bersekolah. Strategi yang dapat

dilakukan dapat melalui pembangunan sekolah-sekolah di darah

terpencil, penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya

sekolah dan melalui pembebasan biaya sekolah untuk masyarakat miskin.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 6. Angka Rata-Rata Lama Sekolah Sulawesi Tenggara Tahun

2005-2010

Sumber: Dinas Pendidikan Prov. Sultra, 2012

Page 13: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 23

c) Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI mengalami peningkatan

dari Tahun ke Tahun. Indikator penting keberhasilan pendidikan

ditunjukkan oleh semakin membaiknya angka partisipasi murni (APM)

dan angka partisipasi kasar (APK). Perkembangan APM dan APK mulai

dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas menunjukkan

peningkatan yang signifikan. Salah satu faktor keberhasilannya adalah

kebijakan pembebasan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) mulai dari

Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas, meliputi sekolah

negeri, swasta dan keagamaan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini

Tabel 5. Capaian APM Sekolah Dasar hingga Menengah Atas di Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2012

Indikator 2008 2009 2010 2011 2012

APM SD/MI (%) 93,07 93,81 95,52 96,24 97,20

APM SMP/MTs 69,40 71,13 76,78 81,02 85,72

APM SM/MA 44,26 47,66 50,96 51,00 53,81

Sumber : Dinas Pendidikan Prov. Sultra, 2013

Peningkatan APK dan APM ditunjang dengan pembangunan

infrastruktur pendidikan seperti pembangunan gedung sekolah yang

dilengkapi dengan laboratorium dan perpustakaan. Selama Tahun 2008

hingga Tahun 2011 telah terbangun 3.652 unit gedung sekolah mulai dari

SD hingga SMA dan sederajat.

d) Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka partisipasi kasar SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA

mengalami peningkatan setiap Tahunnya, hal ini menandakan semakin

membaiknya sektor pendidikan di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam hal

partisipasi dalam mengikuti pendidikan wajib belajar maupun

pendidikan lanjutan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 7

berikut ini:

Page 14: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 24

Gambar 7. Angka Partisipasi Kasar SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2011

Sumber: Dinas Pendidikan Prov. Sultra, 2012

b. Kesehatan

Derajat kesehatan merupakan indikator utama pembangunan

sumberdaya manusia. Selama kurun waktu lima tahun 2007-2012,

pelayanan kesehatan adalah merupakan salah satu kegiatan unggulan

yang termasuk dalam program pokok BAHTERAMAS. Pelaksanaan

pembebasan biaya pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap ting

pertama di puskesmas sampai dengan rawat jalan dan rawat inap tingkat

lanjut dengan fasilitas kelas III di RSUD Kabupaten/Kota, dengan rujukan

tertinggi di RSUD provinsi. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat

yang ditandai dengan meningkatnya umur harapan hidup dari 67,2 tahun

pada tahun 2007 menjadi 70,1 tahun pada tahun 2011, menurunnya kasus

kematian ibu dari 92 kasus pada tahun 2007 menjadi 69 kasus pada tahun

2011, menurunnya kasus kematian bayi+neonatal dari 518 kasus pada

tahun 2007 menjadi 429 kasus pada tahun 2011, dan menurunnya kasus

gizi buruk dari 2.662 kasus pada tahun 2007 menjadi 508 kasus pada

tahun 2011.

Page 15: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 25

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang ditandai dengan

meningkatnya umur harapan hidup dari 67,2 tahun pada tahun 2007

menjadi 70,1 tahun pada tahun 2011, menurunnya kasus kematian ibu

dari 92 kasus pada tahun 2007 menjadi 69 kasus pada tahun 2011,

menurunnya kasus kematian bayi+neonatal dari 518 kasus pada tahun

2007 menjadi 429 kasus pada tahun 2011, dan menurunnya kasus gizi

buruk dari 2.662 kasus pada tahun 2007 menjadi 508 kasus pada tahun

2011. Adapun kecenderungan pencapaian indikator aspek kesejahteraan

disajikan seperti pada Tabel berikut.

Umur harapan hidup waktu lahir sangat berpengaruh pada

penurunan kematian bayi. Oleh karena itu umur harapan hidup sangat

peka terhadap perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan tercermin kenaikan

angka harapan hidup pada waktu lahir dan penurunan AKB.

Meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung juga memberi

gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat

kesehatan masyarakat. Usia Harapan Hidup di proyeksikan meningkat

dari 69,29 tahun 2007 menjadi 70,01 tahun 2011.

Angka kelangsungan Hidup Bayi memberikan gambaran

kemampuan seorang anak dalam periode usia dibawah 12 bulan. Angka

kelansgungan hidup merupakan indikator yang memberikan gambaran

tingkat kesejahteraan masyarakat. Angka ini selain memberikan

gambaran kondisi ekonomi juga memberikan gambaran tentang

kemampuan masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang

berkualitas khususnya pada ibu hamil. Hasil estimasi yang dilakukan

berdasarkan SDKI tahun 2007 dan laporan kematian bayi menunjukan

bahwa AKHB di Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukan peningkatan

yakni dari 959 per 1000 KH menjadi 965 per 1000 KH.

Jumlah kasus gizi buruk yang dilaporkan menunjukan penurunan

drastis yakni dari 2662 kasus tahun 2007 turun menjadi 508 kasus tahun

Page 16: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 26

2011. Semua kasus yang ditemukan telah diintervensi dan beberapa

diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit dan Puskesmas Perawatan.

Jumlah kasus kematian ibu dalam 5 tahun terakhir menunjukan

penurunan yakni dari 92 kasus tahun 2007 menjadi 69 kasus tahun 2011.

Kasus kematian bayi dan anak balita menunjukan penurunan pada tahun

2011 bila dibandingkan dengan tahun pada awal RPJMD ini (Tahun 2007).

Kasus kematian Bayi turun dari 518 kasus menjadi 429 kasus. Begitu pula

kasus kematian anak balita turun dari 151 kasus menjadi 126 kasus.

Berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk menunjang pelaksanaan

pelayanan kesehatan anak diantaranya peningkatan kapasitas tenaga,

kunjungan neonatal, pelayanan kesehatan bayi, pelayanan kesehatan

balita penanganan komplikasi neonatal, deteksi dini tumbuh kembang

bayi serta kegiatan yang sifatnya dukungan manajemen.

Umur harapan hidup waktu lahir sangat berpengaruh pada

penurunan kematian bayi. Oleh karena itu umur harapan hidup sangat

peka terhadap perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan tercermin kenaikan

angka harapan hidup pada waktu lahir dan penurunan AKB.

Meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung juga memberi

gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat

kesehatan masyarakat. Usia Harapan Hidup di proyeksikan meningkat

dari 69,29 tahun 2007 menjadi 70,01 tahun 2011.

Angka kelangsungan Hidup Bayi memberikan gambaran

kemampuan seorang anak dalam periode usia dibawah 12 bulan. Angka

kelansgungan hidup merupakan indikator yang memberikan gambaran

tingkat kesejahteraan masyarakat. Angka ini selain memberikan

gambaran kondisi ekonomi juga memberikan gambaran tentang

kemampuan masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang

berkualitas khususnya pada ibu hamil. Hasil estimasi yang dilakukan

berdasarkan SDKI tahun 2007 dan laporan kematian bayi menunjukan

Page 17: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 27

bahwa AKHB di Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukan peningkatan

yakni dari 959 per 1000 KH menjadi 965 per 1000 KH.

Jumlah kasus gizi buruk yang dilaporkan menunjukan penurunan

drastis yakni dari 2662 kasus tahun 2007 turun menjadi 508 kasus tahun

2011. Semua kasus yang ditemukan telah diintervensi dan beberapa

diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit dan Puskesmas Perawatan.

Jumlah kasus kematian ibu dalam 5 tahun terakhir menunjukan

penurunan yakni dari 92 kasus tahun 2007 menjadi 69 kasus tahun 2011.

Kasus kematian bayi dan anak balita menunjukan penurunan pada

tahun 2011 bila dibandingkan dengan tahun pada awal RPJMD ini

(Tahun 2007). Kasus kematian Bayi turun dari 518 kasus menjadi 429

kasus. Begitu pula kasus kematian anak balita turun dari 151 kasus

menjadi 126 kasus.

Lebih jelasnya capaian indikator bidang kesehatan Provinsi

Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 6. Capaian Indikator Bidang Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2007-2011

Indikator 2007 2008 2009 2010 2011

Angka Harapan Hidup (thn)

69,29 69,46 69,63 69,80 70,01

Angka Kelangsungan Hidup Bayi

959 960,2 961,4 962,6 963,8

Jumlah Kasus Kematian Ibu

92 80 55 74 66

Jumlah Kasus Kematian Bayi

518 422 518 587 429

Jumlah kematian balita 151 141 212 250 126

Jumlah Kasus Gizi Buruk 2662 1137 1246 938 508

Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sultra, 2013

Page 18: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 28

c. Ketenagakerjaan

Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara pada Agustus 2012

menunjukkan adanya perbaikan yang digambarkan dengan adanya

peningkatan kelompok penduduk 15 Tahun ke atas yang bekerja, serta

penurunan tingkat pengangguran. Secara keseluruhan struktur

ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara pada Tahun 2012, jumlah

penduduk yang bekerja mencapai 975.879 orang, mengalami penurunan

bila dibandingkan Tahun 2011 yang mencapai 1.026.548 orang.

Struktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan

utama, di mana pada Tahun 2012 jumlah penduduk yang bekerja di sektor

pertanian dan sektor lainnya (bangunan, angkutan, pertambangan dan

penggalian, listrik, gas dan air minum dan lembaga keuangan) mengalami

penurunan. Sedangkan sektor industri, perdagangan, RM dan sektor jasa

mengalami peningkatan. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor

pertanian merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan

tenaga kerja.

Pekerja yang berstatus buruh/karyawan dan pekerja

keluarga/tidak dibayar memiliki jumlah tertinggi dibandingkan dengan

status pekerjaan yang lain yaitu sebesar 535.709 orang (52,19 %). Selama

periode Februari 2012 sampai dengan Agustus 2012 terjadi pergeseran

status pekerjaan dimana terjadi penurunan jumlah pekerja yang berstatus

berusaha sendiri sebesar 6.954 orang (3,46%), berusaha dibantu buruh

tidak tetap sebesar 12.418 orang (5,41%) dan pekerja keluarga/tidak

dibayar sebesar 13.459 orang (5,31 %). Sementara status pekerjaan yang

mengalami peningkatan yaitu berusaha dibantu buruh tetap sebesar 72

orang (0,23 %), buruh/karyawan sebesar 28.183 orang (10,53%), pekerja

bebas pertanian sebesar 6.471 orang (59,29%), dan pekerja bebas non

pertanian sebesar 6.519 orang (26,34%).

Page 19: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 29

Tabel 7. Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan

Utama dan Menurut Status Pekerjaan Prov. Sultra Tahun 2007-

2012

2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan:

a Pertanian 512,140 524,491 467,268 527,066 467,200 399,425

b Industri Pengolahan 54,233 58,067 56,482 51,163 51,782 63,469

c Konstruksi/Bangunan 33,675 30,741 42,103 32,385

d Perdagangan, Hotel & Restoran 127,469 134,752 141,035 153,502 169,917 180,974

e Pengangkutan & Komunikasi 48,663 47,686 55,252 48,921

f Jasa-Jasa 102,412 98,624 110,430 142,004 175,356 176,526

g Lain-Lain* 11,010 10,724 60,459 29,230 162,293 155,485

2a Sektor Formal (Agustus) 202,319 192,550 230,292 278,499 326,590 321,220

Berusaha dibantu buruh tetap 26,488 24,834 22,335 31,074 30,799 33,501

Buruh/karyawan 175,831 167,716 207,957 247,425 295,791 287,719 b Sektor Informal (Agustus) 692,282 730,568 720,584 719,179 699,958 654,659

Berusaha sendiri 172,505 154,674 171,118 163,476 194,145 176,429

Berusaha dibantu buruh tidak dibayar 255,624 260,831 239,841 244,732 217,239 203,647

Pekerja bebas dipertanian 10,854 22,344 12,402 12,845 17,385 55,903

Pekerja bebas di non pertanian 11,831 21,361 22,433 18,572 31,271

Pekerja tidak dibayar 241,468 271,358 274,790 279,554 239,918 218,680

No UraianTahun (Capaian)

Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan:

Sumber: BPS Prov. Sultra Tahun 2013

Dari tujuh kategori status pekerjaan, dapat diidentifikasi 2

kelompok utama terkait kegiatan ekonomi formal dan informal. Kegiatan

formal terdiri dari mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap

dan buruh/karyawan, yang menunjukan perkembangan yang meningkat

hal ini menunjukan semakin terbukanya lapangan kerja. Sementara

kelompok kegiatan informal umumnya adalah mereka yang berstatus di

luar itu, yang menunjukan penurunan setiap tahunnya.

Page 20: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 30

B. Aspek Pelayanan Umum

1. Fokus Layanan Urusan Wajib

a. Pendidikan

a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

APS jenjang usia pendidikan dasar di Sulawesi Tenggara tergolong

cukup tinggi dibandingkan dengan provinsi lain kecuali Provinsi

Sulawesi Utara, baik pada jenjang pendidikan SD/MI maupun SMP/MTs.

