bab ii batik sebagai potensi wisata di …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c9413037_bab2.pdf ·...

14
BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI PEKALONGAN A. Pekalongan Sebagai Sentra Batik Kota Pekalongan boleh dikatakan telah menjadi salah satu kota referensi bagi produk-produk batik, baik secara Nasional maupun Internasional. Hal ini diperkuat dengan banyaknya jumlah home industri pembuatan batik dan juga pasar grosir yang ada di Pekalongan. Berikut ini beberapa sentra batik di Pekalongan : 1. Pasar Grosir Setono Ide pembuatan pasar grosir ini muncul setelah para pengusaha Batik di Kota Pekalongan membuat suatu perhimpunan atau perkumpula n pengusaha batik, dimana dalam pertemuanya muncul gagasan untuk menyediakan suatu tempat usaha yang menjadi pusat pemasaran produk batik. Keberadaan grosir dan showroom batik sangat membantu pengusaha batik Kota Pekalongan dalam memasarkan produknya serta sangat memudahkan pembeli atau importir batik dari daerah lain dalam usahanya mencari produk batik yang mereka inginkan. Para wisatawan yang menggunakan bis-bis wisata dapat masuk dan berbelanja di kawasan grosir dengan nyaman serta dapat memilih harga dan motif yang bervariasi. Pasar grosir setono ini terletak di jalur Pantura jadi lebih mudah wisatawan untuk berkunjung. 2. Kampung Canting Landung Sari Kota Pekalongan yang telah di nobatkan sebagai Kota Batik Dunia (World city of Batik ) tentunya tidak terlepas dengan apa yang ada 14

Upload: duongthuan

Post on 14-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

BAB II

BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI PEKALONGAN

A. Pekalongan Sebagai Sentra Batik

Kota Pekalongan boleh dikatakan telah menjadi salah satu kota

referensi bagi produk-produk batik, baik secara Nasional maupun

Internasional. Hal ini diperkuat dengan banyaknya jumlah home industri

pembuatan batik dan juga pasar grosir yang ada di Pekalongan. Berikut ini

beberapa sentra batik di Pekalongan :

1. Pasar Grosir Setono

Ide pembuatan pasar grosir ini muncul setelah para pengusaha Batik

di Kota Pekalongan membuat suatu perhimpunan atau perkumpulan

pengusaha batik, dimana dalam pertemuanya muncul gagasan untuk

menyediakan suatu tempat usaha yang menjadi pusat pemasaran produk

batik. Keberadaan grosir dan showroom batik sangat membantu pengusaha

batik Kota Pekalongan dalam memasarkan produknya serta sangat

memudahkan pembeli atau importir batik dari daerah lain dalam usahanya

mencari produk batik yang mereka inginkan. Para wisatawan yang

menggunakan bis-bis wisata dapat masuk dan berbelanja di kawasan grosir

dengan nyaman serta dapat memilih harga dan motif yang bervariasi. Pasar

grosir setono ini terletak di jalur Pantura jadi lebih mudah wisatawan untuk

berkunjung.

2. Kampung Canting Landung Sari

Kota Pekalongan yang telah di nobatkan sebagai Kota Batik Dunia

(World city of Batik) tentunya tidak terlepas dengan apa yang ada

14

Page 2: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

hubunganya dengan batik, canting misalnya alat yang digunakan untuk

pembuatan proses membatik. Di Kota Pekalongan terdapat Kampung

Canting yang beralamat di Landung Sari gang 19 Pekalongan Timur, Kota

Pekalongan. Disini merupakan sebuah paguyuban yang di bentuk oleh

masyarakat di sekitar Landung sari yang notabenennya adalah pengrajin

Canting Batik. Adapun dalam memproduksi canting cap, bahan baku utama

berupa tembaga masih didatangkan dari Tegal. Untuk memproduksi satu

canting itu bisa memproduksi satu bulan di sentra canting itu bisa

memproduksi sebanyak 100 buah. Canting yang sudah selesai diproduksi

harganya paling murah Rp.5000 ribu/buah.

3. Kampung Batik Kauman

Sentra pengrajin batik di daerah Kauman Pekalongan ini menjadi

salah satu desa terpilih dari beberapa desa wisata lainnya yang telah dipilih

secara nasional. Adapun penilaian terkait pemilihan Desa Wisata Nasional

ini ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreativ.

