bab ii dasar telkom komunikasi digital
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
1/12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi dewasa ini semakin pesat
yang cenderung mengarah kepada teknologi tepat guna, efektif, dan fleksibel di
antaranya adalah sistem teknologi komunikasi digital. Secara umum sistem
komunikasi digital terdiri dari pemancar, penerima dan pengolahan informasi,
dimana sistem informasi disalurkan melalui sitem komunikasi dalam bentuk simbol
yang dapat berupa sinyal digital (diskrit).Salah satu sistem telekomunikasi yang dikembangkan adalah sistem
modulasi, seperti modulasi analog yaitu modulasi amplitudo (AM), modulasi
frekuensi (M), dan modulasi asa (!M). Sistem modulasi ini beransuransur
digantikan oleh sistem modulasi digital yang terus berkembang pesat dewasa ini.
"engan menggunakan sistem komunikasi digital memungkinkan untuk
melakukan komunikasi dalam bentuk data atau yang sering disebut komunikasi
data, komunikasi data adalah komunikasi dimana pertukaran informasi yangdiasajikan oleh isyarat digital yang disajikan dalam bentuk biner yang digunakan
oleh mesin pengolah informasi misalnya komputer, dimana komunikasi data ini
banyak digunakan di instansi#instansi pemerintahan, akademik, perusahan#
perusahan, perbankan dan banyak lainnya yang telah memakai jaringan
komunikasi data yang canggih untuk mengirim data dari suatu tempat ke tempat
yang lain.
"alam tugas ini akan membahas sistem komunikasi digital mulai dari
pengertian, proses perubahan sinyal analog menjadi sinyal digital, macam $
macam sistem komunikasi digital, contoh komunikasi digital, konsep kerja dari
A"% ( Analog to Digital Converter ) sampai kelebihan dan kekurang sistem
komunikasi digital.
1.2Rumusan Masalah&. Apa yang dimaksud dengan sistem komunikasi digital '
. agaimana proses perubahan sinyal analog menjadi sinyal digital '*. agaimana konsep kerja dari A"% '
1
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
2/12
+. Apa saja kekurangan dan kelibahan sistem komunikasi digital '1.3Tujuan Penulsan
&. Memahami apa yang dimaksud dengan sistem digital.. Mengetahui proses perubahan sinyal analog menjadi sinyal digital.*. Mengerti konsep kerja dari A"%.
+. Memahami kekurangan dan kelebihan sistem komun
BAB II
2
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
3/12
PEMBAHA!AN
2.1 !stem "#munkas Dgtal
"alam sistem telekomunikasi digital tedapat dua jenis sistem telekomunikasi, yaitusistem komunikasi analog dan sistem komunikasi digital. !erbedaan keduanya adalah
pada sinyal yang digunakan untuk melakukan hubungan komunikasi. !ada sistem
komunikasi analog, sinyal yang dikirimkan berupa sinyal yang berariasi dan tidak tetap,
sedangkan pada sistem komunikasi digital, sinyal yang dikirimkan adalah sinyal tertentu
yang sudah tetap bentuknya.
Sinyal digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami
perubahan yang tibatiba dan mempunyai besaran - dan &. Sinyal digital hanya memilikidua keadaan, yaitu - dan &, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh deraunoise.
iasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua
keadaan ini juga biasa disebut dengan bit. erikut gambar dari sinyal digital /
$am%ar 2.1 !n&al Dgtal
Sistem komunikasi digital yang baik adalah suatu sistem yang mampu
mengantisipasi nilai kerusakan yang memungkinkan terjadi dalam proses pengiriman bit
informasi, kemampuan penanganan sedini mungkin, dan dapat mengurangi dampak
kesalahan bias yang dapat saja muncul seperti gangguan yang ada (noise). Meskipun
demikian ada beberapa hal yang masih menerapkan sejumlah metode dari sistem
komunikasi analog, karena sebelum perkembangannya yang begitu pesat, sistem
komunikasi digital masih memerlukan metode yang memang harus mengadopsi sedikit
perancangannya dari teknologi analog.
