seni kerajinan dari mancanegara

9
SENI KERAJINAN DARI MANCANEGARA KESENIAN DARI JEPANG Boneka Kokeshi "Boneka Jepang yang terbuat dari kayu". Kata-kata itulah yang langsung terucap bila kita mendengar kata kokeshi. Di antara sekian banyak boneka yang ada, banyak orang yang mengidentikkan boneka kokeshi sebagai boneka tradisional khas Jepang. Kokeshi Tradisional mulai dibuat kira-kira dua ratus tahun yang lalu pada pertengahan zaman Edo (1603-1867). Boneka yang mencerminkan kehidupan dan budaya local tersebut pertama kali dibuat di wilayah timur laut Jepang yaitu di Provinsi Tohoku. Orang-orang yang berkecimpung di dunia pengrajin kayu disebut “kijishi” yang biasanya membuat peralatan rumah tangga dari kayu. Kemudian mereka mulai membuat boneka pada musim dingin untuk dijual kepada turis-turis yang mengunjungi onsen (pemandian air panas) di dekat desa mereka. Beberapa orang yang membeli boneka tersebut sebagai oleh-oleh membawa boneka tersebut ke daerah mereka masing-masing dan biasanya diwariskan ke anak-anak mereka. Mereka percaya bahwa boneka tersebut membawa keberuntungan dan dewa-dewa memberikan kebaikan bila anak-anak bermain dengan boneka tersebut. Cara membuat Pembuatan boneka kokeshi baik yang tradisional maupun modern dilakukan secara manual. Karena itu untuk membuat satu buah boneka membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Upload: ahmad-zuaim-dzulfikri

Post on 09-Aug-2015

995 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seni Kerajinan Dari Mancanegara

SENI KERAJINAN DARI MANCANEGARA

KESENIAN DARI JEPANG

Boneka Kokeshi

"Boneka Jepang yang terbuat dari kayu". Kata-kata itulah yang langsung terucap bila kita mendengar kata kokeshi. Di antara sekian banyak boneka yang ada, banyak orang yang mengidentikkan boneka kokeshi sebagai boneka tradisional khas Jepang.

Kokeshi  Tradisional mulai dibuat kira-kira dua ratus tahun yang lalu pada pertengahan zaman Edo (1603-1867). Boneka yang mencerminkan kehidupan dan budaya local tersebut pertama kali dibuat di wilayah timur laut Jepang yaitu di Provinsi Tohoku. Orang-orang yang berkecimpung di dunia pengrajin kayu disebut “kijishi” yang biasanya membuat peralatan rumah tangga dari kayu. Kemudian mereka mulai membuat boneka pada musim dingin untuk dijual kepada turis-turis yang mengunjungi onsen (pemandian air panas) di dekat desa mereka. Beberapa orang yang membeli boneka tersebut sebagai oleh-oleh membawa boneka tersebut ke daerah mereka masing-masing dan biasanya diwariskan ke anak-anak mereka. Mereka percaya bahwa boneka tersebut membawa keberuntungan dan dewa-dewa memberikan kebaikan bila anak-anak bermain dengan boneka tersebut.

Cara membuat Pembuatan boneka kokeshi baik yang tradisional maupun modern dilakukan secara manual.  Karena itu untuk membuat satu buah boneka  membutuhkan waktu yang tidak singkat. Ada 2 tahap pembuatan kokeshi tradisional.

Tahap pertama o Pembuatan kepala. Bahan  dasar yang digunakan pada pembuatan kokeshi

adalah kayu mizuki atau nashi,

o Kayu tersebut ditancapkan pada roda pemutar, agar hasilnya halus dan rata.

Page 2: Seni Kerajinan Dari Mancanegara

o Setelah selesai barulah dilakukan pewarnaan rambut pada bagian atas kepala.

Tahap kedua o Yaitu pembuatan badan boneka yang langkahnya hampir sama dengan

tahap pertama. Pada bagian atas badan dilubangi dengan bor untuk menancapkan kepalanya.

o Setelah itu semua permukaan dihaluskan dengan amplas dan dipernis dengan tokusa (sejenis rumput) agar tampak mengkilap kemudian dilakukan pewarnaan.

o Bila kepala maupun badan boneka telah selesai dibuat  langkah selanjutnya adalah menyatukan keduanya.

o Bagian inilah yang paling sulit dalam pembuatan kokeshi. o Bila sudah terpasang barulah dilakukan penyempurnaan dengan menggambar wajah.

Page 3: Seni Kerajinan Dari Mancanegara

Boneka Washi

Washi ningyo, atau sering disebut boneka washi, adalah boneka tradisional Jepang yang terbuat dari kertas washi. Boneka washi sudah menjadi bagian dari tradisi Jepang selama lebih dari tiga abad.

Washi (和紙) atau wagami adalah Kertas  yang dibuat dengan metode tradisional di Jepang. Dibandingkan kertas produksi mesin, Serat  dalam washi lebih panjang sehingga washi bisa dibuat lebih tipis, namun tahan lama (tidak lekas lusuh atau robek).

Boneka washi Temari.

Temari adalah permainan tradisional Jepang. Kata Temari diambil dari Te yang berarti tangan dan Mari yang artinya bola. Permainan yang kental nuansa seni ini sudah populer di Jepang sejak 500 tahun yang lalu.

