bab i tugas basdat

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis & data. Basis dapat diartikan sebagai markas / gudang, tempat berkumpul. Sedangkan data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan peristiwa, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf simbol, teks gambar, bunyi atau kombinasinya. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan sistem? 2. Apa yang dimaksud dengan basis data? 3. Apa saja komponen dalam perancangan sistem basis data? 4. Apa yang disebut dengan kardinalitas? Sebutkan macam dari kardinalitas! 5. Sebutkan jenis-jenis relationship! 6. Berikan contoh dari relasi Ternary dalam suatu instansi kesehatan! C. Tujuan 1. Dapat mendefinisikan pengertian dari sistem 2. Dapat mendefinisikan mengenai basis data 3. Dapat menyebutkan dan menjelaskan komponen-komponen yang ada dalam perancangan sistem basis data 4. Dapat menyebutkan dan menjelaskan macam-macam relasi 5. Dapat menyebutkan jenis-jenis relationship 1

Upload: ida-safitri

Post on 12-Jul-2015

274 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i tugas basdat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis & data. Basis dapat diartikan sebagai

markas / gudang, tempat berkumpul. Sedangkan data adalah fakta yang mewakili

suatu objek seperti manusia, barang, hewan peristiwa, keadaan dan sebagainya, yang

direkam dalam bentuk angka, huruf simbol, teks gambar, bunyi atau kombinasinya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem?

2. Apa yang dimaksud dengan basis data?

3. Apa saja komponen dalam perancangan sistem basis data?

4. Apa yang disebut dengan kardinalitas? Sebutkan macam dari kardinalitas!

5. Sebutkan jenis-jenis relationship!

6. Berikan contoh dari relasi Ternary dalam suatu instansi kesehatan!

C. Tujuan

1. Dapat mendefinisikan pengertian dari sistem

2. Dapat mendefinisikan mengenai basis data

3. Dapat menyebutkan dan menjelaskan komponen-komponen yang ada dalam

perancangan sistem basis data

4. Dapat menyebutkan dan menjelaskan macam-macam relasi

5. Dapat menyebutkan jenis-jenis relationship

1

Page 2: Bab i tugas basdat

6. Dapat memberikan contoh dari relasi ternary khususnya dalam suatu instansi

kesehatan sebagai wujud pemahaman terhadap materi.

2

Page 3: Bab i tugas basdat

BAB II PEMBAHASAN

SISTEM BASIS DATA

A. Mengenal Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata, yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan

sebagai markas atau gudang yaitu tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data

adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia,

barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam

bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Beberapa Definisi tentang basis Data:

1. Basis data merupakan himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan

yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan

cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk

memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media

penyimpanan elektronis.

Prinsip utama basis data adalah pengaturan data/arsip. Sedangkan tujuan

utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip.

Satu hal yang juga harus diperhatikan, bahwa basis data bukan hanya sekedar

penyimpanan data secara elektronis (dengan bantuan computer). Artinya, tidak semua

bentuk penyimpanan data secara electronis disebut basis data. Kita dapat menyimpan

dokumen berisi data dalam file teks (dengan program pengolah kata), file spread

sheet, dan lain-lain, tetapi tidak bisa disebut sebagai basis data karena di dalamnya

tidak ada pemilihan dan pengelompokan data sesuai jenis/fungsi data, sehingga akan

menyulitkan pencarian kelak. Dalam sebuah basis data yang sangat ditonjolkan adalah

pengaturan/pemilihan/pengelompokan/pengorganisasian data yang akan kita simpan

sesuai dengan fungsinya/jenisnya.

3

Page 4: Bab i tugas basdat

Operasi dasar basis data

Operasi-operasi dasar basis data yang dapat kita lakukan berkenaan dengan

basis data meliputi :

• Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan

lemari arsip yang baru

• Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari

arsip (sekaligus beserta isinya jika ada)

• Pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik

dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.

• Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik dengan

perusakan map arsip lama yang ada disebuah lemari map.

• Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel di sebuah basis data

(insert), yang identik dengan penambahan lembaran arsip dari sebuah map

arsip.

• Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search), yang identik dengan

pencarian lembaran arsip dari map arsip.

• Perubahan data dari sebuah file/tabel (update), yang identik dengan perbaikan

isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

• Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete), yang identik dengan

penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip

Tujuan Basis Data

Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi

sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini:

• Kecepatan dan kemudahan (Speed)

Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk menyimpan data atau

melakukan perubahan/manipulasi data atau menampilkan kembali data

tersebut dengan cepat dan mudah

• Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan

dapat dilakukan, karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redudansi

4

Page 5: Bab i tugas basdat

data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat

relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.