2.1.1 "#m'#nen Dasar !sem "#munkas Dgtal
0inerja suatu sistem akan berjalan dengan baik jika didukung oleh beberapa
elemen$elemen yang dapat bekerja sama satu dengan yang lain dan melakukan
tugasnya masing$masing, sehingga membentuk satu blok diagram sistem komunikasi
yang konkret dan memiliki nilai utilitas yang baik dan performansi yang handal pula. 1ntuk
3
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
4/12
itu ada baiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu komponen apa saja yang berkaitan
dengan sistem komunikasi digital yang sederhana, dan dapat dilihat dari blok diagram
sistem komunikasi digital ( 2ambar . )
$am%ar 2.2 Bagan "#m'#nen Dasar !stem "#munkas Dgtal
0omponen dasar sistem komunikasi dapat dillihat dari blok 2ambar . diatas,
dimana blok tersebut diatas memperlihatkan proses transmisi data yang terjadi dalam
suatu sistem komunikasi digital. lok diagram yang pertama adalah inputan (masukan)
data yang akan dikirimkan, dimana data tersebut berisikan pesan yang ingin disampaikanoleh si pengirim.
3nputan dari sistem tersebut adalah berupa sinyal analog maupun sinyal digital.
1ntuk ini, dalam sistem komunikasi digital, maka yang digunakan adalah sinyal digital.
Adapun sinyal inputan yang masih berupa bentuk sinyal masukan analog, harus terlebih
dahulu diubah ke dalam bentuk sinyal digital, tentunya dengan menggunakan perangkat
tambahan yang disebut dengan A"% (Analog to Digital Converter).
Selain itu, sinyal digital juga perlu untuk dikompresi atau diminimalisasikan ukuranbit informasinya. 4al ini dilakukan untuk melakukan penyesuaian dengan Bandwidth
transmisi yang tersedia. !roses konersi dan kompresi ini disebut juga source codingatau
data compression, pada blok diatas terlihat pada blok 5*6 dimana terdapat perangkat
source encoder.
Segera setelah diproses pada blok ketiga tersebut, akan dihasilkan suatu deretan
digit biner yang disebut sebagai deretan bit informasi. "eretan inilah yang selanjutnya
kemudian diarahkan menuju blok 5+6 yaitu kanal encoder, dimana di blok ini akan terjadi
proses mengkodekan sinyal agar pada sisi penerima dapat melakukan penterjemahan
4
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
5/12
kembali atau decoding untuk melakukan pendeteksian terhadap error dan
meminimalisasikan kemungkinan adanya error yang muncul.
Selanjutnya, sinyal yang telah dikodekan tersebut dimodulasi pada blok 576 dengan
menggunakan sebuah perangkat digital modulator, yaitu sebuah perangkat yangberfungsi untuk mengubah bentuk sinyal informasi dalam bentuk analog menjadi bentuk
sinyal digital, didalamnya termasuk proses kuantisasi sinyal. Adapun tujuan dari fungsi
modulasi digital tersebut adalah untuk melakukan penyesuaian dengan kondisi dari media
trasnmisi yang digunakan.
"apat kita lihat pada media transmisi yang ditunjukkan pada blok 586, sinyal yang
dikirimkan akan dipengaruhi oleh adanya kehadiran beberapa gangguan (noise) ataupun
interferensi. 0emudian pada sisi pengirim sinyal akan terjadi proses untuk memodulasikan
kembali (demodulasi) oleh digital demodulator, seperti yang ditampilkan pada blok 596.
Selanjutnya, setelah sinyal tersebut didemodulasikan, sinyal tersebut mengalami
proses didekodekan sesuai dengan teknik yang dipakai ataupun diaplikasikan pada
encoder pada sisi pengirim untuk dilakukan pemeriksaan dan dideteksi error yang
kemungkinan muncul. 0emudian sinyal didekodekan kembali oleh source decoder yang
disesuaikan dengan teknik yang diaplikasikan oleh source encoder pada sisi pengirim
untuk mendapatkan sinyal informasi yang asli dan sesuai yang diinginkan oleh perangkat
receier.
2.2 Peru%ahan !n&al Anal#g Menja( Dgtal
!ada kebanyakan sistem, baik itu elektronik, finansial, maupun sosial sebagian
besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub#part yang berbeda. 0arena sebagian
besar sinyal yang dibangkitkan adalah sinyal analog, namun perangkat digital kita hanya
bekerja pada sinyal#sinyal digital saja. :leh karena itulah dibutuhkan suatu alat yang
mengubah sinyal analog tersebut menjadi sinyal digital yaitu A"% (analog to digital
converter).
