bab i · web viewurusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana merupakan urusan yang menjadi...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
kami telah menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Dinas
PPKB Kabupaten Nganjuk Tahun 2017. Laporan ini merupakan salah satu wujud
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dari Dinas PPKB.
Penyusunan Laporan Kinerja Dinas PPKB Tahun 2017 mengacu pada
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dijabarkan lebih lanjut dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Tahun 2017 merupakan tahun keempat pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
yang diterjemahkan dalam Keputusan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Nganjuk Nomor 188/417.c/K/411.305/2017
tentang Penyempurnaan Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018. Dalam laporan ini
kami menyajikan informasi terkait pencapaian program maupun hambatan yang
dialami selama tahun 2017.
Sejalan dengan reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan
pemerintahan yang bersih, handal dan akuntabel, Dinas PPKB Kabupaten
Nganjuk menanamkan nilai-nilai Revolusi Mental. Revolusi mental yang
dilaksanakan oleh Dinas PPKB diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja
pegawai ASN dalam mewujudkan target RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun
2014-2018 yang menjadi tanggung jawab Dinas PPKB. Revolusi mental ini telah
berjalan dan akan terus ditingkatkan kualitas penerapannya.
Penghargaan dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada seluruh
jajaran Dinas PPKB yang telah menunjukkan dedikasi dalam melaksanakan tugas
dan fungsi sesuai tanggungjawabnya. Akuntabilitas dan kredibilitas Dinas PPKB
menjadi sarana evaluasi kinerja Dinas PPKB dalam mendukung perbaikan kinerja
program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kedepan.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita bersama dan
harapannya laporan ini bermanfaat bagi Dinas PPKB dan masyarakat Indonesia.
Nganjuk, Januari 2018
KEPALA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUKDAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN NGANJUK
SUGENG BUDI WIYONO, SKM. MMPembina Utama Muda
NIP. 19640823 198703 1 008
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan
urusan yang menjadi pelayanan non dasar yang wajib dipenuhi oleh
Pemerintah. Pemerintah wajib untuk lebih aware terhadap isu-isu strategis
yang berkembang terkait dengan isu strategis pengendalian penduduk dan
keluarga berencana. Salah satu isu strategis yang muncul dalam bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana berhubungan dengan
peningkatan jumlah akseptor KB baru dan aktif dalam Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP). Sosialisasi secara berkala terkait dengan Generasi
Berencana (GENRE) dengan kelompok sasaran siswa siswi di sekolah dan
mahasiswa/ mahasiswi yang diwadahi melalui kelembagaan Pusat Informasi
dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) serta optimalisasi
kelompok Tribina yang difungsikan sebagai wadah untuk memberikan
pembinaan dan wawasan bagi para keluarga balita, keluarga remaja dan
keluarga lansia untuk secara aktif berpartisipasi dalam program KB. Isu-isu
strategis tersebut menjadi tolok ukur dalam pelaksanaan kegiatan di Dinas
PPKB. Dengan begitu program pengendalian penduduk dan keluarga
berencana dapat berjalan optimal sesuai dengan target dan sasaran yang telah
direncanakan.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Nganjuk merupakan institusi pemerintah Kabupaten Nganjuk yang
menangani urusan pengendalian penduduk dan urusan keluarga berencana.
Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Dinas PPKB meliputi : “pelaksanaan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pengendalian
penduduk dan keluarga berencana “.
Dan berfungsi didalam :
a. Perumusan kebijakan tehnis daerah di bidang pengendalian penduduk
dan keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga ;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana ;
c. Pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) di bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana, ketahanan dan
kesejahteraan keluarga ;
d. Pelaksanaan pemaduan dan sikronisasi kebijakan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana ;
e. Pelaksanaan pemetaan pengendalian penduduk ;
f. Pelaksanaan advokasi dan KIE pengendalian penduduk dan keluarga
berencana ;
g. Pelaksanaan pendayagunaan tenaga penyuluh KB dan Kader KB ;
h. Pelaksanaan pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat
kontrasepsi ;
i. Pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakat dalam pelaksanaan pelayanan, pembinaan kesertaaan ber
KB, pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga ;
j. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan ;
k. Pelaksanaan pelayanan keluarga berencana ;
l. Pembinaan dan pelaksanaan kelompok jabatan fungsional keluarga
berencana ;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi di Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk mengacu pada
Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 41 Tahun 2016 tentang kedudukan,
susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Nganjuk. Adapun Susunan organisasi Dinas PPKB Kabupaten
Nganjuk meliputi :
Kepala Dinas membawahi :
1. Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Program Evaluasi dan Keuangan
2. Bidang Keluarga Berencana terdiri dari :
a. Seksi Jaminan Keluarga Berencana
b. Seksi Pengendalian dan Pendistribusian Alkon
c. Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan ber- KB
3. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga terdiri dari :
a. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera
b. Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia
c. Seksi Bina Ketahanan Remaja
