bab i rp3kp

Upload: mhd-nasrul

Post on 14-Apr-2018

280 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    1/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-1

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Perumahan dan Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar

    manusia dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

    Permasalahan yang dihadapi sesungguhnya tidak terlepas dari aspek yang

    berkembang dalam dinamika kehidupan masyarakat maupun kebijakan

    pemerintah dalam mengelola persoalan yang ada. Dalam mengatasi

    permasalahan perumahan dan permukiman, setiap prosesnya dilaksanakan

    secara bertahap yakni melalui tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan,

    pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan. Pembangunan perumahan dan

    permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multi sektor, Hasilnya langsung

    menyentuh salah satu kebutuhan dasar masyarakat , juga pendorong terjadinya

    pertumbuhan ekonomi. Sejak awal, pembangunan perumahan dan permukiman

    di Indonesia telah diselenggarakan berdasarkan prinsip :

    a. Pemenuhan kebutuhan akan rumah layak merupakan tugas dan tanggung

    jawab masyarakat sendiri.

    b. Pemerintah mendukung melalui penciptaan iklim yang memungkinkan

    masyarakat mandiri dalam mencukupi kebutuhannya akan rumah layak.

    Dukungan diberikan melalui penyediaan prasarana dan sarana, perbaikan

    lingkungan permukiman, peraturan, perundangan yang bersifat memayungi,

    layanan kemudahan dalam perijinan bagi kelompok masyarakat

    berpenghasilan rendah dll.

    Agar penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman

    berjalan optimal, tertib dan terorganisasi dengan baik, diperlukan suatu skenario

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    2/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-2

    umum, yang dapat mengakomodasikan berbagai kepentingan, rencana sektor

    terkait, peraturan serta berbagai hal yang perlu diketahui, dipedomani, dan

    disepakati bersama. Skenario umum terutama diperlukan untuk mengantisipasi

    persoalan-persoalan pokok yang saat ini berkembang di kawasan permukiman

    perkotaan, bahkan yang diprediksi balak terjadi pada periode tertentu.

    Jika mengatasi permasalahan perumahan dan permukiman merupakan

    suatu proses, maka RP3KP atau Rencana Pembangunan dan Pengembangan

    Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah satu dasar pengatasan yang bisa

    diandalkan. Untuk itu pemerintah Kabupaten Lebong sudah harus

    meletakkannya pada prioritas yang tinggi. Diharapkan dengan dorongan

    pemerintahan pusat yang diwujudkan dalam bantuan teknis penyusunan RP3KP

    yang disertai pendamping yang intensif pada saatnya akan mendewasakan

    pemerintah kabupaten Lebong dalam mengisi kegiatan pembangunan

    perumahan dan permukiman serta mengembangkannya hingga mencapai

    Kondisi yang diharapkan. Kabupaten Lebong tidak luput dari masalah

    kependudukan, sebagai salah satu Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten

    Induknya yaitu Rejang Lebong senantiasa mengalami pertumbuhan fisik maupun

    sosial. Arus perkembangan penduduk di Kabupaten Lebong tergolong relatif

    tinggi (lihat Tabel 1.1), pertambahan penduduk dan aktivitas masyarakat

    didukung dengan ketersediaan lahan yang memadai. Jumlah penduduk telah

    melampaui daya dukung dalam menyediakan fasilitas yang layak bagi

    penduduknya sehingga menuntut penyediaan fasilitas yang dapat memberikan

    pelayanan serta penyebaran fasilitas yang merata dalam mendukung aktivfitas

    penduduk. Fasilitas tersebut tentu berada di lingkungan permukiman yang

    mendukung aktivitasnya secara efektif dan efisien.