2.2.1 "#nse' Dasar AD)
5
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
6/12
Sebuah A"% (Analog to Digital Converter) berfungsi untuk mengkodekan
tegangan sinyal analog waktu kontinu ke bentuk sederetan bit digital waktu diskrit
sehingga sinyal tersebut dapat diolah oleh komputer atau "S!. !roses konersi tersebut
dapat digambarkan sebagai proses * langkah seperti diilustrasikan pada 2ambar
$am%ar 2.3 Pr#ses "#n*ers Anal#g ke Dgtal
1. Sampling+'en,u'lkan-
Merupakan konersi suatu sinyal analog waktu#kontinu, ;a(t), menjadi sinyal waktu#diskrit
bernilai kontinu, ;(n), yang diperoleh dengan mengambil ;a(t)?> ;a(nT) > ;a(nfs) @ ;(n) t > nT
"imana /
T > interal pencuplikan (detik)
fs > laju pencuplikan (4) > &T
n > bilangan bulat, #B C n C B
2. Quantizing+kuantsas-
Merupakan konersi sinyal waktu#diskrit bernilai#kontinu, ;(n), menjadi sinyal
waktu#diskrit bernilai#diskrit, ;D(n). Eilai setiap waktu kontinu dikuantisasi atau dinilaidengan tegangan pembanding yang terdekat. Selisih antara cuplikan ;(n) dan sinyal
terkuantisasi ;D(n) dinamakan error kuantisasi .
Tegangan sinyal input pada skala penuh dibagi menjadi E tingkatan. "imana E
merupakan resolusi bit A"% (jumlah kedudukan tegangan pembanding yang ada). 1ntuk
E > * bit, maka daerah tegangan input pada skala penuh akan dibagi menjadi / E > * >
F tingkatan (leel tegangan pembanding) .
3. Coding+'engk#(ean-
6
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
7/12
Setiap leel tegangan pembanding dikodekan ke dalam barisan bit biner. 1ntuk E
> * bit, maka leel tegangan pembanding > F tingkatan. 0edelapan tingkatan tersebut
dikodekan sebagai bit#bit ---, --&, -&-, -&&, &--, &-&, &&-, dan &&&.
2.3 Parameter AD) +Analog to Digital Converter-
1njuk kerja (performance) dari suatu konerter A"% dapat diamati dari
parameternya. eberapa parameter utama dari sebuah konerter A"% adalah sebagai
berikut /
a. Laju Pen,u'lkan +s-
erdasarkan teorema pencuplikan, jika frekuensi tertinggi yang dimiliki suatu
sinyal analog ;a(t) adalah fm dan sinyal tersebut dicuplik dengan laju pencuplikan fs G
fm , maka ;a(t) akan dapat ditimbulkan kembali dengan tepat tanpa ada sinyal yanghilang. Haju pencuplikan fs > .fm disebut laju EyDuist, fE (EyDuist rate) 56.
Iika laju pencuplikan lebih kecil dari laju EyDuist (fs C fE), maka laju pencuplikan tersebut
dinamakan undersampling.
%. Signal-to-Noise Ratio+!NR-
Merupakan perbandingan antara daya sinyal dan daya noise pada keluaran
konerter A". "aya noise terdiri dari seluruh error yang ada pada sistem A"% seperti
noise kuantisasi, noise panas (thermal), dan noise rangkaian.
,. Signal-to-Noise-and-Distortion Ratio+!NDR-
Signal#to#noise#and#distortion ratio (SE"J) merupakan perbandingan antara daya
sinyal dengan jumlah daya noise dan daya distorsi pada keluaran A"%. 1ntuk leel sinyal
yang kecil, distorsi tidak begitu signifikan (penting) sehingga SE"J sama dengan SEJ.
SE"J bergantung pada amplitudo dan frekuensi sinyal masukan serta degradasi pada
frekuensi tinggi dan daya.
(. Dynamic Range+DR-
"ynamic Jange dari sebuah konerter A" merupakan daerah amplitudo masukan
yang menghasilkan SEJ positif. 1ntuk sinyal sinusoidal, dynamic range dari konerter
A" didefenisikan sebagai perbandingan antara daya sinyal dari sinusoidal skala penuh
dan daya sinyal dari sinusoidal terkecil yang memiliki SEJ sama dengan & (- d).
7
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
8/12
e. Resolusi Bit+N-
Jesolusi bit merupakan jumlah bit biner yang dibuat untuk mempresentasikan
setiap leel tegangan pembanding pada kuantisasi. it biner tersebut merupakan
keluaran dari konerter A". Jesolusi bit menentukan lebar kode atau HS (leastsignificant bit) dan error kuantisasi.
