pasukan koalisi salib di jazirah arab

307
Pasukan Koalisi Salib di Jazirah Arab, Menjajah Jantung Dunia Islam 1 Eksistensi pasukan AS di Jazirah Arab (istilah mereka, kawasan Timur Tengah) saat ini bukanlah sebuah reaksi atas sebuah permasalahan tertentu, misalnya invasi Iraq ke Kuwait (1191 M), tragedi WTC (11 September 2001 M), atau menjatuhkan rezim diktator Saddam Husain, semata. Eksistensi pasukan AS di Jazirah Arab adalah sebuah strategi matang yang tidak bisa digugat lagi, sudah dirancang sejak beberapa dekade sebelumnya. Untuk mempertahankan eksistensinya di Jazirah Arab, AS siap memerangi seluruh negara kawasan tersebut. Bahkan, siap memerangi negara-negara Eropa sekutunya, jika mereka menghalangi kepentingan AS di kawasan ini. Jazirah Arab adalah kunci untuk menguasai dunia. Siapa mengendalikan kawasan ini, ia akan menjadi pemimpin dunia. Negara-negara salib telah mengetahui urgensi jantung dunia Islam ini sejak sebelum ditemukannya minyak bumi di kawasan ini. Sejak lama, kawasan ini telah menjadi jantung rute transportasi dinamis dunia, dan titik pertemuan dari berbagai benua. Sejak empat abad terdahulu, mereka telah berusaha menguasainya, mengingat urgensinya dari aspek keagamaan dan geografis. Portugal, kemudian Perancis dan terakhir Inggris 1 . Kaji selengkapnya dalam Dr. Safar bin Abdurahman Al-Hawali : Kasyful Gummah 'an Ulamail Ummah, Markazul Dirasat wal Buhuts Al-Islamiyyah : Al-Tawajud Al- Amriki fil Jazirah Al-'Arabiyah Haqiqatuhu wa Ahdafuhu dan Mustaqbalul 'Iraq wal Jazirah Al-'Arabiyah Ba'da Suquthi Baghdad, syaikh Sulaiman bin Nashir Al-'Ulwan : Silsilatu Al-Tau'iyah bil Harbi Al-Shalibiyah, syaikh Nashir bin Hamd Al- Fahd : Al-Hamlah Al-Shalibiyah fi Marhalatiha Al-Tsaniyah "Harbul 'Iraq", syaikh Abdurahan bin Abdul-Hamid Al-Amin : Bayanun Ilal Ummah Al-Islamiyah 'Anil Harbi Al-Amrikiyah Al-Shalibiyah 'alal Iraq Harbul Khalij Ats-Tsalitsah, syaikh Muhammad bin Abdullah Al-Saif : Al-'Iraq wa Ghazwu Al-Shalib Durusun wa Ta- ammulatun, Majalah Al-Anshar : Al-Harbu Al-Shalibiyah Al-Mu'ashirah Al-Haqiqah Al-Mafdhuhah wa Al-Daurul Mathlub dan Al-'Iraq minal Ihtilal ila Al-Tahrir Waqi'ul Azmah wa Aafaqul Hal, Dr. Abdullah bin Nashirudin Al-Zairi : Al-Khasaish Al-Syar'iyah Lil-Jazirah Al-'Arabiyah, Salman bin Fahd Al-Audah : Jaziratul Islam, dan syaikh 'Isa bin Sa'ad Ali 'Usyain, Risalatun Qabla Fawatil Awan.

Upload: shecutesib9835

Post on 26-Jun-2015

316 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Pasukan Koalisi Salib di Jazirah Arab, Menjajah Jantung Dunia Islam1

Eksistensi pasukan AS di Jazirah Arab (istilah mereka, kawasan Timur Tengah) saat ini bukanlah sebuah reaksi atas sebuah permasalahan tertentu, misalnya invasi Iraq ke Kuwait (1191 M), tragedi WTC (11 September 2001 M), atau menjatuhkan rezim diktator Saddam Husain, semata. Eksistensi pasukan AS di Jazirah Arab adalah sebuah strategi matang yang tidak bisa digugat lagi, sudah dirancang sejak beberapa dekade sebelumnya. Untuk mempertahankan eksistensinya di Jazirah Arab, AS siap memerangi seluruh negara kawasan tersebut. Bahkan, siap memerangi negara-negara Eropa sekutunya, jika mereka menghalangi kepentingan AS di kawasan ini.

Jazirah Arab adalah kunci untuk menguasai dunia. Siapa mengendalikan kawasan ini, ia akan menjadi pemimpin dunia. Negara-negara salib telah mengetahui urgensi jantung dunia Islam ini sejak sebelum ditemukannya minyak bumi di kawasan ini. Sejak lama, kawasan ini telah menjadi jantung rute transportasi dinamis dunia, dan titik pertemuan dari berbagai benua.

Sejak empat abad terdahulu, mereka telah berusaha menguasainya, mengingat urgensinya dari aspek keagamaan dan geografis. Portugal, kemudian Perancis dan terakhir Inggris telah berusaha menaklukkannya. Inggrislah yang beruntung dan berhasil menjadi penguasa penuh kawasan ini. Dengan ditemukannya minyak bumi di kawasan ini, Inggris menjadi negara penjajah terbesar dan terkuat di dunia pada masa itu.

Pasca perang dunia kedua, 1366 H / 1947 M, Inggris mulai melemah, merugi dan satu-persatu wilayah jajahannya memerdekakan diri. Meski demikian, Inggris tetap mempertahankan eksistensinya di kawasan ini. Bersamaan dengan melemahnya Inggris, AS sebagai sekutu Inggris mulai muncul sebagai pesaing yang bernafsu memainkan perannya di kawasan ini. AS benar-benar menggantikan posisi Inggris di Jazirah Arab, setelah Inggris pada tahun 1969 M (1389 H) mengumumkan penarikan mundur militernya sebagai akibat dari perang Arab-Israel tahun 1967 M (1387 H) dan penutupan terusan Suez pasca perang tersebut.

Mantan presiden AS, Richard M. Nixon dalam memoarnya menulis :

1 . Kaji selengkapnya dalam Dr. Safar bin Abdurahman Al-Hawali : Kasyful Gummah 'an Ulamail Ummah, Markazul Dirasat wal Buhuts Al-Islamiyyah : Al-Tawajud Al-Amriki fil Jazirah Al-'Arabiyah Haqiqatuhu wa Ahdafuhu dan Mustaqbalul 'Iraq wal Jazirah Al-'Arabiyah Ba'da Suquthi Baghdad, syaikh Sulaiman bin Nashir Al-'Ulwan : Silsilatu Al-Tau'iyah bil Harbi Al-Shalibiyah, syaikh Nashir bin Hamd Al-Fahd : Al-Hamlah Al-Shalibiyah fi Marhalatiha Al-Tsaniyah "Harbul 'Iraq", syaikh Abdurahan bin Abdul-Hamid Al-Amin : Bayanun Ilal Ummah Al-Islamiyah 'Anil Harbi Al-Amrikiyah Al-Shalibiyah 'alal Iraq Harbul Khalij Ats-Tsalitsah, syaikh Muhammad bin Abdullah Al-Saif : Al-'Iraq wa Ghazwu Al-Shalib Durusun wa Ta-ammulatun, Majalah Al-Anshar : Al-Harbu Al-Shalibiyah Al-Mu'ashirah Al-Haqiqah Al-Mafdhuhah wa Al-Daurul Mathlub dan Al-'Iraq minal Ihtilal ila Al-Tahrir Waqi'ul Azmah wa Aafaqul Hal, Dr. Abdullah bin Nashirudin Al-Zairi : Al-Khasaish Al-Syar'iyah Lil-Jazirah Al-'Arabiyah, Salman bin Fahd Al-Audah : Jaziratul Islam, dan syaikh 'Isa bin Sa'ad Ali 'Usyain, Risalatun Qabla Fawatil Awan.

Page 2: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

" Untuk pertama kalinya, eksistensi militer AS secara besar-besaran di kawasan ini terjadi pada pertengahan 1367 H / 1948 M, melalui Truman Doctrine2, yang memberi mandat pembentukan divisi pasukan khusus keenam, yang semula mengendalikan armada AL AS Keenam. Segera setelah keluarnya mandat itu, pesawat-pesawat tempur AS mulai mempergunakan pangkalan-pangkalan Libya, Turki dan Arab Saudi melalui perjanjian peminjaman dan penyewaan. Presiden Rosevelt telah memasukkan kerajaan Arab Saudi ke dalam undang-undang ini, sebagai bukti itikad baik AS kepada kerajaan Arab Saudi."

Urgensi Kawasan Jazirah Arab Bagi AS Pada Masa Tersebut

Urgensi kawasan Jazirah Arab bagi AS pada masa tersebut, bisa dirunut dari statemen para pengambil kebijakan di kalangan pemerintahan AS saat itu.

James Rosetal, Mentri Pertahanan AS pada tahun 1945 M (1364 H) mengatakan," Selama 25 tahun mendatang, AS akan menghadapi penurunan drastis cadangan minyak bumi. Karena minyak bumi dan hasil olahannya merupakan inti kemampuan menerjuni peperangan modern, saya melihat persoalan ini merupakan salah satu problem terbesar pemerintah AS. Bagi saya, tidak penting perusahaan AS mana yang akan menanam investasi bagi proyek eksplorasi minyak Arab. Namun, saya sangat yakin bahwa perusahaan tersebut haruslah perusahaan AS."

Pada saat AS menerjuni perang Dunia Kedua 1941 M / 1360 H dipihak pasukan sekutu, urgensi kawasan Jazirah Arab semakin besar bagi AS. Saat itu, Mentri Luar Negeri AS, Hal, menyatakan," Kebutuhan Departemen Maritim dan Departemen Perang AS terhadap minyak bumi Arab Saudi semakin meningkat. Belum lagi ditambah dengan kebutuhan kepentingan udara AS terhadap bumi Saudi."

Dewan perwira AS pada tahun 1943 M / 1362 H memandang, pasokan minyak bumi AS untuk pasukan AS di medan pertempuran tidak mencukupi. Krisis ini menuntut pengadaan sumber-sumber baru, dengan syarat letaknya dekat dengan posisi armada AL AS. Untuk tujuan ini, dibangunlah kilang pengolahan minyak di Ras Tanurah (Arab Saudi) tahun 1945 M / 1364 H. Inilah faktor yang mendorong pembangunan pangkalan militer pertama AS di Dhahran, Arab Saudi pada tahun 1943 M / 1362 H. Pembangunannya baru selesai pada tahun 1946 M /1365 H. Kerajaan Saudi memperbaharui perjanjian kesepakatan pembangunan pangkalan ini untuk masa lima tahun selanjutnya, tahun 1951 M /1370 H. Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1945 M /1364 H menyebutkan," Kerajaan Arab Saudi adalah sumber yang memadai bagi kekuatan strategis dan merupakan salah satu hadiah material terbesar dalam sejarah dunia." Pujian Deplu AS ini bukan karena Kerajaan Arab Saudi merupakan negara berperadaban maju, atau kuat militernya, melainkan karena letak geografisnya di perairan

2 . Truman Doctrin : Kebijakan politik luar negeri presiden AS, Harry S. Truman untuk memberikan bantuan ekonomi dan militer ke Turki dan Yunani sebesar $ 400 juta, untuk membendung ancaman komunis. Kebijakan yang diajukan ke konggres pada tanggal 12 Maret 1947 M, dan disetujui ini, akhirnya menjadi alasan AS untuk mendukung setiap negara yang dianggap terancam oleh kekuatan komunis.

Page 3: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Teluk dan Laut Merah. Juga, ini yang terpenting, memiliki cadangan minyak bumi terbesar di dunia. Diperkirakan, kandungan minyak bumi di Arab Saudi sebesar 165 milyar barel.

Urgensi inilah yang mendorong presiden AS, Franklin D. Rosevelt pada tahun 1943 M / 1362 H melangsungkan kesepakatan peminjaman pangkalan militer tersebut secara langsung dengan Kerajaan Saudi, tanpa melalui perantaraan Inggris. Saat itu, Rosevelt mengumumkan," Penjagaan terhadap pemerintahan Saudi menjadi tanggung jawab AS." Pengakuan ini tentu saja didorong oleh kebutuhan AS terhadap Kerajaan Saudi, dan negara-negara di kawasan ini yang mempunyai kekayaan minyak luar biasa besar. AS sendiri mengakui kemerdekaan Arab Saudi pada bulan Muharam 1350 H / 1931 M. Arab Saudi bukan satu-satunya negara di kawasan ini. Namun, jelas Saudi adalah negara yang mempunyai kandungan minyak bumi terbesar di kawasan ini, bahkan di dunia. Negara-negara Teluk memproduksi 62 % produksi minyak bumi dunia, dan di kawasan Teluk terdapat minimal 370 milyar barel cadangan minyak bumi dunia, atau setara dengan 2/3 cadangan minyak bumi dunia.

Hal ini pula yang mendorong mantan presiden AS, Richard Nixon untuk menulis dalam memoarnya." Sekarang, siapa yang menguasai apa yang ada di Teluk Arab dan Timur Tengah, berarti telah memegang kunci untuk menguasai dunia."

Mantan presiden Jimmy Carter menulis." Seandainya Tuhan menjauhkan sedikit saja minyak bumi Arab ke arah Barat, tentulah persoalan kita lebih mudah." Maksudnya, ke arah Israel, sekutu utama AS di kawasan Teluk.

Dari pernyataan para presiden AS ini, jelaslah bahwa persoalan hidup dan mati AS serta bangsa-bangsa Barat amat tergantung kepada kekayaan alam dan keamanan kawasan ini. Problem mereka tidak akan selesai, hanya dengan tergulingnya rezim Saddam Husain. Dan ini membuktikan, tujuan invasi militer pasokan koalisi pimpinan AS ke Iraq tahun 2003 M yang lalu, bukan semata untuk menggulingkan rezim Saddam Husain.

Urgensi Kawasan Jazirah Arab bagi Eropa

Kawasan Jazirah Arab bukan hanya menjadi kunci hidup matinya AS. Namun juga menjadi kunci penting bagi sekutu-sekutu AS, negara-negara NATO dan Eropa pada umumnya.

Pada awal tahun 60-an, presiden Perancis Jendral Charles de Gaulle mengajukan proposal pembentukan "dewan administrasi" untuk menyelesaikan konflik pemerintahan di luar Eropa. Namun presiden AS kala itu, Dwight Eisenhower menolak mentah-mentah usulan tersebut. Eishenhower berpendapat, yang dibutuhkan untuk menghadapi kondisi baru di kawasan minyak (Jazirah Arab) bukanlah lobi-lobi politik yang memakan waktu lama, melainkan langkah-langkah antisipasi untuk mengambil keputusan secara cepat.

Meski mendapat penentangan dari kepala negara anggota NATO terkuat, desakan anggota-anggota NATO untuk membentuk "dewan administrasi" ini semakin besar seiring semakin pentingnya peran minyak bumi bagi kehidupan ekonomi Eropa. Desakan

Page 4: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

ini mencapai puncaknya pasca perang Arab-Israel Oktober 1973 M. Dalam pertemuan mentri-mentri luar negeri negara-negara anggota NATO di Kanada di awal tahun 1974 M / 1394 H dicapai kesepakatan, bahwa perhatian NATO akan diperluas mencakup kawasan di luar negara-negara angota NATO.

Pasca invasi Soviet ke Afghanistan tahun 1979 M / 1399 H, NATO menegaskan bahwa ancaman utama terhadap Barat bukan lagi berada di Eropa, melainkan di kawasan-kawasan penting minyak bumi dan jalur transportasinya.

Setelah adanya penegasan ini, terjadi diskusi seru di kalangan anggota NATO perihal pembentukan pasukan invasi kilat. Untuk mengamankan kepentingan minyak negara-negara NATO saat terjadi krisis di Jazirah Arab, negara-negara NATO harus membentuk pasukan gabungan yang bisa digerakkan untuk melakukan invasi militer secara kilat.

Tiada pilihan lain bagi NATO, selain komando pasukan gabungan NATO di Eropa, yang merupakan komando bersama di bawah kendali tujuh negara besar anggota NATO ; Belgia, Kanada, Jerman Barat, Italia, Luxemburng, Inggris dan AS. Kekuatan pasukan ini sebesar satu divisi. Pasukan ini telah dibentuk sejak 1961 M / 1380 H untuk memperkuat pasukan NATO di sebelah utara dan selatan kawasan anggota NATO. Pelopor seruan pengefektifan pasukan ini adalah Jendral Belgia, Robert Clour. Ia mengusulkan, pasukan ini direorganisasi, diperkuat dan diberi wewenang dengan skala internasional, termasuk menaungi wewenang di kawasan penghasil minyak bumi.

Perang Arab-Israel bulan Oktober 1973 M meninggalkan krisis minyak yang mencekik industri dan perekonomian AS serta Eropa. Dalam perang tersebut, AS dan Eropa begitu jelas berada di belakang Israel. Sebagai balasan atas kejahatan AS tersebut, negara-negara Arab memboikot penjualan minyak bumi kepada AS dan Eropa.

Dihadapkan kepada krisis minyak yang bisa meruntuhkan ekonominya, negara-negara NATO hanya mempunyai dua opsi :

(a)- Usulan untuk memperluas wilayah kerja NATO, sehingga meliputi seluruh kawasan Arab. Usulan ini akhirnya ditolak, karena beberapa pertimbangan. Yang terpenting adalah alasan bahwa NATO adalah sebuah pakta pertahanan, sama sekali tidak mengizinkan operasi ofensif di luar kawasan NATO, yaitu Eropa dan Amerika Utara. Mungkin saat ini (2005 M), kesepakatan ini telah berubah, mengingat pertemuan Puncak NATO pasca kemenangan atas Serbia di awal tahun 1999 M / 1420 H, telah merubah kesepakatan. Mereka menyetujui campur tangan NATO di kawasan manapun, tanpa perlu meminta persetujuan Dewan Keamanan PBB. Hanya saja, campur tangan NATO di kawasan penghasil minyak mendapat penentangan serius dari AS, si penguasa kawasan minyak Arab.

(b)- Membentuk pasukan invasi koalisi Barat untuk mendapat legitimasi internasional. Untuk melewati hambatan-hambatan politis, pasukan ini tidak berada dibawah nama NATO, dan untuk itu bisa diikut sertakan negara-negara lain seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, Filiphina dan negara-negara lain. Usulan ini mendapat sambutan hangat. NATO pun segera bekerja melaksanakan program ini demi mengamankan kepentingan Barat di kawasan Jazirah. Atau dengan kata lain, Penjajahan Baru Terhadap Kawasan Jazirah Arab.

Dan inilah yang terjadi. Dengan mengatas namakan perang melawan terorisme, menegakkan demokrasi dan kebebasan, pasukan koalisi salibis-zionis-paganis internasional pimpinan AS ini melancarkan invasi militer ke Iraq, tahun 2003 M lalu.

Page 5: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

AS Menjegal Eropa, Mengumumkan Penjajahan Teluk Dengan Mengumumkan Prinsip AS

Saat NATO sedang menyusun pasukan invasi koalisi, AS membuat langkah baru untuk menghalangi sekutu-sekutunya dari kalangan negara NATO untuk ikut menikmati kepentingan minyak di kawasan Jazirah. Joseph Sisco, asisten mentri luar negeri AS pada tahun 1974 M / 1393 H, mengumumkan penjegalan langkah NATO dengan mengatakan," Kawasan Teluk adalah kawasan milik AS. Di kawasan itu terdapat kepentingan politik, ekonomi dan strategis yang sangat amat penting."

Pada saat yang sama, wakil mentri pertahanan AS, James Nouis, menegaskan kepentingan dan tujuan AS. Ia mengatakan :

" Sesungguhnya AS perlu :1- Mengurung kekuatan militer Soviet untuk tidak keluar dari batas-batas

teritorialnya saat ini.2- Meneruskan langkah penguasaan minyak bumi Teluk.3- Meneruskan kebebasan kapal dan pesawat AS ke dan dari kawasan Teluk."

Joseph Sisco menegaskan, pengamanan kepentingan minyak bumi AS di kawasan Teluk diraih dengan tiga unsur :

1- Meneruskan kemampuan impor minyak bumi.2- Dengan harga miring alias murah.3- Dengan jumlah cukup, untuk memenuhi kebutuhan AS yang terus

bertambah, dan kebutuhan negara-negara Eropa dan Asia yang menjadi sekutu AS.

Program pengamanan minyak bumi AS ini merupakan tugas terbesar militer AS di kawasan Teluk. AS sedang mencurahkan usaha besar untuk hal ini, dan AS siap menghadapi dan melakukan tindakan apapun demi mengamankan kepentingan minyak bumi di kawasan teluk.

AS Siap Memerangi Negara-Negara Pengekspor Minyak, Jika Mereka Tidak Tunduk Kepada Aturan AS

Jika negara-negara Arab hanya mengekspor minyak buminya kepada AS semata, apakah AS akan ridha kepada mereka ? Tentu tidak. Masih ada syarat lain, dengan harga murah dan jumlah yang cukup. Jika negara-negara Arab menurunkan produksi minyak buminya, otomatis harga akan naik dan itu akan memukul perekonomian AS. Jika hal ini terjadi, AS siap melakukan tindakan apapun, termasuk invasi militer. Jelaslah bahwa syarat-syarat pengamanan minyak bumi ala AS ini tak lain adalah PENJAJAHAN dari kekuatan asing terhadap kedaulatan negara-negara penghasil minyak bumi di kawasan Jazirah Arab.

Henry Kissinger, mentri luar negeri AS saat itu, di awal tahun 1975 M / 1395 H mengatakan," Sekalipun langkah militer AS apapun di Teluk membawa dampak yang berbahaya, namun saya tidak bisa menjamin tidak akan terjadi kondisi-kondisi yang menyebabkan kami mempergunakan kekuatan militer kami. Sesungguhnya penggunaan

Page 6: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

kekuatan militer saat terjadi perselisihan tentang harga minyak adalah satu persoalan, dan usaha mencekik dunia industri adalah persoalan lain pula."

Penegasan ini menunjukkan AS akan mengambil segala tindakan yang dianggap perlu, termasuk invasi militer, untuk menghajar negara-negara penghasil minyak jika mereka tidak menuruti harga dan jumlah minyak bumi yang didiktekan oleh AS. Ini sekali lagi menegaskan bahwa tujuan invasi AS ke Iraq (dan kawasan Jazirah) bukanlah untuk menggulingkan rezim Saddam semata. Saddam hanyalah batu loncatan kecil, setelah itu akan disusul dengan tindakan-tindakan penjajahan berikutnya.

Penegasan mentri luar negeri AS ini bukan satu-satunya penegasan kesiapan AS untuk melakukan invasi militer. Penegasan yang lebih jelas, juga dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan AS (Pentagon) dan Dewan Keamanan Nasional AS pada tahun 1973 M /1393 H. Kedua lembaga penting AS ini membuat sebuah program bertajuk "Dhahran, Opsi Keempat". Inti program ini adalah persiapan AS untuk melancarkan invasi militer ke sumur-sumur eksplorasi minyak bumi Arab Saudi manakala timbul krisis minyak kembali. Program ini secara khusus membidik sumur minyak Al-Ghawar, sumur minyak bumi Arab Saudi yang dipandang sebagai sumur minyak terbesar di dunia.

Untuk menjalankan program ini, telah disiapkan sembilan batalion infantri yang akan diangkut lewat udara, dari North Carolina, AS menuju Teluk melalui pangkalan udara Hesrim, Israel. Kini, pasukan ini tidak perlu berangkat dari North Carolina. Ia cukup berangkat dari Iraq, Kuwait atau Qatar untuk melakukan penguasaan atas ladang-ladang minyak di Dhahran, setelah sebelumnya warga negara AS di daerah itu dipindahkan ke kawasan lain.

Setelah itu, pasukan akan bergerak untuk menguasai ladang minyak Al-Ghawar dan As-Safaniyah di tengah padang pasir, setelah didahului oleh penguasaan kapal-kapal minyak di pelabuhan dan depot-depot minyak di Ras Tanurah. Kekuatan pasukan ini akan ditambah dengan satu batalion infantri untuk menguasai kawasan tersebut.

Pentagon dan Dewan Keamanan Nasional AS menyebutkan, langkah ini jauh lebih mudah dari sebuah operasi kecil sekalipun di Vietnam atau Kuba. Penyebabnya, kawasan ini bukan kawasan padat penduduk, berada di tengah gurun pasir yang kosong dari pepohonan atau perbukitan, sehingga memudahkan pergerakan pasukan tanpa hambatan sama sekali.

Dalam pembukaan program tersebut ditulis alasan pembenaran invasi ini," Tiada pilihan lain bagi kita, keruntuhan ekonomi atau menginvasi Saudi di saat muncul tanda-tanda pencekikan ekonomi."

Alasan ini menjawab tanda tanya besar seputar alasan AS melakukan invasi ke Iraq. Padahal invasi tersebut tidak mempunyai alasan kuat. Bukankah Dewan Atom PBB telah melaporkan tidak ditemukan senjata kimia dan biologis pemusnah masa di Iraq ? Invasi pasukan koalisi AS ini juga ditentang oleh PBB dan dunia internasional. Namun apa daya, AS-lah yang mendikte PBB.

Setelah rezim Saddam terguling, dan AS berhasil mendirikan pemerintahan baru pro AS, loyalitas Iraq akan diuji. Jika ia tidak mampu memenuhi kepentingan minyak AS (jumlah cukup dengan harga murah), AS akan menengok negara tetangga yang bisa diinvasi ; Saudi, Qatar atau Kuwait.

Pilihan invasi ke Saudi ini bukan pilihan final yang tidak bisa diformat ulang. Dalam rapat Kongres setahun peringatan 11 September, program ini diajukan ulang dengan format sedikit dirubah. Saudi akan diinvasi, dibagi menjadi tiga bagian, dengan

Page 7: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

bagian Timur sebagai negara minyak demokrasi yang indipenden, dibawah wewenang dan pengamanan AS langsung. Beberapa format lain juga diajukan, namun tidak keluar dari program inti invasi ke ladang-ladang minyak Saudi.

Inilah salah satu alasan ekonomi keberadaan militer AS di kawasan Teluk. Alasan-alasan ekonomi lainnya tentu masih banyak, namun kita cukupkan dengan satu alasan ini.

Alasan Politis Terbesar Bagi Eksistensi Militer AS di Kawasan Teluk

Namun, inti alasan politis adalah tetap dan tidak pernah berubah, yaitu merealisasikan mimpi "Israel Raya". Israel Raya adalah inti terpenting motif ideologi dan politik dari eksistensi militer AS di Teluk. Bukti-bukti atas hal ini sangat banyak. Kita ambilkan salah satu contoh, pernyataan mantan presiden AS, Nixon, dalam bukunya "1999 : Menang Tanpa peperangan".

Nixon menulis," Kita memandang, pergulatan Arab-Yahudi telah bergeser, menjadi peperangan antara kaum fundamentalis Islam di satu pihak, dan Israel serta negara-negara Arab Moderat lainnya di pihak lain. Selama bangsa-bangsa ini tidak mampu menyelesaikan persengketaannya, dan mengakui bersama bahwa mereka menghadapi satu ancaman serius, kawasan Timur Tengah akan tetap menjadi kawasan paling bergolak di dunia."

Untuk merealisasikan cita-cita "Israel Raya" yang aman, AS harus mencegah kaum aktivis Islam memegang tampuk kekuasaan di negara Teluk manapun. AS juga harus mencegah pergerakan aktivis Islam agar tidak membawa pengaruh terhadap kebijakan politik AS di Teluk. Ini adalah langkah strategis penting yang akan selalu diambil oleh AS.

Sekalipun di kalangan negara-negara salib Barat terdapat perselisihan, pun AS dan sekutunya meraih kemenangan atas Soviet selama Perang Dingin, 1985 M /1405 H. Namun ini semua tidak melupakan permusuhan mereka kepada Islam. Setelah Gorbachev memegang tampuk kepemimpinan Soviet, presiden AS Nixon menegaskan,"Uni Soviet dan AS harus membuat kesepakatan kuat untuk memukul kaum fundamentalis Islam."

Dalam bukunya, "1999 : menang tanpa peperangan", Nixon menulis," Kewajiban dan peran AS dalam kehidupan ini adalah memimpin dunia yang bebas. AS harus segera memimpin dunia. Satu-satunya cara untuk memimpin dunia adalah kekuatan. Dan, musuh terbesar di dunia ketiga adalah kaum fundamentalis Islam."

Nixon Doctrin

Setelah kegagalan AS dalam perang Vietnam, AS menegaskan bahwa menjaga eksistensi pemerintahan-pemerintahan Arab yang loyal kepada AS, merupakan program AS yang diprioritaskan. Pasca kekalahan di Vietnam, Nixon mengeluarkan Nixon Doctrin yang menegaskan," Negara-negara (Jazirah Arab) yang mengalami ancaman dari luar, harus mengerahkan potensi manusia dan kemampuan militernya untuk menegakkan stabilitas keamanan. AS akan memberikan dukungan militer kepada pemerintahan tersebut, sesuai dengan tuntutan keamanan yang ada."

Page 8: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Langkah ini dipraktekkan dalam masa pemerintahan presiden Richard Nixon dan Gerald Ford. Pada masa pemerintahan kedua presiden AS ini, negara-negara Teluk dibanjiri dengan dukungan peralatan dan teknologi militer dalam jumlah besar dan canggih.

Dalam doktrin Nixon, Nixon menulis," Sebagai pengganti eksistensi militer Inggris, eksistensi militer AS di Teluk mendasarkan langkahnya kepada kekuatan-kekuatan lokal, yaitu Iran dan Saudi Arabia, pada level pertama, untuk menjaga stabilitas keamanan. Hal itu kita lakukan dengan memberikan bantuan-bantuan militer. Politik dua kaki ini telah berjalan normal, sampai ketika salah satu dari keduanya, yaitu Iran, jatuh pada tahun 1979 M."

Menurut Nixon, posisi Iran harus digantikan oleh Iraq, sehingga perimbagan kekuatan tetap terpelihara. Ia juga menegaskan urgensi eksistesi langsung militer AS di kawasan Teluk.

Ia melanjutkan," Karena minyak bumi adalah kebutuhan darurat bagi Barat, bukan sekedar kebutuhan sekunder, AS dan sekutu-sekutunya di Eropa dan Jepang harus menjadikan pemberian bantuan ekonomi dan militer kepada pemerintahan negara-negara di kawasan ini sebagai prioritas program. Hal ini bertujuan untuk menolak segala ancaman atas kawasan tersebut, baik ancaman eksternal maupun internal. Kita seyogyanya juga bersiap-siap dan tega mengambil tindakan apapun, termasuk di dalamnya eksistensi militer yang kuat dan bahkan tindakan militer, untuk menjaga kepentingan-kepentingan kita. Kita seyogyanya juga bersiap-siap membuktikan kebenaran ucapan kita dengan tindakan nyata."

Lebih lanjut, ia menulis," Statemen kedigdayaan bahwa AS akan melawan ancaman apapun terhadap kawasan tersebut dengan sebuah reaksi militer, hanya akan menjadi omong kosong bila kita tidak memiliki kekuatan militer di kawasan tersebut. Dengan eksistensi pasukan militer, barulah statemen kita akan dipercayai. Oleh karenanya, sangat mendesak bagi AS untuk mempunyai cara-cara pokok yang membantu kita untuk memamerkan kekuatan militer kita secara memuaskan di kawasan tersebut, sehingga bisa menolak dengan cepat setiap tantangan yang muncul secara tiba-tiba."

Ia menambahkan," Secara jelas dan tidak berbelit-belit, kita harus menegaskan kepada para pemimpin Saudi Arabia, Oman, Kuwait dan negara-negara utama lainnya di Teluk, bahwa tatkala terjadi kekuatan revolusi yang mengancam kekuasaan mereka, baik ekstrenal maupun internal, AS pasti akan berada di pihak mereka, sehingga mereka tidak akan menemui kesudahan yang menimpa Syah Iran."

Inilah inti dari Nixon Doctrin.

Carter Doctrin

Setelah Syah Iran terguling, dan Soviet menginvasi Afghanistan, pada tanggal 20 dan 23 Januari 1980 M, presiden AS Jimmy Carter mengeluarkan "Carter Doctrin". Dalam pernyataan yang diserahkan kepada Kongres AS tersebut, Carter menulis," AS menganggap usaha dari kekuatan luar manapun untuk menguasai kawasan Teluk Persia

Page 9: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

sebagai gangguan terhadap kepentingan vital AS. AS akan membalas gangguan ini dengan berbagai cara yang dimilikinya, termasuk penggunaan kekuatan senjata."3

Doktrin ini merupakan pendorong kuat bagi terwujudnya pasukan invasi kilat AS di kawasan Teluk. Berdasar doktrin ini, tujuan utama dari eksistensi atau penggunaan kekuatan militer AS di kawasan Teluk adalah sekedar untuk tindakan membela diri atas segala ancaman dari luar.

Sebenarnya, AS tidak mengungkapkan ancaman yang lebih besar dan serius, yaitu ancaman internal dari bangsa-bangsa pengekspor minyak tersebut. Krisis minyak pasca perang oktober 1973 M menunjukkan, ancaman perang nuklir jauh lebih kecil dari ancaman bangsa-bangsa pengekspor minyak. Memperkuat pemerintahan negara-negara Teluk untuk kepentingan AS, suatu saat bisa berubah menjadi bumerang. Mengganti pemerintahan dengan sistem demokrasi, juga memberi peluang bagi aktivis Islam untuk memegang tampuk kekuasaan. Jika AS menjauh dari sumber-sumber minyak ini, AS tidak akan mendapatkan minyak bumi dengan jumlah cukup dan harga murah.

Jadi, sebenarnya tujuan utama pembentukan pasukan invasi kilat ini adalah untuk mengamankan kepentingan minyak bumi AS dari ancaman internal, ancaman kaum muslimin yang sering dipojokkan dengan istilah "fundamentalis Islam".4

Setelah AS kesulitan mempercayai satu pun pemerintahan Teluk, Nixon ikut melupakan Nixon Doctrinnya, dan justru ikut mendukung Carter Doctrin. Dalam bukunya, "1999 : menang tanpa peperangan", ia menulis:

" Kini, AS adalah satu-satunya negara yang bisa menjaga kepentingan Barat di Teluk Persia. Tiada satu pun negara Teluk loyalis Barat yang kuat untuk cukup mampu mengemban tugas ini. Pun, tak satu pun negara Eropa sekutu kita yang mempunyai kemampuan atau keinginan kuat melaksanakan tugas ini. Kita harus menggunakan aspek militer kita untuk menunjukkan kekuatan militer AS di Teluk. Dan kita telah merealisasikan sebuah kemajuan yang berarti dalam aspek ini. Presiden Carter telah membentuk pasukan invasi kilat, presiden Reagen juga telah menguatkannya dengan menempatkannya langsung di bawah komando pusat. Konggres juga telah menyetujui milyaran dolar untuk pasukan ini."

Lebih lanjut, ia mengungkapkan," Mustahil militer AS bisa masuk ke Teluk Persia jika ia tidak mempunyai pangkalan-pangkalan udara di Saudi Arabia dan negara-negara Teluk yang lebih kecil lainnya. Kita perlu membuat pangkalan-pangkalan udara di sana sehingga bisa menjaga kekuatan darat kita saat membangun rute-rute darat. Tanpa adanya keunggulan pasukan udara, operasi penurunan militer AS apapun di Teluk Persia akan menyerupai operasi pendaratan pasukan Inggris di Galiyubi pada perang dunia pertama."

Bukan Carter

3 . Carter Doctrine, Annual Message to the Congress on the State of the Union, January 23, 1980 : Let our position be absolutely clear: An attempt by any outside force to gain control of the Persian Gulf region will be regarded as an assault on the vital interests of the United States of America, and such an assault will be repelled by any means necessary, including military force. [Sumber ; Public Papers of the Presidents of the United States, Jimmy Carter 1980-81, vol. 1. Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office, 1981. Microsoft® Encarta® Reference Library 2003].4 . Baca selengkapnya dalam John L. Esposito, Ancaman Islam : Mitos Atau Realita (Mizan, Bandung, 1994 M) dan Bahaya Hijau : Kesalahpahaman Barat Terhadap Islam ( Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997 M).

Page 10: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Sebenarnya mantan presiden Carter bukanlah penggagas awal konsep pasukan invasi kilat ini. Ia sekedar menghidupkan kembali usulan Robert Mc Namara, penasehat mentri pertahanan AS di awal 60-an. Pada tahun 1962 M, Robert Mc Namara mengusulkan mengganti konsep "perlawasanan semesta" berbasis perang nuklir yang dianut AS dengan "perlawanan fleksibel". Konsep perang Nuklir dianut oleh presiden Eisenhower dan Ford.

Mc Namara mengusulkan," Konsep perlawanan semesta sudah tidak memenuhi tuntutan kebutuhan, saat terjadi krisis yang lebih kecil dari krisis nuklir dan front semesta melawan Soviet. Konsep perlawanan fkesibel bertumpu pada perluasan kemampuan perang klasik (non nuklir) untuk menghadapi gerakan-gerakan pembangkang, peperangan rakyat, atau konflik lokal yang terbatas. Untuk itu perlu dibentuk kekuatan pemukul klasik yang bermobilitas tinggi dan mampu masuk ke daerah-daerah yang jauh dengan cepat dan efektif."

Saat itu usulan ini ditolak oleh Konggres. Pasca krisis minyak akibat perang 1973 M, usulan ini kembali diperdebatkan, mengingat perannya sebagai solusi problem minyak yang dialami AS saat itu. Adalah menteri pertahanan AS, James R. Schlesinger yang kembali mengangkat "flexible option"nya Mc Namara, pada bulan Januari 1974 M.

Saat Henry Kissinger menjadi mentri luar negeri AS, pada tahun 1974 M/1394 H, ia juga menyerukan pembentukan pasukan koalisi AS-Eropa untuk mengamankan kepentingan minyak mereka. Namun, usulan ini ditolak NATO karena wilayah kerja NATO hanya sebatas negara dan kawasan anggota pakta pertahanan itu semata.

Saat Carter terpilih sebagai presiden tahun 1976 M/1396 H, ia menghidupkan kembali usulan Mc Namara dengan format baru yang ia namakan "Carter Doctrin". Pada tahun 1977 M, pasukan invasi kilat resmi dibentuk oleh pemerintahan Carter. Langkah pertama pasukan ini dilakukan pada tahun 1979 M, dan untuk pertama kalinya pada tahun 1981 M, konggres AS membahas pembentukan dan tujuan pasukan ini. Di tahun 1981 M itu, pasukan ini telah dibentuk secara lengkap dari segala sudut dan aspeknya. Di tahun yang sama, mentri pertahanan AS Gasier Weneigner menjelaskan kepada komisi pertahanan dan urusan luar negeri Konggres, bahwa pengefektifan pasukan invasi di kawasan minyak dan jalur-jalur transportasinya semakin mendesak, setelah Syah Iran tergulingkan dan Soviet menginvasi Afghanistan.

Sebenarnya saat itu juga dibahas alternatif lain selain pembentukan pasukan invasi kilat AS. Di antaranya adalah alternatif pembentukan pasukan koalisi dengan negara-negara Teluk dengan tujuan mengamankan kepentingan AS. Namun AS keberatan dengan beberapa alasan, di antaranya AS tidak bisa percaya begitu saja kepada para wakilnya, dan pembentukan pasukan koalisi ini akan memakan anggaran besar, terlebih tindakan itu berarti memulai langkah dari nol kembali. Alasan lainnya, AS khawatir akan muncul pemerintahan-pemerintahan baru di kawasan Teluk yang menggulingkan pemerintahan-pemerintahan lama, sehingga menghancurkan segala fasilitas militer AS selama ini.

Tiada pilihan lain, AS meneruskan program pembentukan pasukan invasi kilatnya. Meski demikian, AS juga masih menempuh alternatif-alternatif lain, sesuai kebutuhan dan dalam batas-batas tertentu. AS tetap membentuk koalisi keamanan dan pertahanan dengan negara-negara Teluk, dengan nama "Dewan Kerjasama Teluk". Juga persekutuan dengan Syah Iran, Anwar Sadat dan Saddam Husain ---sebelum ia membangkang---.

Page 11: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Alternatif–alternatif lain tetap dijalankan, namun sekedar dalam batas tertentu. Adapun inti langkah AS adalah menjadikan pasukan invasi kilat sebagai pelaksana seluruh kebutuhan dan kepentingan AS di Teluk.

Jumlah Pangkalan Militer AS di Dunia

Pembentukan pasukan invasi kilat ini hanya dikhususkan untuk kawasan Teluk. Jauh sebelum pembentukan pasukan invasi ini, terhitung sampai tahun 1976 M, jumlah pangkalan dan markas militer AS di seluruh dunia mencapai 300 pangkalan, tersebar di 30 negara untuk menjamin kepentingan-kepentingan AS. Sampai tahun 1975 M, jumlah tentara AS di seluruh pangkalan militer di 30 negara ini mencapai 504.000 personal. Untuk kawasan Eropa dan NATO saja, sebanyak 250.000 sampai 300.000 tentara AS ditempatkan di Eropa Barat, ditambah Armada AL AS Kedua di Samudra Atlantik, Armada AL AS Keenam di laut Mediterania dan 7000 rudal dengan hulu ledak nuklir. Pada tahun tersebut, sebanyak 41.000 personal telah ditarik ke negara AS, sehingga tersisa 463.000 personal.

Pasca perang Teluk Kedua 1991 M, Mentri pertahanan AS, Colin Powel, menegaskan, AS akan menutup 150 pangkalan militernya yang telah bertahan selama 45 tahun di Eropa, dan memindahkannya ke pangkalan-pangkalan militer rahasia dan baru di Kuwait, Qatar, Saudi, Oman, Bahrain dan Uni Emirat Arab.

Pangkalan Militer dan Modus Operasi Pasukan Invasi Salib

Eksistensi pasukan invasi AS di kawasan Teluk saat ini merupakan eksistensi pasukan AS langsung terbesar sejak tahun 1980 M. Eksistensi militer AS ini telah menjadi sebuah pengepungan yang mencekik kawasan dari seluruh sudutnya, darat dan laut. Betapa tidak. Di Turki saja, pasukan AS terpusat di lebih dari 20 pangkalan militer. Belum lagi pangkalan-pangkalan militer di Yunani, dan bagian timur dari Laut Mediterania. Terus berlanjut ke arah Mesir, tanduk Afrika ---yang terpenting adalah pangkalan militer di Kenya---, lalu Laut Arab, Laut Merah dan perairan Teluk. Pasukan ini juga mempunyai pangkalan-pangkalan militer dan fasilitas kemudahan di kesultanan Oman, Kuwait, Qatar, Saudi Arabia, Bahrain, Uni Emirat Arab, Iraq dan Yordania. Pangkalan terpenting lainnya adalah di Palestina, dibawah pengendalian dan penjagaan Israel.

Angkatan Laut AS juga menyebar memenuhi seluruh perairan yang mengelilingi kawasan Teluk, mulai dari selat Jabat Tariq di Barat, sampai ke Semenanjung Hindia di Timur. Armada AL keenam dan ketujuh AS menjadi inti kekuatan AS yang dipersiapkan untuk operasi ini. Armada (kapal induk) AL AS ketujuh, sejak lama memang merupakan AL AS yang khusus diperuntukkan untuk melakukan operasi-operasi langsung di kawasan Teluk. Sedangkan armada (kapal induk) AL AS keenam adalah pasukan yang dikhususkan untuk beroperasi di Laut Mediterania, dalam prakteknya mencakup Jepang dan Asia Timur sampai Timur Samudra Hindia. Ia mempunyai hubungan dengan sebelah

Page 12: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

timur kawasan Teluk, yaitu sumber-sumber minyak bumi yang berada di Teluk. Armada ini bermarkas di pelabuhan Yokosoka, Jepang.

Dari aspek ekonomi, pangkalan-pangkalan militer AS di kesultanan Oman merupakan pangkalan yang paling berbahaya bagi kawasan Teluk. Pangkalan-pangkalan inilah yang menguasai selat Hurmuz, selat yang menjadi jalur pengeksporan 95 % minyak bumi Teluk ke seluruh dunia. Dengan menguasai selat ini, tanpa perang sekalipun, AS bisa mencekik ekonomi negara-negara Teluk yang lebih dari 98 % ekonominya bergantung kepada minyak bumi.

Karena buruknya kinerja pemerintahan negara-negara Teluk, mereka tidak berusaha maksimal untuk menambah sumber-sumber pendapatan negara selain minyak bumi. Pun, tidak berusaha untuk mencari solusi lain sebagai pengganti ketergantungan kepada selat Hurmuz. Memang, pemerintahan negara-negara Teluk tidak bisa melakukan itu semua, karena segala kebijakan mereka tidak berada di tangan mereka. Kebijakan strategis dalam aspek militer, ekonomi, politik pertahanan, dan keamanan mereka diarahkan oleh AS !!!!

Peranan operasi militer AS di pangkalan-pangkalan militer AS di kawasan Teluk, adalah sebagai berikut :

a)Memperkuat militer AS yang telah berada di panggung percaturan Teluk sebelumnya, dan merubahnya dari sekedar unjuk gigi menjadi pasukan siap perang.

b)Mengamankan pangkalan-pangkalan militer dan fasilitas-fasilitas militer baru untuk pasukan AS yang beroperasi di kawasan, maksudnya pasukan-pasukan AS yang akan bergerak ke kawasan dalam kondisi-kondisi insidental.

c)Merealisasikan program penempatan militer AS permanen di seluruh negara kawasan Teluk, sehingga setiap negara Teluk terpaksa harus menerima realita ini. Taktik ini akan merubah sikap negara-negara Teluk, yang semula sepakat menolak eksistensi permanen militer AS. Masing-masing negara akan berlomba meminta penempatan militer AS di negaranya, mendahului negara tetangganya. Masing-masing pemimpin negara akan berfikir, jika tidak menerima penempatan militer AS, negara tetangga akan menerimanya, dan mendapatkan banyak kemudahan dari AS. Pemimpin-pemimpin negara di kawasan ini akan berlomba-lomba menerima penempatan pasukan AS, dan inilah yang menyebabkan sengketa terakhir antara Saudi dan Qatar.

d)Pembangunan gudang-gudang logistik, amunisi dan persenjataan AS untuk memudahkan operasi penyebaran secara kilat di seluruh kawasan. Penimbunan logistik, amunisi, persenjataan berat dan seluruh kebutuhan perang di negara-negara kawasan, akan meminimalisir biaya, waktu dan tenaga saat terjadi kondisi insidental yang menuntut pergerakan penyebaran secara cepat, bahkan terhadap negara-negara pengekspor minyak sendiri. Pembangunan gudang-gudang militer AS ini dirancang sedemikian rupa oleh para pakar militer AS. Terletak di tempat-tempat yang jauh, pasukan AS bisa mengisolir dan menguasainya secara penuh, sehingga tidak mungkin dijangkau oleh negara Teluk atau kelompok manapun di kawasan Teluk yang memusuhi AS. Dengan seluruh perencanaan matang ini, ketika sebuah negara yang ditempati menolak, atau gudang-gudang ini dijadikan target serangan, AS bisa mengamankannya.

Page 13: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

e)Meningkatkan kemampuan pasukan invasi cadangan AS yang berada di AS sendiri, untuk beroperasi secara cepat dan insidental.

f)Mempertahankan penguasaan permanen atas setiap negara Teluk melalui pangkalan-pangkalan militer AS di setiap negara Teluk. Setiap pangkalan militer AS bertugas menjamin penguasaan AS atas negara yang ditempati, mengumpulkan informasi yang cukup, tidak memberi kesempatan kepada negara tersebut untuk berdikari dan tidak membutuhkan bantuan AS, serta mencegah pembentukan kekuatan apapun yang bisa mengancam eksistensi AS atau Israel.

Inilah tugas-tugas utama pangkalan-pangkalan militer AS di Teluk, yang berada di bawah kendali komando pasukan invasi kilat. Lantas, apa cara-cara AS untuk mengefektifkan pangkalan-pangkalan ini sehingga bisa menjadi jembatan utama bagi setiap operasi militer pasukan ini ?

Dari sudut pandang operasi taktis, ada beberapa cara. Namun secara strategis terpusat kepada beberapa langkah berikut :

a- Campur tangan melalui perantaraan pasukan pendahuluan yang sudah berada di dalam atau di dekat kawasan.

b- Campur tangan melalui perantaraan pasukan yang bergerak dari AS ke kawasan.c- Campur tangan melalui satuan-satuan komando operasi yang berada di dalam

atau luar AS, di bawah komando pusat AS.d- Campur tangan melalui pasukan komando strategis seperti pesawat-pesawat

tempur strategis atau rudal-rudal jarak jauh.Seluruh langkah ini telah ditempuh dalam invasi ke Iraq tahun 2003 M yang lalu.

Ini berarti menurut teori perang klasik, AS telah melemparkan seluruh anak panahnya. Jika dalam invasi ke Iraq ini AS mengalami kegagalan, AS tidak segan-segan menempuh perang kimia dan nuklir. Pasukan invasi kilat yang saat ini sudah berada di pangkalan-pangkalan militer di Teluk, menjadi pasukan terdepan pasukan invasi kilat secara keseluruhan.

Inti kekuatan pasukan ini adalah Divisi 82 yang diangkut dengan udara, berkekuatan 15.200 personal, dan divisi 101 yang juga diangkut dengan udara, berkekuatan 18.900 personal. Kedua divisi ini terdiri dari berbagai kesatuan infantri dengan senjata ringan, tanpa meriam-meriam berat atau tank-tank tempur utama.

Divisi 82 bisa diangkut dari AS dalam waktu maksimal dua minggu, dengan pesawat-pesawat pengangkut C 5 Galaxy yang bisa membawa minimal peralatan militer seberat 100 ton, pesawat-pesawat C 141 yang bisa membawa peralatan perang minimal seberat 32 ton dan pesawat-pesawat pengisi bahan bakar KC 135 yang bisa mengisi bahan bakar pesawat sambil terbang. Dengan adanya pesawat KC 135 ini, AS tidak terlalu memerlukan pangkalan-pangkalan permanen untuk mendukung logistik pesawat-pesawat tempurnya. Meski demikian, AS juga membuat program penggunaan pesawat-pesawat sipil untuk mengangkut pasukan invasi dalam keadaan insidental.

Penjelasan ini baru menyebut dua divisi saja, dari keseluruhan pasukan invasi kilat AS di kawasan Teluk. Jumlah keseluruhan pasukan invasi AS tentu jauh lebih besar dari angka ini. Pada awal pembentukan pasukan invasi ini di masa presiden Carter saja, jumlah pasukan ini berkisar antara 100.000-110.000 tentara.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS saat itu, Bernard Roger, menyebutnya sebagai kesatuan indipenden. Setelah itu, komandan pertama pasukan invasi ini, Jendral Kelly, di

Page 14: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

awal tahun 1980-an menegaskan bahwa jumlah pasukan ini akan ditingkatkan menjadi 200.000 tentara. Jumlah final pasukan invasi kilat ini sebanyak 200.000 pasukan ini, dicapai pada tahun 1991 M yang lalu, dengan menambahkan 100.000 personal dari berbagai kesatuan militer AS. Untuk pasukan sebesar ini, AS telah menyiapkan secara khusus lebih dari 200 pesawat berbagai jenis. Jumlah personal dan jenis persenjataan pasukan invasi AS ini bertambah, sejak dilakukannya invasi AS ke Iraq tahun 2003 M yang lalu.

Heran….!!???

Yang sangat mengherankan, seluruh program, persiapan, langkah lama, rencana makar, jumlah besar pasukan, logistik dan persenjataan pasukan invasi AS yang sudah berada di kawasan Teluk sejak tahun 1991 M ini, masih belum meyakinkan sebagian umat Islam bahwa Jazirah Arab ---termasuk di dalamnya Makkah dan Madinah, dua kota suci umat Islam--- sudah dijajah oleh AS dan sekutu-sekutunya sejak lebih dari 13 tahun yang lalu !!???.

Sebagian kaum muslimin yang polos lantas berkomentar, pengerahan pasukan AS secara besar-besaran di dunia Islam ini adalah akibat dari serangan "mujahidin" di WTC dan beberapa penjuru dunia lainnya. Mereka tidak memahami, bahwa kebijakan AS saat ini sudah dirancang sejak lebih dari 20 tahun sebelum kelahiran Usamah bin Ladin. Mereka berteriak," Perang melawan terorisme yang dikomandoi AS saat ini adalah sebagai reaksi atas tindakan ugal-ugalan para "teroris" di Manhatan, Kenya, Tanzania, Afghanistan, Yaman, Filiphina, Bali, Jakarta dan seterusnya". Seakan-akan mereka mengajak bicara anak-anak kecil yang tidak faham sejarah !!!

Yang lebih polos lagi, mereka mengatakan perang melawan terorisme ini akan berakhir bila apa yang mereka sebut sebagai rezim Thaliban, Al-Qaedah, Jama'ah Islamiyah, para "teroris" dan seterusnya berhasil ditangkap dan dihancurkan. Padahal, pasukan AS sudah bercokol di kawasan Jazirah Arab sejak lima dekade sebelumnya, jauh sebelum mereka yang diistilahkan sebagai kelompok-kelompok "teroris' tersebut lahir !!!!.

Penempatan pasukan invasi kilat AS saat ini, adalah tindak lanjut dari penempatan militer AS sebelumnya. Bedanya, lima dekade sebelumnya bersifat "meminjam dan menyewa pangkalan", sedangkan kini bersifat "permanen, langgeng, menjadi pemilik alias menjajah langsung". Mentri pertahanan AS, Powel, di awal tahun 1991 M (Rabi'ul Awal 1411 H) menegaskan kepada para wartawan saat ditanya tentang berapa lama keberadaan militer AS di Saudi Arabia," Kita tentu saja tidak siap datang setiap 10 tahun sekali untuk memecahkan persoalan-persoalan kawasan ini."

Ia menambahkan," Keberadaan pasukan AS di Saudi tergantung kepada stabilitas kawasan." Sampai kini, stabilitas belum tercipta, sekalipun pasukan penjajahan AS sudah bercokol di sana sejak lebih dari 13 tahun yang lalu.

Penegasan mentri pertahanan AS ini, merupakan pengulangan penegasan mentri luar negeri AS, James Baker, dua minggu sebelumnya yang menyebutkan bahwa keberadaan pasukan invasi kilat AS di Saudi yang saat itu berkekuatan 350.000 tentara, amat bergantung kepada stabilitas kawasan Teluk. Tentu saja, istilah "stabilitas kawasan" adalah sebuah istilah "karet" yang bisa ditarik ulur sesuka hati AS.

Page 15: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Terperosok ke Lubang yang Sama, Berulang Kali

Yang menyedihkan, saat ini kaum muslimin ---terkhusus lagi kawasan Teluk--- kembali tertipu dengan statemen yang sama dengan statemen-statemen sebelumnya, oleh tokoh yang itu-itu juga. Mereka tertipu oleh statemen para pejabat AS bahwa pasukan AS akan segera ditarik keluar dari kawasan Teluk, bila tugas mengamankan kawasan ini telah selesai.

Hari Jum'at 16 Shafar 1424 H yang lalu, dalam wawancara dengan harian Maroco Ideo, Maroko, Henry Kissinger ---mantan menlu AS--- kembali menghasung negara-negara Arab untuk berpartisipasi membangun kembali Iraq, pasca invasi AS 2003 M lalu.

Begitulah. AS yang menghancurkan Iraq, dengan persetujuan dan izin negara-negara Arab lewat pangkalan-pangkalan militernya, kemudian negara-negara Arab pula yang harus memperbaiki, membangun kembali, menanggung kehancuran Iraq dan seluruh biaya perang. Dengan kekayaan dan pajak warga negara-negara Arab tersebut, pajak dari kaum muslimin !!!.

Dalam wawancara itu, Kissinger dengan arogan menyatakan,"Negara-negara Arab harus bergerak segera untuk kembali membangun Iraq." "Pembangunan Iraq bukan tanggung jawab AS semata." " AS tidak bisa bertahan di Iraq lebih lama dari dua tahun, karena akan menambah kebencian rakyat Iraq kepada AS."

Arogan. AS yang menghancurkan Iraq, membunuh puluhan ribu penduduknya tanpa memperhitungkan sedikit pun kebencian rakyat Iraq. Setelah semuanya hancur, dengan enteng menyatakan pembangunan Iraq adalah tanggung jawab negara-negara Arab, mereka harus terlibat dalam inti percobaan dengan membangun kembali Iraq. Waktu dua tahun yang ditegaskan Kissinger, tentu saja bisa bertambah sampai 20 atau 50 tahun. Negara dan organisasi dunia mana yang bisa memprotes dan meminta pertanggung jawaban AS ? Tentu tidak ada, selain operasi-operasi perlawanan mujahidin Iraq.

Dalam kunjungan ke Irlandia, Sabtu 24 Shafar 1424 H yang lalu, statemen yang sama juga ditegaskan oleh mentri pertahanan AS, Donald Rumsfled," AS berencana akan mempertahankan eksistensinya di Iraq dan Afghanistan sampai terbentuknya pemerintahan demokratis seluas-luasnya." Persoalannya, siapa yang menentukan standar demokratis dan seluas-luasnya ??? Tentu saja AS, dan AS akan menarik ulur standar ini sesuka hatinya. Keberadaan pasukan AS di Iraq dan Afghanistan akhirnya akan bersifat langgeng, seperti yang sudah terjadi di negara-negara Teluk.

Dalam perbincangan dengan stasiun TV Al-Jazerah, Rumsfeld menegaskan," AS tidak berniat mempertahankan pangkalan-pangkalan militernya untuk jangka panjang di Iraq." Jika AS menetapkan akan mempertahankannya dalam jangka panjang di Iraq, adakah protes dari negara-negara Arab yang sebelumnya berlomba mengemis agar pangkalan-pangkalan AS di negara mereka dipertahankan dalam jangka waktu yang lebih lama ??? Tentu saja tidak ada.

Para konseptor di Pentagon telah memberikan statemen, ada kebutuhan mendesak untuk mempertahankan 125.000 pasukan AS di Iraq, minimal dalam jangka waktu setahun untuk menciptakan stabilitas keamanan Iraq, sampai pemerintahan baru yang demokratis mampu mempertahankan stabilitas keamanan negara. Jumlah ini setara dengan 63 % keseluruhan pasukan invasi kilat AS di kawasan Teluk. Bermarkasnya 63 %

Page 16: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

pasukan invasi AS di Iraq, membuat pasukan invasi AS ini tidak tergantung lagi kepada pangkalan udara pangeran Sultan, Saudi Arabia.

Bila satu tahun telah lewat, dan pemerintahan baru belum mampu menciptakan stabilitas, langkah apa yang akan diambil ?

Admiral Arthur Cropsky, direktur kantor evakuasi militer Pentagon menjawab,"AS memandang selesainya perang di Iraq merupakan kesempatan AS untuk kembali menebarkan kekuatan militernya ke seluruh penjuru dunia. Langkah ini akan membawa perubahan besar pada pangkalan-pangkalan AS di Eropa dan Asia."

Nampaknya, AS akan memindahkan pangkalan-pangkalan di Eropa dan Asia yang merupakan pangkalan-pangkalan terpenting AS di luar AS, ke Iraq. Arthur menambahkan," Amat konyol bila setelah selesainya perang seperti yang kita lakukan di Iraq, seluruh persoalan akan kembali normal seperti sedia kala."

Anggota partai Republik, Perez, di hadapan Senat pada hari Sabtu 25 Shafar 1424 H menyatakan," Persoalan ini membutuhkan waktu minimal lima tahun, sampai terbentuk pemerintahan baru yang mampu secara langsung mengendalikan urusan sendiri d Iraq."

Senator Richard Loger, ketua komisi hubungan luar negeri Senat, juga dari partai Republik, menegaskan dalam wawancara dengan stasiun TV CNN," Saya yakin, kita harus memikirkan waktu yang tidak kurang dari lima tahun."

Seorang senator partai Republik lainnya, Patt Robertos, yang juga ketua komisi intelijen Senat AS kepada stasiun TV Fox News juga mengungkapkan," Kita datang untuk menetap." Ia menambahkan," Saya masih ingat, ketika presiden Bill Clinton menyebutkan kita akan berada di Semenanjung Balkan selama satu tahun. Sampai saat ini, sepuluh tahun sudah berlalu dan kita masih tetap berada di Balkan. Kita juga masih perlu bertahan di sana."

Paul Wolfowitz, asisten mentri pertahanan AS dan orang kedua di Pentagon, juga menegaskan bahwa AS bisa saja membuat pangkalan-pangkalan militer baru di Iraq, yang akan menjadi sebuah negara Teluk kawan baru AS. Ia menambahkan,"Persoalan pokoknya, adalah dengan menggulingkan pemerintahan ini (Iraq), akan memberi peluang lebih leluasa kepada AS untuk bergerak di Teluk. Dan, langkah kaki AS akan semakin ringan, tanpa ada ancaman dari Iraq."

Rencana ini dikuatkan oleh pernyataan para petinggi Pentagon yang dimuat oleh harian New York Times, bahwa " AS berniat mempertahankan secara permanen empat pangkalan militer di Iraq untuk menjaga kepentingan-kepentingan AS, dan pada saat yang bersamaan akan mengurangi jumlah pasukannya di Saudi. Keempat pangkalan militer tersebut adalah :

- Pangkalan militer di bandara internasional Saddam.- Pangkalan militer di Talel, dekat Nashiriyah.- Pangkalan militer ITS I, di sebuah tempat terpencil di tengah padang pasir Iraq

Barat, sejajar dengan kilang-kilang minyak antara Baghdad dan Yordania.- Pangkalan militer di Pasyur, Iraq Utara.Saat ini, pasukan AS bermarkas di empat pangkalan militer ini, selain ratusan

kesatuan lainnya yang ditempatkan di setiap kota di Iraq dan daerah-daerah sekitarnya. Setelah ini, mungkin pasukan AS di Iraq akan dikurangi sehingga tinggal 125.000 personal, yang akan ditempatkan di empat pangkalan militer ini."

Inilah pernyataan para petinggi pemerintahan AS. Jadi, benarkah tergulingnya Saddam menciptakan stabilititas di kawasan ? Benarkah tergulingnya rezim partai Baath

Page 17: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

membuat AS tidak memerlukan lagi pangkalan-pangkalan militer di kawasan ini ? Benarkah jatuhnya Iraq ke tangan AS, dan keberhasilan AS membentuk pemerintahan boneka baru loyalis AS, berarti selesainya opsi penggunaan kekuatan militer di kawasan ini ???

Seorang yang memahami sejarah invasi pasukan AS di kawasan Teluk dan mengikuti pernyataan-pernyataan para pejabat AS, tidak akan ragu-ragu menjawab tanda tanya di atas dengan jawaban TIDAK. Gertakan dan ancaman AS kepada Suriah, Iran, Sudan, Libya dan negara-negara "poros setan" lain di kawasan ini, semakin bertambah setiap hari. Belum lagi dengan penegasan Nixon bahwa musuh terbesar AS di kawasan ini adalah "fundamentalis Islam".

Keberadaan pasukan AS untuk masa yang lebih lama, dikuatkan oleh para petinggi pemerintahan AS secara berturut-turut dalam beberapa waktu terakhir. Wakil Presiden Dick Cheney, dalam pertemuan dengan asosiasi redaksi media massa AS, menegaskan bahwa invasi ke Iraq akan disusul oleh operasi-operasi militer lain, sesuai dengan penegasan resmi presiden George W. Bush sebelumnya (BBC, 16/9/2001 M) bahwa perang "salib" melawan para teroris ini akan memakan waktu yang lama.

Dick Cheney menyebutkan," AS mempunyai kewajiban moral untuk menghadapi para teroris." Tentu sudah dimaklumi bersama, bahwa "teroris' yang dimaksud oleh AS adalah kaum muslimin yang teguh memegang ajaran diennya, yang biasa mereka tuding dengan istilah "fundamentalis Islam", atau "kaum Wahabi".

Yang jelas, perang salib AS di kawasan Teluk belum akan berakhir, meski rezim Saddam sudah mereka gulingkan, bahkan mereka telah membentuk pemerintahan boneka loyalis AS. Iraq hanyalah batu loncatan awal. Negara-negara di kawasan Jazirah Arab, akan menjadi target selanjutnya. Dan tentu saja, pasukan invasi kilat AS akan dipertahankan dalam waktu lebih lama, atau tepatnya selamanya.

Hal ini dikuatkan dengan penegasan para petinggi Pentagon kepada kantor berita AFP, bahwa tiga hari setelah jatuhnya Iraq, pesawat-pesawat tempur AS mengangkut sejumlah besar bom MOAB, dengan berat masing-masing bom 9,5 ton. Bom ini merupakan bom terbesar AS sejak zaman perang klasik. Daya hancurnya senilai dengan sebuah bom nuklir kecil. AFP tidak menyebutkan sebab pengiriman bom-bom tersebut ke kawasan Jazirah, sekalipun Iraq telah takluk tiga hari sebelumnya.

Dua hari setelah jatuhnya Iraq, mentri pertahanan Inggris, Jeff Hone mngancam akan melakukan pukulan mematikan kepada negara-negara "pembangkang", yaitu negara yang melindungi teroris internasional, dan negara yang berusaha atau telah memiliki senjata-senjata pemusnah masa. Melindungi teroris, memiliki atau berusaha memiliki senjata pemusnah masal, merupakan sebuah sifat yang bisa melekat atau dilekatkan kepada setiap negara di kawasan Teluk.

Dengan alasan ini pula, AS, Inggris dan sekutu-sekutunya melakukan invasi ke Iraq. Meski Iraq sudah dijatuhkan, dan penggeledahan terhadap setiap rumah, bangunan dan jengkal tanah Iraq telah mereka lakukan, bahan-bahan kimia untuk senjata pemusnah masal tidak didapatkan. Tim investigasi PBB sebelumnya juga telah mengeluarkan laporan ketidak beradaan senjata pemusnah masal di Iraq.

Namun, begitulah. Tidak masalah bila pasukan invasi AS dan sekutunya tidak menemukan bukti atas tuduhan yang mereka lontarkan. Karena, tujuan invasi ini bukanlah untuk mencari senjata pemusnah masal. Pun, bukan untuk menggulingkan

Page 18: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

rezim Saddam semata. Lagi, juga bukan untuk memburu Usamah, Al-Qaidah, jaringan teroris semata.

Tujuan sebenarnya adalah mempertahankan penjajahan atas Jazirah Arab ; Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Kesultanan Oman dan Yaman.

Tujuan sebenarnya adalah merampok dan menguras kekayaan alam dunia Islam.Tujuan sebenarnya adalah memerangi Islam, kaum muslimin dan mujahidin.Tujuan sebenarnya adalah mengokohkan mimpi "Israel raya"Tujuan sebenarnya adalah perang salib modern.

[2]Melawan Penjajahan Koalisi Salibis, Sebuah Tindakan

Terorisme ?

Wasiat Terakhir Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Salam

Sayang, seribu sayang, umat Islam telah melupakan firman Allah Ta'ala :

�ه�ا ي� �اأ ذ�ين� ي �وا ال م�ا ء�ام�ن �ن �ون� إ ر�ك �م�ش� �ج�س�� ال �وا ن ب �ق�ر� �ي د� ف�ال ج� �م�س� الام� �ح�ر� �ع�د� ال �ن� ه�ذ�ا ع�ام�ه�م� ب �م� و�إ �ة- خ�ف�ت �ل و�ف� ع�ي �م� ف�س� �يك �غ�ن �ه� م�ن الله� ي ف�ض�ل

�ن آء� إ �ن ش� �يم8 الله� إ �وا28} ح�ك�يم�� ع�ل �ل ذ�ين� { ق�ات �ون� ال �ؤ�م�ن �ي �الله� ال � ب و�ال

� �و�م �ي �ال ر� ب �خ� �أل م�ون� ا Cح�ر� �ي م� و�ال �ه� الله� م�اح�ر ول س� �ون� و�ر� �د�ين �ي �ح�قC د�ين� و�ال م�ن� الذ�ين� �وا ال �وت �اب� أ �ت �ك �ع�ط�وا ح�تى ال �ة� ي ي �ج�ز� �دL ع�ن ال ون� و�ه�م� ي {29} ص�اغ�ر�

Page 19: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini, maka Allah nanti akan memberi kekayaan kepadamu karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." (QS. Al-Taubah :28-29).

Sayang, seribu sayang, umat Islam telah melupakan sunnah dan wasiat Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, yang disampaikan 4 hari sebelum beliau meninggal :

ا �PPخ�م�يس�. و�م� و�م� ال �PPال� : ي �PPه� ق PPن� �هم�ا أ ه ع�ن ض�ي الل اسL ر� �ن� ع�ب ع�ن� اب�د ت �PPال� : اش �PPاء�, ف�ق� ب �PPح�ص� ه� ال �PPب� د�م�ع �PPى خ�ض �ك�ى ح�ت �م ب �خ�م�يس� ؟ ث �و�م� ال يال� �PPف�ق , �خ�م�يس� و�م� ال �PPه� ي �PPم� و�ج�ع ل �PPه� و�س �PPي� ه ع�ل PPى اللل �PPه� ص PPول� الل �PPس �ر� بع�وا و�ال� از� �PPن� د-ا(. ف�ت �PPب� د�ه� أ �PPع� �وا ب ل �PPض� �ن� ت ا ل -Pاب� �ت �م� ك �ك �ب� ل �ت �ك ابL أ �PPت� �ك �ي ب �ون �ت )ائ. م� ل �ه� و�س� �ي ه ع�ل ه� ص�لى الل س�ول� الل �وا ه�ج�ر� ر� ع8, ف�ق�ال �از� �ن �يe ت �ب �د� ن ن �غ�ي ع� �ب �ن يد� �PPن ى ع� �PPو�ص

� ه�( و�أ �PPي� �ل �ي إ د�ع�ون �PPا ت PPر8 م�م �PPي �ا ف�يه� خ� �ن ذ�ي أ �ي ! ف�ال ق�ال� )د�ع�وند� �PPو�ف� وا ال يز� �PPج

� , و�أ ب� ر� �PPع� ة� ال �ين� م�ن� ج�ز�يPPر� ر�ك �م�ش� �خ�ر�ج�وا ال ثL )أ �ال� �ث �ه� ب م�و�ت�ة�(. �ث ال يت� الث �س� (, و�ن ه�م� ج�يز�

� �ت� أ �ن �ح�و� م�ا ك �ن بح�م�ن� ع�ن� �د�الر �ن� ع�ب ة� ب �م�غ�ير� �ل�ت� ال أ �ن� م�ح�مدL س� �ع�ق�وب� ب و�ق�ال� ي

�ع�ق�وب� �م�ن� و�ق�ال� ي �ي �م�ام�ة� و�ال �ي �ة� و�ال �م�د�ين ة� و�ال ب� ف�ق�ال� م�ك �ع�ر� ة� ال ج�ز�ير�ك�ت� �ن� س� �ما أ �ر8 إ ي �ة� خ� �ث ال �خ�ار�يC )و�الث �ب �ل �ةL ل �ه�ام�ة�. و�ف�ي ر�و�اي ول� ت

� ج� أ �ع�ر� و�ال. و� �م�ان� �ي ل �ان� ه�ذ�ا م�ن� ق�و�ل� س� ف�ي �ه�ا( ق�ال� س� يت �س� �ه�ا ف�ن ن� ق�ال

� �ما أ �ه�ا و�إ ع�ن�اد�ة� ) �ةL ز�ي ل�ك �ةي�زالر ن�إ �ول�ق�ي سLاب�ع �ن�با �ان�ك�ف �الله �يد�ب�ع �ال�قف�ي ر�و�اي

�ن�م �اب�ت�ك�ال �ك�ل�ذ �م�ه�ل �ب�ت�ك�ي �ن�أ �ن�ي�ب�و �الله �ول�س�ر �ن�ي�ب �ال�ح ا�م �ةي�زالر.�(م�ه�ط�غ�ل�و �م�ه�ف�ال�ت�خ�ا

[1]- Ibnu Abbas radiyallahu 'anhuma berkata,” Hari Kamis. (Tahukah kalian) apa itu hari Kamis?” Beliau lalu menangis sehingga air matanya membasahi jenggot putihnya ---dalam riwayat lain : membasahi tikar--. Beliau berkata,” Pada hari Kamis sakit Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam semakin berat. Beliau lalu bersabda,”Datangkanlah tulang pipih agar aku bisa menulis untuk kalian suatu catatan sehingga kalian tak akan tersesat selamanya sesudah ini.“

Para sahabat berselisih pendapat, padahal tak sewajarnya ada perselisihan di sisi Nabi. Para sahabat berkata,” Rasulullah mengigau.” Maka Rasulullah bersabda,”Biarkanlah saya. Apa yang aku kerjakan (ingin menulis wasiat, pent) lebih baik dari ajakan kalian (untuk tidak menulis, pent)."

Maka beliau mewasiatkan tiga hal sebelum beliau wafat,”Keluarkanlah orang-orang musyrik dari jazirah Arab dan berilah para utusan hadiah sebagaimana aku memberi mereka hadiah.” Saya (Ibnu Abbas) lupa yang ketiga.”

Page 20: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Ya’qub bin Muhammad berkata,” Saya bertanya kepada Mughirah bin Abdurahman tentang Jazirah Arab, maka beliau menjawab Makkah, Madinah, Yamamah dan Yaman.”

Dalam riwayat lain ada tambahan :Ubaidullah berkata,” Adalah Ibnu Abbas berkata,” Musibah sebesar-besar musibah

adalah terhalangnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam dari menulis tulisan tersebut karena adanya perbedaan pendapat di antara mereka.”5

Dalam riwayat lain :Ibnu Abbas berkata,” Yang ketiga adalah kebaikan, boleh jadi beliau diam (tidak

mengatakannya) atau boleh jadi beliau mengatakannya namun saya yang lupa.” Sufyan bin Uyainah berkata,” Ini perkataan Sulaiman (perawi).” 6

�ر� ع�ن� اب �ن� ج� �د� ب ه� ع�ب �ق�ول� الل �ي ي ن �ر� ب خ�� ر� أ �PPن� ع�م� اب� ب PPخ�ط� ه� ال PPن� م�ع� أ �PPس

س�ول� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل �ق�ول� و�س� �خ�ر�ج�ن ي �ه�ود� أل� �ي ار�ى ال �PPص م�ن� و�النة� ب� ج�ز�ير� �ع�ر� �د�ع� ال� ح�تى ال �ال أ �م-ا إ ل م�س�

[2]- Jabir bin Abdullah radiyallahu 'anhu berkata,” Umar bin Khatab memberitahukan kepadaku bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda,” Saya benar-benar akan mengeluarkan orang-orang Yahudi dan Nasrani dari Jazirah Arab, sehingga tak aku sisakan kecuali orang Islam.”7

�ي ع�ن� ب� ة� أ �ر� ي ض�ي ه�ر� �ه الله ر� �م�ا ع�ن �ن �ي : ب �ح�ن� ق�ال� د� ف�ي ن ج� �م�س� �ذ� ال إ

ج� �ا خ�ر� �ن �ي ول� ع�ل س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي , ف�ق�ال� ع�ل م� ل �ق�وا و�س� �ط�ل �ل�ى )ان إ�ا ن ج� �ه�ود�( ف�خ�ر� �ا ح�تى م�ع�ه� ي �ن ئ �ت� ج� �ي . ف�ق�ام� ب اس� �م�د�ر� �ي� ال ب الله ص�لى الن

�ه� �ي م� ع�ل ل �اد�اه�م� و�س� �ا ف�ن ر� )ي �ه�ود� م�ع�ش� �م�وا ي ل �س� �وا أ �م�وا( ف�ق�ال ل �س� غ�ت� ق�د� ت �ل ب�ا �ا ي �ب �. ف�ق�ال� أ م �ق�اس� �ك� ال �م )ذ�ل ر�يد�(. ث

� �ه�ا أ �ة� ق�ال �ي ان �وا الث غ�ت� )ق�د� ف�ق�ال �ل �ا ب �ا ي �ب أ�م �(. ث م �ق�اس� �ة� ق�ال� ال �ث ال �م�وا( ف�ق�ال� الث �ن اع�ل ض� أ ر�

� ه� األ� �ل Cي ل �ن �ه�. و�إ ول س� و�ر�5 - HR. Bukhari : Kitabul Jihad was Siyar Bab Hal Yustasyaafa’u Ila Ahli Dzimah Wa

Mu’amalatuhum no. 3053, Kitabul Jizyah wal Muwada’ah Bab Ikhrajul Yahud Min Jaziratil Arab no. 3168, Kitabul Maghazi Bab Maradhun Naabaaia wa Wafatuhu no. 4431 & 4432, Kitabul Mardha Bab Qaulul Maridh Quumu ‘Anni no. 5669, Kitabul Ilmi Bab Kitabatul Ilmi no. 114, Kitabul I’tisham Bil Kitab was Sunah Bab Karahiayatual Ikhtilaf no. 7366. Muslim : Kitabul Washiyah Bab Tarkul Washiyah Liman Laisa Lahu Syaiun Yushi Bihi no. 4236/1637/20,21,22. Abu Daud : Kitabul Kharaj wal Imarah wal Fai’ Bab Ikhrajul Yahud Min Jaziratil Arab no. 3029. Ahmad 1 / 325 no. 2991, I/336 no. 3111. Al Baghawi : Kitabul Jihad Bab Ikhrajul Yahud wan Nashara min Jaziratil Arab 11/182 no. 2755.

6 . Para ulama berbeda pendapat mengenai wasiat yang ketiga. (a)- Imam Ad Dawudi dan Ibnu Thien menyatakan : wasiat untuk mengamalkan Al Quran. (b)- Imam Al Muhallab menyatakan : pengiriman tentara Usamah bin Zaid. (c)- Qadhi Iyadh dan imam Malik berpendapat : Jangan menjadikan kuburanku sebagai tempat peribadatan (watsanan yu’bad) seperti disebutkan dalam hadits riwayat imam Malik dan lain-lain..(d)- Al-hafizh Ibnu Hajar berpendapat " Jagalah sholat dan berbuat baiklah kepada budak" hadits dari Anas. Syarhus Sunnah 11/181-182, Al Majmu` Syarhu Al Muhadzab 21/245-246 dan Fathul Bari 8/170

7 - HR. Muslim: Kitabul Jihad was Siyar Bab Ikhrajul Yahud wan Nashara min Jaziratil Arab no. 4594/1767 & 4595. Tirmidzi : Kitabus Siyar Bab Maa Ja-a Fi Ikhrajul Yahud wan Nashara min Jaziratil Arab no. 1607. Abu Daud : Kitabul Kharaj Bab Ikhrajul Yahud min Jaziratil Arab no. 3030. Al Baghawi : Kitabul Jihad Bab Ikhrajul Yahud wan Nashara min Jazratil Arab juz 11 hal. 182 no. 2756.

Page 21: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

ر�يد�� �ن� أ �م� أ �ك �ي ل �ج� د� ف�م�ن� أ �م� و�ج� �ك �ه� م�ن �م�ال -ا ب �ئ ي �ع�ه� ش� �ب �ي �ال ف�ل �م�وا و�إ م�ا ف�اع�ل ن

� أر�ض�

� ه� األ� �ل �ه�( ل ول س� و�ر�[3]- Abu Hurairah radiyallahu 'anhu berkata," Ketika kami sedang duduk di masjid,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam keluar menemui kami dan bersabda," Mari berangkat ke orang-orang Yahudi." Kami segera berangkat bersama beliau, sampai tiba di rumah Midras. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam segera berdiri dan menyeru mereka," Wahai segenap kaum Yahudi, masuk Islamlah, kalian akan selamat !" Mereka menjawab," Engkau telah menyampaikan risalah wahai Abu Qasim !"

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam berkata," Itu yang aku inginkan." Beliau lalu meneriakkan seruah dakwah yang sama, dan kembali mereka menjawab dengan jawaban yang sama. Untuk ketiga kalinya, beliau menyerukan dakwah kepada mereka, lalu bersabda,"Ketahuilah ! Sesungguhnya bumi milik Allah dan Rasul-Nya. Aku akan mengusir kalian, maka siapa di antara kalian memiliki harta, hendaklah ia segera menjualnya. Jika tidak, ketahuilah bahwa bumi milik Allah dan Rasul-Nya."8

�ن� ع�ن� ض�ي ع�م�ر� اب �هم�ا الله ر� �ن ع�ن �ن� ع�م�ر� أ اب� ب PPخ�ط� �ج�ل�ى ال ود� أ �PPه� �ي الى ص�ار� ض� م�ن� و�الن ر�

� از� أ �ح�ج� �ان� ال ول� و�ك س� ه� ر� لى الل �PPه ص PPه� الل �PPي� م� ع�ل ل �PPو�س �ما �ه�ل� ع�ل�ى ظ�ه�ر� ل �ر� أ �ب ي اد� خ� ر�

� �ن� أ �خ�ر�ج� أ �ه�ود� ي �ي ا ال �PPه� �ت� م�ن ان �PPض� و�ك ر�� ا األ� PPم� ل

�ه�ا ظ�ه�ر� �ي ول� �لله� ع�ل س� �لر �ل� و�ل أ . ف�س� �م�ين� ل �م�س� �ل �ه�ود� و�ل �ي ول� ال س� ه� ر� لى الل �PPص ه �ه� الل �ي م� ع�ل ل �ن� و�س� �ه�م� أ ك �ر� �ت �ن� ع�ل�ى ي وا أ �PPف� �ك ل� ي �PPع�م� �ه�م� ال ف� و�ل �PPص� ر�. ن �PPم الث

ول� ف�ق�ال� س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل �م� و�س� ك �ق�ر� ك� ع�ل�ى )ن �PPا ذ�ل �PPا(, م� �ن ئ �PPش وا �ق�ر� ه�م� ح�تى ف�أ �ج�ال� �ه� ف�ي ع�م�ر� أ ت �م�ار� �ل�ى إ �م�اء� إ �ي ا ت ر�يح�

� و�أ

[4]- Ibnu Umar radiyallahu 'anhuma berkata,” Umar mengusir orang-orang Yahudi dan Nasrani dari Hijaz. Dahulu ketika Rasulullah menang atas penduduk Khaibar, beliau ingin mengusir orang-orang Yahudi dari Khaibar, karena dengan kemenangan itu berarti tanah Khaibar menjadi hak Allah, Rasulullah dan kaum muslimin.

Orang-orang Yahudi meminta kepada Rasulullah agar membiarkan mereka tetap tinggal di Khaibar dengan syarat mereka mengerjakan tanah pertanian Khaibar dan hasilnya dibagi dua. Maka beliau Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda,” Kami setujui kalian mengerjakan hal itu selama masa yang kami kehendaki.” Mereka tetap tinggal di Khaibar sampai Umar mengusir mereka pada masa pemerintahan beliau ke Taima dan Ariha’.”9

�ن� ع�ن� ض�ي ع�م�ر� اب �هم�ا الله ر� �ما ع�ن : ل �ه�ل� ف�د�ع� ق�ال� �ر� أ �ب ي ه� خ� �د�الل �ن� ع�ب ب, ق�ام� -ا ع�م�ر� ع�م�ر� �ن ف�ق�ال� خ�ط�يب ول� )إ س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل و�س�

8 . HR. Bukhari : Kitabul Ikrah no. 6944, Kitabul I'tisham bil kitab was Sunah, Kitabul Jizyah wal Muwada'ah. Muslim : Kitabul Jihad was Sair no. 1765. Abu Daud ; Kitabul Kharaj wal Imarah. Ahmad.

9 - HR. Bukhari : Kitabu Fardhil Khumus Bab Maa Kaana Nabi Yu’thil Muallafata Qulubuhum no. 3152, juga Kitabul Muzara'ah. Muslim : Kitabul Musaqah wal Muzara’ah Bab Al Musaqah wal Mu’amalah bijuz-in mina Tamr waz Zar’i no. 3967/1551. Al Baghawi : Kitabul Jihad Bab Ikhrajul Yahud wan Nashara min Jazratil Arab juz 11 hal. 182 no. 2757.

Page 22: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ان� �ه�ود� ع�ام�ل� ك �ر� ي �ب ي , و�ق�ال� ع�ل�ى خ� �ه�م� م�و�ال� �م� أ ك �ق�ر� �م� م�ا ن ك �ق�ر �ن أ ه�. و�إ الل

ه� �د�الل �ن� ع�ب ج� ع�م�ر� ب �ل�ى خ�ر� �ه� إ �اك� م�ال �ه� ف�ع�د�ي� ه�ن �ي �ل� م�ن� ع�ل ي ف�ف�د�ع�ت� الل�د�اه� �س� ي �ي ه�, و�ل �ا و�ر�ج�ال� �ن �اك� ل ه�م� ع�د�وx ه�ن �ر� �ا ه�م� غ�ي �ا. و�ق�د� ع�د�و�ن �ن �ه�م�ت �ت� و�ت �ي أ ر�

. ء�ه�م� �ج�ال� إ�ما �ج�م�ع� ف�ل �ك� ع�ل�ى ع�م�ر� أ �اه� ذ�ل �ت د� أ �ح� �ن�ي أ �ي ب ب

� �ق� أ ق�ي �ح� �ا ف�ق�ال� ال �م�ير� : ي أ�ا ن �خ�ر�ج� �ت , أ �ين� �م�ؤ�م�ن �ا و�ق�د� ال ن �ق�ر �ه� الله ص�لى م�ح�مد8 أ �ي م� ع�ل ل �ا و�س� �ن و�ع�ام�ل

�م�و�ال� ع�ل�ى ط� األ� ر� �ك� و�ش� �ا ذ�ل �ن �ت� ع�م�ر� ف�ق�ال� ؟ ل �ن �ظ�ن Cي أ �ن يت� أ �س� ق�و�ل� نس�ول� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل �ف� و�س� �ي �ك� ك �ذ�ا ب �خ�ر�ج�ت� إ �ر� م�ن� أ �ب ي �ع�د�و خ� ت

�ك� �ة- ق�ل�وص�ك� ب �ل �ي �ع�د� ل �ةL ب �ل �ي �ت� ف�ق�ال� ؟ ل �ان �ة- ه�ذ�ه� ك �ل ي �ي م�ن� ه�ز� ب� �. أ م �ق�اس� ال

�ت� ق�ال� �ذ�ب �ا : ك ه� ع�د�و ي ه�م� الل ج�ال�� �ع�ط�اه�م� ع�م�ر� ! ف�أ �ان� م�ا ق�يم�ة� و�أ ك

�ه�م� م�ر� م�ن� ل �ال- م�اال- الث �ب وض-ا و�إ �ابL م�ن� و�ع�ر� �ق�ت �الL أ ب �ر� و�ح� . * و�غ�ي �ك� ذ�ل[5]- Ibnu Umar radiyallahu 'anhuma berkata," Ketika kaum Yahudi Khaibar

memotong pergelangan tangan dan kaki Abdullah bin Umar, Umar bin Khatab segera berkhutbah:" Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam telah mempekerjakan kaum Yahudi untuk mengurus harta mereka. Beliau bersabda : Kami mempertahankan kalian selama Allah mempertahankan kalian." Abdullah bin Umar telah pergi ke Khaibar untuk menengok hartanya, namun ia diserang sehingga kedua tangan dan kakinya telah dipotong di suatu malam. Kita tidak mempunyai musuh di Khaibar selain mereka. Mereka adalah musuh kita, dan pihak yang tertuduh. Aku berpendapat, sekarang saatnya untuk mengusir mereka."

Ketika keputusan Umar untuk mengusir mereka telah bulat, seorang Yahudi anak Ibnu Abi Huqaiq menemui beliau dan berkata," Wahai amirul mukminin ! Apakah anda akan mengusir kami, padahal Muhammad telah mempekerjakan kami atas harta-harta (kaum muslimin) dan itulah syarat bagi kami ?"

Umar menjawab, "Apa engkau fikir aku sudah lupa dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam ((Bagaimana kabarmu bila kau diusir dari Khaibar, sedang untamu senantiasa mengganggumu setiap malam)) ?" Ia menjawab," Ah, itu hanya guyon Abul Qasim saja !"

Umar berkata," Kau dusta, wahai musuh Allah !" Umarpun mengusir kaum Yahudi dari Khaibar. Umar juga mengganti rugi buah-buahan mereka dengan sejumlah harta, unta, dan perabotan.10

�يه�ل�ع �الله ىل�ص �الله �ول�س�ر �ال�: ق�ال�ق �ه�ن�ع �الله �ي�ض�ر �ر�م�ع �ن�عتى�ح �ب�ر�ع�ال �ة�ير�ز�ج �ن�م ى�ار�صالن�و �ود�ه�لي�ا ن�ج�ر�خ�أل� �ت�ش�ع �ن�ئ�:)ل�مل�س�و -(�ل�س�م ال�إ ا�ه�ي�ف �ك�ر�ت�أ �ال .ما

[6]- Umar bin Khathab radiyallahu 'anhu berkata," Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda : Jika saya masih hidup (lebih lama lagi), saya benar-benar akan mengusir Yahudi dan Nasrani dari Jazirah Arab, sehingga tidak aku sisakan di Jazirah Arab selain orang Islam."11

10 . HR. Bukhari : Kitabu Syuruth no. 2730, Muslim no. 1765.11 . HR. Muslim : 5/160, Abu Daud /43, Tirmidzi 2/398.

