bab ii - digital library - perpustakaan pusat unikom...

38
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Organisasi Internasional dalam Kontek Hubungan Internasional Selama dasawarsa terakhir, dinamika hubungan internasional menunjukkan berbagai kecenderungan yang secara substansial sangat berbeda dengan masa- masa sebelumnya. Hal ini dikarenakan perubahan- perubahan internal yang terjadi pada pola hubungan timur-barat, maka tidak mengherankan bila fenomena- fenomena hubungan internasional kini telah memasuki dimensi-dimensi baru yang perlu ditangani dengan perangkat teoritis dan metodologi yang memadai dan akurat sehingga mengakibatkan munculnya beragam definisi mengenai hubungan internasional dari para ahli hubungan internasional oleh karena itu tidak ada definisi yang baku mengenai hubungan internasional. 25

Upload: lecong

Post on 26-Apr-2018

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Organisasi Internasional dalam Kontek Hubungan Internasional

Selama dasawarsa terakhir, dinamika hubungan internasional

menunjukkan berbagai kecenderungan yang secara substansial sangat berbeda

dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dikarenakan perubahan-perubahan

internal yang terjadi pada pola hubungan timur-barat, maka tidak

mengherankan bila fenomena-fenomena hubungan internasional kini telah

memasuki dimensi-dimensi baru yang perlu ditangani dengan perangkat

teoritis dan metodologi yang memadai dan akurat sehingga mengakibatkan

munculnya beragam definisi mengenai hubungan internasional dari para ahli

hubungan internasional oleh karena itu tidak ada definisi yang baku mengenai

hubungan internasional.

Ilmu Hubungan Internasional merupakan bagian dari ilmu sosial yang

khusus mempelajari masyarakat internasional (sociology of international

relations) dalam artian secara umum bahwa ilmu hubungan internasional tidak

hanya mencakup unsur pilitik semata tetapi juga terdapat element-element

lainnya yang berkaitan yakni ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan

keamanan dan lain sebagainya.

Menurut Mc. Clelland, hubungan internasional didefinisikan sebagai

berikut: ”Suatu studi tentang interaksi antara jenis-jenis kesatuan-kesatuan

25

Page 2: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan-keadaan relevan yang

mengelilingi interaksi (Mc. Clelland, 1990:30)”.

Hubungan internasional mengacu kepada semua bentuk interaksi antara

anggota masyarakat yang berlainan, baik yang disponsori oleh pemerintah

maupun tidak disponsori pemerintah.

Terjadinya hubungan internasional merupakan suatu keharusan sebagai

akibat adanya saling ketergantungan (interdependensia) dan bertambah

kompleksnya kehidupan manusia dalam masyarakat internasional sehingga

interdepensi tidak memungkinkan adanya suatu negara yang menutup diri

terhadap dunia terlebih lagi pada era globalisasi yang tengah berjalan. Maka

konsekuensinya adalah hampir dapat dipastikan bahwa setiap laki-laki, wanita

dan anak-anak melalui negaranya masing-masing merupakan bagian yang

integral dari sebuah sistem internasional.

Hubungan internasional pada saat sekarang ini semakin kompleks

keberadaannya dimana interaksi tidak hanya terjadi antar negara saja

melainkan juga aktor-aktor lain di luar negera (seperti organisasi internasional,

multinasional corporations (MNCs), kelompok teroris, dan organisasi

lingkungan yang semuanya merupakan bagian dari politik dunia) yang juga

mempunyai peranan penting dan berpengaruh dalam hubungan internasional.

Hubungan antar bangsa atau hubungan internasional dapat berwujud dalam

berbagai bentuk yaitu:

1) Hubungan individual, misalnya turis, pertukaran pelajar, pedagang dan

lain sebagainya, siapa saja yang memiliki kepentingan yang tersebar

26

Page 3: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

didunia. Mereka mengadakan kontak-kontak pribadi sehingga timbul

kepentingan timbal balik diantara mereka.

2) Hubungan antar kelompok (inter group relations) misalnya lembaga-

lembaga sosial, lembaga perdagangan dan lain sebagainya, dapat pula

mengadakan hubungan baik yang bersifat incidental, periodic ataupun

permanent.

3) Hubungan antar negara, hubungan yang dimaksud disini adalah hubungan

yang dilakukan oleh suatu pemerintahan yang mengatur setiap individu

yang berada dalam suatu negara.

