bab i - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/laporan... · makanan pasal 27 yang...

16

Upload: hoangdat

Post on 09-Jun-2019

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang
Page 2: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang
Page 3: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

1

BAB I

INFORMASI UMUM

A. DASAR HUKUM

Dasar hukum dari kegiatan Inspektorat Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan

(Badan POM) adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang

Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme;

2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara;

5. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah;

6. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan

Pengawas Obat dan Makanan;

8. Peraturan Presiden RI No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah;

9. Peraturan Presiden No. 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 tentang

Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan;

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.

PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawas Instansi

Pemerintah;

12. Keputusan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia Nomor KEP-

005/AAIPI/DPN/2014 tentang Pemberlakuan Kode Etik Auditor Intern

Pemerintah Indonesia, Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia, dan

Pedoman Telaah Sejawat Auditor Intern Indonesia;

13. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26 Tahun 2017 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Page 4: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

2

B. STRUKTUR ORGANISASI TIM MONITORING DAN EVALUASI INSPEKTORAT II

Penanggung Jawab

Dra. Zulaimah, Apt., M.Si.

Wakil Penanggung Jawab

Mochammad Fachrul Rizal, SH

Pengendali Teknis

Agus Sulisno, S.Si., Apt.

Ketua Tim

Wikan Yogi Pratomo,S.E

Anggota

1. Ardianto Nugroho, S. Farm., Apt

2. Brigitta Melati Iswahyulianti O., S. Farm., Apt

3. Achmad Bagus Yustiawan, SE

C. TUJUAN PENYUSUNAN PELAPORAN

Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 80 mengenai Badan Pengawas Obat dan

Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor

26 tahun 2017 pasal 361 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat

dan Makanan, mengatur perubahan Inspektorat yang secara struktural menjadi

Inspektorat Utama. Sesuai peraturan tersebut, Inspektorat Utama terdiri dari 2 (dua)

unit kerja Eselon II yaitu Inspektorat I dan Inspektorat II.

Inspektorat II sepenuhnya mendukung Badan POM dalam menjalankan peran

strategisnya. Melalui implementasi core business dengan melaksanakan peran

pengawasan internal yang optimal, Inspektorat II Badan POM dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya senantiasa berusaha merumuskan paradigma baru

dalam pelaksanaan pengawasan. Perubahan sikap auditan yang tidak menginginkan

pengawasan internal berubah menjadi membutuhkan pengawasan internal,

pengawasan internal dapat menjadi solusi atas keluhan dan hambatan pencapaian

kinerja serta berusaha menjadi agent of change bagi organisasi Badan POM.

Tujuan penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi ini dimaksudkan untuk:

Page 5: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

3

1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi hasil pengawasan intern dan ekstern

pemerintah sehingga diperoleh gambaran tentang kinerja hasil pengawasan

APIP untuk meningkatkan kinerja pengawasan intern pemerintah;

2. Tersedianya informasi hasil pengawasan APIP dan hasil pemeriksaan BPK

sebagai dasar untuk pertimbangan manajemen serta penentuan rencana aksi

selanjutnya dalam menuntaskan tindak lanjut;

3. Serta menjadi bahan dalam penyusunan laporan pengawasan APIP dan laporan

tahunan evaluasi kinerja pengawasan intern Inspektorat kepada stakeholder-nya.

Dalam Laporan Monitoring dan Evaluasi Triwulan IV Tahun Anggaran 2018

disampaikan hasil kegiatan pengawasan atas pelaksanaan Audit Operasional dan

Audit Kinerja. Disamping menyajikan hasil kegiatan pengawasan, Laporan

Monitoring dan Evaluasi Triwulan IV ini digunakan sebagai media

pertanggungjawaban dan pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusan

untuk menuntaskan tindak lanjut. Tuntasnya tindak lanjut diharapkan dapat menjadi

sumbangan terdapat peningkatan kinerja bagi Inspektorat II.

Page 6: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

4

BAB II

HASIL PENGAWASAN

A. AUDIT OPERASIONAL

Dalam rangka menjalankan peran utamanya sebagai quality assurance, Aparat

Pengawas Internal Pemerintah (APIP) perlu melakukan audit untuk memberikan

penilaian atas kinerja penggunaan dana DIPA. Ruang lingkup audit operasional

berupa audit terhadap efektivitas, efisiensi dan keekonomisan penggunaan

anggaran serta ketaatan pelaksanaan kegiatan terhadap peraturan perundang-

undangan.