4. Bidang Pengendalian Penduduk, penyuluhan dan penggerakan terdiri
dari:
a. Seksi Advokasi dan Penggerakan
b. Seksi Data dan Informasi Keluarga
c. Seksi Pengendalian Penduduk dan Pendayagunaan PLKB dan Kader
KB
5. Unit Pelaksana Teknis Dinas
a. UPTD PPKB Kec. Bagor
b. UPTD PPKB Kec. Baron
c. UPTD PPKB Kec. Berbek
d. UPTD PPKB Kec. Gondang
e. UPTD PPKB Kec. Jatikalen
f. UPTD PPKB Kec. Kertosono
g. UPTD PPKB Kec. Lengkong
h. UPTD PPKB Kec. Loceret
i. UPTD PPKB Kec. Nganjuk
j. UPTD PPKB Kec. Ngetos
k. UPTD PPKB Kec. Ngluyu
l. UPTD PPKB Kec. Ngronggot
m. UPTD PPKB Kec. Pace
n. UPTD PPKB Kec. Patianrowo
o. UPTD PPKB Kec. Prambon
p. UPTD PPKB Kec. Rejoso
q. UPTD PPKB Kec. Sawahan
r. UPTD PPKB Kec. Sukomoro
s. UPTD PPKB Kec. Tanjunganom
t. UPTD PPKB Kec. Wilangan
Struktur organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
dapat kita lihat pada bagan dibawah ini :
KEPALA DINAS
SUGENG BUDI WIYONO, SKM, MMNIP. 19640823 198703 1 008
SEKRETARISDrs. HERY
SUBBAG PROGRAM, EVALUASI DAN KEUANGAN
ENDANG SETIANIk S.SosNIP. 19680401 200701 2 023ENDANG SETIANIk S.Sos
SUBBAG UMUMHANIEK RETNO WIDYANTI,
SE, M.SiH NIP. 19790417 200312 2 010
M.Si
BIDANG KELUARGA BERENCANA
Drs. BAMBANG SUPARDI, M.Si
NIP. 1910803 198203 1 010SRI NURYATI, S.Kep. Ns
SEKSI JAMINAN KELUARGA
BERENCANADrs. SARDJONO KARTIKONIP. 19611216 199203 1 003
SEKSIPENGENDALIAN DAN
PENDISTRIBUSIAN ALKONRESTIAN EFFENDI, S.STNIP. 19790127 200604 1 008
PRIMA ARTIKA PRATIWI, S.Ip
SEKSI BINA KETAHANAN KELUARGA BALITA, ANAK DAN LANSIA
IRAIDAH, SENIP. 19600323 198203 2 010
IRAIDAH, SE
SEKSI PEMBERDAYAAN KELUARGA
SEJAHTERAANIK KUSMAINI, S.Sos
NIP. 19611227 199202 2 001
BIDANG KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN
KELUARGASUWARNO, SE. MM
NIP. 19690115 199803 1 006
BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK, PENYULUHAN DAN
PENGGERAKANINAYATI DYAH PRATIWI, SE
NIP. 19680421 199602 2 001INAYATI DYAH PRATIWI, SE
SEKSI DATA DAN INFORMASI KELUARGA
P. MADA HANAFI, SKM. M. SiNIP. 1980913 201001 1 024
SEKSI ADVOKASI DAN PENGGERAKAN
SLAMET, SENIP. 19700605 198903 1 005
SLAMET, SE
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB
(20 KEC.)
FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA
BERENCANA/PLKB
SEKSI PEMBINAAN DAN
PENINGKATAN KESERTAAN KB
ENY ADJI ASTUTI, SHNIP. 1960121 198303 2 023
SEKSI BINA KETAHANAN
REMAJAYUDIANI, SE, M.Si
NIP. 19661012 199401 2 001YUDIANI, SE, M.Si
SEKSI PENGENDALIAN PENDUDUK, PENDAYAGUNAAN PLKB DAN
KADER KBSRI ARINI, SE
NIP. 19670120 200801 2 007
D. SUMBER DAYA
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, perlu dibangun
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu
untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu
ditetapkan ASN sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya
dalam pelaksanaan manajemen ASN.
Sampai dengan akhir tahun 2017, jumlah SDM yang aktif di Dinas PPKB
dan UPTD PPKB adalah 140 orang. Berikut adalah jumlah pegawai Dinas
PPKB berdasarkan pangkat dan golongan pada tahun 2017 :
No Pangkat/Golongan Jumlah
1. Pengatur Muda/IIa 0
2. Pengatur Muda Tk.I/IIb 2
3. Penata / IIc 2
4. Pengatur Tk.I/IId 3
5. Penata Muda/IIIa 25
6. Penata Muda Tk.I/IIIb 21
7. Penata/IIIc 15
8. Penata Tk.I/IIId 43
9. Pembina/IVa 15
10. Pembina Tk.I/IVb 13
11. Pembina Utama Muda /IVc 1
Jumlah 140
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
1. Visi
Visi dari Dinas Daerah Kabupaten Nganjuk adalah :
“TERWUJUDNYA KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA DI
KABUPATEN NGANJUK”
Dengan rumusan visi tersebut, diharapkan masyarakat Kabupaten
Nganjuk mempunyai pandangan yang luas terkait dengan program
pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
2. Misi
Untuk mendukung agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan
baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, maka perlu adanya misi
yang jelas sebagai acuan dalam implementasi operasional.
Misi yang dirumuskan Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk adalah
sebagai berikut :
“MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PELAYANAN
KB DI KABUPATEN NGANJUK”
3. Strategi Pembangunan
Strategi pembangunan ini diarahkan sebagai upaya pengendalian
kuantitas penduduk melalui keluarga berencana, serta pengembangan dan
peningkatan kualitas penduduk melalui perwujudan keluarga kecil yang
berkualitas. Adapun strategi tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan :
a. Membangun kemitraan yang kuat dengan PSK (Pusat Studi
Kependudukan) dan Koalisi Kependudukan
b. Meningkatkan kapasitas pengelola dan mitra kerja antara Provinsi
dan Kabupaten
c. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan mitra kerja dalam
melakukan analisis/kajian kebijakan, sosialisasi dan advokasi
d. Memanfaatkan berbagai media dan sarana untuk melakukan
advokasi
e. Penguatan sistem pengelolaan data dan informasi Kependudukan dan
Keluarga Berencana
f. Peningkatan komitmen, stakeholders tentang kependudukan
g. Peningkatan komitmen stakeholders tentang kependudukan melalui
analisis dampak kependudukan
h. Menguatnya kelembagaan pembangunan bidang kependudukan dan
keluarga berencana (KKB)
i. Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi
kependudukan dan keluarga berencana
2) Program Keluarga Berencana :
a. Intensifikasi dan ekstensifikasi pelayanan KB MKJP di wilayah
khusus (Galcitas Sirlau Kumis)
b. Peningkatan kesertaan KB Pria
c. Peningkatan kualitas melalui penguatan tenaga dan fasilitas
pelayanan KB statis di klinik pemerintah dan klinik swasta
d. Peningkatan akses pelayanan KB minimal 1 desa terdapat 1 klinik
KB
e. Peningkatan jejaring penyediaan alat kontrasepsi
f. Peningkatan peserta KB baru bagi penerima manfaat jampersal
(Peserta KB Pasca persalinan/Pasca keguguran) atau sumber jaminan
pembiayaan lainnya
g. Peningkatan kesertaan KB baru pasca persalinan dan keguguran di
RS baik Pemerintah maupun Swasta
