bab i (tata kelola ti)
DESCRIPTION
Analisis tat kelola TI PindadTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Pada periode tahun 1808-1850 berdiri bengkel peralatan militer bernama
Artilleriee Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) berfungsi
mengadakan persediaan dan pemeliharaan alat-alat perkakas senjata dan memperbaiki
senjata-senjata yang rusak, sementara PW berfungsi membuat dan memperbaiki munisi
atau mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan peledak untuk memenuhi
kebutuhan Angkatan Laut Belanda.
Pada periode tahun 1923-1932, bengkel-bengkel yang ada di Surabaya dan lain-
lain dipindahkan ke Bandung dan digabung menjadi satu dengan nama Artilerie
Inrichtingen (AI). Tahun 1942, Belanda menyerah kepada Jepang dan kemudian ACW
berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo (DIK). Pada tahun 1947 DIK berganti nama
menjadi Leger Productie Bedrijven (LPB).
Pada tanggal 29 April 1950 pemerintah Belanda menyerahkan LPB kepada
pemerintah RIS dan berganti nama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM). Tahun
1958 PSM berganti menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat kemudian berubah
nama menjadi PINDAD dan pada tahun 1983 status PINDAD berubah menjadi BUMN.
Pada tahun 1989, bersama dengan 9 Persero lain, PT. PINDAD (Persero) berada
dibawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS). Tahun 1998 BPIS
dibubarkan, seluruh perseroan yang berada di bawah pembinaannya menjadi anak
perusahaan PT. Pakarya Industri (Persero). Tahun 1999 PT. Pakarya Industri (Persero)
berubah nama menjadi PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero), yang kemudian
dibubarkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 52 tahun 2002.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 41 tahun
2003, PT. Pindad (Persero) berada di bawah kewenangan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara.
Gambar 1.1 Logo PT. Pindad (Persero)
1
1.2 Visi & Misi PT.PINDAD (Persero)
Visi
Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada
tahun 2023 melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.
Misi
Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan dan
peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus
untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.
1.3 Tujuan PT.Pindad (Persero)
Mampu menyediakan kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan secara mandiri
untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Republik
Indonesia.
1.4 Sasaran PT.Pindad (Persero)
Meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan peluang usaha yang menjamin
masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan eksternal.
1.5 Prinsip Dasar PT. Pindad (Persero)
1. Loyalitas, Integritas dan Dedikasi, yang berarti : berpegang teguh pada tujuan
perusahaan, kejujuran dan keutuhan sikap dalam interaksi organisasi dan pengabdian
pada perusahaan. Ketiga hal ini merupakan sikap keseharian setiap anggota organisasi
yang mendasari setiap aksi individual dan organisasi. Semangat kelompok tidak boleh
mengalahkan prinsip pertama ini.
2. Keunggulan Teknologi, yang berarti : keyakinan bahwa penguasaan dan pemanfaatan
teknologi sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja untuk inovasi produk dan bahan untuk inovasi bisnis.
3. Kerjasama Kelompok, yang berarti : keberhasilan merupakan hasil dari kerjasama.
Sinergi yang muncul dari kelompok yang dilandasi integritas anggota kelompok
2
mampu memberikan kesuksesan yang sebelumnya tak mungkin diraih. Berbisnis
untuk saling menguntungkan, yang berarti menekankan pentingnya memperoleh
kepercayaan dari semua pihak yang berbisnis dengan Pindad. Merupakan hal penting
untuk memikirkan dan menjamin manfaat dan menambahkan nilai kepada mitra,
pelanggan, pemasok dan tentu untuk Pindad sendiri.
1.6 Struktur Organisasi PT. Pindad (Persero)
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Pindad (Persero)
3
1.7 Bidang Usaha
PT Pindad (Persero) merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam bidang Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) dan produk komersial,
sebagai berikut :
1.7.1 Produksi/Manufaktur
Melakukan produksi baik produk alutsista maupun nonalutsista, mengolah bahan mentah
tertentu menjadi bahan pokok maupun produk jadi dan melakukan proses assembling
(perakitan) pada produk berikut :
1. Produk senjata :
PT Pindad (Persero) sejak berdiri tahun 1983 telah memproduksi berbagai
jenis senjata mulai dari senjata laras panjang, senjata genggam, pistol, dan lainnya.