Audit Operasional mencakup pelaksanaan program dan kegiatan Satker/Unit Kerja

beserta pertanggungjawaban keuangan atas dana DIPA Satker/Unit Kerja. Audit

tersebut menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

Satker/Unit Kerja yang didanai oleh APBN melalui DIPA Satker/Unit Kerja serta

memberikan rekomendasi dalam rangka membantu dan meningkatkan kinerja

manajemen/Pimpinan Satker/Unit Kerja.

Sampai dengan triwulan IV tahun 2018, Inspektorat II telah melaksanakan Audit

Operasional sebanyak 17 (tujuh belas) kali yaitu pada BBPOM di Medan, BBPOM di

Serang, BBPOM di Pontianak, BBPOM di Jayapura, BBPOM di Denpasar, BBPOM

di Banjarmasin, BBPOM di Manado, BBPOM di Padang, BBPOM di Yogyakarta,

BBPOM di Semarang, BPOM di Mamuju, BPOM di Sofifi, BPOM di Kendari, BPOM

di Ambon, BPOM di Batam, BPOM di Bengkulu dan BPOM di Pangkalpinang.

Namun hingga periode pelaporan monitoring dan evaluasi triwulan IV bulan

Desember 2018 Laporan Hasil Audit (LHA) BBPOM di Yogyakarta dan BPOM di

Pangkalpinang belum selesai disusun.

Page 7: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

5

B. AUDIT KINERJA

Sesuai amanat PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah juga memberikan kewenangan pada Aparat Pengawas Intern

Pemerintah untuk melaksanakan audit kinerja, sebagai suatu bentuk pengawasan.

Audit kinerja dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan kinerja suatu

Kementerian/Lembaga Pemerintah, untuk memastikan sesuai atau tidaknya sasaran

atau kegiatan yang menggunakan anggaran. Oleh karena itu Audit Kinerja

merupakan perluasan dari audit keuangan yang meliputi aspek ekonomi, efisien dan

efektifitas serta ketaatan pada peraturan yang mencakup audit kinerja atas

pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengawas

Obat dan Makanan.

Tahun 2018, Inspektorat II telah melakukan Audit Kinerja di Kedeputian Bidang

Penindakan dan Kedeputian Bidang Pengawasan Pangan Olahan. Dalam rangka

menunjang hasil Audit Kinerja pada Kedeputian Bidang Penindakan dan Kedeputian

Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Inspektorat II juga melaksanakan sampling

atas implementasi kebijakan kedeputian terkait pada Balai Besar/ Balai POM.

Sampai dengan triwulan IV tahun 2018, Inspektorat II telah melaksanakan sampling

pada Balai Besar/Balai POM dalam rangka Audit Kinerja sebanyak 13 (tiga belas)

kali yaitu pada BBPOM di Medan, BBPOM di Serang, BBPOM di Semarang,

BBPOM di Banjarmasin, BBPOM di Jayapura, BBPOM di Denpasar, BBPOM di

Manado, BBPOM di Padang, BPOM di Kendari, BPOM di Sofifi, BPOM di Ambon,

BPOM di Batam, BPOM di Mamuju.

Namun hingga periode pelaporan monitoring dan evaluasi triwulan IV bulan

Desember 2018 Laporan Hasil Audit (LHA) Kedeputian Bidang Pengawasan Pangan

Olahan belum selesai disusun.

Page 8: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

6

BAB III

HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

Inspektorat II telah melaksanakan monitoring berkelanjutan sebagai upaya dalam

menindaklanjuti temuan pemeriksaan yang masih belum tuntas dengan hasil

sebagaimana tercantum dibawah ini.

A. AUDIT OPERASIONAL

Berdasarkan hasil pemantauan tindak lanjut pengawasan Audit Operasional pada

Unit/Satuan Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, total jumlah rekomendasi

tahun 2013 sampai dengan Desember tahun 2018 adalah 988 rekomendasi dengan

nilai setor sebesar Rp2.030.959.651,00 dengan rincian sebagai berikut:

1. Rekomendasi yang sudah ditindaklanjuti Sesuai Saran (SS) sebanyak 801

rekomendasi atau sebesar 81,07% dengan nilai Rp1.295.444.248,00;

2. Rekomendasi yang ditindaklanjuti Belum Sesuai Saran (BSS) sebanyak 114

rekomendasi atau sebesar 11,54%;

3. Rekomendasi yang Belum Tindak Lanjut (BTL) sebanyak 73 rekomendasi atau

sebesar 7,39%;

4. Nilai penyetoran ke kas negara yang belum diselesaikan sebesar

Rp735.558.090,00.