Bahan:

Kertas washi bermotif Kertas mingei (washi polos) Karton putih Kertas krep hitam Kertas lipat merah

Tambahan: Kain untuk bagian tubuh, lengan baju, dan bola-bola. Kain bisa menciptakan efek kedalaman pada boneka. Anda cukup mengelem kain pada karton.

Cara membuat:

Buat pola (gambar Temari pattern) Mulai melipat, menggunting, dan menempel (gambar Temari step by step 1-3) Boneka washi Temari siap dijadikan suvenir cantik

Page 4: Seni Kerajinan Dari Mancanegara

KERAJINAN DARI RUSIA

Matryoshka | Матрёшка

Matryoshka (bahasa Rusia: Матрёшка) adalah boneka kayu dengan bentuk dan corak khas Rusia. Biasanya boneka ini dijadikan buah tangan oleh para pelancong yang sedang mengunjungi Rusia. Meski usia kerajinan matryoshka ini tidak setua hasil kerajinan khas Rusia lainnya, tapi bisa dikatakan matryoshka adalah benda seni yang sangat populer di samping hasil seni lain seperti ushanka, samovar, atau bahkan mungkin balalaika.

Matryoshka memiliki ruas di dalamnya

Penamaan "matryoshka" sendiri berasal dari kata Matryona, nama yang umum yang biasa digunakan untuk penamaan wanita Rusia. Dalam bahasa Rusia, nama seseorang biasanya memiliki bentuk "nama sayang". Dan "nama sayang" dari Matryona adalah Matryoshka. Jadilah boneka ini dinamakan matryoshka.

Untuk kualitas terbaik biasanya matryoshka dibuat dengan bahan dasar kayu dari pohon birch atau Linden. Uniknya, meski teknologi sudah canggih sampai saat ini pun matryoshka masih dibuat dengan tangan.

Cara pembuatan

Pengrajin menggunakan beberapa alat, termasuk bubut berputar dan berbagai pisau ukir kayu dan pahat panjang yang berbeda dan bentuk. Pengrajin menyelesaikan pekerjaannya dengan menempatkan bagian atas boneka matryoshka pada setengah lebih rendah. Ini untuk mengencangkan lingkaran di atasnya sehingga bagian boneka akan menutup rapat

Pembuatan Matryoshka dimulai dengan satu boneka yang terkecil, itu adalah bagian yang solid dan tidak dapat dipisahkan.  Bagian bawah boneka berikutnya (yang terkecil yang

Page 5: Seni Kerajinan Dari Mancanegara

bisa diambil terpisah) dibuat terlebih dahulu. Bagian terakhir dari bagian bawah yang dibuat adalah cincin pada bagian bawah ke atas. Ketika cincin di bagian bawah selesai, bagian atas dari matryoshka dibuat dan inset untuk cincin diukir. Setiap boneka dibuat setidaknya 15 kali.

Meletakkan boneka kayu di mesin bubut dan agar ukuran mereka sesuai satu sama lain membutuhkan keterampilan, intuisi, dan pengalaman seorang tukang kayu master. Tidak ada pengukuran yang dibuat selama pembuatan satu set boneka.

Agar boneka tetap terlihat putih seperti warna kayu murni. Kayu diminyaki untuk mempertahankan kelembaban dan mencegah retak dan untuk menjaga agar awet dari waktu ke waktu. Kemudian dibersihkan secara menyeluruh, dan dilapisi lem tepung di atas permukaan luar sebagai dasar untuk lukisan. Dasaran ini sangat hati-hati diterapkan untuk menciptakan permukaan yang halus dan untuk mencegah corengan.

Matryoshkas pertama dicat dengan kuas, bentuk cat air buram, tempera berkualitas tinggi (koloid berbasis cat seperti cat poster), minyak, dan cat lainnya (sama dengan yang digunakan oleh seniman di atas kanvas) yang digunakan untuk mewarnai boneka. Cat air juga digunakan, tetapi boneka cat air lebih langka dan mahal karena pelukisan kayu adalah teknik yang sulit. Para pelukis adalah seniman sejati yang mengetahui karakter kayu, tradisi matryoshka dan mainan kayu lainnya, dan kostum nasional dan cerita rakyat, serta kekuatan mereka sendiri artistik individu.

Page 6: Seni Kerajinan Dari Mancanegara

KERAJINAN DARI BELANDA

Klompen

Secara historis, sepatu kayu itu sudah dikenal di Belanda sejak tahun 1270 M. Sepatu kayu tidak saja populer di Belanda tetapi dalam Abad Pertengahan juga banyak dipakai oleh para petani dan buruh di negara Eropa lainnya. Variasi dari sepatu kayu tadi adalah trippe atau terompa kayu dalam bahasa kita, yakni sandal kayu yang memiliki tali dari kulit. Di kawasan Vlaams (Belgia bagian utara yang berbatasan dengan selatan Belanda), istilah klompen itu merujuk pada sepatu kayu bagi wanita, sedangkan untuk pria, sepatu tersebut dinamai holleblokken.

Proses pembuatan Klompen Pembuatannya menggunakan sepotong kayu poplar yang kemudian dipahat-pahat dengan menggunakan pisau pemotong untuk membentuk bagian luarnya.

Jika sudah selesai, barulah dibentuk lubang dengan cara mencungkil bagian tengahnya untuk membuat bagian dalam sepatu.

Page 7: Seni Kerajinan Dari Mancanegara

Jika telah selesai maka tinggal melukis sepatu kayu tersebut

TEKSTIL ASLI ARGENTINA