Setiap produksi diutamakan untuk mensuplai kebutuhan peralatan pertahanan dan
keamanan nasional dan untuk memenuhi pemesanan dari pihak lain.
2. Produk amunisi :
Sebagai perusahan penyedia peralatan pertahanan dan keamanan, PT Pindad
(Persero) terus melakukan produksi munisi dan mengembangkannya sesuai dengan
munculnya senjata-senjata yang semakin beragam. Berbagai tipe munisi
dikembangkan sesuai dengan kaliber senjata yang diproduksi.
3. Produk kendaraan khusus :
Dimulai dengan proyek Mobil Nasional pada tahun 1993, PT. Pindad mulai
berfokus pada pengembangan teknologi kendaraan bermotor. PT. Pindad (Persero)
sejak tahun 1993, telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar
negeri dalam upaya untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan khusus,
termasuk kendaraan anti-peluru untuk memenuhi permintaan pasar militer dan
instansi.
4. Produk Mesin Listrik
Produk mesin listrik yang dihasilkan PT. Pindad meliputi generator dengan
kapasitas sampai 9 Megawatt, motor traksi yang digunakan di kereta api listrik,
motor magnet permanen, dan jasa perbaikan motor listrik.
4
5. Produk sistem pengereman kereta api
PT Pindad (Persero) memproduksi Air Brake System dengan lisensi dari
KNORR Bremse AG, Jerman sejak tahun 1983 dan telah disertifikasi oleh
International Union of Railways (UIC). Air Brake System yang diproduksi adalah tipe
KE-G-12” untuk gerbong barang dan KE-P-12” untuk kereta penumpang. Air Brake
System ini dikembangkan untuk kebutuhan sistem pengereman KRL dan KRD.
Dengan dukungan alat pengujian yang telah disertifikasi oleh KNORR, PT Pindad
(Persero) mampu memproduksi Air Brake System lebih dari 600 set per tahun.
Disamping itu, PT Pindad (Persero) dapat melakukan maintenance untuk komponen
Air Brake System ini.
6. Produk peralatan kapal laut
Produk Peralatan Kapal Laut bermula dari kerjasama yang didirikan bersama
Hatlapa. Pindad telah mengembangkan berbagai produk peralatan kapal laut sejak
tahun 1991 hingga saat ini dengan merek PinMarine. Dengan dukungan Sumber Daya
Manusia, sistem produksi dan kualitas kontrol yang baik, PinMarine mampu
menghasilkan produk berkualitas dan kompetitif, dan memenuhi persyaratan
klasifikasi Nasional & Internasional, seperti BKI, LR, ClassNK, BV, RINA, GL,
ABS, dan lain-lain.
7. Produk bahan peledak
Salah satu lini dari PT Pindad (Persero) adalah Divisi Bahan Peledak
Komersial atau lebih dikenal dengan Handakkom. Keahlian dan pengalaman SDM PT
Pindad (Persero) di bidang persenjataan dan bahan peledak membuat PT Pindad
(Persero) untuk mengembangkan produk dan layanannya.
1.7.2 Jasa
Memberikan jasa untuk industri pertambangan, konstruksi, mesin industri seperti :
1. Jasa Tempa dan Cor
PT. PINDAD (Persero) sebagai salah satu dari 140 Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) sektor Industri Pengolahan, yang memproduksi alutsista TNI dan peralatan
industri. Divisi Tempa dan Cor merupakan bagian dari bisnis PT. Pindad (Persero)
yang bertujuan selain mendukung produksi unit usaha internal PT. Pindad (Persero)
juga untuk memenuhi permintaan dan mendukung pasar lokal maupun ekspor dalam
5
bidang jasa pengecoran logam dan jasa tempa, dan mendukung pembangunan
infrastruktur perkeretaapian Indonesia melalui produk-produk prasarana kereta api.
2. Jasa pemesinan
Jasa pemesinan didukung fasilitas mesin bubut horizontal dengan kapasitas
hingga 6 meter, bubut vertikal hingga diameter 3 meter, dan double column milling
machine dengan kapasitas hingga diatas 2 x 4 meter yang dioperasikan secara
komputerisasi.