Menurut The Dictionary of World Politics, hubungan internasional

adalah ”istilah yang digunakan untuk melihat seluruh interaksi antara aktor-

aktor negara dengan melewati batas-batas negara”. Hubungan internasional

akan berkaitan dengan segala bentuk interaksi antara masyarakat negara-

negara, baik yang dilakukan oleh pemerintah ataupun warga negara sehingga

segala interaksi yang kompleks dan melintasi batas negara membuat batasan-

batasan politis tidak lagi menjadi penghalang efektif dalam hubungan

internasional. Hubungan internasional mencakup pengkajian terhadap politik

luar negeri dan politik internasional, dan meliputi segala segi hubungan

diantara berbagai negara didunia. (Perwita & A. Yani, 2005:4)

Menurut Rosenau, hubungan internasional yaitu:

“Studi tentang interaksi yang terjadi diantara negara-negara yang berdaulat di

dunia, atau merupakan studi tentang para pelaku ”bukan negara” (non state

27

Page 4: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

performers) yang perilakunya memiliki pengaruh terhadap kehidupan negara

bangsa” (Johari, 1985:5).

Adapun tujuan dasar dari studi hubungan internasional adalah

mempelajari perilaku internasional dari state actors maupun non state actors

di dalam arena transaksi internasional. Perilaku ini biasanya berwujud

kerjasama, pembentukan aliansi, perang, konflik serta interaksi dalam

organisasi internasional.

Pada dasarnya setiap negara adalah pelaku-pelaku dalam hubungan

internasional, dimana setiap negara berupaya menjalin interaksi dengan negara

lain, dengan membuka hubungan resmi yang membentuk suatu kewajiban

seperti keterlibatan dalam suatu organisasi internasional atau hanya berupa

kesepakatan-kesepakatan maupun perjanjian-perjanjian dengan negara lain

yang akan menjamin kelangsungan hubungan antarnegara. Untuk menampung

aspirasi anggotanya, maka setiap negara anggota sepakat untuk membentuk

suatu wadah yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi, arena

berinteraksi dan pelaksanaan kerjasama internasional yang mutualisme, guna

memenuhi dan mewujudkan tuntutan negara-negara dibentuklah suatu

organisasi internasional yang bertujuan memenuhi kepentingan masing-

masing negara.

Organisasi internasional tumbuh dikarenakan adanya kebutuhan dan

kepentingan dari setiap negara maka dari itu prasyarat untuk mendirikan suatu

organisasi internasional adalah keinginan untuk bekerjasama secara

internasional yang memberikan manfaat asalkan pendirian organisasi tersebut

28

Page 5: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

tidak melanggar kedaulatan dan kekuasaan negara anggotanya. Oleh karena

itu negara-negara yang berdaulat menyadari bahwa kehadiran organisasi

internasional sangat penting bagi kelangsungan hubungan antarnegara ataupun

dalam memenuhi kebutuhannya.

Organisasi internasional dapat didefinisikan sebagai suatu struktur formal

yang secara berkesinambungan menjalankan fungsinya yang dibentuk atas

kesepakatan antar anggota-anggota (baik itu pemerintah maupun non

pemerintah) dari dua atau lebih negara berdaulat dengan tujuan untuk

mencapai tujuan bersama para anggotanya.

Organisasi Internasional adalah suatu seni menciptakan atau

mengadministrasikan masyarakat sosial secara umum dan regional yang terdiri

dari negara-negara merdeka (berdaulat) untuk memberikan kemudahan dan

merealisasikan tujuan bersama dan objektif (Koesnadi Kartasasmita, 1986:7).

Definisi organisasi internasional menurut Mc. Clelland dalam buku

“Organisasi Administrasi dan Internasional” karangan T. May Rudi adalah:

“Pola kerjasama yang melintasi batas-batas negara, dengan didasari struktur organisasi yang jelas serta diharapkan atau diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dan melembaga guna mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan yang diperlukan serta disepakati bersama, baik antar pemerintah dengan pemerintah, maupun antara sesama kelompok non pemerintah pada negara yang berbeda” (Rudy, 1993:3)

Sedangkan pandangan tentang organisasi internasional menurut NA

Maryan Green dalam buku ”Segi-Segi Hukum Internasional” karangan J.

Pareire Mandalangi yaitu: ”International organization is an organization

29

Page 6: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

established by a treaty to which three or more state are parties (organisasi

internasional adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan suatu perjanjian

dengan tiga atau lebih negara-negara menjadi peserta)” (Mandalangi, 1986:4).

Perkembangan pesat dalam bentuk serta pola kerjasama melalui

organisasi internasional telah membuktikan bahwa peran dan keberadaan

organisasi internasional bukan hanya melibatkan state actors meskipun dalam

kenyataannya merupakan faktor yang dominan dalam pelaksanaannya, akan

tetapi eksistensi dari non state actors harus diakui. Hal ini dikarenakan

semakin hari jumlahnya semakin bertambah banyak sehingga memiliki peran

yang signifikan dalam hubungan internasional.