Page 23: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ي ع�ن� ب� �د�ة� أ �ي �ن� ع�ب اح� ب �ج�ر �ان� ق�ال� ال ر� ك م� م�ا آخ� �ل �ك �ه� ت �ي� ب �ب ه� ن PPى اللل �PPص

ه �ه� الل �ي م� ع�ل ل �ن� و�س� �خ�ر�ج�وا أ �ه�ود� أ از� ي �ح�ج� ة� م�ن� ال ب� ج�ز�ير� �ع�ر� �م�وا ال �ن و�اع�ل أار� ر� اس� ش� ذ�ين� الن خ�ذ�ون� ال �ت �ور� ي �ق�ب اج�د�. ال م�س�

[7]- Abu Ubaidah bin Jarrah radiyallahu 'anhu berkata," Sabda terakhir yang diucapkan oleh Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa salam adalah : Usirlah kaum Yahudi Hijaz dari Jazirah Arab, dan ketahuilah bahwa sejahat-jahat manusia adalah orang-orang yang menjadikan kuburan sebagai masjid."12

ة� ع�ن� �ش� �ت� ا�ه�ن�ع �الله �ي�ض�ر ع�ائ �ان� ق�ال ر� ك �PPا آخ �PPد� م �PPول� ع�ه �PPس ه� ر� PPالل �ه� الله ص�لى �ي م� ع�ل ل �ن� و�س� ك� ال� ق�ال� أ �ر� �ت ة� ي �ج�ز�ير� ب� ب �ع�ر� . ال �ان� د�ين

[8]- 'Aisyah radiyallahu 'anha berkata," Wasiat yang terakhir kali disampaikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam adalah : Tidak boleh dibiarkan ada dua agama di Jazirah Arab."13

ة� ع�ن� �ش� ول� ن�ا: أ�ه�ن�ع �الله �ي�ض�ر ع�ائ س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل و�س��ن� �ل� ق�ال� أ ه� ق�ات ود� الل �PPه� �ي ار�ى ال �PPص ذ�وا و�الن �PPخ ور� ات �PPه�م� ق�ب� ائ �PPي� �ب ن

� د� أ اج� �PPال� م�س �ن �ق�ي �ب �ان� ي (�ة�ير�ز�لج�ا �ض�ر�أ ي�ف د�ين

[9]- 'Aisyah radiyallahu 'anha berkata," Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Semoga Allah memerangi kaum Yahudi dan Nasrani, karena mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid. Sekali-kali tidak boleh ada dua agama di Jazirah Arab."14

�ن� ع�م�ر� ع�ن� �د� ب �ع�ز�يز� ع�ب �ق�ول� ال �ان� ي ر� م�ن� ك م� م�ا آخ� �ل �ك �ه� ت ول� ب س� ه� ر� الل�ه� الله ص�لى �ي م� ع�ل ل �ن� و�س� �ل� ق�ال� أ ه� ق�ات �ه�ود� الل �ي ص�ار�ى ال خ�ذ�وا و�الن ور� ات �PPق�ب

�ه�م� �ائ �ي �ب ن� د� أ اج� �ن ال� م�س� �ق�ي �ب �ان� ي ض� د�ين ر�

� �أ ب� ب �ع�ر� ال

[10]- Umar bin Abdul Aziz berkata,” Termasuk yang terakhir kali disabdakan Rasulullah adalah sabda beliau,” Semoga Allah memerangi orang-orang Yahudi dan Nasrani. Mereka telah menjadikan makam para nabi mereka sebagai masjid. Sekali-kali tidak boleh ada dua agama di bumi Arab.”15

�ن� ع�ن� ه�ابL اب �ن ش� ول� أ س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل �م�ع� ال� ق�ال� و�س� ت �ج� ي�ان� ة� ف�ي د�ين . ف�ف�ح�ص� ج�ز�ير� ب� �ع�ر� �ك� ع�ن� ال �ن� ع�م�ر� ذ�ل �خ�طاب� ب اه� ح�تى ال �PPت� أ

12 . HR. Ahmad 1691, Ad-Darimi 2/233, Al-Baihaqi 9/208. 13 . HR. Ahmad 10/144, dengan sanad shahih.14 . HR. Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra 9/350 no. 18750, Ahmad 10/144, Malik dalam

Tanwirul Hawalik 3/88, Abu Ubaid dalam Al-Amwal no. 272, shahih menurut syarat Bukhari dan Muslim.

15 - HR. Malik dalam Muwatha’ Bab Ma Ja-a fi Ijla-il Yahud minal Madinah 2/892 no. 1583, Ibnu Atsir dalam Jami-ul Ushul 5/474 no. 3671.

Page 24: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ج� ل �ق�ين� الث �ي �ن و�ال ول� أ س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل �م�ع� ال� ق�ال� و�س� ت �ج� �ان� ي د�ينة� ف�ي ب� ج�ز�ير� �ع�ر� ج�ل�ى ال

� �ه�ود� ف�أ �ر� ي �ب ي خ�[11]- Ibnu Syihab Az Zuhri berkata,” Rasulullah bersabda,” Tak boleh berkumpul

dua agama di Jaziratul Arab.” Maka Umar memeriksa benarkah Rasulullah bersabda demikian, sampai ia merasa yakin bahwa Rasulullah bersabda,” Tak boleh berkumpul dua agama di Jaziratul Arab.” Maka Umar mengusir orang Yahudi dari Khaibar."16

Batas Geografis Jazirah Arab

Jazirah Arab adalah pusaran bumi. Letaknya tepat berada di tengah bola bumi. Tidak di sebelah selatan, utara, barat ataupun timur bola bumi. Ia dikelilingi oleh lautan dari berbagai arah, untuk menjaga keamanannya.

Para ulama geografi, bahasa, sejarah dan fikih sepakat bahwa Jazirah Arab adalah kawasan yang mempunyai batasan :

Timur : Teluk Arab (Teluk Persia ) dan Sungai Efrat . Barat : Laut Merah dan Terusan Sues . Selatan : Laut Arab ( Samudra Hindia ). Utara : Daerah pedalaman Yordania dan Iraq.17

Batasan geografis ini, telah lebih dahulu diungkapkan oleh para ulama salaf beberapa ratus tahun sebelumnya, di antaranya :

Imam Bukhori meriwayatkan dari Ya`qub bin Muhammad,“ Saya menanyakan jazirah arab kepada Mughirah bin Abdurrahman. Beliau menjawab,”Makkah, Madinah, Yamamah dan Yaman, “ Ya`qub berkata," Al ‘Arj (daerah antara Makkah dan Madinah) adalah awal dari daerah Tihamah."

Imam Khalil bin Ahmad berkata,” Dinamakan jazirah (pulau) arab karena laut Persia, laut Habasyah, sungai Efrat dan sungai Dajlah mengelilinginya. Itulah bumi arab dan barang tambangnya.

Imam Al Ashma`i berkata,” Daerah yang belum dicapai oleh Imperium Persia sejak ujung terjauh Aden sampai pinggiran Syam.”

Imam Abu Ubaid berkata,” Panjangnya sejak ujung Aden sampai pedusunan (pantai) Iraq, sedang lebarnya sejak Jeddah dan seterusnya dari daerah pantai sampai pinggiran Syam.”18

Karena dikellingi laut dan sungai, kawasan ini diberi nama Jazirah Arab, artinya Pulau Arab. Berdasar definisi dan batas geografis, Jazirah Arab dalam pengertian dunia 16 - HR. Malik dalam Muwatha’ Bab Ma Ja-a fi Ijla-il Yahud minal Madinah 2/892 no. 1584,

Ibnu Atsir dalam Jami-ul Ushul 5/474 no. 3672, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra 9/208.

17 . Lihat Imam Ibnu Taimiyah : Iiqtidha-u Shiratil Mustaqim hal 166, Imam Asy Syaukani : Nailul Authar 8/222-225, Syaikh Mahmas bin Abdullah bin Muhammad Jal’ud ; Al Muwalatu wal Mu’adatu fis Syariah al Islamiyah 2/699-704., Dr Muhammad bin Muhammad Abu Syuhbah : As Sirah An Nabawiyah fi Dhouil Qur`an was Sunnah 1/43-44, dan Syaikh Shofiyurrohman Al Mubarakfuri ; Ar Rahiq al Mahtum hal. 9. Batas timur, barat dan selatan telah disepakati ulama, sementara batas utara masih dipersleisihkan ; apakah daerah-daerah pedalaman Yordania dan Iraq termasuk dalam Jazirah Arab atau tidak.

18 - Syarhus Sunnah 11/181-182, Al Majmu` Syarhu Al Muhadzab 21/245-246 dan Fathul Bari 1/277-280 dan 8/170.

Page 25: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

modern adalah sebuah kawasan yang luas, meliputi tujuh negara arab, yaitu Kuwait, kesultanan Oman, Republik Yaman, Uni Emirat Arab, kerajaan Arab Saudi, Qatar dan Bahrain.

Keutamaan Jazirah Arab

Jazirah Arab adalah kawasan yang sangat agung dan suci bagi umat Islam, sejak awal diutusnya pada nabi dan rasul kepada umat manusia :

- Di daerah Ahqaf, Jazirah Arab bagian selatan, Allah Ta'ala mengutus Nabi Hud untuk menyampaikan risalah tauhid. (QS. Al Ahqaf :21).

- Di daerah Hijr, Jazirah Arab bagian Utara, Allah Ta'ala mengutus Nabi Shalih (QS. Al-Hijr :80).

- Keagungan, kemuliaan dan keberkahannya bagi seluruh dunia mulai muncul ke permukaan setelah Nabi Ibrahim 'alaihi salam menempatkan sebagian keluarganya di tengah padang pasir tandus lembah Bakkah. Di tempat inilah, dibangun masjid pertama di atas muka bumi, Masjidil Haram. Dari sini pula, manusia mengenal dan mengagungkan tauhid dan mengerjakan ibadah haji (QS. Ibrahim : 37, Al-Haj :26, Ali Imran :96). Ka'bah dan masjidil Haram menjadi tempat seluruh umat manusia mentauhidkan Allah Ta'ala dan merasakan keamanan (QS. Al-Baqarah :125-128, Al-Maidah :98). Di sini pula, Nabi Ismail diutus (QS. Maryam :54).

- Allah menyempurnakan kemuliaan Jazirah Arab dengan diutusnya Rasul terakhir di kawasan ini, dengan syariah yang menghapus seluruh syariah para nabi dan rasul sebelumnya, dan dien yang berlaku atas segenap alam semesta sampai masa berakhirnya dunia. (QS. Ali Imran :164, Asy Syu'ara' ;193-194, Thaha :113). Nabi terakhir shallallahu 'alaihi wa salam dikebumikan di kawasan ini.

Demikianlah, kawasan yang mulia ; tempat turunnya syariat terakhir untuk seluruh umat manusia dan jin, tempat diutusnya rasul terakhir dan termulia, tempat yang dikunjungi oleh Jibril dan para malaikat pagi dan sore, induk semang keimanan dan tauhid; sudah sewajarnya dimuliakan, dijaga kesuciannya dan dibersihkan dari segala unsur kekafiran, kesyirikan dan penistaan. Amat wajar bila kawasan ini hanya boleh mengenal satu syariah dan agama yang dijalankan, yaitu agama Islam. Amat wajar bila selain agama Islam, tidak boleh eksis di kawasan ini.

�ن� ع�ن� �يC ع�ن� ع�م�ر� اب ب �ه� الله ص�لى الن �ي م� ع�ل ل �ن ق�ال� و�س� م� إ ال� �س� � اإل� د�أ �PPب -ا �ع�ود� غ�ر�يب ي -ا و�س� �م�ا غ�ر�يب � ك �د�أ ر�ز� و�ه�و� ب

� �أ �ن� ي �ي �ن� ب ج�د�ي �م�س� ا ال �PPم� ر�ز� ك� أ �PPة� ت PPي �ح� ال

ج�ح�ر�ه�ا ف�ي

" Sesungguhnya Islam bermula dalam keadaan asing, dan ia akan kembali asing sebagaimana dulu bermula. Dan sesungguhnya iman akan berkumpul di antara dua

Page 26: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

masjid ini (Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram Makkah), sebagaimana ular berkumpul (berlindung dengan kembali) di lubangnya."19

�ي ع�ن� ب� ة� أ �ر� ي ض�ي ه�ر� ه الله ر� �PPع�ن �ن ول� أ �PPس ه� ر� PPى اللل �PPه ص PPه� الل �PPي� ع�ل

م� ل �ن ق�ال� و�س� �يم�ان� إ ر�ز� اإل�� �أ �ي �ل�ى ل �ة� إ �م�د�ين �م�ا ال ر�ز� ك

� �أ ة� ت ي �ح� �ل�ى ال ج�ح�ر�ه�ا إ

" Sesungguhnya iman akan berkumpul di Madinah, sebagaimana ular berkumpul dalam lubangnya."20

Syaikh Bakar bin Abu Zaid berkata :" Jazirah ini adalah tanah suci Islam. Ia adalah rambu-rambu dan rumah pertama

Islam, inti dan ibukota negeri-negeri Islam, dan pusat pangkalan Islam sepanjang masa dan zaman. Darinya, cahaya nubuwah melimpah, menghapus kegelapan jahiliyah. Oleh karenanya, Muhammad shallallahu 'alaihi wa salam dalam as-sunnah ash shahihah menganugrahinya berbagai keutamaan dan hukum, supaya kawasan ini tetap abadi menjadi induk pangkalan Islam, seperti halnya ia menjadi induk pangkalan Islam untuk mula yang pertama. Dan supaya menjadi tempat berkumpulnya iman di akhir zaman, sebagaimana ia menjadi tempat berkumpulnya iman untuk mula yang pertama."21

" Di antara ciri khusus jazirah yang diberkahi ini, adalah di saat Islam diintimidasi di negeri-negeri Islam di luar jazirah, Islam akan bergabung dan kembali berlindung ke Jazirah ini, sehingga menemukan keutamaan sebagai tamu setelah keterasingan dan lamanya ujian."22

Hukum-Hukum Khusus Untuk Jazirah Arab

Ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits di atas menyebutkan beberapa hukum khusus yang berlaku untuk Jazirah Arab :

a- Orang-orang musyrik dan kafir dari ideologi apapun, tidak boleh tinggal dan menetap di Jazirah Arab.

Dalam perang Teluk II (17 Januari – 28 Februari 1991 M), tak kurang dari setengah juta pasukan AS dan sekutunya masuk ke Jazirah Arab, membangun pangkalan-pangkalan militer AS di seantero jazirah Arab. Setelah perang yang hanya berlangsung kurang dari dua bulan tersebut usai, pasukan AS tetap bertahan di seantero jazirah Arab, sampai akhirnya datang kembali tahun 2003 M dengan mengatas namakan penegakkan demokrasi, pemusnahan senjata pemusnah masal dan penjatuhan rezim kafir Bath Saddam Husain.

Pasukan AS juga membangun apartemen-apartemen khusus di sejumlah kota besar negara-negara Jazirah Arab, seperti (Saudi Arabia) ; Riyadh, Damam, Jedah, Thaif, Abha dan lain-lain. Apartemen-apartemen dan kompleks warga asing ini dipergunakan untuk 19 . HR. Muslim : Kitabul Iman dari Ibnu Umar, dan Ahmad dari Sa'ad bin Abi Waqash dan Abdurahman bin Sanah.20 - HR. Bukhari : Kitabul hajji, Muslim : Kitabul Iman, Ibnu Majah : Kitabul Manasik, Ahmad

dan Tirmidzi ; Kitabul Iman. Lafal Imam Tirmidzi adalah " Hijaz", sebagai pengganti dua masjid.

21 . Bakar Abu Zaid, Khasaisu Jaziratil 'Arab hal 29-30.22 . Bakar Abu Zaid, Khasaishu Jaziratil 'Arab hal 37.

Page 27: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

perumahan, perkantoran, tempat perbelanjaan, asrama militer, tempat peribadatan dan wisata keluarga pasukan AS dan sekutu-sekutunya.

Jazirah Arab juga mulai dipenuhi dengan tenaga kerja kafir dari berbagai negara dan ideologi, seperti Kristen, Budha, Hindu, Konghucu dan Shinto, yang datang dari Eropa, Amerika, Afrika, Thailand, Filiphina, India, Jepang dan China.

Keberadaan orang-orang kafir dan musyrik di Jazirah Arab ini tidak terjadi setelah perang Teluk Kedua semata, namun sudah terjadi sejak awal berdirinya kerajaan Arab Saudi. Kerajaan ini berdiri dengan bantuan Inggris, dijaga oleh Inggris dan dalam perkembangan selanjutnya dijaga oleh AS.

Panitia Umum Peringatan 100 Tahun Berdirinya Kerajaan Saudi Arabia menerbitkan buku resmi negara berjudul "Al-Mamlakah Al-'Arabiah Al-Su'udiyah fi 'Uyuuni Awailil Mushawwirin" (Kerajaan Arab Saudi di Mata Para Pelopor Explorasi), yang ditulis oleh William Vest dan Julian Grant. Gubernur Riyadh, pangeran Salman, dalam pengantar buku tersebut di halaman 12 menulis sebagai berikut :

[Para pelancong mulai sampai ke Nejed pada masa tersebut. Mereka datang untuk membuka hubungan dengan Amir (gubernur) Abdul Aziz Alu Sa'ud di Riyadh. Di antara para pelancong tersebut adalah seorang Denmark, Barkeley Roncker di tahun 1331 H (1910 M), tiga orang Inggris ; Gerald Eishmen di tahun yang sama, William Shakespeare tahun 1333 H (1912 M), dan Horison Jhon Philipe tahun 1336 H (1915M)].

Dengan terus terang, pangeran Salman menulis dalam halaman yang sama [Mereka mendapat dukungan resmi untuk kegiatan-kegiatan politis mereka], maksudnya pangeran Abdul-Aziz Alu Sa'ud mengundang mereka sebagai mata-mata resmi Inggris dan Denmark dalam memata-matai kekuatan Daulah Utsmaniyah di Syam.

Di halaman 14, pangeran Salman menulis bahwa istana raja Abdul Aziz bin Su'ud menjadi markas intelijen negara-negara Barat, terutama Inggris, dalam persiapan perang melawan daulah Utsmaniyah. Raja Abdul Aziz mengundang mereka sebagai tamu, karena hubungan baik dirinya dengan Inggris, tuan yang telah membantunya menjadi raja di Riyadh.

Di halaman 15, pangeran Salman menulis para pelopor explorasi minyak AS yang berduyun-duyun memasuki kawasan Timur Saudi Arabia, Riyadh, Jedah, Thaif, Hijaz (Makkah dan Madinah), Hijaz dan daerah-daerah lain di Saudi Arabia pada awal tahun 30-an. Di antaranya adalah para ilmuwan ARAMCO ; Max Stainkey, Flouid Olivard, Joe Moutien dan Ello Pitchal.

Ini baru di awal-awal pemerintahan Saudi. Bagaimana dengan sekarang ? Jawabannya diberikan oleh duta besar Saudi Arabia untuk AS, pangeran Bandar bin Sultan. Dalam artikel di majalah AS, News Week edisi 9 Desember 1991 M halaman 20, Pangeran Bandar membuat permisalan ; Jazirah Arab adalah seorang pelacur, dan AS adalah seorang lelaki hidung belang. Namun si pelacur tidak mau melepaskan bajunya sendiri. Ia butuh orang ketiga yang mau melepaskan bajunya satu persatu sehingga si pelacur dan si hidung belang bisa saling memahami. Orang ketiga, menurut pangeran Bandar, adalah dirinya selaku duta besar Saudi untuk AS.

b- Orang-orang musyrik dan kafir dari ideologi apapun yang berada di Jazirah

Arab, harus dikeluarkan dari Jazirah Arab.Rasululloh shallallahu 'alaihi wa salam telah menyatakan niatnya untuk

mengeluarkan mereka, namun keburu wafat. Khalifah sesudahnya, Abu Bakar

Page 28: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

radiyallahu 'anhu disibukkan dengan memerangi orang-orang murtad. Umar radiyallahu 'anhu yang memerintah lebih lama, berkesempatan mengerjakan sunah Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam ini. Beliau membersihkan bumi Jazirah Arab dari orang-orang Yahudi, Nasrani, Majusi dan paganis lainnya. Peristiwa ini terjadi tahun 20 H.

Imam Ibnu Katsir berkata,” Pada tahun itu (20 H) Umar mengusir orang Yahudi Khaibar ke Azro’at dan daerah lainnya. Umar juga mengusir Yahudi Najran ke Kufah. Beliau membagi-bagikan tanah Khaibar, Wadil Qura dan Najran kepada kaum muslimin.”23

Sejak saat itu, di jazirah arab tak ada lagi orang Yahudi dan Nasrani. Tak ada lagi kerajaan Yahudi dan Nasrani. Hal ini merupakan pukulan berat bagi Yahudi, Nasrani dan seluruh musyrikin lainnya, sehingga sampai abad 19 M, mereka tak pernah mampu bangkit lagi di Jazirah Arab. Wajar saja bila selama lebih dari seribu tahun orang-orang Yahudi, Nasrani dan musyrikin memendam bara kebencian dan dendam terhadap umat Islam. Mereka berusaha keras dengan segala cara untuk kembali ke Jazirah Arab dan mencabut Islam dari akarnya.

Namun kini kondisi telah berubah seratus delapan puluh derajat. Negara-negara Jazirah Arab telah memasukkan banyak orang kafir dari Afrika, Eropa, Amerika, Thailand, India, Jepang, Filiphina, dan lain-lainnya sebagai tenaga kerja, pembantu rumah tangga, sopir, karyawan dan seterusnya.

Kedutaan Besar dan Konsulat Jendral negara-negara kafir di Jazirah Arab, terlebih lagi AS, adalah penguasa yang sebenarnya atas negara-negara Jazirah Arab. Merekalah yang memberikan seluruh perintah dan mandat. Mereka mendapat pengamanan dan pengawalan begitu ketat, melebihi penjagaan dan pengawalan atas keamanan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.

Ketika raja Fahd bin Abdul Aziz dilarikan ke rumah sakit akibat stroke, keluar statemen resmi dari Gedung Putih di Washington," Tidak ada yang perlu dikawatirkan dari situasi Saudi Arabia, karena sudah berada di tangan yang terpercaya." Jadi, siapa sebenarnya yang berkuasa ?

c- Orang-orang musyrik dan kafir dari ideologi apapun tidak boleh diberi hak untuk memiliki tanah, bangunan, bekerja, membuka usaha, atau menanamkan modal di Jazirah Arab.

Pada tahun 1938 M, raja Saudi Abdul Aziz bin Sa'ud memberi hak ekplorasi dan distribusi minyak bumi dan gas alam Saudi kepada perusahaan raksasa AS The Standard Oil Company, California dan The Texaco Inc, California. Atas pemberian lisensi dan pemenangan tender ini, raja Saudi mendapat fee sebesar $ 1.500.000 dalam bentuk emas. Setelah explorasi dimulai, ia mendapat fee $ 750.000 pertahun. Kedua perusahaan ini kemudian bergabung menjadi ARAMCO (The Arabian American Oil Company). Sampai kini, perusahaan raksasa minyak bumi AS ini telah mendapat hak penuh permanen atas eksplorasi, produksi dan distribusi minyak bumi dan gas alam di Arab Saudi. Hak ini merupakan sumber utama perekonomian AS, sehingga AS siap melakukan invasi militer untuk menjaga kepentingan minyaknya di Jazirah Arab. Dan kini, invasi itu telah terjadi.

Monopoli minyak bumi dan gas alam oleh perusahaan raksasa AS-zionis ini, diikuti dengan penanaman modal besar-besaran perusahaan AS di bidang pariwisata dan 23 - Ibnu Katsir Al-Dimasyqi: Al Bidayah wan Nihayah 7/108, Ibnu Atsir Al-Jazari : Al Kamil fit

Tarikh 2/409, As-Suyuthi : Tarikhu Khulafa’ hal. 124 dan Mahmud Syakir : Al-Tarikhu Al-Islamy 3/213.

Page 29: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

perhotelan. Hotel-hotel AS bertaraf internasional pun menjamur bak cendawan di musim hujan. Bahkan, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi pun dikelilingi oleh hotel-hotel internasional milik salibis-zionis AS. Tidak cukup sampai di sini, karena hotel-hotel tersebut mengejek ayat-ayat Allah dan perasaan kaum muslimin lewat nama-nama mencolok :

- Hotel Daru Tauhid Intercontinental- Hotel Iman Intercontinental- Hotel Makkah sovietal- Hotel Makkah Holiday In- Hotel Thayiba Hilton- Hotel Madinah OpreySebuah pelecehan yang tidak bisa digambarkan lagi. Nama-nama yang agung :

tauhid, iman, Makkah, Madinah dan Thayibah disandingkan dengan nama-nama hotel AS yang kafir dan penuh dengan kemesuman.

d- Tidak boleh memberikan jaminan keamanan atau mengikat perjanjian damai dengan orang kafir (baik perorangan, perusahaan atau negara) yang membawa akibat masuk dan menetapnya orang kafir di Jazirah Arab, terlebih memiliki lahan, bangunan atau menanamkan modal.

e- Tidak boleh membangun tempat peribadatan untuk selain muslim di Jazirah Arab. Kini gereja telah bertebaran, terutama di Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab dan apartemen-apartemen raksasa warga negara asing di Saudi Arabia.

f- Jika orang kafir atau musyrik masuk atau melewati jazirah Arab untuk sebuah keperluan, bisnis misalnya, maka ia tidak diperkenankan tinggal melebihi tiga hari. Setelah tiga hari, ia harus keluar atau dikeluarkan dari Jazirah Arab. Selama waku tiga hari tersebut, mereka tidak boleh menampakkan syiar agamanya seperti memakai salib, atau memasukkan Injil, atau menjual sesuatu yang diharamkan Islam seperti narkoba, minuman keras, daging babi, atau melakukan peringatan hari besar keagamaan seperti Paskah dan Natal.

g- Wajib memberantas dan memerangi setiap bentuk kesyirikan, kekafiran dan para pelakunya di Jazirah Arab. Bid'ah-bi'dah kufriyah seperti penyembahan kuburan, ajaran Bathiniyah, Rafidzah (Syi'ah Itsna 'Asyariyah dan Ja'fariyah), kaum Zindiq, sekuler, liberal dan yang semisal harus dibersihkan dan dilarang.24

Noda Terbesar Sepanjang Sejarah Islam

24 - Baca selengkapnya referensi yang telah disebutkan dalam footnote no. 13 dan 14, juga beberapa buku lain, seperti Al-Khashaish Al-Syar'iyah lil-Jaziratil 'Arabiyah karya Dr. Abdullah bin Nashirudien Al-Za'iri, Khasaishu Jaziratil 'Arab karya DR. Bakar Abu Zaid, Al-Qaulul Mukhtar fi Hukmil Isti'anah bil Kufar karya syaikh Hamud bin 'Uqla Asy-Syu'aibi, Jaziratul Islam karya syaikh Salman bin Fahd Al-Audah dan lain-lain.

Page 30: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Sejak Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam wafat sampai hari ini, tak pernah umat Islam mengalami penistaan dan bencana melebihi kedahsyatan bencana jatuhnya Jazirah Arab ke tangan koalisi kaum salibis yang dipimpin oleh AS dan sekutu-sekutunya. Jatuhnya Jazirah Arab dalam pangkuan imperialisme salib modern ini, berarti telah jatuhnya tiga kota suci dan dua kiblat umat Islam ; Makkah, Madinah dan Al-Quds. Lengkap sudah nestapa umat Islam. Pasukan koalisi imperialis salibis-zionis-paganis-komunis internasional telah menaklukkan umat Islam, dan memukul jantung pertahanannya tanpa mengeluarkan banyak biaya dan korban.

Satu hal yang mengherankan dan sekaligus menyedihkan, sebagian besar umat Islam masih tertipu oleh propaganda media masa kafir internasional, bahwa perang yang mereka lancarkan adalah perang melawan teroris, segelintir kaum fundamentalis Islam yang menyimpang dari ajaran Islam. Yang lebih mengherankan dan menyedihkan lagi, sebagian besar umat Islam ikut menabuh gendang, memberi semangat musuh, menyingsingkan lengan bajunya untuk bersama-sama musuh Islam memerangi saudara seiman yang berjuang demi membela kehormatan Islam, Jazirah Arab, kota suci dan kiblat umat Islam.

Bencana apa lagi yang lebih besar dari hal ini ? Umat Islam wajib menyatukan kekuatan dan langkah untuk melawan musuh yang

telah menjajah wilayah-wilayah, kota suci dan kiblat kaum muslimin. Para mujahidin yang melakukan aksi perlawanan di Arab Saudi, Kuwait, Iraq, Afghanistan, Indonesia, Pakistan dan berbagai belahan bumi lainnya adalah umat Islam yang menyadari tanggung jawabnya di hadapan Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam dan kaum muslimin.

Mereka adalah pejuang pembela iman, kemerdekaan dan kehormatan, bukan para teroris sebagaimana dipropagandakan secara keji oleh media massa kafir internasional. Jihad mereka di manapun mereka berada, adalah jihad difa', jihad defensif demi membela kehormatan agama. Jihad mereka bukanlah jihad thalab, jihad ofensif untuk mendakwahi kaum kafir agar masuk Islam atau membayar jizyah. Dan tentu saja, jihad defensif mempunyai hukum-hukum fiqih yang sedikit banyak berlainan dengan jihad ofensif.

Inilah inti persoalannya. Adapun tuduhan teroris, fundamentalis Islam, Khawarij dan lainnya, itu semua tak lebih dari fitnah, pengkambing hitaman dan bumbu yang meramaikan suasana semata. Semua pihak yang bersikap jujur dan obyektif, bisa membedakan antara terorisme dan jihad fi sabilillah, antara teroris dan mujahid.

Agresi militer AS ke Afghanistan, Iraq dan perang melawan "terorisme" yang gencar dipropagandakan saat ini, tak lain hanyalah usaha AS dan sekutu-sekutunya untuk mempertahankan hegemoni di Jazirah, mengamankan Israel dan memberangus setiap muslim yang akan melaksanakan perintah Allah Ta'ala dan sunah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam untuk mengusir orang musyrik dari Jazirah Arab.

Wallahu Al Musta’anu. Wallahu A’lam bish Shawab.

Page 31: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

[3]Perang Salib, Benarkah ?

Begitu terjadi serangan 11 September, para pemimpin AS langsung menuduh sebagian kaum muslimin "Al-Qaedah" sebagai pelaku serangan tersebut. Tanpa pembuktian yang obyektif, akurat dan memadai, mereka langsung mempersiapkan perang besar-besaran melawan kaum muslimin "Afghanistan", dengan mengatas namakan perang melawan teroris. Satu bulan kemudian, Oktober 2001 M, AS dan Inggris langsung "tancap gas", menyerbu Afghanistan. Setelah berhasil meruntuhkan Thaliban dan membuat pemerintahan boneka loyalis AS, AS langsung membidik Iraq.

Hasilnya, dengan dukungan beberapa negara sekutunya, tahun 2003 M yang lalu AS berhasil menggulingkan rezim Saddam, membentuk pemerintahan boneka loyalis AS, dan menjajah Iraq.

Sekalipun tujuan mereka jelas-jelas memerangi Islam dan kaum muslimin, sebagian orang yang polos (atau munafikun ??/) masih saja tertipu, menganggap perang ini adalah perang melawan para "teroris", yaitu kaum fundamentalis Islam yang melakukan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa di sana sini.

Untuk menyingkap tabir kepalsuan slogan "perang melawan terorisme" yang menipu sebagian kaum muslimin, dibawah ini disampaikan sebagian kecil bukti yang menunjukkan bahwa perang ini adalah perang salib modern, perang melawan Islam dan kaum muslimin.

Bukti-Bukti Khusus

Page 32: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Beberapa pernyataan para pejabat tinggi AS dan sekutunya menunjukkan, sejatinya peperangan ini adalah perang salib modern melawan Islam. Di antaranya adalah :

[1]- Pertama :Presiden George W. Bush sendiri secara terang-terangan, dalam jumpa pers lima

hari pasca serangan 11 September, tepatnya Ahad, 16/11/2001 M (28/6/1422 H) menegaskan," This Crusade, this war on terrorism, is going to take a long time." (Perang salib ini, perang melawan terorisme ini, akan memakan waktu yang lama, BBC 16/9/2001 M). Begitu jelas dan tegas, namun justru sebagian kaum muslimin yang polos atau munafikun sibuk mencari-cari alasan untuk memalingkan penegasan Bush. Mereka mengatakan," Itu diucapkan karena marah…ia keseleo lidah…" dan alasan-alasan lainnya. Padahal, Bush hanyalah mengungkapkan ideologi yang diyakininya. Seandainya ia bisa mengungkapkan dengan istilah lain yang lebih jahat dan keji, ia akan mengungkapkannya. Allah Ta'ala berfirman :

�د�ت� ق�د�( �غ�ض�اء� ب �ب �ف�و�اه�ه�م� م�ن� ال �خ�ف�ي و�م�ا أ ه�م� ت ص�د�ور��ر� �ب ك

� ( أ" Dan sungguh telah nampak kebencian yang sangat dari mulut-mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh dada-dada mereka lebih besar lagi." (QS Ali Imran ;118). [2]- Kedua :Ucapan yang senada, juga telah diucapkan oleh mantan PM Inggris Margaret

Tatcher dan PM Inggris Silvio Berlusconi, beberapa hari setelah tragedi 11 September. Mereka berbicara tentang agama Islam, bukan tentang teroris. Ungkapan Berlusconi adalah," Islam menolak pluralisme, mengajak kepada rasisme dan mendorong terorisme." Jika menurut mereka Islam mendorong terorisme, dan perang salib ini dilancarkan untuk memerangi terorisme, maka hasilnya adalah sama ! Perang melawan terorisme = perang melawan Islam !

[3]- Ketiga :Setelah tragedi 11 September, Bush memberikan pidato selama 34 menit di hadapan

Konggres. Dalam pidato yang diselingi oleh 29 kali aplaus anggota konggres tersebut, Bush berbicara tentang peperangan melawan terorisme. Sebenarnya, ia berbicara tentang perang melawan Islam, karena saat itu ia berbicara tentang syariat Islam yang diterapkan oleh Thaliban ---bukan berbicara tentang Thaliban sendiri--- ; pelarangan memotong jenggot, pewajiban hijab, pelarangan musik, lagu, bioskop dan dan lain-lain. Ini semua adalah ajaran Islam, bagian dari syariat Allah dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam, bukan undang-undang Mulah Umar semata.

[4]- Keempat :Istilah-istilah yang dipergunakan oleh Bush dan sekutu-sekutunya dalam perang ini

adalah istilah-istilah Taurat (perjanjian lama), seperti istilah "perang melawan kejahatan", "kekuatan kebajikan melawan kekuatan kejahatan", "peperangan orang-orang baik melawan orang-orang jahat", dan istilah-istilah serupa.

[5]- Kelima :

Page 33: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Rakyat AS dan Barat melakukan intimidasi kepada kaum muslimin di Barat ; membunuh sebagian muslim, memukuli, mengeroyok, merusak toko-toko, membakar masjid dan tindakan-tindakan anarkis lainnya. Padahal mereka mengetahui, kaum muslimin tersebut tidak mempunyai kesalahan apapun atas terjadinya serangan tersebut. Para "Teroris" yang mereka maksud berada di jauh sana, di goa-goa di Afghanistan. Namun karena kesamaan sifat "beragama Islam" inilah, mereka disakiti. Tindakan anarkis dan arogan ini juga dilakukan oleh pemerintah mereka. Pemerintah AS dan negara-negara Barat melakukan penangkapan, penggerebekan dan penahanan seenaknya kepada kaum muslimin.

[6]- Keenam ;Para jurnalis AS dan Barat juga menyebutkan bahwa perang ini adalah perang

melawan Islam. Di antaranya, wartawan David Silburn menulis dengan judul " Perang ini bukan melawan Terorisme, melainkan melawan Islam." Majalah National Report menulis judul " Inilah Perang, Mari Menyerbu Mereka di negerinya". Dalam artikel tersebut, ditulis :"Bangsa kita telah diserang oleh sekelompok ekstrimis kriminil, kita harus menyerbu mereka di negeri mereka, membunuh pemimpin-pemimpin mereka dan memaksa mereka memeluk agama Masehi."

Harian New York Times edisi 7/10/2001 M memuat headline sepanjang enam halaman, dengan tajuk " Ini adalah perang agama." Judul cover harian tersebut adalah " Siapa mengatakan ini bukan perang agama?". Penulis artikel ini, Andrew Sulivan, menulis dalam artikelnya bahwa perang kali ini adalah perang agama. Artikel-artikel serupa begitu bertebaran di berbagai media massa Barat.

[7]. Ketujuh :AS mengumumkan target serangan pertama adalah 27 target, kesemuanya adalah

perorangan dan organisasi Islam !

[8]- KedelapanAS menyebutkan, jumlah negara yang melindungi terorisme ada 60 negara,

sementara jumlah negara "Islam" hanya 56 negara. Jika jumlah ini ditambah dengan beberapa negara yang di dalamnya ada gerakan jihad Islam, seperti Filipina, Macedonia dan lain-lain, maka genaplah jumlah ini menjadi 60 negara.

[9] KesembilanAS mengumumkan bahwa serangan kepada Afghanistan hanyalah bagian kecil dari

peperangan luas mereka terhadap terorisme. Di antaranya adalah pernyataan Richard Meyer, kepala staf gabungan pasukan koalisi pada hari Ahad, 22/10/2001 M (5/8/1422 H) saat menjawab pertanyaan stasiun TV ABC "Apa target selain Afghanistan ?". Ia menjawab," Ini adalah perang internasional melawan terorisme dan senjata pemusnah masal. Afghanistan hanyalah satu bagian kecil. Karena itu, kami pasti berfikir dalam skala lebih luas. Bisa saya katakan, bahwa sejak Perang Dunia Kedua, kita belum pernah berfikir seluas sekarang."

[10]. Kesepuluh

Page 34: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

AS menyatakan tujuan perang ini adalah membasmi terorisme sampai ke akar-akarnya. Mereka juga menyatakan, target-target yang telah mereka bidik adalah gerakan teroris. Pertanyaannya, kenapa mereka tidak menyentuh sedikitpun gerakan-gerakan teroris non Islam, seperti :

- Tentara Merah Jepang : Paganis.- Tentara Republik Irlandia Utara (IRA) : Katolik. - Tentara Pembebasan Kuba : Komunis.- Ekstrimis Sayap Kiri Masehi AS : Protestan.- Sindikat-sindikat Narkotika di Amerika Latin.- Gang-gang Mafia : Eropa. - Dan kelompok teroris lainnya ????Jawabannya jelas, karena gerakan-gerakan teroris ini bukan gerakan Islam.

[11]. Kesebelas :AS menyebutkan gerakan-gerakan Islam yang melawan penjajah asing seperti

mujahidin Kashmir yang melawan penjajah Hindu, mujahidin Filiphina yang melawan rezim Nasrani Filiphina, dan mujahidin Palestina yang melawan penjajah zionis. Pertanyaannya, jika perlawanan lokal kepada pemerintah adalah terorisme, kenapa AS membiarkan :

- Gerilyawan Macan Tamil Srilangka : paganis.- Pasukan Pembebasan Rakyat Sudan Selatan (SPLA): Kristen.- Tentara Republik Irlandia di Inggris : Kristen.- dan lain-lain ????Jawabannya jelas, gerakan-gerakan ini bukan gerakan Islam.

[12]. Kedua Belas :Mereka mengerahkan seluruh negara anggota NATO, ditambah Rusia, China,

Jepang, Korea Selatan, India, Australia dan lain-lain. Sebagian membantu dengan dana, sebagian dengan dukungan politis, sebagian dengan pangkalan-pangkalan militer, dan sebagian dengan bantuan militer. AS sendiri mengerahkan sekitar 1/3 kekuatan militernya. Apakah untuk menangkap satu orang "Usamah", atau meruntuhkan satu pemerintahan yang paling miskin dan paling tertingal di dunia "Taliban", harus mengerahkan kekuatan militer sekian puluh negara ?

Jawabannya tentu jelas bagi setiap orang waras, tujuan pengerahan pasukan ini bukan sekedar untuk menangkap seorang atau meruntuhkan sebuah pemerintahan. Tujuan sebenarnya, tak lain adalah menghancurkan setiap negara Islam, pergerakan Islam atau jihad Islam di tempat mana pun di kawasan kaum muslimin.

[13]. Ketiga Belas :Setelah runtuhnya Soviet dan berakhirnya perang dingin, Barat menganggap Islam

sebagai musuh utama. Para pemimpin mereka telah menegaskan hal ini. Para pemikir mereka juga telah mengarang banyak buku tentang hal ini, di antaranya :

- Samuel Huntington dalam "The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order", terbit 1996 M.

- Francis Fukuyama dalam "The End of History and The Last Man", terbit 1999 M.

Page 35: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

- Charles E. Carlson dalam "Attacking Islam", terbit 1994 M.- Jack Miles dalam "Theology and The The Clash of Civilizations", terbit 2002

M.- Benjamin F. Barber dalam "Jihad vs Mc World, How The Globalism and

Tribalism Are Reshaping The World", terbit 2002 M.- Judith Miller dalam "Is Islam Threat ?", terbit 1993 M.- Daniel Pipes dalam "Fundamentalist Moslems Between America and Russia",

terbit 1986 M.Para pemikir dan cendekiawan ini bukan sembarang penulis biasa. Tulisan-tulisan

mereka menjadi bahan pertimbangan para pembuat kebijakan dalam pemerintahan AS.Huntington, misalnya, adalah seorang guru besar studi-studi strategis di Harvard

University. Buku yang ditulisnya ini merupakan salah satu buku paling berpengaruh dalam wacana para ilmuwan dan para pengambil kebijakan pemerintahan Barat. Henry Kissinger, mantan Mentri Luar Negeri AS, memuji buku tersebut dengan menulis :

" One of the most important books to have emerged since the end of tha cold war." (Salah satu buku terpenting yang terbit sejak berakhirnya Perang Dingin).

Fukuyama, misalnya, adalah guru besar George Mason University, Deputi Direktur Urusan Politik Militer AS dan staf perencanaan kebijakan Departemen Luar Negeri AS.

Dalam bukunya yang berjudul "1999 menang tanpa peperangan", mantan presiden AS Richard Nixon menulis," Di dunia Islam, sejak Maroko sampai Indonesia, kaum fundamentalis Islam menggantikan peran komunisme sebagai alat pokok perubahan radikal."

Mantan Sekjen NATO, Jeifer Solanes dalam pertemuan NATO tahun 1991 M setelah runtuhnya Soviet mengatakan," Setelah perang dingin selesai dan musuh beruang merah runtuh, seluruh negara NATO dan Eropa harus melupakan perselisihan di antara mereka, dan mulai mengalihkan perhatiannya ke depan untuk melihat musuh yang sedang mengintainya. Negara NATO dan Eropa harus bersatu untuk menghadapinya. Itulah kaum fundamentalis Islam."

Presiden Rusia dari kalangan Kristen Orodoks, Vladimir Putin, dalam pertemuan terakhirnya dengan negara-negara persemakmuran (Commonwealth) tahun 2000 M mengatakan," Sesungguhnya kaum fundamentalis Islam adalah satu-satunya bahaya yang hari ini mengancam negara-negara dunia maju. Inilah satu-satunya bahaya yang mengancam tatanan keamanan dan perdamaian dunia. Kaum fundamentalis mempunyai pengaruh. Mereka berusaha untuk mendirikan sebuah negara Islam yang membentang sejak Filipina sampai Kosovo. Mereka bergerak dari Afghanistan, sebagai pangkalan pergerakan mereka. Jika dunia tidak bangkit menghadapinya, ia bisa saja merealisasikan targetnya. Oleh karena itu, Rusia membutuhkan dukungan internasional untuk membasmi fundamentalis Islam di Kaukasus Utara."

Noam Chomsky, ahli linguistik terkemuka dari Massachussetts Institute of Technology, AS, bahkan telah menyebutkan kebijakan AS dan Barat terhadap Dunia Islam dengan isu "terorisme" ini sudah begitu kuat terasa sejak awal 1990–an. Tahun 1991 M, ia menulsi buku "Pirates and Emperor : International Terrorism in The Real World."

Dalam artikelnya yang dimuat oleh harian The Jakarta Post (3 Agustus 1993 M), dan dimuat ulang terjemahannya oleh harian Republika dengan judul " AS Memanfaatkan Terorisme Sebagai Instrumen Kebijakan", ia menulis bahwa AS

Page 36: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

memanfaatkan terorisme sebagai instrumen kebijakan standar untuk memukul atau menindas lawan-lawannya dari kalangan Islam.

Jadi, kebijakan AS dan Barat untuk memerangi dunia Islam dengan menggunakan isu "perang melawan terorisme internasional" sudah digulirkan sejak awal 1990-an, jauh sebelum kemunculan Thaliban, apalagi Al-Qaedah, tragedi WTC maupun berbagai pemboman di sejumlah kawasan di dunia Islam.

John L. Esposito, seorang pengamat Islam yang kesohor, guru besar kajian-kajian keislaman pada College of The Holy Cross dan mantan presiden Middle East Study Association (MESA), menulis,” Sejak akhir tahun 1970 dan sepanjang dasawarsa tahun 1980-an, gambaran yang muncul tentang dunia Islam di Barat adalah kaum militan yang mengganggu stabilitas negara, meruntuhkan pemerintahan, dan memaksakan versi mereka sendiri tentang Negara Islam. Hasil akhirnya, adalah lahirnya persamaan yang terlalu menggampangkan persoalan bahwa Islam identik dengan fundamentalisme, terorisme dan ekstrimisme."25

Lebih lanjut, ia menulis,” Islam juga sering digambarkan memiliki ancaman tiga lapis ; politis, peradaban dan demograpis…”26

William Pfaff dalam artikel yang berjudul "Help Algeria's Fundamentalists", menulis," Banyak orang berpendapat bahwa perang antara komunisme dengan Barat akan segera digantikan oleh perang antara Barat dengan Muslim." (The New Yorker, 28/1/91).

John L. Esposito juga menulis," Sejak Ayatullah Khomeini hingga Shadam Husain, lebih dari satu dekade, pandangan bahwa fundamentalisme Islam atau Islam militan merupakan suatu ancaman terhadap Barat, telah merasuki pikiran pemerintahan Negara-negara Barat dan media massa."

Daniel Pipes dalam artikel yang berjudul "Funamentalist Muslims", yang dimuat dalam jurnal Forreign Affair, edisi musim panas 1986, juga menulis," Fundamentalism Islam acapkali dianggap sebagai ancaman terbesar bagi stabilitas regional Timur Tengah, dan kepentingan –kepentingan Barat di dunia Islam yang lebih luas."

Keyakinan bahwa pertentangan pandangan-dunia, nilai-nilai dan peradaban mengarah ke konfrontasi antara Islam dengan Barat, tercermin dalam headline-headline dan artikel-artikel dengan judul-judul yang mengancam, seperti ' Perang Salib Masih Berkobar', 'Krisis Baru : Intifadhah Gloobal!', 'Perkembangan Islam Membingungkan Barat', 'Akar Kemarahan Orang-Orang Islam', Peperangan Islam Melawan Modernitas' dan ''Pijaran Krisis'.27

Patrick J. Buchanan dalam artikel berjudul 'Is Islam an Enemy of The United States ?' menulis," Bagi sebagian orang AS, yang mencari mush bar guna menguji coba kekuasaan setelah runtuhnya komunisme, Islam adalah pilihannya. Namun menyatakan Islam sebagai musuh AS sama dengan menyatakan Perang Dingin Kedua yang tak mungkin berakhir dengan kemenangan gemilang seperti yang ketiga." (New Hampshire Sunday News, 25 November 1990 M).

John L. Esposito dalam 'Ancaman Islam : Mitos Atau Realitas' mengungkapkan,” Rasa takut akan ancaman hijau (hijau adalah warna Islam) sangat mungkin menggantikan perasaan serupa akan ancaman Merah dari dunia komunisme. Islam dan gerakan-

25. John L. Esposito, Bahaya Hijau : Kesalahpahaman Barat Terhadap Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, cet 1, Agustus 1997 M, hlm. 7-8. 26. ibid, hlm. 21. 27 . John L. Esposito, Ancaman Islam : Mitos Atau Realita, Mizzaan, Bandung, 11994 M, hlm. 14-15.

Page 37: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

gerakannya merupakan alternative atau tantangan religis dan ideologis, dan dalam beberapa hal merupakan bahaya besar bagi Kristen dan Barat." (hlm. 15).

Ia juga menulis," Stereotip agama yang statis, tradisional, tidak ada kemajuan, dan anti-modern ini diabadikan oleh para pakar dan teori pembangunan dalam abad ke-20.” (hlm. 57).

Lebih lanjut, ia menulis,” Bagi Kristen, Islam terbukti sebagai ancaman ganda, baik dalam hal agama maupun politik, yang terang mengancam untuk menyerang Eropa, mula-mula di Poiters dan akhirnya di gerbang Wina.” (hlm. 57).

Ia kembali mengungkapkan persepsi Barat terhadap Islam dan Dunia Islam :” Dalam pandangan kolonialis Eropa, citra Islam adalah sebagai ancaman besar

bagi Barat-Kristen dan juga sebagai kekuatan yang retrogresif yang dengan demikian menjadi sumber keterbelakangan dan keruntuhan umat Islam. Hal ini memberikan alasan bagi “kekuasaan dan Salib.” (hlm. 59).

Boston Globe, sebuah harian nasional di AS, menurunkan empat seri tulisan tentang Islam, yang arah umumnya bisa dilihat dari judul pengantarnya, “The Sword of Islam”, edisi 27 Juli 1991 M.

Sebagaimana sudah kita lihat, meskipun Islam adalah agama dengan jumlah terbesar kedua di antara agama-agama di seluruh dunia ini dan tradisi Yahudi-Kristen memiliki kaitan histories dan ideologis yang kuat dengan Islam, sejarah hubungan antara kjkaum Muslim-Yahudi dan Kristen lebih merupakan sejarah persaingan dan pertentangan antara satu dengan lainnya ketimbang sejarah dialog dan keterbukaan untuk saling memahami. Ini semua didorong oleh klaim-klaim ideologis dan kepentingan-kepentingan politik yang saling bertubrukan. (hlm. 189).

Ketakutan akan Islam bukanlah hal baru. Kecenderungan untuk menghakimi tindakan kaum Muslim secara isolatif, menggeneralisasi tindakan pihak-pihak tertentu sebagai tindakan keseluruhan, menyepelekan ekses-ekses sejenis yang dilakukan atas nama agama-agama dan ideology-ideologi lain (termasuk atas nama kebebasan dan demokrasi), juga bukanlah hal baru.” (hlm. 191).

Dalam beberapa hal, sikap Barat terhadap komunisme terkadang tampak beralih ke ancaman baru, yaitu ‘fundamentalisme Islam’. Pada tahun 90an efek polarisasi ini terungkap melalui kecenderungan umum pemerintah-pemerintah di dunia Islam dan Bara, media dan banyak analis untuk berkesimpulan, tanpa memperhatikan keaneka-ragaman organisasi Islam dan konteks-konteks social, bahwa fundamentalisme Islam secara inhern merupakan suatu ancaman global utama.” (hlm. 192).

Stereotif bahwa Islam dan kaum Muslim sama dengan fundamentalis militant yang senantiasa mengancam, tercermin jelas sekali dalam presentasi Prof. Bernard Lewis “Islamic Fundamentalism” dalam kuliah Jefferson yang prestisius tahun 1990 M, suatu kehormatan tertinggi yang diberikan pemerintah AS kepada pakar yang berprestasi dalam ilmu sastra. Dimuat oleh Atlantic Monthly, September 1980, dengan revisi yang berjudul “The Roots of Muslim Rage” (Akar-akar Amarah Muslim). Topik dan platformnya “The Roots of Muslim Rage “ mendapat liputan luas di dalam dan luar negeri.

Menurut banyak komentator Barat, Islam dan Barat mesti berbenturan. Islam merupakan ancaman lipat tiga ; politik, demografis dan sosio-religius. Bagi sebagian orang, watak ancaman Islam semakin kuat bila dikaitkan dengan ancaman politik dan demografisnya. (hlm. 194).

Page 38: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Patrick J. Buchanan dalam artikel berjudul “Rising Islam May Overwhelhem The West” menulis,” Selama seribu tahun, perjuangan untuk menentukan nasib manusia, yaitu antara Kristen dan Islam pada bada ke-21, barangkali begitu lagi. Karena, kaum Syiah telah mempermalukan kita, dan kaum Muslim yang lainnya memenuhi Negara-negara Barat.” (New Hampshire Sunday News, 20/8/89).

Charles Krauthamner menulis sebuah artikel dengan judul The New Crescent of Crisis : Global Intifada”, dan dimuat oleh Washington Post, 16/2/90. Ia menyebut-nyebut Pemberontakan Islam Global, Intifada Global.

Orientalis terkemuka, Leon Caetani, menyebutkan efek Perang Dunia Pertama,” Ledakan telah mengguncang peradaban Islam dan Timur sampai ke dasar-dasarnya. Seluruh dunia Timur, dari China sampai Mediterania, sedang bergejolak. Di mana-mana berkobar api tersembunyi kebencian anti-Eropa.” New York Times, 4 Juni 1991.

[14]- Keempat BelasBanyak pejabat pemerintahan AS meyakini akan terjadinya perang internasional

yang mereka kenal dengan nama "Armagedon". Yaitu peperangan antara kekuatan kebaikan (Nasrani) melawan kekuatan kejahatan (Islam). Di antara yang paling bersemangat membicarakan Armagedon adalah mentri pertahanan saat ini, Donald Rumshfeld.28

Sedikit kutipan ini menjadi bukti, bahwa peperangan melawan terorisme yang hari ini dikomandoi AS, disetujui dan didukung oleh lebih dari 95 % negara anggota PBB ini, sebenarnya adalah perang melawan Islam dan kaum muslimin. Afghanistan, Iraq, Al-Qaedah, Jama'ah Islamiyah dan entah nama apa lagi, hanyalah target antara dan batu loncatan awal. Daftar selanjutnya masih panjang dan bertingkat. Rangking teratas ditempati oleh berbagai gerakan salafiyah jihadiyah di dunia. Selanjutnya gerakan-gerakan salafiyah ishlahiyah, lalu salafiyah tarbiyah dan seterusnya, sampai mengenai berbagai gerakan Islam damai yang menempuh jalur perjuangan demokrasi sekalipun. Lambat, namun pasti, semua umat Islam yang tidak tunduk kepada ideologi dan kemauan Barat akan merasakannya.

Bukti-Bukti Umum

Dalil-dalil syar'i dan realita sejarah menjadi bukti umum bahwa perang melawan terorisme yang saat ini dilancarkan oleh aliansi kekuatan salibis-zionis-paganis-kamunis internasional, sejatinya adalah perang melawan Islam dan kaum muslimin.

[1]. Dalil-dalil Syar'iAllah Ta'ala telah menegaskan bahwa orang-orang kafir akan senantiasa memusuhi

dan memerangi kaum muslimin, sehingga mereka mampu memurtadkan kaum muslimin. Mereka tidak akan pernah puas, sampai kaum muslimin mengikuti ideologi kekafiran

28 . Tentang "Armagedon", selengkapnya bisa dikaji dalam buku tulisan Yusuf Thawil berjudul "Al-Bu'du Al-Dieni li-Hamalati Busy Al-Shalibiyah 'alal 'Alam Islami wa 'Alaqatuhu bi-Mukhathati Israil Al-Kubra." (Dimensi Religius Dalam Perang Salib Bush Terhadap Dunia Islam, dan Korelasinya dengan Planning Israel Raya).

Page 39: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

mereka, baik "ideologi samawi" (Yahudi dan Nasrani), maupun "ideologi ardhi" (demokrasi, sekulerisme, kapitalisme, sosialisme, komunisme, liberalisme, pluralisme, nasionalisme, humanisme, Hindhu, Budha, dan seterusnya). Allah Ta'ala berfirman :

�ون� و�ال( ال �ز� �م� ي �ك �ون �ل �ق�ات �م� ح�تى ي د�وك �ر� �م� ع�ن� ي �ك �ن� د�ين �ط�اع�وا(. إ ت اس�Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)

mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. (QS. Al-Baqarah :217).

�ن�( ض�ى و�ل �ر� �ك� ت �ه�ود� ع�ن �ي ص�ار�ى و�ال ال �ع� ح�تى الن ب �ت �ه�م� ت ت (. م�لOrang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu

mengikuti agama mereka. (QS. Al-Baqarah :120).

�و� و�د�وا( ون� ل �ف�ر� �ك �م�ا ت وا ك �ف�ر� �ون� ك �ون �ك و�اء-(. ف�ت س�Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir,

lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). (QS. An-Nisa' :89).

�ن�( �م� إ �ق�ف�وك �ث �وا ي �ون �ك �م� ي �ك �ع�د�اء- ل �س�ط�وا أ �ب �م� و�ي �ك �ي �ل �ه�م� إ د�ي �PPي� �ه�م� أ �ت ن �PPل�س� و�أوء� �الس� �و� و�و�د�وا ب (. ل ون� �ف�ر� �ك ت

Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti (mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir. (QS. Al-Mumtahanah :2).

)�ير8 و�د �ث �ه�ل� م�ن� ك �اب� أ �ت �ك �و� ال �م� ل �ك د�ون �ر� �ع�د� م�ن� ي �م� ب �ك �يم�ان - إ �فارا - ك دا ح�س��د� م�ن� ن ه�م� ع� �ف�س� �ن �ع�د� م�ن� أ ن� م�ا ب �ي �ب �ه�م� ت �ح�ق�(. ل ال

Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. (QS. Al-baqarah :109).

�ا( ا ي �PPه� ي� ذ�ين� أ PPوا ال �PPن� آم�ن� وا إ �PPط�يع� - ت ذ�ين� م�ن� ف�ر�يقPPا PPوا ال �PPوت� اب� أ �PPت� �ك ال�م� د�وك �ر� �ع�د� ي �م� ب �ك �يم�ان (. إ �اف�ر�ين� ك

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Ahli Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. (QS. Ali Imran :100).

�ا( �ه�ا ي ي� ذ�ين� أ �وا ال �ن� آم�ن �ط�يع�وا إ ذ�ين� ت وا ال �ف�ر� �م� ك د�وك �ر� �م� ع�ل�ى ي �ك اب �PPع�ق� أ�وا �ب �ق�ل �ن (. ف�ت ر�ين� خ�اس�

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta'ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. (QS Ali Imran :149).

Page 40: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�د�ت� ق�د�( تعالى وقال �غ�ض�اء� ب �ب �ف�و�اه�ه�م� م�ن� ال ا أ �PPخ�ف�ي و�م� ه�م� ت د�ور� �PPص .) �ر� �ب ك

� أTelah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati

mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (QS. Ali Imran ;118).

[2]. Realita Sejarah Sejarah telah membuktikan permusuhan dan peperangan kaum Nasrani, Yahudi dan

musyrikin kepada umat Islam. Dalam beberapa abad yang lalu, kaum Nasrani telah melancarkan tujuh kali perang salib terhadap dunia Islam. Beberapa abad kemudian, mereka datang ke dunia Islam dengan format baru "imperialisme dan kolonialisme moden". Sebagian besar dunia Islam mereka jajah, kekayaan alamnya dirampas, kemerdekaan agama dicabuli dan sekulerisme mereka paksakan kepada umat Islam.

Setelah menghadapi berbagai perlawanan jihad sengit kaum muslimin, mereka hengkang dari dunia Islam dengan menanam anak didik bangsa pribumi yang telah ter-Baratkan. Tidak puas dengan penjajahan secara tidak langsung ini, mereka bekerja lewat payung PBB untuk memerangi umat Islam. Dengan mengeluarkan berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB, mereka melakukan invasi militer, embargo ekonomi dan tekanan politis kepada kaum muslimin.

Embargo ekonomi kepada kaum muslimin Iraq selama lebih dari sepuluh tahun telah menghancurkan kehidupan rakyat muslim Iraq. Begitu juga embargo terhadap Afghanistan, Sudan, Libia dan lainnya, telah menimpakan kesengsaraan luar biasa kepada umat Islam. Penanaman negara "haram" Israel di Palestina, telah berjalan lebih dari setengah abad. Pembantaian terhadap kaum muslimin baik secara langsung maupun tidak langsung, mereka lakukan di Sudan. Libia, Lebanon, Somalia, Afghanistan, Bosnia Herzegovina, Kosovo, Macedonia, Chechnya, Kashmir, Patani, Timor Timur, Poso, Ambon, Maluku Utara, dan lain-lain. Jutaan kaum muslimin mereka bunuh, jutaan lainnya mereka paksa menjadi pengungsi yang terkatung-katung.

Seluruh kejahatan salibis ini, masih ditambah dengan pemurtadan lewat gerakan orientalis, kristenisasi dan misionaris. Jutaan umat Islam mereka murtadkan. Alhasil, mereka memaksakan kekafiran kepada umat Islam lewat semua cara yang mereka bisa. Di bawah ini dikutip sedikit bukti makar mereka kepada umat Islam, yang disampaikan oleh tokoh-tokoh agama, politik, militer dan pemerintahan mereka sejak dahulu.

Perang Salib Terus Berlangsung

1. Wiliam Cohen, mantan mentri pertahanan AS dalam kunjungannya ke salah satu pangkalan militer AS di Saudi Arabia, 9/2/1418 H, mengatakan di hadapan pasukan AS,"Saya yakin banyak di antara kalian yang selalu bertanya-tanya tentang alasan keberadaannya di sini, benarkah sebuah kepentingan yang mendesak ? Jawabannya, ya. Timur Tengah adalah kawasan yang sangat penting (bagi ekonomi kita) dan bagi negara-negara lain. Negara kita harus menjaga sumber-sumber minyak bumi di Teluk, oleh karenanya stabilitas kawasan ini tetap menjadi prioritas untuk jangka waktu yang lama."

Page 41: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

2. Graham Flord, seorang penasehat politik senior di Institut Rant Washington, dan wakil ketua dewan intelijen nasional di CIA dalam artikelnya yang berjudul "Krisis dalam Hubungan AS-Arab Saudi", tanggal 9/11/1422 H, menulis," Untuk pertama kalinya, media massa AS menyerang Wahabi sebagai sebuah gerakan keagamaan anti toleransi dan sumber geakan-gerakan jihad di dunia. Sebagian pengamat menilai, ideologi Arab Saudi melahirkan banyak orang seperti Bin Laden."

3. Eugene Rostew, ketua bagian perencanaan departemen luar negeri AS, asisten mentri luar negeri AS dan penasehat mantan presiden AS Lyndon B. Johnson untuk urusan Timur Tengah sampai periode 1967 M, mengatakan,"Kita harus menyadari, bahwa perselisihan kita dengan bangsa-bangsa Arab bukanlah perselisihan antar negara. Ia adalah perselisihan antara peradaban Islam dan peradaban Masehi. Benturan antara Masehi dan Islam sudah berlangsung sejak abad-abad pertengahan, dan terus berlangsung sampai saat ini, dengan beraneka ragam bentuk. Sejak satu setengah abad yang lalu, Islam telah tunduk kepada hegemoni Barat. Literatur Islam telah tunduk kepada literatur Masehi." Ia melanjutkan," Fakta-fakta sejarah menegaskan bahwa AS adalah bagian yang melengkapi dunia Barat, baik filsafat, ideologi maupun sistem kehidupannya. Hal ini menjadikan AS dalam pihak yang berlawanan dengan dunia Timur Islam, dengan filsafat dan ideologi yang diperankan oleh agama Islam. Tidak ada sikap lain, AS harus berada di pihak yang berlawanan dengan Islam, berada di pihak dunia Barat dan negara Zionis. Karena bila AS berada di pihak sebaliknya, AS telah mengingkari bahasa, filsafat, kebudayaan dan pemerintahannya sendiri." Rostew menyebutkan, tujuan penjajahan Barat adalah menghancurkan peradaban Islam, dan tegaknya Israel hanyalah satu bagian dari rencana Barat, sebagai tindak lanjut dari perang salib sebelumnya.

4. Peterson Smith dalam bukunya "Kehidupan Kebangsaan Al-Masih" menulis : Perang-perang salib terdahulu telah gagal, namun sebuah peristiwa penting terjadi setelah itu, yaitu ketika Inggris mengirim pasukan salib kedelapan, dan pasukan ini meraih kemenangan. Serangan jendral Allenby ke kota Al-Quds selama Perang Dunia Pertama, merupakan perang salib kedelapan, dan terakhir." Koran-koran Inggris menampilkan foto jendral Edmunt Allenby, lengkap dengan statemennya yang mendunia "Kini, Perang Salib Baru Telah Usai". Sikap Allenby ini juga menjadi cerminan sikap pemerintahan Inggris, karena koran-koran Inggris juga menulis "Mentri Luar Negeri Inggris, Lewit George, menyambut hangat jendral Allenby di Parlemen Inggris, atas keberhasilannya meraih kemenangan dalam perang salib yang terakhir, yang disebut oleh Lewit George sebagai perang salib kedelapan."

5. Pasukan Perancis juga menganggap perang dunia I sebagai perang salib. Setelah mengalahkan pasukan Islam di luar kota Damaskus, komandan pasukan Perancis Jendral Joffre segera mendatangi makam Shalahudien Al-Ayubi di Masjid Jami' Al-Umawi. Diinjaknya makam Shalahudien, sembari mengejek,"Lihatlah ! Ini kami sudah datang, hai Shalahudin !"

6. Mentri Luar Negeri Perancis, Moshe Vido, saat menerima kunjungan konfirmasi anggota parlemen Perancis sehubungan perang yang meletus di

Page 42: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Marakisy, Maroko, mengatakan," Ini adalah perang antara bulan sabit dan salib."

7. Saat kota Al-Quds jatuh ke tangan tentara Israel tahun 1967 M, Randolf Churchil mengatakan," Sejak dahulu, pembebasan Al-Quds dari kekuasaan Islam merupakan mimpi kaum Masehi dan Yahudi. Sukacita kaum Masehi, tidak kalah dengan sukacita kaum Yahudi, karena Al-Quds telah dilepaskan dari tangan orang-orang Islam. Kneset Yahudi telah menetapkan tiga ketetapan yang memasukkan Al-Quds ke dalam Yahudi. Ia tidak akan pernah kembali kepada orang-orang Islam, dalam perundingan apapun antara orang-orang Islam dan Yahudi di masa mendatang."

8. Setelah memasuki kota Al-Quds di tahun 1967 M tersebut, pasukan Israel dipimpin Mosye Dayan berkumpul di tembok ratapan dan bersorak-sorak," Hari ini adalah pembalasan hari Khaibar…Khaibar telah terbayarkan", "Muhammad telah mati…meninggalkan anak-anak perempuan."

9. Israel juga memancing dan menggugah kembali semangat perang salib Barat. Orang-orang Yahudi di Paris mengadakan demonstrasi sebelum perang 1967 M. Dipimpin para tokoh pro Israel, di antaranya Jean Paul Sartre, mereka membawa spanduk-spanduk bertuliskan tiga kata "Perangi Orang Islam". Kotak-kotak sumbangan untuk perang Israel juga ditulisi semboyan yang sama. Hasilnya luar biasa ! Hanya dalam masa empat hari saja, warga Perancis menyumbangkan 10 juta Frank ! Kaum Yahudi juga mencetak jutaan selebaran bertuliskan "Kekalahan Bulan Sabit"…sebagai dukungan kepada kaum zionis yang melanjutkan misi tentara salib di Timur Tengah, yaitu memerangi Islam dan menghancurkan kaum muslimin."

Islam, Satu-satunya Tembok Penghalang

Kaum Nasrani dan Yahudi senantiasa meyakini kesinambungan perang salib, karena meyakini Islam sebagai satu-satunya tembok penghalang keinginan mereka untuk mendominasi dan memegang hegemoni dunia.

Islam adalah satu-satunya tembok penghalang imperialisme salibis Barat.1- Laurence Brown berkata," Sesungguhnya Islam adalah satu-satunya tembok

yang menghalangi imperialisme Eropa."2- William Ewart Gladstone, mantan perdana menteri Inggris selama empat

periode, mengatakan," Selama Al-Qur'an masih berada di tangan kaum muslimin, Eropa tidak akan sanggup menguasai Timur."

3- Gubernur Jendral Perancis di Aljazair, dalam peringatan seratus tahun pendudukan Perancis atas Aljazair, mengatakan," Kita tidak akan bisa mengalahkan orang-orang Aljazair selama mereka masih membaca Al-Qur'an dan berbicara dnegan Bahasa Arab. Mak, kita wajib menghilangkan Al-Qur'an Arab dari keberadaan mereka, juga mencabut sampai ke akar-akarnya Bahasa Arab dari lidah mereka."

Islam adalah satu-satunya tembok penghalang komunisme.

Page 43: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Dalam pembukaan edisi 22 tahun 1952 harian Keizel Uzbekistan, koran milik partai komunis Uzbekistan, dewan redaksi menulis,"Mustahil mensosialisasikan komunisme sebelum Islam diberantas tuntas."

Islam adalah tembok penghalang kristenisasi dan penjajahan Barat di dunia Islam1- Seorang misionaris mengatakan," Sesungguhnya kekuatan yang dikandung oleh

Islam telah menjadi batu penghalang penyebaran agama masehi, kekuatan inilah yang telah menundukkan negeri-negeri yang semula tundauk kepada Nasrani."

2- Esiac Pouman, dalam artikelnya di majalah misionaris "Dunia Islam" menulis," Belum pernah terjadi, sebuah bangsa Masehi yang masuk Islam, kemudian kembali masuk Nasrani."

Islam adalah batu penghalang terbesar keberadaan negara Israel :1 Ben Gurion, mantan perdana mentri Israel, mengatakan," Hal yang paling kita

takutkan adalah bila di dunia Arab muncul Muhammad baru."2 Seorang penulis Yahudi, April Boger dalam bukunya "Perjanjian dan Pedang",

menulis: Prinsip yang menjadi asas tegaknya negara Irael sejak awal adalah bangsa Arab harus bekerja sama dengan Israel pada suatu hari nanti. Supaya kerjasama ini bisa dilaksanakan, seluruh unsur yang mendorong munculnya kebencian kepada Israel di dunia Arab harus diberangus. Itulah unsur-unsur primitif yang terwujud dalam diri para tokoh agama dan masyayikh."

3 Sehari setelah Jimmy Carter terpilih sebagai presiden AS, dalam pernyataan yang diliput seluruh kantor berita dunia, Ben Gurion (perdana mentri Israel) mengatakan," Problem bangsa Yahudi adalah bahwa agama Islam masih senantiasa memusuhi dan memperluas diri. Hal ini tidak bisa dicarikan solusi, sekalipun dalam jangka waktu yang panjang, selama Islam belum menanggalkan pedangnya."

Islam, satu-satunya musuh

Mereka tidak hanya meyakini Islam sebagai tembok penghalang keinginan mereka untuk menjajah dunia semata. Mereka juga meyakini, Islam adalah musuh besar mereka dalam negeri.

1- Laurence Brown berkata : Dahulu para pemimpin kita menakut-nakuti kita dengan banyak bangsa, namun pengalaman kita membuktikan ketakutan tersebut sama sekali tidak beralasan. Mereka menakut-nakuti kita dengan bahaya Yahudi, bahaya bangsa "kuning" Jepang dan bahaya Bolsevick. Namun setelah itu terbukti, bangsa Yahudi adalah sahabat-sahabat kita, bangsa komunis Bolsevick aalah sekutu-sekutu kita. Sementara bangsa Jepang, telah ada banyak negara demokratis besar yang sudah menghadapinya. Kita justru mendapati musuh sebenarnya adalah Islam ; kemampuannya untuk meluas, menundukkan dan mobilitasnya yang menakjubkan.

2- Gladstone berkata," Selama Al-Qur'an ini masih berada di tangan kaum muslimin, Eropa tidak akan bisa menguasai Timur, pun tak akan bisa merasakan keamanan."

3- Orientalis Gardener mengatakan," Kekuatan yang dikandung Islamlah yang menggentarkan Eropa."

Page 44: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

4- Dalam sebuah jumpa pers, Salazar berkata," Bahaya yang sebenarnya mengancam peradaban kita adalah bahaya yang mungkin akan ditimbulkan oleh kaum muslimin saat mereka merubah tatanan dunia." Seorang wartawan menyela," Bukankah kaum muslimin disibukkan dengan perselisihan intern mereka ?" Salazar menjawab," Saya khawatir, ada di antara mereka yang mengarahkan konflik intern mereka kepada kita."

5- Moro Berger, dalam bukunya " Dunia Arab Kontemporer" menulis," Sesungguhnya kekhawatiran terhadap bangsa Arab dan perhatian kita dengan dunia Arab, bukan disebabkan oleh banyaknya minyak bumi di tengah bangsa Arab, melainkan karena Islam. Kita harus memerangi Islam, untuk mencegah bersatunya bangsa Arab. Bila Arab bersatu, bangsa Arab akan kuat. Perlu diingat, kekuatan bangsa Arab selalu seiring dengan kekuatan, kejayaan dan penyebaran Islam. Islam mengejutkan kita ketika bisa menyebar dengan mudah di benua Afrika."

Tujuan Mereka, Mengancurkan Islam

1- Gardener berkata : Perang salib bukan bertujuan untuk menyelamatkan Al-Quds, melainkan untuk menghancurkan Islam.

2- Semboyan "Perangi Orang-orang Islam" yang menjadi semboyan demonstrasi orang-orang Yahudi di Paris sebelum perang 1967 M, mendapat sambutan positif di seantero Eropa.

3- Philip Fondacy mengatakan," Sudah menjadi sebuah kebutuhan darurat bagi Perancis, untuk melawan Islam di dunia ini dan menempuh politik permusuhan terhadap Islam. Minimal, Perancis harus berusaha menghentikan perkembangan Islam.

4- Orientalis Perancis, Keymond, dalam bukunya "Patologi Islam" menulis : Agama Muhammad adalah penyakit kusta yang menyebar di tengah masyarakat, dan melanda mereka dengan parah. Ia adalah penyakit yang membuat payah dan kelumpuhan masal. Ia adalah kegilaan fikiran yang mendorong mnausia untuk melarat dan malas. Ia tidak menyadarkan manusia dari kemelaratan dan kemalasan, kecuali untuk menumpahkan darah, menenggak minuman keras dan melakukan semua bentuk kemesuman. Karenanya, kuburan Muhammad adalah tiang listrik yang membuat kepala orang-orng Islam menjadi gila. Mereka menampakkan gejala-gejala kerasukan setan dan kegilaan fikiran yang tiada ujungnya. Mereka terbiasa untuk berbalik dari tabiat asli kemanusiaan, seperti membenci daging babi, minuman keras dan musik. Seluruh ajaran Islam tegak di atas kekerasan dan kemesuman dalam meraih kepuasan !" Ia melanjutkan," saya yakin, kita harus membinasakan seperlima umat Islam, menghukum sisanya dengan kerja paksa yang berat, menghancurkan Ka'bah dan menempatkan mayat Muhammad di museum Lofer."

5- Raja Louis IX yang tertawan dalam perang salib di Manshurah, Mesir menulis," Tidak mungkin meraih kemenangan atas umat Islam melalui peperangan. Kita hanya akan bisa mengalahkan mereka, dengan cara sebagai berikut : (a) menimbulkan perpecahan di kalangan pemimpin umat Islam. Jika sudah terjadi,

Page 45: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

perluaslah ruangnya sehingga perselisihan ini menjadi faktor yang melemahkan umat Islam. (b) Tidak memberi peluang berkuasanya seorang penguasa yang shalih di negeri-negeri Islam dan Arab. (c) merusak pemerintahan di negara-negara Islam dengan suap, kerusakan dan wanita sehingga fondasi bangunan terpisah dengan puncak bangunan. (d) mencegah munculnya tentara yang meyakini hak atas tanah airnya, rela berkorban demi membela prinsip tanah airnya. (e) mencegah terbentuknya persatuan bangsa Arab di kawasan Arab. (f) Membuat sebuah negara Barat di tengah kawasan Arab, mulai dari Ghaza di sebelah selatan, sampai Antokia di sebelah utara, kemudian ke arah timur, terus memanjang sampai ke Barat.

6- Samuel Zwemer mengatakan," Kristenisasi bagi peradaban Barat mempunyai dua keuntungan, keuntungan destruktif dan keuntungan produktif. Keuntungan destruktif, maknanya mencabut seorang muslim dari (keterikatan kepada ajaran-ajaran) agamanya, sekalipun dengan mendorongnya kepada atheisme…Keuntungan produktif, maksudnya adalah mengkristenkan orang Islam jika memungkinkan, agar ia bersama peradaban Barat menlawan kaumnya sendiri.29

[4].Komparasi Sebab Perang Salib Lama dan Modern30

29 . Beberapa kutipan ini hanyalah sedikit contoh dari sekian banyak bukti kebencian kaum Nashrani dan Yahudi kepada umat Islam. Bara dendam perang salib senantiasa bergejolak dalam keyakinan mereka, terlebih di kalangan tokoh agama, masyarakat, militer dan pemerintahan mereka. Bagi mereka, musuh terbesar dan sebenarnya adalah Islam dan kaum muslimin. Selengkapnya, bisa dikaji dalam beberapa buku semisal Ustadz Jalal 'Alim ; Qadatul Gharbi Yaquluuna Dammirul Islama wa Abiidu Ahlahu, syaikh Sa'id Hawa : Jundullah Tsaqafatan wa Akhlaqan, DR. Muhammad bin Sa'id Al-Qahthani : Al-wala' wal Bara' fil Islam, DR. Muhammad Muhammad Husain : Al-Islam wal Hadharah Al-Gharbiyah, syaikh Salman bin Fahd Al-'Audah : Al-Shahwah fi Nazharil Gharbi, Nihayatu Al-Tarikh dan lain-lain. 30. Kaji selengkapnya dalam Ibnu Katsir, Al-Bidayah wan Nihayah, Tahqiq : Abdurahman Al-Ladqi-Muh. Ghazi Baidhun, Darul Ma’rifah,cet. 3,1418 H/1998 M. Ibnu Atsir Al-Jazari, Al-Kamil fi Tarikh, Tahqiq : Abul Fida’ Abdullah al Qadhi, Darl Kutub al Ilmiyah, Cet.1, 1407 H. DR. Zuhair Syukur, Al-Siyasah Al-Amrikiyah fil Khalij Al-'Arabi, Al-Dirasat Al-siyahah Al-

Page 46: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Faktor KomparasiCatatanPerang Salib

LamaPerang Salib

Modern1. Faktor AgamaFaktor penyebab Perang Salib I (1095 M) ; daulah Islam bani Saljuk mempersulit para peziarah Kristen ke Baitul Maqdis

Gereja khawatir dengan perkembangan Islam yang sangat cepat di dunia Barat. Sekalipun saat ini kaum muslimin sangat lemah dan tertinggal dalam segala bidang kehidupan, namun keagungan Islam dan kekuatan kebenaran yang dibawanya senantiasa memancarkan sinar dan pesona yang menarik jutaan umat manusia untuk memeluknya. Islam adalah agama yang paling cepat penyebarannya di seluruh dunia. Menurut catatan PBB tahun 1994/1995, tingkat perkembangan Islam di seluruh dunia mencapai 6,4 % pertahun, sementara Nasrani hanya 1.46 % pertahun, padahal kristenisasi begitu gencar dilakukan.

Sebagian pihak mungkin menyangkal motif agama dalam perang salib modern (perang melawan teroris) saat ini, mengingat sebagian besar bangsa Barat saat ini tidak menaruh perhatian terhadap ajaran agama. Perlu juga diingat, bahwa perang salib I juga dikenal dengan istilah peperangan kaum preman, perampok dan pencuri. Dalam perjalanan menuju Palestina, mereka melakukan perusakan, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan dan kebrutalan lainnya di setiap daerah yang mereka lalui sepanjang perjalanan. Perang Salib IV tahun 1190 M juga hanya sekedar alat untuk memuaskan keinginan Paus dan kepentingan ekonomi para raja Barat. Pasukan Salib justru

Istiratijiyah, 1980. Terry Jones and Alan Ereira, Crusades, Penguin Books 1996. Patrick J. Buchanan, The Death of the West, St Martin Press 2002. Dean Baker, “Dangerous Minds? The Track Record of Economic and Financial Analysts,” Center For Economic and Policy Research, 2/12/2002. Stephen Zunes, “U.S. Policy toward Political Islam,” Foreign Policy in Focus, Vol.6 Number 24 June 2001.

Page 47: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

menjadikan kaum Nasrani Hongaria dan Konstantinopel sebagai lawan. Disebutkan, mereka malah memperkosa para biarawati di kedua negara tersebut. Dominasi ekstrim kanan dalam pemerintahan AS saat ini, menunjukkan puncak fundamentalisme keagamaan yang melebihi fundamentalisme perang Salib I. George W. Bush menjadikan perang melawan terorisme (Islam) dan as-sunah sebagai prioritas programnya. Cita-cita terbesarnya adalah mematikan dakwah, kegiatan sosial Islam dan pengajaran agama Islam.

2. Faktor StrategiPenaklukan Islam yang membentang luas, mulai dari India Utara sampai Perancis Selatan telah mencekik kepentingan strategis Barat. Akibat penaklukan ini, perimbangan kekuatan condong kepada kepentingan Islam, terlebih dengan dukungan sumber daya alam dan kemajuan peradaban umat Islam saat itu. Mulai tahun

Seluruh negara di kawasan Dunia Islam saat ini telah mengekor dan tunduk kepada Barat. Maka, tujuan perang salib modern ini bukan untuk mengembalikan perimbangan kekuatan kepada kepentingan Barat, melainkan untuk menjaga agar dominasi politik, ekonomi, militer dan budaya Barat di panggung percaturan dunia tetap lestari. Pada tahun 1980 M, presiden

Perang Salib modern saat ini merupakan tindak lanjut dari planing AS sejak pertengahan era 70-an untuk menguasai kawasan Teluk. Berzinki, penasehat Charter dan konseptor program penguasaan AS atas Asia Tengah sejak awal 90-an, menyarankan AS untuk menguasai kawasan Eurasia

Page 48: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

750 M, berbagai konflik dan perpecahan politik mendera Daulah Abbasiyah, sehingga posisinya dalam percaturan politik dunia melemah. Perimbangan kekuatan kembali memihak kepada Barat, ditandai dengan dominasi Barat di Laut Tengah dan Spanyol. Dalam masa ini, Angkatan Laut Barat mencapai banyak kemenangan atas angkatan laut Islam di Thulaitila dan Sicilia. Pasukan imperium Bizantium juga beberapa kali berhasil melakukan serangan surprise ke Suriah Utara, dan menguasai beberapa kota Islam dalam jangka waktu relatif pendek.Dari faktor strategi, nampak bahwa Perang Salib Lama bertujuan untuk mengembalikan kejayaan lama bangsa Nasrani Eropa, dan membalas penaklukan-penaklukan spektakuler Islam.

AS Jimmy Charter mengajukan "Charter Doctrine" kepada Kongres. Isinya adalah langkah-langkah strategis yang harus diambil oleh AS untuk tetap menjaga dominasi di dunia, paca invasi Soviet ke Afghanistan. Kunci langkah tersebut adalah mengembalikan dominasi dan menjaga kepentingan AS dan kapitalisme di kawasan Timur Tengah, Teluk Persia dan Asia Selatan. Ketiga kawasan ini memiliki sumber daya alam raksasa, jumlah populasi yang besar dan letak geografi yang strategis. Tanpa mendominasi ketiga kawasan ini, mustahil AS bisa menguasai percaturan dunia. Selat Hurmuz, misalnya, merupakan sebuah tempat strategis di kawasan Teluk. Dalam tahun 1980 M, sebuah kapal pengangkut minyak bumi melewati selat ini setiap 8 menit sekali. Diperkirakan total minyak bumi yang diangkut lewat selat ini sebesar 19 juta barel / hari, atau sekitar 40 % total perdagangan minyak bumi dunia. 12 %nya adalah total minyak bumi yang dihabiskan oleh AS. Kini, angka produksi minyak bumi yang

(perbatasan Rusia, China dan Iran) dan Teluk Arab. Dengan menguasai kedua kawasan tersebut, AS bisa mengalahkan seluruh kekuatan yang mungkin menjadi saingan AS dalam menguasai dunia pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Saat ini, investasi AS untuk minyak bumi dan gas di Laut Qazwin dan Asia Tengah sebesar $ 50 Miliar. Ia juga menyarankan AS agar menjadikan investasi tersebut sebagai alat untuk menguasai sumber daya alam di kawasan tersebut ; minyak bumi sebesar 200 Miliar barel dan gas alam sebesar 600 Triliun M3. Invasi AS ke Iraq tahun 2003 M, juga merupakan pelengkap dari seluruh planing AS untuk merampok kekayaan alam dunia Islam. Iraq adalah negara terbesar kedua penghasil minyak bumi dunia, setelah Arab Saudi. Cadangan minyak buminya mencapai 115 Miliar barel, sekitar 11 % cadangan minyak

Page 49: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

diangkut lewat selat ini meningkat sekian ratus persen, dan peran strategis selat inipun semakin bertambah penting bagi AS. Ini diperparah dengan kegagalan AS membangun cadangan minyak bumi raksasa. Cadangan minyak bumi AS yang mencapai 22 milyar barel, tak lebih dari 2 % dari total cadangan minyak bumi dunia. Cadangan minyak bumi AS ini semakin berkurang, sekalipun AS mempunyai teknologi dan peralatan paling modern untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi dan investasi. Faktor ini, mendorong AS untuk segera melakukan invasi ke kawasan Teluk, kawasan penghasil 63 % minyak bumi dunia.

bumi dunia. Sejak lama, Iraq adalah sekutu dan anak didik AS. Dengan saran dan dukungan AS, Iraq dijebak untuk melakukan perang melawan Iran (Perang Teluk I, September 1980 s/d Agustus 1989 M), perang yang melemahkan dan menguras kekuatan Iraq. Pada dekade 80-an ini, AS telah mendapatkan beberapa "kemudahan militer" di kawasan Teluk. AS kembali menjebak Iraq untuk menginvasi Kuwait, sehingga timbul perang Teluk II (1991 M). Lewat perang ini, AS berhasil mendapat izin membangun lebih dari 63 pangkalan militer permanen di 11 negara-negara kawasan tersebut (negara-negara Arab, tanduk Afrika, Asia Tengah dan Asia Selatan, yaitu sekitar dan di dalam Afghanistan). Inilah yang dikenal dengan sebutan wilayah kerja Markas Komando AS atas Timur Dekat mencakup 25 negara, mulai dari Pakistan di kawasan Timur sampai Maroko di

Page 50: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

kawasan Barat. Keberadaan militer AS secara raksasa ini bertujuan untuk menghancurkan keinginan "perlawanan" bangsa-bangsa kawasan tersebut, dan menundukkannya kepada kepentingan AS, dengan baju demokrasi sekuler, kapitalisme, pasar bebas dan tatanan dunia baru.

3. Faktor Politik- Pasukan Salib lama memanfaatkan konflik politik di kawasan dunia Islam, untuk memberikan bantuan militer kepada salah satu pihak yang loyal kepadanya, sebagai langkah awal untuk melakukan invasi dan menanamkan dominasi politik.- Tahun 1099 M, gubernur Tarablus meminta bantuan militer raja Kristen Raimond, untuk mempertahankan kekuasaan di Tarablus. Tahun 1099 M, gubernur Syizar dan Tarablus memberikan loyalitasnya kepada raja-raja Salibis, dan menyerahkan Palestina kepada pasukan Salib. - Tahun 1164 M, sultan Syawar meminta bantuan

- Kepentingan AS di kawasan dunia Islam, bisa langgeng karena adanya pemerintahan boneka yang loyal kepada AS. Pemerintahan yang monarkis absolut, diktatoris, rela melakukan kebengisan apapun kepada rakyat, selama AS mempertahankan singgasana kekuasaannya. - Tahun 2000, Yasir Arafat mengemis kepada Madeline Albright demi langgengnya kekuasaan atas pemerintahan Otoritas Palestina. Tahun 1967 M, raja Husain menyerahkan Al-Quds kepada Zionis. - Para pemimpin Arab (Saudi Arabia, Kuwait, Uni Emirat Arab, Yordania, Yaman, Qatar, Kesultanan Oman)

Page 51: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

pasukan salib demi menyelamatkan kekuasaannya dari serangan mujahidin Nurudien Zanki. - Pada masa itu dunia Islam mengalami berkali-kali kudeta militer yang melemahkan umat dan menciptakan ketidak stabilan politik. Dalam waktu 3 tahun sebelum jatuhnya Palestina (1096-1099 M), terjadi delapan kali kudeta militer dalam Daulah Abbasiyah.- Jatuhnya Palestina tahun 1099 M diawali dari penentangan rakyat terhadap pemerintahan militer Bani Saljuk tahun 1076, yang diberangus dengan kekerasan senjata oleh penguasa. Akibatnya, sebagian besar rakyat Palestina meninggalkan Palestina, dan hanya sedikit rakyat yang tersisa untuk menghadapi serbuan tentara salib.

selama beberapa dekade terakhir ini mengabdi dan loyal kepada kepentingan AS. Para pemimpin Arab meminta bantuan pasukan AS agar menyelamatkan kekuasaan mereka dari ancaman Al-Qaedah dan gerakan Al-Ishlah (reformasi). - Selama 50-an tahun terakhir, dunia Arab juga didominasi oleh pemerintahan diktator, monarkis absolut dan kudeta militer berulang-ulang. Pemerintahan yang memerintah rakyat dengan tangan besi ini telah menimbulkan kebencian dan perlawanan rakyat. Setiap kali rakyat melakukan perlawanan, AS dan Barat turut campur ---dengan permintaan pemerintahan Arab maupun tidak---untuk mengamankan kekuasaan pemerintahan diktator sekutu AS tersebut, dengan imbalan penambahan loyalitas, hak ekonomi, politik, militer dan budaya. Sedikit demi sedikit kepentingan para penguasa tersebut direlakan dan diserahkan kepada AS dan sekutunya, sampai akhirnya tidak mempunyai apapun. Saat itulah, tiba masanya AS menggusur mereka dan

Page 52: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

menggantikannya dengan pemerintahan Zionis-Salibis.- Tekanan rezim militer dan monarkis absolut kepada rakyat Iraq, Suriah, Mesir, dan negara-negara Afrika Utara telah menyebabkan kelemahan umat Islam. Ini menimbulkan kekosongan kekuatan, dan memberi kesempatan kepada AS dan sekutunya untuk mengisinya.

4. Faktor EkonomiPada masa Perang Salib Lama, dunia Islam berada dalam kemakmuran. Baghdad, misalnya, dipandang sebagai kota paling maju di dunia. Rumah sakit gratis, kamar mandi umum, sistem kantor pos dan keuangan yang sehat, bank-bank dengan cabang sampai di China, dan seterusnya. Roda perekonomian lancar dan berkembang pesat. Sebaliknya, Dunia Nasrani Barat dalam keterpurukan ekonomi dan keterbelakangan ilmu pengetahuan. Hal ini memaksa mereka menempuh berbagai cara untuk merubah peta percaturan ekonomi dunia untuk kepentingan mereka. Dan perang salib

Dunia Islam dalam keterpurukan di segala bidang kehidupan. Krisis rendahnya sumber daya manusia, buruknya kwalitas pendidian, kemiskinan menerpa sebagian besar rakyat, sulitnya lapangan kerja, hutang luar negeri menggunung, KKN menjadi budaya birokrat. Sebaliknya, negara-negara Nasrani Barat mengalami kemajuan industri dan ekonomi yang tidak tertandingi. Lantas, motiv ekonomi apa yang mendorong Perang Salib Modern ini? Dunia Islam adalah kawasan paling kaya dan sekaligus paling miskin di dunia. Paling kaya dengan sumber daya alamnya, dan paling miskin akibat loyalitas para penguasanya kepada Barat. Kemunculan

Page 53: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

adalah salah satu jawabannya.

gerakan kebangkitan Islam di dunia Islam telah mengancam eksistensi para penguasa antek Barat, dan otomatis mengancam seluruh kemudahan ekonomi yang selama ini dinikmati Dunia Nasrani Barat. Bila kekhawatiran ini terbukti, akan terjadi krisis politik dan ekonomi dalam skala makro, harga minyak bumi akan naik dan runtuhlah ekonomi negara-negara Barat. Krisis harga minyak pasca perang Arab-Israel Oktober 1973 M belum hilang dari benak mereka. Lebih dari itu, saat ini AS sedang mengalami krisis ekonomi paling parah sejak krisis ekonomi tahun 1929 M. Sepanjang tahun 2002 M, Bursa efek AS mengalami penurunan ---bahkan keruntuhan---drastis, sehingga mengalami kerugian lebih dari $ 5 triliun. Tim ekonomi Bush Jr juga telah gagal memperbaiki krisis. Maka tiada pilihan lain, harus diadakan langkah radikal. Penaklukan dunia Islam. Dan penguasaan minyak bumi dunia, adalah jawabannya. Itulah motif ekonomi Perang Salib Modern.