Kampung Batik Kauman bisa rekan-rekan sambangi ketika melalui jalur

pantura, posisinya ada persis di pusat kota, dengan landmark alun-alun kota

Pekalongan dan masjid Jami Kauman Pekalongan. Nah, perkampungan

batik kauman berada persis di belakang masjid jami kauman ini. Anda akan

menemui pemukiman warga dengan plank-plank atau banner yang

menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, kemeja,

busana, tas, sendal batik, home stay serta masih banyak lainnya.

4. Kampung Batik Pesindon

Page 3: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

Letak Kampung Batik Pesindon sangat berdekatan dengan kampung

Batik Kauman. Jika anda berasal dari arah jakarta, melalui jalur pantura

yang melalui pusat kota pekalongan (Jalan Hayam Wuruk), maka posisi

Kampung Batik Pesindon ada di sebelah kiri jalan, di seberang gapura

kampung batik tersebut terdapat Pasar Anyar. Para pengrajin batik dari

kampung batik tersebut telah sukses memasarkan produk kriyanya hampir

ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan mancanegara. Di kampung wisata

batik ini terdapat paguyuban pecinta batik. Atas bantuan dari Pemerintah

Kota Pekalongan digagaslah pemberdayaan para pengrajin di Kelurah

Pesindon ini untuk menata diri menjadin Kampoeng Wisata Batik Pesindon.

Melalui kampung batik pesindon ini kita tidak hanya akan menemukan

etalase panjang produk batik yang ditawarkan untuk dijual, namun kita juga

disuguhkan potret langsung bagaimana proses produksi batik yang masih

memegang teguh teknik tradisional pembatikan tulis dan cap.

5. Museum Batik Nasional Pekalongan

Pada bulan Juli 2006 diresmikannya sebuah Museum Batik Nasional

oleh Presiden Republik Indonesia (Susilo Bambang Yudhoyono).

Pengunjung Museum adalah wisatawan nusantara dan mancanegara, para

pelajar dan mahasiswa banyak berkunjung untuk pembelajaran serta

penelitian dalam pembuatan karya tulis dan skripsi. Museum Batik Nasional

terletak di Jl. Jetayu No.3 Pekalongan, menempati sebuah gedung kuno.

Dan tidak hanya itu, di museum ini juga dapat berlatih membatik dan

membawa pulang hasil karyanya sebagai kenang-kenangan. Museum ini

telah mendapat banyak penghargaan, salah satunya adalah penghargaan

Page 4: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

“Best Practise” dari UNESCO karena turut melestarikan budaya batik

melalui berbagai pelatihan membatik khususnya untuk kalangan pelajar

dasar.

B. Batik Sebagai Daya Tarik Wisata

Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik Dunia, dan salah satu kota

dalam jaringan Kota Kreativ UNESCO dalam hal kerajinan dan kesenian

rakyat. Batik yang dibuat masyarakat Pekalongan dikenal sebagai batik

pesisiran, yaitu yang dibuat diluar pakem Keraton Solo maupun

Yogyakarta. Dalam hal ini daya tarik wisata harus diperhatikan guna

menunjang perkembangan dunia pariwisata. Berikut ini adalah beberapa hal

tentang batik Pekalongan :

1. Sejarah batik Pekalongan

Keberadaan asal-usul batik Pekalongan tidak bisa terlepas dari

sejarah perjalanan Kerajaan Mataram periode abad 18 dengan Raja

Penembahan Senopati. Adapun yang memperkenalkan batik di

Pekalongan, Adipati Baurekso. Dari rumah Adipati Baurekso batik mulai

menyebar di berbagai daerah di Pekalongan, sehingga di Pekalongan

terdapat banyak sentra batik, yaitu di daerah Kota Pekalongan (Kauman,

Pesindon, Kraton, Krapyak, dll), di Pekajangan, Buaran, Setono, dan

Wonopringgo. Batik asli Pekalongan konon memiliki nilai historis yang

berkaitan dengan pergolakan di zaman kolonial Belanda. Ketika

Panembahan Senopati mengumumkan perang terbuka melawan Belanda

perpecahan terjadi di lingkungan keraton Yogyakarta. Keluarga Keraton

sempat terpecah belah. Para bangsawan meninggalkan keraton bersama

Page 5: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

para pengikutnya dan menetap di berbagai daerah termasuk Pekalongan.

Di daerah-daerah baru tersebut kerajinan batik tetap dikembangkan

keluarga keraton disertai modifikasi yang terinspirasi kondisi daerah di

tempat tinggal baru tersebut. Corak batik Pekalongan hampir sama

dengan Yogyakarta bedanya lebih atraktif, dan berwarna cerah.