Berdasarkan persentase APS tersebut belum dapat dikatakan bahwa

upaya pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara dalam pencapaian target

wajib belajar 9 tahun telah tercapai karena sebagian besar antar kabupaten

masih mempunyai kesenjangan yang relatif tinggi. Lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 8. APS SD/MI dan APS SMP/MTs di Sulawesi Tenggara Tahun

2008-2011

Sumber : Dinas Pendidikan Prov. Sultra, 2013

Persentase angka melanjutkan berfluktuasi dan angka dropout

pada tingkat pendidikan dasar cenderung menurun pada seluruh provinsi

di Sulawesi dan umumnya kedua rasio tersebut berada di atas rata-rata

nasional. Angka melanjutkan pada tingkat SD dan SMP Provinsi Sulawesi

Tenggara tidak pernah mencapai 100 persen tetapi angka dropout paling

Page 21: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 31

tinggi mencapai 4 persen pada jenjang pendidikan dasar. Secara umum

Provinsi Sulawesi Tenggara tingkat dropout berada di bawah rata-rata

nasional.

b) Rasio Murid dan Guru

Sama dengan Propinsi lainnya di Sulawesi, ratio siswa per kelas

pada kisaran stabil kurang dari 30 siswa. Di Sulawesi Tenggara ratio

tersebut belum mengarah pada perkembangan peningkatan atau

penurunan tetapi cenderung berfluktuasi baik SD/MI, SMP/MTS

maupun SMA/MA dan selaras dengan ratio secara nasional.

Tabel 8. Ratio Murid dan Guru SD, SMP, MPS di Sulawesi Tenggara

Tahun 2008-2011

No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011

1 SD/MI

a. Jumlah Guru 24.743 25.175 26.089 26.818

b. Jumlah Murid 335.526 336.737 345.678 348.734

c. Rasio 7.37 7.48 7.55 7.69

2 SMP/MTs

a. Jumlah Guru 9.117 9.904 10.133 11,062

b. Jumlah Murid 116.992 112.549 114.724 118.408

c. Rasio 8.80 8.83 9.34 8.80

3 SMTA/SMK

a. Jumlah Guru 7.363 8.015 8.498 8.467

b. Jumlah Murid 82.433 83.532 87.045 92.594

c. Rasio 8.93 9.60 9.76 9.14 Sumber: Dinas Pendidikan Prov. Sultra, 2013

c) Angka Putus sekolah

Angka putus sekolah (DO) di Sulawesi Tenggara masih tinggi pada

tingkat SMA dan Angka Melanjutkan dari SMP ke SMA/SMK Masih

paling rendah diantara provinsi di Sulawesi. Angka putus sekolah pada

tingkat SMA di Sulawesi Tenggara masih diatas rata-rata nasional.

Sementara pada jenjang pendidikan SD dan SMP, angka putus sekolah

sudah dibawah 2 persen, dan masih dibawah rata-rata nasional.

Sementara itu, untuk angka melanjutkan sekolah dari SD ke SMP, provinsi

Sulawesi Tenggara adalah provinsi dengan angka melanjutkan paling

Page 22: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 32

tinggi diantara provinsi di Sulawesi, namun angka melanjutkan sekolah

dari SMP ke Sekolah Menengah (SMA/SMK) terhitung terendah di

Sulawesi.

Gambar 9. Angka Putus Sekolah Antar Provinsi di Sulawesi dan Nasional

Tahun Anggaran 2009/2010

Sumber: Laporan PEA-World Bank, 2012 b. Kesehatan

a) Jumlah Fasilitas dan Tenaga Kesehatan

Pembangunan fasilitas kesehatan di Sulawesi Tenggara dalam

kurun waktu Tahun 2007 hingga Tahun 2011 meningkat pesat, terutama

yang terkait langsung dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

seperti Puskesmas Keliling mencapa133 uniT (184,7%) dari 72 Unit tahun

2007 menjadi 205 unit tahun 2011, Polindes/Poskesdes 450 unit dari 536

Unit tahun 2007 menjadi 986 Unit Tahun 2011 (84,0%) dan Posyandu 628

unit dari 2241 unit tahun 2007 menjadi 2.869 unit tahun 2011.

Pembangunan sarana kesehatan tersebut signifikan dengan peningkatan

derajat kesehatan masyarakat seperti dikemukakan terdahulu.Secara rinci

pembangunan fasilitas kesehatan di Sulawesi Tenggara disajikan pada

Tabel berikut ini.

Page 23: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 33

Tabel 9. Perkembangan Pembangunan Fasilitas Kesehatan di Sulawesi

Tenggara Tahun 2007 - 2011

Sarana Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011

RS Umum (Pemerintah+ swasta) 16 20 20 16 25

Rumah Sakit Jiwa 1 1 1 1 1

Rumah Bersalin 0 6 1 2 7

Puskesmas Perawatan 63 66 66 68 71

Puskesmas Non Perawatan 144 141 157 172 177

Puskesmas Keliling 72 129 437 107 205

Puskesmas Pembantu 518 589 586 491 499

Polindes dan poskesdes 536 414 755 902 986

Posyandu 2.241 2.701 2.822 2.876 2.869 Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sultra, 2013

Indikator yang digunakan untuk menilai ketersediaan sarana dan

prasarana pelayanan kesehatan meliputi ratio posyandu persatuan balita,

ratio Puskesmas, poliklinik dan Pustu persatuan penduduk dan ratio

Rumah Sakit Persatuan Penduduk. Hal ini dijelaskan pada tabel berikut

Tabel 10. Ketersediaan sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan Per

Satuan Penduduk

Sarana Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Puskesmas 172 207 223 240 248

Rasio Puskesmas per 30.000 Penduduk

2,5 2,99 3,16 3,2 3,34

Jumlah Puskesmas Pembantu 471 589 586 491 499

Raio Pustu per 10.000 penduduk 2,32 2,8 2,7 2,2 1,9

Jumlah Posyandu 2.406 2.701 2.822 2.886 2.902

Rasio Posyandu dalam 1000 balita 11,6 11,6 11,9 11,4 12,9

Jumlah RS 21 21 21 25 25

Rasio RS 150.000 penduduk 1,6 1,5 1,5 1,7 1,7

Jumlah TT 1.032 1.163 141 1.607 1.811

Rasio TT terhadap 1.500 penduduk

0,8 0,9 1 1,1 1,2

Jumlah TT Kelas III 660 710 799 908 943

Rasio terhadap 1500 penduduk sasaran jamkesmas +Bahteramas

0,7 0,7 0,8 0,9 1

Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sultra, 2013

Page 24: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 34

Pada tabel dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan rasio dokter

spesialis dari 2,31 padat tahun 2007 menjadi 3,07 tahun 2011 (4per

100.000), begitu pula dokter umum meningkat dari 9,94 menjadi 19,5

(standar 25 per 100.000 penduduk). Kondisi ini memberikan gambaran

bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara masih memhutuhkan tenaga medis,

dan bila hal ini tidak segera dipenuhi maka implikasinya adalah kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat tidak terjamin.

Ketersediaan tenaga kesehatan di luar dokter juga menunjukan

perbaikan, ratio bidan meningkat dari 32,6 per 100.000 penduduk menjadi

78,1 (standar 75 per 100.000 penduduk). Begitu pula tenaga kesehatan

lainnya juga menunjukan peningkatan. Berdasarkan ratio tersebut,

Provinsi Sulawesi Tenggara, perlu memberikan perhatian terhadap

keberadaan tenaga-tenaga sanitasi, farmasi dan perawat yang

belummemenuhi standar kebutuhan.

Di Provinsi Sulawesi Tenggara rasio Posyandu terhadap Desa

adalah 1,36, yang artinya terdapat Desa yang memiliki 2 Posyandu. Bila di

bandingkan dengan jumlah Balita dapat dijelaskan bahwa rata-rata setiap

Posyandu memiliki 86 – 89 balita atau dengan kata bahwa sampai dengan

tahun 2012 Rasio Posyandu per 1000 balita 12. Pencapaian ini sudah

cukup baik, karena dalam satu Posyandu idealnya 100 orang balita.

Dengan demikian indeks rasio capaian kinerja sudah diatas >100.

Berdasarkan hasil evaluasi, kinerja Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Tenggara menunjukan kinerja yang cukup baik. Hal ini dapat

dilihat Rasio Puskesmas per 30000 penduduk yang cenderung semakin

baik yakni dari setiap 12.000 satu Puskesmas menjadi 7.500 orang setiap

Puskesmas. Begitu pula bila dibandingkan dengan standar menurut

Kementerian Kesehatan RI (1 : 30.000 penduduk) dapat dijelaskan bahwa

ketersediaan Puskesmas bukan merupakan hambatan dalam pelaksanaan

pelayanan kesehatan.

Page 25: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 35

Berdasarkan hasil evaluasi, kinerja Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Tenggara menunjukan kinerja yang cukup baik. Hal ini dapat

dilihat Rasio Puskesmas Pembantu per 10000 penduduk yang cenderung

semakin baik yakni rata-rata setiap Pustu memiliki sasaran penduduk

3000 – 5000 orang. Begitu pula bila dibandingkan dengan standar menurut

Kementerian Kesehatan RI (1 : 10.000 penduduk) dapat dijelaskan bahwa

ketersediaan Puskesmas Pembantu bukan merupakan hambatan dalam

pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Ketersediaan Rumah Sakit diukur dengan Rasio terhadap

penduduk atau per 150.000 penduduk. Berdasarkan hasil evaluasi, dari

aspek kuantitatif ketersesediaan sarana pelayanan kesehatan rujukan

bukan masalah. Hal ini dijelaskan bahwa Rasio rumah sakit terhadap

penduduk (per 150000 penduduk) memiliki nilai >1,0, yang artinya

keberadaan rumah sakit sudah diatas ambang batas minimal menurut

Kementerian Kesehatan. Namun demikian, permasalahan yang sedang

dihadapi saat ini adalah kualitas pelayanan kesehatan.

Begitu pula ketersedia TT Kelas III, menunjukan perbaikan yakni

dari 0,8 per 1500 penduduk menjadi 1,2 per 1500 penduduk. Kondisi ini

menunjukan bahwa permasalahan ketersediaan tempat tidur, secara

kuantitif sudah dapat ditanggulangi.

b) Cakupan Penyediaan Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga yang bekerja di pelayanan kesehatan terus

bertambah dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2007 jumlah tenaga

kesehatan sebanyak 3.851 orang menjadi 6.980 tahun 2011, terjadi

penambahan sebanyak 3129 orang (81,3%). Persentase Penambahan yang

paling besar adalah tenaga farmasi sebesar 193,6%, Bidan sebesar 124,3%

dan dokter umum sebesar 119,8%. Perkembangan jumlah Tenaga

Kesehatan di Sulawesi Tenggara disajikan pada Tabel berikut

Page 26: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 36

Tabel 11. Jumlah Tenaga Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara, Tahun

2007 – 2011

Tenaga Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011

Dokter Spesialis 47 51 54 60 70

Dokter Umum 202 300 299 352 444

Dokter Gigi 58 78 77 85 110

Perawat 2.017 3.069 2.999 3.153 3.365

Bidan 662 1.144 1.244 1.500 1.485

Tenaga Farmasi dan Apoteker 157 124 155 199 461

Ahli Gizi 385 443 507 576 581

Tenaga Sanitasi 323 421 491 489 464 Total 3.851 5.630 5.826 6.414 6.980

Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sultra, 2013

Sehubungan dengan ketersediaan tenaga kesehatan dapat

dijelaksan melalui indikator seperti berikut pada Tabel Berikut

Tabel 12. Rasio Keadaan Tenaga per 100.000 penduduk di Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2007-2011

No Tenaga Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011

1.

Jumlah Dokter Spesialis 47 51 54 60 70

Rasio Dokter Spesialis (4 Per-100.000 Pddk)

2,31 2,4 2,55 2,69 3,07

2. Jumlah Dokter Umum 202 300 299 352 444

Rasio Dokter (25 Per-100.000 Pddk) 9,94 14,4 14,12 15,77 19,5

3.

Jumlah Dokter Gigi 58 78 77 85 131

Rasio Dokter Gigi (6 Per-100.000 Pddk)

2,31 3,75 3,63 3,81 5,75

4.

Jumlah Perawat 2.017 3.069 2.999 3.153 3.349

Rasio Perawat (158 Per-100.000 99,3 147 141,6 141,2 147

5.

Jumlah Bidan 662 1.144 1.244 1.500 1.779

Rasio Bidan (75 Per-100.000 Pddk) 32,6 55,4 58,7 67,2 78,1

6.

Rasio Tenaga Farmasi dan Apoteker 157 124 155 199 477

Rasio Tenaga Kefarmasian (28 Per-100.000 Pddk)

2,7 2,6 4,1 6,1 20,9

7.

Jumlah Ahli Gizi 385 443 507 576 581

Rasio Ahli Gizi (25 Per-100.000 Pddk) 19 21,3 23,9 25,8 25,5

8.