Page 54: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

[5].Solusi Damai :

Kekerasan Tidak Akan Menyelesaikan Masalah ?

Beberapa penjelasan terdahulu telah menegaskan :1- Aliansi kekuatan salibis-zionis-paganis-komunis internasional telah

melancarkan perang salib modern terhadap Islam dan kaum muslimin. 2- Aliansi pasukan salib melakukan invasi militer terhadap wilayah kaum

muslimin yang menolak tunduk kepada keinginan aliansi salib, atau potensial untuk memberikan perlawanan. Iraq, Afghanistan dan Jazirah Arab adalah contoh terdepan dari wilayah kaum muslimin yang telah diinvasi secara militer.

3- Di negara-negara yang pemerintahnya tunduk dan menurut kepada keinginan aliansi salibis internasional, aliansi salibis cukup melakukan intervensi ekonomi, politik dan militer, dan tidak perlu melakukan invasi militer. Pemerintah pro aliansi salibis inilah yang melakukan peperangan terhadap Islam dan kaum muslimin, dengan mengatas namakan "perburuan terhadap jaringan teroris".

4- Operasi-operasi yang diadakan oleh mujahidin di berbagai penjuru dunia adalah bentuk pembelaan diri dan perlawanan terhadap kekuatan invasi militer asing dan antek-anteknya.

***

Solusi Damai : Logis, Realistis dan Efektif ?

Sekalipun inti persoalan telah jelas, namun sebagian besar kaum muslimin masih kebingungan menentukan sikap dalam menghadapi gejolak perang salib modern ini. Di tengah kebingungan tersebut, berbagai wacana, teori dan analisa mengemuka ke

Page 55: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

permukaan. Salah satu wacana yang sangat kuat berkembang, adalah wacana yang menyatakan bahwa perlawanan dengan kekuatan tidak akan menyelesaikan masalah. Menurut para penganut teori ini, kekerasan tidak bisa dihadapi dengan kekerasan karena justru akan semakin merusak suasana. Hal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik saat ini adalah DIALOG, TOLERANSI dan SOLUSI-SOLUSI DAMAI.

Dengan dukungan media massa yang luas, wacana ini begitu menguasai fikiran kaum muslimin. Lebih dari itu, wacana ini juga meyakinkan banyak kaum muslimin bahwa "perang salib", "kebencian dan permusuhan kepada non muslim", atau "konsep jihad fi sabilillah", adalah konsep usang yang tidak sesuai dengan tuntutan hidup damai secara berdampingan. Konsep-konsep tersebut hanyalah wacana segelintir kaum fundamentalis Islam yang justru mengancam perdamaian dunia.

Tentu saja, mayoritas para penyeru wacana damai ini adalah kalangan sekuler, nasionalis, liberal, moderat dan pluralis. Sedikit di antaranya, adalah para aktivis Islam yang pro demokrasi, atau anti demokrasi namun setuju dengan perjuangan lewat PEMILU dan Parlemen.

Sekilas wacana mereka akan membuahkan perdamaian dunia, sikap toleransi dengan non muslim dan membuat citra Islam yang baik di mata musuh-musuh Islam. Tegasnya, solusi dialog dan damai adalah solusi terbaik bagi semua. Mereka pun ramai-ramai mengadakan berbagai seminar tentang toleransi, dialog damai, pluralisme, dan seterusnya. Bahkan lebih jauh, mereka mulai melayangkan ide perumusan ulang kurikulum pendidikan agama di berbagai sekolah agama yang dituduh menumbuhkan benih-benih permusuhan dan kebencian kepada non muslim.

Propaganda wacana yang didukung media massa dan banyak tokoh ini telah menghipnotis banyak kaum muslimin. Namun wacana ini layak mendapat sejumah tanda tanya. Benarkan solusi damai merupakan langkah yang logis, realistis dan efektif ? Ataukah justru hanya sebuah utopia, khayalan dan menguntungkan musuh ?

Berdialog dengan para penganut wacana ini yang kebanyakan adalah kaum sekuler, nasionalis, liberal, moderat dan pluralis, tentu tidak bisa berangkat dari dalil-dalil syar'i. Dengan mudah, mereka akan menolak atau menginterpretasikannya semau sendiri tanpa mengikuti kaedah-kaedah baku ilmu tafsir, ilmu hadits dan ushul fiqih. Konsep jihad fi sabilillah, al-wala' dan al-bara', atau penerapan syariah Islam, jelas mereka tolak. Lantas, darimana dialog dengan mereka harus dimulai ?

Telah diketahui bersama, pasca Perang Dunia II, dunia diramaikan dengan Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet. Meski suasana ketegangan dan permusuhan begitu nampak antara kedua negara super power dunia ini, namun usaha-usaha untuk membuat kesepahaman telah dirancang, terlebih beberapa tahun sebelum runtuhnya Uni Soviet. Sejak Michal Gorbachev terpilih sebagai presiden Uni Soviet tahun 1985 M, ia langsung mengkampanyekan agenda reformasi kehidupan ekonomi dan sosial negara komunis tersebut. Langkah ini mendapat respon positif presiden AS, Ronald Reagen. Keduanya terlibat sejumlah pembicaraan untuk menurunkan kompetisi ideologi dan tensi ketegangan selama perang dingin.

Langkah Reagen dilanjutkan oleh penggantinya, George Bush. Begitu dilantik, Bush langsung bekerja secara rahasia dan intensif untuk menjadikan Uni Soviet sebagai negara sahabat "family of nations." Bush yakin Uni Soviet bisa menjadi kawan. Bila hal ini terjadi, AS bisa menurunkan anggaran militernya dan menghemat jutaan dolar pajak

Page 56: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

negara yang dipergunakan untuk kepentingan militer. Bush menjanjikan akan membantu Gorbachev menyukseskan program-programnya.

Pada bulan Mei 1989 M, Bush mengejutkan negara-negara sekutunya ketika mengajukan sebuah proposal tebal berisi program pengurangan sejumlah besar kekuatan militer AS yang selama ini dipertahankan di Eropa untuk menghadapi kemungkinan serangan Uni Soviet. Pada bulan Desember 1989 M, Bush mengundang Gorbachev dalam tiga hari pertemuan luar biasa di sebuah pulau di Laut Mediterania, Malta. Dalam pertemuan itu, Bush menyerahkan daftar berisi 21 program kerjasama, mulai dari pengurangan jumlah militer sampai kepada bantuan ekonomi.

Keinginan Bush ini dibuktikan dengan beberapa kebijakan politik luar negerinya. Bush cenderung diam dan tidak mengomentari, apalagi mengkritik keras, kebijakan-kebijakan Uni Soviet. Pada bulan November 1989 M, tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dengan Jerman Timur diruntuhkan. Bush menyikapinya biasa-biasa saja. Ia justru mengumumkan bahwa dunia memerlukan "tatanan dunia baru" untuk menghentikan persaingan superpower dunia selama era perang dingin. Ketika pada tahun 1990 M, Uni Soviet menolak memberikan otonomi khusus kepada Latvia dan Lithuania sebagaimana yang diberikan kepada Hongaria dan Polandia, Bush juga tidak mengkritisinya. Hal ini mengakibatkan Bush sering didemo oleh rakyat AS.

Pada bulan Desember 1991 M, Uni Soviet runtuh dan terpecah belah. Rusia, sebagai bagian terpenting dari mantan Uni Soviet, menjadi satu-satunya negara terpenting bagi para pengambil kebijakan politik luar negeri AS. Dua isu utama mendominasi hubungan AS-Rusia pada era Bush-Boris Yeltsin ini, yaitu isu eksistensi-penurunan senjata nuklir dan langkah-langkah efektif yang akan diambil AS untuk membantu Rusia dalam membangun kembali ekonominya dengan beralih kepada sistem perdagangan bebas, sebagai ganti dari sistem lama desentralisasi ekonomi.

Pada bulan Juni 1992 M diadakan pertemuan antar Bush dan Yeltsin di Washington. Sekalipun terjadi perdebatan panjang, namun kedua pemimpin negara super power dunia ini sangat berhasrat mampu menekan sebuah kesepakatan sebelum masa pemerintahan Bush berakhir, tanggal 20 Januari 1993 M. Akhirnya, dalam pertemuan puncak di Moskow tanggal 3 Januari 1993 M, kedua pemimpin sepakat menandatangani perjanjian kesepakatan penurunan senjata nuklir, yang dikenal dengan nama Strategic Arms Reduction Treaty II (Start II).

Tinggal satu persoalan yang belum terselesaikan, yaitu bantuan ekonomi AS kepada Rusia untuk membangun kembali ekonomi yang hancur pasca keruntuhan Uni Soviet. Untuk itu, Bush mengadakan konferensi internasional mencari dukungan bantuan untuk Rusia. Tiga bulan kemudian, atau April 1993 M, Bush dan konselir Jerman Helmut Kohl telah mengumumkan dan menyerahkan bantuan ekonomi kepada Rusia sebesar $ 24 juta dari 7 negara yang tergabung dalam kelompok negara-negara industri (G7).

Dengan semua langkah maju dalam hubungan AS-Rusia ini, boleh dikatakan ketegangan dan permusuhan antara kedua negara super power dunia ini telah ditutup. Rusia dalam banyak hal memiliki ketergantungan kepada bantuan AS dan sekutu-sekutunya. Rusia, kini telah menjadi "family of nations", negara sahabat bagi AS dan sekutunya.

Namun bukan berarti AS telah merasa aman dan menang sebagai "penguasa dunia". AS dan dunia Barat merasakan ada pesaing baru yang harus diwaspadai dan diantisipasi. Itulah kekuatan Islam yang mulai bangkit kembali. Kesadaran ini semakin menguat

Page 57: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

setelah terjadinya Revolusi Syi'ah Iran yang menggulingkan sekutu utama AS di kawasan Teluk, rezim syah Pahlevi, dan kemenangan mujahidin Afghanistan atas pasukan Uni Soviet. Fenomena-fenomena tak terduga ini kembali menggugah kesadaran religius dan pemikiran para cendekiawan, pemikir, politisi dan pengambil kebijakan AS dan negara-negara Barat.

Di sana sini mulai ramai diskusi, seminar dan artikel tentang gerakan kebangkitan Islam sebagai "ancaman paling potensial" terhadap "dominasi Barat". Dalam kondisi demikian, pada tahun 1993 M DR. Samuel Philips Huntington menulis tesis tersohor yang kemudian menjadi judul sebuah buku "The Clash of Civilizations and The Remaking of World Order", dan diterbitkan tahun 1996 M.

Dalam bukunya, Huntington menyebutkan secara detail dan kuat berbagai bukti yang menunjukkan bahwa peradaban Islam adalah calon lawan dan pesaing terbesar bagi peradaban Barat, dan motif utama konflik peradaban Islam versus perdaban Barat ini adalah motif agama. Agama, menurut Huntington, memilah-milah manusia dalam beberapa blok secara lebih obyektif dan komprehensif. Menurutnya, konflik Islam versus Barat merupakan konflik yang sebenarnya. Adapun konfik demokrasi liberal versus Marxis-Leninis (AS-Uni Soviet dalam perang dingin) hanyalah fenomena sejarah yang bersifat sesaat "fleeting" dan di permukaan "superficial" semata, bukan konflik sebenarnya. Istilahnya, sekedar konflik-konflikan. Konflik sebenarnya adalah Islam versus Barat. Selama 14 abad masehi, Islam dan Barat sangat sering terlibat dalam konflik.

Huntington menulis," The Relation between Islam and Christianity, both Orthodoks and western, have often been stormy." (Hubungan antara Islam dan Kristen ---baik Kristen Ortodoks maupun Kristen Timur--- sering kali buram."

Tesis Huntington mendapat sambutan luar biasa dari para cendekiawan, politikus dan para pengambil kebijakan dalam pemerintahan AS dan Barat. Mantan Menlu AS, Henry Kissinger sampai menyebut bukunya sebagai "buku terpenting yang diterbitkan pasca perang dingin". Tesis Huntington sebenarnya bukan satu-satunya tesis dalam masalah konflik peradaban. Sebelum dan sesudahnya juga telah banyak penulis lain yang menyebutkan hal yang sama.

Mark Jurgensmeyer menulis," Sekalipun Francis Fukuyama, di antaranya, menyebutkan bahwa akhir perang dingin lama telah menghantarkan ke"akhir sejarah" dan konsensus ideologi seluruh dunia terhadap demokrasi liberal sekular, munculnya nasionalisme religius dan etnik menggugurkan penegasan ini."31

Prof. Joseph S. Nje Jr juga menulis," Era pasca perang dingin adalah satu kondisi pengulangan sejarah (the return of history). Artinya, ideologi kapitalisme liberal yang berlaku saat ini tidaklah mengendalikan sebagian besar konflik dalam politik internasional. Respon dan kompetitor utama terhadap kapitalisme liberal pasca perang dingin adalah nasionalisme etnik."32

Sebagai sebuah peradaban yang dominan, peradaban Barat pasti akan berusaha memaksakan hegemoni dan dominasinya atas peradaban Islam atau peradaban etnik (China, Jepang). Sebab, sebuah peradaban yang menguasai peradaban lain selalu berusaha menyebarkan nilai-nilai peradabannya kepada peradaban yang dikuasainya. Hal ini merupakan pola yang selalu terulang (recurrent pattern). 31 . Mark Jurgensmeyer, Menentang Negara Sekuler hal 13-14, Mizan, Bandung, 1998 M.32 - Joseph S. Nje Jr, Understanding International Confict : An introduction to Theory and History, hal 185, Harper Collins College Publisher, 1993 M.

Page 58: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Robert Gilpin menyebutnya," The recurrent pattern in every civilization of which we have knowledge was for one state to unify the system under its imperial dominations."33 (Pola yang selalu terulang dalam setiap peradaban yang kita ketahui, bahwa sebuah negara penjajah selalu berusaha untuk menyatukan negara-negara jajahan ke dalam satu sistem dibawah dominasi imperialismenya).

Sebagaimana diketahui bersama, para penulis dan cendekiawan yang memprediksikan peradaban Islam sebagai pesaing dan tantangan terbesar bagi dominasi peradaban Barat (atau menurut istilah mereka, perdamaian dunia dan tatanan dunia baru), adalah para cendekiawan yang sangat dekat dengan para pengambil kebijakan di negara-negara Barat. Para pejabat dan pengambil kebijakan dalam pemerintahan Barat banyak mengambil riset dan tesis mereka sebagai dasar dalam membuat sebuah kebijakan. Terbukti, Barat segera mengambil ancang-ancang dan kebijakan yang mengarah kepada persiapan perang semesta melawan peradaban Islam.

Karena Barat merepresentasikan sistem Demokrasi Liberal dengan ekonomi kapitalisnya, isu yang dipropagandakan dalam perang melawan peradaban Islam adalah isu globalisasi, penciptaan perdamaian dunia, pasar bebas, penegakan demokrasi di dunia ketiga, perlindungan HAM dan kebebasan, dan seterusnya. Dengan dalih ini pula, AS dan Barat bermain di belakang layar Dewan Keamanan PBB untuk mengembargo ekonomi Afghnistan. Tentu saja, dengan alasan rezim Thaliban melanggar HAM, kebebasan individu, melecehkan demokrasi liberal, melindungi perdagangan ganja, dan seterusnya. Padahal, Thaliban sedang menjalankan kebebasan beragama dengan menerapkan syariat Islam di Afghanistan.

Tetapi, di sinilah inti persoalannya. Penerapan syariat Islam, itulah hal yang dibenci dan dimusuhi oleh Barat. Atas nama demokrasi, kebebasan dan HAM, Barat melanggar HAM dan kebebasan umat Islam Afghanistan. Tanpa alasan yang logis pula, pada tahun 1998 M pemerintahan Bill Clinton membombardir Afghanistan dengan rudal-rudal Tomhawk, yang mengakibatkan ribuan rakyat sipil tak berdosa jatuh sebagai korban. Peristiwa ini disusul dengan resolusi Dewan Keamanan PBB no. 1267 (dikeluarkan tahun 1999 M), no 1333 (tahun 2000 M) dan no. 1363 (2001 M) yang menghukum Afghanistan. Disusul dengan resolusi DK PBB no. 1368 (2001) dan no. 1373 (2002 M) untuk memerangi teroris dan membekukan aset-aset mereka.

Fakta-fakta ini secara jelas menunjukkan, teori "konflik peradaban" bukan hanya khayalan semata. Ia telah menjadi ideologi dan praktek kebijakan politik negara-negara Barat. Sekedar menjalankan syariat Islam pun dianggap sebagai sebuah pelanggaran terhadap peradaban Barat (baca :demokrasi liberal, HAM, dan kebebasan) yang harus diperangi. Bukankah sangsi dan bombardir atas Afghanistan terjadi sebelum tragedi 11 September 2001 M ?

Di saat para cendekiawan dan pemimpin Barat mulai merealisasikan teeori tersebut dalam langkah-langkah strategis untuk meraih kepentingan-kepentingan Barat di dunia Islam, justru para "cendekiawan" umat ini menina bobokkan umat Islam. Mereka mengkaburkan inti persoalan dan berusaha keras membuktikan bahwa teori tersebut hanya pendapat segelintir cendekiawan "nyleneh" Barat yang tidak laku, tak perlu ditengok dan diperhitungkan. Merekapun sibuk menggelar berbagai agenda dan program bertemakan "dialog kesepahaman", "dialog lintas peradaban", "dialog lintas budaya dan

33 - Robert Gilpin, War and Change in World Politics, hal 111, Cambridge University Prezz, 1982 M.

Page 59: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

agama", dan seterusnya. Intinya, mereka menyerukan bahwa menumbuhkan sikap toleransi, menerima pluralisme dan menempuh solusi damai adalah solusi paling tepat dan efektif.

Para "cendekiawan moderat" umat ini sejatinya telah melarikan diri dari realita yang begitu buram. Mereka menutup-nutupi realita yang ada, dan sebagai gantinya menghibur diri dengan mengangkat slogan-slogan yang sebenarnya hanya ada dalam lamunan. Langkah mereka ini justru menguntungkan musuh dan membodohi umat Islam.

Tragedi WTC akhirnya terjadi, dan George W. Bush mengumandangkan perang salib "Crusade" (BBC, 16/11/2001 M). Diikuti oleh beberapa pernyataan pimpinan negara-negara Barat, di antaranya Berlusconi dan Blair, yang mendukung perang salib dan menunjukkan permusuhan kepada Islam. Akhirnya, invasi ke Afghanistan dan Iraqpun terjadi.

Semula, sebagian menyangka kedua invasi militer aliansi negara-negara Barat ini akan menyadarkan para "cendekiawan" kita yang sedang hidup di alam mimpi tersebut, untuk bangun dari mimpinya, terhenyak dan menyadari bahwa Barat benar-benar mengincar Islam sebagai target. Barat benar-benar sedang menjajah dunia Islam, untuk menegakkan peradaban Barat (demokrasi liberal, ekonomi kapitalis) atas dunia Islam dengan tangan besi dan todongan senjata.

Namun, ternyata mereka masih terbuai dalam mimpi. Mereka justru bersusah payah menginterpretasikan "crusade"nya Bush dengan makna-makna yang jsutru tidak diinginkan oleh Bush sendiri. Mereka kembali tidak mengakui bahwa perang ini sebenarnya adalah perang agama, perang melawan Islam dan kaum muslimin, perang salib, bukan perang melawan teroris.

Namun, justru Bush sendiri lebih jujur. Sekali lagi, ia menerangkan maksudnya."Berdirilah di samping kami dalam perang salib yang penting ini !." Kata Bush di hadapan pasukan Kanada. Jurnalis Robert Fiske, terpaksa harus menulis apa adanya,"Nampaknya, presiden Bush benar-benar meyakini bahwa ia sedang memimpin perang salib. Ia telah kembali menggunakan istilah tersebut, padahal beberapa hari sebelumnya telah diperingatkan untuk tidak menggunakannya."

Demikianlah. Setelah persoalannya jelas, maka tepatkah bila program "solusi damai' dan "kekerasan tidak menyelesaikan masalah" disebut sebagai sebuah solusi yang logis, efektif dan realistis ?

Saat negara-negara imperialis Barat menjajah negara-negera dunia Islam yang nota benenya adalah negara-negara dunia ketiga di Afrika dan Asia, haruskah penduduk negara-negara yang terjajah tersebut dituntut untuk menghentikan perlawanan bersenjata (lebih tepatnya perlawananan seadanya, tak bersenjata) dan menempuh "solusi damai" atau "dialog lintas peradaban" ? Apakah seruan seperti ini logis, efektif dan realistis ?

Bila kita menyerukan kepada Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Pangeran Antasari, Sultan Hasanudin, Tengku Cik Ditiro, Panglima Sudirman dan para pejuang kemerdekaan lainnya agar meletakkan senjata, meninggalkan kekerasan dan menempuh dialog damai dengan imperialis Belanda, apakah seruan ini logis, efektif dan realistis ?

Penjajahan Tak Langsung

Page 60: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Namun para "cendekiawan moderat" umat ini menjawab diplomatis, Barat tidak menjajah dunia Islam. Barat hanya ingin memerangi kaum fundamentalis Islam yang mengancam penduduk sipil tak berdosa.

Padahal bukti-bukti konkrit menggugurkan pembelaan mereka kepada "tuan-tuan Barat" tersebut. Padahal, "tuan-tuan Barat" tersebut telah menjajah negeri-negeri umat Islam, merampas kekayaan alam, merusak pemikiran dan iman kaum muslimin. Sebenarnya, apa makna penjajahan, imperialisme atau kolonialisme ?

Dieter Nohlan menjawab," Imperialisme adalah politik yang bertujuan menguasai dan mengendalikan bangsa-bangsa lain di luar batas negaranya, baik secara langsung (melalui perluasan wilayah), atau secara tidak langsung (dominasi politik, ekonomi, militer dan budaya) "34

Mari bertanya kepada para pakar ekonomi, politik, militer dan budaya, benarkah negara kita (dan dunia Islam pada umumnya) bebas merdeka dari pengaruh dan tekanan peradaban Barat ? Semua pakar yang jujur akan menjawab, negara kita dan dunia Islam pada umumnya, dalam penjajahan peradaban Barat.

Sebagaimana dijelaskan oleh Juwono Sudarsono, Guru Besar UI dan Duta Besar RI untuk Inggris, sistem internasional yang dibangun sejak lebih dari 50 tahun lalu telah didominasi kekuatan politik, ekonomi, dan militer dari negara maju. Tiga di antaranya, AS, Inggris, dan Perancis adalah "negara Barat" yang menguasai penentuan "keamanan dan perdamaian internasional" di dewan keamanan PBB.

Pada badan multilateral resmi maupun swasta, ketiga negara itu menguasai lebih dari 70 persen keunggulan ekonomi, sains teknologi, dan militer dunia. Sebagian besar perjanjian internasional di berbagai bidang, politik, ekonomi, bisnis, hukum, hak asasi, lingkungan hidup, perburuhan, perbankan, dan asuransi, disusun dan dikuasai ahli dan pelaku bisnis perusahaan multinasional Amerika Utara maupun Uni Eropa.

Peraturan yang diterbitkan badan multilateral, seperti OECD, WTO dan badan lain, mencerminkan kuatnya pengaruh negara maupun perusahaan multinasional di tiga kutub besar: Amerika Utara, Uni Eropa, dan Jepang. Pada hakikatnya sistem internasional yang dibangun sejak lama merugikan bangsa sedang berkembang.

Perang Agama

Namun para "cendekiawan moderat" umat ini menjawab diplomatis, ini bukan perang salib, bukan perang agama. Perang agama dalah fikiran kuno yang hanya cocok untuk abad-abad pertengahan. Sekarang zaman modern, milenium ketiga, abad teknologi tinggi, tidak mengenal perang agama lagi. Bila Bush mengumumkan perang salib, itu hanyalah keseleo lidah yang bisa diinterpretasikan ulang.

Tentu saja, pembelaan mereka kepada "tuan-tuan Barat" ini tidak merubah realita hari ini sedikitpun. Justru, mengkaburkan persoalan yang sebenarnya di hadapan kaum muslimin. Usaha mereka ini akan membekukan potensi umat, sehingga musuh-musuh peradaban Islam-lah yang akan menuai hasilnya dengan meminimkan kerugian. Satu hal yang harus disadari bersama, baik ini perang agama maupun bukan, peradaban Barat yang melancarkan penjajahan terhadap Islam dan kaum muslimin harus dilawan," Jika mereka memerangi kalian, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-

34 . Dieter Nohlan, Kamus Dunia Ketiga, hal 260-261, Jakarta, Grasindo, 1994 M.

Page 61: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

orang yang kafir." (QS. 2:191). Dan perang demi membela diri dan kedaulatan, adalah sebuah hak yang diakui oleh seluruh bangsa dan aturan yang ada di dunia ini.

Sekarang, mari dikaji apa sebenarnya makna perang agama ?Ketika peperangan umat Islam melawan musuh yang kafir didorong oleh dan

berlandaskan kepada motif agama, maka peperangan tersebut adalah perang agama, atau dalam syariat dikenal dengan istilah jihad fi sabilillah. Tidak penting apakah pihak musuh memerangi kaum muslimin didorong oleh dan berlandaskan kepada motif agama atau tidak. Yang penting, perlawanan umat Islam tersebut bermotif agama dan mempunyai keterkaitan dengan perintah agama, perlawanan tersebut disebut perang agama, alias jihad fi sabilillah.

Perang umat Islam melawan tentara Tartar (era Jengish Khan dan seterusnya), bagi umat Islam adalah perang agama karena umat Islam berperang membela diri dan wilayah Islam berdasar perintah agama. Sekalipun, bagi tentara Tartar bukan sebuah perang agama, karena mereka berperang demi membalas dendam, merampas, menghancurkan dan menaklukkan semata.

Demikianlah, sebagian besar peperangan umat Islam melawan pemeluk agama samawi lainnya (Yahudi dan Nasrani), atau melawan kaum musyrik (paganis, komunis, sekuler) adalah perang agama, karena berdasar perintah dan tuntunan agama. Jika musuh juga melawan dan memerangi umat Islam karena motif agama, maka peperangan menjadi perang agama dari kedua belah pihak.

Seberapa jauh perang yang dilancarkan aliansi salibis-zionis-paganis internasional pimpinan AS terhadap umat Islam saat ini disebut sebagai perang agama ?

Untuk menjawabnya, pertama kali harus dipahami makna agama.35 Agama bisa bersumber dari bumi (hasil olah dan cipta akal manusia), sebagaimana bersumber dari langit (wahyu; Islam, Nasrani dan Yahudi). Agama juga tidak terbatas pada ritual peribadahan semata. Lebih dari itu, agama adalah ungkapan untuk sebuah sistem aturan hidup yang berlandaskan kepada sebuah pemahanan tertentu. Jika berlandaskan kepada wahyu Allah (tepatnya Al-Qur'an dan Al-Sunnah), maka ia adalah agama yang benar. Sebaliknya, bila tidak bersumber kepada wahyu Allah, maka ia adalah agama yang batil (salah), baik hasil olah fikir manusia (agama bumi : Hindu, Budha, Konghucu, Shinto, aliran kepercayaan, demokrasi, komunisme, kapitalisme, sosialisme, liberalisme, humanisme) maupun agama langit yang telah diselewengkan (Yahudi dan Nasrani).

AS telah mengumumkan bahwa perang yang dilancarkannya melawan Islam ini berlandaskan kepada nilai-nilai kebangsaan AS, sistem politik sekulerisme sampai sistem sosial liberalisme. AS akan memaksakan nilai-nilai AS ini kepada bangsa-bangsa muslim sebagai pengganti nilai-nilai Islam, dengan mengatas namakan demokratisasi dan melindungi kebebasan.

Berarti, perang yang dilancarkan AS adalah perang agama, bukan semata perang politik demi meraih kepentingan-kepentingan politik dan ekonomi tanpa ada landasan dan kaitan dengan agama sama sekali. Ada nilai-nilai AS yang akan dipaksanakan sebagai pengganti dari nilai-nilai Islam. Ada perang Eropa dengan warisan ideologi Kristen dan realita sekulerismenya, yang dilancarkan kepada kaum muslimin.

Alhasil, aliansi kekuatan AS dan sekutu-sekutunya sedang melancarkan perang agama kepada umat Islam lewat jargon "perang melawan terorisme". Ya, perang agama 35 . Tentang makna agama, silahkan kaji Abul A'la Al-Maududi : Al-Musthalahat Al-Arba'ah fil Qur'an, Abu Bashir Abdul Mun'im Musthafa Hulaimah : Al-Taghut dan Ahmad Faiz : Thariqu Da'wah fi Zhilalil Qur'an.

Page 62: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

menurut kedua belah pihak ; versi Islam dan versi Barat. Inilah hakekat yang terjadi, sekalipun banyak pemerintahan dan cendekiawan "moderat" dunia Islam yang memilih menjadi burung onta, membenamkan kepalanya ke dalam pasir, lari dari kenyataan ini.

Ketika AS dan sekutu-sekutunya menyatakan "Kami tidak memerangi Islam, kami hanya memerangi teroris dan fundamentalis Islam", maksudnya adalah Islam-Amerika, Islam "moderat" yang tunduk kepada AS, bahkan memberikan legitimasi kepada AS dan sekutu-sekutunya untuk menjajah dunia Islam.

Itulah Islam yang menjadikan seorang muslim sebagai kaki tangan setia AS, bekerja keras demi "kepentingan dan keamanan nasional" dengan memerangi kaum muslimin. Islam yang menerima sistem politik demokrasi liberal, sistem ekonomi kapitalisme, dan sistem sosial dan budaya yang serba permisif. Islam yang menerima segala keinginan dan tekanan AS, sampai akhirnya menjadi Islam li-Amrika (berserah diri kepada AS), bukan Islam Lillah (berserah diri kepada Allah Ta'ala).

Adapun Islam yang tegak di atas tauhid dan kufur kepada taghut, memberikan loyalitas (wala') kepada sesama muslim dan anti loyalitas (bara') kepada non muslim, memberikan perlawanan kepada agresor Israel dan AS dari bumi Palestina, Jazirah Arab, Afghanistan dan seterusnya, maka peradaban Barat menyatakan perang abadi dan konflik peradaban dengannya.

Sekaligus Perang Salib

Untuk menyimpulkan bahwa perang besar ini adalah perang salib, tentu umat Islam tidak terlalu bodoh dengan menunggu pernyataan yang keluar dari mulut setiap pemimpin Barat bahwa perang ini adalah perang salib. Meskipun, pemimpin pasukan koalisi sendiri, George W. Bush, beberapa kali telah menegaskan hal itu.

Cukup untuk menarik kesimpulan bahwa ini adalah perang salib, dengan melihat dua realita di lapangan. Pertama, apakah mereka yang melancarkan perang ini adalah orang-orang Nasrani ? Kedua, apakah doktrin-doktrin Nasrani dijejalkan dan mewarnai perang ini ? Jika kedua sifat ini telah terkumpul, tak terbantahkan lagi bahwa perang ini adalah perang Salib. Umat Islam harus menyikapinya sebagai sebuah perang salib modern, sekalipun AS dan sekutu-sekutunya berusaha keras untuk menutup-nutupi dan mengingkarinya.

Sekalipun dunia Barat mengalami kegersangan keagamaan dan gereja-gereja mulai ditinggalkan oleh masyarakat sebagai pengaruh dari sekulerisme, namun dalam setiap kali peperangan, agama menjadi faktor pertama dan utama yang menjadi motif pendorong dan mengintrepretasikan sikap.

Negara AS sendiri terbentuk sebagai hasil tekanan Katholik Roma terhadap Kristen Protestan. Para pelarian Kristen Protestan dari Eropa berduyun-duyun ke benua Baru, dan membasmi suku asli Indian, lagi-lagi dengan motif agama. Mereka menganggapnya sebagai peperangan bangsa Israel melawan imperium Romawi.

Imigran Eropa yang menetap di Amerika --- mereka menyebut Amerika sebagai New World --- merupakan kalangan puritan Kristen. Mereka berbicara dengan bahasa Ibrani dan memberi nama putra-putri mereka dengan nama dari bahsa Ibrani. Seperti Sarah, Abraham, David, Isaac, Moses dan lain-lain. Mereka juga memberi nama-nama kota dengan bahasa Ibrani seperti kota Salem yang berasal dari kata Shalom. Buku yang

Page 63: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

pertama kali berbicara tentang New World juga memakai bahasa Ibrani, berjudul Pay Psalm, berasal dari bahasa Ibrani Psalm yang merupakan bagian dari kidung-kidung yang dinyanyikan jemaat gereja.

Kaum puritan langsung memberi izin pendirian tempat ibadah Yahudi jauh hari sebelum mereka memberi izin yang sama kepada umat Katholik. Di universitas-universitas, bahasa Ibrani menjadi bahasa wajib, apalagi di Universitas Imanuel, Cambridge. Bahasa Ibrani (Yahudi) dan studi-studi tentang Yahudi mulai masuk Universitas Harvard yang berdiri tahun 1636 M.

Reuben Fink dalam America and Palestine menulis, seseorang tidak akan diterima di universitas selama belum mampu menerjemahkan Taurat berbahasa Ibrani ke dalam bahasa latin. Seorang alumni angkatan pertama di Universitas Harvard tahun 1642 M menulis skripsinya dengan judul “Hebraea est Lingiarum Mater” (bahasa Ibrani adalah bahasa ibu/induk). Kaum puritan sendiri menganggap dirinya sebagai Children of Israel dan menjadikan hari Sabtu sebagai hari libur.36

Setiap kali terjadi perang, fikiran bangsa Amerika segera kembali kepada motif agama. Agamalah yang akan menginterpretasikan peperangan tersebut. Tak terkecuali, dalam Perang Dunia Pertama dan Kedua, serta perang Arab-Israel. Bahkan, bangsa Amerika menganggap Perang Teluk Kedua (1991 M) sebagai awal dari perang kekuatan kebaikan melawan kekuatan kejahatan (Armagedon). Faktor keagamaan begitu kuat dan bercampur baur dengan politik dan perang.37

Aliansi salibis-zionis internasional ini bukan sebuah kebetulan atau kepentingan sesaat. Aliansi ini adalah ideologi bangsa Amerika dan Barat. Para pakar sejarawan Barat seperti Hudson Winthrop dalam Religion in America (1973), Louis Casper dalam The Fundamentalist Movement (1963), Ernest R. Sandeen dalam The Origins of Fundamentalism (1968), Sydney E. Ahlstrom dalam A Religion History of the American People (1975) dan George Holar dalam A History of Fundamentalism in America (1973) menyebutkan keyakinan umat Kristiani dalam masalah Israel dan Yahudi sebagai berikut :

1) Keyakinan tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, yang terpenting adalah : Tuhan telah memilih Yahudi sebagai bangsa pilihan. Palestina adalah tempat ibadah dan kerajaan Israel yang telah ditentukan oleh

Tuhan. Tuhan menghukum Yahudi karena mereka melanggar ajaran-Nya. Meski demikian Tuhan tidak akan menyelisihi janji-Nya kepada bangsa pilihan-

Nya. Tuhan mengutus Yesus untuk menyelamatkan dunia, tapi bangsa Yahudi saat itu

memusuhinya.2) Keyakinan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, yang terpenting

adalah :

36 . DR. Yusuf Hasan, Al-Bu’du Al-Dieny fi Al-Siyasati Al-Amrikiyati Tijaaha Al-Shira’ Al-Islamy Al- Shahyuny, Beirut, Markazu Dirasat al Wahdah al Arabiyah, cet. 1, 1991 M. 37 . DR. Safar bin Abdurahman Al-Hawali dalam "Al-Quds Baina Al-Wa'dil Haq wa Al-Wa'dil Muftara" menyebutkan data-data detail yang menunjukkan bangsa Amerika adalah bangsa paling religius di dunia. Dalam tulisannya, beliau merinci hubungan bangsa Amerika dengan gereja, sekolah dan universitas keagamaan, tokoh-tokoh religius pemerintahan, media massa dan elektronik religius di AS. Hal yang sama disebutkan oleh penulis liberal, Fatima Mernisi dalam bukunya Islam and Democracy : Fear of The Modern World.

Page 64: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Tuhan telah menggariskan kembalinya Yesus ke dunia untuk memberi kabar gembira tentang kerajaan Tuhan.

Hal itu baru terlaksana bila Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan telah dikembalikan ke tanah air mereka yang dijanjikan sebagai awal kembalinya Yesus sekali lagi.

Berdirinya Israel Raya tahun 1948 M di Palestina dan takluknya Al Quds di bawah pemerintahan Israel untuk pertama kalinya setelah lebih dari 2000 tahun lepas dari tangan mereka, merupakan tanda semakin dekatnya kehadiran Yesus di bumi.

Setiap individu, organisasi atau negara yang menentang Israel berarti telah melawan kehendak Tuhan dan menghalang-halangi janji Taurat, ia musuh Tuhan yang terkutuk.

Saat Bush mengumukan perang melawan terorisme (kaum muslimin) sebagai "Crusade", ia tidak keseleo lidah, ngelantur, atau mengigau. Ia hanya mengungkapkan perasaan dan ideologi bangsa Amerika dalam setiap kali terjadi perang. Ia hanya menyampaikan pandangan dan perasaan bangsa Barat terhadap peradaban Islam. Istilah-istilah pengganti lainnya ternyata juga kembali kepada satu makna, motif agama dan perang salib. Setelah dikritik dalam penggunaan istilah "Crusade", Bush menggunakan istilah "Operation Infinitive Justice". Menurut Scot Rosenberg, redaktur eksekutif www.salon.com, ternyata "Infinitive Justice" juga berasal dari istilah Kristen, yang jika dirunut, kembali kepada satu kata, yaitu "Perang Salib".

Demikianlah, perang melawan terorisme yang digalang oleh AS, Barat dan antek-antek dari dunia Islam, sejatinya adalah perang agama, perang salib, perang terhadap Islam dan kaum muslimin. Targetnya adalah umat Islam, sampai kepada titik mengganti kurikulum pendidikan agama agar sesuai dengan nilai-nilai dan keinginan Barat. Upaya apapun untuk mengkaburkan hakekat ini, justru kontra produktif dan menguntungkan musuh.

Maka, hanya ada dua pilihan, tiada pilihan ketiga ; anda bersama kekuatan perlawanan Islam atau aliansi salibis-zionis-paganis-komunis internasional. Jika anda memilih tidak peduli, netral dan menonton sambil menunggu siapa pemenangnya, berarti anda telah berbuat konyol. Minimal, anda telah berpangku tangan dari menolong Islam dan kaum muslimin disaat diperangi dan dizalimi di seluruh penjuru dunia. Maksimal, anda rela dan ikut kepada keinginan aliansi salibis, dan dalam bahasa syariat itu disebut murtad. Bila anda kurang beruntung "sedikit", pasukan perlawanan Islam akan terkalahkan ---laa samahallahu---, dan pandangan aliansi salibis akan teralih kepada anda. Giliran anda telah tiba, untuk disembelih, dinodai, dizalimi dan dimurtadkan.

Benarlah Bush ketika mengatakan kepada seluruh dunia :“ Every nation in every region now has a decision to make. Either you are with us

or you are with the terrorists. From this day forward, any nation that continues to harbor or support terrorism will be regarded by the United States as a hostile regime.”

Perang-perang salib lama tidak pernah membeda-bedakan "ini teroris (mujahid, fundamentalis Islam)" dan "ini muslim moderat". Semua yang beragama Islam dilibas, termasuk para ulama dan kaum sufi yang mengucilkan diri untuk beribadah. Bahkan kaum Yahudi dan Kristen yang hidup di kota Al-Quds juga mereka libas. Hanya dalam kondisi perkecualian umat Islam bisa selamat dari keganasan mereka. Kondisi tersebut

Page 65: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

adalah di saat umat Islam mau melepaskan sebagian prinsip agamanya dan mengikuti keinginan atau ideologi pasukan salib, yang biasanya mencapai taraf murtad dari Islam.

�ون� }و�ال ال �ز� �م� ي �ك �ون �ل �ق�ات �م� ح�تى ي د�وك �ر� �م� ع�ن� ي �ك �ن� د�ين �ط�اع�وا{ إ ت اس�[217]البقرة:

" Mereka akan senantiasa memerangi kalian sampai mereka mengeluarkan kalian dari dien kalian, jika mereka mampu." (QS. Al-Baqarah :217).

Demikian juga dengan perang salib modern. Ia tidak akan pernah membedakan "ini mujahid", "ini non mujahid", "ini salafy jihadi", "salafi ishlahi", "salafi tarbawi", "ikhwani" atau bahkan "rasionalis liberal dan moderat". Bagi aliansi salibis-zionis, semuanya sama. Atau menurut majalah Inggris, Times, edisi 16 Juni 1992 M," Tidak ada perbedaan antara kaum moderat dan kaum fundamentalis, mereka sama-sama Islam."

Umat Islam yang saat ini belum menjadi target tidak perlu gembira, merasa aman atau bertepuk tangan menjadi suporter perang salib AS dan sekutu-sekutunya. Jika saat ini belum diusik, giliran kedua akan menunggu mereka. Bila saat ini AS dan sekutu-sekutunya belum mengusik, itu dikarenakan sibuk melawan musuh dalam daftar rangking teratas (gerakan salafiyah jihadiyah). Setelah musuh rangking pertama diselesaikan, giliran berikutnya akan segera "digarap".

Seluruh gerakan dan kelompok umat Islam akan menjadi target korban perang salib modern ini. Tidak akan ada yang selamat, sekalipun itu lembaga-lembaga pendidikan Islam dan lembaga bantuan sosial Islam, terlebih lagi gerakan-gerakan lain. Oleh karenanya, seluruh gerakan dan kelompok Islam harus bersatu padu melawan perang salib modern ini. Tanpa ada kerjasama dan bahu membahu seluruh kelompok Islam, gerakan perlawanan gerakan-gerakan salafiyah jihadiyah di seluruh dunia akan kurang efektif dan menggigit.

Jika sebagian besar umat Islam masih bersikap "wara'" (ragu-ragu, menjauhi) jihad melawan penguasa murtad, maka jihad melawan aliansi salibis-zionis-paganis-komunis internasional ini tidak ada keraguan dan perselisihan pendapat lagi. Bahkan, menurut hukum kafir internasional (PBB) sekalipun, posisi aliansi salibis-zionis internasional adalah sebagai pihak agresor, imperialis, penyerang dan penyulut perang. Umat Islam, menurut hukum kafir internasional sekalipun (terlebih menurut syariat Islam) dalam posisi membela diri, defensif. Inilah tuntutan syariat dan kondisi kekinian, maka hendaklah seluruh kelompok Islam menaruh perhatian serius terhadap usaha ini.

Wallahu a'lam bish shawab.

Page 66: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Bagian Kedua

Kajian Hukum Islam Terhadap Bom Bali I - II, Bom Marriot dan Bom Kuningan

[1].Islam dan Terorisme

Definisi Teror dan Terorisme38

38 . Masalah pertama dan utama dalam perdebatan seputar "terorisme" adalah masalah definisi. Tidak ada satu definisipun yang disepakati oleh semua pihak. Terorisme akhirnya menjadi istilah multitafsir, setiap pihak memahaminya menurut definisi masing-masing, dan sebagai akibatnya aksi dan respon terhadap terorisme pun beragam. Tentang terorisme dan teroris, bisa dilihat selengkapnya dalam beberapa refernsi berikut : Adian Husaini, Siapa yang dibunuh Islam atau Teroris, Fauzan Al-Anshari : Terorisme dalam perspektif Barat dan Islam, Riza Sihbudi : Terorisme dan konspirasi anti Islam, Suripto : Terorisme dan Hegemonisme, Z.A. Maulani : Terorisme, AS dan Bom Bali, Ade Armando : Keterlibatan Media Massa dalam disinformasi dan propaganda internasional (semuanya terbitan Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 2002 M). Juga Firdaus Efendi : Terorisme dan Penyakit Skisofremia,

Page 67: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Pasca 11 September 2001 M, barangkali tidak ada istilah yang lebih popular dan menglobal dari istilah "terorisme". Istilah ini begitu laris manis bak kacang goreng. Semua orang, dari segala kalangan dan golongan, ramai-ramai menggunakannya, mulai dari presiden sampai pengamen jalanan. Lidah kaum musliminpun latah mengucapkannya, sekalipun banyak yang tidak faham maknanya. Pokoknya, yang penting meramaikan suasana supaya tidak disebut sebagai orang yang ketinggalan zaman.

Sebenarnya, apa terorisme itu ?Dalam bahasa Arab, terorisme dikenal dengan istilah Al-Irhab.Imam Ibnu Manzhur dalam ensiklopedi bahasanya mengatakan :Rohiba-Yarhabu-Rohbatan wa Ruhban wa Rohaban : Khoofa (takut). Rohiba al-

Syai-a Rohban wa Rohbatan : Khoofahu (takut kepadanya).Dalam hadits doa disebutkan : Roghbatan wa rohbatan Ilaika, Al-Rohbah : Al-

Khoufu wal Faza'u (takut dan gentar).Tarohhaba Ghoirohu : Tawa'adahu (mengancamnya). Arhabahu, Rohhabahu,

Istarhabahu : Akhoofahu wa Fazza'ahu (menakut-nakutinya).39

Imam Ibnu Atsir Al-Jazari mengatakan :Al-Rohbah : Al-Khoufu wal Faza'u (rasa takut). Dalam hadits Bahz bin Hakiim

disebutkan " Saya benar-benar mendengar Al-Roohibah", maksudnya al-haalah al-lati turhibuhu ya'ni tufzi'u wa tukhowwifu (kondisi yang membuat takut). Dalam riwayat lain " Aku mendengarmu roohiban", maksudnya khoo-ifan (ketakutan).

Rohbaa-niyyah : isim mansub kepada Rohbana. Dalam hadits disebutkan"Tidak ada Rohbaa-niyyah dalam Islam", dari kata Rohbanatun Nashooro. Asal kata ini dari Al-Rohbah : Al-Khouf (rasa takut). Adalah orang-orang Nashara melakukan Rohbah (takut kepada Allah) dengan melepaskan diri dari kesibukan dunia, meninggalkan kenikmatan dunia, berlaku zuhud, mengucilkan diri dari para pengejar dunia dan memayahkan dirinya dalam menghadapi hal itu. Sebagian mereka sampai menyiksa dirina, mengikatkan rantai di lehernya, dan siksaan-siksaan lainnya. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam meniadakan hal itu dari Islam. Beliau melarang kaum muslimin melakukan hal itu."40

Dari sini, bisa dipahami bahwa kata Al-Irhab (teror) berarti (menimbulkan) rasa takut. Irhabi (teroris) artinya orang yang membuat orang lain ketakutan, orang yang menakut-nakuti orang lain. Dus, setiap orang yang membuat orang yang ia inginkan berada dalam keadaan ketakutan adalah seorang teroris. Ia telah meneror mereka, dan sifat "teror" melekat pada dirinya, baik ia disebut sebagai seorang teroris maupun tidak; baik ia mengakui dirinya seorang teroris maupun tidak.

Richard Begun : Terorisme Gejala Global, T. Yuliani : Terorisme sebagai serangan balik atas hegemonisme AS, dan Sidik Jatmika : New York, Yahudi dan Simbol AS (semuanya terbitan Pustaka Hidayah, 2001 M). 39. Lisanul Arab. 40 . Al-Nihayah fi Gharibil Hadits.

Page 68: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Definisi terorisme dalam bahasa arab ini, sama dengan definisi terorisme yang dipakai dalam istilah bahasa-bahasa lain selain bahasa Arab. Dalam kamus Al-Maurid (Inggris-Arab) disebutkan :

Terror : ru'bun, Dzugrun, Haulun, kullu maa yuqi'u alru'ba fin nufus (ketakutah, kegentaran. Segala hal yang menimbulkan ketakutan dalam jiwa).

Terrorism : Irhabun, dzu'run naasyi-un 'anil irhab (menakut-nakuti, ketakutan yang timbul dari usaha orang yang menakut-nakuti / ancaman).

Terrorist : Irhabiyy.Terrorize : Menakut-nakuti, membuat genar, memaksanya atas suatu hal dengan

ancaman.Terror-stricken : orang yang terteror / ditakut-takuti.

Dalam Oxford Dictionary disebutkan :Terrorist : noun person using esp organized violence to secure political ends.

(perorangan tertentu yang mempergunakan kekerasan yang terorganisir dalam rangka meraih tujuan politis).

Dalam Encarta Dictionary disebutkan :Terrorism : Violence or the threat of violence carried out for political purposes.

(Kekerasan atau ancaman kekerasan yang dilakukan demi tujuan politis).Terrorist : Somebody using violence for political purposes : somebody who uses

violence or the threat of violence, especially bombing, kidnapping, and assassanition, to intimidate, often for political purposes. (Seseorang yang menggunakan kekerasan untuk tujuan politis : seseorang yang menggunakan kekerasan, atau ancaman kekerasan, terkhusus lagi pengeboman, penculikan dan pembunuhan, biasanya untuk tujuan politis).

Dr. F. Budi Hardiman dalam artikel berjudul " Terorisme : Paradigma dan Definisi" menulis :

" Teror adalah fenomena yang cukup tua dalam sejarah. Menakut-nakuti, mengancam, memberi kejutan kekerasan atau membunuh dengan maksud menyebarkan rasa takut adalah taktik-taktik yang sudah melekat dalam perjuangan kekuasaan, jauh sebelum hal-hal itu dinamai “teror” atau “terorisme”.

Kata “assassin” mengacu pada gerakan dalam Perang Salib abad ke-11 Masehi yang mengantisipasi terorisme internasional di era globalisasi ini. Kata “teror” masuk ke dalam kosakata politis baru pada Revolusi Prancis. Di akhir abad ke-19, awal abad ke-20 dan menjelang PD II, “terorisme” menjadi teknik perjuangan revolusi. Misalnya, dalam rejim Stalin pada 1930-an yang juga disebut “pemerintahan teror”. Di era Perang Dingin “teror” dikaitkan dengan ancaman senjata nuklir.

Istilah “terorisme” sendiri pada 1970-an dikenakan pada beragam fenomena: dari bom yang meletus di tempat-tempat publik sampai dengan kemiskinan dan kelaparan. Beberapa pemerintah bahkan menstigma musuh-musuhnya sebagai “teroris” dan aksi-aksi mereka disebut “terorisme”. Istilah “terorisme” jelas berkonotasi peyoratif, seperti juga istilah “genosida” atau “tirani”. Karena itu istilah ini juga rentan dipolitisasi. Kekaburan definisi membuka peluang penyalahguna-an. Namun pendefinisian juga tak lepas dari keputusan politis."

Page 69: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Mengutip dari Juliet Lodge dalam The Threat of Terrorism (Westview Press, Colorado, 1988), “teror” itu sendiri sesungguhnya merupakan pengalaman subjektif, karena setiap orang memiliki “ambang ketakutannya” masing-masing. Ada orang yang bertahan, meski lama dianiaya. Ada yang cepat panik hanya karena ketidaktahuan. Di dalam dimensi subjektif inilah terdapat peluang untuk “kesewenangan” stigmatisasi atas pelaku terorisme.41

Dari penjelasan ini, bisa dikatakan bahwa sebenarnya istilah terorisme adalah sebuah istilah yang netral, bisa bermakna negatif atau positif, tergantung kepada siapa, kapan, dan untuk tujuan apa teror tersebut digunakan. Karena itu, teror dan terorisme bisa dikelompokkan dalam dua kategori : (i) terror yang terpuji dan dibenarkan agama, serta (ii) teror tercela yang dilarang agama.

Teror Terpuji dan Diperintahkan Agama

Yaitu teror yang menyebabkan ketakutan di kalangan pelaku kebatilan dan kemaksiatan, sehingga membuat mereka yang belum berbuat kebatilan dan kemaksiatan tidak berani melakukan kebatilan dan kemaksiatan, atau membuat jera orang-orang yang terlanjur berbuat kebatilan dan kemaksiatan sehingga menghentikan perbuatannya dan tidak melanjutkanya.

Teror jenis ini adalah sesuatu yang terpuji dan diperintahkan oleh agama; Al-Qur'an, Al-Sunnah dan ijma' salaf. Di antara dalilnya adalah :

(i). Allah berfirman :

:ع�د�وا� �ه�م� و�أ �م� م�ا ل �ط�ع�ت ت �اط� و�م�ن� ق�وةL م�ن� اس� �ل� ر�ب ي �خ� �ون� ال ه�ب �ر� �ه� ت به� ع�د�و �م� الل �ه�م� م�ن� و�آخ�ر�ين� و�ع�د�وك �ه�م� ال د�ون �م�ون �ع�ل ه� ت �م�ه�م� الل �ع�ل ي

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan (meneror) musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. (QS. Al-Anfal :60).

Imam Ibnu Katsir menerangkan ون�� ه�ب �ر� maknanya kalian menakut-nakuti ت

(meneror) ه� ع�د�و �م� الل musuh Allah dan musuh Kalian" maksudnya dari" و�ع�د�وكkalangan orang-orang kafir."

Ayat ini dengan jelas memerintahkan umat Islam untuk meneror orang-orang kafir dan munafik, dengan mengadakan persiapan kekuatan militer untuk memerangi musuh Allah dan kaum muslimin (berdasar hadits shahih riwayat imam Muslim dari sahabat Uqbah bin Amir, makna kekuatan dalam ayat ini adalah melempar, menembak). Teror dalam ayat ini mengandung manfaat yang agung, selain menakut-nakuti musuh untuk tidak mengusik umat Islam, juga mengandung faedah umat Islam bisa menaklukkan musuh tanpa perlu menerjuni banyak kancah peperangan, kehilangan banyak jiwa dan persenjataan. Ini sebagaimana firman Allah :

41 . Dr. F. Budi Hardiman dkk, Terorisme : Definisi, Aksi dan Regulasi, Cet. I – Jakarta, Imparsial, 2003 M.

Page 70: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

ل� �ز� �ن ذ�ين� و�أ وه�م� ال �ه�ل� م�ن� ظ�اه�ر� �اب� أ �ت �ك �اص�يه�م� م�ن� ال ف�ي و�ق�ذ�ف� ص�ي�ه�م� �وب ع�ب� ق�ل - الر� �ون� ف�ر�يقا �ل �ق�ت ون� ت ر� �س� �أ - و�ت ف�ر�يقا

Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan. (QS. Al-Ahzab,33:26)

Mereka dikalahkan dengan adanya ketakutan yang menyelimuti jiwa mereka. Mereka pun tertawan, dan terbunuh, karena Allah mencampakkan rasa takut dalam jiwa mereka. Orang yang ketakutan dan jatuh mentalnya, tidak akan mampu menerjuni kancah peperangan dengan kemenangan di tangan.

(ii) Firman Allah :

ذ�ي ه�و� ج� ال �خ�ر� ذ�ين� أ وا ال �ف�ر� �ه�ل� م�ن� ك �اب� أ �ت �ك �ار�ه�م� م�ن� ال ول� د�ي� أل�

ر� �ح�ش� �م� م�ا ال �ت �ن �ن� ظ�ن ج�وا أ �خ�ر� �وا ي ه�م� و�ظ�ن ن� �ه�م� أ �ع�ت �ه�م� م�ان ه� م�ن� ح�ص�ون الل

�اه�م� �ت ه� ف�أ �ث� م�ن� الل ي �م� ح� �وا ل ب �س� ت �ح� �ه�م� ف�ي و�ق�ذ�ف� ي �وب ع�ب� ق�ل �ون� الر� �خ�ر�ب ي�ه�م� �وت �ي �د�يه�م� ب ي

� �أ �د�ي ب �ي �ين� و�أ �م�ؤ�م�ن وا ال �ر� �ب �ا ف�اع�ت �ول�ي ي �ص�ار� أ �ب األ�Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-

kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tiada menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka.Dan Allah mencampakkan ketakutan kedalam hati mereka. Mereka meruntuhkan rumah-rumah mereka sendiri dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan. (QS. Al-Hasyr,59:2)

Mereka meruntuhkan rumah-rumah mereka sendiri, karena kekalahan mental dan material telah menimpa mereka akibat rasa takut dan gentar yang dicampakkan dalam hati mereka :

د ه� و�ر� ذ�ين� الل وا ال �ف�ر� �ظ�ه�م� ك �غ�ي �م� ب �وا ل �ال �ن - ي �را ي �ف�ى خ� ه� و�ك الل�ين� �م�ؤ�م�ن �ال� ال �ق�ت �ان� ال ه� و�ك - الل �ا - ق�و�ي ع�ز�يزا

Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun.Dan Allah menghindarkan orang-orang mu'min dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. Al-Ahzab,33:25)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda :

�ر� ع�ن� اب �ن� ج� ه� ب �د�الل �ن ع�ب �ي أ ب �ه� الله ص�لى الن �ي م� ع�ل ل �ع�ط�يت� ق�ال� و�س� أا �م� خ�م�س- �ع�ط�ه�ن ل د8 ي �ح� �ل�ي أ ت� ق�ب �ص�ر� ع�ب� ن �الر� ة� ب ير� ه�رL م�س� �ت� ش� �ي� و�ج�ع�ل لر�ض�

� ج�د-ا األ� ا م�س� �م�ا و�ط�ه�ور- ي� ج�لL ف�أ مت�ي م�ن� ر�

� �ه� أ �ت ك د�ر�� ة� أ �ص�لC الصال� �ي ف�ل

�ح�لت� �ي� و�أ �م� ل �م�غ�ان �م� ال �ح�ل و�ل دL ت �ح� �ل�ي أل� �ع�ط�يت� ق�ب ف�اع�ة� و�أ �ان� الش �ي� و�ك ب الن�ع�ث� �ب �ل�ى ي �ت� خ�اصة- ق�و�م�ه� إ �ع�ث �ل�ى و�ب اس� إ * ع�امة- الن

Page 71: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Dari Jabir bin Abdullah radiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Aku dikaruniai lima perkara yang belum pernah dikaruniakan kepada seorang (nabi) pun sebelumku. (Pertama): Aku diberi pertolongan (kemenangan) dengan rasa takut yang menyelimuti musuh sejauh perjalanan satu bulan (sebelum bertemu dengan pasukanku)…"42

Maksud hadits ini, beliau mendapat pertolongan Allah dengan wujud musuh takut berhadapan dengan beliau di medan laga, sejauh perjalanan satu bulan. Mereka sudah gemetar, hanya dengan mendengar pasukan Islam bergerak menyerangnya, padahal jarak pasukan Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam dengan posisinya masih satu bulan penuh perjalanan darat.

(iii) Firman Allah :

�م� �ت �ن د� ) أل� �ش� �ة- أ ه�ب ه� م�ن� ص�د�ور�ه�م� ف�ي ر� �ك� الل ه�م� ذ�ل ن� �أ �ف�ق�ه�ون� ال ق�و�م8 ب ي

Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. Yang

demikian itu karena mereka adalah kaum yang tiada mengerti. (QS. Al-Hasyr,59:13)Imam Ibnu Katsir menerangkan ayat ini dengan mengatakan,"Mereka lebih takut

kepadamu, melebihi ketakutan mereka kepada Allah Ta'ala."(iv). Qisash merupakan sebuah bentuk teror kepada orang-orang yang berjiwa

kotor, agar mereka tidak berani mencelakakan orang lain, terlebih menghilangkan nyawa orang lain. Dengan adanya "terror" qisash, orang tidak akan berani membunuh orang lain dengan semena-mena dan tanpa alasan yang dibenarkan. Masyarakat akan merasakan keamanan dan nyawa mereka terjaga. Allah berfirman :

م�� �ك �ق�ص�اص� ف�ي و�ل �اة8 ال ي �ا ح� �ول�ي ي �اب� أ �ب �ل �م� األ� ك �ع�ل ق�ون� ل �ت تDan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-

orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah,2:179)Bila seorang yang membunuh tanpa alasan yang dibenarkan agama dihukum

setimpal, alias dibunuh…nyawa si pembunuh ini akan melayang. Namun, ratusan dan bahkan ribuan nyawa-nyawa lain akan terselamatkan, karena "calon-calon pembunuh" lainnya akan gentar, dan mengurungkan niatnya untuk membunuh, demi menyelamatkan nyawanya sendiri. Teror ini mungkin tidak bisa diraih, kecuali dengan hukum qisash ini.

Hal yang serupa juga terjadi pada hukum-hukum hudud lainnya, seperti hukuman bagi pencuri, perampok, pembegal, peminum minuman keras, pezina dan lain sebagainya. Penegakkan hukuman hudud kepada mereka akan menyebabkan mereka jera, dan menerror "calon-calon kriminil" lainnya agar mengurungkan niat kejahatannya.

(v). Pensyariatan jihad fi sabilillah untuk membela negeri kaum muslimin yang diserang musuh, sampai musuh berhasil dikalahkan dan diusir dalam keadaan hina, merupakan salah satu bentuk terror yang terpuji dan dibenarkan (bahkan diwajibkan) agama.

Demikianlah. Dalam kehidupan umat manusia di dunia ini, pada hakekatnya seluruh bangsa dan negara di dunia juga melakukan teror, sejak zaman dahulu, sekarang, besok hingga hari akhir nanti.

42 . HR. Bukhari : Kitabu Tayamum, Muslim : Kitabul Masajid wa Mawadhi'i Shalat.

Page 72: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Setiap negara mempunyai angkatan bersenjata yang meneror musuh dari luar, membuat mereka takut sehingga tidak menggangu perbatasan, kehormatan dan kepetingan negara.

Perlombaan negara-negara di dunia di bidang persenjataan dan teknologi militer, pembeliaan senjata-senjata mutakhir dan modern, pada hakekatnya adalah terror, meneror musuh dari luar agar tidak berani mengusik kedaulatan negara.

Pembangunan reaktor nuklir, pembuatan senjata biologi, senjata kimia dan seterusnya merupakan bentuk teror, meneror negara lain agar tidak mengganggu negara tersebut. Negara-negara yang hari ini menyatakan dirinya memerangi terorisme, diakui atau tidak juga melakukan terror jenis ini dengan skala makro dan luas.

Parade militer tahunan yang didengar dan dilihat oleh seluruh bangsa, pada hakekatnya adalah bentuk terror kepada musuh-musuh luar negeri dan dalam negeri, agar tidak berani mengusik negara.

Hukuman pidana yang ditetapkan oleh masing-maisng negara, pada hakekatnya adalah terror, meneror para kriminil dan calon-calon kriminil untuk tidak berbuat criminal.

Dalam aturan kehidupan dunia, semua jenis teror yang disebutkan ini diakui dan dilakukan oleh setiap bangsa dan negara; baik bangsa "maju" maupun bangsa "terbelakang". Tidak ada yang menyalahkannya, atau menyatakan terror tersebut hanya menjadi hak sebagian negara atau pihak tertentu saja, atau menyatakannya sebagai teror yang tercela.

Teror yang tercela dan dilarang Agama

Yaitu menempatkan teror tidak pada tempat yang sebenarnya, dengan tujuan membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar.

Standar yang dipakai untuk menilai apakah sebuah teror termasuk kategori teror positif atau negatif adalah Al-Qur'an dan As Sunnah (QS. An Nisa',4:59), bukan aparat kepolisian, aparat militer, dinas intelijen, MPR, DPR, Presiden dan mentrinya, KOMNAS HAM, lembaga pengadilan dan kejaksaan, LSM, atau PBB dan hukum internasional. Alasannya sangat jelas :

(i). Allah memerintahkan kita untuk mengembalikan seluruh persoalan yang diperselisihkan kepada Al-Qur'an dan As Sunnah (QS. 4:59, 6:57,12:40). Selama kita mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka kembali kepada Al-Qur'an dan As Sunah adalah sebuah kewajiban. Jadi, persoalan ini menyangkut akidah dan iman.

(ii). Hukum Allah adalah keadilan mutlak, sama sekali tidak menguntungkan satu pihak tertentu dengan merugikan pihak yang lain. Berbeda dengan hukum dan ketetapan manusia, meski sudah mengeluarkan segenap kemampuan, ia tetap tidak adil bagi seluruh umat manusia, ia tetap menguntungkan pihak tertentu dan merugikan pihak yang lain, karena tidak bisa lepas dari hawa nafsu.

ه� �ق�ض�ي و�الل �ح�قC ي �ال ذ�ين� ب �د�ع�ون� و�ال �ه� م�ن� ي �ق�ض�ون� ال د�ون ءL ي ي� �ش� �ن ب إه� م�يع� ه�و� الل �ص�ير� الس �ب ال

Page 73: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan suatu apapun. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. 40:20)

(iii). Hukum Allah adalah hukum yang paling dekat dan sesuai dengan akal yang sehat, fitrah yang lurus serta jiwa yang terbebas dari ta'ashub (fanatisme) dan kedengkian. Maka, hukum Allah paling bisa diridhai.

Tentu saja banyak pihak menyatakan bahwa terorisme adalah masalah internasional, bukan masalah umat Islam semata, sehingga Al-Qur'an dan As Sunnah tidak bisa dijadikan standar penilaian, satu-satunya yang mungkin diterima seluruh pihak adalah hokum internasional, dalam hal ini keputusan Dewan Keamanan PBB. Kepada mereka, kita harus menyatakan jika hukum Allah Sang Pencipta dan Penguasa Alam tidak bisa menyatukan standar penilaian seluruh manusia, bukankah hukum ketetapan manusia yang serba terbatas ini lebih layak tidak akan bisa menyatukan standar manusia ???

ه� �م� و�الل �ع�ل �م� ي �ت �ن �م�ون� ال و�أ �ع�ل تAllah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. 2, Al-Baqarah :216)Jika mereka tetap ribut menolak Al-Qur'an dan As Sunah, berkeras kepala

mengikuti aturan main dan hawa nafsu buatan mereka sendiri…maka cukuplah bagi umat Islam untuk komitmen dengan Al-Qur'an dan As Sunnah, mengunakan keduanya sebagai standar dalam menilai teror yang positif dan teror yang negatif.

Berdasar Al-Qur'an dan As Sunnah, di antara bentuk terror yang negative, tercela dan dilarang agama adalah :

(i). Membunuh orang lain tanpa alasan yang dibenarkan agama; merampok dan menggangu harta maupun nyawa orang-orang yang seharusnya mendapatkan keamanan dan jaminan keamanan.

(ii). Sengaja meneror anak-anak, kaum wanita dan orang tua, serta orang-orang selainnya yang tidak dibenarkan diteror, apapun bentuk teror tersebut.

(iii). Berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam membunuh dan membalas dendam, sehingga mengenai orang-orang yang tidak terlibat dan tidak seharusnya diteror. Allah Ta'ala berfirman :

وا و�ال� �ل �ق�ت ف�س� ت ت�ي الن م� ال ه� ح�ر �ال الل �ح�قC إ �ال �ل� و�م�ن� ب - ق�ت �وما ف�ق�د� م�ظ�ل�ا �ن Cه� ج�ع�ل �ي �و�ل - ل �ط�انا ل ر�ف� ف�ال س� �س� �ل� ف�ي ي �ق�ت ه� ال �ن �ان� إ - ك �ص�ورا م�ن

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan". (QS. Al-Isra', 17:33).

ز�ر� و�ال� ة8 ت ر� و�از�ر� �خ�ر�ى و�ز� أDan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.(QS. Al-

An'am,6:164).Ayat ini diulang beberapa kali dalam Al-Qur'an, seperti ; QS. Al Isra' 17:15, QS.

Al-Fathir 35:18, QS. Az Zumar 39 :7, dan QS. An Najm : 38. Ini untuk menekankan

Page 74: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

sebuah kaedah agung bahwa seseorang tidak dihukum atas perbuatan yang dilakukan orang lain.

Dalam hadits shahih disebutkan :

�د� ع�ن� ه� ع�ب ول� ق�ال� ق�ال� الل س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل ج�ع�وا ال� و�س� �ر� ت�ع�د�ي ا ب �فار- �ض�ر�ب� ك �م� ي �ع�ض�ك �ع�ضL ر�ق�اب� ب �ؤ�خ�ذ� و�ال� ب ج�ل� ي ة� الر �ج�ر�ير� �يه� ب ب

� أة� و�ال� �ج�ر�ير� �خ�يه� ب أ

Abdullah bin Umar radiyallahu 'anhuma berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Sepeninggalku nanti, janganlah kalian kembali kafir dan saling berperang sesama kalian. Seseorang tidak dihukum akibat kejahatan bapaknya, juga tidak karena kejahatan saudaranya."43

(iii). Teror yang mengakibatkan manusia terhalangi dari melaksanakan atau menuntut hak-hak asasi manusia.

(iv). Teror yang memaksa manusia untuk mengikuti sebuah paham tertentu, atau memilih sebuah pilihan tertentu, dan bila melawan atau berpendapat lain akan mendapatkan anccaman dan siksaan serius.

(v). Mengikuti prinsip Machiaveli "Tujuan menghalalkan segala cara".Semua jenis teror ini adalah teror yang negatif, tercela dan dilarang oleh agama.

Teroris Sejati dan Teroris Kambing Hitam

Sekarang, mari kita renungkan bersama apa yang hari ini kita, umat Islam, saksikan dan alami, sehingga persoalan terorisme ini jelas :

(i). Amerika Serikat dengan dukungan negara-negara NATO dan sekutu lainnya, berhasil menekan PBB sehingga menjatuhkan hukuman embargo ekonomi kepada bangsa Iraq, pasca Perang Teluk Kedua (1991 M). Mereka menyatakan, embargo ekonomi ini untuk menghukum dan menjatuhkan Saddam Husain. Sejak 1991 M, embargo ini dilaksanakan. Namun Saddam tambah gemuk dan sehat saja, sementara rakyat jelata (kaum muslimin) yang menjadi korban ; kekurangan makanan, obat-obatan, kemiskinan, wabah penyakit, sulitnya mata pencaharian dan akibat-akibat buruk lainnya. Setiap hari, satu persatu umat Islam mati kelaparan atau karena kekurangan obat-obatan. Menurut data PBB sendiri, tak kurang dari 1,5 juta kaum muslimin meninggal akibat embargo ini. Belum lagi mereka yang meninggal dan cacat karena bombardier tentara kafir multanasional dalam Perang Teluk Kedua.44

Setelah lebih dari 12 tahun embargo, tahun 2003 M yang lalu AS memimpin sekutu-sekutunya mengadakan invasi militer ke Iraq, menjatuhkan pemerintahan rezim Bath kafir Saddam, menjajah Iraq, dan membentuk pemerintahan boneka. Dalam Perang Teluk Ketiga ini, bombardier tentara AS dan sekutunya telah membunuh ribuan kaum muslimin, baik anak-anak, orang tua maupun kaum wanita. Semuanya demi kepentingan

43 . HR. An Nasai : Kitabu Tahrimi Dam44 . Charles Kambell, guru besar studi agama pada Universitas Wake Forest, AS dalam bukunya When Religion Become Evil (Kala Agama Menjadi Bencana, Mizan, Bandung, cet 1:Desember 2003 M) menyebutkan, bombardier tentara kafir multinasional pimpinan AS selama perang Teluk 1991 M ini menewaskan lebih dari 150.000 warga Irak (kaum muslimin).

Page 75: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

politik aggressor AS dan sekutunya : menanamkan demokrasi sekuler, mengeruk minyak bumi kaum muslimin, membentuk pemerintahan boneka yang loyal kepada AS, kristenisasi dan tujuan-tujuan politis lainnya. Aksi AS dan sekutunya ini, merupakan sebuah bentuk teror, bahkan puncak dari teror. Dus, AS dan sekutunya adalah teroris, pentolan segala teroris. Adapun mujahidin Iraq yang melakukan jihad difa', mereka adalah mujahidin yang sejati dan pembela hak kaum muslimin, sekalipun media massa internasional menyebut mereka sebagai teroris, fundamentalis, gerilyawan pemberontak dan istilah-istilah buatan media massa kafir lainnya.

(ii). Israel, adalah negara agresor. Ia berdiri di atas negara Palestina, tahun 1948 M. Ia tegak di atas fondasi terror ; pengusiran kaum muslimin Palestina, perampasan tanah kaum muslimin, penghancuran desa-desa kaum muslimin dan pembantaian terus menerus secara sistematis. Penangkapan terhadap para pemuda dan remaja, pembunuhan terhadap para ulama dan tokoh masyarakat, peluluh lantakan kamp-kamp pengungsian dan serangkaian bentuk teror Israel lainnya menjadi menu harian media massa. Namun tidak ada negara dan organisasi internasional yang menghukum Israel si Negara terrorist ini. Bahkan, mengutuk perbuatannya pun tidak. Tentu saja, karena Israel dibesarkan dan dibela oleh AS. Setiap tahun, AS memberikan bantuan ekonomi kepada Israel tak kurang dari $ 3 Miliar dolar USA. Ini belum terhitung bantuan militer yang dipergunakan untuk melakukan politik terornya kepada bangsa muslim Palestina yang tak bersenjata.

(iii). Sejak masa pemerintahan Thaliban (1994-2001 M), AS dan sekutu-sekutunya melalui PBB menerapkan embargo ekonomi yang membuat bangsa muslim Afghanistan mengalami kekurangan pangan dan obat-obatan. Ribuan umat Islam mati perlahan-lahan. Semua ini dikarenakan bangsa muslim Afghanistan ingin hidup merdeka, beribadah kepada Rabbnya dengan menerapkan syariat Islam, suatu hal yang sangat dibenci dan dimusuhi oleh bangsa-bangsa kafir di seluruh dunia. Pada masa-masa akhir kekuasaan Bill Clinton, 1998 M, AS membombardir Afghanistan dengan rudal tomhawk yang menewaskan ribuan rakyat sipil tak berdosa ; anak-anak, orang tua dan kaum wanita.

Pasca 11 Septermber 2001 M, dengan mengatas namakan perburuan kepada Usamah bin Ladin, AS dan Inggris melakukan agresi militer ke Afghanistan. AS bekerja sama dengan Aliansi Utara, membombardir Afghanistan, menggulingkan pemerintah berdaulat Afghanistan dan membentuk pemerintahan boneka yang loyal kepada AS. Bombardir AS ini telah menewaskan ribuan umat Islam (mayoritas kaum wanita, anak-anak dan orang tua), meluluh lantakkan rumah penduduk dan bangunan-bangunan umum (masjid, rumah sakit, sekolah, kantor-kantor pemerintahan), merusak lahan-lahan pertanian dan memaksa jutaan penduduk Afghanistan untuk mengungsi ke perbatasan Iran dan Pakistan. Kekejaman biadab AS dan sekutunya ini adalah puncak dari bentuk teror terorganisir berskala internasional.

(iv). Pembantaian umat Islam di Kashmir, Bosnia Herzegovina, Kosovo, Chechnya, Poso dan Maluku-Maluku Utara dan berbagai belahan dunia lainnya (sebagiannya masih terjadi sampai saat ini) merupakan bentuk terror yang diketahui bahkan direstui oleh dunia internasional yang didominasi dan dikontrol oleh kekuatan salibis-zionis-komunis-paganis internasional. Korban pembantaian di negara-negara mencapai angka puluhan dan bahkan ratusan ribu umat Islam, namun dunia diam, dan bahkan merestui serta mendukungnya. Penyebabnya satu, korban adalah umat Islam, sementara pelaku adalah orang kafir.

Page 76: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Sekilas realita terror dan terorisme ini cukup memberi contoh bentuk teror yang hari ini wujud di pentas dunia. Perang terhadap terorisme yang dikampanyekan oleh dunia internasional hari ini, tanpa memberi definisi dan batasan yang jelas terhadap "terror dan terrorisme" telah menjadi alat efektif kekuatan salibis-zionis-komunis-paganis internasional untuk memerangi Islam dan kaum muslimin. Melalui kampanye media massa dan elektronik internasional, "teror dan terorisme" telah didistorsikan dan dikaburkan sedemikian rupa ; definisi, batasan, substansi, tujuan dan bentuk kongkritnya.

Seandainya mereka membuat definisi standar "terror dan terorisme" yang diterima semua pihak, mereka adalah pihak pertama dan teratas yang menempati daftar terror dan terorisme.

Jika definisi terror adalah membunuh rakyat sipil yang tak berdosa ; anak-anak, wanita dan orang tua…maka mereka adalah teroris paling pertama, teratas dan terjahat yang dikenal oleh sejarah umat manusia. Mereka telah membantai jutaan sipil tak berdosa di seluruh dunia ; Jepang, Vietnam, Afghanistan, Iraq, Palestina, Chechnya, Indonesia dan banyak Negara lainnya.

Jika definisi terror adalah membom tempat-tempat dan kepentingan-kepentingan umum…mereka adalah pihak yang pertama, teratas dan terjahat yang mengajarkan, memulai dan menekuni hal itu.

Jika definisi terror adalah menebarkan ketakutan demi meraih kepentingan politik…maka merekalah yang pertama, teratas dan terjahat yang melakukan hal itu di seluruh penjuru dunia.

Jika definisi terror adalah pembunuhan misterius terhadap lawan politik…maka mereka adalah pihak pertama, teratas dan terjahat yang melakukan hal itu.

Jika definisi mendukung teroris adalah membiayai, melatih dan memberi perlindungan kepada para pelaku kejahatan…maka mereka adalah pihak yang pertama, teratas dan terjahat yang melakukan hal itu. Mereka bisa berada di balik berbagai kudeta di seluruh penjuru dunia. Aliansi Utara di Afghanistan, John Garang di Sudan, Israel di bumi Islam Palestina, Serbia dan Kroasia di bekas negara Yugoslavia, dan banyak contoh lainnya merupakan bukti konkrit tak terbantahkan yang menunjukkan kaum salibis-zionis-komunis dan paganis internasional adalah teroris dan pendukung teroris yang sesungguhnya.

Apapun definisi yang akan diberikan, mereka akan menjadi pihak yang paling pertama, teratas dan terjahat yang terkena definisi tersebut. Oleh karenanya, mereka enggan memberikan definisi terror dan terrosrime. Satu-satunya hal yang bisa dipahami seluruh umat manusia di dunia saat ini, bahwa "terror dan terorisme" versi hukum internasional (PBB yang mewakili kepentingan AS dan negara-negara adidaya kafir lainnya) adalah Islam dan umat Islam, terutama umat Islam yang ingin hidup di dunia ini dengan merdeka penuh, bertauhid dan membela orang bertauhid, serta kufur kepada thaghut dan memusuhi kaum kafir-musyrik dan munafiq.

Itulah definisi sebenarnya dari "terror dan terorisme" versi PBB, AS, Inggris, Perancis, Rusia, NATO dan negara-negara anggota PBB lainnya.

George W. Bush dalam jumpa persnya pasca tragedi WTC, 16 September 2001 M, menegaskan hal ini :

" This Crusade, this war on terrorism is going to take a long time" (BBC,16-9-01)

Page 77: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

(Perang salib ini, perang melawan terorisme ini akan memakan waktu yang lama)

Ya, perang melawan terorisme sejatinya adalah nama lain dari Perang Salib, perang internasional antara umat Islam melawan kekuatan salibis internasional yang didukung oleh kekuataan zionis-paganis-komunis internasional.

Kesimpulan….(1).Teroris yang sebenarnya adalah kekuatan salibis-zionis-paganis-komunis

internasional yang hari ini bersatu padu memerangi Islam dan kaum muslimin.(2).Tujuan utama dari perang salib (terorisme) modern ini adalah memurtadkan

umat Islam, menundukkan umat Islam kepada peradaban Barat (politik demokrasi liberal sekuler dengan ekonomi kapitalisnya). Plus merampas dan menghisap kekayaan alam umat Islam.

(3).Ada bentuk terror yang diperintahkan oleh Islam, dan ada pula bentuk terror yang diharamkan oleh Islam. Oleh karenanya, tidak tepat bila seorang muslim menyatakan dirinya "teroris" begitu saja, sebagaimana tidak tepat bila seorang muslim menolak "teror" begitu saja. Teror yang diperintahkan oleh Islam haruslah diterima dan dilaksanakan, sedang teror yang diharamkan Islam haruslah ditolak dan dijauhi.

Wallahu A'lam bish Shawab.

'Ilah (Sebab) diperintahkan Jihad

Definisi 'Ilah (Sebab Hukum)

‘Ilah adalah sebuah sifat yang nampak dan terindrai, yang menjadi dasar ada atau tidaknya sebuah hukum. Dalam kaedah ushul disebutkan :

�ا �م�ح�ل �د�ور� �ك ة� م�ع� ي �لع�ل ع�د�م-ا و� و�ج�ود-ا ا“Ada atau tidaknya hukum itu selaras (bergantung kepada) ada atau tidaknya ’ilah

hukum tersebut.” Untuk memahami makna 'ilah (sebab hukum), kita ambil contoh larangan

membunuh perempuan. Dalam suatu perang, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam menemukan seorang perempuan yang terbunuh. Maka beliau bersabda,” Seharusnya ia tidak ikut berperang.” Beliau lalu mengutus seorang laki-laki untuk memberitahukan kepada pasukan terdepan pimpinan Khalid bin Walid,” Katakan kepada Khalid janganlah membunuh perempuan dan orang tua.“45

Hadits shahih lain menerangkan bahwa Rasululah Shallallahu 'alaihi wa salam menjatuhkan hukuman bunuh atas seorang perempuan Bani Quraidzah karena perempuan itu telah membunuh seorang muslim dalam perang Ahzab.46

Dalam hadits pertama dijelaskan, seorang perempuan tidak boleh dibunuh. 'Ilah (sebab hukumnya) adalah perempuan tidak ikut berperang.

45 - Abu Daud 2669, Ibnu Majah 2842, Ahmad 3/488.46 - Abu Daud 2671, Ahmad 6/277.

Page 78: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Dalam hadits kedua dijelaskan, seorang perempuan dibunuh. 'Ilah (sebab hukumnya) adalah perempuan terlibat dalam peperangan melawan kaum muslimin.

Jadi, 'ilah boleh dan tidaknya seorang perempuan kafir diperangi dan dibunuh, adalah ada dan tidaknya keterlibatan perempuan tersebut dalam peperangan melawan kaum muslimin. Jika tidak terlibat, ia tidak boleh dibunuh. Jika terlibat, maka ia boleh dibunuh menurut kesepakatan ulama.

Inilah contoh ‘ilah : adanya sebuah hukum dikarenakan adanya ‘ilah dan tidak adanya hukum disebabkan tidak adanya ‘ilah.

'Ilah (Sebab Pensyariatan Hukum) Jihad

Pertanyaannya, apa 'ilah jihad, sebab dan alasan yang melatar belakangi ada dan tidaknya perintah jihad ? Untuk mengetahuinya, perlu dikaji ayat-ayat dan hadits-hadits yang memerintahkan untuk berjihad.

(1). Firman Allah Ta’ala :

�ذ�ا �خ� ف�إ ل �س� ه�ر� ان �ش� �أل م� ا �ح�ر� �وا ال �ل �ن� ف�اق�ت �ي ر�ك �م�ش� �ث� ال ي �م�و�ه�م� ح� و�ج�د�تو�ه�م� و�خ�ذ�و�ه�م� �ه�م�س و�اق�ع�د�و�ا و�اح�ص�ر� �ل ل ص�دL ك م�ر�

“ Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian.” (QS. At-Taubah: 5).

Imam Ibnul ‘Arobi menjelaskan makna ayat ini:

ف�ظ�ا �ذ�اه �ن� لل �ان� و�إ ا ك �PPص� ت لC م�خ� �PPك� اف�رL ب �PPك Lد �PPن� ع�اب� و�ث �PPل� ، ف�ي ل ف� ر� �PPع� اله� �ن �ك �لح�ق�يق�ة� ف�ي ع�ام8 و�ل �لC ا �ك �اف�رL ل �الله�، ك ما ب

� ه� أ ن� � أ �م �ح�ك ف�ظ� ق�وة� ب ج�ع� الل �ر� ي

�ا �ن �ه�وت �لى� �ل ر�ك�ي إ ب� م�ش� �ع�ر� ذ�ين� ال �ان� ال �ع�ه�د� ك �ه�م� ال ، و�ف�ي ل ه�م� �PPس� �ق�ى ج�ن �ب و�ي�م� �ال �ف�ر� ف�يم�ن� �الك �ه�ل� م�ن� ك �ل أ اب�كا �PPير�ه�م �ت �PPي%ق# و�غ ود- 'ل%ون'تف' ة- ب-و%ج//% ل//3 ع-

، ت#ل- م# 'اك%ر#إل-ش#ا و'ه-ي' ال#ق' يه- ف- �ال ه� إ ن� ع� ق�د� أ �PPان� و�ق �PPي� �لب صC ا الن �PPيه�م� ب� ع�ل

ة� ه�ذ�ه� ف�ي ور� .الس�ل و�ق�د� �PPح�اب� ض �PPص

� �ي أ ب� ة� أ �PPيف� ن ذ�ا ع�ن� ح� �PPوا ه �PPع�م �ن و�ز� �ب� أ ب �PPل� س �PPق�ت� ال

�يح� �م�ب �ال� ال �ق�ت �ل �ة� ه�ي� ل ب �خ�ر� ق�وا ال �ع�ل �ه� و�ت �ق�ول �ع�الى� ب �وا ت �ل �يل� ف�ي )و�ق�ات ب اللPPه� س�ذ�ين� ...(. و�ه�ذ�ه� ال �م� �ك �ون �ل �ق�ات �ة� ي �آلي �ق�ض�ي ا �يه�ا ت ت�ي ع�ل �ع�د�ه�ا ال ه� ب PPن� ر� �أل �PPم

� - أ وال� أ

�ب� �ق�ال �ل� م�ن� ب �م ق�ات ن� ث �ي �ن ب �ب� أ ب ه� س� �PPال� ه� ق�ت �PPل� ر�ه� و�ق�ت �PPف� اع�ث� ك �PPلب� ه� ا �PPع�ل�ى ل . و� �ال� �لق�ت م�ر� ا

� �ه� أ �ال �ق�ت �ق-ا ب �ر� م�ن� م�ط�ل �خ�ص�يصL غ�ي �د�اء� ت �ت �اب �الL ب �ه�. ق�ت م�ن”Lafadz dalam ayat ini (yaitu bunuhlah orang-orang musyrik) walaupun menurut

urf terkhusus untuk orang-orang kafir penyembah berhala, akan tetapi ayat ini umum mencakup semua orang yang kafir kepada Alloh. Meskipun menurut kuatnya lafadz, cakupan ayat ini kembali (mengenai) kepada orang-orang musyrik Arab yang yang mempunyai ikatan perjanjian serta orang-orang yang semacam mereka. Dan masih tersisa pembahasan tentang orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab dan yang lainnya, maka mereka diperangi karena adanya sebab disyariatkannya pembunuhan pada mereka

Page 79: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

yaitu kesyirikan mereka, namun ada penjelasan secara nash terhadap mereka dalam surat ini.

Para murid imam Abu Hanifah telah tersesat dalam masalah ini. Mereka berpendapat sebab pembunuhan yang memperbolehkan peperangan adalah tindakan memerangi. Mereka berdalil dengan firman Allah (dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian…", QS. Al-Baqarah ;190).

Padahal, ayat ini dibatalkan oleh ayat sesudahnya (Dan bunuhlah mereka di manapun kalian menemui mereka. Usirlah mereka dari mana mereka mengusir kalian, karena fitnah (kekafiran) lebih besar dosanya dari pembunuhan).

Pertama kali Allah memerintahkan untuk melawan orang-orang yang memerangi. Lalu Allah menerangkan bahwa sebab membunuh dan memeranginya adalah kekafirannya, hal yang mendorong untuk memerangi (umat Islam). Allah lalu memerintahkan untuk memerangi mereka secara mutlak, tanpa pengkhususan jika mereka memulai serangan lebih dahulu."47

(2). Firman Allah Ta'ala :

�وا �ل ذ�ين� ق�ات �ون� ال �ؤ�م�ن �ي �الله� ال � ب � و�ال �و�م �ي ال �PPر� ب �PPخ� �أل ون� ا �PPم Cح�ر� �ي م� و�ال اح�ر �PPم �ه� الله� ول س� �ون� و�ر� �د�ين �ي �ح�قC د�ين� و�ال ذ�ين� م�ن� ال �وا ال �وت �اب� أ �ت �ك وا ح�تى ال �PPع�ط� ي

�ة� ي �ج�ز� �دL ع�ن ال ون� و�ه�م� ي ص�اغ�ر�“ Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada

hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS. At-Taubah: 29).

(3). Firman Allah Ta'ala :

�وا �ل �ن� و�ق�ات �ي ر�ك �م�ش� �آفة- ال �م�ا ك �م� ك �ك �و�ن �ل �ق�ات �آفة- ي و�ا ك �PPم� �ن و�اع�ل ع� اللPPه� أ �PPم �ن� ق�ي �م�ت ال

" Dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa." (QS.At Taubah :36).

(4). Firman Allah Ta'ala :

�وه�م� �ل � ح�تى و�ق�ات �ون� ال �ك �ة8 ت �ن �ون� ف�ت �ك ه� الدCين� و�ي �لل“Dan perangilah mereka sampai tidak ada fitnah dan agama itu hanyalah untuk

Alloh.” (QS. Al-Baqoroh:193)(5). Firman Allah Ta'ala :

�وه�م� �ل �ون� ح�تى و�ق�ات �ك �ت �ة8 ال �ن �ون� ف�ت �ك �ه� الدCين� و�ي �ل لله� ك “ Dan peranglah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-

mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” [QS. Al Anfal :39].

47 . Ibnu Al ‘Arabi, Ahkamul Qur’an 2/901, Daarul Ma’rifah.

