bab i yang dipakai

Download Bab i Yang Dipakai

If you can't read please download the document

Upload: evy

Post on 01-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ktsp

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR7BAB IP E N D A H U LU A N Latar Belakang/RasionalisasiPendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang yaitu Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan mengembangkan diri di kemudian hari. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka disusunlah kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebgai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar ISI (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Agar didapatkan arah pengembangan KTSP yang menuju kepada muatan yang sama, maka BSNP mengeluarkan petunjuk pengembangan kurikulum.Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;belajar untuk memahami dan menghayati ;belajar untuk mampu melaksanakan berbuat secara efekti ;belajar untukhidup bersama dan berguna untuk orang lain ; danbelajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.Kurikulum SMK disusun memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan jenis pekerjaan, lingkungan sosial, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian. Karena itu, penyusunannya bertumpu pada landasan filosofis, ekonomis, dan yuridis tertentu.Landasan 1.2.1 Landasan YuridisUndang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Permendiknas No.22 dan 23 tahun 2006.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 14 tahun 2006 tentang Standar Proses Pendidikan.Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2008 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 1.2.2 Landasan FilosofisPendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum SMK harus memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut :Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna menjalani dan mengatasi masalah kehidupan pada hari esok maupun masa depan yang selalu berubah. Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari. Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat.Landasan Ekonomi, Sosial Budaya dan Perkembangan Psikologis Peserta DidikYang dimaksud landasan ekonomi dalam pendidikan bahwa biaya pendidikan itu merupakan suatu investasi jangka panjang yang pada gilirannya nanti akan memberikan hasil setelah peserta didik menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu, semakin tinggi kualitas pendidikan dan pelatihan yang diperoleh seseorang akan semakin produktif orang tersebut. Sedangkan landasan sosial budaya mengandung makna bahwa pendidikan di Indonesia harus mengakar pada sosial budaya Indonesia yang harus memegang teguh keharmonisan dalam keadaan masyarakat yang beragam baik dari sosial, budaya, suku bangsa, agama, ekonomi dan sebagainya.Perkembangan psikologis peserta didik merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan dalam pendidikan. Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai dengan pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya. Pada kurun usia peserta didik SMK, pada umumnya mereka memiliki kecendrungan sedang mencari identitas atau jati diri. Pondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani menghadapi segala masalah kehidupan baik kehidupan profesional maupun kehidupan sehari-hari.PengertianKurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikullum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan, struktur dan muatan kurikulim tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok pembelajaran dan indikator pencampaian kompetensi untuk penilaian. Tujuan Penyusunan dan Penyempurnaan KTSPKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sudah diberlakukan di tingkat Provinsi Jawa Barat maupun di tingkat Kota / Kabupaten termasuk Kota Bandung sejak Juli 2006. Dalam perjalanannya tidak sedikit mendapat hambatan, hambatan tersebut diantaranya : kurang siapnya sumber daya manusia di lapangan baik dari sisi birokrat ataupun ujung tombak di lapangan yaitu guru dan warga sekolah pada umumnya, tidak mudah mengubah paradigma warga sekolah yang biasanya menerima kurikulum sudah jadi dari pusat dan sekarang harus menyusun / menyempurnakan sendiri sehingga serba meraba-raba, kurang intensnya sosialisasi KTSP dan sebagainya, sehingga tidak sedikit sekolah untuk segera mewujudkan KTSPnya meng-copy paste dari contoh yang sudah ada walaupun isinya belum tentu sesuai dengan keperluan dan kondisi sekolah yang bersangkutan.Berdasarkan alasan tersebut, setiap sekolah diharuskan menyusun dan menyempurnakan KTSPnya masing-masing dengan tujuan sebagai berikut :Agar setiap satuan pendidikan memiliki dokumen KTSP yang lebih baik dan lengkap yang disusun oleh satuan pendidikan tersebut sehingga isinya sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan.Agar setiap sekolah mempunyai kurikulum yang betul-betul menjadi pedoman operasional dalam melaksanakan pendidikannya.Agar para guru mempunyai acuan atau pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, baik dari segi isi atau materi yang harus diajarkan, pelaksanaan pembelajaran, penilaian, kenaikan kelas, kelulusan maupun ketentuan-ketentuan lainnya.Prinsip Pengembangan KTSPKTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk Pendidikan Menengah. Penyusunan dan pengembangan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun BSNP.KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.Beragam dan terpadu.Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seniKurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman mengajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.Relevan dengan kebutuhan kehidupan.Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan keterampilan vokasional.Menyeluruh dan berkesinambungan.Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.Belajar sepanjang hayat.Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Acuan Operasional Penyusunan KTSPKTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.Tuntutan dunia kerja.Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan dimana IPTEKS sangan berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.Agama.Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa, dan akhlak mulia.Dinamika perkembangan global.Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.Kesetaraan jender.Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.Karakteristik satuan pendidikan.Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.