Jumlah Tenaga Sanitasi 323 421 491 489 464

Rasio Tenaga Sanitarian (30 Per-100.000 Pddk)

15,9 29,3 23,2 21,9 20,4

Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sultra, 2013

Page 27: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 37

Pada tabel dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan rasio dokter

spesialis dari 2,31 padat tahun 2007 menjadi 3,07 tahun 2011 (per 100.000),

begitu pula dokter umum meningkat dari 9,94 menjadi 19,5 (standar 25

per 100.000 penduduk). Kondisi ini memberikan gambaran bahwa

Provinsi Sulawesi Tenggara masih memhutuhkan tenaga medis, dan bila

hal ini tidak segera dipenuhi maka implikasinya adalah kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat tidak terjamin.

Ketersediaan tenaga kesehatan di luar dokter juga menunjukan

perbaikan, Rasio bidan meningkat dari 32,6 per 100.000 penduduk

menjadi 78,1 (standar 75 per 100.000 penduduk). Begitu pula tenaga

kesehatan lainnya juga menunjukan peningkatan. Berdasarkan Rasio

tersebut, Provinsi Sulawesi Tenggara, perlu memberikan perhatian

terhadap keberadaan tenaga-tenaga sanitasi, farmasi dan perawat yang

belummemenuhi standar kebutuhan.

c) Cakupan Pelayanan Kesehatan

Dalam rangka mengurukur keberhasilan capaian pelayanan

kesehatan ada beberapa indikator yang digunakan yang meliputi

indikator pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, pebaikan

gizi, Pengendalian Penyakit, Pelayanan kesehatan masyarakat miskin, dan

pemberdayaan masyarakat. Cakupan pelayanan ibu hamil berkualitas

(K4) meningkat dari 70,75% tahun 2007 menjadi 82,09% tahun 2011.

Begitu pula cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,

pelayananibu nifas, penanganan komplikasi dan peserta KB aktif juga

menunjukan peningkatan.

Kunjungan neonatal lengkap menunjukan peningkatan yakni

74,89% tahun 2007 menjadi 87,71% tahun 2012. Begitu pula cakupa

penanganan komplikasi walaupun belum mencapai target, tetapi

capaiannya cenderung meningkat. Sedangkan cakupan Balita gizi buruk

yang dirawat, Rasio capaian kinerjanya sangat baik yaitu 100. Hal ini

Page 28: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 38

menunjukan bahwa penderita gizi buruk yang ditemukan semuanya

dirawat.

Cakupan desa/kelurahan UCI di Provinsi Sulawesi Tenggara

menunjukan peningkatan dari 75 tahun 2007 menjadi 80,2% tahun 2012.

Cakupan penemuan kasus TB BTA+ befluktuasi. Pada tahun 2009 terjadi

penurunan dari 79% tahun 2007 menjadi 49%, kemudian menunjukan

peningkatan menjadi 79% tahun 2012. Capaian program Rumah Tangga

Ber-PHBS pada tahun 2008 sebesar 21,9 % dan pada tahun 2011 sebesar

menjadi 38,72%, dengan sasaran target 70 % ditahun 2014. Sedangkan

cakupan rumah tangga yang memiliki akses terhadap airminum

berlualitas menunjukan peningkatan yakni dari 44,77 tahun 2007 menjadi

54,62% tahun 2011. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 13. Pencapaian Pelaksanaan pelayanan Kesehatan Tahun 2007-2011

Provinsi Sulawesi Tenggara

No Indikator 2007 2008 2009 2010 2011

1 Cakupan Kunjungan neonatal lengkap 74,89 75,33 75,85 83,91 87,71

2 Penanganan kasus gizi buruk 100 100 100 100 100

3 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 70,75 75,76 84,32 85,87 82,09

4 Cakupan pertolongan persalinan tenaga kesehatan kompeten

71,45 80,38 84,32 85,87 89,03

5 Cakupan desa UCI 75 76 78 79,2 80,2

6 Cakupan masyarakat miskin yg mendapat yankes dasar

50 51,07 100 100 100

7 Cakupan masyarakat miskin yang mendapat yankes rujukan

50 100 100 100 100

8 Cakupan Ketersediaan Obat dan Vaksin

80 83,3 86,7 90 93,3

9 Cakup Penemuan dan Penanganan BTA Positif

79 70 49 67 77

10 Cakupan Rumah Tangga dengan PHBS

19,73 21,9 26,4 38,54 38,72

11 Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas

44,77 65,56 62,6 62,6 54,62

Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sultra, 2013

Page 29: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 39

c. Pekerjaan Umum

Dalam rangka menunjang pembangunan ekonomi di Sulawesi

Tenggara, maka ketersedian sarana infrastruktur sangat penting, sebab

dengan ketersediaan infratsruktur jalan yang baik akan memberikan efek

positif terhadap perkembangan investasi disuatu daerah. Ketersedian

jalan yang baik akan memperlancar distribusi baik untuk kebutuhan

konsumsi masyarakat maupun untuk kelancaran pergerakan supply input

dari suatu daerah ke daerah lain. Di Sulawesi Tenggara penyedian

perbaikan infrastrutur jalan juga menjadi perhatian pemerintah dalam

pembangunannya terutama jalan–jalan penghubung dengan provinsi lain

dan jalan penghubungan antar kabupaten. Baiknya jalan yang

menghubungkan antara provinsi Sulawesi Tenggara dengan provinsi

Sulawesi Selatan maupun Sulawesi Tengah, akan sangat membantu dalam

pertukaran barang dan jasa di daerah ini.

Sesuai dengan Kepmen PU No. 480/KPTS/1996, komponen jalan

dalam jaringan primer di Propinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas :

1. Jalan Arteri yaitu jalan yang melayani angkutan utama yang

merupakan tulang punggung transportasi nasional yang

menghubungkan pintu gerbang utama, pelabuhan utama atau Bandar

udara kelas utama.

2. Jalan Kolektor 1 yaitu jalan yang menghubungkan antar ibukota

propinsi.

3. Jalan Kolektor 2 yaitu jalan yang menghubungkan ibukota propinsi

dengan ibukota Kabupaten / Kota.

4. Jalan Kolektor 3 yaitu jalan yang menghubungkan antar ibukota

Kabupaten / Kota

Di bidang pembangunan infrastruktur jalan, panjang jalan yang

telah terbangun di Provinsi Sulawesi Tenggara sampai tahun 2012

mencapai 1,398,243.18 Km, yang terdiri dari 1,397,051 Km jalan nasional,

906.09 Km jalan provinsi, dan 286.09 Km jalan strategis provinsi. Kondisi

Page 30: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 40

jalan provinsi terdiri dari 1,128.92 Km jalan beraspal, 969.35 Km jalan non

aspal.

Secara umum, walaupun aspek ketersediaan jalan sudah

mencukupi, akan tetapi di sisi lain terdapat beberapa aspek yang masih

harus terus ditingkatkan pencapaiannya. Beberapa aspek tersebut antara

lain belum terintegrasinya secara menyeluruh antara pusat–pusat

kegiatan/produksi ke daerah pemasaran, di wilayah Provinsi Sulawesi

Tenggara. Hal ini akan berdampak pada terhambatnya arus barang dan

jasa anatar wilayah tersebut. Tingginya tingat kerusakan jalan, baik rusak

ringan, sedang, maupun berat. Hal ini berdampak pada rendahnya

tingkat keselamatan penggguna jalan yang ditandai dengan

meningkatnya tingkat kecelakaan lalu lintas. Selain itu kerusakan jalan

juga berdampak pada bertambahnya waktu tempuh yang diperlukan

untuk mencapai suatu wilayah tertentu, sehingga biaya operasional

kendaraan akan meningkat.

Di bidang pembangunan infrastruktur jalan, panjang jalan

berstatus yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara sampai tahun 2012

mencapai 7.515,85 Km, yang terdiri dari 1.397,05 Km jalan nasional, 906,09

Km jalan provinsi, dan 5.212,71 Km jalan Kabupaten/Kota dimana 286,09

Km diantaranya sebagai jalan strategis provinsi. Jalan dalam kondisi

mantap yaitu jalan dengan kondisi baik dan sedang di provinsi provinsi

Sulawesi Tenggara yang terdiri dari jalan nasional dan jalan provinsi

mencapai 62,95%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 14. Status dan Kondisi Jalan di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2012

No Status Panjang (km)

Konstruksi (Km) Kondisi (Km)

Aspal Non Aspal

Baik Sedang Rusak

1 Nasional 1.397,05 1.217,41 179,64 570,29 387,30 439,46

2 Provinsi 906.09 552.46 353.63 297.78 186.14 421.07

3 Startegis Provinsi 286.09 24.00 262.09 15.65 32.45 237.99 Sumber : Dinas PU Prov. Sultra, 2013

Page 31: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 41

Di bidang infrastruktur pengairan, pembangunan diarahkan

kepada upaya pemenuhan ketersediaan air baku masyarakat untuk

kebutuhan sehari – hari, pemenuhan ketersediaan air irigasi untuk

pertanian serta upaya penanggulangan bahaya banjir dan abrasi kawasan

pantai. Beberapa program dan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk

tujuan tersebut di atas, diantaranya melalui pembangunan sarana

pengelolaan air minum, peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi,

rehabilitasi/normalisasi sungai serta pembangunan/rehabilitasi

bangunan penahan gelombang laut.

Sampai dengan tahun 2012, di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara

terdapat 7 Daerah Irigasi (DI) yang merupakan kewenangan pusat dengan

luas area 31.786 Ha, dimana 63,167 % kondisi baik; 24,545 % rusak ringan;

dan 12,288 rusak berat. Selain itu, terdapat 15 Daerah Irigasi (DI) yang

merupakan kewenangan Provinsi dengan luas area 20.530 Ha, dimana

79,76 % kondisi baik; 8,53 % rusak ringan; 10,96 % rusak berat.

d. Perumahan

a) Presentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air bersih

Ketersediaan air bersih yang akan digunakan untuk mandi cuci dan

konsumsi sangat penting bagi masyarakat. Ketersediaan air bersih bagi

penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2006–2011 dapat terlihat

pada Tabel berikut :

Tabel 15. Presentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Bersih

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2006-2011

Tahun Jumlah Pelanggan

air bersih Jumlah Rumah

Tangga Rasio (%)

2006 45.625 466.440 9,78

2007 46.604 452.528 10,29

2008 49.101 503.518 9,75

2009 55.696 529.972 10,50

2010 58.446 502.066 11,64

2011 44.393 512.120 8,66 Sumber : BPS Prov. Sultra, 2013

Page 32: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 42

Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih di Provinsi

Sulawesi Tenggara mengalami fluktuasi namun cenderung meningkat

setiap Tahunnya. Tahun 2006 jumlah rumah tangga yang menggunakan

air bersih sebesar 9,78 persen, meningkat menjadi 10,29 persen pada

Tahun 2007. Namun pada Tahun 2011 mengalami penurunan mencapai

8,66 persen.

b) Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik

Saat ini listrik telah menjadi salah satu kebutuhan vital bagi

masyarakat. Ketersediaan listrik bagi rumah tangga menjadi salah satu

indikator penting pembangunan. Persentase rumah tangga yang

menggunakan listrik di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2006-2011

dapat terlihat pada Tabel berikut :

Tabel 16. Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Listrik Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2006-2011

Tahun Jumlah

Pelanggan Jumlah Rumah

Tangga Rasio (%)

2006 189.918 466.440 40,71

2007 193.901 452.528 42,84

2008 194.446 503.518 38,61

2009 195.842 529.972 36,95

2010 140.786 502.066 28,04

2011 197.483 512.120 38,56 Sumber : BPS Prov. Sultra, 2013

Berdasarkan tabel tersebut diatas, persentase rumah tangga yang

menggunakan listrik Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2006-2011

mengalami fluktuatif, dimana pada Tahun 2006 jumlah pelanggan

sebanyak 189.918 dengan jumlah rumah tangga 466.440 atau sekitar 40,71

persen persen atau jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik.

Namun pada Tahun 2011 jumlah pelanggan sebanyak 197.483 dengan

jumlah rumah tangga 512.120 atau sekitar 38,56 persen atau jumlah rumah

tangga yang menggunakan listrik.

Page 33: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 43

e. Perhubungan

Jumlah arus penumpang dan barang baik yang datang maupun

yang berangkat melalui transportasi darat, laut dan udara menunjukan

frekwensi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, artinya bahwa

perekonomian Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu 4 (empat) tahun

tersebut menunjukan perkembangan yang semakin baik. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 17. Arus Penumpang dan Barang yang Datang dan Berangkat

Melalui Transportasi Darat, Laut, Penyeberangan dan Udara

No Arus Penumpang dan Barang 2008 2009 2010 2011

1. Jumlah Penumpang Angkutan Umum 195,202,209 239,589,837 249,424,263 250,356,316

2. Arus Kedatangan Dengan Penyeberangan Laut (org)

834,036 762,929 794,694 797,294

3. Arus Kedatangan Dengan Transportasi Darat (org)

21,320,410 21,654,520 23,996,472 25,321,430

4. Arus Keberangkatan Dengan Penyeberangan Laut (org)

725,643 751,237 794,694 812,542

5. Arus Keberangkatan Dengan Transportasi darat

172,322,120 216,421,151 223,838,403 223,425,050

6. Jumlah Barang Yang Terangkut Melalui Angkutan Umum

583,152 586,546 622,035 960,669

7. Jumlah Barang Masuk Melalui Penyeberangan Laut (ton)

121,250 124,321 126,210 128,562

8. Jumlah Barang Masuk Melalui Moda Transportasi Darat (ton)

163,351 143,645 126,210 456,045

9. Jumlah Barang Keluar Melalui Penyeberangan Laut

101,240 105,158 131,230 134,520

10 Jumlah Barang Keluar Melalui Moda Transportasi Daarat

197,311 213,422 238,385 241,542

11 Arus Angkutan Udara 7,932,184 8,453,046 8,021,731 8,061,355

12 Arus Kedatangan Dengan Transportasi Udara (Orang)

207,686 272,163 270,497 295,420

13 Arus Keberangkatan Dengan Transportasi Udara (orang)

210,661 279,645 237,209 304,017

14 Arus Barang Masuk Melalui Moda Transportasi Udara (kg)

4,314,135 4,279,936 3,972,181 4,349,449

15 Arus Barang Keluar Melalui Moda Transportasi Udara (kg)

3,199,702 3,621,302 3,541,844 3,112,469

Sumber: Dinas Perhubungan Prov. Sultra, 2013

f. Ketenagakerjaan

Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara pada Februari 2013

menunjukkan adanya perbaikan yang digambarkan dengan adanya

Page 34: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 44

peningkatan kelompok penduduk yang bekerja, serta penurunan tingkat

pengangguran.