• Keakuratan (Accuracy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan

penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data,

dan sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data,

sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan

data.

• Ketersediaan(Availability)

Karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data

yang disebar di banyak lokasi geografis. Dengan pemanfaatan teknologi

jaringan computer, data yang berada di suatu lokasi/cabang, dapat juga diakses

(menjadi tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.

• Kelengkapan(Completeness)

Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin

berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data,

tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam

bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field

baru pada suatu tabel.

• Keamanan(Security)

Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak

menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk

sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan

ketat. Dengan begitu, kita dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh

menggunakan basis data beserta objekobjek di dalamnya dan menentukan

jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

• Kebersamaan pemakaian (Sharability)

Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan

multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan, tetapi tetap terjaga/menghindari

terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data.

5

Page 6: Bab i tugas basdat

Penerapan Basis Data

Secara lebih nyata/teknis, bidang-bidang fungsional yang telah umum

memanfaatkan basis data demi efisiensi, akurasi dan kecepatan operasi antara lain:

• Kepegawaian

• Pergudangan (inventory)

• Akuntansi

• Reservasi

• Layanan Pelanggan (customer care)

• Dan lain-lain

Sedangkan bentuk organisasi/perusahaan yang memanfaatkan basis data dapat

berupa :

• Perbankan

• Asuransi

• Rumah Sakit

• Produsen Barang

• Industri Manufaktur

• Pendidikan/Sekolah

• Telekomunikasi

• Dan lain-lain

B. Mengenal DBMS

Sistem adalah sebuah tatanan atau keterpaduan yang terdiri dari sejumlah

komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan

dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling

bekerja sama membentuk satu kesatuan. Karena itu, secara umum sebuah sistem basis

data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling

berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah computer) dan sekumpulan program

(DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau program lain untuk

mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut.

6

Page 7: Bab i tugas basdat

Komponen sistem basis data:

• Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras yang biasa terdapat dalam sebuah sistem basis data adalah

computer, memori sekunder online (harddisk), memori sekunder offline

(tape/removable disk) dan media perangkat komunikasi.

• Sistem Operasi (operating system)

Sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan/memfungsikan sistem

computer (operasi I/O, pengelolaan file dan lain-lain). Sejumlah sistem operasi

yang banyak digunakan seperti : MS-DOS, MS-Windows 3.1, MS-

WINDOWS 98 (computer stand alone atau computer untuk computer client

dalam sistem jaringan) atau Novel-Netware, MS Windows NT, Unix dan Sun

Solaris (untuk computer server dan jaringan). Program pengelola basis data

hanya dapat aktif (running) jika sistem operasi yang dikehendaki aktif.

• Basis Data (database)

Setiap basis data dapat memiliki/berisi sejumlah objek basis data (seperti

file/tabel, indeks dan lain-lain). Disamping berisi/menyimpan data, setiap

basis data juga mengandung dan menyimpan definisi struktur (baik untuk

basis data maupun objeknya secara detail).

• Sistem pengelolaan basis data (Database Management System/DBMS)

Perangkat DBMS akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan,

diubah dan diambil kembali serta menerapkan mekanisme pengamanan data,

pemakaian data bersama dan pemaksaan keakuratan/konsistensi data.

Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III+, dBase IV, FoxBase,

Rbase, Ms Access dan Borland Paradox (untuk kelas sederhana) atau Borland

Interbase., MS SQLL Server, CAOpen Ingres, Infomix dan SysBAse (untuk

kelas Kompleks/berat)

• Pemakai (user)

Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang

dibedakan berdasarkan cara berinteraksi terhadap sistem :

1) Programmer aplikasi, pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui

Data Manipulation Language (DML) yang disertakan (embedded) dalam

program.

7

Page 8: Bab i tugas basdat

2) User mahir (casual user), pemakai yang berinteraksi dengan menyatakan

query untuk mengakses data dengan bahasa query yang telah disediakan

oleh suatu DBMS.

3) User umum (end user/native user), pemakai yang berinteraksi dengan

sistem basis data melalui pemanggilan suatu program aplikasi permanent

(executable program) yang telah ditulis/disediakan sebelumnya.

4) User Khusus (specialized user), pemakai yang menulis aplikasi basis data

non konvensional, tetapi keperluan-keperluan, seperti untuk aplikasi AI

(Artificial intelligence), sistem pakar, pengolahan citra dan lain-lain yang

bisa saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan.