Oleh karena itu, suatu organisasi internasional memiliki unsur-unsur

sebagai berikut:

a. Kerjasama yang ruang lingkupnya melintasi batas negara

b. Mencapai tujuan-tujuan yang disepakati bersama

c. Baik antar pemerintah maupun non pemerintah

d. Struktur organisasi yang jelas dan lengkap

e. Melaksanakan fungsi secara berkesinambungan (Suherman, 2003:52)

Organisasi internasional yang juga merupakan salah satu dari subyek

hukum internasional dan mendapatkan tempat yang patut diperhitungkan

dalam suatu pasar politik dimana didalamnya menyangkut hubungan antar

individu, kelompok, bangsa, negara dan pembentukan aliansi-aliansi yang

dapat diamati.

30

Page 7: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

2.1.1 Klasifikasi Organisasi Internasional

Suatu organisasi internasional dapat sekaligus menyandang lebih

daripada satu macam klasifikasi, bergantung kepada segi yang ditinjau dalam

menggolongkannya misalnya saja ditinjau dari segi ruang lingkup, fungsinya,

kewenangannya dan lainnya (Rudy, 1998:4-7).

1) Segi kegiatan administrasi

a. Organisasi antar pemerintah (IGO- Inter Governmental Organization)

yang anggotanya terdiri dari pemerintah atau instansi yang mewakili

pemerintah suatu negara secara resmi. Contoh: PBB, ASEAN, OAU

(Organization Of African Unity), SAARC (South-Asia Association For

Regional Cooperation).

b. Organisasi internasional non pemerintah (INGO-International Non

Governmental Organization) yang anggotanya terdiri dari bukan

pemerintah dan biasanya bergerak dalam bidang sosial budaya,

keagamaan, olahraga dan kesenian. Contohnya: Perhimpunan donor

darah sedunia, IBF (International Badminton Federation)

2) Segi ruang lingkup kegiatan dan keanggotaan

1. Organisasi internasional global

Organisasi yang wilayah atau ruang lingkup kegiatannya adalah global

dimana keanggotaannya terbuka dalam ruang lingkup di berbagai

penjuru dunia, misalnya: PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United

Nations), OKI (Organisasi Konferensi Islam) dan sebagainya.

31

Page 8: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

2. Organisasi internasional regional

Organisasi yang wilayah atau ruang lingkup kegiatannya adalah

regional dimana keanggotaannya hanya diberikan bagi negara-negara

pada kawasan tertentu saja, misalnya: ASEAN (Association of South-

East asina Nations), SAARC (South-Asia Association for Regional

Cooperation) dan sebagainya.

3) Segi bidang kegiatan (operasional) organisasi

a) Bidang ekonomi, contoh: KADIN internasional (International Chamber

Of Commerce)

b) Bidang lingkungan hidup, contoh: UNEP (United Nations

Environmental Program)

c) Bidang kesehatan, contoh: WHO (World Health Organization) dan IDF

(International Dental Federation)

d) Bidang pertambangan, contoh: ITO (International Timber

Organization)

e) Bidang komoditi (pertanian dan industri), contoh: IWTO (International

Wool Textile Organization), ICO (International Coffee Organization)

f) Bidang bea cukai dan perdagangan internasional, contoh: GATT

(Governments Agrrement On Tariffs And Trade)

4) Tujuan dan luas bidang kegiatan organisasi

1. Organisasi internasional umum yakni memiliki tujuan organisasi serta

bidang kegiatannya bersifat luas dan umum, bukan hanya menyangkut

bidang tertentu. Contoh: PBB

32

Page 9: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

2. Organisasi internasional khusus yakni memiliki tujuan organisasi dan

kegiatannya adalah khusus pada bidang tertentu atau menyangkut hal

tertentu saja. Contoh: OPEC (Organization For Petroleum Exporting

Countries) dan badan khusus yang bernaung dibawah PBB, misal:

UNESCO (United Nations Educational, Science Dan Cultural

Organization), UNICEF (United International Children’s Emergency

Fund) dan ITU (International Telecommunication Union)

5) Segi ruang lingkup dan bidang kegiatan

a. Organisasi internasional yang keanggotaannya bersifat global dan

memiliki tujuan umum (general membership and general purpose).

Organisasi ini pada umumnya memiliki ruang lingkup kegiatan secara

global dan melakukan berbagai fungsi . Contoh: PBB

b. Organisasi internasional yang keanggotaannya bersifat global dan

memiliki tujuan khusus (general membership and special purpose).

Organisasi ini pada umumnya memiliki ruang lingkup kegiatan secara

global dan mempunyai tujuan tertentu atau khusus di berbagai bidang.

Contoh: OPEC, UNICEF, WHO, dan FAO, dan lainnya

c. Organisasi internasional yang keanggotaannya bersifat regional dan

memiliki tujuan umum (limited membership and general purpose).

