bab i · web viewkegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan siap giling,...

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumbangan terbesar sektor pertanian dan pengairan selama Repelita IV adalah tercapainya swasembada beras, di samping sumbangannya kepada pertumbuhan ekonomi, penerimaan ekspor dan peningkatan kesempatan kerja. Kemampuan menghasilkan dan mempertahankan swasembada beras tersebut merupakan hasil dari usaha- usaha pembangunan di sektor-sektor pertanian dan peng- airan, perhubungan, perindustrian, koperasi dan sebagainya, dan berkat kebijaksanaan yang ditempuh dalam bidang harga, perkreditan dan lain-lain. Kegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan siap giling, disimpan, atau dipasarkan. Penanganan panen ini sangat penting karena dapat menekan kehilangan produksi dan penurunan mutu gabah atau beras. Dalam hal perontokkan padi masih banyak petani yang melakukannya dengan cara tradisional misalnya dengan cara menginjak dan membanting. Dengan cara ini, dibutuhkan waktu yang cukup lama dan kehilangan hasil yang besar. Untuk mengatasi masalah tersebut, petani memerlukan teknologi tepat guna yaitu teknologi yang dapat memadukan antara teknologi modern (traktor, thresher , 1

Upload: vanthuy

Post on 03-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I · Web viewKegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan siap giling, disimpan, atau dipasarkan. Penanganan panen ini sangat penting karena dapat menekan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumbangan terbesar sektor pertanian dan pengairan selama Repelita IV

adalah tercapainya swasembada beras, di samping sumbangannya kepada

pertumbuhan ekonomi, penerimaan ekspor dan peningkatan kesempatan kerja.

Kemampuan menghasilkan dan mempertahankan swasembada beras tersebut

merupakan hasil dari usaha-usaha pembangunan di sektor-sektor pertanian dan

peng-airan, perhubungan, perindustrian, koperasi dan sebagainya, dan berkat

kebijaksanaan yang ditempuh dalam bidang harga, perkreditan dan lain-lain.

Kegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan

siap giling, disimpan, atau dipasarkan. Penanganan panen ini sangat penting

karena dapat menekan kehilangan produksi dan penurunan mutu gabah atau

beras. Dalam hal perontokkan padi masih banyak petani yang melakukannya

dengan cara tradisional misalnya dengan cara menginjak dan membanting.

Dengan cara ini, dibutuhkan waktu yang cukup lama dan kehilangan hasil yang

besar. Untuk mengatasi masalah tersebut, petani memerlukan teknologi tepat

guna yaitu teknologi yang dapat memadukan antara teknologi modern (traktor,

thresher, motor listrik dan lain-lain) dengan teknologi tradisional yang

dimiliki petani (Balai Informasi Pertanian, 1989).

1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kinerja proses perontokkan

padi dengan menggunakan thresher.

1

Page 2: BAB I · Web viewKegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan siap giling, disimpan, atau dipasarkan. Penanganan panen ini sangat penting karena dapat menekan

BAB II

DASAR TEORI

Panen merupakan tahap akhir penanaman padi di sawah. Yang

dimaksud dengan panen adalah memungut hasil dengan cara memotong

tangkai padi untuk mendapat butiran padi yang telah masak (Aak, 1990).

Saat pemanenan padi dapat dipengaruhi oleh musim tanam,

pemeliharaan tanaman dan pertumbuhan serta tergantung pula pada jenisnya.

Secara umum padi dipanen saat umur 80 – 110 hari. Kegiatan perontokkan

adalah proses pemisahan atau melepaskan gabah dari tangkainya, dimana

gabah tersebut dibesarkan. Perontokkan padi dilakukan petani dengan berbagai

cara, contohnya ditarik, dipukul, dihempaskan pada kayu. Cara lain dengan

menggunakan alat perontok padi (Mahajir dkk., 1966).

Alat perontok padi salah satunya yaitu menggunakan thresher. Alat ini

dilengkapi dengan:

1. Silinder perontok yang bergerigi perontok.

2. Gigi-gigi perontok, yaitu yang terbuat dari baja dengan fungsi merontokkan

butir gabah dari malainya.

3. Saringan, yaitu agar gabah dapat terpisah dari limbah (tangkai, jerami dan

sebagainya).

4. Blower, yaitu untuk menerbangkan ke luar segala limbah yang ringan.

5. Elevator, yang berfungsi mengangkut gabah yang telah dirontokkan ke luar

ke tempat penampungan yang tersedia (Kartasapoetra, 1994).

2

Page 3: BAB I · Web viewKegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan siap giling, disimpan, atau dipasarkan. Penanganan panen ini sangat penting karena dapat menekan

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini berupa padi dengan

berat 1 kg. Sedangkan alat yang digunakan yaitu thresher, tacho meter (alat

pengukur putaran), timbangan dan meteran.

3.2 Prosedur Percobaan

1. Bahan ditimbang dengan berat 1 kg.

2. Kondisi thresher diperiksa, daya dan putaran motor (Rpm) yang digunakan

dicatat.

3. Thresher dihidupkan.

4. Umpan dimasukkan ke dalam thresher sedikit demi sedikit.

5. Dibuka pintu pengeluaran jerami.

6. Biji dikumpulkan dan dibersihkan, bulir hampa atau sampah dalam tempat

terpisah.

