bab i sementara (2)

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningioma adalah tumor jinak, dengan pertumbuhan tumor yang lambat dan biasanya terjadi di daerah intrakranial. 1 Menurut Longstreth Jr angka kejadian meningioma 6 per 1000 populasi atau sekitar 13-26% dari keseluruhan tumor intrakranial. Meningioma yang terjadi di ekstracranial merupakan kasus yang sangat jarang, diperkirakan antara 1-2% dari keseluruhan kejadian meningioma. 2 Lokasi yang sering terjadi pada kasus meningioma adalah di region thorakalis. Mnejja mengutip dari penelitian Ho menyatakan umur rata- rata kejadian meningioma adalah 28 tahun dengan 40% berumur dibawah 20 tahun. Prevalensi kejadian meningioma banyak pada wanita. 3 Asal dari meningioma belum dapat ditentukan secara pasti. Beberapa

Upload: yanuarrifqiamrulloh

Post on 10-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

skripsit contoh

TRANSCRIPT

2

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangMeningioma adalah tumor jinak, dengan pertumbuhan tumor yang lambat dan biasanya terjadi di daerah intrakranial.1 Menurut Longstreth Jr angka kejadian meningioma 6 per 1000 populasi atau sekitar 13-26% dari keseluruhan tumor intrakranial. Meningioma yang terjadi di ekstracranial merupakan kasus yang sangat jarang, diperkirakan antara 1-2% dari keseluruhan kejadian meningioma.2Lokasi yang sering terjadi pada kasus meningioma adalah di region thorakalis. Mnejja mengutip dari penelitian Ho menyatakan umur rata-rata kejadian meningioma adalah 28 tahun dengan 40% berumur dibawah 20 tahun. Prevalensi kejadian meningioma banyak pada wanita.3 Asal dari meningioma belum dapat ditentukan secara pasti. Beberapa pendapat menyatakan meningioma intracranial berasal dari sel arachnoid dan meningen. Dan adanya hipotesis lain yang menyatakan bahwa meningioma berasal dari sel arachnoid dari selubung saraf kranial.4Banyak faktor yang dicurigai menjadi factor penyebab timbulnya meningioma. Faktor risikoter jadinya meningioma intracranial adalah usia, radiasi, genetic dan hormonal. Insiden meningioma intracranial meningkat seiring pertambahan usia dengan puncak pada usia 70 hingga 80 tahun. Tumor ini sangat jarang terjadi pada anak-anak.5Berdasarkan jenis kelamin, insiden meningioma intracranial pada wanita lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki. Di Inggris, insiden meningioma intracranial pada wanita adalah 7,19 per 100.000 jiwa sedangkan pada pria adalah 3,05 per 100.000 jiwa per tahun. Hal ini tidak berbeda jauh di Amerika, insiden meningioma intracranial pada wanita dua kali lipat dibandingkan pada laki-laki, yaitu 8,36 dan 3,61 per 100.000 jiwa untuk wanita dan laki-laki. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara meningioma intracranial dengan hormon seks.5Selain hal tersebut di atas, pertumbuhan meningioma intracranial juga dipengaruhi oleh growth factor. Growth factor merupakan suatu kelompok protein yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan proliferasi sel. Beberapa senyawa growth factor yang mempengaruhi pertumbuhan meningioma intracranial ialah Platelet Derived Growth Factor, Epidermal Growth Factor, Vascular Endothelial Growth Factor, dan Fibroblast Growth Factor.6 Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan kejadian meningioma di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek tahun 2010-2014.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka muncul pokok permasalahan yaitu bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan kejadian meningioma di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek tahun 2010-2014?

1.3. Tujuan Penelitian1.3.1. Tujuan Umuma. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia dengan kejadian meningioma di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek tahun 2010-2014.b. Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan kejadian meningioma di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek tahun 2010-2014.1.3.2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui gambaran usia penderita meningioma di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek tahun 2010-2014.b. Untuk mengetahui gambaran jenis kelamin penderita meningioma di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek tahun 2010-2014.c. Untuk mengetahui hubungan usia dengan kejadian meningioma di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek 2010-2014d. Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan kejadian meningioma di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek tahun 2010-2014.1.4. Manfaat Penelitian1.4.1. Untuk PenelitiMelatih dalam hal penyusunan karya tulis ilmiah dan mengembangkan ilmu yang diperoleh dalam penerapannya di masyarakat.

1.4.2. Untuk Tempat PenelitianSebagai bahan informasi dalam upaya perbaikan kesehatan masyarakat khususnya yang berhubungan dengan tumor otak.

1.4.3. Untuk UniversitasHasil penelitian ini dapat menjadi tambahan sumber pustaka ilmiah dan dapat terbinanya kerjasama antara universitas dengan tempat penelitian dalam rangka peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan di masyarakat.

1.4.1 Untuk Kalangan MedisMembantu menegakkan diagnosis yang lebih akurat khususnya yang berhubungan dengan tumor otak.

1.5. Ruang Lingkup1. Jenis penelitian:Penelitian analitik dengan rancanganpenelitian yang digunakan yaitu cross sectional2. Subjek penelitian:Penderita di RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek tahun 2010- 20143. Tempat penelitian:RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek4. Waktu penelitian:Febuari Maret 2015.5. Cara penelitian:Pengumpulan data diperoleh dari data sekunderYang berasal dari rekam medik. Uji yang digunakan adalah chi-square.