h. Peningkatan pelayanan KB terhadap kelompok Unmet need
i. Perluasan jejaring kemitraan adanya Komite KB Mandiri, melalui
LSM, dan ormas peduli KB
j. Peningkatan sosialisasi, promosi dan konseling peningkatan kualitas
kesehatan ibu, bayi dan anak
k. Peningkatan sosialisasi, promosi dan konseling pencegahan IMS,
HIV dan AIDS (kondom dual protection), KAR, pelayanan IUD plus
Papsmear/IVA dan penanggulangan infertilitas sekunder
l. Penggarapan daerah CPR rendah
m. Penggarapan daerah miskin dalam pelayanan KB
n. Penggarapan jejaring operasional KB
o. Penggarapan/Pembinaan PIK Remaja
p. Pengembangan dan pelaksanaan sub sistem pencatatan dan
pelaporan diarahkan untuk data dan informasi yang cepat, lengkap
dan akurat yang berbasis teknologi melalui :
- Pembakuan sub sistem pencatatan dan pelaporan
- Operasional pengumpulan data secara cepat dan lengkap
- Penyusunan dan penyajian data laporan secara teratur
q. Pencanangan Kampung KB di Kec se - Kabupaten Nganjuk guna
peningkatan akseptor KB MKJP
3) Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga :
a. Mempertajam segmentasi sasaran kelompok Tribina dan UPPKS
b. Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan sampai pada tahap
realisasi program
c. Memanfaatkan momentum internal/eksternal(sektor terkait, LSM
dan swasta)
d. Memfasilitasi, monitoring dan evaluasi program yang mengarah
pada pencapaian sasaran
e. Meningkatkan pemahaman secara menyeluruh pada remaja terkait
dengan program generasi berencana
f. Pendewasaan Usia Perkawinan
g. Meningkatkan pemahaman orang tua tentang fungsi keluarga dan
pembangunan keluarga kecil bahagia sejahtera
4. Arah Kebijakan
Strategi yang dijelaskan sebelumnya merupakan upaya serius yang
akan dilakukan oleh Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk dalam menujang
program pemerintah pusat maupun daerah. Strategi yang tertuang tersebut
merupakan runtutan secara teknis dari arah kebijakan Dinas PPKB
Kabupaten Nganjuk dalam merumuskan program dan kegiatan bidang
Keluarga Berencana, Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan
Penggerakan, dan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
Adapun arah kebijakan Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk :
a. Revitalisasi program KB :
1. Pembinaan dan peningkatan kesertaan dan kemandirian ber-KB
2. Promosi dan Penggerakan masyarakat untuk turut serta dalam
program KKB
3. Pengembangan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk
4. Peningkatan pemanfaatan SIM berbasis teknologi informasi
5. Pelatihan penelitian dan pengembangan program kependudukan dan
KB
6. Peningkatan kualitas manajemen program dan kegiatan
b. Penyerasian kebijakan pengendalian penduduk ditekankan pada :
1. Penyusunan peraturan perundangan pengendalian penduduk
2. Perumusan kebijakan kependudukan yang sinergis dan harmonis
antara aspek kuantitas, kualitas dan mobilitas
3. Penyediaan data parameter kependudukan yang disepakati semua
sektor terkait
c. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga ditekankan pada :
1. Memaksimalkan advokasi dan penggalangan komitmen ynag
mendukung pencapaian target kelompok
2. Meningkatkan dan memantapkan SDM pengelola program
pemberdayaan ekonomi dan ketahanan keluarga
3. Meningkatkan koordinasi dengan program-program lain
4. Merevitalisasi program-program terpadu di tingkat desa
(Posyandu/Posdaya) yang menunjang program
Berikut adalah kebijakan umum pembangunan bidang PPKB Kabupaten
Nganjuk Tahun 2014-2018 :
1. Meningkatkan kualitas keluarga melalui peningkatan akses pelayanan
KB kepada masyarakat
2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait
3. Meningkatkan kualitas dan kuatitas Pelayanan KB sesuai standar SOP
4. Meningkatkan kesertaan ber KB
5. Meningkatkan kualitas petugas KB
6. Penguatan program pembangunan keluarga berkualitas
7. Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
B. PERENCANAAN KINERJA
Sebagaimana yang telah dirumuskan bersama, dengan merujuk pada
visi misi Kepala Daerah dan kemudian di turunkan menjadi visi dan misi
SKPD seperti yang tertuang diatas, maka guna tercapainya visi dan misi
tersebut dibutuhkan alat ukur yang “SMART” agar tujuan dan sasaran
stretagis dari Dinas PPKB dapat terwujud dan terlaksana secara paripurna.
Berikut kami tampilkan sasaran strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Nganjuk :
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET TH. 2017
1 Meningkatkan
kesejahteraan
keluarga dengan
terselenggaranya
pelayanan KB serta
upaya pengendalian
penduduk
Meningkatkan
penyelenggaraan
pelayanan
keluarga
berencana
1.1 Prosentase
capaian
peserta KB
aktif
80,00%
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET TH. 2017
1.2 Prosentase
usia nikah
pertama
dibawah usia
20 tahun
13,88%
1.3 Prosentase
pasangan usia
subur yang
seharusnya
KB tapi belum
KB (Unmeet
need)
12,84%
1.4 Prosentase
anggota Bina
Keluarga
Balita (BKB)
yang ber-KB
80,68%
1.5 Total Fertility
Rate (TFR)
2,13%
Berdasarkan matrik yang tertera diatas, dapat dijelaskan bahwa apa
yang muncul di dalam perencanaan kinerja Dinas PPKB merupakan hasil
review dari isu-isu strategis terkait dengan urusan pengendalian penduduk dan
keluarga berencana, yang diakomodir dalam matrik indikator kinerja utama
yang diukur pada setiap tahunnya. Dengan harapan apa yang akan dilakukan,
sasaran dan targetnya dapat terpenuhi, sehingga cita-cita dari Dinas PPKB
dapat terwujud.
Melihat beberapa indikator diatas dapat kita jabarkan bahwa untuk
urusan pengendalian penduduk berfokus pada upaya menekan jumlah angka
kelahiran melalui program KB dan untuk urusan keluarga berencana berfokus
pada strategi pendewasaan usia perkawinan, menurunkan jumlah unmeet need
serta kesertaan ber-KB anggota BKB. Indikator tersebut memberikan
gambaran bahwa perencanaan kinerja yang dilaksanakan telah berbasis
kepada isu strategis dan telah berbasis pada kinerja.