• Aplikasi Perangkat Lunak

Aplikasi (perangkat lunak) lain ini bersifat opsional. Artinya

ada/tidaknya tergantung pada kebutuhan pemakai. DBMS yang pemakai

gunakan lebih berperan dalam pengorganisasian data dalam sistem basis data,

sementara bagi pemakai basis data (khususnya yang menjadi end-user/native-

user) dapat dibuatkan/disediakan program khusus/lain untuk melakukan

pengisian, pengubahan dan pengambilan data.

C. Entity Relationship

1. Entity Set

Entity set adalah sesuatu atau objek yang ada di dalam dunia nyata yang

berbeda dengan objek lainnya, memiliki atribut penyusun, dan merupakan

pembangun suatu sistem. Contoh, manusia yang bekerja di suatu perusahaan

adalah sebuah entity. Entity mempunyai atribut bernilai (values), misal : 000-11-

3452 merupakan sebuah nomer induk seorang pekerja (atribut nomer induk

pekerja). Selain itu, seorang pekerja juga mempunyai tanggal lahir. Di sini

tanggal lahir merupakan atribut dari entity pekerja yang berkedudukan sejajar

dengan atribut nomer induk pekerja.

Entity mempunyai beberapa tipe atribut seperti :

1) Simple atribute : entity yang atributnya tidak dapat dibagi menjadi bagian

yang lebih kecil.

8

Page 9: Bab i tugas basdat

2) Composite atribute : entity yang atributnya dapat dibagi menjadi atribut yang

lebih kecil. Misalnya : atribut nama bisa dibagi menjadi nama awal, nama

tengah, dan nama akhir.

3) Single-valued attribute : entity yang atributnya hanya dapat berisi satu nilai.

Misal nomer induk pekerja.

4) Multivalued attribute : entity yang atributnya dapat berisi nol, satu atau lebih

dari satu nilai. Misalnya : atribut telephon, bisa jadi seorang pekerja

mempunyai nol, satu, atau lebih telephon.

5) Atribut turunan : entity yang atributnya dapat diturunkan dari atribut lainnya.

Misalnya : atribut umur dapat diketahui dari atribut tanggal lahir dan tanggal

pada saat itu.

2. Relational

Relational adalah hubungan antara entity. Semisal pada contoh di atas entity

manusia mempunyai hubungan dengan entity alamat yaitu ”tinggal di”. Di dalam

merancang database hendaknya seluruh entity yang ada mempunyai hubungan

dengan entity yang lain, minimal satu. Jika ada entity dalam database yang tidak

mempunyai hubungan dengan satupun entity yang lain, maka akan timbul

kesalahan dalam desain. Biasanya entity yang tidak berhubungan akan

dihilangkan.

Kardinalitas/Derajad Relasi

Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi

merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang

satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya

Macam kardinalitas ada 4, antara lain :

a. One to one : Sebuah entitas A yang berpasangan dengan tepat satu entitas B.

Demikian pula entitas B juga berpasangan tepat satu dengan entitas A. Contoh

entitas mahasiswa yang berelasi dengan entitas skripsi secara one to one.

b. One to many : Sebuah entitas A yang berpasangan secara banyak (nol atau

lebih) dengan entitas di dalam B. Sedangkan entitas B hanya berpasangan

dengan tepat satu entitas di dalam A. Contoh : entitas mahasiswa yang

berelasi dengan entitas dosen dalam hubungan dosen pembimbing. Relasi

9

Page 10: Bab i tugas basdat

yang terjadi secara one to many. Karena seorang mahasiswa hanya memiliki 1

dosen pembimbing. Sedangkan seorang dosen bisa jadi memiliki mahasiswa

bimbingan lebih dari satu.

c. Many to one : Sebuah entitas A yang berpasangan dengan tepat satu entitas di

dalam B. Sedangkan entitas B dapat berpasangan secara banyak (nol atau

lebih) dengan entitas di dalam A. (sama seperti one to many hanya dibalik

pengertiannya)

d. Many to many : Sebuah entitas A yang berpasangan secara banyak (nol atau

lebih) dengan entitas di dalam B. Dan entitas B juga dapat berpasangan secara

banyak (nol atau lebih) dengan entitas di dalam A. Contoh : entitas

mahasiswa yang berelasi dengan entitas matakuliah dalam hubungan KRS.

Relasi tersebut adalah many to many. Karena seorang mahasiswa dapat

mengambil banyak matakuliah. Sedangkan satu mata kuliah bisa jadi diambil

oleh beberapa mahasiswa.