B. AUDIT KINERJA

Berdasarkan hasil pemantauan tindak lanjut pengawasan Audit Kinerja pada

Unit/Satuan Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, total jumlah rekomendasi

sampai dengan bulan Desember tahun 2018 adalah 98 rekomendasi dengan rincian

sebagai berikut:

1. Rekomendasi yang sudah ditindaklanjuti Sesuai Saran (SS) sebanyak 23

rekomendasi atau 23,47%;

2. Rekomendasi yang ditindaklanjuti Belum Sesuai Saran (BSS) sebanyak 12

rekomendasi atau sebesar 12,24%;

Page 9: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

7

3. Rekomendasi yang Belum Tindak Lanjut (BTL) 63 rekomendasi atau sebesar

64,29%.

Rendahnya capaian tindak lanjut atas hasil Audit Kinerja ini dipengaruhi oleh

beberapa kendala antara lain:

a. Hasil audit Kedeputian Pangan Olahan sedang dalam proses menunggu

tanggapan sehingga Laporan Hasil Audit (LHA) belum dapat diselesaikan.

b. Rekomendasi atas hasil temuan pada Balai Besar/Balai POM belum seluruhnya

dapat ditindaklanjuti dikarenakan menunggu proses perubahan/revisi kebijakan

pada tingkat pusat.

Hasil pemantauan tindak lanjut pengawasan APIP tahun 2013 s.d. triwulan IV tahun

2018 sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

Page 10: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

8

TABEL 1

HASIL PEMANTAUANTINDAK LANJUT TEMUAN AUDIT OPERASIONAL

APARATUR PENGAWAS INTERN PEMERINTAH (APIP) TAHUN 2013 - TRIWULAN IV TAHUN 2018

WILAYAH PENGAWASAN INSPEKTORAT II

NO Nama Unit Kerja Tahun Audit

Σ Temuan

Σ Rekomendasi

SS BSS BTL Nilai Setor

(Rp) Telah Setor

(Rp)

Kurang (Lebih)

Setor (Rp)

1 BBPOM di Medan 2014 5 15 15 0 0 34,195,041 34,195,041 -

2015 3 7 7 0 0 6,310,000 6,310,000 -

2016 6 12 9 3 0 1,981,111 1,981,111 -

2017 4 4 0 2 2 - - -

2018 7 23 0 0 23 280,714,378 - 280,714,378

2 BBPOM di Padang 2013 9 20 20 0 0 42,154,470 42,154,470 -

2014 8 27 27 1 0 105,972,916 84,216,390 21,756,526

2015 6 10 10 0 0 13,794,750 13,794,750 -

2016 5 14 12 1 0 12,848,543 8,336,993 4,511,550

2017 2 4 2 2 0 - - -

2018 3 26 5 20 1 40,825,611 2,785,811 38,039,800

3 BPOM di Bengkulu 2013 8 15 15 0 0 1,788,723 1,788,723 -

2015 4 15 15 0 0 17,870,767 17,870,767 -

2016 5 14 13 1 0 3,885,500 3,885,500 -

2017 3 7 6 1 0 23,544,990 23,544,990 -

2018 5 19 6 12 1 1,367,828 - 1,367,828

4 BPOM di Batam 2014 1 16 16 0 0 30,103,030 30,103,030 -

2015 5 12 12 0 0 4,630,000 4,630,000 -

2016 6 22 21 1 0 203,380 203,380 -

2018 4 10 4 3 3

5 BPOM di Pangkalpinang

2013 8 17 17 0 0 27,066,900 27,066,900 -

2014 7 19 19 0 0 54,094,566 54,094,566 -

2016 7 13 13 0 0 6,085,000 6,115,000 -

2017 7 13 13 0 0 - - -

6 BPOM di Serang 2015 3 10 10 0 0 22,858,098 22,858,098 -

2018 5 15 9 5 1 - - -

Page 11: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

9

NO Nama Unit Kerja Tahun Audit

Σ Temuan

Σ Rekomendasi

SS BSS BTL Nilai Setor

(Rp) Telah Setor

(Rp)

Kurang (Lebih)

Setor (Rp)