Berikut penjelasan tentang indikator kinerja pada urusan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana adalah sebagai berikut :
1. Prosentase capaian peserta KB aktif adalah jumlah peserta KB aktif
dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu. Pengukuran tersebut sebagai bentuk upaya
untuk mendukung capaian peserta KB aktif. Pengukuran tersebut juga
menunjukkan adanya keikutsertaan masyarakat dalam program KB.
Dengan harapan dapat melakukan kontrol capaian target terhadap
penggunaan alat kontrasepsi di Kabupaten Nganjuk
2. Prosentase usia nikah pertama dibawah usia 20 tahun, merupakan
pengukuran yang difungsikan untuk mengetahui seberapa berhasil
program pendewasaan usia perkawinan (PUP). Program ini juga menjadi
tolok ukur atas keberhasilan dari program Generasi Berencana (GENRE).
Program Generasi Berencana fokus kepada kaum muda agar mampu
membuat perencanaan untuk masa depannya, maka kaum muda ini
menjadi generasi yang berencana tentang pendidikan, karir, berumah
tangga dan mempunyai anak. Sebagaimana slogan dari program GENRE
yaitu “Zero to Drugs, Zero to Free Sex dan Zero HIV/AIDS. Oleh sebab
itulah pengukuran ini menjadi salah satu indikator yang menjadi perhatian
dalam kesuksesan program keluarga berencana dan keluarga sejahtera.
3. Prosentase pasangan usia subur yang seharusnya ikut KB tapi belum KB
(Unmeetneed) adalah pasangan dengan usia produktif yang seharusnya KB
namun belum KB. Pasangan Unmeetneed adalah pasangan yang tidak
menginginkan anak lagi dan pasangan yang menginginkan untuk menunda
mempunyai anak. Prosentase unmeetneed ini perlu medapatkan perhatian
karena jumlah unmeetneed pada setiap tahunnya masih tinggi dari target
yang ditentukan. Oleh sebab itu diperlukan upaya-upaya untuk
menurunkan jumlah unmeetneed di Kabupaten Nganjuk.
4. Prosentase anggota BKB yang ber-KB menjadi pengukuran dalam
mewujudkan kontrol atas partisipasinya dalam program KB. Selama ini
program ini belum mampu berjalan secara optimal. Oleh sebab itu
diperlukan adanya upaya bersama untuk menggalakkan kembali program
ini, supaya capaian dari indikator ini dapat terwujud.
5. Angka Kelahiran Total/ Total Fertility Rate (TFR)
TFR adalah jumlah anak yang akan dimiliki seorang wanita selama masa
reproduksinya per 1000 wanita dalam suatu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu. Asumsi yang digunakan yaitu tidak ada seorang
perempuan pun yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya
dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu
pengukuran. TFR adalah sebagai indikator untuk membandingkan
keberhasilan antar wilayah dalam melaksanakan pembangunan sosial
ekonomi, menunjukkan tingkat keberhasilan program KB, membantu para
perencana program pembangunan untuk meningkatkan rata-rata usia
kawin, meningkatkan program pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan
pelayanan ibu hamil dan perawatan anak, serta mengembangkan program
penurunan tingkat kelahiran.
Beberapa penjelasan indikator tersebut diatas merupakan beberapa
indikator kinerja utama yang terdapat di Rencana Strategis yang menjadi
indikator kinerja bagi Eselon II. Namun Capaian dari eselon II tersebut tidak
dapat melepaskan diri sendiri dari indikator sasaran yang ada di Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Nganjuk Tahun
2014-2018.
Berikut kami tampilkan indikator kinerja yang ada di RPJMD Tahun
2014-2018 :
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA TAHUN
20171 2 3 4 51 Meningkatnya
penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Meningkatnya pelayanan keluarga berencana
Persentase capaian peserta KB baru
100%
Cakupan peserta KB aktif
80,34%
Persentase Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
58,01%
Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan keluarga
Persentase laju pertumbuhan penduduk
0,422%
C. PERJANJIAN KINERJA
Dalam tahapan perencanaan kinerja, langkah awal yang dilakukan
adalah perumusan target kinerja. Target kinerja tersebut selaras dengan arah
dan tujuan Dinas PPKB yang telah ditetapkan. Target kinerja Dinas PPKB
tahun 2017 mengacu pada target yang telah ditetapkan dalam Renstra dan
Rencana Aksi Upaya Pencapaian Target/Sasaran RPJMD dan Renstra Tahun
2014-2018, serta dengan memperhatikan pencapaian kinerja pada tahun
sebelumnya dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
D. RENCANA KERJA (RENJA)
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan, akuntabel serta berorientasi hasil maka dilakukan penetapan
Rencana Kerja (RENJA) Dinas PPKB. Rencana Kerja merupakan penjabaran
atas Renstra sehingga seluruh pelaksanaan program dan kegiatan Dinas PPKB
dapat lebih terarah dan fokus terhadap pencapaian Renstra.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
Urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana pada setiap
tahunnnya menjadi skala prioritas dalam pembangunan di Kabupaten
Nganjuk. Adapun Dinas PPKB sebagai pelaksana dalam urusan tersebut,
berupaya untuk mengakomodir dan merumuskan tujuan, sasaran yang
kemudian diukur melalui indikator kinerja dan ditetapkan dalam sebuah target
masing- masing pada tahun berjalan. Dengan terwujudnya tujuan, sasaran,
indikator kinerja dan target pencapaian menunjukkan adanya komitmen yang
besar dari Pemerintah Daerah terhadap program pengendalian penduduk dan
keluarga berencana melalui capaian kinerja pada masing-masing program dan
kegiatan.
1. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1.1. Pencapaian Kinerja
Tujuan : Meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan
terselenggaranya pelayanan KB serta upaya
pengendalian penduduk
Sasaran : Meningkatkan penyelenggaraan pelayanan keluarga
berencana
Berikut ini adalah tabel target, realisasi dan capaian kinerja tahun 2017 :
SASARAN INDIKATOR SASARANKINERJA (%)
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Meningkatkan
penyelenggaraan
pelayanan
keluarga
berencana
1.1 Prosentase capaian
peserta KB aktif
80,00 78,15 97,69
SASARAN INDIKATOR SASARANKINERJA (%)
TARGET REALISASI CAPAIAN
1.2 Prosentase usia nikah
pertama di bawah
usia 20 Tahun
13,88 12,51 109,87
1.3 Prosentase Pasangan
Usia subur yang
seharusnya KB tapi
belum KB (Unmeet
Need)
12,84 11,01 114,25
1.4 Prosentase anggota
Bina Keluarga Balita
(BKB) yang ber-KB
80,68 87,75 108,76
1.5 Total Fertility Rate
(TFR)
2,13 2,02 105,16
Analisis terhadap pencapaian sasaran tersebut adalah sebagai
berikut :
Sasaran “Meningkatkan penyelenggaraan pelayanan keluarga
berencana” diukur dengan indikator sebagai berikut :
1. Prosentase capaian peserta KB aktifDengan rumus sebagai berikut :
Jumlah peserta KB aktifx 100%
Jumlah pasangan usia subur
2. Prosentase usia nikah pertama dibawah usia 20 tahun Dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah usia nikah pertama < 20 thx 100%
Jumlah usia nikah pertama
3. Prosentase pasangan usia subur yang seharusnya KB tapi belum
KB (Unmeet need)Dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah PUS yang belum ber-KBx 100%
Jumlah PUS
4. Prosentase anggota Bina Keluarga Balita (BKB) yang ber-KBDengan rumus sebagai berikut :
Jumlah PUS anggota BKB yang ber-KBx 100%
Jumlah PUS anggota BKB
5. Total Fertility Rate (TFR)
Jumlah anak yang dimiliki seorang wanita selama masa
reproduksinya per 1000 WUS (15-49) dalam suatu wilayah kerja
dalam kurun waktu tertentu.
Dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
ASFRi : angka kelahiran untuk perempuan pada kelompok
umur i
i = 1 : kelompok umur 20 – 24 tahun,...., dan i = 7 untuk
kelompok umur 45 – 49 tahun
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dijelaskan capaian indikator kinerja
sebagai berikut :
1. Prosentase capaian peserta KB aktif
- Jumlah peserta KB aktif 159.212
- Jumlah pasangan usia subur 203.739
- Perkembangan prevalensi realisasi peserta KB aktif 78,15%
- Target capaian peserta KB aktif 80,00%
- Capaian peserta KB aktif 97,69%
Pada tahun 2017 indikator prosentase capaian peserta KB Aktif
menunjukkan capaian yang sangat memuaskan yaitu tercapai sebesar
97,69%. Dalam pencapaian peserta KB aktif, masyarakat di Kabupaten
nganjuk masih memberikan kepercayaan yang besar kepada program KB.
Antusiasme akan Penggunaan alat kontrasepsi masih tinggi, dengan
menjadikan metode ber-KB merupakan alternatif utama bagi masyarakat
guna mengendalikan jumlah kelahiran dalam keluarga. Hal tersebut
disebabkan karena kegiatan sosialisasi dan penggerakan program KB yang
terus diupayakan baik dari penyuluh KB maupun melalui kader-kader KB.
Adapun beberapa kegiatan yang mendukung terwujudnya keberhasilan
atas pelaksanaan program KB adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Konseling KB
2. Pelayanan Pemasangan kontrasepsi
3. Pelayanan KB Medis Operasi
4. Pengendalian dan pengelolaan program KB
5. Pembinaan Keluarga Berencana
6. Pembinaan PPKBD dan Sub PPKBD
7. Pelayanan KB baru di lapangan
8. Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan
2. Prosentase usia nikah pertama dibawah usia 20 tahun
- Jumlah usia perkawinan <20 th 1.059
- Jumlah seluruh perkawinan 8.463
- Realisasi usia perkawinan <20 th 12,51%
- Target capaian usia perkawinan <20 th 13,88%
- Capaian usia perkawinan <20 th 109,87%
Beralih pada indikator prosentase usia nikah pertama dibawah usia
20 tahun, pada tahun 2017 ini berhasil tercapai sebesar 109,87%. Ini
menunjukkan bahwa program Generasi Berencana (GenRe) yang
dilaksanakan oleh Dinas PPKB Kab. Nganjuk telah berhasil. Sosialisasi
dan pemilihan Duta GenRe dalam kegiatan Generasi Berencana
diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan wawasan tentang
Pendewasaan usia Perkawinan (PUP). Indikator ini merupakan pengukuran
yang difungsikan untuk mengetahui seberapa berhasil program
pendewasaan usia perkawinan. Program ini juga menjadi tolok ukur atas
keberhasilan dari program Generasi Berencana (GenRe). Program
Generasi Berencana fokus kepada kaum muda agar mampu membuat
perencanaan untuk masa depannya, maka kaum muda ini menjadi generasi
yang berencana tentang pendidikan, karir, berumah tangga dan mempunyai
anak. Sebagaimana slogan dari program GenRe yaitu “Zero to Drugs, Zero
to Free Sex dan Zero to HIV/AIDS”. Oleh sebab itu pengukuran ini
menjadi salah satu indikator yang menjadi perhatian dalam kesuksesan
program keluarga berencana.
3. Prosentase pasangan usia subur yang seharusnya KB tapi belum KB
(Umeet Need)
- Jumlah PUS Unmeet need 22.435
- Jumlah pasangan usia subur 203.739
- Realisasi PUS Unmeet need 11,01%
- Target capaian PUS Unmeet need 12,84%
- Capaian PUS Unmeet need 114,25%
Selanjutnya, pencapaian untuk indikator prosentase pasangan usia
subur yang seharusnya KB tapi belum KB (Unmeet need) adalah sebesar
114,25%. Dengan perhitungan jumlah pasangan usia subur yang belum
KB (Unmeet need) yaitu sejumlah 22.435 orang dibandingkan dengan
jumlah pasangan usia subur sejumlah 203.739 orang. Maka realisasi
kinerja pada indikator ini adalah sebesar 11,01% (lebih kecil lebih baik).
Sebagaimana penjelasan tersebut, meskipun secara capaian telah berhasil,
namun kegiatan optimalisasi konseling dan pelayanan KB serta
komunikasi, informasi dan edukasi tentang program KB tetap harus
dilaksanakan secara continue dan berkesinambungan, supaya masyarakat
yang tidak terpenuhi program KB atau Unmeet need sebesar 11,01%
tersebut dapat termotivasi untuk ikut serta dalam pelayanan program KB.