. A'ertur /tter +taj-
Apertur jitter atau disebut juga dengan time jitter didefenisikan sebagai
penyimpangan secara random waktu pencuplikan kenyataannya (real) dari waktu
pencuplikan yang ideal.
g. Differential Nonlinearity+DNL-
Merupakan penyimpangan (deiation) lebar peralihan kode dari lebar yang ideal
seperti ditunjukkan pada 2ambar (.+). !ada konerter A" yang ideal, lebar kode adalah
& HS (Heast Significant it). 3dealnya "EH haruslah bernilai nol untuk setiap lebar kode.
$am%ar 2.0 "arakterstk "#n*erter AD
h. Integral Nonlinearity +INL-
Merupakan penyimpangan titik tengah kode (center code) terhadap garis ideal
pada karakteristik konerter A". Iika seluruh titik tengah kode berada pada garis ideal,
maka 3EH bernilai nol.
2.0 "ele%han "#munkas Dgtal
1. !esua (engan Tekn#l#g "#m'uter masa kn
Setelah melalui proses digitalisasi, informasi yang masuk akan berubah menjadi
serangkaian bilangan biner yang membentuk informasi dalam wujud kode digital. 0ode
digital tersebut nantinya akan mampu dimanipulasi oleh komputer. %ontohnya adalahgambar kamera ideo yang telah diubah menjadi bentuk digital. entuk digital tersebut
8
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
9/12
mewakili element gambar (pi;el). Klemen gambar tersebut dapat dimanipulasi oleh
komputer.
Sehingga kita dapat menciptakan efek tertentu pada gambar serta dapat juga
memperbaiki kualitas gambar yang dianggap kurang baik. entuk manipulasinya bisaberupa penambahan intensitas cahaya pada gambar, sehingga gambar yang ada menjadi
lebih terang atau gelap, meningkatkan ketajaman gambar yang kurang fokus, serta
memperbaiki warna pada bagian tertentu dari gambar.
2. "emu(ahan Mult'leng
Multiple;ing adalah proses penggabungan beragam jenis informasi dalam jumlah
yang sangat banyak untuk didistribusikan secara sekaligus. 3nformasi yang berupa sinyal
digital tersebut akan di distribusikan melalui sebuah saluran (kanalchannel ) komunikasitunggal. Eantinya saluran tunggal tersebut akan terbagi lagi menjadi saluran yang lebih
kecil dan terpisah, Sehingga, kebutuhan akan konstruksi dan pemeliharaan proses
transmisi komunikasi akan semakin berkurang. Terdapat tiga teknik yang bisa dipakai di
dalam proses Multiple;ing yaitu pemeliharaan proses transmisi komunikasi akan semakin
berkurang. Terdapat tiga teknik yang bisa dipakai di dalam proses Multiple;ing yaitu/
&. Frequency Division Multiplexing("M)
. ime Division Multiplexing(T"M)*. !tatistical ime Division Multiplexing(ST"M).
3. "eutuhan (ata 'a(a saat 'r#ses transms
!ada saat informasi dipancarkan dalam bentuk sinyal digital, walaupun telah
menempuh jarak yang cukup jauh keutuhan data akan tetap terjaga. Sinyal digital
tersebut akan melaui serangkaian repeater station (stasiun pengulang) yang berfungsi
untuk melindungi dan memperkuat sinyal sepanjang jalur perjalanan transmisi. 2angguan
berupa cuaca buruk dan noise tidak akan memengaruhi transmisi sinyal digital. 4al
tersebut terjadi karena, pada repeater station sinyal digital akan mengalami regenerasi.
Sinyal#sinyal yang rusak akan digantikan oleh sinyal baru.
0. Tekn#l#g I!DN
3S"E (3ntegrated Serices "igital Eetwork) dalam bahasa 3ndonesia yaitu jaringan
telekomunikasi digital pelayanan terpadu adalah pelayanan telepon digital penuh
berkecepatan tinggi. 3S"E mampu mengubah jaringan telepon analog menjadi sistem
9
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
10/12
digital. 3S"E dapat beroperasi mencapai kecepatan &F kilobitsecond, lima kali lebih
cepat daripada modem analog saat ini. 3S"E dapat secara dramatis mempercepat
pengiriman informasi pada internet atau HAE (Hocal Area Eetwork) jarak jauh, terutama
media yang kaya akan grafik, audio, atau ideo atau bermacam aplikasi yang aktif di HAE.
Teknologi 3S"E ini membawa reolusi dalam cara kita berkomunikasi. 0ita dapat bertukar
gambar, grafik, dan data dengan mudah, cepat serta dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja (fleksibel).