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    3/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-3

    Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Lebong per Kecamatan

    No Kecamatan Jumlah Penduduk

    1 Rimbo Pengadang 4.726

    2 Topos 5.858

    3 Lebong Selatan 13.700

    4 Bingin Kuning 9.777

    5 Lebong Tengah 10.232

    6 Lebong Sakti 8.421

    7 Lebong Atas 4.479

    8 Padang Bano 4.989

    9 Pelabai 6.182

    10 Lebong Utara 15.75711 Amen 6.930

    12 Uram jaya 5.160

    13 Pinang Belapis 4.540

    Jumlah Total 100.751

    Jumlah penduduk Kabupaten Lebong Tahun 2011 kurang lebih mencapai

    100,7 ribu jiwa. Kecamatan Lebong utara merupakan kecamatan dengan

    penduduk tertinggi meliputi 15,6 persen dari totol penduduk. Sedangkan

    kecamatan dengan penduduk terendah yaitu kecamatan Lebong atas dengan

    proporsi 4,5% dari keseluruhan penduduk.

    Selanjutnya kepadatan penduduk sebesar 37 Jiwa/KM persegi atau setiap

    1 KM persegi didiami lebih kurang 37 orang. Dari 13 Kecamatan , kecamat5an

    lebong utara memiliki kepadatan paling besar yaitu 288 Jiwa/KM persegi.

    Sedangkan Kecamatan Padang Bano merupakan Kecamatan yang paling

    rendah kepadatan penduduknya yaitu 6 Jiwa/KM persegi.

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    4/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-4

    Tabel 1.2. Luas Wilayah Kabupaten Lebong per Kecamatan

    Padang Bano30%

    Rimbo Pengadang5%

    Tubei

    23%

    Lebong Selatan

    9%

    Bingin Kuning

    4%Lebong Sakti

    4%

    Lebong Tengah

    3%

    Amen

    1%

    Uram Jaya

    2%

    Lebong Utara

    2%

    Pinang Belapis

    23%

    Pelabai

    2%

    Lebong Atas

    2%

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    Gambar 1.1 Distribusi Kepadatan Penduduk Kabupaten

    Lebong

    Kepadatan Penduduk Per

    Kecamatan

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    5/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-5

    Kabupaten Lebong telah mencoba melakukan berbagai upaya dalam

    memenuhi kebutuhan perumahan dan permukiman bagi warganya, baik dengan

    penataan kawasan permukiman, pengembangan kawasan perumahan baru

    maupun berupa dukungan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman

    yang memadai. Untuk mengoptimalkan capaian pemenuhan kebutuhan

    perumahan dan permukiman yang layak bagi warganya, serta memberikan arah

    yang jelas dalam pencapaian kebijakan perumahan dan permukiman

    sebagaimana yang diamanahkan dalam RPJP, RPJM, dan RTRW Kabupaten

    Lebong, maka diperlukan skenario pengembangan yang terarah dan terencana

    dalam satu dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan

    dan Kawasan Permukiman (RP3KP).

    Dalam tahapan RP3KP diawali dengan penyusunan data dasar,

    penyusunan dokumen RP3KP dan pembuatan naskah akademis. Untuk itu

    dalam rangka menuju pada tersusunnya dokumen RP3KP, tahap awal yang

    dilakukan adalah pembuatan data dasar sebagai bahan yang akan digunakan

    dalam penyusunan RP3KP nantinya.

    Berdasarkan Pedoman Penyusunan RP3KP sesuai dengan Keputusan

    Menteri Negara Perumahan dan Permukiman No. 09/KPTS/M/IX/1999, bahwa

    RP3KP merupakan acuan/ payung bagi seluruh pelaku pembangunan

    perumahan dan permukiman di daerah. Muatan pokok RP3KP ditingkat

    Kabupaten merupakan acuan untuk mengatur penyelenggaraan pembangunan

    perumahan dan permukiman secara teratur, terencana, dan terorganisasi. Pada

    tingkat propinsi, muatan pokok RP3KP merupakan acuan untuk mengatur dan

    mengkoordinasikan pembangunan perumahan dan permukiman khususnya yang

    menyangkut dua atau lebih kabupaten/kota yang berbatasan. Pada tingkat

    nasional, muatan pokok RP3KP merupakan masukan daerah dalam

    penyempurnaan kebijakan, strategi, dan program nasional di bidang perumahan

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    6/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-6

    dan permukiman. RP3KP merefleksikan akomodasi terhadap aspirasi

    masyarakat dalam pembangunan perumahan dan permukiman. Sedangkan

    dalam konteks penataan ruang, RP3KP merupakan penjabaran RTRW di sektor

    perumahan dan permukiman.