1.8 Perkembangan Usaha Perusahaan
Pada perusahaan PT.Pindad (Persero) aset, liabilitas dan ekuitasnya telah meningkat
selama 5 tahun terakhir,meskipun telah mengalami kerugian pada segi restrukturasi dan
cadangan umum yang cenderung menurun dari tahun sebelumnya.
Laba perusahaan tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Laba tertinggi setelah pajak dicapai pada tahun buku yang berakhir 31
Desember 2013 yaitu sebesar Rp 76,91 miliar.
Tingkat produktivitas sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 terus mengalami
kenaikan, yaitu masing-masing tahun 2009 sebesar Rp 0,37 miliar/ orang, tahun 2010 sebesar
0,42 miliar/ orang, tahun 2011 sebesar Rp 0,54 miliar/ orang, tahun 2012 sebesar Rp 0,63
miliar/ orang, tahun 2013 sebesar Rp 0,81 miliar/ orang dan pada tahun 2014 sebesar Rp
0,83 miliar/ orang.
Dinamika ekonomi global yang terjadi, telah mempengaruhi perkembangan indikator-
indikator ekonomi makro Indonesia, seperti pertumbuhan ekonomi, harga minyak mentah,
dan nilai tukar rupiah.
Alokasi anggaran untuk Kementerian Pertahanan pada Anggaran Pendapatan Belanja
Negara tahun 2014 (APBN 2014) senilai Rp 83,4 triliun meningkat sebesar 1,94% dari
APBN 2013, anggaran tersebut terutama untuk penambahan alutsista dalam rangka
pencapaian pembangunan kekuatan pokok Minimum Essential Force (MEF). Dari anggaran
tersebut dialokasikan untuk program subfungsi Pertahanan Negara, subfungsi Dukungan
Pertahanan, dan subfungsi Penelitian Pengembangan Pertahanan. Anggaran Kepolisian
Negara Republik Indonesia senilai Rp 31,9 triliun menurun sebesar 12,48% dari APBN 2013,
ditujukan untuk menurunkan gangguan kamtibmas, baik melalui pengembangan langkah-
langkah strategis maupun pencegahan potensi gangguan keamanan, juga untuk
6
penanggulangan sumber penyebab kejahatan, gangguan ketertiban, dan konflik di
masyarakat.
Sementara anggaran Kementerian Perhubungan pada APBN tahun 2014 senilai Rp
39,2 triliun, difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang berkualitas, membangun
konektivitas melalui pembangunan jalan, terutama untuk mengurangi hambatan di bidang
infrastruktur guna memperlancar arus distribusi barang dan jasa .
Dengan adanya dukungan pemerintah untuk menggunakan alutsista produksi dalam
negeri, maka PT Pindad (Persero) harus lebih siap dalam meningkatkan kemampuan, baik
dalam hal peningkatan penguasaan teknologi/ pengembangan produk baru, maupun dalam hal
peningkatan kapasitas, dan lini-produksinya, sehingga peluang tersebut dapat diraih.
Tambahan modal disetor senilai Rp. 300 miliar akan dapat meningkatkan kemampuan
operasional perusahaan, sehingga secara optimal dapat mendukung pemenuhan kebutuhan
MEF TNI dan Polri dan membuka kesempatan perusahaan dapat tumbuh cepat dan sehat.
Sumber pendanaan modal kerja masih didominasi oleh pinjaman bank yang memiliki Cost of
Money cukup tinggi, mengingat pemulihan ekonomi global membutuhkan dana yang besar
dan berimplikasi perusahaan kesulitan mendapatkan dana murah.
PT Pindad (Persero) dalam menjalankan usahanya, merencanakan pencapaian sasaran
penjualan konsolidasi senilai Rp 1.773,57 miliar dengan laba sebelum pajak senilai Rp
112,03 miliar. Dengan kondisi tersebut, diharapkan tingkat kesehatan perusahaan dapat
dicapai dengan kualifikasi Sehat ”AA” yaitu kriteria sangat layak oleh Menteri BUMN.
Realisasi hasil usaha PT Pindad (Persero) tahun 2013, penjualan konsolidasi senilai
Rp 1.877,57 miliar, laba sebelum pajak senilai Rp 127,09 miliar, dengan tingkat kesehatan
kualifikasi Sehat ”AA” skor 82,95.(Sumber : Annual Report 2012)
7