Organisasi ini pada umumnya memiliki ruang lingkup kegiatan secara

regional. Contoh: Liga Arab, ASEAN.

d. Organisasi internasional yang keanggotaannya bersifat regional dan

memiliki tujuan khusus (limited membership and special purpose).

33

Page 10: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

Organisasi ini pada umumnya memiliki ruang lingkup kegiatannya

meliputi regional dan tjuan yang spesifik. Contoh: PATA (pacific area

tourism and travel association)

6) Segi taraf kewenangan

1. Organisasi supra-nasional (supra-national organization)

Kedudukan dan kewenangan organisasi internasional berada di atas

negara-negara anggota.

2. Organisasi kerjasama (cooperative organization)

Kedudukan dan kewenangan organisasi internasional tidaklah lebih

tinggi dibandingkan negara-negara anggotanya. Organisasi adalah

wadah kerjasama berdasarkan kesepakatan anggotanya.

2.1.2 Fungsi Organisasi Internasional

Menurut Archer dalam bukunya ”International Organization”

menjelaskan bahwa organisasi internasional berperan sebagai instrumen,

forum, dan aktor yang dapat mempengaruhi fungsi dari sistem politik

internasional melalui fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Artikulasi dan agregasi

Sebagaimana kelompok nasional yang menjalankan fungsi sebagai

artikulasi dan agregasi dalam sistem politik nasional begitu pula dengan

organisasi dapat menjalankan fungsi tersebut dalam hubungan

internasional. Sistem internasional tidaklah terstruktur seperti negara

dimana sistem internasional tidak punya badan sentral untuk

34

Page 11: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

mengalokasikan nilai-nilai dan sumber daya, akan tetapi hal tersebut tidak

menjadi penghalang bagi proses alokasi dan tidak pula terjadi kondisi

dimana suatu negara memaksakan nilai-nilainya kepada negara lain dan

menahan sumber daya tersebut untuk kepeningan sendiri. Alokasi sendiri

terjadi melalui kesepakatan yang didahului oleh proses diskusi dan

negosiasi. Sebagai salah satu bentuk hubungan yang terinstitusional,

organisasi internasional menjadi forum diskusi dan negosiasi antar negara-

negara anggota dalam suatu sistem internasional dimana organisasi

internasional beroperasi melalui tiga cara yaitu: menjadi instrumen untuk

artikulasi dan agregasi kepentingan, menjadi forum untuk mengartikulasi

kepentingan, dan mengartikulasikan kepentingan terpisah dari kepentingan

anggotanya.

2. Norma

Organisasi internasional telah memberikan kontribusi yang berarti sebagai

instrumen, forum, dan aktor bagi aktivitas normatif dari sistem politik

internasional yaitu dengan membantu membuat norma dalam hubungan

internasional. Contohnya: INGOs baru muncul ke permukaan di abad ke-

19 menaruh perhatian dalam membentuk nilai universal yang sebelumnya

telah diterima negara-negara ekonomi maju seperti Eropa dan Amerika

Utara. Nilai-nilai tersebut antara lain: penolakan perbudakan, pengontrolan

terhadap dampak perang, perlindungan untuk kelompok orang terkucil.

Piagam PBB juga dalam pembukaannya mengandung nila-nilai untuk

sistem internasional yang mempunyai keyakinan terhadap HAM dasar,

35

Page 12: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan, adanya negara besar dan

negara kecil, meningkatkan kejuan sosial dan standar atau tingkat

kehidupan yang lebih baik dalam kebebasan. Organisasi internasional

telah banyak mengkontribusikan norma-norma internasional dalam

berbagai bidang kajian seperti:

a. Keadilan dan keejahteraan sosial, dilakukan oleh jaringan IGO dibawah

PBB dan disokong oleh sistem konsultasi dan didukung oleh INGO

b. Ekonomi, organisasi internasional membantu membetnuk norma

tingkah laku ekonomi

c. Keamanan internasional, hal ini berkat kerja PBB dan organisasi

internasional lain yang aktivitasnya dibagi lima yaitu prinsip anti

perang, mendelegitimasi kolonialisme barat, mengumumkan situasi

tertentu, mendorong pelucutan senjata, dan pengendalian senjata serta

mendesak kekuasaan negara (Harold Jacobson dalam Archer,

1983:158).