    RP3KP mencakup rencana penanganan sektor perumahan dan

    permukiman, baik yang terkait dengan peningkatan kualitas lingkungan,

    revitalisasi/optimalisasi kawasan, maupun pengembangan kawasan baru yang

    dilengkapi dengan prasarana dan sarana dasar, termasuk prioritas implementasi

    dan rencana kebutuhan investasinya. Muatan pokok RP3KP meliputi:

    a. Penjabaran kebijakan pembangunan perumahan dan permukiman di

    daerah

    b. Rincian program, target dan sasaran kegiatan dan lokasi dari setiap

    sektor terkait;

    c. Kelembagaan yang mengatur pelaksanaan sampai dengan tingkat

    desa/kelurahan;

    d. Rincian rencana pembiayaan dan sumber dananya;

    e. Rincian jadwal pelaksanaan program, kegiatan dan pelakunya

    (masyarakat, badan usaha, pemerintah);

    f. Mekanisme pemantauan, pengawasan, dan pengendalian program

    dan kegiatan;

    g. Mekanisme penyaluran aspirasi para pelaku yang terkait dan

    Mekanisme pemberdayaan masyarakat;

    h. Daftar skala prioritas penanganan kawasan perumahan dan

    permukiman;

    i. Daftar kawasan terlarang (negative list) untuk pengembangan

    kawasan perumahan dan permukiman baru;

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    7/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-7

    j. Strategi dan prioritas penanganan prasarana dan sarana pada

    kawasan kajian dengan melakukan zoning, sehingga keterpaduan

    antar zoning sangat diutamakan.

    Penyusunan RP3KP selama ini belum terekam dengan baik, sehingga

    kegiatan- kegiatan untuk penyempurnaannya belum dapat dirumuskan secara

    pasti. Selain itu, penyelenggaraan penyusunan RP3KP dirasakan masih

    memerlukan penyempurnaan proses maupun kualitas RP3KP. Pada akhirnya,

    penggunaan RP3KP sebagai acuan pembangunan juga memerlukan penguatan.

    Dokumen RP3KP tersebut seyogyanya merupakan hasil perencanaan

    yang mengacu pada kondisi Kabupaten Lebong, disepakati oleh berbagai

    stakeholder terkait dan dipergunakan sebagai acuan dalam pembangunan dan

    pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Lebong. Diharapkan

    visi yang terkandung dalam RP3KP ini nantinya dapat diwujudkan. Proses ini

    memerlukan penyempurnaan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu penting untuk

    memberikan bantuan dan penguatan kepada pemerintah daerah Kabupaten

    Lebong sebagai penyelenggara pembangunan agar maksud, fungsi dan peran

    RP3KP dapat direalisasikan dan diwujudkan dengan mem-PERDA-kan dokumen

    RP3KP tersebut. Di masa mendatang, peranan RP3KP dalam pembangunan

    daerah perlu untuk terus dipacu dan diperkuat.

    Selanjutnya yang menjadi permasalahan utama dalam pelaksanaan

    pengembangan kawasan perumahan yang dirasakan yaitu:

    a. Kurangnya pengertian dan pemahaman akan manfaat RP3KP baik

    oleh lembaga di pemerintahan Kabupaten Lebong atau oleh

    Masyarakat.

    b. Belum kuatnya komitmen untuk menyelenggarakan pembangunan

    perumahan dan permukiman;

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    8/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-8

    c. Rendahnya kemampuan mengelola pengembangan atau

    pembangunan suatu kawasan perumahan dan permukiman.

