bab i talib

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2004, sebuah penelitian di Fortaleza dari 260 pasien usia lanjut dengan keluhan pendengaran mengungkapkan bahwa tinitus adalah keluhan umum terbanyak sebanyak 58,08% (Ferreira,2009). Menurut Martines (2010) prevalensi tinitus semakin meningkat dengan bertambahnya usia, yaitu sebanyak 12% setelah usia 60 tahun dan 5% pada usia 20-30 tahun. Tinitus adalah salah satu bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar, dapat berupa sinyal mekanoakustik maupun listrik. Keluhan ini dapat

Upload: princessysmabdltlb

Post on 21-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dokter

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I talib

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 2004, sebuah penelitian di Fortaleza dari 260 pasien usia

lanjut dengan keluhan pendengaran mengungkapkan bahwa tinitus adalah

keluhan umum terbanyak sebanyak 58,08% (Ferreira,2009). Menurut

Martines (2010) prevalensi tinitus semakin meningkat dengan bertambahnya

usia, yaitu sebanyak 12% setelah usia 60 tahun dan 5% pada usia 20-30 tahun.

Tinitus adalah salah satu bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi

suara tanpa adanya rangsangan dari luar, dapat berupa sinyal mekanoakustik

maupun listrik. Keluhan ini dapat berupa bunyi mendenging, menderu,

mendesis atau berbagai macam bunyi yang lain (Soepardi,2007).

Bagi mereka yang mengalami tinnitus sering dikaitkan dengan gejala

kecemasan, kesusahan, gangguan tidur, dan depresi. Tidur yang terganggu

adalah yang paling keluhan yang signifikan, gejala ini mempengaruhi aktifitas

penderita tinitus sebanyak 70%. Selain itu beberapa penderita tinitus

mengalami depresi berat, gangguan kecemasan (Gals,2013).

Beberapa studi mengatakan bahwa gangguan telinga bagian dalam

dapat menyebabkan tinnitus. Gangguan ini berkaitan dengan

Page 2: BAB I talib

microcirculatory, yaitu sebuah insufisiensi akibat oklusi pembuluh darah yang

disebabkan oleh diabetes mellitus maupun hipertensi (Gibrin,2012).

Salah satu risiko penyebab tinitus adalah hipertensi. Hipertensi

didefinisikan sebagai nilai > 140mmHg dan / atau > 90mmHg (Mancia,2013).

Sembilan puluh lima persen penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya

yang dikenal dengan hipertensi essensial atau hipertensi primer, dan sisanya

(5%) adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain yang dikenal

dengan hipertensi sekunder. Penyebab hipertensi adalah faktor genetik dan

faktor lingkungan. Faktor genetik seperti umur dan jenis kelamin. Sementara

itu faktor lingkungan yang berperan dalam patofisiologi hipertensi adalah

asupan garam, stress, obesitas, dan lain-lain (Jannah,2013).

Risiko penyebab tinitus selanjutnya adalah diabetes mellitus. Diabetes

mellitus merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan

kadar glukosa darah tinggi (hiperglikemia). Penyakit ini dapat disebabkan

oleh kerusakan kekebalan sel beta pancreas, genetic, lingkungan (infeksi atau

stres lainnya), perubahan pola makanan dan aktivitas fisik, obesitas,

kurangnya aktivitas fisik (Loghmani,2005).

Untuk itu kita harus selalu memperhatikan kesehatan kita, terutama

dalam pola makan. Kita harus menjaga pola makan agar tidak berlebihan,

karena Allah tidak menyukai segala sesuatu yang berlebihan. Allah

Page 3: BAB I talib

memerintahkan agar manusia untuk selalu memperhatikan makanan yang di

konsumsi. Sebagaimana firman Allah :

“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (QS Abasa

(80):24)”

Allah memerintahkan manusia untuk menjaga kesehatan karena

kesehatan merupakan salah satu nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah

SWT. Setiap orang wajib menerimanya dengan penuh rasa syukur kepada

Allah Yang Maha Kuasa. Sebagai balasan atas syukur tersebut, Allah

memberi nikmat yang lebih banyak lagi.

Allah SWT. berfirman:

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; ‘Sesungguhnya jika

kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika

kamu mengingkari (nikmat – Ku), maka sesungguhnya azab – Ku sangat

pedih.” (QS. Ibrahim (14) : 7)

Page 4: BAB I talib

1.2 Permasalahan

1.2.1 Bagaimana risiko tinitus pada penderita hipertensi?

1.2.2 Bagaimana risiko tinitus pada penderita diabetes mellitus?

1.2.3 Bagaimana menjaga risiko tinitus pada penderita hipertensi dan

diabetes mellitus ditinjau dari pandangan Islam?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui, memahami, dan memberikan informasi mengenai risiko

tinitus terhadap penderita hipertensi dan diabetes mellitus ditinjau dari

kedokteran dan Islam.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Dapat menjelaskan risiko tinitus pada penderita hipertensi.

1.3.2.2 Dapat menjelaskan risiko tinitus pada penderita diabetes mellitus.

1.3.2.3 Dapat menjelaskan cara menjaga risiko tinitus pada penderita

hipertensi dan diabetes mellitus dari pandangan Islam.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Penulis

Untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar dokter muslim di

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI serta menambah wawasan

Page 5: BAB I talib

pengetahuan dalam bidang ilmu kedokteran dan agama Islam tentang risiko

tinitus pada penderita hipertensi dan diabetis mellitus.

1.4.2 Bagi Universitas Yarsi

Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan di perpustakaan Universitas YARSI serta menjadi bahan

masukan bagi civitas akademika mengenai risiko tinitus pada penderita

hipertensi dan diabetes mellitus.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Diharapkan dengan skripsi ini dapat membantu menambah khasanah

pengetahuan masyarakat mengenai risiko tinitus pada penderita hipertensi dan

diabetes mellitus.