4. Prosentase anggota Bina Keluarga Balita (BKB) yang ber-KB
- Jumlah anggota BKB yang ber-KB 28.465
- Jumlah PUS anggota BKB 59.762
- Realisasi hasil anggota BKB yang ber-KB 87,75%
- Target capaian anggota BKB yang ber-KB 80,68%
- Capaian peserta anggota BKB yang ber-KB 108,76%
Selanjutnya, pencapaian untuk indikator prosentase anggota Bina
Keluarga Balita (BKB) yang ber-KB adalah sebesar 108,76%. Dengan
perhitungan jumlah pasangan usia subur anggota BKB yang ber-KB yaitu
sejumlah 28.465 orang dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur
anggota BKB yaitu sejumlah 59.762 orang. Pencapaian yang tinggi
tersebut merupakan wujud keberhasilan program KB dalam memotivasi
beberapa anggota BKB yang masih dalam kategori pasangan usia subur
untuk ikut serta dalam program KB.
5. Total Fertility Rate (TFR)
- Jumlah Wanita Usia Subur (WUS) 277.730
- Jumlah Kelahiran 15.565
- Realisasi TFR 2,02%
- Target TFR 2,13%
- Capaian TFR 105,16%
Terakhir, realisasi untuk indikator Total Fertility Rate (TFR) atau
Angka Kelahiran Total dengan formula atau rumus jumlah anak yang
dimiliki seorang wanita selama masa reproduksinya per 1000 WUS (15-
49) dalam suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu adalah 2,02%.
Jika dibandingkan dengan target sebesar 2,13% maka capaian TFR adalah
sebesar 105,16%. Keberhasilan capaian ini didorong oleh :
Peningkatan partisipasi penggunaan kontrasepsi pada Pasangan Usia
Subur (PUS)
Peningkatan pengetahuan wanita tentang program KB
B. CAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Pencapaian Visi dan Misi yang ada di Dinas PPKB Kabupaten
Nganjuk, ditentukan pada pencapaian program dan kegiatan. Berikut capaian
urusan program dan Kegiatan urusan pengendalian penduduk dan keluarga
berencana pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
NO PROGAM / KEGIATAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Program Pelayanan Kontrasepsi 100% 100% 100%
a. Pelayanan konseling KB 101 orang 101 orang 100%
b. Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB
250 orang 250 orang 100%
c. Pelayanan KB Medis Operasi 570 orang 570 orang 100%
2 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
100% 100% 100%
a. Pemilihan keluarga harmonis sejahtera dan peserta KB lestari teladan
12 pasang 12 pasang 100%
b. Pengendalian dan pengelolaan program KB
119 RR Klinik 119 RR Klinik
100%
c. Pembinaan keluarga sejahetra 70 orang 70 orang 100%
3
Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat
100% 100% 100%
a. Penyuluhan kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok di masyarakat
80% 80% 100%
4 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
100% 100% 100%
a. Fasilitasi pusat pelayanan informasi dan konseling KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja)
100 orang 100 orang 100%
5 Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
100% 100% 100%
a. Pemberdayaan kelompok UPPKS melalui Gerakan Industri Keluarga (GERINDA)
195 Peserta 195 Peserta 100%
b. Pembinaan pendamping kelompok bina keluarga
200 orang 200 orang 100%
c. Pelatihan kelompok UPPKS melalui Gerinda (PIK)
25 orang 25 orang 100%
6 Program pengembangan model operasional BKB (Bina Keluarga Balita) – Posyandu - PADU (Pendidikan Anak Dini Usia)
100% 100% 100%
a. Pembentukan model operasional BKB (Bina Keluarga Balita)-Posyandu-PADU (Pendidikan Anak Dini Usia)
100% 100% 100%
b. Pelatihan bagi kader BKB (PIK) 25 kelompok 25 kelompok 100%
7
Program Pendukung Operasional KB 100% 50% 50%
a. Pembangunan Balai Penyuluhan KB (DAK Fisik 2017)
2 unit 1 unit 50%
b. Rehabilitasi balai penyuluhan KB (DAK Fisik 2017)
2 unit 1 unit 50%
c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor (DAK Reguler 2017)
4 paket 2 paket 50%
d. Pengadaan peralatan gedung kantor (DAK Reguler 2017)
4 paket 2 paket 50%
e. Biaya Operasional Keluarga Berencana (DAK Non Fisik 2017)
16 UPTD 16 UPTD 100%
8
Program Penguatan Kelembagaan Kemitraan Kependudukan dan KB
100% 100% 100%
a. Penyelenggaraan koalisi kependudukan dalam program KB
205 peserta 205 peserta 100%
9
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
100% 100% 100%
a Pembinaan Keluarga Berencana 2000 akseptor 2000 akseptor 100%
b. Pembinaan PPKBD dan Sub PPKBD
5254 orang 5254 orang 100%
c. Pelayanan KB baru di Lapangan 3000 akseptor 3000 akseptor 100%
d. Penyebarluasan informasi ketahanan keluarga sejahtera
5 unit 5 unit 100%
e. Pemutakhiran Data Keluarga 284 desa/kel 284 desa/kel 100%
f. Pencatatan dan pelaporan petugas KB
12 bulan 12 bulan 100%
g Peningkatan perlindungan hak reproduksi individu melalui sosialisasi kesehatan reproduksi
400 orang 400 orang 100%
h. Pelayanan KIE pasca persalinan dan pasca keguguran
400 PUS yang hamil
400 PUS yang hamil
100%
i Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
250 orang 250 orang 100%
C. REALISASI ANGGARAN
Sebagai perwujudan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran
APBD tahun 2017 serta dalam rangka mewujudkan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan, Dinas PPKB melakukan penyusunan
Laporan Keuangan (LK) tahun 2017. Laporan keuangan merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD dengan anggaran dan realisasi
sebagai berikut :
No Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %1 2 3 4 51 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran437.550.000 405.797.991 92.74
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
426.200.000 414.806.785 97.33
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4.400.000 4.300.000 97.73
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
21.710.000 21.092.650 97.16