3. Rekrutmen

Organisasi internasional mempunyai fungsi penting dalam merekrut

partisipan dalam sistem politik internasional. Sebagai contoh: IGO yang

terdiri dari wakil-wakil negara berdaulat, hal ini mendorong wilayah yang

belum merdeka untuk memperoleh kemerdekaanya, hal ini memungkinkan

mereka untuk menyampaikan kepentingannya dalam IGO dan menambah

pula universalitas keanggotaan organisasi tersebut. INGO juga menambah

rekrutmen partisipan dalam sistem politik internasional dengan

36

Page 13: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

mengumpulkan kelompok dan individu untuk tujuan tertentu seperti

mendukung terwujudnya pemerintah dunia, meningkatkan aktivitas serikat

dagang, kepentingan komersil, menyebarkan ajaran agama. INGO telah

membawa aktor-aktor baru ke dalam sistem negara sentris abad XIX,

selain itu INGO juga menyokong sistem internasional dan IGO. Untuk itu

INGO mendapat perhatian dari pengamat dan diberi consultative status

oleh IGO.

4. Sosialisasi

Tidak adanya pemerintah dunia, kekuatan sosialisasi ditingkat

internasional lebih lemah daripada yang terjadi di negara. Proses

sosialisasi bekerja secara internasional dalam dua level. Pertama, agen

sosialisasi bekerja melintasi perbatasan mempengaruhi individu dan

kelompok di sejumlah negara. MNC mempunyai peran besar di sini.

INGO kemungkinan tidak memiliki kekayaan, keahlian, sumber daya

manusia seperti TNC tetapi INGO juga dapat mempengaruhi sistem

kepercayaan dan pola tingkah laku melalui proses sosialisasi. Kedua

proses sosialisasi dapat terjadi antar negara-negara dalam level

internasional dan antar wakil-wakil negara. Dalam jangka waktu tertentu

pemerintah-pemerintah terisolasi utnuk bertindak dengan sikap tertentu

yang dapat diterima oleh yang lain dalam komunitas internasional atau

dapat mengadopsi suatu sistem nilai bersama. Sumbangan organisasi

internasional adalah dengan mendorong para anggota untuk bertindak

37

Page 14: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

dengan cara-cara yang kooperatif dengan tidak melupakan norma-norma

yang dianut bersama.

5. Pembuatan peraturan

Dalam sistem internasional tidak terdapat badan formal yang berfungsi

sebagai pusat pembuat peraturan dimana sumber peraturan dalam arena

internasional pun lebih beragam karena ketiadaan dari pemerintah dunia

yang notabene sumber peraturan tersebut berasal dari praktek sebelumnya

atau produk dari panitia ad hoc atau dari kesepakatan bilateral legal antara

negara atau berasal dari organisasi internasional.

6. Penerapan peraturan

Dalam sistem politik internasional penerapan peraturan dilakukan oleh

negara berdaulat dikarenakan tidak adanya otoritas sentral dengan partner

yang melakukan tugasnya. Peraturan yang diterapkan biasanya bersifat

umum, contohnya IGO sangat aktif dalam menerapkan aturan yang telah

disepakati bersama terutama dalam memonitor penerapan aturan

internasional oleh pemerintah. Penerapan peraturan internasional yang

telah dibuat oleh organisasi internasional memiliki suatu kekurangan yakni

tidak adanya alat pemaksaan dikala permohonan, persuasi ataupun

penekanan gagal dilakukan.

7. Rule adjudication

Biasanya dilakukan oleh pengadilan, arbitrase yang terdapat dalam suatu

negara proses rule adjudication dalam taraf internasional merupakan

kekurangan dari institusi dan sikap kewajiban seperti di taraf nasional.

38

Page 15: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

Fungsi rule adjudication dilaksanakan oleh institusi tertentu dimana

tugasnya untuk bertindak menjadi hakim dalam klaim-klaim yang dibuat

negara-negara diperdengarkan di institusi tersebut.

8. Informasi

Perkembangan organisasi internasional dan peningkatan penggunaan

media komunikasi berarti bahwa negara berdaulat tidak lagi dominan

dalam pertukaran informasi internasional. Pembentukan organisasi global

seperti PBB dan agensi-agensinya menghasilkan forum untuk pemerintah

dimana mereka dapat menerima dan mendiskusikan informasi tersebut.

Contoh PBB dan agensi-agensinya menyediakan informasi dengan

menghasilkan cetakan-cetakan berupa data-data statistik. INGO juga

demikian, dengan menyediakan pengetahuan yang diinginkan publik

tertentu.

9. Operasi

Organisasi internasional melakukan fungsi operasional seperti halnya

pemerintah. Fungsi operasional ini dapat berupa perbankan, penyediaan

bantuan. Bantuan untuk pengungsi, berhubungan dengan komoditas, dan

juga pelayanan teknis. INGO juga turut berfungsi terutama dalam hal

pemberian bantuan (Archer, 1983:154-169).

2.2 Konsep Peranan Dalam Hubungan Internasional

Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam

kelompok sosial mayarakatnya, sedangkan peranan merupakan aspek dinamis

39

Page 16: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

dari kedudukan. Jika seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai

dengan kedudukannya maka secara tidak disadari ia telah menjalankan suatu

peranan. Hal tersebut dikarenakan antara kedudukan dengan peranan tidak

dapat dipisahkan seperti dua sisi mata uang, dimana keduanya saling terkait

dan tidak dapat dipisahkan.