    Oleh karena itu, maka perlu dilaksanakan kegiatan, Penyusunan RP3KP sebagai

    salah satu langkah untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan peran pelaku

    pembangunan di daerah, khususnya aparat pemerintah dalam rangka

    penyusunan skenario pembangunan perumahan dan permukiman di Kabupaten

    Lebong. Di samping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memacu terwujudnya

    keterpaduan prasarana dan sarana kawasan perumahan dan sehingga dapat

    menciptakan permukiman yang responsif yang mendukung kehidupan dan

    penghidupan bagi penghuninya di Kabupaten Lebong.

    1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah :

    a. Menyusun RP3KP sebagai pedoman dan skenario pemerintah daerah

    Kabupaten Lebong dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang perumahan

    dan permukiman.

    b. RP3KP sebagai suatu alat untuk mewujudkan keterpaduan prasarana dan

    sarana untuk mendukung kebijakan pengembangan kawasan perumahan dan

    permukiman di Kabupaten Lebong.

    Sedangkan tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini yaitu

    untuk melakukan proses penyusunan RP3KP, substansi serta penggunaan

    RP3KP termasuk identifikasi penataan keterpaduan prasarana dan sarana di

    bidang perumahan dan permukiman sebagai suatu dokumen yang mengikat

    pihak-pihak terkait yang berada dalam yuridiksi administrasi Kabupaten Lebong.

    1.3. SASARAN

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    9/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-9

    Sasaran yang ingin dicapai dengan Penyusunan RP3KP Kabupaten Lebong ini

    adalah:

    1. Terdokumentasikannya data dan informasi kinerja pihak-pihak terkait dalam

    proses penyusunan, penggunaan serta pemantauan RP3KP, serta persoalan-

    persoalan yang menyangkut pelaksanaan teknis penyusunan RP3KP dan

    keterpaduan prasarana kawasan di bidang perumahan dan permukiman di

    daerah di Kabupaten Lebong.

    2. Tersusunnya analisis masalah-masalah yang memerlukan penguatan agar

    praktek penyusunan RP3KP dan keterpaduan prasarana kawasan di bidang

    perumahan dan permukiman dapat mencapai hasil yang optimal.

    3. Tersusunnya dokumen yang dilengkapi dengan rekomendasi dan masukan

    teknis dalam rangka pelaksanaan kebijakan teknis penyusunan RP3KP dan

    keterpaduan prasarana kawasan di bidang pengembangan kawasan

    perumahan dan permukiman.

    4. Tersedianya data dasar perumahan dan permukiman yang diperhitungkan

    sehingga masih dapat digunakan (valid) sampai 20 tahun mendatang;

    5. Teridentifikasinya masalah perumahan dan permukiman (existing dan

    prediksi) serta terindikasinya perkiraan arah perkembangan perumahan dan

    permukiman;

    6. Derakomodasikannya seluruh kebutuhan akan perumahan dah permukiman

    yang dijamin oleh kepastian hukum, terutama bagi kelompok masyarakat

    berpenghasilan rendah;

    7. Terintegrasinya berbagai rencana pembangunan dan peningkatan kawasan

    perumahan dan permukiman berikut pengembangan prasarana dan sarana

    penunjangnya

    8. Tersedianya informasi pembangunan perumahan dan permukiman di daerah,

    sebagai bahan masukan bagi penyusunan kebajikan pemerintah vertikal,

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    10/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-10

    penyusunan rencana serta program oleh berbagai pihak yang berkepentingan,

    berminat untuk ikut serta/melibatkan diri sesuai ketentuan dan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku.

    1.5. LOKASI KEGIATAN

    Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan

    Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) ini secara administratif berada

    Kabupaten Lebong dan terkosentrasi di Pusat Pelayanan yang dirumuskan

    dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebong.

    1.6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan

    Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan

    Kawasan Permukiman (RP3PK) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Kabupaten Lebong Tahun Anggaran 2013.