Page 80: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Mayoritas ulama tafsir menafsirkan “fitnah” dalam ayat-ayat di atas dengan kemusyrikan dan kekafiran. Maka, makna ayat-ayat di atas adalah "perangilah mereka sampai tidak ada kekafiran dan kesyirikan."48

Imam Ibnul ‘Arobi ketika menafsirkan ayat ini berkata:

�ة� �ل أ �م�س� �ل �ة� ا �ث ال �ن الث �ب� : أ ب �ل� س� �ق�ت �ف�ر� ه�و� ال �ك �ه�ذ�ه� ال ة� ب �PPآلي� ه� ا PPن� ال�ى �أل �PPع� ت� )ح�تى ق�ال� �ون� ال �ك �ة8( ف�ج�ع�ل� ت �ن �ة� ف�ت �غ�اي �ف�ر� ع�د�م� ال �ك ا ال �PPص� ان� ن �PPب� ا و�أ �PPف�يه �ن أ

�ب� ب �ل� س� �ق�ت �يح� ال �م�ب �ال� ال �ق�ت �ل �ا ل �ف�ر�كل” Masalah ketiga. Sebab disyari’atkannya pembunuhan (peperangan) adalah

kekafiran, sebagaimana disebutkan dalam ayat ini, karena Alloh berfirman “sampai tidak ada fitnah.” Dengan demikian Alloh menjadikan tujuan perang adalah hilangnya kekafiran secara nash. Alloh menerangkan dalam ayat ini bahwasanya sebab pembunuhan yang menjadikan diperbolehkannya berperang adalah kekafiran.”49

Imam Al-Qurthubi ketika menafsirkan QS. Al Baqarah :193 berkata :

م�ر8� � أ �ق�ت �ال �لC ل�اب �ك ر�كL ل �لC ف�ي م�ش� � ... و�ه�و� م�و�ض�عL ك �الL �ر8مأ �ق�ت قL ب �PPم�ط�ل

� ط� ال ر� �ش� �ن� ب � أ �د�أ �ب ، ي �فار� �ك �يل� ال �ك� د�ل �ع�PP �هق�و�ل�P ذ�ل ون�ل�ى:ات �PPك� ه� الPدCين� و�ي PPلل�، ت�): �ال�قو� �م�ر� �ن� أ �ل� أ �ق�ات اس� أ ول%وا ح�تى الن ' ي'ق% -ل'ه' ال 3 إ -ال د� ( الل//ه% إ �PPلفت

�ة� �آلي �ح�د�يث� ا �ن ع�ل�ى و�ال ت'ال- 'ب'ب'س أ و' ال#ق- ر% ه//% ال#ك%ف//#PPن� : �ه�أل ال� �PPقى ح�ت�ون� �ك �ت �ة8 ال �ن , ف�ج�ع�ل�ك يأ ف�ت �ة� �ف�ر8 �غ�اي �ف�ر� ع�د�م� ال �ك ظ�اه�ر8 و�ه�ذ�ا ال

” Ayat ini adalah perintah untuk memerangi orang-orang kafir dan semua orang musyrik di setiap tempat...ini adalah perintah perang secara mutlak, meskipun orang-

orang kafir tidak memulai menyerang, dalilnya adalah firman Alloh ( �ون� �ك الدCين� و�ي ه� dan sabda Rosullloh shallallahu ‘alaihi wa [dan agama itu hanyalah untuk Alloh…] (�للsallam," Saya diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan La Ilaha Illallah.”

Ayat dan hadits ini menunjukkan bahwasanya sebab peperangan itu adalah

kekafiran, karena Alloh berfirman: � ح�تى �ون� ال �ك �ة8 ت �ن ف�ت “Sampai tidak ada fitnah.” Maksudnya adalah sampai tidak ada kekafiran. Demikianlah, Alloh menjadikan tujuan disyari’atkannya perang adalah sampai tidak ada kekafiran. Dan hal ini sangat jelas”50

Menyebutkan beberapa sebab jihad, Imam Al-Qarafi menulis :

�ب� ب �لس ول� ا� �أل �ر8 و�ه�و� ا �ب ص�ل� ف�ي م�ع�ت

� � �هو�ج�وب�PP أ ه�تو�ي �PPج�ن� ون� أ �PPك� ة� ي �PPال �ز� إ�ر� �ك ه� م�ن �ن �ف�ر�, ف�إ �ك �ع�ظ�م� ال . و�م�ن� أ ات� �ر� �ك �لم�ن �م� ا - ع�ل �را �ك ه� ى�ل�ع و�ق�د�ر� م�ن �PPت� ال �ز� إ

48 - Tafsir Ath-Thobari 2/239-240. Ibnul ‘Arobi, Tafsir Ahkamul Qur’an 1/109, Tafsir Ibnu Katsir 1/199, Tafsir Asy Syaukani 1/239, Tafsir Al Qurthubi 2/353-354. As Suyuthi Ad Durul Mantsur Fil Tafsir Al Ma’tsur 1/495, Tafsir Ruhul Ma’ani 2/76, Abdurahman Nashir as Sa’di, Taisiru Karimi Rahman fi Tafsiri Kalamil Mannan hal. 96, Dar ihya’ Turats Al ‘Arabi, cet 1 :1420 /1999.49 - Ahkamul Qur’an I/109.

50 - Tafsir Al-Qurthubi 2/353

Page 81: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�يه� و�ج�ب� �ه� ع�ل �ت ال �ز� �د�ل� إ �ه� ه�ذ�ا ع�ل�ى و�ي �ع�ال�ى: ق�ول �وه�م� ت �ل � ح�تى و�ق�ات �ون� ال �ك ت�ة8 �ن �ون� ف�ت �ك ه� الدCين� و�ي �ل �لل �ة�فو�ا �ن �ف�ر� ه�ي� �ت �ك ال

” Sebab pertama yang menjadi sebab pokok diwajibkannya jihad adalah menghilangkan kemungkaran berupa kekafiran. Sesungguhnya kekafiran adalah kemungkaran yang paling besar. Barangsiapa melihat kemungkaran dan ia mampu untuk menyingkirkannya, maka wajib baginya untuk menyingkirkan kemungkaran tersebut. Hal

ini disebutkan dalam firman Alloh وه�م�� �ل � ح�تى و�ق�ات �ون� ال �ك �ة8 ت �ن �ون� ف�ت �ك الدCين� و�ي ه� Dan perangilah mereka sampai tidak ada fitnah dan agama itu hanyalah untuk“ �للAlloh.” (QS. Al-Baqoroh:193), sedangkan yang dimaksud fitnah adalah kekafiran.”51

Kemudian belau melanjutkan :

و�اه�ر� �PPوص� ظ �PPص� ي الن �PPض� �ق�ت �يب� ت ت ر� �PPال� ت �PPلق�ت� ر�ا �ل�ىع ا �PPف� �ك ك� ل ر� CPPو�الش �ه� �ق�ول �ع�ال�ى: ك ار� ج�اه�د� ت PPف� �ك اف�ق�ين� ال �PPم�ن� ظ� و�ال �PPه�م� و�اغ�ل� �ي �وا و� ع�ل �ل ات �PPو�ق

�ن� �ي ر�ك �م�ش� ة- ال PPآف� �وا): �ه�لPPو�ق�و� ك �ل ات �PPر� م�ن� ق �PPف� ه� ك PPالل� �يب�تPPو� ، ( ب ت � �ر� �م �لح�ك ا�و�ص�ف� ع�ل�ى �د�ل� ال ة��ع�ل ع�ل�ى ي ك� �ي �PPلو�ا ذ�ل�PPك� �ف�ص� ذ�ل �PPل � �م �ح�ك � ال د�م �PPة� و�ع PPيC ل ع��ر�ه� .غ�ي

” Nash-nash Al-Qur’an secara dhohir menyebutkan bahwa sebab (disyariatkannya) perang adalah adanya kekafiran dan kesyirikan, sebagaimana firman Alloh [Berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafiq serta bersikap keraslah terhadap mereka. –QS.At Taubah:73-], [“Dan perangilah orang-orang kafir secara keseluruhan. –QS. At-Taubah:36].

Juga sabda Rosulullah; [Perangilah siapa saja yang kafir kepada Alloh]. Penetapan adanya hukum (yaitu jihad) dengan adanya sifat ini (yaitu kekafiran) menunjukkan bahwa yang menjadi ‘ilah hukum (hukum jihad) adalah sifat ini (kekafiran), bukan hal lain.”52

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menerangkan QS. Al-Anfal : 39 dengan mengatakan :

�ون�ك�ي ىت�ح �ال�ت�ق�ال �ب�ج�و �الله �ر�ي�غ�ل �ه�ض�ع�ب�و �لله� �ينCالد �ض�ع�ب �ان�ك ا�ذ�إ�ف. �لله� �ه�ل�ك �ينCالد

" Jika sebagian (ajaran) dien untuk Allah dan sebagian lainnya untuk selain Allah, wajib dilaksanakan perang (jihad) sehingga seluruh (ajaran) dien untuk Allah."53

(6) Hadits shahih dari Buraidah bin Husaib :

وا � اغ�ز� م �اس� ه� ب �يل� ف�ي الل ب ه� س� �وا الل �ل �ف�ر� م�ن� ق�ات ه� ك �الل وا ب و�ال� اغ�ز��وا �غ�ل وا و�ال� ت �غ�د�ر� �وا و�ال� ت �ل �م�ث �وا و�ال� ت �ل �ق�ت �يد-ا ت و�ل

“ Berperanglah di jalan Allah, dengan nama Allah, perangilah orang yang kafir (tidak beriman kepada Allah), berperanglah dan janganlah kalian mengambil harta

51 - Syihabudin Al Qarafi, Adz-Dzakhiroh 3/387, Tahqiq Muhammad Bu Khuzah, Beirut, Daarul Maghrib Al Islami, cet 1 ; 1994.52 - Syihabudin Al Qarafi, Adz-Dzakhiroh 3/387.53 . Majmu' Fatawa 28/511.

Page 82: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

rampasan perang sebelum dibagikan, jangan mengkhianati perjanjian, jangan mencincang, jangan membunuh anak-anak !.”54

(7). Hadits shahih dari Ibnu Umar :

�ن� ع�ن� �ن ع�م�ر� اب ول� أ س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل ت� ق�ال� و�س� �م�ر� �ن� أ أ�ل� �ق�ات اس� أ ه�د�وا ح�تى الن �ش� �ن� ي �ه� ال� أ �ل �ال إ ه� إ �ن الل ول� م�ح�مد-ا و�أ س� ه� ر� الل

�ق�يم�وا ة� و�ي �وا الصال� �ؤ�ت �اة� و�ي ك �ذ�ا الز �وا ف�إ �ك� ف�ع�ل د�م�اء�ه�م� م�نCي ع�ص�م�وا ذ�ل�ه�م� م�و�ال

� �ال و�أ �ح�قC إ � ب م ال� �س� �ه�م� اإل� اب ه� ع�ل�ى و�ح�س� الل“ Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka menyaksikan tiada

Ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Bila mereka telah melakukan hal itu, maka mereka telah menjaga darah dan harta mereka, sementara perhitungan amal mereka di sisi Allah.”55

Hadits yang semakna diriwayatkan juga oleh sahabat Anas bin Malik56, Abu Hurairah57, Mu'adz bin Jabal58, dan Thariq bin Usyaim Al-Asyja'i.59

(8). Hadits shahih dari Miqdad bin Al-Aswad :

�م�ق�د� ن�ع� ه� ��دوس��PPأل�ا �ن�ب اد�ال PPن� ا أ �PPول��ر�ل �لق �PPه� سPPى اللل �PPه ص PPه� الل �PPي� ع�لم� ل �رو�س� �ت� : أ ي

� �ن� �أ �ت� إ �ق�ي ج�ال- ل �فار� م�ن� ر� �ك ا ال �PPن� �ل �ت ب� ف�اق�ت ر� �PPد�ى ف�ض �PPح� د�ي إ �PPي ��ب ي � ف�ق�ط��ع�ه�ا �فالس � �م�ث � اذ�ل ةL �يم�ن ج�ر� �ش� ال� ب �Pف�ق � �: أ ل �Pم�ت�س Pل� �ل�أ! ه�ل ا ه��ت�Pق�ت �Pي

ول� س� �ع�د� الله� ر� �ن� ب �ه�ا أ �ه� الله ص�لى لله�ا ل���وس�ر �ال��قف� ؟ ق�ال �ي م� ع�ل ل �PPو�س :� ال� �ق�ت �ت �ن� ف! ه�ل �ق� �إ �ل �ت ه�نإف� ه�ت� � �ز�م�ب �ن �ل �ل� ك�ت �ن� ق�ب �ق�ت أ �ه�ت � ك���ن�PPإ� و,�ل �ز�لب ه��م�ن �PPل� ت �PPن� ق�ب� أ

�ق�و�ل� �ه� ي �م�ت �ل ك �ال . اق� ىت ل�Dari Al-Miqdad bin Al-Aswad ra. ia berkata,” Wahai Rosululloh. Apa pendapat

anda kalau saya bertemu dengan orang kafir, lalu kami berperang dan ia memotong salah satu tanganku dengan pedangnya, lalu ia berlindung dengan sebuah pohon dan berkata,” Saya masuk Islam.” Apakah saya boleh membunuhnya setelah ia mengucapkan kata-kata tersebut ?”

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam menjawab,” Jangan kau bunuh dia !. Jika kamu bunuh dia, maka sesungguhnya status dia adalah seperti status kamu sebelum kamu membunuhnya. Dan status kamu adalah seperti status dia sebelum dia mengucapkan kalimat yang diucapkannya.”60

Dalam penjelasan hadits ini, Al-Hafizh Ibnu Hajar menulis :

54 - HR. Muslim no 1731, Abu Daud 2612, Tirmidzi 1617, Ibnu Majah 2858.55 - HR. Bukhari : Kitabul Iman no. 25, Muslim kitabul Iman no. 22, Tirmidzi 2606, Abu Daud 1656, Ahmad 1/19.56 . HR. Bukhari : Kitabu Shalat no. 392.57 . HR. Bukhari : Kitabu Zakat no. 1399, Muslim : Kitabul Iman no. 21.58 . HR. Ahmad no. 21106, hadits hasan li-ghairihi, dan Ibnu Majah ; Al-Muqadimah no. 72 secara ringkas, dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah no. 60.59 . HR. Muslim : Kitabul Iman no. 23.60 . HR. Bukhari Kitabu Diyat no. 6865 dan Muslim Kitabul Iman no. 95.

Page 83: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

��ن�أ �اه�ن�ع�م : ي�ابط�لخ�ا �ال�ق " �ول�ق�ي �ن�أ �ل�ب�ق �ه�ت�ل�ز�ن�م�ب �ت�ن�أ�و : " �ه�ول�ق �ان�ص�م �ار�ص �م�ل�س�أ ا�ذ�إ�ف ، �م�ل�س�ي �ن�أ �ل�ب�ق �ينCالد �م�ك�ح�ب Cمالد �اح�ب�م �ر�اف�لك�ا

-�ب�م �ه�م�Pد �ار�صP �ك�ل�Pذ �د�ع�PPب �م�ل�س�لم�ا �ه�ل�ت�ق �ن�إ�ف ، �م�ل�س�لم�ا�ك Cمالد Cق�ح�PPب احPا�ينCالد Cق�ح�ب �ر�ف�كا�ال�ك �اص�ص�لق�ا

" Sabda beliau (Dan status kamu adalah seperti status dia sebelum dia mengucapkan kalimat yang diucapkannya). Imam Al-Khathabi berkata," Maknanya, seorang kafir itu halal darahnya berdasar hukum dien sebelum ia masuk Islam. Jika ia masuk Islam, darahnya terlindungi seperti seorang muslim lainnya. Jika seorang muslim membunuhnya setelah ia masuk Islam, maka si darah muslim yang membunuh menjadi halal berdasar hukum qisash, sebagaimana seorang kafir halal darahnya berdasar dien."

(9). Hadits shahih dari Usamah bin Zaid :

�دز ��نب ام�ة��س�أ ن�ع� �ع ل�اق� �Lي �ا:ب �ن و�ل� �ث س� لى الله� ر� �PPه ص PPه� الل �PPي� م� ع�ل ل �PPو�س �ل�ى ق�ة� ا �ح�ر� �ة� م�ن� ال �ن ه�ي ن ج� ح� �ق�و�م�ا �اف�ص�ب �اه�م� ل م�ن �ح�ق ف�ه�ز� � �ت�و�ل �ا ج�ل8 ان نم� و�ر�

� �أال ج�ال- ر��اص�ن �ه�م� ر� �ما م�ن �اه� ف�ل �ن ي �ها �ال ل�ق�ا غ�ش� � ��ل �ل � �ف���كف. لله�ا ا�إ �ص�PP ه�ع�ن �ن رااأل���ع�ط�و م ه��تن �ر� �م ح�ت�ى �ح�يب �ه�. ف�ل �ت �ل � ا�ن�د�م�ق اق�ت �ل ب�ي ��ل�كذ غ�ب ه� الله ص�لى الن �PPي� ع�ل

م� ل ام�ة� �ا: ي ي�ل ف�ق�ال� و�س� �س� � أ �ل �ق�ت �ه�أ �ع�د� ت �ه� ا�ل �ل�اق ا�م ب �ل �ل إ ا�يPP: �ت�ق�ل ؟ ه�للا اإ�ن �لهال �س�ول�ر �ان �امإ �ع�وCذ-ا. ق�ال� �ك �: م�ت �ل �ق�ت �ه�أ �ل �ال�ق ام� �ع�د�ب ت � ا ه�إ �PPل �ال ؟ ه�للPPا إ

ال �اف�م ��ي �ز� ى�ح ا�ه�رCرك �ت� ت ي �م�ن Cي ت �ن �م� أ � ل �ن�أ �م��سأ ك �ل ت��ل �ك� �ق�ب � ذ�ل �. ال �و�م يUsamah bin Zaid radiyallahu 'anhuma berkata,” Rosululloh shalallahu ‘alaihi

wasallam mengutus kami ke Huroqoh dari Juhainah. Kami menyergap mereka di waktu pagi dan mengalahkan mereka. Lalu saya bersama orang anshor mengejar seseorang dari mereka. Setelah kami menguasainya, ia mengucapkan laa ilaaha illalloh. Orang anshor tersebut tidak menahan dirinya (tidak membunuhnya), maka kutusuk ia dengan tombakku sampai mati.

Ketika kami sampai di Madinah dan berita itu sampai kepada Rosululloh shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda kepadaku:“Wahai Usamah, apakah kau bunuh padahal dia telah mengucapkan laa ilaaha illalloh?” Aku jawab,” Wahai Rosululloh, ia mengatakannya hanya untuk melindungi dirinya.” Beliau bersabda lagi,” Wahai Usamah, apakah kau bunuh padahal dia telah mengucapkan laa ilaaha illalloh?” Rosululloh shalallahu ‘alaihi wasallam terus mengulang-ulangnya sehingga saya berangan-angan seandainya saya tidak masuk Islam sebelum hari itu.61

Dalam riwayat Muslim :

� �ل �ال �الق�أ � �ه�ا �ه��قو هللا الإ �ت �ل �ت� ؟ �ت �ا ق�ل ول� :ب س� ا اللPPه� ر� �PPم �ن �ه�PP إ افPP-�و�خ اق�ال. ق�ال�الس �ن�م ح� ��ف�ال� Cال� ق�ق�ت� : أ �ه� ع�ن� ش� �ب �م� ح�تى ق�ل �ع�ل � ت �ق�ال اه�أ

� � م�أ ا.ل“ Apakah ia sudah mengucapkan laa ilaaha illalloh lalu tetap kamu bunuh ?”

Usamah menjawab,”Ya Rasulullah, ia mengucapkannya karena takut kepada senjata.” Rasulullah bersabda,” Apakah sudah kau belah dadanya sehingga kamu mengetahui ia mengatakanmnya atau tidak ?.”62

61 . HR. Bukhari kitabul Maghazi no. 4269, Muslim kitabul Iman no. 96.62 . HR. Muslim Kitabul Iman no. 96.

Page 84: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Imam Al-Khathabi menerangkan hadits ini dengan mengatakan :

�ل �م�ل �هن�أ �يه�ف�و ى�ن�ع�م�ال �ون�ك�PPي �ن�أ �ه�ب�ش�ي�و ، �ةيCالد �يه�ل�ع �ه�ار�ك�ن�إ �ع�م �ه�م�ز�ي �ة�م�ل�ك�ب �مل�ك�ت ا�من�إ �هن�أ �ة�ام�س�أ �د�ن�ع �ان�ك�و ،�ة�اح�ب�إل�ا �ارف�ك�ال �اء�م�د �ل�ص�أ ن�أ �يه�ف

-�ي�ع�ت�س�م �يد�ح�والت -Cد�ص�م �ال ذا �م�ل�ف CمالPPد �اح�ب�PPم 8ر�اف�كPP �هن�PPأ ى�ل�ع �ه�ل�PPت�ق�ف ،�ه�بPP قا-�م�أ�مPP �ل�ص�PPأل�ا ي�ف �ان�كPP �ذ�إ ،�ةيCالد �ه�م�ز�ل�ت �د�ه�PPت�ج�م�ال �ن�ع� أ�ط�PPخ�ال�و �ه�ال�PPت�ق�ب ورا8وع�ض�و�م

" Dalam hadits ini disebutkan, sekalipun Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam mengingkari tindakan Usamah, namun beliau tidak mewajibkan Usamah membayar diyat. Maknanya, asal darah orang-orang kafir adalah halal. Karena Usamah mengira orang kafir tersebut mengucapkan kalimat tauhid sekadar untuk menyelamatkan diri, bukan karena mengimani, Usamah tetap membunuhnya dengan menganggapnya sebagai orang kafir yang halal darahnya. Dengan anggapan ini, diyat tidak wajib dibayarkan oleh Usamah, karena hukum asalnya diperintahkan memerangi orang kafir tersebut, sedangkan kesalahan seorang yang berijtihad adalah ditiadakan (dosanya)."63

(10). Hadits Abu Juhaifah :

�ي ع�ن� ب� �ف�ة� أ ي ض�ي ج�ح� �ه الله ر� �ت� ق�ال� ع�ن �يe ق�ل �ع�ل ض�ي ل �ه الله ر� ه�ل� ع�ن

�م� �د�ك ن ء8 ع� ي� �و�ح�ي� م�ن� ش� �ال ال اب� ف�ي م�ا إ �PPت� ه� ك PPال� ؟ الل �PPذ�ي ق PPو�ال . ق� ال� �PPف�ل ة� ب �ح� � ال أ �ر� م�ة� و�ب س� �م�ه� م�ا الن �ع�ل �ال أ �ع�ط�يه� ف�ه�م-ا إ ه� ي ج�ال- الل آن� ف�ي ر� ر� �PPق� ا ال �PPو�م

�ت� ه�ذ�ه� ف�ي �ع�ق�ل� ق�ال� ؟ الصح�يف�ة� ف�ي و�م�ا الصح�يف�ة�. ق�ل �اك� ال ير� و�ف�ك �س� األ��ن� �ل� ال� و�أ �ق�ت �م8 ي ل �اف�رL م�س� �ك ب

Abu Juhaifah radiyallahu 'anhu berkata," Saya bertanya kepada Ali bin Abi Thalib : Apakah engkau mempunyai catatan wahyu selain yang ada dalam kitabullah ?" Ali menjawab," Tidak. Demi Allah yang telah membelah biji dan menumbuhkan tunas. Saya tidak mengetahui catatan wahyu tersebut selain pemahaman Al-Qur'an yang dikaruniakan oleh Allah kepada seseorang, dan apa yang tertulis dalam lembaran-lembaran ini."

Aku bertanya," Apa yang tertulis dalam lembaran-lembaran itu ?" Ali menjawab," Hukuman denda (diyat atas pembunuhan atau melukai), membebaskan tawanan dan seorang muslim yang membunuh seorang kafir tidak bisa dikenai hukuman mati."64

Imam Ibnu Rajab Al-Hambali berkata :" Dikecualikan dari keumuman firman Allah (nyawa dibalas dengan nyawa, Qs.

Al-Maidah :45) beberapa bentuk pembunuhan. Di antaranya :…seorang muslim membunuh seorang kafir. Jika ia seorang kafir harbi, si muslim tidak bisa dihukum bunuh, hal ini tidak ada perbedaan pendapat lagi, karena membunuh seorang kafir harbi adalah boleh tanpa ada keraguan.

Jika ia seorang kafir dzimmi atau mu'ahid, mayoritas ulama berpendapat si muslim juga tidak bisa dihukum bunuh. Dalam ash-shahih, sahabat Ali meriwayatkan dari Nabi

63. Ma'alimu Sunan Syarhu Sunan Abi Daud 3/102-103.64 . HR. Bukhari : Kitabul Jihad was Sair , juga Kitabul Ilmi dan Kitabul Diyat dengan sedikit perbedaan lafal. Tirmidzi : Kitabul Diyat, An-Nasai; Kitabul Qassamah, Ahmad dan Ad-Darimi : Kitabul Diyat.

Page 85: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Shallallahu 'alaihi wa salam, beliau bersabda " Seorang muslim tidak bisa dihukum bunuh karena membunuh seorang kafir."65

Kesimpulan :a- Ayat-ayat dan hadits-hadits ini dengan jelas menerangkan, bahwa sebab

disyariatkannya jihad adalah adanya kekafiran dan kesyirikan. b- Hukum asal harta dan nyawa seorang kafir adalah halal. Artinya, orang-orang

kafir boleh diperangi sekalipun mereka tidak memerangi umat Islam. c- Jika seorang kafir telah masuk Islam, harta dan nyawanya dilindungi,

sebagaimana kaum muslimin lainnya.

Jihad Melawan Orang-Orang Kafiryang Tidak Memerangi

Dalam penjelasan sebelumnya telah disebutkan : Perintah memerangi seluruh orang kafir dan musyrik, baik mereka memerangi

umat Islam maupun tidak, adalah hukum final dari fase pensyariatan jihad fi sabilillah. Hukum ini menghapus seluruh fase-fase pensyariatan jihad sebelumnya.

Sebab disyariatkan jihad fi sabilillah adalah adanya kekafiran dan kemusyrikan. Selama di muka bumi masih ada kekafiran dan kemusyrikan, jihad fi sabilillah diwajibkan.

Asal hubungan kaum muslimin dengan umat lainnya adalah peperangan, bukan perdamaian. Umat Islam disyariatkan untuk berjihad melawan orang-orang kafir, sekalipun mereka tidak memerangi umat Islam. Salah satu tujuannya adalah mendakwahi orang-orang kafir agar masuk Islam atau tunduk kepada hukum Islam. Jihad fi sabilillah yang bersifat ofensif ini, terkenal dengan istilah Jihad Thalabi.

1. Pengertian Jihadu Thalab

Yaitu kaum muslimin mendakwahi orang-orang kafir di negara mereka dan memerangi mereka kalau mereka menolak masuk Islam dan menolak membayar jizyah.66 Dengan kata lain, kaum muslimin menyerang orang-orang kafir di negeri mereka, sekalipun mereka tidak menyerang negeri kaum muslimin.

Di antara dalil syar’i yang memerintahkan jihad jenis ini, adalah :

65 . Jami'ul 'Ulum wal-Hikam hal. 164, Iskandariah, Darul 'Aqidah, 2002 M.66 . Dr. Ali bin Nafi’ Al-‘Ulyani, Ahammiyatul Jihad Fi Nasyri Dakwah Islamiyah, hal. 124, Daaru

Thayibah, Riyadh, cet 2 ;1416 H/1995 M. Ibnu Taimiyyah, Al-Ikhtiyarat Al-Fiqhiyah, tahqiq : Muhammad Hamid Al-Faqi, hal 309, Daarul Ma’rifah.

Page 86: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ذ�ا �خ� ف�إ ل �س� ه�ر� ان �ش� �أل م� ا �ح�ر� �وا ال �ل �ن� ف�اق�ت �ي ر�ك �م�ش� �ث� ال ي �م�و�ه�م� ح� و�ج�د�تو�ه�م� و�خ�ذ�و�ه�م� �ه�م� و�اق�ع�د�و�ا و�اح�ص�ر� �ل ل ص�دL ك �ن� م�ر� �و�ا ف�إ �اب �ق�ام�وا ت �ة� و�أ الصال

�و�ا �اة� و�ء�ات ك �و�ا الز ل �ه�م� ف�خ� �ل �ي ب �ن س� �م8 غ�ف�و�ر8 الله� إ ي ح� ر� “Apabila sudah habis bulan-bulan haram, maka bunuhlah orang-orang musyrik itu

di mana saja kalian jumpai mereka, tangkaplah mereka, kepunglah mereka, dan intailah di tempat pengintaian…” (QS. At-Taubah: 5)

�وا �ل �ن� و�ق�ات �ي ر�ك �م�ش� �آفة- ال �م�ا ك �م� ك �ك �و�ن �ل �ق�ات �آفة- ي �م�و�ا ك �ن و�اع�ل م�ع� الله� أ�ن� ق�ي �م�ت ال

“ Dan perangilah orang-orang kafir secara keseluruhan sebagaimana mereka memerangi kalian secara keseluruhan.” (QS. At-Taubah:36).

�وه�م� �ل � ح�تى و�ق�ات �ون� ال �ك �ة8 ت �ن �ون� ف�ت �ك ه� الدCين� و�ي �ن� �لل �ه�و�ا ف�إ �ت � ان ف�ال ع�د�و�ان� �ال �م�ين� ع�ل�ى إ الظال

“ Dan perangilah mereka sampai tidak ada fitnah dan agama itu hanyalah untuk Alloh.” (QS. Al-Baqoroh:193).

�د�ة� ع�ن� ي �ر� �ن� ب يب� ب �ح�س� �م�ي ال ل �س� �أل �ان� ا : ك ول� ق�ال� س� ه� ر� الله ص�لى الل�ه� �ي م� ع�ل ل �ذ�ا و�س� مر� إ

� ا أ �م�ير- �شL ع�ل�ى أ و� ج�ي� ةL أ ر�ي و�ص�اه� س�

� �ه� ف�ي أ خ�اصت�ق�و�ى �ت ه� ب �م�ين� م�ن� م�ع�ه� و�م�ن� الل ل �م�س� �م ال ا, ث �ر- ي وا ق�ال� خ� � )اغ�ز� م �اس� ه� ب الل

ه� ف�ي , الل �يل� ب �وا س� �ل �ف�ر� م�ن� ق�ات وا ك ه�, اغ�ز� �الل �وا و�ال� ب �غ�ل وا و�ال� ت �غ�د�ر� و�ال� ت�وا �ل �م�ث �وا و�ال� ت �ل �ق�ت �ذ�ا ت �يد-ا, و�إ �ق�يت� و�ل �ين� م�ن� ع�د�وك� ل ر�ك �م�ش� �ل�ى ف�اد�ع�ه�م� ال إ

ث� �ال� و� خ�ص�الL ث� �ه�ن أ ت ي

� , ف�أ Lل �وك� م�ا خ�ال� اب �ج� �ل� أ �ه�م� ف�اق�ب �ف م�ن . و�ك �ه�م� ع�ن�م �ل�ى اد�ع�ه�م� ث م,� إ ال� �س� �ن� اإل� �وك� ف�إ اب �ج� �ل� أ �ه�م� ف�اق�ب �ف م�ن �ه�م� و�ك �م ع�ن ث�ل�ى اد�ع�ه�م� ح�و�ل� إ �ل�ى د�ار�ه�م� م�ن� الت �م�ه�اج�ر�ين� د�ار� إ ه�م� ال �ر� ب خ�

� ه�م� و�أ ن� �ن� أ إ

�وا �ك� ف�ع�ل �ه�م� ذ�ل �م�ه�اج�ر�ين� م�ا ف�ل �ل �ه�م� ل �ي �ن� ع�ل�ى م�ا و�ع�ل . ف�إ �م�ه�اج�ر�ين� �و�ا ال ب� أ

�ن� �وا أ �ح�ول �ت �ه�ا ي ه�م� م�ن �ر� ب خ�� ه�م� ف�أ ن

� �ون� أ �ون �ك اب� ي �ع�ر� �أ �م�ين� ك ل �م�س� �ج�ر�ي ال ي�ه�م� �ي �م� ع�ل ه� ح�ك ذ�ي الل �ج�ر�ي ال �ين� ع�ل�ى ي �م�ؤ�م�ن �ون� و�ال� ال �ك �ه�م� ي �يم�ة� ف�ي ل �غ�ن ال

�ف�ي�ء� ء8 و�ال ي� �ال ش� �ن� إ �ج�اه�د�وا أ . م�ع� ي �م�ين� ل �م�س� ال�ن� �و�ا ه�م� ف�إ ب

� �ه�م� أ ل �ة� ف�س� ي �ج�ز� �ن� ال �وك� ه�م� ف�إ اب �ج� �ل� أ �ه�م� ف�اق�ب �ف م�ن و�ك�ن� . ف�إ �ه�م� �و�ا ه�م� ع�ن ب

� �ع�ن� أ ت ه� ف�اس� �الل . * ب �ه�م� �ل و�ق�اتDari sahabat Buraidah bin Husaib Al-Aslami radiyallahu 'anhu :“Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam jika mengangkat seorang amir

(komandan) atas suatu pasukan atau sariyah, beliau memberinya wasiat secara khusus supaya bertaqwa kepada Allah Ta’ala, dan memperlakukan pasukannya dengan baik.

Beliau lantas bersabda,” Berperanglah dengan menyebut nama Allah, di jalan Allah, perangilah orang yang kafir kepada Allah ! Berperanglah, janganlah mencuri harta

Page 87: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

rampasan perang sebelum dibagi, jangan membatalkan perjanjian secara sepihak, jangan mencincang mayat musuh, dan jangan membunuh anak-anak ! Jika kamu menemui musuh dari orang-orang musyrik, maka serulah mereka kepada salah satu dari tiga pilihan, pilihan mana saja yang mereka pilih maka terimalah dan tahanlah dirimu dari (menyerang) mereka.

Serulah mereka kepada Islam. Jika mereka memenuhi seruanmu, maka terimalah dan jangan memerangi mereka. Lalu serulah mereka untuk berhijrah dari negeri mereka ke negeri hijrah, dan beritahukanlah kepada mereka bahwa jika mereka melakukannya maka mereka memiliki hak seperti hak orang-orang yang berhijrah (muhajirin) dan mereka mempunyai kewajiban sebagaimana kewajiban kaum muhajirin.

Kalau mereka menolak maka serulah mereka untuk membayar jizyah. Kalau mereka menyetujui maka terimalah dan janganlah menyerang mereka.

Kalau mereka menolak maka memohonlah pertolongan kepada Alllah Ta’ala dan perangilah mereka.”67

�ن� ع�ن� �ن ع�م�ر� اب ول� أ س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل ت�) ق�ال� و�س� �م�ر� �ن� أ أ�ل� �ق�ات اس� أ ه�د�وا ح�تى الن �ش� �ن� ي �ه� ال أ �ل �ال إ ه� إ �ن الل ول� م�ح�مد-ا و�أ س� ه� ر� الل

�ق�يم�وا �وا الصالة� و�ي �ؤ�ت �اة� و�ي ك �ذ�ا الز �وا ف�إ �ك� ف�ع�ل د�م�اء�ه�م� م�نCي ع�ص�م�وا ذ�ل�ه�م� م�و�ال

� �ال و�أ �ح�قC إ � ب الم �س� �ه�م� اإل اب (الله ع�ل�ى و�ح�س�Dari Ibnu Umar radiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa

salam bersabda,” Saya diperintahkan untuk memerangi manusia, sehingga mereka bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mereka menegakkan sholat dan menunaikan zakat. Apabila mereka mengerjakan itu semua, mereka telah menjaga darah dan harta mereka dariku, dan perhitungan (amal) mereka di sisi Allah.”68

2. Kalangan Anti Jihad Thalab

Di tengah kaum muslimin, muncul kaum sekuler, nasionalis dan murid-murid orientalis yang mengingkari jihad thalab. Menurut mereka, jihad yang diajarkan oleh Islam hanyalah jihad difa’ (defensif) ; apabila musuh menyerang kaum muslimin, barulah umat Islam berjihad melawan musuh. Namun bila musuh tidak menyerang umat Islam, kaum muslimin haram menyerang musuh. Bagi mereka, jihad thalab tidak dikenal dalam Islam dan bertentangan dengan hukum internasional.

Pendapat mereka ini adalah bid’ah munkarah yang menyelisihi Al Qur’an, as sunah dan ijma’ para ulama’ salaf. Menurut penelitian Dr. Ali bin Nafi’ Al Ulyani, pendapat ini untuk pertama kalinya muncul dari kalangan murid-murid madrasah ‘aqliyah modern

67 - HR. Muslim Kitabul Jihad was Sair no.4522, At Tirmidzi Kitabud Sair no 1617, Abu Daud Kitabul Jihad no 2612, Ibnu Majah Kitabul Jihad no 2858, Ibnu Jarud Kitabul Jihad no. 1042, An Nasa’i Sunan Al Kubra Kitabul Jihad no. 8586, Ad Darimi Kitabu Sair 2/215, Abdu Razaq dalam Al-Mushanaf 5/218 no. 9428, Musnad Abu Ya’la 3/7 no. 1413, Ath Thabrani dalam Al Mu’jamu Shaghir 1/123, Shahih Ibnu Hiban no. 4719, Sunan Al Baihaqi 9/69, Al Baghawi dalam Syarhu Sunah Kitabul Jihad no. 2668.

68 HR. Bukhari Kitabul Iman no. 25, Muslim Kitabul Iman no. 22.

Page 88: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

(rasionalis modern) dengan tokoh-tokohnya yang terkenal seperti syaikh Muhammad Jamaludien Al Afghani, Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha.69

Banyak para ulama dan penulis kontemporer yang terpegaruh dengan bid’ah munkarah ini dan ikut-ikutan berpendapat jihad dalam Islam hanya sekedar untuk membela diri saja. Di antara para ulama tersebut adalah Dr. Abdul Wahhab Khalaf dalam bukunya As Siyasatu Asy Syar’iyatu, Dr. Mahmud Syaltut dalam bukunya Min Hadyil Qur’an, Dr. Muhammad Abu Zahrah dalam bukunya Al ‘Alaqot Ad Duwaliyah, Dr. Muhmmad Abdullah Darraz dalam bukunya Dirasat Islamiyah fil ‘Alaqat Al Ijtima’iyah wal Duwaliyah, Dr. Wahbah Zuhaili dalam bukunya Al ‘Alaqot Ad Duwaliyah fil Islam, Dr. Muhammad Izzah Daruzah dalam bukunya al Jihaadu Fi Sabililah fil Qur’an wal Hadits, Dr. Hamid Sulthan dalam bukunya Ahkamul Qanun Ad Duwaly fi Syari’ah Islamiyah, Dr. Ali Ali Manshur dalam bukunya Asy Syari’ah Islamiyah wal Qanun Ad Duwaly, Jamal Al Bana dalam bukunya Hurriyatul I’tiqad fil Islam, Abdul Khaliq an Nawawi dalam bukunya Al ‘Alaqat Ad Duwaliyah wan Nudzum Al Qadhaiyah, Dr. Muhammad Ra’fat Utsman dalam bukunya Al Huquq wal Wajibat wal ‘Alaqat Ad Duwaliyah, Ahmad Muhammad Haufi dalam bukunya samahatul Islam, Dr. Sa’id Ramadhan Al Buthi dalam bukunya Al Jihadu Fil Islam Kaifa Nafhamuhu wa Kaifa Numarisuhu, dan banyak para ulama kontemporer lainnya.70

Bid’ah munkarah ini bahkan telah menjadi arus utama pemikiran para ulama kontemporer, sehingga nyaris kebatilan pendapat mereka ini menutupi kebenaran, kalau saja Allah Ta’ala tidak menjaga dien-Nya (dengan terjaganya Al Qur’an dan As Sunah), kemudian usaha keras para ulama sunah untuk menyingkap syubhat mereka.

Di antara para ulama kontemporer yang membongkar kesesatan bid’ah ini adalah Syaikh Sulaiman bin Samhan, Syaikh Sulaiman bin Abdurahman bin Hamdan dalam bukunya Dalalati Nushush wal Ijma ‘ala Daf’il Qital lil Kufri wad Difa, syaikh Abdurahman Ad Dausari dalam bukunya Al Ajwibah Al Mufidah fi Muhimmatil Aqidah, syaikh Abul A’la Al Maududi dalm bukunya tentang Jihad, Syaikh Sayid Quthub dalam bukunya Ma’alimu fi Thariq dan Fi Dzilalil Qur’an, Syaikh Muhammad Quthub dalam bukunya Al Musytasyriqun wal Islam, Dr. Abdul Karim Zaidan dalam bukunya Majmu’ah Buhuts Fiqhiyah, Syaikh Sholih Luhaidan dalam bukunya Al Jihaadu baina Thalab wa Difa’, Syaikh Muhammad Nashir Al Ju’wan dalam bukunya Al Qitaalu Fil Islam, syaikh Abid bin Muhammad as Sufyani dalam bukunya Daarul Islam wa daarul Kufri wa Ashlul ‘Alaqah Bainahuma, Dr. Abdullah bin Ahmad Qadiri dalam bukunya Al Jihaadu Fi Sabilillah Haqiqatuhu wa Ghayatuhu, Dr. Ali biin Nufai’ Al Ulyani, syaikh Dr. Abdullah Azzam dalam buku-buku beliau, syaikh Abdul Qadir bin Abdul Aziz dalam Al-Umdah fi I’dadil Uddah dan Al-Jaami’ fi Thalabil Ilmi Al-Syarif, syaikh Abdul Akhir Hammad Al-Ghunaimi dalam buku bantahannya atas syaikh Sa’id Ramadhan Al-Buthi, syaikh Harist Abdu Salam Al Mishri dalam bukunya Qaalu Faqul ‘Anil Jihad, syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dalam Majmu’ Fatawa Wa Maqalat Mutanawi’ah dan masih banyak lainny

69 - Dr. Ali bin Nafi’ Al Ulyani, Ahammiyatul Jihad Fi Nasyri Da’wah Islamiyah hal. 318, Daaru Thayibah, Riyadh. Cet 2 : 1416 H /1995 M.70 - Lihat Ahammiyatul Jihad hal. 325-326, Al Jihadu wal Qitaalu Fi Siyasah Syari’yah I/821-830, Naqdhu Araail Buthi Fi Kitabihi ‘Anil Jihad karya syaikh Abdul Akhir Hammad Al-Ghunaimi.

Page 89: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

3. Hukum Jihad Melawan Orang Kafir Yang Tidak Memerangi (Jihad Thalab) 71

Imam Ibnu Nuhas Ad-Dimyathi berkata,” Ketahuilah sesungguhnya berjihad melawan orang-orang kafir di negeri mereka adalah fardhu kifayah menurut kesepakatan ulama. Dan diriwayatkan dari Ibnu Musayib dan Ibnu Syubramah bahwasanya hukumnya fardhu ‘ain.72

Penjelasan singkat beliau ini menegaskan, hukum memerangi orang-orang kafir yang tidak memerangi kaum muslimin adalah wajib : wajib kifayah menurut mayoritas ulama, dan wajib kifayah menurut sebagian ulama.

(a). Fardhu ‘Ain Sebagian sahabat seperti Abu Thalhah Al-Anshari, Abu Ayub Al-Anshari, Miqdad

bin Aswad, juga ulama kibar tabi'in seperti Imam Sa’id bin Musayib, sebagian ulama madzhab Syafi’i dan Abdullah bin Hasan berpendapat bahwa jihad thalabi hukumnya fardhu ‘ain. 73

Dasarnya adalah dalil-dalil Al Qur’an dan As sunah yang mewajibkan berjihad dan mengancam orang yang meninggalkannya dengan kehinaan dan adzab yang pedih, seperti:

Dasar Al Qur’an :

�وا �ل �يل� ف�ي و�ق�ات ب ذ�ين� الله� س� �م� ال �ك �ون �ل �ق�ات � ي �د�وا و�ال �ع�ت �ن ت � الله� إ �ح�ب� ال ي�د�ين� �م�ع�ت �وه�م�. ال �ل �ث� و�اق�ت ي �م�وه�م� ح� �ق�ف�ت �خ�ر�ج�وه�م ث �ث� مCن� و�أ ي �م� ح� ج�وك �خ�ر� أ

�ة� �ن �ف�ت د� و�ال �ش� �ل� م�ن� أ �ق�ت � ال �وه�م� و�ال �ل �ق�ات ند� ت د� ع� ج� �م�س� � ال ام �ح�ر� ح�تى ال�م� �وك �ل �ق�ات �ن ف�يه� ي �م� ف�إ �وك �ل �وه�م� ق�ات �ل �ك� ف�اق�ت �ذ�ل اء� ك �اف�ر�ين� ج�ز� �ك �ن�. ال �ه�و�ا ف�إ �ت ان

�ن ح�يم�� غ�ف�ور�� الله� ف�إ �وه�م�. ر �ل � ح�تى و�ق�ات �ون� ال �ك �ة8 ت �ن �ون� ف�ت �ك ه� الدCين� و�ي �لل�ن� �ه�و�ا ف�إ �ت � ان ع�د�و�ان� ف�ال �ال �م�ين� ع�ل�ى إ الظال

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu dan janganlah melampaui batas karena sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang melampaui batas (190).

71 - Salman bin Fahd Audah, Min Wasaili Daf’il Ghurbah, hal. 24-30, Daaru Ibnil Jauzi, Damam, cet 1 ; 1412 / 1992. Sayid Sabiq, Fiqhu Sunah 3/30, Daarul Fikr,Beirut, 1403 H. Al Jihaadu wal Qitaalu Fi Siyasah Syar’iyah 2/857-864. Dr. Musthafa Khin-Dr. Musthafa Al Bugha-Ali Syuraihi, Al Fiqhul Manhaji ‘Ala Madzhabi Imam Syafi’I 3/475-478, Damaskus, Daarul Qalam, 1416 H. Ibrahim bin Muhammad bin salim bin Dhawiyan, Manaru Sabil Fi Syarhi Dalil 2/5, Maktabatul Ma’arif, Riyadh, cet 1 :1417 / 1996. Shalih bin Ibrahim Al Bulaihi, Al Salsabilu Fi MA’rifati dalil 3/3, Maktabatu Nazar Musthafa Baz, Makah, cet 1;1417 / 1996. Abdullah bin Abdurahman bin Sholih Alu basam, Taisirul ‘Allam Syarhu Umdatul Ahkam 2/539, Daaru Salam, Riyadh, cet 1 ; 1414 / 1994. Ibnu Ruysd, Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid 3/407-409, Daarul Kutub Al ‘Ilmiyah, Beirut, cet 1 ; 1416 / 1996. Ibnu Nuhas, Masyariqul Aswaq Ila Mashari’il Usyaq 1/98, Daarul Basyari Islamiyah, Beirut, cet 2 ;1417 / 1997. Ibnu Qudamah, Al Kaafi fi fiqhil Ahmad bin Hambal 4/251, Al Maktabul Islami, Beirut, cet 5 ; 1408 /1988. Ahamiyatul Jihad hal. 124-135. Dll.

72 - Masyari’ul Asywaq Ila Mashari’ul ‘Usyaq I/98.73 . Lihat Fathul Bari Syarhu Shahih Bukhari 6/28, Tafsir Ibnu Katsir 4/97, dan Al-Ishabah fi Tamyizi Shahabah 1/567.

Page 90: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Dan bunuhlah mereka di mana saja kalian berjumpa mereka dan usirlah mere ka dari tempat mereka mengusir kalian dan kesyirikan itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. Dan janganlah kalian memerangi mereka di Masjidil Haram kecuali jika mereka memerangi kalian di tempat itu. Jika mereka memerangimu di tempat itu maka perangilah. Demikianlah balasan bagi orang-orang yang kafir (191).

Jika mereka berhenti dari memusuhi kalian maka Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (192)

Dan perangilah mereka sehingga tidak ada kesyirikan lagi dan agama itu semata-mata milik Allah. Jika mereka berhenti dari memusuhi kalian maka tidak ada permusuhan kecuali atas orang-orang yang dzalim”. [QS. (2) Al Baqarah :190-192].

�ب� �ت �م� ك �ك �ي �ال� ع�ل �ق�ت ه�� و�ه�و� ال �ر� �م� ك ك �ن و�ع�س�ى ل ه�وا أ �ر� �ك -ا ت �ئ ي و�ه�و� ش��ر�� ي �م� خ� ك �ن و�ع�س�ى ل �وا أ ب �ح� -ا ت �ئ ي رx و�ه�و� ش� �م� ش� ك �م� و�الله� ل �ع�ل �م� ي �نت � و�أ ال

�م�ون� �ع�ل ت“ Diwajibkan atas kalian berperang padahal hal itu kalian benci. Boleh jadi kalian

membenci sesuatu padahal hal itu baik bagi kalian dan boleh jadi kalian menyenangi sesuatu padahal hal itu buruk bagi kalian. Allah mengetahui dan kalian tidak mengetahui”. [QS. Al Baqarah :216].

�ذ�ا �خ� ف�إ ل �س� ه�ر� ان �ش� �أل م� ا �ح�ر� �وا ال �ل �ن� ف�اق�ت �ي ر�ك �م�ش� �ث� ال ي �م�و�ه�م� ح� و�ج�د�تو�ه�م� و�خ�ذ�و�ه�م� �ه�م� و�اق�ع�د�و�ا و�اح�ص�ر� �ل ل ص�دL ك �ن� م�ر� �و�ا ف�إ �اب �ق�ام�وا ت �ة� و�أ الصال

�و�ا �اة� و�ء�ات ك �و�ا الز ل �ه�م� ف�خ� �ل �ي ب �ن س� �م8 غ�ف�و�ر8 الله� إ ي ح� ر� “ Apabila telah habis bulan-bulan Haram maka bunuhlah orang-orang musyrik di

manapun kalian menjumpai mereka dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah mereka di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat serta menunaikan zakat maka berilah kebebasan kepada mereka (jaminan keamanan). Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” {QS. At Taubah : 5].

�وا �ل ذ�ين� ق�ات �ون� ال �ؤ�م�ن �ي �الله� ال � ب � و�ال �و�م �ي �ال ر� ب �خ� �أل م�ون� ا Cح�ر� �ي م� و�ال م�اح�ر�ه� الله� ول س� �ون� و�ر� �د�ين �ي �ح�قC د�ين� و�ال ذ�ين� م�ن� ال �وا ال �وت �اب� أ �ت �ك �ع�ط�وا ح�تى ال ي

�ة� ي �ج�ز� �دL ع�ن ال ون� و�ه�م� ي ص�اغ�ر� “ Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir dan tidak

mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar yaitu orang-orang ahli kitab sampai mereka membayar jizyah dalam keadaan tunduk.” [QS. At Taubah : 29].

�وا �ل �ن� و�ق�ات �ي ر�ك �م�ش� �آفة- ال �م�ا ك �م� ك �ك �و�ن �ل �ق�ات �آفة- ي �م�و�ا ك �ن و�اع�ل م�ع� الله� أ�ن� ق�ي �م�ت ال

“ Dan perangilah seluruh orang musyrik sebagaimana mereka memerangi kalian semua dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang -orang yang bertaqwa”. [QS. At Taubah :36].

Page 91: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ه�ا ي� �اأ ذ�ين� ي �وا ال �م� ء�ام�ن �ك �ذ�ا م�ال �م� ق�يل� إ �ك وا ل �ف�ر� �يل� ف�ي ان ب الله� س��م� �ت اق�ل �ل�ى اث ض� إ ر�

� �أل �م ا ض�يت ر�� �اة� أ ي �ح� �ال �ا ب �ي ة� م�ن� الد�ن �خ�ر� �أل �اع� ف�م�ا ا �اة� م�ت ي �ح� ال

�ا �ي ة� ف�ي الد�ن �خ�ر� �أل ا �ال �يل8 إ . ق�ل �ال وا إ �نف�ر� �م� ت �ك �ع�ذCب -ا ي �يم-ا ع�ذ�اب �ل �د�ل� أ �ب ت �س� و�ي�م� ق�و�م-ا ك �ر� وه� غ�ي �ض�ر� �ت -ا و�ال �ئ ي �لC ع�ل�ى و�الله� ش� ءL ك ى� ق�د�ير8 ش�

“ Hai orang-orang yang beriman mengapa jika dikatakan kepada kalian,” Berangkatlah untuk berperang di jalan Allah kalian merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu ? Apakah kalian puas dengan kehidupan dunia padahal kenikmatan di dunia ini dibandingkan kenikmatan di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat berperang niscaya Allah akan menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih dan mengganti kalian dengan kaum yang lain dan kalian tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”[QS. At Taubah :38-39].

وا �ف�ر� - خ�ف�اف-ا ان �ق�اال �م� و�ج�اه�د�وا و�ث �ك م�و�ال� �أ �م� ب ك �نف�س� �يل� ف�ي و�أ ب الله� س�

�م� �ك �ر�� ذ�ال ي �م� خ� ك �ن ل �م� إ �نت �م�ون� ك �ع�ل ت“Berangkatlah kalian baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat dan

berjihadlah dengan harta dan nyawa kalian di jalan Allah. Hal itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.” [QS. At Taubah : 41].

Dasar As Sunah :

�ه� الله� ص�لى �الله �ول�س�ر �ال�:ق �ال�ق �ة�ر�ي�ر�ه ي�ب�أ �ن�ع �ي م� ع�ل ل �ن�م: و�س��اق�فCالن �ن�م Lة�ب�ع�ش ى�ل�ع �ات�م �و�ز�غ�ال�ب �ه�س�ف�ن �ثد�ح�ي �م�ل �و �ز�غ�ي �م�ل�و �ات�م

Dari Abu Hurairah ia berkata,” Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,“ Siapa mati dan ia belum pernah berperang atau belum berniat ikut perang maka ia mati dalam salah satu cabang dari kemunafikan.”74

�ي ع�ن� ب� م�ام�ة� أ

� �يC ع�ن� أ ب �يه� الله� ص�لى الن م� ع�ل ل �م� : م�ن� ق�ال� و�س� �غ�ز� ل يو�� هCز� أ �ج� -ا ي و� غ�از�ي

� ل�ف� أ �خ� -ا ي �ه� ف�ي غ�از�ي �ه�ل �رL أ ي �خ� �ه� ب ص�اب� �ق�ار�ع�ةL أ �ل� ب � ق�ب �و�م ي

�ام�ة�. �ق�ي الDari Abu Umamah dari nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,” Barang siapa

belum pernah berperang, atau menyediakan perbekalan orang yang berangkat berperang, atau menanggung (mengurus) keluarga orang yang berperang dengan baik, ia akan ditimpa dengan bencana dahsyat sebelum hari kiamat.”75

Imam Ibnu Hajar berkata," Sebagian sahabat telah memahami perintah dalam firman Allah (Berangkatlah kalian baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat)

74 - HR. Muslim Kitabul Imarah no. 1517, Abu Daud Kitabul Jihad no. 2502, Ahmad 2/374, Al Hakim 2/79, Al Baihaqi 9/48.

75 - HR. Abu Daud Kitabul Jihad 2503, Ibnu Majah kitabul Jihad no. 2762, Ad Darimi Kitabul Jihad 2/128 no. 2423, Al Baihaqi 9/48, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud no. 2185.

Page 92: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

berlaku umum, sehingga mereka tidak pernah ketinggalan dari satu peperanganpun sampai mereka meninggal. Di antaranya adalah sahabat Abu Ayub Al-Anshari, Miqdad bin Al-Aswad dan lain-lain, radiyallahu 'anhum."76

Saat menafsirkan ayat tersebut, imam Ibnu Katsir berkata," Ali bin Zaid berkata dari Anas dari Abu Thalhah, ia berkata," Maksudnya adalah dalam keadaan tua maupun muda. Allah tidak akan mendengar udzur siapapun." Ia lalu berangkat jihad ke Syam."77

(b). Fardhu KifayahMayoritas ulama berpendapat hukum jihad thalabi adalah fardhu kifayah. Mereka

menyatakan, dalil-dalil yang menunjukkan hukum jihad fardhu ‘ain merupakan nash-nash yang masih umum. Nash-Nash tersebut dijelaskan lagi oleh nash-nash lain yang menunjukkan hukumnya bukan fardhu ‘ain, namun fardhu kifayah seperti :

�ان� �ون� و�م�اك �م�ؤ�م�ن وا ال �ف�ر� �ن �ي �آف�ة- ل � ك �و�ال �ف�ر� ف�ل �لC م�ن ن ق�ةL ك م�نه�م� ف�ر��ف�ة8 �ف�قه�وا ط�آئ �ت �ي وا الدCين� ف�ي ل �نذ�ر� �ي �ذ�ا ق�و�م�ه�م� و�ل ج�ع�وا إ �ه�م� ر� �ي �ل ه�م� إ �ع�ل ل

ون� �ح�ذ�ر� ي

“ Tidak selayaknya orang-orang yang beriman itu berangkat semua ke medan perang, mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan untuk mendalami ilmu dan memberikan peringatan kepada kaumnya jika mereka kembali supaya mereka mendapat

peringatan.” (QS. �At Taubah :122)Ayat ini tegas memerintahkan dari setiap jama’ah umat Islam harus ada sebagian

[besar] yang berangkat perang dengan menyisakan sebagian untuk tafaquh fi dien dan melaksanakan kemaslahatan-kemaslahatan umum lainnya, karena bila tidak demikian jihad justru tidak akan sempurna bahkan target tidak terpenuhi dan justru madharatlah yang timbul.

� �و�ى ال ت �س� �ق�اع�د�ون� ي �ين� م�ن� ال �م�ؤ�م�ن �ر� ال و�ل�ى غ�ي� ر� أ ر� PPد�ون� الض �PPم�ج�اه� و�ال

�يل� ف�ي ب �ه�م� الله� س� م�و�ال� أ �PPه�م� ب �PPنف�س� ل� و�أ PPه� ف�ضPPد�ين� الل �PPم�ج�اه� �ه�م� ال م�و�ال

� أ �PPب ه�م� �نف�س� �ق�اع�د�ين� ع�ل�ى و�أ ة- ال ج� � د�ر� �ال د� و�ك �PPه� و�عPPن�ى الل �PPح�س� ل� ال PPه� و�ف�ضPPالل

�م�ج�اه�د�ين� �ق�اع�د�ين� ع�ل�ى ال ا ال �ج�ر- ع�ظ�يم-ا أ“ Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak terut berperang) yang tidak

mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar”. (QS. An Nisa’: 95).

Ayat ini menegaskan mujahid lebih utama dari orang yang tidak berjihad tanpa adanya udzur, dan Allah menjanjikan bagi masing-masing kelompok balasan yang baik (surga). Orang yang tidak berjihad tanpa udzur syar’I, tidak berdosa selama yang lain telah melaksanakan jihad dan bisa menuntaskannya.

76 . Fathul Bari Syarhu Shahih Bukhari 6/28.77 . Tafsir Ibnu Katsir 4/97. Riwayat ini dikuatkan dalam Al-Ishabah fi Tamyizis Shahabah 567. Tafsir Al-Qurtubi 8/151.

Page 93: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ك�ن �ت �م� و�ل مة�� مCنك� �د�ع�ون� أ �ل�ى ي �ر� إ ي �خ� ون� ال م�ر�

� �أ وف� و�ي �م�ع�ر� �ال �ه�و�ن� ب �ن و�ي

�ر� ع�ن� �م�نك �ك� ال �ئ و�ال� �ح�ون� ه�م� و�أ �م�ف�ل ال

“ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron: 104).

Jihad adalah puncak amar ma’ruf nahi munkar, sedangkan amar ma’ruf hukumnya fardhu kifayah, bukan fardhu ‘ain.

�ي ع�ن� ب� ع�يدL أ �خ�د�ر�يC س� �ن ال ول� أ س� ه� ر� �ه� اللهم ص�لى الل �ي م� ع�ل ل و�س�

�ع�ث� -ا ب �ع�ث �ل�ى ب �ن�ي إ �ان� ب ي �ح� �لL م�ن� ل �ع�ث� ف�ق�ال� ه�ذ�ي �ب �ن �ي �لC م�ن� ل �ن� ك �ي ل ج� ر��ح�د�ه�م�ا ر� أ �ج� �ه�م�ا( و�األ� �ن �ي ج� Lة�اي�و�ر ي�ف �وب �خ�ر� �ي �لC م�ن� )ل �ن� ك �ي ل ج� �م ر� ( ث ج�ل8 ر�

د� ق�ال� �ق�اع� �ل �م� ل �ك �ي ار�ج� خ�ل�ف� أ �خ� �ه� ف�ي ال �ه�ل �ه� أ �رL و�م�ال ي �خ� �ان� ب �ه� ك �ل� ل �ص�ف� م�ث ن�ج�ر� . أ ار�ج� �خ� ال

Dari Abu Said Al Khudri bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam mengutus satuan pasukan ke Bani Lihyan, dan bersabda,”Hendaklah dari tiap dua orang dikirim seorang dan pahalanya bagi keduanya.” Dalam riwayat lain,”Hendaklah dari tiap dua orang keluar seorang.”

Lalu beliau bersabda,”Siapa saja di antara kalian mengurusi keluarga dan harta orang yang keluar berijhad dengan baik, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang keluar berjihad.”78

�ه� الله� ص�لى �الله �ول�س�ر �ن�ع ي�ن�ه�ج�ال �د�ال�خ �بن� �د�ي�ز �ن�ع �ي م� ع�ل ل و�س� �و �ه�ل�ه�أ ي�ف �ه�ف�ل�خ �ن�م�و ا�ز�غ �د�ق�ف �الله �ل�ي�ب�س ي�ف ا-ي�از�غ �زه�ج �ن�: م �ال�قا.�ز�غ �د�ق�ف Lر�ي�خ�ب �ه�ال�م

Dari Zaid bin Khalid al Juhany dari Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: ”Siapa menyiapkan perbekalan orang yang berperang berarti telah berperang dan siapa mengurus harta dan keluarga orang yang berperang berarti telah ikut berperang.”79

Dasar Sirah : Terkadang Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam memimpin sendiri sebuah

pertempuran atau pasukan jihad (ghazwah), dan terkadang mengangkat orang lain sebagai komandan dan beliau tetap di Madinah (sariyah).80

Berdasar dalil-dalil ini, pendapat mayoritas ulama yang menyatakan hukum jihad thalab adalah fardhu kifayah, nyata lebih kuat dari pendapat sebagian ulama salaf yang berpendapat fardhu ‘ain.

78 - HR. Muslim. Kitabul Imarah No 4907, Abu Daud Kitabul Jihad No 2509.79 - HR. Bukhari no. 2843, Muslim no. 1895.80 - Al Jihaadu wal Qitaalu Fi Siyasah Syar’iyah 2/862 dan Al Jihaadu fi Sabilillah Haqiqatuhu wa

Ghayatuhu 1/63.

Page 94: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Pendapat Empat Madzhab1. Madzhab HanafiImam Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Babarty Al-Hanafi

mengatakan :

�او �فار� �ل�ق�ت �لك ذ�ين� ا �م� ال �م�وا ل ل �س� ر�ك�ي م�ن� و�ه�م� ي ب� م�ش� �ع�ر� و� ال� �م� أ ل

�م�Pوا ل �س� �م� ي �ع�ط�وا و�ل �ج�ز�ا ي �ر�ه�م� م�ن� �ة�يل �ن� و�اج�ب8 غ�ي �م� و�إ �ا؛ ل �د�ؤ�ون �ب ي�ع�م�وم�ات� �ل �لو�ار�د�ة� ل �ك� ف�ي ا �ه� ذ�ل �ق�ول �ع�ال�ى ك �وا) ت �ل �ن� و�ق�ات �ي ر�ك �م�ش� �آفة- ال (ك

�وه�م�) �ل � ح�تى و�ق�ات �ون� ال �ك �ة8 ت �ن �ب�ف�ت �ت �م� ( )ك �يك (. ع�ل �ال� �لق�ت ا �م�وك�ل�ات�ق �ن�إ�ف: ى�ال�ع�ت �ه�ول�ق�ب 8ة�ض�ار�ع�م �ات�وم�م�لع�ا �يل�ق �ن�إ�ف

،�ال�ت�ق�ال�ب وا�ؤ�د�ب ا�ذ�إ �ب�ج�ي ا�من�إ �ارف�ك�ال �ال�ت�ق ن�أ ى�ل�ع �ل�د�ي �هن�إ�ف �م�وه�ل�ت�اق�ف-�م�أ�م �اء�د�ت�ب�ال�ا ي�ف �ان�ك �الله �ول�س�ر ن�أ �ه�ان�ي�ب�و 8وخ�س�ن�م �هن�أ�ب �يب�ج�أ ورا�ذ م�... ث �ين�ك�ر�ش�لم�ا �ن�ع �اض�ر�ع�إل�ا�و �ح�فالص�ب �ة�اء�د�لب�ا �ت�ان�ك ا�ذ�إ �ال�ت�ق�ال�ب �ن�أ�ذ�ا ى�ال�ع�ت �ه�ول�ق�ب �ان�م�ز�أل�ا �ض�ع�ب ي�ف -اء�د�ت�ب�ا �ال�ت�ق�ال�ب �ر�م�أ م�...ث�م�ه�ن�م ف�إ

�خ� ل �س� ه�ر� ان �ش� �أل م� ا �ح�ر� �وا ال �ل �ن� ف�اق�ت �ي ر�ك �م�ش� �ث� ال ي �م�و�ه�م� ح� ، اآلية... و�ج�د�ت-�ل�ط�م �ال�ت�ق�ال�ب �ة�اء�د�ب�ال�ب �ر�م�أ م�ث ا�ه�ر�س�أ�ب �ن�اك�م�أل�ا ي�ف�و ا�هCل�ك �ان�م�ز�األ� ي�ف قا�وه�م� : ى�ال�ع�ت �ال�ق�ف �ل � ح�تى و�ق�ات �ون� ال �ك �ة8 ت �ن �وا ، اآلية ...ف�ت �ل ذ�ين� ق�ات ال

�ون� �ؤ�م�ن �ي �الله� ال � ب � و�ال �و�م �ي �ال ر� ب �خ� �أل اآلية... ... ا” Memerangi orang-orang kafir dari golongan musyrik Arab yang tidak mau masuk

Islam, dan orang-orang musyrik selain mereka yang tidak mau masuk Islam dan membayar jizyah, hukumnya wajib walaupun mereka tidak memulai memerangi kita, berdasar dalil-dalil umum, seperti firman Allah (Dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya, QS. At-Taubah :36), (Dan perangilah mereka sampai tidak ada fitnah, QS. Al-Anfal :39) dan (Diwajibkan atas kalian berperang, QS Al-Baqarah :216).”

Jika ada yang membantah "dalil-dalil umum ini bertentangan dengan firman Allah (Jika mereka memerangi kalian, maka perangilah mereka, QS. Al-Baqarah :191), ayat ini menunjukkan bahwa jihad hanya wajib saat mereka yang memulai memerangi kita.

Maka dijawab : ayat ini telah mansukh. Penjelasannya, pada awalnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam diperintahkan untuk memaafkan dan berpaling dari orang-orang musyrik…kemudian diizinkan berperang jika mereka yang memulai menyerang…kemudian diperintahkan untuk memulai menyerang dalam beberapa waktu, dengan firman-Nya (Apabila telah habis bulan-bulan Haram maka bunuhlah orang-orang musyrik di manapun kalian menjumpai mereka dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah mereka di tempat pengintaian, QS At-Taubah :5)…kemudian diperintahkan untuk memulai memerangi secara mutlak, dalam seluruh waktu dan tempat, dengan firman-Nya (Dan perangilah mereka sampai tidak ada fitnah, QS. Al-Anfal :39) dan firman-Nya (Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir dan tidak mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar…,QS. At-Taubah ;29)…81

81. Syarhul ‘Inayah ‘ala Hidayah ma'a Syarhi Fathil Qadir V/441, dikutip dari Al Isti’anatu Bighairil Muslimin hal. 107-108, Ahamiyatul Jihad hal. 338 dan NaqdhuAra-il Buthi fi Kitabihi 'anil Jihad.

Page 95: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Imam Badrudien Al-'Aini menyatakan hal serupa.82

Imam Al-Kamal Ibnu Hammam berkata :

�م�ل �و�أ �ب�ر�ع�ال ي�ك�ر�ش�م �ن�م �م�ه�و وا�م�ل�س�ي �م�ل �ين�ذال �ارف�لك�ا �ال�ت�ق�ون�أل� ا؛�ون�ؤ�د�ب�ي �م�ل �ن�إ�و 8ب�اج�و �م�ه�ر�ي�غ �ن�م �ة�ي�ز�ج�ال وا�ط�ع�ي �م�ل�و وا�م�ل�س�ي �ه�ل�و�ق �نى�ع�م ا�ذ�ه�و �م�ه�ت�اء�د�ب�ب �وب�ج�لو�ا �دي�ق�ت �م�ل �ه�ل �ة�ب�وج�لم�ا �ةل�د�أل�ا… �ات�وم�م�ع�ل�ل

” Memerangi orang-orang kafir dari golongan musyrik Arab yang tidak mau masuk Islam, dan orang-orang musyrik selain mereka yang tidak mau masuk Islam dan membayar jizyah, hukumnya wajib walaupun mereka tidak memulai memerangi kita. Karena dalil-dalil yang mewajibkan hal itu tidak membatasi kewajiban jihad dengan syarat mereka memulai memerangi kita. Inilah makna perkataan penulis (imam Al-Marginani) " dalil-dalil secara umum".83

Dalam Tanwirul Abshar dikatakan :

ض� و�ه�و� �ةL ف�ر� �ف�اي �د�اء- ك �ت �ب ض� و� ا �نL ف�ر� �ذ�ا ع�ي �لع�د�و� ه�ج�م� إ ا” Jihad hukumnya fardhu kifayah untuk memulai (menyerang orang kafir lebih

dahulu) dan fardhu ‘ain jika musuh menyerang.”84

Imam Fakhrudin Utsman bin Ali Az Zaila’i mengatakan:” Jihad itu fardhu kifayah jika memulai perang, yaitu wajib bagi kita untuk memulai

perang (menyerang lebih dahulu) orang-orang kafir sekalipun mereka tidak memerangi kita. Berdasar firman Allah Ta’ala (dan perangilah seluruh orang-orang musyrik) (Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir…) (Berangkatlah untuk berperang baik dalam keadaan ringan maupun berat…) dan sabda Rasulullah (Jihad adalah sebuah kewajiban yang akan tetap berjalan sejak Allah mengutusku sampai akhir umat ku akan memerangi Dajjal. Ia tidak akan digugurkan oleh kedzaliman orang yang dzalim maupun keadilan orang yang adil), (Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan tidak ada Ilah selain Allah). Dan hal ini sudah menjadi ijma’ umat Islam.”85

Imam As-Sarakhsi berkata:

م�وم الله� �س�ول�ر �ان�ك �ق�د�و� -ر�أ �د�اء� ف�ي ا �ت �ب �الصف�ح� �اال اض� ب �ع�ر� �إل ع�ن� و�ا

�ين� ر�ك �لم�ش� �م ا �م�ر� ... ث �ال� أ �ق�ت �ال �ذ�ا ب �ت� إ �ان �ة� ك �د�اي �لب �ه�م� ا �م م�ن �م�ر� ...ث �ة� أ �د�اي �ب �ال ب� �اب �ق�ت �ق�ر ل�ال ت �م�ر� ... ف�اس� �أل ة� ع�لى� ا ض�ي ه�اد� ف�ر� �ج� �ين� م�ع� ال ر�ك �لم�ش� ا

” Pada awalnya Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam diperintahkan untuk memaafkan dan berpaling dari orang-orang musyrik…Kemudian beliau diperintahkan berperang jika mereka memulai peperangan...Kemudian beliau diperintahkan untuk

82 . Al-Binayah syarhul Hidayah 6/493.83. Syarhu Fathil Qadir li-Kamal ibni Hamam 'ala Al-Hidayah li-Burhanudin Al-Marginani V/ 441, dikutip dari Al Isti’anatu Bighairil Muslimin hal. 107-108, Ahamiyatul Jihad hal. 338 dan NaqdhuAra-il Buthi fi Kitabihi 'anil Jihad. .84 - Hasyiyah Rasul Muhtar ‘ala Duril Mukhtar Syarhu Tanwiril Abshar, IV/123 Ibnu Abidin dikutip dari Ahamiyatul Jihad hal. 337.85 - Tabyinul Haqaiq Syarhu Kanzu Daqaiq III/241, dikutip dari Ahamiyatul Jihad hal. 338.

Page 96: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

memulai memerangi mereka…Maka telah tetap (final)lah kewajiban jihad melawan orang-orang musyrik."86

Imam Al-Kasani berkata :

�ن� �ت� ف�إ �ان �م� الدع�و�ة� ك �غ�ه�م� ل �ل �ب � ت �يه�م �اح� ف�ع�ل �ت �ف�ت �ال �الدع�و�ة� ا �ل�ى ب � إ �م ال �س� �اإلان� �اللCس� � ب �ج�و ... و�ال � �ه�م�ل �زي �ال�لا �ل� ق�ت �ن الدع�و�ة�؛ ق�ب �م�ان� �أل �ي �إل �ن� ا و�ج�ب� و�إ

�يه�م� �ل� ع�ل �وغ� ق�ب �ل د� الدع�و�ة� ب �م�ج�ر �لع�ق�ل� ب �ح�ق�وا ا ت �ل� ف�اس� � �الق�ت �م�اب ،ت�ال �اع� �ك�ن �ن لك� الله� �ار� �ب �ع�ال�ى ت م� و�ت �ه�م� ح�ر �ال �ل� ق�ت � ق�ب ول�ا �ث�عب س� �يه� لر �ة� ع�ل الصال

�م� ال �وغ� و�الس �ل اه�م� الدع�و�ة� و�ب �ي - إ �ه� ف�ض�ال ة- م�ن - و�م�ن �ه�م� ق�ط�عا ت ة� �لم�ع�ذ�ر� Cي �ل �ك �ال ب�ن� �ان� و�إ � ك �ه�م� ع�ذ�ر� ال �يق�ة�ق�ح�لا ف�ي ل

” Jika belum sampai dakwah kepada mereka, maka hendaknya kaum muslimin memulainya dengan mendakwahi mereka dengan lesan… tidak boleh menyerang orang-orang kafir sebelum mendakwahi. Alasannya, sekalipun beriman itu wajib atas mereka sebelum didakwahi dengan menggunakan akal, namun Alloh mengharamkan memerangi mereka sebelum diutusnya Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam dan sebelum sampai dakwah kepada mereka. Ini sebagai karunia dari Alloh kepada mereka dan menutup pintu untuk beralasan bagi mereka, walaupun sebenarnya tidak ada alasan bagi mereka.”87

2. Madzhab MalikiImam Ibnu Rusyd berkata:

�ح �ين�ذال ام�أ �ه�ول�ق�ل �ين�ك�ر�ش�لم�ا �يع�م�ج �م�هن�أ ى�ل�ع وا�ق�فات�ف �ون�ب�ار�ي�ى �ع�ال �وه�م�) ت �ل � ح�تى و�ق�ات �ون� ال �ك �ة8 ت �ن �ون� ف�ت �ك ه� الدCين� و�ي �ن�ع �ي�و�ر ا�م ال�إ ،�لل

�هن�أ �ي�و�ر ا�لم� �ك�ر�الت �ال�و �ب�ر�ح�ال�ب �ة�ش�ب�ح�ال �اء�د�ت�اب �وز�ج�ي �: ال �ال�ق �هن�أ Lك�ال�مئ �د�ق�و ،(#م%ك#ت'ر'ذ'و ا'م 'ة'ش'ب'لح#ا وا%ر') ذ: �ال�ق �م�الالس�و �ة�الالص �يه�ل�ع �ل�س� �اسالن �ل�ز�ي �م�: ل�ال�ق �ن�ك�ل �ك�ل�ذ�ب �ف�ر�ت�ع�ي �م�ل�ف �ر�ث�األ� ا�ذ�ه �ةح�ص �ن�ع 8ك�ال�م�م�ه�و�ز�غ �ون�ام�ح�ت�ي

” Adapun tentang orang-orang yang diperangi, para ulama’ telah sepakat bahwasanya mereka itu adalah seluruh orang musyrik berlandaskan firman Alloh (Dan perangilah mereka sampai tidak ada fitnah dan agama itu hanyalah untuk Alloh (QS. Al-Baqoroh:193).

Kecuali sebuah riwayat dari Malik bahwasanya beliau berkata,” Tidak boleh memulai untuk memerangi Habasyah dan Turki berdasarkan riwayat dari Rosululloh

shollahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda : Biarkanlah Habasyah selama mereka membiarkan kalian."88

86 - Al Mabsuth II/10, dikutip dari Ahamiyatul Jihad hal. 338.87 - Waqfat ma’ad Duktur Al-Buthi fi Kitabihi ‘anil Jihad karangan Abdul Akhir Hammad Al-Ghunaimi hal.

83-8588. Dari Abu Sakinah ---seorang dari kalangan Muharririn--- dari seorang sahabat bahwasanya Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : �م� �وك ك �ر� ات �PPك� م ر� �PPوا الت �PPك �ر� �م� و�ات و�ك �PPا و�د�ع �PPة� م �PPش� �ح�ب وا ال �PPد�ع “Biarkanlah bangsa Habasyah )Ethiopia( selama mereka membiarkan kalian dan tinggalkanlah bangsa Turki selama mereka meninggalkan kalian.” HR. Abu Dawud 4302 dan An-Nasa’i 6/43-44. Hadits ini dinyatakan hasan oleh syaikh Al-Albani dalam kitab shohih Al Jami’ 1/638 hal 3384 dan Silsilah Ahadits Shahihah no. 722.

Page 97: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Imam Malik pernah ditanya tentang keshohihan atsar ini. Beliau tidak mengakui keshahihannya, namun beliau berkata,” Semua orang senantiasa menjauhi berperang melawan mereka.”89

Imam Al-Qarafi berkata:” Sebab pertama yang dianggap pokok dari diwajibkannya jihad adalah

menghilangkan mungkarnya kekafiran. Sesungguhnya kekafiran adalah kemungkaran yang paling besar. Barangsiapa melihat kemungkaran dan ia mampu untuk menyingkirkannya, maka wajib baginya untuk menyingkirkan kemungkaran tersebut”. Hal ini disebutkan dalam firman Alloh : �وه�م� �ل � ح�تى و�ق�ات �ون� ال �ك �ة8 ت �ن �ون� ف�ت �ك الدCين� و�يه� Dan perangilah mereka sampai tidak ada fitnah dan agama itu hanyalah untuk“ �للAlloh”. (QS. Al-Baqoroh:193). Yang dimaksud fitnah adalah kekafiran."90

Imam Ibnu Abdil Barr juga berkata:

�ق� ��ل�اي � ج�م�يع� ت �ف�ر�لا �ل�هأ �ه�ل� م�ن� �ك �اب� أ �ت �ك �ر� و�غ�ير�ه�م� ال ائ �فار� ... و�س� �ك الب� م�ن� �ع�ر� � ال �ع�ج�م �ون� و�ال �ل �ق�ات �م�وا ح�تى ي ل �س� و� ي

� �ع�ط�وا أ �ة� ي ي �ج�ز� �ل �دL ع�ن� ا و�ه�م� يون� �ل� ص�اغ�ر� �ى م�ن� ... و�ك �ب � ف�ي الد�خ�ول� م�ن� أ �م ال �س� �إل و� ا

� �ى أ �ب �ع�ط�اء� أ إ�لج� �ة�زا �ل� �ي �ق�ت , ف�ي �ل� ج�ال� ق�وت Cة� الر� �ل �لم�ق�ات �ة� و�غ�ير� ا �ل �لم�ق�ات �ذ�ا ا �وا إ �ان ك

..., و� �غ�ين� �ال �ذ�ا ب �م�ام� اض�ط�ر إ �إل �ل�ى ا �ة� إ �فار� م�ه�اد�ن �لك Cين� ا �ي ب �لح�ر� �ه�م� ا �ذ�ا ه�اد�ن إ�ى أ . ر� �ك� ذ�ل

“ Semua orang kafir diperangi baik ahlul kitab maupun yang lain…semua orang kafir baik dari Arab maupun non arab diperangi sampai masuk Islam atau membayar jizyah dalam keadaan hina…setiap orang yang tidak mau masuk Islam atau tidak mau membayar jizyah diperangi. Oleh karena itu orang laki-laki yang berperang atau tidak berperang dibunuh apabila mereka sudah baligh…Jika terpaksa imam harus membuat perjanjian damai dengan orang-orang kafir harbi, maka hal ini diperbolehkan jika imam berpendapat demikian."91

Imam Al-Qurthubi ketika menafsirkan QS. Al Baqarah :193 berkata:

م�ر8� � أ �ق�ت �ال �لC ل�اب �ك ر�كL ل �لC ف�ي �م�ش� � ... و�ه�و� م�و�ض�عL ك �الL �ر8مأ �قL بق�ت م�ط�ل

� ط� ال ر� �ش� �ن� ب � أ �د�أ �ب �فار� ي �لك ا”Ayat ini adalah perintah untuk memerangi setiap orang musyrik di setiap tempat…

dan ini adalah perintah perang secara mutlak, tidak disyaratkan orang-orang kafir sebagai pihak yang memulai peperangan.” 92

3. Madzhab Syafi’iImam As-Syairazi Asy-Syafi’i mengatakan,” Apabila tidak ada kemaslahatan

dalam perjanjian damai, maka tidak boleh mengadakan perjanjian damai, karena Allah berfirman :

89 - Bidayatul Mujtahid 3/411, Beirut, Daarul Kutub Al Ilmiyah, 1416 H.90 . Adz-Dzakhirah 3/387.91 - Al-Kafi 1/466, dikutip dari Al Isti’anatu Bighairil Muslimin hal. 108.92

. Tafsir Al-Qurthubi 2/353.

Page 98: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�وا �ه�ن �ت �د�ع�وا ف�ال �ل�ى و�ت � إ �م ل �م� الس �نت �و�ن� و�أ ع�ل� �أل �م� و�الله� ا م�ع�ك

“Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yanng lebih tinggi kedudukannya dan Alloh bersama kalian.” (QS. Muhammad: 35).

Namun jika ada kemaslahatan, seperti ; diharapkan mereka masuk Islam, membayar jizyah, atau mereka membantu kaum muslimin dalam memerangi orang kafir yang lain, maka boleh mengadakan perjanjian damai dengan mereka selama empat bulan berdasar firman Allah Ta’ala (QS. At Taubah :1). Dan tidak boleh mengadakan perjanjian damai dengan mereka melebihi satu tahun karena satu tahun merupakan sebuah masa wajibnya membayar jizyah.”93

Imam Nawawi mengatakan,” Adapun hari ini dan setelah wafatnya Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Salam, maka orang-orang kafir ada dua kondisi. Pertama : Orang-orang kafir berada dalam negara-negara mereka, tidak menyerang satu negeri pun dari negeri-negeri kaum muslimin. Maka jihad dalam kondisi ini hukumnya fardhu kifayah. Jika seluruh kaum muslimin tidak mau mengerjakannya, mereka semua berdosa. Jika difardhukan atas tiap individu, tentulah penghidupan akan terbengkalai.”94

Imam Ar Rafi’i menyatakan,” Bab Pertama: Wajibnya Jihad. Membicarakan dua hal, pertama kewajibannya : yaitu wajib kifayah setiap tahun sekali.”95

Beliau juga menyatakan,” Adapun sesudah zaman Nabi, orang kafir mempunyai dua kondisi. Pertama : Jika mereka berada di negara mereka, tidak bermaksud menyerang kaum muslimin, tidak juga mengincar sesuatu dari harta mereka maka jihad hukumnya fardhu kifayah. Jika diwajibkan atas setiap orang pasti penghidupan dan pekerjaan akan tertinggal (terbengkalai), inilah yang ditunjukkan oleh hadits,” Siapa menyiapkan perbekalan orang yang berperang berarti telah berperang dan siapa mengurus harta dan keluarga orang yang berperang berarti telah ikut berperang.96

Imam Ibnu Nuhas Ad-Dimyathi mengatakan,” Ketahuilah sesungguhnya berjihad melawan orang-orang kafir di negeri mereka adalah fardhu kifayah menurut kesepakatan ulama. Dan diriwayatkan bahwa imam Ibnu Musayib dan Ibnu Syubramah berpendapat hukumnya fardhu ‘ain."97

4. Madzhab Hambali Imam Manshur bin Yunus Al-Bahuti mengatakan,“ Perjanjian damai tidak sah

kecuali pada saat boleh diakhirkannya jihad karena ada kemaslahatan. Apabila imam atau wakilnya melihat ada kemashlahatan dalam perjanjian damai, disebabkan oleh kelemahan kaum muslimin untuk berperang, beratnya peperangan, diharapkan keislaman orang-orang kafir, mereka membayar jizyah atau maslahat – maslahat yang lain, maka boleh mengadakan perjanjian damai.“98

Imam Al-Khuroqi berkata:

93 - An Nawawi, Al Majmu’ Syarhul Muhadzab 21/245, Darul Fikr, 1417 H, tahqiq : Dr. Mahmud Muthraji. Al Ghazali, Al Aziz Syarhul Wajiz 11/345, Beirut, Daarul Kutub Al ’Ilmiyah.94 - Al Majmu’ Syarhu Muhadzab 21/12.95 - Al Azizu Syarhu Al Wajiz 11/337, Daarul Kutub Al ‘Ilmiyah, cet 1 ; 1417 /1997.96 - Al Azizu Syarhu Al Wajiz 11/345.97 - Masyari’ul Asywaq Ila Mashari’ul ‘Usyaq 1/98, Daarul Basyair.98 - Kasyaful Qona’ 3/ 111 – 112, dikutip dari Al Isti’anatu hal. 109.

Page 99: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ق�او �ه�ل� �ل�ت�ي �اب� أ �ت �لك �لم�ج�وس� ا � و�ا �د�ع�ون� و�ال �ن ي ، ق�د� الدع�و�ة� �أل �ه�م� �غ�ت �ل ب�د�ع�ى �د�ة� و�ي �ان� ع�ب و�ث

� �أل �ل� ا �ن� ق�ب �وا أ ب ار� �ح� ي“ Ahlul kitab dan Majusi tidak harus didakwahi terlebih dulu, karena dakwah

sudah sampai kepada mereka. Sedangkan para penyembah berhala didakwahi dahulu sebelum mereka diperangi.”

Imam Ibnu Qudamah menjelaskan perkataan Al-Khuroqi ini, dengan mengatakan :

�ه�ق �ماأ �ه�ل� ف�ي �و�ل � أ �كال �م�ج�وس� ب�ا�ت � و�ال �د�ع�ون� ال �ل� ي �ق� ق�ب �ه�و�ف �ال�تال�ن ع�م�وم�ه�، ع�ل�ى ت� ق�د� الدع�و�ة� �أل ر� �ش� �ت �م� و�ع�مت� ان �ق� ف�ل �ب �ه�م� ي �م� م�ن م�ن ل�غ�ه� �ل �ب الدع�و�ة� ت �ال �اد�ر8 إ �ع�يد8، ن ما ب

� �ه� و�أ �د�ع�ى ق�و�ل �د�ة� ي �ان� ع�ب و�ث� �أل �ل� ا �ن� ق�ب أ

ا �ح� �س� �واب�ري �ي L ف�ل �ع�ام �ن ب �ه� م�ن� ف�إ �غ�ت �ل �ه�م� الدع�و�ة� ب � م�ن ، ال �د�ع�ون� �ن� ي د� و�إ و�ج��ه�م� �م� م�ن� م�ن �غ�ه� ل �ل �ب �ل� د�ع�ي� الدع�و�ة� ت �ق� ق�ب �ك� ، �ل�اتال �ذ�ل �ن� و�ك د� إ �ه�ل� م�ن� و�ج� أ

�اب� �ت �ك �م� م�ن� ال �غ�ه� ل �ل �ب �ل� د�ع�وا الدع�و�ة� ت �ال� ق�ب �ق�ت ال“Adapun perkataan beliau bahwasanya Ahlul kitab dan Majusi itu tidak mesti

didakwahi terlebih dahulu, ini berlaku secara umum, karena dakwah telah tesebar luas dan tidak tersisa dari kalangan mereka yang belum mendengar dakwah kecuali sangat jarang sekali.

Adapun perkataan beliau bahwa para penyembah berhala mesti didakwahi dahulu sebelum diserang, tidaklah secara umum, karena orang yang sudah mendengar dakwah tidaklah mesti didakwahi terlebih dahulu. Namun jika diantara mereka ada yang belum mendengar dakwah, maka harus didakwahi terlebih dahulu. Sebagaimana halnya ahlul kitab yang belum mendengar dakwah, mereka mesti didakwahi terlebih dahulu sebelum diserang."99

Imam Ibnu Taimiyah berkata :

�ت� �مال ل �ز� اء�ة8 ن �ر� �م�ر� ب �ي� أ ب �ن� الن �د�يء�ي أ �ت �فار� ج�م�يع� �ب �ك �ال� ال �ق�ت �ال ه�م� ب �ي �ن و�ثه�م� �ي �اب �ت و�اء8 و�ك �ف�وا س� �م� ك �م� أ �ف�وا ل �ك ي

“Ketika turun surat At-Taubah, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam diperintahkan untuk memulai memerangi seluruh orang kafir, baik ahlul kitab maupun penyembah berhala, baik mereka memerangi maupun tidak.”100

Imam Al-Bulaihi berkata ;

-�ف�د �ال -اء�د�ت�ب�ا �اد�ه�ج�ال �ب�ج�ي�و ،�اء�م�ل�ع�ال �ن�م �ين�قCق�ح�م�ال �ل�و�ق ى�ل�ع اعا-�ج 8ة�ير�ث�ك �ك�ل�ذ ى�ل�ع �ةل�د�أل�ا�و ا�ه�ر�ص�ح �ان�ك�م�إل�ا�ب �س�ي�ل دا

" Wajib melaksanakan jihad ofensif, bukan jihad defensif, menurut pendapat para ulama muhaqqiqin (peneliti). Dalil-dalil atas hal ini banyak sekali, tidak bisa dihitung."101

5. Madzhab Zhahiri

99. Ibnu Qudamah, Al-Mughni 13/29, Maktabatu Hajar, Kairo, tahqiq Dr. Abdullah bin Abdul Mushin At Turki dan Dr. Abdul Fattah Halwu.

100 - Ash-Shorimul Maslul hal. 242-243, Daarul Kitab Al “Arabi, cet 1: 1996 /1416 H.101 . Al-Salsabil fi Ma'rifati Dalil 2/5.