7 BBPOM di Semarang 2015 3 10 10 0 0 22,858,098 22,858,098 -

2017 5 11 11 0 0 9,611,750 9,611,750 -

8 BBPOM di Yogyakarta

2014 9 16 16 0 0 179,790,228 179,790,228 -

2017 7 16 16 0 0 - - -

9 BBPOM di Denpasar 2016 3 10 10 0 0 41,826,541 41,826,541 -

2018 3 12 5 7 0

10 BBPOM di Pontianak 2014 7 18 18 0 0 109,321,215 109,321,215 -

2015 4 7 7 0 0 7,059,740 7,059,740 -

2016 7 13 12 1 0 4,159,000 4,159,000 -

2018 5 18 11 7 0 4,844,081 4,844,081 0

11 BBPOM di Banjarmasin

2014 9 25 25 0 0 43,122,693 43,122,693 -

2015 6 11 9 2 0 8,162,782 8,175,468 -

2016 5 19 9 6 4 - - -

2017 3 7 2 4 1 974,489 974,489 -

2018 3 11 8 2 1 - - -

12 BPOM di Mamuju 2017 7 14 14 0 0 6,575,000 6,575,000 -

2018 6 16 0 0 16 321,380,819 - 321,380,820

13 BBPOM di Manado 2014 7 16 16 0 0 12,667,504 12,667,504 -

2015 6 15 15 0 0 29,073,935 29,073,935 -

2016 6 22 21 1 0 23,345,011 10,842,000 12,503,011

2018 4 22 13 7 2

14 BBPOM di Kendari 2013 9 25 25 0 0 74,315,471 74,315,471 -

2014 9 20 20 0 0 149,251,652 149,251,652 -

2015 3 7 7 0 0 6,310,000 6,310,000 -

2016 7 13 13 0 0 - - -

2017 3 11 9 1 1 4,850,340 488,340 4,362,000

2018 3 15 6 9 0 10,106,760 - 10,106,760

15 BBPOM di Sofifi 2016 8 20 16 2 2 4,000,000 - 4,000,000

2017 5 14 10 4 0 5,179,417 5,179,417 -

2018 4 11 0 0 11 - - -

16 BBPOM di Ambon 2013 7 19 19 0 0 57,629,100 57,629,100 -

2014 7 22 22 0 0 19,417,650 19,417,650 -

2015 5 13 13 0 0 6,981,900 6,981,900 -

Page 12: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

10

NO Nama Unit Kerja Tahun Audit

Σ Temuan

Σ Rekomendasi

SS BSS BTL Nilai Setor

(Rp) Telah Setor

(Rp)

Kurang (Lebih)

Setor (Rp)

2016 8 15 15 0 0 4,914,206 4,914,206 -

2017 5 12 9 2 1 820,400 820,400 -

2018 4 7 3 2 2 24,684,182 24,684,182 -

17 BBPOM di Jayapura 2013 9 25 25 0 0 10,784,650 10,784,650 -

2015 5 11 11 0 0 33,287,000 34,191,582 (904,582)

2016 5 12 9 3 0 15,783,252 15,783,252 -

2017 2 3 3 0 0 - - -

2018 4 22 19 2 1 45,575,184 7,855,184 37,720,000

18 Dit. Insert OT, Kos, SM

2015 3 2 2 0 0 - - -

19 Dit. Insert Pangan 2015 5 1 1 0 0 - - -

Jumlah

371 988 801 114 73 2,030,959,651 1,295,444,248 735,558,090

Persentase

81.07% 11.54% 7.39%

63.78% 56.78%

Page 13: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

11

TABEL 2

HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT TEMUAN AUDIT KINERJA

APARATUR PENGAWAS INTERN PEMERINTAH (APIP)

TRIWULAN IV TAHUN 2018

WILAYAH PENGAWASAN INSPEKTORAT II

No. Balai ∑ Temuan ∑ Total

Rekomendasi SS BSS BTL

1 2 3 4 5 6 7

1 BBPOM di Semarang 3 5 0 0 5

2 BBPOM di Jayapura 4 9 0 0 9

3 BBPOM di Medan 4 7 0 0 7

4 BPOM di Ambon 2 7 0 4 3

5 BPOM di Kendari 3 7 0 0 7

6 BBPOM di Banjarmasin

4 6 0 0 6

7 BBPOM di Serang 4 6 0 0 6

8 BPOM di Sofifi 4 7 0 0 7

9 BBPOM di Denpasar 5 7 2 5 0

10 BPOM di Mamuju 1 2 0 0 2

11 BBPOM di Manado 4 6 3 3 0

12 BBPOM di Padang 4 8 8 0 0

13 BPOM di Batam 4 10 10 0 0

14 Kedeputian IV 11 11 0 0 11

Jumlah 57 98 23 12 63

Persentase 23.47% 12.24% 64.29%

Page 14: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

12

TABEL 3

REKAPITULASI HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT TEMUAN

APARATUR PENGAWAS INTERN PEMERINTAH (APIP) TAHUN 2013 - TRIWULAN IV 2018

WILAYAH PENGAWASAN INSPEKTORAT II BADAN POM

NO Nama Unit Kerja Σ

Temuan

Σ

Rekomendasi SS BSS BTL

Nilai Setor

(Rp)