Pada bulan Februari 2013, jumlah angkatan kerja mencapai

1.060.340 orang dan bertambah 43.383 orang (4,27 persen) dibanding

keadaan Agustus 2012 yaitu sebesar 1.016.957 orang dan berkurang 33.801

orang (3,09 persen) dibanding keadaan Februari 2012 yaitu sebesar

1.094.141 orang. Penduduk yang bekerja pada Februari 2013 mencapai

1.023.549 orang dan bertambah 47.670 orang (4,88 persen) dibanding

keadaan Agustus 2012 yaitu sebesar 975.879 orang, dan berkurang sebesar

36.686 orang (3,46 persen) dibanding keadaan Februari 2012 yaitu sebesar

1.060.235 orang. Jumlah pengangguran terbuka pada Februari 2013

sebesar 36.791 orang, mengalami penurunan sekitar 4.287 orang (10,44

persen) jika dibanding keadaan Agustus 2012 yaitu sebesar 41.078 orang,

dan mengalami kenaikan 2.885 orang (8,51 persen) jika dibanding keadaan

Februari 2012 yaitu sebesar 33.906 orang. Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) mengalami penurunan sebesar 3,52 poin selama periode

satu tahun terakhir (Februari 2012-Februari 2013) dan mengalami

peningkatan sebesar 2,23 poin dibanding TPAK bulan Agustus 2012.

Lebih jelasnya dapat lihat pada tabel berikut ini menjelaskan

jumlah penduduk yang bekerja dan tingkat pengangguran

Tabel 18. Penduduk Menurut Kegiatan Utama di Sulawesi Tenggara

Tahun 2011-2013

2013

Februari Agustus Februari Agustus Agustus

1 2 3 4 5 6 7

1 Angkatan Kerja 1,064,366 1,058,999 1,094,141 998,957 1,060,340

a. Bekerja 1,018,134 1,026,548 1,060,235 957,879 1,023,549

b. Pengangguran Terbuka 46,232 32,451 33,906 41,078 36,791

2 Bukan Angkatan Kerja 405,260 423,881 402,533 493,026 463,484

3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 72,42 71,42 73,1 67,35 69,58

Tingkat Pengangguran Terbuka 4.34 3.06 3.10 4.11 3.47

Pekerja Tidak Penuh 394,920 407,542 423,497 427,625 395,520

Setengah Penganggur 213,515 270,253 217,309 272,722 284,711

Tahun

Kegiatan UtamaNo 2011 2012

Sumber: BPS Prov. Sultra, 2013

Page 35: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 45

2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

Analisis kinerja atas layanan urusan pilihan dilakukan terhadap

indikator-indikator kinerja penyelengaraan urusan pilihan pemerintahan

daerah provinsi/kabupaten/kota, yaitu bidang urusan pertanian,

kehutanan, energi dan sumberdaya mineral, pariwisata, kelautan dan

perikanan, perdagangan, industri dan ketransmigrasian.

a. Bidang Pertanian

Sektor Pertanian di Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan sektor

strategis namun mengalami perlambatan pertumbuhan dalam dua tahun

terakhir. Selain merupakan penyerap tenaga kerja terbesar, sektor

pertanian juga merupakan sektor dengan kontribusi tertinggi terhadap

perekonomian Sulawesi Tenggara. Dalam rangka meningkatkan kinerja

sektor pertanian, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara telah

menetapkan 4 komoditi unggulan dalam RPJMD 2008-2013. Keempat

komoditi tersebut adalah: tanaman kakao di sub-sektor perkebunan, padi

di sub-sektor tanaman pangan, sapi di sub-sektor peternakan, dan rumput

laut di sub-sektor perikanan dan kelautan. Keempat komoditi tersebut

merupakan kontributor terbesar di sub-sektor masing-masing. Dari

keempat komoditi unggulan, tanaman kakao merupakan komoditi yang

berhasil menjadi komoditi ekspor. Tantangan sektor pertanian di Sulawesi

Tenggara dalam dua tahun terakhir adalah semakin melambatnya

pertumbuhan di sektor pertanian, dan semakin berkurangnya belanja

langsung sektor pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

1. Sub Sektor Tanaman Pangan

Capain kinerja Aspek Sub Sektor Tanaman Pangan Sultra sejak

tahun 2008-2011 rata-rata melebihi target capaian pemerintah daerah

Provinsi Sultra walaupun masih berfluktuatif. Capain kinerja Aspek Sub

Sektor Tanaman Pangan pada tahun 2008 sebesar 91,4%, sedangkan pada

tahun 2009 meningkat sebesar 101,6%, pada tahun 2010 sebesar

Page 36: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 46

meningkat 109,93%. Namun capain kinerja pada tahun 2011 menurun

sebesar 87,3%.

Untuk capaian kinerja Sub Sektor hortikultura secara umum berada

diatas target pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, walaupun

cenderung berfuktuasi dari tahun ketahun. Capain kinerja sub sektor

hortikultura pada tahun 2008 sebesar 125,7%, dan pada tahun 2009

meningkat sebesar 134,9%. Capain kinerja pada tahun 2010 justru

menurun menjadi 96,7% , dan pada tahun 2011 kembali meningkat

sebesar 103,4%.

Untuk capaian kinerja Sub Sektor perkebunan secara umum berada

diatas target pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, walaupun masih

berfuktuasi dari tahun ketahun. Capain kinerja Sub Sektor Perkebunan

pada tahun 2008 sebesar 107,32% , namun pada tahun 2009 menurun

menjadi 85,6 %. Pada tahun 2010 kembali meningkat menjadi 122,9 % ,

dan pada tahun 2011meningkat menjadi 127,1%.

Capaian kinerja Sub Sektor Peternakan secara umum berada diatas

target pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, walaupun masih

berfuktuasi dari tahun ketahun. Capain kinerja Sub Sektor Peternakan

pada tahun 2008 sebesar 92,6%, dan pada tahun 2009 meningkat sebesar

106,1%, pada tahun 2010 meningkat sebesar 107,47 % , dan capain kinerja

pada tahun 2011 justru menurun menjadi 87,0%.

Capain kinerja Sub Sektor Perikanan secara umum berada diatas

target pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, walaupun masih

berfuktuasi dari tahun ketahun sejak tahun 2008-2011. kinerja Sub Sektor

Perikanan pada tahun 2008 sebesar 123,9%, dan pada tahun 2009

meningkat menjadi 124,0%. Namun pada tahun 2010 kembali menurun

menjadi 91,8%, dan kinerja pada tahun 2011 kembali meningkat sebesar

108,2%.

Page 37: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 47

Gambar 10. Tingkat Capain Kinerja Dinas Pertanian Setiap Sub Sektor

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

Sedangkan Trend capain kinerja NTP Sultra masih berfluktuatif.

Trend capain kinerja NTP Sultra pada tahun 2008 meningkat sebesar

6,64%, namun pada tahun 2009 menurun sebesar -2,43%, dan pada tahun

2010 kembali meningkat sebesar 0,14%.

Untuk Trend capain kinerja Sub Sektor Tanaman Pangan

menunjukkan trend negative walaupun meningkat pada tahun 2011.

Trend capain kinerja Sub Sektor Tanaman Pangan pada tahun 2009

menurun sebesar -0,18%, pada tahun 2010 kembali menurun sebesar -

2,01%, namun pada tahun 2011 meningkat sebesar 1,67%.

Trend capaian kinerja Sub Sektor Hortikultura masih berfluktuasi

sejak tahun 2009-2011. Trend capain kinerja Sub Sektor Hortikultura

pada tahun 2009 meningkat sebesar 5,01%, namun pada tahun 2010

menurun sebesar -2,20 %, dan pada tahun 2011 kembali meningkat

sebesar 0,77%.

Untuk Trend capain kinerja Sub Sektor perkebunan menunjukkan

trend negative walaupun meningkat pada tahun 2009. Trend capain

kinerja Sub Sektor Perkebunan pada tahun 2009 meningkat sebesar

Page 38: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 48

15,54%, namun pada tahun 2010 menurun sebesar -6,09 %, dan pada

tahun 2011 terus menurun sebesar -2,54%.

Untuk Trend capaian kinerja Sub Sektor peternakan menunjukkan

trend negative walaupun meningkat pada tahun 2009. Trend capain

kinerja Sub Sektor Peternakan pada tahun 2009 meningkat sebesar 5,50%,

namun pada tahun 2010 menurun sebesar -4,46%, dan pada tahun 2011

terus menurun sebesar -0,84%.

Untuk Trend capain kinerja Sub Sektor perkebunan menunjukkan

trend positif , sejak tahun 2009-2011. Trend capain kinerja Sub Sektor

Perikanan pada tahun 2009 meningkat sebesar 1,76%, pada tahun 2010

meningkat sebesar 2,50%, dan pada tahun 2011 terus meningkat sebesar

2,01%.

2. Produkstivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal

Produksitas Padi Per Hektar Provinsi Sulawesi Tenggara secara

umum meningkat dari tahun 2008-2011, walaupun menurun pada tahun

2011. Produksitas Padi Per Hektar (Ku/Ha) pada tahun 2008 sebesar

39,53(Ku/Ha), pada tahun 2009 meningkat menjadi 41,51(Ku/Ha), dan

pada tahun 2010 terus meningkat menjadi 42,19 (Ku/Ha). Namun pada

tahun 2011 menurun menjadi 41,34(Ku/Ha).

Untuk Produktivitas Jagung Per Hektar sejak tahun 2008-2011

masih berfluktuatif dan menunjukkan penurunan pada dua tahun

terakhir. Produktivitas Jagung Per Hektar (Ku/Ha) pada tahun 2008

sebesar 24,98 (Ku/Ha) dan tahun 2009 meningkat menjadi 26,33(Ku/Ha).

Namun pada tahun 2010 menurun sebesar 25,28(Ku/Ha) dan pada tahun

2011 kembali menurun sebesar 23,53(Ku/Ha).

Produktivitas Kedelai Per Hektar masih berfluktuatif sejak tahun

2008-2011. Produktivitas Kedelai Per Hektar pada tahun 2008 sebesar

9,3(Ku/Ha) dan pada tahun 2009 menurun menjadi 8,36(Ku/Ha). Pada

tahun 2010 kembali meningkat menjadi 12,04(Ku/Ha), dan pada tahun

2011 kembali menurun sebesar 10,51(Ku/Ha).

Page 39: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 49

Produksitas Kacang Tanah Per Hektar Provinsi Sulawesi Tenggara

secara umum menurun dari tahun 2008-2011, walaupun meningkat pada

tahun 2011. Produktivitas Kacang Tanah Per Hektar (Ku/Ha), pada tahun

2008 sebesar 8,92(Ku/Ha), pada tahun 2009 menurun sebesar

8,48(Ku/Ha), pada tahun 2010 menurun sebesar 7,14(Ku/Ha), pada tahun

2011 meningkat sedikit menjadi sebesar 7,7 (Ku/Ha), dan pada tahun 2011

kembali menurun sebesar 10,51(Ku/Ha).

Produksitas Kacang hijau Per Hektar Provinsi Sulawesi Tenggara

secara umum menurun dari tahun 2008-2011. Produktivitas Kacang Hijau

Per Hektar (Ku/Ha) pada tahun 2008 sebesar 8,37 (Ku/Ha), pada tahun

2009 menurun sebesar 8,35 (Ku/Ha), serta tahun 2010 menurun menjadi

8,04(Ku/Ha), dan pada tahun 2011 lebih statis yaitu 8,04(Ku/Ha).

Begitupun Produktivitas Ubi jalar Per Hektar masih berfluktuatif

sejak tahun 2008-2011. Produktivitas Ubi Jalar Per Hektar (Ku/Ha) pada

tahun 2008 sebesar 86,12(Ku/Ha), pada tahun 2009 menurun sebesar

80,36(Ku/Ha),pada tahun 2010 kembali meningkat menjadi 83,57(Ku/Ha),

pada tahun 2011 menurun sebesar 81,36(Ku/Ha).

Untuk melihat Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal

Lainnya dapat ditunjukan pada gambar berikut.