Page 100: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Imam Ibnu Hazm berkata,” Jihad hukumnya wajib atas kaum muslimin. Jika sudah ada sebagian kaum muslimin yang dapat mengatasi serangan musuh, menyerang negeri-negeri kaum kafir dan melindungi wilayah kaum muslimin, kewajiban berjihad gugur atas umat Islam yang lain. Jika belum, kewajiban tidak gugur. Allah berfirman,”Berangkatlah kalian berperang baik dalam keadaan ringan maupun berat dan berjihadlah dengan harta dan nyawa kalian.”{QS. At Taubah :41}.102

6. Ulama Kontemporer Imam Musthofa Al-Suyuthi berkata,” Secara syar’i jihad berarti memerangi

orang-orang kafir dan hukumnya adalah fardhu kifayah ; jika sebagian orang yang mengerjakanya telah menuntaskan (tujuan jihad) maka kewajiban jihad gugur atas selain mereka, tetapi kalau belum tuntas maka semuanya berdosa.”103

Syaikh Abdul Baqi Ramdhun berkata,” Diantara hal yang disepakati fuqaha’ empat madzhab dan mayoritas ulama, bahwa hukum jihad adalah fardhu kifayah atas umat Islam minimal sekali dalam setahun. Ini jika kaum muslimin menyerang orang-orang kafir di negara mereka untuk membuka dan meluaskan daerah Islam. Adapun jika perang terjadi di negara Islam (defensive), maka hukumnya fardhu ‘ain atas orang yang lebih dekat, kemudian yang agak dekat dari medan perang dan seterusnya sampai kecukupan itu terealisasi. Jika tidak terealisasi, maka hukumnya fardhu ‘ain atas seluruh umat Islam di seluruh daerah dan negara.”104

Kesimpulan Dari penjelasan di atas, bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut :105

1- Dasar hubungan dengan orang kafir yang jelas-jelas kita tahu bahwasanya mereka belum pernah mendengar dakwah Islam adalah hubungan damai sampai mereka mendengar dakwah.

2- Dasar hubungan dengan orang-orang kafir yang telah sampai dakwah kepada mereka dan mereka menolak masuk Islam atau membayar jizyah adalah hubungan perang. Orang-orang kafir mempunyai salah satu dari tiga pilihan : masuk Islam, membayar jizyah atau perang. Jika mereka mau masuk Islam atau membayar jizyah, maka mereka aman. Namun kalau menolak keduanya, maka hubungan dasar dengan mereka adalah hubungan perang.

3- Kaum muslimin boleh mengadakan perjanjian damai dengan orang-orang kafir, dengan syarat ; diadakan karena keadaan menuntut kaum muslimin untuk berdamai, merealiasikan maslahat bagi kaum muslimin dan dalam masa waktu yang jelas.

4- Meski asal hubungan adalah perang, namun yang boleh dibunuh adalah kafir harbi yang mampu atau terlibat perang (muqatilah); baik laki-laki dewasa, anak-anak yang telah baligh maupun wanita yang terlibat peperangan. Adapun beberapa orang kafir harbi yang tidak mampu atau terlibat berperang, seperti anak-anak yang belum baligh,

102- Al Muhalla 7/291, dikutip dari Al Jihadu fi Sabilillah Haqiqatuhu wa Ghayatuhu 1/56 dan Al Jihaadu wal Qitaalu 2/858.

103 - Al Jihadu fi Sabilillah Haqiqatuhu wa Ghayatuhu 1/56.104 - Abdul Baqi bin Abdul Qadir Ramdhun, Al Jihadu Sabiluna hal. 34-35, Himsha, cet 1 ; 1406 /

1986.105 - Al Jihaadu wal Qitaalu Fi Siyasah Syar’iyah I/826-828. Dr. Abdulllah Azzam, I’lanul Jihad hal. 10-22. Al Majmu’ Syarhul Muhadzab 21/40-45. Bidayatul Mujtahid 3/435-435.

Page 101: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

wanita, orang tua dan lainnya, maka tidak boleh dibunuh. Jadi, sebab disyari’atkannya perang itu adalah kekafiran dengan syarat orang yang diperangi tersebut adalah ahlul qital (orang yang mampu berperang).

Imam Al-Kasani berkata:

�ل�ات�ق -اء�و�س �ه�ل�ت�ق �ل�ح�ي �ال�ت�لق�ا �ل�ه�أ �ن�م �ان�ك �ن�م ل�ك ن�أ �يه�ف �ل�ص�أل�ا�و �ل�ات�ق ا�ذ�إ ال�إ �ه�ل�ت�ق �ل�ح�ي �ال �ال�ت�لق�ا �ل�ه�أ �ن�م �ن�ك�ي �م�ل �ن�م �ل�ك�و ،�ل�ات�ق�ي �م�ل �و�أ

�ل �و�ل�... و �ك�ل�ذ �اه�ب�ش�أ�و �يض�ر�حالت�و �ة�اعالط�و �ي�أالر�ب ى-ن�ع�م �و�أ -ة�يق�ق�ح �ق�تال�إ Lة�ار�ف�ك �ال�و Lةي�د �ن�م �يه�ف �ء�ي�ش �ال�ف �ه�ل�ت�ق �ل�ح�ي �ال �ه�ن�أ ا�ن�ر�ك�ذ �نم�م 8د�اح�و

�د�وج�ي �م�ل�و �ان�م�أل�ا�ب ال�إ �مو�ق�ت�ي �ال �ر�اف�لك�ا م�د ن�أل� �ار�ف�غ�ت�س�ال�ا�و �ة�ب�والت” Pada dasarnya setiap orang yang bisa berperang, halal dibunuh baik mereka ikut

berperang maupun tidak. Semua orang yang tidak mempunyai kemampuan untuk berperang tidak boleh dibunuh, kecuali jika mereka nyata-nyata ikut berperang atau secara tidak langsung terlibat perang dengan memberikan pendapat, ketaatan, motifasi atau yang lain …dan jika orang-orang yang tidak halal dibunuh sebagaimana yang kami sebutkan diatas terbunuh, maka tidak ada kewajiban diyat atau kafaroh kecuali taubat dan istighfar, karena darah orang kafir itu tidak dibela kecuali dengan jaminan keamanan, sedangkan jaminan keamanan dalam hal ini tidak ada.”106

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdulloh bin Bazz berkata :

�ذ�ا �خ� ف�إ ل �س� ه�ر� ان �ش� �أل م� ا �ح�ر� �وا ال �ل �ن� ف�اق�ت �ي ر�ك �م�ش� �ث� ال ي �م�و�ه�م� ح� و�ج�د�تو�ه�م� و�خ�ذ�و�ه�م� �ه�م� و�اق�ع�د�و�ا و�اح�ص�ر� �ل ل ص�دL ك م�ر�

“ Maka apabila bukan-bulan haram itu telah habis maka bunuhlah orang-orang musyrik dimana saja kalian jumpai mereka, dan tangkaplah mereka, kepunglah mereka dan intailah di tempat intaian …” (QS At Taubah : 5)

Dalam ayat ini Alloh memerintahkan untuk memerangi seluruh orang musyrik secara umum. Penggantungan sebuah hukum kepada sifat ini (kesyirikan) menunjukkan bahwa sifat ini merupakan sebab alasan hukum ('ilah). Maka ketika Allah Ta’ala menggantungkan hukum perang itu dengan orang-orang musyrik, orang-orang kafir, orang-orang yang meninggalkan Islam dan tidak berdien dengan dien yang haq, hal ini menunjukkan bahwa hal-hal ini merupakan 'ilah hukum dan hal yang menyebabkan mereka diperangi. Maka alasan disyari’atkannya perang adalah kekafiran dengan syarat ia termasuk orang yang mampu berperang, dan bukan orang selain mereka.

Jika mereka termasuk orang yang berperang, mereka kita perangi sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyah jika mereka dari kalangan Yahudi atau Nasrani atau Majusi. Atau mereka kita perangi sampai mereka masuk Islam saja tanpa ada pilihan yang lain, jika mereka bukan dari tiga golongan tersebut.

Jika mereka tidak mau masuk Islam, maka yang ada adalah perang. Terkecuali orang-orang yang tidak berurusan dengan peperangan seperti perempuan, anak-anak, orang buta, orang gila, pendeta, orang yang sibuk beribadah dalam tempat ibadah mereka dan orang-orang yang tidak berurusan dengan peperangan karena mereka tidak bisa

106- Badai'u Shanai' 9/4038, dikutip dari Abdul Akhir Hammad Al-Ghunaimi, Waqfat Ma’a Duktur Al-Buthi fi

Kitabihi ‘Anil Jihad..

Page 102: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

berperang sebagaimana yang tersebut diatas. Begitu pula orang tua renta, mereka tidak diperangi menurut mayoritas ulama’, karena mereka adalah orang-orang yang tidak ikut campur dalam peperangan.”107

Catatan Makna Fardhu Kifayah

Hukum jihad fi sabilillah dengan memerangi orang-orang kafir di negri mereka (jihad thalab) menurut mayoritas ulama adalah fardhu kifayah. Apa makna fardhu kifayah ?

Imam Ibnu Qudamah mengatakan,“ Makna fardhu kifayah adalah jika belum ada orang yang mencukupi (menuntaskan) pekerjaan maka seluruh manusia berdosa. Jika sebagian yang melakukannya telah bisa mencukupi pekerjaan, maka kewajiban itu gugur atas yang lain. Awalnya perintah itu mengenai seluruh orang seperti fardhu ‘ain, kemudian berbeda dengan fardhu ‘ain ; dalam fardhu kifayah sebuah kewajiban bisa gugur bila sebagian orang telah mengerjakannya. Sedang fardhu ‘ain, kewajiban tidak bisa gugur sekalipun sebagian orang sudah mengerjakannya.”108

Para ulama menyebutkan syarat kifayah (kecukupan, tuntasnya amal) agar kewajiban jihad gugur atas kaum muslimin yang lain. Artinya, sekalipun sebagian kaum muslimin sudah melaksanakan kewajiban jihad, namun bila mereka belum mencukupi dan kewajiban belum tuntas (terlaksana dengan baik sesuai tuntutan syariah), kaum muslimin yang lain tetap berdosa dan wajib ikut berjihad.

Jadi, amal kewajiban harus terselesaikan dengan tuntas dan baik, baru bisa dikatakan umat Islam yang lain tidak berdosa bila tidak melaksanakannya. Bila pekerjaan tidak bisa dtuntaskan oleh sebagian umat Islam, maka kewajiban meluas ke umat Islam yang lain sampai akhirnya bisa tertuntaskan. Bila tidak bisa tuntas kecuali bila seluruh umat Islam melakukannya, maka wajib bagi seluruh umat Islam melakukannya tanpa terkecuali. 109

Di sinilah letak perbedaan antara fardhu ‘ain dan fardhu kifayah :[1]. Awalnya, khitab (perintah syariat kepada mukalaf) ditujukan kepada seluruh

mukalaf. Lantas berbeda : fardhu kifayah tidak wajib dilaksanakan oleh setiap mukalaf bila sudah ada sebagian mukalaf yang mengerjakan dan mencukupinya (menuntaskan, kifayah), sementara fardhu ‘ain tidak gugur atas seorang mukalaf sekalipun mukalaf yang lain sudah mengerjakannya.

[2]. Dalam fardhu ‘ain, Pembuat syariah (Allah Ta’ala) melihat kepada terlaksanakannya kewajiban dari setiap mukalaf, sementara dalam fardhu kifayah Pembuat syariah (Allah Ta’ala) hanya melihat kepada dilaksanakannya kewajiban dengan tuntas, tanpa melihat siapa yang mengerjakannya.

Karena itu, imam Fakhurdien Al-Razi mendefinisikan fardhu kifayah sebagai sebuah kewajiban yang dituntut terlaksananya (yuqshadu husuluhu) tanpa melihat kepada siapa yang melaksanakannya.110 Oleh karenanya pula, mayoritas ulama ushul, di

107 - Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawi’ah III/191, dikumpulkan oleh Dr. Muhammad bin Sa’ad Asy Syuwai’ir, Riasatu Idaarotil Buhuts Al ‘Ilmiyah wal Ifta’, Riyadh, cet 1:1416 H/ 1996 M.108. Al Mughni 13/6.109

. Al Jihadu fi Sabilillah Haqiqatuhu wa Ghayatuhu 1/63, Al Jihaadu wal Qitaalu fis Syari’ah Al-Islamiyyah 2/855-857. Pembahasan fardhu kifayah selengapnya bisa dibaca dalam buku-buku ushul fiqih.

110. Fakhrudien bin Khathib Al-Razi, Al-Mahsul fi Ushulil Fiqh, 2/31, tahqiq : DR. Thaha Jabir Al-Ulwani.

Page 103: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

antaranya imam Al-Amidi, Ibnu Hajib dan Ibnu Abdi Syakur menyatakan bahwa fardhu kifayah wajib atas seluruh umat Islam, namun gugur bila sebagian telah mengerjakannya sampai tercapai kifayah.

Imam Ibnu Abidin Muhammad Amin bin Umar Al-Hanafi (1251 H) berkata ;

�ل�ه�أ �ام�ي�ق�ب �د�ن�ه�ال �ل�ه�أ �ن�ع �ط�ق�س�ت �ه�تي�ض�ر�ف ن�أ �مه�و�ت�ت ن�أ �اكي�إ�و-�ث�م �وم�الر �ع�ق�ت �ن�أ ى�ل�إ Cو�د�لع�ا �ن�م �ب�ر�ق�أل�ا�ف �ب�ر�ق�أل�ا �لى�ع �ض�ر�ف�ي �ل� ب, ال-�ي�ع �ض�ف�ر �اسالن Cل�ك�ب ال�إ �ع�ق�ت �م�ل �و�ل�ف �ة�اي�ف�ك�ال Lوم�ص�و Lة�ال�ص�ك نا

" Janganlah engkau mengira kewajiban jihad gugur atas penduduk India dengan sudah berjihadnya penduduk Romawi, tapi jihad itu diwajibkan atas yang paling dekat dengan musuh kemudian yang agak dekat sampai tercapai kifayah. Jika jihad tidak mencapai kifayah kecuali dengan berperangnya seluruh manusia, maka jihad menjadi fardhu ‘ain sebagaimana shalat dan shaum.”

Imam Al Maidani mengomentari ucapan Al Qoduri (Jihad hukumnya fardhu kifayah dan hukum memerangi orang kafir adalah wajib meskipun mereka tidak memulainya) dengan mengatakan,” Hukum tersebut di atas berlaku bila pihak yang menanganinya sudah cukup mencukupi. Namun bila ternyata tidak mencukupi, maka wajib ditangani oleh kaum muslimin yang terdekat dengan musuh hingga musuh dapat diatasi.”111

Standar Terpenuhinya Kifayah jihad Thalab

Berikut ini sebagian perkataan ulama’ yang menerangkan makna dan standar kifayah dalam jihad thalab :

(a). Imam Al-Qurthubiy berkata : “ …Imam wajib mengirim satu pasukan kepada musuh setiap tahun sekali, baik ia sendiri yang memimpin pasukan tersebut maupun dia mewakilkan kepada orang yang dia percayai untuk mengajak orang-orang kafir kepada Islam .. menahan serangau mereka, dan meng idzharkan dien Alloh terhadap mereka sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyah .. Ia (seorang muslim) berperang dengan jiwaraganya jika dia mampu, dan jika tidak dia memberikan perbekalan kepada orang yang berperang …”112

(b). Imam At-Tahaanuwiy berkata,“ Mereka (para ulama’-pent.) sepakat (ijma), apabila orang-orang kafir tinggal di wilayah mereka dan tidak menyerang Daarul Islam, maka imam wajib untuk tidak melewatkan satu tahun berlalu tanpa peperangan, baik dia terjun langsung ikut berperang atau dia mengirim sariyah-sariyah (ekspedisi-ekspedisi) supaya jihad itu tidak terabaikan; karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para Al-Khulafaa’ Ar-Roosyiduun tidak melalaikan jihad.

Apabila ada satu kelompok kaum muslimin yang telah melaksanakannya, sehingga dengan mereka tercapai penolakan kejahatan orang-orang kafir dan peninggian kalimatullooh, maka gugurlah kewajiban itu dari yang lainnya. Pada saat itulah, seorang budak tidak boleh

111- Al Jihaadu Fii Sabilillah I/63. Ahamiyatul Jihad hal. 133.

112. Al-Jami’ Li-Ahkamil Qur’an 8/152.

Page 104: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

keluar (untuk berjihad) tanpa izin tuannya; seorang perempuan tidak boleh keluar tanpa izin suaminya, orang yang mempunyai hutang tidak boleh keluar tanpa izin orang yang menghutanginya, dan seorang anak tidak boleh keluar jika salah satu dari kedua orang tuanya melarangnya, karena jihad sudah dapat dicukupi oleh orang lain, sehingga tidak ada alasan yang mendesak untuk menggugurkan hak manusia.

Namun jika tidak ada seorangpun yang melaksanakannya, semua orang berdosa kecuali ulidh dhoror (orang buta, pincang dan sakit) di antara mereka. Para ulama juga sepakat (ijma’), wajib atas penduduk sebuah daerah untuk memerangi orang-orang kafir yang berada di dekat (sekitar) mereka. Jika mereka tidak mampu, kaum muslimin yang paling dekat dengan mereka (harus) membantunya. Begitu pula jika penduduk daerah tersebut malalaikan jihad ini padahal mereka mampu, maka wajib bagi kaum muslimin yang berada paling dekat dengan mereka untuk melaksanakannya. Kemudian kewajiban itu meluas sampai seluruh dunia. Begitulah disebutkan dalam kitab Al-Madzhari 2/203, dan kepada Alloh–lah kita mengadukan perbuatan para penguasa Islam pada zaman kita ini, karena mereka menihilkan jihad sama sekali, mereka hanya melaksanakannya untuk mempertahankan diri saja, padahal Abu Bakar Ash-Shiddiiq Radhiyallahu ‘anhu mengatakan pada khotbahnya yang pertama kali :

��إ �اد�ه�لج�ا 8م�و�ق �ك�ر�ت ا�م وا�ل�ذ �ال“Tidaklah sebuah kaum meninggalkan jihad kecuali mereka pasti hina.”Dan demi Alloh, sungguh beliau telah berkata benar.”113

(c). Imam Ibnu An-Nuhas Al-Dimyathi mengatakan: “Ketahuilah bahwa jihad (menyerang) orang-orang kafir di negeri mereka adalah fardlu kifayah berdasarkan kesepakatan ulama’… minimal sekali dalam setahun … dan tidak boleh satu tahun berlalu tanpa perang dan jihad kecuali karena dhoruuroh … Imam Al-Haramain Al-Juwainiy mengatakan: Pendapat yang terpilih bagi saya adalah jalan yang ditempuh ushuuliyyiin (ahli ushul fiqih), yang mengatakan: Jihad itu adalah Da’wah Qohriyyah (dakwah dengan kekuatan atau kekerasan), oleh karena itu wajib untuk dilaksanakan sesuai dengan kemampuan, sehingga tidak tersisa di atas muka bumi ini kecuali muslim atau musaalim (orang kafir yang berdamai, menyerah). Jihad tidak hanya sekali dalam setahun. Bila memungkinkan lebih dari satu kali dalam setahun, jihad tidak boleh ditinggalkan … Imam Ibnu Qudamah mengatakan dalam kitab Al-Mughniy: Minimal jihad dilakukan sekali dalam satu tahun, kecuali jika ber’udzur untuk melakukannya. Jika kebutuhan menuntut untuk melakukan jihad lebih dari satu kali dalam satu tahun, maka wajib dilaksanakan, karena jihad itu fardlu kifayah, dan fardlu kifayah itu wajib dilakukan ketika ada tuntutan kebutuhan.”114

(d). Para ulama madzhab Syafi’I berkata: “Kifayah (kecukupan) tercapai bila imam telah mengisi tsughur (daerah-daerah perbatasan) dengan pasukan yang mencukupi untuk menghadapi orang-orang kafir dengan memperkokoh benteng-benteng, parit-parit perlindungan dan mengangkat para komandan

113 . Al-Thahanawi, Ahkaamul Qur’aan 2/330, cet Karachi.114 . Tahdzibb Masyaari’ul Asywaq Ila Mashari’ul ‘Usyaq hal. 35

Page 105: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

perang. Atau bila imam atau wakilnya masuk daarul kufri dengan pasukannya untuk memerangi mereka.”115

(e). Imam Al-Syarbini Al-Khatib Al- Syafi’i mengatakan: “Adapun sepeninggal beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam., maka orang-orang kafir itu keadaannya ada dua. Pertama; mereka diam di negara mereka, tidak menyerang negeri kaum muslimin. Hukum jihad dalam kondisi seperti ini fardlu kifayah, sebagaimana yang ditunjukkan oleh sejarah Al-Khulafaa’ Ar-Roosyidiin. Al-Qodli Abdul Wahab mengatakan bahwa hal ini merupakan ijma’ … dan kecukupan (kifayah) tercapai bila imam mengisi tsughur dengan pasukan yang cukup untuk menghadapi orang-orang kafir. Dengan cara memperkokoh benteng-benteng, membangun parit-parit perlindungan, dan mengangkat para komandan perang. Atau, imam atau wakilnya masuk daarul kufri dengan pasukannya untuk memerangi mereka.”116

Dengan kembali kepada buku-buku para ulama salaf dan khalaf, yang sebagian dikutip di atas, ditemukan bahwa di kalangan ulama terdapat dua pendapat tentang bentuk konkrit “kifayah” dalam jihad thalab117 :

a). Menurut mayoritas ulama, wajib melakukannya minimal sekali dalam setahun. Bila lebih dari sekali, hukumnya sunnah. Artinya, jihad thalab sudah dianggap dikerjakan dengan tuntas dan kifayah tercapai, bila seluruh daerah-daerah perbatasan telah dijaga dengan pasukan yang memadai, dan dalam setahun sekali ada pasukan Islam yang menyerang negara-negara kafir : mendakwahi mereka untuk masuk Islam, kalau menolak diperintah tunduk kepada syariat Islam dan membayar jizyah, bila menolak diperangi. Dasar pendapat mayoritas ulama adalah : jizyah sebagai pengganti jihad, hanya wajib dibayarkan sekali dalam setahun.

b). Beberapa ulama berpendapat kifayah baru tercapai bila setiap kali memungkinkan, pasukan dikirim ke negara-negara kafir. Menurut imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, pendapat ini kuat.118 Imam Al Qurthubi mengatakan,” Merasa berat untuk berjihad dengan menampakkan keengganan itu haram.”119 Imam Asy Syairazi mengatakan,” Jika kebutuhan menuntut untuk mengirim pasukan perang dalam setahun lebih dari sekali, maka wajib hukumnya mengirim lebih dari satu kali karena jihad adalah fardhu kifayah, sehingga wajib dikerjakan setiap kali kebutuhan menuntut.120

Pendapat kedua ini menurut DR. ‘Ali bin Nafi’ Al-Ulyani, syaikh Murad bin Abdurahim Al-Syafi'i, syaikh Yusuf bin Shalih Al-'Ayiri dan beberapa ulama khalaf lebih kuat dengan alasan :

a) Nash-nash yang memerintahkan jihad tidak membatasinya dengan jumlah tertentu. Adapun jizyah bukanlah sebagai pengganti jihad secara mutlak karena terkadang jihad diganti dengan as sulhu (perdamaian).

115. I’aanatuth Thoolibiin 4/180116 . Mughniy Al-Muhtaaj 4/209-220117- Al Jihaadu wal Qitaalu 2/863-871.118. Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari Syarhu Shahih Bukhari 6/28, Daarul Kutub Al ‘Ilmiyah, Beirut, cet 1 :

1410 / 1989.119. Tafsir Al Qurthubi 8/141.120. Al-Nawawi, Al Majmu’ Syarhul Muhadzab 21/ 13, Darul Fikr, Beirut, cet 1 :1996 M..

Page 106: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

b) Menyerang musuh setiap kali memungkinkan merupakan hal yang sesuai dengan tujuan jihad itu sendiri. Di antara tujuan jihad adalah menghilangkan kesyirikan dan kekafiran dari seluruh muka bumi, sehingga hukum wajibnya jihad tidak akan berhenti sampai seluruh jengkal tanah di bumi ini tunduk kepada hukum Islam atau ketika kaum muslimin telah mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk merealisasikan jihad, bukan karena tujuan telah terealisisr namun karena sudah berada di luar kemampuan, sedangkan Allah tidak membebani hamba-Nya kecuali apa yang dimampuinya.Makna jihad sendiri adalah mengerahkan seluruh kemampuan untuk memerangi orang kafir.121

[8].

Jihad Melawan Orang-Orang Kafir Yang Memerangi

Selain mensyariatkan jihad yang bersifat ofensif, Islam juga mensyariatkan jihad yang bersifat defensif, membela diri. Dalam istilah fiqih, jihad defensif dikenal dengan istilah Jihadu Difa' (Jihad Defensif). Semua bangsa, negara dan agama di dunia ini juga menganut prinsip perang demi membela diri. Dengan demikian, perang demi membela diri ini telah disepakati dan dipraktekkan oleh seluruh umat manusia, sejak zaman dahulu sampai sekarang.

121. Ahamiyatul Jihad fi Nasyri Da’wah Islamiyah hal. 132-133.

Page 107: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

1- Pengertian Jihad Difa' : Berjihad melawan musuh yang menyerang atau menduduki salah satu wilayah atau

lebih dari wilayah umat Islam.122 Bentuk jihad defensif yang paling sering dikenal dalam fikih Islam adalah :- Jihad melawan musuh yang menyerang atau menduduki wilayah kaum

muslimin.- Jihad melawan musuh yang menawan satu atau lebih kaum muslimin

2- Hukum Jihad Melawan Musuh yang Menyerang Wilayah Islam

Jika musuh telah menyerang suatu negeri kaum muslimin, maka jihad melawan musuh menjadi wajib ‘ain bagi seluruh penduduk negeri tersebut. Bila penduduk negeri tersebut tidak mampu mengusir musuh, maka kaum muslimin di negeri-negeri tetangga wajib membantu. Bila penduduk negeri-negeri tetangga terebut juga belum mampu mengusir musuh, kewajiban mengusir musuh meluas sampai akhirnya mengenai seluruh umat Islam di seluruh penjru dunia.

Demikian juga jika musuh telah menguasai daerah atau negara Islam, maka wajib ‘ain bagi setiap umat Islam untuk membebaskannya dari cengkeraman musuh. Hukum fardhu 'ain ini telah menjadi kesepakatan seluruh ulama (ijma').

Hukum ini berdasar beberapa ayat dan hadits :

�ه�ا ي� �اأ ذ�ين� ي �وا ال �ذ�ا ء�ام�ن �م� إ �ق�يت �ة- ل �وا ف�ئ �ت �ب وا ف�اث �ر� ا اللPPه� و�اذ�ك ير- �PPث� �م� ك ك ع�ل ل�ح�ون� �ف�ل ت

“ Hai orang-orang yang beriman jika kamu bertemu sekelompok pasukan musuh maka tetaplah kamu ditempat itu dan banyaklah berdzikir supaya kalian menang.”(QS. Al Anfaal :45)

�ه�ا ي

� �اأ ذ�ين� ي �وا ال �م� ء�ام�ن �ق�يت �ذ�ال ذ�ين� إ وا ال �ف�ر� ح�ف-ا ك � ز� �وه�م� ف�ال �و�ل �ار ت �د�ب �أل ا“ Hai orang-orang yang beriman jika kamu bertemu orang-orang kafir (di medan

perang) maka janganlah kalian lari membelakangi mereka.” (QS. Al Anfaal : 15)

�ي ع�ن� ب� ة� أ �ر� ي ض�ي ه�ر� �ه الله ر� �يC ع�ن� ع�ن ب لى الن �PPه ص PPه� الل �PPي� م� ع�ل ل �PPو�س

�وا ق�ال� �ب �ن ت �ع� : اج� ب �ق�ات� الس �م�وب �وا ال �ا ! ق�ال ول� ي س� ه� ر� PPا الل �PPو�م ال� ؟ ه�ن �PPق : ك� ر� Cه� الش �الل ر� ب ح� CPPل� و�الس �PPف�س� و�ق�ت ت�ي الن م� ال ر �PPه� ح PPالل �ال �ح�قC إ ال �PPل� ب �PPك� و�أا �PPب Cل� الر �PPك� ال� و�أ �PPم � �يم �ت �ي و�لCي ال PPو�م� و�الت �PPف� ي �PPح ذ�ف� الز �PPات� و�ق� ن �PPم�ح�ص� ال

�ات� �م�ؤ�م�ن ت� ال �غ�اف�ال� .ال

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda bersabda,” Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan !!! Para shahabat bertanya," Apa itu ya Rasulullah? Beliau menjawab,” Berbuat syirik kepada Alloh, perbuatan sihir, membunuh

122 - Dr. Ali bin Nufai' Al-Ulyani dalam Ahamiyatul Jihad fi Nasyri Dakwah hal. 134, Ibnu Nuhas Asy Syafi'i dalam Masyari’ul Asywaq ila Mashari'il 'Usyaq 1/101-102, Ibnu Taimiyah dalam Al-Ikhtiyarat Al-Fiqhiyyah ha 309, Darul Ma'rifah, Yusuf bin Sholih Al-Ayiri dalam Al Jihadu Hukmuhu wa Anwa'uhu, hal 9, Markazu Buhuts wal Dirasat Ilmiyah. Dan buku-buku fiqih lainnya.

Page 108: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

jiwa yang diharamkan oleh Alloh kecuali dengan alasan yang benar, makan harta riba, makan harta anak yatim, melarikan diri dari medan pertempuran dan menuduh wanita mukminah yang baik-baik berzina.”123

�ن� و�ر�م�ع �ن�ب �الله �د�ب�ع ع�ن� , ق�ال� الع�اص� ب ول� ق�ال� س� ه� ر� ه ص�لى الل PPالل �ه� �ي م� ع�ل ل �م�ون� و�س� ل �م�س� � ال �اف�أ �ك �ت اؤ�ه�م� ت �Pع�ى د�م �PPس� �ه�م� ي ذ�مت �Pاه�م� ب �Pد�ن� ير� أ �PPج� و�ي

�ه�م� �ي اه�م� ع�ل �PPق�ص� م# أ د_ و'ه% و'اه%م# م'ن# ع'ل'ى ي//' د� س//- ر� �PPد�ه�م� , ي �PPع�ل�ى م�ش يه�م� م�ض�ع�ف�ه�م� Cر �س� , ال� ع�ل�ى و�م�ت �ل� ق�اع�د�ه�م� �ق�ت ؤ�م�ن8 ي �PPم Lاف�ر �PPك� دL ذ�و و�ال� ب �PPع�ه

ع�ه�د�ه�. ف�يDari Abdullah bin Amru bin 'Ash, ia berkata," Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa

salam bersabda : Darah kaum muslimin itu satu level (sejajar dalam masalah qisash dan diyat, pent). Orang yang paling rendah di antara mereka bisa memberi jaminan keamanan (amanul jiwar), dan satu sama lain saling membantu dalam menghadapi musuh. Orang yang kendaraannya kuat membantu orang yang kendaraannya lemah, orang yang terlibat perang membantu orang yang tidak berperang (memberi jatah ghanimah, pent). Seorang mukmin tidak boleh dibunuh karena ia membunuh seorang kafir, dan orang kafir yang terikat perjanjian damai tidak boleh dibunuh."124

Di bawah ini disebutkan beberapa pernyataan ulama dari masing-masing madzhab :[A]. Madzhab HanafiImam 'Alaudin Al-Kasany (587 H) mengatakan ; “ Jika penduduk tsughur tidak mampu melawan orang-orang kafir, dan ditakutkan

musuh akan menguasai mereka maka kaum muslimin yang berada di daerah-daerah terdekat di belakang daerah mereka (tsughur) wajib berangkat berperang dan mengirim bantuan senjata dan harta, berdasar apa yang telah kami sebutkan bahwa saat itu jihad hukumnya wajib atas seluruh orang ahlul jihad (muslim, akal sehat, baligh, tidak cacat dan mempunyai kemampuan, pent). Kewajiban ini gugur atas kaum muslimin yang lain bila sebagian kaum muslimin sudah mencukupi.

Adapun jika terjadi seruan perang (mobilisasi) umum karena musuh menyerang suatu negeri, maka jihad menjadi fardhu ‘ain atas tiap individu dari kaum muslimin yang mampu, berdasarkan firman Allah ta’ala : “Berangkatlah kalian berperang, baik merasa ringan maupun berat "[QS. 9:41]. Dikatakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan mobilisasi (seruan jihad). Juga berdasar ayat " TIdak selayaknya bagi penduduk Madinah dan orang-orang badui yang tinggal di sekitar Madinah, untuk tidak turut pergi berperang bersama Rasululah. Tidak patut bagi mereka lebih mencintai diri mereka sendiri atas diri Rasulullah" [QS. 9:120] Juga karena telah tegas ada kewajiban berjihad atas semuanya meski sebelum terjadinya mobilisasi, dikarenakan gugurnya kewajiban jihad atas sebagian orang itu baru terjadi bila sebagian lain telah melaksanakannya (itupun dengan syarat telah menuntaskan pekerjaan, pent).

123. HR. Bukhari Kitabul Washaya no. 2766, Hudud no. 5764, dan 6857, Muslim Kitabul Iman bab Al Kabaair No 262. Abu Daud Kitabul Washaya no. 2874, An Nasa’i Kitabul Washaya no. 3761, Al Baghawi no. 45 dan Al Bahaqi 8/249.124 . HR. Abu Daud : Kitabul Jihad, Ibnu Majah : kitabu Diyat dan Ahmad. Dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud no. 2390.

Page 109: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Jika terjadi mobilisasi umum, jihad tidak akan terealisasi kecuali dengan seluruh umat turut berjihad. Maka jihad tetap fardhu 'ain atas seluruh umat Islam, seperti kedudukan shoum dan sholat. Seorang budak berperang tanpa harus minta izin tuannya, seorang istri berperang tanpa minta izin suami ; karena menurut syariat, manfaat budak dan istri dalam urusan-urusan ibadah yang fardhu ain merupakan pengecualiaan dari kepemilikan tuan dan suami; sebagaimana dalam hal shaum dan shalat. Demikian juga boleh seorang anak keluar berperang tanpa ijin orang tua, sebab hak kedua orang tua tidak dimenangkan (harus dikalahkan) dalam persoalan-persoalan fardhu ‘ain seperti dalam shoum dan sholat. Wallahu A'lam.”125

Imam Ibnu ‘Abidin Muhammad Amin bin Umar Al Hanafi (1252 H) mengatakan :

” Hukum jihad adalah fardhu ‘ain bila musuh menyerang sebuah wilayah (daerah perbatasan) kaum muslimin, yaitu bagi kaum muslimin yang terdekat dengan wilayah itu. Adapun bagi penduduk yang jauh dari wilayah tersebut adalah fardhu kifayah jika tidak diperlukan untuk membela wilayah yang diserang itu. Tapi kalau mereka dibutuhkan karena penduduk wilayah yang diserang lemah (tidak mampu) mengusir musuh atau tidak lemah namun malas-malasan maka kewajiban melawan musuh menjadi fardhu ‘ain atas penduduk yang lebih jauh dari wilayah itu seperti wajibnya sholat dan shaum. Mereka tidak boleh meninggalkannya, begitu seterusnya sampai akhirnya wajib atas seluruh umat Islam di belahan bumi Timur dan Barat."126

Imam Muhammad bin Ali Al-Hashkafi (1088 H) pengarang Ad-Durul Mukhtar mengataan (Dan fardhu ‘ain ketika musuh menyerang, maka semuanya keluar berperang meski tanpa izin ). Imam Ibnu Abidin menerangkan maksud perkataan ini dengan mengatakan:

” Maksudnya (fardhu ain atas) orang yang dekat dengan musuh. Jika mereka tidak mampu atau bermalas-malasan, maka kewajiban (fardhu ain mengusir musuh) meluas atas orang yang lebih dekat kepada mereka, demikian seterusnya sampai kewajiban mengenai kaum muslimin di Timur dan Barat…Dalam Al Fatawa Al Bazaziyah disebutkan,”Sekiranya ada seorang wanita muslimah yang tertawan di bumi belahan timur, wajib bagi penduduk bumi belahan barat untuk membebaskannya."127

Imam Al Jashash Al-Hanafi berkata :“ Sudah sama diketahui termasuk akidah (keyakinan) seluruh kaum muslimin,

bahwa jika penduduk tsughur (perbatasan yang berbatasan dengan daerah musuh--pent) takut terhadap serangan musuh dan mereka tidak mampu melawan mereka, sehingga mereka mengkhawatirkan negeri, nyawa dan keturunan mereka, maka wajib bagi seluruh umat Islam untuk berangkat perang sampai mereka bisa menolak serangan musuh. Hal ini tidak diperselisihkan lagi di kalangan umat Islam, karena tak seorang muslimpun yang menyatakan bolehnya berdiam diri tidak melawan mereka (musuh) sehingga mereka menumpahkan darah kaum muslimin dan menawan keturunannya.”128

Imam At Tahanawi mengatakan:

125 . Bada-i’u Shonaa-i’ fi Tartibi Syara-i' 7/98.126- Ibnu Abidin Al Hanafi, Raddul Muhtar 'Ala Ad Duril Mukhtar Hasyiyah Ibnu Abidin 3/238.127. Hasyiyah Ibnu Abidin 3/221, dikutip dari Hukmul Jihad, Al Khudri : 17-18 dan Qaalu Faqul

‘Anil Jihad hal. 22-23.128. Ahkamul Qur’an 3/114 dikutip dari Harits Abdu Salam Al Mishri dalam Qaalu Fa Qul ‘Anil

Jihad, hal. 20.

Page 110: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

” Jika orang-orang kafir menyerang sebuah negeri dari negeri-negeri kaum muslimin, jihad berubah menjadi fardhu ‘ain atas setiap mukalaf yang tidak mempunyai udzur. Para ulama telah berijma’ bahwa jika musuh menyerang salah satu negeri kaum muslimin, wajib hukumnya atas setiap mukalaf penduduk negeri tersebut yang tidak mempunyai udzur untuk keluar berperang, baik ia seorang merdeka atau budak, kaya atau miskin, karena jihad saat itu menjadi farhu ‘ain sehingga tidak ada kekuasaan tuan atas seorang budak, hak orang yang menghutangi dan hak orang tua, seperti sholat dan shaum (tak perlu izin tuan, orang yang mempiutangi dan orang tua-ed).

Imam Abu Hanifah mengatakan seorang perempuan berangkat berperang tanpa perlu izin suaminya, karena suami tidak bisa mencampuri urusan yang hukumnya sudah fardhu ‘ain. Jika penduduk negeri itu sudah cukup untuk mengusir musuh, maka kewajiban gugur atas penduduk negeri-negeri di belakangnya. Tetapi jika penduduk negeri itu saja belum cukup (kifayah), maka penduduk negeri yang dekat dengan mereka wajib membantu. Jika penduduk yang paling dekat tidak membantu, maka wajib bagi penduduk negeri-negeri yang lebih dekat lainnya untuk membantu.”129

Fatwa yang sama disebutkan oleh imam Zainudin Ibnu Nujaim Al-Hanafi (970 H) dalam Al-Bahrur Rooiq Syarhu Kanzud Daqo-iq 5/191 dan imam Kamaludin Muhammad Abdul Wahid Ibnul Hammam Al-Hanafi (861 H) dalam Fathul Qadir Syarhul Hidayah 5/191.

[B]. Madzhab MalikiImam Ibnu Abdil Barr mengatakan :" Jihad hukumnya fardhu 'ain berlaku umum atas setiap orang yang mampu

melakukan perlawanan, peperangan dan memanggul senjata dari kalangan orang-orang baligh yang merdeka. Ini manakala musuh memerangi dan menguasai Negara Islam. Jika demikian halnya, maka wajib bagi seluruh penduduk Negara tersebut untuk berperang; baik ringan maupun berat, anak-anak muda maupun orang tua.

Tidak boleh ada yang tidak ikut keluar berperang, baik ia kaya maupun miskin. Jika penduduk negeri itu tak mampu mengusir musuh, maka penduduk negara yang berdekatan dan bertetangga (baik mereka sedikit maupun banyak) wajib ikut mengusir musuh, sampai mereka diketahui mampu menahan dan mengusir musuh.

Demikian juga setiap orang yang mengetahui bahwa penduduk negeri yang diserang lemah tak sanggup mengusir musuh, dan ia tahu bahwa ia bisa bergabung dan membantu mereka, maka wajib baginya keluar berperang, karena umat Islam adalah satu tangan (kesatuan) dalam menghadapi musuh. Jika penduduk negeri yang diserang musuh berhasil mengusir musuh, maka barulah kewajiban gugur atas kaum muslimin yang lain.

Seandainya musuh bergerak mendekati Darul Islam namun belum masuk menyerbu, kaum muslimin tetap wajib keluar mengusir mereka."130

Imam Ibnu al Arabi Al-Maliki berkata :” Kadang terjadi kondisi di mana mobilisasi umum itu wajib karena jihad telah

menjadi fardhu ‘ain dengan menangnya musuh atas satu daerah dari daerah-daerah kaum

129. Ahkamul Qur’an 2/331, cet Karachi.130 . Abu Umar Ibnu Abdil Barr, Al-Kaafi Fi Fiqhi Ahlil Madinah Al Maliki 1/205.

Page 111: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

muslimin atau berkuasanya musuh di negeri kaum muslimin, maka wajib bagi seluruh orang untuk keluar berjihad. Jika mereka meremehkannya maka mereka berdosa."131

Ketika menafsirkan firman Allah QS. At Taubah : 41 (artinya : berangkatlah kalian berperang dalam keadaan ringan maupun berat…), Imam al Qurthubi mengatakan :

“ Kadang terjadi kondisi di mana mobilisasi umum itu wajib …yaitu ketika jihad telah menjadi fardhu ‘ain dengan menangnya musuh atas satu daerah dari daerah-daerah kaum muslimin, atau mereka menduduki (menjajah) Negara Islam. Maka saat itu wajib bagi seluruh penduduk negeri itu untuk keluar dan berangkat berperang; baik dalam keadaan berat maupun ringan, masih muda maupun sudah tua; masing-masing berdasar kemampuannya. Siapa mempunyai ayah tak perlu izin ayahnya, demikian pula yang tak berayah lagi.

Tidak boleh ada yang tidak ikut keluar berperang, baik ia kaya maupun miskin. Jika penduduk negeri itu tak mampu mengusir musuh, maka penduduk negara yang berdekatan dan bertetangga wajib ikut mengusir musuh, sampai mereka diketahui mampu menahan dan mengusir musuh.

Demikian juga setiap orang yang mengetahui bahwa penduduk negeri yang diserang lemah tak sanggup mengusir musuh, dan ia tahu bahwa ia bisa bergabung dan membantu mereka, maka wajib baginya keluar berperang, karena umat Islam adalah satu tangan (kesatuan) dalam menghadapi musuh. Jika penduduk negeri yang diserang musuh berhasil mengusir musuh, maka barulah kewajiban gugur atas kaum muslimin yang lain.

Seandainya musuh bergerak mendekati Darul Islam namun belum masuk menyerbu, kaum muslimin tetap wajib keluar mengusir mereka sampai dienullah menang, wilayah terjaga, penduduk terlindungi dan musuh dihinakan. Dalam hal ini tidak ada perbedaan pendapat lagi."

Jika ada yang bertanya," Apa yang harus dilakukan oleh seorang diri jika semua orang melalaikan tugas ini ?” Maka dijawab," Ia harus menebus (membebaskan) satu orang tawanan." Ada ulama mengatakan (yang mengatakan adalah imam Ibnu Al Arabi Al Maliki, pent) : Musuh telah menduduki negeri kami (Andalus) pada tahun 527 H. Mereka merajalela seenaknya di tengah daerah-daerah kami, menawan orang-orang terbaik di antara kami dan memasuki negeri kami dengan jumah pasukan yang menggetarkan masyarakat. Maka saya katakan kepada gubernur: " Ini dia musuh Allah sudah masuk dalam "perangkap dan jarring". Maka hendaklah seluruh orang keluar (melawan) sampai tidak tersisa lagi seorangpun di seluruh daerah, lalu mengepung musuh. Musuh pasti akan binasa, mustahil bisa selamat, jika Allah memudahkan kalian untuk mengalahkannya." Sayang, dosa dan maksiat telah mengalahkan masyarakat (sehingga tidak mau bertempur). Semua orang sudah menjadi musang (pelanduk) yang lebih suka bersembunyi di sarangnya, sekalipun tahu tetangganya sedang menghadapi tipu daya musuh. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un."132

Fatwa serupa disebutkan oleh imam Syamsudien Muhammad bin Ahmad bin Arafah Al-Dasuqi Al-Maliki (1230 H) dalam Hasyiyah Ad Dasuqi 'ala Asy Syarhil Kabir 2/174.

[c]. Madzhab Syafi'i

131 . Ibnu Al-Arabi Al-Maliki, Ahkamul Qur’an 2/954-955.132- Al-Qurthubi, Al-Jaami' li-Ahkamil Qur'an 8/151.

Page 112: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Imam An Nawawi berkata :” Jenis kedua. Jihad yang hukumnya fardhu ‘ain, yaitu jika orang kafir menduduki

negeri kaum muslimin atau menyerangnya dan sudah berada di pintu gerbangnya ingin masuk menguasai namun belum memasukinya, maka hukumnnya fardhu ‘ain., dengan perincian yang akan kami jelaskan insya Allah. Dalam jihad jenis ini, tidak wajib meminta izin kedua orang tua dan orang yang mempiutangi…Jika penduduk negeri (yang diserang) tidak mempunyai kifayah (kecukupan dan kemampuan mengusir musuh), wajib atas mereka (kaum muslimin di Negara-Negara lain) untuk terbang ke arah mereka (segera berangkat membantu mengusir musuh).

Inilah makna perkataan imam Al-Baghawi (jika musuh menyerang Negara Islam, maka jihad menjadi fardhu 'ain bagi kaum muslimin yang dekat dan fardhu kifayah bagi kaum muslimin yang jauh…Bagaimana bisa membiarkan kaum kafir menguasai Negara Islam, padahal mereka bisa dilawan ?" 133

Beliau juga berkata :” Jika orang-orang kafir memasuki sebuah negeri kita, atau menguasainya atau

sudah berada di pintu gerbangnya namun belum masuk, sedangkan jumlah mereka seimbang (sama banyak) dengan penduduk negeri tersebut, atau lebih sedikit dari dua kali lipat penduduk negeri tersebut, maka jihad pada saat itu menjadi fardhu ‘ain. Seorang budak berangkat berperang tanpa perlu izin tuannya, seorang wanita berangkat berperang tanpa perlu izin suaminya jika memang si wanita bisa membela diri menurut salah satu dari dua pendapat yang lebih benar. Demikian juga seorang anak berangkat berperang tanpa perlu izin kedua orang tuanya, orang yang berhutang berangkat berperang tanpa perlu izin orang yang mempiutangi. Pendapat ini juga menjadi pendapat imam Malik, Abu Hanifah dan Ahmad bin Hanbal.”134

Beliau juga berkata :" Para sahabat kami (ulama Syafi'iyah) menyatakan jihad hari ini fardhu kifayah,

kecuali jika orang-orang kafir menduduki negeri kaum muslimin, maka saat itu jihad menjadi fardhu 'ain. Jika penduduk negeri tersebut tidak mempunyai kemampuan yang cukup (kifayah), maka wajib bagi penduduk negeri selainnya untuk membantu sehingga tercapai kifayah."135

Imam Al Juwaini berkata :“ Adapun jika orang-orang kafir menduduki negeri kaum muslimin, maka para

ulama telah sepakat bahwa hukumnya fardhu ‘ain atas kaum muslimin untuk segera berangkat perang melawan mereka baik berombongan atau sendirian, sehingga seorang budak berangkat perang secara paksa dan keluar dari belenggu ketaatan kepada tuannya.”136

Fatwa serupa disebutkan juga oleh imam Syafi'i dalam Al-Umm 4/170, imamSyamsudin Muhammad bin Ahmad bin Hamzah Al-Ramli (1004 H) dalam Nihayatu Muhtaj Syarhul Minhaj 8/58, imam Muhammad Syamsudien Al-Syarbini Al-Khatib (977 H) dalam Mughnil Muhtaj Syarhul Minhaj 4/209. imam Ibnu Nuhas

133 . An Nawawi, Raudhatu Thalibin 10/214-216, dikutip dari Jama’atu Jihad Aqidatan wa Minhajan hal: 55 dan Qaalu Faqul ‘Anil Jihad hal. 23, karya Harits Abdus Salam Al Mishri.

134. Ibnu Nuhas Ad Dimyathi, Masyari’ul Asywaq Ila Mashari’il ‘Usyaq 1/101.135 . An Nawawi, Syarhu Shahih Muslim 8/63.136. Ghiyatsul Umam fi Tiyatsi Dzulam hal. 258, dikutip dari Syaikh Abu Mundzir As Sa’idi, Khuthuthun ‘Aridzah Fi Manhaji Al Jama’ah Al Islamiyah Al Muqatilah, hal. 86.

Page 113: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Ad Dimyathi dalam Masyari'ul Asywaq ila Mashari'il Usyaq 1/101 dan imam Ibnu Hajar Al-Haitsami dalam Al-Zawajir 'an Iqtirafil Kabair 2/359.

[d]. Madzhab Hambali.Imam Ibnu Qudamah berkata,” Hukum jihad menjadi fardhu ‘ain dengan tiga

sebab :Pertama: Pada waktu pasukan kaum muslimin bertemu dengan pasukan orang-

orang kafir dan berhadapan di medan pertempuran. Bagi yang berada di tempat ketika itu diharamkan melarikan diri. Ia wajib bertempur menghadapi musuh. Dalilnya adalah firman Alloh

ك� �PPج �خ�ر� �م�آأ ك� ك �PPب ك� م�ن ر� �PPت� �ي �ح�قC ب ال �PPب �ن ا و�إ -PPين� م�ن� ف�ر�يق� ؤ�م�ن �PPم� ال

�ار�ه�ون� �ك ل“ Sebagaimana Rabbmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran,

padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya.” (QS. Al Anfal: 5).

�ه�ا ي� �اأ ذ�ين� ي �وا ال �م� ء�ام�ن �ق�يت �ذ�ال ذ�ين� إ وا ال �ف�ر� ح�ف-ا ك � ز� �وه�م� ف�ال �و�ل �ار ت �د�ب �أل ،ا

Cه�م� و�م�ن �و�ل �ذL ي �و�م�ئ ه� ي �ر� د�ب �ال ف-ا إ Cح�ر� الL م�ت �PPق�ت� و� ل� ا أ ز- CPPي �ح� �ل�ى م�ت ةL إ �PPد� ف�ئ �PPآء� ف�ق �PPب

Lغ�ض�ب� و�اه� الله� مCن� ب� م� و�م�أ ه�ن �س� ج� �ئ �م�ص�ير� و�ب ال

“Hai orang-orang yang beriman apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerang kalian, maka janganlah kalian mudur membelakangi mereka. Barangsiapa yang mundur membelakangi mereka ketika itu, kecuali berbelok untuk mengatur siasat atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan Alloh dan tempat kembalinya adalah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya". (QS. Al-Anfal: 15-16).

Kedua: Bila musuh datang menyerbu negeri kaum muslimin, wajib bagi penduduk negri itu untuk berperang menghadapi musuh guna mempertahankan daerah mereka.

Ketiga: Bila imam memerintahkan kaum muslimin untuk keluar berperang. Maka bagi yang ditunjuk wajib untuk memenuhi seruan. Berdasarkan firman Allah [QS. At Taubah :38-39]. Serta berdasarkan sabda Rasululloh shollallahu ‘alaihi wasallam,”Jika kamu diminta untuk berangkat (berjihad fi sabilillah) hendaklah kamu segera berangkat.” (HR Muslim dan Ahmad).137

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan :

�ينCالPPد�و �ة�م�PPر�لح�ا �ن�ع �ل�ائالصPP �ع�ف�د �اع�و�ن�أ �د�ش�أ �و�ه�ف �ع�فالد �ال�ت�ق ام�أ�و-�م�ج�إ 8ب�اج�و�ف �ء�ي�شPP �ال ا�ي�ن�الPPد�و �ينCالPPد �د�س�PPف�ي ي�ذالPP �ل�ائالصPP �و�د�ع�ال�ف ، اعاد �ل�بPP 8ط�ر�شPP �ه�ل �ط�ر�ت�ش�ي �ال�ف ، �ه�ع�ف�د �ن�م �ان�م�ي�إل�ا �د�ع�ب �ب�ج�و�أ �PPح�ب �ع�ف�ي�PPب�س �ب�ج�ي�ف ،�م�ه�ر�ي�PPغ�و ا�ن�اب�ح�ص�PPأ �ن�م �اء�م�PPل�ع�ال �ك�ل�PPذ ى�ل�ع ص�ن �د�ق�PPو ، �ان�ك�PPم�إل�ا

�ه�د�ال�ب ي�ف �ه�ب�ل�ط �ن�ي�ب�و �ر�اف�ك�ال �م�الالظ �ل�ائالص �ع�ف�د �ن�ي�ب �يق�ر�فالت

137. Al Mughni 13/8

Page 114: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

” Perang defensif merupakan bentuk perang melawan agresor yang menyerang kehormatan dan agama yang paling wajib, hukumnya wajib berdasar ijma’. Musuh yang menyerang yang merusak dien dan dunia tidak ada kewajiban yang lebih penting setelah beriman selain melawannya, maka tidak dipersyaratkan adanya syarat apapun, tetapi dilawan sesuai kemampuan yang ada. Ini sudah ditegaskan para ulama madzhab kami dan madzhab lainnya, maka wajib dibedakan antara melawan musuh dzalim kafir yang menyerang (jihadu difa') dengan jihad melawan mereka di negeri mereka (jihadu thalab).”138

Beliau juga berkata :“Apabila musuh menyerang negeri Islam maka tidak diragukan lagi atas wajibnya

melawan mereka atas orang yang berada paling dekat dengan mereka kemudian orang yang paling dekat setelah mereka, karena negeri-negeri kaum muslimin itu bagaikan satu negeri, dan sesungguhnya juga wajib untuk an-nafiir ke daerah tersebut tanpa seizin orang tua atau orang yang menghutangi. Pendapat-pendapat imam Ahmad menegaskan hal ini."139

Imam Manshur bin Yunus Al Bahuti (1051 H) mengatakan :“ Barang siapa berada dalam barisan perang sedang ia orang yang terkena

kewajiban jihad (yaitu seorang laki-laki, merdeka, mukalaf, mampu dan muslim) seperti ketika musuh menyerangnya, atau menyerang negerinya, atau kaum muslimin di negeri yang jauh membutuhkan bantuan jihadnya atau pasukan kaum muslimin bertemu dengan pasukan kafir atau imam memerintahkannya berperang (dan ia tidak mempunyai udzur) maka jihad menjadi fardhu ‘ain atasnya.”140

Para ulama kontemporer juga mengutip ijma' seluruh ulama atas fardhu 'ain jihad bila musuh menyerang atau menduduki sebuah wilayah umat Islam.

Dr. Abdulloh Azzam berkata :“ Kondisi pertama jihad menjadi fardhu ‘ain yaitu orang-orang kafir menyerang

sebuah negeri kaum muslimin. Dalam kondisi ini seluruh ulama salaf, khalaf, fuqaha’ empat madzhab, para ulama hadits dan ulama tafsir dalam seluruh masa telah bersepakat bahwa jihad pada saat itu telah menjadi fardhu ‘ain bagi penduduk negeri tersebut dan penduduk negeri terdekat. Seorang anak berangkat berperang tanpa perlu izin orang tuanya, seorang istri berangkat perang tanpa perlu izin suaminya, dan seorang yang berhutang berangkat berperang tanpa perlu izin orang yang mempiutangi.

Jika penduduk negeri tersebut tidak mampu mengusir musuh, atau mereka tidak sungguh-sungguh atau malas atau tidak mau berperang mengusir musuh, maka kewajiban fardhu ‘ain mengenai penduduk negeri-negeri terdekat, kemudian yang lebih jauh, kemudian yang lebih jauh lagi dan seterusnya. Jika penduduk negeri terdekat juga tidak mampu mengusir musuh atau tidak sungguh-sungguh mengusir musuh, maka kewajiban terus mengenai penduduk negeri terdekat seterusnya sampai akhirnya mengenai seluruh kaum muslimin di seluruh dunia.”141

Beliau juga berkata :

138. Al Fatawa Al Kubra 4/520. Alaudin Al-Ba'li Al-Hambali, Al-Ikhtiyarat Al-Fiqhiyah Li-bni Taimiyah hal 309-310.

139. Al-Fatawa Al-Kubra 4/608.140. Kasyaful Qanna’ Syarhul Iqna' 3/37, dikutip dari Qaalu faqul ‘Anil Jihad hal. 26.141 - Ad Difa’ an Aradhil Muslimin Min Ahammi Furudhil A’yan hal. 9.

Page 115: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

“ Apabila musuh menyerang sejengkal tanah saja dari negeri kaum muslimin, maka jihad hukumnya menjadi fardlu ‘ain menurut pendapat seluruh ulama fiqih, tafsir dan hadits.

Jika jihad telah menjadi fardhu ‘ain, maka tidak ada bedanya antara jihad dengan sholat dan shaum menurut ketiga madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i), sedang menurut madzhab Hanbali didahulukan sholat…

Jika jihad telah menjadi fardhu ‘ain maka tidak perlu izin kepada kedua orang tua sebagaimana tidak perlunya izin kepada kedua orang tua untuk melaksanakan sholat Subuh atau shaum Ramadhan.

Pada saat jihad menjadi fardhu ‘ain, maka tidak ada bedanya antara orang yang tidak berjihad tanpa udzur dengan orang yang tidak shaum Ramadhan padahal ia tidak mempunyai udzur.

(Pada saat jihad menjadi fardhu ‘ain) Seberapapun besarnya harta yang disumbangkan tetap tidak bisa mewakili jihad dengan nyawa, dan kewajiban jihad tetap ada di pundaknya. Maka sebagaimana ia tidak bisa mengganti sholat dan shaum dengan membayar seberapapun besarnya harta, demikian juga dengan jihad.”142

Catatan Sangat Penting dari Ulama Dalam jihad normal (jihad ofensif), kaum muslimin boleh mundur ketika kekuatan

musuh lebih dari dua kali lipat kekuatan tentara Islam. Namun dalam jihad defensif, meski kekuatan musuh berkali-kali lipat dari kekuatan kaum muslimin, kaum muslimin tidak boleh mundur. Musuh harus dilawan, sesuai dengan kemampuan yang ada.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata :

-�ث�ك �و�د�لع�ا �ون�ك�ي �ن�أ �ل�ث�م �ع�فالد �ال�ت�ق�و �ن�ك�ل �ه�ب �ين�م�ل�س�م�ل�ل �ة�اق�ط �ال يراPPخ� �ن�م �ون�ف�PPل�خ�ي �ن�م ى�ل�ع �و�د�ع�PPال �ف�ط�PPع �م�هCو�د�عPP �ن�ع وا�ف�ر�ص�PPان �ن�إ �اف�ي

وم�ه�ج م�ه�ج�ه�م وا�ل�ذ�ب�Pي �ن�أ �ب�ج�ي �هن�Pأ�ب ا�ن�اب�ح�ص�Pأ �حر�صP �د�قPP ا�ن�ه�ف �ين�م�ل�س�لم�ا�خP �ن�م �و�د�لع�Pا �م�ج�ه�ي �ن�أ ا�ه�Pير�ظ�ن�و وا،�م�ل�س�Pي تى�حP �ع�فالPد ي�ف �م�يه�ل�ع �اف�ي�ل�PPالم�ق �ون�ك�ت�و �ين�م�ل�س�لم�ا �د�ال�ب ى�ل�ع وا�ف�ر�ص�PPان �ن�إ�فPP �ف�صCPPالن �ن�م ل�ق�PPأ �ة�ات �وز�ج�PPي �ال Lب�ل�ط �ال�ت�PPق �ال Lع�ف�PPد �ال�ت�PPق �ه�ال�ث�م�أ�و ا�ذ�ه�ف ، �يم�ر�ح�ال ى�ل�ع ا�و�ول�ت�س�ا�اب�لب�ا ا�ذ�ه �ن�م Lد�ح�أ �ة�ع�ق�و�و ، Lال�ح�ب �يه�ف �اف�ر�ص�ن�اال�

“ Perang defensif seperti ketika musuh banyak dan kaum muslimin tidak mampu melawan mereka namun ditakutkan kalau kaum muslimin menghindar dari musuh, maka musuh akan menyerang orang-orang yang ada dibelakang kaum muslimin, maka dalam kondisi seperti ini para teman kami (ulama’ Hambali) menegaskan wajib bagi kaum muslimin mengerahkan nyawa mereka dan nyawa orang yang mereka takutkan keselamatannya untuk melawan musuh sampai mereka selamat. Contoh semisal adalah ketika orang-orang kafir menyerang negara Islam sedangkan orang yang berperang tidak mencapai setengah, jika mereka menghindar, musuh akan menguasai kaum wanita (tentunya juga anak-anak, orang tua, pent). Kasus ini dan contoh yang semisal termasuk dalam kategori perang defensife bukan ofensif, sama sekali tidak

142 - Ilhaq bil Qafilah. Hal. 26.

Page 116: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

boleh menghindar dari medan perang, dan perang Uhud termasuk dalam bab (kategori) ini.” 143

Beliau juga berkata :

-�اج�و �ه�ع�ف�د �ير�ص�ي �هن�إ�ف �ين�م�ل�س�لم�ا ى�ل�ع �وم�ج�له�ا �و�د�ع�ال �اد�ر�أ ا�ذ�إ ام�أ�ف بPPا ى�ال�ع�ت �ال�ق ا�م�ك �م�ه�ت�ان�ع�إل� �ين�ود�ص�ق�لم�ا �ر�ي�غ ى�ل�ع�و �م�هCل�ك �ين�ود�ص�ق�لم�ا ى�ل�ع :ن�ت�اس �ن�إ�و�PPد ي�ف �م�وك�ر�صPPالCالن� �كم�لي�ع�ف �ينPPر�ص� ، ك�و�PPأ ا�م�PPالن �ر�م �ي�بالر �ان�ك�أ 8اء�و�س�و ، �م�ل�س�لم�ا �ر�ص�ن�بPPز�ت�ر�لم�ا �ن�م �ل�ج�PPق�ل�ل �ة�ق�PPن�ك�ي �م�ل �و�أ �ال�ت.� �ةل�PPق�ال �ع�مPP �ه�ال�PPم�و �ه�س�PPف�ن�ب Lد�ح�PPأ Cل�كPP ى�ل�ع �ان�ك�PPم�إل�ا �ب�س�PPح�ب �ب�ج�ي ا�ذ�ه�PPو �و�د�ع�PPال �م�ه�د�ص�PPق �ا�م�PPل �ون�م�ل�س�م�ال �ان�ك ا�م�ك ، �وب�ك�الر�و �ي�ش�م�ال�و �ة�ر�ث�ك�ال�و-�ح�Pأ �ه�ك�Pر�ت ي�ف �اللPه �ن�ذ�أ�يP �م�ل �ق�د�ن�Pخ�ال �ام�ع �اد�ه�Pلج�ا �ك�ر�تP ي�ف �ن�ذ�أ ا�م�Pك دام�ذ �بPPل� ، Lج�ار�خ�PPو Lد�اع�PPق �لى�إ �يPPه�ف �م�ه�مس�PPق ي�ذال�PPو ،Cو�د�ع�ال �Pب�ل�ط�ل اء-�د�ت�ب�ا ينCالPPد �ن�ع 8ع�ف�PPد ا�ذ�ه�PPف ، 8ة�ر�و�عPP ا�ن�وت�ي�ب ن�إ �ون�ول�ق�ي ي�بالن �ون�ن�ذ�أ�ت�س�ي �ين�ذالLار�ر�ط�اض �ال�ت�ق �و�ه�و �س�ف�ن�أل�ا�و �ة�م�ر�ح�ال�و

" Adapun jika musuh akan (ingin) menyerang kaum muslimin, maka wajib hukumnya melawannya atas seluruh kaum muslimin yang akan diserang, dan kaum muslimin yang tidak diserang untuk membantu. Sebagaimana firman Allah Ta'ala (Jika mereka meminta pertolongan kalian dalam membela agama, maka wajib bagi kalian untuk membantu mereka, QS. 8:72) Juga berdasar perintah Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam untuk senantiasa menolong muslim yang lain. (Hukum ini berlaku) baik ia seorang yang mempunyai harta untuk berperang maupun tidak mempunyai harta.

Hukumnya wajib atas setiap individu sesuai kemampuan, dengan nyawa dan hartanya, baik sedikit maupun banyak, dengan berjalan atau berkendaraan. Ini sebagaimana kondisi kaum muslimin saat diserang musuh pada tahun Khandaq.

Dalam perang itu, Allah Ta'ala tidak mengizinkan seorangpun untuk tidak berjihad. (ini berbeda kondisi dengan) sebagaimana Allah mengizinkan untuk tidak berjihad bila jihadnya adalah menyerang musuh (Jihadu Thalab). di mana Allah membagi kaum muslimin menjadi dua kelompok : kelompok yang tidak berperang (qo'id) dan kelompok yang berperang (khorij). (Dalam perang Khandaq yang hukumnya fardhu ain, Allah tidak memberi izin seorangpun yang memenuhi syarat untuk tidak berjihad, pent) bahkan Allah Ta'ala mencela orang-orang yang meminta izin kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam untuk tidak berjihad dengan mengatakan rumah-rumah kami terbuka (tidak ada yang menjaga). (Karena) Perang ini adalah untuk membela agama, kehormatan dan nyawa, maka ia merupakan perang karena kondisi darurat."144

Imam Ibnu Qayyim mengatakan :

-�ج�و �م�ع�أ�و �ب�لالط �ال�ت�PPق �ن�م �ع�س�PPو�أ �ع�فالPPد �ال�ت�PPق�ف �ني�ع�ت�ي ا�ذ�ه�PPل� و,وبPPا �ون�د�بPP �د�ل�PPو�ال�و ، �ه�ن�ذ�إ �ون�د�ب�و �ه�دCي�س �ن�ذ�إ�ب �د�ب�لع�ا �يه�ف �د�اه�ج�ي ، Lد�ح�أ Cل�ك ى�ل�ع

143- Al-Ikhtiyarat Al-Fiqhiyah hal 311. 144 . Majmu' Fatawa 28/358-359, As Siyasah Asy Syar'iyah hal. 136-137.

Page 117: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

د�ح�PPأ �وم�ي �ين�م�ل�س�لم�ا �اد�ه�ج ا�ذ�ه�. و �ه�يم�ر�غ �ن�ذ�إ �ون�د�ب �يم�ر�غ�ال�و ، �يه�و�ب�أ �ن�ذ�إي�ف�ع�ضPP �و�د�ع�PPال �ون�ك�ي �ن�أ �اد�ه�ج�ال �ن�م �ع�والن ا�ذ�ه ي�ف �ط�ر�ت�ش�ي �ال�و �ق�د�ن�خ�ال�و �,ين�م�ل�س�م�ال �اف�ع�ض�أ �ق�د�ن�خ�ال�و Lد�ح�أ �م�و�ي وا�ان�ك �م�هن�إ�ف �ون�د ا�م�ف �ين�م�ل�س�لم�ا-�اج�و �اد�ه�ج�ال �ان�ك�ف Lار�ي�ت�خ�ا �اد�ه�ج�ال Lع�ف�د�و Lة�ور�ر�ض �اد�ه�ج �هن�أل� �م�يه�ل�ع با

“ Perang defensif lebih luas dan lebih umum kewajibannya dari perang ofensif. Karena itu perang defensif wajib atas setiap individu. Seorang budak berperang baik dengan izin tuannya maupun tidak, seorang anak berperang meskim tanpa izin orang tuanya, orang yang berhutang berperang meski tanpa izin orang yang mempiutangi. Inilah jihad kaum muslimin pada perang Uhud dan Khandaq. Dalam perang defensif ini, tidak disyaratkan musuh dua kali lipat kaum muslimin atau kurang dari itu, karena pada saat perang Uhud dan Khandaq jumlah musuh berlipat-lipat dari jumlah kaum muslimin. Jihad tetap wajib atas mereka karena saat itu jihad darurat (terpaksa), bukan karena jihad pilihan sendiri.”145

Seperti telah disebutkan dalam penjelasan sebelumnya, hukum asal jihad yang semula fardhu kifayah akan menjadi fardhu ‘ain manakala tentara kaum muslimin yang melaksanakan jihad tidak mampu menuntaskan pekerjaan (tujuan jihad) yaitu tegaknya kalimat Allah ta’ala dan terusirnya musuh. Maka ketika penduduk negeri yang diserang tidak mampu mengusir musuh, maka fardhu ‘ain atas penduduk negeri-negeri Islam lain untuk membantu mengusir musuh, sekalipun semula fardhu kifayah atas mereka membantu negeri yang diserang.

Imam Al Qurthubi mengatakan :

PPب �م�ل�ع �ن�م �ل�ك�PPن�ع �م�ه�ف�ع�ض� PPو�د�عCأ �م�ل�ع�و �م�ه�PPن �ه�ن�PPك�م�ي�و �م�ه�ك�ر�د�يPP �ه-�ي�أ �ه�م�ز�ل �م�ه�اث�ي�غ �م�يه�ل�إ �وج�ر�خ�ال ضا

“ Siapa saja mengetahui kelemahan kaum muslimin dalam menghadapi musuh, dan ia mengetahui bahwa ia bisa membantu mereka; maka ia juga wajib keluar berperang mengusir musuh.”146

3. Hukum Jihad Melawan Orang-Orang Kafir yang Menawan Sebagian Kaum Muslimin

Ketika musuh menawan sebagian kaum muslimin, umat Islam berkewajiban membebaskannya, baik dengan cara diplomasi damai, tukar menukar tawanan, membayar tebusan, maupun cara-cara damai lainnya yang dibenarkan oleh syariat. Bila semua cara gagal, umat Islam wajib berjihad untuk membebaskan kaum muslimin yang tertawan. Para ulama menyebutkan, hukum jihad melawan orang-orang kafir yang menawan sebagian kaum muslimin ini, adalah fardhu kifayah. Namun bila ia tidak terlaksana dengan tuntas, dan tawanan tidak bisa dibebaskan, hukum jihad menjadi fardhu 'ain.

Hal ini berdasar kepada beberapa dalil :(a). Firman Allah Ta'ala :

145 - Ibnu Qayyim, Al Furusiyah hal 28, dikutip dari Al-Khuthuth Al-'Aridzah hal 87 karya Abu Mundzir As-Sa'idi

146 - Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an 8/97.

Page 118: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�م� �ك ال �PPون� و�م� �ل ات �PPق� �ت �يل� ف�ي ال ب �PPه� سPPع�ف�ين� الل �PPض� ت �م�س� ال� م�ن� و�ال �PPج Cالر

آء� Cس� �د�ان� و�الن �و�ل ذ�ين� و�ال ون� ال �Pق�ول� ا ي �Pن �خ�ر�ج� �آأ ن ب ذ�ه� م�ن� ر� �PPة� ه �Pي �ق�ر� � ال �م ال Pالظ �ه�ا ه�ل

� �ا و�اج�ع�ل أ ن د�نك� م�ن ل �ا ل �ي �ا و�اج�ع�ل و�ل ن د�نك� م�ن ل -را ل �ص�ي ن“ Mengapa kalian tidak mau berperang di jalan Allah dan membela orang-orang

yang lemah baik laki-laki, wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo’a,” Ya Allah, keluarkanlah kami dari negeri yang penduduknya dzalim ini dan berilah kami pelindung dari sisi-Mu dan berilah kami penolong dari sisi-Mu”. (QS. AnNisa’: 4:75).

Imam Abu Bakar ibnu al Araby al Maliky berkata :

اذ�ق�ن�ت�الس�P �ال�ت�PPلق�ا �ة�اآلي� �ه�ذ�ه ي�ف �ه�ان�ح�ب�س �الله �ب�ج�و�: أ ا�ن�اؤ�م�ل�ع �ال�]ق �ل�ذ�بPP �ان�ك�PPو ، �وس�ف�PPالن �ف�ل�ت �ن�م �ال�ت�لق�ا ي�ف ا�م �ع�م Cو�د�لع�ا �د�ي �ن�م ى�ر�س�أل�ا ى�و�ر �د�ق�PPو ، ا�ه�PPن�م �ن�و�ه�PPأ�و �س�فالن �ون�د �ه�ن�PPو�ك�ل �ب�ج�و�أ �م�ه�ائ�د�ف ي�ف �ال�لم�اي�بالن ن�أ �ةم�ئ�أل�ا ا وا�م�ع�ط�: )أ �ال�ق�PPو ، �ع�ائ�لج�PPوا�ود�ع �PPف�و ، �يض�ر�الم�PPوا�ك �Pو ي( ،�ان�الع�Pد�ق� Pم �ال�ق�Pى�ل�: )ع 8ك�ال Pالن �يPع�م�بج� ى�ار�س�Pاأل� وا�د�ف�Pي �ن�أ �اس �ون�د �اة�اس�PPو�لم�ا ن�إ�فPP ، �م�وه�اس�PPو�ي �ن�أ �م�يه�ل�: ع �ال�قPP �ك�ل�ذ�ل�PPو ، �م�ه�ال�و�م�PPأ[�اة�اد�ف�لم�ا

" Dalam ayat ini ada beberapa masalah;Pertama. Para ulama kami menyatakan, dalam ayat ini Allah mewajibkan perang

untuk membebaskan tawanan dari tangan musuh meskipun dalam perang itu ada nyawa yang melayang. Adapun mengeluarkan harta untuk menebus mereka, hukumnya lebih wajib lagi karena lebih ringan dari mengorbankan nyawa. Para ulama telah meriwayatkan bahwasanya Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berilah makan orang yang lapar, jenguklah orang yang sakit dan bebaskanlah tawanan !.” Imam Malik mengatakan,” Manusia wajib membebaskan tawanan (meskipun menghabiskan–pent) dengan seluruh harta mereka." Karena itu, imam Malik mengatakan," Kaum muslimin harus menyantuni (menolong) mereka, karena menyantuni (menolong) lebih ringan dari menebus."147

Keempat. Jika terjadi mobilisasi umum karena musuh telah menguasai daerah umat Islam atau menguasai tawanan, maka mobilisasi itu menjadi umum dan wajib keluar perang baik dalam keadaan ringan maupun berat, berjalan kaki maupun berkendaraan, merdeka maupun budak, orang yang mempunyai bapak keluar tanpa harus minta izin bapaknya demikian juga yang tak mempunyai bapak, sampai agama Allah menang, daerah umat Islam terlindungi, musuh terkalahkan dan tawanan terbebaskan. Dan dalam hal ini tak ada perbedaan pendapat."148

Imam Al-Qurthubi berkata :

ا ى�ال�ع�PPت �ه�ول�ق �PPم� ) و�م� �ك �ون� ال ل �ل ات �PPق� �يل� ف�ي ت ب �PPه� س PPض�( : ح اللx ى�ل�ع �ة�ر�ف�PPPلك�ا ي�د�ي�PPPأ �ن�م �ين�ف�ع�ض�PPPت�س�لم�ا �يص�ل�خ�ت �نم�ض�PPPت�ي �و�ه�PPPو ، �اد�ه�PPPج�ال ، �ينCالPPد �ن�ع �م�ه�ون�ن�PPت�ف�ي�و �اب�ذ�ع�PPال �وء�سPP �م�ه�ون�وم�س�PPي �ين�ذالPP �ين�ك�ر�ش�PPلم�ا

147. Ahkamul Qur’an 1/459148. Ahkamul Qur’an 2/955, tafsir QS. At Taubah :41

Page 119: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ين�ن�م�ؤ�لم�PPا �اذ�ق�ن�سPPت�ا�و �ه�ين�PPد �ار�ه�PPظ�إ�و �ه�ت�PPم�ل�ك �ء�ال�ع�إل� �اد�ه�لج�ا ى�ال�ع�ت �ب�ج�و�أ�ف ى�ار�س�أل�ا �يص�ل�خ�ت�و ، �وس�ف�الن �ف�ل�ت �ك�ل�ذ ي�ف �ان�ك �ن�إ�و �ه�اد�ب�ع �ن�م �اء�ف�ع�الض

�ب�ج�و�أ �ك�ل�PPذ�و �ال�و�م�أل�ا�بPP ام�إ�و �ال�ت�ق�ال�ب ام�إ �ين�م�ل�س�لم�ا �ة�اع�م�ج ى�ل�ع 8ب�اج�و �اسالن ى�ل�ع 8ب�اج�: و 8ك�ال�م �ال�ق ، ا�ه�ن�م �ن�و�ه�أ �ي�ه �ذ�إ �وس�ف�الن �ون�د ا�ه�ن�و�ك�ل"�يه�ف �ف�ال�خ �ال ا�ذ�ه�و ، �م�ه�ال�و�م�أ �يع�م�ج�ب ى�ار�س�أل�ا وا�د�ف�ي �ن�أ

" Ini merupakan sebuah hasungan untuk berjihad, dan mengandung (perintah) untuk membebaskan orang-orang yang tertindas (lemah) dari tangan orang-orang kafir musyrik yang menyiksa dengan keji dan menghalang-halangi (fitnah) mereka dari melaksanakan ajaran dien. Allah Ta'ala mewajibkan jihad untuk meninggikan kalimat-Nya, memenangkan dien-Nya dan membebaskan hamba-hamba-Nya yang beriman dan lemah. Sekalipun dalam jihad tersebut akan ada nyawa yang melayang. Membebaskan para tawanan adalah wajib atas jama'ah mulimin, baik dengan perang maupun dengan harta, yang juga wajib karena lebih ringan dari perang. Imam Malik berkata," Masyarakat wajib menebus para tawanan dengan seluruh harta mereka." Dan dalam hal ini tidak ada perbedaan pendapat."149

Imam Al Qarafy berkata," Sebab (jihad) keempat. Imam Al Lakhmy berkata: Membebaskan tawanan berdasar firman Allah (Mengapa kalian tidak mau berperang di jalan Allah dan membela orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo’a,” Ya Allah, keluarkanlah kami dari negeri yang penduduknya dzalim ini dan berilah kami pelindung dari sisi-Mu dan berilah kami penolong dari sisi-Mu." QS. An Nisa’: 75).

Pengarang Shahibul Bayan menyatakan,” Wajib bagi imam untuk membebaskan tawanan dengan harta baitul mal. Jika harta baitul mal kurang, maka wajib membebaskan mereka dengan seluruh harta kaum muslimin, masing-masing sesuai dengan kemampuannya."150

(b). Juga firman Allah Ta'ala :

�م �م� ث �نت �ون� ه�آؤ�آلء� أ �ل �ق�ت �م� ت ك �نف�س� �خ�ر�ج�ون� أ ار�ه�م� مCن مCنك�م ف�ر�يق-ا و�ت �PPد�ي ون� �ظ�اه�ر� �ه�م ت �ي � ع�ل �م �ث �إل ا �PPد�و�ان� ب �PPع� �ن و�ال �م� و�إ �وك �ت أ �PPار�ى ي �PPس� اد�وه�م� أ �PPف� و� ت �PPو�ه

م8 ر �PPم� م�ح� �ك �ي اج�ه�م� ع�ل ر� �PPخ� ون� إ �PPؤ�م�ن� �ف�ت �ع�ض� أ �ب اب� ب �PPت� �ك ون� ال ر� �PPف� �ك �ع�ضL و�ت �ب بآء� �ف�ع�ل� م�ن ف�م�اج�ز� �ك� ي �م� ذ�ل م�نك �ال ي�� إ �اة� في� خ�ز� ي �ح� �ا ال �ي و�م� الد�ن �PPة� و�ي �PPام� �ق�ي ال

د�ون� �ر� �لى� ي دC إ �ش� �ع�ذ�اب� أ ه� و�م�ا ال �غ�اف�لL الل �ون� ع�ما ب �ع�م�ل ت“ Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan

mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu-membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (QS. Al Baqoroh: 85).

149 . Al-Jami' li-Ahkamil Qur'an 5/279.150. Adz Dzakhirah 2/387, dikutip dari Jama’ah Jihad Aqidatan wa Minhajan hal. 53-54.

Page 120: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Dalam ayat ini, Allah Ta'ala mengambil perjanjian dari Bani Israil untuk tidak melakukan tiga kejahatan : memerangi saudara sebangsa sendiri, mengusir saudara sebangsa sendiri dari negeri mereka dan bahu membahu dengan musuh dalam memerangi saudara sebangsa sendiri. Ketiga larangan ini mereka langgar, namun mereka masih menyisakan satu kebaikan, yaitu apabila ada saudara sebangsa sendiri yang tertawan oleh musuh dan dijadikan budak, mereka masih mau membeli dan membebaskan si tawanan tersebut. Meski demikian, Allah menegur mereka dengan keras dan menyatakan mereka mengimani sebagian Al-Kitab dan mengkufuri sebagian lainnya.

Imam Al Qurthubi mengatakan tentang makna ayat ini (tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, Al-Baqarah :85):

ا�ن�ض�ع�ب �ر�ظاه�ت�ف �ن�ت�ف�ال�ب �يع�م�لج�ا �ن�ع �ن�ح�ن ا�ن�ض�ر�ع�أ �د�ق�ل �الله �ر�م�ع�ل�]و ءال�أذ ا�ن�ان�و�خ�إ ا�ن�ك�ر�ت ىت�ح �ين�ر�اف�ك�ال�ب �ل�ب �ين�م�ل�س�م�ال�ب �ت�ي�ل ، Lض�ع�ب ى�ل�ع �الله�ب ال�إ �ةو�ق �ال�و �ل�و�ح �ال�ف ، �ين�ك�ر�ش�لم�ا �م�ك�ح �م�يه�ل�ع ي�ر�ج�ي ، �ين�ر�اغ�ص��س�ا �اء�د�: ف ا�ن�اؤ�م�ل�ع �ال�. ق �يم�ظ�لع�ا Cي�ل�لع�ا 8م�ه�ر�د �Pق�ب�ي �م�ل �ن�إ�و 8ب�اج�و ى�ار�أل. 8د�اح�و

�ك�ل�ذ�ب�PPو ى�ر�س�PPأل�ا Cك�فPP �وب�ج�PPو �ة�آلي�ا �ت�نم�ض�: )ت �اد�د�ن�م�يز�و�خ �ن�اب �ال�قي�بالن �ن�ع �ر�آلثا�ا �ت�د�ر�و ن�أ �ك�ل�ذ�بPP ى�ر�ج�PPو ، �م�هCك�ف�ب �ر�م�أ�و ى�ار�س�أل�ا ك�ف �ه(�اع�م�ج�إل�ا �ه�ب �د�ق�ع�ان�و �ين�م�ل�س�لم�ا �ل�م�ع

“ Demi Allah, kita telah berpaling dari seluruh perintah Allah (keempat perintah dalam ayat ini, pent) dengan berbagai fitnah (perang saudara, pent), maka sebagian kita bekerja sama memusuhi sebagian yang lain. Bukan bekerja sama dengan kaum muslimin, namun dengan kaum kafir (dalam memusuhi saudara seiman, pent), sehingga kita membiarkan saudara-saudara kita hina dan tertundukkan (terjajah), atas diri mereka diberlakukan hukum-hukum kaum musyrik. La haula walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim. Para ulama kami mengatakan,” Menebus para tawanan itu wajib meski akhirnya tak tersisa harta satu dirhampun.”

Imam Ibnu Khuwaizi Mindad mengatakan: " Ayat ini mengandung perintah wajibnya membebaskan tawanan. Dalam hal ini

ada hadits-hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam yang menyatakan beliau menebus para tawanan dan menyuruh membebaskan mereka. Itulah yang diamalkan oleh kaum muslimin dan telah tercapai ijma’ dalam hal ini.” Wajib membebaskan tawanan dengan harta baitul mal, kalau tidak ada maka wajib bagi seluruh kaum muslimin. Siapa di antara mereka sudah melakukannya berarti telah menggugurkan kewajiban itu atas yang lain.”151

PPم �ال�ق�PPح�ر 8ك�ال�PPه �ه�مPPى�ل�ع �ب�ج�: ي �الل PPالنن�إ�و �م�اه�ر�س�PPأ �اء�د�فPP �اس ا-ض�ي�أ 8اع�م�ج�إ ا�ذ�ه�. و�م�ه�ال�و�م�أ �ك�ل�ذ �ق�ر�غ�ت�اس

Imam Malik rahimahullah berkata,” Manusia wajib menebus tawanan-tawanan mereka sekalipun menghabiskan seluruh harta mereka. Ini juga sudah menjadi ijma’."152

(c). Hadits Ibnu Umar :

151. Tafsir Al Qurthubi 2/22-23.152. Tafsir Al Qurthubi 2/24.

Page 121: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

ه� ع�ن� �د�الل �ن� ع�ب ض�ي ع�م�ر� ب �هم�ا الله ر� ه� ع�ن �ر� ب خ�� �ن أ ول� أ س� ه� ر� لى الل �PPص

ه �ه� الل �ي م� ع�ل ل �م� ق�ال� و�س� ل �م�س� �خ�و ال � أ �م ل �PPم�س� ه� ال� ال �PPم� �ظ�ل �م�ه� و�ال� ي ل �PPس� و�م�ن� ي�ان� ة� ف�ي ك يه� ح�اج� �خ� �ان� أ ه� ك PPه� ف�ي الل �PPت ج� و�م�ن� ح�اج� ر �PPع�ن� ف L �م ل �PPة- م�س �PPب �ر� كج� ه� ف�ر �ه� الل �ة- ع�ن ب �ر� �ات� م�ن� ك ب �ر� � ك و�م �Pة� ي �Pام� �ق�ي �ر� و�م�ن� ال ت �Pم-ا س� ل �Pه� م�س �ر� ت �Pس ه� �و�م� الل �ام�ة� ي �ق�ي ال

Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,” Seorang muslim adalah saudara bagi seorang muslim lainnya. Ia tidak akan menzaliminya atau menyerahkannya kepada musuh. Barangsiapa mengurus keperluan saudaranya, Allah akan mengurus keperluannya. Barang siapa menghilangkan kesulitan seorang muslim, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari kiamat. Dan siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di hari kiamat."153

(d). Hadits Abu Hurairah :

�ي ع�ن� ب� ة� أ �ر� ي ال� ق�ال� ه�ر� �PPول� ق �PPس ه� ر� PPى اللل �PPه ص PPه� الل �PPي� م� ع�ل ل �PPال� و�س د�وا �ح�اس� وا و�ال� ت �اج�ش� �ن �اغ�ض�وا و�ال� ت �ب وا و�ال� ت �ر� �د�اب ع� و�ال� ت �PPب� �م� ي ك �PPع�ض� ع� ع�ل�ى ب �PPي� ب

Lع�ض� �وا ب �ون �اد� و�ك ب ه� ع� -ا الل �خ�و�ان �م� إ ل �م�س� �خ�و ال � أ �م ل �م�س� �م�ه� ال� ال �ظ�ل ه� و�ال� ي �PPخ�ذ�ل� يه� و�ال� �ح�ق�ر� * ي

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Janganlah kalian saling iri ! Janganlah kalian saling jual beli menipu ! Janganlah kalian saling membenci ! Janganlah kalian saling membelakangi ! Janganlah kalian menawar barang yang sedang ditawar orang lain ! Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara ! Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain. Ia tidak akan menzaliminya, mentelantarkannya ataupun merendahkannya."154

Imam An Nawawi berkata :

، �ر�صالن�و �ة�ان�ع�إل�ا �ك�ر�ت �ل�ذ�خ�ل�: ا �اء�م�ل�لع�ا �ال�ق�: ف �ه�ل�ذ�خ�ي �ال ام�أ�" و �ه�ن�ك�م�أ ا�ذ�إ �ه�ت�ان�ع�إ �ه�م�ز�ل �ه�و�ح�ن�و �وء�الس �ع�ف�د ي�ف �ه�ب �ان�ع�ت�اس ا�ذ�: إ �اه�ن�ع�م�و"xي�ع�ر�ش 8ر�ذ�ع �ه�ل �ن�ك�ي �م�ل�و

" Laa yakhdzuluhu" para ulama berkata, al-khadzlu adalah tidak membantu dan tidak menolong, Maknanya, jika seorang muslim meminta bantuannya untuk menolak keburukan dan hal yang serupa dengannya, ia wajib memberi bantuan selama memungkinkan dan tidak mempunyai udzur syar'i."155

(e). Hadits Abu Musa Al-Asy'ari :

153 . HR. Bukhari : Kitabul Mazhalim wal Ghasab no. 2442, 6951, Muslim : Kitabul Bir wa Shilah no. 2580, Tirmidzi : Kitabul Hudud no. 1426, Abu Daud : Kitabu Adab 4893. 154 . HR. Musim : Kitabul Bir wa Shilah no. 2564. Juga Tirmidzi : Kitabul Birr wa Shilah no. 1927 dengan lafal (Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Ia tidak akan mengkhianatinya, mendustakannya atau mentelantarkannya). Riwayat Tirmidzi dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami' Shaghir no. 6706.155 . An-Nawawi, Syarhu Shahih Muslim 16/120.