Batik yang dibuat oleh masyarakat Eropa di Pekalongan

berkembang pada era masa kolonial sekitar tahun 1830 masyarakat

menyebutnya batik Londo. Batik tersebut diproduksi oleh penduduk

keturunan Belanda yang tinggal di Pekalongan. Mereka telah membuat

batik dengan menyesuaikan sesuai dengan cara seni Eropa, dengan pola

buket-buket bunga yang dipadu dengan ragam hias sulur daun atau

bidang-bidang geometris bentuk swastika. Yang paling menonjol dari

batik ini batik yang dibuat oleh Eliza Van Zuylen, dan pada batik Cina

Oey Soen King yang semasa dengan batik Belanda.

Rentang periode sepuluh tahun (1850-1860) batik-batik itupun terus

berkembang di Pekalongan. Batik pesisiran sebagai barang komoditi

banyak mengalami dinamika, yang tidak bisa dilepaskan dari pengaruh

kebudayaan luar, seperti budaya Cina dan Islam. Corak serta warna-

warna khas Cina hadir dan bertahan sampai masa sekarang. Kaum

peranan khususnya adalah pihak yang pertama kali mengembangkan

batik kedalam selera dan kebutuhn busana mereka. Kebaya dan sarung,

perangkat busana pribumi Jawa tampil dalam ciri-ciri khas peranakan.

Khususnya pada sarung terlihat daerah kepala yang lebar. Ragam hias

yang digunakan biasanya adalah corak-corak binatang yang ada dalam

Page 6: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

mitologi Cina, seperti burung hong, naga, singa, dan motif banji. Motif

burung merak juga sering muncul dalam batik pesisiran.

Ketika Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942-1945, pengaruh

Jepang juga terasa pada batik-batik pesisir Jawa Tengah. Pada masa itu

lahirlah batik tulis yang disebut sebagai batik “Jawa Hokokai”. Nama ini

mengikuti nama organisasi propaganda Jepang yang mengindiktrinas i

semua pemuda yang berusia 14 tahun keatas tentang konsep Asia Timur

Raya. Batik “Jawa Hokokai”, kebanyakan dibuat di bengkel-bengke l

batik milik orang-orang Indo-Eropa, peranakan Cina dan Arab.

Sementara corak dimaksimalkan dengen menerapkan motif-motif flora

dan fauna, seperti kupu-kupu dan bunga anggrek.

Batik tidak hanya sebagai komoditas terlebih dalam batik telah

menjadi warisan budaya yang telah mengakar turun menurun menyatu

dengan masyarakat Pekalongan yang multi etnis (Arab, Cina, dan Jawa).

Budaya berniaga dan kultur agamis yang dinamis ditunjang kreativitas

yang tinggi menjadikan batik tidak pernah terhenti untuk dieksplorasi.

Layaknya Air Zam-zam yang tidak kunjung habis kekeringan. Ini

membuat batik Pekalongan tidak lekang dimakan jaman (Riyanto DC,

2008: 55).

2. Teknik Batik

Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan

menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Batik

Indonesia telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

Pekalongan adalah kota yang sangat berperan serta dalam melestarikan

Page 7: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

budaya batik. Batik adalah nafas hidup masyarakat Pekalongan. Kain

batik menjadi gendongan bayi, menjadi seragam sekolah dan kerja,

menjadi hal sakral dalam upacara adat dan kepercayaan, hingga akhirnya

menjadi kafan kematian. Pekalongan adalah tempat lahirnya gaya batik

pesisiran. Batik yang berwarna, batik yang merangkum banyak budaya

lain. Dari bangsa Belanda, Tionghoa, India, hingga Jepang pun ikut

memberi pengaruh pada gaya batik pesisiran.

Dalam era modern berwisata bukan lagi tentang menikmati potensi

yang ada tetapi wisatawan bisa dijadikan objek untuk dapat beraktifitas

didalamnya. Salah satunya dengan ikut serta belajar membatik. Teknik

membatik dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :

a. Batik Tulis

Pada proses pembuatan batik tulis dianggap masih orisinal karena

penggunaan lilin atau malam sebagai media perintang warna, hingga

hampir seluruh prosesnya dengan manual oleh tangan manusia. Antara

ornamen yang satu dengan ornamen lainnya agak berbeda walaupun

bentuknya sama. Bentuk isen-isen relatif rapat, rapih, dan tidak kaku.

Dari proses batik tulis ini sarat akan nilai seni yang tinggi. Mengandalkan

tangan pembuat batik melalui ujung canting yang menggoreskan jutaan

detail dan titik pada kain, penjemuran alami di bawah terik matahari dan

pencelupan pada tawas yang memerlukan waktu kurang lebih 2-3 bulan

(Wawancara dengan M.Wahyu 27 Juni 2016).

