bab i triage

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Penilaian awal korban cedera kritis akibat cedera multipel merupakan tugas yang menantang, dan tiap menit bisa berarti hidup atau mati. Sistem Pelayanan Tanggap Darurat ditujukan untuk mencegah kematian dini (early) karena trauma yang bisa terjadi dalam beberapa menit hingga beberapa jam sejak cedera (kematian segera karena trauma, immediate, terjadi saat trauma. Perawatan kritis, intensif, ditujukan untuk menghambat kematian kemudian, late, karena trauma yang terjadi dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah trauma). Kematian dini diakibatkan gagalnya oksigenasi adekuat pada organ vital (ventilasi tidak adekuat, gangguan oksigenisasi, gangguan sirkulasi, dan perfusi end-organ tidak memadai), cedera SSP masif (mengakibatkan ventilasi yang tidak adekuat dan / atau rusaknya pusat regulasi batang otak), atau keduanya. Cedera penyebab kematian dini mempunyai pola yang dapat diprediksi (mekanisme cedera, usia, sex, bentuk tubuh, atau kondisi lingkungan). Tujuan penilaian awal adalah untuk menstabilkan pasien, mengidentifikasi cedera / kelainan pengancam jiwa dan untuk memulai tindakan sesuai,

Upload: ibtidarosyadi

Post on 03-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Triage

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Triage

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarbelakangPenilaian awal korban cedera kritis akibat cedera multipel merupakan

tugas yang menantang, dan tiap menit bisa berarti hidup atau mati. Sistem

Pelayanan Tanggap Darurat ditujukan untuk mencegah kematian dini

(early) karena trauma yang bisa terjadi dalam beberapa menit hingga

beberapa jam sejak cedera (kematian segera karena trauma, immediate,

terjadi saat trauma. Perawatan kritis, intensif, ditujukan untuk menghambat

kematian kemudian, late, karena trauma yang terjadi dalam beberapa hari

hingga beberapa minggu setelah trauma).

Kematian dini diakibatkan gagalnya oksigenasi adekuat pada organ vital

(ventilasi tidak adekuat, gangguan oksigenisasi, gangguan sirkulasi, dan

perfusi end-organ tidak memadai), cedera SSP masif (mengakibatkan

ventilasi yang tidak adekuat dan / atau rusaknya pusat regulasi batang

otak), atau keduanya. Cedera penyebab kematian dini mempunyai pola

yang dapat diprediksi (mekanisme cedera, usia, sex, bentuk tubuh, atau

kondisi lingkungan). Tujuan penilaian awal adalah untuk menstabilkan

pasien, mengidentifikasi cedera / kelainan pengancam jiwa dan untuk

memulai tindakan sesuai, serta untuk mengatur kecepatan dan efisiensi

tindakan definitif atau transfer kefasilitas sesuai.

Triase adalah proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau

penyakit (berdasarkan yang paling mungkin akan mengalami perburukan

klinis segera) untuk menentukan prioritas perawatan gawat darurat medik

serta prioritas transportasi (berdasarkan ketersediaan sarana untuk

tindakan).

1.2. Rumusan masalah1.3. Tujuan 1.4. Manfaat

Page 2: BAB I Triage
Page 3: BAB I Triage

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.5. Definisi Triage

Triage adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani,

berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit

dengan mempertimbangkan prioritas penangnanan dan

sumber daya yang ada. Kata ini berasal dari bahasa Perancis

trier yang berarti memisahkan, memilah dan memilih.

Penggagas awalnya adalah Dominique Jean Larrey, seorang

dokter bedah Perancis pada Pasukan Napoleon.

Triage atau triase adalah proses untuk menentukan prioritas

perawatan pasien berdasarkan tingkat keparahan kondisi

mereka. Hal ini terutama diperlukan ketika sumber daya yang

ada tidak mencukupi untuk semua pasien. Triage adalah

suatu proses yang mana pasien digolongkan menurut tipe

dan tingkat kegawatan kondisinya.

Hal itu diatur untuk mendapatkan :

1. Pasien yang benar ke ....

2. Tempat yang benar pada ....

3. Waktu yang benar dengan ....

4. Tersedianya perawatan yang benar ....

1.6. Tujuan TriageMemberikan penanganan terbaik pada korban dalam jumlah

yang banyak untuk menurunkan angka kematian dan

kecacatan maupun resiko cedera bertambah parah.

1.7. Prinsip Triage

Pada keadaan bencana massal, korban timbul dalam jumlah

yang tidak sedikit dengan resiko cedera dan tingkat survive

yang beragam. Pertolongan harus disesuaikan dengan

Page 4: BAB I Triage

sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun

sumber daya lainnya. Hal tersebut merupakan dasar dalam

memilah korban untuk memberikan perioritas pertolongan.

Pada umumnya penilaian korban dalam triage dapat

dilakukan dengan:

1. Menilai tanda vital dan kondisi umum korban

2. Menilai kebutuhan medis

3. Menilai kemungkinan bertahan hidup

4. Menilai bantuan yang memungkinkan

5. Memprioritaskan penanganan definitif

6. Tag Warna

Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan setiap

pertolongan harus dilakukan sesegera mungkin.

Kategori :

Setelah melakukan penilaian, korban dikategorikan sesuasi

dengan kondisinya dan diberi tag warna, sebagai berikut:

MERAH (Immediate)

Setiap korban dengan kondisi yang mengancam jiwanya dan

dapat mematikan dalam ukuran menit, harus ditangani

dengan segera.

KUNING (Delay)

Setiap korban dengan kondisi cedera berat namun

penganannya dapat ditunda.

HIJAU (Walking Wounded)

Korban dengan kondisi yang cukup ringan, korban dapat

berjalan

HITAM (Dead and Dying)

Korban meninggal atau dalam kondisi yang sangat sulit untuk

diberi pertolongan.

1.8. Sistem Triage 1. Non Disaster :

Page 5: BAB I Triage

Untuk menyediakan perawatan sebaik mungkin bagi

setiap individu pasien

2. Disaster :

Untuk menyediakan perawatan yang lebih efektif untuk

pasien dalam jumlah banyak

1.9. Dfmnasdfnd