Page 122: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ي ع�ن� ب� ع�ر�يC م�وس�ى أ �ش� ول� ق�ال� ق�ال� األ� �PPس ه� ر� Pى اللل �PPه ص Pه� الل �PPي� ع�ل

م� ل �ط�ع�م�وا و�س� �ع� أ ائ �ج� �م�ر�يض� و�ع�ود�وا ال �وا ال �ي� و�ف�ك �ع�ان الDari Abu Musa ia berkata, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,” Beri

makan orang yang lapar, jenguklah orang yang sakit dan bebaskanlah orang yang ditawan musuh.”156

(f). Hadits Abu Juhaifah Wahab bin Abdillah :

�ي ع�ن� ب� �ف�ة� أ ي ض�ي ج�ح� �ه الله ر� �ت� ق�ال� ع�ن �يe ق�ل �ع�ل ض�ي ل �ه الله ر� ه�ل� ع�ن

�م� �د�ك ن ء8 ع� ي� �و�ح�ي� م�ن� ش� �ال ال اب� ف�ي م�ا إ �PPت� ه� ك PPال� ؟ الل �PPذ�ي ق PPو�ال . ق� ال� �PPف�ل ة� ب �ح� � ال أ �ر� م�ة� و�ب س� �م�ه� م�ا الن �ع�ل �ال أ �ع�ط�يه� ف�ه�م-ا إ ه� ي ج�ال- الل آن� ف�ي ر� ر� �PPق� ا ال �PPو�م

�ت� ه�ذ�ه� ف�ي �ع�ق�ل� ق�ال� ؟ الصح�يف�ة� ف�ي و�م�ا الصح�يف�ة�. ق�ل �اك� ال ير� و�ف�ك �س� األ��ن� �ل� ال� و�أ �ق�ت �م8 ي ل �اف�رL م�س� �ك ب

Abu Juhaifah radiyallahu 'anhu berkata," Saya bertanya kepada Ali bin Abi Thalib : Apakah engkau mempunyai catatan wahyu selain yang ada dalam kitabullah ?" Ali menjawab," Tidak. Demi Allah yang telah membelah biji dan menumbuhkan tunas. Saya tidak mengetahui catatan wahyu tersebut selain pemahaman Al-Qur'an yang dikaruniakan oleh Allah kepada seseorang, dan apa yang tertulis dalam lembaran-lembaran ini." Aku bertanya," Apa yang tertulis dalam lembaran-lembaran itu ?" Ali menjawab," Hukuman denda (diyat atas pembunuhan atau melukai), membebaskan tawanan dan seorang muslim yang membunuh seorang kafir tidak bisa dikenai hukuman mati."157

Imam Ibnu Bathal berkata:

�ور�ه�م�لج�ا �ال�ق �ه�ب�و �ة�اي�ف�ك�ال �لى�ع 8ب�اج�و �ير�س�أل�ا �اك�ك�ف” Membebaskan tawanan hukumnya fardhu kifayah, dan ini merupakan pendapat

mayoritas ulama."158 Imam Ibnu Abidin Al-Hanafy berkata :

ب 8ة�م�ل�س�: م �ةي�ازز�لب�ا ي�ف�و ب�ر�غ�PPلم�ا �ل�ه�أ ى�ل�ع �ب�ج�و �ق�ر�ش�م�ال�ب �ت�ي�س��ب�ر�لح�ا �ار�د �ل�خ�د�ت �م�ل ا�م �ر�س�أل�ا �ن�م ا�ه�يص�ل�خ�ت

” Dalam Al-Fatawa Al-Bazaziyah disebutkan: jika seorang muslimah ditawan di bumi belahan Timur, maka wajib bagi umat Islam di bumi belahan Barat untuk membebaskannya selama belum masuk negara kafir. Bahkan dalam kitab Adz Dzakhirah disebutkan wajib bagi setiap yang mempunyai kekuatan untuk mengejar mereka demi membebaskan anak-anak dan wanita yang tertawan meskipun telah masuk negara kafir."159

Imam Abu Yahya Zakaria Al-Anshari (926 H) mengatakan :

156. HR. Bukhari : Kitabul Mardha, juga dalam Kitabul Jihad was Sair, Kitabul Ath'imah, Kitabun Nikah, dan Kitabul Ahkam. Abu Daud : Kitabul Janaiz, Ahmad dan Ad-Darimi : Kitabus Sair.

157 . HR. Bukhari : Kitabul Jihad was Sair , juga Kitabul Ilmi dan Kitabul Diyat dengan sedikit perbedaan lafal. Tirmidzi : Kitabul Diyat, An-Nasai; Kitabul Qassamah, Ahmad dan Ad-Darimi : Kitabul Diyat. 158 . Fathul Baari 6/167.

159 .Hasyiyah Ibnu Abidin 6/205. Al Jihadu fi Sabilillah Haqiqatuhu wa Ghayatuhu 1/66.

Page 123: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

” Kalau mereka menawan seorang muslim dan kita masih mempunyai harapan bisa membebaskannya dari tangan mereka, maka wajib ‘ain jihad melawan mereka sekalipun mereka tidak masuk negara kita karena kehormatan seorang muslim lebih besar dari kehormatan negara. Juga karena hadits Imam Bukhari, ”Bebaskan tawanan.” Jika kita tidak mempunyai harapan bisa membebaskannya maka jihad tidak menjadi fardhu ‘ain tetapi kita akhirkan karena dharurah (terpaksa).” 160

Imam Abi Zaid al Qairawany menyatakan:" Jihad ada dua: fardhu ‘ain dan fardhu kifayah. Fardhu ‘ain untuk membebaskan tawanan, memenuhi nadzar, mobilisasi dari imam dan musuh yang menyerang suatu kaum (daerah umat Islam). "161

Imam Ibnul Juzi Al-Maliki berkata,” Jihad menjadi fardhu ‘ain dengan tiga sebab :

a) Perintah Imam. Siapa saja ditunjuk oleh imam wajib berangkat.b) Musuh menyerang sebagian wilayah kaum muslimin. Penduduk wilayah yang

diserang wajib melawan. Jika mereka tidak mampu mengatasinya, maka wajib atas kaum muslimin yang terdekat dengan mereka untuk membantu. Jika ternyata juga tidak teratasi, maka wajib bagi segenap kaum muslimin memberikan bantuan hingga musuh dapat diatasi.

c) Membebaskan tawanan-tawanan muslim dari tangan orang-orang kafir.162

Syaikh Ibrohim bin Abdur Rohim Al-Hudzri berkata,” Jihad akan menjadi fardlu ‘ain pada situasi dan kondisi sebagai berikut:

a) Bila musuh menyerang negeri kaum muslimin sebagaimana yang banyak terjadi pada hari ini.

b) Saat Imam menyerukan seruan jihad secara umum.c) Sewaktu berhadapan dengan musuh, maka ketika itu tidak boleh meninggalkan

medan perang.d) Wajib bagi orang yang telah ditunjuk oleh Imam.e) Wajib bagi tentara sebuah negeri.f)Ketika mulai pertempuran.g) Ketika orang kafir menawan beberapa kaum muslimin dan menjadikannya

tebusan.163

Syaikh Yusuf bin Sholih Al-'Ayiri mengatakan," Memerangi orang kafir di negeri mereka berubah menjadi fardhu 'ain, dalam beberapa bentuk yang disebutkan oleh para ulama, sebagai berikut :

a). Jika imam kaum muslimin menunjuk personal muslim tertentu untuk berjihad.

b). Jika terjadi mobilisasi umum, yaitu saat imam kaum muslimin memerintahkan penduduk sebuah negeri atau daerah.

c). Jika sebagian kaum muslimin menjadi tawanan di tangan orang-orang kafir, sampai mereka terbebaskan.

160. Asna al Mathalib Syarhu Raudhu al Thalib 4/69. Dikutip dari Jama’atul Jihad Aqidatan wa Minhajan, hal. 118 dan Abu Mundzir As Sa’idi, Khuthuthun ’Aridzah fi Manhaji Al Jama’ah Al Islamiyah Al Muqatilah hal. 93.

161. Kifayatu al Thalib al Rabany li Risalati Abi Zaid al Qairawany 2/2.162- Qawaninul Ahkam Asy Syar’iyah hal. 163, dikutip dari Ahamiyatul Jihad hal. 133 dan Syaikh

Ibrohim bin Abdur Rohim Al-Hudzri, Hukmul Jihad hal. 16-17.163. Hukmul Jihad hal: 13

Page 124: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

d). Jika seorang muslim hadir dalam barisan tentara Islam yang sedang bertempur melawan tentara kafir, maka wajib baginya turut berjihad.164

Sekutu Kafir Harbi Diperlakukan Sebagaimana Kafir Harbi, Di Mana Saja Mereka Berada

Sekutu Kafir Harbi = Kafir Harbi

[1]. Syariat Islam menegaskan bahwa orang yang bersekutu dengan kafir harbi diiperlakukan sama dengan kafir harbi.

(a). Imam Muslim, Abu Daud, Ahmad dan Ad-Darimi meriwayatkan sebuah hadits shahih :

ان� ع�ن� �ن� ع�م�ر� �نL ب �ت� ق�ال� ح�ص�ي �ان �ق�يف� : ك �ف�اء� ث ل �ن�ى ح� �ب �لL ل ع�ق�يت� ر� س�

� �ق�يف� ف�أ �ن� ث �ي ل ج� ص�ح�اب� م�ن� ر�� ول� أ س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي , ع�ل م� ل و�س�

ر� �س� ص�ح�اب� و�أ� ول� أ س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل ج�ال- و�س� �ن�ي م�ن� ر� �لL ب ع�ق�ي�وا ص�اب

� �ى م�ع�ه� و�أ �ت �اء�. ف�أ �ع�ض�ب �ه� ال �ي ول� ع�ل س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل و�س��ا ف�ي و�ه�و� : ي . ق�ال� �اق� �و�ث �اه� م�ح�مد� ال �ت ؟ م�ا ف�ق�ال� ! ف�أ �ك� �ن أ �م� ش� : ب ف�ق�ال�

�ي �ن �خ�ذ�ت �م� أ �خ�ذ�ت� و�ب �ق�ة� أ اب اجC س� �ح� ؟ ال

�ع�ظ�ام-ا ف�ق�ال� �ك� إ �خ�ذ�ت : أ �ك� �ذ�ل ة� ل �ج�ر�ير� �ك� ب �ف�ائ ل �م ح� . ث �ق�يف� ف� ث �ص�ر� ان�اد�اه� �ه�. ف�ن �ا ف�ق�ال� ع�ن �ا :ي �ان� م�ح�مد� م�ح�مد�, ي ول� ! و�ك س� ه� ر� الله ص�لى الل

�ه� �ي م� ع�ل ل ح�يم-ا و�س� ع� ر� ج� ق�يق-ا, ف�ر� �ه� ر� �ي �ل : م�ا إ �ك� ف�ق�ال� �ن أ Cي ق�ال� ؟ ش� �ن إ. ق�ال� �م8 ل �و� م�س� �ه�ا : ل �ت �ت� ق�ل �ن �ك� و�أ �م�ل �ح�ت� ت �ف�ل , أ ك� م�ر�

� �ل أ ح� ك �ف�ال� �م ال ث. ف� �ص�ر� ان

�اد�اه� �ا ف�ق�ال� ف�ن �ا : ي �اه� م�ح�مد� م�ح�مد�, ي �ت �ك� : م�ا ف�ق�ال� ! ف�أ �ن أ ق�ال� ؟ ش�Cي �ن �ع8 إ ائ �ط�ع�م�ن�ي ج� �ي! ق�ال� و�ظ�م�آن� ف�أ ق�ن س�

� , ف�ف�د�ي� ه�ذ�ه� ف�أ �ك� ت ح�اج� . �ن� �ي ل ج� �الر ب

Imran bin Husain radiyallahu 'anhu berkata :

" Bani Tsaqif adalah sekutu Bani ‘Uqoil. Bani Tsaqif menawan dua orang sahabat Rosul shalallahu alaihi wasallam. Sebaliknya, para sahabat Rosulullah shalallahu alaihi wa sallam menawan seorang laki-laki dari Bani ‘Uqoil. Bersama laki-laki itu, mereka mendapatkan Adhba' (unta Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam). Laki-laki ia dibawa menghadap Rosulullah shalallahu alaihi wasallam, dalam keadaan terikat.

164 . Yusuf bin Sholih Al-Ayiri, Al Jihadu Hukmuhu wa Anwa'uhu, hal 8, Markazu Buhuts wal Dirasat Ilmiyah.

Page 125: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Ia berkata,”Wahai Muhammad !” Rosulpun menghampirinya dan bertanya,”Ada apa?” Ia berkata,” Kenapa engkau menawanku ? Kenapa engkau menangkap orang yang berangkat akan melaksanakan haji ? Maka beliau menjawab sebagai penghormatan,” Aku menawanmu karena kejahatan sekutu-sekutumu dari Bani Tsaqif.” Lalu beliau berpaling darinya

Orang tersebut memanggil beliau kembali dan berkata,“ Wahai Muhammad, wahai Muhammad !”, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam adalah seorang yang lemah lembut dan penyayang. Beliau kembali kepadanya dan bertanya,“ Ada apa?” Ia menjawab,“ Sesungguhnya saya seorang muslim.” Beliau bersabda,“ Jika kamu mengatakannya ketika kamu masih bebas, kamu telah beruntung”…maka iapun ditebus dengan dua orang sahabat yang ditawan."165

Dua orang sahabat ditangkap oleh Bani Tsaqif. Sebagai balasan, para sahabat menangkap seorang dari Bani 'Uqail yang berangkat menunaikan ibadah haji. Ia dihadang di tengah perjalanan, ditangkap dan digiring oleh para sahabat menuju Madinah. Tentu saja ia protes kepada Rasululllah shallallahu alaihi wa salam," Apa salah saya ?" Bukankah saya ini jama'ah haji ?" Bukankah yang menangkap kedua sahabat anda bani Tsaqif ? Kenapa justru saya yang tak bersalah yang ditangkap ?" Rasululllah shallallahu alaihi wa salam menjawab," Engkau ditangkap karena kejahatan sekutumu,bani Tsaqif."

Hadits ini menunjukkan status hukum orang yang bersekutu dengan kafir harbi adalah sama dengan status hukum kafir harbi tersebut. Ia boleh ditangkap dan diperangi dimana saja ia berada. Jika ia mengaku Islam setelah tertangkap, pengakuannya tersebut tidaklah bermanfaat baginya untuk melepaskan diri.

(b). Imam Muslim dan Ahmad meriwayatkan kisah baiat Ridhwan dan perang Dzi Qard dari Salamah bin Al-Akwa' Al-Aslami :

�م�ة� ع�ن� ل �ن� س� �و�ع� ب ك� �أل �ا ق�ال� ا �ة� ق�د�م�ن �ي �ب د�ي �ح� ول� م�ع� ال س� ه� ر� الله ص�لى الل

�ه� �ي م� ع�ل ل �ح�ن� و�س� �ع� و�ن ب ر�� ة� أ ر� �ة- ع�ش� �ه�ا م�ائ �ي ون� و�ع�ل اة- خ�م�س� و�يه�ا. ال� ش� �ر� ت

ول� ف�ق�ع�د� ق�ال� س� ه� ر� �ه� اللهم ص�لى الل �ي م� ع�ل ل �ا ع�ل�ى و�س� ب ة� ج� �ي ك �ما الر ف�إ�ما د�ع�ا �ص�ق� و�إ ت� ق�ال� ف�يه�ا ب �ا ف�ج�اش� �ن ق�ي �ا ف�س� �ن �ق�ي ت �م ق�ال� و�اس� �ن ث ول� إ س� ر�ه� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل �ا و�س� �ع�ة� د�ع�ان �ي �ب �ل ص�ل� ف�ي ل

� ة� أ ج�ر� �ه� ق�ال� الش �ع�ت �اي ف�بول�

� اس� أ �م الن �ع� ث �اي �ع�.... ب �اي و�ب

�م �ن ث �ين� إ ر�ك �م�ش� �ا ال �ون ل اس� �ح� ر� ى ح�تى الص�ل �ا م�ش� �ع�ض�ن �ع�ضL ف�ي ب ب�ما �ا... ف�ل ن �ح� �ا و�اص�ط�ل ن �ح� �ح�ن� اص�ط�ل �ه�ل� ن ة� و�أ �ط� م�ك �ل ت �ا و�اخ� �ع�ض�ن �ع�ضL ب �ب ب

�ت� �ي �ت ة- أ ج�ر� �س�ح�ت� ش� �ه�ا ف�ك و�ك �ه�ا ف�ي ف�اض�ط�ج�ع�ت� ش� ص�ل� �ي ق�ال� أ �ان �ت �ع�ة8 ف�أ ب ر�

� أ�ين� م�ن� ر�ك �م�ش� �ه�ل� م�ن� ال ة� أ �وا م�ك ع�ل �ق�ع�ون� ف�ج� ول� ف�ي ي س� ه� ر� الله ص�لى الل

�ه� �ي م� ع�ل ل �ه�م� و�س� �غ�ض�ت ب� �ت� ف�أ �ح�ول �ل�ى ف�ت ةL إ ج�ر� �خ�ر�ى ش� ق�وا أ ح�ه�م� و�ع�ل ال� س�

�م�ا و�اض�ط�ج�ع�وا �ن �ي �ك� ه�م� ف�ب �ذ�ل �ذ� ك �اد�ى إ �ادL ن ف�ل� م�ن� م�ن �س� �و�اد�ي أ �ا ال ي

165 . H.R Muslim : Kitabun Nadzr, Abu Daud : Kitabul Aiman wan Nudzur, Ahmad dan Ad-Darimi : Kitabus Sair.

Page 126: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�م�ه�اج�ر�ين� �ل �ل� ل �ن� ق�ت L. ق�ال� اب �م �ي ن ط�ت� ز� �ر� ت �ف�ي ف�اخ� ي �م س� د�د�ت� ث ع�ل�ى ش��ك� �ئ �ول �ع�ة� أ ب ر�

� ق�ود8 و�ه�م� األ� �خ�ذ�ت� ر� ح�ه�م� ف�أ ال� �ه� س� �ت ع�ل -ا ف�ج� �د�ي. ف�ي ض�غ�ث ي

�م ق�ال� �ت� ث ذ�ي ق�ل م� و�ال �ر ه� ك ف�ع� ال� م�ح�مدL و�ج� �ر� د8 ي �ح� �م� أ �ك ه� م�ن �س� أ �ال ر� إ�ت� ب ذ�ي ض�ر� �اه�. ق�ال� ف�يه� ال �ن �م ع�ي �ت� ث ئ �ه�م� ج� وق�ه�م� ب �س� �ل�ى أ ول� إ س� ه� ر� الل�ه� الله ص�لى �ي . ق�ال� ع�ل م� ل اء� و�س� ج�لL ع�ام�ر8 ع�مCي و�ج� �ر� ت� م�ن� ب �ال� �ع�ب �ق�ال� ال ي

�ه� ز8 ل �ر� �ق�ود�ه� م�ك �ل�ى ي ول� إ س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل سL ع�ل�ى و�س� ف�ر�Lف�ع�ين� ف�ي م�ج�ف ب �ظ�ر� م�ن� س� . ف�ن �ين� ر�ك �م�ش� �ه�م� ال �ي �ل ول� إ س� ه� ر� الله ص�لى الل

�ه� �ي م� ع�ل ل �ن� د�ع�وه�م� ف�ق�ال� و�س� �ك �ه�م� ي �د�ء� ل �ف�ج�ور� ب �اه�. ف�ع�ف�ا ال �ن �ه�م� و�ث ع�نس�ول� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي ل� ع�ل �ز� �ن . و�أ م� ل ه� و�س� ذ�ي ) و�ه�و� الل �ف ال �ه�م� ك �د�ي ي

� أ�م� �ك �م� ع�ن �ك �د�ي �ي �ه�م� و�أ �ط�ن� ع�ن �ب ة� ب �ع�د� م�ن� م�ك �ن� ب �م� أ ك �ظ�ف�ر� �ه�م� أ �ي �ة� ع�ل ي ه�ا ( اآل� �ل ك

Salamah bin Al-Akwa' Al-Aslami berkata:“ Kami datang bersama Rasulullah shallallahu 'alaiahi wa salam ke Hudaibiyah,

jumlah kami 1400 orang. Bersama kami ada 50 ekor kambing, namun tidak cukup mengusir dahaga kami. Maka beliau duduk di bibir sumur, mungkin berdoa atau meludah. Tiba-tiba air sumur meluap, sehingga kami bisa minum dan memberi minuman hewan-hewan kami. Rasulullah lalu menyeru kami untuk membaiat beliau di bawah sebatang pohon. Saya termasuk orang yang pertama kali membaiat beliau, disusul sahabat-sahabat lain…Orang-orang musyrik Quraisy mengirim beberapa utusan perundingan kepada kami, sampai akhirnya tercapai perjanjian damai antara kami dengan mereka…

Ketika kami berdamai dengan orang-orang Makkah, sebagian kami bercampur-baur dengan sebagian yang lain. Aku mendekati sebuah pohon dan kusingkirkan durinya, kemudian aku berbaring dibawahnya. Tiba-tiba empat orang musyrik dari Makkah mendekatiku. Mereka menghina Muhammad shalallahu alaihi wasallam, lalu aku marah kepada mereka dan aku pindah ke pohon yang lainnya. Mereka menggantungkan pedang-pedang mereka di pohon, kemudian tiduran.

Ketika mereka dalam keadaan seperti itu, seseorang berseru dari bawah lembah “Wahai para muhajirin ! Ibnu Zanim telah terbunuh !” Aku segera menghunus pedangku, lalu kuikat empat orang musyrik saat mereka masih tertidur. Kuambil pedang-pedang mereka dan kukumpulkan mereka dengan tanganku.

Aku katakan," Demi Allah yang memuliakan Muhammad, tidaklah seseorang dari kalian mengangkat kepalanya kecuali aku akan memenggalnya." Mereka kugiring ke hadapan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Tiba-tiba pamanku Amir datang menggiring seorang laki-laki dari Al-Ablat bernama Makraz. Pamanku membawanya kehadapan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam diatas kuda bersama tujuh puluh orang kaum musyrikin.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam memandang mereka, lalu bersabda,“Biarkanlah mereka !. Mereka tidak memulai kejahatan, pun tidak mengulanginya!” Beliau memaafkan mereka. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya :

Page 127: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

ذ�ي و�ه�و� �ف ال �ه�م� ك �د�ي ي� �م� أ �ك �م� ع�ن �ك �د�ي �ي �ه�م� و�أ �ط�ن� ع�ن �ب ة� ب د� م�ن� م�ك �PPع� �ن� ب أ

�م� ك �ظ�ف�ر� �ه�م� أ �ي ع�ل" Dan Dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan

(menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Mekkah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Fath :24).166

Dengan ditanda tanganinya perjanjian Hudaibiyah, kaum muslimin dan musyrikin Makkah bisa bercampur baur untuk kepentingan bisnis dan lainnya, dalam keadaan aman dan saling menghormati. Suasana damai tersebut tidak bisa menghilangkan kebencian kaum musyrikin kepada umat Islam dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam. Empat orang musyrik mendatangi sahabat Salamah bin Akwa', sembari mengeluarkan kalimat-kalimat ejekan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam. Ketika mereka tidur, sahabat Salamah segera mengikat mereka, mengambil senjata mereka dan menggiring mereka ke Madinah sebagai tawanan.

Hadits ini menunjukkan, apabila sebagian kafir harbi mengkhianati perjanjian damai ---sekedar mengejek Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam---, status hukum mereka sama semua, dimana saja mereka berada ; di negeri kaum muslimin maupun di negeri mereka, di medan perang maupun di luar medan perang.

(c). Dalil lainnya adalah kisah pelanggaran perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian

Hudaibiyah menyebutkan, suku-suku bangsa Arab bebas bersekutu dengan suku Quraisy maupun kaum muslimin. Bani Bakr bin Wail memilih bersekutu dengan suku Quraisy, sementara suku Khuza'ah memilih bersekutu dengan kaum muslimin. Dalam suatu malam, suku Bakr bin Wail menyerbu suku Khuza'ah sehingga jatuh korban luka-luka. Meninggal dan harta benda di pihak suku Khuza'ah. Sebagian riwayat menyebutkan, beberapa gelintir orang Quraisy terlibat dalam serangan tersbut.

Suku Khuza'ah mengirim utusan ke Madinah, melaporkan serbuan tragis tersebut. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam menganggap tindakan bani Bakr bin Wail ---sekutu suku Quraisy--- sebagai tindakan membatalkan perjanjian Hudaibiyah secara sepihak. Beliau mengumpulkan 10.000 kaum muslimin dan bergerak menaklukkan Makkah.

Dalam peristiwa ini, sebenarnya suku Bakr bin Wail tidak secara langsung menanda tangani perjanjian Hudaibiyah. Pun, yang membantu serangan suku Bakr bin Wail hanya segelintir penduduk Quraisy, sementara sebagian besar kaum Quraisy tidak terlibat. Meski demikian, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam memandang tindakan sekutu kafir harbi adalah sama dengan tindakan kafir harbi. Maka, beliau tidak melakukan pembalasan dengan menyerang suku Bakr bin Wail. Beliau justru menyerang dan menaklukkan kafir harbi ---Makkah dan Quraisy---.

Ibnu Qoyyim mengatakan dalam Zadul Ma’ad :

�م�ه�ض�PPع�ب �ض�ق�ن �و�أ وا�ض�PPق�ن�ف ا-م�PPو�ق �د�اه�PPع �و�أ � �الح�صPP ا�ذ�إ �ه�ي�PPد�ه �ان�ك�و �ل�ع�ف ا�م�ك �ين�ض�اق�ن �م�هل�ك �م�ه�ل�ع�ج�و ،�يع�م�لج�ا ا�ز�غ �,ه�ب وا�ض�ر�و �ون�اق�ب�ال �هر�ق�أ�و

166 . HR. Muslim : Kitabul Jihad was Sair, dan Ahmad.

Page 128: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

،�ةك�PPم �ل�ه�PPأ ي�ف �ل�ع�PPف ا�م�ك�و ، �اع�ق�ن�ي�ق ي�ن�ب�و �يرض�الن ي�ن�ب�و �ة�ظ�ي�ر�ق ي�ن�ب ي�ف�ين�ث�اكالن �ين�ض�اقالن ي�ف �ه�تن�س �ه�ذ�ه�ف

“ Termasuk petunjuk beliau shallallahu 'alaihi wa salam adalah, apabila beliau mengadakan gencatan senjata atau perjanjian damai dengan suatu kaum, lalu mereka membatalkan secara sepihak, atau sebagian mereka membatalkan secara sepihak sementara yang lain setuju dan ridha, maka beliau shallallahu 'alaihi wa salam memerangi mereka. Beliau menganggap mereka semua membatalkan secara sepihak, sebagaimana beliau lakukan kepada Bani Quroidloh, Bani Nadlir dan Bani Qoinuqo’. Begitu pula yang beliau lakukan terhadap penduduk Mekah. Ini merupakan sunnah beliau terhadap orang-orang yang membatalkan perjanjian damai secara sepihak.”

Dalam prakteknya, prinsip ini juga diterapkan oleh bangsa-bangsa yang ada di dunia. Pemerintahan Thaliban sama sekali tidak menyerang AS. Namun AS dengan seenaknya melakukan invasi militer ke Afghanistan untuk menjatuhkan pemerintahan Thaliban. AS membombardir Afghanistan dengan puluhan ribu bom dan rudal dengan segala jenisnya. Akibat bombardir brutal ini, puluhan ribu anak-anak, wanita, orang tua dan rakyat sipil tak bersalah menjadi korban. Thaliban sama sekali tidak mengusik, apalagi membombardir, AS. AS menginvasi Afghanistan, tak lain dengan dalih Thaliban adalah sekutu Usamah bin Ladin. Thaliban dituduh melindungi Al-Qaedah.

AS dan negara-negara yang tunduk kepada perintahnya, melakukan penangkapan, penahanan, penyitaan kekayaan dan pengejaran terhadap para aktivis Islam di seluruh dunia, juga dengan dalih mereka adalah teroris jaringan (sekutu) Al-Qaedah. AS dengan arogan mengumumkan ke seluruh dunia, hanya ada dua pilihan ; menjadi sekutu (baca : antek) AS atau sekutu teroris. Siapapun yang tidak tunduk kepada AS, dianggap sekutu teroris, diperlakukan bak teroris.

Hanya Di Daerah Konflik ?

[2]. Syariat Islam menetapkan, perlakuan terhadap kafir harbi dan sekutunya tidak hanya di wilayah yang menjadi operasi peperangan kafir harbi dan sekutunya semata. Status perang terhadap mereka berlaku umum di seluruh penjuru bumi, tidak sebatas di wilayah "konflik", wilayah yang mereka invasi.

Alloh Ta'ala berfirman :

�وه�م� �ل �ث� و�اق�ت ي �م�وه�م� ح� �ق�ف�ت �خ�ر�ج�وه�م ث �ث� مCن� و�أ ي �م� ح� ج�وك �خ�ر� �ة� أ �ن �ف�ت و�الد� �ش� �ل� م�ن� أ �ق�ت � ال �وه�م� و�ال �ل �ق�ات ند� ت د� ع� ج� �م�س� � ال ام �ح�ر� �م� ح�تى ال �وك �ل �ق�ات ف�يه� ي�ن �م� ف�إ �وك �ل �وه�م� ق�ات �ل �ك� ف�اق�ت �ذ�ل اء� ك �اف�ر�ين� ج�ز� �ك ال

" Dan bunuhlah mereka di mana saja kalian berjumpa mereka ! dan usirlah mere ka dari tempat mereka mengusir kalian dan kesyirikan itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. Dan janganlah kalian memerangi mereka di Masjidil Haram kecuali jika mereka memerangi kalian di tempat itu. Jika mereka memerangimu di tempat itu maka perangilah. Demikianlah balasan bagi orang-orang yang kafir."(QS. Al-Baqarah : 191).

Page 129: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ا �ه�ا ي ي� ذ�ين� أ �وا ال �وا آم�ن �ل ق�ات �م� ذ�ين�ال �ك �ون �ل �فار� م�ن� ي �ك �ج�د�وا ال �ي �م� و�ل ف�يك

�ظ�ة- �م�وا غ�ل �ن� و�اع�ل ق�ين� م�ع� �الله �أ �م�ت ال“Hai orang-orang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu,

dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.” (At-Taubah: 123)

�او�ق� �ل �ين� وات ر�ك �م�ش� �افة- ال �م� �م�اك ك �ك �ون �ل �ق�ات �افة- ي �م�وا ك �ن� و�اع�ل ه� �أ م�ع� اللق�ين� �م�ت ال

“Dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.” (At-Taubah: 36)

�خ� ا�ذ�إف� ل �س� ه�ر��أل�ا ان م�ح�لا ش� �وا �ر� �ل �ين� ف�اق�ت ر�ك �م�ش� �ث� ال ي �م�وه�م� ح� و�ج�د�ت

وه�م� �وه�م�ذ�خ�و �ه�م� و�اق�ع�د�وا و�اح�ص�ر� �ل ل ص�دL ك م�ر�

“ Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka ! Tangkaplah mereka ! Kepunglah mereka ! Dan intailah mereka di tempat pengintaian.” (At-Taubah :5).

�وا �ل ذ�ين� ق�ات �ون� ال �ؤ�م�ن �ي �الله� ال � ب � و�ال �و�م �ي ال �PPر� ب �PPخ� �أل ون� ا �PPم Cح�ر� �ي م� و�ال اح�ر �PPم �ه� الله� ول س� �ون� و�ر� �د�ين �ي �ح�قC د�ين� و�ال ذ�ين� م�ن� ال �وا ال �وت �اب� أ �ت �ك وا ح�تى ال �PPع�ط� ي

�ة� ي �ج�ز� �دL ع�ن ال ون� و�ه�م� ي ص�اغ�ر�“ Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada

hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS. At-Taubah: 29)

�وه�م� �ل � ح�تى و�ق�ات �ون� ال �ك �ة8 ت �ن �ون� ف�ت �ك ه� الدCين� و�ي �لل“Dan perangilah mereka sampai tidak ada fitnah dan agama itu hanyalah untuk

Alloh.” (QS. Al-Baqoroh:193)

�وه�م� �ل �ون� ح�تى و�ق�ات �ك �ت �ة8 ال �ن �ون� ف�ت �ك �ه� الدCين� و�ي �ل لله� ك “ Dan peranglah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-

mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” [QS. Al Anfal :39].

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda :

وا � اغ�ز� م �اس� ه� ب �يل� ف�ي الل ب ه� س� �وا الل �ل �ف�ر� م�ن� ق�ات ه� ك �الل وا ب و�ال� اغ�ز��وا �غ�ل وا و�ال� ت �غ�د�ر� �وا و�ال� ت �ل �م�ث �وا و�ال� ت �ل �ق�ت �يد-ا ت �ذ�او�ل �ق�يت� . و�إ م�ن� ع�د�وك� ل

Page 130: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ين� ر�ك �م�ش� �ل�ى ف�اد�ع�ه�م� ال ث� إ �ال� و� خ�ص�الL ث� �ه�ن أ ت ي

� , ف�أ Lل �وك� م�ا خ�ال� اب �ج� �ل� أ ف�اق�ب�ه�م� �ف م�ن �ه�م� و�ك ع�ن

“ Berperanglah di jalan Allah, dengan nama Allah, perangilah orang yang kafir (tidak beriman kepada Allah), berperanglah dan janganlah kalian mengambil harta rampasan perang sebelum dibagikan, jangan mengkhianati perjanjian, jangan mencincang, jangan membunuh anak-anak !.

Jika kamu menemui musuh dari orang-orang musyrik, maka serulah mereka kepada salah satu dari tiga pilihan, pilihan mana saja yang mereka pilih maka terimalah dan tahanlah dirimu dari (menyerang) mereka. ”167

Imam Al-Qurthubi ketika menafsirkan QS. Al Baqarah :193 berkata :

ات-ل%وه%م#) : ى�ال�ع�ت �ه�ل�و�ق ق' م�ر8 (و'� � أ �ق�ت �ال �لC ل�اب �ك ر�كL ل �لC ف�ي م�ش� ك

Lة�خ�اس�ن �ر�ي�غ ا�آه�ر �ن�م�. و -ة�خ�اس�ن ا�آه�ر �ن�م ى�ل�ع ،م�و�ض�عL ى�ن�ع�لم�: ا �ال�ق ، �ر�ه�ظ�أ �لو�أل�ا� و(.#م%وك%ل'ات'ق #ن-إ'ف) �م�يه�ف �الله �ال�ق �ين�ذال �ء�ال�ؤ�ه وا�ل�ات�ق

� و�ه�و� �الL �ر8مأ �ق�ت �قL ب � م�ط�ل ط� ال ر� �ش� �ن� ب � أ �د�أ �ب ، ي �فار� �ك �يل� ال �ك� د�ل � ذ�ل �ع� �هق�و�ل ل�ى:ات'ي'ك%ون ت�): �ال�قو� ،-لل3ه- الدfين% و' �م�ر� �ن� أ �ل� أ �ق�ات اس� أ ول%وا ح�تى الن ' ي'ق% ال

-ل'ه' 3 إ -ال �ة� �تلف�د� ( الله% إ �آلي �ح�د�يث� ا �ن ع�ل�ى و�ال ت'ال- 'ب'ب'س أ و' ال#ق- ه%ر% ال#ك%ف# �ن : �ه�أل ت3ى ق�ال� ت#ن'ة_ ال'ت'ك%ون' ح' , ف�ج�ع�ل�ك يأ ف- �ة� �ف�ر8 �غ�اي ع�د�م� ال�ف�ر� �ك : �م�ه�ير�غ�و �يCد�الس�و �يع�بالر�و �ة�اد�ت�ق�و Lاسب�ع �ن�اب �ال�. قظ�اه�ر8 و�ه�ذ�ا ال

. �ين�ن�م�ؤ�الم� ى�ذ�أ �ن�م �ه�ع�اب�ت ا�م�و �ك�رCالش �نا�ه �ة�ن�ت�ف�ال�” Ayat ini adalah perintah untuk memerangi setiap orang musyrik di setiap tempat,

menurut pendapat ulama yang menyatakan ia menjadi nasikh (penghapus). Menurut ulama yang berpendapat ayat ini tidak menjadi nasikh, maknanya adalah perangilah

orang-orang yang difirmankan oleh Allah ( #م�وك�ل�ات�ق �ن�إ�ف Jika mereka memerangi kalian). Namun pendapat pertama lebih kuat."

Ayat ini adalah perintah perang secara mutlak, meskipun orang-orang kafir tidak

memulai menyerang. Dalilnya adalah firman Alloh ( �ون� �ك ه� الدCين� و�ي �لل ) […dan agama itu hanyalah untuk Alloh] dan sabda Rosullloh shallallahu ‘alaihi wa sallam," Saya diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan La Ilaha Illallah.”

Ayat dan hadits ini menunjukkan bahwasanya sebab peperangan itu adalah

kekafiran, karena Alloh berfirman: � ح�تى �ون� ال �ك �ة8 ت �ن ف�ت “Sampai tidak ada fitnah.” Maksudnya adalah sampai tidak ada kekafiran. Demikianlah, Alloh menjadikan tujuan disyari’atkannya perang adalah sampai tidak ada kekafiran. Dan hal ini sangat jelas. Imam Ibnu Abbas, Qatadah, Ar-Rabi', As-Sudi dan lainnya berkata : Fitnah adalah kesyirikan, dan gangguan orang-orang kafir kepada kaum beriman."168

Imam Al-Qurthubi menafsirkan QS. An-Nisa' : 84 dengan menulis :

167 - HR. Muslim no 1731, Abu Daud 2612, Tirmidzi 1617, Ibnu Majah 2858.168 - Tafsir Al-Qurthubi 2/353.

Page 131: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ه�ا�ال�ع�ت �ه�ل�و�ق ي� �اأ ذ�ين� ى: )ي �وا ال �ذ�ا ء�ام�ن �م� إ �ت ب بيل� ف�ي ض�ر� الله� �س�

�وا( النساء ن �ي �ب �ه�ل �از�ج �ه�ل �د�ه�ع �ال�و �ر�اف�ك�ال �ي�ق�ل ا�ذ�إ �م�ل�س�م�ال�: و �ال�ق 94 ف�ت �م�ال�س�إل�ا �ام�ص�ع�ب �م�ص�ت�اع �د�ق �هن�أل� �ه�ل�ت�ق �ز�ج�ي �م�ل �الله ال�إ �ه�ل�إ �ال �ال�ق �ن�إ�ف �ه�ل�ت�ق.أهP. �ه�ل�ه�أ�و �ه�ال�م�و �هCم�د �ن�م �ع�ان�لم�ا

" Firman Allah (Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah) Jika seorang muslim bertemu dengan seorang kafir yang tidak mempunyai akad perdamaian, ia boleh membunuhnya. Jika si kafir mengucapkan laa ilaaha illa Allahu, ia tidak boleh membunuhnya karena si kafir telah berlindung dengan perlindungan Islam yang menjaga darah, harta dan keluarganya."

Imam Ibnu Katsir menafsirkan QS. Al-Maidah :2 dengan menulis :

�ء�آمCين��ال�ع�ت �ه�ل�و�ق �ت� ى: )و�آل �ي �ب ام� ال �ح�ر� �غ�ون� ال �ت �ب - ي Cه�م� مCن ف�ض�ال ب ر( ق �وز�ج�ي �ك�ر�ش�لم�ا ن�أ ى�ل�ع �اع�م�ج�إل�ا Lير�ر�ج �ن�اب �كى�ح �د�ق�: و �ال�و�ر�ض�و�ان-

. �س�د�ق�لم�ا �ت�ي�ب �و�أ �ام�ر�لح�ا �ت�ي�لب�ا م�أ �ن�إ�و 8ان�م�أ �ه�ل �ن�ك�ي �م�ل ا�ذ�إ �ه�ل�ت�ق" Firman Allah (dan jangan pula menggganggu orang-orang yang mengunjungi

Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari Rabbnya) Imam Ibnu Jarir Al-Thabari telah menyebutkan ijma' bahwa seorang musyrik boleh dibunuh jika ia tidak mempunyai jaminan keamanan, sekalipun ia mengunjungi Baitul Haram (Ka'bah) atau Baitul Maqdis."169

Imam Al-Qurthubi menafsirkan QS. At-Taubah :5 dengan mengatakan :

ة ن�ك�ل ، Lك�ر�ش�م Cل�ك ي�ف 8ام�( ع 'ين-ك-ر#ش%لم#ا وا%ل%ت#اق'ف) ن �الس�ن�أ �م�ل�اع�: و �ال�ق�" و البقرة سورة في بيانه تقدم ( ما3" ) �ه�ن�م �تص�خ Lه�ج�و Cي�أ�ب �م�ه�ل�ت�ق �از�و�ج ي�ض�ت�ق�" ي 'ين-ك-ر#ش%لم#ا وا%ل%ت#اق': " �ه�ل�و�ق �ق�ل�ط�م �ون�ك�ي �ن�أ �وز�ج�ي�ف ا�ذ�ه �ع�م�. و �ة�ل�ث�لم�ا �ن�ع �ي�هالن�ب �ت�د�ر�و �ار�ب�خ�أل�ا ن�أ ال�إ �ان�ك

�ن�م �ي�مالر�ب�و �ة�ار�ج�ح�ال�ب�و ، �اق�ر�ح�إل�ا�ب �ةدCالر �ل�ه�أ �ل�ت�ق �ين�ح �ه�ن�ع t �يقCدCالص �ك�ل�ذ�ك�. و �ة�آلي�ا �وم�م�ع�ب �قل�ع�ت ، �ار�آلب�ا ي�ف �يس�ك�نالت�و ، �ال�ب�لج�ا �وس�ؤ�ر-�و�ق e tي�ل�ع �اق�ر�ح�إ -�ي�م �ون�ك�ي �ن�أ �وز�ج�ي �ةدCالر �ل�ه�أ �ن�م ما �ب�ه�ذ�لم�ا ا�ذ�ه ى�ل�إ ال-�م�ت�اع�و ، . . أهP �م�ل�ع�أ �الله�. و �ظ�فالل �وم�م�ع ى�ل�ع ادا

�ث�: ) تعالى قوله الثالثة �م�وه�م� ح�ي . Lع�ض�و�م Cل�ك ي�ف 8ام�ع)و�ج�د�ت. �ام�ر�لح�ا �د�ج�س�لم�ا�ة�يف�ن�ح و�ب�أ ص�خ�و

�ع�ض�و�لم�ا�: د'ص#ر'م 3ل%ك #م%ه'ل وا%د%ع#اق'و: تعالى - قوله الرابعة �ث�ي�ح �ةر�غ�ال �ع�اض�و�م ي�ف �م�ه�ل وا�د�ع�ق�ا - أي �و�د�لع�ا �ه�ن�م �بق�ر�ي ي�ذال..�ة�و�عالد �ل�ب�ق �م�ه�ال�ي�ت�اغ �از�و�ج ى�ل�ع �يل�ل�د ا�ذ�ه ي�ف�و ، �ون�د�ص�ر�ي

Kedua. Firman Allah (maka bunuhlah orang-orang musyrik) berlaku umum atas setiap musyrik. Namun As-Sunah mengkhususkan (orang-orang yang disbutkan dalam QS. Al-Baqarah :189-192)…ketahuilah, sesungguhnya kemutlakan firman Allah (maka

169 - Tafsir Ibnu Katsir 2/6, Darul Kutub Al-Ilmiyyah, Beirut, cet 3 :1424 H / 2003 M.

Page 132: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

bunuhlah orang-orang musyrik) menunjukkan kebolehan membunuh mereka dengan cara apapaun. Namun hadits-hadits melarang mencincang mayat musuh.

Meski demikian, As Shidiq radiyallahu 'anhu telah memerangi orang-orang murtad dengan membakar, batu-batu, melempar dari puncak-puncak bukit, dan menenggelamkan di sumur. Beliau berpegang dengan keumuman ayat ini. Demikian juga, Ali membakar sebuah kaum murtad, mungkin karena cenderung kepada mazhab ini dan berdasar kepada keumuman lafal. Walalhu a'lam."

Ketiga. Firman Allah (di mana saja kalian menemukan mereka) bersifat umum, di setiap tempat. Imam Abu hanifah mengkhususkan Masjidil Haram dari keumuman lafal ini.

Keempat. Firman Allah (Dan intailah mereka di tempat pengintaian) Marshad adalah tempat di mana musuh diawasi. Artinya, intailah (tunggulah) mereka di tempat-tempat lengah sehingga bisa diawasi. Lafal ini menunjukkan kebolehan melakukan serangan (pembunuhan) misterius sebelum mendakwahi mereka."170

Ibnu Katsir berkata tentang QS. Al-Taubah ayat 5 :

�وا �ل �ين� )ف�اق�ت ر�ك �م�ش� �ث� ال ي ( ح� �م�وه�م� 8ام�ع ا�ذ�ه� و�.ض�ر�أل�ا �ن�م أيو�ج�د�ت�) �ه�ول�ق�ب ، �م�ر�الح� ي�ف �ال�قت�ل�ا �يم�ر�ح�ت�ب �ه�يص�ص�خ�ت �ور�ه�ش�م�ال�و �وه�م� و�ال �ل �ق�ات ت

د� ع�ند� ج� �م�س� � ال ام �ح�ر� �م� ح�تى ال �وك �ل �ق�ات .#(م%وه%ل%ت#اق'ف #م%وك%ل'ات'ق #ن-إ'ف ف�يه� ي-�ت�ق �م�ت�ئ�ش �ن�إ �م�وه�ر�س�أ�و أي(#م%وه%ذ%خ'و) �ه�ل�و�ق�و ا. أهP-ر�س�أ �م�ت�ئ�ش �ن�إ�و ال

" Firman Allah (maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka !) Di muka bumi. Ayat ini umum, namun pendapat yang terkenal adalah ia dikhususkan dengan haramnya peperangan di Al-Haram, dengan firman Allah (dan janganlah kalian memerangi mereka di masjidil Haram, sampai mereka memerangi kalian di masjidil Haram. Jika mereka telah memerangi kalian (di masjidil haram), maka perangilah mereka). Firman Allah (dan tangkaplah mereka) tangkaplah mereka. Jika kalian mau, kalian bunuh dan jika kalian mau, kalian jadikan tawanan."

Beliau melanjutkan :

وا�ف�ت�ك�ت�ال أي(د'ص#ر'م 3ل%ك #م%ه'ل وا%د%ع#اق'و #م%وه%ر%ص#اح'و): �ه�ول�ق�و �م�ه�ون�ص�ح�و �م�ه�ل�اق�ع�م ي�ف �ار�ص�ح�ال�ب �م�وه�د�ص�ق�ا �ل�ب ، �م�ه�ل �م�ك�ان�د�ج�و �در�ج�م�ب �سع�ا�لو�ا �م�ه�ي�ل�ع وا�قCي�ض�ت ىت�ح �م�ه�ك�سال�م�و �م�ه�ق�ر�ط ي�ف �د�صالر�و وا%ام'ق'أ'و وا%اب'ت #ن-إ'ف): �ال�ق ا�ذ�ه�ل�و ،�م�ال�س�اإل� �و�أ �ل�ت�لق�ا ى�ل�إ �م�وه�ر�ط�ض�ت�و

(_يم-ح'ر _ور%ف'غ 'الله 3ن-إ #م%ه'يل-ب'س وال'فخ' 'ة'كا3الز ا%و'آت'و 'ة'ال3الص �ة�يم�ر�لك�ا �ة�اآلي� �ه�ذ�ه ى�ل�ع� ة�كاالز ي�ع�ان�م �ال�ت�ق �في t �يقCدالص �د�م�ت�ع�ا ا�ذ�ه�ل�وا.�ه�ال�ث�م�أ�و

" Firman Allah (Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian) maksudnya, kalian jangan mencukupkan diri dengan menunggu serangan mereka. Namun, seranglah mereka dengan mengepung wilayah-wilayah pertahanan dan benteng-benteng mereka, mengincar mereka di jalan-jalan yang mereka lalui, sehingga kalian bisa mempersempit keleluasaan mereka, dan memaksa (menekan) mereka untuk berperang atau masuk Islam.

170 . Tafsir Al-Qurthubi 8/72.

Page 133: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Oleh karenanya, Allah berfirman (Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). Oleh karenanya, sahabat Abu bakar memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat, dengan dasar ayat ini dan ayat-ayat yang semisal dengannya."171

Berbagai ayat dan hadits ini dengan jelas menunjukkan, perlawanan terhadap kafir harbi dan sekutu-sekutunya tidak dikhususkan di daerah "konflik" semata, namun juga umum di seluruh penjuru dunia. Selama ada kesyirikan, hukum berjihad untuk menghilangkannya berlaku.

Lafal " ين�� ر�ك �م�ش� : dalam firman Allah " ال

�او�ق� �ل �ين� وات ر�ك �م�ش� �افة-.... ال كdan

�وا �ل �ين� ف�اق�ت ر�ك �م�ش� �ث� ال ي .... ح� �م�وه�م� و�ج�د�تBersifat umum, karena lafal ini adalah isim ma'rifah dengan alif dan lam. Maka, ia

berlaku umum mencakup setiap orang musyrik, sebagaimana telah ditegaskan oleh imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya 8/72.

Hal ini dikuatkan oleh perintah memerangi orang-orang kafir dalam ayat-ayat lain, yang juga menggunakan sighah umum. Seperti firman Allah Ta'ala :

�وا �ل ق�ات �م� ذ�ين�ال �ك �ون �ل �فار� م�ن� ي �ك ....ال

�وا �ل ذ�ين� ق�ات �ون� ال �ؤ�م�ن �ي �الله� ال � ب � و�ال �و�م �ي �ال ر� ب �خ� �أل ....ا

�وا �ل �ف�ر� م�ن� ق�ات ه�.... ك �الل بLafal " ذ�ين�ال " dan " م�ن� " dalam kedua ayat dan hadits ini juga berlaku umum,

karena kedua lafal tersebut adalah isim maushul. Dan isim maushul termasuk sighah umum, sebagaimana disepakati dalam ilmu ushul fiqih.

Berdasar hal ini, membatasi kebolehan jihad melawan kafir harbi dan sekutu-sekutunya hanya di wilayah-wilayah yang dikenal dengan istlah "daerah konflik" adalah sebuah pembatasan yang bertentangan dengan Al-Qur'an, As-Sunah dan ijma' ulama. Lebih dari itu, menunjukkan ketidak mengertian terhadap hakekat perang Islam melawan teroris internasional (aliansi zionis-salibis-paganis-atheis internasional), perang salib abad 21 yang telah mengglobal, tidak mengenal batas-batas teritorial, dan menembus seluruh batas politik, ekonomi dan budaya.

Bagaimana kebolehan memerangi para teroris agresor tersebut dibatasi sekedar di "wilayah konflik" semata, sementara hukum asal adalah kewajiban memerangi merka di seluruh penjuru dunia, sekalipun mereka tidak memerangi umat Islam ? Memerangi mereka adalah sebuah kewajiban, bukan sekedar kebolehan. Terlebih, mereka terbukti memerangi umat Islam di seluruh penjuru dunia !

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata :

171 . Tafsir Ibnu Katsir 2/347, Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 1424 H.

Page 134: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ل� �ه� م�ن� ) ف�ك �غ�ت �ل ول� د�ع�و�ة� ب س� �يه� الله� ص�لى الله� ر� م� ع�ل ل �ل�ى و�س� �ن� إ د�يذ�ي الله� �ه� ال �ع�ث �ه� ب �م� ب �ج�ب� ف�ل ت �س� ه� ي �ن �ج�ب� ف�إ �ه� ي �ال �ون� }ح�ت�ى ق�ت �ك �ت �ة8 ال �ن ف�ت

�ون� �ك �ه� الدCين� و�ي �ل ه� ك �ل { ( ا.هP ل" Setiap orang yang telah sampai kepadanya dakwah Rasulullah Shallallahu 'alaihi

wa salam kepada dienullah, kemudian ia tidak menerima seruan dakwah, ia wajib diperangi (sehingga tidak ada lagi fitnah (kekafiran), dan seluruh dien (ketaatan dan ketundukan) hanya milik Allah)."172

Bukan Sembarang Bunuh dan Perang

Kebolehan dan kewajiban memerangi kafir harbi dan sekutu-sekutunya di seluruh penjuru dunia, bukan berarti kebolehan bagi setiap muslim untuk membunuh orang kafir harbi yang ia temui, tanpa mengindahkan pertimbangan maslahat dan madharat. Memerangi, tidak mesti berarti membunuh. Jihad fi sabilillah adalah sebuah ibadah, yang diatur oleh syariat Islam dengan berbagai aturan yang harus dijaga dan tidak boleh dilanggar. Mengabaikan aturan-aturan tersebut justru menodai pelaksanaan ibadah jihad, dan mendatangkan madharat yang lebih besar kepada kaum muslimin.

Imam Al-Baihaqi meriwayatkan bahwa imam Al-Syafi'i berkata:

�.ه�ل�ت�ق �ل�ح�ي �ال�و �ل�جالر �ال�ت�ق �ل�ح�ي �د� قL,يل�ب�س�ب �ال�ت�لق�ا �ن�م �ل�ت�لق�ا �س�ي�ل" Membunuh tidak mesti menjadi bagian dari memerangi. Karena terkadang

diperbolehkan memerangi seseorang, namun tidak diperbolehkan membunuhnya."173 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata :

�ه�ي�ل�ع �ور�د�ق�م�ال �ل�ت�ق �ب�ج�و�ت � �لم�و �ارف�ك�ال �ال�ت�ق �ة�ع�ي�رالش �ت�ب�ج�و�أ ا�ذ�ه�ل�وه�ي�PPق�ل�ت �ن�أ �ل�ث�م �ال�ت�لق�ا �ر�ي�غ �و�أ �ال�ت�لق�ا ي�ف �م�ه�ن�م �ل�جالر �ر�س�أ ا�ذ�إ �ل�ب ،�م�ه�ن�م

�ام�م�PPإل�ا �يPPه�ف �ل�ع�PPف�ي �هن�PPإ�ف ،Lة�ل�PPي�ح�ب �ذ�خ�ؤ�ي �و�أ �يق�رالط ل�ض�ي �و�أ ا�ن�ي�ل�إ �ة�ين�فالس Lس�ف�ن �و�أ Lال�م�PPب �ه�ات�PPاد�ف�م �و�أ �يPPه�ل�ع Cن�م�ال �و�أ �ه�اد�ب�ع�ت�اسPP �و�أ �ه�ل�ت�ق �ن�م �ح�ل�ص�أل�ا

. �اء�ه�ق�لف�ا �ر�ث�ك�أ �د�ن�ع

" Oleh karenanya, syariat mewajibkan memerangi orang-orang kafir, namun tidak mewajibkan membunuh orang kafir yang berhasil ditundukkan (ditangkap). Bahkan, jika seorang muslim berhasil menawan seorang kafir, baik dalam peperangan maupun di luar peperangan, seperti bila kapal yang ia naiki terdampar kepada kita (kaum muslimin), atau ia tersesat jalan, atau ia ditangkap dengan tipu muslihat, maka Imam memperlakukannya dengan tindakan yang paling bermanfaat ; membunuhnya, atau menjadikannya budak, atau membebaskannya, atau meminta tebusan dengan harta atau nyawa (kaum muslimin yang ditawan musuh, pent) menurut pendapat mayoritas fuqaha'."174

172 . Majmu' Fatawa 28/350.173. Fathul Bari 1/76.

174. Majmu' Fatawa 28/355.

Page 135: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

[11].Bagaimana Kaum Muslimin Yang Jatuh Sebagai Korban ?

Bom Kuta, JW Mariot, Kuningan dan Jimbaran menimbulkan korban sipil di kalangan kaum muslimin. Demikianlah faktanya. Berangkat dari fakta ini, mayoritas kaum muslimin di Indonesia mengutuk dan menolak tragedi tersebut. Tokoh-tokoh masyarakat, pemerintahan dan organisasi Islam ramai menyatakan, operasi yang mengakibatkan jatuhnya beberapa kaum muslimin sebagai korban Islam tersebut haram, bertentangan dengan syariat Islam dan bukanlah sebuah operasi jihad.

Bagaimana nasib sebagian kaum muslimin yang jatuh sebagai korban menurut syariah Islam ? Apa pertanggung jawaban para pelaku operasi ?

Jawaban atas berbagai pertanyaan ini, akan diuraikan dalam beberapa poin berikut :

Human Error

[1]. Sebagaimana diakui oleh para pelaku ---atau orang-orang yang dikambing hitamkan ???---, jatuhnya sebagian kaum muslimin sebagai korban adalah sesuatu yang sama sekali tidak mereka kehendaki, di luar rencana dan kesengajaan mereka, murni human error. Kaum muslimin sama sekali bukanlah target operasi mereka. Pemilihan pusat-pusat perkumpulan orang-orang kafir asing (AS dan sekutunya) dan kantor-kantor strategis mereka sebagai target, menjadi bukti kuat bahwa target operasi adalah AS dan sekutu-sekutunya.

Sejak setahun sebelum bom Bali, tepatnya pasca tragedi WTC 11 September 2001 M, AS dan sekutu-sekutunya telah memberikan warning kepada seluruh warga negaranya, juga kepada pemerintah taghut RI, untuk mewaspadai kemungkinan serangan mujahidin. Dalam bom Bali, target yang dibidik adalah jelas, daerah maksiat yang dikhususkan untuk warga kafir asing (bahasa pariwisata : wisatawan manca negara). Operasi tentunya diadakan setelah diadakan survey lapangan yang cukup lama dan matang. Berdasar hasil survey lapangan, hampir tidak ada warga pribumi Indonesia di daerah tersebut pada jam yang direncanakan akan diadakan operasi. Menilik mayoritas warga Bali adalah umat Hindu, kemungkinan adanya orang Islam di daerah target operasi

Page 136: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

semakin kecil. Saat operasi dilaksanakan, fakta berbicara lain. Di sinilah letak human error, manusia membuat rencana, Allah Ta'ala yang menentukan hasilnya.

Belajar dari pengalaman di Bali, AS dan sekutu-sekutunya semakin sering memberikan travel warning kepada warga negaranya. Pengetatan sistem keamanan di setiap tempat-tempat strategis diadakan oleh pemerintah taghut RI. AS dan sekutu-sekutunya juga terlibat aktif dalam proses pengetatan keamanan, pelatihan anti teroris (baca ;anti mujahidin), pengejaran dan penangkapan mujahidin, dan seterusnya. Beberapa kali, kantor Kedubes dan Konjen mereka di Indonesia ditutup dengan alasan security. Mereka yakin, tempat-tempat strategis mereka sedang diincar oleh mujahidin. Bahkan, sebagian besar karyawan juga diambil dari warga Negara Indonesia. Sekali lagi, tentu karena alasan security.

Semua kejadian ini diekspos oleh media massa dan media elektronik secara luas dan besar-besaran, diketahui oleh seluruh bangsa Indonesia, baik kalangan terpelajar maupun awam, kalangan pejabat maupun rakyat, sipil maupun militer. Semua kejadian ini mestinya membuat kaum muslimin maupun warga kafir asing tersebut menjauhi tempat-tempat yang diduga akan menjadi target operasi mujahidin.

Namun ternyata semua kegiatan preventif dan warning tersebut tidak menggugah perhatian sebagian kaum muslimin dan warga kafir asing. Mereka tetap tidak peduli, acuh tak acuh dan kembali bercampur baur atau bekerja di lingkungan sekitar ---bahkan di dalam--- tempat-tempat yang diduga keras akan menjadi target operasi. Terkecualikan dari hal ini, tentunya, kaum muslimin yang sedang lewat di depan Kedubes Australia atau hotel JW Marriot. Ketika akhirnya operasi pengeboman benar-benar terjadi, lagi-lagi mereka menjadi korban.

Tentu saja, pemerintahan taghut RI, AS dan sekutu-sekutunya memblow up secara besar-besaran jatuhnya beberapa gelintir umat Islam sebagai korban meninggal atau luka-luka. Lewat jaringan media massa dan elektronik yang semuanya berada dibawah kontrol mereka, pemerintah taghut RI menutup-nutupi latar belakang operasi, jumlah kerugian fisik, material dan non material yang diderita oleh pemerintah taghut RI, AS, dan sekutu-sekutunya.

Pemutar balikkan fakta dan pemberitaan secara tidak proporsional dalam skala luas ini, berhasil menarik simpati kaum muslimin Indonesia dan dunia internasional terhadap pemerintah taghut RI, AS dan sekutunya. Kaum muslimin Indonesia dan dunia internasional digiring kepada satu opini ; mengutuk operasi dan para pelakunya, serta menggalang dukungan dan kesepakatan bersama untuk memerangi teroris (baca : mujahidin).

Inilah pola yang selalu diulang-ulang (return pattern) oleh pemerintahan taghut RI, AS dan sekutu-sekutunya atas setiap operasi mujahidin. Pola yang sama, dilakukan oleh seluruh kekuatan kafir di seluruh dunia atas setiap operasi mujahidin. Di Arab Saudi, Iraq, Palestina, Afghanistan, Chechnya, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain tempat operasi mujahidin.

Betul, dalam operasi-operasi ini beberapa orang umat Islam menjadi korban. Dan ini diakui oleh para pelaku, adalah sebuah human error, mereka beristighfar dan meminta maaf kepada para keluarga korban. Namun juga harus disadari, bahwa kerugian material dan non material yang dialami oleh pemerintahan taghut RI, AS dan sekutu-sekutunya jauh lebih besar, sekalipun fakta ini disembunyikan. Dan, sekalipun hal ini baru akan nampak, disadari dan dirasakan oleh kaum muslimin beberapa waktu mendatang.

Page 137: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Satu hal yang pasti, setiap orang yang sedikit mengerti peranan media massa dan elektronik dalam membentuk opini publik, pasti akan mengerti bahwa sejatinya media massa dan elekktronik telah melakukan sebuah kejahatan yang besar ; pemutar balikkan fakta, pemberitaan yang tidak proporsional dan obyektif, pengabaian pemberitaan dari kedua belah pihak (both side) dan seterusnya. Bisa saja kalangan media beralasan dengan adanya tekanan pemerintah, akses informasi satu jalur yang diberikan oleh pemerintah, atau alasan-alasan lain. Namun satu hal yang pasti, orientasi industri dan bisnis media massa maupun elektronik telah mengalahkan unsur obyektifitas.

Kita tidak bisa menyalahkan media massa dan elektronik begitu saja, karena nyata-nyata mereka milik orang-orang kafir dan bekerja untuk kepentingan orang-orang kafir. Yang salah adalah kita, umat Islam, yang tidak mempunyai media massa dan elektronik indipenden dan obyektif, yang bekerja untuk kepentingan kaum muslimin. Yang salah adalah kita, umat Islam karena menerima segala informasi media kafir tersebut begitu saja tanpa reserve.

Jika Allah melarang umat Islam menerima berita dari seorang muslim yang fasik tanpa reserve, bukankah menerima berita media kafir tanpa reserve lebih dilarang lagi ? Allah Ta'ala berfirman :

�ه�ا ي� �اأ ذ�ين� ي �وا ال �ن ء�ام�ن �م� إ ق�� ج�آء�ك L ف�اس� �إ �ب �ن �وا ب ن �ي �ب �ن ف�ت �وا أ �ص�يب ق�و�م-ا تLة� ه�ال �ج� �ح�وا ب �ص�ب �م� ع�ل�ى ف�ت �ت �اد�م�ين� م�اف�ع�ل ن

" Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS. Al-Hujurat : 6).175

�ي ع�ن� ب� ة� أ �ر� ي ول� ق�ال� ق�ال� ه�ر� س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل : و�س�

�ي �ت �أ ي اس� ع�ل�ى س� �و�ات8 الن ن �ص�دق� س� , ي �اذ�ب� ف�يه�ا خ�داع�ات� �ك �ذب� ال �ك ف�يه�ا و�ي�م�ن� �ؤ�ت �ن� ف�يه�ا الصاد�ق�, و�ي ائ �خ� �خ�ون� ال �ط�ق� ف�يه�ا و�ي �ن , و�ي �م�ين� ف�يه�ا األ�

�ض�ة�. ق�يل� �ب و�ي �ض�ة� و�م�ا الر� �ب و�ي ج�ل� ق�ال� ؟ الر� اف�ه� الر م�ر� ف�ي الت� �ع�امة�. أ ال

Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh tipuan. Pada masa itu, orang yang berdusta justru dianggap orang jujur, dan orang yang jujur justru dianggap orang pendusta. Orang yang berkhianat diberi kepercayaan, dan orang yang bisa dipercaya justru dianggap berkhianat. Ruwaibidhah akan ramai berbicara."

Ditanyakan kepada beliau," Apa Ruwaibidhah itu ?" Beliau menjawab," Orang bodoh yang berbicara tentang persoalan umum (umat)."

Dalam riwayat imam Ahmad dari Anas bin Malik dengan lafal :

175. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menulis, ayat ini merupakan perintah Allah kepada kaum beriman untuk tatsabut (ricek ulang, konfirmasi ulang) terhadap berita yang dibawa oleh seorang fasik. Langkah kehati-hatian ini harus ditempuh supaya tidak menerima begitu saja berita si fasik. Tanpa kehati-hatian tatsabut ini, seseorang akan salah menilai dan memutuskan, akibatnya keliru atau berdusta (mempercayai berita dusta). Siapa yang menilai atau memutuskan perkara berdasar berita orang fasik tanpa terlebih dahulu melakukan tatsabut, berarti telah mengikuti jejak para pembuat kerusakan.

Page 138: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�س� ع�ن� �ن �ن� أ �كL ب ول� ق�ال� ق�ال� م�ال س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل : و�س��ن م�ام� إ

� �ين� الدجال� أ ن �ذب� س� �ك �ص�دق� الصاد�ق� ف�يه�ا خ�داع�ة-, ي ف�يه�ا و�ي�خ�ون� , و�ي �اذ�ب� �ك �م�ين� ف�يه�ا ال �م�ن� األ� �ؤ�ت م� ف�يه�ا و�ي �ل �ك �ت , و�ي �ن� ائ �خ� ف�يه�ا ال�ض�ة�. ق�يل� �ب و�ي �ض�ة�؟ و�م�ا الر� �ب و�ي ق% ق�ال� الر� ي#س- و' ر- ف-ي ي'ت'ك'ل3م% ال#ف% م#

' أة- * ال#ع'ام3

" Sebelum keluar Dajjal akan tahun-tahun penuh tipuan…Si fasik junior (sebuah ungkapan celaan dan penghinaan) berbicara tentang persoalan umum."176

Hukum Tatarus Berlaku

[2]. Beberapa pelancong muslim yang sedang berdarma wisata di Bali, beberapa sopir taksi, beberapa karyawan yang bekerja dan beberapa orang Islam yang sedang melintas di depan hotel JW. Mariot atau gedung Kedubes Australia di Kuningan, telah menjadi korban operasi mujahidin, sebagian luka-luka dan sebagian lainnya meninggal.

Dengan mengesampingkan peranan media massa yang memblow up perkara sedemikian rupa, juga berbagai warning yang diabaikan ---sengaja atau tidak sengaja, sadar atau tidak sadar --- oleh sebagian kaum muslimin yang menjadi korban tersebut, sekali lagi ditegaskan di sini bahwa mujahidin sama sekali tidak bermaksud menjadikan mereka sebagai target. Kesalahan ini murni sebuah human error.

Dengan mengesampingkan kedua hal ini, diyakini bahwa hukum tatarus bisa diterapkan dalam operasi yang telah dilakukan mujahidin. Kondisi TATARUS, yaitu pasukan musuh mempergunakan warga sipil yang tidak ikut berperang sebagai pagar betis dan perisai hidup agar kaum muslimin tidak menembak mereka.

Dalam kondisi ini, kaum muslimin boleh menyerang pasukan musuh sekalipun akan jatuh korban dari kalangan wanita dan anak-anak yang dijadikan perisai, dengan dua syarat :

(a) Adanya kebutuhan untuk menyerang mereka ---bila perisai hidup adalah anak-anak dan wanita kafir---, atau kebutuhan yang bersifat darurat ---bila perisai hidup adalah anak-anak dan wanita kaum muslimin---, dan

(b) Niatan hati adalah menembak pasukan musuh, bukan menembak anak-anak dan wanita yang dijadikan perisai.

Musuh-musuh Islam memahami betul, bahwa mujahidin tidak akan membidik kaum muslimin. Untuk itu, musuh-musuh Islam membuat strategi perang kota baru dengan cara membangun kantor-kantor dan pusat-pusat kekuatan strategisnya di tengah kota, di tengah keramaian kaum muslimin. Mereka juga menempatkan dan mempekerjakan banyak kaum muslimin sebagai staf dan karyawan di kantor-kantor dan pusat-pusat kekuatan strategis mereka. Tujuannya jelas, mujahidin akan berfikir seribu 176. HR. Ibnu Majah : Al-Fitan no. 4042, Ahmad 2/291, Al-Hakim 4/465 dari Abu Hurairah. Juga Ahmad dari Anas bin Malik, dengan sedikit perbedaan lafal. Dishahihkan syaikh Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah no. 1887. Subhanallah, hari ini tokoh-tokoh pemerintahan, masyarakat, organisasi dan bahkan partai Islam, ramai-ramai berbicara (tepatnya ; mengutuk, mengecam dan mengharamkan) tentang operasi-operasi jihad --- yang bertujuan membela kepentingan jutaan kaum muslimin di seluruh dunia --- tanpa landasan ilmu syariah dan fiqhul waqi' (memahami realita perang dan jihad) yang benar. Mereka lebih layak disebut Ruwaibidhah (as-safih, al-rajulu al-tafih atau al-fuwaisiq), daripada mendapatkan gelar "tokoh". Wallahu a'lam bish shawab.

Page 139: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

kali bila akan menghantam kantor-kantor dan pusat-pusat kekuatan strategis mereka. Mujahidin tidak akan bisa menghantam mereka, kecuali dengan terlebih dahulu jatuh sekian banyak korban kaum muslimin. Bisa jadi, yang menjadi korban adalah kaum muslimin, sementara mereka berhasil lolos.

Tindakan mereka ini tentunya dilakukan setelah mengkaji dan mengevsaluasi banyak serangan mujahidin sebelumnya. Secara tidak langsung, mereka telah menjadikan keramaian kaum muslimin sebagai perisai hidup-hidup, sekalipun mereka tidak menawan kaum muslimin secara fisik.

Para ulama sepakat177 menyatakan, jika yang dijadikan perisai oleh kaum kafir adalah kaum muslimin : musuh tidak boleh ditembak kecuali karena kondisi darurat menuntut demikian. Maksud kebutuhan darurat di sini adalah, bila kerusakan (kerugian) yang ditimbulkan dari tidak menembak musuh lebih besar dari kerusakan (kerugian) yang ditimbulkan oleh terbunuhnya kaum muslimin yang dijadikan perisai.

Misalnya ; musuh menduduki wilayah kaum muslimin, musuh membunuh sejumlah kaum muslimin yang lebih banyak dari jumlah kaum muslimin yang dijadikan perisai, kekhawatiran pasukan Islam akan terbunuh dan dikalahkan, dan kerusakan (kerugian) besar lainnya. Kondisi darurat tentunya diperhitungkan secara wajar, oleh para pakar militer, ekonomi, politik dan kebudayaan umat Islam (ulama dan komandan mujahidin, saat tidak ada Amirul Mukminin).

AS saat ini memimpin sekutu-sekutunya dan 95 % negara anggota PBB dalam melancarkan perang salib modern terhadap Islam dan kaum muslimin. Target perang salib ini bukanlah seorang manusia bernama Usamah bin Ladin, atau sebuah organisasi misterius bernama Al-Qaedah atau Jama'ah Islamiyyah. Target perang salib ini adalah Islam dan kaum muslimin.

Perang salib modern ini tidak terbatas di Iraq, Palestina atau Afghanistan semata, namun telah merata dan mengglobal ke seluruh penjuru dunia. Konsentrasi dan kekuatan AS dan seluruh sekutunya terpencar di seluruh front di seluruh penjuru dunia. AS dan seluruh sekutunya sedang berhadapan dengan kekuatan Islam (mujahidin dengan dukungan kaum muslimin) di seluruh penjuru dunia. Pukulan mujahidin terhadap AS dan sekutunya di sebuah negara tertentu, akan ikut melemahkan dan menekan kekuatan AS dan sekutu-sekutunya. Bagi mujahidin yang berada di negeri-negeri yang diinvasi secara langsung oleh AS dan sekutunya ---Iraq, Afghanistan, Palestina, negara-negara Jazirah Arab---, pukulan mujahidin di ujung dunia yang lain ini akan memompa semangat dan meringankan beban mereka.

Tidak mengadakan operasi jihad memukul kekuatan strategis mereka tersebut akan semakin memberi kesempatan kepada mereka untuk menjajah, merampas dan membunuh kaum muslimin di berbagai belahan dunia dengan penuh arogansi. Iraq, Afghanistan dan Palestina menjadi contoh kecil sebagian wilayah kaum muslimin yang telah mereka jajah secara fisik.

Dari sini, diyakini bahwa maslahat yang akan diraih oleh pelaksanaan operasi jihad tersebut lebih besar dari kerusakan yang timbul. Maslahat meringankan dan membantu jutaan kaum muslimin di dalam negeri dan negara-negara lain yang merasakan kekejaman tentara salibis AS dan sekutunya, lebih besar dari kerugian jatuhnya beberapa gelintir kaum muslimin sebagai korban.

177 . Lihat pembahasan masalah tatarus dalam pembahasan sebelumnya (membunuh rakyat sipil tak berdosa, keadaan keenam).

Page 140: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Secara tinjauan maslahat, operasi pengeboman ini telah memenuhi seluruh persyaratan maslahat, yaitu :

Dharuriyah : Keuntungan dan maslahat yang akan diraih betul-betul merupakan sebuah kebutuhan yang bersifat darurat, dan tidak bisa diraih dengan cara lain.

Kulliyah : Keuntungan dan maslahat yang akan diraih bersifat umum, meliputi seluruh atau mayoritas umat Islam. Operasi diadakan untuk membela jutaan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia.

Haqiqiyah (Qath'iyyah) : Keuntungan dan maslahat yang akan diraih, betul-betul sebuah ralita, bukan sekedar khayalan.

Dengan demikian, jatuhnya sebagian kecil kaum muslimin sebagai korban, tidak menghalangi pelaksanaan operasi demi menolong dan membantu sejumlah ratusan juta kaum muslimin yang lain.

Para ulama telah menerangkan hal ini dengan menetapkan beberapa kaedah ushuliyah :

Cف�خ�أل�ا �ر�رالض�ب �ال�ز�ي �د�ش�أل�ا �ر�رلض�ا" Bahaya (kerusakan) yang lebih besar dihilangkan dengan bahaya yang lebih kecil."

ا�م�هف�خ�أ �اب�ك�ت�ار�ب ا-ر�ر�ض ا�ه�م�ظ�ع�أ �ي�وع�ر �ان�ت�د�س�ف�م �ت�ض�ار�ع�ت ا�ذ�إ" Jika dua kerusakan saling berlawanan, kerusakan yang lebih besar bahayanya

dihindari dengan mengambil kerusakan yang lebih kecil bahayanya."

�ن�يرالش �ن�و�ه�أ �ار�ت�خ�ي" Bila ada dua keburukan, dipilih yang lebih ringan keburukannya."

�ام�لع�ا �ر�رالض �ع�ف�د�ل �اص�لخ�ا �ر�رالض �لم�ح�ت�ي" Bahaya yang menimpa sebagian orang ditanggung demi menolak bahaya yang

akan menimpa keseluruhan orang."

Korban Muslim, Mati Syahid

[3]. Indonesia, seperti juga Iraq, Afghanistan, Palestina dan Arab Saudi, adalah negara dengan mayoritas penduduknya umat Islam. Operasi jihad di negara-negara ini memang harus dilakukan dengan ekstra hati-hati, demi menjaga keselamatan kaum muslimin. Namun, bila karena kehati-hatian ini operasi jihad harus dihentikan, sama artinya dengan ta'thil jihad (menihilkan jihad), yang justru mengakibatkan kerusakan yang lebih besar.

Dihadapkan kepada kedua pilihan sulit ini, ---sebagaimana disebutkan dalam beberapa kaedah ushuliyah di atas---, tindakan yang paling tepat adalah tetap melaksanakan operasi jihad dengan meminimalisasi jatuhnya korban dari kalangan umat Islam. Ini demi meraih maslahat yang lebih besar dan menolak bahaya yang lebih besar.

Page 141: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Dan sebagaimana telah disebutkan di atas, hal ini dilakukan setelah ketiga syarat maslahat (dharuriyah, kulliyah, qath'iyyah/haqiqiyah) terpenuhi.

Bercampur baurnya kaum muslimin dengan musuh-musuh Islam yang menjadi target operasi, tidak mengharuskan kaum muslimin untuk memilah-milah mereka ; yang ini muslim harus dilindungi, yang itu kafir harus dibunuh. Memilah-milah manusia satu persatu seperti ini bukan kewajiban mujahidin, dan juga diluar kemampuan mereka. Maka, mujahidin menghukumi secara dhahir, siapa yang berada di tempat yang menjadi target operasi akan ikut terkena dampak operasi ; baik ia muslim maupun kafir. Urusan batin dan niat, dikembalikan kepada Allah Ta'ala Yang Maha Mengetahui.

Adalah tidak masuk akal, mengharuskan mujahidin untuk memilah dan menanyai mereka satu persatu ; apakah anda muslim atau kafir ? Allah Ta'ala Yang Maha Mengetahui-pun, menghukumi manusia di dunia secara dhahir. Adapun urusan batin, diselesaikan diakhirat. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan :

�د� ع�ن� ه� ع�ب �ن� الل �ر� ب �ي ب �ن الز� ة� أ �ش� �ت� ع�ائ �ث� ق�ال ول� : ع�ب س� ه� ر� ص�لى الله �ه� الل �ي م� ع�ل ل �ا ف�ي و�س� �ن �ام�ه�. ف�ق�ل �ا م�ن ول� : ي س� ه� ر� �ع�ت� الل -ا ! ص�ن �ئ ي ف�ي ش�

�ام�ك� �م� م�ن �ن� ل �ك �ه�. ف�ق�ال� ت �ف�ع�ل �ع�ج�ب� ت �ن : ال ا إ �اس- مت�ي م�ن� ن� �ؤ�م�ون� أ �ت� ي �ي �ب �ال ب

Lج�ل �ر� �شL م�ن� ب ي � ق�د� ق�ر� أ �ج� , ح�تى ل �ت� �ي �ب �ال �ذ�ا ب �وا إ �ان �د�اء� ك �ي �ب �ال . خ�س�ف� ب �ه�م� ب�ا �ا: ي �ن ول� ف�ق�ل س� ه� ر� �ن الل �ج�م�ع� ق�د� الطر�يق� إ اس�. ق�ال� ي �ع�م� الن ف�يه�م� : ن

�ص�ر� �ب ت �م�س� �ور� ال ب �م�ج� �ن� و�ال �يل� و�اب ب �ون� الس �ك �ه�ل -ا ي �ك ون� م�ه�ل �ص�د�ر� و�اح�د-ا, و�ي�ه�م� م�ص�اد�ر� �ع�ث �ب ى, ي ت ه� ش� �ه�م� ع�ل�ى الل ات �ي ن

Dari Abdullah bin Zubair bahwa 'Aisyah ummul mu'minin radiyallahu 'anha berkata," Rasulullah menggerak-gerakan badannya saat tidur. (setelah bangun), Saya bertanya : Wahai Rasulullah, saat tidur, anda tadi melakukan sesuatu yang sebelumnya belum pernah anda kerjakan ? Beliau menjawab," Sungguh mengherankan, Ada sekelompok (pasukan) dari umatku yang menggejar seorang laki-laki dari suku Quraisy yang berlindung di Ka'bah. Saat mereka sampai di sebuah tanah lapang, mereka semua ditenggelamkan."

Saya bertanya," Ya Rasulullah ! Bukankah di jalan (menuju Makkah atau Ka'bah) ada banyak manusia yang bermacam-macam ?"

Beliau menjawab," Ya. Di antara mereka ada orang yang mengetahui, orang yang dipaksa dan orang-orang yang sedang bepergian. Mereka semua dihancurkan secara bersamaan, namun dibangkitkan (di akhirat) dalam keadaan berbeda-beda. Mereka akan dibangkitkan berdasar niat masing-masing."178

Dalam riwayat imam Bukhari :

�اف�ع� ع�ن� �ن� ن �ر� ب �ي ب �ن� ج� L ب �ن�ي ق�ال� م�ط�ع�م �ت ة� ح�دث �ش� ض�ي ع�ائ �ه�ا الله ر� ع�ن, ق�ال� ول� ق�ال�ت� س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل و و�س� �غ�ز� �ش8 : ي �ة� ج�ي �ع�ب �ك �ذ�ا ال ف�إ

�وا �ان �د�اء� ك �ي �ب ض� م�ن� ب ر�� �خ�س�ف� األ� �ه�م� ي ول

� �أ �ت� ب . ق�ال �ت� و�آخ�ر�ه�م� �ا : ق�ل ول� ي س� ر�

178 . HR. Muslim : Al-Fitan wa Asyratu Sa'ah no. 2884, Bukhari : Al-Buyu' no.2118, dan Ahmad dengan lafal Muslim.

Page 142: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

ه� �ف� الل �ي �خ�س�ف� ! ك �ه�م� ي ول� �أ و�اق�ه�م� و�ف�يه�م� و�آخ�ر�ه�م� ب �س� �س� و�م�ن� أ �ي �ه�م� ل م�ن

�خ�س�ف� ق�ال� ؟ �ه�م� ي ول� �أ �م و�آخ�ر�ه�م� ب �ون� ث �ع�ث �ب �ه�م� ع�ل�ى ي ات �ي * ن

Rasulullah bersabda," Akan ada sebuah pasukan yang menyerbu Ka'bah. Jika sudah berada di sebuah tanah lapang, mereka semua --- sejak yang paling depan sampai yang paling belakang--- ditenggelamkan ke dalam perut bumi."

Aisyah bertanya," ya Rasulullah ! Bagaimana orang yang paling depan sampai orang yang paling belakang ditenggelamkan, sedangkan di tengah-tengah mereka ada orang-orang di pasar dan orang-orang yang tidak termasuk pasukan tersebut ?"

Beliau menjawab," Orang yang paling depan sampai orang yang paling belakang di antara mereka ditenggelamkan ke perut bumi, lalu dibangkitkan menurut niat masing-masing."179

Dalam riwayat imam Tirmidzi dan Ibnu Majah :

ة� ع�ن� , ق�ال� ص�ف�ي ول� ق�ال�ت� س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل �ه�ي : ال� و�س� �ت �ن ياس� و� ع�ن� الن �ت� ه�ذ�ا غ�ز� �ي �ب و� ح�تى ال �غ�ز� �ش8 ي �ذ�ا ح�تى ج�ي �وا إ �ان �د�اء� ك �ي �ب �ال و� ب

� أ�د�اء� �ي �ب ض� م�ن� ب ر�

� �ه�م� خ�س�ف� األ� ول� �أ �م� ب , و�ل �ج� و�آخ�ر�ه�م� �ن �ت� ي . ق�ل و�س�ط�ه�م�

� �ا أ : يس�ول� ه� ر� �ر�ه� ف�م�ن� الل �ه�م� ك �ه�م� ق�ال� ؟ م�ن �ع�ث �ب ه� ي ه�م� ف�ي م�ا ع�ل�ى الل �ف�س� �ن أ

Dari Shafiyah ummul mu'minin, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Manusia tidak akan berhenti menyerang Ka'bah sampai akan ada sebuah pasukan yang menyerang Ka'bah, namun saat tiba di sebuah tanah lapang, mereka semua ditenggelamkan ke dalam perut bumi ; sejak orang yang paling depan sampai orang yang paling belakang, orang yang berada di tengah-pun tidak akan selamat ?

Saya bertanya," Ya Rasulullah, bagaimana dengan orang yang sebenarnya tidak suka (tidak mau ikut menyerang) ?"

Beliau menjawab," Mereka akan dibangkitkan oleh Allah menurut (niat) yang ada dalam hati masing-masing."180

Dalam riwayat lain dari Hafshah ummul mu'minin :

ه�ا ح�ف�ص�ة� ع�ن� ن� م�ع�ت� أ �ي س� ب �ه� الله ص�لى الن �ي م� ع�ل ل �ق�ول� و�س� �ؤ�من ي �ي : ل

�ت� ه�ذ�ا �ي �ب �ش8 ال �ه� ج�ي ون �غ�ز� �ذ�ا ح�تى ي �وا إ �ان �د�اء� ك �ي �ب ض� م�ن� ب ر�� ف% األ� س' ي%خ#

م# ط-ه- و#س'ي%ن'اد-ي ب-أ' م# و' ل%ه% و3

' م# أ ه% ر' ف% ث%م3 آخ- س' م# ي%خ# ال' ب-ه- ي'ب#ق'ى ف'ر-يد% إ-ال3 ب-ر% ال3ذ-ي الش3 م# ي%خ# . ع'ن#ه%

"…saat mereka sampai di sebuah tanah lapang, orang yang berada di tengah ditenggelamkan ke dalam perut bumi. Orang yang berada di depan memanggil orang yang berada di belakang, lalu mereka semua juga ditenggelamkan ke dalam perut bumi, sehingga tidak tersisa kecuali seorang yang memberitahukan kejadian tersebut."181

179 . HR. Bukhari : Al-Buyu' no. 2118.180 . HR. Tirmidzi : Al-Fitan, Ibnu Majah : Al-Fitan. Penyebutan "orang yang dipaksa" ini juga diriwayatkan oleh imam Muslim : Al-fitan wa Asyratu Sa'ah no. 2882 dan Ahmad dari Ummu Salamah ummul mu'minin.181 . HR. Muslim ; Al-Fitan wa Asyratu Sa'ah, An-Nasai : Manasikul Haji, Ibnu Majah ; Al-Fitan dan Ahmad. Lafal ini adalah lafal imam Muslim.

Page 143: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Setelah menyebutkan beberapa hadits tentang pasukan yang dibenamkan ke dalam perut bumi saat akan menyerang Ka'bah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Fatawa 28/537 berkata :

�ن�أ ا�ن�ي�ل�ع �ن�ح�ن�و �ه�تي�ن ى�ل�ع �ث�ع�ب�ي �هن�إ�ف ا-ه�ر�ك�م �م�ه�ع�م �وه�ج�ر�خ�أ �ن�م�وه �زي�م�ت�ي �ال �ذ�إ ،�ه�يع�م�ج �ر�ك�س�لع�ا �ل�ات�ق�ن �ر� في ثبت . وقد�ه�ر�ي�غ �ن�م �الم�ك

و أنه وسلم عليه الله صلى النبي عن الصحيح �غ�ز� البيت� هذا قال: »ي يا بهم. فقيل خ�س�ف� إذا األرض من ببيداء هم فبينما الناس من جيش8

ه، فيهم الله: إن رسول �ر� �بعثون الم�ك ...نياتهم« على فقال: ي�ع�ال�ى ف�الله� �ك� ت �ه�ل �ش� أ �ج�ي ذ�ي ال اد� ال ر�

� �ن� أ �ه�ك� أ �ت �ن �ه� ي م�ات و�ف�يه�م� ح�ر�ه� �ر� �لم�ك ه� و�غ�ير� ا �ر� �م�ك �ه� م�ع� ، ال ت �يز� ع�ل�ى تعالى ق�د�ر� م�ي �ه�م� الت �ن �ي ه� م�ع� ب ن

� أ�ه�م� �ع�ث �ب �ه�م� ع�ل�ى ي �ات �ي �يف� ن �ج�ب� ف�ك �ين� ع�ل�ى ي �لم�ؤ�م�ن اه�د�ين� ا �م�ج� �ن� ال وا أ Cز� �م�ي ي

�ن� �ي ه� ب �ر� �م�ك � و�ه�م� و�غ�ير�ه� ال �م�ون� ال �ع�ل ، ي �ك� �ل� ذ�ل �و� ب ه� م�دعL ادع�ى ل ن� ج� أ خ�ر�

ه-ا �ر� �م� م�ك �ف�ع�ه� ل �ن �ك� ي د� ذ�ل �م�ج�ر �م�ا د�ع�و�اه� ب و�ى� ك �ن ر� اس� أ �لع�ب �ن� ا �د� ب ع�ب�لم�ط�لCب� �يC ق�ال� ا ب �لن �ما ل ه� ل ر� �س� �م�ون� أ ل �لم�س� �و�م� ا �د�رL ي �ا ب ول� ي س� Cي الله� ر� �ن إ

�ت� �ن ه-ا ك �ر� ما ف�ق�ال� م�ك� ك� : )أ �ان� ظ�اه�ر� �ا ف�ك �ن �ي ما ع�ل

� �ك� و�أ ت ر�ير� �ل�ى س� الله�( ف�إ�ل� �و� ب �ان� ل �ح�ون� ق�وم8 ف�يه�م� ك �ار� م�ن� ص�ال ي اس� خ� �م�ك�ن� �� و�لم� الن �ه�م� ي �ال ق�ت �ال إ

�ل� �ق�ت �ء� ب �وا ه�ؤ�ال �ل �ق�ت �ض-ا، ل �ي �ن أ �مة� ف�إ �ئ �أل ف�ق�ون� ا �ن ع�ل�ى م�ت �فار� أ �لك �و� ا وا ل س� �ر �ت ت�م�ين� ل �م�س� �م�ين� ع�ل�ى و�خ�يف� ب ل �لم�س� �ذ�ا ا �م� إ �وا ل �ل �ق�ات ه� ي �ن �ج�وز� ف�إ �ن� ي �ه�م� أ م�ي �ر� ن

�ق�ص�د� �فار� و�ن �ك �و� ، ال �خ�ف� لم� و�ل �م�ين� ع�ل�ى �ن ل �م�س� از� ال م�ى� ج� �ك� ر� �ئ �ول أ�م�ين� ل �لم�س� �يض-ا ا د� ف�ي أ �ح� �م�اء� ق�ول�ي أ �لع�ل ..... ا

" Allah Ta'ala menghancurkan pasukan yang akan menodai hurumat (hal-hal yang disucikan dan dimuliakan Allah, yaitu Ka'bah), sementara didalam pasukan itu ada orang yang dipaksa untuk berperang dan orang yang tidak dipaksa. Padahal Allah Maha Mampu untuk memilah-milah mereka. Allah akan membangkitkan mereka sesuai niat masing-maasing.

Maka bagaimana kaum mukmin yang berjihad harus memilah-milah antara orang yang dipaksa dengan orang yang tidak dipaksa, padahal mereka tidak mengetahui hal itu ? Bahkan, seandainya ada orang yang mengklaim dirinya keluar karena dipaksa, klaimnya sama sekali tidak akan menolongnya. Sebagaimana diriwayatkan bahwa Abbas bin Abdul-Muthalib berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam saat ditawan oleh kaum muslimin dalam perang Badar," Ya Rasulullah ! Saya keluar berperang karena dipaksa !" Beliau menjawab," Urusan dhahirmu menjadi urusan kami. Namun urusan batinmu, kami serahkan kepada Allah."

Bahkan, seandainya di antara mereka ada kaum yang shalih dari manusia-manusia pilihan (terbaik), dan tidak bisa memerangi mereka (musuh) kecuali dengan membunuh kaum shalih tersebut, maka kaum shalih tersebut juga dibunuh. Karena para ulama bersepakat, jika kaum kafir menjadikan kaum muslimin sebagai perisai hidup dan ditakutkan kaum muslimin akan terkena bahaya jika kaum kafir tersebut tidak diperangi, maka kita boleh menembak kaum muslimin dengan niatan (target)

Page 144: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

orang-orang kafir tersebut. Adapun jika kita tidak khawatir kaum muslimin akan terkena bahaya, maka tetap boleh menembak kaum muslimin tersebut menurut salah satu dari dua pendapat ulama…"

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Fatawa 28/547 menegaskan kembali masalah ini :

ه �م�ل�ع�ن �ال �ن�ح�ن�و �ر� -ر#م'أ-ب #م%اه'ن#ل'ت'ق ا�ذ�إ�. ف�يز�ي�مالت ى�ل�ع �ر�د�ق�ن �ال�و ،�الم�ك ى'ل'ع #م%ه وا%ان'ك'و ،'ين-ور%ذ#ع'م'و 'ين-ور%ج#أ'م 'ك-ل'ذ ي-ف ا3ن%ك -الله

�ح �هن�إ�ف �اع�ن�ت�م�إل�ا �يع�ط�ت�س�ي �ال ا-ه�ر�ك�م �ان�ك �ن�م�ف ،#م-ه-ات3ي-ن �ه�تي�ن ى�ل�ع �ر�ش�ي �ن�م �م�ظ�ع�أ�ب �ك�ل�ذ �ن�ك�ي � �لم -ينfالد -ام'ي-ق -ل#ج'أل- �ل�ت�ق ا�ذ�إ�ف ،�ة�ام�ي�ق�ال �وم�ي

�ل� �ل �ن�م ق�ت �ق�ت �ين�م�ل�س�لم�ا �ر�ك�س�ع �ن�م �ي" Kita tidak mengetahui orang yang dipaksa, kita juga tidak bisa memilah-milah.