7. Thresher dimatikan.

8. Penimbangan dilakukan terhadap biji mutu Z 1, Z2, bulir hampa dan jerami.

9. Dilakukan perhitungan.

3

Page 4: BAB I · Web viewKegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan siap giling, disimpan, atau dipasarkan. Penanganan panen ini sangat penting karena dapat menekan

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data

1. Spesifikasi alat

Fungsi thresher : Untuk merontokkan

Nama : Seed collecting thresher

Merk : Chiyoda

Model/type : TS

Sistem umpan : Umpan ke dalam

Sumber penggerak : Motor listrik

Rpm : 1435 – 1715 Rpm

Diameter drum : 15 inci

Jenis mata gigi perontok : Berbentuk V

Diameter pulley motor : 3 inci

Diameter pulley drum : 10 inci

Diameter pulley fan : 9 inci

Jenis sabuk/ukuran : Sabuk V/61-A

Sistem transmisi : pulley dan sabuk

Alat pemisah : blower

Jumlah bak penampung padi : 2

2. Perhitungan

Berat semua = 3400 gr

Berat jerami = 1438,16 gr

Jumlah semua = 1961,84 gr

Berat berisi A1 = 1650 gr

Berat berisi A2 = 250 gr

Berat kosong A1 = 32,74 gr

Berat kosong A2 = 29,1 gr

4

Page 5: BAB I · Web viewKegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan siap giling, disimpan, atau dipasarkan. Penanganan panen ini sangat penting karena dapat menekan

% jerami =

% gabah mutu A1 =

% gabah mutu A2 =

% jumlah bulir hampa A1 =

% jumlah bulir hampa A2 =

=

% jumlah bulir hampa =

Kehilangan perontokan = Berat awal – Berat akhir

= 3400 – 1961,84

= 1438,16 gr

4.2 Pembahasan

Pemanfaatan power thresher sangat penting untuk meningkatkan

produktivitas dan intensitas tanaman yang dapat mengatasi kekurangan tenaga

kerja dalam sektor pertanian, padi yang akan dipanen pada saat yang tepat

akan memiliki bobot yang optimum, kadar air rendah, bulir hijau rendah dan

mutu gabah relatif tinggi. Pemanenan padi juga harus dilakukan pada saat yang

tepat karena berkaitan terhadap penyelamatan hasil panen.

Dari data pengamatan dan analisa data, maka didapatkan bahwa jerami

diperoleh 42,29 %, gabah mutu A1 diperoleh sebesar 84,10 %, gabah mutu A 2

sebesar 12,74 %, jumlah bulir hampa sebesar 3,15 %, jumlah bulir kosong

dalam A1 sebesar 1,66 %, jumlah bulir kosong dalam A 2 sebesar 1,48 %,

5

Page 6: BAB I · Web viewKegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan siap giling, disimpan, atau dipasarkan. Penanganan panen ini sangat penting karena dapat menekan

kerusakan yang diperoleh sebesar 0 %, dan kehilangan perontokan sebesar

1438,16 gr.

Dalam praktikum ini digunakan istilah sistem umpan dalam yang

maksudnya adalah dimana padi dimasukkan ke alat perontok atau thresher

secara kontinue, dari hasil perontokkan tersebut biji padi akan langsung

terpisah dengan sendirinya dari sampah ke dalam 2 bak penampungan,

penampung I terdapat biji padi dan penampung II terdapat jeraminya.

Pada praktikum ini digunakan alat perontok yang dapat menghemat

waktu dan tenaga, berbeda dengan alat yang digunakan oleh masyarakat pada

umumnya.

6

Page 7: BAB I · Web viewKegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan siap giling, disimpan, atau dipasarkan. Penanganan panen ini sangat penting karena dapat menekan

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini, yaitu:

1. Kegiatan pemanenan padi harus ditangani secara tepat agar usaha-usaha

peningkatan produksi padi tidak sia-sia.

2. Padi yang siap panen yaitu butir gabah yang menguning sudah mencapai 80 %

dan tangkainya sudah menunduk.

3. Sistem umpan ke dalam yaitu, padi dimasukkan ke alat perontok atau

thresher secara kontinue.

4. Perontokkan memakai thresher lebih menghemat waktu dan tenaga serta

jumlah kerusakan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan

memakai cara lama seperti diinjak, dibanting dan dipukul.

7

Page 8: BAB I · Web viewKegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan siap giling, disimpan, atau dipasarkan. Penanganan panen ini sangat penting karena dapat menekan

DAFTAR PUSTAKA

Balai Informasi Pertanian, 1989, Petunjuk Teknis Penanganan Pasca Panen , Direktorat Bina Usaha Petani dan Pengolahan Hasil Tanaman, Jakarta.

Kartasapoetra, A.G., 1994, Teknologi Pengolahan Pasca Panen , PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Mahajir, U. dan Najaruddin, 1966, Bertanam Padi Sawah Tanpa Olah Tanah , Pengbar Swadaya, Jakarta.

Ramayanty Bulan, S.T., M.Si., dkk., 2004, Penuntun Praktikum MP II, Laboratorium Mesin dan Peralatan Pertanian Jurusan Teknik Pertanain Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

8

Page 9: BAB I · Web viewKegiatan pasca panen adalah kegiatan dari mulai panen sampai dengan siap giling, disimpan, atau dipasarkan. Penanganan panen ini sangat penting karena dapat menekan

La p o ra n P r a k t i ku m MP I I

S E E D C O L L E C T I N G T H R E S H E R(THRESHER PERONTOK BENIH PADI)

DISUSUN

Oleh:

Nama : NAJMUDDINNIM : 0351610061Fak/Jur : Pertanian/TP

LABORATORIUM MESIN DAN PERALATANJ U R U S A N T E K N I K P E R T A N I A N

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALADARUSSALAM, BANDA ACEH

2006