Gambar 2.1

Page 8: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

Teknik Batik Tulis

Sumber : Moh.Imam Fajrul Falah, 2016

b. Batik Cap

Digunakan alat cap atau stempel yang telah terpola batik. Stempel

tersebut dicelupkan ke dalam lilin panas, kemudian ditekan atau

dicapkan pada kain. Proses batik terutama batik tulis memerlukan

ketelatenan bagi yang mengerjakan dan juga perlu waktu yang cukup

lama. Hal ini menyebabkan industri batik tidak dapat berkembang

dengan cepat karena kurang produktif sehingga tidak mampu memenuhi

permintaan pasar, disamping juga harga batik menjadi mahal karena

tingginya biaya proses produksi. Untuk mempercepat proses batik maka

digunakan canting cap. Hal ini menurunkan biaya produksi sehingga

harga batik menjadi lebih murah sehingga terjangkau oleh konsumen dan

waktu pengerjaan lebih cepat. Proses pembuatan batik jenis ini

membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari (Lies Susilaning SH,2010 :

10).

Page 9: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

Gambar 2.2

Teknik Batik Cap

Sumber : Moh.Imam Fajrul Falah, 2016

c. Batik Printing atau Sablon

Pada proses batik ini, pola telah diprint di atas alat sablon, sehingga

pembatikan dan pewarnaan bias dilakukan secara langsung. Jadi, proses

batik dapat diselesaikan tanpa menggunakan lilin malam serta canting.

Dengan demikian, proses hanya akan dan tentu saja memerlukan waktu

yang lebih cepat dibanding pada proses batik tulis dan batik cap. Saat ini

batik print lebih sering disebut kain bermotif batik oleh para seniman dan

pengrajin batik dikarenakan batik printing ini tidak melalui proses

perintangan malam. Dalam pembuatan batik print dianggap produk

massal dan proses yang dilakukan sangat minim (Wawancara dengan

M.Wahyu 27 Juni 2016).

Page 10: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

Gambar 2.3

Teknik Batik Printing

Sumber : Moh.Imam Fajrul Falah, 2016

3. Corak/Motif Batik Pekalongan

Pekalongan adalah kota yang sangat berperan serta dalam

melestarikan budaya batik. Batik adalah nafas hidup masyarakat

Pekalongan. Kain batik menjadi gendongan bayi, menjadi seragam

sekolah dan kerja, menjadi hal sakral dalam upacara adat dan

kepercayaan, hingga akhirnya menjadi kafan kematian. Pekalongan

adalah tempat lahirnya gaya batik pesisiran. Batik yang berwarna. Batik

yang merangkum banyak budaya lain. Dari bangsa Belanda, Tionghoa,

India, hingga Jepang pun ikut memberi pengaruh pada gaya batik

pesisiran. Karenanya, Batik lah yang akan menjadi perhatian utama dari

Kota Pekalongan. Motif Batik Pekalongan memiliki corak yang colorful

(paling kaya akan warna) dan biasanya mengangkat tema natural, tak

jarang pada sehelai kain batik Pekalongan bisa memiliki kombinasi 7

Page 11: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

sampai 8 warna. Oleh karena itu dikenal sebagai produk batik yang

berani, sebagai bagian karya seni yang dinamis. Sebagai ciri khas batik

pesisir yaitu memiliki corak yang natural. Adapun ciri khas batik

pekalongan yaitu :

a. Warna batik pekalongan di dominasi oleh warna - warna batik pesisir.

Biasanya penduduk daerah pantai menyukai warna yang cerah. Seperti

merah, biru, hijau, violet dan orange.

b. Gambar motif batik pekalongan yang diproduksi oleh keturunan Cina

biasanya memiliki corak khas yaitu digambarkan dengan naga atau

dengan burung phonix.

c. Tetapi tidak hanya motif fauna saja yang ada pada batik pekalongan.

Corak atau motif tumbuhan juga dimiliki batik pekalongan tetapi masih

mengambil unsur - unsur dari batik Yogyakarta dan Solo.

d. Pada beberapa motif batik Pekalongan yang klasik atau kuno tergolong

motif semen. Motif ini hampir sama dengan motif semen dari daerah

Jawa. Tetapi ada yang membedakan jika motif semen pekalongan ini

hampir tidak ada corak cecek ( titik ) disini banyak menggunakan corak

sawut ( garis ).

e. Motif batik jlamprang diyakini dan diakui oleh beberapa pengamat motif

batik, sebagai motif asli Pekalongan. S.K Sewan Santoso, S. Teks dalam

bukunya Seni Kerajinan Batik Indonesia yang diterbitkan Balai

Penelitian Batik dan Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan

Industri, Departement Perindustrian RI (1973), mengatakan bahwa motif

jlamprang di Pekalongan dipengaruhi oleh Islam. Artinya, motif ini lahir

Page 12: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

dari perajin batik Pekalongan keturunan arab yang beragama Islam.