Jika kita memerangi mereka dengan perintah Allah, maka mendapat pahala dan pemaafan atas hal itu. Sedangkan mereka (kaum muslimin yang terbunuh, pent) dibangkitkan menurut niat masing-masing. Maka barangsiapa dipaksa dan ia tidak bisa melepaskan diri dari paksaan itu, ia dibnagkitkan sesuai niatnya pada hari kiamat nanti. Jika ia terbunuh karena usaha menegakkan dien, terbunuhnya dirinya ini tidak lebih besar dri terbunuhnya pasukan Islam yang terbunuh."

Dalam Majmu' Fatawa 28/538, beliau juga menegaskan bahwa kaum muslimin yang menjadi korban tersebut adalah para syuhada', orang-orang yang mati syahid :

�ل� �و� ب �ان� ل �ح�ون� ق�وم8 ف�يه�م� ك �ار� م�ن� ص�ال ي اس� خ� �م�ك�ن� �� و�لم� الن �ه�م� ي �ال ق�ت �ال �ل� إ �ق�ت �ء� ب �وا ه�ؤ�ال �ل �ق�ت �ض-ا، ل �ي �ن أ �مة� ف�إ �ئ �أل ف�ق�ون� ا �ن ع�ل�ى م�ت �فار� أ �لك �و� ا ل

وا س� �ر �ت �م�ين� ت ل �م�س� �م�ين� ع�ل�ى و�خ�يف� ب ل �لم�س� �ذ�ا ا �م� إ �وا ل �ل �ق�ات ه� ي �ن �ج�وز� ف�إ �ن� ي أ�ه�م� م�ي �ر� �ق�ص�د� ن �فار� و�ن �ك �و� ، ال �خ�ف� لم� و�ل �م�ين� ع�ل�ى �ن ل �م�س� از� ال م�ى� ج� �ك� ر� �ئ �ول أ

�م�ين� ل �لم�س� �يض-ا ا د� ف�ي أ �ح� �م�اء� ق�ول�ي أ �لع�ل ا �ن�اط�ب�ال ي�ف �و�ه�و �ه�ول�س�ر�و �ه�ب �الله �ر�م�أ ي�ذال �اد�ه�لج�ا �ل�ج�أل� �ل�ت�ق �ن�م�و

�ع�ث�و ا،-يد�ه�ش �ان�ك 8وم�ل�ظ�م �ل�ه �ن�ك�ي� �لم�و ،�ه�تي�ن ى�ل�ع �ب �ن�م ا-اد�س�ف �م�ظ�ع�أ �ق�ت�ل� �ل �ن�م ق�ت �ق�ت �ن�إ�و ا-ب�اج�و �اد�ه�لج�ا �ان�ك ا�ذ�إ�. و�ين�د�اه�ج�لم�ا �ين�ن�م�ؤ�لم�ا �ن�م �ي�ل� �ل� ،�الله �اء�ش ا�م �ين�م�ل�س�لم�ا �ن�م ق�ت �ل �ن�م ف�ق�ت �ق�ت �ن�م �م�هCف�ص ي�ف �ي

ىل�ص �ي�بالن �ر�م�أ �د�ق �ل�ب ا،�ذ�ه �ن�م �م�ظ�ع�أ �س�ي�ل �اد�ه�لج�ا �ة�اج�ح�ل �ين�م�ل�س�لم�اه �مل�س�و �يه�ل�ع �الله �ر� �ن�أ �ه�ل �يس�ل�و ،�ه�ف�ي�س �ر�س�ك�ب �ة�ن�ت�لف�ا �ال�ت�ق ي�ف �الم�ك

�ل �ق�ات �ل �ن�إ�و �ي �ق�ت

" Barang siapa yang terbunuh karena operasi jihad yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, sementara sebenarnya (secara batin) ia terzalimi, maka ia adalah seorang yang mati syahid, dan ia akan dibangkitkan sesuai niatnya. Terbunuhnya dirinya tidak lebih besar kerusakannya dari terbunuhnya orang mukmin yang berjihad.

Jika jihad itu wajib sekalipun ada sebagian orang Islam yang terbunuh sesuai kehendak Allah, maka terbunuhnya orang Islam yang berada di barisan mereka (musuh)

Page 145: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

karena kebutuhan jihad, adalah tidak lebih besar dari terbunuhnya orang ini (mukmin yang berjihad). Bahkan, Rasululah Shallallahu 'alaihi wa salam telah memerintahkan orang yang dipaksa dalam perang zaman fitnah untuk mematahkan pedangnya, ia tidak boleh memerangi sekalipun akibatnya ia dibunuh."

Beliau mengulangi penjelasan ini dalam Majmu' Fatawa 28/546-547.Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari Syarhu Shahih Bukhari mengomentari hadits

pembenaman pasukan yang menyerang Ka'bah, sebagai berikut :

�خ�س�ف� �ج�م�يع� ي �ال � ب ؤ�م �ش� ار� ل ر� �ش� �م �األ �ع�ام�ل� ث �ل� ي دL ك �ح� �د� أ ن اب� ع� �لح�س� ا�ح�س�ب� ب� ق�ص�د�ه�, ق�ال� ب �لم�ه�ل �لح�د�يث� ه�ذ�ا : ف�ي ا �ن ا ر� م�ن� أ �ث و�اد� ك L س� ق�و�م

ة� ف�ي �لم�ع�ص�ي ا ا �ار- ت �ن م�خ� �ة� أ �لع�ق�وب �ز�م�ه� ا �ل �ط� . ق�ال� م�ع�ه�م� ت �ب �ن ت �ه� و�اس� �ك8 م�ن م�ال�ة� ال�س� م�ن� ع�ق�وب �ج� �ة� ي ب ر� �خ�م�ر� ش� �ن� ال ب� � لم�� و�إ ر� �ش� ي

" Semua orang dibenamkan ke dalam perut bumi karena buruknya kejahatan, lalu masing-masing diperlakukan dalam hisab (di akhirat) sesuai tujuannya (niatnya). Imam Al-Muhalab berkata : Dalam hadits ini ada dalil bahwa siapa secara sukarela memperbanyak jumlah sebuah kaum dalam berbuat maksiat, hukuman akan menimpanya bersama mereka. Dari hadits ini, imam Malik menyimpulkan orang yang duduk-duduk dengan peminum khamr juga harus dihukum, sekalipun ia tidak ikut minum."

Dari penjelasan ini, bisa disimpulkan bahwa : Operasi jihad tidak mesti dihentikan oleh alasan jatuhnya sebagian kecil kaum

muslimin sebagai korban. Secara tinjauan syariat, masalah tatarus dan bercampur baurnya umat Islam dengan pasukan musuh tanpa bisa dipilahkan bisa diberlakukan dalam operasi ini. Karena itu, operasi jihad ini telah memenuhi persyaraatan syariat dan maslahat.

Kaum muslimin yang jatuh sebagai korban ini dipandang sebagai syuhada' (orang-orang yang mati syahid), dan akan dibangkitkan di hari kiamat menurut niat masing-masing.

Syariat Islam tidak akan menihilkan sebuah hukum umum (dalam kasus ini operasi jihad) hanya karena beberapa situasi tertentu yang jarang terjadi.

Jangan Menyerang Bila Musuh Bercampur Baur ?

(4). Secara tinjauan syariat dan maslahat, telah jelas bahwa operasi peledakan yang dilakukan mujahidin sah dan telah memenuhi persyaratan. Memang benar beberapa kaum muslimin tidak sependapat dengan hal ini. Mereka menyatakan operasi tersebut tetap tidak boleh dilakukan, dengan dalil firman Allah Ta'ala :

ذ�ين� ه�م� وا ال �ف�ر� �م� ك د� ع�ن� و�ص�د�وك ج� �م�س� � ال ام �ح�ر� �ه�د�ي� ال �وف-ا و�ال م�ع�ك�ن �ع� أ �ل �ب ه� ي ل � م�ح� �و�ال �ون� ر�ج�ال8 و�ل آء8 م�ؤ�م�ن �س� �ات8 و�ن م� م�ؤ�م�ن �م�وه�م� ل �ع�ل �ن ت أ

�وه�م� �ط�ئ �ك�م ت �ص�يب �ه�م ف�ت ة8 مCن �ر� مع�ر �غ�ي L ب �م ل �د�خ�ل� ع� Cي �ه� ف�ي الله� ل ح�م�ت م�ن ر�آء� �ش� �و� ي �وا ل ل ي �ز� �ا ت �ن �ع�ذب ذ�ين� ل وا ال �ف�ر� �ه�م� ك -ا م�ن �يم-ا ع�ذ�اب �ل أ

Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalangi kamu dari (masuk) Masjidil Haram dan menghalangi hewan korban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. Dan

Page 146: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

kalau tidaklah karena laki-laki yang mu'min dan perempuan-perempuan yang mu'min yang tiada kamu ketahui, bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa pengetahuanmu (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya.Sekiranya mereka tidak bercampur baur, tentulah Kami akan mengazab orang-orang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih. (QS. Al-Fath, 48:25).

Alasan ini tentu saja akan menyebabkan penihilan jihad, karena kaum muslimin ada dan bercampur dengan orang-orang kafir di hampir seluruh negara di dunia, terlebih lagi di negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim, seperti Indonesia, Iraq, Afghanistan, Pakistan, Chechnya, Palestina, Arab Saudi dan lain-lain. Oleh karenanya, para ulama telah bersepakat boleh menyerang pasukan musuh sekalipun dalam barisan mereka ada kaum muslimin, baik karena pilihan sendiri maupun karena dijadikan perisai hidup.

Alasan ini bisa dibantah dengan beberapa alasan :(a). Larangan berperang dalam peristiwa Hudaibiyah, surat Al-Fath :25 di atas,

adalah larangan yang bersifat takdir, sementara manusia tidak boleh beralasan dengan takdir.

Beliau bersama para sahabat berangkat menuju Makkah untuk tujuan umrah, bukan untuk berperang. Namun kaum Quraisy menghalangi beliau dan bahkan menyiapkan pasukan perang. Setelah bermusyawarah dengan para shahabat, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam memutuskan untuk memerangi mereka jika tetap menghalangi niatan umrah.

و�ر� ع�ن� �م�س� �ن� ال م�ة� ب و�ان� م�خ�ر� �ن� و�م�ر� � ب �م �ح�ك �ز�يد� ال �ح�د�ه�م�ا ي ع�ل�ى أ�ه� ب ج� ق�اال� ص�اح� �ي� خ�ر� ب �ه� الله ص�لى الن �ي م� ع�ل ل �ة� ع�ام� و�س� �ي �ب د�ي �ح� �ض�ع� ف�ي ال بة� ر� �ة- ع�ش� �ما م�ن� م�ائ �ه�. ف�ل اب ص�ح�

� �ى أ �ت د� ذ�ا أ �ف�ة�, ق�ل �ي ل �ح� �ه�د�ي� ال ه� ال ع�ر� �ش� و�أم� �ح�ر� �ه�ا و�أ �ع�ث� م�ن ةL, و�ب �ع�م�ر� -ا ب �ن �ه� ع�ي اع�ة� م�ن� ل ار� خ�ز� �ي� و�س� ب الله ص�لى الن

�ه� �ي . ع�ل م� ل و�س�ى �ان� ح�ت �غ�د�ير� ك ط�اط� ب �ش� �اه� األ� �ت �ه�, ق�ال� أ �ن �ن ع�ي ا : إ �ش- ي �ك� ج�م�ع�وا ق�ر� ل

�ك� ج�م�ع�وا و�ق�د� ج�م�وع-ا �يش� ل اب �ح� �وك� و�ه�م� األ� �ل �ت� ع�ن� و�ص�اد�وك� م�ق�ات �ي �ب الوا ير� �ش� : أ . ف�ق�ال� �ع�وك� �ه�ا و�م�ان ي

� اس� أ �ي الن و�ن� ع�ل �ر� ت� �ن� ! أ �م�يل� أ �ل�ى أ �ه�م� إ �ال ي ع�

Cار�ي ء� و�ذ�ر� ذ�ين� ه�ؤ�ال� �ر�يد�ون� ال �ن� ي �ا أ �ص�د�ون �ن� ع�ن� ي , ف�إ �ت� �ي �ب �ا ال �ون �ت �أ �ان� ي ه� ك الل-ا ق�ط�ع� ق�د� و�ج�ل ع�ز �ن �ال م�ن� ع�ي , و�إ �ين� ر�ك �م�ش� �اه�م� ال �ن ك �ر� . ت �ين� وب م�ح�ر�

�و ق�ال� �ب �ا أ �رL: ي �ك ول� ب س� ج�ت� ر� ه�, خ�ر� �ه�ذ�ا ع�ام�د-ا الل �ت� ل �ي �ب �ر�يد� ال� ال �ل� ت ق�تLح�د� ب� و�ال� أ ه� ح�ر� �و�ج �ح�دL, ف�ت �ه�. ف�م�ن� أ �ا ل �ه� ص�دن �اه�. ق�ال� ع�ن �ن �ل ع�ل�ى ام�ض�وا ق�ات

� م ه� اس� .اللMiswar bin Makramah dan Marwan bin Hakam berkata : Rasulullah bersama seribu

sekian ratus sahabat keluar pada tahun Hudaibiyah. Ketika sampai di Dzul-Hulaifah, beliau mengeluarkan binatang untuk sembelihan haji dan berihram untuk umrah. Beliau lalu mengutus seorang mata-mata dari Bani Khuza'ah, lalu melanjutkan perjalanan.

Page 147: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Ketika sampai di Ghadir Asytath, mata-mata tersebut melapor," Sesungguhnya Quraisy telah mengumpulkan pasukan dan golongan Hasbyah untuk memerangi, mencegah dan menghalang-halangi anda (dari melaksanakan umrah)." Beliau bersabda," Wahai manusia, berilah saya pendapat !."

Sahabat Abu Bakar berkata," Wahai Rasulullah ! Anda sengaja keluar menuju Baitullah, sama sekali tidak ingin membunuh dan memerangi seorangpun. Maka teruskanlah perjalanan menuju Baitullah. Siapapun yang menghalangi kita, mari kita perangi."

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Kalau begitu, lanjutkan perjalanan dengan nama Allah."182

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam lantas meneruskan perjalanan, sampai saat unta beliau menderum dan berhenti.

ار� �ي� و�س� ب �ه� الله ص�لى الن �ي م� ع�ل ل �ذ�ا ح�تى و�س� �ان� إ ة� ك �ي ن �الث ت�ي ب �ط� ال �ه�ب ي�ه�م� �ي �ه�ا ع�ل �ت� م�ن ك �ر� �ه� ب �ه�. ف�ق�ال� ب �ت ل اح� اس� ر� �وا ح�ل� ح�ل� الن , ف�ق�ال �حت� �ل ف�أ�ت� �ق�ص�و�اء� خ�أل� �ت� ال �ق�ص�و�اء�. خ�أل� ال

�ي� ف�ق�ال� ب �ه� الله ص�لى الن �ي م� ع�ل ل �ت� : م�ا و�س� �ق�ص�و�اء�, و�م�ا خ�أل� ذ�اك� ال�ه�ا �قL ل ل �خ� �ك�ن� ب ه�ا و�ل �س� ب �س� ح� اب �م ح� . ث �ف�يل� ذ�ي ق�ال� ال �ف�س�ي و�ال �د�ه� ن �ي ال� ب

�ي �ون �ل أ �س� �ع�ظCم�ون� خ�طة- ي م�ات� ف�يه�ا ي ه� ح�ر� �ال الل �ه�م� إ �ت �ع�ط�ي اه�ا... أ �ي إPara sahabat berkata," Al-Qaswa' mogok ! Al-Qaswa' mogok !" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda," Al-Qaswa' tidak mogok, dan

mogok bukan sifat Al-Qaswa'. Tapi ia ditahan oleh Dzat yang telah menahan pasukan gajah (Allah Ta'ala). Demi Dzat yang nyawaku berada di tangan-Nya, tidaklah mereka mereka meminta dariku sebuah rencana yang di dalamnya hurumat Allah diagungkan, kecuali pasti aku berikan kepada mereka."183

Mogoknya Al-Qaswa' adalah karena ditahan oleh Allah Ta'ala. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam menyadari, ini adalah kehendak dan takdir Allah Ta'ala. Maka beliaupun mengikat perjanjian damai (Shulhu Hudaibiyah). Namun kemudian tersiar berita bahwa Utsman bin Affan yang beliau utus sebagai duta diplomasi kepada kaum Quraisy telah dibunuh.

Maka, beliau mengambil sikap tegas dan membaiat seluruh sahabat untuk berperang sampai titik darah penghabisan atau tidak mundur dari peperangan.

�ز�يد� ع�ن� �ن� ي �ي ب ب� �دL أ �ي �ت� ق�ال� ع�ب �م�ة� ق�ل ل �س� �ن� ل �و�ع� ب ك

� يC ع�ل�ى األ�� ءL أ ي� ش�

�م� �ع�ت �اي ول� ب س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل �و�م� و�س� �ة� ي �ي �ب د�ي �ح� ع�ل�ى ق�ال� ؟ ال�م�و�ت� ال

Yazid bin Abi Ubaid berkata,' Saya bertanya kepada sahabat Salamah bin Akwa' : Untuk apa kalian membaiat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam pada hari Hudaibiyah ?" Ia menjawab," Untuk berperang sampai mati."184

182 . HR Bukhari : Al-Maghazi no. 4178,4179, dan Ahmad.183 . HR. Bukhari : Al-Syurut 2731,2732, Abu Daud ; Al-Jihad dan Ahmad.184 . HR. Bukhari : Al-Maghazi, Al-Ahkam, Muslim : Al-Imarah, Tirmidzi ; As-Sair, Nasai ; Al-Baiah, dan Ahmad. Riwayat dengan lafal "untuk tidak melarikan diri" diriwayatkan oleh Muslim : Al-Imarah, Tirmidzi :As-Sair, An-Nasai : Al-Baiah dan Ahmad dari sahabat Jabir bin Abdillah.

Page 148: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Ayat 25 surat Al-Fath dan bahkan seluruh surat Al-Fath sendiri, baru diturunkan setelah kaum muslimin bergerak meninggalkan Hudaibiyah menuju Madinah. Dalam peristiwa ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam telah dua kali bertekad bulat untuk memerangi kaum Quraisy ; pertama saat beliau bergerak dan untanya berhenti, dan kedua ketika mengambil Baiat Ridhwan dari para sahabat. Di saat beliau tetap dua kali bertekad menyerang kaum Quraisy tersebut, beliau juga mengetahui bahwa di Makkah ada sebagian kaum muslimin yang tertindas, mata-mata dan utusan beliau. Bahkan, beliau mendoakan sebagian mereka :

�ي ع�ن� ب� ة� أ �ر� ي ض�ي ه�ر� �ه الله ر� , ق�ال� ع�ن ول� ق�ال� س� ه� ر� الله ص�لى الل

�ه� �ي م� ع�ل ل ه�م و�س� �ج� : الل �ن اش� أ �ن� ع�ي �ي ب ب� ه�م أ �يع�ة�, الل ب �ج� ر� �ن �م�ة� أ ل �ن� س� ب

ه�م L, الل ام �ج� ه�ش� �ن �يد� أ �و�ل �ن� ال ه�م ب �يد�, الل �و�ل �ج� ال �ن �ض�ع�ف�ين� أ ت �م�س� م�ن� اله�م . الل �ين� �م�ؤ�م�ن د�د� ال �ك� اش� �ت ه�م ع�ل�ى و�ط�أ . الل �ه�ا م�ض�ر� �ين� اج�ع�ل ن ن�ي س� �س� ك

�وس�ف� ي

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam berdoa," Ya Allah, selamatkan 'Ayyash bin Rabi'ah. Ya Allah, selamatkan Salamah bin Hisyam. Ya Allah, selamatkan Walid bin Walid. Ya Allah, selamatkan kaum muslimin yang tertindas. Ya Allah, keraskan siksamu atas kaum Mudhar. Ya Allah, jadikanlah bagi mereka paceklik seperti paceklik zaman Nabi Yusuf."185

Beliau mengetahui, di tengah kaum Quraisy Makkah terdapat kaum lemah umat Islam. Meski demikian hal ini tidak menghalangi beliau untuk dua kali bertekad memerangi Quraisy. Justru, tekad bulat memerangi Quraisy tersebut untuk menyelamatkan kaum muslim yang tertindas di Makah, sebagaimana firman Allah Ta'ala :

�م� �ك �ون� و�م�ال �ل �ق�ات �ت �يل� ف�ي ال ب �ض�ع�ف�ين� الله� س� ت �م�س� ج�ال� م�ن� و�ال Cالر آء� Cس� �د�ان� و�الن �و�ل و�ال

" Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak." (QS. An-Nisa' :75).

Namun, dalam kesempatan tersebut Allah belum mengizinkan berperang secara takdir, bukan secara syariat. Jika tidak adanya izin berperang ini karena syariat, tentu beliau tidak akan bertekad bertempur dan mengambil baiat untuk bertempur. Takdir yang melarang berperang ini mengandung beberapa hikmah yang agung. Di antaranya ; adanya beberapa kaum muslimin yang tertindas di Makkah, perjanjian damai memberi kesempatan untuk melakukan dakwah secara lebih luas, masuk Islamnya banyak bangsa

arab ( �د�خ�ل� Cي �ه� ف�ي الله� ل ح�م�ت آء� م�ن ر� �ش� ي Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya). Dan hikmah-hikmah lainnya. Allah Ta'ala menyebut perjanjian damai ini sebagai sebuah kemenangan.

Dari keterangan ini, jelaslah bahwa larangan memerangi kaum Quraisy karena di tengah mereka ada sejumlah kaum muslimin adalah larangan karena taqdir, bukan karena 185 . HR. Bukhari : Ahaditsul Anbiya, juga Al-Adzan, Al-Jumu'ah, Al-Jihad was Sair, Tafsir Al-Qur'an, Al-Adab, Ad-da'awat, Al-Ikrah. Muslim : Al-Masajid wa Mawadhi'ush Shalat, An-Nsai; Al-tathbiq, Ibnu Majah : Iqamatu Shalat was Sunah, Ahmad dan Ad-Darimi : Al-Shalat.

Page 149: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

syariat. Dan jelas, takdir tidak bisa dijadikan alasan untuk menggugurkan sebuah perintah syariat.

Khusus Untuk Peristiwa Hudaibiyah

(b). Sebagian ulama berpendapat186, bahwa larangan memerangi orang kafir karena di tengah mereka terdapat kaum muslimin, berlaku khusus untuk peristiwa Hudaibiyah, dan tidak berlaku untuk kasus-kasus serupa. Penapat ini berdasar beberapa dalil :

* Allah Ta'ala melarang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam memerangi Makkah pada hari Hudaibiyah (tahun 6 H) dengan larangan takdir, lalu mengizinkan beliau memerangi Makkah dua tahun kemudian (tahun 8 H) dengan izin syar'i. Padahal negerinya satu, Makkah, dan kaum muslimin yang tertindas juga masih berada di Makkah pada saat penaklukan Makkah (tahun 8 H).

�و ق�ال� �ب ة� أ �ر� ي ض�ي ه�ر� �ه الله ر� �ما ع�ن �ح� : ل ه� ف�ت �ه� ع�ل�ى الل ول س� ص�لى ر�ه �ه� الل �ي م� ع�ل ل ة�, ق�ام� و�س� اس� ف�ي م�ك ه� ف�ح�م�د� الن �ن�ى الل �ث �ه� و�أ �ي �م ع�ل : ث ق�ال��ن ه� إ �س� الل ة� ع�ن� ح�ب �ف�يل� م�ك ط� ال ل �ه�ا و�س� �ي �ه� ع�ل ول س� ه�ا ر� �ن , ف�إ �ين� �م�ؤ�م�ن ال� و�ال

�ح�ل� دL ت �ح� �ان� أل� ه�ا ك �ن �ل�ي, و�إ ت� ق�ب ل �ح� اع�ة- ل�ي أ ه�ا م�ن� س� �ن �ه�ارL, و�إ �ح�ل� ال� ن دL ت �ح� أل��ع�د�ي. ب

Abu Hurairah berkata," Ketika Allah menaklukkan Makkah untuk Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa salam, Rasulullah berdiri di hadapan manusia, memuji nama Allah dan bersabda," Sesungguhnya Allah menahan pasukan gajah dari (menaklukkan Makah), namun Allah menguasakan Rasul-Nya dan kaum beriman atas Makkah. Sesungguhnya Makkah belum pernah halal atas seorangpun sebelumku, kini ia dihalalkan untukku beberapa saat di waktu siang, dan sesudahku ia tidak akan halal untuk seorangpun…"187

Dari sini jelas, larangan pada peristiwa Hudaibiyah berlaku khusus, karena setelah itu negeri yang sama (Makkah) dihalalkan, padahal di dalamnya masih terdapat kaum muslimin yang tertindas.

* Ada beberapa kondisi di mana kaum muslimin bercampur baur dengan orang-orang kafir atau orang-orang fasik, namun adzab atau peperangan tetap mengenai mereka semua, dan larangan Allah (yang bersifat takdir) untuk memerangi mereka tidak turun. Ini menunjukkan larangan memerangi kaum kafir dikarenakan di tengah mereka ada kaum muslimin, berlaku khusus dalam peristiwa Hudaibiyah semata.

Di antara kondisi bercampur baurnya umat Islam dengan kaum kafir atau fasiq, namun tetap diperbolehkan memerangi kaum kafir, atau adzab tetap turun menimpa mereka semua, adalah :

- Hadits-hadits tentang pasukan yang akan menyerbu Ka'bah, ditenggelamkan ke alam perut bumi.

- Hadits Bukhari, Muslim dan Ahmad dari Ibnu Umar :

186 . Abdul-Qadir bin Abdul-Azi, Al-Umdah fi I'dadil 'Uddah hal 321-322, Oman, Darul Bayariq, cet 1 : 1420 H / 1999 M. 187 . HR. Bukhari : Al-Luqathah no. 2434, Ad-Diyat, Muslim : Al-Haju, Abu Daud : Al-Manasik, Ahmad dan Ad-Darimi : Al-Buyu'.

Page 150: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

ه� �د�الل �ن� ع�ب ض�ي ع�م�ر� ب �هم�ا الله ر� , ق�ال� ع�ن �ق�ول� ول� ي س� ه� ر� ص�لى الله �ه� الل �ي �ذ�ا ع�ل : إ م� ل ل� و�س� �ز� �ن ه� أ L الل �ق�و�م -ا ب ص�اب� ع�ذ�اب

� �ع�ذ�اب� أ �ان� م�ن� ال ك�م ف�يه�م� �وا ث �ع�ث �ه�م� ع�ل�ى ب �ع�م�ال أ

Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Jika Allah menurunkan adzab atas sebuah kaum, adzab akan menimpa seluruh orang yang berada dalam kaum tersbut. Mereka akan dibangkitkan sesuai amal masing-masing."188

- Hadits Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad dari Zainab bintu Jahsy :

�ت� �ب� ق�ال �ن ي �ت� ز� �ن �ت� ب �ا ج�ح�شL, ف�ق�ل ول� : ي س� ه� ر� �ك� الل �ه�ل ن� �ا أ و�ف�ين

؟ �ح�ون� �ع�م� ق�ال� الصال �ذ�ا ن �ر� إ �ث �ث� ك ب �خ� * الZainab bintu Jahsy ummul mu'minin bertanya," Ya Rasulullah, apakah kita akan

hancur padahal di tengah kita banyak orang shalih ?' Beliau menjawab," Ya, jika telah banyak kekejian (kemaksiatan)."189

Beberapa dalil ini menguatkan pendapat ulama yang menyatakan bahwa larangan memerangi kaum kafir yang bercampur baur dengan kaum muslimin adalh khusus untuk peristiwa Hudaibiyyah. Wallahu a'lam bish Shawab.

Maksud larangan ini hanya berlaku untuk peristiwa Hudaibiyah, bukan berarti nyawa kaum muslimin boleh dilanggar dan dihilangkan. Nyawa kaum muslimin sendiri harus dilindungi dan tidak boleh dibunuh, di manapun mereka berada, baik bercampur baur dengan orang-orang kafir maupun tidak.

Maksud kekhususan larangan ini untuk peristiwa Hudaibiyah, adalah bercampur baurnya kaum muslimin dengan orang-orang kafir tidak menghalangi untuk memerangi orang-orang kafir, jika maslahat menuntut peperangan, sekalipun secara tidak sengaja akan mengakibatkan sebagian kaum muslimin menjadi korban. Dan hal ini, sekali lagi, telah disepakati oleh mayoritas ulama. (Lihat kembali pembahasan tatarus).

(c). Imam Al-Qurthubi menyebutkan dalam tafsir ayat 25 surat Al-Fath, bahwa imam Malik tidak memperbolehkan memerangi orang-orang kafir jika di tengah mereka ada kaum muslimin, beliau berdalil dengan ayat ini. Sementara imam Abu Hanifah memperbolehkannya. Imam Al-Qurtubi lalu menjelaskan :

" Kadang boleh membunuh perisai hidup, dan dalam hal ini tidak ada perbedaan pendapat ulama, insya Allah. Yaitu jika maslahatnya dharuriyah, kulliyah dan qath'iyah.

Maksud dharuriyah adalah, tidak bisa mencapai (memerangi) orang-orang kafir kecuali dengan terlebih dahulu membunuh perisai hidup.

Maksud kulliyah adalah, maslahat amengenai seluruh umat Islam. Terbunuhnya perisai hidup membawa maslahat bagi seluruh umat Islam yang lain. Sebab, bila perisai hidup tidak dibunuh, musuh akan membunuh mereka dan lalu menaklukkan seluruh umat Islam.

Maksud qath'iyah adalah, maslahat tersebut pasti akan teraih bila perisai hidup dibunuh.

188 . HR. Bukhari : Al-Fitan no. 7108, Muslim : Al-Jannatu wa Shifatu Na'imiha wa Ahliha, dan Ahmad.189 . HR. Bukhari ; Ahadtsul Anbiya', Al-Manaqib dan Al-Fitan, Muslim : Al-Fitan wa Asyratu Sa'ah, Tirmidzi ; Al-Fitan, Ibnu majah ; Al-Fitan dan Ahmad.

Page 151: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Para ulama kami menyatakan, maslahat dengan beberapa persyaratan seperti ini tidak semestinya diperselisihkan lagi. Karena perisai hidup pasti akan terbunuh; baik lewat tangan musuh sehingga timbul kerusakan besar dengan berkuasanya musuh atas seluruh kaum muslimin, maupun lewat tangan kaum muslimin sehingga musuh dihancurkan dan seluruh kaum muslimin yang lain selamat.

Seorang yang berakal tidak akan berpendapat perisai hidup tidak boleh dibunuh dengan alasan apapun, karena konskuensi pendapatnya ini adalah kehancuran perisai hidup, Islam dan kaum muslimin.

Persoalannya, maslahat ini disertai oleh kerusakan, sehingga jiwa yang tidak mengkaji mendalam masalah ini menolaknya. Padahal, nilai kerusakan tersebut bila dibandingkan dengan maslahat yang akan diraih adalah nihil (tidak ada), atau seperti tidak ada. Wallahu A'lam."190

Penjelasan imam Al-Qurthubi ini menjawab secara tuntas keberatan pihak-pihak yang melarang operasi jihad melawan orang-orang kafir dengan alasan sebagian kaum muslimin bercampur baur dengan mereka sehingga akan jatuh sebagai korban.

Syariat Islam hadir untuk menjaga lima kepentingan pokok ; agama, nyawa, kehormatan (keturunan), akal dan harta. Seluruh ulama sepakat, kepentingan agama adalah kepentingan tertinggi yang harus didahulukan atas seluruh kepentingan lainnya. Oleh karenanya, Islam mensyariatkan jihad untuk membela kepentingan agama, sekalipun mengakibatkan hilangnya nyawa, keturunan dan harta.

�ن ه� إ �ر�ى الل ت �ين� م�ن� اش� �م�ؤ�م�ن ه�م� ال �نف�س� �ه�م� أ م�و�ال� ن و�أ

� �أ �ه�م� ب ة� ل ن �ج� ال�ون� �ل �ق�ات �يل� ف�ي ي ب ه� س� �ون� الل �ل �ق�ت �ون� ف�ي �ل �ق�ت - و�ي �ه� و�عدا �ي - ع�ل اة ف�ي ح�قا و�ر� الت

�ج�يل �ن آن و�اإل و�الق�ر�Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka

dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur'an.[QS. At-Taubah :111].

�ب� �ت �م� ك �ك �ي �ال� ع�ل �ق�ت ه8 و�ه�و� ال �ر� �م� ك �ك �ن� و�ع�سى ل ه�وا أ �ر� �ك -ا ت �ئ ي �ر8 و�ه�و� ش� ي خ��م� �ك ل

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; (QS. Al-Baqarah :216).

Bahaya yang menimpa keseluruhan umat Islam jauh lebih besar dari terbunuhnya beberapa kaum muslimin yang bercampur baur dengan orang-orang kafir. Bahaya tersebut adalah kekafiran dan kesyirikan (demokrasi sekuler) dengan segala buahnya ; perekonomian kapitalisme dan sosialisme yang dzalim, kebejatan moral, tingginya angka kejahatan, dan seterusnya dan seterusnya. Semua kerusakan ini jauh lebih besar dari beberapa umat Islam yang jatuh sebagai korban operasi jihad.

�ة� �ن �ف�ت د� و�ال �ش� �ل� م�ن� أ �ق�ت ال

190 . Tafsir Al-Qurthubi 16/287-288.

Page 152: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

"Dan fitnah (kekafiran dan kesyirikan) lebih kejam dari pembunuhan." QS. Al-Baqarah :191

�ة� �ن �ف�ت �ر� و�ال �ب ك� �ل� م�ن� أ �ق�ت ال

" Dan fitnah (kekafiran dan kesyirikan) lebih besar (dosa dan bahayanya) dari pembunuhan." QS. Al-Baqarah :217

Bahaya yang lebih besar (kekafiran dan kesyirikan) harus ditolak dengan mengambil resiko bahaya yang lebih ringan (dampak-dampak jihad ; hilangnya nyawa, rusaknya harta benda). Beberapa kaedah fikih yang menyebutkan hal ini telah disebutkan sebelumnya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata :

�ح ا�م �وس�ف�الن �ل�ت�ق �ن�م �اح�ب�أ �الى�ع�ت �الله ن�أ �ك�ل�ذ�و �ح�ال�ص ي�ف �ه�ي�ل�إ �اج�ت�ي�ة��ال�ع�ت �ال�ق ا�م�ك ،�ق�ل�خ�ال �ن �ف�ت �ر� ى: }و�ال �ب ك

� { أي م�ن� أ �ل� �ق�ت �ن�إ�و �ل�ت�لق�ا ن�أ ال ثر�ب�ك�أ �و�ه ا�م �اد�س�ف�ال�و Cرالش �ن�م �ارف�ك�ال �ة�ن�ت�ف ي�ف�ف 8اد�س�ف�و xر�ش �ه�ي�ف �ان�ك�ه�ن�م

" Allah Ta'ala memperbolehkan pembunuhan nyawa jika memarng diperlukan

untuk memperbaiki manusia, sebagaimana firman Allah ة�� �ن �ف�ت �ر� و�ال �ب ك� �ل� م�ن� أ �ق�ت ال

(Dan fitnah (kekafiran dan kesyirikan) lebih besar (dosa dan bahayanya) dari pembunuhan), maksudnya sekalipun dalam pembunuhan ada kerusakan dan kejahatan, namun kerusakan dan kejahatan kekafiran itu jauh lebih besar."191

Kebolehan, Bukan Larangan

(d). Ayat 25 surat Al-Fath tidak menunjukkan larangan memerangi kaum kafir jika di tengah mereka ada kaum muslimin. Ayat tersebut "sekedar" menunjukkan kebolehan tidak memerangi kaum kafir tersebut.

Imam Al-Jasash dalam Ahkamul Qur'an V/275 menerangkan hal ini :

" Adapun alasan sebagian orang dengan ayat ( � �و�ال �ون� ر�ج�ال8 و�ل آء8 م�ؤ�م�ن �س� و�ن�ات8 untuk melarang menembak kaum kafir karena adanya sebagian umat Islam (... م�ؤ�م�نdi tengah mereka : Ayat ini tidak menunjukkan persoalan yang diperselisihkan ini, karena maksimal (maksud ayat ini) adalah Allah menahan kaum muslimin dari memerangi mereka, karena di tengah mereka ada sebagian kaum muslimin. Jika para sahabat masuk ke Makkah dengan pedang (peperangan), ada kemungkinan mereka membunuh sebagian kaum muslimin di Makkah. Maka, ayat ini menunjukkan kebolehan tidak menembak dan menyerang mereka, bukan berarti menunjukkan larangan menyerang mereka setelah mengetahui di barisan mereka ada sebagian kaum muslimin.

Karena boleh saja tidak memerangi mereka demi menjaga keselamatan sebagian kaum muslimin yang bersama mereka. Namun boleh juga menyerang mereka. Dalam hal ini boleh memilih. Maka, ayat ini tidak menunjukkan larangan memerangi mereka."

191. Majmu' Fatawa 28/355.

Page 153: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Tidak memerangi mereka adalah sebuah langkah kehati-hatian, agar tidak jatuh korban dari kaum muslimin. Hal ini juga ditegaskan oleh imam Syafi'i dalam Al-Umm 4/244 :

�ن� �ان� و�إ ب� د�ار� أي – الدار� ف�ي ك �ح�ر� ار�ى – ال �س� ، م�ن� أ �م�ين� ل �م�س� و� ال� أ

ار8 �ج �ون� ت �م�ن �أ ت �ر�ه�ت� م�س� �ص�ب� ك �يه�م� الن �م�ا ع�ل �ع�م� ب ، م�ن� ي ح�ر�يق� غ�ر�يق� الت و�الت�ه�ه�، و�م�ا ب ش�

� �ر� أ L غ�ي م �ه� م�ح�ر - ل �ح�ر�يما -، ت Cنا �ي �ك� ب �ن� و�ذ�ل �ن� الدار� أ �ت� إ �ان ة- ك �اح� م�ب� �ين� ف�ال �ب �ن� ي م� أ �ح�ر ن� ت

� �أ �ون� ب �ك �م8 ف�يه�ا ي ل م� م�س� �ح�ر� م�ا ، د�م�ه� ي �ن �ر�ه�ت� و�إ �ك� ك ذ�ل،- �اطا �ي ت �ح� �ن ا - �أل �احا �ا م�ب �ن �و� ل �م� ل �ن� ل �ك �م8 ف�يه�ا ي ل �ن� م�س� ه�ا أ او�ز� �ج� � ن �ه�ا. ف�ال �ل �ق�ات ن

�ن� �اه�ا و�إ �ن �ل �غ�ير� ق�ات �ع�م� م�ا ب ، م�ن� ي ح�ر�يق� غ�ر�يق� الت و�الت" Jika dalam negeri tersebut ---darul harbi--- terdapat kaum muslimin yang ditawan,

atau para pedagang yang mendapat jaminan keamanan, saya tidak menyukai (makruh) memerangi mereka dengan cara perusakan masal, seperti membakar, menenggelamkan dan lain-lain. Namun (kemakruhannya) tidak mencapai keharaman secara tegas.

Alasannya, karena negeri tersebut adalah halal, sehingga tidak bisa ditegaskan keharaman (menyerangnya) hanya karena di dalamnya ada orang Islam yang darahnya terlindungi.

Saya berpendapat makruh menyerangnya, sebagai langkah kehati-hatian. Karena bila di dalamnya tidak ada orang Islam, kita boleh melewatkan dan tidak memeranginya, sebagaimana boleh pula memerangi dengan cara yang tidak menimbulkan kehancuran masal seperti pembakaran dan penenggelaman."

Vonis Terberat, Setengah Diyat

(5). Berdasar seluruh keterangan ini, secara tinjauan syariat dan maslahat, operasi yang dilakukan oleh mujahidin sudah benar, sekalipun beberapa kaum muslimin jatuh sebagai korban. Atas dasar ini, mujahidin tidak melakukan kesalahan, sehingga tidak ada konskuensi hukum apapun terhadap kaum muslimin yang jatuh sebagai korban ; baik hukum qisash, diyat maupun kafarat.

Namun taruhlah ada pihak-pihak yang tidak bisa menerima seluruh penjelasan ini, maka maksimal jatuhnya sebagian kaum muslimin dalam operasi tersebut disebut sebagai sebuah pembunuhan tidak sengaja. Sebagian ulama menyatakan mujahidin tidak perlu membayat diyat dan kafarah, sebagian ulama menyatakan mujahidin perlu membayar kafarah dan pendapat yang paling berat menyatakan mujahidin membayar setengah diyat.192

192 . Perbedaan pendapat para ulama ini perlu ditarjih, diambil pendapat yang paling kuat berdasar dalil-dalil syar'i dan penyimpulan dalil. Namun penjelasan ini bukanlah untuk menerangkan tarjih tersebut. Bagi yang ingin mengkaji lebih dalam, dipersilahkan membaca buku-buku fiqih.

Page 154: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Demikian konskuensi hukum bila operasi jihad ini dianggap sebagai pembunuhan tidak sengaja. Meskipun menurut tinjauan syariat dan masalahat, mujahidin meyakini operasi tersebut sudah benar, kondisi tatarus berlaku, syarat-syarat maslahat telah terpenuhi, dan peringatan akan adanya serangan sudah berkali-kali disampaikan ---baik oleh AS dan sekutu-sekutunya, maupun oleh para ulama mujahidin---, sehingga mereka tidak terkena kewajiban qisash, diyat maupun kafarah.

Pendapat paling berat yang menerangkan kewajiban membayar setengah diyat bila membunuh kaum muslimin yang bercampur baur dengan kaum kafir, adalah hadits riwayat At-Tirmidzi dan Abu Daud :

�ن� ج�ر�ير� ع�ن� �د� ب ه� ع�ب �ن الل ول� أ س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل �ع�ث� و�س� بة- ر�ي �ل�ى س� L إ �ع�م ث �ص�م� خ� �اس8 ف�اع�ت ج�ود� ن �الس� ع� ب ر� س�

� �غ� ف�يه�م� ف�أ �ل , ف�ب �ل� �ق�ت ال�ك� �ي ذ�ل ب �ه� الله ص�لى الن �ي م� ع�ل ل م�ر� و�س�

� �ه�م� ف�أ �ص�ف� ل �ن , و�ق�ال� ب �ع�ق�ل� �ا ال �ن أ�ر�يء8 �لC م�ن� ب L ك �م ل �ق�يم� م�س� �ن� ي �ي ظ�ه�ر� ب

� �وا أ . ق�ال �ين� ر�ك �م�ش� �ا ال ول� ي س� ه� ر� الل�م� �ا ال� ق�ال� ؟ و�ل اي �ر� اه�م�ا. ت �ار� ن

Dari Jarir bin Abdilah bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam mengirim sebuah ekspedisi perang ke suku Kats'am. Sebagian penduduk menyelamatkan diri dengan sujud, namun ekspedisi tersebut segera membunuh mereka. Berita itu sampai kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam, maka beliau memerintahkan membayar setengah akal (diyat). Beliau bersabda," Saya berlepas diri dari seorang muslim yang tinggal di tengah-tengah kaum musyrik."

Para sahabat bertanya," Ya Rasulullah, kenapa ?" Beliau menjawab," Agar api (asap dapur) keduanya (muslim dan musyrik) tidak saling terlihat."193

ة� ع�ن� م�ر� �ن� س� �د�بL ب ن ما ج�� �ع�د� أ ول� ق�ال� ب س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي ع�ل

م� ل ر�ك� ج�ام�ع� م�ن� و�س� �م�ش� �ن� ال ك ه� م�ع�ه� و�س� �ن �ه�. وفي ف�إ �ل الترمذي رواية م�ث�وا : ال� �ن اك �س� �ين� ت ر�ك �م�ش� �ج�ام�ع�وه�م� و�ال� ال �ه�م� ف�م�ن� ت �ن اك و� س�

� ف�ه�و� ج�ام�ع�ه�م� أ. �ه�م� �ل م�ث

Dari Samurah bin Jundab, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda,"Barang siapa berkumpul dan tinggal bersama aorang musyrik, ia seperti sorang musyrik tersebut."

Dalam riwayat Tirmidzi tanpa sanad," Jangan tinggal bersama orang-orang musyrik ! Jangan pula berkumpul bersama mereka ! Barang siapa tinggal atau berkumpul bersama mereka, ia seperti mereka."194

Imam Al-Mubarakfuri195 dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarhu Sunan Tirmidzi V/189 menerangkan makna hadits Jabir di atas dengan menulis :

193 . HR. Tirmidzi ; As-Sair, Abu Daud :; Al-Jihad, An-Nasai ; Al-Qassamah. Para perawinya tsiqah, namun imam Bukhari, Abu Hatim, Abu Daud, Tirmidzi dan Daruquthni menyatakan yang benar hadits ini mursal sampai perawi Qais bin Abi Hazim. Riwayat yang bersambung sampai Jabir diriwayatkan oleh imam Thabrani. Syaikh Al-Albani mensahihkan hadits ini dalam Shahih Sunan Tirmidzi no. 1307 dan Irwaul Ghalil fi Takhriji Ahaditsi Manaris Sabil 5/30..194 . HR. Abu Daud : Al-Jihad, At-Tirmidzi : As-Sair. Dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah no. 2330.

Page 155: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

" (Sebagian penduduk menyelamatkan diri dengan sujud) maksudnya penduduk muslim yang tinggal di tengah orang-orang kafir. Mereka bersujud dengan asumsi pasukan Islam akan membiarkan dan tidak membunuh kita saat melihat kita bersujud, karena shalat adalah tanda keimanan.

(Beliau memerintahkan membayar setengah akal) maksudnya setengah diyat. Pengarang Fathul Wadud menyatakan, karena mereka membantu (pembunuhan) diri mereka dengan tinggal di tengah orang-orang kafir. Maka mereka seperti orang yang terbunuh karena perbuatan diri sendiri dan perbuatan orang lain, sehingga setengah diyatnya gugur.

(Agar api (asap dapur) keduanya (muslim dan musyrik) tidak saling terlihat) Pengarang An-Nihayah (fi Gharibil Hadits, pent) menyatakan, maksudnya rumah seorang muslim harus berjauhan dari sumah seorang musyrik. Ia tidak boleh tinggal di sebuah tempat, di mana bila ia menyalakan api dapur, asapnya membumbung dan terlihat oleh orang musyrik yang sedang menyalakan api dapur rumahnya. Seharusnya, ia tinggal bersama kaum muslimin. Hadits ini menghasung untuk hijrah.

Imam Al-Khatabi berkata," Makna hadits ini ada tiga : Hukum keduanya tidak sama. Allah membedakan negeri Islam (darul Islam) dengan negeri kafir (darul-kufri).

Maka seorang muslim tidak boleh tinggal bersama orang-orang kafir di negeri mereka. Sehingga ketika mereka menyalakan api dapur, ia bisa melihatnya sehingga dianggap sebagai bagian dari mereka.

Seorang muslim tidak boleh memiliki sifat orang musyrik, dan tidak boleh menyerupai perangai dan penampilan fisik mereka."

Imam Ibnu Qayyim dalam Hasyiyah 'Ala Sunan Abi Daud (dicetak dibawah 'Aunul Ma''bud) 7/218 berkata :

" Sebagian ulama menyatakan, Rasulullah memerintahkan membayar setengah diyat bagi mereka setelah beliau mengetahui keislaman mereka, karena mereka telah membantu pembunuhan atas diri mereka sendiri dengan tinggal di tengah orang-orang kafir. Maka, mereka seperti orang yang terbunuh karena perbuatan diri mereka sendiri dan perbuatan orang lain. Penjelasan sebagian ulama ini sangat bagus.

Hal yang nampak jelas dari makna hadits ini, bahwa api dapur merupakan lambang saat singgah dan alamat sebuah kaum. Api dapur mengundang orang lain untuk mendatangi mereka. Seorang yang datang di waktu malam (musafir) akan akrab kepadanya. Jika ia telah tersisa dengannya (dengan kedinginan dan tiadanya api), ia akan bertetangga dan berdamai dengan mereka.

Api orang-orang musyrik mengajak kepada setan dan api neraka akhirat, karena ia dinyalakan dalam bermaksiat kepada Allah. Sementara api orang-orang beriman mengajak kepada Allah, ketaatan kepada-Nya dan meninggikan dien-Nya. Lantas, bagaimana kedua api yang demikian keadaannya ini bisa bersatu ?

Sabda beliau ini termasuk perkataan yang paling fasih dan agung, mengandung makna yang agung dan banyak dalam ungkapan yang pendek. Imam Nasai telah meriwayatkan sebuah hadits dari Bahz bin Hakim dari bapaknya (Hakim bin Mu'awiyah) dari kakeknya (Mu'awiyah bin Haidah) :

195 . Penjelasan yang sama dengan sedikit perbedaan lafal disebutkan oleh imam Syamsul-Haq 'Azhim Abadi dalam 'Aunul Ma'bud Syarhu Sunan Abi Daud 7/218.

Page 156: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ا : ي �ي ق�ل�ت� �ب ه�, م�ا ن �ك� الل �ت �ي �ت �ف�ت� ح�تى أ ل �ر� ح� �ث ك� �ع� ع�د�د�ه�ن م�ن� أ ص�اب

� أل��ال �ه�, أ �د�ي �ك� ي �ي �ي� و�ال� آت Cي آت �ن , و�إ �ك� �ت� د�ين �ن - ك أ �ع�ق�ل� ال� ام�ر� -ا أ �ئ ي �ال ش� م�ن�ي م�ا إ ع�ل

ه� Cي الل �ن �ه�. و�إ ول س� �ك� و�ر� �ل أ �س� ه� أ �و�ج� ه� ب �م�ا ع�ز الل . ب �ك� و�ج�ل �ع�ث �ك� ب ب �ا؟ ر� �ن �ي �ل إ�. ق�ال� م ال� �س� �اإل� ب

�ات� و�م�ا ق�ل�ت� م�؟ آي ال� �س� �ن� ق�ال� اإل� �ق�ول� أ �م�ت� ت ل �س� �ل�ى و�ج�ه�ي أ ه� إ ع�ز الل�ت� و�ج�ل ي ل �خ� �ق�يم� و�ت ة� و�ت �ي� الصال� �ؤ�ت �اة� و�ت ك �ل� الز L ك �م ل L ع�ل�ى م�س� �م ل م�س�

م8 �خ�و�ان� م�ح�ر ان� أ �ص�ير� �ل� ال� ن �ق�ب ه� ي ر�كL م�ن� و�ج�ل ع�ز الل �ع�د�م�ا م�ش� �م� ب ل �س� أو� ع�م�ال-

� �ف�ار�ق� أ �ين� ي ر�ك �م�ش� �ل�ى ال �م�ين� إ ل �م�س� ال

Mu'awiyah bin Haidah," Wahai Nabiyullah ! Saya tidak mendatangi anda kecuali setelah bersumpah sebanyak jari-jari tanganku bahwa aku tidak akan mendatangi anda dan agama anda. Saya ini seorang yang tidak memahami apapun selain yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya kepada saya. Saya bertanya kepada anda dengan wajah Allah, dengan apa Rabb anda mengutus anda ?

Rasulullah," Dengan Islam."Mu'awiyah," Apa tanda-tanda Islam ?"Rasulullah," Engkau ucapkan "aku serahkan wajahku kepada Allah dan aku

lepaskan (seluruh kesyirikan)", engkau tegakkan shalat dan engkau tunaikan zakat. Setiap muslim atas muslim yang lain adalah haram (darah, harta dan kehormatannya). Seorang muslim atas muslim yang lain adalah dua saudara yang saling menolong. Allah tidak akan menerima amalan apapun yang dilakukan oleh seorang musyrik yang masuk Islam, sampai ia memisahkan diri dari orang-orang musyrik dan bergabung dengan kaum muslimin."196

Para ulama mujahidin, di antaranya syaikh Aiman Al-Zhawahiri, memfatwakan bahwa pembayaran diyat ditunda sampai keperluan jihad terpenuhi dan tersisa harta yang cukup untuk membayar diyat --- Risalah Taujihat Manhajiyah, www. Almaqdese.com---. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga memberi fatwa "mengerikan" yang mirip dengan kasus ini :

�ك� �ذ�ل �ت� و�ل �و� ق�ل � ع�ن� �الم�ال� ض�اق� ل �ط�ع�ام �اعL إ ي ه�اد� ج� �ج� ت�ي و�ال ر� ال �ض�ر �ت ي�ا �ه�, ق�دم�ن ك �ر� �ت ه�اد� ب �لج� �ن� ا �م�ا م�ات� و�إ �اع�. ك ي �لج� �ة� ف�ي ا �ل أ س� م�س� �ر� ت و�ل�ى. و� الت

� أ�ن �اك� ف�إ �ه�م ه�ن �ل �ق�ت �ا ن �ا, و�ه�ن �ن �ف�ع�ل �ون� ب �م�وت �ف�ع�ل� ي الله�. ب

" Oleh karena itu saya katakan, jika harta tidak mencukupi untuk memberi makan orang-orang yang kelaparan dan keperluan jihad yang bila ditinggalkan akan menyebabkan bahaya (atas Islam dan kaum muslimin), harta tersebut didahulukan untuk keperluan jihad sekalipun menyebabkan kematian orang-orang yang kelaparan. Seperti dalam kasus Tatarus, bahkan lebih (mendesak). Karena dalam kondisi Tatarus, mereka (kaum muslimin yang dijadikan sandera dan perisai hidup, pent)

196 . HR. An-Nasai : Al-Zakat, Ibnu Majah : Al-Hudud dan Ahmad. Dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Nasai no. 2408.

Page 157: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

terbunuh karena perbuatan kita. Sementara dalam kasus orang-orang yang kelaparan, mereka mati karena tindakan Allah."197

Hal ini menyadarkan kita semua akan kewajiban umat Islam untuk mendukung pendanaan jihad, dan betapa besarnya peremehan umat Islam terhadap kewajiban ini. Bila umat Islam telah menunaikan kewajiban membiayai jihad, insya Allah, jihad akan berjalan dengan baik dan mujahidin ---dengan mengambil pendapat terberat, sebagai sebuah tindakan kehati-hatian--- bisa membayar diyat bagi setiap muslim yang jatuh sebagai korban secara tidak sengaja dalam berbagai operasi jihad. Syaikh Sulaiman bin Nashir Al-Ulwan, syaikh Ali bin Khudhair Al-Khudhair, syaikh Nashir bin Hamd Al-Fahd, syaikh Ahmad Al-Khalidi, syaikh Hamud bin 'Uqla Al-Syu'aibi dan para ulama lain telah mengeluarkan seruan kepada umat Islam untuk mendukung pendanaan jihad, lewat beberapa fatwa beliau. Di antaranya, Silsilatu Tau'iyati Harbi Shalibiyah dan Fatwa Daf'iz Zakat lil-Mujahidin.

Respon yang Proporsional

Inilah petunjuk Rasulullah Shallalahu 'alahi wa salam. Beliau memerintahkan para sahabat membayar setengah diyat bagi kaum muslimin yang menjadi korban. Namun, beliau juga memberi peringatan keras terhadap kaum muslimin yang tinggal bersama kaum kafir.

" Saya berlepas diri dari seorang muslim yang tinggal di tengah-tengah kaum musyrik."

Beliau tidak mencela, menyalahkan, menghujat, mengutuk atau berlepas diri dari para sahabat yang berperang dan membunuh sebagian kaum muslimin yang tinggal bersama orang-orang kafir Bani Khats'am tersebut.

Padahal beliau pernah mencela dengan keras sahabat Usamah bin Zaid yang membunuh seorang musyrik yang mengucapkan dua kalimat syahadat saat terjepit dalam peperangan.

�دز ��نب ام�ة��س�أ ن�ع� �ع ل�اق� �Lي �ا:ب �ن و�ل� �ث س� �ل�ى اللPPه� ر� ة� ا �PPق �ح�ر� ة� م�ن� ال �PPن� ه�ي ج�ح�ن و�م�ا �اف�ص�ب �PPق� اه�م� ل �PPم�ن �ح�ق ف�ه�ز� � �ت�و�ل ل8 ان�PPا �PPج � �نم� و�ر� �أال ج�ال- ر��اص�PPن �ه�م� ر� م�ن

�ما �اه� ف�ل �ن ي �ها �ال ل�ق�ا غ�ش� � ��ل �ل �ص�PP ه�ع�ن�PP �ف���كPPف. لله�ا ا�إ �ن ��ع�ط�و �رااأل� م ه��تPPن ر� �PPح�يب� �ى �م ح�ت �ه�. ف�ل �ت �ل � ا�ن�د�م�ق اق�ت �ل ب�ي ��ل�كذ غ�ب ال� وسلم عليه هالل صلى الن �PPي�ل ف�ق

ام�ة� �ا: ي �س� � أ �ل �ق�ت �ه�أ �ع�د� ت �ه� ا�ل �ل�اق ا�م ب �ل �ل إ �ن �لهال �س�ول�ر ا�ي: �ت�ق�ل ؟ ه�للا اإ إPPام� �ان �ع�وCذ-ا. ق�ال� �ك �: م�ت �ل �ق�ت �ه�أ �ل �ال�ق ام� �ع�د�ب ت � ا �ه�إ �ال ل ال �اف�م ؟ ه�للا إ ��ي �ز� ا�ه�PPرCرك

ى�ح �ت� ت ي �م�ن Cي ت �ن �م� أ � ل �ن�أ �م��سأ ك �ل ت��ل �ك� �ق�ب � ذ�ل �. ال �و�م يDari Usamah bin Zaid ia berkata,” Rosululloh shalallahu ‘alaihi wasallam

mengutus kami ke Huroqoh dari Juhainah. Lalu kami menyergap mereka di waktu pagi dan mengalahkan mereka. Lalu saya bersama orang anshor mengejar seseorang dari mereka. Setelah kami menguasainya, ia mengucapkan laa ilaaha illalloh. Orang anshor

197. 'Alaudien Ali bin Muhammad Al-Ba'li Al-Dimasqy Al-Hambali, Al-Fatawa Al-Kubra wa Al-Ikhtiyarat Al-'Ilmiyyah li-Ibni Taimiyah, Beirut, Daarul Ma'rifah, juz 4 hlm 383.

Page 158: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

tersebut tidak menahan dirinya (tidak membunuhnya), maka kutusuk ia dengan tombakku sampai mati.

Ketika kami sampai di Madinah dan berita itu sampai kepada Rosululloh shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda kepadaku:“Wahai Usamah, apakah kau bunuh padahal dia telah mengucapkan laa ilaaha illalloh?” Lalu kujawab,” Wahai Rosululloh, ia mengatakannya hanya untuk melindungi dirinya.” Beliau bersabda lagi,” Wahai Usamah, apakah kau bunuh padahal dia telah mengucapkan laa ilaaha illalloh?” Rosululloh shalallahu ‘alaihi wasallam terus mengulang-ulangnya sampai-sampai saya berangan-angan seandainya aku tidak masuk Islam sebelum hari itu.198

Dalam riwayat Muslim :

� �ل �ال �الق�أ � �ه�ا �ه��قو هللا الإ �ت �ل �ت� ؟ �ت �ا ق�ل ول� :ب س� ا اللPPه� ر� �PPم �ن �ه�PP إ افPP-�و�خ اق�ال. ق�ال�الس �ن�م ح� ��ف�ال� Cال� ق�ق�ت� : أ �ه� ع�ن� ش� �ب �م� ح�تى ق�ل �ع�ل � ت �ق�ال اه�أ

� � م�أ ا.ل“ Apakah ia sudah mengucapkan laa ilaaha illalloh lalu tetap kamu bunuh ?”

Usamah menjawab,”Ya Rasulullah, ia mengucapkannya karena takut kepada senjata.” Rasulullah bersabda,” Apakah sudah kau belah dadanya sehingga kamu mengetahui ia mengatakanmnya atau tidak.”199

Beliau juga berlepas diri dari Khalid bin Walid saat membunuh orang-orang musyrik Bani Judzaimah yang tidak bisa mengucapkan "kami masuk Islam". Beliau membayar diyat penuh atas peristiwa itu, dan bahkan berdoa," Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu dari apa yang dilakukan Khalid."

�د� ع�ن� �ن� الله� ع�ب ر� ب �PPال� ع�م �PPع�ث� ق� و�ل� : ب �PPس عليPPه اللPPه صPPلى اللPPه� ر�د� وسPPلم �PPال �ن� خ� د� ب �PPي� �و�ل �ل�ى ال �ن�ي ا ة� ب �PPم� د�ع�اه�م� ج�ذ�ي �PPل�ى ف� � ا م ال� �PPس� �م� اإل� ف�ل�وا ن �ح�س� �ن� ي �و�ا أ �ق�و�ل �وا ي ع�ل �ا. ف�ج� �م�ن ل �س� �و�ن� أ �ق�و�ل �ا ي �ن �أ ل� ص�ب �PPا. ف�ج�ع� �ن بأ �PPد8 ص �PPال خ�

�ل� �ق�ت �ه�م� ي ر� و� ف�ي �س� �أ �ل�ى و�د�ف�ع� ي �لC ا ج�لL ك ا ر� PPى م�نه�. ح�ت �ر� ي �PPس� �ذ�ا أ ان� إ �PPو�م8 ك �PPي م�ر�

� �د8 أ ال �ن� خ� �ل� أ �ق�ت �ل� ي ج�لL ك ا ر� �ت� م�ن ه�. ف�ق�ل �ر� ي س�� ل� ال� : و�الله� أ �PPق�ت� �ر�ي أ ي �PPس� أ

�ل� و�ال� �ق�ت ل8 ي �Pج �ي م�ن� ر� ح�اب �Pص� ه� أ �ر� ي �Pس� �ا ح�تى أ د�م�ن �Pب�ي ع�ل�ى ق �اه�. الن ن �ر� ذ�ك �Pف

ف�ع� ب�ي ف�ر� �ه� الن �د�ي ه�م ف�ق�ال� ي �لل Cي : ا �ن � إ أ �ر� ب� �ك� أ �ي �ل �ع� م�ما إ �د8. ص�ن �ل خا

Dari Abdullah Ibnu Umar ra. Ia berkata,” Rasulullah mengutus Kholid bin Al-Walid ke Bani Judzaimah. Ia mengajak mereka untuk masuk Islam.Mereka tidak bisa

mengucapkan ا� �م�ن ل س�� �ا ” Mereka hanya bisa mengucapkan ,(Kami masuk Islam) أ �ن �أ ص�ب

�ا �ن Maka Khalid membunuh sebagian mereka dan menawan sebagian lainnya. Ia .“ ص�بأmenyerahkan seorang tawanan kepada masing-masing kami. Suatu hari Khalid memerintahkan setiap kami untuk membunuh tawanan masing-masing, namun kukatakan,” Demi Allah, saya tidak akan membunuh tawananku dan setiap sahabatku tak akan membunuh tawanannya.” (Perkara itu kami tangguhkan) hingga kami datang kepada nabi dan kami menceritakannya kepada beliau. Ketika itu Rosululloh mengangkat kedua tangannya dan berdoa,” Ya Allah. Aku berlepas diri dari perbuatan Khalid.”200

198 . HR. Bukhari kitabul Maghazi no. 4269, Muslim kitabul Iman no. 96.199 . HR. Muslim Kitabul Iman no. 96.200 . HR. Bukhari Kitabul Maghazi no. 4339 dan An Nasai Kitabu Adabil Qudhat no. 5405.

Page 159: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Sungguh berbeda sekali apa yang dilakukan kaum muslimin zaman sekarang dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam. Saat mujahidin melakukan serangan kepada orang-orang kafir dan sebagian kaum muslimin jatuh sebagai korban, para tokoh masyrakat, pemerintahan, organisasi dan partai Islam berlomba-lomba untuk mengecam, mengutuk dan mengharamkan operasi tersebut. Bahkan, mereka bahu membahu dengan orang-orang kafir dan murtad untuk memberantas dan memerangi mujahidin. Ironsinya, mereka sama sekali tidak mencela, mengutuk dan memerangi orang-orang kafir tersebut. Pun, tidak mencela, mengutuk dan berlepas diri dari kaum muslimin yang tinggal, membantu dan bekerja untuk orang-orang kafir tersebut.

Bagaimana sebuah ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya dicela, dikutuk, dimusuhi dan diperangi ? Sementara kekafiran, kezaliman terhadap umat Islam di seantero dunia, tinggal dan bekerja untuk orang-orang kafir tidak perangi ? Bahkan dicela dan dikutuk pun tidak ? Sungguh, akal dan agama manusia sudah berubah.

Wallahu a'lam bish shawab.

Bagian Ketiga

Indonesia dan Perang Salib Modern

Page 160: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

[1].Indonesia, Anggota Koalisi Salibis Internasional

Terpenting di Asia Tenggara

Bergabung dengan Koalisi Pasukan Salib Internasional

Pemerintah Indonesia, termasuk barisan pelopor yang menyambut seruan perang salib George W. Bush. Begitu Bush mengumumkan kepada masyarakat dunia untuk memilih "bersama kami atau bersama teroris", presiden Megawati langsung tergopoh-gopoh menghadap kepada tuan Bush dan menyatakan komitmennya dalam memerangi terorisme (baca : Islam dan kaum muslimin). Setelah pernyataan tersebut, Indonesia mengambil langkah-langkah serius dalam menjalankan misi perang salib yang diinginkan oleh AS dan sekutu-sekutunya.

Departemen Pertahanan RI melalui situs resminya, Dephan.go.id (Kamis, 04/10/2001) mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia mengeluarkan empat sikap politik resmi berkaitan dengan situasi politik terakhir menyusul serangan teroris ke WTC dan Pentagon. Sikap politik tersebut dirumuskan dalam Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Megawati Sukarnoputri, di Gedung Utama Setneg di Jakarta, Kamis. Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono kepada pers membacakan sikap tersebut, seusai sidang kabinet yang berlangsung lebih dari lima jam itu.

Page 161: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Dua sikap politik pertama dengan jelas menunjukkan Indonesia akan berperan aktif dan bekerja sama dengan koalisi pasukan salibis untuk memerangi Islam dan kaum muslimin. Kedua sikap tersebut adalah :

Pertama, Indonesia tetap memerangi terorisme dan siap bekerja sama dengan masyarakat internasional.

Kedua, Indonesia mendorong dan mendesak PBB untuk mengambil prakarsa bagi dilakukan tindakan kolektif melawan terorisme, termasuk langkah internasional yang terukur dan efektif dalam memerangi terorisme pascaperistiwa 11 September 2001 di New York dan Washington DC.

Keberpihakan pemerintah Indonesia kepada koalisi salibis-zionis-paganis-komunis internasional ini telah menempatkan pemerintah Indonesia sebagai sekutu utama aliansi salibis ini di kawasan Asia Tenggara. Tak heran, Bush memberikan beberapa kado istimewa kepada pemerintahan Indonesia. Dengan sikap ini, pemerintah Indonesia telah menabuh genderan perang salib terhadap kaum muslimin di seluruh dunia, dan kaum muslimin Indonesia pada khususnya. Maka terjadilah beberapa aksi perlawanan segelintir kaum muslimin, dimulai dari Bali, Marriot hingga Kuningan, dan mungkin –wallahu a'lam—akan terus berlanjut dengan aksi-aksi berikutnya.

Aksi Nyata Pasca Bom Bali

Kompas.com (Senin, 28/10/02) melaporkan, 21 Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) mengakhiri pertemuan mereka di Los Cabos, Meksiko, Minggu (27/10), dengan menyatakan sikap tegas menghadapi terorisme, setelah hari Sabtu (26/10) mencapai kesepakatan untuk memutus aliran dana pada teroris, memperketat keamanan di bandara, serta melindungi orang dan perdagangan dari serangan-serangan baru.

Sementara itu dalam pertemuan khusus selama 30 menit di Hotel Fiesta Americana, Presiden Bush mengungkapkan kepada Megawati bahwa ia akan mempertimbangkan setiap permintaan berkaitan dengan bantuan AS untuk kontra-terorisme bagi Indonesia, khususnya bagi pihak militer serta penegakan hukum di Indonesia, menyangkut misalnya isu-isu hak asasi manusia (HAM).

Presiden Bush juga sempat mengungkapkan rasa keprihatinannya atas peristiwa peledakan bom di Legian, Bali, seraya meminta Megawati untuk lebih keras lagi menindak kelompok militan yang terkait dengan terorisme global.

Dalam kaitan itulah, Bush menyambut baik dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme oleh Presiden Megawati Soekarnoputri tanggal 18 Oktober 2002, Perpu No 2/2002 tentang Pemberlakuan Perpu No 1/2002 serta instruksi Presiden (Inpres) No 4/2002 yang memberi tugas kepada Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyusun kebijakan konprehensif memerangi terorisme dan Inpres No 5/2002 yang menugasi Kepala Badan Intelijen (BIN) AM Hendropriyono untuk mengoordinasikan unsur-unsur inteiljen. Presiden Bush menekankan pentingnya peranan Indonesia dalam upaya memerangi terorisme.

Sedangkan PM Australia John Howard, yang warganya tercatat sebagai jumlah korban terbanyak dalam insiden di Bali, juga tegas mengungkapkan akan memberikan dana darurat 10 juta dolar, di antaranya untuk pengusutan kasus serangan teror di Bali.

Page 162: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Peran aktif pemerintah Indonesia dalam perang salib modern ini semakin kentara dengan berbagai langkah represhif terhadap kalangan aktivis Islam yang diambil pasca bom Bali. Meski mendapat penentangan dari sejumlah besar lembaga dan LSM, pemerintah Indonesia tidak bergeming. Pemerintah telah memantapkan sikapnya untuk berada dalam barisan pasukan salib internasional ini.

Dalam jumpa pers hari Sabtu, 26/10/02, sebanyak 17 organisasi non-pemerintah menolak keras pemberlakuan Perpu Antiterorisme menyusul peristiwa peledakan bom di Bali tanggal 12 Oktober 2002 M. Perpu dan terorisme hanya dianggap jalan buat pemerintahan Megawati menyelamatkan kekuasaannya, yakni mengalihkan perhatian masyarakat dari problem krisis kesejahteraan kepada persoalan terorisme.

Dalam jumpa pers hari Minggu malam, Ketua Dewan Syariah Pusat PK Dr Salim Segaf Aljufri didampingi Presiden PK Hidayat Nurwahid menilai Perpu No 1/2002 dan Perpu No 2/2001 berpotensi untuk memperparah kerusakan tatanan kehidupan bernegara yang paling asasi, yakni saling mempercayai, saling melayani, dan saling melindungi antara rakyat dan pemerintahnya.201

201 . Para pakar hukum dan HAM menilai, Perpu Anti-terorisme (selanjutnya menjadi UU Antiterorisme) yang merupakan respon atas peristiwa 12 Oktober 2002 (bom Bali) justru berpeluang mengembalikan format politik darurat Orde Baru yang telah terbukti merampas kedaulatan rakyat dan melanggar prinsip negara hukum. Respon pemerintah terhadap terorisme dan aksi-aksi teror justru memperbesar kewenangan negara tanpa pada saat yang sama membangun mekanisme dan/atau mempersiapkan instrumen yang menjamin hak-hak warga negara dalam tatanan demokratik. Bahkan, sebagai produk hukum, Perpu Anti-terorisme merupakan langkah mundur bagi perkembangan hukum. 1. Di bidang perlindungan terhadap hak-hak sipil, terlihat bahwa Perppu Anti-terorisme:

Mengancam kebebasan pers dan kebebasan mengemukakan pendapat. Pasal 20, misalnya, menyebut bahwa “…tindakan “mengintimidasi” terhadap penyidik.. dst. Tanpa pembatasan apa yang dimaksud dengan “intimidasi”, rumusan pasal ini dapat digunakan sebagai alasan pembatasan terhadap media massa atau pun mereka yang memberikan komentar atas suatu proses hukum atas tindak pidana terorisme;

Mengancam hak-hak individual melalui tindakan penyadapan telepon, pengawasan buku bank, dst. yang semata-mata berdasarkan laporan intelijen (Pasal 26 ayat 2, yo. Pasal 30);

Memperlakukan ketentuan pidana terorisme berlaku surut (retroactive) adalah bertentangan dengan hak sipil. Retroactive hanya dimungkinkan terhadap kejahatan berat HAM sebagaimana diatur dalam Konvensi Geneva 1949.

2. Di bidang hukum, Perppu Anti-terorisme justru: Mengancam independensi judicial system dengan keterlibatan aparat intelijen non-judicial seperti

Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI; Melumpuhkan pengawasan publik terhadap institusi hukum dan keterlibatan intelijen non-judicial

dalam proses hukum. Mekanisme pre-trial yang diadopsi dari sistem Anglo-Saxon, tanpa mengadopsi sistem peradilannya, justru dapat meniadakan hak-hak untuk mengajukan keberatan (habeas corpus). Terlebih mekanisme ini menutup kemungkinan hak individu untuk menggunakan prosedur Praperadilan (satu-satunya mekanisme habeas corpus) sebagai sarana kontrol. (Pasal 26 ayat 2).

3. Sebaliknya, alih-alih membatasi dan mencegah penyalah-gunaan kekuasaan negara, Perppu Anti-terorisme justru: Memberi peluang penyalahgunaan kekuasaan negara khususnya pemberian kesempatan yang luas

kepada intelijen, baik intelijen dari BIN maupun TNI untuk tujuan-tujuan lain yang dimaksudkan mencegah atau mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan terorisme (Pasal 26);

Pembentukan mekanisme pre-trial dalam proses admissibility (hakim menentukan bukti awalan, perintah penahanan, penggeledahan dan penyitaan) merupakan kerangka mengembangkan kekebalan hukum (impunity intelijen) sebagaimana diuraikan dalam Pasal 26 (2);

Melindungi pelaku penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh bank atau lembaga keuangan,

Page 163: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Dalam perkembangannya, Perpu no. 1/2002 kemudian disahkan menjadi UU no. 15/2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Sebagai realisasi dari berbagai peraturan ini, Menkopolkam membentuk Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme (DKPT) atau lebih dikenal sebagai "Desk Anti-Teror", beranggotakan 58 orang dengan ketua Irjen (purn) Drs. Ansyaad Mbai.

Langkah-langkah pemerintah RI ini disusul dengan pembentukan beberapa badan lain, seperti Satuan Tugas Anti Teror dan Bom yang dipimpin Inspektur Jenderal Made Mangku Pastika dan Direktorat IV Antiteror dibawah pimpinan Brigjen Pranowo Dahlan. Pada akhir 2003 M, Direktorat IV Antiteror berubah menjadi Detasemen 88.

Dana untuk membangun Detasemen 88 mencapai US $ 160 juta atau sekitar Rp 1,5 trilyun. Seluruhnya berasal dari bantuan Pemerintah AS. Anggota Detasemen 88 angkatan pertama dilatih secara khusus oleh FBI dan SWAT, satuan pemukul kepolisian AS. Detasemen 88 yang dulunya hanya ada di Mabes POLRI, sejak pertengahan 2004 M dikembangkan di tingkat kepolisian daerah (polda). (GATRA, no. 35 Tahun XI, 16 Juli 2005 M).

Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-58 PBB di New York, 23 September 2003 M, presiden Megawati kembali menegaskan langkah-langkah dan peran serta aktif Indonesia dalam memerangi terorisme.

Indonesia Serius Membantu Pasukan Salib Internasional

Pada tanggal 27 Juli 2004 M, media massa kembali melaporkan penegasan Presiden Megawati Soekarnoputri, bahwa Indonesia serius memerangi terorisme. Pernyataannya itu kali ini dilontarkan di depan para menteri transportasi dari 21 anggota Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang sedang bersidang di Nusa Dua, Bali, 27-29 Juli 2004. Ke-21 negara anggota APEC itu di antaranya AS, Australia, Kanada, Selandia Baru, Rusia, China, Jepang, Korsel dan negara-negara anggota ASEAN.

" Kami tidak berhenti pada mencari, menangkap dan mengadili tindak kejahatan yang keji tersebut, tetapi juga terus mengusut dan mengungkap akar serta mereka yang menjadi perencana dan pendukung," katanya.

Di tengah segala kekurangan yang dihadapi Indonesia, katanya, dunia menjadi saksi negeri ini dalam memerangi terorisme." Mungkin Indonesia adalah yang pertama atau baru satu-satunya yang dengan konsisten menyelesaikan masalah terorisme ini dan memprosesnya secara hukum hingga kepengadilan," ujarnya.

Keseriusan Indonesia dalam memerangi terorisme bisa disaksikan oleh seluruh umat manusia di dunia. Tanpa pemaparan bukti-bukti sekalipun, siapa pun akan memahami bahwa pemerintah Indonesia telah memposisikan dirinya dalam barisan koalisi salibis internasional yang digalang oleh Bush.

Dalam pembahasan bagian ketiga ini, pembaca akan menyimak kajian syariat terhadap status umat Islam yang bergabung dan bekerjasama dengan koalisi salibis-zionis internasional dalam memerangi Islam dan kaum muslimin, lewat apa yang mereka namakan "perang melawan terorisme".

baik berupa tindakan pembocoran rahasia bank, penggelapan, korupsi dan seterusnya sebagai tindakan kesalahan administrasi semata (Pasal 29 ayat 2).

Page 164: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

[2]. Membantu Koalisi Anti Teror Bush, Menyebabkan Pelakunya Murtad dan Kafir

Inti Ajaran Islam : Tauhid, Al-Wala' dan Al-Bara'

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab berkata :

�ة�اد�ب�ع�ب �ر�م�أ�ل�: ا %ل3و'أل'#ا ؛ �ان�ر�م�: أ �ه�ت�د�اع�ق�و ، �م�ال�س�اإل� �ن�ي�د �ل�ص�) أ �ر�ي�ف�ك�ت�و ، �ه�ي�ف �ة�اال�و�لم�ا�و ، �ك�ل�ذ ى�ل�ع �ض�ي�ر�حالت�و ، �ه�ل �ك�ي�ر�ش �ال �ه�د�ح�و �الله

ي�ف �ظ�ي�ل�غالت�و ، �الله �ة�اد�ب�ع ي�ف �ك�رCالش �ن�ع �ار�ذ�ن�إل�ا�: ي-ان3الث. �ه�ك�ر�ت �ن�م(. �ه�ل�ع�ف �ن�م �ر�ي�ف�ك�ت�و ، �ه�ي�ف �ة�دا�ا�مع�ال�و ، �ك�ل�ذ

" Dasar (fondasi) dan kaedah dien Islam ada dua : Pertama. Perintah beribadah kepada Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, hasungan

atas hal itu, muwalah (loyalitas) dalam hal itu dan mengkafirkan orang yang tidak beribadah kepada Allah semata.

Kedua. Peringatan agar menjauhi syirik dalam beribadah kepada Allah, bersikap keras dalam hal itu, mu'adah (memusuhi) dalam hal itu dan mengkafirkan pelakunya."202

Beliau juga mengatakan :

، �اد�ق�ت�ع�ا�ال�ب �ب�ل�لق�ا ى�ل�ع �ون�ك�ي �الله �ن�ي�د ن�: أ �الله �ك�م�ح�ر �م�ل�ع�) ا ، �ر�ف�لك�ا�ب �ق�ط�الن �ك�ر�ت�و �ق�ط�الن�ب �ان��س�الل ى�ل�ع �ون�ك�ي�و ، �ض�غ�ب�ال�و Cب�ح�ال�ب�و

202. Ad Duraru As Sanniyah fil Ajwibah An Najdiyah 2/22.

Page 165: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ك ي�تال �ال�ع�ف�األ� �ك�ر�ت�و ، �م�ال�س�إل�ا �ان�ك�ر�أ �ل�ع�ف�ب �ح�ار�و�لج�ا ى�ل�ع �ون�ك�ي�و ، �رCف�تد�ت�ار�و �ر�ف�ك ، �ث�الالث �ه�ذ�ه �ن�م �ة�د�اح�و �ل�ت�اخ ا�ذ�إ�ف )

" Ketahuilah rahimakallahu bahwasanya dien Allah adalah dengan hati : meyakini, mencintai dan membenci, dengan lisan : mengucapkan (dua kalimat syahadat) dan tidak mengucapkan kekafiran, dan dengan jawarih (anggota badan) : melaksanakan rukun Islam dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan kekafiran. Jika salah satu dari ketiga hal ini rusak (hilang), maka ia telah murtad dan kafir."203

Dengan ini jelas bahwa tauhid, keimanan dan keislaman seorang hamba hanya akan sah bila dibangun di atas dua dasar :

(i) Mentauhidkan Allah, memberikan wala' (loyalitas ; kecintaan, bantuan, dukungan, solidaritas) kepada orang-orang yang bertauhid dan mengkafirkan orang yang tidak bertauhid.

(ii) Kufur kepada thaghut (segala sesuatu yang diibadahi selain Allah, dan ia ridha diibadahi), memberikan bara' (permusuhan dan kebencian) kepada orang yang berbuat syirik dan kekufuran, serta mengkafirkan mereka.

Jadi, tauhid, keimanan dan keisalaman bukan hanya keyakinan dalam hati atau ucapan dalam lisan semata. Lebih dari itu, harus disertai dengan amalan hati (keyakinan, wala' kepada kaum beriman dan bara' kepada kaum kafir) serta amalan anggota badan.

Syaikh Muhammad bin Abdul Lathif bin Abdurahman berkata :

ال3-إ ض#ع'ب %اء'ي-ل#و'أ #م%ه%ض#ع'ب وا%ر'ف'ك 'ن#ي-ذ3ال'و: } ى�ال�ع�ت �ال�ق �د�ق�) و [73/ {] األنفال _ير#/-ب'ك _اد'س'ف'و -ض#ر'األ# ي-ف ة_'ن#ت-ف #ن%ك'ت %وه%ل'ع#ف'ت �اد�س�ف�ال�و ، �ك�رCالش �ض�ر�األ� ي�ف �ة�ن�ت�ف�ل�: ا �ء�ال�ض�لف�ا �اء�م�ل�لع�ا �ض�ع�ب �ال�ق �ل�ت�خ�ي �ك�ل�ذ �د�ن�ع�ف ، ي�اص�لع�ا�ب �ع�ي�لم�ط�ا�و ، �فر�ا�لك�ا�ب �م�ل�س�لم�ا �ط�ال�ت�خ�ا �ر�ي�ب�ك�ال �ه�ب �الله ا�م Cرالش �ن�م �ل�ص�ح�ي�و ، �د�ي�ح�والت �ة�ق�ي�ق�ح �ل�ح�م�ض�ت�و �م�ال�س�اإل� �ام�ظ�ن �ن�ع �ي�هالن�و �وف�ر�ع�لم�ا�ب �ر�م�األ� �م�ائ�ق �م�و�ق�ي�و ، �م�ال�س�اإل� �م�ي�ق�ت�س�ي �ال�. ف 8م�ي�ل�ع�إ ، �اد�ه�لج�ا �م�ل�ع �ع�ف�ت�ر�ي�و ، �ر�ك�ن�الم� �ة�اال�و�م�و ، �ه�ي�ف �ض�غ�ب�ال�و �الله ي�ف Cب�ح�ال�ب ال�ح �ن�أ �ن�م �ر�ث�ك�أ ، �ك�ل�ذ ى�ل�ع �ةالالد �ات�آلي�ا�و ، �ه�ائ�د�ع�أ �اة�اد�ع�م�و ، �ه�ائ�ي�ل�و�أ �ر�ص�ت

�ذ �ن�أ �ن�م �ر�ه�ش�أ�ف ، �ث�ي�اد�ح�األ� ام�أ�. و ...، �ر�ك�ت" Allah Ta'ala telah berfirman (Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka

pelindung bagi sebagian yang lain. JIka kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi fitnah (kekacauan) di muka bumi dan kerusakan yang besar. (QS. 8, Al-Anfal :73)).

Sebagian ulama yang terhormat mengatakan fitnah (kekacauan) di muka bumi adalah kesyirikan. Sedang kerusakan yang besar adalah bercampur baurnya muslim dengan kafir, ahli ta'at dengan ahli maksiat. Pada saat itulah nidzam (sistem) Islam akan rusak, hakekat tauhid akan redup,dan terjadi kerusakan yang hanya Allah semata yang mengetahui besarnya.

Maka Islam tidak akan lurus, tiang amar makruf nahi munkar tidak akan tegak, dan panji jihad tidak akan meninggi, kecuali dengan mencintai karena Allah dan membenci karena Allah, berwala' kepada wali-wali-Nya dan memusuhi musuh-musuh-Nya. Ayat-

203. Ad Duraru As Sanniyah fil Ajwibah An Najdiyah 10/87.

Page 166: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

ayat yang menunjukkan hal ini begitu banyak untuk dihitung. Adapun hadits-hadits yang menunjukkan hal ini terlalu terkenal untuk disebutkan."204

Syaikhul Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab berkata :

ا�ج�ن ا�م�: و P �مCي�لق�ا �ن�ب�ا أي P �ه�ل�و�ق ى�ال�ع�ت �الله �ك�د�ش�ر�أ �لم�أ�ت �ن�ك�ل�) و�إ �ر�ب�ك�أل�ا �ك�رCالش ا�ذ�ه ك�ر�ش �ن�م �ه�ر�آخ ى�ل�إ �هل�ل �ن�ي�ك�ر�ش�لم�ا ى�اد�ع �ن�م �ال�إ �م�ي�ق�ت�س�ي �ال �م�ال�س�اإل� ن�أ �ك�ل �ني�ب�ت�ي �م�ل �ن�إ�ف ، �ك�رCالش ا�ذ�ه �ل�ه�أ �اة�اد�ع�م�ب ال� ( �م�ل�ع�أ �الله�و ، �ه�ل�ع�ف�ي �م�ل �ن�إ�و �م�ه�ن�م �و�ه�ف �م�ه�اد�عي

" Namun, perhatikanlah arsyadakallahu perkataan beliau (imam Ibnu Qayyim) : "Tidak ada yang selamat dari syirik akbar ini kecuali orang yang memusuhi karena Allah orang-orang musyrik" sampai akhir perkataan beliau. Maka akan jelas bagi anda bahwa Islam tidak akan lurus (benar) kecuali dengan memusuhi para pelaku kesyirikan. Jika ia tidak memusuhi mereka, maka ia termasuk kelompok mereka sekalipun ia tidak melakukannya (kesyirikan tersebut). Wallahu A'lam."205

Syaikh Abdurahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahhab berkata :

-�ل�س �اء�م�ل�لع�ا �ع�م�ج�أ�) و -�ل�خ�و فا ، �ةم�ئ�أل�ا�و ، �ن�ي�ع�ابالت�و �ة�اب�حالص �ن�م ؛ فا-�ل�س�م �ون�ك�ي �ال �ء�ر�لم�ا ن�: أ �ةن�الس �ل�ه�أ �ع�ي�م�ج�و �إ ما د�جالت�ب ال �ك�رCالش �ن�م �ر��غ�و ،�ه�ل�ع�ف �نم�م�و �ه�ن�م �ة�اء�ر�لب�ا�و ، �ر�ب�ك�أل�ا �ه�م�ا�اد�م�ع�و �م�ه�ض�ب �ة�اقالط �ب�س�ح�ب ت( �لله� ا�هCل�ك �ال�م�ع�األ� �ص�ال�خ�إ�و ، �ة�ر�د�لق�ا�و ،

" Para ulama salaf dan khalaf dari kalangan shahabat, tabi'in, aimmah dan seluruh ahlu sunah telah berijma' bahwasanya seseorang tidak menjadi seorang muslim, kecuali dengan membebaskan diri dari syirik akbar, berlepas diri dari syirik akbar dan orang yang melakukannya, membenci dan memusuhi mereka sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan, dan mengikhlaskan seluruh amalan untuk Allah Ta'ala."206

Selektif Memberikan Loyalitas dan Anti Loyalitas

Sikap al-bara' (anti loyalitas; membenci, memusuhi dan berlepas diri) dari orang-orang kafir dan ajaran kafir mereka, adalah salah satu inti dan pondasi ajaran Islam. Tanpa adanya al-bara' dari orang-orang kafir dan ajaran kafir mereka, keislaman dan keimanan seorang hamba tidak akan sah.

Oleh karenanya, Allah dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam memerintahkan kaum beriman untuk :

1- Memberikan al-wala' (loyalitas : kecintaan, dukungan, bantuan dan persaudaraan) kepada sesama kaum beriman.

2- Memberikan al-bara' kepada orang-orang kafir dan ajaran kafir mereka.3- Perintah Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam ini adalah ajaran

Nabi Ibrahim 'alaihi salam (milah Ibrahim) dan para nabi setelahnya. Umat Islam wajib mengikutinya.

204. Ad Duraru As Sanniyah fil Ajwibah An Najdiyah 8/447-450.205. Aqidatul Muwahhidin Risalah (Al-Kalimat An Naafi'ah fil Mukaffirat Al-Waaqi'ah) hal 267. 206 Ad Duraru As Sanniyah fil Ajwibah An Najdiyah 11/545.

Page 167: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Allah Ta'ala berfirman :

د�( �PPت� ق� ان �PPم� ك� �ك و�ة8 ل �PPس� �ة8 أ ن �PPاه�يم� ف�ي ح�س ر� �PPب� ذ�ين� إ PPه� و�ال �PPذ� م�ع� �وا إ ال �PPق �ق�و�م�ه�م� ا ل �ن آء� إ �ر� �م� ب �ك �د�ون� و�م�ما م�ن �ع�ب ه� د�ون� م�ن� ت �ا الل ن �ف�ر� �م� ك �ك د�ا ب �PPا و�ب �PPن� �ن �ي ب�م� �ك �ن �ي �ع�د�او�ة� و�ب �غ�ض�اء� ال �ب - و�ال �دا �ب �وا ح�تى أ �ؤ�م�ن ه� ت �الل �ال و�ح�د�ه� ب و�ل� إ �PPاه�يم� ق ر� �PPب� إ

�يه� �ب ن أل� �غ�ف�ر� ت �س� �ك� أل� �ك� و�م�ا ل م�ل� �ك� أ ه� م�ن� ل ءL م�ن� الل ي� ا ش� �Pن ب ك� ر� �PPي� ا ع�ل �Pن� ل �و�ك ت

�ك� �ي �ل �ا و�إ �ن �ب �ن �ك� أ �ي �ل (. و�إ �م�ص�ير� الSesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-

orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya:"Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata):"Ya Rabb kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali, (QS. 60, Al-Mumtahanah : 4).