Gambar 11. Produktifitas Padi dan Tanaman Pangan di Sulawesi

Tenggara Tahun 2008-2011

Sumber : Data Sekunder diolah 2012

Page 40: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 50

Sedangkan untuk Trend capain kinerja produktivitas Padi

menunjukkan trend positif tahun 2009-2010, walaupun sempat negative

pada tahun 2011. Trend capaian kinerja produktivitas Padi pada tahun

2009 meningkat sebesar 4,8%, pada tahun 2010 meningkat sebesar 1,6%,

pada tahun 2011 justru menurun sebesar -2,1%.

Untuk Trend capaian kinerja produktivitas jagung menunjukkan

trend negatif tahun 2009. Trend capain kinerja produktivitas Jagung pada

tahun 2009 meningkat sebesar 5,1%, namun pada tahun 2010 menurun

sebesar -4,2%, dan pada tahun 2011 menurun sebesar -7,4%.

Trend capaian kinerja produktivitas kedelai menunjukkan trend

yang fluktuatif dari tahun 2009-2011. Trend capaian kinerja produktivitas

Kedelai, pada tahun 2009 menurun sebesar -11,2%, tapi pada tahun 2010

meningkat sebesar 30,6%, dan pada tahun 2011 kembali menurun sebesar

-14,6%

Untuk Trend capain kinerja produktivitas Kacang Tanah

menunjukkan trend negatif dari tahun 2009-2010 dan menjadi posisif pada

tahun 2011. Pada tahun 2009 Trend capain kinerja menurun sebesar -5,2%,

pada tahun 2010 menurun sebesar -18,8%, dan pada tahun 2011 kembali

meningkat sebesar 7,4%

Sedangkan untuk Trend capain kinerja produktivitas Kacang hijau

menunjukkan trend negatif tahun 2009-2010. Trend capain kinerja

produktivitas Kacang Hijau, pada tahun 2009 menurun sebesar -0,2%,

pada tahun 2010 menurun sebesar -3,9 %, serta pada tahun 2011 tidak

mengalami peningkatan atau sebesar 0,0%

Trend capain kinerja produktivitas ubi kayu menunjukkan trend

positif tahun 2009-2011, walaupun sempat negative pada tahun 2010.

Trend capain kinerja produktivitas Ubi Kayu, meningkat pada tahun 2009

meningkat sebesar 2,8%, pada tahun 2010 menurun sebesar -7,5%, pada

tahun 2011 kembali meningkat sebesar 5,3%

Page 41: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 51

Trend capain kinerja produktivitas ubi jalar menunjukkan trend

negative tahun 2009-2010, walaupun sempat meningkat pesentasenya

pada tahun 2010. Trend capain kinerja produktivitas Ubi Jalar, pada tahun

2009 menurun sebesar -7,2%, pada tahun 2010 meningkat sebesar 3,8%,

pada tahun 2011 kembali menurun sebesar -2,7%

Untuk melihat trend perkembangan kinerja Produktivitas Padi atau

Bahan Pangan Utama Lokal dapat ditunjukan pada gambar berikut.

Gambar 12. Trend Capain Kinerja Produktivitas Padi atau Bahan Pangan

Utama Lokal di Sulawesi Tenggara Tahun 2009-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

3. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB

Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB sejak tahun 2008-2011

menunjukan angka presentase yang semakin menurun setiap tahunnya.

Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB Tahun pada tahun 2008

sebesar 36,44%, pada tahun 2009 menurun menjadi sebesar 35,02%, dan

pada tahun 2010 menurun sebesar 33,2%, serta pada tahun 2011

konstribusi sektor pertanian menjadi 31,71%.

Untuk melihat trend perkembangan Kontribusi Sektor Pertanian

Terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara dapat ditujukan pada

gambar berikut.

Page 42: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 52

Gambar 13. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB di Sulawesi

Tenggara Tahun 2009-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

4. Luas Lahan Produktif Pertanian

Luas Lahan Produktif Pertanian setiap tahun sejak tahun 2008-2011

menunjukkan keluasan yang semakin bertambah. Luas Lahan Bukan

Sawah (Lahan Kering) semakin meningkat sejak tahun 2008-2011. Hal ini

dapat dilihat dari Luas Lahan Bukan Sawah (Lahan Kering) pada tahun

2008 sebesar 843.553 Ha, pada tahun 2009 menurun menjadi 545.669 Ha,

pada tahun 2010 kembali meningkat menjadi 556.306 Ha, dan pada

tahun 2009 kembali meningkat menjadi 602.270 Ha.

Sedangkan Luas Lahan Sawah semakin meningkat sejak tahun

2008-2011walaupun terjadi penurunan luas pada tahun 2009. Pada tahun

2008 luas lahan sawah sebesar 115.825 Ha, pada tahun 2009 menurun

menjadi 96.991 Ha, pada tahun 2010 luas lahan sawah kembali

meningkat menjadi 106.021 Ha, pada tahun 2011 luas lahan sawah

meningkat menjadi 108.655 Ha

Untuk melihat perkembangan Luas Lahan Produktif Pertanian

Provinsi Sulawesi Tenggara dapat ditujukan pada gambar berikut.

Page 43: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 53

Gambar 14. Luas Lahan Produktif Pertanian di Sulawesi Tenggara Tahun

2009-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

Untuk Trend perkembangan Luas Lahan Bukan Sawah (Lahan

Kering) meningkat sejak tahun 2009-2011, walaupun negative pada tahun

2009. Trend perkembangan Luas Lahan Bukan Sawah (Lahan Kering)

pada tahun 2009 menurun sebesar -54,59%, namun pada tahun 2010

kembali meningkat sebesar 1,91% pada tahun 2011 meningkat sebesar

7,63%.

Sedangkan Trend perkembangan Luas Lahan Sawah meningkat

sejak tahun 2009-2011, walaupun negative pada tahun 2009. Trend

perkembangan Luas Lahan Sawah pada tahun 2009 menurun sebesar -

19,42 % pada tahun 2010 meningkat sebesar 8,52% pada tahun 2011

kembali meningkat sebesar 2,42%.

5. Pertumbuhan Hasil Produksi Tanaman Pangan

Pertumbuhan hasil produksi Tanaman Pangan Provinsi sulawesi

Tenggara sejak tahun 2008-2011 masih berfluktuasi setiap tahunnya.

Persentase Pertumbuhan Hasil Produksi Padi menunjukkan peningkatan

walaupun menurun pada tahun 2008. Persentase Pertumbuhan Hasil

Produksi Padi pada tahun 2008 menurun sebesar -4,3%, namun pada

tahun 2009 meningkat sebesar 0,5%, pada tahun 2010 meningkat sebesar

11,6%, serta pada tahun 2011 meningkat sebesar 8,1%.

Page 44: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 54

Untuk persentase pertumbuhan hasil Produksi jagung

menunjukkan penurunan walaupun meningkat pada tahun 2010.

Persentase Pertumbuhan Hasil Produksi Jagung pada tahun 2008 sebesar

menurun -4,1%, dan pada tahun 2009 menurun sebesar, -23,0%. Tetapi

pada tahun 2010 meningkat sebesar 4,4%, dan pada tahun 2011 kembali

menurun sebesar -9,1%.

Persentase pertumbuhan hasil produksi kedelai menunjukkan

peningkatan sejak tahun 2008-2011, walaupun terjadi kontraktif pada

tahun 2010. Persentase pertumbuhan hasil Produksi Kedelai pada tahun

2008 meningkat sebesar 13,0%, dan pada tahun 2009 terus meningkat

sebesar 47,3%. Namun pada tahun 2010 justru menurun sebesar -42,9%,

dan pada tahun 2011 meningkat sebesar 90,8%. Persentase pertumbuhan

hasil produksi kacang tanah menunjukkan menunjukkan sejak tahun

2008-2011. Persentase pertumbuhan hasil Produksi Kacang Tanah pada

tahun 2008 menurun sebesar -9,0%, pada tahun 2009 kembali menurun

sebesar -26,7%, pada tahun 2010 sebesar menurun -2,9%, pada tahun 2011

menurun sebesar -8,1%.

Persentase pertumbuhan hasil Produksi kacang hijau menunjukkan

penurunan sejak tahun 2008-2011, walaupun terjadi peningkatan pada

tahun 2011. Persentase pertumbuhan hasil Produksi Kacang Hijau pada

tahun 2008 menurun sebesar -10,5%, pada tahun 2009 kembali menurun

sebesar -31,0%, pada tahun 2010 menurun sebesar -20,4%, tetapi pada

tahun 2011 meningkat sebesar 69,7%

Persentase pertumbuhan hasil Produksi ubi kayu menunjukkan

presentase yag fluktuatif sejak tahun 2008-2011. Persentase pertumbuhan

hasil Produksi Ubi Kayu, pada tahun 2008 menurun sebesar -9,0%, tetapi

pada tahun 2009 meningkat sebesar 4,2%. Sedangkan pada tahun 2010

kembali menurun sebesar -28,0%, dan pada tahun 2011 meningkat sebesar

0,9%. Sedangkan pertumbuhan hasil Produksi ubi jalar berfluktuatif sejak

tahun 2008-2011. Persentase pertumbuhan hasil Produksi Ubi Jalar, pada

Page 45: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 55

tahun 2008 meningkat sebesar 12,0%, namun pada tahun 2009 menurun

sebesar -17,2%, pada tahun 2010 menurun sebesar -1,1%, dan pada tahun

2011 meningkat sebesar 4,6%.

Perkembangan presentase hasil produksi Tanaman Pangan

Provinsi Sulawesi Tenggara dapat ditujukan pada gambar berikut.

Gambar 15. Presentase Hasil Produksi Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2008-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

2. Bidang Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara

merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah Sulawesi Tenggara dan

dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Sesuai

dengan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor

140 Tanggal 15 April 2001 disebutkan Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai tugas membantu Gubernur

dalam melaksanakan kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi di

bidang kelautan dan perikanan. Kepala Dinas dalam melaksanakan

tugasnya dibantu oleh Sekretaris dan uraian tugas jabatan struktural dan

non struktural di lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Sulawesi Tenggara dilaksanakan berdasarkan Peraturan Gubernur

Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 50 Tahun 2009.

Page 46: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 56

1. Produksi Perikanan Tangkap

Target Produksi Perikanan Tangkap Provinsi Sulawesi tenggara

215.000 ton setiap tahunnya sebagaiman yang tercantum dalam RPJMD.

Pada umumnya produksi perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara

mengalami peningkatan sampai tahun 2011, namun capain produksi pada

tahun 2007 dan 2008 masih dibawah target produksi perikanan.

Produksi Perikanan Tangkap Prov Sultra pada tahun 2007 sebesar

209.036 Ton atau dengan tingkat capaian target sebesar 97,23 %. Pada

tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 213.310 Ton atau dengan

tingkat capaian target sebesar 99,21 %. pada tahun 2009 meningkat sebesar

223.297 Ton, atau dengan tingkat capaian berada diatas target pemerintah

yaitu sebesar 103,86 %. pada tahun 2010 sebesar 227.238 Ton, atau

dengan tingkat capaian berada diatas target pemerintah sebesar 105,69 %.

pada tahun 2011 sebesar 227.272 Ton, atau dengan tingkat capaian

berada diatas target pemerintah yaitu sebesar 105,71 %

Jumlah target produksi, capain kinerja dan presentase capaian

produksi perikanan tangkap Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008-2011

dapat ditunjukan pada gambar berikut.

Gambar 16. Jumlah Target Produksi, Capain Kinerja dan Presentase

Capaian Produksi Perikanan Tangkap Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2008-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

Page 47: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 57

2. Produksi Perikanan Budidaya

Untuk target produksi perikanan budidaya pemerintah Provinsi

Sultra dalam RPJMD sebesar 119.019,30 ton setiap tahunnya. Dengan

merujuk pada target tersebut, maka capain produksi perikanan budidaya

pada umumnya berada diatas rata-rata target dan sasaran pemerintah

sejak tahun 2008-2011. Begitu pula trend perkembangan produksi dari

tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.

Produksi perikanan budidaya provinsi Sultra pada tahun 2007

sebesar 419.637,20 ton, atau dengan tingkat capaian target sebesar 352,6%.

Pada tahun 2008 produksi perikanan budidaya meningkat menjadi

519179,20 ton, atau dengan tingkat capaian target sebesar 436,2%. Pada

tahun 2009 produksi perikanan budidaya meningkat sebesar 517.801,00

ton, atau dengan tingkat capaian target sebesar 435,1%. Pada tahun 2010

meningkat sebesar 570567,35 ton, atau dengan tingkat capaian target

sebesar 479,4%. Dan pada tahun 2011 terus meningkat sebesar 647836 ton,

atau dengan tingkat capaian target sebesar 544,3 %.

Jumlah target produksi, capain kinerja dan presentase capaian

produksi perikanan budidaya Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008-

2011 dapat ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 17. Jumlah Target Produksi, Capain Kinerja dan Presentase

Capaian Produksi Perikanan Budidaya Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2008-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

Page 48: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 58

Sedangkan Proporsi rasio perikanan tangkap dan budidaya

semakin didominasi oleh perikanan budidaya sejak tahun 2007-2011.

Proporsi rasio perikanan tangkap setiap tahunnya semakin

menurun. Pada tahun 2007 Perikanan Tangkap 33,3%, Pada tahun 2008

Perikanan Tangkap menurun 29,1%. Pada tahun 2009 proposri Perikanan

Tangkap semakin menurun menjadi 30,1%. Pada tahun 2010 proporsi

Perikanan Tangkap menurun menjadi 28,5%. Pada tahun 2011 Perikanan

Tangkap menjadi 26,0%.

