bab i ugm
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 BAB I UGM
1/5
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat pada kota-kota besar di
Indonesia mendorong laju pertumbuhan infrastruktur. Pembangunan pemukiman,
jalan raya, pabrik dan infrastruktur lainnya telah mengubah tataguna lahan yang
ada. Lahan-lahan terbuka yang sebelumnya berfungsi sebagai daerah resapan air
pun semakin berkurang. Dengan semakin sedikitnya daerah resapan air di suatu
kawasan mengakibatkan besarnya limpasan permukaan yang terjadi pada saat
terjadi hujan. Air yang jatuh ke tanah lebih banyak melimpas di permukaan
daripada terinfiltrasi ke dalam tanah. Apabila besarnya limpasan yang terjadi
melebihi kapasitas pengaliran saluran drainase yang ada, maka air akan melimpas
dan menggenangi daerah disekitar alur saluran.
Di beberapa kota besar di Indonesia, permasalahan genangan ini sudah ada
sejak lama dan sering kali menjadi bencana yang merugikan banyak pihak.
Upaya-upaya untuk pengendalian banjir pun telah dilakukan sejak tahun 70-an
hingga sekarang. Banjir yang terjadi telah mengakibatkan banyak kerusakan pada
infrastruktur seperti jalan raya dan bangunan lainnya. Permasalahan banjir yang
ada tidak lepas dari kinerja sistem drainase di kawasan tersebut. Sistem drainase
memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya untuk pengendalian banjir
pada suatu kawasan. Dengan kondisi sistem drainase yang baik, maka limpasan
-
8/18/2019 BAB I UGM
2/5
2
yang terjadi dapat dialirkan dengan baik ke badan air, sehingga genangan yang
terjadi dapat dengan cepat diatasi.
Permasalahan banjir juga sering terjadi di Yogyakarta, khususnya pada
daerah di sepanjang alur Kali Belik. Kali Belik merupakan sungai kecil yang
melalui tiga wilayah administratif, yaitu Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan
Kabupaten Bantul. Setiap tahun, terutama pada musim penghujan, daerah di
sepanjang Kali Belik sering dilanda banjir. Salah satu daerah yang sering dilanda
banjir akibat meluapnya Kali Belik adalah Kelurahan Terban dan Klitren,
Gondokusuman. Pemerintah DIY pun telah melakukan berbagai upaya untuk
menanggulangi banjir yang terjadi, mulai dengan membuat tanggul hingga
rencana pembangunan kolam rentensi di UGM dan Langensari. Banjir yang
terjadi memang seharusnya mendapatkan perhatian yang serius sehingga kerugian
yang terjadi akibat bencana banjir dapat dihindari.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan banjir di Kota Yogyakarta yang di sebabkan meluapnya Kali
Belik terjadi setiap tahun. Kondisi disekitar Kali Belik yang merupakan kawasan
terbangun telah merubah tataguna lahan yang ada. Perubahan tataguna lahan yang
terjadi mengakibatkan meningkatnya nilai koefisien limpasan. Pada saat terjadi
hujan, debit air lebih banyak melimpas menuju Kali Belik. Ditambah lagi debit
yang berasal dari hulu cukup besar. Kapasitas tampang saluran yang ada tidak
mampu mengalirkan debit air sehingga mengakibatkan air melimpas membanjiri
-
8/18/2019 BAB I UGM
3/5
3
daerah disekitar Kali Belik. Oleh karena itu diperlukan suatu penanganan untuk
mereduksi debit limpasan yang terjadi.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. mengetahui debit limpasan di daerah tangkapan yang masuk ke sistem
drainase Kali Belik.
2.
mengetahui kemampuan saluran Kali Belik dalam mengalirkan debit
dengan melakukan simulasi menggunakan program HEC-RAS v.4.0.
3.
mengevaluasi kinerja saluran drainase Kali Belik dan penyebab
terjadinya genangan.
4. mengetahui pengaruh adanya kolam retensi di kawasan UGM dan
zero runoff di wilayah UGM terhadap permasalahan banjir Kali Belik.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan :
1.
dapat memberikan kontribusi dalam upaya pengendalian banjir di
Kota Yogyakarta, khususnya di daerah sekitar Kali Belik di Kelurahan
Terban dan Klitren, Kecamatan Gondokusuman
2. dapat memberikan masukan kepada dinas dan instansi terkait untuk
solusi penanganan banjir yang terjadi, sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.
-
8/18/2019 BAB I UGM
4/5
4
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini antara lain :
1. lokasi penelitian hanya terbatas pada alur sungai dari Jl. Colombo
(perempatan Sagan) sebagai batas hulu hingga daerah rencana kolam
retensi Langensari pada batas hilir.
2. data yang digunakan untuk analisis adalah data sekunder.
3. simulasi dilakukan menggunakan program HEC-RAS versi 4.0.
4.
simulasi aliran menggunakan analisis aliran steady.
5.
tidak memperhitungkan adanya transpor sedimen.
-
8/18/2019 BAB I UGM
5/5
5
1.6. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tugas akhir ini adalah pada Kali Belik mulai dari Jalan
Colombo hingga Jalan Langensari ( SD Langensari ) Yogyakarta, seperti
ditunjukan pada Gambar 1.1. berikut.
Gambar 1.1. Lokasi penelitian