5 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan
15.000.000 14.948.000 99.65
6 Program Pelayanan Kontrasepsi 409.000.000 406.859.500 99.48
7 Program Pembinaan Peran serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri
210.000.000 193.102.800 91.95
8 Program Promosi KHIBA melalui kelompok Kegiatan di masyarakat
25.000.000 24.892.000 99.57
9 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
69.000.000 68.396.200 99.12
10 Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
190.000.000 188.919.350 99.43
11 Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU
106.542.000 105.973.000 99.47
12 Program Pendukung Operasional KB 1.835.630.000 1.129.230.874 61.52
13 Program Penguatan Kelembagaan, Kemitraan, Kependudukan dan KB
25.000.000 15.758.250 63.03
14 Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
5.118.899.000 4.224.302.867 82.52
Jumlah 8.893.931.000 7.218.380.267 81.16
NO. MAK URAIAN KEGIATAN TARGET PAGU
ANGGARAN
JUMLAH DROPING
ANGGARAN
REALISASI ANGGARAN (Rp)DISETOR KE BEND. PROVINSI
SISA ANGGARAN DI PROV.SPJ TELAH DISETOR
UANG MUKA
JUMLAH REALISASI % REALISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 8 : 4 10 11
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp1 5297 PENGELOLAAN
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PROVINSI
39.490.000 31.840.000 31.390.000 - 31.390.000 79% 450.000 8.100.000
2 3331 PENGELOLAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN , KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA PROVINSI
3.176.810.500 2.031.764.500 1.989.936.500 - 1.989.936.500 63% 41.828.000 1.186.874.000
Jumlah 3.216.300.500 2.063.604.500 2.021.326.500 - 2.021.326.500 63% 42.278.000 1.194.974.000
Disamping perwujudan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran APBD, Dinas PPKB Kab. Nganjuk juga
membantu melaksanakan kegiatan APBN sebagai wujud dari pelaksanaan upaya keberhasilan program KB dengan anggaran dan
realisasi sebagai berikut :
D. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA
Realisasi kinerja merupakan wujud dari capaian keberhasilan dari
kinerja Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk. Dengan pencapaian tersebut,
diharapkan kinerja yang ada pada urusan pengendalian penduduk dan
keluarga berencana dapat termotivasi untuk terus melakukan perbaikan.
Berikut kami tampilkan perbandingan realisasi kinerja tahun 2016
dengan tahun 2017 kedalam tabel berikut ini :
SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGETREALISASI
Th. 2016 (n-1) Th. 2017 (n)
1 Meningkatkan
penyelenggaraan
pelayanan
keluarga
berencana
1.1 Prosentase capaian
peserta KB aktif
80,00 78,07 78,15
1.2 Prosentase usia nikah
pertama di bawah
usia 20 Tahun
13,88 12,01 12,51
1.3 Prosentase Pasangan
Usia subur yang
seharusnya KB tapi
belum KB (Unmeet
Need)
12,84 13,26 11,01
1.4 Prosentase anggota
Bina Keluarga Balita
(BKB) yang ber-KB
80,68 84,59 87,75
1.5 Total Fertility Rate
(TFR)
2,13 2,13 2,02
Berdasarkan pada tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa pencapaian pada
tahun 2016 dan 2017 mengalami perbaikan secara siginifikan. Dapat
dikatakan bahwa Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
telah berhasil dilaksanakan. Hal tersebut dapat kita lihat pada indikator
prosentase capaian peserta KB aktif pada tahun 2016 terealisasi sebesar
78,07% dan pada tahun 2017 terealisasi sebesar 78,15%. Kemudian indikator
prosentase usia nikah pertama di bawah usia 20 Tahun pada tahun 2016
terealisasi sebesar 12,01% dan pada tahun 2017 terealisasi sebesar 12,51%.
Selanjutnya indikator prosentase Pasangan Usia subur yang seharusnya KB
tapi belum KB (Unmeet Need) pada tahun 2016 terealisasi sebesar 13,26%
dan pada tahun 2017 terealisasi sebesar 11,01%. Kemudian untuk indikator
prosentase anggota Bina Keluarga Balita (BKB) yang ber-KB pada tahun
2016 terealisasi sebesar 84,59% dan pada tahun 2017 terealisasi sebesar
87,75%. Dan terakhir untuk indikator Total Fertility Rate (TFR) atau Angka
Kelahiran Total pada tahun 2016 terealisasi sebesar 2,13% dan pada tahun 2017
terealisasi sebesar 2,02%..
E. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA s/d AKHIR PERIODE
RPJMD/ RENSTRA
Kesesuaian antara perencanaan kinerja dengan target yang akan dicapai
merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Oleh sebab itu
perencanaan yang baik akan berdampak pada upaya untuk mencapai sebuah
realisasi yang baik. Maka, pencapaian tersebut akan menjadi tolok ukur
keberhasilan atas implementasi program dan kegiatan Dinas PPKB Kab.
Nganjuk. Berikut kami gambarkan perbandingan realisasi kinerja s/d akhir
periode RPJMD/RENSTRA kedalam tabel berikut ini :
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET AKHIR RPJMD/
RENSTRAREALISASI TINGKAT
KEMAJUAN
1 2 3 4 5Meningkatkan penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana
Prosentase capaian
peserta KB aktif
80,00% 78,15% 2,31%
Prosentase usia nikah
pertama di bawah
usia 20 Tahun
13,88% 12,51% 9,87%
Persentase Pasangan
Usia subur yang
seharusnya KB tapi
belum KB (Unmeet
Need)
12,84% 11,01% 14,25%
Prosentase anggota
Bina Keluarga Balita
(BKB) yang ber-KB
80,68% 87,75% 8,76%
Total Fertility Rate
(TFR)
2,13% 2,02% 5,16%
Berdasarkan data diatas, tingkat kemajuan pada masing-masing
indikator cukup terlihat. Kondisi yang membaik tersebut merupakan
kesuksesan dari pelaksanaan program Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana khususnya dalam memberikan komunikasi, informasi dan edukasi
serta konseling program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Sehingga masyarakat turut serta dalam aktivitas KB dan berpartisipasi dalam
program KB (akseptor KB).