Derajat Relationship

Menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship

1) Unary Degree (Derajat satu)

2) Binary Degree (Derajat Dua)

3) Ternary (Derajat Tiga)

4) Quartenary (Derajat Empat)

3. Primary Key

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa entity adalah suatu objek

yang berbeda dengan objek yang lainnya. Maka tiap entity harus mempunyai

atribut yang dapat membedakan antara objek satu dengan yang lainnya. Misalnya

entitas manusia, entitas ini tidak mempunyai atribut yang dapat membedakan

antara objek manusia1 dengan objek manusia2. Namun apabila manusia tersebut

menjadi pegawai (muncul entitas pegawai) maka objek manusia1 dan manusia2

sebagai anggota dari entitas pegawai akan mempunyai atribut yang membedakan,

yaitu NIP. Atribut inilah yang disebut dengan key. Manusia1 dan manusia2 tidak

mungkin memiliki NIP yang sama.

Key dapat terdiri dari beberapa atribut, yang biasa disebut dengan

candidate key. Namun dalam prakteknya key sebisa mungkin hanya terdiri dari

satu atribut. Hal ini untuk memudahkan dalam pengolahan data. Nah, untuk

10

Page 11: Bab i tugas basdat

mendapatkan key dari candidate key (gabungan beberapa atribut), pilih atribut

entitas yang paling unik (value dalam atribut tidak ada yang sama) dan bisa

membedakan entitas tersebut dengan entitas yang lain. Jika sudah

mendapatkannya, key itulah yang disebut sebagai primary key.

Semisal ada candidate key berupa nama, NIP, dan tanggal lahir. Maka

perlu disortir, atribut mana yang paling unik dari ketiga atribut tersebut. Atribut

nama tidak unik, karena ada kemungkinan dua entitas pekerja mempunyai nama

yang identik. Demikian pula dengan atribut tanggal lahir, sangat bisa jadi dua

entitas pekerja mempunyai tanggal lahir yang sama. Hanya atribut NIP saja yang

pasti berbeda dari tiap-tiap entitas pekerja.

4. Foreign Key

Di atas telah dibahas bahwa entitas dalam database harus mempunyai

hubungan dengan entitas yang lain. Oleh karenanya, suatu entitas yang memiliki

hubungan dengan entitas lain harus memuat primary key dari entitas yang ada

hubungan dengannya. Pemuatan primary key ini tidak selalu pada kedua entitas

yang berhubungan. Namun cukup pada entitas yang membutuhkan. Misal, suatu

entitas pekerja dengan primary key NIP. Entitas ini memiliki hubungan dengan

entitas bagian kerja dengan primary key ID bagian kerja. Untuk bisa

menghubungkan kedua entitas tersebut maka entitas bagian kerja tidak perlu

memasukkan primary key dari entitas pekerja ke dalam salah satu atributnya.

Namun justru entitas pekerja yang memasukkan primary key dari entitas bagian

kerja(ID bagian kerja). Proses menampung primary key dari entitas lain ke dalam

atribut entitas disebut juga dengan foreign key.

Ada beberapa landasan pemuatan primary key suatu entitas ke entitas lain yang

berhubungan. Landasan ini memakai ciri relasi yang digunakan.

1) One to one : entitas A berhubungan dengan entitas B secara one to one, maka

primary key entitas A dimuat ke dalam entitas B atau sebaliknya.

2) Many to one : entitas A berhubungan dengan entitas B secara many to one,

maka primary key entitas B dimuat ke dalam entitas A.

11

Page 12: Bab i tugas basdat

3) Many to many : entitas A berhubungan dengan entitas B secara many to many

maka pemuatan primary key dari masingmasing entitas akan melibatkan suatu

entitas baru.

D. Entity-Relationship Diagram

E-R diagram digunakan untuk membuat suatu model database. Kemudian dari model

tersebut dibuatlah sistem database. Adapun macam-macam komponen dalam E-R

diagram adalah :

1. Persegi panjang : merepresentasikan entitas

2. Elips : merepresentasikan atribut

3. Belah ketupat : merepresentasikan relasi antar entitas

4. Garis : merepresentasikan link antar atribut

5. Elips dobel : merepresentasikan atribut yang memiliki banyak nilai

6. Elips bergaris putus-putus: merepresentasikan atribut turunan

7. Garis dobel : merepresentasikan total pertisipasi dari suatu entitas di dalam

relationship

8. Pesegi panjang dobel : entitas yang lemah

Ada dua jenis entitas, yang pertama adalah entitas kuat yaitu entitas yang

memiliki primary key. Kedua adalah entitas lemah yaitu entitas yang tidak memiliki

primary key. Entitas kuat dan lemah ini akan dibahas lebih dalam pada materi

normalisasi.

12

Page 13: Bab i tugas basdat

Berikut adalah contoh relasi Ternary antara pasien, dokter, dan obat yang terdapat

pada suatu Rumah Sakit.