Padan sisi lain Proporsi rasio perikanan budidaya setiap tahunnya

semakin meningkat. Pada tahun 2007 Proporasi produksi Perikanan

Budidaya sebesar 66,7%. Pada tahun 2008 Proporasi produksi Perikanan

Budidaya menurun menjadi 70,9%. Pada tahun 2009 Proporasi produksi

Perikanan Budidaya terus menurun 69,9%. Pada tahun 2010 Proporasi

produksi Perikanan Budidaya menurun menjadi 71,5%. Pada tahun 2011

Proporasi produksi Perikanan Budidaya menjadi 74,0%.

Jumlah Proporsi rasio perikanan tangkap dan budidaya Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2008-2011 dapat ditunjukkan pada gambar

berikut.

Gambar 18. Jumlah Proporsi Rasio Perikanan Tangkap dan Budidaya

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

Page 49: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 59

3. Produksi Hasil Laut

Produksi hasil laut Provinsi Sulawesi Tenggara dari tahun ketahun

sejak tahun 2007-2011 mengalami peningkatan. Jumlah Produksi hasil laut

pada tahun 2007 sebesar 207.195 Ton, untuk Produksi hasil laut pada

tahun 2008 meningkat sebesar 208.303 Ton atau trend pertumbuhan

produksi positif sebesar 0,53%. Pada tahun 2009 sebesar 217.513 Ton atau

trend pertumbuhan produksi positif sebesar 4,42 %. Jumlah Produksi

Hasil Laut pada tahun 2010 sebesar 221.412 Ton atau trend pertumbuhan

produksi positif meningkat sebesar 1,79%. Jumlah produksi hasil laut

pada tahun 2011 sebesar 221.434 Ton atau trend pertumbuhan produksi

positif meningkat sebesar 0,01%

Jumlah dan ternd pertumbuhan produksi hasil laut Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2007-2011 dapat ditunjukkan pada gambar

berikut.

Gambar 19. Jumlah dan Trend Pertumbuhan Produksi Hasil Laut

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

4. Industri Kecil Perikanan

a) Industri Kecil Perikanan Kolam

Jumlah Industri Kecil perikanan kolam Provinsi Sulawesi Tenggara

menunjukkan peningkatan dari tahun ketahun sejak tahun 2007-2011.

Page 50: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 60

Jumlah Unit usaha Kolam pada tahun 2007 sebesar 1741 unit, Jumlah Unit

usaha Kolam meningkat pada tahun 2008 sebesar 2329 Unit Usaha atau

meningkat sebesar 33,77%. Pada tahun 2009 meningkat menjadi 2724 Unit

usaha atau meningkat sebesar 16,96 %. Pada tahun 2010 terus mengalami

peningkatan menjadi 2824 Unit usaha atau meningkat sebesar 3,67%.

dan pada tahun 2011menjadi 2854 Unit usaha atau meningkat sebesar

1,06%.

b) Jumlah unit usaha Tambak/ Air Payau

Sedangkan Jumlah unit usaha Tambak/ Air Payau Provinsi

Sulawesi Tenggara menunjukkan peningkatan dari tahun ketahun. unit

usaha Tambak/ Air Payau pada tahun 2007 berjumlah 6444 unit. Jumlah

unit usaha Tambak/ Air Payau pada tahun 2008 sebesar 6692 unit, atau

meningkat sebesar 3,85%. Pada tahun 2009 Jumlah unit usaha Tambak/

Air Payau sebesar 6574 unit, atau menurun sebesar -1,76 %. pada tahun

2010 kembali meningkat sebesar 11060 unit, atau meningkat sebesar

68,24%. Sedangkan pada tahun 2007 Jumlah unit usaha Tambak/ Air

Payau sebesar 11492 unit, atau meningkat sebesar 3,91%. Jumlah dan

trend pertumbuhan Industri Kecil perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara

tahun 2007-2011 dapat ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 20. Jumlah dan Trend Industri Kecil Perikanan Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2007-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

Page 51: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 61

c) Unit Pengolahan Ikan

Jumlah Unit Pengolahan Ikan Provinsi Sulawesi Tenggara

meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah Unit Pengolahan Ikan pada tahun

2007 sebesar 297 unit, pada tahun 2008 mengkat menjadi 323 unit, atau

meningkat sebesar 8,75% dari athun sebelumnnya. Pada tahun 2009

jumlah pegelolaan ikan meningkat menjadi 358 unit atau meningkat

sebesar 10, 84%. Pada tahun 2010 jumlah pegelolaan ikan meningkat

menjadi 566 unit atau meningkat sebesar 58,10%.

Jumlah dan trend Unit Pengolahan Ikan Provinsi Sulawesi

Tenggara tahun 2007-2011 dapat ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 21. Jumlah dan Trend Unit Pengolahan Ikan Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2007-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

5. Konsumsi Ikan penduduk

Konsumsi ikan setiap penduduk Provinsi sulawesi Tenggara

menunjukkan peningkatan dari tahun ketahun. Konsumsi ikan setiap

penduduk tahun 2007 sebesar 36,5 Kg/kapita. Pada tahun 2008 Konsumsi

ikan setiap penduduk meningkat sebesar 38,9 Kg/kapita, atau meningkat

sebesar 6,58%. Konsumsi ikan setiap penduduk tahun 2009 sebesar 39,1

Page 52: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 62

Kg, atau meningkat sebesar 0,51 %. Dan pada tahun 2011 konsumsi ikan

setiap penduduk sebesar 45,8 Kg, atau meningkat sebesar 17,14 %.

Jumlah dan trend perkembangan konsumsi ikan setiap penduduk

Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007-2011 dapat ditunjukkan pada

gambar berikut.

Gambar 22. Presentase dan Trend Perkembangan Konsumsi Ikan Setiap

Penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

6. Nilai Tukar Nelayan

Nilai Tukar Nelayan Provinsi Sulawesi Tenggara meningkat dari

tahun ke tahun sejak tahun 2007-2011. Nilai Tukar Nelayan pada tahun

2007 sebesar 102,74 % , pada tahun 2008 meningkat menjadi 103,24 % ,

atau meningkat sebesar 0,49 %, dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009

jumlah pengelolaan ikan meningkat menjadi 106,2 % atau meningkat

sebesar 2,87 %. Pada tahun 2010 jumlah pegelolaan ikan meningkat

menjadi 5107,19 % atau meningkat sebesar 0,93 %. Jumlah dan trend

Nilai Tukar Nelayan Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007-2011 dapat

ditunjukkan pada gambar berikut.

Page 53: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 63

Gambar 23. Presentase dan Trend Nilai Tukar Nelayan Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2007-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

3. Bidang Urusan Energi Dan Sumberdaya Mineral

Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral mempunyai kontribusi

cukup besar dalam mendukung perekonomian Sulawesi Tenggara.

Aktivitas pertambangan merupakan sektor yang paling besar dalam

menyumbangkan pendapatan daerah dan mendongkrak perekonomian

daerah. Selain itu, komitmen pemerintah daerah pada bidang energi dan

sumber daya mineral dengan berupaya untuk mengatasi defisit daya

listrik di Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2009 diwujudkan dengan cara

merelokasi genset melalui dukungan APBD, tahun 2011 PT. PLN

(Persero) telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

kapasitas terpasang 2x10 MW, PLTM Rongi 2x0,4 MW, PLTM Sabilambo

kapasitas 2x1 MW. Dalam mengatasi krisis listrik skala kecil pada daerah-

daerah terpencil telah dikembangkan Listrik Tenaga Surya dan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pada tahun 2008 s.d

2012 telah dikembangkan PLTS sebanyak 6.920 unit dan pada tahun 2009

pemerintah daerah telah membangun Pembakit Listrik Tenaga

Mikrohidro (PLTMH) kapasitas 40 kw di Desa Tekonea Kab. Konawe.

Page 54: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 64

Tabel 19. Capaian Kinerja Pelayanan Umum Bidang Urusan Energi dan

Sumber Daya Mineral Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2012

No. Uraian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1.

Penerimaan daerah dari sektor

pertambangan 110,123,538,948 41,485,060,034 60,855,129,327 103,115,397,967 91,383,706,647

- Royalti 6,661,181,653 5,022,253,169 14,518,085,420 17,033,581,830 31,051,523,134

- Iuran Tetap 462,357,295 299,986,837 892,267,287 1,023,969,736 1,543,551,661

- Sumbangan Pihak Ketiga

103,000,000,000 36,162,820,028 45,444,776,620 85,057,846,401 58,788,631,852

2. Rasio Elektrifikasi (%) 37.16 41.00 50.95 57.59 61.95

3. Rasio Desa Berlistrik (%) 65.25 66.86 69.28 72.32 74.34

4. Daya Terpasang (MW) 93,076 103,356 130,300 151,300 174,300

Sumber: Dinas Pertambangan dan ESDM Prov. Sultra, 2013 4. Bidang Perdagangan dan Industri

a. Perkembangan Sektor Industri Kecil

Perkembangan sektor industri kecil baik jumlah perusahaan,

tenaga kerja yang digunakan maupun nilai investasi menunjukan

peningkatan yang cukup signifikan pada Tahun 2012, baik industri kimia,

logam dan mesin, hasil pertanian dan kehutanan maupun industri kecil.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 20. Banyaknya Industri, Nilai Produksi dan Tenaga Kerja

MenurutJenis Industri Tahun 2012

Kelompok / Jenis Industri

Jumlah Perusahaan

Jumlah Tenaga Kerja

Investasi (Rp.000)

Nilai (Rp.000)

Industri Kimia 6 417 32.695.803 65.527.001

Industri Logam dan Mesin 3 690 29.551.883 2.500.011.218

Industri Aneka - - - -

Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan

46 1.506 364.784.577 110.435.564

Industri Kecil : - IK Hasil Pertanian dan

Kehutanan - IK Kimia - IK Logam dan Mesin - IK Aneka

12.398 7.497

1.744 1.237 1.920

69.840 36.682

9.768 8.746 14.644

1.413.670.317 913.479.121

222.206.875 122.326.912 155.657.409

3.279.675.746 1.926.811.786

753.530.327 244.772.788 354.560.845

Jumlah 12.453 72.453 1.840.702.580 5.955.649.529 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sultra, 2013

Page 55: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 65

b. Perkembangan Sektor Perdagangan Luar Negeri

Perkembangan sektor perdagangan luar negeri menunjukan kinerja

yang signifikan baik volume maupun nilai perdagangan, pada Tahun 2008

volume perdagangan mencapai 2,3 juta ton meningkat menjadi 14,05 juta

ton pada Tahun 2012 dengan nilai perdagangan mencapai 463,19 juta USD

pada Tahun 2008 meningkat menjadi 703,33 juta USD. Hal ini menunjukan

bahwa perekonomian Sulawesi Tenggara menunjukan perkembangan

yang semakin baik dari tahun ke tahun. Lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 21. Ekspor Berdasarkan Volume dan Nilai Sulawewi Tenggara

Tahun 2008-2012

Uraian TAHUN

2008 2009 2010 2011 2012 Volume (Ton) 2.337.816 2.034.241 3.069.386 5.783.205 14.053.328

Nilai (USD) 463.197.880 199.898.650 334.550.042 440.772.202 703.334.264

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sultra, 2013

Demikian pula jumlah eksportir semakin meningkat setiap

tahunnya dan jenis komoditi yang diperdagangan mencakup hasil

tambang, hasil laut dan hasil perkebunan. Namun pada Tahun 2010

semakin bertambah jumlah komoditi yang diperdagangkan yaitu hasil

hutan (kayu jati). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini

dengan jumlah volume dan nilai yang dperdagangkan.

Tahun 2008 terdapat 7 perusahaan berupa hasil tambang (bijih

nikel, fero nikel), hasil laut (bambu laut), hasil perkebunan (kakao), tahun

Pada Tahun 2010 sebanyak 22 perusahaan beruapa hasil tambang (bijih

nikel, fero nikel, batu cromid), hasil laut (gurita beku, cakalang, ikan,

udang, campuran), hasil hutan (kayu jati), hasil perkebunan (kakao)

kemudia tahun 2012 sebanyak 38 perusahaan berupa hasil tambang (bijih

nikel, fero nikel, aspal), hasil laut (gurita beku, cakalang, rumput laut).

Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 56: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 66

Tabel 22. Ekspor Berdasarkan Jumlah Eksportir Sulawewi Tenggara

Tahun 2008-2012

Tahun Jumlah

Eksportir Jenis Komoditi Nilai (USD)

Volume (Ton)

2008 7 perusahaan

hasil tambang (bijih nikel, fero nikel)

hasil laut (bambu laut hasil perkebunan

(kakao)

463.197.880,00 2.337.816,43

2009 8 perusahaan

hasil tambang (bijih nikel, fero nikel)

hasil perkebunan (kakao)

199.898.650,00 2.034.241,81

2010 22 perusahaan

hasil tambang (bijih nikel, fero nikel, batu cromid)

hasil laut (gurita beku, cakalang, ikan, udang, campuran)

hasil hutan (kayu jati)

hasil perkebunan (kakao)

334.550.042,00 3.069.386,60

2011 26 perusahaan

hasil tambang (bijih nikel, fero nikel,aspal)

hasil laut (gurita beku, cakalang, ikan, udang, campuran, rumput laut)

hasil hutan (kayu jati)

440.772.202,74 5.783.205,56

2012 38 perusahaan

hasil tambang (bijih nikel, fero nikel, aspal)

hasil laut (gurita beku, cakalang, rumput laut)

hasil hutan (kayu jati)

703.334.264,44 14.053.328,9

7

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sultra, 2013

Page 57: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 67

Komoditi hasil tambang, hasil laut, hasil perkebunan dan hasil

hutan tersebut dipasarkan pada beberapa Negara tujuan antara epang,

Taiwan, Cina, USA, Hongkong, Belanda, Korea Selatan, Itali, Yunani,

Malaysia, Meksiko dan Swis, baik dalam bentuk gelondongan maupun

barang setengah jadi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 23. Ekspor Berdasarkan Jumlah Eksportir Sulawesi Tenggara Tahun

2008-2012

Tahun Negara Tujuan Nilai (USD) Volume

(Ton)

2008 Jepang, Cina, Malaysia, India, Korea Selatan, Swis, Belgia

463.197.880,00 2.337.816,43

2009 Jepang, Cina, USA, Malaysia, Belanda,Korea Selatan, Swis

199.898.650,00 2.034.241,81

2010 Jepang, Cina, USA, Hongkong, Malaysia, Belanda, Korea Selatan, Swis, Australia, Italia

334.550.042,00 3.069.386,60

2011 Jepang, Taiwan, Cina, USA, Hongkong, Belanda, Korea Selatan, Itali, dan Yunani

440.772.202,74 5.783.205,56

2012 Jepang, Taiwan, Cina, USA, Hongkong, Belanda, Korea Selatan, Tailand, Meksiko, Ukraina

703.334.264,44 14.053.328,97

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sultra, 2013 5. Bidang Ketransmigrasian

Perkembangan jumlah transmigrasi di Provinsi Sulawesi Tenggara

dalam kurun waktu Tahun 2007-2011 menunjukan perkembangan yang

berfluktuatif baik transmigrasi umum maupun transmigrasi swakarsa

mandiri, dimana Tahun 2007 jumlah KK mencapai 480 dan 1.868 jiwa,

kemudian mengalami penurunan pada Tahun 2009 menjadi 228 KK dan

919 jiwa dan naik kembali pada Tahun 2011 menjadi 828 KK dan 3.315

jiwa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 58: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 68

Tabel 24. Jumlah Transmigrasi di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007-

2011

Tahun Umum Transmigrasi Swakarsa Mandiri

Total

KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa

2007 430 1.718 50 150 480 1.868

2008 250 938 100 493 350 1.431

2009 98 389 130 530 228 919

2010 442 1.755 158 638 600 2.393

2011 750 3.030 78 285 828 3.315

Jumlah 6.815 27.938 4.998 14.102 11.813 42.040 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Sultra, 2013 C. Aspek Daya Saing Daerah

1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Faktor utama yang berperan dalam menciptakan kemajuan

ekonomi daerah adalah adanya kejelasan sasaran dan kebijakan

pembangunan daerah yang berorientasi pada hasil, manfaat dan

dampaknya bagi peningkatan produktivitas daerah. Hal ini ditandai

dengan semakin mantapnya stabilitas makro ekonomi daerah

sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

Tabel 25. Kondisi Makro Ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2008- 2011

Indikator Ekonomi

2008

2009

2010

2011

2012

Pertumbuhan Ekonomi (%) (Harga Konstan)

7,27 7,57 8,19 8,68 10,41

Inflasi (%) 15,88 4,60 4,29 5,09 4,03

Penduduk miskin 19,53 18,93 17,05 14,61 13,71

Pengangguran Terbuka 6,05 5,38 4,77 3,06 3,10

Rasio Investasi Terhadap PDRB

24,15 30,54 29,54 32,77 30,47

PDRB/Kapita (ADHK) (Juta) 4,65 4,91 5,21 5,56 5,90

PDRB/Kapita (ADHB) (Juta)

10,33 11,70 12,70 14,06 15,56

Sumber: BPS Prov. Sultra, 2013

Page 59: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 69

a. PDRB Perkapita

Salah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat kemakmuran

suatu daerah dapat dilihat dari besarnya PDRB per kapita. Berdasarkan

harga berlaku, PDRB per kapita penduduk Sulawesi Tenggara tahun 2012

adalah 15.526,33 ribu rupiah. Nilai tersebut telah meningkat 11,65 persen

dari keadaan tahun 2011. Pertumbuhan PDRB per kapita itu sangat

dipengaruhi oleh kenaikan harga produksi. Hal itu dapat ditunjukkan

dengan peningkatan indeks implicit yang bergerak dari 256,61 tahun 2011

menjadi 263,80 pada tahun 2012.

Tabel 26. PDRB Per Kapita Sulawesi Tenggara Tahun 2007-2012

Tahun Atas Dasar Harga Berlaku

Atas Dasar Harga Konstan 2000

(1) (2) (3)

2007 8.527,57 4.432,49

2008 10.335,16 4.659,81

2009 11.704,61 4.912,78

2010 12.548,27 5.153,42

2011* 13.905,82 5.498,63

2012** 15.526,33 6.046,90 Sumber: BPS Prov. Sultra, 2013 ** Angka sangat sementara, * Angka Sementara b. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi rumah tangga mencakup berbagai

pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga atas barang dan jasa untuk

memenuhi kebutuhan individu ataupun kelompok secara langsung.

Pengeluaran rumah tangga di sini mencakup pembelian untuk makanan

dan bukan makanan (barang dan jasa) di dalam negeri maupun di luar

negeri. Termasuk pula di sini pengeluaran lembaga nirlaba yang tujuan

usahanya adalah untuk melayani keperluan rumah tangga.

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2007-2011 dapat terlihat pada Tabel berikut :

Page 60: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 70

Tabel 27. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Rumah

Tangga Perkapita Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007-

2012 (Juta Rupiah)

Tahun Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga*

2007 8.527,57

2008 10.335,16

2009 11.704,61

2010 12.548,27

2011 13.905,82

2012 15.526,33 Sumber : BPS Prov. Sultra, 2012

Ket : *) Berdasarkan PDRB atas harga berlaku

Berdasarkan tabel tersebut di atas bahwa pengeluaran konsumsi

rumah tangga di Provinsi Sulawesi Tenggara setiap Tahunnya mengalami

peningkatan, di mana pada Tahun 2007 mencapai Rp. 8,57 juta dan pada

Tahun 2012 meningkat hingga mencapai Rp. 15,52 juta. Hal ini

menunjukan tingkat kesejahteraan masyarakat yang signifikan.

Secara agregat, pengeluaran konsumsi untuk rumah tangga

mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari Tahun 2007-2012

tingginya pengeluaran konsumsi merupakan salah satu indikasi bahwa

tingkat kesejahteraan masyarakat mulai meningkat sehingga berdampak

pada semakin banyaknya pengeluaran untuk konsumsi.

c. Nilai Tukar Petani

Pada Desember 2012, NTP masing-masing subsektor di Sulawesi

Tenggara tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P)

85,51; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 118,65; Subsektor Tanaman

Perkebunan Rakyat (NTP-R) 123,40; Subsektor Peternakan (NTP-Pt) 89,89

dan Subsektor Perikanan (NTP-Pi) 108,74. Dimana NTP Sulawesi

Tenggara tercatat 106,23 atau mengalami penurunan 0,04 persen

dibanding bulan sebelumnya, atau berada pada urutan ke delapan belas

penurunan NTP secara nasional. Sedangkan NTP Nasional sebesar 105,87

atau naik sebesar 0,14 persen.

Page 61: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 71

Pada Desember 2012, perubahan indeks harga konsumen

perdesaan di Sulawesi Tenggara naik sebesar 0,70 persen. Hal ini terjadi

karena adanya kenaikan perubahan indeks harga pada semua kelompok

konsumsi yaitu kelompok bahan makanan 1,05 persen; makanan jadi 0,31

persen; perumahan 0,38 persen; sandang 0,12 persen; kesehatan 0,53

persen; pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,10 persen; dan transportasi

dan komunikasi 0,01 persen.

Jika dilihat dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada

Desember 2012. Tiga subsector mengalami kenaikan, satu subsektor tidak

menagalami perubahan dan satu subsektor lainnya mengalami penuruan.

Subsektor yang mengalami kenaikan terjadi pada subsektor tanaman

perkebunan rakyat sebesar 1,03 persen; subsektor peternakan sebesar 0,22

persen; dan subsektor perikanan 0,82 persen. Sub sektor yang tidak

mengalami kenaikan adalah subsektor tanaman pangan ( 0,00 persen);

Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan adalah subsektor

hortikultura turun sebesar 0,08 persen.

Pada Desember 2012, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di

Sulawesi Tenggara dilaporkan mengalami kenaikan bila dibandingkan

November 2012, yaitu sebesar 0,57 persen dari 133,64 menjadi 134,41. Jika

dilihat untuk masing-masing subsektor, terjadi kenaikan Indeks Harga

yang Dibayar Petani (Ib) pada semua subsektor, yaitu subsektor tanaman

pangan naik sebesar 0,43 persen; subsector hortikultura 0,60 persen;

subsektor tanaman perkebunan rakyat 0,69 persen; subsektor peternakan

0,49 persen; dan subsektor perikanan 0,60 persen. Naiknya semua

subsektor tersebut menyebabkan terjadinya Ib gabungan mengalami

kenaikan.

d. Produktivitas Total Daerah

Tingkat produktivitas daerah menunjukan kinerja perekonomian

berdasarkan peranan sektor ekonomi terhadap PDRB atas dasar harga

Page 62: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 72

berlaku maupun atas dasar harga konstan, sebagaimana yang ditunjukan

pada tabel berikut ini:

Tabel 28. Peranan Sektor Ekonomi terhadap PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku Prov. Sultra Tahun 2005-2009

Sumber: BPS Prov. Sultra, 2010

Berdasarkan tabel tersebut di atas bahwa sektor pertanian masih

memberikan konstribusi yang besar terhadap PDRB dari total nilai PDRB,

kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor

jasa-jasa. Sedangkan sektor Listrik, Gas dan Air memberikan kontribusi

yang kecil terhadap PDRB dari total nilai PDRB

2. Fokus Fasilitas Wilayah dan Infrastruktur

a. Aksesibilitas Daerah

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan di Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2005-2010 dapat terlihat pada Tabel 18 berikut :

Tabel 29. Rasio Panjang Jalan Perjumlah Kendaraan Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2005 -2011

Tahun Panjang Jalan (KM) Jumlah

Kendaraan* Rasio (%)

2005 7.264.98 147.488 4,93

2006 7.785.62 173.468 4,49

2007 8.422.77 206.447 4,08

2008 10.133.95 256.233 3,95

2009 9.704,61 312.091 3,11

2010 10.155,07 324.703 3,13

2011 9.822,05 439.589 2,23 Sumber : BPS Prov. Sultra, 2013

Page 63: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 73

Rasio panjang jalan terhadap kendaraan di Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2005 sebesar 0,049. Rasio panjang jalan terhadap

kendaraan di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2006 sebesar 0,045. Rasio

panjang jalan terhadap kendaraan di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2007 sebesar 0,041. Rasio panjang jalan terhadap kendaraan di Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2008 sebesar 0,040. Rasio panjang jalan

terhadap kendaraan di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2009 sebesar

0,031 dan rasio panjang jalan terhadap jumlah kendaraan Tahun 2010

sebesar 0,031.

Rasio panjang jalan terhadap jumlah kendaraan cenderung

menurun selama 5 Tahun terakhir. Hal ini disebabkan karena

penambahan panjang jalan tidak sebanding dengan pertambahan jumlah

kendaraan baik motor maupun mobil. Namun hal ini masih belum

menjadi permasalahan yang mendesak karena belum terlihat kemacetan

baik dipedesaan maupun di perkotaan.

Tabel 30. Jumlah Orang Melalui Bandara Haluoleo Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2007-2011

Tahun Penumpang Datang Penumpang Berangkat

2007 187.252 190.647

2008 207.686 210.601

2009 272.163 279.645

2010 270.497 237.209

2011 295.420 304.017 Sumber : Dinas Perhubungan Prov. Sultra, 2012

Jumlah penumpang datang dan berangkat dari Tahun 2007 sampai

dengan Tahun 2011 cenderung mengalamim peningkatan dari Tahun ke

Tahun. Jika pada Tahun 2007 jumlah penumpang datang sebesar 187.252

orang dan jumlah penumpang berangkat sebesar 190.647 orang. Kondisi

ini meningkat pada Tahun 2011 dimana jumlah penumpang datang

sebesar 295.420 orang dan penumpang berangkat sebesar 304.017 orang,

pertambahan jumlah penumpang datang dan pergi disebabkan geliat

Page 64: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 74

ekonomi diwilayah ini serta adanya penambahan frekuensi penerbangan

di Bandara Haluoleo.

b. Fasilitas Bank dan Non Bank

Sektor perbankan diharapkan dapat mendukung perkembangan

perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya pada sektor rill.

Bank milik pemerintah yang membuka cabang di Provinsi Sulawesi

Tenggara adalah Bank BRI, BNI’46, Bank Mandiri, Bank BTN dan BPD.