F. ALOKASI SASARAN PER ANGGARAN
Alokasi anggaran adalah pagu anggaran yang diperuntukkan bagi
sasaran strategis dari SKPD yang kemudian diturunkan pada alokasi anggaran
program dan kegiatan dalam memberikan pelayanan KB serta sosialisasi
program keluarga sejahtera kepada masyarakat. Berikut kami jabarkan alokasi
sasaran per anggaran :
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA ANGGARAN %
ANGGARAN1 2 3 4 51 Meningkatkan
penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana
Prosentase capaian
peserta KB aktif
6.813.029.000 76,60
Prosentase usia nikah
pertama di bawah
usia 20 Tahun
105.000.000 1,18
Persentase Pasangan
Usia subur yang
seharusnya KB tapi
belum KB (Unmeet
Need)
170.500.000 1,92
Prosentase anggota
Bina Keluarga Balita
(BKB) yang ber-KB
296.542.000 3,33
Total Fertility Rate
(TFR)
604.000.000 6,79
Berdasarkan pada tabel diatas, apabila dibandingkan dengan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD), anggaran yang dialokasikan kepada
masing-masing sasaran belum cukup memadai. Namun hal tersebut tidak
menjadi kendala yang berarti karena pencapaian terhadap capaian atas sasaran
kinerja tetap tercapai dan memuaskan sebagaimana yang ditetapkan dalam
perencanaan strategis.
G. PENCAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN
Melalui program yang ada di Dinas PPKB, sasaran kinerja Dinas PPKB diharapkan dapat terwujud. Program yang efisien
dan efektif diharapkan akan mewujudkan implementasi program yang maksimal dan menghasilkan output serta outcome yang
dapat dipertanggungjawabkan. Berikut kami tampilkan perbandingan pencapaian kinerja dan anggaran yang ada di Dinas PPKB
Kabupaten Nganjuk.
Sasaran Indikator
Kinerja Anggaran
Target Realisasi Capaian Alokasi Realisasi Capaian
Meningkatkan
penyelenggaraan
pelayanan keluarga
berencana
Prosentase capaian
peserta KB aktif
80,00% 78,15% 97,69% 6.813.029.000 5.211.126.691 76,49%
Prosentase usia nikah
pertama di bawah usia
20 Tahun
13,88% 12,51% 109,87% 105.000.000 104.261.200 99,30%
Persentase Pasangan
Usia subur yang
seharusnya KB tapi
belum KB (Unmeet
Need)
12,84% 11,01% 114,25% 170.500.000 146.871.000 86,14%
Prosentase anggota
Bina Keluarga Balita
(BKB) yang ber-KB
80,68% 87,75% 108,76% 296.542.000 294.892.350 99,44%
Total Fertility Rate
(TFR)
2,13% 2,02% 105,16% 604.000.000 600.283.600 99,38%
Rata-rata Capaian 107,15% 92,15%
Berdasarkan tabel tersebut, serapan anggaran pada masing-masing sasaran dan program yang tercapai hampir 100%.
Serapan yang baik tersebut merupakan bukti yang sangat kuat terkait dengan capaian program di Dinas PPKB. Serapan anggaran
tersebut berbanding lurus dengan capaian kinerja SKPD. Meskipun terdapat efisiensi anggaran, namun hal tersebut tidak
menjadikan hambatan dalam perwujudan sasaran kinerja Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk.
H. EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Penggunaan sumber daya yang tepat memang menjadi fokus bagi
pelaksanaan program dan kegiatan. salah satu sumberdaya yang digunakan
untuk menunjang pelaksanaan program dan kegiatan adalah anggaran yang
efisien dan efektif. Berikut kami jabarkan capaian kinerja dengan serapan
anggaran Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk.
No Sasaran Indikator Sasaran
% Capaian Kinerja
% Penyerapan Anggaran
%Tingkat Efisiensi
1 Meningkatkan penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana
Prosentase
capaian peserta
KB aktif
97,69 76,49 23,51
Prosentase usia
nikah pertama
di bawah usia
20 Tahun
109,87 99,30 0,70
Persentase
Pasangan Usia
subur yang
seharusnya KB
tapi belum KB
(Unmeet
Need)
114,25 86,14 13,86
Prosentase
anggota Bina
Keluarga Balita
(BKB) yang
ber-KB
108,76 99,44 0,56
Total Fertility
Rate (TFR)
105,16 99,38 0,62
Rata – rata 107,15 92,15 7,85
Berdasarkan data diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa efisiensi
anggaran yang ada pada urusan pengendalian penduduk dan keluarga
berencana sangat berhasil. Hal tersebut dapat dilihat pada tingkat efisiensi
anggaran pada masing-masing program pengendalian penduduk dan keluarga
berencana. Tingkat efisiensi tersebut menunjukkan bahwa anggaran yang
digunakan untuk terlaksananya kegiatan memang difokuskan pada
pencapaian sasaran dan kelompok sasaran urusan pengendalian penduduk dan
keluarga berencana.
BAB IV
PENUTUP
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana telah mampu untuk melakukan
pencapaian sasaran, baik dari bidang pengendalian penduduk maupun bidang
keluarga berencana.
Pencapaian sasaran “Meningkatkan penyelenggaraan pelayanan keluarga
berencana” yang diukur oleh beberapa indikator kinerja bidang pengendalian
penduduk dan keluarga berencana pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a. Prosentase capaian peserta KB Aktif tercapai 97,69%
b. Prosentase usia nikah pertama dibawah usia 20 tahun tercapai 109,87%
c. Prosentase pasangan usia subur seharusnya ikut KB tapi belum KB (Unmeet
Neet) tercapai 114,25%
d. Prosentase anggota bina keluarga balita (BKB) yang ber-KB tercapai 108,76%
e. Total Fertility Rate (TFR) tercapai 105,16%
Upaya-upaya yang akan dilakukan guna lebih meningkatkan capaian
kinerja Dinas PPKB pada tahun adalah sebagai berikut :
a. Rekruitmen jumlah penyuluh KB, karena pada tahun 2017 keatas akan banyak
penyuluh KB yang pensiun
b. Komunikasi tentang program pendewasaan usia perkawinan dan GENRE
(Generasi Berencana)
c. Meningkatkan ketepatan waktu dalam pelaporan
d. Meningkatkan kualitas penyelanggaran pelayanan pemasangan kontrasepsi dan
Medis Operasi
e. Meningkatkan jumlah Akseptor KB baru dan aktif melalui pelayanan konseling
KB
Demikian LKJIP ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan di Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Nganjuk.