Mochtar Mas’oed menyatakan bahwa peranan (role) adalah perilaku

yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang yang menduduki suatu posisi.

Ini adalah perilaku yang dilekatkan pada posisi tersebut, diharapkan

berperilaku sesuai dengan sifat posisi tersebut. Dengan kata lain posisi

seseorang dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukan tempat

individu pada organisasi masyarakat dengan begitu seseorang akan

menjalankan suatu peranannya sesuai dengan kedudukannya dalam

masyarakat. peranan mencakup tiga hal, yaitu (Levinson dalam

Soekanto,1999:269):

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan

dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti

ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang

dalam kehidupan kemasyarakatan.

b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat

dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu

yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

40

Page 17: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

Menurut T. Coser dan Anthony Rosenberg dengan bukunya berjudul ”An

Introduction to Internatioanl Politics” menggambarkan definisi peranan

yakni: sebagai tuntutan yang diberikan secara struktural (norma-norma,

harapan, larangan, tanggung jawab) dimana didalamnya terdapat serangkaian

tekanan dan kemudahan yang menghubungkan, membimbing, dan mendukung

fungsinya dalam organisasi (Coser dan Rosenberg, 1976:232-255).

Sebagaimana individu yang menjalankan hak dan kewajibannya sesuai

dengan perannya dalam organisasi kehidupan bermasyarakat begitu juga

dengan organisasi internasional yang mempunyai peranan berbagai macam

demi mewujudkan kepentingan negara anggotanya, yakni dapat berupa

sebagai instrumen, arena (forum) dan aktor. Dalam menjalankan peranannya,

organisasi internasional sangat mempengaruhi hubungan internasional melalui

pelaksanaan dari fungsi-fungsi organisasi internasional mulai dari artikulasi

dan agregasi, norma, rekrutmen, sosialisasi, pembuatan dan aplikasi peraturan,

rule adjudication, dan informasi serta operasi.

a. Organisasi internasional berperan sebagai instrumen, yakni organisasi

internasional dipakai oleh anggotanya untuk mencapai tujuan tertentu,

biasanya terjadi pada IGO dimana negara berdaulat merupakan

anggotanya yang dapat membatasi tindakan organisasi internasional.

Menurut Executive Secretary dari UN Economic Commission for Europe,

Gunnar Myrdal tentang peran tersebut menyatakan dalam pidatonya

bahwa kesan yang ditimbulkan organisasi internasional dalam

konstitusinya adalah mereka lebih dari bagian-bagiannya yaitu negara,

41

Page 18: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

dalam kasus tertentu organisasi internasional tidak lebih sebagai

instrument bagi kebijakan pemerintah yang dapat digunakan sebagai alat

untuk diplomasi dari berbagai negara berdaulat. Organisasi penting bagi

pencapaian kebijakan nasional yang mana koordinasi multilateral tetap

menjadi sasaran dan tujuan jangka panjang pemerintah nasional (Archer,

1983:130-131).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh penemuan empiris dalam studi tentang

IGO yang dilakukan oleh Mc Cormick dan Kihl yang menunjukkan bahwa

IGO digunakan oleh negara terutama untuk mencapai tujuan kebijakan

luar negerinya. Demikian juga yang terjadi pada INGOs dimana segala

tindakannya mencerminkan perilaku dari anggotanya baik itu berupa

kelompok dagang, organisasi bisnis, ataupun partai politik. Untuk

menggambarkan organisasi internasional sebagai instrumen bagi

anggotanya tidak berarti bahwa setiap keputusan yang diambil bertujuan

untuk memenuhi keinginan setiap anggotanya. Suatu instrumen

menunjukkan tujuannya bila memperlihatkan kegunaannya dalam periode

waktu tertentu bagi mereka yang memanfaatkan jasanya. Kepuasan

anggota lain tidak dapat dikurangi bila anggota lain memanfaatkan

organisasi itu yang mana organisasi tersebut tidak digunakan sebagai

senjata bagi mereka (Archer, 1983:130-136).

b. Sebagai arena atau forum, dalam organisasi internasional terjadi aksi-aksi

yang dilakukan oleh anggotanya yakni sebagai tempat pertemuan untuk

berkumpul bersama-sama baik itu berupa berdiskusi, berdebat, ataupun

42

Page 19: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

bekerjasama. Yang dimaksud arena disini bersifat netral, artinya bahwa

arena dalam organisasi internasional dapat dipakai sebagai tempat

bersandiwara, sirkus atau pertengkaran. Organisasi internasional juga

menyediakan kesempatan bagi para anggotanya untuk lebih meningkatkan

pandangan atau opininya dalam suatu forum publik dimana hal seperti itu

tidak dapat diperoleh dalam diplomasi bilateral (Archer, 1983:136-141).