Motif batik ini memiliki unsur batik yang kaya akan warna. Motif batik

jlamprang ini menggunakan 8 unsur warna yang berani dengan

kombinasi yang natural dan menarik. Motif batik Jlamprang adalah suatu

motif semacam nitik yang tergolong motif batik yang geometris. Motif

batik jlamprang dipengaruhi oleh keturunan Arab. Karena pada

umumnya keturunan arab tidak menggunakan ornamen benda hidup,

sehingga motif batik jlamprang hanya menggunakan gambar berupa

cecek ( titik ) dan sawut ( garis ) yang di gambar secara geometris.

Gambar 2.4

Batik Jlamprang

Sumber : Moh.Imam Fajrul Falah, 2016

Sebagai kota yang saat ini tengah tumbuh berkembang menjadi

Kota tujuan wisata, Pekalongan mempunyai berbagai Objek dan Daya

Tarik Wisatawan (ODTW) mulai dari wisata seni budaya, wisata belanja,

wisata kuliner, wisata alam dan wisata religi. Namun kebanyakan

wisatawan datang ke Pekalongan hanya untuk memburu batik. Batik lah

yang akan menjadi perhatian utama dari Kota Pekalongan. Wisatawan

Page 13: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

sangat menghargai seni kerajinan handmade (batik), terlebih dimana

kerajinan tersebut mempunyai filosofi, cerita, sejarah, dan sangat

mempengaruhi budaya hidup masyarakatnya. Menjadikan batik sebagai

salah satu potensi daya tarik wisatawan yang sangat mendominasi di

Pekalongan. Pekalongan dikenal dengan julukan kota batik, karena batik

Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota Pekalongan

masuk jaringan kota kreativ UNESCO dalam kategori craft & folk art

pada Desember 2014 dan memiliki city branding World’s city of Batik.

Ini menunjukan batiklah yang menjadi tujuan utama wisatawan

berkunjung ke Kota Pekalongan. Saat ini Kota Batik Pekalongan sudah

layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi

karya seni yang berasal dari perjalanan sejarah Indonesia, seni yang tak

pernah menyerah dan takluk dengan perkembangan zaman, seni yang

selalu dinamis. Kini seni baju batik sudah menjadi nafas kehidupan

sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk

unggulan. Hal itu dikarenakan banyaknya home industri yang

menghasilkan produk baju dan kain batik. Oleh karena Pekalongan

terkenal dengan produk batiknya, maka kota Pekalongan dikenal sebagai

Kota Batik.

Bahwa Penyelenggaraan Pekan Batik Internasional semakin

memperkokoh keberadaan Kota Pekalongan sebagai Kota Batik dan juga

meningkatkan pemasaran batik pengusaha daerah. Gerak roda

perekonomian di Kota Pekalongan, sangat dipengaruhi oleh industr i

batik, sehingga batik mempunyai peranan yang sangat penting didalam

Page 14: BAB II BATIK SEBAGAI POTENSI WISATA DI …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C9413037_bab2.pdf · menawarkan produk batik hasil kriya mereka, mulai dari kain batik, ... bahkan mancanegara

mendorong pertumbuhan ekonomi dan menggerakan kembali sektor riil

Usaha Kecil Menengah masyarakat (UKM) yang mempunyai daya lentur

dalam menghadapi berbagai guncangan badai krisis ekonomi. Oleh

ka.renanya, para pelaku usaha terus didorong serta diberikan kemudahan

untuk meningkatkan produksinya. Selain untuk ajang promosi ataupun

transaksi jual beli event PBI menjadi terobosan untuk memantapkan

branding Pekalongan The World of City Batik. Yang jelas batik tidak

pernah habis untuk dieksplorasi sebagaimana yang dilakukan oleh para

perajin di Kota Pekalongan. Salah satunya dengan adanya pameran

dalam rangkaian acara Pekan Batik Internasional yang mendapat sorotan

bagi para pengunjung maupun wisatawan terbukti dengan transaksi

anggaran melalui pameran yang cukup besar untuk waktu yang cukup

singkat pula. (Wawancara dengan M. Wahyu, 27 Juni 2016).