Sedangkan Bank swasta nasional yang membuka cabang di Provinsi

Sulawesi Tenggara adalah Bank BII, Bank Danamon, Bank Central Asia,

Bank Panin, Bank Mega, Bank NISP, Bank Artha Graha, Bank Sinar Mas

dan beberapa Bank Perkreditan Rakyat Perkembangan jenis dan jumlah

bank beserta cabang-cabangnya dapat terlihat pada Tabel 20 berikut :

Tabel 31. Jenis dan Jumlah Bank beserta Cabangnya di Sulawesi

Tenggara Tahun 2004-2011

Tahun Bank

Indonesia Bank

Pemerintah Bank

Swasta BPR Total

2004 1 28 9 6 44

2005 1 29 10 6 46

2006 1 60 16 6 83

2007 1 64 16 5 90

2008 1 72 22 1 105

2009 1 72 26 11 110

2010 1 84 37 12 129

2011 1 100 68 12 181 Sumber : BPS Prov. Sultra, 2013

Perkembangan lembaga keuangan cukup meningkat dari Tahun ke

Tahun terutama Bank Pemerintah mencapai 100 unit dan Bank Swasta

mencapai 68 dan BPR mencapai 12 unit pada Tahun 2011, meningkat bila

dibandingkan dengan Tahun 2010.

Pertambahan jumlah bank, baik milik pemerintah dan swasta serta

bank skala kecil seperti BPR Bahteramas menunjukkan adanya

pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di wilayah ini sehingga menarik

sektor perbankan untuk melakukan ekspansi. Sektor perbankan

Page 65: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 75

diharapkan melakukan pernannya untuk mendorong sektor rill melalui

fungsi intermediasi perbankannya sehingga dapat mendorong produksi

dan produktifitas masyarakat. Namun untuk melayani masyarakat kecil

dan UMKM dikembangakan BPR Bahteramas yang diharapkan membuka

akses masyarakat dipedesaan utnuk mendapatkan sumber-sumber

pendanaan.

3. Iklim Berinvestasi

a. Angka kriminalitas

Angka kriminalitas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2009-20011

relative berfluktuatif. Angka kriminalitas pada tahun 2009 sebanyak 7.652

kasus. Pada tahun 2010 meningkat sebanyak 7.662 kasus kiriminaliats atau

meningkat sebesar 0,13%. Pada tahun 2011 Angka kriminalitas sebanyak

4.140 atau menurun sebesar -45,97%.

Angka kriminalitas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007-2011

dapat ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 24. Jumlah dan Trend Angka kriminalitas Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2007-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

b. Kegiatan Pembinaan Politik

Jumlah peserta dalam kegiatan pembinaan politik daerah provinsi

Sultra tahu 2008-20011 relative menurun. Jumlah peserta dalam kegiatan

pembinaan politik daerah pada tahun 2008 sebanyak 200 0rang. Pada

Page 66: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 76

tahun 2010 sebanyak 200 orang atau tidak meningkat (0,0%). Pada tahun

2010 peserta dalam kegiatan pembinaan politik daerah sebanyak 159

orang atau menurun sebanyak -25% dari tahun sebelumnya. Pada tahun

2011 peserta dalam kegiatan pembinaan politik daerah sebanyak 100

orang atau meningkat sebanyak -33,3%.

Jumlah peserta dalam kegiatan pembinaan politik Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2007-2011 dapat ditunjukkan pada gambar

berikut.

Gambar 25. Jumlah dan Trend Jumlah Peserta dalam Kegiatan Pembinaan

Politik Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2012

c. Linmas

Jumlah Linmas per jumlah 10.000 penduduk Provinsi Sulawesi

Tenggara tahu 2009-20011 relative meningkat sejak tahun 2008-2011.

Jumlah Linmas per jumlah 10.000 penduduk pada tahun 2008 sebanyak

107 petugas, pada tahun 2009 bertambah menjadi 109 petugas atau

meningkat sebesar 1,87%. pada tahun 2010 bertambah menjadi 118

petugas atau meningkat sebesar 8,26 %. pada tahun 2011 bertambah

menjadi 120 petugas atau meningkat sebesar 1,69%.

Jumlah Linmas per jumlah 10.000 penduduk Provinsi Sulawesi

Tenggara tahun 2007-2011 dapat ditunjukkan pada gambar berikut.

Page 67: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 77

Gambar 26. Trend dan Jumlah Linmas per jumlah 10.000 penduduk

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2013

Penambahan Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Provinsi

Sulawesi Tenggara tahu 2009-20011 relative meningkat. Penambahan

Petugas Perlindungan Masyarakat ( Linmas ) di Sultra pada tahun 2008

sebanyak 1.076.967 petugas. Pada tahun 2009 meningkat menjadi 1.092.176

petugas atau meningkat sebesar 1,41% . Pada tahun 2009 meningkat

menjadi 1.179.120 petugas atau meningkat sebesar 7,96% . Pada tahun

2011 tidak terjadi penambahan atau peningkatan

Gambar 27. Trend dan Penambahan Petugas Perlindungan Masyarakat

(Linmas) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007-2011

Sumber : Data sekunder diolah 2013

Page 68: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 78

b. Pengenaan Pajak Daerah

Pengenaan pajak daerah merupakan salah satu Sumber PAD bagi

pemerintah daerah. Realisasi pajak dan macam pajak Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2004-2011 dapat terlihat pada Tabel 21 berikut :

Tabel 32. Jumlah dan Macam Pajak Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2004 – 2011 (Rp 000)

Tahun REALISASI PAJAK

PKB BBN-KB PBB KB PABT/AP

2004 18.100.584 32.775.436 13.438.484 1.350.561

2005 19.519.565 34.419.791 18.005.618 667.815

2006 21.465.463 30.646.059 31.998.924 423.435

2007 24.323.177 36.643.562 38.543.562 485.892

2008 32.669.069 62.804.850 52.956.844 1.252.548

2009 38.934.280 76.631.930 52.017.350 1.690.450

2010 46.054.067 92.416.924 60.268.263 1.707.214

2011 55.748.506 122.420.319 80.461.325 1.760.768

Sumber : BPS Prov. Sultra, 2012

Berdasarkan tabel tersebut di atas Jumlah Realisasi Pajak Provinsi

Sulawesi Tenggara secara umum mengalami peningkatan dari Tahun ke

Tahun, dimana pada Tahun 2004 realisasi pajak PKB sebesar 18.100.584,

realisasi pajak BBN-KB sebesar 32.77.5436, realisasi pajak PBB KB sebesar

13.438.484, dan PABT/AP sebesar 1.350.561. Pada Tahun 201 meningkat

sangat signifikan realisasi pajak PKB sebesar 55.748.506, realisasi pajak

BBN-KB sebesar 122.420.319, realisasi pajak PBB KB sebesar 80.416.325,

dan realisasi pajak PABT/AP sebesar 1.760.768.

3. Fokus Sumber Daya Manusia.

Kualitas sumberdaya manusia masyarakat Sulawesi Tenggara

dapat terlihat dari jumlah yang terserap pada lapangan pekerjaan. Namun

jika dilihat dari jumlah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang

sedang mencari pekerjaan lebih banyak didominasi oleh lulusan diploma

dan universitas sebanyak 5.884 orang pada Tahun 2011. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini

Page 69: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 79

Tabel 33. Penduduk Sulawesi Tenggara Umur 15 Tahun ke atas yang

Mencari Pekerjaan Menurut Pendidikan Tahun 2011

No Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5

1 Tidak/Belum Tamat SD 862 1,751 2,613

2 Sekolah Dasar 2,239 1,282 3,521

3 SLTP 1,554 2,577 4,131

4 SMTA Umum 6,088 6,582 12,670

5 SMTA Kejuruan 1,906 1,726 3,632

6 Diploma/Universitas 2,419 3,465 5,884

15,068 17,383 32,451 Jumlah

Sumber : BPS Prov. Sultra, 2012

Di samping jumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan,

kualitas sumberdaya manusia di Sulawesi Tenggara dapat dilihat dari

jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang terserap pada lapangan

pekerjaan cukup tinggi mencapai 1.482.880 orang , namun tingkat

kelulusan yang lebih dominan terserap pada lapangan pekerjaan adalah

lulusan SD sampai SMTA

Hal ini menandakan bahwa kualitas sumberdaya manusia masih

perlu ditingkatkan karena jumlah pencari kerja lebih dominan lulusan

diploma dan universitas, bila dibandingkan dengan tamatan SD sampai

dengan SMTA.

Lebih jelasnya jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan

dapat diilihat pada tabel berikut ini

Tabel 34. Penduduk Sulawesi Tenggara Umur 15 Tahun ke atas yang

Bekerja Menurut Pendidikan Tahun 2011

No Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5

1 Tidak/Belum Tamat SD 145,681 185,929 331,610

2 Sekolah Dasar 160,972 169,431 330,403

3 SLTP 157,805 155,287 313,092

4 SMTA Umum 173,044 144,566 317,610

5 SMTA Kejuruan 36,949 29,257 66,206

6 Diploma/Universitas 60,303 63,656 123,959

734,754 748,126 1,482,880 Jumlah

Sumber : BPS Prov. Sultra, 2012

Page 70: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 80

2.2. Permasalahan Pembangunan Daerah

Berbagai tantangan dalam pembangunan ekonomi Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2014 dengan permasalahan yang perlu menjadi

perhatian bagi seluruh stakeholder pembangunan dan isu startegis yang

perlu ditangani antara lain:

a. Kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar masih kurang memadai

dalam menunjang aktifitas perekonomian. Olehnya itu isu strategis

yang perlu mendapat perhatian adalah pengembangan infrastruktur

dasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, hal ini disebabkan

oleh kondisi infrastruktur yang belum memadai dalam menunjang

aktifitas ekonomi dan menunjang kegiatan investasi, berupa jalan dan

jembatan, pelabuhan, bandara, listrik dan air bersih.

b. Pengembangan infrastruktur belum terintegrasi dengan baik. Olehnya

itu isu strategis yang perlu mendapat perhatian adalah

pengembangan cluster infrastruktur ekonomi wilayah pada kawasan

strategis, hal ini disebabkan oleh kondisi infrastruktur pada kawasan

strategis belum mendukung bagi aktifitas ekonomi masyarakat.

Pengembangan cluster infrastruktur merupakan kelanjutan dari

kegiatan blocgrant berupa bantuan keuangan pada desa/kelurahan

yang dinilai kurang efektif penyelenggaraannya sehingga polanya

mengalami perubahan berupa pengembangan cluster infrastruktur.

c. Terjadinya tumpah tindih dalam pemanfaatan lahan dan tata ruang

wilayah. Olehnya itu isu strategis yang perlu mendapat operhatian

adalah penyelesaian tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota,

serta pengembangan kawasan strategis secara berkelanjutan, hal ini

disebabkan oleh karena rencana tata ruang wilayah provinsi maupun

kabupaten/kota belum terselesaikan sehingga hal ini dapat

menghambat pengembangan beberapa kawasan strategis provinsi

maupun kawasan strategis kabupaten/kota sehingga

penyelesaiannya perlu segera dilakukan dalam menunjang

Page 71: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 81

keseimbangan pemanfaatan ruang.

d. Terjadinya penurunan pada beberapa komoditas strategis dalam

menunjang ketahanan pangan daerah. Olehnya itu isu strategis yang

perlu mendapat perhatian adalah peningkatan produksi pangan

dalam rangka mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan

dan peningkatan penguasaan, pengembangan dan penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi, hal ini disebabkan oleh penurunan

beberapa komoditas hasil pertanian sehingga diperlukan upaya-

upaya peningkatan produksi dan produktifitas dalam rangka

peningkatan nilai tambah dalam upaya peningkatan pendapatan

petani.

e. Kualitas sumberdaya manusia belum memadai. Olehnya itu isu

strategis yang perlu mendapat perhatian adalah peningkatan kualitas

pendidikan masyarakat melalui pemantapan sarana prasarana

pendidikan dan wajib belajar 12 tahun, hal ini disebabkan oleh

kondisi IPM Sulawesi Tenggara masih berada diposisi 25 sejak tiga

tahun terakhir, khususnya pada kondisi angka melek huruf yang

sebagian besar berada pada umur tidak produktif lagi.

f. Pelayanan publik belum memadai dalam menunjang pelaksanaan

reformasi birokrasi. Olehnya itu isu strategis yang perlu mendapat

perhatian adalah peningkatan tata kelola pemerintahan dan kualitas

pelayanan publik serta pemantapan sistem pengendalian instansi

pemerintah (SPIP), hal ini disebabkan oleh pelaksanaan reformasi

birokrasi belum berjalan maksimal terutama terkait pelayanan publik

yang belum baik serta pengelolaan keuangan daerah belum

menunjukan performance yang baik.

g. Pengembangan kebudayaan dan pariwisata daerah, hal ini

disebabkan oleh pengembangan ekonomi lokal belum terintegrasi

dengan pengembangan kebudayaan dan pariwisata dalam upaya

untuk menarik kunjungan wisatawan baik domestik maupun

Page 72: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN … · jazirah tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau ... (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 ... masih dapat dijumpai

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Page 82

mancanegara sehingga perlu semakin digiatkan pagelaran

kebudayaan daerah.