c. Sebagai aktor yang independen, dalam melaksanakan fungsi dan perannya,

organisasi internasional dapat bertindak sesuai dengan kewenangan yang

ada tanpa dipengaruhi oleh pihak-pihak atau kekuatan dari luar yang dapat

dipergunakan oleh mereka sebagai alat untuk memenuhi kepentingan

mereka. Menurut Wolfers, kapasitan aktor dari suatu institusi internasional

tergantung resolusi, rekomendasi, perintah dari organ-organnya yang

memaksa para anggota untuk bertindak berbeda dari keinginan masing-

masing (Archer, 1983:141-147).

2.3 Trafficking dalam Kontek Organized Crime

Organized crime merupakan salah satu core subject dalam hubungan

internasional telah menjadi suatu fenomena yang luar biasa dimana

keberadaannya telah menyita perhatian dunia internasional untuk lebih

menanganinya secara mendalam. Organized crime merupakan efek samping

yang ditimbulkan akibat modernitas dan globalisasi dimana setiap negara

dituntun untuk mampu memicu laju pertumbuhan perekonomiannya, bertahan

atau tergilas oleh negara lainnya yang lebih kuat serta menciptakan dunia

43

Page 20: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

tanpa batas. Bukan hanya state actors yang berperan dalam melawan

organized crime tetapi juga kehadiran non state actors memberikan gerakan

yang dinamis pada sistem internasional.

Kejahatan terorganisisr sebagai sebuah fenomena yang baru muncul dan

meningkat ketika kejahatan seperti perdagangan, penyelundupan, pemerasan,

pembajakan dan pemalsuan menjadi terorganisir melampaui batas negara

secara efektif dan cenderung terjadi dalam sistem politik dan ekonomi yang

kompleks. Semakin berkembangnya wacana kejahatan terorganisir menjadi

transnational organized crime, muncul ketika negara mengalami evolusi yang

luar biasa dalam peran dan pelaksanaan kekuasaannya, dimana dalam

memerangi kejahatan terorganisir tak jarang aparat negara juga terlibat bahkan

mendukung serta menjadi akses bagi pelaksanaan kegiatan ini maka tidak

mengherankan bila kekuatan dan peranan hukum semakin melemah.

Melalui praktek penyuapan kepada aparat, memberikan kesempatan pada

organisasi kejahatan untuk dapat berkembang dan tumbuh subur membangun

kekuatan, membuat jaringan hingga melintasi batas negara, dan bermain

sebagai aktor non negara di berbagai bidang yang tergantung pada keadaan

kesejahteraan masyarakat dan kehidupan politik masing-masing negara.

”Trend” yang demikian terkadang juga terjadi didalam suatu masyarakat

terbuka yang kacau karena ketidaksempurnaan dan ketidakstabilan dari

pelaksanaan demokrasi dan tatanan kehidupan suatu negara.

Kejahatan lintas negara merupakan suatu kejahatan yang berdampak

terhadap dua negara atau lebih dengan luas jaringan yang terbatas. Kejahatan

44

Page 21: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

lintas negara ini juga memiliki elemen lintas batas, baik yang dilakukan oleh

orang (penjahat, kriminal, buronan, atau mereka yang sedang melakukan

kejahatan) atau korban (seperti dalam kasus perdagangan atau penyelundupan

manusia), atau oleh benda (senjata api, uang yang digunakan dalam kejahatan

pencucian uang, obat-obat terlarang), atau oleh niatan kriminal (seperti

penipuan melalui komputer). Walaupun bentuk-bentuk kejahatan

transnasional telah ada sejak lama, namun saat ini isu tersebut dinilai sebagai

ancaman keamanan baru (Vermonte; 2002:45).

Trafficking merupakan salah satu dari kejahatan lintas negara yang

memerlukan penanganan yang serius antar pihak-pihak yang terkait

dikarenakan keberadaannya yang akan membahayakan stabilitas keamanan

suatu negara. Tidak adanya ketentuan yang baku akan definisi yang jelas

mengenai trafficking serta terbatasnya pendefinisian akan trafficking, maka

definisi trafficking memiliki arti yang berbeda pada masing-masing orang

yang berbeda.

Trafficking dapat diartikan sebagai:

Kegiatan perdagangan perempuan atau anak yang dilakukan dengan tujuan untuk eksploitasi untuk pelacuran, kerja, atau pelayanan paksa, pemindahan atau transplantasi dan seluruh tindakan yang melibatkan pemerasan dan pemanfaatan fisik, seksual , tenaga dan atau kemampuan seseorang oleh pihak lain dengan semena-mena untuk mendapatkan keuntungan materiil dan immaterial (www.pikiran rakyat.com).