    1.7. DASAR HUKUM

    Peraturan/ Acuan/ Pedoman dalam Penyusunan Rencana Pembangunan

    dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) ini adalah:

    1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok-Pokok

    Agraria;

    2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya

    Alam Hayati dan Ekosistemnya;

    3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan

    Permukiman;

    4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

    5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    11/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-11

    6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

    7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional;

    8. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

    9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Nasional (RPJPN);

    10. Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

    11. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah

    Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

    12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

    Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

    13. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;

    14. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;

    15. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

    Pengelolaan Lingkungan;

    16. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Dan Kawasan

    Permukiman;

    17. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak

    dan Kewajiban Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam

    Penataan Ruang;

    18. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian

    Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah;

    19. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan;

    20. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan;

    21. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2003 tentang Penatagunaan

    Tanah;

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    12/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-12

    22. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan

    Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan

    Gedung;

    23. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;

    24. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

    Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

    Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

    25. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan

    Pemerintah 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

    Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

    26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah;

    27. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

    Wilayah Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang

    Pengelolaan Sumber Daya Air;

    28. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2008 tentang Air Tanah;

    29. Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1989 tentang Kriteria Kawasan Budi

    daya;

    30. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan

    Lindung;

    31. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang

    Penyelenggaraan Penataan Ruang;

    32. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang

    Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional;

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    13/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-13

    33. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 tentang

    Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan

    Perkotaan;

    34. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 20 /PRT/M/2007 tentang

    Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik Dan Lingkungan, Ekonomi, Serta

    Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang;

    35. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 41 /PRT/M/2007 Tentang

    Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya;

    36. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 20/PRT/M/2011 Tentang

    Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi

    Kabupaten/Kota;

    37. Keputusan Menteri Negara Perumahan dan Permukiman No.

    09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan RP4D.

    Peta Dasar yang menjadi acuan dalam Rencana Pembangunan Dan

    Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman (RP3KP) ini adalah

    peta dengan skala 1 : 50.000

    1.8 RUANG LINGKUP LAPORAN

    Jenis laporan yang yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat

    Komitmen adalah sebagai berikut :

    Laporan Pendahuluan

    Laporan Pendahuluan di dalam pekerjaan ini berisikan uraian tentang

    hasil evaluasi dan pemahaman konsultan terhadap tujuan, metodologi

    dan model analisa yang akan dilakukan dalam penyusunan RP3KP

    Kabupaten Lebong.

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    14/15

    Laporan Pendahuluan

    Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) I-14

    Laporan Antara

    Laporan Antara berisi mengenai inventarisasi data dibidang perumahan

    dan permukiman berdasarkan hasil-hasil survey instansional dan

    observasi lapangan, analisa citra satelit, identifikasi dan analisa kondisi

    wilayah perencanaan. Hasil utama laporan ini adalah kompilasi data dan

    rumusan potensi, permasalahan, peluang, tantangan, hambatan dan

    kecenderungan kebutuhan pengembangan perumahan dan permukiman

    di Kabupaten Lebong.

    Laporan Draft Akhir

    Laporan Draft Akhir merupakan laporan yang memuat alternatif konsep

    dan skenario pengembangan perumahan dan permukiman, berikut

    dengan arah kebijakan dan strategi, arah pengembangan ruang, arahan

    pengelolaan, arahan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat, serta

    indikasi program pembangunan.

    Laporan Akhir

    Laporan Akhir disampaikan setelah penyempurnaan Laporan Draft Final.

    Laporan Ringkasan Eksekutif. Laporan Ringkasan Eksekutif ini

    merupakan ringkasan eksekutif terhadap Rencana Pembangunan Dan

    Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Laporan ini

    diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

    Album Peta

    Laporan Album Peta ini terdiri dari Album Peta Rencana ukuran A0

    sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan Album Peta Rencana ukuran A3

    sebanyak 5 (lima) eksemplar.

  • 7/27/2019 BAB I RP3KP

    15/15

    Laporan Pendahuluan