E. Normalisasi

Dalam perancangan basis data perlu dilakukan secara cermat agar dihasilkan basis

data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam

pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data. Salah satu cara yang dapat dilakukan

dalam merancang basis data adalah dengan melakukan normalisasi. Normalisasi

adalah proses penyusunan tabel-tabel yang tidak redundant (dobel), yang dapat

menyebabkan anomaly pada saat terjadi operasi manipulasi data seperti tambah, ubah

dan hapus. Anomali yaitu proses basis data yang memberikan efek samping yang

tidak diharapkan (misalnya menyebabkan ketidakkonsistenan data atau membuat

sesuatu data menjadi hilang ketika data lain dihapus). Sebuah tabel dikategorikan

efisien atau normal jika telah mengalami tiga criteria, yaitu:

13

Page 14: Bab i tugas basdat

1) Jika ada dekomposisi tabel dimana dekomposisinya dijamin aman (Lossless

Join Decomposition). Dekomposisi adalah proses pemisahan satu tabel

menjadi dua atau lebih tabel baru.

2) Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data

(dependency preservation)

3) Tidak melanggar Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Tahap-tahap Normalisasi

a. Membawa suatu relasi tak ternomalisasi ke bentuk normal kesatu (1NF)

dengan cara menghapus semua pengulangan group dan mungkin diperlukan

pemecahan relasi menjadi 2 atau lebih. Pada langkah ini diperlukan pula

penentuan kunci primer (primary key). Suatu relasi dikatakan berada dalam

bentuk normal kesatu (1NF) bila tidak terjadi pengulangan group atau semua

data bersifat atomic.

b. Menghilangkan ketergantungan parsial atribut yaitu merubah/memecah relasi

sehingga semua atribut bergantung fungsi kepada kunci primer. Ini disebut

bentuk normal kedua (2NF).

c. Mengeliminasi ketergantungan transitif yaitu merubah/memecah sebagai relasi

sehingga semua atribut yang bukan kunci tergantung fungsi secara penuh

kepada kunci primer/tidak ada ketergantungan parsial yaitu ketergantungan

atribut kepada atribut yang bukan kunci. Ini disebut bentuk normal ketiga

(3NF).

Contoh :

Terdapat suatu informasi seperti berikut ini :

ISBN Judul Halaman Topik979-533-791-2 PHP 631 Pemrograman

Internet979-522-897-1 MySQL dan PHP 500 Basis data

Pemrograman

Bentuk Normal Pertama:

ISBN Judul Halaman Topik

14

Page 15: Bab i tugas basdat

979-533-791-2 PHP 631 Pemrograman979-533-791-2 PHP 631 Internet979-522-897-1 MySQL dan PHP 500 Basis data979-522-897-1 MySQL dan PHP 500 Pemrograman

Bentuk Normal Kedua:

ISBN Judul Halaman979-533-791-2 PHP 631979-522-897-1 MySQL dan PHP 500

ISBN Topik979-533-791-2 Pemrograman979-533-791-2 Internet979-522-897-1 Basis data979-522-897-1 Pemrograman

15

Page 16: Bab i tugas basdat

BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Sisteam merupakan sebuah tatanan atau keterpaduan yang terdiri dari sejumlah

komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling

berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu

proses/pekerjaan tertentu.

2. Basis à markas atau gudang yaitu tempat bersarang/berkumpul

Data à representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia,

barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam

bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

3. Komponen dalam perancangan sistem basis data:

Entitas

Artribut:

Simple atribute

Composite atribute

Single-valued attribute

Multivalued attribute

Atribut turunan

Normalisasi

4. Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi

dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk

kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke

himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.

16

Page 17: Bab i tugas basdat

Jenis-jenis kardinalitas:

One to One (1-1)

One to Many (1-M)

Many to One (M-1)

Many to Many (n-n)

5. Jenis Derajat Relationship:

Unary Degree

Binary Degree

Ternary Degree

Quartenary Degree

6. Contoh dari relasi Ternary dalam suatu instansi kesehatan

17

Page 18: Bab i tugas basdat

DAFTAR PUSTAKA

1. Korth, dkk., Database System Concept fourth edition, 1999, McGraw Hill, California.

2. Utami, Ema. 2006. RDBMS dengan PostgreSQL di GNU/Linux. Yogyakarta: Penerbit Andi

3. Jatnika, Hendra. 2013. Pengantar Sistem Basis Data Memahami Konsep Dasar & Tuntunan Praktis Perancangan Database. Yogyakarta: Penerbit Andi

18