Telah Setor

(Rp)

Kurang

(Lebih) Setor

(Rp)

1. Audit Operasional 371 988 801 114 73 2.030.959.651 1.295.444.248 735.558.090

2. Audit Kinerja 57 98 23 12 63 - - -

Jumlah 428 1.086 824 126 136 2.030.959.651 1.295.444.248 735.558.090

Persentase 75.87% 11.60% 12.52%

Page 15: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

13

BAB IV

SIMPULAN, HAMBATAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

1. Inspektorat II sepenuhnya mendukung Badan POM dalam menjalankan peran

strategisnya melalui implementasi core business Inspektorat II dengan

melaksanakan peran pengawasan internal yang optimal;

2. Hasil pemantauan tindak lanjut rekomendasi Audit Operasional Inspektorat II

sampai triwulan IV pada tahun 2018 sejumlah 801 (81,07%) rekomendasi sesuai

saran (SS), sebanyak 114 (11,54%) rekomendasi Belum Sesuai Saran dan

sebanyak 73 (7,39%) rekomendasi yang belum ditindak lanjuti (BTL) dari total 988

rekomendasi yang diberikan oleh Inspektorat II, dengan total penyetoran ke kas

negara sebesar Rp1.295.444.248,00 (63,78%) dari Rp2.030.959.651,00;

3. Hasil pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil Audit Kinerja Inspektorat II

sampai triwulan IV pada tahun 2018 terdapat rekomendasi sejumlah 23 (23,47%)

yang telah ditindaklanjuti sesuai saran (SS), 12 (12.24%) rekomendasi

ditindaklanjuti belum sesuai saran (BSS) dan 63 (64.29%) rekomendasi yang

belum ditindaklanjuti (BTL) dari total 98 rekomendasi yang diberikan oleh

Inspektorat II.

B. HAMBATAN

Pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Triwulan IV tahun 2018, Inspektorat II

masih memiliki beberapa hambatan antara lain:

1. Hambatan internal

a. Meningkatnya peran Inspektorat II dalam fungsi pengawasan secara luas,

namun belum didukung jumlah sumber daya manusia yang memadai.

b. Belum tersedianya sistem monitoring dan evaluasi tindak lanjut pengawasan

berbasis aplikasi.

Page 16: BAB I - rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/pokja/Laporan... · Makanan pasal 27 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 26 tahun 2017 pasal 361 tentang

14

c. Pada aspek tindak lanjut atas temuan hasil pengawasan internal masih

terdapat ketidaksesuaian saran tindak lanjut yang diberikan oleh auditor

dengan kondisi yang ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan

d. Penyusunan laporan hasil audit yang tidak tepat waktu

e. Tindak lanjut rekomendasi atas hasil temuan Audit Kinerja pada Balai

Besar/Balai POM menunggu proses perubahan/revisi kebijakan pada tingkat

pusat.

2. Hambatan eksternal

a. Tindak lanjut hasil pengawasan unit kerja yang melibatkan pihak ke III (tiga)

banyak mengalami kendala terutama dalam hal penyetoran denda

keterlambatan dan kelebihan pembayaran;

b. Satuan Kerja/Unit terkait kurang memahami rekomendasi sehingga tindak

lanjut kurang memberikan perbaikan yang berarti serta masih menimbulkan

temuan berulang;

c. Unit kerja tidak segera berkoordinasi dengan unit terkait untuk melaksanakan

rekomendasi hasil pengawasan sehingga rekomendasi tidak dapat ditindak

lanjuti.

C. REKOMENDASI

a. Membangun perencanaan audit pengawasan berbasis risiko, dan

memaksimalkan proses manajemen resiko pada masing-masing unit kerja;

b. Memperkuat pengelolaan data hasil pengawasan sehingga dapat dijadikan

pertimbangan bagi manajemen;

c. Mengintensifkan koordinasi dengan Satuan Kerja/ Unit terkait dalam

pemantauan tindak lanjut temuan Inspektorat II sehingga rekomendasi dapat

ditindaklanjuti Sesuai Saran (SS).