. Esens Ba&a
!eralatan pada teknologi digital membangkitkan produksi massal yang kemudian
akan menekan biaya produksi. Alat#alat pada teknologi digital juga lebih stabil, praktis dan
memiliki daya tahan yang lama dalam pemakaiannya. 4al tersebut menyebabkan biaya
pemeliharaan menjadi lebih sedikit. 4al ini dikarenakan adanya teknologi 3ntegrated
%ircuit ( 3%) yang kemudian akan lebih dikenal dengan sebutan chips. enda ini
memberikan dampak yang signifikan, karena dengan sebuah chips, teknologi komputer
yang sebelumnya harus menggunakan mesin dan komponen yang berukuran besar, berat
dan tidak praktis dapat digantikan tugasnya oleh chips tersebut.
4. "emu(ahan Enkr's
Meskipun pengguna telepon belum begitu membutuhkan sistem enkripsi data,
kemudahan proses enkripsi dan deskripsi terhadap sinyal digital merupakan fitur ekstra
dari sistem komunikasi digital. Secara kontras, sinyal suara analog sangat sulit untuk
dienkripsi sehingga sangat mudah untuk disadap di sepanjang jalur komunikasi.
5. Pemr#sesan !n&al Dgtal
!emrosesan sinyal digital dapat diartikan sebagai proses operasi yang dilakukan
pada sebuah sinyal untuk memanipulasi atau mentransformasi karakteristik#karakteristiknya
2. "ekurangan !stem "#munkas (gtal.
1. Permntaan saluran n#rmas &ang tngg
Segala jenis informasi yang telah didigitalisasi akan mampu didistribusikan secara
efisien dan dalam jumlah yang banyak melalui sistem multiple;ing. Eamun terdapat
beberapa saluran aplikasi yang tak mampu menampung jumlah arus data digital yang
dikirimkan tersebut. %ontohnya adalah saluran telepon yang belum dapatmengakomodasi tampilan ideo digital pada penggunaan aplikasinya.
10
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
11/12
2. "esalahan 'a(a saat (gtalsas
!ada saat proses perubahan dari sinyal analog ke sinyal digital. 0onsep informasi
yang ada pada dunia nyata akan melewati digitalisasi. 0onsep informasi tersebut akan
diubah menjadi sinyal digital, dan sinyal digital tesebut merupakan rangkaian dari kode#kode tertentu.
"ikawatirkan konsep informasi asli yang terdapat pada dunia nyata tersebut tidak
dapat terepresentasikan dengan baik saat digitalisasi. %ontohnya adalah warna, jika
suatu warna belum terdapat dalam sistem penyimpanan teknologi digital, maka akan
dicari padanan warna yang paling dekat dan paling mirip dengan warna tersebut. 4al ini
menyebabkan warna yang akan tertampil setelah digitalisasi menjadi kurang akurat dan
tidak mewakili warna aslinya.
3. D#mnas (una #leh tekn#l#g anal#g
Sampai saat ini dunia masih didominasi oleh teknologi analog. anyak bentuk
informasi komunikasi yang menggunakan sistem analog, perangkatnya pun
menggunakan perangkat analog. Sehingga untuk menikmati layanan teknologi digital kita
harus menggunakan analog#digital conerter (A"%) dan digital#analog conerter ("%A).
0. In*estas Pu%lk
1ntuk menikmati layanan digital secara keseluruhan. Maka harus dilakukanpenggantian alat komunikasi seperti telepon, teleisi dan radio dari yang sebelumnya
berbasis teknologi analog menjadi teknologi digital. 4al ini menyebabkan masyarakat
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit terlebih lagi teknologi ini masih tergolong teknologi
yang tergolong baru. 4al ini menyebabkan instrumen yang disediakan untuk masyarakat
umum sifatnya masih terbatas dan mahal harganya. 4al ini menjadi permasalahan bagi
kelangsungan industri pertelekomunikasian dan hal ini juga akan memengaruhi
kemampuan membeli masyarakat.
. Basan&a memerlukan %an(6(th &ang le%h %esar.
0erugian sistim digital adalah bahwa sistim digital memerlukan bandwidth yang
besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan
single #sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 7 k4. "engan menggunakan
sistim digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga
empat kali dari sistim analog.
11
-
7/24/2019 BAB II Dasar Telkom Komunikasi Digital
12/12
4. Memerlukan snkr#nsas.
0erugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. 3ni penting bagi
sistim untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan
perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar.
12