Sedang menurut PBB, dalam the united nations protcol to prevent,

suppress and punish trafficking in persons, especially women and children

(2000), trafficking didefinisikan sebagai berikut:

45

Page 22: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

1. “Trafficking in person” shall mean the recruitment, transportation, transfer, harboring or receipt of person, by means of the threat or use of force or other forms of coercion, of abduction, of fraud, of deception, of the abuse of power or a position of vulnerability or of the giving or receiving of payments or benefits to achieve the consent of a person having control over another person, for the purpose of exploitation. Exploitation shall include, at minimum, the exploitation of the prostitution of others or other forms of sexual exploitation, forced labour or services, slavery or practices similar to slavery, servitude or the removal of organs.

2. The consent of a victim of trafficking in person to the intended exploitation set forth in subparagraph (1) of this article shall be irrelevant where any of the means set forth in subparagraph (1) have been used;

3. The recruitment, transportation, transfer, harboring or receipt of a child for the pupose of exploitation shall be considered “trafficking in persons” even if this does not involve any of the means set forth in subparagraph (1) of this article;

4. “Child” shall mean any person under eighteen years of age.

Yang diterjemahkan sebagai berikut:

1. Perdagangan manusia berarti perekrutan, pengangkutan, pemindahan, penampungan atau penerimaan orang dengan menggunakan berbagai ancaman atau paksaan atau bentuk-bentuk lain dari kekerasan, penculikan, penipuan, muslihat, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan atau pemberiaan atau penerimaan pembayaran atau keuntungan untuk mendapatkan izin dari prang yang memiliki kendali atas orang lain untuk tujuan eksploitasi. Eksploitasi termasuk paling tidak eksploitasi untuk melacurkan orang lain atau bentuk-bentuk lain dari eksploitasi seksual, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktik-praktik serupa perbudakan, penghambaan, atau pengambilan organ tubuh.

2. Perizinan atau persetujuan dari korban perdagangan manusia yang dimaksudkan, empat kumpulan eksploitasi dalam subparagraf (1) untuk artikel ini akan tidak relevan dimana pengertian lain dari empat kumpulan dalam paragraph (1) telah digunakan;

3. Perekrutan, pengangkutan, pemindahan, atau penerimaan anak untuk tujuan eksploitasi akan dipertimbangkan

46

Page 23: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

dalam perdagangan manusia, meskipun jika hal ini tidak melibatkan berbagai pengertian dari empat kumpulan dalam sub paragraf (1) dari artikel ini;

4. Anak berarti setiap orang yang usainya dibawah delapan belas tahun.

Trafficking merupakan suatu kejahatan yang terorganisir dan pada

umumnya merupakan suatu bisnis yang menggiurkan dan dalam menjalankan

bisnisnya cenderung mempengaruhi pemerintah dimana aktifitas kriminal

seperti trafficking in person (child trafficking), drug trafficking dan money

laundering menjadi salah satu pendapatan bagi negara, akan tetapi dilain sisi

aktivitas kegiatan seperti ini dapat menjadi salah satu faktor penghambat

pertumbuhan perekonomian suatu negara.

Child trafficking yang kerap kali dilakukan oleh para trafficker

memberikan dampak negatif bagi perkembangan jasmani ataupun rohani anak

serta dapat merusak kebutuhan dasar seorang anak untuk tumbuh dalam

lingkungan yang aman dan merusak hak anak untuk bebas dari kekerasan dan

eksploitasi seksual.

Di Indonesia dan juga kebanyakan negara lain menilai bahwa child

trafficking merupakan salah satu ancaman bagi stabilitas negaranya dimana

kejahatan ini akan berkembang dengan subur dan dapat mendanai kejahatan

terorganisir lainnya. Maka dari itu diperlukan penanganan secara khusus untuk

memberantas child trafficking yang kini bukanlah suatu fenomena yang baru

terjadi dikalangan masyarakat pada suatu negara. Anak yang merupakan

titipan dari Tuhan dan merupakan salah satu aset bagi negara sudah

47

Page 24: BAB II - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/135/jbptunikompp-gdl-s1... · Web viewHal ini dikarenakan perubahan-perubahan internal yang terjadi

seharusnya mendapatkan kenyamanan, keamanan, perlindungan baik itu

jasmani mapun rohani agar dapat tumbuh dan berkembang serta dapat

menikmati masa anak-anaknya sebagaimana mestinya. Untuk itu, kita sebagai

orang dewasa baik itu pemerintah, masyarakat, keluarga maupun organisasi-

organisasi yang berkaitan dengan anak-anak berkewajiban untuk merawat dan

memberikan perlindungan dari segala bentuk kejahatan yang ada didunia.

48