�و�ل و�م�ن �ت �ه� الله� ي ول س� ذ�ين� و�ر� �وا و�ال �ن ء�ام�ن ب� ف�إ �ون� ه�م� الله� ح�ز� �ب �غ�ال الDan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman

menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. (Qs. Al-Maidah :56)

�ون� �م�ؤ�م�ن �ات� و�ال �م�ؤ�م�ن �ع�ض�ه�م� و�ال �آء� ب �ي و�ل� �ع�ضL أ ب

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. (QS. Al-Taubah :71).

د� �ج� ت �ون� ق�و�م-ا ال �ؤ�م�ن �الله� ي � ب �و�م �ي ر� و�ال �خ� �أل �و�آد�ون� ا آد م�ن� ي الله� ح��ه� ول س� �و� و�ر� �وا و�ل �ان �آء�ه�م� ك و� ء�اب

� �آء�ه�م� أ �ن �ب و� أ� �ه�م� أ �خ�و�ان و� إ

� �ه�م� أ ت ير� ع�ش��ك� �ئ و�ال

� �ب� أ �ت �ه�م� ف�ي ك �وب �يم�ان� ق�ل �إل د�ه�م ا �ي وحL و�أ �ر� �ه� ب �ه�م� مCن ل �د�خ� و�يLات ن �ج�ر�ي ج� �ه�ا م�ن ت ت �ح� �ه�ار� ت ن

� �أل �د�ين� ا ال ض�ي� ف�يه�ا خ� �ه�م� الله� ر� ع�نض�وا �ه� و�ر� �ك� ع�ن �ئ و�ال

� ب� أ �ن الله� ح�ز� �إ آل� ب� أ �ح�ون� ه�م� الله� ح�ز� �م�ف�ل ال

Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas

Page 168: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung. (QS. 58, Al-Mujadilah :22).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda :

ب�ح�أ �ن�م �ع�م �ء�ر�م�ل�ا " Seseorang akan bersama orang yang ia cintai."207

�س� ع�ن� �ن �ن� أ �كL ب ض�ي م�ال �ه الله ر� �يC ع�ن� ع�ن ب ه ص�لى الن PPه� الل �PPي� م� ع�ل ل �PPو�س ث8 ق�ال� �ال� �ن م�ن� ث د� ف�يه� ك و�ة� و�ج� �يم�ان� ح�ال� ان� م�ن� اإل� �PPه� ك PPه� الل� ول �PPس �ح�ب و�ر� أ�ه� �ي �ل و�اه�م�ا م�ما إ �ح�ب و�م�ن� س� �د-ا أ �ه� ال� ع�ب ب �ح� �ال ي ه� إ �ل ه� و�م�ن� و�ج�ل ع�ز ل �ر� �ك �ن� ي أ

�ع�ود� �ف�ر� ف�ي ي �ك �ع�د� ال �ذ� ب �ق�ذ�ه� إ �ن ه� أ �ه� الل �م�ا م�ن ه� ك �ر� �ك �ن� ي �ق�ى أ �ل ار�. ف�ي ي النDari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wa salam, beliau bersabda," Tiga

hal apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman : 1. Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. 2. Mencintai seseorang karena Allah (karena ia taat kepada Allah) dan 3. Benci kembali kepada kekafiran setelah ia diselamatkan darinya, sebagaimana ia benci bila dilemparkan ke dalam neraka."208

�ي ع�ن� ب� ة� أ �ر� ي ول� ق�ال� ق�ال� ه�ر� س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل ج�ل� و�س� الر

�ه� د�ين� ع�ل�ى �يل ل �ظ�ر� خ� �ن �ي �م� ف�ل �ح�د�ك . م�ن� أ �ل� ال �خ� ي Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda,"

Seseorang akan terpengaruh oleh agama kawannya, maka hendaklah sesorang diantara kalian memilih-milih kawan pergaulannya."209

�ي ع�ن� ب� ع�يدL أ �يC ع�ن� أ س� ب �ه� الله ص�لى الن �ي م� ع�ل ل �ص�اح�ب� ال� ق�ال� و�س� ت

�ال -ا إ �ل� و�ال� م�ؤ�م�ن �ك �أ �ال ط�ع�ام�ك� ي . إ xق�ي� تDari Abu Sa'id Al-Khudri dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam, beliau bersabda,"

Jangan engkau berteman kecuali dengan seorang mukmin dan jangan ada yang memakan makananmu selain orang yang bertakwa."210

� �ح�ب� ال ج�ل8 ي - ر� ق�و�ما �ال �ه� إ . الله� ج�ع�ل م�ع�ه�م�

" Tidaklah seseorang mencintai sebuah kaum, kecuali Allah akan menjadikannya bersama mereka."211

207 . HR. Tirmidzi : Kitabu Zuhdi, menurut beliau hadits ini hasan shahih. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Sunan Tirmidzi. Hadits lain dengan lafal "Engkau akan bersama orang yang engkau cintai." Diriwayatkan oleh Bukhari : Kitabul Manaqib dan Kitabul Adab, Muslim : Kitabul Birri wa Shilah, Tirmidzi : Kitabu Zuhid dan Ahmad. 208 . HR. Bukhari : Kitabul Iman no. 16, Kitabul Adab dan Kitabul Ikrah. Muslim : Kitabul Iman no. 43. An-Nasai' Kitabul Iman wa Syara'iihi, Ibnu Majah : Kitabul Fitan dan Ahmad.209 . HR. Tirmidzi : Kitabu Zuhdi, Abu Daud : Kitabul Adab, dan Ahmad. Menurut imam Tirmidzi, hadits ini hasan.210 . HR. Tirmidzi : Kitabu Zuhdi dan Abu Daud : Kitabul Adab. 211. HR. Ahmad, Al-Nasai dan Al-Hakim. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Jami' shaghir no. 3021.

Page 169: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ف� �ي ل � ح� �لق�و�م . ا �ه�م� م�ن" Sekutu sebuah kaum termasuk dalam golongan kaum tersebut."212

�ب�و ،�الله ي�ف ب�ح�ت �ن�أ �م�ال�س�إل�ا ى�ر�ع �ق�ث�و�أ ن�إ �الله ي�ف �ض�غ�ت" Ikatan Islam yang paling kuat adalah mencintai karena Allah dan membenci

karena Allah."213

�ب�لح�ا�و ،�الله ي�ف �اة�اد�ع�لم�ا�و ،�الله ي�ف �ة�اال�و�لم�: ا�ان�م�ي�اإل� ى�ر�ع �ق�ث�و�أ�الله �في �ض�غ�لب�ا�و ،�الله ي�ف

" Ikatan iman yang paling kuat adalah loyalitas karena Allah dan anti loyalitas karena Allah, mencintai karena Allah dan membenci karena Allah."214

�ل�م�ك�ت�اس �د�ق�ف ،�لله� �ع�ن�م�و ،�لله� ى�ط�ع�أ�و ،�لله� �ض�غ�ب�أ�و ،�لله� ب�ح�أ �ن�م�ان�م�ي�اإل�

" Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, ia telah mencapai kesempurnaan iman."215

Tiga Bentuk Interaksi Sosial dengan Orang Kafir

Interaksi sosial dengan orang-orang kafir bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori :

[1]. Interaksi yang membuat pelakunya keluar dari Islam (murtad)Sebagian ulama menyebut interaksi jenis ini dengan istilah "al-tawali"

(memberikan loyalitas). Setiap bentuk interaksi yang disebut oleh Al-Qur'an dan Al-Sunnah sebagai sebuah kekafiran dan kemurtadan, masuk dalam kategori al-tawali. Di antaranya :

- Mencintai ajaran (isme) orang-orang kafir, baik ajaran samawi (Nasrani dan Yahudi) maupun ajaran ardhi (Hindu, Budha, Konghucu, Sinto, demokrasi, kapitalisme, sosialisme, liberalisme, humanisme dan seterusnya).

- Senang bila orang-orang kafir atau ajaran mereka meraih kemenangan atas kaum muslimin atau ajaran-ajaran Islam.

- Bekerja sama, membantu dan mendukung orang-orang kafir dalam memusuhi kaum muslimin. Poin ini merupakan inti permasalahan yang akan dibahas dalam bagian ketiga buku ini, yaitu keterlibatan Indonesia dalam memerangi Islam dan kaum muslimin "terorisme" bersama pasukan salibis-zionis internasional.

[2]. Interaksi sosial yang diharamkan namun tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam.

212. HR. Thabrani, syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Jami' Shaghir no. 3156.213 . HR. Ahmad, syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Silsilah Ahadits Shahihah no. 2009.214 . HR. Ahmad dan Al-Hakim. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Jami' Shaghir no. 2539.215 . Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Silsilah Ahadits Shahihah no. 380.

Page 170: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Sebagian ulama menyebutnya dengan istilah "al-muwalah". Setiap bentuk interaksi dengan orang-orang kafir yang diharamkan oleh Al-Qur'an dan Al-Sunah, namun tidak sampai kepada derajat kekafiran, masuk dalam kategori ini. Contoh : memberi kesempatan kepada orang kafir untuk berada di bagian depan pertemuan, memulai terlebih dahulu dalam mengucapkan salam kepada mereka, mencintai mereka dengan sebuah kecintaan yang belum mencapai kategori al-tawali, dan lain-lain.

[3]. Interaksi sosial yang diperbolehkanYaitu setiap bentuk interaksi yang diperbolehkan oleh Al-Qur'an dan Al-Sunnah.

Contoh : memperlakukan mereka secara adil, berbuat baik kepada mereka yang tidak memerangi kaum muslimin, menyambung tali kekerabatan dengan kerabat yang beragama kafir, hubungan perdagangan dan bisnis, dan lain-lain.

Perbedaan Interaksi Haram dan Interaksi yang Diperbolehkan Imam Syihabudien Al-Qarafi Al-Maliki dalam "Al-Furuq" 3/14-15 menerangkan

perbedaan antara interaksi sosial yang diharamkan (bentuk 2) dan diperbolehkan (bentuk 3), sebagai berikut :

- Allah memerintahkan berbuat baik dan adil kepada orang-orang kafir yang menjadi warga negara Islam (ahlu dzimah) (QS. Al-Mumtahanah : 8).

- Allah melarang al-muwalah (mencintai dan memberi peluang tampil di muka) kepada orang-orang kafir. (QS. Al-Mumtahanah :1).

Antara kedua hal ini tidak ada kontradiksi. Jaminan dzimmah merupakan sebuah jaminan dari Allah, Rasulullah dan agama Islam terhadap keselamatan harta, nyawa, kehormatan dan agama orang kafir yang menjadi warga negara Islam. Sebagai konskuensinya, mereka mendapatkan beberapa hak yang wajib ditunaikan oleh negara Islam dan umat Islam. Umat Islam wajib memperlakukan mereka secara adil dan baik, dengan catatan tidak disertai kecintaan hati dan mengagungkan syiar-syiar (simbol-simbol) kekafiran mereka. Apabila disertai salah satu dari kedua hal ini, bentuk interaksi sosial dan perlakuan secara adil dan baik tersebut telah menjadi interaksi yang diharamkan.

Contoh interaksi yang diharamkan :- Mengosongkan tempat duduk untuk mereka saat mereka mendatangi umat

Islam.

- Berdiri untuk menyongsong kedatangan mereka.

- Memanggil mereka dengan nama-nama kebesaran yang menunjukkan pengagungan kebesaran mereka.216

216 . Menyebut "PM Inggris Tony Blair", atau "Presiden AS George W. Bush", misalnya, bukan termasuk dalam penyebutan nama orang-orang kafir dengan tujuan mengagungkan. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam menulis surat "Kepada Heraclius Pembesar Romawi". Ini dikarenakan beberapa alasan : 1- Panggilan tersebut adalah panggilan yang bisa dikenal dalam masyarakat mereka. 2- Panggilan tersebut tidak disertai lafal-lafal yang menunjukkan pengagungan, seperti Yang Terhormat, Yang Mulai dst. 3- Panggilan tersebut dinisbahkan kepada kaumnya "Pembesar Romawi", bukan kepada kebesarannya "Heraclius Yang Agung."

Page 171: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

- Saat bertemu dengan mereka di jalan, umat Islam memberikan ruang jalan yang lebih lebar kepada mereka.

- Menjadi pembantu atau buruh yang disuruh oleh majikan yang kafir.

- Semua contoh ini termasuk dalam kategori interaksi yang diharamkan, karena mengandung sikap mengagungkan simbol-simbol kekafiran, dan merendahkan simbol-simbol Islam dan kaum muslimin.

Contoh interaksi sosial yang diperbolehkan karena tidak disertai rasa kecintaan dalam hati :

- Bersikap lemah lembut dengan orang-orang kafir yang lemah.

- Memberi makan orang kafir yang kelaparan.

- Memberi pakaian orang kafir yang tidak mempunyai pakaian.

- Berkata lemah lembut kepada mereka dengan tujuan melunakkan hati, bukan karena kehinaan dan rendah diri.

- Menahan diri dari perlakuan tetangga kafir yang kurang mengenakkan di saat mampu membalas, dengan tujuan berlemah lembut dan melunakkan hati mereka, bukan karena kehinaan dan rendah diri.

- Mendoakan agar mereka mendapat petunjuk dan kebahagiaan.

- Memberi mereka nasehat kebaikan.

- Semua perbuatan adil dan baik ini boleh dilakukan oleh kaum muslimin selama tidak disertai rasa cinta dalam hati, mengagungkan simbol-simbol kekafiran dan menghinakan diri di hadapan mereka. Saat melakukan bentuk-bentuk interkasi tersebut, kaum muslimin juga harus senantiasa mengingat bahwa kaum kafir tersebut adalah musuh-musuh Islam yang senantiasa akan memerangi Islam dan kaum muslimin.

Bersama Koalisi Anti Teror Bush, Membatalkan Keislaman

Dari penjelasan di atas telah jelas bahwa membantu dan bekerjasama dengan orang-orang kafir dalam memusuhi kaum muslimin adalah perbuatan yang menyebabkan seorang muslim menjadi kafir dan murtad.

Telah terbukti dengan sangat jelas dan tak terbantahkan, bahwa perang melawan terorisme yang dipimpin oleh AS saat ini, sejatinya adalah perang salib modern melawan Islam dan kaum muslimin. Oleh karena itu, setiap bentuk bantuan apapun dari kaum muslimin kepada koalisi pasukan salibis-zionis-paganis-komunis internasional akan menyebabkan kaum muslimin tersebut murtad, kafir dan keluar dari Islam. Baik bantuan tersebut berupa informasi, dana, tenaga, waktu, persenjataan, ucapan lisan, tulisan, pendapat, dukungan moril atau bentuk-bentuk dukungan lainnya.

Hukum murtad dan kafir ini, telah ditegaskan oleh Al-Qur'an, Al-Sunnah, ijma' ulama, qiyas, pendapat ulama seluruh madzhab dan realita sejarah umat Islam. Dalam pembahasan selanjutnya, pembaca akan menyimak pemaparan dalil-dalil tersebut. Selamat mengikuti.

Page 172: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Hanya Dua Blok !!!Bersama Teroris (Islam dan kaum muslimin, mujahidin) Atau Bush (Aliansi Salibis-Zionis-Paganis-Komunis internasional)

Umat Islam yang bekerjasama atau membantu kaum kafir dalam memusuhi umat Islam, telah kafir dan murtad berdasar dalil Al-Qur'an, Al-Sunah, ijma', qiyas,

pendapat para ulama madzhab, ulama kontemporer dan fakta sejarah

No Al-Qur'an Al-Sunnah Ijma' Sirah Sahabat dan

Qiyas1 Al-Maidah :51 Hadits Hathib

bin Abi Balta'ah dan penaklukan Makkah

Ibnu Hazm (456 H)

Kisah Hathib dan Umar

2 Al-Maidah :52 Hadits Abbas bin Abdul Muthalib dan tawanan Badar

Abdulathif bin Abdurahman Ali Syaikh (1293 H)

Nasehat Hudzaifah bin Al-Yaman

3 Al-Maidah :53-56

Hadits Samurah bin Jundab

Abdulah bin Humaid

Kisah Khalid bin Walid dan Maja'ah bin Mararah

4 Al-Maidah :57 Hadits Jarir bin Abdullah

Abdul-Aziz bin Abdullah bin Baz

Kisah sahabat dan kaum murtad

5 Ali Imran :28 Hadits Mu'awiyah bin Haidah

Orang yang membantu dan mempersiapkan sarana, sama hukumnya

Page 173: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

dengan orang yang melakukan

6 Al-Nisa' :1397 Al-Hasyr :118 Al-Maidah:

80-819 Al-Anfal :7310 Ali Imran :

139-14011 Muhammad :

25- 2612 Al-Nisa' :7613 Al-A'raf :17514 Al-Nisa' :9715 Al-Baqarah :25716 Al-Baqarah :25617 Al-Nahl :3618 Al-Zumar : 1719 Al-Nisa' :60

No Fatwa Ulama Seluruh Madzhab

1 Hanafi Maliki Syafi'i Hambali Madzhab Lain 2 Al-

Jashash (370 H)

Al-Qurthubi

Al-Baidhawi (685 H)

Ibnu Taimiyah (728 H)

Ibnu Hazm (456 H) (madzhab Al-Zhahiri

3 Al-Nasafi (710 H)

Al-Barzali (sekitar 480 H)

Ibnu Katsir (774 H)

Ibnu Qayyim ()

Ibnu Jarir Al-Thabari (310 H) (Madzhab Al-Jariri)

4 Abu sa'ud Al-'Imadi (951 H)

Abul Hasan Al-Tasuli (1311 H)

Ibnu Hajar (852 H)

Muhammad bin Abdul Wahhab (1206 H)

Al-Syaukani (1255 H)

5 Abu Abdullah Sulaiman

Page 174: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Abdillah Ahmad bin Muhammad Al-Ilisy (1299 H)

bin Abdul-Bari Al-Ahdal (1271 H)

bin Abdullah Ali syaikh (1233 H)

6 Abdurahman bin Hasan Ali syaikh (1285 H)

7 Abdulathif bin Abdurahman bin Hasan Ali syaikh (1293 H)

8 Hamd bin 'Atiq (1301 H)

9 Abdullah bin Abdulathif Ali syaikh (1339 H)

10 Sulaiman bin Sahman 1349 H

No Fatwa Ulama Yang Mengalami PeristiwaMutaakhirin Kontemporer Fakta Sejarah

1 Muhammad Jamaludin Al-Qasimi

Hamud bin Uqla Al-Syu'aibi

Perang Badar 2 H

2 Muhammad Rasyid Ridha

Abdurahman bin Nashir Al-Barak

Kaum murtad 11 H

3 Abdul Majid Salim

Ali bin Khudhair Al-Khudair

Babak Al-Kharm 201 H

4 Ahmad Muhammad Syakir

Sulaiman bin Nashir Al-Ulwan

Mu'tamad bin 'Ibad 480 H

5 Muhammad Abu Zahrah

Abdullah bin Abdurahman Al-Sa'd

A-Mughits Umar bin Adil 661 H

Page 175: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

6 Muhammad Amien Al-Syanqithi

Abdulah bin Muhammad Al-Ghunaiman

Muslimin yang membantu pasukan Tartar 700 H

7 Abdullah bin Humaid

Safar bin Abdurahman Al-Hawali

Muhammad bin Abdullah Al-Sa'di 980 H

8 Abdul Aziz bin Bazz

Bisyr bin Fahd Al-Bisyr

Pasukan Mesir menyerang dakwah tauhid di Nejed 1226-1233 H

9 Nizhamudien Al-Syamizi

1280-an H, kasus yang sama

10 Awal abad 14-an H, suku Aljazair bantu Perancis

11 Pertengahan abad 14 H, sebagian muslimin bantu Yahudi

12 Akhir abad 14 H, sebagian muslimin membantu komunis dan sosialis

Tanya Jawab Seputar Perang Salib Modern di Indonesia

Page 176: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

[1]. Teori Konspirasi :Aktivis Muslim (Mujahidin) Dijebak atau Dipancing untuk Memasuki Peperangan

yang Tidak Seimbang

Banyak pihak menyatakan, para aktivis Islam tergesa-gesa, hanya bermodal emosi dan semangat yang membara. Mereka berhasil dipancing, diprovokasi dan dijebak oleh musuh untuk melakukan aksi pengeboman. Akibatnya, mereka terseret ke dalam sebuah peperangan yang sangat tidak seimbang.

Jawab :Teori konspirasi memang sebuah teori yang sangat terkenal dalam peta perjuangan

pergerakan Islam di Indonesia. Namun, menyatakan bahwa aksi-aksi pengeboman di Indonesia adalah konspirasi musuh-musuh Islam untuk menjebak para aktivis Islam (mujahidin) juga merupakan sebuah tindakan yang tergesa-gesa dan kurang hati-hati. Agar persoalan ini jelas, kita akan mendiskusikannya, namun dengan catatan kita menyepakati dua hal :

- Bahwa pelaku aksi-aksi pengeboman tersebut adalah mujahidin.- Bahwa aksi-aksi pengeboman tersebut adalah aksi jihad yang disyariatkan.Bila kedua hal ini tidak kita sepakati, maka diskusi "teori konspirasi dan

ketergesaan mujahidin" pun tidak akan ada artinya. Misalnya, ada yang tidak sependapat bahwa aksi-aksi pengeboman tersebut adalah aksi jihad yang disyariatkan. Otomatis, yang perlu ia diskusikan bukan "mujahidin tergesa-gesa", melainkan tinjauan syariat terhadap aksi pengeboman tersebut. Bila kedua hal di atas telah disepakat, barulah diskusi bisa berjalan.

Apa yang dimaksud dengan "seimbang" ? Apakah kesamaan jumlah personal, amunisi dan persenjataan ?

Sejarah membuktikan, dalam peperangan-peperangan yang dimenangkan oleh kaum muslimin, jumlah personil dan persenjataan kaum muslimin jauh lebih sedikit dari kekuatan musuh. Terutama sekali dalam pertempuran-pertempuran yang terkenal, seperti seluruh pertempuran Rasulullah Shallallahu 'alaihiwa salam tanpa terkecuali, juga sejumlah pertempuran besar di masa sahabat dan sesudahnya, seperti perang Yarmuk, Qadisiyah dan banyak lainnya.

Bahkan, ketika kaum muslimin terkagum dengan banyaknya jumlah personal dalam perang Hunain, justru di awal pertempuran mengalami kekalahan. Allah berfirman :

�و�م� �نL و�ي �ي ن �ذ� ح� �م� إ �ك �ت ب �ع�ج� �م� أ �ك ت �ر� �ث �م� ك �غ�ن� ف�ل �م� ت -ا ع�نك �ئ ي و�ض�اق�ت� ش��م� �ك �ي ض� ع�ل ر�

� �م�ا األ �ت� ب ح�ب �م ر� �م ث �ت ي �ر�ين� و�ل م�د�ب" Dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu ketika kamu menjadi congkak karena

banyaknya jumlahmu,maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu

Page 177: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dan bercerai-berai." (QS. At-Taubah :25)

Menunggu sebuah pertempuran yang seimbang, meski dengan perhitungan 1% sekalipun (1 ;100, 1 mujahid berbanding 100 musuh), sama artinya dengan menihilkan jihad sama sekali. Secara logika, perimbangan kekuatan yang ditunggu-tunggu tersebut tidak akan pernah terjadi. Bila yang dimaksud perimbangan kekuatan adalah kekuatan dalam aspek militer, jelas setiap saat musuh bertambah kuat dan umat Islam bertambah lemah. Akhirnya, sama sekali tidak akan ada pertempuran dan jihad.

Di mana letak "perimbangan kekuatan" dalam perang Mu'tah ? 3000 sahabat melawan 200.000 pasukan reguler imperium Romawi Timur. Perbandingan yang sangat berat sebelah, 0,015 %, seorang sahabat harus menghadapi lebih dari 66 prajurit musuh. Sangat tidak seimbang. Semula kaum muslimin ragu-ragu ketika melihat besarnya kekuatan musuh. Namun sahabat Abdullah bin Rawahah menyemangati mereka. Para sahabat akhirnya tetap maju menyongsong musuh. Mereka memberi perlawanan hebat, bahkan ketiga komandan yang ditunjuk oleh Rasulullah Shallallhu 'alaihi wa salam gugur (Zaid bin haritsah, Ja'far bin Abi Thalib dan Abdullah bin Rawahah). Khalid bin Walid sebagai komandan darurat membawa mundur pasukan ke Madinah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam tidak mencela mereka karena melawan musuh di saat tidak ada perimbangan kekuatan. Masyarakat Madinah menyambut pasukan yang pulang dari Mu'tah dengan celaan dan lemparan debu ke muka para prajurit. Namun Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam justru memuji dan menghibur mereka.

�ن� ع�ن� ر� اب �Pه� ع�م Pن� ان� أ �Pف�ي ك Lة ر�ي �Pا م�ن� س� اي ر� �Pول� س �Pس ال� اللPه� ر� �Pق اس� ف�ح�اص� �ص�ة- الن ي �ت� ح� �ن �م�ن� ف�ك �ما ح�اص� ف�ي �ا ف�ل ن ز� �ر� �ا ب �ن �ف� ق�ل �ي �ع� ك �ص�ن و�ق�د� ن�ا ن ر� ح�ف� م�ن� ف�ر� � الز �ؤ�نا ب� و�ب �PPغ�ض� �ل �ا ؟ با ن �PPل�س ول� ف�ج� �PPس �ر� ل� اللPPه� ل �PPة� ق�ب� ال �PPص �ف�ج�ر� �ما ال ج� ف�ل �ا خ�ر� �ه� ق�م�ن �ي �ل �ا إ �ن �ح�ن� ف�ق�ل ل� ن �PPق�ب

� . ف�أ و�ن� ار� �ف�ر ا ال �PPن� �ي ال� ع�ل �PPف�ق � ال�ل� �م� ب �ت �ن �ا أ �و�ن . ف�د�ن و�ن� ار� �ع�ك �ا ال �ن ل �د�ه� ف�ق�ب �ا ف�ق�ال� ي �ن �ة� أ �لC ف�ئ L. ك �م ل م�س�

Dari Ibnu Umar, ia berkata,” Saya berada dalam satu pasukan yang dikirim oleh Rasulullah. (dalam pertempuran melawan musuh) sebagian anggota pasukan mundur (ke Madinah), dan saya termasuk di antara mereka. Ketika kami berkumpul, kami saling bertanya," Apa yang akan kita lakukan, kita telah melarikan diri dari medan perang dan kembali dengan mendapat murka Allah Ta’ala !!!"

Maka kami duduk di masjid menunggu Rasululah sebelum sholat Shubuh. Ketika beliau keluar, kami menyambut beliau dan mengatakan,” Kami orang-orang yang melarikan diri.” Maka beliau mendatangi kami dan menghibur,” Tidak, bahkan kalian termasuk orang-orang yang akan kembali maju perang.” Kami mendekat kepada beliau dan mencium tangan beliau, maka beliau bersabda,” Saya adalah induk pasukan setiap muslim.”217

Di antara pelajaran yang bisa disimpulkan dari perang Mu'tah, bahwa salah satu tujuan jihad fi sabilillah adalah untuk meninggikan Islam dan menunjukkan kekuatan kaum muslimin; kaum muslimin adalah kaum yang pemberani, tidak gentar mati, sekalipun tidak meraih kemenenangan yang gemilang.217 - HR. Abu Daud no. 2647, Tirmidzi 1716, Syafi’i 2/116, Ahmad 2/70,111, Al Baghawi no.

272, Al Baihaqi 9/76.

Page 178: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Allah berfirman :

�ه�ا ي� �آأ �ي� ي ب ض� الن Cر �PPين� ح� ؤ�م�ن �PPم� ال� ع�ل�ى ال �PPق�ت� �ن ال �ك�ن إ �م� ي ون� مCنك ر� �PPع�ش

ون� �ر� �وا ص�اب �ب �غ�ل �ن� ي �ي �ت �ن م�ائ ك�ن و�إ �م� ي �ك �ة8 مCن �وا م�ائ �ب �غ�ل �ف-ا ي �ل ذ�ين� مCن� أ وا ال �ف�ر� كه�م� ن

� أ �PPو�م8 ب �PPون� ق �PPف�ق�ه� �ي ان�65} ال �PPئ� ف� { ال PPه� خ�فPPم� الل� �م� ع�نك �ن و�ع�ل �م� أ ف�يك�ن ض�ع�ف-ا �ك�ن ف�إ �ة8 مCنك�م ي ة8 مCائ �ر� اب �PPوا ص �PPب� �غ�ل �ن� ي �ي �ت ائ �PPن م� �ن� و�إ �ك �م� ي �ك ف8 مCن �PPل� أ�وا �ب �غ�ل �ن� ي �ف�ي �ل �ذ�ن� أ �إ �ر�ين� م�ع� و�الله� الله� ب الصاب

“ Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu'min yang mengikutimu. (64)

Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) diantaramu, maka mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. (65)

Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui padamu bahwa ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal : 64-66).

�ن� ع�ن� اسL اب �م�ا ع�ب �ت� )ل ل �ز� �ن) ن �ك�ن �إ �م� ي ون� مCنك ر� ون� ع�ش� �ر� �وا ص�اب �ب �غ�ل ي

�ن� �ي �ت قم�ائ �ك� ( ش� �ن� ع�ل�ى ذ�ل �م�ي ل �م�س� �ن� ال ي �ه�م� ف�ر�ض� ح� �ي �ن� ع�ل � أ �ف�ر ال د8 ي و�اح�ة� م�ن� ر� �ع�ش� اء� ال �ف� ف�ج� خ�ف�ي �ان�) ف�ق�ال� الت �ئ �م� الله� خ�فف� ال �م� ع�نك �ن و�ع�ل أ

�م� �ما ( قالض�ع�ف-ا ف�يك �ه�م� الله� خ�فف� : ف�ل �ع�دة� م�ن� ع�ن �ق�ص� ال �ر� م�ن� ن الصب�ق�د�ر� (. خ�فCف� م�ا ب �ه�م� ع�ن

Sahabat Ibnu Abbas berkata,” Ketika turun ayat [Jika ada dua puluh orang yang sabar dari kalian, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh], kaum muslimin merasa keberatan ketika satu orang mereka tidak boleh lari dari sepuluh orang musuh.

Lalu turunlah ayat sebagai keringanan [Sekarang Alloh telah meringankan kepada kalian dan Dia telah mengetahui pada kalian ada kelemahan. Maka jika ada diantara kalian seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang]. Ibnu Abbas berkata,” Ketika Alloh memberikan keringanan jumlah, maka kesabaran pun ikut berkurang sesuai dengan keringanan yang diberikan kepada mereka.”218

Apakah tindakan 3000 sahabat dalam perang Mu'tah menyalahi ayat di atas ? Tentu saja tidak. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam tidak mencela mereka, bahkan memuji mereka. Padahal, perang Mu'tah adalah jihad thalabi (jihad ofensif) yang hukumnya fardhu kifayah. Dalam jihad thalabi, saat perbandingan kekuatan adalah 1:3, dalam arti seorang muslim harus berhadapan dengan tiga prajurit musuh, kaum muslimin boleh mundur. Ternyata, 3000 sahabat tetap menyongsong musuh, sekalipun perbandingannya 1 ; 66.

Shahabat Ibnu Abbas mengatakan :218 - HR. Bukhari Kitabu Tafsir no. 4652, 4653 dan Abu Daud no. 2646.

Page 179: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ةL م�ن� ف�ر م�ن� �ث �ال �م� ث �ف�ر ل �ن� م�ن� ف�ر م�ن� و� ي �ي �ن ف�ر ف�ق�د� اث” Jika seorang muslim lari dari tiga orang musuh, maka dia tidak termasuk

melarikan diri (yang dilarang). Dan jika seorang muslim lari dari dua orang musuh, maka dia termasuk melarikan diri yang dilarang.” Atsar ini diriwayatkan oleh Ibnul Mubarok dari Sufyan bin ‘Uyainah dari Ibnu Abi Najih dari ‘Atho’ dari Ibnu ‘Abbas. Para perowi atsar ini adalah para perawi dalam shohih Bukhori dan Muslim.219

Dalam jihad normal (jihad ofensif), kaum muslimin boleh mundur ketika kekuatan musuh lebih dari dua kali lipat kekuatan tentara Islam. Namun dalam jihad defensif, meski kekuatan musuh berkali-kali lipat dari kekuatan kaum muslimin, kaum muslimin tidak boleh mundur. Musuh harus dilawan, sesuai dengan kemampuan yang ada.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata :

-�ث�ك �و�د�لع�ا �ون�ك�ي �ن�أ �ل�ث�م �ع�فالد �ال�ت�ق�و �ن�ك�ل �ه�ب �ين�م�ل�س�م�ل�ل �ة�اق�ط �ال يراPPخ� �ن�م �ون�ف�PPل�خ�ي �ن�م ى�ل�ع �و�د�ع�PPال �ف�ط�PPع �م�هCو�د�عPP �ن�ع وا�ف�ر�ص�PPان �ن�إ �اف�ي

وم�ه�ج م�ه�ج�ه�م وا�ل�ذ�ب�Pي �ن�أ �ب�ج�ي �هن�Pأ�ب ا�ن�اب�ح�ص�Pأ �حر�صP �د�قPP ا�ن�ه�ف �ين�م�ل�س�لم�ا�خP �ن�م �و�د�لع�Pا �م�ج�ه�ي �ن�أ ا�ه�Pير�ظ�ن�و وا،�م�ل�س�Pي تى�حP �ع�فالPد ي�ف �م�يه�ل�ع �اف�ي�ل�PPالم�ق �ون�ك�ت�و �ين�م�ل�س�لم�ا �د�ال�ب ى�ل�ع وا�ف�ر�ص�PPان �ن�إ�فPP �ف�صCPPالن �ن�م ل�ق�PPأ �ة�ات �وز�ج�PPي �ال Lب�ل�ط �ال�ت�PPق �ال Lع�ف�PPد �ال�ت�PPق �ه�ال�ث�م�أ�و ا�ذ�ه�ف ، �يم�ر�ح�ال ى�ل�ع ا�و�ول�ت�س�ا�اب�لب�ا ا�ذ�ه �ن�م Lد�ح�أ �ة�ع�ق�و�و ، Lال�ح�ب �يه�ف �اف�ر�ص�ن�اال�

“ Perang defensif seperti ketika musuh banyak dan kaum muslimin tidak mampu melawan mereka namun ditakutkan kalau kaum muslimin menghindar dari musuh, maka musuh akan menyerang orang-orang yang ada dibelakang kaum muslimin, maka dalam kondisi seperti ini para teman kami (ulama’ Hambali) menegaskan wajib bagi kaum muslimin mengerahkan nyawa mereka dan nyawa orang yang mereka takutkan keselamatannya untuk melawan musuh sampai mereka selamat. Contoh semisal adalah ketika orang-orang kafir menyerang negara Islam sedangkan orang yang berperang tidak mencapai setengah, jika mereka menghindar, musuh akan menguasai kaum wanita (tentunya juga anak-anak, orang tua, pent). Kasus ini dan contoh yang semisal termasuk dalam kategori perang defensife bukan ofensif, sama sekali tidak boleh menghindar dari medan perang, dan perang Uhud termasuk dalam bab (kategori) ini.” 220

Beliau juga berkata :

-�اج�و �ه�ع�ف�د �ير�ص�ي �هن�إ�ف �ين�م�ل�س�لم�ا ى�ل�ع �وم�ج�له�ا �و�د�ع�ال �اد�ر�أ ا�ذ�إ ام�أ�ف بPPا ى�ال�ع�ت �ال�ق ا�م�ك �م�ه�ت�ان�ع�إل� �ين�ود�ص�ق�لم�ا �ر�ي�غ ى�ل�ع�و �م�هCل�ك �ين�ود�ص�ق�لم�ا ى�ل�ع :ن�ت�اس �ن�إ�و�PPد ي�ف �م�وك�ر�صPPالCالن� �كم�لي�ع�ف �ينPPر�ص� ، ك�و�PPأ ا�م�PPالن �ر�م �ي�بالر �ان�ك�أ 8اء�و�س�و ، �م�ل�س�لم�ا �ر�ص�ن�بPPز�ت�ر�لم�ا �ن�م �ل�ج�PPق�ل�ل �ة�ق�PPن�ك�ي �م�ل �و�أ �ال�ت.� �ةل�PPق�ال �ع�مPP �ه�ال�PPم�و �ه�س�PPف�ن�ب Lد�ح�PPأ Cل�كPP ى�ل�ع �ان�ك�PPم�إل�ا �ب�س�PPح�ب �ب�ج�ي ا�ذ�ه�PPو

219- HR. Sa’id bin Manshur 2/209, Al Baihaqi 9/72, lihat Al Mughni 13/187.220- Al-Ikhtiyarat Al-Fiqhiyah hal 311.

Page 180: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�و�د�ع�PPال �م�ه�د�ص�PPق �ا�م�PPل �ون�م�ل�س�م�ال �ان�ك ا�م�ك ، �وب�ك�الر�و �ي�ش�م�ال�و �ة�ر�ث�ك�ال�و-�ح�Pأ �ه�ك�Pر�ت ي�ف �اللPه �ن�ذ�أ�يP �م�ل �ق�د�ن�Pخ�ال �ام�ع �اد�ه�Pلج�ا �ك�ر�تP ي�ف �ن�ذ�أ ا�م�Pك دام�ذ �بPPل� ، Lج�ار�خ�PPو Lد�اع�PPق �لى�إ �يPPه�ف �م�ه�مس�PPق ي�ذال�PPو ،Cو�د�ع�ال �Pب�ل�ط�ل اء-�د�ت�ب�ا ينCالPPد �ن�ع 8ع�ف�PPد ا�ذ�ه�PPف ، 8ة�ر�و�عPP ا�ن�وت�ي�ب ن�إ �ون�ول�ق�ي ي�بالن �ون�ن�ذ�أ�ت�س�ي �ين�ذالLار�ر�ط�اض �ال�ت�ق �و�ه�و �س�ف�ن�أل�ا�و �ة�م�ر�ح�ال�و

" Adapun jika musuh akan (ingin) menyerang kaum muslimin, maka wajib hukumnya melawannya atas seluruh kaum muslimin yang akan diserang, dan kaum muslimin yang tidak diserang untuk membantu. Sebagaimana firman Allah Ta'ala (Jika mereka meminta pertolongan kalian dalam membela agama, maka wajib bagi kalian untuk membantu mereka, QS. 8:72) Juga berdasar perintah Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam untuk senantiasa menolong muslim yang lain. (Hukum ini berlaku) baik ia seorang yang mempunyai harta untuk berperang maupun tidak mempunyai harta. Hukumnya wajib atas setiap individu sesuai kemampuan, dengan nyawa dan hartanya, baik sedikit maupun banyak, dengan berjalan atau berkendaraan. Ini sebagaimana kondisi kaum muslimin saat diserang musuh pada tahun Khandaq. Dalam perang itu, Allah Ta'ala tidak mengizinkan seorangpun untuk tidak berjihad. (ini berbeda kondisi dengan) sebagaimana Allah mengizinkan untuk tidak berjihad bila jihadnya adalah menyerang musuh (Jihadu Thalab). di mana Allah membagi kaum muslimin menjadi dua kelompok : kelompok yang tidak berperang (qo'id) dan kelompok yang berperang (khorij). Bahkan Allah Ta'ala mencela orang-orang yang meminta izin kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam untuk tidak berjihad dengan mengatakan rumah-rumah kami terbuka (tidak ada yang menjaga). (Karena) Perang ini adalah untuk membela agama, kehormatan dan nyawa, maka ia merupakan perang karena kondisi darurat."221

Imam Ibnu Qayyim mengatakan :

-�ج�و �م�ع�أ�و �ب�لالط �ال�ت�PPق �ن�م �ع�س�PPو�أ �ع�فالPPد �ال�ت�PPق�ف �ني�ع�ت�ي ا�ذ�ه�PPل� و,وبPPا �ون�د�بPP �د�ل�PPو�ال�و ، �ه�ن�ذ�إ �ون�د�ب�و �ه�دCي�س �ن�ذ�إ�ب �د�ب�لع�ا �يه�ف �د�اه�ج�ي ، Lد�ح�أ Cل�ك ى�ل�عد�ح�PPأ �وم�ي �ين�م�ل�س�لم�ا �اد�ه�ج ا�ذ�ه�. و �ه�يم�ر�غ �ن�ذ�إ �ون�د�ب �يم�ر�غ�ال�و ، �يه�و�ب�أ �ن�ذ�إي�ف�ع�ضPP �و�د�ع�PPال �ون�ك�ي �ن�أ �اد�ه�ج�ال �ن�م �ع�والن ا�ذ�ه ي�ف �ط�ر�ت�ش�ي �ال�و �ق�د�ن�خ�ال�و �,ين�م�ل�س�م�ال �اف�ع�ض�أ �ق�د�ن�خ�ال�و Lد�ح�أ �م�و�ي وا�ان�ك �م�هن�إ�ف �ون�د ا�م�ف �ين�م�ل�س�لم�ا-�اج�و �اد�ه�ج�ال �ان�ك�ف Lار�ي�ت�خ�ا �اد�ه�ج�ال Lع�ف�د�و Lة�ور�ر�ض �اد�ه�ج �هن�أل� �م�يه�ل�ع با

“ Perang defensif lebih luas dan lebih umum kewajibannya dari perang ofensif. Karena itu perang defensif wajib atas setiap individu. Seorang budak berperang baik dengan izin tuannya maupun tidak, seorang anak berperang meskim tanpa izin orang tuanya, orang yang berhutang berperang meski tanpa izin orang yang mempiutangi. Inilah jihad kaum muslimin pada perang Uhud dan Khandaq. Dalam perang defensif ini, tidak disyaratkan musuh dua kali lipat kaum muslimin atau kurang dari itu, karena pada saat perang Uhud dan Khandaq jumlah musuh berlipat-lipat dari jumlah kaum muslimin.

221 . Majmu' Fatawa 28/358-359, As Siyasah Asy Syar'iyah hal. 136-137.

Page 181: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Jihad tetap wajib atas mereka karena saat itu jihad darurat (terpaksa), bukan karena jihad pilihan sendiri.”222

Jadi, "kekuatan tidak seimbang" adalah bila kaum muslimin tidak mencurahkan kemampuan maksimal mereka dalam melakukan i'dad madi (persiapan militer) untuk menyongsong musuh. Ketika mujahidin sudah berusaha maksimal menunaikan perintah Allah untuk beri'dad, maka mereka tidak diwajibkan melakukan apa yang berada di luar kemampuan mereka.

Allah Ta'ala berfirman :

�ع�د�وا �ه�م و�أ �م ل �ط�ع�ت ت ق�وةL مCن مااس�“ Dan persiapkanlah kekuatan semampu maksimal kalian untuk menghadapi

mereka…” [QS. Al Anfal :60].

ق�وا �م� الله� ف�ات �ط�ع�ت ت م�ااس�“ Dan bertaqwalah kepada Allah Ta’ala semaksimal kemampuan kalian.” [QS. At

Taghabun ;16]. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda :

�م� و�م�ا �ك ت م�ر�� �ه� أ �و�ا ب ت

� �ه� ف�أ �م� م�ا م�ن �ط�ع�ت ت اس�” Apa yang aku perintahkan kepada kalian, laksanakanlah sesuai kemampuan

kalian.”223

Ustadz Sayid Qutub menulis :

�ع�د�اد� ت �س� �ال �م�ا ف�ا �ص�اح�ب� ف�ر�يض�ة8 الطو�ق� ف�ي ب ه�اد�، ف�ر�يض�ة� ت �ج� ص� ال و�النم�ر�

� �أ �ع�د�اد� ي �إ �لق�وة� ب �ف� ع�ل�ى ا �ال ت �وف�ه�ا اخ� �ه�ا ص�ن �و�ان ل� �ه�ا... ف�ه�ي� و�أ �اب ب س�

� ح�د�ود� و�أ�ل�ى الطاق�ة� �ق�ص�اه�ا إ �ث� أ ي �ح� � .. ب �ق�ع�د� ال �ة� ت �ع�ص�ب �م�ة� ال ل �لم�س� �بL ع�ن� ا ب م�ن� س��اب� ب �س� �لق�وة� أ �د�خ�ل� ا �ه�ا ف�ي ي ا- هP. ط�اق�ت

“ Mempersiapkan kekuatan sesuai kadar kemampuan merupakan sebuah kewajiban yang mengiringi kewajiban jihad. Nash telah memerintahkan untuk mempersiapkan kekuatan dengan segala bentuk, jenis dan sebabnya. Mempersiapkan kekuatan adalah menyiapkan kekuatan (kemampuan) sampai titik maksimal kesanggupan…di mana sekelompok kaum muslimin tidak meninggalkan satu sebabpun yang mendatangkan kekuatan selama masih dalam kesanggupan mereka.”224

Imam Al Izz bin Abdu Salam mengatakan :

�لCف� م�ن� ءL ك ي� �ش� �ع�ض�ه� ع�ل�ى ف�ق�د�ر� الطاع�ات� م�ن� ب ز� ب ع�ن� و�ع�ج�ه� �ن �ع�ض�ه�, ف�إ �ي ب �ت �أ �م�ا ي �يه�، ق�د�ر� ب ق�ط� ع�ل �س� �ه� و�ي ز� م�ا ع�ن �ه� ع�ج� ا- هP. ع�ن

“ Siapa yang dibebani dengan sebuah beban (perintah) ketaatan ;sementara ia mampu mengerjakan sebagiannya dan tidak mampu melaksanakan kewajibannya, maka

222 - Ibnu Qayyim, Al Furusiyah hal 28, dikutip dari Al-Khuthuth Al-'Aridzah hal 87 karya Abu Mundzir As-Sa'idi

223 - HR. Bukhari Kitabul I’tisham no. 7288, Muslim Kitabul Fadhail no. 1337.224 - Fi Dzillail Qur’an 3/1543.

Page 182: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

ia (harus) mengerjakan apa yang ia sanggup melaksanakannya, sedang kewajiban yang ia tidak mampu melaksanakannya ; gugur atas dirinya.”225

Pertanyaannya, seberapa persen perhatian kaum muslimin terhadap i'dad militer ? Seberapa besar anggaran mereka untuk persiapan militer, bila dibandingkan dengan anggaran mereka untuk bidang dakwah, pendidikan, layanan sosial, layanan kesehatan, kampanye pemilu, operasional harian partai dan kebutuhan hidup harian keluarga mereka ? Seberapa besar bantuan personal, logistik, dana dan persenjataan yang mereka sumbangkan untuk mujahidin ?

Ataukah mujahidin adalah para teroris, pengacau keamanan, para kriminil dan orang-orang yang beraliran sesat ? Sehingga harus dikutuk, diisolir dan dimusuhi bersama ????

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, insya Allah, mereka akan bisa menemukan jawaban atas asumsi "mujahidin terjebak dalam kosnpirasi musuh untuk menerjuni peperangan yang tidak seimbang."

Wallahu a'lam bish shawab.

[2]. Jihad Menyebabkan Reaksi Keras Musuh

Nabi shallallahu 'alaihi wa salam memimpin 300-an sahabat keluar dari Madinah untuk menghadang kafilah dagang Quraisy yang pulang dari Syam. Penghadangan kali ini adalah kali yang kesekian, setelah sebelumnya beberapa pasukan beliau berangkatkan untuk menghadang kafilah-kafilah dagang Quraisy. Bisa dipastikan, gangguan terhadap kekuatan utama ekonomi Quraisy ini akan menimbulkan reaksi keras kaum kafir Quraisy.

225 - Qawaidul Ahkam fi Mashalihil Anam 2/5.

Page 183: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Ternyata, dugaan ini terbukti. Kaum kafir Quraisy memberangkatkan 1000 personal bersenjata lengkap untuk mengamankan sumber utama ekonominya. Terjadi perubahan besar diluar dugaan ; kafilah dagang yang dihadang berhasil lolos, 1000 pasukan musuh bergerak terus menuju kaum muslimin, sementara kaum muslimin tidak mempunyai persiapan perang. Dengan semua fakta ini, adakah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam membatalkan operasi ???

Perang Uhud, tidak lain adalah bentuk reaksi dan pembalasan dendam kaum kafir Quraisy atas kekalahan dalam perang Badar. Mereka bahkan akan menyerang langsung ke kota Madinah, sehingga menimbulkan perbedaan di kalangan sahabat ; kalangan tua ingin menghadapi musuh di kota Madinah, sedang kalangan muda menginginkan musuh disambut di luar Madinah. Perang akhirnya terjadi di luar Madinah, dan kaum muslimin mendapatkan musibah. Apakah dengan adanya musibah ini, turun wahyu dari langit mencela ketergesaan menerjuni perang Badar yang menimbulkan reaksi dan pembalasan keras kaum kafir Quraisy di medan Uhud ? Ataukah wahyu turun mencela kecintaan kepada harta duniawi (ghanimah) dan ketidak disiplinan sebagian pasukan Islam dalam mentaati perintah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam ?

Kemenangan kaum muslimin dalam perang Badar, semula di luar perkiraan mereka, mengingat sama sekali tidak ada niatan dan persiapan perang. Misalkan, dalam perang Badar kaum muslimin mengalami musibah. Apakah lantas hukum jihad mereka berubah, dalam artian jihad mereka dicela karena menerjuni peperangan yang tidak seimbang dan menarik reaksi keras musuh ??? Pertanyaan yang sama bisa diajukan atas perang Hunain, Tabuk dan Mu'tah.

Logika bijaksana "kekhawatiran operasi-operasi jihad akan menarik reaksi keras musuh" ini, pada akhirnya akan menihilkan bentuk-bentuk jihad fi sabilillah, bahkan jihad dengan pena, lisan, amar ma'ruf dan nahi munkar sekalipun.

Masing-masing amal sholih yang dibenci oleh kaum kafir, munafik, zalim dan orang-orang yang menyimpang ini, pasti akan mendapatkan reaksi keras dari musuh-musuh Islam. Tingkatan kuat dan lemahnya reaksi tersebut tentu berbeda-beda, tergantung seberapa kuat amal shalih yang dilakukan kaum muslimin. Reaksi keras para preman dan aparat yang menjadi backing tempat-tempat kemaksiatan terhadap laskar FPI, misalnya, tentu berbeda dengan reaksi keras kaum sekuler terhadap para cendekiawan muslim yang anti gerakan sekulerisme-pluralisme-liberalisme, dan tentu berbeda dengan reaksi keras aparat taghut terhadap mujahidin yang melakukan operasi-operasi bersenjata.

Jika musuh-musuh Islam ---baik kaum kafir, munafik, zalim maupun orang-orang bodoh--- mengetahui mentalitas dan logika "bijaksana" para pengikut kebenaran seperti ini, tentu mereka akan melancarkan teror media massa dan media elektronik secara besar-besaran, untuk menggentarkan nyali para pengikut kebenaran. Teror mass media secara terus menerus akan memperdalam "logika bijaksana" ini dalam mental para pengikut kebenaran. Akhirnya, akan menjadi benteng pertahanan yang kuat bagi musuh-musuh Islam. Mereka tidak perlu mengeluarkan banyak biaya, tenaga dan kemampuan untuk memukul para pengikut kebenaran. Cukup dengan propaganda dan pembentukan opini public di mass media; murah, meriah dan efektif.

Siapa yang menganut "logika bijaksana" ini, --- mau tidak mau, sadar maupun tidak sadar--- juga harus menolak dan melarang berbagai operasi jihad di Palestina, Chechnya, Afghanistan, Iraq dan tempat-tempat jihad lainnya. Sebuah operasi istisyhad di Palestina

Page 184: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

yang menewaskan dan mencederai beberapa gelintir Yahudi, akan mendapat reaksi sangat keras dari tentara Israel ; tank-tank melabrak para pejuang Palestina, buldozer-buldozer meruntuhkan kampung-kampung pemukiman muslim Palestina, pengangkapan para pemuda muslim Palestina dan otomatis para pekerja muslim Palestina yang menggantungkan hidupnya dengan bekerja di daerah pemukiman Yahudi akan kehilangan pekerjaan. Keuntungan operasi-operasi jihad di Palestina sangat kecil bila dibandingkan dengan kerugiaan yang harus dtanggung oleh bangsa muslim Palestina.

Cara menimbang sebuah amal secara benar, bukanlah dengan melihat hasil akhir amal tersebut, namun dengan melihat landasan amal tersebut. Jika amal tersebut dibangun di atas dasar pemenuhan seluruh syarat-syaratnya, maka amalan tersebut sudah benar, dan hasil akhir tidak mempengaruhi keabsahan amal.

Kewajiban seorang hamba adalah beramal dan berusaha, Allah Ta'ala yang menentukan hasilnya. Kewajiban hamba adalah berusaha maksimal, berhati-hati, mempersiapkan diri, mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman sebelumnya dan bermusyawarah dengan orang-orang yang mempunyai keahlian di bidangnya. Setelah itu, membulatkan tekad, bertawakal dan beramal.

Allah Ta'ala berfirman :

ه�م� او�ر� �م�ر� ف�ي و�ش� �أل �ذ�ا ا م�ت� ف�إ ل� ع�ز� �و�ك �ن الله� ع�ل�ى ف�ت �ح�ب� الله� إ ي�ين� Cل �و�ك �م�ت ال

" Dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali Imran :159).

Jika semua hal ini telah dilaksanakan, ia dianggap telah berijtihad. Jika benar mendapat dua pahala, dan jika salah mendapat satu pahala. Adapun memberikan komentar "jika amalmu tidak mencapai hasil yang ditargetkan, atau mendatangkan mafsadah, berarti amalmu salah, atau tergesa-gesa", adalah sebuah penilaian yang zalim dan tidak proporsional.

�وا �ق�س�ط�اس� و�ز�ن �ال � ب �ق�يم ت �م�س� ال" Dan timbanglah dengan neraca yang benar." (QS. Al-Isra' :35).

�ذ�ا �م� و�إ �ت �وا ق�ل ف�اع�د�ل" Dan apabila kamu berkata, hendaklah kamu berlaku adil." (QS. Al-An'am :152).Banyak ayat dan hadits yang menunjukkan, kewajiban seorang hamba hanyalah

berusaha, dan hasil di tangan Allah Ta'ala.Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui apa

yang lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan. (QS. 5:99)

�ن ك� و�إ �ن �ر�ي ن �ع�ض� ما ذ�ي ب �ع�د�ه�م� ال و� ن� ك� أ �ن �و�في �ت م�ا ن �ن �ك� ف�إ �ي �غ� ع�ل �ال �ب ال

�ا �ن �ي اب� و�ع�ل �ح�س� الDan jika Kami perlihatkan kepadamu sebagian (siksa) yang Kami ancamkan kepada

mereka atau Kami wafatkan kamu (hal itu tidak penting bagimu) karena sesungguhnya

Page 185: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka. (QS. 13:40).

Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam tafsirnya 13/172 menerangkan makna ayat ini, bahwa kewajiban Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam hanyalah menyampaikan risalah. Urusan sempat melihat adzab yang menimpa orang-orang kafir sebelum beliau meninggal, atau tidak sempat melihatnya karena lebih dahulu meninggal, bukan menjadi urusan beliau.

�ن� ع�ن� اسL اب ض�ي ع�ب �هم�ا الله ر� ج� ق�ال� ع�ن �ا خ�ر� �ن �ي �ي� ع�ل ب الله ص�لى الن�ه� �ي م� ع�ل ل �و�م-ا و�س� �ي ع�ر�ض�ت� ف�ق�ال� ي �م�م� ع�ل �م�ر� ف�ج�ع�ل� األ� �ي� ي ب م�ع�ه� الن

ج�ل� �ي� الر ب ن� م�ع�ه� و�الن ج�ال� �ي� الر ب ه�ط� م�ع�ه� و�الن �ي� الر ب �س� و�الن �ي د8 م�ع�ه� ل �ح� أDari Ibnu Abbas, ia berkata," Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam

menemui kami dan bersabda," Diperlihatkan kepada umat-umat manusia. Ada seorang nabi yang mempunyai seorang pengikut. Ada seorang nabi yang mempunyai dua orang pengikut. Ada seorang nabi yang mempunyai beberapa orang pengikut. Dan ada seorang nabi yang sama sekali tidak mempunyai pengikut."226

Tentu tidak ada seorang muslim yang berani mengatakan para nabi 'alaihim shalatu wa salam terlalu meremehkan urusan mengambil sebab atau gagal dalam berdakwah. Demikian juga dengan jihad. Adanya sebagian yang terbunuh, tertawan, terluka dan diburu musuh, tidak bisa dijadikan tolok ukuran kesalahan dasar operasi jihad, selama operasi tersebut dibangun di atas landasan yang benar.

� �وا و�ال �ه�ن � ت �وا و�ال ن �ح�ز� �م� ت �نت �و�ن� و�أ ع�ل� �أل �ن ا �م إ �نت �ين� ك �ن139} م�ؤ�م�ن { إ

�م� ك �م�س�س� ح�� ي �ق�و�م� م�س ف�ق�د� ق�ر� ح�� ال �ه� ق�ر� �ل �ك� مCث �ل ام� و�ت �ي �أل � ا �ها �د�او�ل �ن� ن �ي ب

اس� �م� الن �ع�ل �ي ذ�ين� الله� و�ل �وا ال ذ� ء�ام�ن خ� �ت �م� و�ي ه�د�آء� م�نك � و�الله� ش� �ح�ب� ال ي�م�ين� �م�حCص�140} الظال �ي ذ�ين� الله� { و�ل �وا ال �م�ح�ق� ء�ام�ن �اف�ر�ين� و�ي �ك ال

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,

dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir. (QS. Ali Imran : 139-141).

�د� ع�ن� ه� ع�ب �ن� الل ول� ق�ال� ق�ال� ع�م�رLو ب س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل و�س��ةL م�ن� م�ا و� غ�از�ي

� ةL أ ر�ي و س� �غ�ز� �م� ت �غ�ن �م� ف�ت ل �س� �ال و�ت �وا إ �ان �وا ق�د� ك ل �ع�ج �ي� ت �ث �ل ث�ج�ور�ه�م� �ةL م�ن� و�م�ا أ و� غ�از�ي

� ةL أ ر�ي �خ�ف�ق� س� �ص�اب� ت �ال و�ت �م إ ه�م� ت �ج�ور� * أ226 . HR. Bukhari : Kitabu Al-Thib, dan Kitabu Al-Riqaq, Muslim : Kitabul Iman, dan Tirmidzi : Kitabu Sifatil Qiyamah.

Page 186: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Dari Abdullah bin Amru, ia berkata," Rasulullah Shallallahu 'alaihii wa salam bersabda : Tidaklah sebuah pasukan atau ekspedisi perang berperang dan selamat kecuali mereka telah menyegerakan penerimaan 2/3 pahala mereka. Dan tidaklah sebuah pasukanatau ekspedisi perang gagal dalam peperangan dan mereka terbunuh, kecuali pahala mereka telah disemurnakan."227 Dalam riwayat Muslim lainnya :

�ةL م�ن� م�ا و غ�از�ي �غ�ز� �يل� ف�ي ت ب ه� س� �ون� الل �ص�يب �يم�ة� ف�ي �غ�ن �ال ال �وا إ ل �ع�ج �ي� ت �ث �ل ث�ج�ر�ه�م� ة� م�ن� أ خ�ر� �ق�ى اآل� �ب �ه�م� و�ي �ث� ل �ل �ن� الث �م� و�إ �وا ل �ص�يب �يم�ة- ي �م غ�ن �ه�م� ت له�م� �ج�ر� * أ

" Tidaklah sebuah pasukan berperang di jalan Allah dan mendapat ghanimah, kecuali mereka telah menyegerakan 2/3 pahala mereka di akhirat, sehingga tinggal tersisa 1/3 pahala. Jika mereka tidak mendapat ghanimah, maka pahala mereka telah sempurna."

Peristiwa terbunuh, tertawan, terluka atau diburunya sebagian mujahidin memang menimbulkan kesedihan dalam hati sebagian kaum muslimin. Namun semua itu tidak selayaknya membuat lupa terhadap hakekat makna yang dijelaskan oleh berbagai ayat dan hadits ini. Semua itu adalah karunia dan pilihan dari Allah ; untuk membersihkan barisan, menghapus dosa, meninggikan derajat dan menjayakan Islam.

Allah Ta'ala menerangkan, mencela sebuah operasi jihad dan mujahidin dengan melihat kepada hasil akhir sebuah operasi jihad, bukanlah sifat kaum beriman.

�ه�ا ي� �اأ ذ�ين� ي �وا ال � ء�ام�ن �وا ال �ون �ك ذ�ين� ت �ال وا ك �ف�ر� �وا ك �ه�م� و�ق�ال �خ�و�ان �ذ�ا إل إ�وا ب ض� ف�ي ض�ر� ر�

� �أل و� ا� �وا أ �ان و� غ�ز�ى ك �وا ل �ان �ا ك �وا ع�ند�ن �وا و�م�ا م�ام�ات �ل �ج�ع�ل� ق�ت �ي ل

�ك� الله� ة- ذ�ل ر� �ه�م� ف�ي ح�س� �وب �ح�ي� و�الله� ق�ل �م�يت� ي �م�ا و�الله� و�ي �ون� ب �ع�م�ل �ص�ير�� ت ب{156 }

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang:"Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh". Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Ali Imran :156).

ذ�ين� �وا ال �ه�م� ق�ال �خ�و�ان �و� و�ق�ع�د�وا إل �ا ل �ط�اع�ون �وا م�ا أ �ل ء�وا ق�ل� ق�ت ع�ن� ف�اد�ر��م� ك �نف�س� �م�و�ت� أ �ن ال �م� إ �نت ص�اد�ق�ين� ك

Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang:"Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah:"Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar". (QS. Ali Imran ;168).

227 . HR. Muslim : Kitabul Imarah. Timidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah : Kitabul Jihad.

Page 187: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ن �م� و�إ �م�ن� م�نك �ن ل �طCئ �ب �ي �ن� ل �ك�م ف�إ �ت ص�اب� �ة�� أ �ع�م� ق�د� ق�ال� م�ص�يب �ن الله� أ

�ى �ذ� ع�ل �م� إ �ك�ن ل ه�يد-ا مع�ه�م� أ ش�Dan sesungguhnya di antara kamu ada orang-orang yang sangat berlambat-lambat

(ke medan pertempuran). Maka jika kamu ditimpa musibah ia berkata:"Sesungguhnya Allah telah menganugerahkan nikmat kepada saya karena saya tidak ikut berperang bersama mereka".(QS. An-Nisa' : 72).

Operasi-operasi jihad yang telah dilakukan mujahidin, dengan izin Allah, telah memberikan pukulan surprise kepada AS dan sekutu-sekutu serta antek-anteknya. Operasi ini telah mengganggu ekonomi dan keamanan AS di seantero dunia, memaksa AS untuk mengeluarkan anggaran lebih besar untuk menghadapi front di seluruh dunia, dan yang tak kalah pentingnya membuka kedok pemerintahan taghut sekuler yang berwala' kepada AS, rela melakukan penindasan kepada rakyatnya sendiri demi meraih restu dan dukungan AS dan sekutunya.

Ini adalah sebuah kemenangan besar yang tak bisa diukur dengan materi. Kemenangan tauhid dan wala', sebuah hasil yang sulit dilakukan oleh gerakan dakwah, tarbiyah dan gerakan sosial Islam selama puluhan tahun. Allah Ta'ala berfirman tentang urgensi membuka kedok musuh :

�ك� �ذ�ل �ف�صCل� و�ك �ات� ن �ي �أل �ين� ا �ب ت �س� �ت �يل� و�ل ب �م�ج�ر�م�ين� س� الDan demikianlah Kami menerangkan ayat-ayat al-Qur'an. (supaya jelas jalan orang-

orang yang saleh) dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa. (QS. Al-An'am:5).

[3]. Tindakan Emosional dan Balas Dendam Semata

Page 188: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Sebagian pihak menilai, mujahidin adalah anak-anak kemarin sore yang hanya didorong oleh semangat membara, emosi yang tidak terkontrol dan kondisi kejiwaan yang labil. Aksi-aksi mujahidin, hanyalah cerminan dari balas dendam yang tidak difikirkan akibat, untung dan ruginya secara masak-masak.

Jawab :Penilaian ini mungkin benar, apabila persoalan yang dihadapi oleh mujahidin hanya

perkara remeh, yang tak layak disebutkan, difikirkan apalagi dihadapi secara serius.Namun bila persoalan yang dihadapi mujahidin adalah persoalan sangat serius,

menyangkut agama, nyawa, harta, akal dan kehormatan lebih dari satu milyar kaum muslimin, jelas permasalahannya tidak sesederhana penilaian di atas. Jelas, persoalannya bukan sekedar emosi dan semangat.

Apakah masuk akal :- seorang muslim yang sehari semalam minimal lima kali menghadapkan hati,

wajah dan anggota badannya ke kiblat, rela bila kiblatnya dikencingi dan diberaki oleh seekor babi ? Lantas bagaimana jika kiblat umat Islam dijajah (bukan sekedar dikencingi atau diberaki) oleh 300.000 s/d 500.000 "babi" ? Apakah bila si muslim tenang-tenang saja, tidak mengusir dan tidak marah, dianggap sebagai orang yang bijak, tidak emosional ? Ataukah persoalannya bukan sekedar emosi dan semangat ?

- seorang muslim mengetahui persis seorang pencuri mengambil Rp 10.000 di lemarinya. Akankah ia biarkan saja si pencuri lolos ? Lantas bagaimana bila ia mengetahui, para pencuri telah menguras kekayaannya ? Kekayaan yang nilainya sama dengan 62 % kekayaan minyak bumi dunia ? Jika ia marah, mengusut dan menuntut si pencuri, layakkah ia disebut emosional dan hanya bermodal semangat ? Ataukah ia sedang membela haknya?

- seorang muslim melihat sekawanan perampok membunuh salah seorang anggota keluarganya. Bila ia berteriak geram atau bahkan melawan, layakkah ia disebut emosional dan hanya bermodal semangat ? Lantas, bagaimana bila ia mengetahui para perampok telah membunuh 2 juta anggota keluarganya, mengusir 7 juta anggota keluarganya dan menzalimi ratusan juta anggota keluarga lainnya ?

- seorang muslim yang berusaha hidup sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan as-sunah, menolak segala bentuk kekafiran, kebid'ahan dan kemungkaran. Jika ia melihat musuh-musuh Islam datang memaksakan ajaran kekafiran (demokrasi, kapitalisme, liberalisme), kemaksiatan dan kebejatan (budaya Barat), salahkah bila emosinya tersulut dan kemarahannya bangkit ? Ataukah ia harus diam, membiarkan, dan bahkan merestui ?

Emosi yang meledak-ledak dan tidak bisa dikendalikan adalah sumber dan kunci segala keburukan dan bencana.228 Namun, kapan hal itu berlaku ? Ketika kemarahan bersumber dari sebab yang tidak dibenarkan oleh syariat, disalurkan melalui tindakan yang tidak dibenarkan oleh syariat, pada saat yang tidakdibenarkan oleh syariat dan mendatangkan dampak negatif yang lebih buruk.

228 . Ibnu Rajab Al-Hambali, Jami'ul 'Ulum wal Hikam hal 190-191, Darul 'Aqidah, Iskandariah, 2002 M.

Page 189: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ي ع�ن� ب� ة� أ �ر� ي ض�ي ه�ر� �ه الله ر� �ن ع�ن ج�ال- أ �يC ق�ال� ر� ب �لن �ه� الله ص�لى ل �ي ع�ل

م� ل و�ص�ن�ي و�س�� �غ�ض�ب� ال� ق�ال� أ دد� ت ا ف�ر� ار- . ال� ق�ال� م�ر� �غ�ض�ب� ت

Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, bahwasanya seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam," Berilah saya wasiat !" Beliau menjawab," Jangan marah !" Orang itu mengulang-ulangi permintaannya, namun beliau selalu menjawab," Jangan marah !"229

�ي ع�ن� ب� د�اء� أ ض�ي� الدر� �ه� الله� ر� �ت� ق�ال� ع�ن �ا : ق�ل ول� ي س� ن�ي الله� ر� ! د�ل

�ن�ي ع�م�لL ع�ل�ى ل �د�خ� ة� ي ن �لج� � ا �ر� و�ال �ث �ك �ي ت � ! ق�ال� ع�ل �غ�ض�ب� : ال �ك� ت ة�. و�ل ن �ج� الAbu Darda' radiyallahu 'anhu berkata," Ya Rasulullah ! Tunjukkan kepada saya

sebuah amalan yang memasukkan saya ke surga, namun jangan banyak-banyak !" Beliau menjawab," Jangan marah, maka kau akan masuk surga !"230

Menahan kemarahan dan emosi merupakan akhlak yang mulia, Allah dan Rasul-Nya memujinya (QS. Ali Imran :134, Asy Syura :37). Namun, Allah dan Rasul-Nya juga memerintahkan untuk marah dan emosi, dalam beberapa kondisi tertentu. Imam Ibnu Rajab Al-Hambali berkata :

" Maka yang wajib bagi orang beriman, adalah membatasi syahwatnya dalam hal-hal yang diperbolehkan oleh Allah Ta'ala --- ia mungkin menikmatinya dengan niat yang baik, sehingga diberi pahala --- dan mengarahkan kemarahannya untuk menolak gangguan terhadap dien yang menimpa dirinya atau orang lain, sebagai bentuk pembalasan atas orang-orang yang bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana firman Allah :

�وه�م� �ل �ه�م� ق�ات �ع�ذCب �م� الله� ي �د�يك ي� �أ �خ�ز�ه�م� ب �م� و�ي ك �نص�ر� �ه�م� و�ي �ي ف� ع�ل �ش� و�ي

L ص�د�ور� �ين� ق�و�م �ذ�ه�ب�14} م�ؤ�م�ن �ظ� { و�ي �ه�م� غ�ي �وب ق�لPerangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan)

tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadapa mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman, (14) dan menghilangkan kemarahan (panas, emosi) hati orang-orang mu'min. (QS.Al-Taubah :14-15).

Begitulah sifat Nabi shallallahu 'alaihi wa salam. Beliau tidak pernah membalas dendam untuk kepentingan diri sendiri. Namun jika hurumatullah dilanggar, tidak ada yang bisa meredakan kemarahan beliau. Beliau tak pernah sekalipun memukul pembantu atau istri dengan tangan beliau, kecuali dalam jihad." 231

ة� ع�ن� �ش� ض�ي ع�ائ �ه�ا الله ر� ه�ا ع�ن ن� �ت� أ Cر� م�ا ق�ال ي ول� خ� س� ه� ر� ص�لى الل

ه �ه� الل �ي م� ع�ل ل �ن� و�س� �ي �ن� ب ي م�ر�� �ال أ ذ� إ �خ� ه�م�ا أ ر� �س� �ي �م� م�ا أ �ن� ل �ك �م-ا ي �ث �ن� إ �ان� ف�إ ك

229 . HR. Bukhari : Kitabul Adab no. 6116. HR. Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Dunya, dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami' Shaghir no. 7374.230 . HR. Ibnu Abi Dunya dan Al-Thabrani. Dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami' Shaghir no. 7374.231 . Jami'ul 'Ulum wal Hikam hal 195.

Page 190: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�م-ا �ث �ان� إ �ع�د� ك �ب اس� أ �ه� الن �ق�م� و�م�ا م�ن �ت ول� ان س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل و�س�ه� �ف�س� �ن �ال ل �ن� إ �ه�ك� أ �ت �ن م�ة� ت ه� ح�ر� �ق�م� الل �ت �ن ه� ف�ي �ل �ه�ا ل *ب

Aisyah radiyallahu 'anha berkata," Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam dihadapkan kepada dua pilihan, kecuali beliau akan memilih yang lebih ringan selama bukan sebuah perbuatan dosa. Bila sebuah perbuatan dosa, beliau adalah orang yang paling menjauhinya. Beliau juga tidak pernah membalas untuk diri beliau sendiri, kecuali bila hal yang diagungkan Allah Ta'ala telah dilanggar, maka beliau akan membalas karena Allah Ta'ala."232

Demikianlah, emosi, kemarahan dan balas dendam seorang muslim diatur dan diarahkan oleh Al-Qur'an dan As-sunah. Bila semuanya telah selaras dengan tuntunan wahyu, namanya bukan lagi emosi, kemarahan atau balas dendam. Ia telah menjadi akhlak mahmudah, mengamalkan perintah Allah dan mengikuti as-sunah.

Lantas, apa penyebab kemarahan, emosi dan pembalasan mujahidin ? Kekafiran demokrasi, kapitalisme dan liberalisme yang dipaksakan oleh aliansi pasukan salibis–zionis-paganis-komunis internasional. Jutaan nyawa kaum muslimin yang mereka bunuh, usir dan zalimi. Ribuan kaum muslimin yang dipenjara dan muslimah yang dinodai kehormatannya. Harta dan kekayaan alam kaum muslimin yang diperas dan dimonopoli. Akal kaum muslimin yang dirusak dengan propaganda kekafiran, kebid'ahan dan kemesuman lewat media massa kafir.

Lantas, apakah semua fakta ini sebuah kebaikan ? Ataukah sebuah kejahatan, kezaliman dan pelanggaran terhadap hak Allah, Rasulullah dan kaum beriman ?

�ة� �ن �ف�ت د� و�ال �ش� �ل� م�ن� أ �ق�ت ال"Dan fitnah (kekafiran dan kesyirikan) lebih kejam dari pembunuhan." QS. Al-

Baqarah :191

�ة� �ن �ف�ت �ر� و�ال �ب ك� �ل� م�ن� أ �ق�ت ال

" Dan fitnah (kekafiran dan kesyirikan) lebih besar (dosa dan bahayanya) dari pembunuhan." QS. Al-Baqarah :217

�د� ع�ن� ه� ع�ب �ن� الل �يC ع�ن� ع�م�رLو اب ب �ه� الله ص�لى الن �ي م� ع�ل ل ق�ال� و�س�و�ال� �ز� �ا ل �ي �ه�و�ن� الد�ن �د� أ ن ه� ع� �ل� م�ن� الل ج�لL ق�ت L ر� �م ل م�س�

Dari Abdullah bin Amru radiyallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa salam, beliau bersabda," Hancurnya dunia adalah lebih remeh bagi Allah Ta'ala, daripada terbunuhnya seorang muslim."233

اء� ع�ن� �ر� �ب �ن� ال �ن ع�از�بL اب ول� أ س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل ق�ال� و�س�و�ال� �ز� �ا ل �ي �ه�و�ن� الد�ن ه� ع�ل�ى أ �ل� م�ن� الل �ر� م�ؤ�م�نL ق�ت �غ�ي ح�قe ب

232 . HR. Bukhari : Kitabul Manaqib, Kitabul Adab no. 6038, Kitabul Hudud, Muslim : Kitabul Fadhail no. 2309, Abu Daud : Kitabul Adab, Ahmad dan Malik. 233 - HR. Tirmidzi ; Kitabul Diyat, An-Nasa'i : Kitabu Tarimi Dam. Dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami' Shaghir no. 5077.

Page 191: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

Dari Bara' bin Azib bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Hancurnya dunia adalah lebih remeh bagi Allah Ta'ala, daripada terbunuhnya seorang mukmin tanpa alasan yang benar."234

Lantas, bagaimana Allah Ta'ala dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam mengarahkan ? Allah Ta'ala mengarahkan dengan puluhan ayat untuk berjihad menyelamatkan akidah dan membela umat manusia yang tertindas. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam mengarahkan dalam puluhan hadits untuk bahu membahu, saling menolong, menujukkan solidaritas dan mengubah kemungkaran dengan kemampuan yang ada ; tangan, lisan atau hati.

�ع�م�ان� ع�ن� �ن� الن يرL ب �ش� ول� ق�ال� ق�ال� ب س� ه� ر� �ه� الله ص�لى الل �ي م� ع�ل ل و�س��ل� �ين� م�ث �م�ؤ�م�ن �و�ادCه�م� ف�ي ال اح�م�ه�م� ت �ر� �ع�اط�ف�ه�م� و�ت �ل� و�ت د� م�ث �ج�س� �ذ�ا ال إ

�ى �ك ت �ه� اش� �د�اع�ى ع�ض�و8 م�ن �ه� ت �ر� ل ائ د� س� �ج�س� ه�ر� ال �الس �ح�مى. ب و�الNu'man bin Basyir radiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa

salam bersabda," Perumpamaan kaum muslimin dalam sikap saling mencintai, menyayangi dan membantu yang lemah bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh merasakan sakit, seluruh anggota tubuh lainnya ikut merasakan sulit tidur dan demam."235

Di Pasar Madinah, seorang wanita muslimah ditarik jilbabnya oleh seorang Yahudi sehingga nampak auratnya. Seorang pemuda muslim yang melihatnya marah, bangkit dan berkelahi sampai membunuh di Yahudi. Kaum Yahudi tidak terima dan mereka ramai-ramai mengeroyok si pemuda muslim sampai meninggal. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam pun menggerakkan kaum muslimin untuk menyerbu kampung Yahudi Bani Qainuqa'. Perang pun terjadi, berawal dari sebuah pelecehan di pasar. Apakah tindakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam ini tindakan emosional dan spontanitas tanpa pertimbangan masak-masak ?

Dalam proses perjanjian damai Hudaibiyah, tersiar kabar bahwa Utsman bin Affan radiyallahu 'anhu yang diutus sebagai duta diplomasi ke Makkah telah dibunuh. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam segera bereaksi dengan mengambil baiah (sumpah setia) 1400 sahabat untuk berperang sampai mati demi menuntut balas nyawa Utsman. Apakah tindakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam ini juga emosional dan spontanitas tanpa pertimbangan masak-masak ?

Bani Bakar bin Wail ---sekutu kaum Quraisy--- menyerbu Bani Khuza'ah ---sekutu kaum muslimin---, sehingga menimbulkan korban nyawa dan harta benda. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam segera bereaksi dengan mengerahkan 10.000 prajurit untuk melakukan serangan ke Makkah. Apakah tindakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam ini juga emosional dan spontanitas tanpa pertimbangan masak-masak ?

Sahabat Abdullah bin Amru bin Ash mengisahkan, suatu hari para pemimpin Quraisy berkumpul di Hijr Ismail dalam Masjidil Haram. Mereka berbincang tentang Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam yang membodoh-bodohkan akal mereka, mencela bapak-bapak mereka, menghujat agama mereka, memecah belah masyarakat dan mencela tuhan-tuhan mereka. Tiba-tiba Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam masuk ke Masjidil Haram untuk melakukan thawaf. Pada putaran thawaf yang pertama, para

234 - HR. Ibnu Majah : Kitabul Diyat. Dishahihkan styaikh Al-Albani dalam Shahih Jami' Shaghir no. 5078. 235 - HR. Bukhari : Kitabul Adab no. 6011, Muslim : Kitabul Bir wa Shilah no. 2586, dengan lafal Muslim.

Page 192: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

pemimpin kaum Quraisy tersebut mengejek beliau. Pada putaran thawaf kedua, kejadian serupa mereka ulangi. Ketika pada putaran thawaf yang ketiga, mereka tetap mengejek, wajah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam merah padam karena kemarahan. Beliau menghampiri mereka dan mengancam :

م�ع�ون� �س� �ا ت ر� ي �شL م�ع�ش� ي م�ا ق�ر�� ذ�ي أ �ف�س� و�ال �د�ه� م�ح�مدL ن �ي �ق�د� ب �م� ل �ك �ت ئ ج�

. �ح� �الذب ب" Dengarkan wahai segenap orang Quraisy ! Demi Allah yang nyawa Muhammad

berada di tangan-Nya. Aku benar-benar datang untuk menyembelih kalian !"236

Apakah tindakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam ---padahal saat itu, kaum muslimin masih sedikit dan tertindas--- ini juga emosional dan spontanitas tanpa pertimbangan masak-masak ?

Emosi dan kemarahan adalah sifat pembawaan manusia, untuk mengarahkan kepada kebaikan, ia harus diatur dengan tuntunan wahyu. Dan parameter untuk mengukur emosi, kemarahan, kebijaksanaan, dan kehati-hatian bukan perasaan atau komentar orang lain, melainkan Al-Qur'an dan Al-Sunah.

Kondisi yang menimpa umat Islam saat ini jelas merupakan kemungkaran yang menuntut kaum muslimin untuk merubahnya dengan segala cara yang memungkinkan dan dibenarkan oleh syariat ; dengan tangan, lisan maupun hati. Namun yang mengherankan dan menyedihkan, ketika sebagian umat Islam (baca : para pemuda ingusan, anak kemarin sore yang emosional dan tergesa-gesa) berusaha merubah kemungkaran ini dengan tangan, justru para tokoh umat Islam (terlebih kaum awam umat Islam) mencela dan mengutuk mereka.

Anehnya, mereka tidak merubah kemungkaran yang ada ini dengan lisan mereka. Lisan mereka justru sibuk "menguliti" para pemuda "emosional". Jika hati mereka membenci kemungkaran yang ada, kenapa bukti fisik mereka (ucapan lisan) justru menghujat orang-orang yang berusaha merubah kemungkaran ? Bukankah fisik merupakan cerminan isi hati ?

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata :

ي�� �نL )و�أ ي� ، د�ي

� �رL و�أ ي �م�ن� ، خ� �ر�ى ف�ي �ر�م� ي ا �ه�ك� الله� مح� �ت �ن و�ح�د�ود�ه� ، ت�ض�اع� �ه� ، ت �ن ك� و�د�ي �ر� �ت �ة� ، ي ن ول� و�س� س� غ�ب� الله� ر� �ر� �ه�ا ي �ار�د� و�ه�و� ، ع�ن �ب� ب �ق�ل ال

اك�ت� ، ان� س� �ط�ان8 ، اللس� ي س� ش� �خ�ر� �م�ا أ �ن , ك Cم� أ �ل �ك �م�ت �اط�ل� ال �ب �ال �ط�ان8 ب ي ش��اط�ق8 ة� ؟! , و�ه�ل� ن �ي �ل الدCين� ب �ال �ء� م�ن� إ ذ�ين� ه�ؤ�ال �ذ�ا ال �م�ت� إ ل �ه�م� س� �ه�م� ل �ل م�آك

�ه�م� ات �اس� � و�ر�ي �ة� ف�ال �اال �م�ا م�ب ه�م� ؟ الدCين� ع�ل�ى ج�ر�ى ب �ار� ي ن� , و�خ� Cح�ز� �لم�ت ا�مCظ� �ل �لم�ت �و� ا �وز�ع� , و�ل �ع�ض� ف�ي ن �يه� غ�ض�اض�ة8 ف�يه� م�ا ب و� ج�اه�ه� ف�ي ع�ل

� �ه� أ م�ال�ذ�ل� �ذل� ب �ب د ، و�ت �ه�د� و�ج� ت �ع�م�ل� و�اج� ت �ب� , و�اس� ات �ار� م�ر� �ك �ن �إل �ة� ا �ث ال �ح�س�ب� الث ب

ع�ه� �ء� ، و�س� ق�وط�ه�م� - م�ع� و�ه�ؤ�ال �ن� م�ن� س� �ه�م� الله� و�م�ق�ت� الله� ع�ي �وا - ق�د� ل �ل ب

236 . HR. Ibnu Ishaq sebagaimana disebutkan dalam Sirah Ibnu Hisyam 1/189, Ahmad 2/218, Al-Baihaqi dalam Dalailun Nubuwah 2/275, Ath-Thabari dalam At-Tarikh 2/332, Al-Haitsami dalam Majma' Zawaid 6/15-16, ia mengatakan : Diriwayatkan oleh Ahmad, dan Ibnu Ishaq telah secara tegas menyatakan as-sima' (mendengar langsung), sementara para perawi lainnya adalah perawi dalam as-shahih. Syaikh Ahmad Syakir menyatakan dalam Syarhu Musnad Ahmad 11/204 : sanad hadts ini shahih.

Page 193: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

�ا ف�ي �ي � الد�ن �ع�ظ�م �أ ةL ب �ي �ل �ون� ب �ك � و�ه�م� ت ون� ال ع�ر� �ش� �وب� م�و�ت� , و�ه�و� ي �لق�ل ; اه� �ن �ب� ف�إ �ق�ل م�ا ال �ل �ت� ك �ان �ه� ك �ات ي �م ح� �ت �ان� أ �ه� ك �ه� �لله� غ�ض�ب ول س� �ق�و�ى و�ر� , أ

ه� �ص�ار� �ت �لدCين� و�ان ( ل �م�ل� ك� .أ

" Dien macam apa, dan kebaikan macam apa, yang tersisa pada diri seseorang yang melihat hal-hal yang diagungkan Allah dinodai, aturan-aturan Allah ditelantarkan, agama Allah ditinggalkan dan sunah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam dibenci, sementara hatinya dingin saja, lisannya diam saja ? Sungguh, ia tak lain adalah setan bisu, sebagaimana orang yang berbicara dengan kebatilan adalah setan yang berbicara. Bukankah bencana yang menimpa agama ini hanya berasal dari orang-orang semisal mereka ; orang-orang yang tak mempedulikan apapun yang terjadi dengan agama, selama urusan makan dan kedudukannya selamat ?

Orang yang paling baik di kalangan mereka, adalah orang yang sok sedih dan murung. Padahal, jika harga diri atau hartanya diganggu sedikit saja, ia akan mengerahkan segenap kemampuan, bersunggguh-sungguh dan menggunakan ketiga bentuk merubah kemungkaran sesuai kemampuannya. Mereka itu ---selain telah jatuh harga dirinya di mata Allah dan Allah memurkai mereka --- telah ditimpa dengan musibah terbesar di dunia ini, namun mereka tdak menyadarinya. Itulah bencana matinya hati. Sesungguhnya semakin sempurna kehidupan hati seorang manusia, rasa marahnya karena Allah dan Rasul-Nya akan semakin besar, dan pembelaannya kepada agama akan semakin sempurna."237

Syaikh Abdul-Lathif bin Abdur-Rahman Alu Syaikh (1293 H), cicit syaikh Muhammad bin Abdul-Wahhab rahimahullah, berkata ;

ه�م� �ر� �ث ك� �ر�ى ) و�أ �وت� ي ك ف� ع�ن� الس� �ش� �س� ك �ب �ة� ه�ذ�ه� ف�ي الل �ل أ �لم�س� ، ا

�ي ت �ر ال �ه�ا اغ�ت �ون� ب �لج�اه�ل �ه�ا و�ض�ل ، ا ون� ب �ر� �ث ك� �اب� و�ط�ر�يق�ة� ، �األ �ت �ك ة� ال ن و�الس�

�م�اء� �مة� و�ع�ل �أل �ف� ا ال �خ� ه� م�ا ت ل �ح� ت �ف� ه�ذ�ا اس� �وت� م�ن� الصCن ك اض� ، الس� �ع�ر� �إل و�ا�ة� ه�ذ�ه� ف�ي �ن �لف�ت �ع�ظ�يم�ة� ا �ع�م�ال� ، ال �ه�م� و�إ �ت ن �س� �ل اض� ف�ي أ �ر� �ع�ت �ال م�ن� ع�ل�ى ا�ه� �لله� غ�ار� �اب �ت �ك �ه� و�ل �د�ين �ن� و�ل �ك �ي �ك� . ف�ل �ا م�ن �خ�ي ي ة8 ط�ر�يق�ة8 أ ي ع� ر� ة8 ، ش� ير� و�س�

ة8 ض�ي دC �في ، م�ر� د� م�ا ر� �ه� م�ن� و�ر� ب ف� ، الش� �ش� �س� و�ك �ب ح�ذ�ير� ، الل م�ن� و�الت�ة� �ن �ر� ف�ت اك �لع�س� �ص�ح� ، ا �ه� �لله� و�الن �اب �ت �ك �ه� و�ل ول س� �ر� �مة� و�ل �ئ �م�ين� و��أل ل �لم�س� ا

�ه�م� � و�ه�ذ�ا ، و�ع�امت �ح�ص�ل� ال �وت� م�ع� ي ك �يك� ، الس� ل �س� �ح�ال� و�ت يC ع�ل�ى ال� ، ح�الL أ

� �م �ن �غت ص�ة� ف�ا �لف�ر� �ر� ، ا �ث ك� �لق�و�ل� م�ن� و�أ �ك� ف�ي ا �م� ، ذ�ل �ن ام� و�اغ�ت �ي �ك� أ �ات ي ، ح�

�ن� الله� ف�ع�س�ى �ا أ ن ر� �ح�ش� اك� ي �ي ة� ف�ي و�إ م�ر� �ر� ز� اك ة� ع�س� ن آن� الس� �لق�ر� ، و�ا�ق�ين� اب �ين� و�الس ول

� �أل �ه�ل� م�ن� ، ا ( . الصCد�ق� أ �يم�ان� �إل و�ا

" Sebagian besar mereka memilih diam, tidak menyingkap kesamaran dalam permasalahan ini, sebuah permasalahan di mana banyak orang bodoh tertipu dan sebagian besar masyarakat tersesat. Padahal, metode Al-Qur'an, As-Sunah dan para ulama umat ini menyelisihi tindakan yang dihalalkan oleh orang-orang ini ; diam tidak menerangkan kemungkaran, berpaling dari fitnah yang besar ini dan justru menggunakan lisan mereka

237 - I'lamul Muwaqi'in 2/121.

Page 194: Pasukan Koalisi Salib Di Jazirah Arab

untuk menentang orang-orang yang bangkit emosinya (ghirah) demi membela Allah, kitab-Nya dan agama-Nya ?

Hendaklah engkau ---wahai saudaraku--- mengikuti metode syar'i dan jalan hidup yang diridhai, dengan membantah syubhat-syubhat yang ada, menyingkap tabir kesamaran, memperingatkan untuk mewaspadai fitnah pasukan musuh, dan bersikap tulus kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin. Dan hal itu ini tidak akan tercapai dengan diam atau ikut-ikutan (mengalir) bersama kondisi yang ada. Maka pergunakanlah kesempatan yang ada, banyaklah menerangkan hal ini, pergunakan sisa-sisa hari-harimu. Semoga Allah mengumpulkan kita dan anda bersama barisan tentara Al-Sunah dan Al-Qur'an, ahlu shidqi wal iman dari kalangan as-sabiqunal awwalun."238

Wallahu A'lam bish Shawab.

238 . Ad-Duraru As-Sunniyah fil Ajwibah An-Najdiyah 8/372.